SlideShare a Scribd company logo
Dari Diagram Fasa Fe-C
 BAJA KARBON (CARBON STEEL)
 Paduan Fe-C, dengan maksimum 2.14% C
 BESI COR (CAST IRON)
 Paduan Fe-C, % C > 2.14%; lazimnya 3%C
2 MATERIAL:
Diagram Fasa Fe-C
Fe3C-proeutektoid (sementit proeutektoid)
α + Fe3C (perlit)α-proeutektoid(ferit)
Baja, 0,38%C
Baja, 1,4%C
Klasifikasi Baja
BAJA
(Steel)
Baja karbon rendah
(low carbon steel)
BAJA PADUAN
(Alloy Steel)
BAJA KARBON
(Carbon Steel)
Baja karbon medium
(medium carbon steel)
Baja paduan rendah
(low alloy steel)
Baja paduan tinggi
(high alloy steel)
Baja karbon tinggi
(high carbon steel)
Baja karbon rendah
 kandungan karbonnya < 0,25%C
 tidak responsif terhadap perlakuan panas
yang bertujuan membentuk martensit
 metode penguatannya dengan “Cold Working”
 struktur mikronya terdiri ferit dan perlit
 relatif lunak dan lemah
 ulet dan tangguh
 mampu mesin dan mampu lasnya baik
 murah
Aplikasi :
 bodi mobil,bentuk struktur (profil I, L, C, H),
pipa saluran
Baja karbon rendah
 kandungan karbonnya < 0,25%C
 tidak responsif terhadap perlakuan panas
yang bertujuan membentuk martensit
 metode penguatannya dengan “Cold Working”
 struktur mikronya terdiri ferit dan perlit
 relatif lunak dan lemah
 ulet dan tangguh
 mampu mesin dan mampu lasnya baik
 murah
Aplikasi :
 bodi mobil,bentuk struktur (profil I, L, C, H),
pipa saluran
Pengerjaan logam berdasar temperatur
1. Pengerjaan Dingin (Cold Working)
 Proses pengerjaan logam pada
temperatur dibawah temperatur
rekristalisasi
wire drawing, tube drawing, deep
drawing, cold rolling
2. Pengerjaan Panas (Hot Working)
 Proses pengerjaan logam di atas
temperatur rekristalisasi
Hot rolling, forging, extrusion
T rekristalisasi = 0,5 Tm (Kelvin)
Cold Working
Wire drawing
Tube drawing
Cold Working
Deep drawing
Cold Working
Stretch forming
Spinning
COLD WORKING
Karakter cold working:
 Permukaan halus
 Ketepatan dimensi sangat tinggi
 Perlu energi besar
 Deformasi yang diberikan terbatas
 Biasa dipakai untuk membuat baja
lembaran
Pengaruh temperatur annealing
Pengaruh cold working on TR
MECHANISMS OF STRENGTHENING IN METALS
Mekanisme penguatan logam:
A. Strengthening by grain size reduction
B. Solid-solution strengthening
C. Strain Hardening = cold working
D. Precipitation Hardening
E. Dispersion Strengthening
F. Strengthening by martensitic structure
Strengthening by grain size reduction
Pengaruh ukuran butiran thd kekuatan luluh
Hall-Petch equation
σy = yield strength
σ0 dan d = konstanta bahan
Solid-solution strengthening
Solid-solution strengthening
STRAIN HARDENING/COLD WORKING
STRAIN HARDENING/COLD WORKING
STRAIN HARDENING/COLD WORKING
Hot Working
Rolling
Forging
Extrusion
Produk Hot Rolling
150 mm
150 mm
250 mm
40 mm
Hot Working
Proses pengerjaan pada logam dimana
temperatur pengerjaannya di atas
temperatur rekristalisasi
Karakter hot working:
 Permukaan kasar (oksidasi)
 Ketepatan dimensi kurang
 Perlu energi kecil
 Deformasi yang diberikan besar
Baja karbon medium
 kandungan karbonnya: 0,25 - 0,6%C
 dapat dinaikkan sifat mekaniknya melalui
perlakuan panas austenitizing, quenching,
dan tempering
 banyak dipakai dalam kondisi hasil tempering
sehingga struktur mikronya martensit
 lebih kuat dari baja karbon rendah
Aplikasi :
 poros, roda gigi, crankshaft
Baja karbon medium
Gear / Roda gigi
Gear / Roda gigi
Crankshaft
Baja karbon tinggi
 kandungan karbonnya: 0,6 < % C ≤ 2.14
 dapat dinaikkan sifat mekaniknya melalui
perlakuan panas austenitizing, quenching,
dan tempering
 banyak dipakai dalam kondisi hasil tempering
sehingga struktur mikronya martensit
 paling keras, paling kuat, paling getas di
