SlideShare a Scribd company logo
PERANAN PENTING PESANTREN DALAM PENGEMBANGAN
ASWAJA
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Dosen Pengampu :
Moh. Samsul Arifin, M.M
KELOMPOK XI
1. Ratih Dwi Rahmawati (22.12.07.52.0176)
2. Ummi Salama (22.12.07.52.0192)
SEMESTER 2/B
PROGRAM STUDI MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM ZAINUL HASAN GENGGONG
KRAKSAAN PROBOLINGGO
2023
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya
kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "PERANAN
PENTING PESANTREN DALAM PENGEMBANGAN ASWAJA". Shalawat serta salam tetap
tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw, serta segenap keluarga dan
sahabatnya. Dan tentunya tidak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada Ustaz Moh.
Samsul Arifin M.M. Sebagai Dosen Pengampu yang telah membantu kami secara moral
maupun materi.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat masih jauh dari kata sempurna baik
dari segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, Kami mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi tolak ukur untuk penulis
agar bisa lebih baik dimasa mendatang.
Semoga makalah yang membahas segala sesuatu tentang PERANAN PEBTING
PESANTREN DALAM PENGEMBANGAN ASWAJA ini dapat bermanfaat dan menambah
wawasan untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan. Sehingga saat berdiskusi,
kami dapat meminimalisir kesalahpahaman yang terjadi karena kurangnya pengetahuan yang
kami ketahui.
Probolinggo , 19 Mei 2023
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................1
1.3 Tujuan.................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................2
2.1 Pengertian Pesantren...........................................................................................2
2.2 Sejarah dan Perkembangan Pesantren di Nusantara...........................................2
2.3 Pengaruh Pesantren dalam Pengembangan Aswaja............................................5
BAB III PENUTUP........................................................................................................7
3.1 Kesimpulan........................................................................................................7
3.2 Saran..................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................8
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pondok Pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia yang
tumbuh bersamaan dengan masa penyiaran Agama Islam. Pondok Pesantren pada umumnya
didirikan oleh ulama/kyai dengan kemandirian, kesederhanaan dan keikhlasan. Para ulama
pesantren tergabung dalam NU secara umum dapat dikatakan memiliki kesamaan wawasan,
pandangan dan tradisi keagamaan yang berlandaskan paham Ahlussunnah Wal Jama’ah
(ASWAJA).
Pesantren menjadi faktor penting terhadap perkembangan Aswaja. Komunitas
pesantren yang tidak diragukan lagi adalah bagian dari masyarakat Ahlussunnah Wal
Jama’ahyang bisa didefinisikan sebagai mayoritas muslim yang menerima sunnah rasul
danseluruh generasi pertama (sahabat) serta sejarah keabsahan komunitas muslim.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas maka penulis merumuskan
permasalahan sebagai berikut :
1. Apa itu Pesantren ?
2. Bagaimana Sejarah dan Perkembangan Pesantren di Nusantara ?
3. Apa Pengaruh Pesantren terhadap Pengembangan Aswaja?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah :
1. Mengetahui Pengertian dari Pesantren.
2. Mengetahui Sejarah dan Perkembangan Pesantren di Nusantara.
3. Mengetahui Pengaruh Pesantren dalam Pengembangan Aswaja.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pesantren
Pondok Pesantren merupakan gabungan dari dua kata, yaitu kata “pondok” dan kata
“pesantren”. Kata pondok sendiri diambil dari bahasa arab yaitu funduq ( ٌ
‫ق‬ ْ‫ُو‬‫د‬ْ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ف‬) yang artinya
: Hotel atau Asrama, dalam bahasa jawa, pondok berarti madrasah atau asrama yang digunakan
untuk mengaji dan belajar agama Islam.
Sedangkan kata “pesantren” sendiri adalah berasal dari kata santri yang mendapat
awalan pe dan akhiran an. Kata santri sendiri berasal dari istilah shastri dan di ambil dari bahasa
Sanskerta, yang bermakna : orang-orang yang mengetahui kitab suci agama hindu atau seorang
sarjana ahli kitab suci Hindu”.
Secara istilah, pondok pesantren adalah tempat pendidikan yang menyelenggarakan
kegiatan pembelajaran agama Islam bagi santri, yang diasuh oleh Kiai yang tinggal atau mukim
bersama-sama dalam satu lokasi.
Sementara itu KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) memaknai pesantren sebagai
sebuah empat tinggal santri. Sedangkan menurut Mukhtar Bukhari, Pondok Pesantren
merupakan sebuah bentuk pendidikan Islam di Indonesia yang diselenggarakan secara
tradisional.
2.2 Sejarah dan Perkembangan Pesantren di Nusantara
Cikal bakal pendirian pesantren pada awal ini terdapat di daerah - daerah sepanjang
pantai utara Jawa, seperti Giri (Gresik), Ampel Denta (Surabaya), Bonang (Tuban), Kudus,
Lasem, dan Cirebon. Kota-kota tersebut pada waktu itu merupakan kota kosmopolitan yang
menjadi jalur penghubung perdagangan dunia, sekaligus tempat persinggahan para pedagang
dan mubalig Islam yang datang dari Jazirah Arab seperti Persia dan Irak.
Keberadaan pesantren pada masa awal pertumbuhannya tidak terlepas dari sejarah
perkembangan Islam di Timur Tengah. Hal ini bisa dilihat dari aspek metode, materi atau
kelembagaannya yang sangat diwarnai oleh corak pendidikan Islam di Timur Tengah pada
Abad Pertengahan. Dalam konteks penyebaran Islam itulah, pesantren mulai terbentuk dan
tumbuh di Indonesia.
3
Masuknya Islam ke Indonesia adalah pada Abad ke 7 Masehi. Jika pada abad 7 tersebut
Islam benar-benar mulai masuk ke Indonesia, berarti pada masa itu, peradaban Islam di Timur
Tengah sedang cerah. Sebab, sekitar abad ke 6 – 7 Masehi, obor kemajuan ilmu pengetahuan
berada di pangkuan peradaban Islam. Dalam lapangan kedokteran, muncul nama-nama
terkenal seperti: Al-Hawi karya al-Razi (850-923) merupakan sebuah Ensiklopedi mengenai
seluruh perkembangan ilmu kedokteran sampai masanya.
Meskipun Timur Tengah sedang mengalami kemajuan pada abad tersebut, namun yang
membawa Islam ke Indonesia adalah pedagang yang disinyalir orangnya hidup tidak selalu
menetap. Artinya, setiap musim pelayaran, mereka pergi berdagang sesuai dengan arah mata
angin. Apalagi ketika mereka memasuki wilayah Indonesia, kondisi masyarakatnya saat itu
masih sangat sederhana dan banyak dipengaruhi oleh agama Hindu, sehingga diperkirakan
ajaran Islam yang mereka sebarkan juga disesuaikan dengan keadaan masyarakatnya.
Tokoh yang dianggap sebagai perintis berdirinya pondok pesantren adalah Maulana
Malik Ibrahim (w. 1419 M). Dalam melaksanakan dakwah Islam beliau menggunakan masjid
dan pondok pesantren sebagai pusat pembelajaran. Model dakwah Islam tersebut dilanjutkan
oleh para Walisongo sehingga pondok pesantren menjadi lembaga pendidikan Islam tertua di
Indonesia dalam perkembangan berikutnya pondok pesantren didirikan oleh para kiai yang
bercita-cita mengajarkan dan menyebarkan agama Islam.
Hal ini begitu terlihat pada saat Wali Songo yang menyebarkan ajaran Islam,
kebudayaan masyarakat setempat sering dijadikan modal dasar bagi mereka untuk menyisipkan
ajaran Islam. Misalnya saja Sunan Kalijaga menggunakan Wayang sebagai media
dakwahnya10. Islamisasi kebudayaan sebagai strategi penyebaran Islam tersebut tentunya
sangat mempermudah diterimanya ajaran yang disampaikan. Oleh karena itu, dalam catatan
sejarah, Wali Songo sangat berhasil menyebarkan dan mengembangkan ajaran Islam di
Indonesia.
Demikian pula dalam catatan sejarah, pada zaman Wali Songo inilah istilah pondok
pesantren mulai dikenal di Indonesia. Ketika itu, Sunan Ampel mendirikan sebuah padepokan
di Ampel Surabaya dan menjadikannya pusat pendidikan di Jawa. Para santri yang berasal dari
pulau Jawa datang untuk menuntut ilmu agama. Bahkan di antara para santri ada yang berasal
dari Gowa dan Talo, Sulawesi. Padepokan Sunan Ampel inilah yang menjadi cikal bakal
berdirinya pesantren-pesantren di Indonesia.
4
Pada periode penjajahan periode penjajahan belanda, pesantren selalu berhadapan
dengan kolonialis Belanda yang sangat membatasi ruang geraknya. Pemerintah Belanda
