SlideShare a Scribd company logo
Presentasi
PL3 Dasar
Teori
ALVIN RAHARDIANSYAH
(185060200111039)
Pola
Pola
Pola merupakan alat yang digunakan untuk membuat cavity pada cetakan dengan tambahan
toleransi.
Faktor pemilihan bahan pola:
1. Kebutuhan Penggunaan
2. Kemungkinan perubahan desain
3. Tipe produksi pengecoran
4. Dapat dilakukan pengulangan
Macam-Macam Pola
1. Pola pejal : dibagi menjadi 6 macam yaitu
 Pola Tunggal
Pola yang dibentuk sesuai dengan benda cornya
 Pola Belahan
Pola yang dibelah tengah untuk memudahkan
pembuatan cetakan
 Pola Setengah
Pola ini dibuat untuk coran dengan cope dan dragnya simetris
 Pola Belahan Banyak
Pola ini dibagi menjadi 3 bagian untuk memudahkan
penarikan cetakan yang rumit
 Pola Penarikan Terpisah
Pola ini dibuat untuk pola berukaran besar dan harus
dicabut secara berurutan
 Pola Belahan Banyak
Pola ini dibagi menjadi 3 bagian untuk memudahkan
penarikan cetakan yang rumit
2. Pola Plat Pasangan
Pola ini adalah plat di mana kedua belahannya
ditempelkan pola demikian juga dengan sistem
salurannya
3. Pola Cope dan Drag
Dalam hal ini pola kayu, logam, atau plastik dilekatkan pada
dua plat demikian pula dengan sistem salurannya
4. Pola Cetakan Sapuan
Alat ini dibuat dari pelat dengan sebuah penggeret dan
pemutar pada bagian tengahnya.
5. Pola Penggeret dan Penuntun
Penuntun dibuat dari kayu dan pembuatan cetakan
dilakukan dengan menggerakan penggerek sepanjang
penuntun.
6. Pola Penggeret Dengan Rangka Cetak
Pembentukan cetakan dilakukan dengan mengayunkan
penggeret disekeliling porosnya.
7. Pola Kerangka A
Pola dibuat dengan meletakkan pelat dasar dan membuat
pelat dudukan dan mengikat pelat - pelat untuk menahan
pasir antara setiap penuntun. Pasir ditimbunkan diatasnya
dan disapu oleh penggeret
8. Pola Kerangka B
Pola ini dibuat untuk benda kerja yang berbentuk
silinder dengan lengkungan tertentu
Bahan Pola
Bahan pola yang digunakan
dalam praktikum pengecoran
logam yaitu kayu, karena
sesuai dengan sifat yang
terdapat pada tabel
disamping
Penentuan
Cope dan
Drag
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam
perencanaan pembuatan pola:
 Pola harus mudah dikeluarkan dari cetakan,
cope harus dibuat lebih dangkal
 Penempatan inti harus mudah
 Sistem saluran harus dibuat seoptimal
mungkin
 Terlalu banyak permukaan pisah akan
menaikkan harga produksi
Toleransi
Toleransi adalah batasan harga atau nilai yang diperbolehkan setelah benda kerja yg dibuat
sudah selesai. Pada proses pengecoran logam terdapat beberapa toleransi yang digunakan pada
benda kerja yaitu toleransi tambahan penyusutan dan toleransi permesinan yang besarnya bisa
dilihat pada table di slide selanjutnya
Sistem Saluran
Sistem Saluran Sistem saluran adalah jalan masuk bagi cairan logam
yang dituangkan ke dalam rongga cetakan.
Bagian-Bagian Sistem Saluran
 Cawan Tuang (Pouring Basin)
Tujuan utama dari pourin basin adalah untuk membentuk
aliran yang tepat dan secepat mungkin saat penuangan
logam cair dari ladel
 Saluran Turun (Sprue)
Sprue bertujuan untuk mengalirkan logam cair dari saluran
turun menujun runner
 Saluran Pengalir (Runner)