antara baja karbon lainnya
 tahan aus
Aplikasi :
 pegas, pisau cukur, kawat kekuatan tinggi,
rel kereta api,perkakas potong, dies
BAJA PADUAN
Baja yang selain terdiri Fe dan C juga
mengandung unsur-unsur paduan lainnya
+ Unsur paduan  mendapatkan sifat sesuai
keinginan
Unsur paduan  Mn, Cr, Mo, Ni, dll
 Baja paduan rendah (low alloy steel)
 Baja paduan tinggi (high alloy steel)
Baja paduan rendah
 jumlah unsur paduan < 10%
 memiliki kadar karbon sama seperti baja
karbon, tetapi ada sedikit unsur paduan
 dengan penambahan unsur paduan, kekuatan
dapat dinaikkan tanpa mengurangi
keuletannya, kekuatan fatik, dan daya tahan
terhadap korosi, aus, dan panas lebih baik
Aplikasi :
 kapal, jembatan, roda kereta api, ketel uap,
tangki gas
Baja paduan tinggi
 Jumlah unsur paduannya lebih besar 10%
 Baja tahan karat (stainless steel)
 Baja Perkakas (tool steel)
 Baja Mangan (manganese steel/hadfield
steel)
Baja tahan karat
 Cr >
11%
 Baja tahan karat feritik (ferritic stainless
steel)
 Baja tahan karat austenitik (austenitic
stainless steel)
 Baja tahan karat martensitik (martensitic
stainless steel)
 Baja tahan karat duplex
Baja tahan karat feritik
 unsur paduan utama; Fe, Cr
 struktur mikro terdiri fasa ferit (α) bcc
 non heat treatable (tidak mampu
diperlakukan panas)
 dapat diperkeras dan diperkuat dengan
cold working
 bersifat magnetik
Aplikasi  cetakan gelas, valve pada suhu
tinggi, garpu, ruang pembakaran
Contoh  AISI 409 dan AISI 446
Baja tahan karat austenitik
 unsur paduan utama; Fe, Cr, Ni ( Cr>16%, Ni >
3,5%, ada Mn)
 struktur mikro terdiri fasa austenit
 non heat treatable (tidak mampu diperlakukan
panas)
 dapat diperkeras dan diperkuat dengan cold
working
 tidak bersifat magnetik
 ketahanan korosinya paling baik
 paling banyak diproduksi
Aplikasi  bejana cryogenic, peralatan proses
industri makanan dan kimia
Contoh  AISI 304 dan AISI 316L
Baja tahan karat martensitik
 unsur paduan utama; Fe, Cr
 struktur mikro terdiri fasa martensit
 dapat diperkeras dan diperkuat
dengan perlakuan panas
 bersifat magnetik
Aplikasi  bearing, surgical tools
Contoh  AISI 410 dan AISI 440A
Baja tahan karat martensitik
Bearing / bantalan / laher
Baja tahan karat duplex
 disebut juga precipitation hardenable
stainless steel
 Unsur paduan utama; Fe, Cr, Ni, Al, Mn
 struktur mikro terdiri fasa campuran (ferit
+ martensit atau ferit + austenit)
 bertambah keras karena terjadi
transformasi fasa dari austenit menjadi
fasa kedua
Aplikasi  baja pegas, bejana tekan
Contoh  AISI 17-7PH
Baja tahan karat
Baja perkakas (tool steel)
A. Tool steel tipe W  baja perkakas yang
dikeraskan dengan pencelupan dalam air
B. Tool steel tipe To  baja perkakas yang
dikeraskan dengan pencelupan dalam oli
C. Tool steel tipe A  baja perkakas yang
dikeraskan dalam pendinginan udara bebas
Aplikasi  cutting tools, dies
Contoh  High Speed Steel
Cutting Tools
Baja Mangan
 ≥ 13% Mn; ≥ 1% C
 pada suhu kamar struktur mikronya
austenit (γ)
 sangat keras, jika dideformasi semakin
bertambah keras (austenit  martensit)
Aplikasi:
 mangkuk pengeruk pada alat
berat
 teralis penjara
 frog rel kereta api
Standard penamaan baja
 Standar Jerman (DIN)
 Standar Jepang (JIS)
 Standar Amerika (AISI; SAE)
 Standar Jerman (DIN)
St-37: baja dengan kekuatan
tarik minimum 37 kg/mm2
C45: baja dengan 0,45%C
Standard penamaan baja
 Standar Jepang (JIS)
S45C: baja dengan 0,45%C
 Standar Amerika
SAE : Society of Automotive Engineers
AISI : American Iron and Steel Institute
SAE  XX XX
AISI
jenis baja paduan utama
%C
ASTM: American Society for Testing and Materials

