SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
Download to read offline
PERANAN PT BERDIKARI (PERSERO)
          MENUNJANG
PROGRAM SWASEMBADA DAGING SAPI
          (PSDS 2014)
    Jakarta, 18 Desember 2010
I. SWASEMBADA DAGING SAPI

   Pengertian Swasembada Daging Sapi oleh
       Direktorat Jenderal Peternakan :

            Kemampuan Penyediaan
            Daging Sapi Dalam Negeri
                Sebesar 90% D i
                S b          Dari
           Kebutuhan Daging Nasional

Impor 10% untuk segmen pasar khusus :
⇒Hotel / Resto Internasional / Turis Mancanegara
⇒Komunitas E
  K      it Expatriate
                  ti t
                                                   Halaman 2
II. KONSEP DASAR
          SWASEMBADA DAGING SAPI


  MENINGKATKAN PRODUKSI DAGING SAPI LOKAL



1. Menekan Angka Kematian
2. Meningkatkan Angka Kelahiran/ Memperpendek
   Jarak Beranak
3. Mencegah Pemotongan Betina Produktif
4. Perbaikan Sistem Pakan / Reproduksi

                                            Halaman 3
III. POKOK PERMASALAHAN


1. Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk yang diikuti
   kenaikan pertumbuhan ekonomi, maka diperkirakan konsumsi
   daging sapi akan meningkat 5% setiap tahun.
2. Pembangunan Peternakan belum berhasil meningkatkan produksi
   sapi lokal untuk memenuhi kebutuhan daging dalam negeri
3. Hampir 100% populasi sapi potong dipelihara secara tradisional
   oleh masyarakat petani. Pemeliharaannya masih sebagai kegiatan
   sambilan dan sapi dianggap sebagai tabungan berakibat pada
   kinerja pengembangan sapi yang masih rendah.
4. Kegiatan usaha P bi k
4 K i t          h Pembiakan / P bibit
                                     Pembibitan S i P t
                                                Sapi Potong k
                                                            kurang
   diminati Perusahaan Swasta karena memerlukan lahan yang cukup
   luas dan tidak atraktif secara ekonomis.



                                                              Halaman 4
IV. KSUPPLY DAGING SAPIAPIASIONAL
                VI. EBUTUHAN AGING SAPIN ASIONAL
                VI. SUPPLY D DAGING S N NASIONAL

        KONDISI 2009
        KONDISI 2009                      KONDISI PSDS 2014
                                          KONDISI PSDS 2014


Kebutuhan Daging Nasional                Kebutuhan Daging Nasional
       390.000 ton                              467.000 ton


   Produksi Daging Lokal                    Produksi Daging Lokal
        250.000 ton                              420.000 ton


         Impor Daging                             Impor Daging
          140.000 ton                               47.000 ton
70.000
70 000 ton dalam bentuk Daging/ Produk   31.000
                                         31 000 ton dalam bentuk Daging/ Produk
    70.000 ton dalam bentuk Bakalan          16.000 ton dalam bentuk Bakalan

                                                                         Halaman 5
IV. KEBUTUHAN DAGING NASIONAL … (Lanjutan)
                a.
                a KEBUTUHAN DAGING SAPI TAHUN 2005-2009
                                              2005-
                                       (Dalam Ribuan Ton)

                                                     TAHUN
    URAIAN
                        2005           2006          2007           2008             2009
Produksi Daging            217,4          259,5         210,8            233,6            250,0
Lokal
Impor                      111,3
                           111 3          119,1
                                          119 1         124,8
                                                        124 8            150,4
                                                                         150 4            140,0
                                                                                          140 0
a. Daging ex Bakalan           55,1           57,1          60.8           80.4                70,0
b. Daging                      56,2           62.0          64.0           70.0                70.0

     TOTAL                 328,7          378,6        335,6            384,0            390,0

                                                                   Statistik Peternakan 2009
                                                                            Ditjennak


                       Kenaikan P d k i lokal rata-rata 3 8% per t h
                       K   ik Produksi l k l t       t 3,8%      tahun
                       Kenaikan Daging impor rata-rata 7,1% per tahun

                               (
                               (2009) Produksi lokal : Impor = 63 : 37
                                    )                    p


                                                                                          Halaman 6
IV. KEBUTUHAN DAGING NASIONAL … (Lanjutan)
b.
b SIMULASI Kebutuhan DAGING NASIONAL TAHUN 2010-2014
                                           2010-
                  TANPA PSDS 2014
                                  (Dalam Ribuan Ton)

                                                                Tahun
      Versi Tanpa PSDS
                                     2010         2011           2012          2013          2014
1   Produksi daging lokal
    Produksi daging lokal              283,0
                                       283 0         291,5
                                                     291 5          300,2
                                                                    300 2         309,2
                                                                                  309 2        318,5
                                                                                               318 5
2   Impor daging                       100,0         103,0          106,1         109,3        112,5
3   Impor bakalan setara daging        120,0         123,6          127,3         131,1        135,1
4   Total impor                        220,0         226,6          233,4         240,4        247,6
5   Kebutuhan Daging Nasional          503,0         518,1          533,6         549,6        566,1
                                               Berdasarkan Trend 2005-2009 Statistik Peternakan 2009