Merupakan saluran yang membawa logam cair dari
saluran turun ke bagian ingate pada sistem saluran,
kadang - kadang dibuat mengecil ke bawah.
 Saluran Masuk (Ingate)
ingate adalah saluran yang mengaliri logam cair dari pengalir
kedalam rongga cetakan. Biasanya berbentuk bujur sangkar
atau trapesium
 Saluran Penambah (Riser)
Riser adalah saluran yang berfungsi untuk memastikan
seluruh bagian benda kerja telah terisi logam cair. Dan
dapat dihitung dengan hukum Chorinov
 Dam dan Trap
Berfungsi untuk menyaring kotoran yang terbawa oleh
logam cair
 Core Making
Core making adalah pembuatan cetakan inti yang diletakan secara vertical atau horizontal di cetakan
untuk pembuatan lubang atau rongga didalam cetakan
 Green Sand Molding
Green sand core merupakan salah satu bagian dari cetakan. Green sand core dibuat dari pasir sisa
cetakan yang sudah dibuat dengan menambahkan pengikat.
 CO2 Process
Campuran pasir dan larutan sodium silikat akan mengeras saat dikenai hembusan CO2
Macam-Macam Sistem Saluran
 Saluran Langsung
Logam cair akan langsung masuk dari cawan tuang
ke benda kerja melalui sprue
 Saluran Bawah
Saluran yang mempunyai saluran masuk bagian
bawah dari rongga cetakan
 Saluran Pensil
Adalah sistem saluran dimana logam cair dijatuhkan ke
bawah melalui beberapa lubang pada dasar dari cawan
tuang . Sistem saluran ini cocok untuk coran yang panjang
dan tipis seperti pipa.
 Saluran Bertingakat
Mempunyai saluran turun yang dihubungkan dengan
beberapa saluran masuk. Logam cair mengalir ke dalam
rongga dari saluran masuk yang terbawah hingga yang paling
atas.
 Saluran Terompet
Saluran yang memiliki saluran alirnya berbentuk terompet
dan ujungnya berada didasar rongga cetakan drag.
 Saluran Cincin
Saluran yang dibuat dari saluran dimana runner mengelilingi
pola cetakan. Biasanya dipakai dengan model saluran bawah.
 Saluran Pisah
Mempunyai saluran masuk pada permukaan pisah dari
cetakan, dari mana logam cair dijatuhkan ke dalam rongga
cetakan.
 Saluran Baji
Saluran baji dibuat seperti celah pada bagian atas coran.
Saluran ini mempunyai dua saluran masuk yang bertujuan
untuk menghasilkan coran dengan ketebalan sama.
Pelapis
Pelapis adalah suatu lapisan yang diberikan pada permukaan cetakan dengan tujuan tertentu sebelum
logam cair dituangkan ke dalam cetakan.
Fungsi Pelapis:
 Mencegah Fusi dan penetrasi logam
 Mendapatkan permukaan coran yang halus
 Membuang pasir inti dan pasir cetak dengan mudah
 Menghilangkan cacat – cacat akibat pasir
Bahan yang biasa digunakan sebagai bahan pelapis adalah bubuk grafit
Desain Pola
Dimensi Benda
Kerja setelah
diberi
tambahan
toleransi:
Penentuan Ukuran Sistem Saluran
Volume benda kerja (v) = 243968,69 mm3
Luas Permukaan benda kerja (A) = 35834,24 mm2
 massa benda kerja = 0,65kg
 Pouring Rate = 0,38 kg/s
 Adjusted Pouring Rate = 0,44
 Waktu Penuangan = 1,46 s
 Tinggi Sprue = 78 mm
 Ukuran Sprue Bawah = 13,08 mm
 Ukuran Sprue Atas = 17,95 mm
 Tinggi Pouring Basin = 22 mm
 Ukuran Runner = 403,07 mm2
 Ukuran Ingate = 201,53 mm2 (2 buah ingate)
 Diameter Riser = 18,34 mm (5 buah riser)
Isometri
Sistem
Saluran Dan
Benda Kerja

