PT Berdikari (Persero) akan mendukung program swasembada daging sapi 2014 dengan:
1. Membeli sapi bibit dari Australia secara bertahap hingga 2014 untuk didistribusikan ke peternak.
2. Mendirikan pusat pembibitan desa untuk meningkatkan produksi sapi lokal.
3. Menguasai 1-3% dari kebutuhan sapi potong nasional dengan memelihara 30,000-90,000 ekor sapi induk.
PERANAN PT BERDIKARI (PERSERO) MENUNJANG PROGRAM SWASEMBADA DAGING SAPI (PSDS 2014)
1. PERANAN PT BERDIKARI (PERSERO)
MENUNJANG
PROGRAM SWASEMBADA DAGING SAPI
(PSDS 2014)
Jakarta, 18 Desember 2010
2. I. SWASEMBADA DAGING SAPI
Pengertian Swasembada Daging Sapi oleh
Direktorat Jenderal Peternakan :
Kemampuan Penyediaan
Daging Sapi Dalam Negeri
Sebesar 90% D i
S b Dari
Kebutuhan Daging Nasional
Impor 10% untuk segmen pasar khusus :
⇒Hotel / Resto Internasional / Turis Mancanegara
⇒Komunitas E
K it Expatriate
ti t
Halaman 2
3. II. KONSEP DASAR
SWASEMBADA DAGING SAPI
MENINGKATKAN PRODUKSI DAGING SAPI LOKAL
1. Menekan Angka Kematian
2. Meningkatkan Angka Kelahiran/ Memperpendek
Jarak Beranak
3. Mencegah Pemotongan Betina Produktif
4. Perbaikan Sistem Pakan / Reproduksi
Halaman 3
4. III. POKOK PERMASALAHAN
1. Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk yang diikuti
kenaikan pertumbuhan ekonomi, maka diperkirakan konsumsi
daging sapi akan meningkat 5% setiap tahun.
2. Pembangunan Peternakan belum berhasil meningkatkan produksi
sapi lokal untuk memenuhi kebutuhan daging dalam negeri
3. Hampir 100% populasi sapi potong dipelihara secara tradisional
oleh masyarakat petani. Pemeliharaannya masih sebagai kegiatan
sambilan dan sapi dianggap sebagai tabungan berakibat pada
kinerja pengembangan sapi yang masih rendah.
4. Kegiatan usaha P bi k
4 K i t h Pembiakan / P bibit
Pembibitan S i P t
Sapi Potong k
kurang
diminati Perusahaan Swasta karena memerlukan lahan yang cukup
luas dan tidak atraktif secara ekonomis.
Halaman 4
5. IV. KSUPPLY DAGING SAPIAPIASIONAL
VI. EBUTUHAN AGING SAPIN ASIONAL
VI. SUPPLY D DAGING S N NASIONAL
KONDISI 2009
KONDISI 2009 KONDISI PSDS 2014
KONDISI PSDS 2014
Kebutuhan Daging Nasional Kebutuhan Daging Nasional
390.000 ton 467.000 ton
Produksi Daging Lokal Produksi Daging Lokal
250.000 ton 420.000 ton
Impor Daging Impor Daging
140.000 ton 47.000 ton
70.000
70 000 ton dalam bentuk Daging/ Produk 31.000
31 000 ton dalam bentuk Daging/ Produk
70.000 ton dalam bentuk Bakalan 16.000 ton dalam bentuk Bakalan
Halaman 5
6. IV. KEBUTUHAN DAGING NASIONAL … (Lanjutan)
a.
a KEBUTUHAN DAGING SAPI TAHUN 2005-2009
2005-
(Dalam Ribuan Ton)
TAHUN
URAIAN
2005 2006 2007 2008 2009
Produksi Daging 217,4 259,5 210,8 233,6 250,0
Lokal
Impor 111,3
111 3 119,1
119 1 124,8
124 8 150,4
150 4 140,0
140 0
a. Daging ex Bakalan 55,1 57,1 60.8 80.4 70,0
b. Daging 56,2 62.0 64.0 70.0 70.0
TOTAL 328,7 378,6 335,6 384,0 390,0
Statistik Peternakan 2009
Ditjennak
Kenaikan P d k i lokal rata-rata 3 8% per t h
K ik Produksi l k l t t 3,8% tahun
Kenaikan Daging impor rata-rata 7,1% per tahun
(
(2009) Produksi lokal : Impor = 63 : 37
) p
Halaman 6
7. IV. KEBUTUHAN DAGING NASIONAL … (Lanjutan)
b.
