Dokumen tersebut membahas tentang pengertian perilaku menyimpang dan sikap antisosial, perbedaan antara keduanya, teori-teori yang berkaitan dengan perilaku menyimpang seperti teori pergaulan berbeda, teori labelling, teori fungsi, teori konflik, dan teori tipologi adaptasi Merton beserta contoh-contohnya. Pembahasan diakhiri dengan kesimpulan bahwa terdapat keterkaitan antara perilaku menyimpang dan s
Dalam power point ini akan dijelaskan tentang psikologi kepribadian yang dibuat oleh kelompok kami mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta Prodi Gizi S1 guna kepentingan tugas persentasi yang di berikan oleh dosen psikologi, dalam PPT ini masih belum sempurna harap maklum adanya.
Dalam power point ini akan dijelaskan tentang psikologi kepribadian yang dibuat oleh kelompok kami mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta Prodi Gizi S1 guna kepentingan tugas persentasi yang di berikan oleh dosen psikologi, dalam PPT ini masih belum sempurna harap maklum adanya.
Paradigma adalah suatu pandangan yg mendasar tentang apa yg menjadi pokok persoalan (subject matter) dari suatu cabang ilmu.
Normal Science adalah suatu periode akumulasi ilmu pengetahuan, dimana para ilmuan bekerja dan mengembangkan paradigma yang sedang berpengaruh.
ppt melawan bullying ini membantu kita dalam lebih merngkas dari isi materi yang mungin sangat banyak untuk kita pelajari. sehingga akan lebih praktis dalam mempelajarinya.
Dalam sosiologi, dinamika sosial diartikan sebagai keseluruhan perubahan dari seluruh komponen masyarakat dari waktu ke waktu. Keterkaitan antara dinamika sosial dengan interaksi sosial adalah interaksi mendorong terbentuknya suatu gerak keseluruhan antara komponen masyarakat yang akhirnya menimbulkan perubahan-perubahan dalam masyarakat baik secara progresif ataupun retrogresif.
Psikologi sosial pengaruh sosial-kelompok 10Sely Ai
Â
Tugas Mata Kuliah Psikologi Sosial
Pengaruh Sosial (Konformitas, Compliance, dan Obidience)
Disusun Oleh :
1. Sely Ananda
2. Desi Nurmalasari
3. Alita Destyanda Pertiwi
Universitas Mercubuana
Fakultas Psikologi
Laporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta SusantiSchool
Â
A Latar Belakang
Banyak orang menyatakan bahwa perkembangan dan pertumbuhan itu sama, akan tetapi pada dasarnya keduanya berbeda. Meskipun memiliki hubungan yang saling terkait, keduanya dapat dipisahkan dan tidak dapat berdiri dengan sendirinya. Dalam ilmu psikologi yang menjadi objek di dalamnya adalah perkembangan manusia sebagai pribadi (sebagai perilakunya). Pada hakikatnya perkembangan adalah suatu perubahan psikologis atau mental yang dialami oleh suatu individu dalam proses menuju kedewasaan. Selain itu faktor lingkunganpun sangatlah berpengaruh terhadap perilaku perkembangan atau perilaku seorang anak karena dengan itulah baik buruknya seseorang dapat ditentukan oleh bawaan atau lingkungan tersebut.
Paradigma adalah suatu pandangan yg mendasar tentang apa yg menjadi pokok persoalan (subject matter) dari suatu cabang ilmu.
Normal Science adalah suatu periode akumulasi ilmu pengetahuan, dimana para ilmuan bekerja dan mengembangkan paradigma yang sedang berpengaruh.
ppt melawan bullying ini membantu kita dalam lebih merngkas dari isi materi yang mungin sangat banyak untuk kita pelajari. sehingga akan lebih praktis dalam mempelajarinya.