More Related Content

What's hot

Perpatahan dan-kelelahan
Perpatahan dan-kelelahanPerpatahan dan-kelelahan
Perpatahan dan-kelelahan
restuputraku5
 
Klasifikasi dan-karakteristik-material-keramik
Klasifikasi dan-karakteristik-material-keramikKlasifikasi dan-karakteristik-material-keramik
Klasifikasi dan-karakteristik-material-keramik
Putra Perdana
 
Diagram fasa fe fe3 c
Diagram fasa fe fe3 cDiagram fasa fe fe3 c
Diagram fasa fe fe3 c
Bayu Fajri
 
Kelelahan Logam (Fatigue)
Kelelahan Logam (Fatigue)Kelelahan Logam (Fatigue)
Kelelahan Logam (Fatigue)
Abrianto Akuan
 

What's hot (20)

ILMU LOGAM
ILMU LOGAMILMU LOGAM
ILMU LOGAM
 
Laporan Praktikum Pengelasan
Laporan Praktikum PengelasanLaporan Praktikum Pengelasan
Laporan Praktikum Pengelasan
 
Ilmu Bahan
Ilmu BahanIlmu Bahan
Ilmu Bahan
 
Mekanisme penguatan bahan
Mekanisme penguatan bahanMekanisme penguatan bahan
Mekanisme penguatan bahan
 
Perlakuan panas
Perlakuan panasPerlakuan panas
Perlakuan panas
 
Perpatahan dan-kelelahan
Perpatahan dan-kelelahanPerpatahan dan-kelelahan
Perpatahan dan-kelelahan
 
Klasifikasi dan-karakteristik-material-keramik
Klasifikasi dan-karakteristik-material-keramikKlasifikasi dan-karakteristik-material-keramik
Klasifikasi dan-karakteristik-material-keramik
 
Diagram fasa fe fe3 c
Diagram fasa fe fe3 cDiagram fasa fe fe3 c
Diagram fasa fe fe3 c
 
MATERIAL TEKNIK : (LOGAM, KERAMIK, POLIMER, DAN KOMPOSIT)
MATERIAL TEKNIK : (LOGAM, KERAMIK, POLIMER, DAN KOMPOSIT)MATERIAL TEKNIK : (LOGAM, KERAMIK, POLIMER, DAN KOMPOSIT)
MATERIAL TEKNIK : (LOGAM, KERAMIK, POLIMER, DAN KOMPOSIT)
 
Kelelahan Logam (Fatigue)
Kelelahan Logam (Fatigue)Kelelahan Logam (Fatigue)
Kelelahan Logam (Fatigue)
 
Pengertian electric arc furnance
Pengertian electric arc furnancePengertian electric arc furnance
Pengertian electric arc furnance
 