mengeluarkan kebijakan politik pendidikan dalam bentuk Ordonansi Sekolah Liaratau Widle
School Ordonanti. Melalui kebijakan tersebut, pihak Belanda ingin membunuh madrasah dan
sekolah yang tidak memiliki izin.
Selain itu, kebijakan formal Belanda tersebut juga bertujuan melarang pengajaran
kitab-kitab Islam yang menurut mereka berpotensi memunculkan gerakan subversi atau
perlawanan di kalangan santri dan kaum muslim pada umumnya. Setidaknya, tercatat empat
kali pihak Belanda mengeluarkan peraturan yang bertujuan membelenggu perkembangan
pesantren di Indonesia, yaitu pada tahun 1882, 1905, 1925, dan 1932.
Sejak perjanjian Giyanti, pendidikan dan perkembangan pesantren dibatasi oleh
Belanda. Belanda bahkan menetapkan resolusi pada tahun 1825 yang membatasi jumlah
jamaah haji. Selain itu, Belanda membatasi kontak atau hubungan orang Islam Indonesia
dengan negara-negara Islam lainnya. Hal-hal seperti ini pada akhirnya membuat pertumbuhan
dan pekembangan Islam menjadi tersendat. Sebagai respons penindasan Belanda tersebut,
kaum santri mulai melakukan perlawanan. Menurut Clifford Geertz, antara tahun 1820-1880,
telah terjadi pemberontakan dari kaum santri di Indonesia, yaitu :
1. Pemberontakan kaum Padri di Sumatra dipimpin oleh Imam Bonjol.
2. Pemberontakan Diponegoro di Jawa
3. Pemberontakan Banten akibat tanam paksa yang dilakukan Belanda.
4. Pemberontakan di Aceh yg dipimpin antara lain oleh Teuku Umar dan
5. Teuku Cik Ditiro.
Pesantren di Indonesia tumbuh berkembang sangat pesat. Berdasarkan laporan
pemerintah kolonial belanda, pada abad ke 19 untuk di jawa saja terdapat tidak kurang dari
1.853 buah, dengan jumlah santri tidak kurang 16.500 orang. Dari jumlah tersebut belum
masuk pesantren-pesantren yang berkembang diluar jawa terutama Sumatra dan Kalimantan
yang suasana kegiatan keagamaanya terkenal sangat kuat.
Setelah penjajahan Belanda berakhir, Indonesia dijajah kembali oleh Jepang. Pada masa
penjajahan Jepang ini, pesantren masih saja berhadapan dengan kebijakan Saikere yang
dikeluarkan pemerintah Jepang. Melalui kebijakan tersebut, setiap orang bumiputra diharuskan
membungkuk 90 derajat ke arah Tokyo setiap pagi jam 07.00 untuk menghormati atau memuja
5
Kaisar Jepang, Tenno Haika, yang diyakini sebagai keturunan Dewa Amaterasu. Disinilah
peran karismatik K.H Hasyim Asy’ari terbukti ampuh. K.H Hasyim Asy’ari sangat menentang
dan menolak ritual yang diatur oleh pemerintah Jepang itu sehingga ia ditangkap dan dipenjara
selama 8 bulan. Di luar dugaan pihak Jepang, penangkapan dan pemenjaraan kyai tersebut
justru melahirkan aksi perlawanan di kalangan santri. Terjadilah demonstrasi besar-besaran
yang melibatkan ribuan kaum santri untuk menuntut pembebasan K.H Hasyim Asy’ari dan
menolak kebijakan Saikere. Sejak itulah pihak Jepang tidak pernah mengusik dunia pesantren,
walau kekejamannya terhadap kaum bumiputra lebih menyakitkan dibandingkan penjajahan
Belanda.
Menjelang kemerdekaan, kaum santri telah dilibatkan di dalam penyusunan undang-
undang dan anggaran dasar Republik Indonesia, yang diantaranya melahirkan piagam Jakarta.
Namun, oleh golongan nasionalis sekuler, piagam Jakarta tersebut dihilangkan sehingga
kandas impian kaum santri untuk mendirikan negara Islam Indonesia.
2.3 Pengaruh Pesantren dalam Pengembangan Aswaja
Secara umum, ulama dan kyai pesantren memiliki santri sekaligus sebagai jama’ah
yang jumlahnya diakui cukup besar, dengan system pola hubungan antara santri dan kyai,
terutama pada lingkungan masyarakat, khususnya di jawa. Pola ini mampu mewarnai dan
sekaligus membentuk subkultur tradisionalis Islam di Nusantara. Oleh karenanya, kehadiran
organisasi NU bisa dipandang sebagai upaya mewadahi dan melembagakan langkah kegiatan
serta ikhtiyar para ulama yang telah dilakukan sebelumnya. Para ulama pesantren tergabung
dalam NU secara umum dapat dikatakan memiliki kesamaan wawasan, pandangan dan tradisi
keagamaan yang berlandaskan paham Ahlussunnah Wal Jama’ah (ASWAJA).
Nahdlatul Ulama dan Pondok pesantren itu bagaikan dua sisi mata uang yang sulit
dipisahkan. Apabila menyebut NU kita mesti ingat pondok pesantren dan sebaliknya. Mengapa
demikian? Karena yang mendirikan Nahdlatul Ulama adalah para ulama pondok pesantren.
Mereka memiliki kesamaan wawasan, pandangan, sikap, perilaku dan tata cara pemahaman
serta pengamalan ajaran Islam menurut faham ahlussunnah wal jama’ah. Ibarat sebuah
keranjang, kelahiran Nahdlatul Ulama pondok pesantren. Karena itu wajar jika dikatakan
bahwa Nahdlatul Ulama itu adalah organisasinya masyarakat pesantren.
Hubungan antara Nahdlatul Ulama dengan pondok pesantren dapat dilihat dari
beberapa hal sebagai berikut :
6
1. Kesamaan tujuan yaitu melestarikan ajaran Islam Ahlussunnah wal jama’ah yang
merupakan materi pokok pengajaran agama di Pondok Pesantren.
2. Nahdlatul Ulama didirikan sebagai wadah bagi usaha mempersatukan langkah para
ulama pondok pesantren di dalam pengembangan tugas pengabdiannya dalam
masyarakat, baik bidang agama, pendidikan ekonomi, maupun persoalan-persoalan
kemasyarakatan yang lainnya.
3. Pola kepemimpinan dalam Nahdlatul Ulama sama dengan pola kepemimpinan
memiliki kedudukan sangat menentukan, maka didalam Nahdlatul Ulama dikenal
pengurus Syuriyah yang tediri dari para ulama selaku pimpinan tertinggi.
4. Pengaruh yang dimiliki oleh para kiai pengasuh pondok pesantren di lingkungan
masyarakatnya juga menjadi kekuatan pendukung bagi Nahdlatul Ulama. Basis massa
(anggota) yang dikenal dengan sebutan ”kaum santri” menjadi salah satu pilar
penyangga kekuatan Nadhlatul Ulama, bahkan menjadi salah satu ciri khas yang
membedakannya dengan organisasi-organiasi Islam lainnya.
Tujuan Nahdlatul Ulama didirikan adalah berlakunya ajaran Islam yang menganut
paham Ahlussunnah Wal Jama’ah dan menurut salah satu dari Madzab empat untuk
terwujudnya tatanan masyarakat yang demokratis dan berkeadilan demi kemaslahatan dan
kesejahteraan umat dengan melaksanakan dakwah Islamiyah dan amar ma’ruf nahi munkar.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pondok pesantren adalah lembaga pendidikan dan pusat dakwah Islam yang sudah ada
sejak jaman Walisongo. Tradisi pada waktu itu adalah materi pelajaran yang diberikan kepada
santri terbatas pada ilmu-ilmu agama. Tampaknya tradisi tersebut sampai sekarang masih
diwarisi dan dilestarikan oleh kalangan pesantren tertentu, terutama ”pesantren salafi”.
Nahdlatul Ulama dan Pondok pesantren itu bagaikan dua sisi mata uang yang sulit dipisahkan.
Apabila menyebut NU kita mesti ingat pondok pesantren dan sebaliknya.
Dalam catatan sejarah, pada zaman Wali Songo inilah istilah pondok pesantren mulai
dikenal di Indonesia. Tokoh yang pertama kali mendirikan pesantren adalah Maulana Malik
Ibrahim (w. 1419 M). Maulana Malik Ibrahim menggunakan masjid dan pesantren bagi
pengajaran ilmu-ilmu agama Islam, yang pada gilirannya melahirkan tokoh-tokoh Wali Sanga.
Dari situlah kemudian Raden Rahmat atau Sunan Ampel mendirikan pesantren pertama kali di
Kembang Kuning, Surabaya pada tahun 1619 M.
Ketika itu, Sunan Ampel mendirikan sebuah padepokan di Ampel Surabaya dan
menjadikannya pusat pendidikan di Jawa. Para santri yang berasal dari pulau Jawa datang
untuk menuntut ilmu agama. Bahkan di antara para santri ada yang berasal dari Gowa dan Talo,
Sulawesi. Padepokan Sunan Ampel inilah yang menjadi cikal bakal berdirinya pesantren-
pesantren di Indonesia.
Para ulama pesantren tergabung dalam NU secara umum dapat dikatakan memiliki
kesamaan wawasan, pandangan dan tradisi keagamaan yang berlandaskan paham Ahlussunnah
Wal Jama’ah (ASWAJA).
3.2 Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan
lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber-sumber yang
lebih banyak yang tentunya dapat dipertanggung jawabkan.
Untuk saran bisa berupa kritik maupun saran yang membangun terhadap penulisan juga
bisa untuk menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah dijelaskan.
8
DAFTAR PUSTAKA
Hasan Maulana. 2016. “Sejarah Kemunculan Pesantren di Indonesia”, diakses pada tanggal
18 Mei 2023 pukul 20.21 WIB
Syifa’i Muhammad, et al. 2018. “PERANAN PENTING PESANTREN DALAM
PENGEMBANGAN ASWAJA”, diakses pada tanggal 18 Mei 2023 pukul 20.30 WIB.
Priyogo Yudho, et al. 2019. “PERAN PENTING PESANTREN TERHADAP ASWAJA”,
diakses pada tanggal 18 Mei 2023 pukul 20.41

