Mudharabah adalah perjanjian kerjasama antara pemilik modal dan pengelola dana dimana pemilik modal menyediakan seluruh dana dan pengelola dana mengelolanya. Keuntungan dibagi sesuai kesepakatan sedangkan kerugian ditanggung oleh pemilik modal kecuali disebabkan kelalaian pengelola dana. PSAK 105 mengatur perlakuan akuntansi untuk transaksi mudharabah mulai dari pengakuan, pengukuran, penyajian hingga peng
Model Akuntansi Syariah
Akuntansi penghimpunan data
Akuntansi transaksi investasi Mudharabah
Akuntansi transaksi investasi Musyarakah
Akuntansi transaksi Murabahah
Akuntansi transaksi salam dan salam paralel
Akuntansi transaksi istihisna’ dan istihisna paralel
Akuntansi transaksi ijarah dan ijarah muntahiyah bittmalik
Akuntansi transaksi dana zakat, dana kebajikan dan pinjaman Qardh
Akuntansi kas, penempatan pada Bank Indonesia Kliring dan Pajak
Model Akuntansi Syariah
Akuntansi penghimpunan data
Akuntansi transaksi investasi Mudharabah
Akuntansi transaksi investasi Musyarakah
Akuntansi transaksi Murabahah
Akuntansi transaksi salam dan salam paralel
Akuntansi transaksi istihisna’ dan istihisna paralel
Akuntansi transaksi ijarah dan ijarah muntahiyah bittmalik
Akuntansi transaksi dana zakat, dana kebajikan dan pinjaman Qardh
Akuntansi kas, penempatan pada Bank Indonesia Kliring dan Pajak
Apa itu SP2DK Pajak?
SP2DK adalah singkatan dari Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pajak (KPP) kepada Wajib Pajak (WP). SP2DK juga sering disebut sebagai surat cinta pajak.
Apa yang harus dilakukan jika mendapatkan SP2DK?
Biasanya, setelah mengirimkan SPT PPh Badan, DJP akan mengirimkan SP2DK. Namun, jangan khawatir, dalam webinar ini, enforce A akan membahasnya. Kami akan memberikan tips tentang bagaimana cara menanggapi SP2DK dengan tepat agar kewajiban pajak dapat diselesaikan dengan baik dan perusahaan tetap efisien dalam biaya pajak. Kami juga akan memberikan tips tentang bagaimana mencegah diterbitkannya SP2DK.
Daftar isi enforce A webinar:
https://enforcea.com/
Dapat SP2DK,Harus Apa? enforce A
Apa Itu SP2DK? How It Works?
How to Response SP2DK?
SP2DK Risk Management & Planning
SP2DK? Surat Cinta DJP? Apa itu SP2DK?
How It Works?
Garis Waktu Kewajiban Pajak
Indikator Risiko Ketidakpatuhan Wajib Pajak
SP2DK adalah bagian dari kegiatan Pengawasan Kepatuhan Pajak
Penelitian Kepatuhan Formal
Penelitian Kepatuhan Material
Jenis Penelitian Kepatuhan Material
Penelitian Komprehensif WP Strategis
Data dan/atau Keterangan dalam Penelitian Kepatuhan Material
Simpulan Hasil Penelitian Kepatuhan Material Umum di KPP
Pelaksanaan SP2DK
Penelitian atas Penjelasan Wajib Pajak
Penerbitan dan Penyampaian SP2DK
Kunjungan Dalam Rangka SP2DK
Pembahasan dan Penyelesaian SP2DK
How DJP Get Data?
Peta Kepatuhan dan Daftar Sasaran Prioritas Penggalian Potensi (DSP3)
Sumber Data SP2DK Ekualisasi
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Penghasilan PPh Badan vs DPP PPN
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Gaji , Bonus dll vs PPh Pasal 21
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Jasa, Sewa & Bunga vs PPh Pasal 23/2 & 4 Ayat (2)/15
Sumber Data SP2DK Mirroring
Sumber Data SP2DK Benchmark
Laporan Hasil P2DK (LHP2DK)
Simpulan dan Rekomendasi Tindak Lanjut LHP2DK
Tindak lanjut SP2DK
Kaidah utama SP2DK
How to Response SP2DK?
Bagaimana Menyusun Tanggapan SP2DK yang Baik
SP2DK Risk Management & Planning
Bagaimana menghindari adanya SP2DK?
Kaidah Manajemen Perpajakan yang Baik
Tax Risk Management enforce A APPTIMA
Tax Efficiency : How to Achieve It?