                    Kenaikan Produksi lokal rata-rata 3,1% per tahun
                    Kenaikan Impor Daging rata-rata 3,1% per tahun

                            (2014) Produksi lokal : Impor = 56 : 44
                                                                                            Halaman 7
IV. KEBUTUHAN DAGING NASIONAL … (Lanjutan)
    c. SIMULASI PERKEMBANGAN SAPI POTONG NASIONAL VERSI
    c
                   MOST LIKELY PSDS 2014
                                    (Dalam Ribuan Ton)

             PSDS 2014                                    Tahun
                                                            h
             Most likely                  2010       2011 2012            2013 2014
1   Produksi daging lokal
    Produksi daging lokal                   283,0
                                            283 0      316,1
                                                       316 1     349,7
                                                                 349 7      384,2
                                                                            384 2    420,4
                                                                                     420 4
2   Impor daging                             73,8        67,2     57,4       46,0      31,0
3   Impor bakalan setara daging              46,4        35,3     27,0       20,3      16,0
4   Total impor                             120,2      102,5      84,4       66,3      47,0
5   Kebutuhan Daging Nasional               403,2      418,6     434,1      450,5    467,4

                  Versi
                  V i most likely menurut Di kt t J d l P t
                         t lik l        t Direktorat Jenderal Peternakan artinya
                                                                     k     ti
                          pada 2014 angka impor turun menjadi 10%

                    Kenaikan Produksi Daging Lokal: rata-rata 12,1% per tahun
                                        g g                     ,   p
                       Penurunan Impor Daging: rata-rata 15,2% per tahun

                                                                                    Halaman 8
IV. KEBUTUHAN DAGING NASIONAL … (Lanjutan)
d. PROYEKSI PRODUKSI DAGING SAPI TAHUN 2014
d
                        (Dalam Ribuan Ton)



           (Ribu Ton)         Tanpa PSDS*           PSDS 2014**

1. Lokal                           318.5                 420,4
                                  (56,3%)               (90,0%)
2. Impor                           247,6                 47,0
   (Daging + Bakalan)             (43,7%)               (10,0%)
3. Jumlah Kebutuhan                566,1                 467,4
                                  (100%)                (100%)


               * Data Simulasi Trend Kebutuhan 2005-2009
               ** Data Blue Print PSDS 2014 Ditjennak 2009




                                                                  Halaman 9
V. STRATEGI
                       a. PEMBIAKAN/PEMBIBITAN SAPI
Dilaksanakan Melalui :
•   Penyediaan Sapi Bibit
•   Pengembangan Integrasi Ternak – Tanaman
•   Penguatan Wilayah Sumber Bibit
•   Pengembangan Usaha Pembibitan / Pembiakan Sapi Potong melalui VBC (Village
    Breeding Center).
           g       )
    VBC adalah suatu kawasan pengembangan peternakan yang berbasis pada usaha
    pembibitan/ pembiakan ternak rakyat yang tergabung dalam kelompok peternak
    pembibit.

Upaya Pencapaian :
•   Meningkatkan kinerja sapi lokal dengan cara memperbaiki manajemen pemeliharaan
    dalam rangka :
          •   Menurunkan angka kematian hingga 1,4%
          •   Meningkatkan angka kelahiran sebesar 18%
          •   Meningkatkan bobot karkas hingga 21%
          •   Perbaikan sistem pakan,
          •   Penanggulangan gangguan penyakit, dan reproduksi
•   Menyelamatkan betina produktif sebanyak 150.000 ekor / tahun.
•   Impor sapi bibit


                                                                             Halaman 10
V. STRATEGI … (Lanjutan)
                    V

b. KEUANGAN
       • PSO
       • Insentif Pemerintah
       • Kolaborasi Resources Keuangan (Dana PKBL, BUMN, Dana
                                   g (           ,     ,
         Pensiun, Dana Koperasi)

c. REGULASI
       • Menyesuaikan peraturan yang ada
       • Menerbitkan peraturan yang kondusif

d. PELAKU
       • Melibatkan Kelompok Petani Peternak
       • Sinergi dengan PEMDA, BUMN, Swasta, Koperasi dan KUT
                        PEMDA BUMN Swasta Koperasi,       KUT.

                                                         Halaman 11
V. SUB STRATEGI
           a. PENGADAAN SAPI BIBIT DARI AUSTRALIA



                                                          Pembelian Bertahap
Anggaran           PT Berdikari (Persero)                 • Tahun 2011 : 30.000 ekor
                                                          • Tahun 2012 : 30.000 ekor
  PSO              Pengelolaan Dana Pemerintah            • Tahun 2013 : 30.000 ekor
                                                          • T h 2014 : 30 000 ekor
                                                            Tahun        30.000 k




  Tahapan dan Jumlah                  Penyuplai
  Impor disesuaikan                   1.
                                      1    North Australian Cattle Company
                                           N th A t li C ttl C
                                      2.   Wellard Exports
  dengan :                            3.   South East Asia Livestock
                                      4.   Consolidated Pastoral Company
  • Kesiapan di Lapangan
                                      5.   Austrex
  •P t
    Peraturan N
              Negara EExportir
                           ti
                                      6.   Landmark Global
    tentang maksimum kapasitas
                                      7.   Negara diluar Australia
    ekspor sapi bibit
                                      (sumber : GAPSI (Gabungan Pembibitan Sapi Indonesia))




