Cari tahu mengenai variabel yang memengaruhi perilaku organisasi. Variabel tersebut antara lain: perilaku individu, prestasinya, variabel organisasi (sumber daya, kepemimpinan, imbalan (redward), struktur, desain pekerjaan), Variabel psikologi. Penjelasannya bikin sendiri yaa hihi
PRILAKU ORGANISASI (Sikap dan kepuasan kerja)Ganesha Aulia
SIKAP DAN KEPUASAN KERJA
Sikap
Sikap (attitude) merupakan pernyataan evaluatif baik yang menyenangkan mau pun tidak menyenangkan terhadap objek individu atau peristiwa. Atau penggambaran bagaimana perasaan seseorang tentang sesesutu. Sikap merupakan sesuatu yang sangat rumit untuk dipahami, untuk benar-benar memahami sikap, kita harus mempertimbangkan karakteristik fundamental mereka. Oleh karena itu, ada beberapa pertanyaan yang dapat menjadi patokan untuk mempermudah memahami hal tersebut dengan lebih, antara lain :
Apa komponen utama dari sikap ?Ada tiga komponen utama dari sikap yang lebih dikenal dengan komponen ABC,yaitu:
Komponen Affection (Afektif), segmen emosional atau perasaan suka atau tidak suka terhadap obyek sikap.
Komponen Behaviour (Perilaku), yang menyatakan niat untuk atauberperilaku dalam cara tertentu terhadap seseorang atau sesuatu.
Komponen Cognitive (Kesadaran), segmen opini dimana komponen ini menyatakan keyakinan dari sikap. Perlu diingat bahwa komponen-komponen ini sangat berkaitan. Contohnya dalam sebuah perusahaan terdapat seorang pemimpin yang otoriter atau keras. Maka para bawahannya akan memiliki sikap yang berbeda-beda. Adayang bersikap positif, ada juga yang bersikap negatif. Mereka yang bersikap positif biasanya loyal terhadap pemimpin tersebut. Karena mereka menyukai pemimpin tersebut, dan sadar dan yakin bahwa hal tersebut digunakan untuk mendidik mereka. Sehingga mereka berperilaku patuh dan taat terhadappemimpinnya. Sedangkan mereka yang bersikap negative akan berperilaku cenderung melawan dan berontak terhadap pemimpinnya.
seberapa konsistenkah sikap itu ? Sikap bukanlah sesuatu yang menetap, tapi sikap dapat juga berubah karena satu dan lain hal. Perubahan sikap ini mampu menjadikan orang yang tadinya bersikap negatif terhadap obyek sikap, menjadi lebih positif. Atau sebaliknya orang yang tadinya bersikap positif menjadi negatif terhadap obyek sikap.Pada akhir tahun 195-an, Leon Fissinger mengemukakan teori ketidak sesuain kognitif (cognitive dissonance theory), yang menjelaskan hubungan antara sikap dan perilaku.Pada umumnya, penelitian menyimpulkan bahwa individu mencari konsistensi diantara sikap mereka serta antara sikap dan perilaku mereka. Ini berarti bahwa individu berusaha untuk menetapkan sikap yang berbeda serta meluruskan sikapdan perilaku mereka sehingga mereka terlihat rasional. Ketika terdapat ketidak konsistenan, timbullah dorongan untuk mengembalikan individu tersebut keadaan seimbang, dimana sikap dan perilaku kembali konsisten. Ini bias dilakukan dengan cara mengubah sikap maupun perilaku, atau dengan mengembangkan rasionalisasi untuk ketidak sesuaian. Contohnya Anda memberitahu anak-anak Anda untuk membersihkan gigi mereka setiap hari, namun Anda tidak melakukannya. Apabila elemen yang menghasilkan ketidak sesuaian relative tidak penting, tekanan untuk memperbaiki ketidak seimbangan akan rendah.
Apakah perilaku selalu mengikuti sikap? Telah ditegaskan bahwa sikap
“To handle yourself, use your head. To handle others, use your heart.”
