Beberapa Contoh Kasus UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE)Indriyatno Banyumurti
Presentasi tentang Perbuatan yang Dilarang dan Sanksi Pidananya yang ada di dalam UU No. 11/2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Serta beberapa contoh kasus yang terjadi di Indonesia
ID IGF 2016 - Hukum 3 - Peran Negara dalam Kedaulatan SiberIGF Indonesia
Presented by Kristiono (Masyarakat Telematika / Mastel)
ID IGF 2016
Sesi Hukum 3 - Mewujudkan Kedaulatan dan Ketahanan Siber Indonesia
Jakarta, 15 November 2016
Sim, deby christin nm, hapzi ali, pencegahan sistem informasi (hacker dll) , ...Deby Christin
Hacker adalah seorang yang mempunyai keinginan untuk mengetahui secara mendalam mengenai kerja suatu system, komputer atau jaringan komputer, sehingga menjadi orang yang ahli dalam bidang penguasaan sistem, komputer atau jaringan komputer, atau dapat dikatakan sebagai orang yang memiliki skill superior dalam bidang perkomputeran, dan bukan merupakan penjahat komputer. (10)
Sim, deby christin nm, hapzi ali, pencegahan sistem informasi (hacker dll) , ...Deby Christin
Hacker adalah seorang yang mempunyai keinginan untuk mengetahui secara mendalam mengenai kerja suatu system, komputer atau jaringan komputer, sehingga menjadi orang yang ahli dalam bidang penguasaan sistem, komputer atau jaringan komputer, atau dapat dikatakan sebagai orang yang memiliki skill superior dalam bidang perkomputeran, dan bukan merupakan penjahat komputer.
Sim, deby christin nm, hapzi ali, pencegahan sistem informasi (hacker dll) , ...Deby Christin
Hacker adalah seorang yang mempunyai keinginan untuk mengetahui secara mendalam mengenai kerja suatu system, komputer atau jaringan komputer, sehingga menjadi orang yang ahli dalam bidang penguasaan sistem, komputer atau jaringan komputer, atau dapat dikatakan sebagai orang yang memiliki skill superior dalam bidang perkomputeran, dan bukan merupakan penjahat komputer. Aktivitas kejahatan dengan komputer atau jaringan komputer atau yang biasa disebut dengan cybercrime.
Sim, deby christin nm, hapzi ali, pencegahan sistem informasi (hacker dll) , ...Deby Christin
Hacker adalah seorang yang mempunyai keinginan untuk mengetahui secara mendalam mengenai kerja suatu system, komputer atau jaringan komputer, sehingga menjadi orang yang ahli dalam bidang penguasaan sistem, komputer atau jaringan komputer, atau dapat dikatakan sebagai orang yang memiliki skill superior dalam bidang perkomputeran, dan bukan merupakan penjahat komputer.
Sim, deby christin nm, hapzi ali, pencegahan sistem informasi (hacker dll) , ...Deby Christin
Hacker adalah seorang yang mempunyai keinginan untuk mengetahui secara mendalam mengenai kerja suatu system, komputer atau jaringan komputer, sehingga menjadi orang yang ahli dalam bidang penguasaan sistem, komputer atau jaringan komputer, atau dapat dikatakan sebagai orang yang memiliki skill superior dalam bidang perkomputeran, dan bukan merupakan penjahat komputer.
Sim 10 ellya yasmien, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, keamanan sistem infor...Ellya Yasmien
Sim 10 ellya yasmien, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, keamanan sistem informasi, universitas mercu buana, 2017
keamanan Sistem Informasi terutama seperti gangguan Hacker, virus atau lainnnya baik yang bersifat mengganggu aktivitas sistem secara langsung atau merusah data/file pada komputer/sistem informasi. Keamanan Sistem Informasi harus menjadi perhatian yang utama bagi perusahaan yang telah full service melalui Sistem Informasi (paper less). Sistem Informasi memiliki banyak manfaat dan kemudahan akses data dan informasi baik secara off line maupun online.
2. Cybercrime adalah tidak kriminal yang dilakukan dengan
menggunakan teknologi komputer sebagai alat kejahatan utama.