Keramik temperatur tinggi (refractory ceramics)
Keramik temperatur tinggi (refractory ceramics)Keramik temperatur tinggi (refractory ceramics)
Keramik temperatur tinggi (refractory ceramics)
 
It ctt diagram
It ctt diagramIt ctt diagram
It ctt diagram
 
Logam non ferro
Logam non ferroLogam non ferro
Logam non ferro
 
Material teknik dan proses
Material teknik dan prosesMaterial teknik dan proses
Material teknik dan proses
 
Shot peening
Shot peeningShot peening
Shot peening
 
Makalah perlakuan panas
Makalah perlakuan panas Makalah perlakuan panas
Makalah perlakuan panas
 
Kinematika dan Dinamika (Bag 1)
Kinematika dan Dinamika (Bag 1)Kinematika dan Dinamika (Bag 1)
Kinematika dan Dinamika (Bag 1)
 
Uji kekerasan
Uji kekerasanUji kekerasan
Uji kekerasan
 
Jenis - Jenis Bahan Material
Jenis - Jenis Bahan MaterialJenis - Jenis Bahan Material
Jenis - Jenis Bahan Material
 

Similar to Baja

A.c matrial. ferrous mtl genap
A.c matrial. ferrous mtl genapA.c matrial. ferrous mtl genap
A.c matrial. ferrous mtl genap
Katoning Wetan
 
Ht of martensitic stainless steels
Ht of martensitic stainless steelsHt of martensitic stainless steels
Ht of martensitic stainless steels
Egi Maulana
 
Pemilihan material untuk fastener
Pemilihan material untuk fastenerPemilihan material untuk fastener
Pemilihan material untuk fastener
Mochammad Ridwan
 
Struktur_Baja_Baja_Paduan.pptx
Struktur_Baja_Baja_Paduan.pptxStruktur_Baja_Baja_Paduan.pptx
Struktur_Baja_Baja_Paduan.pptx
MuktarSinaga
 
Presentasi materi pengetahuan bahan teknik besi dan paduanya
Presentasi materi pengetahuan bahan teknik besi dan paduanyaPresentasi materi pengetahuan bahan teknik besi dan paduanya
Presentasi materi pengetahuan bahan teknik besi dan paduanya
NadiaRusding
 

Similar to Baja (20)

Baja - Besi Tuang - Al
Baja - Besi Tuang - AlBaja - Besi Tuang - Al
Baja - Besi Tuang - Al
 
Baja (steel)
Baja (steel)Baja (steel)
Baja (steel)
 
Pengenalan Baja
Pengenalan BajaPengenalan Baja
Pengenalan Baja
 
A.c matrial ferrous metal
A.c matrial ferrous metalA.c matrial ferrous metal
A.c matrial ferrous metal
 
A.c matrial. ferrous mtl genap
A.c matrial. ferrous mtl genapA.c matrial. ferrous mtl genap
A.c matrial. ferrous mtl genap
 
Mpam.smk
Mpam.smkMpam.smk
Mpam.smk
 
Mpam
MpamMpam
Mpam
 
Ht of martensitic stainless steels
Ht of martensitic stainless steelsHt of martensitic stainless steels
Ht of martensitic stainless steels
 
Bab%20 ii
Bab%20 iiBab%20 ii
Bab%20 ii
 
Hasil rekayasa paduan logam modern
Hasil rekayasa paduan logam modernHasil rekayasa paduan logam modern
Hasil rekayasa paduan logam modern
 
Fix matek logam
Fix matek logamFix matek logam
Fix matek logam
 
Pak nandi
Pak nandiPak nandi
Pak nandi
 
Pemilihan material untuk fastener
Pemilihan material untuk fastenerPemilihan material untuk fastener
Pemilihan material untuk fastener
 
heat treatment die cast.pptx
heat treatment die cast.pptxheat treatment die cast.pptx
heat treatment die cast.pptx
 
pengetahuan material jack.pptx
pengetahuan material jack.pptxpengetahuan material jack.pptx
pengetahuan material jack.pptx
 
Struktur_Baja_Baja_Paduan.pptx
Struktur_Baja_Baja_Paduan.pptxStruktur_Baja_Baja_Paduan.pptx
Struktur_Baja_Baja_Paduan.pptx
 