Tax Diagnostic enforce A Discon 20 % Free 1 month retainer advisory (worth IDR 15 million)
Corporate Tax Obligations Review (Tax Diagnostic) 2023 enforce A
Last but Important…
Bertanya atau konsultasi Tax Help via chat consulting Apps enforce A
Materi ini telah dibahas di channel youtube EnforceA Konsultan Pajak https://youtu.be/pbV7Y8y2wFE?si=SBEiNYL24pMPccLe
1. 2.4 Konsep Dasar Mudharabah
2.4.1 Pengertian
Mudharabah berasal dari kata adhdharby fi ardhi yang artinya pelayaran
dagang. Disebut juga qiradh, yang berasal dari kata alqardhu, yang artinya pemilik
memotong sebagian hartanya dan memperdagangkannya untuk mendapatkan
keuntungan.
PSAK 105 mendefinisikan Mudharabah sebagai perjanjian kerjasama
bisnis antara dua pihak. Pihak pertama (pemilik modal/Shohibul Maal) akan
menyediakan semua dana, pihak kedua (pengelola dana/Mudharib) akan bertindak
sebagai pengelola dan keuntungan akan dibagikan sesuai akad. Kerugian finansial,
di sisi lain, hanya ditanggung oleh pemilik dana. Kerugian ditanggung oleh pemilik
dana, kecuali kerugian moneter disebabkan oleh kelalaian pengelola dana, dan jika
kerugian disebabkan oleh kelalaian pengelola dana, kerugian tersebut ditanggung
pengelola dana. (Sri Nurhayati, 2013:128)
2.4.2 Jenis - jenis Mudharabah:
1) Mudharabah Mutlaqah
2) Mudharabah Muqayyadah
3) Mudharabah Musyarakah
2.4.3 Syarat-syarat Mudharabah:
1) Pemilik modal (shahibul amal) dan pengelola modal (mudharib) harus
cakap hukum
2) Dalam melakukan Ijab dan qabul harus dinyatakan oleh semua pihak
3) Modal harus jelas jumlah dan jenisnya.
4) Modal tidak boleh dalam bentuk hutang.
5) Keuntungan Mudharabah adalah jumlah yang didapat dari lebihnya modal
yang dikelola, yang telah disepakati pada saat akad.
6) Pengelola modal harus amanah.
2. 7) Adanya batasan waktu perjanjian. (Sri Nurhayati, 2013 128)
2.4.4 Dasar Hukum Mudharabah
Para Ulama mazhab sepakat bahwa Mudharabah hukumnya dibolehkan
berdasarkan AL-Qur'an, Sunnah, Ijma' dan Qiyas,
2.4.5 Skema Mudharabah
Gambar 2.1
Skema Mudharabah
Sumber : Sri Nurhayati (2013:130)
2.4.6 Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 105
PSAK No. 105 Akuntansi Perbankan Syariah berisi tentang aturan
perlakuan akuntansi (pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan)
transaksi khusus yang berkaitan dengan aktivitas bank syariah dengan prinsip
mudharabah
3. 2.4.6.1 Akuntansi Untuk Pemilik Dana
1 Dana mudharabah yang disalurkan oleh pemilik dana diakui sebagai
investasi mudharabah pada saat pembayaran kas atau penyerahan aset
nonkas kepada pengelola dana.
2 Pengukuran investasi mudharabah
a. Investasi mudharabah dalam bentuk kas diukur sebesar jumlah yang
dibayarkan
b. Investasi mudharabah dalam bentuk aset non kas diukur sebesar nilai
wajar aset-nonkas pada saat penyerahan,
Nilai dari investasi mudharabah dalam bentuk aset nonkas harus
disetujui oleh pemilik dana dan pengelola dana pada saat kontrak. Ada dua
alasan tidak digunakannya dasar historical cost untuk mengukur aset
nonkas (Siswanto, 2003)
a. Penggunaan nilai yang disetujui oleh pihak yang melakukan kontrak
untuk mencapai suatu tujuan akuntansi keuangan.
b. Penggunaan nilai yang disetujui (agreed value) oleh pihak yang
melakukan kontrak aset nonkas menuju aplikasi konsep
representational faithfulness dalam pelaporan.
Investasi mudharabah dalam bentuk kas diukur sebesar jumlah yang
dibayarkan.
Jurnal pada saat penyerahan kas:
Dr. Investasi Mudharabah xxx
Cr. Kas xxx
Investasi mudharabah dalam bentuk aset non kas diukur sebesar nilai wajar
aset nonkas pada saat penyerahan kemungkinannya ada dua :
a. jika nilai wajar lebih tinggi daripada nilai tercatatnya,maka selisihnya
diakui sebagai keuntungan tangguhan dan diamortisasikan sesuai jangka
waktu akad mudharabah
Jurnal pada saat aset nonkas:
Dr. Investasi Mudharabah xxx
Cr. Keuntungan Tangguhan xxx
Cr. Kas xxx
Jurnal amortisasi keuntungan tangguhan:
Dr. Keuntungan Tangguhan xxx
Cr. Keuntungan xxx
b. jika nilai wajar lebih rendah daripada nilai tercatatnya, maka selisihnya
diakui sebagai kerugian dan diakui pada saat penyerahan aset nonkas.