                                                                                          Halaman 12
V. SUB STRATEGI … (Lanjutan)
                        b PEMBIBITAN SAPI
                        b.
                                               Pembibitan Sapi
                                                            p
        Dana
        D
                                               1.    Sistem kawin alam dan inseminasi buatan
        PSO                                    2.    VBC (Village Breeding Center)
                                               3.    Integrasi Ternak – Perkebunan
                                               4.    Integrasi Ternak – Tanaman Pangan
                                                         g                         g



PT Berdikari (Persero)
 Pembina Teknis didukung
     PEMDA,
     PEMDA Dinas
                               Kelompok Tani
                                PT Berdikari
                             • Pembibitan           Sistem Penggemukan Sapi
                             • Penggemukan
• Pengadaan Sapi Bibit
                                  Swasta
                             • Pembibitan
                             • Penggemukan


                                                                                 Halaman 13
V. SUB STRATEGI … (Lanjutan)
               c. PENGEMBANGAN SENTRA VBC




    VBC (Village Breeding Center)
• Model : 20 Kelompok Tani dengan 50 KK (Kepala
    Keluarga)
•   Bibit Sapi : 500 ekor per kelompok (Setiap KK
    mendapat 10 ekor)
•   Pola Pemeliharaan : Sistem Integrasi Ternak Tanaman :
                » Integrasi Ternak – Tanaman Pangan
                » Integrasi Ternak – Tanaman Perkebunan
                      g
•   Kandang : Swadaya Kelompok
•   Lahan : Pemerintah dan/atau swadaya
•   Dana : KUPS


                                                            Halaman 14
VI. PENGUASAAN KEBUTUHAN SAPI POTONG OLEH
             PT BERDIKARI (PERSERO)

Berdasarkan kebutuhan sapi lokal Tahun 2010 sebesar
2.000.000 ekor / tahun dan mengantisipasi PSDS 2014
maka ada beberapa skema sebagai berikut :

  a. Penguasaan 1%
    Sapi lokal sebesar 1% berarti PT Berdikari
    mempunyai stok induk sapi sebanyak ± 30.000 ekor
          p y              p       y
    pada 2011 yang menghasilkan ± 20.000 ekor bakalan
    / tahun mulai 2013


                                                 Halaman 15
VI. PENGUASAAN KEBUTUHAN SAPI POTONG OLEH
      PT BERDIKARI (PERSERO) … (Lanjutan)


b. Penguasaan 2%
 Sap
 Sapi lokal sebesar 2% berarti PT Berdikari
         o a sebesa     % be a t           ed a
 mempunyai stok induk sapi sebanyak ± 60.000 ekor
 pada 2011 yang menghasilkan ± 40.000 ekor bakalan
 / tahun mulai 2013

c. Penguasaan 3%
 Sapi lokal sebesar 3% berarti PT Berdikari
 mempunyai stok induk sapi sebanyak ± 90.000 ekor
 pada 2011 yang menghasilkan ± 60.000 ekor bakalan
 / tahun mulai 2013

                                              Halaman 16
VI. PENGUASAAN KEBUTUHAN SAPI POTONG OLEH
      PT BERDIKARI (PERSERO) … (Lanjutan)


d. Penguasaan 4%
 Sapi lokal sebesar 4% berarti PT Berdikari
 mempunyai stok induk sapi sebanyak ± 120.000 ekor
 pada 2011 yang menghasilkan ± 80.000 ekor bakalan
 / tahun mulai 2013

e. Penguasaan 5%
 Sapi lokal
 S i l k l sebesar 5% b
                 b           berarti PT B dik i
                                   i      Berdikari
 mempunyai stok induk sapi sebanyak ± 150.000 ekor
 pada 2011 yang menghasilkan ± 100.000 ekor
 bakalan / tahun mulai 2013
                                               Halaman 17
VII. PENGUASAAN KEBUTUHAN SAPI POTONG OLEH
         PT BERDIKARI (PERSERO) … (Lanjutan)
         TABEL PENGUASAAN PRODUKSI SAPI POTONG
   URAIAN TERNAK                  PENGUASAAN PRODUKSI SAPI POTONG
          (ekor)
                             1%           2%           3%           4%           5%
1 Jumlah induk               30.000       60.000       90.000      120.000      150.000
2 Pejantan                      900        1.800        2.700           3.600     4.500
3 Produksi bakalan
  pada 2014                  20.000       40.000       60.000       80.000      100.000

     Dana (Milyar Rp)
4 Biaya sapi                 396,18       792,36     1.188,54     1.584,72      1.980,90
5 Bia a pend k ng
  Biaya pendukung            164,00
                             164 00       328,00
                                          328 00       492,00
                                                       492 00       656,00
                                                                    656 00       820,00
                                                                                 820 00

                        Asumsi:
                        1. Harga sapi bibit USD 1.300/ ekor
                        2. Harga Pejantan USD 4.000/ ekor
                              g     j
                        3. Kurs Rp 9.300 Per USD 1
                        4. Biaya pendukung ± 41% biaya pembelian sapi
                                                                                    Halaman 18
TERIMA KASIH