More Related Content

What's hot

Pendidikan masa nabi saw
Pendidikan masa nabi sawPendidikan masa nabi saw
Pendidikan masa nabi saw
Dodyk Fallen
 
Modul SKI- KB 4 Perkembangan Islam Di Dunia
Modul SKI- KB 4 Perkembangan Islam Di DuniaModul SKI- KB 4 Perkembangan Islam Di Dunia
Modul SKI- KB 4 Perkembangan Islam Di Dunia
Istna Zakia Iriana
 
Berbagai Pendekatan dalam Studi Islam
Berbagai Pendekatan dalam Studi IslamBerbagai Pendekatan dalam Studi Islam
Berbagai Pendekatan dalam Studi Islam
Rendra Fahrurrozie
 
Makalah dakwah nabi periode madinah
Makalah dakwah nabi periode madinahMakalah dakwah nabi periode madinah
Makalah dakwah nabi periode madinah
Muhammad Iqbal
 
menuju kematangan agama kristen
menuju kematangan agama kristen menuju kematangan agama kristen
menuju kematangan agama kristen
johanes09
 
Marketing perspektif rasulullah saw
Marketing perspektif rasulullah sawMarketing perspektif rasulullah saw
Marketing perspektif rasulullah saw
KSEI Iqtishoduna Pekalongan
 
STRATEGI, MODEL, TANTANGAN DAN PROBLEMATIKA PENGEMBANGAN PROFESI GURU
STRATEGI, MODEL, TANTANGAN DAN PROBLEMATIKA PENGEMBANGAN PROFESI GURUSTRATEGI, MODEL, TANTANGAN DAN PROBLEMATIKA PENGEMBANGAN PROFESI GURU
STRATEGI, MODEL, TANTANGAN DAN PROBLEMATIKA PENGEMBANGAN PROFESI GURUleeeli
 
Peradaban Islam Pra Kemerdekaan
Peradaban Islam Pra KemerdekaanPeradaban Islam Pra Kemerdekaan
Peradaban Islam Pra Kemerdekaan
Siti Nurjanah
 
Terjemah, tafsir dan ta'wil
Terjemah, tafsir dan ta'wilTerjemah, tafsir dan ta'wil
Terjemah, tafsir dan ta'wilMohamad Bastomii
 
Modul SKI - KB 1 Perkembangan Kebudayaan Pada Masa Khulafaur Rasyidin
Modul SKI - KB 1 Perkembangan Kebudayaan Pada Masa Khulafaur RasyidinModul SKI - KB 1 Perkembangan Kebudayaan Pada Masa Khulafaur Rasyidin
Modul SKI - KB 1 Perkembangan Kebudayaan Pada Masa Khulafaur Rasyidin
Istna Zakia Iriana
 
Institusi institusi pendidikan islam di indonesia
Institusi institusi pendidikan islam di indonesiaInstitusi institusi pendidikan islam di indonesia
Institusi institusi pendidikan islam di indonesia
sadiman dimas
 
Peradaban islam pada masa Nabi Muhammad SAW
Peradaban islam pada masa Nabi Muhammad SAWPeradaban islam pada masa Nabi Muhammad SAW
Peradaban islam pada masa Nabi Muhammad SAW
STAIN Zawiyah Cot Kala Langsa
 
Islam dan kebudayaan
Islam dan kebudayaanIslam dan kebudayaan
Islam dan kebudayaan
zahfath06
 