Presentasi materi pengetahuan bahan teknik besi dan paduanya
Presentasi materi pengetahuan bahan teknik besi dan paduanyaPresentasi materi pengetahuan bahan teknik besi dan paduanya
Presentasi materi pengetahuan bahan teknik besi dan paduanya
 
Baja xxx
Baja xxxBaja xxx
Baja xxx
 
Tugas tengah semester
Tugas tengah semesterTugas tengah semester
Tugas tengah semester
 
Logam
LogamLogam
Logam
 

Recently uploaded

Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Tsabitpattipeilohy
 
Tugas 01 Penjelasan Cara Melakukan Gasifikasi.pdf
Tugas 01 Penjelasan Cara Melakukan Gasifikasi.pdfTugas 01 Penjelasan Cara Melakukan Gasifikasi.pdf
Tugas 01 Penjelasan Cara Melakukan Gasifikasi.pdf
nimrodnapitu
 
Metode Kerja Borepile utk Proyek Jembantan Hauling Blok III Utara PT AGM Kals...
Metode Kerja Borepile utk Proyek Jembantan Hauling Blok III Utara PT AGM Kals...Metode Kerja Borepile utk Proyek Jembantan Hauling Blok III Utara PT AGM Kals...
Metode Kerja Borepile utk Proyek Jembantan Hauling Blok III Utara PT AGM Kals...
MichaelBluer
 
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.pptMatematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
AzrilAld
 
Panduan Logging Ringkas Nickel laterite.
Panduan Logging Ringkas Nickel laterite.Panduan Logging Ringkas Nickel laterite.
Panduan Logging Ringkas Nickel laterite.
aldreyuda
 

Recently uploaded (8)

SUPERVISOR K3 (MAULANA PANDU PERMANA).ppt
SUPERVISOR K3 (MAULANA PANDU PERMANA).pptSUPERVISOR K3 (MAULANA PANDU PERMANA).ppt
SUPERVISOR K3 (MAULANA PANDU PERMANA).ppt
 
Ukuran penyebaran data berkelompok (statistika)
Ukuran penyebaran data berkelompok (statistika)Ukuran penyebaran data berkelompok (statistika)
Ukuran penyebaran data berkelompok (statistika)
 
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
 
Studi Kasus Pantai Kelan Provinsi Bali.pdf
Studi Kasus Pantai Kelan Provinsi Bali.pdfStudi Kasus Pantai Kelan Provinsi Bali.pdf
Studi Kasus Pantai Kelan Provinsi Bali.pdf
 
Tugas 01 Penjelasan Cara Melakukan Gasifikasi.pdf
Tugas 01 Penjelasan Cara Melakukan Gasifikasi.pdfTugas 01 Penjelasan Cara Melakukan Gasifikasi.pdf
Tugas 01 Penjelasan Cara Melakukan Gasifikasi.pdf
 
Metode Kerja Borepile utk Proyek Jembantan Hauling Blok III Utara PT AGM Kals...
Metode Kerja Borepile utk Proyek Jembantan Hauling Blok III Utara PT AGM Kals...Metode Kerja Borepile utk Proyek Jembantan Hauling Blok III Utara PT AGM Kals...
Metode Kerja Borepile utk Proyek Jembantan Hauling Blok III Utara PT AGM Kals...
 
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.pptMatematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
 
Panduan Logging Ringkas Nickel laterite.
Panduan Logging Ringkas Nickel laterite.Panduan Logging Ringkas Nickel laterite.
Panduan Logging Ringkas Nickel laterite.
 