More Related Content

More from Muhammad Sirod

Strategi bisnis di tengah pandemi
Strategi bisnis di tengah pandemiStrategi bisnis di tengah pandemi
Strategi bisnis di tengah pandemiMuhammad Sirod
 
Rise of Women in Leadership - Suryani Motik
Rise of Women in Leadership - Suryani MotikRise of Women in Leadership - Suryani Motik
Rise of Women in Leadership - Suryani MotikMuhammad Sirod
 
Memahami Peristiwa Isra’ & Mi’raj Berdasarkan Konsep Fisika Mengenai Ruang-Wa...
Memahami Peristiwa Isra’ & Mi’raj Berdasarkan Konsep Fisika Mengenai Ruang-Wa...Memahami Peristiwa Isra’ & Mi’raj Berdasarkan Konsep Fisika Mengenai Ruang-Wa...
Memahami Peristiwa Isra’ & Mi’raj Berdasarkan Konsep Fisika Mengenai Ruang-Wa...Muhammad Sirod
 
Coalruption: Elite Politik dalam Pusaran Bisnis Batu bara
Coalruption: Elite Politik dalam Pusaran Bisnis Batu baraCoalruption: Elite Politik dalam Pusaran Bisnis Batu bara
Coalruption: Elite Politik dalam Pusaran Bisnis Batu baraMuhammad Sirod
 
Mapping dan database startup indonesia 2018
Mapping dan database startup indonesia 2018Mapping dan database startup indonesia 2018
Mapping dan database startup indonesia 2018Muhammad Sirod
 
Said Didu - BUMN Sebagai Benteng Pertahanan Ekonomi Nasional
Said Didu  - BUMN Sebagai Benteng Pertahanan Ekonomi NasionalSaid Didu  - BUMN Sebagai Benteng Pertahanan Ekonomi Nasional
Said Didu - BUMN Sebagai Benteng Pertahanan Ekonomi NasionalMuhammad Sirod
 
Economic Outlook: Indonesia in 2019 “Ekonomi Global, Konsumsi, Investasi dan ...
Economic Outlook: Indonesia in 2019 “Ekonomi Global, Konsumsi, Investasi dan ...Economic Outlook: Indonesia in 2019 “Ekonomi Global, Konsumsi, Investasi dan ...
Economic Outlook: Indonesia in 2019 “Ekonomi Global, Konsumsi, Investasi dan ...Muhammad Sirod
 
Faisal Basri, Economic Outlook 2018-2019: "Climbing Amid Global Turmoil"
Faisal Basri, Economic Outlook 2018-2019: "Climbing Amid Global Turmoil"Faisal Basri, Economic Outlook 2018-2019: "Climbing Amid Global Turmoil"
Faisal Basri, Economic Outlook 2018-2019: "Climbing Amid Global Turmoil"Muhammad Sirod
 
Indonesia Mariculture Association - Wajan Sudja, Membangun KAIT Pedesaan untu...
Indonesia Mariculture Association - Wajan Sudja, Membangun KAIT Pedesaan untu...Indonesia Mariculture Association - Wajan Sudja, Membangun KAIT Pedesaan untu...
Indonesia Mariculture Association - Wajan Sudja, Membangun KAIT Pedesaan untu...Muhammad Sirod
 
Paradox Perekonomian Global, Ekonomi Islam & Perpsektif Perekenomian Nasional...
Paradox Perekonomian Global, Ekonomi Islam & Perpsektif Perekenomian Nasional...Paradox Perekonomian Global, Ekonomi Islam & Perpsektif Perekenomian Nasional...
Paradox Perekonomian Global, Ekonomi Islam & Perpsektif Perekenomian Nasional...Muhammad Sirod
 
Problem sampah, bagaimana mengatasinya
Problem sampah, bagaimana mengatasinyaProblem sampah, bagaimana mengatasinya
Problem sampah, bagaimana mengatasinyaMuhammad Sirod
 
Design thinking for social worker
Design thinking for social worker Design thinking for social worker
Design thinking for social worker Muhammad Sirod
 
Paparan Rektor IPB Dr. Arif Satria pada Dies Natalis IPB ke-55, 1 September 2018
Paparan Rektor IPB Dr. Arif Satria pada Dies Natalis IPB ke-55, 1 September 2018Paparan Rektor IPB Dr. Arif Satria pada Dies Natalis IPB ke-55, 1 September 2018
Paparan Rektor IPB Dr. Arif Satria pada Dies Natalis IPB ke-55, 1 September 2018Muhammad Sirod
 
PENATAAN RUANG JALAN Menuju Infrastruktur Yang Berkeadilan - Ir. Yusmada Fai...
PENATAAN RUANG JALAN Menuju Infrastruktur Yang Berkeadilan -  Ir. Yusmada Fai...PENATAAN RUANG JALAN Menuju Infrastruktur Yang Berkeadilan -  Ir. Yusmada Fai...
PENATAAN RUANG JALAN Menuju Infrastruktur Yang Berkeadilan - Ir. Yusmada Fai...Muhammad Sirod
 
Menjalankan bisnis dengan mindset aktivis
Menjalankan bisnis dengan mindset aktivisMenjalankan bisnis dengan mindset aktivis
Menjalankan bisnis dengan mindset aktivisMuhammad Sirod
 