More Related Content

What's hot

Elemen Mesin Modul 1 - Perencanaan Poros
Elemen Mesin Modul 1 - Perencanaan PorosElemen Mesin Modul 1 - Perencanaan Poros
Elemen Mesin Modul 1 - Perencanaan Poros
Dewi Izza
 
Material Teknik
Material TeknikMaterial Teknik
Material Teknik
Arismon Saputra
 
Pengenalan material
Pengenalan materialPengenalan material
Pengenalan material
Natalino Fonseca
 
SIFAT BAHAN TEKNIK
SIFAT BAHAN TEKNIKSIFAT BAHAN TEKNIK
SIFAT BAHAN TEKNIK
Lifia Citra Ramadhanti
 
Teknologi Pahat
Teknologi PahatTeknologi Pahat
Teknologi Pahat
DeviKharisma3
 
Steel Making: Lecture AOD
Steel Making: Lecture AOD Steel Making: Lecture AOD
Replacement of lead Free Cutting Steel - 2018 research paper
Replacement of lead Free Cutting Steel  - 2018 research paperReplacement of lead Free Cutting Steel  - 2018 research paper
Replacement of lead Free Cutting Steel - 2018 research paper
Mukesh Karnik
 
macam macam logam paduan
macam macam logam paduanmacam macam logam paduan
macam macam logam paduanWicah
 
Material teknik dan proses
Material teknik dan prosesMaterial teknik dan proses
Bulk deformation Processes in Metal Working
Bulk deformation Processes in Metal WorkingBulk deformation Processes in Metal Working
Bulk deformation Processes in Metal Working
MuhammadUsman1795
 
Steel making
Steel makingSteel making
Steel making
S Gafoor
 
TTT diagram
TTT diagramTTT diagram
Iron Carbon diagram
Iron Carbon diagramIron Carbon diagram
Iron Carbon diagram
Naman Dave
 
Dasar perencanaan elemen mesin
Dasar perencanaan elemen mesinDasar perencanaan elemen mesin
Dasar perencanaan elemen mesin
Rinaldi Sihombing
 
Pembuatan Baja Proses Martin
Pembuatan Baja Proses MartinPembuatan Baja Proses Martin
Pembuatan Baja Proses MartinFani Nur Hidayah
 
7.moulding machines
7.moulding machines7.moulding machines
7.moulding machines
Narayanasamy Pandiarajan
 
Proses pembentukan
Proses pembentukanProses pembentukan
Proses pembentukan
12luthfi
 
Faisal
FaisalFaisal
heat flow.pptx
heat flow.pptxheat flow.pptx
heat flow.pptx
deepaharitha
 
Casting process
Casting processCasting process
Casting process
Dorothy Kare
 

What's hot (20)

Elemen Mesin Modul 1 - Perencanaan Poros
Elemen Mesin Modul 1 - Perencanaan PorosElemen Mesin Modul 1 - Perencanaan Poros
Elemen Mesin Modul 1 - Perencanaan Poros
 
Material Teknik
Material TeknikMaterial Teknik
Material Teknik
 
Pengenalan material
Pengenalan materialPengenalan material
Pengenalan material
 
SIFAT BAHAN TEKNIK
SIFAT BAHAN TEKNIKSIFAT BAHAN TEKNIK
SIFAT BAHAN TEKNIK
 
Teknologi Pahat
Teknologi PahatTeknologi Pahat
Teknologi Pahat
 
Steel Making: Lecture AOD
Steel Making: Lecture AOD Steel Making: Lecture AOD
Steel Making: Lecture AOD
 
Replacement of lead Free Cutting Steel - 2018 research paper
Replacement of lead Free Cutting Steel  - 2018 research paperReplacement of lead Free Cutting Steel  - 2018 research paper
Replacement of lead Free Cutting Steel - 2018 research paper
 
macam macam logam paduan
macam macam logam paduanmacam macam logam paduan
macam macam logam paduan
 
Material teknik dan proses
Material teknik dan prosesMaterial teknik dan proses
Material teknik dan proses
 
Bulk deformation Processes in Metal Working
Bulk deformation Processes in Metal WorkingBulk deformation Processes in Metal Working
Bulk deformation Processes in Metal Working
 
Steel making
Steel makingSteel making
Steel making
 
TTT diagram
TTT diagramTTT diagram
TTT diagram
 
Iron Carbon diagram
Iron Carbon diagramIron Carbon diagram
Iron Carbon diagram
 
Dasar perencanaan elemen mesin
Dasar perencanaan elemen mesinDasar perencanaan elemen mesin
Dasar perencanaan elemen mesin
 
Pembuatan Baja Proses Martin
Pembuatan Baja Proses MartinPembuatan Baja Proses Martin
Pembuatan Baja Proses Martin
 
