Keadaan sosial masyarakat merupakan konstruksi pikiran yang diciptakan oleh masyarakat itu sendiri. Sehingga, hal yang tidak sesuai dengan keadaan sosial pada umumnya akan dianggap menyimpang.
Keadaan sosial masyarakat merupakan konstruksi pikiran yang diciptakan oleh masyarakat itu sendiri. Sehingga, hal yang tidak sesuai dengan keadaan sosial pada umumnya akan dianggap menyimpang.
Komunikasi dan perubahan sosial merupakan terjadinya pergeseran dimana nilai-nilai, nomra, sikap dan pola perilaku sudah berjalan yang tak semestinya dan telah menyimpang
berdasarkan buku ips kelas 8, tetapi animasi belum saya berikan. dan presentasi ini cocok sebagai bahan ajar karna lengkap dengan peta konsep bahasa yang mudah dimengerti dan ringkas.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
2. Definisi
perilaku menyimpang adalah semua tindakan yang
menyimpang dari norma-norma yang berlaku dalam suatu
sistem sosial dan menimbulkan usaha dari mereka yang
berwenang dari sistem itu untuk memperbaiki perilaku yang
menyimpang tersebut.
Sistem nilai dan sistem norma yang berkembang pada suatu
masyarakat tentu tidak selalu sama dengan sistem nilai dan
sistem norma yang berkembang pada masyarakat lainnya.
Di negara Belanda, misalnya, seks bebas (samen laven)
dianggap sebagai suatu perbuatan yangwajar dan baik-baik
saja. Sebaliknya, perilaku seksual di luar nikah merupakan
perbuatanzina yang melanggar sistem nilai dan sistem norma
yang berlaku di Indonesia. Dalam kehidupan nyata kita dapat
menyaksikan betapa seringnya terjadi kejadian-kejadian yang
merugikan sebagai akibat dari perilaku menyimpang yang
dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang
3. Perilaku menyimpang menurut beberapa ahli :
Soerjono Soekanto
adalah penyimpangan thd kaidah
dan nilai2 dari masyarakat
James W Van der Zaden
perilaku yg oleh sejumlah besar orang
dianggap sbg hal yang tercela dan diluar
batas toleransi
Menurut Robert M.Z
Lawang Penyimpangan sosial adalah semua tindakan yang
menyimpang dari norma yang berlaku dalam sistem sosial
dan menimbulkan usaha dari mereka yang berwenang dalam
sistem itu untuk memperbaiki perilaku yang menyimpang itu.
Paul B. Horton
Mengutarakan bahwa penyimpangan adalah setiap perilaku
yang dinyatakan sebagai pelanggaran terhadap norma-norma
kelompok atau masyarakat.
4. Secara garis besar perilaku menyimpang dikelompokkan
menjadi 2 (dua) jenis, yaitu:
(1) penyimpangan individual (individual deviation), dan
(2) penyimpangan kelompok (group deviation).
1. Penyimpangan Individual (Individual Deviation)
Penyimpangan individual merupakan suatu penyimpangan yang
bersifat individual,
yakni dilakukan secara perorangan. Penyimpangan individual
terjadi mana kala seseorang tidak lagi menerima sistem nilai dan
sistem norma yang berlaku dalam kehidupan masyarakat di
mana seseorang tersebut berada. Banyak sekali perilaku
menyimpang yang dilakukan secara individual, contoh: pelecehan
seksual, penipuan, penodongan, dan lain-lain.
5. 2. Penyimpangan Kelompok (Group Deviation)
Berbeda dengan penyimpangan individual, penyimpangan
kelompok merupakan suatu
penyimpangan yang dilakukan oleh sekelompok orang di dalam
kehidupan sehari-hari kita
sering mendengar berita tentang perilaku menyimpang yang
dilakukan oleh sekelompok orang, seperti:
penggarongan, penjarahan, penyelundupan dan pengedaran
narkoba, pembajakan, pencopetan, penipuan, dan lain
sebagainya. Dewasa ini banyak tindakan kejahatan yang
dilakukan secara terorganisasi oleh sekelompok orang.
Pada dasarnya penyimpangan merupakan masalah mental yang
harus secepatnya ditangani dengan melakukan pendidikan
mental dan kepribadian.
Agar memeperoleh hasil yang maksimal, perlu saling kerja
sama antara keluarga, sekolah,dan masyarakat.
6. Penyimpangan sosial Primer
Bersifat sementara
Dapat diterima masyarakat
Tidak dilakukan terus-menerus
Penyimpangan sosial Sekunder
Dilakukan terus menerus
Tidak diterima masyarakat
7. Penyalahgunaan Narkoba
Pelacuran
Penyipangan seksual (Homo, Lesbian, Biseksual
Pedofil, Sodomi, zina, seks bebas, transeksual)
Tindak kriminal/kejahatan
(perampokan, pencurian, pembunuhan, pengrusa
kan, pemerkosaan, dan lain sebagainya)
Gaya hidup (wanita berpakaian minimalis di
tempat umum, pria beranting, suka
berbohong, dsb.