Panglima TNI Gatot Nurmantyo: Situasi global dan kaitannya dengan hankam di I...
Panglima TNI Gatot Nurmantyo: Situasi global dan kaitannya dengan hankam di I...Panglima TNI Gatot Nurmantyo: Situasi global dan kaitannya dengan hankam di I...
Panglima TNI Gatot Nurmantyo: Situasi global dan kaitannya dengan hankam di I...Muhammad Sirod
 
Sebuah perpekstif perubahan sistem untuk akses air minum dan air perpipaan in...
Sebuah perpekstif perubahan sistem untuk akses air minum dan air perpipaan in...Sebuah perpekstif perubahan sistem untuk akses air minum dan air perpipaan in...
Sebuah perpekstif perubahan sistem untuk akses air minum dan air perpipaan in...Muhammad Sirod
 
Viral marketing di era digital
Viral marketing di era digitalViral marketing di era digital
Viral marketing di era digitalMuhammad Sirod
 

More from Muhammad Sirod (20)

Strategi bisnis di tengah pandemi
Strategi bisnis di tengah pandemiStrategi bisnis di tengah pandemi
Strategi bisnis di tengah pandemi
 
Rise of Women in Leadership - Suryani Motik
Rise of Women in Leadership - Suryani MotikRise of Women in Leadership - Suryani Motik
Rise of Women in Leadership - Suryani Motik
 
Memahami Peristiwa Isra’ & Mi’raj Berdasarkan Konsep Fisika Mengenai Ruang-Wa...
Memahami Peristiwa Isra’ & Mi’raj Berdasarkan Konsep Fisika Mengenai Ruang-Wa...Memahami Peristiwa Isra’ & Mi’raj Berdasarkan Konsep Fisika Mengenai Ruang-Wa...
Memahami Peristiwa Isra’ & Mi’raj Berdasarkan Konsep Fisika Mengenai Ruang-Wa...
 
Coalruption: Elite Politik dalam Pusaran Bisnis Batu bara
Coalruption: Elite Politik dalam Pusaran Bisnis Batu baraCoalruption: Elite Politik dalam Pusaran Bisnis Batu bara
Coalruption: Elite Politik dalam Pusaran Bisnis Batu bara
 
Mapping dan database startup indonesia 2018
Mapping dan database startup indonesia 2018Mapping dan database startup indonesia 2018
Mapping dan database startup indonesia 2018
 
Said Didu - BUMN Sebagai Benteng Pertahanan Ekonomi Nasional
Said Didu  - BUMN Sebagai Benteng Pertahanan Ekonomi NasionalSaid Didu  - BUMN Sebagai Benteng Pertahanan Ekonomi Nasional
Said Didu - BUMN Sebagai Benteng Pertahanan Ekonomi Nasional
 
Economic Outlook: Indonesia in 2019 “Ekonomi Global, Konsumsi, Investasi dan ...
Economic Outlook: Indonesia in 2019 “Ekonomi Global, Konsumsi, Investasi dan ...Economic Outlook: Indonesia in 2019 “Ekonomi Global, Konsumsi, Investasi dan ...
Economic Outlook: Indonesia in 2019 “Ekonomi Global, Konsumsi, Investasi dan ...
 
Faisal Basri, Economic Outlook 2018-2019: "Climbing Amid Global Turmoil"
Faisal Basri, Economic Outlook 2018-2019: "Climbing Amid Global Turmoil"Faisal Basri, Economic Outlook 2018-2019: "Climbing Amid Global Turmoil"
Faisal Basri, Economic Outlook 2018-2019: "Climbing Amid Global Turmoil"
 
Indonesia Mariculture Association - Wajan Sudja, Membangun KAIT Pedesaan untu...
Indonesia Mariculture Association - Wajan Sudja, Membangun KAIT Pedesaan untu...Indonesia Mariculture Association - Wajan Sudja, Membangun KAIT Pedesaan untu...
Indonesia Mariculture Association - Wajan Sudja, Membangun KAIT Pedesaan untu...
 
Paradox Perekonomian Global, Ekonomi Islam & Perpsektif Perekenomian Nasional...
Paradox Perekonomian Global, Ekonomi Islam & Perpsektif Perekenomian Nasional...Paradox Perekonomian Global, Ekonomi Islam & Perpsektif Perekenomian Nasional...
Paradox Perekonomian Global, Ekonomi Islam & Perpsektif Perekenomian Nasional...
 
Problem sampah, bagaimana mengatasinya
Problem sampah, bagaimana mengatasinyaProblem sampah, bagaimana mengatasinya
Problem sampah, bagaimana mengatasinya
 
Design thinking for social worker
Design thinking for social worker Design thinking for social worker
Design thinking for social worker
 
Paparan Rektor IPB Dr. Arif Satria pada Dies Natalis IPB ke-55, 1 September 2018
Paparan Rektor IPB Dr. Arif Satria pada Dies Natalis IPB ke-55, 1 September 2018Paparan Rektor IPB Dr. Arif Satria pada Dies Natalis IPB ke-55, 1 September 2018
Paparan Rektor IPB Dr. Arif Satria pada Dies Natalis IPB ke-55, 1 September 2018
 
PENATAAN RUANG JALAN Menuju Infrastruktur Yang Berkeadilan - Ir. Yusmada Fai...
PENATAAN RUANG JALAN Menuju Infrastruktur Yang Berkeadilan -  Ir. Yusmada Fai...PENATAAN RUANG JALAN Menuju Infrastruktur Yang Berkeadilan -  Ir. Yusmada Fai...
PENATAAN RUANG JALAN Menuju Infrastruktur Yang Berkeadilan - Ir. Yusmada Fai...
 