Umar Bin Khattab
Umar Bin Khattab Umar Bin Khattab
Umar Bin Khattab
Hamdiyatur Rohmah
 
Walisongo PPT 1.pptx
Walisongo PPT 1.pptxWalisongo PPT 1.pptx
Walisongo PPT 1.pptx
BasithAbas
 
Makalah isim
Makalah isimMakalah isim
Makalah isim
Septian Muna Barakati
 
Karakteristik islam
Karakteristik islamKarakteristik islam
Karakteristik islam
Muhammad Luthfan
 
Modul Struktur Keilmuan PAI KB 3 - Paradigma Pendidikan Agama Islam
Modul Struktur Keilmuan PAI KB 3 - Paradigma Pendidikan Agama IslamModul Struktur Keilmuan PAI KB 3 - Paradigma Pendidikan Agama Islam
Modul Struktur Keilmuan PAI KB 3 - Paradigma Pendidikan Agama Islam
Istna Zakia Iriana
 
Makalah hadist
Makalah hadist Makalah hadist
Makalah hadist
Fadhilurc
 

What's hot (20)

Pendidikan masa nabi saw
Pendidikan masa nabi sawPendidikan masa nabi saw
Pendidikan masa nabi saw
 
Modul SKI- KB 4 Perkembangan Islam Di Dunia
Modul SKI- KB 4 Perkembangan Islam Di DuniaModul SKI- KB 4 Perkembangan Islam Di Dunia
Modul SKI- KB 4 Perkembangan Islam Di Dunia
 
Berbagai Pendekatan dalam Studi Islam
Berbagai Pendekatan dalam Studi IslamBerbagai Pendekatan dalam Studi Islam
Berbagai Pendekatan dalam Studi Islam
 
Makalah dakwah nabi periode madinah
Makalah dakwah nabi periode madinahMakalah dakwah nabi periode madinah
Makalah dakwah nabi periode madinah
 
menuju kematangan agama kristen
menuju kematangan agama kristen menuju kematangan agama kristen
menuju kematangan agama kristen
 
Marketing perspektif rasulullah saw
Marketing perspektif rasulullah sawMarketing perspektif rasulullah saw
Marketing perspektif rasulullah saw
 
STRATEGI, MODEL, TANTANGAN DAN PROBLEMATIKA PENGEMBANGAN PROFESI GURU
STRATEGI, MODEL, TANTANGAN DAN PROBLEMATIKA PENGEMBANGAN PROFESI GURUSTRATEGI, MODEL, TANTANGAN DAN PROBLEMATIKA PENGEMBANGAN PROFESI GURU
STRATEGI, MODEL, TANTANGAN DAN PROBLEMATIKA PENGEMBANGAN PROFESI GURU
 
Peradaban Islam Pra Kemerdekaan
Peradaban Islam Pra KemerdekaanPeradaban Islam Pra Kemerdekaan
Peradaban Islam Pra Kemerdekaan
 
Terjemah, tafsir dan ta'wil
Terjemah, tafsir dan ta'wilTerjemah, tafsir dan ta'wil
Terjemah, tafsir dan ta'wil
 
Modul SKI - KB 1 Perkembangan Kebudayaan Pada Masa Khulafaur Rasyidin
Modul SKI - KB 1 Perkembangan Kebudayaan Pada Masa Khulafaur RasyidinModul SKI - KB 1 Perkembangan Kebudayaan Pada Masa Khulafaur Rasyidin
Modul SKI - KB 1 Perkembangan Kebudayaan Pada Masa Khulafaur Rasyidin
 
Institusi institusi pendidikan islam di indonesia
Institusi institusi pendidikan islam di indonesiaInstitusi institusi pendidikan islam di indonesia
Institusi institusi pendidikan islam di indonesia
 
Peradaban islam pada masa Nabi Muhammad SAW
Peradaban islam pada masa Nabi Muhammad SAWPeradaban islam pada masa Nabi Muhammad SAW
Peradaban islam pada masa Nabi Muhammad SAW
 
Pengantar studi islam
Pengantar studi islamPengantar studi islam
Pengantar studi islam
 
Islam dan kebudayaan
Islam dan kebudayaanIslam dan kebudayaan
Islam dan kebudayaan
 
Umar Bin Khattab
Umar Bin Khattab Umar Bin Khattab
Umar Bin Khattab
 
Walisongo PPT 1.pptx
Walisongo PPT 1.pptxWalisongo PPT 1.pptx
Walisongo PPT 1.pptx
 
Makalah isim
Makalah isimMakalah isim
Makalah isim
 
Karakteristik islam
Karakteristik islamKarakteristik islam
Karakteristik islam
 
Modul Struktur Keilmuan PAI KB 3 - Paradigma Pendidikan Agama Islam
Modul Struktur Keilmuan PAI KB 3 - Paradigma Pendidikan Agama IslamModul Struktur Keilmuan PAI KB 3 - Paradigma Pendidikan Agama Islam
Modul Struktur Keilmuan PAI KB 3 - Paradigma Pendidikan Agama Islam
 
Makalah hadist
Makalah hadist Makalah hadist
Makalah hadist
 

Similar to Peranan Penting Pesantren dalam Pengembangan Aswaja.pdf

Sejarah Pendidikan Islam.pdf
Sejarah Pendidikan Islam.pdfSejarah Pendidikan Islam.pdf
Sejarah Pendidikan Islam.pdf
Zukét Printing
 
Sejarah Pendidikan Islam.docx
Sejarah Pendidikan Islam.docxSejarah Pendidikan Islam.docx
Sejarah Pendidikan Islam.docx
Zukét Printing
 
Pendidikan Pesantren.docx
Pendidikan Pesantren.docxPendidikan Pesantren.docx
Pendidikan Pesantren.docx
Zukét Printing
 
Pendidikan Pesantren.pdf
Pendidikan Pesantren.pdfPendidikan Pesantren.pdf
Pendidikan Pesantren.pdf
Zukét Printing
 
Makalah rara
Makalah raraMakalah rara
Makalah rara
irrijalrijal
 
Dayah (Pesantren)
Dayah (Pesantren)Dayah (Pesantren)
Dayah (Pesantren)
Mukhlisuddin Marzuki
 
Sejarah pendidikan islam 8
Sejarah pendidikan islam 8Sejarah pendidikan islam 8
Sejarah pendidikan islam 8
trisvo
 
pendidikan agama islam institut agama islam ibrahimy
pendidikan agama islam institut agama islam ibrahimypendidikan agama islam institut agama islam ibrahimy
pendidikan agama islam institut agama islam ibrahimy
junaidispd76
 
Mempelajari Tasawuf di Indonesia.pdf
Mempelajari Tasawuf di Indonesia.pdfMempelajari Tasawuf di Indonesia.pdf
Mempelajari Tasawuf di Indonesia.pdf
Zukét Printing
 
Mempelajari Tasawuf di Indonesia.docx
Mempelajari Tasawuf di Indonesia.docxMempelajari Tasawuf di Indonesia.docx
Mempelajari Tasawuf di Indonesia.docx
Zukét Printing
 
Walisongo Dalam Islamisasi di Jawa
Walisongo Dalam Islamisasi di JawaWalisongo Dalam Islamisasi di Jawa
Walisongo Dalam Islamisasi di Jawa
Wahyu Setyobudi
 
Makalah Mempelajari Tasawuf di Indonesia UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.docx
Makalah Mempelajari Tasawuf di Indonesia UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.docxMakalah Mempelajari Tasawuf di Indonesia UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.docx
Makalah Mempelajari Tasawuf di Indonesia UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.docx
Zukét Printing
 