8. Penyimpang Positif
Penyimpangan yang mempunyai dampak positif terhadap
sisterm sosial karena mengandung unsur inovatif, kreatif, dan
memperkaya alternatif. penyimpangan ini biasanya dapat
diterima oleh masyarakat karena sesuai denan perkembangan
zaman serta membawa manfaat bagi perkembangan
masyarakat. contoh: seorang ibu yang menjadi tukang ojek
untuk menambah penghasilan keluarga wanita karier, gaya
hidup modern, wanita karier, dll.
Penyimpangan Negatif
Penyimpangan prilaku yang mengarah ke nilai sosial yang
dpandang rendah dan berakibat buruk serta menggangggu
sisgerm sosial masyarakat karena telah menyimpang dari
norma-norma sosial. contoh: pembunuahan, narkoba,
kekerasan pemerkosaan, pelacuran.
9. Terhadap Individual :
Akibat tidak diterima/ditolak perilaku individu
yang bertentangan dengan nilai dan norma
masyarakat maka berdampak secara
individual, antara lain:
Labeling Deviant (celaan, sikap, peneriamaan masyarakat)
Rasa bersalah
Terkucil (dilikungan sosial dan jerat hukum (Penjara)
Terganggunya perkembangan jiwa (Tekanan Psikologis)
Terhadap Kelompok
Pudarnya nilai dan norma
Kriminalitas (tingkat kejahatan meningkat)
Terganggunya keseimbangan sosial
(pemeberontakan, mafia
narkoba, gelandangan, pemabuk, korupsi,dsb.
10. UPAYA MENGATASI PENYIMPANGAN SOSIAL
Memperkuat nilai agama
penanaman nilai dan norma yang kuat
ketegasan dan konsistensi terhadap pelaksanaan peraturan
berkepribadian kuat dan teguh
ketegasan dan konsistensi terhadap pelaksanaan peraturan
berkepribadian kuat dan teguh
CARA BERSIKAP DALAM MENGHADAPI
PENYIMPANGAN SOSIAL
Tidak mudah terpengaruh
Berfikir positif
Sabar menghadapi masalah
Aktif dalam berbagai kegiatan yang positif
11. Perilaku yang tidak
sesuai degan norma
masyarakat, seterti
bergantungan di
pintu
kereta, tawuran, me
rokok disebut
sebagai perilaku
menyimpang
12. Pengertian
Pengendalian sosial adalah
upaya untuk mewujudkan kondisi
seimbang di dalam masyarakat.
Tujuan pengendalian sosial adalah mencapai
keserasian antara stabilitas dan perubahan di dalam
masyarakat.
Lahirnya pengendalian social (control social)
disebabkan oleh adanya perbedaan kepentingan
diantara anggota masyarakat. Meskipun
demikian, masyarakat tetap menginginkan suatau
kehidupan yang tertib, aman, teratur dan tentram.
13. agar anggota masyarakat menaati norma-
norma dan nilai-nilai yang berlaku
Untuk mencegah agar kecenderungan warga
masyarakat yang ingin dan telah melagggar
aturan tidak terus berkembang lebih parah
supaya kehidupan masyarakat berlangsung
menurut pola-pola dan kaidah-kaidah yang
telah disepakati bersama
14. Berdasarkan waktu pelaksanaan dibagi menjadi
beberapa jenis
Pengendalian social yang bersifat preventif
(pencegahan )
Pengendalian social yang bersifat represif
(memperbaiki )
Gabungan antara Preventive dan Represif
Pengendalian Bersifat Resmi ( Formal )
15. Bentuk control social atau cara-cara pemaksaan
konformitas relative beragam. Cara
pengendalian masyarakat dapat dijalankan
dengan cara persuasive atau dengan cara
koersif. Cara persuasife terjadi apabila
pengendalian social ditekankan pada usaha
untuk membimbing, sedangkan secara koersif
tekanan diletakkan pada kekerasan atau
ancaman dengan mempergunakan atau
mengandalkan kekuatan fisik.
16. Adapun yang dimaksud dengan sanksi
didalam pembicaraan-pembicaraan disini ialah
sesuatu bentuk penderitaan yang secara sengaja
dibebankan oleh masyarakat kepada seseorang
warga masyarakat yang terbukti melanggar dan
menyimpang terhadap norma tersebut.
Ada tiga jenis sanksi yang digunakan didalam usaha-usaha
pelaksanaan control social ini, yaitu:
Sanksi yang bersifat fisik
Sanksi yang bersifat psikologik
Sanksi yang bersifat ekonomik.
17. Melalui institusi dan non-institusi
Lisan, simbolik dan kekerasan
Imbalan dan hukuman
Formal dan informal
Sosialisasi
Tekanan sosial