2. Latar Belakang
Sejarah Manajemen
Manajemen Terdahulu (Ancient Management), contoh:
Mesir (piramid) dan Cina (Tembok Besar)
Venesia (jalur perakitan)
Adam Smith
Menerbitkan “The Wealth of Nations” pada tahun
1776
Menyatakan pembagian kerja (spesialisasi kerja)
untuk meningkatkan produktivitas pekerja
Revolusi Industri (Industrial Revolution)
Menggantikan tenaga kerja manusia denga tenaga
mesin
Menciptakan organisasi besar untuk memenuhi
kebutuhan manajemen
4. Pendekatan Utama
Manajemen
Manajemen Ilmiah (Scientific Management)
Teori Administrasi Umum (General Administrative
Theory)
Manajemen Kuantitatif (Quantitative Management)
Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)
Pendekatan Sistem (Systems Approach)
Pendekatan Kontingensi (Contingency Approach)
5. Manajemen Ilmiah
Fredrick Winslow Taylor
“Bapak” manajemen ilmiah
Menerbitkan “Principles of Scientific
Management” (1911)
Teori Manajemen Ilmiah
• Menggunakan metode ilmiah untuk menjelaskan
“satu cara terbaik” dalam menyelesaikan pekerjaan.
–Menugaskan orang yang tepat dengan alat dan
perlengkapan yang tepat.
–Memiliki metode standar dalam melakukan
pekerjaan.
–Menyediakan insentif ekonomi untuk para pekerja.
Frank dan Lillian Gilbreth
Fokus pada peningkatan produktivitas
6. 5 Prinsip Manajemen oleh Taylor
1. Kembangkan sebuah ilmu bagi setiap unsur pekerjaan
seseorang, yang akan menggantikan metode kaidah
utama yang lama.
2. Pilih kemudian latih, ajarkan, dan kembangkan para
pekerja secara ilmiah.
3. Bekerjasama secara sungguh-sungguh dengan para
pekerja untuk menjamin bahwa semua pekerjaan
dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip ilmu yang
telah dikembangkan.
4. Bagi pekerjaan dan tanggung jawab secara hampir merata
antara pimpinan dan pekerja.
5. Manajemen lebih mengambil alih semua pekerjaan
dibandingkan pekerja.
7. Teori Administrasi Umum
Henri Fayol
Menemukan bahwa praktek manajemen
terpisah dengan fungsi organisasi lainnya
Mengembangkan 14 prinsip manajemen yang
diterapkan pada semua situasi organisasi
Max Weber
Mengembangkan teori otoritas berdasarkan
tipe organisasi (birokrasi) ideal
8. 14 Prinsip Manajemen oleh Fayol
1. Pembagian kerja
2. Otoritas
3. Disiplin
4. Kesatuan komando
5. Kesatuan arah
6. Subordinasi
kepentingan individu
terhadap kepentingan
umum
7. Balas jasa
8. Sentralisasi
9. Rantai skalar
10. Tatanan
11. Kesamaan
12. Kemantapan para
karyawan dalam
pekerjaannya
13. Inisiatif
14. Semangat
organisasi
9. Pendekatan Kuantitatif terhadap
Manajemen
Pendekatan Kuantitatif
Disebut juga riset operasi atau sains
manajemen
Berevolusi dari metode matematis dan
statistik berkembang untuk menyelesaikan
masalah logistik militer dan kontrol kualitas di
Perang Dunia II
Fokus pada memajukan pembuatan
keputusan manajerial dengan menggunakan:
Statistik, model optimalisasi, model informasi,
dan simulasi komputer
10. Memahami Perilaku Organisasi
Perilaku Organisasi
Penelitian tingkah laku orang-
orang saat kerja; orang adalah
aset terpenting perusahaan
Pendukung-pendukung Awal
Robert Owen
Hugo Munsterberg
Mary Parker Follett
Chester Barnard
11. Kajian Hawthorne
Serangkaian eksperimen produktivitas di
Western Electric sejak 1927 sampai 1932.
Temuan hasil eksperimen
Produktivitas tidak disangka akan meningkat
dibawah kondisi kerja yang membebankan
dan kurang menguntungkan.
Efek dari rencana insentif jadi kurang dari
yang diharapkan
Kesimpulan riset
Norma sosial, standar kelompok, dan sikap
lebih kuat mempengaruhi output individu dan
perilaku kerja dibandingkan dengan insentif
moneter.
12. Pendekatan Sistem
Definisi Sistem
Serangkaian bagian-bagian yang saling terkait dan
saling tergantung yang diatur sedemikian rupa
sehingga menghasilkan sebuah kesatuan terpadu
Tipe Dasar Sistem
Sistem Tertutup
Tidak dipengaruhi dan tidak berinteraksi dengan
lingkungannya (semua input dan output sistem
adalah internal)
Sistem Terbuka
Berinteraksi secara dinamis dengan
lingkungannya dengan mengambil input dan
merubahnya menjadi output yang didistribusikan
ke lingkungannya.
14. Implikasi Pendekatan Sistem
Koordinasi bagian-bagian organisasi
penting untuk fungsi organisasi
secara keseluruhan dengan benar.
Keputusan dan tindakan
dilaksanakan pada satu bidang
organisasi akan berdampak ke
bidang lain organisasi.
Organisasi tidak sendiri, maka harus
beradaptasi dengan perubahan di
lingkungan eksternal mereka.
15. Pendekatan Kontingensi
Definisi Pendekatan Kontingensi
Terkadang disebut sebagai
“pendekatan situasi”
Tidak ada satu prinsip/aturan
universal yang bisa digunakan
untuk me-manage organisasi.
Setiap organisasi berbeda,
menghadapi situasi yang
berbeda (variabel kontingensi),
dan memerlukan cara yang
berbeda untuk me-manage.