7.moulding machines
7.moulding machines7.moulding machines
7.moulding machines
 
Proses pembentukan
Proses pembentukanProses pembentukan
Proses pembentukan
 
Faisal
FaisalFaisal
Faisal
 
heat flow.pptx
heat flow.pptxheat flow.pptx
heat flow.pptx
 
Casting process
Casting processCasting process
Casting process
 

Similar to Perencanaan Pengecoran Logam

PERSIAPAN PEMBORAN.pptx
PERSIAPAN PEMBORAN.pptxPERSIAPAN PEMBORAN.pptx
PERSIAPAN PEMBORAN.pptx
WICKEYWULANDARI1
 
PERANCANGAN MESIN PRESS HIDROLIK.pptx
PERANCANGAN MESIN PRESS HIDROLIK.pptxPERANCANGAN MESIN PRESS HIDROLIK.pptx
PERANCANGAN MESIN PRESS HIDROLIK.pptx
johanpambudi1
 
207677667 pengetahuan-dasar-piping
207677667 pengetahuan-dasar-piping207677667 pengetahuan-dasar-piping
207677667 pengetahuan-dasar-piping
Nico Domli
 
dokumen.tips_sistem-perpipaan-ppt.pptx
dokumen.tips_sistem-perpipaan-ppt.pptxdokumen.tips_sistem-perpipaan-ppt.pptx
dokumen.tips_sistem-perpipaan-ppt.pptx
FerryHariPrasetyo1
 
Pengukuran laju aliran gas alam menggunakan orifice meter
Pengukuran laju aliran gas alam menggunakan orifice meterPengukuran laju aliran gas alam menggunakan orifice meter
Pengukuran laju aliran gas alam menggunakan orifice meter
intanandryani
 
Konstruksi baja4
Konstruksi baja4Konstruksi baja4
Konstruksi baja4
Fajar Istu
 
Acuan tuangan:rekabentuk
Acuan tuangan:rekabentukAcuan tuangan:rekabentuk
Acuan tuangan:rekabentuk
Nurul Rosli
 
Komponen dan fungsi alatbor
Komponen dan fungsi alatborKomponen dan fungsi alatbor
Komponen dan fungsi alatbor
TIffani Agustasia Simorangkir
 
proses pengecoran logam
proses pengecoran logamproses pengecoran logam
proses pengecoran logam
Yudi Hartono
 
Makalah peralatan industri proses menara ayak
Makalah peralatan industri proses menara ayakMakalah peralatan industri proses menara ayak
Makalah peralatan industri proses menara ayak
Virta Puspita Sari
 
Macam macam profil_baja
Macam macam profil_bajaMacam macam profil_baja
Macam macam profil_baja
Sutrisno Simanjuntak
 
1. Aliran Dalam Pipa (Pressure drop continuity equation).ppt
1. Aliran Dalam Pipa (Pressure drop  continuity equation).ppt1. Aliran Dalam Pipa (Pressure drop  continuity equation).ppt
1. Aliran Dalam Pipa (Pressure drop continuity equation).ppt
renogeovan
 
Pengecoran1
Pengecoran1Pengecoran1
Pengecoran1
crash_alm
 
Presentasi kelompok 3
Presentasi kelompok 3Presentasi kelompok 3
Presentasi kelompok 3
Dicky Ashshiddiq
 
Mekanikal Material
Mekanikal MaterialMekanikal Material
Mekanikal Material
oiua
 
Mechanical
MechanicalMechanical
Mechanical
oiua
 
OXY ACETYLEN WELDING
OXY ACETYLEN WELDINGOXY ACETYLEN WELDING
Batang Tarik Baja.pptx
Batang Tarik Baja.pptxBatang Tarik Baja.pptx
Batang Tarik Baja.pptx
nugrahafillah1
 
Bahan ajar 7 2017
Bahan ajar 7  2017Bahan ajar 7  2017
Bahan ajar 7 2017
Marfizal Marfizal
 
Welding consumables fix 1
Welding consumables fix 1Welding consumables fix 1
Welding consumables fix 1
muh zainul helmi
 

Similar to Perencanaan Pengecoran Logam (20)

