SlideShare a Scribd company logo
MAKALAH
PERAN DAN FUNGSI PENYELENGGARA DIKLAT, MONITORING
DAN EVALUASI
Disusun Guna Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah
Manajemen Diklat
Dosen Pengampu: Dr. H. Romli Ardie, M.Pd
Disusun Oleh:
Alamsyah (7772160138)
Tri Pangesti Rahayu (7772160147)
M.Fikri Alamsyah (7772160145)
TEKNOLOGI PEMBELAJARAN
PASCA SARJANA
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2017
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta
hidayah Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang bertema “Peran
dan Fungsi Penyelenggara Diklat, Monitoring dan Evaluasi” ini. Tugas makalah ini
merupakan salah satu tugas kelompok dari mata kuliah Manajemen Diklat.
Makalah ini tidak serta merta dapat terselesaikan tanpa adanya bantuan dari
beberapa pihak. Oleh karena ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang tidak bisa disebutkan namanya satu per satu yang telah ikut andil
dalam proses penyelesaian makalah ini baik langsung maupun tidak langsung.
Penulis menyadari bahwa sekeras apapun usaha yang
dilakukan, ketidaksempurnaan pasti mengiringinya, karena kesempurnaan itu
hanya milik Allah SWT semata. Begitupun dalam penulisan makalah ini yang
masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan
kritik yang bersifat membangun sehingga dalam penulisan berikutnya dapat lebih
baik dari makalah ini. Akhir kata, semoga segala usaha kita dapat bernilai ibadah
dan mendapat ridho di sisi-Nya, Amin ya Rabbal Alamin.
Serang, Nopember 2017
Penulis
DAFAR ISI
hal
KATAPENGANTAR.......................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah..............................................................................
B. Rumusan Masalah .......................................................................................
C. Tujuan Penulis.............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Fungsi dan Peran Penyelenggara Diklat............................................
B. Fungsi dan Peran Monitoring.............................................................
C. Fungsi dan Peran Evaluasi...................................................................
BAB IV PENUTUP
A. Simpulan................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................
i
ii
1
2
2
3
5
7
16
18
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam peningkatan, pegembangan, dan pembentukan sumber daya manusia
dilakukan melalui upaya pembinaan, pendidikan, dan pelatihan. Pelatihan pada
hakikatnya mengandung unsur-unsur pembinaan dan pendidikan. Pelatihan
merupakan suatu fungsi manajemen yan perlu dilaksanakan terus-menerus dalam
rangka pembinaan sumber daya manusia dalam suatu organisasi. Secara spesifik,
proses pelatihan merupakan srangkaian tindakan atau upaya yang dilaksanakan
secara berkesinambungan, bertahap dan terpadu. Setiap proses pelatihan harus
terarah untuk mencapai tujuan tertentu terkait dengan upaya pencapaian tujuan
organisasi.
Penyelenggara pelatihan dan pendidikan merupakan suatu komponen
manajemen program diklat yang mempunyai peran penting dalam keberhasilan
terlaksananya diklat. Lembaga diklat sebagai lembaga yang diberi tugas untuk
membina dan menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan baik teknis, fungsional,
maupun manajerial (struktural) bagi SDM aparatur, harus dapat meningkatkan
kualitas penyelenggaraan berbagai diklat yng mengarah paa terwujudnya konsep
good governance. Oleh karena itu, lembaga diklat harus mampu mendesain dan
sekaligus mengupdate berbagai kurikulum agar relevan dengan perkembangan
jaman dan kebutuhan pengelolaan good governance, sehingga SDM Aparatur
memiliki kompetensi yang mampu bersaing di dunia intrernasional.
Untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan pelaksanaan diklat, maka perlu
diadakan monitoring dan evaluasi. Kegiatan monitoring dilakukan pada saat
kegiatan pendidikan dan pelatihan dilaksanakan guna melihat bagaimana proses
diklat berlangsung. Selain memerlukan monitaring pada saat pelaksanaan kegiatan,
suatu kegiatan pendidikan dan pelatihan harus dimulai dan diakhiri dengan kegiatan
evaluasi, sehingga proses pelatihan dapat dinyatakan lengkap dan menyeluruh.
Manajemen pelatihan memiliki karakteristik tersendiri, dan evaluasi diarahkan
untuk mengontrol ketercapaian tujuan. Dengan evaluasi dapat diketahui efektifitan
dan efisiensi kegitan pelatihan yang telah dilaksanakan. Selain itu evaluasi juga
memberikan gambaran tentang tingkatan keberhasilan peserta, hambatan-hambatan
yang ada, kelemahan-kelemahan dan kekuatan-kekuatan yang dirasakan.
Mengingat pentingnya peran dan fungsi penyelenggara diklat, serta
monitoring dan evaluasi pelaksanaan diklat, maka dalam makalah yang sederhana
ini kami akan membahas fungsi dan peran penyelenggara diklat, monitoring dan
evaluasi.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian yang dikemukakan pada latar belakang, dapat diformulasikan
permasalahan pokok sebagai berikut:
1. Apa fungsi dan peran penyelenggara diklat?
2. Apa fungsi dan peran monitoring?
3. Apa fungsi dan peran evaluasi?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui:
1. Fungsi dan peran penyelenggara diklat.
2. Fungsi dan peran monitoring.
3. Fungsi dan peran evaluasi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Fungsi dan Peran Penyelenggara Diklat
Lembaga Diklat Pemerintah adalah satuan organisasi pada Departemen
Lembaga Pemerintah Nondepartemen, Kesekretariatan Lembaga Tertinggi,
Tinggi Negara dan Perangkat Pemerintah Daerah yang bertugas melakukan
pengelolaan Diklat. Pengelolaan Diklat merupakan proses kegiatan berupa
perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian monitoring dan
evaluasi guna meningkatkan kompetensi/kemampuan PNS dalam suatu jabatan
untuk menyelenggarakaan pemerintahan dan pembangunan secara efisien dan
efektif (peserta Dikat).
Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 41 Tahun 2010 tentang Struktur
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Dalam Negeri Berdasarkan Keputusan
Menteri Dalam Negeri teresebut, Badan pendidikan dan Pelatihan dipimpin
oleh seorang Kepala badan setingkat Eselon I Badan Diklat tersebut
mempunyai peran membina dan mengkoordinasikan semua unit pendidikan
dan pelatihan di lingkungan Kementerian dan Pemerintahan Daerah
berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku, Sedangkan untuk
menyelenggarakan tugas tersebut, Badan Pendidikan dan Pelatihan
mempunyai tugas melaksanakan pendidikan dan pelatihan di bidang
pemerintahan dalam negeri, menyelenggarakan fungsi:
 Penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program pendidikan dan
pelatihan di bidang pemerintahan dalam negeri.
 Pengkoordinasian dan fasilitasi satuan kerja penyelenggara pendidikan
dan pelatihan di lingkungan kementerian dalam negeri dan pemerintah
daerah
 Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan di bidang pemerintahan dalam
negeri.
 Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pendidikan dan
pelatihan di bidang pemerintahan dalam negeri.
 Pembinaan dan pengembangan jabatan fungsional di bidang
pemerintahan dalam negeri.
 Pelaksanaan administrasi badan pendidikan dan pelatihan.
Untuk melaksanakan tugas dan fungsi tersebut diatas, struktur
organisasi badan Diklat terdiri dari :
1. Sekretariat Badan.
2. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan
Pemerintahan Daerah.
3. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Manajemen Pembangunan,
Kependudukan dan Keuangan Daerah.
4. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Struktural dan Teknis.
5. Pusat Pembinaan Jabatan Fungsional dan Standardisasi Pendidikan dan
Pelatihan.
6. Sekretariat Badan pendidikan dan pelatihan Kemendagri, mempunyai
tugas memberikan pelayanan administrasi dan teknis kepada semua
satuan organisasi di lingkungan Badan Pendidikan dan Pelatihan.
Sekretaris Badan setingkat Eselon II dan membawahi 4 Kepala Bagian
setingkat Eselon III, dan 12 Kepala Sub Bagian seingkat Eselon IV.
7. Pusat Diklat Manajemen dan Kepemimpinan Pemerintahan Daerah
mempunyai tugas melaksanakan penyiapan kebijakan teknis, rencana
dan program dan pedoman, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi dan
pelaporan diklat di bidang manajemen dan kepemimpinan
pemerintahan daerah. Pusat Diklat Manajemen dan Kepemimpinan
Pemerintahan daerah dipimpin oleh Kepala Pusat setingkat Eselon II
yang membawahi 3 Kepala Bidang setingkat Eselon III, Pejabat
Fungsional Widyaiswara, dan 6 Kepala Sub Bidang seingkat Eselon IV.
8. Pusat Diklat Manajemen Pembangunan, Kependudukan dan Keuangan
Daerah mempunyai tugas melaksanakan Diklat di bidang
pembangunan, kependudukan dan keuangan daerah yang sangat
diperlukan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah. Pusat Diklat
Manajemen Pembangunan, Kependudukan dan Keuangan daerah
dipimpin oleh Kepala Pusat setingkat Eselon II yang membawahi 3
Kepala Bidang setingkat Eselon III, Pejabat Fungsional Widyaiswara,
dan 6 Kepala Sub Bidang seingkat Eselon IV.
9. Pusat Diklat Struktural dan Teknis Badan Pendidikan dan Pelatihan
Kementerian Dalam Negeri untuk menyediakan pelayanan kediklatan
yang berkaitan dengan prajabatan, persyaratan jabatan struktural dan
profesionalisme diklat bagi aparatur di lingkungan Kementerian Dalam
Negeri dan Pemerintah Daerah Pusat Diklat Struktural dan Teknis
Badan Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Dalam Negeri dipimpin
oleh Kepala Pusat setingkat Eselon II yang membawahi 3 Kepala
Bidang setingkat Eselon III, Pejabat Fungsional Widyaiswara, dan 6
Kepala Sub Bidang seingkat Eselon IV.
10. Pusat Pembinaan jabatan Fungsional dan standarisasi Diklat sebagai
upaya untuk memenuhi kebutuhan pembinaan dan pelayanan
kediklatan dalam bidang jabatan fungsional dan standarisasi pendidikan
dan pelatihan Pusat Pembinaan jabatan Fungsional dan standarisasi
Diklat dipimpin oleh Kepala Pusat setingkat Eselon II yang
membawahi 3 Kepala Bidang setingkat Eselon III, Pejabat Fungsional
Widyaiswara, dan 6 Kepala Sub Bidang seingkat Eselon IV.
B. Fungsi dan Peran Monitoring
1. Pengertian Monitoring
Monitoring dapat didefinisikan sebagai suatu proses mengukur,
mencatat, mengumpulkan, memproses dan mengkomunikasikan informasi
