Keputusan Menteri Sosial Republik Indonesia menetapkan Tim Percepatan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan Peningkatan Kesejahteraan Sosial Masyarakat di 50 Kabupaten Tertinggal untuk melaksanakan percepatan pengendalian pelaksanaan kebijakan peningkatan kesejahteraan sosial di 50 kabupaten tertinggal, dengan tugas melakukan koordinasi, monitoring, dan evaluasi program.
Salinan Perpres Nomor 61 Tahun 2024 (Neraca Komoditas) (2).pdf
Kepmensos no. 70 tahun 2013
1. TUENTERI SOSIAL
REPUBLIK INDONESTA
KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 70/HUK/2073
TENTANG
TIM PERCEPATAN PENGENDALIAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN
PENI NGKATAN KESE.IAHTERAAN SO SIAL MASYARAKAT
DI 50 (LIMA PULUH) KABUPATEN TERTINGGAL
Menimbang :
Mengingat
MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,
a. bahwa untuk mendukung pelaksanaan program
peningkatan kesejahteraan sosial masyarakat dan
pelaksanaan kontrak kinerja Menteri Sosial dengan
Presiden mengenai pengentasan daerah tertinggal di
50 (lima puluh) kabupaten tertinggal, perlu
menetapkan Tim Percepatan Pengendalian
Pelaksanaan Kebijakan Peningkatan Kesejahteraan
Sosial Masyarakat di 50 (lima puluh) Kabupaten
Tertinggal;
b. bahwa mereka yang namanya tercantum dalam
Lampiran Keputusan ini memenuhi syarat untuk
diangkat sebagai anggota Tim dimaksud;
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor a286);
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2OO4 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor aa2;
3. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2OOg tentang
Kesejahteraan Sosial (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2OO9 Nomor 12, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor a9.67);
4. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 20LI tentang
Penanganan Fakir Miskin (lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2OII Nomor 83, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor5235);
Downloaded from IdnJournal.com | Indonesia Social Welfare Review
Downloaded from IdnJournal.com | Indonesia Social Welfare Review
2. 5.
MENTERISOSIAL
REPUBLIK INDOhNESIA
Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 20L2 tentang
Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2Ol2 Nomor 68, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 529fl;
Keputusan Presiden Nomor 84lP Tahun 2OO9 tentang
Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu II;
Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2OO9 tentang
Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara yang
telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan
Presiden Nomor 91 Tahun 2OlI;
Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-
2014;
Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang
Kedudukan, Trgas, dan Fungsi Kementerian Negara serta
Susunan Organisasi, Trgas, dan Fungsi Eselon I
Kementerian Negara yang telah beberapa kali diubah,
terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 92 Tahun 2Ol1
Peraturan Menteri Sosial Nomor OTAI}{VK/2007 tentang
Pedoman Umum Perencanaan Program Pembangunan
Kesejahteraan Sosial;
Peraturan Menteri Sosial Nomor l29lHUKl2008 tentang
Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Sosial Provinsi
dan Daerah Kabupaten I Kota;
Peraturan Menteri Sosial Nomor llllHUK/2O09 tentang
Indikator Kinerja Pembangunan Kesejahteraan Sosial;
Keputusan Menteri Sosial Nomor 06r_lHUKl2O10 tentang
Penyelenggaraarr Kesejahteraan Sosial di 50 (lima puluh)
Kabupaten Daerah Tertinggal;
Peraturan Menteri Sosial Nomor S6|HUK|2OIO tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Sosial;
Peraturan Menteri Sosial Nomor LOIHUK.I2OIO tentang
Rencana Strategis Kementerian Sosial Tahun 2O|O-20L4
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 91);
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
Downloaded from IdnJournal.com | Indonesia Social Welfare Review
Downloaded from IdnJournal.com | Indonesia Social Welfare Review
3. Menetapkan
KESATU
KEDUA
KETIGA
MENTERI SOSIAL
REPUBLIK INDONESIA
MEMUTUSKAN :
KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL TENTANG TIM PERCEPATAN
PENGENDALIAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN PENINGKATAN
KESEJAHTERAAN SOSIAL MASYARAKAT DI 50 (LIMA PULUH)
KABUPATEN TERTINGGAL.
Tim Percepatan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan
Peningkatan Kesejahteraan Sosial Masyarakat di 50 (lima
puluh) Kabupaten Tertinggal, dengan susunan keanggotaan
sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.