Makalah Mempelajari Tasawuf di Indonesia UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.pdf
Makalah Mempelajari Tasawuf di Indonesia UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.pdfMakalah Mempelajari Tasawuf di Indonesia UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.pdf
Makalah Mempelajari Tasawuf di Indonesia UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.pdf
Zukét Printing
 
Perkembangan Islam di Indonesia
Perkembangan Islam di IndonesiaPerkembangan Islam di Indonesia
Perkembangan Islam di IndonesiaFernalia Halim
 
Kedatangan islam dan pembudayaan alam melayu
Kedatangan islam dan pembudayaan alam melayuKedatangan islam dan pembudayaan alam melayu
Kedatangan islam dan pembudayaan alam melayuskst2
 
makalh islam dan peradaban melayu 04.docx
makalh islam dan peradaban melayu 04.docxmakalh islam dan peradaban melayu 04.docx
makalh islam dan peradaban melayu 04.docx
FajriatulIslamiyah
 
RAHMAD ISLAM BAGI NUSANTARA
RAHMAD ISLAM BAGI NUSANTARARAHMAD ISLAM BAGI NUSANTARA
RAHMAD ISLAM BAGI NUSANTARA
Namaku Merah
 
Manajemen Pondok Pesantren.pptx
Manajemen Pondok Pesantren.pptxManajemen Pondok Pesantren.pptx
Manajemen Pondok Pesantren.pptx
muhardi6
 

Similar to Peranan Penting Pesantren dalam Pengembangan Aswaja.pdf (20)

Sejarah Pendidikan Islam.pdf
Sejarah Pendidikan Islam.pdfSejarah Pendidikan Islam.pdf
Sejarah Pendidikan Islam.pdf
 
Sejarah Pendidikan Islam.docx
Sejarah Pendidikan Islam.docxSejarah Pendidikan Islam.docx
Sejarah Pendidikan Islam.docx
 
Pendidikan Pesantren.docx
Pendidikan Pesantren.docxPendidikan Pesantren.docx
Pendidikan Pesantren.docx
 
Pendidikan Pesantren.pdf
Pendidikan Pesantren.pdfPendidikan Pesantren.pdf
Pendidikan Pesantren.pdf
 
Makalah rara
Makalah raraMakalah rara
Makalah rara
 
Dayah (Pesantren)
Dayah (Pesantren)Dayah (Pesantren)
Dayah (Pesantren)
 
Sejarah pendidikan islam 8
Sejarah pendidikan islam 8Sejarah pendidikan islam 8
Sejarah pendidikan islam 8
 
pendidikan agama islam institut agama islam ibrahimy
pendidikan agama islam institut agama islam ibrahimypendidikan agama islam institut agama islam ibrahimy
pendidikan agama islam institut agama islam ibrahimy
 
Mempelajari Tasawuf di Indonesia.pdf
Mempelajari Tasawuf di Indonesia.pdfMempelajari Tasawuf di Indonesia.pdf
Mempelajari Tasawuf di Indonesia.pdf
 
Mempelajari Tasawuf di Indonesia.docx
Mempelajari Tasawuf di Indonesia.docxMempelajari Tasawuf di Indonesia.docx
Mempelajari Tasawuf di Indonesia.docx
 
Walisongo Dalam Islamisasi di Jawa
Walisongo Dalam Islamisasi di JawaWalisongo Dalam Islamisasi di Jawa
Walisongo Dalam Islamisasi di Jawa
 
Makalah Mempelajari Tasawuf di Indonesia UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.docx
Makalah Mempelajari Tasawuf di Indonesia UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.docxMakalah Mempelajari Tasawuf di Indonesia UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.docx
Makalah Mempelajari Tasawuf di Indonesia UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.docx
 
Makalah Mempelajari Tasawuf di Indonesia UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.pdf
Makalah Mempelajari Tasawuf di Indonesia UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.pdfMakalah Mempelajari Tasawuf di Indonesia UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.pdf
Makalah Mempelajari Tasawuf di Indonesia UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.pdf
 
Perkembangan Islam di Indonesia
Perkembangan Islam di IndonesiaPerkembangan Islam di Indonesia
Perkembangan Islam di Indonesia
 
Kedatangan islam dan pembudayaan alam melayu
Kedatangan islam dan pembudayaan alam melayuKedatangan islam dan pembudayaan alam melayu
Kedatangan islam dan pembudayaan alam melayu
 
Aswaja x -bab3
Aswaja x -bab3Aswaja x -bab3
Aswaja x -bab3
 
makalh islam dan peradaban melayu 04.docx
makalh islam dan peradaban melayu 04.docxmakalh islam dan peradaban melayu 04.docx
makalh islam dan peradaban melayu 04.docx
 
RAHMAD ISLAM BAGI NUSANTARA
RAHMAD ISLAM BAGI NUSANTARARAHMAD ISLAM BAGI NUSANTARA
RAHMAD ISLAM BAGI NUSANTARA
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Manajemen Pondok Pesantren.pptx
Manajemen Pondok Pesantren.pptxManajemen Pondok Pesantren.pptx
Manajemen Pondok Pesantren.pptx
 

More from Zukét Printing

ASURANSI SYARIAH. ppt.pptx
ASURANSI SYARIAH. ppt.pptxASURANSI SYARIAH. ppt.pptx
ASURANSI SYARIAH. ppt.pptx
Zukét Printing
 
Fiqih Janaiz.pdf
Fiqih Janaiz.pdfFiqih Janaiz.pdf
Fiqih Janaiz.pdf
Zukét Printing
 
Fiqih Janaiz.doc
Fiqih Janaiz.docFiqih Janaiz.doc
Fiqih Janaiz.doc
Zukét Printing
 
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdf
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdfPengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdf
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdf
Zukét Printing
 
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docx
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docxPengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docx
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docx
Zukét Printing
 
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdf
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdfMenyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdf
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdf
Zukét Printing
 
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.docx
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.docxMenyusun Penilaian Media Pembelajaran.docx
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.docx
Zukét Printing
 
Manajemen Perpustakaan Sekolah.pdf
Manajemen Perpustakaan Sekolah.pdfManajemen Perpustakaan Sekolah.pdf
Manajemen Perpustakaan Sekolah.pdf
Zukét Printing
 
Manajemen Perpustakaan Sekolah.docx
Manajemen Perpustakaan Sekolah.docxManajemen Perpustakaan Sekolah.docx
Manajemen Perpustakaan Sekolah.docx
Zukét Printing
 
Fiqih Muamalah.pdf
Fiqih Muamalah.pdfFiqih Muamalah.pdf
Fiqih Muamalah.pdf
Zukét Printing
 
Fiqih Muamalah.docx
Fiqih Muamalah.docxFiqih Muamalah.docx
Fiqih Muamalah.docx
Zukét Printing
 
Fiqih Janaiz.pdf
Fiqih Janaiz.pdfFiqih Janaiz.pdf
Fiqih Janaiz.pdf
Zukét Printing
 
Fiqih Janaiz.doc
Fiqih Janaiz.docFiqih Janaiz.doc
Fiqih Janaiz.doc
Zukét Printing
 
Hukum Korporasi Dana Pensiun.pdf
Hukum Korporasi Dana Pensiun.pdfHukum Korporasi Dana Pensiun.pdf
Hukum Korporasi Dana Pensiun.pdf
Zukét Printing
 