untuk membantu pengambilan keputusan manajemen proyek/program. Dalam
sebuah kegiatan pelatihan monitoring /pemantauan sangat penting untuk
dilakukan. Monitoring dapat digunakan untuk mengukur proses kegiatan
pelatihan, juga dapat dijadikan instrumen untuk meminimalisasi kemungkinan
terjadinya kesalahan dalam pelaksanaan proses kegiatan pelatihan.
Pelaksanaan fungsi ini secara sungguh-sungguh akan memberikan sumbangan
tertentu kepada upaya pengendalian, pelaksanaan dan perbaikan serta
peningkatan efektivitas program pelatihan. Karena melalui upaya inilah kita
dapat memantau dan menilai sejauh mana proses kegiatan pelatihan telah
berlangsung atau sejauh mana tujuan pelatihan telah tercapai.
Kegiatan monitoring lebih terfokus pada kegiatan yang sedang
dilaksanakan. Monitoring dilakukan dengan cara menggali untuk mendapatkan
informasi secara regular berdasarkan indikator tertentu, dengan maksud
mengetahui apakah kegiatan yang sedang berlangsung sesuai dengan
perencanaan dan prosedur yang telah disepakati. Indikator monitoring
mencakup esensi aktivitas dan target yang ditetapkan pada perencanaan
program. Apabila monitoring dilakukan dengan baik akan bermanfaat dalam
memastikan pelaksanaan kegiatan tetap pada jalurnya (sesuai pedoman dan
perencanaan program). Juga memberikan informasi kepada pengelola program
apabila terjadi hambatan dan penyimpangan, serta sebagai masukan dalam
melakukan evaluasi.
Secara prinsip, monitoring dilakukan sementara kegiatan sedang
berlangsung guna memastikan kesesuain proses dan capaian sesuai rencana
atau tidak. Bila ditemukan penyimpangan atau kelambanan maka segera
dibenahi sehingga kegiatan dapat berjalan sesuai rencana dan targetnya. Jadi,
hasil monitoring menjadi input bagi kepentingan proses selanjutnya.
Monitoring bertujuan mendapatkan umpan balik bagi kebutuhan
program yang sedang berjalan, untuk mengetahui kesenjangan antara
perencanaan dan terget. Dengan mengetahui kebutuhan ini pelaksanaan
program dapat membuat penyesuaian dengan memanfaatkan umpan balik
tersebut. Kesenjangan yang menjadi kebutuhan itu bisa jadi mencakup faktor
biaya, waktu, personel, dan alat, dan sebagainya. Secara lebih terperinci
monitoring bertujuan untuk:
1. Mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan;
2. Memberikan masukan tentang kebutuhan dalam melaksanakan program;
3. Mendapatkan gambaran ketercapaian tujuan setelah adanya kegiatan;
4. Memberikan informasi tentang metode yang tepat untuk melaksanakan
kegiatan;
5. Mendapatkan informasi tentang adanya kesulitan-kesulitan dan hambatan-
hambatan selama kegiatan;
6. Memberikan umpan balik bagi sistem penilaian program;
7. Memberikan pernyataan yang bersifat penandaan berupa fakta dan nilai.
2. Fungsi dan Peran Monitoring
Peran Monitoring (dan evaluasi) merupakan satu diantara tiga
komponen penting lainnya dalam system manajemen program, yaitu
Perencanaan, Pelaksanaan dan Tindakan korektif (melalui umpan balik).
Sebagai siklus, dia berlangsung secara intens keaarah pencapaian target-target
antara dan akhirnya tujuan program.
Monitoring mempunya empat fungsi, yaitu:
1. Ketaatan (compliance). Monitoring menentukan apakah tindakan
administrator, staf, dan semua yang terlibat mengikuti standar dan
prosedur yang telah ditetapkan.
2. Pemeriksaan (auditing). Monitoring menetapkan apakah sumber dan
layanan yang diperuntukkan bagi pihak tertentu (target) telah mencapai
mereka.
3. Laporan (accounting). Monitoring menghasilkan informasi yang
membantu “menghitung” hasil perubahan sosial dan masyarakat sebagai
akibat implementasi kebijaksanaan sesudah periode waktu tertentu.
4. Penjelasan (explanation). Monitoring menghasilkan informasi yang
membantu menjelaskan bagaimana akibat kebijaksanaan dan mengapa
antara perencanaan dan pelaksanaannya tidak cocok.
C. Fungsi dan Peran Evaluasi
1. Pengertian Evaluasi
Suharsimi Arikunto (2004 : 3) mengemukakan bahwa evaluasi adalah
kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang
selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang
tepat dalam mengambil keputusan. Fungsi utama evaluasi dalam hal ini adalah
menyediakan informasi-informasi yang berguna bagi pihak decision maker
untuk menentukan kebijakan yang akan diambil berdasarkan evaluasi yang
telah dilakukan.
Worthen dan Sanders (1987 : 1) mengemukakan bahwa evaluasi adalah
mencari sesuatu yang berharga (worth). Sesuatu yang berharga tersebut dapat
berupa informasi tentang suatu program, produksi serta alternatif prosedur
tertentu. Karenanya evaluasi bukan merupakan hal baru dalam kehidupan
manusia sebab hal tersebut senantiasa mengiringi kehidupan seseorang.
Seorang manusia yang telah mengerjakan suatu hal, pasti akan menilai apakah
yang dilakukannya tersebut telah sesuai dengan keinginannya semula.
Stufflebeam (Worthen dan Sanders, 1987 : 129) mengemukakan bahwa
evaluasi adalah : process of delineating, obtaining and providing useful
information for judging decision alternatives. Ada beberapa unsur yang
terdapat dalam evaluasi yaitu : adanya sebuah proses (process) perolehan
(obtaining), penggambaran (delineating), penyediaan (providing) informasi
yang berguna (useful information) dan alternatif keputusan (decision
alternatives).
Berdasarkan pengertian-pengertian tentang evaluasi yang telah
dikemukakan beberapa para ahli diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
evaluasi merupakan sebuah proses yang dilakukan oleh seseorang untuk
melihat sejauh mana keberhasilan sebuah program. Keberhasilan program itu
sendiri dapat dilihat dari dampak atau hasil yang dicapai oleh program tersebut.
Karenanya, dalam keberhasilan ada dua konsep yang terdapat didalamnya yaitu
efektifitas dan efisiensi. Efektifitas merupakan perbandingan antara output dan
inputnya sedangkan efisiensi adalah taraf pendayagunaan input untuk
menghasilkan output melalui suatu proses.
Penilaian (Evaluasi) merupakan tahapan yang berkaitan erat dengan
kegiatan monitoring, karena kegiatan evaluasi dapat menggunakan data yang
disediakan melalui kegiatan monitoring. Dalam merencanakan suatu kegiatan
hendaknya evaluasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan, sehingga dapat
dikatakan sebagai kegiatan yang lengkap. Evaluasi diarahkan untuk
mengendalikan dan mengontrol ketercapaian tujuan. Evaluasi berhubungan
dengan hasil informasi tentang nilai serta memberikan gambaran tentang
manfaat suatu kebijakan. Istilah evaluasi ini berdekatan dengan penafsiran,
pemberian angka dan penilaian.
2. Evaluasi Program Pelatihan
Evaluasi program pelatihan adalah usaha pengumpulan informasi dan
penjajagan informasi untuk mengetahui dan memutuskan cara yang efektif
dalam menggunakan sumber-sumber latihan yang tersedia guna mencapai
tujuan pelatihan secara keseluruhan. Evaluasi pelatihan mencoba mendapatkan
informasi-informasi mengenai hasil-hasil program pelatihan, kemudian
menggunakan informasi itu dalam penilaian. Evaluasi pelatihan juga
memasukkan umpan balik dari peserta yang sangat membantu dalam
memutuskan kebijakan mana yang akan diambil untuk memperbaiki pelatihan
tersebut. Dengan demikian maka evaluasi program pelatihan harus dirancang
bersamaan dengan “perancangan pelatihan” berdasarkan pada perumusan
tujuan.
Dalam “forum evaluasi program pelatihan” M. Nasrul (2009:39)
mengemukakan tujuan evaluasi pelatihan, diantaranya adalah:
1. Menemukan bagian-bagian mana saja dari suatu pelatihan yang berhasil
mencapai tujuan, serta bagian-bagian yang tidak mencapai tujuan atau
kurang berhasil sehingga dapat dibuat langkah-langkah perbaikan yang
diperlukan.
2. Memberi kesempatan kepada peserta untuk menyumbangkan pemikiran
dan saran saran serta penilaian terhadap efektifitas program pelatihan
yang dilaksanakan.
3. Mengetahui sejauh mana dampak kegiatan pelatihan terutama yang
berkaitan dengan terjadinya perilaku di kemudian hari.
4. Identifikasi kebutuhan pelatihan untuk merancang dan merencanakan
kegiatan pelatihan selanjutnya.
Selanjutnya M. Nasrul (2009:42) mengemukakan bahwa komponen-
komponen yang perlu dievaluasi dalam evaluasi pelatihan antara lain
meliputi:
Pencapaian Tujuan dan Ketepatan Tujuan
1. Isi atau Materi Pelatihan
2. Fasilitator Pelatihan
3. Metodologi Pelatihan/ Efektifitas Pelatihan
4. Penyelenggaraan Pelatihan
Suharsimi Arikunto (2004 : 23) mengemukakan bahwa evaluasi
program mempunyai ukuran keberhasilan, yang dikenal dengan istilah
kriteria. Istilah kriteria dalam penilaian dikenal dengan kata “tolak ukur” atau
”standar”. Kriteria adalah sesuatu yang digunakan sebagai patokan atau batas
minimal untuk sesuatu yang diukur. Kriteria atau tolak ukur bersifat jamak
karena menunjukan batas atas dan batas bawah, sekaligus batas-batas di
antaranya. Dengan demikian, kriteria menunjukkan gradasi atau tingkatan,
dan ditunjukan dalam bentuk kata keadaan atau predikat.
Dasar dalam pembuatan standar atau kriteria adalah sumber
pengambilan kriteria secara keseluruhan. Dengan pengertian bahwa kriteria
adalah suatu ukuran yang menjadi patokan yang harus dicapai. Suharsimi
Arikunto (2004 : 24) mengemukakan bahwa ada beberapa sumber pembuatan
kriteria, diantaranya yaitu:
1. Peraturan atau ketentuan yang sudah dikeluarkan berkenaan dengan
kebijakan yang bersangkutan atau ketentuan yang berlaku umum.
2. Buku pedoman atau petunjuk pelaksanaan (juklak).
3. Konsep atau teori-teori yang terdapat dalam buku-buku ilmiah.
4. Hasil penelitian yang sudah dipublikasikan atau diseminarkan.
5. Pertimbangan orang yang memiliki kelebihan dalam bidang yang
sedang dievaluasi (expert judgment).
6. Hasil kesepakatan kelompok/ tim atau beberapa orang yang
mempunyai wawasan tentang program yang dievaluasi.
7. Pemikiran sendiri (akal atau nalar sendiri).
Oemar Hamalik (2007:127) mengemukakan bahwa kriteria penilaian/
evaluasi program pelatihan meliputi:
1. Kriteria penilaian masukan, kriteria ini bertalian dengan perencanaan
program. Perangkat kriteria yang dapat digunakan adalah:
a) Tujuan perilaku yang dirumuskan secara operasional, rinci,
mengacu pada perubahan tingkah laku yang mencakup aspek-
aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap, berdasarkan atas data
masyarakat, posisi perkembangan peserta, disiplin ilmu
