Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk seperti fertilitas, mortalitas, dan migrasi. Dokumen juga membahas dampak dari pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali seperti kemiskinan, pengangguran, kriminalitas, masalah permukiman, dan penyakit. Kemiskinan dan keterbelakangan merupakan masalah sosial yang diakibatkan oleh pertumbuhan penduduk yang tidak
Sustainable development (SDGs) - Pembangunan BerkelanjutanMeidina Nabila
Pembangunan berkelanjutan (sustainable development)
Sustainable development, adalah sebuah konsep yang bertujuan untuk menciptakan kesimbangan diantara dimensi pembangunan, seperti ekonomi, sosial serta lingkungan
Hasil yang diinginkan adalah keadaan masyarakat di mana kondisi dan sumber daya kehidupan digunakan untuk terus memenuhi kebutuhan manusia tanpa merusak keutuhan dan stabilitas sistem alam.
Pembangunan berkelanjutan dapat diartikan sebagai pembangunan yang memenuhi kebutuhan saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhannya sendiri.
Pengertian dari tidak mengurangi dan mengorbankan kebutuhan generasi yang akan datang adalah pembangunan yang dilakuakn dimasa sekarang itu jangan sampai merusak lingkungan, boros terhadap SDA dan juga memperhatikan generasi yang akan datang. Generasi yang akan datang juga jangan terlalu dimanjakan dengan tersedianya semua fasilitas. Tetapi mereka juga harus di beri kesempatan untuk berekspresi menuangkan ide kreatifnya untuk mengolah dan mengembangkan alam dan pembangunan.
Walaupun hingga kini secara ilmiah belum terbukti adanya kehidupan manusia yang tidak berkelanjutan, namun pada prinsipnya pembangunan berkelanjutan memiliki tujuan agar pemanfaatan sumber daya alam dipertahankan pada laju dimana kelangkaan dan kepunahan sumberdaya alam bersangkutan tidak dihadapi oleh generasi mendatang.
Sebagai awal munculnya konsep pembangunan berkelanjutan adalah karena perhatian kepada lingkungan. Terutama sumber daya alam yang tidak bisa diperbaharui sedang ekspoitasi terhadapnya dilakukan terus menerus.
Deskripsi di atas memberikan kesimpulan bahwasanya pembangunan berkelanjutan merupakan upaya terus-menerus yang merupakan bagian dari proses menuju kualitas kehidupan generasi kini dan mendatang yang lebih baik secara ekonomi dan sosial dalam batas daya-dukung suportif sumberdaya alam dan daya-tampung asimilatif lingkungan.
pembangunan berkelanjutan (sustainable development) berarti kita harus mengingat 3 hal sekaligus; kemajuan social, pembangunan ekonomi, iklim dan lingkungan
Sustainable development (SDGs) - Pembangunan BerkelanjutanMeidina Nabila
Pembangunan berkelanjutan (sustainable development)
Sustainable development, adalah sebuah konsep yang bertujuan untuk menciptakan kesimbangan diantara dimensi pembangunan, seperti ekonomi, sosial serta lingkungan
Hasil yang diinginkan adalah keadaan masyarakat di mana kondisi dan sumber daya kehidupan digunakan untuk terus memenuhi kebutuhan manusia tanpa merusak keutuhan dan stabilitas sistem alam.
Pembangunan berkelanjutan dapat diartikan sebagai pembangunan yang memenuhi kebutuhan saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhannya sendiri.
Pengertian dari tidak mengurangi dan mengorbankan kebutuhan generasi yang akan datang adalah pembangunan yang dilakuakn dimasa sekarang itu jangan sampai merusak lingkungan, boros terhadap SDA dan juga memperhatikan generasi yang akan datang. Generasi yang akan datang juga jangan terlalu dimanjakan dengan tersedianya semua fasilitas. Tetapi mereka juga harus di beri kesempatan untuk berekspresi menuangkan ide kreatifnya untuk mengolah dan mengembangkan alam dan pembangunan.
Walaupun hingga kini secara ilmiah belum terbukti adanya kehidupan manusia yang tidak berkelanjutan, namun pada prinsipnya pembangunan berkelanjutan memiliki tujuan agar pemanfaatan sumber daya alam dipertahankan pada laju dimana kelangkaan dan kepunahan sumberdaya alam bersangkutan tidak dihadapi oleh generasi mendatang.
Sebagai awal munculnya konsep pembangunan berkelanjutan adalah karena perhatian kepada lingkungan. Terutama sumber daya alam yang tidak bisa diperbaharui sedang ekspoitasi terhadapnya dilakukan terus menerus.