- Eleanor Roosevelt
If you have any question, contact me at lidiayemima@gmail.com
Cari tahu mengenai variabel yang memengaruhi perilaku organisasi. Variabel tersebut antara lain: perilaku individu, prestasinya, variabel organisasi (sumber daya, kepemimpinan, imbalan (redward), struktur, desain pekerjaan), Variabel psikologi. Penjelasannya bikin sendiri yaa hihi
PRILAKU ORGANISASI (Sikap dan kepuasan kerja)Ganesha Aulia
SIKAP DAN KEPUASAN KERJA
Sikap
Sikap (attitude) merupakan pernyataan evaluatif baik yang menyenangkan mau pun tidak menyenangkan terhadap objek individu atau peristiwa. Atau penggambaran bagaimana perasaan seseorang tentang sesesutu. Sikap merupakan sesuatu yang sangat rumit untuk dipahami, untuk benar-benar memahami sikap, kita harus mempertimbangkan karakteristik fundamental mereka. Oleh karena itu, ada beberapa pertanyaan yang dapat menjadi patokan untuk mempermudah memahami hal tersebut dengan lebih, antara lain :
Apa komponen utama dari sikap ?Ada tiga komponen utama dari sikap yang lebih dikenal dengan komponen ABC,yaitu:
Komponen Affection (Afektif), segmen emosional atau perasaan suka atau tidak suka terhadap obyek sikap.
Komponen Behaviour (Perilaku), yang menyatakan niat untuk atauberperilaku dalam cara tertentu terhadap seseorang atau sesuatu.
Komponen Cognitive (Kesadaran), segmen opini dimana komponen ini menyatakan keyakinan dari sikap. Perlu diingat bahwa komponen-komponen ini sangat berkaitan. Contohnya dalam sebuah perusahaan terdapat seorang pemimpin yang otoriter atau keras. Maka para bawahannya akan memiliki sikap yang berbeda-beda. Adayang bersikap positif, ada juga yang bersikap negatif. Mereka yang bersikap positif biasanya loyal terhadap pemimpin tersebut. Karena mereka menyukai pemimpin tersebut, dan sadar dan yakin bahwa hal tersebut digunakan untuk mendidik mereka. Sehingga mereka berperilaku patuh dan taat terhadappemimpinnya. Sedangkan mereka yang bersikap negative akan berperilaku cenderung melawan dan berontak terhadap pemimpinnya.
seberapa konsistenkah sikap itu ? Sikap bukanlah sesuatu yang menetap, tapi sikap dapat juga berubah karena satu dan lain hal. Perubahan sikap ini mampu menjadikan orang yang tadinya bersikap negatif terhadap obyek sikap, menjadi lebih positif. Atau sebaliknya orang yang tadinya bersikap positif menjadi negatif terhadap obyek sikap.Pada akhir tahun 195-an, Leon Fissinger mengemukakan teori ketidak sesuain kognitif (cognitive dissonance theory), yang menjelaskan hubungan antara sikap dan perilaku.Pada umumnya, penelitian menyimpulkan bahwa individu mencari konsistensi diantara sikap mereka serta antara sikap dan perilaku mereka. Ini berarti bahwa individu berusaha untuk menetapkan sikap yang berbeda serta meluruskan sikapdan perilaku mereka sehingga mereka terlihat rasional. Ketika terdapat ketidak konsistenan, timbullah dorongan untuk mengembalikan individu tersebut keadaan seimbang, dimana sikap dan perilaku kembali konsisten. Ini bias dilakukan dengan cara mengubah sikap maupun perilaku, atau dengan mengembangkan rasionalisasi untuk ketidak sesuaian. Contohnya Anda memberitahu anak-anak Anda untuk membersihkan gigi mereka setiap hari, namun Anda tidak melakukannya. Apabila elemen yang menghasilkan ketidak sesuaian relative tidak penting, tekanan untuk memperbaiki ketidak seimbangan akan rendah.
Apakah perilaku selalu mengikuti sikap? Telah ditegaskan bahwa sikap
“To handle yourself, use your head. To handle others, use your heart.”
- Eleanor Roosevelt
If you have any question, contact me at lidiayemima@gmail.com
Masih memiliki tujuan yang sama yaitu untuk mengembangkan kemampuan yang dimiliki oleh seorang pekerja yang dengan demikian akan mendatangkan keuntungan bagi perusahaan / organisasi karena memiliki Sumber Daya Manusia yang berkualitas.
Terimakasih telah membaca materi mengenai "Performance Appraisal" saya. Apabila ada kekurangan atau salah kata silahkan ketik di kolom komentar. Don't forget to like and comment!