manajemen, tujuan itu layak untuk dicapai, berdaya guna bagi
fungsi-fungsi pendidikan dan pelatihan, serta memperhatikan segi
prioritas dan keseimbangan.
b) Seleksi peserta, merupakan syarat untuk mempersiapkan tenaga
lulusan, dilaksanakan oleh lembaga Diklat, sesuai dengan
kemampuan kelembagaan, dilaksanakan oleh tenaga kepelatihan
yang berpengalaman, berguna untuk rekrutmen, mencakup
berbagai aspek seperti: kemampuan akademik, tingkat kecerdasan,
kematangan, kesehatan, social, keterampilan berkomunikasi, dan
minat serta motivasi belajar, dan lain sebagainya.
c) Isi program pelatihan, sesua dengan perkembangan IPTEK,
memberi kemudahan untuk menguasai unsur-unsur dalam peta
pengetahuan, peta keterampilan, dan peta sikap serta moral,
bermakna bagi peserta untuk melaksanakan pekerjaan,
perkembangan pribadi yang seimbang, dan untuk kehidupan
sehari-hari. Isi/ bahan pelajaran mencakup pendidikan umum
(kelompok dasar), pengajaran pokok/ kejuruan (kelompok inti),
dan pengajaran penunjang (pelengkap).
d) Pemilihan dan penggunaan metode dan media, harus konsisten
dengan tujuan yang hendak dicapai, bahan pelajaran, kemampuan
pelatih, dan kondisi lingkungan.
e) Pembinaan, dilaksanakan terus-menerus dalam jangka panjang,
membantu peserta untuk memahami dirinya, bersifat luwes,
menggunakan berbagai instrument pengumpulan data, dan teknik
langsung atau tidak langsung dengan prosedur individual dan
kelompok.
f) Organisasi program pelatihan, meupakan program pelatihan
professional, disusun seimbang yang memadukan teori dan
praktek, berdasarkan disiplin ilmu, berurutan, berdasarkan
sistematika tertentu.
2. Kriteria penilaian proses,
a. Kriteria internal
 Koherensi, adalah keterkaitan antara unsur-unsur dalam suatu
program pelatihan.
 Sumber manusia, adalah kesesuaian antara kemampuan tenaga
pelaksanaan dalam suatu program pelatihan.
 Persepsi pemakaian program, adalah reaksi dari pihak pemakai
terhadap suatu program pelatihan yang telah dilaksanakan.
 Persepsi penyediaan program, adalah sikap dan penilaian
penyedia program terhadap semua aspek program pelatihan
dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan.
 Efisiensi penggunaan biaya, adalah perbandingan antara biaya
yang telah dianggarkan dan dikeluarkan bagi produk yang
diharapkan dengan tercapainya hasil yang nyata setelah suatu
program pelatihan dilaksanakan
 Kemampuan, adalah kemampuan suatu program pelatihan untuk
menghasilkan produk yang telah dirancang sebelumnya dengan
makna tertentu.
 Dampak (impact), adalah efek lebih yang dicapai oleh suatu
program dibandingkan dengan tanpa pelaksanaan program
tersebut atau dibandingkan dengan program-program lainnya.
b. Kriteria eksternal
 Pengaruh kebijaksanaan, suatu program dikembangkan
berdasarkan arahan kebijaksanaan tertentu.
 Analisis keuntungan, berdasarkan biaya yang dikeluarkan (cost
benefit analysis); seberapa besar ketercapaian hasil program
dibandingkan dengan pengeluaran biaya untuk melaksanakan
program tersebut.
 Efek pelipat ganda, yaitu efek suatu program tidak hanya terjadi
pada satu kelompok sasaran, tetapi juga dapat terjadi pada
kelompok-kelompok sasaran lainnya.
3. Kriteria penilaian produk, penilaian terhadap produk suatu program
pelatihan dilakukan berdasarkan kriteria, sebagai berikut:
a. Keinginan dan harapan, yaitu rasional tentang perlunya sumber-sumber
untuk memenuhi kebutuhan pemakai sehingga perlunya pengembangan
produk tertentu.
b. Kelayakan, adalah ukuran yang berkenaan dengan efisiensi
administrastif (pengelolaan) dan alokasi sumber-sumber (biaya).
c. Efektivitas produk, adalah ukuran yang berkenaan dengan hakikat
produk dan penilaian pengaruh produk yang digunakan.
d. Kedayagunaan, adalah ukuran yang berkenaan dengan kualitas produk
berdasarkan nilai-nilai yang terkandung dalam produk dan
kemungkinan pelaksanaannya dalam bidang-bidang lainnya.
e. Instrumen Evaluasi
Istilah evaluasi, pengukuran dan tes sering diartikan sama atau saling
tertukar, namun beberapa pemakai member arti yang berbeda bagi
masing-masing istilah tersebut oleh Worthen & Sanders (Tayibnapis,
2008: 189) sebagai berikut:
 Tes ialah sejumlah pertanyaan yang diberikan untuk dijawab.
 Pengukuran, lebih luas dari tes. Pengukuran dapat dilakukan dengan
beberapa cara di samping dengan tes, antara lain dengan observasi,
skala rating, cek list yang dapat memberikan informasi dalam bentuk
kuanitatif.
 Evaluasi mencakup tes dan pengukuran, yaitu proses pengumpulan
informasi untuk membuat penilaian yang mana kemudian digunakan
sebagai bahan pertimbangan dalam membuat keputusan.
 Observasi (pengamatan), yang dilakukan untuk melengkapi
inormasi.
 Anedotal Record (AR), catatan pelatih hasil pengamatan perilaku
peserta yang dianggap penting untuk dipertimbangkan, melengkapi
hasil evaluasi dengan instrument lainnya.
 Rating Scale (RS), berbeda dengan AR yang tidak terstruktur. RS
dapat memberikan prosedur yang sistematik dalam mencatat dan
melaporkan hasil evaluasi, hasil observasi yang terstruktur, dan ada
tingkatan yang dipilih.
 Cecklist (CL) hampir sama dengan RS, perbedaannya adalah macam
pilihan yang diberikan untuk pertimbangan. Pada RS ada tingkatan
yang harus dipilih, sedangkan pada CL yang dipilih adalah “ya” atau
“tidak” karakteristik yang disebutkan dalam pilihan.
3. Fungsi dan Peran Evaluasi
Proses pengambilan keputusan berjalan atau berhentinya/perubahan
sebuah atau beberapa program yang berkaitan dilakukan melalui proses
evaluasi.
Fungsi Pengawasan dalam kerangka kegiatan monitoring dan evaluasi
terutama kaitannya dengan kegiatan para pimpinan dalam tugas dan
tanggungjawabnya adalah sebagai berikut:
1. Mempertebal rasa tanggung jawab terhadap orang / manejer/ pejabat
yang diserahi tugas dan wewenang dalam pelaksanaan pekerjaan.
2. Membidik para pekerja atau pejabat agar mereka melaksanakan
pekerjaan sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan.
3. Untuk mencegah terjadinya penyimpangan, kelainan dan kelemahan agar
tidak terjadi kerugian yang tidak diinginkan.
4. Untuk memperbaiki kesalahan dan penyelewengan agar pelaksanaan
pekerjaan tidak mengalami hambatan dan pemborosan-pemborosan yang
tidak perlu.
Adapun fungsi evaluasi program menurut Scriven (1967:225) adalah sebagai
berikut:
1. Fungsi Formatif yaitu evaluasi dipakai untuk perbaikan dan
pengembangan kegiatan yang sedang berjalan (program, orang, produk,
dsb).
2. Fungsi sumatif yaitu evaluasi dipakai untuk pertanggungjawaban,
keterangan, seleksi atau lanjutan. Jadi evaluasi hendaknya membantu
pengembangan, implementasi, kebutuhan suatu program, perbaikan
program, pertanggungjawaban, seleksi, motivasi, menambah
pengetahuan dan dukungan dari mereka yang terlibat.
3. Fungsi diagnostik yaitu untuk mendiagnostik sebuah program
Stuffebeam menyatakan ada dua fungsi evaluasi program, yaitu:
1. Proactive Evaluation yaitu evaluasi program yang dilakukan untuk
melayani pemegang keputusan
2. Retroactive Evaluation yaitu evaluasi program yang dilakukan untuk
keperluan pertanggung jawaban.
Berdasarkan pendapat ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
evaluasi pelatihan memiliki fungsi sebagai pengendali proses dan hasil
program pelatihan sehingga akan dapat dijamin suatu program pelatihan yang
sistematis, efektif dan efisien.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
1. Lembaga Diklat Pemerintah adalah satuan organisasi pada Departemen
Lembaga Pemerintah Nondepartemen, Kesekretariatan Lembaga Tertinggi,
Tinggi Negara dan Perangkat Pemerintah Daerah yang bertugas melakukan
pengelolaan Diklat.
2. Badan Pendidikan dan Pelatihan mempunyai tugas melaksanakan
pendidikan dan pelatihan di bidang pemerintahan dalam negeri,
menyelenggarakan fungsi:
 Penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program pendidikan dan
pelatihan di bidang pemerintahan dalam negeri.
 Pengkoordinasian dan fasilitasi satuan kerja penyelenggara pendidikan
dan pelatihan di lingkungan kementerian dalam negeri dan pemerintah
daerah
 Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan di bidang pemerintahan dalam
negeri.
 Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pendidikan dan
pelatihan di bidang pemerintahan dalam negeri.
 Pembinaan dan pengembangan jabatan fungsional di bidang
pemerintahan dalam negeri.
 Pelaksanaan administrasi badan pendidikan dan pelatihan.
3. Monitoring mempunya empat fungsi, yaitu:
 Ketaatan (compliance). Monitoring menentukan apakah tindakan
administrator, staf, dan semua yang terlibat mengikuti standar dan
prosedur yang telah ditetapkan.
 Pemeriksaan (auditing). Monitoring menetapkan apakah sumber dan
layanan yang diperuntukkan bagi pihak tertentu (target) telah mencapai
mereka.
 Laporan (accounting). Monitoring menghasilkan informasi yang
membantu “menghitung” hasil perubahan sosial dan masyarakat
sebagai akibat implementasi kebijaksanaan sesudah periode waktu
tertentu.
 Penjelasan (explanation). Monitoring menghasilkan informasi yang
membantu menjelaskan bagaimana akibat kebijaksanaan dan mengapa
antara perencanaan dan pelaksanaannya tidak cocok.
4. Fungsi utama monitoring terkait dengan perihal: mengukur hasil yang
sudah dicapai dalam melaksanakan program dengan alat ukur rencana
yang sudah dibuat dan disepakati, menganalisa semua hasil pemantauan
(monitoring) untuk dijadikan bahan dalam mempertimbangkan keputusan
lanjutan.
5. Evaluasi pelatihan memiliki fungsi sebagai pengendali proses dan hasil
program pelatihan sehingga akan dapat dijamin suatu program pelatihan
yang sistematis, efektif dan efisien.
DAFTAR PUSTAKA
http://pusdiklat.bnpb.go.id/home/?page_id=269″http://pusdiklat.bnpb.go.id/home/
?page_id=269 (di akses tanggal 10 Oktober 2017)
Arikunto, Suharsimi. (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.
Arikunto, Suharsimi dan Safruddin, Cepi. (2004). Evaluasi Program Pendidikan
Pedoman Teoritis Praktis Bagi Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan.
Jakarta: Bumi Aksara.
Worthen, O. & James, R. Sanders. (1987). Educational Evaluation: Alternative
Approaches and Guidelines. New York: Longman Inc.
Tayibnapis, Farida Yusuf. (2008). Evaluasi Program dan Instrumen Evaluasi
Untuk Program Pendidikan dan Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Peran dan Fungsi Penyelenggaraan Diklat