Menjalankan bisnis dengan mindset aktivis
Menjalankan bisnis dengan mindset aktivisMenjalankan bisnis dengan mindset aktivis
Menjalankan bisnis dengan mindset aktivis
 
Panglima TNI Gatot Nurmantyo: Situasi global dan kaitannya dengan hankam di I...
Panglima TNI Gatot Nurmantyo: Situasi global dan kaitannya dengan hankam di I...Panglima TNI Gatot Nurmantyo: Situasi global dan kaitannya dengan hankam di I...
Panglima TNI Gatot Nurmantyo: Situasi global dan kaitannya dengan hankam di I...
 
Sebuah perpekstif perubahan sistem untuk akses air minum dan air perpipaan in...
Sebuah perpekstif perubahan sistem untuk akses air minum dan air perpipaan in...Sebuah perpekstif perubahan sistem untuk akses air minum dan air perpipaan in...
Sebuah perpekstif perubahan sistem untuk akses air minum dan air perpipaan in...
 
Viral marketing di era digital
Viral marketing di era digitalViral marketing di era digital
Viral marketing di era digital
 
Motivation Quotes
Motivation QuotesMotivation Quotes
Motivation Quotes
 
Koptani ipb
Koptani ipbKoptani ipb
Koptani ipb
 

PERANAN PT BERDIKARI (PERSERO) MENUNJANG PROGRAM SWASEMBADA DAGING SAPI (PSDS 2014)