Dalam sosiologi, dinamika sosial diartikan sebagai keseluruhan perubahan dari seluruh komponen masyarakat dari waktu ke waktu. Keterkaitan antara dinamika sosial dengan interaksi sosial adalah interaksi mendorong terbentuknya suatu gerak keseluruhan antara komponen masyarakat yang akhirnya menimbulkan perubahan-perubahan dalam masyarakat baik secara progresif ataupun retrogresif.
Psikologi sosial pengaruh sosial-kelompok 10Sely Ai
Â
Tugas Mata Kuliah Psikologi Sosial
Pengaruh Sosial (Konformitas, Compliance, dan Obidience)
Disusun Oleh :
1. Sely Ananda
2. Desi Nurmalasari
3. Alita Destyanda Pertiwi
Universitas Mercubuana
Fakultas Psikologi
Laporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta SusantiSchool
Â
A Latar Belakang
Banyak orang menyatakan bahwa perkembangan dan pertumbuhan itu sama, akan tetapi pada dasarnya keduanya berbeda. Meskipun memiliki hubungan yang saling terkait, keduanya dapat dipisahkan dan tidak dapat berdiri dengan sendirinya. Dalam ilmu psikologi yang menjadi objek di dalamnya adalah perkembangan manusia sebagai pribadi (sebagai perilakunya). Pada hakikatnya perkembangan adalah suatu perubahan psikologis atau mental yang dialami oleh suatu individu dalam proses menuju kedewasaan. Selain itu faktor lingkunganpun sangatlah berpengaruh terhadap perilaku perkembangan atau perilaku seorang anak karena dengan itulah baik buruknya seseorang dapat ditentukan oleh bawaan atau lingkungan tersebut.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Â
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
Â
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
4. Pengertian
Setiap masyarakat memiliki norma. Norma adalah
ukuran mengenai perilaku yang dianggap baik.
Norma memberikan petunjuk mengenai perilaku
yang semestinya diikuti oleh warga masyarakat.
Ada dua kemungkinan sikap warga masyarakat
terhadap norma-norma tersebut. Kemungkinan
pertama, warga masyarakat bersedia menaatinya.
Artinya, masyarakat berperilaku sesuai norma-norma
yang berlaku dalam masyarakat. Sikap seperti itu
disebut konformitas.
5. Pengertian
Tetapi, ada pula kemungkinan warga masyarakat
tak bersedia menaati norma-norma tersebut.
Disetiap masyarakat, selalu ada
seseorang/sekelompok orang yang tidak menaati
norma-norma yang berlaku dalam
masyarakatnya.
Tindakan orang/sekelompok orang yang demikian
itu disebut perilaku penyimpang (deviance).
Contoh, seorang laki-laki yang memakai bedak
muka dan lipstik di tempat-tempat umum.
6. Pengertian
Selain perilaku menyimpang , didalam sosiologi
ada istilah antisosial.
Antisosial terdiri dari 2 kata yaitu anti yang
artinya menentang atau memusuhi dan sosial
yang berarti kerkenaan dengan masyarakat.
Perilaku menyimpang yang berdampak buruk
terhadap kehidupan bersama sering disebut
perilaku antisosial.
9. Perbedaan antara penyimpangan
sosial dan antisosial
Sikap anti sosial adalah prilaku yang tidak peduli/
tidak memperhitungkan keberadaan orang lain,
sanksinya tidak ada (sanksi lemah sekali )
contohnya : sikap pelit, tak peduli tetangga.
Sedangkan Prilaku menyimpang adalah prilaku
atau tindakan yang melanggar aturan yang
berlaku, punya sanksi yang tegas dan jelas.
Contoh : mencuri barang milik teman, berzina dll.
12. Menurut pendapat para ahli luar
negeri
Robet M.Z Lawang
• Berpendapat bahwa penyimpangan adalah
tindakan yang menyimpang dari norma-norma
yang berlaku dalam suatu sistem sosial dan
menimbulkan usaha dari pihak berwenang
untuk memperbaiki perilaku yang menyimpang
James Vander Zanden
• Berpendapat bahwa penyimpangan merupakan
perilaku yang oleh sejumlah besar orang
dianggap sebagai hal yang tercela dan diluar
batas toleransi.