More Related Content

What's hot

Manajemen asn
Manajemen asnManajemen asn
Manajemen asn
hadiarnowo
 
Analisis Kebutuhan Diklat TNA
Analisis Kebutuhan Diklat TNAAnalisis Kebutuhan Diklat TNA
Analisis Kebutuhan Diklat TNA
Igor Wijaya
 
Pengukuran Indeks Penerapan Sistem Merit
Pengukuran Indeks Penerapan Sistem MeritPengukuran Indeks Penerapan Sistem Merit
Pengukuran Indeks Penerapan Sistem Merit
Ridho Fitrah Hyzkia
 
Laporan Aktualisasi "Pelita Mabit" dengan Penerapan Nilai-nilai Dasar BerAKHL...
Laporan Aktualisasi "Pelita Mabit" dengan Penerapan Nilai-nilai Dasar BerAKHL...Laporan Aktualisasi "Pelita Mabit" dengan Penerapan Nilai-nilai Dasar BerAKHL...
Laporan Aktualisasi "Pelita Mabit" dengan Penerapan Nilai-nilai Dasar BerAKHL...
Muhammad Alfiansyah Alfi
 
Agenda iii pkp-modul manajemen pengawasan--
Agenda iii pkp-modul manajemen pengawasan--Agenda iii pkp-modul manajemen pengawasan--
Agenda iii pkp-modul manajemen pengawasan--
temanna #LABEDDU
 
Bahan Paparan Kebijakan Latsar CPNS
Bahan Paparan Kebijakan Latsar CPNSBahan Paparan Kebijakan Latsar CPNS
Bahan Paparan Kebijakan Latsar CPNS
Coach RFIRMANS
 
Ppt seminar rancangan aktualisasi final Uswatun Coachee
Ppt seminar rancangan aktualisasi final Uswatun CoacheePpt seminar rancangan aktualisasi final Uswatun Coachee
Ppt seminar rancangan aktualisasi final Uswatun Coachee
temanna #LABEDDU
 
Presentasi Rancangan Proyek Perubahan Diklat PIM III
Presentasi Rancangan Proyek Perubahan Diklat PIM IIIPresentasi Rancangan Proyek Perubahan Diklat PIM III
Presentasi Rancangan Proyek Perubahan Diklat PIM III
aliyudhi_h
 
studi lapangan pkp bbpk ciloto
studi lapangan pkp bbpk cilotostudi lapangan pkp bbpk ciloto
studi lapangan pkp bbpk ciloto
FatihElluqmani
 
Agenda ii pkp-modul berfikir kreatif dalam pelayanan-
Agenda ii pkp-modul berfikir kreatif dalam pelayanan-Agenda ii pkp-modul berfikir kreatif dalam pelayanan-
Agenda ii pkp-modul berfikir kreatif dalam pelayanan-
temanna #LABEDDU
 
1. smart asn
1. smart asn1. smart asn
1. smart asn
NouRahSuzumieZea
 
Standar kompetensi jabatan adminstrator
Standar kompetensi jabatan adminstratorStandar kompetensi jabatan adminstrator
Standar kompetensi jabatan adminstrator
iduyad
 
power point untuk presentasi Laporan Aktualisasi Habituasi Latsar CPNS
power point untuk presentasi Laporan Aktualisasi Habituasi Latsar CPNSpower point untuk presentasi Laporan Aktualisasi Habituasi Latsar CPNS
power point untuk presentasi Laporan Aktualisasi Habituasi Latsar CPNS
temanna #LABEDDU
 
Agenda ii pkp-modul diagnosa organisasi-
Agenda ii pkp-modul diagnosa organisasi-Agenda ii pkp-modul diagnosa organisasi-
Agenda ii pkp-modul diagnosa organisasi-
temanna #LABEDDU
 
-Penjelasan studi lapangan pkp--
 -Penjelasan studi lapangan pkp-- -Penjelasan studi lapangan pkp--
-Penjelasan studi lapangan pkp--
temanna #LABEDDU
 
Makalah jpt pratama 2018 ketahanan pangan dan penyuluhan 2018
Makalah jpt pratama 2018 ketahanan pangan dan penyuluhan 2018Makalah jpt pratama 2018 ketahanan pangan dan penyuluhan 2018
Makalah jpt pratama 2018 ketahanan pangan dan penyuluhan 2018
Ir. Zakaria, M.M
 
Sistem manajemen kinerja pns permenpan 8 tahun 2021
Sistem manajemen kinerja pns permenpan 8 tahun 2021Sistem manajemen kinerja pns permenpan 8 tahun 2021
Sistem manajemen kinerja pns permenpan 8 tahun 2021
Dr. Zar Rdj
 
Laporan analisis kebutuhan pelatihan balai besar pelatihan kesehatan ciloto
Laporan analisis kebutuhan pelatihan balai besar pelatihan kesehatan cilotoLaporan analisis kebutuhan pelatihan balai besar pelatihan kesehatan ciloto
Laporan analisis kebutuhan pelatihan balai besar pelatihan kesehatan ciloto
rickygunawan84
 
Analisis Beban Kerja
Analisis Beban Kerja Analisis Beban Kerja
Analisis Beban Kerja
Mus kamal
 
Agenda ii pkp-modul-kepemimpinan dalam melaksanakan tugas-
Agenda ii pkp-modul-kepemimpinan dalam melaksanakan tugas-Agenda ii pkp-modul-kepemimpinan dalam melaksanakan tugas-
Agenda ii pkp-modul-kepemimpinan dalam melaksanakan tugas-
temanna #LABEDDU
 

What's hot (20)

Manajemen asn
Manajemen asnManajemen asn
Manajemen asn
 
Analisis Kebutuhan Diklat TNA
Analisis Kebutuhan Diklat TNAAnalisis Kebutuhan Diklat TNA
Analisis Kebutuhan Diklat TNA
 
Pengukuran Indeks Penerapan Sistem Merit
Pengukuran Indeks Penerapan Sistem MeritPengukuran Indeks Penerapan Sistem Merit
Pengukuran Indeks Penerapan Sistem Merit
 
Laporan Aktualisasi "Pelita Mabit" dengan Penerapan Nilai-nilai Dasar BerAKHL...
Laporan Aktualisasi "Pelita Mabit" dengan Penerapan Nilai-nilai Dasar BerAKHL...Laporan Aktualisasi "Pelita Mabit" dengan Penerapan Nilai-nilai Dasar BerAKHL...
Laporan Aktualisasi "Pelita Mabit" dengan Penerapan Nilai-nilai Dasar BerAKHL...
 
Agenda iii pkp-modul manajemen pengawasan--
Agenda iii pkp-modul manajemen pengawasan--Agenda iii pkp-modul manajemen pengawasan--
Agenda iii pkp-modul manajemen pengawasan--
 
Bahan Paparan Kebijakan Latsar CPNS
Bahan Paparan Kebijakan Latsar CPNSBahan Paparan Kebijakan Latsar CPNS
Bahan Paparan Kebijakan Latsar CPNS
 
Ppt seminar rancangan aktualisasi final Uswatun Coachee
Ppt seminar rancangan aktualisasi final Uswatun CoacheePpt seminar rancangan aktualisasi final Uswatun Coachee
Ppt seminar rancangan aktualisasi final Uswatun Coachee
 
Presentasi Rancangan Proyek Perubahan Diklat PIM III
Presentasi Rancangan Proyek Perubahan Diklat PIM IIIPresentasi Rancangan Proyek Perubahan Diklat PIM III
Presentasi Rancangan Proyek Perubahan Diklat PIM III
 
studi lapangan pkp bbpk ciloto
studi lapangan pkp bbpk cilotostudi lapangan pkp bbpk ciloto
studi lapangan pkp bbpk ciloto
 
Agenda ii pkp-modul berfikir kreatif dalam pelayanan-
Agenda ii pkp-modul berfikir kreatif dalam pelayanan-Agenda ii pkp-modul berfikir kreatif dalam pelayanan-
Agenda ii pkp-modul berfikir kreatif dalam pelayanan-
 
1. smart asn
1. smart asn1. smart asn
1. smart asn
 
Standar kompetensi jabatan adminstrator
Standar kompetensi jabatan adminstratorStandar kompetensi jabatan adminstrator
Standar kompetensi jabatan adminstrator
 
power point untuk presentasi Laporan Aktualisasi Habituasi Latsar CPNS
power point untuk presentasi Laporan Aktualisasi Habituasi Latsar CPNSpower point untuk presentasi Laporan Aktualisasi Habituasi Latsar CPNS
power point untuk presentasi Laporan Aktualisasi Habituasi Latsar CPNS
 
Agenda ii pkp-modul diagnosa organisasi-
Agenda ii pkp-modul diagnosa organisasi-Agenda ii pkp-modul diagnosa organisasi-
Agenda ii pkp-modul diagnosa organisasi-
 
-Penjelasan studi lapangan pkp--
 -Penjelasan studi lapangan pkp-- -Penjelasan studi lapangan pkp--
-Penjelasan studi lapangan pkp--
 
Makalah jpt pratama 2018 ketahanan pangan dan penyuluhan 2018
Makalah jpt pratama 2018 ketahanan pangan dan penyuluhan 2018Makalah jpt pratama 2018 ketahanan pangan dan penyuluhan 2018
Makalah jpt pratama 2018 ketahanan pangan dan penyuluhan 2018
 
Sistem manajemen kinerja pns permenpan 8 tahun 2021
Sistem manajemen kinerja pns permenpan 8 tahun 2021Sistem manajemen kinerja pns permenpan 8 tahun 2021
Sistem manajemen kinerja pns permenpan 8 tahun 2021
 
Laporan analisis kebutuhan pelatihan balai besar pelatihan kesehatan ciloto
Laporan analisis kebutuhan pelatihan balai besar pelatihan kesehatan cilotoLaporan analisis kebutuhan pelatihan balai besar pelatihan kesehatan ciloto
Laporan analisis kebutuhan pelatihan balai besar pelatihan kesehatan ciloto
 
Analisis Beban Kerja
Analisis Beban Kerja Analisis Beban Kerja
Analisis Beban Kerja
 
Agenda ii pkp-modul-kepemimpinan dalam melaksanakan tugas-
Agenda ii pkp-modul-kepemimpinan dalam melaksanakan tugas-Agenda ii pkp-modul-kepemimpinan dalam melaksanakan tugas-
Agenda ii pkp-modul-kepemimpinan dalam melaksanakan tugas-
 

Similar to Peran dan Fungsi Penyelenggaraan Diklat

Prioritas Diklat
Prioritas DiklatPrioritas Diklat
Prioritas Diklat
su7as
 
Makalah Administrasi pendidikan
Makalah Administrasi pendidikanMakalah Administrasi pendidikan
Makalah Administrasi pendidikan
Hasmul Tafit
 
Laporan Praktek Lapangan Manajemen (PLMP) Administrasi Pendidikan
Laporan Praktek Lapangan Manajemen (PLMP) Administrasi PendidikanLaporan Praktek Lapangan Manajemen (PLMP) Administrasi Pendidikan
Laporan Praktek Lapangan Manajemen (PLMP) Administrasi Pendidikan
Lutfi Koto
 
Nota Tajuk 6 Pentadbiran dan Pengurusan RBT
Nota Tajuk 6 Pentadbiran dan Pengurusan RBTNota Tajuk 6 Pentadbiran dan Pengurusan RBT
Nota Tajuk 6 Pentadbiran dan Pengurusan RBT
Sherly Jewinly
 