Deskripsi di atas memberikan kesimpulan bahwasanya pembangunan berkelanjutan merupakan upaya terus-menerus yang merupakan bagian dari proses menuju kualitas kehidupan generasi kini dan mendatang yang lebih baik secara ekonomi dan sosial dalam batas daya-dukung suportif sumberdaya alam dan daya-tampung asimilatif lingkungan.
pembangunan berkelanjutan (sustainable development) berarti kita harus mengingat 3 hal sekaligus; kemajuan social, pembangunan ekonomi, iklim dan lingkungan
Kemiskinan relatif yaitu bersifat kondisional biasanya membandingkan pendapatan
sekelompok orang dengan pendapatan kelompok lain.
Kemiskina absolut adalah sejumlah penduduk yang tidak mampu mendapatkan
sumber daya yang cukup untuk memenuhi kebuutuhan dasar.
Kemiskinan relatif yaitu bersifat kondisional biasanya membandingkan pendapatan
sekelompok orang dengan pendapatan kelompok lain.
Kemiskina absolut adalah sejumlah penduduk yang tidak mampu mendapatkan
sumber daya yang cukup untuk memenuhi kebuutuhan dasar.
Pengertian Kemiskinan
Merupakan ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar dan memperbaiki keadaan. kemiskinan dapat diartikan secara lebih luas dengan menambahkan faktor faktor lain seperti faktor sosial dan moral. Secara konvensional, kemiskinan dapat diartikan sebagai suatu keadaan individu atau masyarakat yang berada di bawah garis tertentu. Secara umum pengertian dari kemiskinan sangat beragam, tergantung dasar pemikiran dan cara pandang seseorang. Namun kemiskinan identik dengan ketidakmampuan sekelompok masyarakat yang terhadap sistem yang diterapkan oleh suatu pemerintah sehingga mereka berada pada posisi yang sangat lemah dan tereksploitas(kemiskinan struktural).
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi kekurangan hal-hal yang biasa untuk dipunyai seperti makanan , pakaian , tempat berlindung dan air minum, hal-hal ini berhubungan erat dengan kualitas hidup .
1. Mata Kuliah : Pengantar Lingkungan
Oleh : HENDRICKSON
(13410221)
2. Pertumbuhan atau perkembangan penduduk di suatu wilayah dipengaruhi oleh
tiga komponen yaitu:
1. Fertilitas
Fertilitas sebagai istilah demografi diartikan sebagai hasil reproduksi yang nyata
dari seorang wanita atau sekelompok wanita.
2. Mortalitas
Mortalitas atau kematian adalah peristiwa menghilangnya semua tanda-tanda
kehidupan secara permanen yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup.
3. Migrasi
Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap di suatu
tempat ke tempat lain melampui batas politik/negara ataupun batas administratif
atau batas bagian dalam suatu negara. Jadi migrasi sering diartikan sebagai
perpindahan yang relatif permanen di suatu daerah ke daerah lain.
3. Menurut Evereet S. Lee ada empat faktor yang
menyebabkan orang mengambil keputusan untuk
melakukan migrasi, yaitu:
1. Faktor – faktor yang terdapat di daerah asal
2. Faktor – faktor yang terdapat di tempat tujuan
3. Faktor – faktor yang menghambat
4. Faktor – faktor pribadi
4. Yang mendasari perkembangan penduduk di Indonesia adalah
banyaknya masyarakat yang menikahkan anaknya yang masih
muda. Dan gagalnya program keluarga berencana yang di usung
oleh pemerintah untuk menekan jumlah penduduk. Karena
faktor – faktor tersebut tidak berjalan dengan semestinya, maka
penduduk Indonesia tidak terkendali dalam perkembangannya.
Seharusnya dengan dua orang anak cukup, maka ini lebih dari
dua orang dalam setiap suami istri.
Karena perkembangan penduduk yang sangat tidak terkendali,
maka banyak terjadinya kemiskinan, pengangguran,
kriminalitas, gelandangan, anak jalanan, dan sebagainya. Dan
masalah permukiman yang tidak efisien lagi. Banyaknya rumah
yang lingkungannya kumuh dapat menyebabkan berbagai
macam penyakit. Oleh sebab itu, 50% penduduk Indonesia
hidup dalam kemiskinan dan keterbelakangan pendidikan.
5. Tingkat pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali
telah mengakibatkan munculnya kawasan-kawasan
permukiman kumuh dan squatter (permukiman liar).
Untuk mencapai upaya penanganan yang berkelanjutan
tersebut, diperlukan penajaman tentang kriteria
permukiman kumuh dan squatter dengan memperhatikan
kondisi sosial ekonomi masyarakat serta lingkungannya.
Pemahaman yang komprehensif kriteria tersebut akan
memudahkan perumusan kebijakan penanganan serta
penentuan indikator keberhasilannya.