Tim sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU
mempunyai tugas melaksanakan percepatan pengendalian
pelaksanaan kebijakan dalam rangka peningkatan
kesejahteraan sosial masyarakat di 50 (lima puluh) kabupaten
tertinggal.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Diktum KEDUA, Tim menyelenggarakan fungsi :
a. melaksanakan pertemuan sekurang-kurangnya 12 (dua
belas) kali sesuai dengan fungsi tim pengarah kebijakan;
b. melakukan pengarahan terhadap penelitian dan
pengembangan, survey dan pemetaan sosial, pendidikan
dan pelatihan, serta penyebarluasan informasi dan
penyuluhan sosial;
c. mengarahkan kebijakan perencanaan rehabilitasi sosial,
pemberdayaan sosial dan penanggulangan kemiskinan,
perlindungan dan jaminan sosial bagi masyarakat di 50
(lima puluh) kabupaten tertinggal;
d. memonitor pelaksanaan program peningkatan
kesejahteraan sosial dan program terpadu lintas unit untuk
50 (lima puluh) kabupaten tertinggal.
e. Tim melaksanakan percepatan penyelenggaraan
kesejahteraan sosial di 50 kabupaten tertinggal sesuai
dengan pedoman Program Kabupaten Sejahtera (PKS)
f. Tim melakukan koordinasi pada Unit Kerja Eselon II di
bawah tanggung jawabnya masing-masing, sebagai berikut :
1) Memberikan arahan dan petunjuk pada Unit Kerja
Eselon II di bawah tanggung jawabnya masing-masing
2) Memberikan dukungan manajembn dan tugas teknis
lainnya
3) Menyusun penjadualan pelaksanaan program dan
kegiatan
Downloaded from IdnJournal.com | Indonesia Social Welfare Review
Downloaded from IdnJournal.com | Indonesia Social Welfare Review
4. KEEMPAT
KELIMA
MENTERI SOSIAL
REPUBLIK INDOhIESIA
4) Menetapkan target sasaran setiap tahun
5) Melaksanakan percepatan penyelenggaraan
kesejahteraan sosial di 50 Kabupaten Tertinggal
6) Melaksanakan Monitoring dan Evaluasi
7) Men5rusun laporan
g. Memberikan arahan teknis tentang pengumpulan bahan,
data dan informasi untuk analisis kebijakan peningkatan
kesejahteraan sosial masyarakat di SO (lima puluh)
Kabupaten Tertinggal Bidang Rehabilitasi Sosial,
Perlindungan dan Jaminan Sosial, Pemberdayaan Sosial
dan Penanggulangan Kemiskinan
h. Memberikan arahan teknis dalam merumuskan
permasalahan kebijakan yang akan di analisis sampai
dengan tahun 2014
i. Memberikan arahan teknis dan masukan dalam
pen)rusunan pedoman, instrumen, bahan sosialisasi dalam
rangka pelaksanaan analisis kebijakan peningkatan
kesejahteraan sosial masyarakat di 50 (lima puluh)
Kabupaten Tertinggal Bidang Rehabilitasi Sosial,
Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan,
Perlindungan dan Jaminan Sosial
j. Memberikan arahan teknis dalam pen)rusunan
rekomendasi, memo kebijakan dan kertas kebijakan (paper
policy)
k. Memberikan arahan teknis dan masukan dalam rangka
penJrusunan laporan analisis kebijakan peningkatan
kesejahteraan sosial masyarakat di 5O" (lima puluh)
Kabupaten Tertinggal Bidang Rehabilitasi Sosial,
Perlindungan dan Jaminan Sosial, Pemberdayaan Sosial
dan Penanggulangan Kemiskinan
Dalam pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Diktum KETIGA, setiap Unit Kerja Eselon I terkait dapat
menetapkan Tim Teknis sesuai dengan kebutuhan.
Ketua Tim dalam melaksanakan tugas dan fungsinya
sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEDUA dan Diktum
KETIGA menyampaikan laporan pertanggungjawaban secara
tertulis kepada Menteri Sosial melalui Sekretaris Jenderal
Kementerian Sosial.
Downloaded from IdnJournal.com | Indonesia Social Welfare Review
Downloaded from IdnJournal.com | Indonesia Social Welfare Review
5. KEENAM
KETUJUH
KEDELAPAN :
MENTERI SOSIAL
REPUBLIK INDONESIA
Semua pembiayaan sehubungan dengan kegiatan Tim
Percepatan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan Peningkatan
Kesejahteraan Sosial Masyarakat di 50 (lima puluh) Kabupaten
Tertinggal, dibebankan pada DIPA Kementerian Sosial Tahun
2013 Nomor DIPA-027.Ol.l.44OII9l2OI3 tanggal 5 Desember
2012.
Semua pembiayaan sehubungan dengan pelaksanaan tugas
oleh Unit Kerja Eselon I yang terkait sebagaimana dimaksud
dalam Diktum KEEMPAT, dibebankan pada DIPA Kementerian
Sosial Tahun 2013 Unit Kerja Eselon I masing-masing.
Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal 2 Januafi 2Ol3
sampai dengan tanggal 31 Desember 2013 dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam
penetapannya akan diperbaiki sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal to uet 2o1g
MENTERI SOSIAL REPURLIK INDONESIA,
SALIM SEGAF AL JUFRI
Salinan Keputusan ini disampaikan kepada Yth :
1. Para Pejabat Eselon I di lingkungan Kementerian Sosial RI.
2. Para Pejabat Eselon II di lingkungan Kementerian Sosial RI.
3. Yang bersangkutan untuk diketahui dan dilaksanakan.
Downloaded from IdnJournal.com | Indonesia Social Welfare Review
Downloaded from IdnJournal.com | Indonesia Social Welfare Review
6. MENTERI SOSIAL
REPUBLIK INDONESIA
LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA
NOMOR
TANGGAL
TENTANG
TOlHUK|2OL3
16 MEI 2013
TIM PERCEPATAN PENGENDALIAN PELAKSANAAN
KEBIJAKAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN SOSIAL
MASYARAKAT DI 50 (LIMA PULUH) KABUPATEN
TERTINGGAL
NO. JABATAN DALAM KEDINASAN JABATAN DALAM TIM
01 o2 o3
1. Menteri Sosial Pengarah
2. Sekretaris Jenderal Penanggung Jawab
3. Kepala Badan Pendidikan dan Penelitian
Kesejahteraan Sosial Ketua
4. Kepala Biro Perencanaan Sekretaris
5. Staf Ahli Menteri Sosial Bidang Otonomi
Daerah Anggota
6. Staf Ahli Menteri Sosial Bidang Potensi
Sumber Kesejahteraan Sosial
Anggota
7. Sekretaris Direktorat Jenderal Rehabilitasi
Sosial
Anggota
8. Sekretaris Direktorat Jenderal Perlindungan
dan Jaminan Sosial
Anggota
9. Sekretaris Direktur Jenderal Pemberdayaan
Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan Anggota
10. Sekretaris Inspektorat Jenderal Anggota
11 Sekretaris Badan Pendidikan dan Penelitian
Kesos
Anggota
12. Kepala Pusat Penyuluhan Sosial Anggota
13. Direktur Kawasan Khusus Daerah Tertinggal
BAPPENAS
Anggota
Downloaded from IdnJournal.com | Indonesia Social Welfare Review
Downloaded from IdnJournal.com | Indonesia Social Welfare Review
7. MENTERI SOSIAL
REPUBLIK INDONESIA
o1 o2 03
14. Kepala Biro Perencanaan Kementerian
Pembangunan Daerah Tertinggal Anggota
15. Tenaga Ahli Menteri Bidang Pemberdayaan
Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan serta
Kemitraan Masyarakat
Anggota
16. Tenaga Ahli Menteri Bidang Pendidikan dan
Penelitian Anggota
17. Kepala Bagian Analisis Kebijakan Biro
Perencanaan
Anggota
18. Kepala Bagian Evaluasi dan Pelaporan Biro
Perencanaan Anggota
19. Kepala Bagian Program dan Pelaporan
Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial
Anggota
20. Kepala Bagian Program dan Pelaporan
Direktorat Jenderal Perlindungan dan
Jaminan Sosial
Anggota
2r. Kepala Bagian Program dan Pelaporan
Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial dan
Penanggulangan Kemiskinan
Anggota
22. Kepala Bagian Program dan Pelaporan Badan
Pendidikan dan Penelitian Kesejahteraan
Sosial
Anggota
23. Kasubag Analisis Kebijakan Rehabilitasi Sosial
Biro Perencanaan
Anggota
24. Kasubag Analisis Kebijakan Perlindungan dan
Jaminan Sosial Biro Perencanaan
Anggota
25. Kasubag Analisis Kebijakan Pemberdayaan
Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan Biro
Perencanaan
Anggota
26. Kasubag Kerjasama Non Pemerintah Biro
Perencanaan Anggota
27.
Dra. Indah Huruswati, M.Si, Fungsional
Peneliti Madva pada Puslitbans Kessos
Anggota
28. Kasubag Program Sekretariat Direktorat
Jenderal Pemberdayaan Sosial dan
Penanggulangan Kemiskinan
Anggota
Downloaded from IdnJournal.com | Indonesia Social Welfare Review
Downloaded from IdnJournal.com | Indonesia Social Welfare Review
8. MENTERI SOSIAL
REPUBLIK INDONESIA
Jakarta,
MENTERI SOSIAL,
e/9'SALIM SEGAF AL JUFRI
01 o2 o3
29. Dra. Santi Nurhayati, M. Si, Fungsional
Perencana Madya Biro Perencanaan Anggota
30. Drs. Wawan Gunawan, Fungsional Perencana
BBPPKS Bandung Anggota
31.
Arimbi Nurhayati, SE, Staf Biro Perencanaan Anggota
32. Sukaryanto, Staf Biro Perencanaan Anggota
Downloaded from IdnJournal.com | Indonesia Social Welfare Review
Downloaded from IdnJournal.com | Indonesia Social Welfare Review