Kertas kerja sek cemerlang sem 7
Kertas kerja sek cemerlang  sem 7Kertas kerja sek cemerlang  sem 7
Kertas kerja sek cemerlang sem 7
Hasifah Subtoo
 
Supervisi
SupervisiSupervisi
Supervisi
erny masytoh
 
Makalah Administrasi Kepegawaian Kelompok 1.pdf
Makalah Administrasi Kepegawaian Kelompok 1.pdfMakalah Administrasi Kepegawaian Kelompok 1.pdf
Makalah Administrasi Kepegawaian Kelompok 1.pdf
fierlitaamalia
 
administrasi pendidikan dalam profesi keguruan
administrasi pendidikan dalam profesi keguruanadministrasi pendidikan dalam profesi keguruan
administrasi pendidikan dalam profesi keguruanAfif Kurniawan
 
Tentang Proses dan Fungsi Pengawasan.docx
Tentang Proses dan Fungsi Pengawasan.docxTentang Proses dan Fungsi Pengawasan.docx
Tentang Proses dan Fungsi Pengawasan.docx
Zukét Printing
 
Tentang Proses dan Fungsi Pengawasan.pdf
Tentang Proses dan Fungsi Pengawasan.pdfTentang Proses dan Fungsi Pengawasan.pdf
Tentang Proses dan Fungsi Pengawasan.pdf
Zukét Printing
 
Laporan kuliah kerja lapangan PGSD Unnes di SD N Pondok Labu 11 bidang Admini...
Laporan kuliah kerja lapangan PGSD Unnes di SD N Pondok Labu 11 bidang Admini...Laporan kuliah kerja lapangan PGSD Unnes di SD N Pondok Labu 11 bidang Admini...
Laporan kuliah kerja lapangan PGSD Unnes di SD N Pondok Labu 11 bidang Admini...
RoHim MohaMad
 
PPT KELOMPOK I.pptx
PPT KELOMPOK I.pptxPPT KELOMPOK I.pptx
PPT KELOMPOK I.pptx
dhienas
 
Makalah manajemen pendidikan staffing
Makalah manajemen pendidikan staffingMakalah manajemen pendidikan staffing
Makalah manajemen pendidikan staffing
Siti Purwaningsih
 
Modul 4 eselon 4 manajemen proyek
Modul 4 eselon 4 manajemen proyekModul 4 eselon 4 manajemen proyek
Modul 4 eselon 4 manajemen proyek
Dhiangga Jauhary
 
Bahan penyamaan persepsi BKD jatim.pdf
Bahan penyamaan persepsi BKD jatim.pdfBahan penyamaan persepsi BKD jatim.pdf
Bahan penyamaan persepsi BKD jatim.pdf
DanangEkaSandi
 
manajemen peserta didik
manajemen peserta didikmanajemen peserta didik
manajemen peserta didik
Zoerigh Linglung
 
MANAJEMEN PELATIHAN.pdf
MANAJEMEN PELATIHAN.pdfMANAJEMEN PELATIHAN.pdf
MANAJEMEN PELATIHAN.pdf
DiniNurazijah1
 
Makalah konsep rancangan program pelatihan
Makalah konsep rancangan program pelatihanMakalah konsep rancangan program pelatihan
Makalah konsep rancangan program pelatihan
Liseu Taqillah
 
MAKALAH ADMINISTRASI PENDIDIKAN.docx
MAKALAH ADMINISTRASI PENDIDIKAN.docxMAKALAH ADMINISTRASI PENDIDIKAN.docx
MAKALAH ADMINISTRASI PENDIDIKAN.docx
ranimandina
 
Praktik strategi
Praktik strategiPraktik strategi
Praktik strategi
gunawan panjidwiputra
 

Similar to Peran dan Fungsi Penyelenggaraan Diklat (20)

Prioritas Diklat
Prioritas DiklatPrioritas Diklat
Prioritas Diklat
 
Makalah Administrasi pendidikan
Makalah Administrasi pendidikanMakalah Administrasi pendidikan
Makalah Administrasi pendidikan
 
Laporan Praktek Lapangan Manajemen (PLMP) Administrasi Pendidikan
Laporan Praktek Lapangan Manajemen (PLMP) Administrasi PendidikanLaporan Praktek Lapangan Manajemen (PLMP) Administrasi Pendidikan
Laporan Praktek Lapangan Manajemen (PLMP) Administrasi Pendidikan
 
Nota Tajuk 6 Pentadbiran dan Pengurusan RBT
Nota Tajuk 6 Pentadbiran dan Pengurusan RBTNota Tajuk 6 Pentadbiran dan Pengurusan RBT
Nota Tajuk 6 Pentadbiran dan Pengurusan RBT
 
Kertas kerja sek cemerlang sem 7
Kertas kerja sek cemerlang  sem 7Kertas kerja sek cemerlang  sem 7
Kertas kerja sek cemerlang sem 7
 
Supervisi
SupervisiSupervisi
Supervisi
 
Makalah Administrasi Kepegawaian Kelompok 1.pdf
Makalah Administrasi Kepegawaian Kelompok 1.pdfMakalah Administrasi Kepegawaian Kelompok 1.pdf
Makalah Administrasi Kepegawaian Kelompok 1.pdf
 
administrasi pendidikan dalam profesi keguruan
administrasi pendidikan dalam profesi keguruanadministrasi pendidikan dalam profesi keguruan
administrasi pendidikan dalam profesi keguruan
 
Tentang Proses dan Fungsi Pengawasan.docx
Tentang Proses dan Fungsi Pengawasan.docxTentang Proses dan Fungsi Pengawasan.docx
Tentang Proses dan Fungsi Pengawasan.docx
 
Tentang Proses dan Fungsi Pengawasan.pdf
Tentang Proses dan Fungsi Pengawasan.pdfTentang Proses dan Fungsi Pengawasan.pdf
Tentang Proses dan Fungsi Pengawasan.pdf
 
Laporan kuliah kerja lapangan PGSD Unnes di SD N Pondok Labu 11 bidang Admini...
Laporan kuliah kerja lapangan PGSD Unnes di SD N Pondok Labu 11 bidang Admini...Laporan kuliah kerja lapangan PGSD Unnes di SD N Pondok Labu 11 bidang Admini...
Laporan kuliah kerja lapangan PGSD Unnes di SD N Pondok Labu 11 bidang Admini...
 
PPT KELOMPOK I.pptx
PPT KELOMPOK I.pptxPPT KELOMPOK I.pptx
PPT KELOMPOK I.pptx
 
Makalah manajemen pendidikan staffing
Makalah manajemen pendidikan staffingMakalah manajemen pendidikan staffing
Makalah manajemen pendidikan staffing
 
Modul 4 eselon 4 manajemen proyek
Modul 4 eselon 4 manajemen proyekModul 4 eselon 4 manajemen proyek
Modul 4 eselon 4 manajemen proyek
 
Bahan penyamaan persepsi BKD jatim.pdf
Bahan penyamaan persepsi BKD jatim.pdfBahan penyamaan persepsi BKD jatim.pdf
Bahan penyamaan persepsi BKD jatim.pdf
 
manajemen peserta didik
manajemen peserta didikmanajemen peserta didik
manajemen peserta didik
 
MANAJEMEN PELATIHAN.pdf
MANAJEMEN PELATIHAN.pdfMANAJEMEN PELATIHAN.pdf
MANAJEMEN PELATIHAN.pdf
 
Makalah konsep rancangan program pelatihan
Makalah konsep rancangan program pelatihanMakalah konsep rancangan program pelatihan
Makalah konsep rancangan program pelatihan
 
MAKALAH ADMINISTRASI PENDIDIKAN.docx
MAKALAH ADMINISTRASI PENDIDIKAN.docxMAKALAH ADMINISTRASI PENDIDIKAN.docx
MAKALAH ADMINISTRASI PENDIDIKAN.docx
 
Praktik strategi
Praktik strategiPraktik strategi
Praktik strategi
 

Recently uploaded

Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan marthaKoneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
johan199969
 
Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045
Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045
Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045
RizkiArdhan
 
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptxPPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
SriKuntjoro1
 
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdfDemonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
d2spdpnd9185
 
Modul Ajar Biologi Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Biologi Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Biologi Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Biologi Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Mengenali Usia anak dan Kekerasan pada Anak
Mengenali Usia anak dan Kekerasan pada AnakMengenali Usia anak dan Kekerasan pada Anak
Mengenali Usia anak dan Kekerasan pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase eAlur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
MsElisazmar
 
1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf
1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf
1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf
denny404455
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)
juliafnita47
 
RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...
RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...
RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...
Kanaidi ken
 
power point struktur data tree atau pohon
power point struktur data tree atau pohonpower point struktur data tree atau pohon
power point struktur data tree atau pohon
NoegPutra1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Kanaidi ken
 
Aksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru Penggerak
TitisNindiasariAnggr
 
PERSENTASI PENINGKATAN KUALITAS PRAKTIK PEMBELAJARAN.pdf
PERSENTASI PENINGKATAN KUALITAS PRAKTIK PEMBELAJARAN.pdfPERSENTASI PENINGKATAN KUALITAS PRAKTIK PEMBELAJARAN.pdf
PERSENTASI PENINGKATAN KUALITAS PRAKTIK PEMBELAJARAN.pdf
MunirLuvNaAin
 
Bab 7Korupsi sebagai persoalan moral .pptx
Bab 7Korupsi sebagai persoalan moral  .pptxBab 7Korupsi sebagai persoalan moral  .pptx
Bab 7Korupsi sebagai persoalan moral .pptx
Habibatut Tijani
 
PRESENTASI PROGRAM KERJA TATA USAHA SMP.pptx
PRESENTASI PROGRAM KERJA TATA USAHA SMP.pptxPRESENTASI PROGRAM KERJA TATA USAHA SMP.pptx
PRESENTASI PROGRAM KERJA TATA USAHA SMP.pptx
Hasbullah66
 
Aksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptx
Aksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptxAksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptx
Aksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptx
dhenisarlini86
 
REAKSI MASYARAKAT TERHADAP PENJAJAHAN BARAT DI MESIR (2).pptx
REAKSI MASYARAKAT TERHADAP PENJAJAHAN BARAT DI MESIR (2).pptxREAKSI MASYARAKAT TERHADAP PENJAJAHAN BARAT DI MESIR (2).pptx
REAKSI MASYARAKAT TERHADAP PENJAJAHAN BARAT DI MESIR (2).pptx
ianchin0007
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan marthaKoneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
 
Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045
Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045
Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045
 
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptxPPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
 
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdfDemonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Biologi Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Biologi Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Biologi Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Mengenali Usia anak dan Kekerasan pada Anak
Mengenali Usia anak dan Kekerasan pada AnakMengenali Usia anak dan Kekerasan pada Anak
Mengenali Usia anak dan Kekerasan pada Anak
 
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase eAlur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
 
1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf
1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf
1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)
 
RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...
RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...
RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...
 
power point struktur data tree atau pohon
power point struktur data tree atau pohonpower point struktur data tree atau pohon
power point struktur data tree atau pohon
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
 
Aksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru Penggerak
 
PERSENTASI PENINGKATAN KUALITAS PRAKTIK PEMBELAJARAN.pdf
PERSENTASI PENINGKATAN KUALITAS PRAKTIK PEMBELAJARAN.pdfPERSENTASI PENINGKATAN KUALITAS PRAKTIK PEMBELAJARAN.pdf
PERSENTASI PENINGKATAN KUALITAS PRAKTIK PEMBELAJARAN.pdf
 