Hukum Korporasi Dana Pensiun.docx
Hukum Korporasi Dana Pensiun.docxHukum Korporasi Dana Pensiun.docx
Hukum Korporasi Dana Pensiun.docx
Zukét Printing
 
Integral.docx
Integral.docxIntegral.docx
Integral.docx
Zukét Printing
 
Integral.pdf
Integral.pdfIntegral.pdf
Integral.pdf
Zukét Printing
 
Gejala-Gejala Campuran.pdf
Gejala-Gejala Campuran.pdfGejala-Gejala Campuran.pdf
Gejala-Gejala Campuran.pdf
Zukét Printing
 
Gejala-Gejala Campuran.docx
Gejala-Gejala Campuran.docxGejala-Gejala Campuran.docx
Gejala-Gejala Campuran.docx
Zukét Printing
 
Kaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdf
Kaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdfKaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdf
Kaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdf
Zukét Printing
 

More from Zukét Printing (20)

ASURANSI SYARIAH. ppt.pptx
ASURANSI SYARIAH. ppt.pptxASURANSI SYARIAH. ppt.pptx
ASURANSI SYARIAH. ppt.pptx
 
Fiqih Janaiz.pdf
Fiqih Janaiz.pdfFiqih Janaiz.pdf
Fiqih Janaiz.pdf
 
Fiqih Janaiz.doc
Fiqih Janaiz.docFiqih Janaiz.doc
Fiqih Janaiz.doc
 
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdf
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdfPengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdf
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdf
 
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docx
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docxPengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docx
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docx
 
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdf
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdfMenyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdf
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdf
 
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.docx
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.docxMenyusun Penilaian Media Pembelajaran.docx
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.docx
 
Manajemen Perpustakaan Sekolah.pdf
Manajemen Perpustakaan Sekolah.pdfManajemen Perpustakaan Sekolah.pdf
Manajemen Perpustakaan Sekolah.pdf
 
Manajemen Perpustakaan Sekolah.docx
Manajemen Perpustakaan Sekolah.docxManajemen Perpustakaan Sekolah.docx
Manajemen Perpustakaan Sekolah.docx
 
Fiqih Muamalah.pdf
Fiqih Muamalah.pdfFiqih Muamalah.pdf
Fiqih Muamalah.pdf
 
Fiqih Muamalah.docx
Fiqih Muamalah.docxFiqih Muamalah.docx
Fiqih Muamalah.docx
 
Fiqih Janaiz.pdf
Fiqih Janaiz.pdfFiqih Janaiz.pdf
Fiqih Janaiz.pdf
 
Fiqih Janaiz.doc
Fiqih Janaiz.docFiqih Janaiz.doc
Fiqih Janaiz.doc
 
Hukum Korporasi Dana Pensiun.pdf
Hukum Korporasi Dana Pensiun.pdfHukum Korporasi Dana Pensiun.pdf
Hukum Korporasi Dana Pensiun.pdf
 
Hukum Korporasi Dana Pensiun.docx
Hukum Korporasi Dana Pensiun.docxHukum Korporasi Dana Pensiun.docx
Hukum Korporasi Dana Pensiun.docx
 
Integral.docx
Integral.docxIntegral.docx
Integral.docx
 
Integral.pdf
Integral.pdfIntegral.pdf
Integral.pdf
 
Gejala-Gejala Campuran.pdf
Gejala-Gejala Campuran.pdfGejala-Gejala Campuran.pdf
Gejala-Gejala Campuran.pdf
 
Gejala-Gejala Campuran.docx
Gejala-Gejala Campuran.docxGejala-Gejala Campuran.docx
Gejala-Gejala Campuran.docx
 
Kaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdf
Kaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdfKaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdf
Kaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdf
 