Enjoy! I hope you like it
Contact Person
Gmail : naomiangelinef@gmail.com
Power Point Frame work BAB 2-14 Mahsusi Lidyawati - 11150676 - 7iLhye Andromeda
Berikut Kami Sampaikan Combine Power Point Frame Work BAB 2-14
Nama : Mahsusi Lidyawati
Kelas : 7 i - MSDM
NIM : 11150676
MK : Evaluasi Kinerja dan Kompensasi
Dosen : Ade Fauji
Universitas Bina Bangsa Banten Tahun 2018-2019
Masih memiliki tujuan yang sama yaitu untuk mengembangkan kemampuan yang dimiliki oleh seorang pekerja yang dengan demikian akan mendatangkan keuntungan bagi perusahaan / organisasi karena memiliki Sumber Daya Manusia yang berkualitas.
Terimakasih telah membaca materi mengenai "Performance Appraisal" saya. Apabila ada kekurangan atau salah kata silahkan ketik di kolom komentar. Don't forget to like and comment!
Enjoy! I hope you like it
Contact Person
Gmail : naomiangelinef@gmail.com
Power Point Frame work BAB 2-14 Mahsusi Lidyawati - 11150676 - 7iLhye Andromeda
Berikut Kami Sampaikan Combine Power Point Frame Work BAB 2-14
Nama : Mahsusi Lidyawati
Kelas : 7 i - MSDM
NIM : 11150676
MK : Evaluasi Kinerja dan Kompensasi
Dosen : Ade Fauji
Universitas Bina Bangsa Banten Tahun 2018-2019
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
2. 2
BIODATA
Nama
Adzra Shabira
Tempat/Tanggal Lahir
Bekasi/14 Mei 2001
PENDIDIKAN FORMAL
Universitas Pancasila
S1 Psikologi
SMA Cindera Mata
Jurusan IPA
SMP Model Ar Riyadh Insan
Cendekia
SD Cindera Mata
ORGANISASI
OSIS SMA Cindera Mata
Wakil Ketua OSIS (2016—2017)
LPM Gema Alpas KMUP
Anggota
KAIN F.Psi KMUP
Anggota
PENDIDIKAN NON
FORMAL
LBPP LIA
KONTAK
Email
adzrashabira@gmail.com
Instagram
adzrash
3. Definisi
▧ Ulasan sistematis dan evaluasi kinerja pekerjaan
(Levy, 2009)
▧ Sistem peninjauan formal dan evaluasi individu atau
tim kinerja tugas (Mondy & Martocchio, 2015)
▧ Evaluasi keberhasilan seseorang dalam memenuhi
tujuan organisasinya (King, 2016)
3
5. (Mondy & Martocchio, 2015)
Orang-orang yang biasanya bertanggung
jawab untuk penilaian kinerja termasuk
langsung pengawas, bawahan, rekan kerja dan
anggota tim, penilaian diri, dan penilaian
pelanggan.
5
6. Pekerja
▧ Sarana penguatan
(pujian, kenaikan gaji)
▧ Peningkatan karir
(promosi, peningkatan
tanggung jawab)
▧ Informasi tentang
pencapaian tujuan
kerja
▧ Sumber umpan balik
untuk meningkatkan
kinerja
Supervisor
▧ Dasar untuk membuat
keputusan personel
(promosi, pemecatan)
▧ Penilaian pencapaian
tujuan pekerja
▧ Kesempatan untuk
memberikan umpan
balik yang konstruktif
kepada pekerja
▧ Kesempatan untuk
berinteraksi dengan
bawahan
Organisasi
▧ Penilaian produktivitas
individu dan unit kerja
▧ Validasi pemilihan
personil dan metode
penempatan
▧ Sarana untuk
mengenali dan
memotivasi pekerja
▧ Sumber informasi
untuk kebutuhan
pelatihan personil
▧ Evaluasi efektivitas
intervensi organisasi
6
Tujuan
Riggio, 2013
7. Kriteria penilaian yang paling umum adalah:
▧ Sifat
▧ Perilaku
▧ Kompetensi
▧ Pencapaian tujuan
▧ Potensi peningkatan.
7
Kriteria Kinerja
Mondy & Martocchio, 2015
9. Referensi
▧ King, L. A. (2016). The science of psychology: An
appreciative view. McGraw-Hill Education.
▧ Levy, P. (2009). Industrial/organizational psychology.
Macmillan.
▧ Mondy, R. W. D., & Martocchio, J. J. (2015). Human
resource management. Pearson.
▧ Riggio, Ronald E. (2013). Inttroduction to
Industrial/Organizational Psychology (6th ed.)
Pearson Education
9