Bab 7Korupsi sebagai persoalan moral .pptx
Bab 7Korupsi sebagai persoalan moral  .pptxBab 7Korupsi sebagai persoalan moral  .pptx
Bab 7Korupsi sebagai persoalan moral .pptx
 
PRESENTASI PROGRAM KERJA TATA USAHA SMP.pptx
PRESENTASI PROGRAM KERJA TATA USAHA SMP.pptxPRESENTASI PROGRAM KERJA TATA USAHA SMP.pptx
PRESENTASI PROGRAM KERJA TATA USAHA SMP.pptx
 
Aksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptx
Aksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptxAksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptx
Aksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptx
 
REAKSI MASYARAKAT TERHADAP PENJAJAHAN BARAT DI MESIR (2).pptx
REAKSI MASYARAKAT TERHADAP PENJAJAHAN BARAT DI MESIR (2).pptxREAKSI MASYARAKAT TERHADAP PENJAJAHAN BARAT DI MESIR (2).pptx
REAKSI MASYARAKAT TERHADAP PENJAJAHAN BARAT DI MESIR (2).pptx
 

Peran dan Fungsi Penyelenggaraan Diklat

  • 1. MAKALAH PERAN DAN FUNGSI PENYELENGGARA DIKLAT, MONITORING DAN EVALUASI Disusun Guna Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Manajemen Diklat Dosen Pengampu: Dr. H. Romli Ardie, M.Pd Disusun Oleh: Alamsyah (7772160138) Tri Pangesti Rahayu (7772160147) M.Fikri Alamsyah (7772160145) TEKNOLOGI PEMBELAJARAN PASCA SARJANA UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA 2017
  • 2. KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang bertema “Peran dan Fungsi Penyelenggara Diklat, Monitoring dan Evaluasi” ini. Tugas makalah ini merupakan salah satu tugas kelompok dari mata kuliah Manajemen Diklat. Makalah ini tidak serta merta dapat terselesaikan tanpa adanya bantuan dari beberapa pihak. Oleh karena ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang tidak bisa disebutkan namanya satu per satu yang telah ikut andil dalam proses penyelesaian makalah ini baik langsung maupun tidak langsung. Penulis menyadari bahwa sekeras apapun usaha yang dilakukan, ketidaksempurnaan pasti mengiringinya, karena kesempurnaan itu hanya milik Allah SWT semata. Begitupun dalam penulisan makalah ini yang masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun sehingga dalam penulisan berikutnya dapat lebih baik dari makalah ini. Akhir kata, semoga segala usaha kita dapat bernilai ibadah dan mendapat ridho di sisi-Nya, Amin ya Rabbal Alamin. Serang, Nopember 2017 Penulis
  • 3. DAFAR ISI hal KATAPENGANTAR....................................................................................... DAFTAR ISI.................................................................................................... BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah.............................................................................. B. Rumusan Masalah ....................................................................................... C. Tujuan Penulis............................................................................................. BAB II PEMBAHASAN A. Fungsi dan Peran Penyelenggara Diklat............................................ B. Fungsi dan Peran Monitoring............................................................. C. Fungsi dan Peran Evaluasi................................................................... BAB IV PENUTUP A. Simpulan................................................................................................ DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... i ii 1 2 2 3 5 7 16 18
  • 4. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam peningkatan, pegembangan, dan pembentukan sumber daya manusia dilakukan melalui upaya pembinaan, pendidikan, dan pelatihan. Pelatihan pada hakikatnya mengandung unsur-unsur pembinaan dan pendidikan. Pelatihan merupakan suatu fungsi manajemen yan perlu dilaksanakan terus-menerus dalam rangka pembinaan sumber daya manusia dalam suatu organisasi. Secara spesifik, proses pelatihan merupakan srangkaian tindakan atau upaya yang dilaksanakan secara berkesinambungan, bertahap dan terpadu. Setiap proses pelatihan harus terarah untuk mencapai tujuan tertentu terkait dengan upaya pencapaian tujuan organisasi. Penyelenggara pelatihan dan pendidikan merupakan suatu komponen manajemen program diklat yang mempunyai peran penting dalam keberhasilan terlaksananya diklat. Lembaga diklat sebagai lembaga yang diberi tugas untuk membina dan menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan baik teknis, fungsional, maupun manajerial (struktural) bagi SDM aparatur, harus dapat meningkatkan kualitas penyelenggaraan berbagai diklat yng mengarah paa terwujudnya konsep good governance. Oleh karena itu, lembaga diklat harus mampu mendesain dan sekaligus mengupdate berbagai kurikulum agar relevan dengan perkembangan jaman dan kebutuhan pengelolaan good governance, sehingga SDM Aparatur memiliki kompetensi yang mampu bersaing di dunia intrernasional. Untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan pelaksanaan diklat, maka perlu diadakan monitoring dan evaluasi. Kegiatan monitoring dilakukan pada saat kegiatan pendidikan dan pelatihan dilaksanakan guna melihat bagaimana proses diklat berlangsung. Selain memerlukan monitaring pada saat pelaksanaan kegiatan, suatu kegiatan pendidikan dan pelatihan harus dimulai dan diakhiri dengan kegiatan evaluasi, sehingga proses pelatihan dapat dinyatakan lengkap dan menyeluruh.
  • 5. Manajemen pelatihan memiliki karakteristik tersendiri, dan evaluasi diarahkan untuk mengontrol ketercapaian tujuan. Dengan evaluasi dapat diketahui efektifitan dan efisiensi kegitan pelatihan yang telah dilaksanakan. Selain itu evaluasi juga memberikan gambaran tentang tingkatan keberhasilan peserta, hambatan-hambatan yang ada, kelemahan-kelemahan dan kekuatan-kekuatan yang dirasakan. Mengingat pentingnya peran dan fungsi penyelenggara diklat, serta monitoring dan evaluasi pelaksanaan diklat, maka dalam makalah yang sederhana ini kami akan membahas fungsi dan peran penyelenggara diklat, monitoring dan evaluasi. B. Rumusan Masalah Dari uraian yang dikemukakan pada latar belakang, dapat diformulasikan permasalahan pokok sebagai berikut: 1. Apa fungsi dan peran penyelenggara diklat? 2. Apa fungsi dan peran monitoring? 3. Apa fungsi dan peran evaluasi? C. Tujuan Penulisan Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui: 1. Fungsi dan peran penyelenggara diklat. 2. Fungsi dan peran monitoring. 3. Fungsi dan peran evaluasi.
  • 6. BAB II PEMBAHASAN A. Fungsi dan Peran Penyelenggara Diklat Lembaga Diklat Pemerintah adalah satuan organisasi pada Departemen Lembaga Pemerintah Nondepartemen, Kesekretariatan Lembaga Tertinggi, Tinggi Negara dan Perangkat Pemerintah Daerah yang bertugas melakukan pengelolaan Diklat. Pengelolaan Diklat merupakan proses kegiatan berupa perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian monitoring dan evaluasi guna meningkatkan kompetensi/kemampuan PNS dalam suatu jabatan untuk menyelenggarakaan pemerintahan dan pembangunan secara efisien dan efektif (peserta Dikat). Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 41 Tahun 2010 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Dalam Negeri Berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri teresebut, Badan pendidikan dan Pelatihan dipimpin oleh seorang Kepala badan setingkat Eselon I Badan Diklat tersebut mempunyai peran membina dan mengkoordinasikan semua unit pendidikan dan pelatihan di lingkungan Kementerian dan Pemerintahan Daerah berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku, Sedangkan untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Badan Pendidikan dan Pelatihan mempunyai tugas melaksanakan pendidikan dan pelatihan di bidang pemerintahan dalam negeri, menyelenggarakan fungsi:  Penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program pendidikan dan pelatihan di bidang pemerintahan dalam negeri.  Pengkoordinasian dan fasilitasi satuan kerja penyelenggara pendidikan dan pelatihan di lingkungan kementerian dalam negeri dan pemerintah daerah  Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan di bidang pemerintahan dalam negeri.
  • 7.  Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan di bidang pemerintahan dalam negeri.  Pembinaan dan pengembangan jabatan fungsional di bidang pemerintahan dalam negeri.  Pelaksanaan administrasi badan pendidikan dan pelatihan. Untuk melaksanakan tugas dan fungsi tersebut diatas, struktur organisasi badan Diklat terdiri dari : 1. Sekretariat Badan. 2. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pemerintahan Daerah. 3. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Manajemen Pembangunan, Kependudukan dan Keuangan Daerah. 4. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Struktural dan Teknis. 5. Pusat Pembinaan Jabatan Fungsional dan Standardisasi Pendidikan dan Pelatihan. 6. Sekretariat Badan pendidikan dan pelatihan Kemendagri, mempunyai tugas memberikan pelayanan administrasi dan teknis kepada semua satuan organisasi di lingkungan Badan Pendidikan dan Pelatihan. Sekretaris Badan setingkat Eselon II dan membawahi 4 Kepala Bagian setingkat Eselon III, dan 12 Kepala Sub Bagian seingkat Eselon IV. 7. Pusat Diklat Manajemen dan Kepemimpinan Pemerintahan Daerah mempunyai tugas melaksanakan penyiapan kebijakan teknis, rencana dan program dan pedoman, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi dan pelaporan diklat di bidang manajemen dan kepemimpinan pemerintahan daerah. Pusat Diklat Manajemen dan Kepemimpinan Pemerintahan daerah dipimpin oleh Kepala Pusat setingkat Eselon II yang membawahi 3 Kepala Bidang setingkat Eselon III, Pejabat Fungsional Widyaiswara, dan 6 Kepala Sub Bidang seingkat Eselon IV. 8. Pusat Diklat Manajemen Pembangunan, Kependudukan dan Keuangan Daerah mempunyai tugas melaksanakan Diklat di bidang