Baja

  • 1. Dari Diagram Fasa Fe-C  BAJA KARBON (CARBON STEEL)  Paduan Fe-C, dengan maksimum 2.14% C  BESI COR (CAST IRON)  Paduan Fe-C, % C > 2.14%; lazimnya 3%C 2 MATERIAL:
  • 3. Fe3C-proeutektoid (sementit proeutektoid) α + Fe3C (perlit)α-proeutektoid(ferit) Baja, 0,38%C Baja, 1,4%C
  • 4. Klasifikasi Baja BAJA (Steel) Baja karbon rendah (low carbon steel) BAJA PADUAN (Alloy Steel) BAJA KARBON (Carbon Steel) Baja karbon medium (medium carbon steel) Baja paduan rendah (low alloy steel) Baja paduan tinggi (high alloy steel) Baja karbon tinggi (high carbon steel)
  • 5. Baja karbon rendah  kandungan karbonnya < 0,25%C  tidak responsif terhadap perlakuan panas yang bertujuan membentuk martensit  metode penguatannya dengan “Cold Working”  struktur mikronya terdiri ferit dan perlit  relatif lunak dan lemah  ulet dan tangguh  mampu mesin dan mampu lasnya baik  murah Aplikasi :  bodi mobil,bentuk struktur (profil I, L, C, H), pipa saluran
  • 6. Baja karbon rendah  kandungan karbonnya < 0,25%C  tidak responsif terhadap perlakuan panas yang bertujuan membentuk martensit  metode penguatannya dengan “Cold Working”  struktur mikronya terdiri ferit dan perlit  relatif lunak dan lemah  ulet dan tangguh  mampu mesin dan mampu lasnya baik  murah Aplikasi :  bodi mobil,bentuk struktur (profil I, L, C, H), pipa saluran
  • 7. Pengerjaan logam berdasar temperatur 1. Pengerjaan Dingin (Cold Working)  Proses pengerjaan logam pada temperatur dibawah temperatur rekristalisasi wire drawing, tube drawing, deep drawing, cold rolling 2. Pengerjaan Panas (Hot Working)  Proses pengerjaan logam di atas temperatur rekristalisasi Hot rolling, forging, extrusion T rekristalisasi = 0,5 Tm (Kelvin)
  • 11. COLD WORKING Karakter cold working:  Permukaan halus  Ketepatan dimensi sangat tinggi  Perlu energi besar  Deformasi yang diberikan terbatas  Biasa dipakai untuk membuat baja lembaran
  • 14. MECHANISMS OF STRENGTHENING IN METALS Mekanisme penguatan logam: A. Strengthening by grain size reduction B. Solid-solution strengthening C. Strain Hardening = cold working D. Precipitation Hardening E. Dispersion Strengthening F. Strengthening by martensitic structure
  • 15. Strengthening by grain size reduction
  • 16. Pengaruh ukuran butiran thd kekuatan luluh Hall-Petch equation σy = yield strength σ0 dan d = konstanta bahan
  • 23. Produk Hot Rolling 150 mm 150 mm 250 mm 40 mm
  • 24. Hot Working Proses pengerjaan pada logam dimana temperatur pengerjaannya di atas temperatur rekristalisasi Karakter hot working:  Permukaan kasar (oksidasi)  Ketepatan dimensi kurang  Perlu energi kecil  Deformasi yang diberikan besar
  • 25. Baja karbon medium  kandungan karbonnya: 0,25 - 0,6%C  dapat dinaikkan sifat mekaniknya melalui perlakuan panas austenitizing, quenching, dan tempering  banyak dipakai dalam kondisi hasil tempering sehingga struktur mikronya martensit  lebih kuat dari baja karbon rendah Aplikasi :  poros, roda gigi, crankshaft
  • 26. Baja karbon medium Gear / Roda gigi Gear / Roda gigi Crankshaft
  • 27. Baja karbon tinggi  kandungan karbonnya: 0,6 < % C ≤ 2.14  dapat dinaikkan sifat mekaniknya melalui perlakuan panas austenitizing, quenching, dan tempering  banyak dipakai dalam kondisi hasil tempering sehingga struktur mikronya martensit  paling keras, paling kuat, paling getas di antara baja karbon lainnya  tahan aus Aplikasi :  pegas, pisau cukur, kawat kekuatan tinggi, rel kereta api,perkakas potong, dies