PERSIAPAN PEMBORAN.pptx
PERSIAPAN PEMBORAN.pptxPERSIAPAN PEMBORAN.pptx
PERSIAPAN PEMBORAN.pptx
 
PERANCANGAN MESIN PRESS HIDROLIK.pptx
PERANCANGAN MESIN PRESS HIDROLIK.pptxPERANCANGAN MESIN PRESS HIDROLIK.pptx
PERANCANGAN MESIN PRESS HIDROLIK.pptx
 
207677667 pengetahuan-dasar-piping
207677667 pengetahuan-dasar-piping207677667 pengetahuan-dasar-piping
207677667 pengetahuan-dasar-piping
 
dokumen.tips_sistem-perpipaan-ppt.pptx
dokumen.tips_sistem-perpipaan-ppt.pptxdokumen.tips_sistem-perpipaan-ppt.pptx
dokumen.tips_sistem-perpipaan-ppt.pptx
 
Pengukuran laju aliran gas alam menggunakan orifice meter
Pengukuran laju aliran gas alam menggunakan orifice meterPengukuran laju aliran gas alam menggunakan orifice meter
Pengukuran laju aliran gas alam menggunakan orifice meter
 
Konstruksi baja4
Konstruksi baja4Konstruksi baja4
Konstruksi baja4
 
Acuan tuangan:rekabentuk
Acuan tuangan:rekabentukAcuan tuangan:rekabentuk
Acuan tuangan:rekabentuk
 
Komponen dan fungsi alatbor
Komponen dan fungsi alatborKomponen dan fungsi alatbor
Komponen dan fungsi alatbor
 
proses pengecoran logam
proses pengecoran logamproses pengecoran logam
proses pengecoran logam
 
Makalah peralatan industri proses menara ayak
Makalah peralatan industri proses menara ayakMakalah peralatan industri proses menara ayak
Makalah peralatan industri proses menara ayak
 
Macam macam profil_baja
Macam macam profil_bajaMacam macam profil_baja
Macam macam profil_baja
 
1. Aliran Dalam Pipa (Pressure drop continuity equation).ppt
1. Aliran Dalam Pipa (Pressure drop  continuity equation).ppt1. Aliran Dalam Pipa (Pressure drop  continuity equation).ppt
1. Aliran Dalam Pipa (Pressure drop continuity equation).ppt
 
Pengecoran1
Pengecoran1Pengecoran1
Pengecoran1
 
Presentasi kelompok 3
Presentasi kelompok 3Presentasi kelompok 3
Presentasi kelompok 3
 
Mekanikal Material
Mekanikal MaterialMekanikal Material
Mekanikal Material
 
Mechanical
MechanicalMechanical
Mechanical
 
OXY ACETYLEN WELDING
OXY ACETYLEN WELDINGOXY ACETYLEN WELDING
OXY ACETYLEN WELDING
 
Batang Tarik Baja.pptx
Batang Tarik Baja.pptxBatang Tarik Baja.pptx
Batang Tarik Baja.pptx
 
Bahan ajar 7 2017
Bahan ajar 7  2017Bahan ajar 7  2017
Bahan ajar 7 2017
 
Welding consumables fix 1
Welding consumables fix 1Welding consumables fix 1
Welding consumables fix 1
 

Recently uploaded

PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdfPROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
afifsalim12
 
PROYEK PEMBANGUNAN TRANSMISI 150 KV PLN
PROYEK PEMBANGUNAN TRANSMISI 150 KV  PLNPROYEK PEMBANGUNAN TRANSMISI 150 KV  PLN
PROYEK PEMBANGUNAN TRANSMISI 150 KV PLN
tejakusuma17
 
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptxBAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
ssuser5e48eb
 
Paparan Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
Paparan  Pengawasan Bangunan Gedung.pptxPaparan  Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
Paparan Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
RifkiAbrar2
 
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu indukSistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
ssuser0b6eb8
 
Perencanaan Anggaran Biaya dan penjadwalan
Perencanaan Anggaran Biaya dan penjadwalanPerencanaan Anggaran Biaya dan penjadwalan
Perencanaan Anggaran Biaya dan penjadwalan
MarvinPatrick1
 
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
ymikhael4
 
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdfDAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
benediktusmaksy
 
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
narayafiryal8
 

Recently uploaded (9)

PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdfPROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
 
PROYEK PEMBANGUNAN TRANSMISI 150 KV PLN
PROYEK PEMBANGUNAN TRANSMISI 150 KV  PLNPROYEK PEMBANGUNAN TRANSMISI 150 KV  PLN
PROYEK PEMBANGUNAN TRANSMISI 150 KV PLN
 
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptxBAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
 
Paparan Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
Paparan  Pengawasan Bangunan Gedung.pptxPaparan  Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
Paparan Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
 
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu indukSistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
 
Perencanaan Anggaran Biaya dan penjadwalan
Perencanaan Anggaran Biaya dan penjadwalanPerencanaan Anggaran Biaya dan penjadwalan
Perencanaan Anggaran Biaya dan penjadwalan
 
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
 
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdfDAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
 
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
 

Perencanaan Pengecoran Logam

  • 3. Pola Pola merupakan alat yang digunakan untuk membuat cavity pada cetakan dengan tambahan toleransi. Faktor pemilihan bahan pola: 1. Kebutuhan Penggunaan 2. Kemungkinan perubahan desain 3. Tipe produksi pengecoran 4. Dapat dilakukan pengulangan
  • 4. Macam-Macam Pola 1. Pola pejal : dibagi menjadi 6 macam yaitu  Pola Tunggal Pola yang dibentuk sesuai dengan benda cornya  Pola Belahan Pola yang dibelah tengah untuk memudahkan pembuatan cetakan
  • 5.  Pola Setengah Pola ini dibuat untuk coran dengan cope dan dragnya simetris  Pola Belahan Banyak Pola ini dibagi menjadi 3 bagian untuk memudahkan penarikan cetakan yang rumit
  • 6.  Pola Penarikan Terpisah Pola ini dibuat untuk pola berukaran besar dan harus dicabut secara berurutan  Pola Belahan Banyak Pola ini dibagi menjadi 3 bagian untuk memudahkan penarikan cetakan yang rumit
  • 7. 2. Pola Plat Pasangan Pola ini adalah plat di mana kedua belahannya ditempelkan pola demikian juga dengan sistem salurannya 3. Pola Cope dan Drag Dalam hal ini pola kayu, logam, atau plastik dilekatkan pada dua plat demikian pula dengan sistem salurannya
  • 8. 4. Pola Cetakan Sapuan Alat ini dibuat dari pelat dengan sebuah penggeret dan pemutar pada bagian tengahnya. 5. Pola Penggeret dan Penuntun Penuntun dibuat dari kayu dan pembuatan cetakan dilakukan dengan menggerakan penggerek sepanjang penuntun.
  • 9. 6. Pola Penggeret Dengan Rangka Cetak Pembentukan cetakan dilakukan dengan mengayunkan penggeret disekeliling porosnya. 7. Pola Kerangka A Pola dibuat dengan meletakkan pelat dasar dan membuat pelat dudukan dan mengikat pelat - pelat untuk menahan pasir antara setiap penuntun. Pasir ditimbunkan diatasnya dan disapu oleh penggeret
  • 10. 8. Pola Kerangka B Pola ini dibuat untuk benda kerja yang berbentuk silinder dengan lengkungan tertentu
  • 11. Bahan Pola Bahan pola yang digunakan dalam praktikum pengecoran logam yaitu kayu, karena sesuai dengan sifat yang terdapat pada tabel disamping
  • 12. Penentuan Cope dan Drag Hal-hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan pembuatan pola:  Pola harus mudah dikeluarkan dari cetakan, cope harus dibuat lebih dangkal  Penempatan inti harus mudah  Sistem saluran harus dibuat seoptimal mungkin  Terlalu banyak permukaan pisah akan menaikkan harga produksi
  • 13. Toleransi Toleransi adalah batasan harga atau nilai yang diperbolehkan setelah benda kerja yg dibuat sudah selesai. Pada proses pengecoran logam terdapat beberapa toleransi yang digunakan pada benda kerja yaitu toleransi tambahan penyusutan dan toleransi permesinan yang besarnya bisa dilihat pada table di slide selanjutnya