13. Menurut pendapat para ahli luar
negeri
Bruce J. Cohen
• Perilaku menyimpang adalah setiap perilaku
yang tidak berhasil menyesuaikan diri dengan
kehendak-kehendak masyarakat atau
kelompok tertentu dalam masyarakat.
Gillin
• Perilaku menyimpang adalah perilaku yang
menyimpang dari norma dan nilai sosial
keluarga dan masyarakat yang menjadi
penyebab memudarnya ikatan atau solidaritas
kelompok.
14. Menurut pendapat para ahli luar
negeri
Lewis Coser
• Mengemukakan bahwa perilaku menyimpang
merupakan salah satu cara untuk
menyesuaikan kebudayaan dengan perubahan
sosial.
15. menurut pendapat para ahli
dalam negeri
Kartini Kartono
Penyimpangan merupakan tingkah laku yang
menyimpang dari tendensi sentral atau ciri-ciri
karakteristik rata-rata dari eakyat kebanyakan
Soerjono Soekanto
Perilaku menyimpang adalah penyimpangan
terhadap kaidah - kaidah dan nilai - nilai dalam
masyarakat
16. menurut pendapat para ahli
dalam negeri
Andi Mappiere
Menurutnya, perilaku menyimpang disebut juga
dengan Tingkah Laku Bermasalah. Tingkah laku
bermasalah masih dianggap wajar jika hal ini
terjadi pada remaja. Maksudnya, tingkah laku ini
masih terjadi dalam batas ciri-ciri pertumbuhan
dan perkembangan sebagai akibat adanya
perubahan secara fisik dan psikis.
18. Teori differential Association (Teori
Pergaulan Berbeda)
Teori ini diciptakan oleh Edwin H.Sutherland yang
berpendapat bahwa penyimpangan bersumber
pada pergaulan yang berbeda . Penyimpangan
dipelajari melalui proses alih budaya ,contoh :
proses menghisap ganja dan perilaku
homoseksual
19. Teori Labelling
Teori ini dikemukakan oleh Edwin M. Lemert .
Menurut teori ini, seseorang menjadi penyimpang
karena proses labelling yang diberikan masyarakat
kepadanya. Maksudnya adalah pemberian julukan
atau cap yang biasanya negatif kepada seseorang
yang telah melakukan penyimpangan primer
(primary deviation ) misalnya pencuri, penipu,
pemerkosa, pemabuk, dan sebagainya. Sebagai
tanggapan terhadap cap itu, si pelaku penyimpangan
kemudian mengidentifikasikan dirinya sebagai
penyimpang dan mengulangi lagi penyimpangannya
sehingga terjadi dengan penyimpangan sekunder (
secondary deviation) . Alasannya adalah sudah
terlanjur basah atau kepalang tanggung.
20. Teori Fungsi
Teori ini dikemukakan oleh Emile Durkheim .
Menurut teori ini, keseragaman dalam kesadaran
moral semua anggota masyarakat tidak
dimungkinkan karena setiap individu berbeda satu
sama lain. Perbedaan-perbedaan itu antara lain
dipengaruhi oleh faktor lingkungan, fisik, dan
keturunan. Oleh karena itu dalam suatu
masyarakat orang yang berwatak jahat akan
selalu ada, dan kejahatanpun juga akan selalu
ada. Durkheim bahkan berpandangan bahwa
kejahatan perlu bagi masyarakat, karena dengan
adanya kejahatan, maka moralitas dan hukum
dapat berkembang secara normal.
21. Teori Konflik
Teori ini dikembangkan oleh penganut Teori
Konflik Karl Marx . Para penganut teori ini
berpandangan bahwa kejahatan terkait erat
dengan perkembangan kapitalisme. Sehingga
perilaku menyimpang diciptakan oleh
kelompokkelompok berkuasa dalam masyarakat
untuk melindungi kepentingan mereka sendiri.