Jurnal:
Dr. Investasi Mudharabah xxx
4. Dr. Kerugian xxx
Cr. Aset Non Kas Mudharabah
xxx
3 Penurunan nilai jika investasi mudharabah dalam bentuk aset nonkas.
a. Penurunan nilai sebelum usaha dimulai
Jika nilai investasi mudharabah turun sebelum usaha dimulai disebabkan
rusak, hilang atau faktor lain yang bukan karena kelalaian atau kesalahan
pihak pengelola dana, maka penurunan nilai tersebut diakui sebagai
kerugian dan mengurangi saldo investasi mudharabah.
Jurnal:
Dr. Kerugian Investasi Mudharabah xxx
Cr. Investasi Mudharabah xxx
b. Penurunan nilai setelah usaha dimulai
Jika sebagian investasi mudharabah hilang setelah dimulainya usaha tanpa
adanya kelalaian atau kesalahan pengelola dana, maka kerugian tersebut
tidak langsung mengurangi jumlah investasi mudharabah namun
diperhitungkan pada saat pembagian hasil nanti.
Jurnal pada saat terjadi kerugian :
Dr. Kerugian Investasi Mudharabah xxx
Cr. Penyisihan Investasi Mudharabah xxx
Jurnal pada saat bagi hasil:
Dr. Kas xxx
Dr. Penyisihan Investasi Mudharabah xxx
Cr. Pendapatan Bagi Hasil Mudharabah xxx
4 Kerugian
Kerugian yang terjadi dalam suatu periode sebelum akad mudharabah
berakhir diakui sebagai kerugian dan dibentuk penyisihan kerugian
investasi.
Jurnal:
Dr. Kerugian Investasi Mudharabah xxx
Cr. Penyisihan Kerugian Investasi Mudharabah xxx
Catatan:
Tujuan dicatat sebagai
5 Hasil usaha
Bagian hasil usaha yang belum dibayar oleh pengelola dana diakui sebagai
piutang.
Jurnal:
Dr.Piutang Pendapatan Bagi Hasil xxx
Cr. Pendapatan Bagi Hasil Mudharabah xxx
Pada saat pengelola dana membayar bagi hasil.
Dr. Kas xxx
Cr. Piutang Pendapatan Bagi Hasil xxx
6 Akad mudharabah berakhir
5. Pada saat akad mudharabah berakhir, selisih antara investasi mudharabah
setelah dikurangi penyisihan kerugian investasi, dan pengembalian investasi
mudharabah; diakui sebagai keuntungan atau kerugian.
Jurnal:
Dr. Kas/Piutang/Aset Non Kas xxx
Dr. Penyisihan Kerugian Investasi Mudharabah xxx
Cr. Investasi Mudharabah xxx
Cr. Keuntungan Investasi Mudharabah xxx
ATAU
Dr. Kas/Piutang/Aset Non Kas xxx
Dr. Penyisihan Kerugian Investasi Mudharabah xxx
Dr. Kerugian Investasi Mudharabah xxx
Cr. Investasi Mudharabah xxx
7 Penyajian
Pemilik dana menyajikan investasi mudharabah dalam laporan keuangan
sebesar nilai tercatat, yaitu nilai investasi mudharabah dikurangi penyisihan
kerugian (jika ada)
8 Pengungkapan
Pemilik dana mengungkapkan hal-hal yang berkaitan dengan transaksi
mudharabah, tetapi tidak terbatas pada:
a. isi kesepakatan utama mudharabah, seperti porsi dana, pembagian bagi
hasil usaha, aktivitas usaha mudharabah, dan lain-lain;
b. rincian jumlah investasi mudharabah berdasarkan jenisnya;
c. penyisihan kerugian investasi mudharabah selama periode berjalan;
d. pengungkapan yang diperlukan sesuai PSAK No. 101 tentang Penyajian
Laporan Keuangan Syariah.
2.4.7 Akuntansi Untuk Pengelola Dana
1. Dana yang diterima dari pemilik dana dalam akad mudharabah diakui
sebagai dana syirkah temporer sebesar jumlah kas atau nilai wajar aset non
kas yang diterima.
2. Pengukuran Dana Syirkah Temporer
Dana syirkah temporer diukur sebesar jumlah kas atau nilai wajar aset
nonkas yang diterima.