  • 28. BAJA PADUAN Baja yang selain terdiri Fe dan C juga mengandung unsur-unsur paduan lainnya + Unsur paduan  mendapatkan sifat sesuai keinginan Unsur paduan  Mn, Cr, Mo, Ni, dll  Baja paduan rendah (low alloy steel)  Baja paduan tinggi (high alloy steel)
  • 29. Baja paduan rendah  jumlah unsur paduan < 10%  memiliki kadar karbon sama seperti baja karbon, tetapi ada sedikit unsur paduan  dengan penambahan unsur paduan, kekuatan dapat dinaikkan tanpa mengurangi keuletannya, kekuatan fatik, dan daya tahan terhadap korosi, aus, dan panas lebih baik Aplikasi :  kapal, jembatan, roda kereta api, ketel uap, tangki gas
  • 30. Baja paduan tinggi  Jumlah unsur paduannya lebih besar 10%  Baja tahan karat (stainless steel)  Baja Perkakas (tool steel)  Baja Mangan (manganese steel/hadfield steel)
  • 31. Baja tahan karat  Cr > 11%  Baja tahan karat feritik (ferritic stainless steel)  Baja tahan karat austenitik (austenitic stainless steel)  Baja tahan karat martensitik (martensitic stainless steel)  Baja tahan karat duplex
  • 32. Baja tahan karat feritik  unsur paduan utama; Fe, Cr  struktur mikro terdiri fasa ferit (α) bcc  non heat treatable (tidak mampu diperlakukan panas)  dapat diperkeras dan diperkuat dengan cold working  bersifat magnetik Aplikasi  cetakan gelas, valve pada suhu tinggi, garpu, ruang pembakaran Contoh  AISI 409 dan AISI 446
  • 33. Baja tahan karat austenitik  unsur paduan utama; Fe, Cr, Ni ( Cr>16%, Ni > 3,5%, ada Mn)  struktur mikro terdiri fasa austenit  non heat treatable (tidak mampu diperlakukan panas)  dapat diperkeras dan diperkuat dengan cold working  tidak bersifat magnetik  ketahanan korosinya paling baik  paling banyak diproduksi Aplikasi  bejana cryogenic, peralatan proses industri makanan dan kimia Contoh  AISI 304 dan AISI 316L
  • 34. Baja tahan karat martensitik  unsur paduan utama; Fe, Cr  struktur mikro terdiri fasa martensit  dapat diperkeras dan diperkuat dengan perlakuan panas  bersifat magnetik Aplikasi  bearing, surgical tools Contoh  AISI 410 dan AISI 440A
  • 35. Baja tahan karat martensitik Bearing / bantalan / laher
  • 36. Baja tahan karat duplex  disebut juga precipitation hardenable stainless steel  Unsur paduan utama; Fe, Cr, Ni, Al, Mn  struktur mikro terdiri fasa campuran (ferit + martensit atau ferit + austenit)  bertambah keras karena terjadi transformasi fasa dari austenit menjadi fasa kedua Aplikasi  baja pegas, bejana tekan Contoh  AISI 17-7PH
  • 38. Baja perkakas (tool steel) A. Tool steel tipe W  baja perkakas yang dikeraskan dengan pencelupan dalam air B. Tool steel tipe To  baja perkakas yang dikeraskan dengan pencelupan dalam oli C. Tool steel tipe A  baja perkakas yang dikeraskan dalam pendinginan udara bebas Aplikasi  cutting tools, dies Contoh  High Speed Steel
  • 40. Baja Mangan  ≥ 13% Mn; ≥ 1% C  pada suhu kamar struktur mikronya austenit (γ)  sangat keras, jika dideformasi semakin bertambah keras (austenit  martensit) Aplikasi:  mangkuk pengeruk pada alat berat  teralis penjara  frog rel kereta api
  • 41. Standard penamaan baja  Standar Jerman (DIN)  Standar Jepang (JIS)  Standar Amerika (AISI; SAE)  Standar Jerman (DIN) St-37: baja dengan kekuatan tarik minimum 37 kg/mm2 C45: baja dengan 0,45%C
  • 42. Standard penamaan baja  Standar Jepang (JIS) S45C: baja dengan 0,45%C  Standar Amerika SAE : Society of Automotive Engineers AISI : American Iron and Steel Institute SAE  XX XX AISI jenis baja paduan utama %C ASTM: American Society for Testing and Materials