  • 1. PERANAN PT BERDIKARI (PERSERO) MENUNJANG PROGRAM SWASEMBADA DAGING SAPI (PSDS 2014) Jakarta, 18 Desember 2010
  • 2. I. SWASEMBADA DAGING SAPI Pengertian Swasembada Daging Sapi oleh Direktorat Jenderal Peternakan : Kemampuan Penyediaan Daging Sapi Dalam Negeri Sebesar 90% D i S b Dari Kebutuhan Daging Nasional Impor 10% untuk segmen pasar khusus : ⇒Hotel / Resto Internasional / Turis Mancanegara ⇒Komunitas E K it Expatriate ti t Halaman 2
  • 3. II. KONSEP DASAR SWASEMBADA DAGING SAPI MENINGKATKAN PRODUKSI DAGING SAPI LOKAL 1. Menekan Angka Kematian 2. Meningkatkan Angka Kelahiran/ Memperpendek Jarak Beranak 3. Mencegah Pemotongan Betina Produktif 4. Perbaikan Sistem Pakan / Reproduksi Halaman 3
  • 4. III. POKOK PERMASALAHAN 1. Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk yang diikuti kenaikan pertumbuhan ekonomi, maka diperkirakan konsumsi daging sapi akan meningkat 5% setiap tahun. 2. Pembangunan Peternakan belum berhasil meningkatkan produksi sapi lokal untuk memenuhi kebutuhan daging dalam negeri 3. Hampir 100% populasi sapi potong dipelihara secara tradisional oleh masyarakat petani. Pemeliharaannya masih sebagai kegiatan sambilan dan sapi dianggap sebagai tabungan berakibat pada kinerja pengembangan sapi yang masih rendah. 4. Kegiatan usaha P bi k 4 K i t h Pembiakan / P bibit Pembibitan S i P t Sapi Potong k kurang diminati Perusahaan Swasta karena memerlukan lahan yang cukup luas dan tidak atraktif secara ekonomis. Halaman 4
  • 5. IV. KSUPPLY DAGING SAPIAPIASIONAL VI. EBUTUHAN AGING SAPIN ASIONAL VI. SUPPLY D DAGING S N NASIONAL KONDISI 2009 KONDISI 2009 KONDISI PSDS 2014 KONDISI PSDS 2014 Kebutuhan Daging Nasional Kebutuhan Daging Nasional 390.000 ton 467.000 ton Produksi Daging Lokal Produksi Daging Lokal 250.000 ton 420.000 ton Impor Daging Impor Daging 140.000 ton 47.000 ton 70.000 70 000 ton dalam bentuk Daging/ Produk 31.000 31 000 ton dalam bentuk Daging/ Produk 70.000 ton dalam bentuk Bakalan 16.000 ton dalam bentuk Bakalan Halaman 5
  • 6. IV. KEBUTUHAN DAGING NASIONAL … (Lanjutan) a. a KEBUTUHAN DAGING SAPI TAHUN 2005-2009 2005- (Dalam Ribuan Ton) TAHUN URAIAN 2005 2006 2007 2008 2009 Produksi Daging 217,4 259,5 210,8 233,6 250,0 Lokal Impor 111,3 111 3 119,1 119 1 124,8 124 8 150,4 150 4 140,0 140 0 a. Daging ex Bakalan 55,1 57,1 60.8 80.4 70,0 b. Daging 56,2 62.0 64.0 70.0 70.0 TOTAL 328,7 378,6 335,6 384,0 390,0 Statistik Peternakan 2009 Ditjennak Kenaikan P d k i lokal rata-rata 3 8% per t h K ik Produksi l k l t t 3,8% tahun Kenaikan Daging impor rata-rata 7,1% per tahun ( (2009) Produksi lokal : Impor = 63 : 37 ) p Halaman 6
  • 7. IV. KEBUTUHAN DAGING NASIONAL … (Lanjutan) b. b SIMULASI Kebutuhan DAGING NASIONAL TAHUN 2010-2014 2010- TANPA PSDS 2014 (Dalam Ribuan Ton) Tahun Versi Tanpa PSDS 2010 2011 2012 2013 2014 1 Produksi daging lokal Produksi daging lokal 283,0 283 0 291,5 291 5 300,2 300 2 309,2 309 2 318,5 318 5 2 Impor daging  100,0 103,0 106,1 109,3 112,5 3 Impor bakalan setara daging 120,0 123,6 127,3 131,1 135,1 4 Total impor 220,0 226,6 233,4 240,4 247,6 5 Kebutuhan Daging Nasional 503,0 518,1 533,6 549,6 566,1 Berdasarkan Trend 2005-2009 Statistik Peternakan 2009 Kenaikan Produksi lokal rata-rata 3,1% per tahun Kenaikan Impor Daging rata-rata 3,1% per tahun (2014) Produksi lokal : Impor = 56 : 44 Halaman 7
  • 8. IV. KEBUTUHAN DAGING NASIONAL … (Lanjutan) c. SIMULASI PERKEMBANGAN SAPI POTONG NASIONAL VERSI c MOST LIKELY PSDS 2014 (Dalam Ribuan Ton) PSDS 2014 Tahun h Most likely 2010 2011 2012 2013 2014 1 Produksi daging lokal Produksi daging lokal 283,0 283 0 316,1 316 1 349,7 349 7 384,2 384 2 420,4 420 4 2 Impor daging  73,8 67,2 57,4 46,0 31,0 3 Impor bakalan setara daging 46,4 35,3 27,0 20,3 16,0 4 Total impor 120,2 102,5 84,4 66,3 47,0 5 Kebutuhan Daging Nasional 403,2 418,6 434,1 450,5 467,4 Versi V i most likely menurut Di kt t J d l P t t lik l t Direktorat Jenderal Peternakan artinya k ti pada 2014 angka impor turun menjadi 10% Kenaikan Produksi Daging Lokal: rata-rata 12,1% per tahun g g , p Penurunan Impor Daging: rata-rata 15,2% per tahun Halaman 8
  • 9. IV. KEBUTUHAN DAGING NASIONAL … (Lanjutan) d. PROYEKSI PRODUKSI DAGING SAPI TAHUN 2014 d (Dalam Ribuan Ton) (Ribu Ton) Tanpa PSDS* PSDS 2014** 1. Lokal 318.5 420,4 (56,3%) (90,0%) 2. Impor 247,6 47,0 (Daging + Bakalan) (43,7%) (10,0%) 3. Jumlah Kebutuhan 566,1 467,4 (100%) (100%) * Data Simulasi Trend Kebutuhan 2005-2009 ** Data Blue Print PSDS 2014 Ditjennak 2009 Halaman 9