  • 14.
  • 16. Sistem Saluran Sistem saluran adalah jalan masuk bagi cairan logam yang dituangkan ke dalam rongga cetakan.
  • 17. Bagian-Bagian Sistem Saluran  Cawan Tuang (Pouring Basin) Tujuan utama dari pourin basin adalah untuk membentuk aliran yang tepat dan secepat mungkin saat penuangan logam cair dari ladel  Saluran Turun (Sprue) Sprue bertujuan untuk mengalirkan logam cair dari saluran turun menujun runner
  • 18.  Saluran Pengalir (Runner) Merupakan saluran yang membawa logam cair dari saluran turun ke bagian ingate pada sistem saluran, kadang - kadang dibuat mengecil ke bawah.  Saluran Masuk (Ingate) ingate adalah saluran yang mengaliri logam cair dari pengalir kedalam rongga cetakan. Biasanya berbentuk bujur sangkar atau trapesium
  • 19.  Saluran Penambah (Riser) Riser adalah saluran yang berfungsi untuk memastikan seluruh bagian benda kerja telah terisi logam cair. Dan dapat dihitung dengan hukum Chorinov  Dam dan Trap Berfungsi untuk menyaring kotoran yang terbawa oleh logam cair
  • 20.  Core Making Core making adalah pembuatan cetakan inti yang diletakan secara vertical atau horizontal di cetakan untuk pembuatan lubang atau rongga didalam cetakan  Green Sand Molding Green sand core merupakan salah satu bagian dari cetakan. Green sand core dibuat dari pasir sisa cetakan yang sudah dibuat dengan menambahkan pengikat.  CO2 Process Campuran pasir dan larutan sodium silikat akan mengeras saat dikenai hembusan CO2
  • 21. Macam-Macam Sistem Saluran  Saluran Langsung Logam cair akan langsung masuk dari cawan tuang ke benda kerja melalui sprue  Saluran Bawah Saluran yang mempunyai saluran masuk bagian bawah dari rongga cetakan
  • 22.  Saluran Pensil Adalah sistem saluran dimana logam cair dijatuhkan ke bawah melalui beberapa lubang pada dasar dari cawan tuang . Sistem saluran ini cocok untuk coran yang panjang dan tipis seperti pipa.  Saluran Bertingakat Mempunyai saluran turun yang dihubungkan dengan beberapa saluran masuk. Logam cair mengalir ke dalam rongga dari saluran masuk yang terbawah hingga yang paling atas.
  • 23.  Saluran Terompet Saluran yang memiliki saluran alirnya berbentuk terompet dan ujungnya berada didasar rongga cetakan drag.  Saluran Cincin Saluran yang dibuat dari saluran dimana runner mengelilingi pola cetakan. Biasanya dipakai dengan model saluran bawah.
  • 24.  Saluran Pisah Mempunyai saluran masuk pada permukaan pisah dari cetakan, dari mana logam cair dijatuhkan ke dalam rongga cetakan.  Saluran Baji Saluran baji dibuat seperti celah pada bagian atas coran. Saluran ini mempunyai dua saluran masuk yang bertujuan untuk menghasilkan coran dengan ketebalan sama.
  • 25. Pelapis Pelapis adalah suatu lapisan yang diberikan pada permukaan cetakan dengan tujuan tertentu sebelum logam cair dituangkan ke dalam cetakan. Fungsi Pelapis:  Mencegah Fusi dan penetrasi logam  Mendapatkan permukaan coran yang halus  Membuang pasir inti dan pasir cetak dengan mudah  Menghilangkan cacat – cacat akibat pasir Bahan yang biasa digunakan sebagai bahan pelapis adalah bubuk grafit
  • 28. Penentuan Ukuran Sistem Saluran Volume benda kerja (v) = 243968,69 mm3 Luas Permukaan benda kerja (A) = 35834,24 mm2  massa benda kerja = 0,65kg  Pouring Rate = 0,38 kg/s  Adjusted Pouring Rate = 0,44  Waktu Penuangan = 1,46 s  Tinggi Sprue = 78 mm  Ukuran Sprue Bawah = 13,08 mm  Ukuran Sprue Atas = 17,95 mm  Tinggi Pouring Basin = 22 mm  Ukuran Runner = 403,07 mm2  Ukuran Ingate = 201,53 mm2 (2 buah ingate)  Diameter Riser = 18,34 mm (5 buah riser)