  • 8. pembangunan, kependudukan dan keuangan daerah yang sangat diperlukan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah. Pusat Diklat Manajemen Pembangunan, Kependudukan dan Keuangan daerah dipimpin oleh Kepala Pusat setingkat Eselon II yang membawahi 3 Kepala Bidang setingkat Eselon III, Pejabat Fungsional Widyaiswara, dan 6 Kepala Sub Bidang seingkat Eselon IV. 9. Pusat Diklat Struktural dan Teknis Badan Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Dalam Negeri untuk menyediakan pelayanan kediklatan yang berkaitan dengan prajabatan, persyaratan jabatan struktural dan profesionalisme diklat bagi aparatur di lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah Pusat Diklat Struktural dan Teknis Badan Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Dalam Negeri dipimpin oleh Kepala Pusat setingkat Eselon II yang membawahi 3 Kepala Bidang setingkat Eselon III, Pejabat Fungsional Widyaiswara, dan 6 Kepala Sub Bidang seingkat Eselon IV. 10. Pusat Pembinaan jabatan Fungsional dan standarisasi Diklat sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan pembinaan dan pelayanan kediklatan dalam bidang jabatan fungsional dan standarisasi pendidikan dan pelatihan Pusat Pembinaan jabatan Fungsional dan standarisasi Diklat dipimpin oleh Kepala Pusat setingkat Eselon II yang membawahi 3 Kepala Bidang setingkat Eselon III, Pejabat Fungsional Widyaiswara, dan 6 Kepala Sub Bidang seingkat Eselon IV. B. Fungsi dan Peran Monitoring 1. Pengertian Monitoring Monitoring dapat didefinisikan sebagai suatu proses mengukur, mencatat, mengumpulkan, memproses dan mengkomunikasikan informasi untuk membantu pengambilan keputusan manajemen proyek/program. Dalam sebuah kegiatan pelatihan monitoring /pemantauan sangat penting untuk dilakukan. Monitoring dapat digunakan untuk mengukur proses kegiatan pelatihan, juga dapat dijadikan instrumen untuk meminimalisasi kemungkinan
  • 9. terjadinya kesalahan dalam pelaksanaan proses kegiatan pelatihan. Pelaksanaan fungsi ini secara sungguh-sungguh akan memberikan sumbangan tertentu kepada upaya pengendalian, pelaksanaan dan perbaikan serta peningkatan efektivitas program pelatihan. Karena melalui upaya inilah kita dapat memantau dan menilai sejauh mana proses kegiatan pelatihan telah berlangsung atau sejauh mana tujuan pelatihan telah tercapai. Kegiatan monitoring lebih terfokus pada kegiatan yang sedang dilaksanakan. Monitoring dilakukan dengan cara menggali untuk mendapatkan informasi secara regular berdasarkan indikator tertentu, dengan maksud mengetahui apakah kegiatan yang sedang berlangsung sesuai dengan perencanaan dan prosedur yang telah disepakati. Indikator monitoring mencakup esensi aktivitas dan target yang ditetapkan pada perencanaan program. Apabila monitoring dilakukan dengan baik akan bermanfaat dalam memastikan pelaksanaan kegiatan tetap pada jalurnya (sesuai pedoman dan perencanaan program). Juga memberikan informasi kepada pengelola program apabila terjadi hambatan dan penyimpangan, serta sebagai masukan dalam melakukan evaluasi. Secara prinsip, monitoring dilakukan sementara kegiatan sedang berlangsung guna memastikan kesesuain proses dan capaian sesuai rencana atau tidak. Bila ditemukan penyimpangan atau kelambanan maka segera dibenahi sehingga kegiatan dapat berjalan sesuai rencana dan targetnya. Jadi, hasil monitoring menjadi input bagi kepentingan proses selanjutnya. Monitoring bertujuan mendapatkan umpan balik bagi kebutuhan program yang sedang berjalan, untuk mengetahui kesenjangan antara perencanaan dan terget. Dengan mengetahui kebutuhan ini pelaksanaan program dapat membuat penyesuaian dengan memanfaatkan umpan balik tersebut. Kesenjangan yang menjadi kebutuhan itu bisa jadi mencakup faktor biaya, waktu, personel, dan alat, dan sebagainya. Secara lebih terperinci monitoring bertujuan untuk:
  • 10. 1. Mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan; 2. Memberikan masukan tentang kebutuhan dalam melaksanakan program; 3. Mendapatkan gambaran ketercapaian tujuan setelah adanya kegiatan; 4. Memberikan informasi tentang metode yang tepat untuk melaksanakan kegiatan; 5. Mendapatkan informasi tentang adanya kesulitan-kesulitan dan hambatan- hambatan selama kegiatan; 6. Memberikan umpan balik bagi sistem penilaian program; 7. Memberikan pernyataan yang bersifat penandaan berupa fakta dan nilai. 2. Fungsi dan Peran Monitoring Peran Monitoring (dan evaluasi) merupakan satu diantara tiga komponen penting lainnya dalam system manajemen program, yaitu Perencanaan, Pelaksanaan dan Tindakan korektif (melalui umpan balik). Sebagai siklus, dia berlangsung secara intens keaarah pencapaian target-target antara dan akhirnya tujuan program. Monitoring mempunya empat fungsi, yaitu: 1. Ketaatan (compliance). Monitoring menentukan apakah tindakan administrator, staf, dan semua yang terlibat mengikuti standar dan prosedur yang telah ditetapkan. 2. Pemeriksaan (auditing). Monitoring menetapkan apakah sumber dan layanan yang diperuntukkan bagi pihak tertentu (target) telah mencapai mereka. 3. Laporan (accounting). Monitoring menghasilkan informasi yang membantu “menghitung” hasil perubahan sosial dan masyarakat sebagai akibat implementasi kebijaksanaan sesudah periode waktu tertentu. 4. Penjelasan (explanation). Monitoring menghasilkan informasi yang membantu menjelaskan bagaimana akibat kebijaksanaan dan mengapa antara perencanaan dan pelaksanaannya tidak cocok.
  • 11. C. Fungsi dan Peran Evaluasi 1. Pengertian Evaluasi Suharsimi Arikunto (2004 : 3) mengemukakan bahwa evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil keputusan. Fungsi utama evaluasi dalam hal ini adalah menyediakan informasi-informasi yang berguna bagi pihak decision maker untuk menentukan kebijakan yang akan diambil berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan. Worthen dan Sanders (1987 : 1) mengemukakan bahwa evaluasi adalah mencari sesuatu yang berharga (worth). Sesuatu yang berharga tersebut dapat berupa informasi tentang suatu program, produksi serta alternatif prosedur tertentu. Karenanya evaluasi bukan merupakan hal baru dalam kehidupan manusia sebab hal tersebut senantiasa mengiringi kehidupan seseorang. Seorang manusia yang telah mengerjakan suatu hal, pasti akan menilai apakah yang dilakukannya tersebut telah sesuai dengan keinginannya semula. Stufflebeam (Worthen dan Sanders, 1987 : 129) mengemukakan bahwa evaluasi adalah : process of delineating, obtaining and providing useful information for judging decision alternatives. Ada beberapa unsur yang terdapat dalam evaluasi yaitu : adanya sebuah proses (process) perolehan (obtaining), penggambaran (delineating), penyediaan (providing) informasi yang berguna (useful information) dan alternatif keputusan (decision alternatives). Berdasarkan pengertian-pengertian tentang evaluasi yang telah dikemukakan beberapa para ahli diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa evaluasi merupakan sebuah proses yang dilakukan oleh seseorang untuk melihat sejauh mana keberhasilan sebuah program. Keberhasilan program itu sendiri dapat dilihat dari dampak atau hasil yang dicapai oleh program tersebut. Karenanya, dalam keberhasilan ada dua konsep yang terdapat didalamnya yaitu efektifitas dan efisiensi. Efektifitas merupakan perbandingan antara output dan
  • 12. inputnya sedangkan efisiensi adalah taraf pendayagunaan input untuk menghasilkan output melalui suatu proses. Penilaian (Evaluasi) merupakan tahapan yang berkaitan erat dengan kegiatan monitoring, karena kegiatan evaluasi dapat menggunakan data yang disediakan melalui kegiatan monitoring. Dalam merencanakan suatu kegiatan hendaknya evaluasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan, sehingga dapat dikatakan sebagai kegiatan yang lengkap. Evaluasi diarahkan untuk mengendalikan dan mengontrol ketercapaian tujuan. Evaluasi berhubungan dengan hasil informasi tentang nilai serta memberikan gambaran tentang manfaat suatu kebijakan. Istilah evaluasi ini berdekatan dengan penafsiran, pemberian angka dan penilaian. 2. Evaluasi Program Pelatihan Evaluasi program pelatihan adalah usaha pengumpulan informasi dan penjajagan informasi untuk mengetahui dan memutuskan cara yang efektif dalam menggunakan sumber-sumber latihan yang tersedia guna mencapai tujuan pelatihan secara keseluruhan. Evaluasi pelatihan mencoba mendapatkan informasi-informasi mengenai hasil-hasil program pelatihan, kemudian menggunakan informasi itu dalam penilaian. Evaluasi pelatihan juga memasukkan umpan balik dari peserta yang sangat membantu dalam memutuskan kebijakan mana yang akan diambil untuk memperbaiki pelatihan tersebut. Dengan demikian maka evaluasi program pelatihan harus dirancang bersamaan dengan “perancangan pelatihan” berdasarkan pada perumusan tujuan. Dalam “forum evaluasi program pelatihan” M. Nasrul (2009:39) mengemukakan tujuan evaluasi pelatihan, diantaranya adalah: 1. Menemukan bagian-bagian mana saja dari suatu pelatihan yang berhasil mencapai tujuan, serta bagian-bagian yang tidak mencapai tujuan atau kurang berhasil sehingga dapat dibuat langkah-langkah perbaikan yang diperlukan.
  • 13. 2. Memberi kesempatan kepada peserta untuk menyumbangkan pemikiran dan saran saran serta penilaian terhadap efektifitas program pelatihan yang dilaksanakan. 3. Mengetahui sejauh mana dampak kegiatan pelatihan terutama yang berkaitan dengan terjadinya perilaku di kemudian hari. 4. Identifikasi kebutuhan pelatihan untuk merancang dan merencanakan kegiatan pelatihan selanjutnya. Selanjutnya M. Nasrul (2009:42) mengemukakan bahwa komponen- komponen yang perlu dievaluasi dalam evaluasi pelatihan antara lain meliputi: Pencapaian Tujuan dan Ketepatan Tujuan 1. Isi atau Materi Pelatihan 2. Fasilitator Pelatihan 3. Metodologi Pelatihan/ Efektifitas Pelatihan 4. Penyelenggaraan Pelatihan Suharsimi Arikunto (2004 : 23) mengemukakan bahwa evaluasi program mempunyai ukuran keberhasilan, yang dikenal dengan istilah kriteria. Istilah kriteria dalam penilaian dikenal dengan kata “tolak ukur” atau ”standar”. Kriteria adalah sesuatu yang digunakan sebagai patokan atau batas minimal untuk sesuatu yang diukur. Kriteria atau tolak ukur bersifat jamak karena menunjukan batas atas dan batas bawah, sekaligus batas-batas di antaranya. Dengan demikian, kriteria menunjukkan gradasi atau tingkatan, dan ditunjukan dalam bentuk kata keadaan atau predikat. Dasar dalam pembuatan standar atau kriteria adalah sumber pengambilan kriteria secara keseluruhan. Dengan pengertian bahwa kriteria adalah suatu ukuran yang menjadi patokan yang harus dicapai. Suharsimi Arikunto (2004 : 24) mengemukakan bahwa ada beberapa sumber pembuatan kriteria, diantaranya yaitu:
  • 14. 1. Peraturan atau ketentuan yang sudah dikeluarkan berkenaan dengan kebijakan yang bersangkutan atau ketentuan yang berlaku umum. 2. Buku pedoman atau petunjuk pelaksanaan (juklak). 3. Konsep atau teori-teori yang terdapat dalam buku-buku ilmiah. 4. Hasil penelitian yang sudah dipublikasikan atau diseminarkan. 5. Pertimbangan orang yang memiliki kelebihan dalam bidang yang sedang dievaluasi (expert judgment). 6. Hasil kesepakatan kelompok/ tim atau beberapa orang yang mempunyai wawasan tentang program yang dievaluasi. 7. Pemikiran sendiri (akal atau nalar sendiri). Oemar Hamalik (2007:127) mengemukakan bahwa kriteria penilaian/ evaluasi program pelatihan meliputi: 1. Kriteria penilaian masukan, kriteria ini bertalian dengan perencanaan program. Perangkat kriteria yang dapat digunakan adalah: a) Tujuan perilaku yang dirumuskan secara operasional, rinci, mengacu pada perubahan tingkah laku yang mencakup aspek- aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap, berdasarkan atas data masyarakat, posisi perkembangan peserta, disiplin ilmu manajemen, tujuan itu layak untuk dicapai, berdaya guna bagi fungsi-fungsi pendidikan dan pelatihan, serta memperhatikan segi prioritas dan keseimbangan. b) Seleksi peserta, merupakan syarat untuk mempersiapkan tenaga lulusan, dilaksanakan oleh lembaga Diklat, sesuai dengan kemampuan kelembagaan, dilaksanakan oleh tenaga kepelatihan yang berpengalaman, berguna untuk rekrutmen, mencakup berbagai aspek seperti: kemampuan akademik, tingkat kecerdasan, kematangan, kesehatan, social, keterampilan berkomunikasi, dan minat serta motivasi belajar, dan lain sebagainya. c) Isi program pelatihan, sesua dengan perkembangan IPTEK, memberi kemudahan untuk menguasai unsur-unsur dalam peta pengetahuan, peta keterampilan, dan peta sikap serta moral,
  • 15. bermakna bagi peserta untuk melaksanakan pekerjaan, perkembangan pribadi yang seimbang, dan untuk kehidupan sehari-hari. Isi/ bahan pelajaran mencakup pendidikan umum (kelompok dasar), pengajaran pokok/ kejuruan (kelompok inti), dan pengajaran penunjang (pelengkap). d) Pemilihan dan penggunaan metode dan media, harus konsisten dengan tujuan yang hendak dicapai, bahan pelajaran, kemampuan pelatih, dan kondisi lingkungan. e) Pembinaan, dilaksanakan terus-menerus dalam jangka panjang, membantu peserta untuk memahami dirinya, bersifat luwes, menggunakan berbagai instrument pengumpulan data, dan teknik langsung atau tidak langsung dengan prosedur individual dan kelompok. f) Organisasi program pelatihan, meupakan program pelatihan professional, disusun seimbang yang memadukan teori dan praktek, berdasarkan disiplin ilmu, berurutan, berdasarkan sistematika tertentu. 2. Kriteria penilaian proses, a. Kriteria internal  Koherensi, adalah keterkaitan antara unsur-unsur dalam suatu program pelatihan.  Sumber manusia, adalah kesesuaian antara kemampuan tenaga pelaksanaan dalam suatu program pelatihan.  Persepsi pemakaian program, adalah reaksi dari pihak pemakai terhadap suatu program pelatihan yang telah dilaksanakan.  Persepsi penyediaan program, adalah sikap dan penilaian penyedia program terhadap semua aspek program pelatihan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan.
  • 16.  Efisiensi penggunaan biaya, adalah perbandingan antara biaya yang telah dianggarkan dan dikeluarkan bagi produk yang diharapkan dengan tercapainya hasil yang nyata setelah suatu program pelatihan dilaksanakan  Kemampuan, adalah kemampuan suatu program pelatihan untuk menghasilkan produk yang telah dirancang sebelumnya dengan makna tertentu.  Dampak (impact), adalah efek lebih yang dicapai oleh suatu program dibandingkan dengan tanpa pelaksanaan program tersebut atau dibandingkan dengan program-program lainnya. b. Kriteria eksternal  Pengaruh kebijaksanaan, suatu program dikembangkan berdasarkan arahan kebijaksanaan tertentu.  Analisis keuntungan, berdasarkan biaya yang dikeluarkan (cost benefit analysis); seberapa besar ketercapaian hasil program dibandingkan dengan pengeluaran biaya untuk melaksanakan program tersebut.  Efek pelipat ganda, yaitu efek suatu program tidak hanya terjadi pada satu kelompok sasaran, tetapi juga dapat terjadi pada kelompok-kelompok sasaran lainnya. 3. Kriteria penilaian produk, penilaian terhadap produk suatu program pelatihan dilakukan berdasarkan kriteria, sebagai berikut: a. Keinginan dan harapan, yaitu rasional tentang perlunya sumber-sumber untuk memenuhi kebutuhan pemakai sehingga perlunya pengembangan produk tertentu. b. Kelayakan, adalah ukuran yang berkenaan dengan efisiensi administrastif (pengelolaan) dan alokasi sumber-sumber (biaya). c. Efektivitas produk, adalah ukuran yang berkenaan dengan hakikat produk dan penilaian pengaruh produk yang digunakan.
  • 17. d. Kedayagunaan, adalah ukuran yang berkenaan dengan kualitas produk berdasarkan nilai-nilai yang terkandung dalam produk dan kemungkinan pelaksanaannya dalam bidang-bidang lainnya. e. Instrumen Evaluasi Istilah evaluasi, pengukuran dan tes sering diartikan sama atau saling tertukar, namun beberapa pemakai member arti yang berbeda bagi masing-masing istilah tersebut oleh Worthen & Sanders (Tayibnapis, 2008: 189) sebagai berikut:  Tes ialah sejumlah pertanyaan yang diberikan untuk dijawab.  Pengukuran, lebih luas dari tes. Pengukuran dapat dilakukan dengan beberapa cara di samping dengan tes, antara lain dengan observasi, skala rating, cek list yang dapat memberikan informasi dalam bentuk kuanitatif.  Evaluasi mencakup tes dan pengukuran, yaitu proses pengumpulan informasi untuk membuat penilaian yang mana kemudian digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam membuat keputusan.  Observasi (pengamatan), yang dilakukan untuk melengkapi inormasi.  Anedotal Record (AR), catatan pelatih hasil pengamatan perilaku peserta yang dianggap penting untuk dipertimbangkan, melengkapi hasil evaluasi dengan instrument lainnya.  Rating Scale (RS), berbeda dengan AR yang tidak terstruktur. RS dapat memberikan prosedur yang sistematik dalam mencatat dan melaporkan hasil evaluasi, hasil observasi yang terstruktur, dan ada tingkatan yang dipilih.  Cecklist (CL) hampir sama dengan RS, perbedaannya adalah macam pilihan yang diberikan untuk pertimbangan. Pada RS ada tingkatan yang harus dipilih, sedangkan pada CL yang dipilih adalah “ya” atau “tidak” karakteristik yang disebutkan dalam pilihan.
  • 18. 3. Fungsi dan Peran Evaluasi Proses pengambilan keputusan berjalan atau berhentinya/perubahan sebuah atau beberapa program yang berkaitan dilakukan melalui proses evaluasi. Fungsi Pengawasan dalam kerangka kegiatan monitoring dan evaluasi terutama kaitannya dengan kegiatan para pimpinan dalam tugas dan tanggungjawabnya adalah sebagai berikut: 1. Mempertebal rasa tanggung jawab terhadap orang / manejer/ pejabat yang diserahi tugas dan wewenang dalam pelaksanaan pekerjaan. 2. Membidik para pekerja atau pejabat agar mereka melaksanakan pekerjaan sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan. 3. Untuk mencegah terjadinya penyimpangan, kelainan dan kelemahan agar tidak terjadi kerugian yang tidak diinginkan. 4. Untuk memperbaiki kesalahan dan penyelewengan agar pelaksanaan pekerjaan tidak mengalami hambatan dan pemborosan-pemborosan yang tidak perlu. Adapun fungsi evaluasi program menurut Scriven (1967:225) adalah sebagai berikut: 1. Fungsi Formatif yaitu evaluasi dipakai untuk perbaikan dan pengembangan kegiatan yang sedang berjalan (program, orang, produk, dsb). 2. Fungsi sumatif yaitu evaluasi dipakai untuk pertanggungjawaban, keterangan, seleksi atau lanjutan. Jadi evaluasi hendaknya membantu pengembangan, implementasi, kebutuhan suatu program, perbaikan program, pertanggungjawaban, seleksi, motivasi, menambah pengetahuan dan dukungan dari mereka yang terlibat. 3. Fungsi diagnostik yaitu untuk mendiagnostik sebuah program Stuffebeam menyatakan ada dua fungsi evaluasi program, yaitu:
  • 19. 1. Proactive Evaluation yaitu evaluasi program yang dilakukan untuk melayani pemegang keputusan 2. Retroactive Evaluation yaitu evaluasi program yang dilakukan untuk keperluan pertanggung jawaban. Berdasarkan pendapat ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa evaluasi pelatihan memiliki fungsi sebagai pengendali proses dan hasil program pelatihan sehingga akan dapat dijamin suatu program pelatihan yang sistematis, efektif dan efisien.
  • 20. BAB III PENUTUP A. Simpulan 1. Lembaga Diklat Pemerintah adalah satuan organisasi pada Departemen Lembaga Pemerintah Nondepartemen, Kesekretariatan Lembaga Tertinggi, Tinggi Negara dan Perangkat Pemerintah Daerah yang bertugas melakukan pengelolaan Diklat. 2. Badan Pendidikan dan Pelatihan mempunyai tugas melaksanakan pendidikan dan pelatihan di bidang pemerintahan dalam negeri, menyelenggarakan fungsi:  Penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program pendidikan dan pelatihan di bidang pemerintahan dalam negeri.  Pengkoordinasian dan fasilitasi satuan kerja penyelenggara pendidikan dan pelatihan di lingkungan kementerian dalam negeri dan pemerintah daerah  Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan di bidang pemerintahan dalam negeri.  Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan di bidang pemerintahan dalam negeri.  Pembinaan dan pengembangan jabatan fungsional di bidang pemerintahan dalam negeri.  Pelaksanaan administrasi badan pendidikan dan pelatihan. 3. Monitoring mempunya empat fungsi, yaitu:  Ketaatan (compliance). Monitoring menentukan apakah tindakan administrator, staf, dan semua yang terlibat mengikuti standar dan prosedur yang telah ditetapkan.
  • 21.  Pemeriksaan (auditing). Monitoring menetapkan apakah sumber dan layanan yang diperuntukkan bagi pihak tertentu (target) telah mencapai mereka.  Laporan (accounting). Monitoring menghasilkan informasi yang membantu “menghitung” hasil perubahan sosial dan masyarakat sebagai akibat implementasi kebijaksanaan sesudah periode waktu tertentu.  Penjelasan (explanation). Monitoring menghasilkan informasi yang membantu menjelaskan bagaimana akibat kebijaksanaan dan mengapa antara perencanaan dan pelaksanaannya tidak cocok. 4. Fungsi utama monitoring terkait dengan perihal: mengukur hasil yang sudah dicapai dalam melaksanakan program dengan alat ukur rencana yang sudah dibuat dan disepakati, menganalisa semua hasil pemantauan (monitoring) untuk dijadikan bahan dalam mempertimbangkan keputusan lanjutan. 5. Evaluasi pelatihan memiliki fungsi sebagai pengendali proses dan hasil program pelatihan sehingga akan dapat dijamin suatu program pelatihan yang sistematis, efektif dan efisien.
  • 22. DAFTAR PUSTAKA http://pusdiklat.bnpb.go.id/home/?page_id=269″http://pusdiklat.bnpb.go.id/home/ ?page_id=269 (di akses tanggal 10 Oktober 2017) Arikunto, Suharsimi. (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Arikunto, Suharsimi dan Safruddin, Cepi. (2004). Evaluasi Program Pendidikan Pedoman Teoritis Praktis Bagi Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Worthen, O. & James, R. Sanders. (1987). Educational Evaluation: Alternative Approaches and Guidelines. New York: Longman Inc. Tayibnapis, Farida Yusuf. (2008). Evaluasi Program dan Instrumen Evaluasi Untuk Program Pendidikan dan Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.