Pandangan ini juga mengatakan bahwa hukum
merupakan cerminan kepentingan kelas yang
berkuasa dan sistem peradilan pidana
mencerminkan nilai dan kepentingan mereka.
22. Teori Tipologi Adaptasi
Dengan menggunakan teori ini, Robert K.
Merton mencoba menjelaskan penyimpangan
melalui struktur sosial. Menurut teori ini, struktur
sosial bukan hanya menghasilkan perilaku yang
konformis saja, tetapi juga menghasilkan perilaku
menyimpang. Dalam struktur sosial dijumpai
tujuan atau kepentingan, di mana tujuan tersebut
adalah halhal yang pantas dan baik. Selain
itu, diatur juga cara untuk meraih tujuan
tersebut. Apabila tidak ada kaitan antara tujuan
(cita-cita) yang ditetapkan dengan cara untuk
mencapainya, maka akan terjadi penyimpangan.
23. TIPOLOGI CARA-CARA
ADAPTASI MERTON
Tanda ‘+’ berarti ada penyelarasan, di mana warga
masyarakat menerima nilai-nilai sosiobudaya atau norma-
norma yang ada, sedangkan tanda ‘-’ berarti menolaknya.
Adapun tanda ‘+/-’
menunjuk pada pola-pola perilaku yang menolak serta
.
24. KETERANGAN
1. Konformitas (conformity),
merupakan cara adaptasi dimana pelaku
mengikuti tujuan dan cara yang ditentukan oleh
masyarakat. Misalnya Gaelan belajar dengan
sungguh-sungguh agar nilai ulangannya bagus.
2. Inovasi (inovation),
terjadi apabila seseorang menerima tujuan yang
sesuai dengan nilai-nilai budaya yang diidamkan
masyarakat, tetapi menolak norma dan kaidah
yang berlaku. Misalnya untuk memperoleh Surat
Izin Mengemudi (SIM), Arif tidak mengikuti
ujian, melainkan melalui calo.
27. KETERANGAN
3. Ritualisme (ritualism),
terjadi apabila seseorang menerima cara-cara
yang diperkenankan secara kultural, namun
menolak tujuan-tujuan kebudayaan. Misalnya,
walaupun tidak mempunyai keahlian atau
keterampilan di bidang komputer, Mita berusaha
untuk mendapatkan ijazah itu agar diterima kerja
di perusahaan asing.
29. KETERANGAN
4. Pengasingan diri (retreatism),
timbul apabila seseorang menolak tujuan-tujuan
yang disetujui maupun cara-cara pencapaian
tujuan tersebut. Dengan kata lain, pengasingan
diri terjadi apabila nilai-nilai sosial budaya yang
berlaku tidak dapat dicapai melalui cara-cara yang
telah ditetapkan. Misalnya tindakan siswa yang
membakar gedung sekolahnya karena tidak lulus
Ujian Akhir Nasional.
30. KETERANGAN
5. Pemberontakan (rebellion),
terjadi apabila seseorangmenolak sarana maupun
tujuan yang disahkan oleh kebudayaan dan
menggantikannya dengan yang lain. Misalnya
pemberontakan G 30S/PKI yang ingin mengganti
ideologi Pancasila dengan ideologi komunis.
33. Kesimpulan
Tedapat keterhubungan antara perilaku
menyimpang dan sikap anti sosial. Sikap
antisosial adalah bentuk sikap seseorang yang
secarasadar atau tidak sadar tidak dapat
menyesuaikan diri dengan norma-norma dan
nilai-nilai sosial dalam masyarakat. sikap
antisosial merupakan sebab dan juga sebaliknya
sebagai akibat dari terjadinya perilaku
menyimpang. Atau dapat dikatakan sikap
antisosial ini merupakan produk-produk dari
perilaku menyimpang. Perilaku menyimpang
menimbulkan akibat pada kondisi psikologis
manusia menjadi tidak sesuai dengan norma yang
berlaku.