6. Pertumbuhan penduduk sangat mempengaruhi tinggi rendahnya
pendidikan. Pertumbuhan penduduk yang semakin bertambah tiap
tahunnya, menimbulkan dampak yang kurang baik pada tingkat
pendidikan suatu penduduk, mengapa demikian ?
Coba kita perhatikan berapa juta anak yang masih di bawah standar
pendidikannya. Dengan bertambahnya kependudukan setiap harinya
semakin banyak penduduk di negara Indonesia ini yang tidak mampu
mengenyam pendidikan yang layak. Faktor utama yang mempengaruhi
hal ini, yaitu faktor ekonomi dimana semakin banyak penduduk
miskin tidak mampu memberikan pendidikan yang layak kepada
anaknya, karena biaya kehidupan yang makin tinggi juga biaya
pendidikan yang mahal.
7. Semakin meningkatnya tingkat pertumbuhan
penduduk akan menimbulkan masalah kesehatan atau
penyakit yang melanda penduduk tersebut,
dikarenakan lingkungan yang kurang terawat ataupun
pemukiman yang kumuh, seperti limbah pabrik,
selokan yang tidak terawat yang menyebabkan segala
penyakit akan melanda para penghuni wilayah
tersebut yang mengakibatkan kematian dan terjadi
pengurangan jumlah penduduk.
8. Jumlah penduduk di suatu wilayah saat ini sangat mencemaskan
selain bertambahnya jumlah penduduk maka semakin sempit
pula bagi mereka yang untuk mendapatkan lapangan pekerjaan
ataupun untuk mencari mata pencarian mereka untuk menjalani
kebutuhan hidup,karena dapat menimbulkan angka kelaparan di
bangsa ini akan bertambah yang disebabkan masalah tadi seperti
sulitnya untuk berusaha mendapatkan kerja untuk mencukupi
kebutuhan hidup karena semakin padatnya penduduk maka
semakin sempit pula peluang mereka untuk mendapatkan
kebutuhan yang mereka inginkan.
9. Kemiskinan dan keterbelakangan merupakan fenomena
sosial yang menjadi atribut negara-negara dunia ketiga.
Fenomena ini juga merupakan kebalikan dari kondisi yang
dialami oleh negara-negara maju yang memiliki atribut
sebagai “ model”.
Menurut Kuncoro (1997: 102–103), mengemukakan bahwa
kemiskinan didefinisikan sebagai ketidakmampuan untuk
memenuhi standar hidup minimum.
10. Badan Pusat Statistik (BPS) menggunakan batas miskin
dari besarnya rupiah yang dibelanjakan per kapita
sebulan untuk memenuhi kebutuhan minimum
makanan digunakan patokan 2.100 kalori per hari.
Adapun pengeluaran kebutuhan minimum bukan
makanan meliputi pengeluaran untuk perumahan,
sandang, serta aneka barang dan jasa.
Selama periode 1976 sampai 1993, telah terjadi
peningkatan batas garis kemiskinan, yang disesuaikan
dengan kenaikan harga barang-barang yang dikonsumsi
oleh masyarakat. Batas garis kemiskinan ini dibedakan
antara daerah perkotaan dan pedesaan.
11. Kemiskinan bersifat multidimensional, dalam arti berkaitan
dengan aspek sosial, ekonomi, budaya, politik dan aspek
lainnya (Sumodiningrat, 1989: 26).
Sedangkan Kartasasmita (1997: 234) mengatakan bahwa
kemiskinan merupakan masalah dalam pembangunan yang
ditandai dengan pengangguran dan keterbelakangan, yang
kemudian meningkat menjadi ketimpangan. Masyarakat
miskin pada umumnya lemah dalam kemampuan berusaha
dan terbatas aksesnya kepada kegiatan ekonomi sehingga
tertinggal jauh dari masyarakat lainnya yang mempunyai
potensi lebih tinggi(Kartasasmita, 1997: 234).
Hal tersebut senada dengan yang dikatakan Friedmann yang
mengatakan bahwa kemiskinan sebagai akibat dari ketidak-
samaan kesempatan untuk mengakumulasi basis kekuatan
sosial (Friedmann , 1992: 123).
12. Namun menurut Brendley (dalam Ala, 1981: 4) kemiskinan
adalah ketidaksanggupan untuk mendapatkan barang-
barang dan pelayanan-pelayanan yang memadai untuk
memenuhi kebutuhan sosial yang terbatas.
Hal ini diperkuat oleh Salim yang mengatakan bahwa
kemiskinan biasanya dilukiskan sebagai kurangnya
pendapatan untuk memperoleh kebutuhan hidup yang
pokok(Salim dalam Ala, 1981: 1).
Sedangkan Lavitan mendefinisikan kemiskinan sebagai
kekurangan barang-barang dan pelayanan yang
dibutuhkan untuk mencapai suatu standar hidup yang
layak.