Cybercrime merupakan kejahatan yang memanfaatkan
perkembangan teknologi komputer khususnya internet. Cybercrime
didefinisikan sebagai perbuatan melanggar hukum yang
memanfaatkan teknologi komputer yang berbasis pada
kecanggihan perkembangan teknologi internet. Dari berbagai
sumber pengertian diatas pada dasarnya memiliki satu kesamaan
bahwasanya Cybercrime merupakan salah satu tindak kriminal atau
tindak kejahatan karena aktifitas cybercrime merugikan pihak
korban bahkan ada beberapa kasus cybercrime yang mempunyai
dampak lebih besar dari pada tindak kriminal didunia nyata karena
kerugian dari cybercrime berupa data-data yang tidak ternilai
harganya dapat dirusak bahkan dicuri
PENGERTIAN CYBERCRIME
3. Cyberpiracy, Cyberpiracy adalah penggunaan teknologi
komputer untuk mencetak ulang software atau informasi,
lalu mendistribusikan informasi atau software tersebut
melalui Jaringan teknologi computer
Cybertrespass, Cybertrespass adalah penggunaan
teknologi komputer untuk meningkatkan akses pada
system komputer suatu organisasi atau individu dan Web
site yang di-protect dengan password
Cybervandalism, Cybervandalism adalah penggunaan
teknologi komputer untuk membuat program yang
menganggu proses transmisi elektronik, dan
menghancurkan data dikomputer
CYBERCRIME DAPAT
DIKLASIFIKASIKAN SEBAGAI
BERIKUT
4. TEORI VIKTIMOLOGI YANG DIGUNAKAN DALAM TINDAK PIDANA
CYBERCRIME
Dalam kasus cybercrime korban bisa dikategorikan sebagai Participating
victim, yang bersangkutan menjadi korban karena diakibatkan kelalaian nya
sendiri. Kelalaian korban dalam kasus cybercrime khususnya kasus
pembobolan uang milik nasabah bank via Internet Banking, diakibatkan si
korban hanya menggunakan tanggal lahir sebagai password pin, dan hampir
semua korban pembobolan uang via Internet Banking adalah nasabah bank
yang mengunakan pin dengan menggunakan tanggal lahir nya, jelas ini
memudahkan pelaku dalam pembobolan dalam melancarkan aksinya
5. Berbagai kasus yang menyangkut Cyber Crime yang terjadi di Indonesia dan
dapat dideteksi oleh Polri sampai saat ini, pada umumnya terbatas pada
kejahatan dibidang Perbankan dengan menggunakan Komputer sebagai
alat kejahatan dengan modus Operandi yang dikenal dengan istilah “DATA
DIDLING“,yaitu perbuatan memanipulasi transaksi input dengan mengubah
data, antara lain berupa mengubah / menghapus transaksi, memasukan
transaksi tambahan dan mengubah transaksi penyesuaian. Hal ini dapat
dilakukan apabila pelaku mengetahui system pengaman berupa “USER
ID“dan “PASSWORD “, namun demikian tidak menutup kemungkinan
timbulnya kejahatan dibidang lain seperti Ponografi dan perbuatan
menghasut, memfitnah yang dilakukan melalui jaringan internet dan sulit
melacak pelakunya.
6. penyidik dapat mengacu pada log file, yaitu sebuah
file yang berisi daftar tindakan dan kejadian (aktivitas)
yang telah terjadi di dalam suatu sistem komputer
Cara menentukan Tempus Delicti
suatu tindakan Cybercrime
7. Beberapa langkah penting yang harus dilakukan setiap negara
dalam penanggulangan cybercrime adalah :
Melakukan modernisasi hukum pidana nasional beserta hukum
acaranya, yang diselaraskan dengan konvensi internasional yang
terkait dengan kejahatan tersebut
Meningkatkan sistem pengamanan jaringan komputer nasional
sesuai standar internasional
Meningkatkan pemahaman serta keahlian aparatur penegak hukum
mengenai upaya pencegahan, investigasi dan penuntutan perkara-
perkara yang berhubungan dengan cybercrime
Meningkatkan kesadaran warga negara mengenai masalah
cybercrime serta pentingnya mencegah kejahatan tersebut terjadi
Langkah-langkah Penanggulangan
Cybercrime
8. KORBAN :
Mereka yang tidak menyadari sehingga memudahkan
dirinya menjadi korban
PELAKU :
Adalah seseorang yang memanfaatkan
perkembangan teknologi untuk mendapatkan
keuntungan dari kelalaian orang lain
Kesimpulan