Peranan Penting Pesantren dalam Pengembangan Aswaja.pdf

  • 1. PERANAN PENTING PESANTREN DALAM PENGEMBANGAN ASWAJA Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Dosen Pengampu : Moh. Samsul Arifin, M.M KELOMPOK XI 1. Ratih Dwi Rahmawati (22.12.07.52.0176) 2. Ummi Salama (22.12.07.52.0192) SEMESTER 2/B PROGRAM STUDI MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH UNIVERSITAS ISLAM ZAINUL HASAN GENGGONG KRAKSAAN PROBOLINGGO 2023
  • 2. i KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "PERANAN PENTING PESANTREN DALAM PENGEMBANGAN ASWAJA". Shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw, serta segenap keluarga dan sahabatnya. Dan tentunya tidak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada Ustaz Moh. Samsul Arifin M.M. Sebagai Dosen Pengampu yang telah membantu kami secara moral maupun materi. Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat masih jauh dari kata sempurna baik dari segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, Kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi tolak ukur untuk penulis agar bisa lebih baik dimasa mendatang. Semoga makalah yang membahas segala sesuatu tentang PERANAN PEBTING PESANTREN DALAM PENGEMBANGAN ASWAJA ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan. Sehingga saat berdiskusi, kami dapat meminimalisir kesalahpahaman yang terjadi karena kurangnya pengetahuan yang kami ketahui. Probolinggo , 19 Mei 2023 Penyusun
  • 3. ii DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL KATA PENGANTAR....................................................................................................i DAFTAR ISI...................................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1 1.1 Latar Belakang...................................................................................................1 1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................1 1.3 Tujuan.................................................................................................................1 BAB II PEMBAHASAN................................................................................................2 2.1 Pengertian Pesantren...........................................................................................2 2.2 Sejarah dan Perkembangan Pesantren di Nusantara...........................................2 2.3 Pengaruh Pesantren dalam Pengembangan Aswaja............................................5 BAB III PENUTUP........................................................................................................7 3.1 Kesimpulan........................................................................................................7 3.2 Saran..................................................................................................................7 DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................8
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pondok Pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia yang tumbuh bersamaan dengan masa penyiaran Agama Islam. Pondok Pesantren pada umumnya didirikan oleh ulama/kyai dengan kemandirian, kesederhanaan dan keikhlasan. Para ulama pesantren tergabung dalam NU secara umum dapat dikatakan memiliki kesamaan wawasan, pandangan dan tradisi keagamaan yang berlandaskan paham Ahlussunnah Wal Jama’ah (ASWAJA). Pesantren menjadi faktor penting terhadap perkembangan Aswaja. Komunitas pesantren yang tidak diragukan lagi adalah bagian dari masyarakat Ahlussunnah Wal Jama’ahyang bisa didefinisikan sebagai mayoritas muslim yang menerima sunnah rasul danseluruh generasi pertama (sahabat) serta sejarah keabsahan komunitas muslim. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Apa itu Pesantren ? 2. Bagaimana Sejarah dan Perkembangan Pesantren di Nusantara ? 3. Apa Pengaruh Pesantren terhadap Pengembangan Aswaja? 1.3 Tujuan Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah : 1. Mengetahui Pengertian dari Pesantren. 2. Mengetahui Sejarah dan Perkembangan Pesantren di Nusantara. 3. Mengetahui Pengaruh Pesantren dalam Pengembangan Aswaja.
  • 5. 2 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Pesantren Pondok Pesantren merupakan gabungan dari dua kata, yaitu kata “pondok” dan kata “pesantren”. Kata pondok sendiri diambil dari bahasa arab yaitu funduq ( ٌ ‫ق‬ ْ‫ُو‬‫د‬ْ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ف‬) yang artinya : Hotel atau Asrama, dalam bahasa jawa, pondok berarti madrasah atau asrama yang digunakan untuk mengaji dan belajar agama Islam. Sedangkan kata “pesantren” sendiri adalah berasal dari kata santri yang mendapat awalan pe dan akhiran an. Kata santri sendiri berasal dari istilah shastri dan di ambil dari bahasa Sanskerta, yang bermakna : orang-orang yang mengetahui kitab suci agama hindu atau seorang sarjana ahli kitab suci Hindu”. Secara istilah, pondok pesantren adalah tempat pendidikan yang menyelenggarakan kegiatan pembelajaran agama Islam bagi santri, yang diasuh oleh Kiai yang tinggal atau mukim bersama-sama dalam satu lokasi. Sementara itu KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) memaknai pesantren sebagai sebuah empat tinggal santri. Sedangkan menurut Mukhtar Bukhari, Pondok Pesantren merupakan sebuah bentuk pendidikan Islam di Indonesia yang diselenggarakan secara tradisional. 2.2 Sejarah dan Perkembangan Pesantren di Nusantara Cikal bakal pendirian pesantren pada awal ini terdapat di daerah - daerah sepanjang pantai utara Jawa, seperti Giri (Gresik), Ampel Denta (Surabaya), Bonang (Tuban), Kudus, Lasem, dan Cirebon. Kota-kota tersebut pada waktu itu merupakan kota kosmopolitan yang menjadi jalur penghubung perdagangan dunia, sekaligus tempat persinggahan para pedagang dan mubalig Islam yang datang dari Jazirah Arab seperti Persia dan Irak. Keberadaan pesantren pada masa awal pertumbuhannya tidak terlepas dari sejarah perkembangan Islam di Timur Tengah. Hal ini bisa dilihat dari aspek metode, materi atau kelembagaannya yang sangat diwarnai oleh corak pendidikan Islam di Timur Tengah pada Abad Pertengahan. Dalam konteks penyebaran Islam itulah, pesantren mulai terbentuk dan tumbuh di Indonesia.
  • 6. 3 Masuknya Islam ke Indonesia adalah pada Abad ke 7 Masehi. Jika pada abad 7 tersebut Islam benar-benar mulai masuk ke Indonesia, berarti pada masa itu, peradaban Islam di Timur Tengah sedang cerah. Sebab, sekitar abad ke 6 – 7 Masehi, obor kemajuan ilmu pengetahuan berada di pangkuan peradaban Islam. Dalam lapangan kedokteran, muncul nama-nama terkenal seperti: Al-Hawi karya al-Razi (850-923) merupakan sebuah Ensiklopedi mengenai seluruh perkembangan ilmu kedokteran sampai masanya. Meskipun Timur Tengah sedang mengalami kemajuan pada abad tersebut, namun yang membawa Islam ke Indonesia adalah pedagang yang disinyalir orangnya hidup tidak selalu menetap. Artinya, setiap musim pelayaran, mereka pergi berdagang sesuai dengan arah mata angin. Apalagi ketika mereka memasuki wilayah Indonesia, kondisi masyarakatnya saat itu masih sangat sederhana dan banyak dipengaruhi oleh agama Hindu, sehingga diperkirakan ajaran Islam yang mereka sebarkan juga disesuaikan dengan keadaan masyarakatnya. Tokoh yang dianggap sebagai perintis berdirinya pondok pesantren adalah Maulana Malik Ibrahim (w. 1419 M). Dalam melaksanakan dakwah Islam beliau menggunakan masjid dan pondok pesantren sebagai pusat pembelajaran. Model dakwah Islam tersebut dilanjutkan oleh para Walisongo sehingga pondok pesantren menjadi lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia dalam perkembangan berikutnya pondok pesantren didirikan oleh para kiai yang bercita-cita mengajarkan dan menyebarkan agama Islam. Hal ini begitu terlihat pada saat Wali Songo yang menyebarkan ajaran Islam, kebudayaan masyarakat setempat sering dijadikan modal dasar bagi mereka untuk menyisipkan ajaran Islam. Misalnya saja Sunan Kalijaga menggunakan Wayang sebagai media dakwahnya10. Islamisasi kebudayaan sebagai strategi penyebaran Islam tersebut tentunya sangat mempermudah diterimanya ajaran yang disampaikan. Oleh karena itu, dalam catatan sejarah, Wali Songo sangat berhasil menyebarkan dan mengembangkan ajaran Islam di Indonesia. Demikian pula dalam catatan sejarah, pada zaman Wali Songo inilah istilah pondok pesantren mulai dikenal di Indonesia. Ketika itu, Sunan Ampel mendirikan sebuah padepokan di Ampel Surabaya dan menjadikannya pusat pendidikan di Jawa. Para santri yang berasal dari pulau Jawa datang untuk menuntut ilmu agama. Bahkan di antara para santri ada yang berasal dari Gowa dan Talo, Sulawesi. Padepokan Sunan Ampel inilah yang menjadi cikal bakal berdirinya pesantren-pesantren di Indonesia.