Jurnal:
Dr. Kas/Aset Non Kas xxx
Cr. Dana Syirkah Temporer xxx
3. Penyaluran kembali dana syirkah temporer
Jika pengelola dana menyalurkan kembali dana syirkah temporer yang
diterima maka pengelola dana mengakui sebagai aset (investasi
mudharabah). Sama seperti akuntansi untuk pemilik dana dan ia akan
mengakui pendapatan secara bruto sebelum dikurangi dengan bagian hak
pemilik dana.
Jurnal pencatatan ketika menerima pendapatan bagi hasil dari penyaluran
kembali dana syirkah temporer:
Dr. Kas/Piutang xxx
6. Cr. Pendapatan yang Belum Dibagikan xxx
Hak pihak ketiga atas bagi hasil dana syirkah temporer yang sudah
diperhitungkan tetapi belum dibagikan kepada pemilik dana diakui sebagai
kewajiban yang menjadi porsi hak pemilik dana.
Jurnal:
Dr. Beban Bagi Hasil Mudharabah xxx
Cr. Utang Bagi Hasil Mudharabah xxx
Jurnal pada saat pengelola dana membayar bagi hasil:
Dr. Utang Bagi Hasil Mudharabah xxx
Cr. Kas xxx
4. Sedangkan apabila pengelola dana mengelola sendiri dana mudharabah
berarti ada pendapatan dan beban yang diakui dan pencatatannya sama
dengan akuntansi pada umumnya yaitu:
Saat mencatat pendapatan:
Dr. Kas/Piutang xxx
Cr. Pendapatan xxx
Saat mencatat beban:
Dr. Beban xxx
Cr. Kas/Utang xxx
Jurnal penutup yang dibuat di akhir periode (apabila untung):
Dr. Pendapatan xxx
Cr. Beban xxx
Cr. Pendapatan Yang Belum Dibagikan (kewajiban) xxx
Jurnal bagi hasil:
Dr. Pendapatan Bagi Hasil Mudharabah xxx
Cr. Kas xxx
Jurnal penutup jika rugi:
Dr. Pendapatan xxx
Dr. Penyisihan Kerugian xxx
Cr. Kas xxx
Catatan: Penyisihan kerugian disajikan sebagai akun kontrak dari Dana
Syirkah Temporer.
5. Kerugian yang diakibatkan oleh kesalahan atau kelalaian pengelola dana
diakui sebagai beban pengelola dana.
6. Di akhir akad
Jurnal :
Dr. Dana Syirkah Temporer xxx
Cr. Kas/Aset Non Kas xxx
Jika ada penyisihan kerugian:
Dr. Dana Syirkah Temporer xxx
Cr. Kas/Aset Non Kas xxx
Cr. Penyisihan Kerugian xxx
7. Penyajian
Pengelola dana menyajikan transaksi mudharabah dalam laporan keuangan:
7. a. dana syirkah temporer dari pemilik dana disajikan sebesar nilai
tercatatnya untuk setiap jenis mudharabah, yaitu sebesar dana syirkah
temporer dikurangi dengan penyisihan kerugian (jika ada).
b. bagi hasil dana syirkah temporer yang sudah diperhitungkan tetapi
belum diserahkan kepada pemilik dana disajikan sebagai pos bagi hasil
yang belum dibagikan sebagai kewajiban.
8. Pengungkapan
Pengelola dana mengungkapkan transaksi mudharabah dalam laporan
keuangan:
a. isi kesepakatan utama usaha mudharabah, seperti porsi dana, pembagian
hasil usaha, aktivitas usaha mudharabah, dll;
b. rincian dana syirkah temporer yang diterima berdasarkan jenisnya;
c. penyaluran dana yang berasal dari mudharabah muqayyadah.
Pengungkapan yang diperlukan sesuai dengan PSAK. No. 101 tentang
Penyajian Laporan Keuangan Syariah.
Asumsi pencatatan untuk mengelola dana yang telah dibahas di atas
menggunakan akad mudharabah, apabila akadnya Mudharabah Muqayyadah, di
mana dana dari pemilik dana langsung disalurkan kepada pengelola dana lain
(kedua) dan pengelola dan pertama hanya bertindak sebagai perantara yang
mempertemukan antara pemilik dana dengan pengelola dana lain (kedua, maka
dana untuk jenis seperti ini akan dilaporkan Off Balance Sheet. Atas kegiatan
tersebut pengelola dana pertama akan menerima komisi atas jasa mempertemukan
kedua pihak. Sedangkan pemilik dana dan pengelola dana lain (kedua) berlaku
nisbah bagi hasil.