  • 10. V. STRATEGI a. PEMBIAKAN/PEMBIBITAN SAPI Dilaksanakan Melalui : • Penyediaan Sapi Bibit • Pengembangan Integrasi Ternak – Tanaman • Penguatan Wilayah Sumber Bibit • Pengembangan Usaha Pembibitan / Pembiakan Sapi Potong melalui VBC (Village Breeding Center). g ) VBC adalah suatu kawasan pengembangan peternakan yang berbasis pada usaha pembibitan/ pembiakan ternak rakyat yang tergabung dalam kelompok peternak pembibit. Upaya Pencapaian : • Meningkatkan kinerja sapi lokal dengan cara memperbaiki manajemen pemeliharaan dalam rangka : • Menurunkan angka kematian hingga 1,4% • Meningkatkan angka kelahiran sebesar 18% • Meningkatkan bobot karkas hingga 21% • Perbaikan sistem pakan, • Penanggulangan gangguan penyakit, dan reproduksi • Menyelamatkan betina produktif sebanyak 150.000 ekor / tahun. • Impor sapi bibit Halaman 10
  • 11. V. STRATEGI … (Lanjutan) V b. KEUANGAN • PSO • Insentif Pemerintah • Kolaborasi Resources Keuangan (Dana PKBL, BUMN, Dana g ( , , Pensiun, Dana Koperasi) c. REGULASI • Menyesuaikan peraturan yang ada • Menerbitkan peraturan yang kondusif d. PELAKU • Melibatkan Kelompok Petani Peternak • Sinergi dengan PEMDA, BUMN, Swasta, Koperasi dan KUT PEMDA BUMN Swasta Koperasi, KUT. Halaman 11
  • 12. V. SUB STRATEGI a. PENGADAAN SAPI BIBIT DARI AUSTRALIA Pembelian Bertahap Anggaran PT Berdikari (Persero) • Tahun 2011 : 30.000 ekor • Tahun 2012 : 30.000 ekor PSO Pengelolaan Dana Pemerintah • Tahun 2013 : 30.000 ekor • T h 2014 : 30 000 ekor Tahun 30.000 k Tahapan dan Jumlah Penyuplai Impor disesuaikan 1. 1 North Australian Cattle Company N th A t li C ttl C 2. Wellard Exports dengan : 3. South East Asia Livestock 4. Consolidated Pastoral Company • Kesiapan di Lapangan 5. Austrex •P t Peraturan N Negara EExportir ti 6. Landmark Global tentang maksimum kapasitas 7. Negara diluar Australia ekspor sapi bibit (sumber : GAPSI (Gabungan Pembibitan Sapi Indonesia)) Halaman 12
  • 13. V. SUB STRATEGI … (Lanjutan) b PEMBIBITAN SAPI b. Pembibitan Sapi p Dana D 1. Sistem kawin alam dan inseminasi buatan PSO 2. VBC (Village Breeding Center) 3. Integrasi Ternak – Perkebunan 4. Integrasi Ternak – Tanaman Pangan g g PT Berdikari (Persero) Pembina Teknis didukung PEMDA, PEMDA Dinas Kelompok Tani PT Berdikari • Pembibitan Sistem Penggemukan Sapi • Penggemukan • Pengadaan Sapi Bibit Swasta • Pembibitan • Penggemukan Halaman 13
  • 14. V. SUB STRATEGI … (Lanjutan) c. PENGEMBANGAN SENTRA VBC VBC (Village Breeding Center) • Model : 20 Kelompok Tani dengan 50 KK (Kepala Keluarga) • Bibit Sapi : 500 ekor per kelompok (Setiap KK mendapat 10 ekor) • Pola Pemeliharaan : Sistem Integrasi Ternak Tanaman : » Integrasi Ternak – Tanaman Pangan » Integrasi Ternak – Tanaman Perkebunan g • Kandang : Swadaya Kelompok • Lahan : Pemerintah dan/atau swadaya • Dana : KUPS Halaman 14
  • 15. VI. PENGUASAAN KEBUTUHAN SAPI POTONG OLEH PT BERDIKARI (PERSERO) Berdasarkan kebutuhan sapi lokal Tahun 2010 sebesar 2.000.000 ekor / tahun dan mengantisipasi PSDS 2014 maka ada beberapa skema sebagai berikut : a. Penguasaan 1% Sapi lokal sebesar 1% berarti PT Berdikari mempunyai stok induk sapi sebanyak ± 30.000 ekor p y p y pada 2011 yang menghasilkan ± 20.000 ekor bakalan / tahun mulai 2013 Halaman 15
  • 16. VI. PENGUASAAN KEBUTUHAN SAPI POTONG OLEH PT BERDIKARI (PERSERO) … (Lanjutan) b. Penguasaan 2% Sap Sapi lokal sebesar 2% berarti PT Berdikari o a sebesa % be a t ed a mempunyai stok induk sapi sebanyak ± 60.000 ekor pada 2011 yang menghasilkan ± 40.000 ekor bakalan / tahun mulai 2013 c. Penguasaan 3% Sapi lokal sebesar 3% berarti PT Berdikari mempunyai stok induk sapi sebanyak ± 90.000 ekor pada 2011 yang menghasilkan ± 60.000 ekor bakalan / tahun mulai 2013 Halaman 16
  • 17. VI. PENGUASAAN KEBUTUHAN SAPI POTONG OLEH PT BERDIKARI (PERSERO) … (Lanjutan) d. Penguasaan 4% Sapi lokal sebesar 4% berarti PT Berdikari mempunyai stok induk sapi sebanyak ± 120.000 ekor pada 2011 yang menghasilkan ± 80.000 ekor bakalan / tahun mulai 2013 e. Penguasaan 5% Sapi lokal S i l k l sebesar 5% b b berarti PT B dik i i Berdikari mempunyai stok induk sapi sebanyak ± 150.000 ekor pada 2011 yang menghasilkan ± 100.000 ekor bakalan / tahun mulai 2013 Halaman 17
  • 18. VII. PENGUASAAN KEBUTUHAN SAPI POTONG OLEH PT BERDIKARI (PERSERO) … (Lanjutan) TABEL PENGUASAAN PRODUKSI SAPI POTONG URAIAN TERNAK PENGUASAAN PRODUKSI SAPI POTONG (ekor) 1% 2% 3% 4% 5% 1 Jumlah induk 30.000 60.000 90.000 120.000 150.000 2 Pejantan 900 1.800 2.700 3.600 4.500 3 Produksi bakalan pada 2014 20.000 40.000 60.000 80.000 100.000 Dana (Milyar Rp) 4 Biaya sapi 396,18 792,36 1.188,54 1.584,72 1.980,90 5 Bia a pend k ng Biaya pendukung 164,00 164 00 328,00 328 00 492,00 492 00 656,00 656 00 820,00 820 00 Asumsi: 1. Harga sapi bibit USD 1.300/ ekor 2. Harga Pejantan USD 4.000/ ekor g j 3. Kurs Rp 9.300 Per USD 1 4. Biaya pendukung ± 41% biaya pembelian sapi Halaman 18