b SIMULASI Kebutuhan DAGING NASIONAL TAHUN 2010-2014
2010-
TANPA PSDS 2014
(Dalam Ribuan Ton)
Tahun
Versi Tanpa PSDS
2010 2011 2012 2013 2014
1 Produksi daging lokal
Produksi daging lokal 283,0
283 0 291,5
291 5 300,2
300 2 309,2
309 2 318,5
318 5
2 Impor daging 100,0 103,0 106,1 109,3 112,5
3 Impor bakalan setara daging 120,0 123,6 127,3 131,1 135,1
4 Total impor 220,0 226,6 233,4 240,4 247,6
5 Kebutuhan Daging Nasional 503,0 518,1 533,6 549,6 566,1
Berdasarkan Trend 2005-2009 Statistik Peternakan 2009
Kenaikan Produksi lokal rata-rata 3,1% per tahun
Kenaikan Impor Daging rata-rata 3,1% per tahun
(2014) Produksi lokal : Impor = 56 : 44
Halaman 7
8. IV. KEBUTUHAN DAGING NASIONAL … (Lanjutan)
c. SIMULASI PERKEMBANGAN SAPI POTONG NASIONAL VERSI
c
MOST LIKELY PSDS 2014
(Dalam Ribuan Ton)
PSDS 2014 Tahun
h
Most likely 2010 2011 2012 2013 2014
1 Produksi daging lokal
Produksi daging lokal 283,0
283 0 316,1
316 1 349,7
349 7 384,2
384 2 420,4
420 4
2 Impor daging 73,8 67,2 57,4 46,0 31,0
3 Impor bakalan setara daging 46,4 35,3 27,0 20,3 16,0
4 Total impor 120,2 102,5 84,4 66,3 47,0
5 Kebutuhan Daging Nasional 403,2 418,6 434,1 450,5 467,4
Versi
V i most likely menurut Di kt t J d l P t
t lik l t Direktorat Jenderal Peternakan artinya
k ti
pada 2014 angka impor turun menjadi 10%
Kenaikan Produksi Daging Lokal: rata-rata 12,1% per tahun
g g , p
Penurunan Impor Daging: rata-rata 15,2% per tahun
Halaman 8
9. IV. KEBUTUHAN DAGING NASIONAL … (Lanjutan)
d. PROYEKSI PRODUKSI DAGING SAPI TAHUN 2014
d
(Dalam Ribuan Ton)
(Ribu Ton) Tanpa PSDS* PSDS 2014**
1. Lokal 318.5 420,4
(56,3%) (90,0%)
2. Impor 247,6 47,0
(Daging + Bakalan) (43,7%) (10,0%)
3. Jumlah Kebutuhan 566,1 467,4
(100%) (100%)
* Data Simulasi Trend Kebutuhan 2005-2009
** Data Blue Print PSDS 2014 Ditjennak 2009
Halaman 9
10. V. STRATEGI
a. PEMBIAKAN/PEMBIBITAN SAPI
Dilaksanakan Melalui :
• Penyediaan Sapi Bibit
• Pengembangan Integrasi Ternak – Tanaman
• Penguatan Wilayah Sumber Bibit
• Pengembangan Usaha Pembibitan / Pembiakan Sapi Potong melalui VBC (Village
Breeding Center).
g )
VBC adalah suatu kawasan pengembangan peternakan yang berbasis pada usaha
pembibitan/ pembiakan ternak rakyat yang tergabung dalam kelompok peternak
pembibit.
Upaya Pencapaian :
• Meningkatkan kinerja sapi lokal dengan cara memperbaiki manajemen pemeliharaan
dalam rangka :
• Menurunkan angka kematian hingga 1,4%
• Meningkatkan angka kelahiran sebesar 18%
• Meningkatkan bobot karkas hingga 21%
• Perbaikan sistem pakan,
• Penanggulangan gangguan penyakit, dan reproduksi
• Menyelamatkan betina produktif sebanyak 150.000 ekor / tahun.
• Impor sapi bibit
Halaman 10
11. V. STRATEGI … (Lanjutan)
V
b. KEUANGAN
• PSO
• Insentif Pemerintah
• Kolaborasi Resources Keuangan (Dana PKBL, BUMN, Dana
g ( , ,
Pensiun, Dana Koperasi)
c. REGULASI
• Menyesuaikan peraturan yang ada
• Menerbitkan peraturan yang kondusif
d. PELAKU
• Melibatkan Kelompok Petani Peternak
• Sinergi dengan PEMDA, BUMN, Swasta, Koperasi dan KUT
PEMDA BUMN Swasta Koperasi, KUT.
Halaman 11
12. V. SUB STRATEGI
a. PENGADAAN SAPI BIBIT DARI AUSTRALIA
Pembelian Bertahap
Anggaran PT Berdikari (Persero) • Tahun 2011 : 30.000 ekor
• Tahun 2012 : 30.000 ekor
PSO Pengelolaan Dana Pemerintah • Tahun 2013 : 30.000 ekor
• T h 2014 : 30 000 ekor
Tahun 30.000 k
Tahapan dan Jumlah Penyuplai
Impor disesuaikan 1.