  • 7. 4 Pada periode penjajahan periode penjajahan belanda, pesantren selalu berhadapan dengan kolonialis Belanda yang sangat membatasi ruang geraknya. Pemerintah Belanda mengeluarkan kebijakan politik pendidikan dalam bentuk Ordonansi Sekolah Liaratau Widle School Ordonanti. Melalui kebijakan tersebut, pihak Belanda ingin membunuh madrasah dan sekolah yang tidak memiliki izin. Selain itu, kebijakan formal Belanda tersebut juga bertujuan melarang pengajaran kitab-kitab Islam yang menurut mereka berpotensi memunculkan gerakan subversi atau perlawanan di kalangan santri dan kaum muslim pada umumnya. Setidaknya, tercatat empat kali pihak Belanda mengeluarkan peraturan yang bertujuan membelenggu perkembangan pesantren di Indonesia, yaitu pada tahun 1882, 1905, 1925, dan 1932. Sejak perjanjian Giyanti, pendidikan dan perkembangan pesantren dibatasi oleh Belanda. Belanda bahkan menetapkan resolusi pada tahun 1825 yang membatasi jumlah jamaah haji. Selain itu, Belanda membatasi kontak atau hubungan orang Islam Indonesia dengan negara-negara Islam lainnya. Hal-hal seperti ini pada akhirnya membuat pertumbuhan dan pekembangan Islam menjadi tersendat. Sebagai respons penindasan Belanda tersebut, kaum santri mulai melakukan perlawanan. Menurut Clifford Geertz, antara tahun 1820-1880, telah terjadi pemberontakan dari kaum santri di Indonesia, yaitu : 1. Pemberontakan kaum Padri di Sumatra dipimpin oleh Imam Bonjol. 2. Pemberontakan Diponegoro di Jawa 3. Pemberontakan Banten akibat tanam paksa yang dilakukan Belanda. 4. Pemberontakan di Aceh yg dipimpin antara lain oleh Teuku Umar dan 5. Teuku Cik Ditiro. Pesantren di Indonesia tumbuh berkembang sangat pesat. Berdasarkan laporan pemerintah kolonial belanda, pada abad ke 19 untuk di jawa saja terdapat tidak kurang dari 1.853 buah, dengan jumlah santri tidak kurang 16.500 orang. Dari jumlah tersebut belum masuk pesantren-pesantren yang berkembang diluar jawa terutama Sumatra dan Kalimantan yang suasana kegiatan keagamaanya terkenal sangat kuat. Setelah penjajahan Belanda berakhir, Indonesia dijajah kembali oleh Jepang. Pada masa penjajahan Jepang ini, pesantren masih saja berhadapan dengan kebijakan Saikere yang dikeluarkan pemerintah Jepang. Melalui kebijakan tersebut, setiap orang bumiputra diharuskan membungkuk 90 derajat ke arah Tokyo setiap pagi jam 07.00 untuk menghormati atau memuja
  • 8. 5 Kaisar Jepang, Tenno Haika, yang diyakini sebagai keturunan Dewa Amaterasu. Disinilah peran karismatik K.H Hasyim Asy’ari terbukti ampuh. K.H Hasyim Asy’ari sangat menentang dan menolak ritual yang diatur oleh pemerintah Jepang itu sehingga ia ditangkap dan dipenjara selama 8 bulan. Di luar dugaan pihak Jepang, penangkapan dan pemenjaraan kyai tersebut justru melahirkan aksi perlawanan di kalangan santri. Terjadilah demonstrasi besar-besaran yang melibatkan ribuan kaum santri untuk menuntut pembebasan K.H Hasyim Asy’ari dan menolak kebijakan Saikere. Sejak itulah pihak Jepang tidak pernah mengusik dunia pesantren, walau kekejamannya terhadap kaum bumiputra lebih menyakitkan dibandingkan penjajahan Belanda. Menjelang kemerdekaan, kaum santri telah dilibatkan di dalam penyusunan undang- undang dan anggaran dasar Republik Indonesia, yang diantaranya melahirkan piagam Jakarta. Namun, oleh golongan nasionalis sekuler, piagam Jakarta tersebut dihilangkan sehingga kandas impian kaum santri untuk mendirikan negara Islam Indonesia. 2.3 Pengaruh Pesantren dalam Pengembangan Aswaja Secara umum, ulama dan kyai pesantren memiliki santri sekaligus sebagai jama’ah yang jumlahnya diakui cukup besar, dengan system pola hubungan antara santri dan kyai, terutama pada lingkungan masyarakat, khususnya di jawa. Pola ini mampu mewarnai dan sekaligus membentuk subkultur tradisionalis Islam di Nusantara. Oleh karenanya, kehadiran organisasi NU bisa dipandang sebagai upaya mewadahi dan melembagakan langkah kegiatan serta ikhtiyar para ulama yang telah dilakukan sebelumnya. Para ulama pesantren tergabung dalam NU secara umum dapat dikatakan memiliki kesamaan wawasan, pandangan dan tradisi keagamaan yang berlandaskan paham Ahlussunnah Wal Jama’ah (ASWAJA). Nahdlatul Ulama dan Pondok pesantren itu bagaikan dua sisi mata uang yang sulit dipisahkan. Apabila menyebut NU kita mesti ingat pondok pesantren dan sebaliknya. Mengapa demikian? Karena yang mendirikan Nahdlatul Ulama adalah para ulama pondok pesantren. Mereka memiliki kesamaan wawasan, pandangan, sikap, perilaku dan tata cara pemahaman serta pengamalan ajaran Islam menurut faham ahlussunnah wal jama’ah. Ibarat sebuah keranjang, kelahiran Nahdlatul Ulama pondok pesantren. Karena itu wajar jika dikatakan bahwa Nahdlatul Ulama itu adalah organisasinya masyarakat pesantren. Hubungan antara Nahdlatul Ulama dengan pondok pesantren dapat dilihat dari beberapa hal sebagai berikut :
  • 9. 6 1. Kesamaan tujuan yaitu melestarikan ajaran Islam Ahlussunnah wal jama’ah yang merupakan materi pokok pengajaran agama di Pondok Pesantren. 2. Nahdlatul Ulama didirikan sebagai wadah bagi usaha mempersatukan langkah para ulama pondok pesantren di dalam pengembangan tugas pengabdiannya dalam masyarakat, baik bidang agama, pendidikan ekonomi, maupun persoalan-persoalan kemasyarakatan yang lainnya. 3. Pola kepemimpinan dalam Nahdlatul Ulama sama dengan pola kepemimpinan memiliki kedudukan sangat menentukan, maka didalam Nahdlatul Ulama dikenal pengurus Syuriyah yang tediri dari para ulama selaku pimpinan tertinggi. 4. Pengaruh yang dimiliki oleh para kiai pengasuh pondok pesantren di lingkungan masyarakatnya juga menjadi kekuatan pendukung bagi Nahdlatul Ulama. Basis massa (anggota) yang dikenal dengan sebutan ”kaum santri” menjadi salah satu pilar penyangga kekuatan Nadhlatul Ulama, bahkan menjadi salah satu ciri khas yang membedakannya dengan organisasi-organiasi Islam lainnya. Tujuan Nahdlatul Ulama didirikan adalah berlakunya ajaran Islam yang menganut paham Ahlussunnah Wal Jama’ah dan menurut salah satu dari Madzab empat untuk terwujudnya tatanan masyarakat yang demokratis dan berkeadilan demi kemaslahatan dan kesejahteraan umat dengan melaksanakan dakwah Islamiyah dan amar ma’ruf nahi munkar.
  • 10. 7 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Pondok pesantren adalah lembaga pendidikan dan pusat dakwah Islam yang sudah ada sejak jaman Walisongo. Tradisi pada waktu itu adalah materi pelajaran yang diberikan kepada santri terbatas pada ilmu-ilmu agama. Tampaknya tradisi tersebut sampai sekarang masih diwarisi dan dilestarikan oleh kalangan pesantren tertentu, terutama ”pesantren salafi”. Nahdlatul Ulama dan Pondok pesantren itu bagaikan dua sisi mata uang yang sulit dipisahkan. Apabila menyebut NU kita mesti ingat pondok pesantren dan sebaliknya. Dalam catatan sejarah, pada zaman Wali Songo inilah istilah pondok pesantren mulai dikenal di Indonesia. Tokoh yang pertama kali mendirikan pesantren adalah Maulana Malik Ibrahim (w. 1419 M). Maulana Malik Ibrahim menggunakan masjid dan pesantren bagi pengajaran ilmu-ilmu agama Islam, yang pada gilirannya melahirkan tokoh-tokoh Wali Sanga. Dari situlah kemudian Raden Rahmat atau Sunan Ampel mendirikan pesantren pertama kali di Kembang Kuning, Surabaya pada tahun 1619 M. Ketika itu, Sunan Ampel mendirikan sebuah padepokan di Ampel Surabaya dan menjadikannya pusat pendidikan di Jawa. Para santri yang berasal dari pulau Jawa datang untuk menuntut ilmu agama. Bahkan di antara para santri ada yang berasal dari Gowa dan Talo, Sulawesi. Padepokan Sunan Ampel inilah yang menjadi cikal bakal berdirinya pesantren- pesantren di Indonesia. Para ulama pesantren tergabung dalam NU secara umum dapat dikatakan memiliki kesamaan wawasan, pandangan dan tradisi keagamaan yang berlandaskan paham Ahlussunnah Wal Jama’ah (ASWAJA). 3.2 Saran Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber-sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat dipertanggung jawabkan. Untuk saran bisa berupa kritik maupun saran yang membangun terhadap penulisan juga bisa untuk menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah dijelaskan.
  • 11. 8 DAFTAR PUSTAKA Hasan Maulana. 2016. “Sejarah Kemunculan Pesantren di Indonesia”, diakses pada tanggal 18 Mei 2023 pukul 20.21 WIB Syifa’i Muhammad, et al. 2018. “PERANAN PENTING PESANTREN DALAM PENGEMBANGAN ASWAJA”, diakses pada tanggal 18 Mei 2023 pukul 20.30 WIB. Priyogo Yudho, et al. 2019. “PERAN PENTING PESANTREN TERHADAP ASWAJA”, diakses pada tanggal 18 Mei 2023 pukul 20.41