1 North Australian Cattle Company
N th A t li C ttl C
2. Wellard Exports
dengan : 3. South East Asia Livestock
4. Consolidated Pastoral Company
• Kesiapan di Lapangan
5. Austrex
•P t
Peraturan N
Negara EExportir
ti
6. Landmark Global
tentang maksimum kapasitas
7. Negara diluar Australia
ekspor sapi bibit
(sumber : GAPSI (Gabungan Pembibitan Sapi Indonesia))
Halaman 12
13. V. SUB STRATEGI … (Lanjutan)
b PEMBIBITAN SAPI
b.
Pembibitan Sapi
p
Dana
D
1. Sistem kawin alam dan inseminasi buatan
PSO 2. VBC (Village Breeding Center)
3. Integrasi Ternak – Perkebunan
4. Integrasi Ternak – Tanaman Pangan
g g
PT Berdikari (Persero)
Pembina Teknis didukung
PEMDA,
PEMDA Dinas
Kelompok Tani
PT Berdikari
• Pembibitan Sistem Penggemukan Sapi
• Penggemukan
• Pengadaan Sapi Bibit
Swasta
• Pembibitan
• Penggemukan
Halaman 13
14. V. SUB STRATEGI … (Lanjutan)
c. PENGEMBANGAN SENTRA VBC
VBC (Village Breeding Center)
• Model : 20 Kelompok Tani dengan 50 KK (Kepala
Keluarga)
• Bibit Sapi : 500 ekor per kelompok (Setiap KK
mendapat 10 ekor)
• Pola Pemeliharaan : Sistem Integrasi Ternak Tanaman :
» Integrasi Ternak – Tanaman Pangan
» Integrasi Ternak – Tanaman Perkebunan
g
• Kandang : Swadaya Kelompok
• Lahan : Pemerintah dan/atau swadaya
• Dana : KUPS
Halaman 14
15. VI. PENGUASAAN KEBUTUHAN SAPI POTONG OLEH
PT BERDIKARI (PERSERO)
Berdasarkan kebutuhan sapi lokal Tahun 2010 sebesar
2.000.000 ekor / tahun dan mengantisipasi PSDS 2014
maka ada beberapa skema sebagai berikut :
a. Penguasaan 1%
Sapi lokal sebesar 1% berarti PT Berdikari
mempunyai stok induk sapi sebanyak ± 30.000 ekor
p y p y
pada 2011 yang menghasilkan ± 20.000 ekor bakalan
/ tahun mulai 2013
Halaman 15
16. VI. PENGUASAAN KEBUTUHAN SAPI POTONG OLEH
PT BERDIKARI (PERSERO) … (Lanjutan)
b. Penguasaan 2%
Sap
Sapi lokal sebesar 2% berarti PT Berdikari
o a sebesa % be a t ed a
mempunyai stok induk sapi sebanyak ± 60.000 ekor
pada 2011 yang menghasilkan ± 40.000 ekor bakalan
/ tahun mulai 2013
c. Penguasaan 3%
Sapi lokal sebesar 3% berarti PT Berdikari
mempunyai stok induk sapi sebanyak ± 90.000 ekor
pada 2011 yang menghasilkan ± 60.000 ekor bakalan
/ tahun mulai 2013
Halaman 16
17. VI. PENGUASAAN KEBUTUHAN SAPI POTONG OLEH
PT BERDIKARI (PERSERO) … (Lanjutan)
d. Penguasaan 4%
Sapi lokal sebesar 4% berarti PT Berdikari
mempunyai stok induk sapi sebanyak ± 120.000 ekor
pada 2011 yang menghasilkan ± 80.000 ekor bakalan
/ tahun mulai 2013
e. Penguasaan 5%
Sapi lokal
S i l k l sebesar 5% b
b berarti PT B dik i
i Berdikari
mempunyai stok induk sapi sebanyak ± 150.000 ekor
pada 2011 yang menghasilkan ± 100.000 ekor
bakalan / tahun mulai 2013
Halaman 17
18. VII. PENGUASAAN KEBUTUHAN SAPI POTONG OLEH
PT BERDIKARI (PERSERO) … (Lanjutan)
TABEL PENGUASAAN PRODUKSI SAPI POTONG
URAIAN TERNAK PENGUASAAN PRODUKSI SAPI POTONG
(ekor)
1% 2% 3% 4% 5%
1 Jumlah induk 30.000 60.000 90.000 120.000 150.000
2 Pejantan 900 1.800 2.700 3.600 4.500
3 Produksi bakalan
pada 2014 20.000 40.000 60.000 80.000 100.000
Dana (Milyar Rp)
4 Biaya sapi 396,18 792,36 1.188,54 1.584,72 1.980,90
5 Bia a pend k ng
Biaya pendukung 164,00
164 00 328,00
328 00 492,00
492 00 656,00
656 00 820,00
820 00
Asumsi:
1. Harga sapi bibit USD 1.300/ ekor
2. Harga Pejantan USD 4.000/ ekor
g j
3. Kurs Rp 9.300 Per USD 1
4. Biaya pendukung ± 41% biaya pembelian sapi
Halaman 18