Strategi Kolaborasi Stakeholder Dalam Pengamanan Kawasan Wisata NasionalTri Widodo W. UTOMO
Disampaikan pada “Peningkatan Kemampuan Pengamanan Pariwisata”, Ditpamobvit Korsabhara Baharkam Polri
Jakarta, 1 Maret 2023
Dr. Tri Widodo W. Utomo, MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Buku 4: Program Kerja Pengembangan Industri Kreatif Nasional 2009-2015 Kement...Andrie Trisaksono
ini adalah program kerja pengembangan Industri Kreatif yang disusun oleh Kementerian Perdagangan pada masa sebelum adanya reshuffle kabinet, dan sebelum adanya Kementerian Parawisata & Ekonomi Kreatif. Saat ini tentunya butuh harmonisasi kebijakan.
Strategi Kolaborasi Stakeholder Dalam Pengamanan Kawasan Wisata NasionalTri Widodo W. UTOMO
Disampaikan pada “Peningkatan Kemampuan Pengamanan Pariwisata”, Ditpamobvit Korsabhara Baharkam Polri
Jakarta, 1 Maret 2023
Dr. Tri Widodo W. Utomo, MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Buku 4: Program Kerja Pengembangan Industri Kreatif Nasional 2009-2015 Kement...Andrie Trisaksono
ini adalah program kerja pengembangan Industri Kreatif yang disusun oleh Kementerian Perdagangan pada masa sebelum adanya reshuffle kabinet, dan sebelum adanya Kementerian Parawisata & Ekonomi Kreatif. Saat ini tentunya butuh harmonisasi kebijakan.
Materi Paparan Ketenagakerjaan di Masa Pandemi - Diskusi Public (online) R...Rusman R. Manik
Tujuan Diskusi Public (online) ini adalah memperdalam dan menambah wawasan mahasiswa mengenai peluang dan tantangan bagi tenaga kerja di Indonesia selama new normal.
Diskusi dan tanya-jawab terkait: Kondisi SDM dan lapangan kerja Indonesia selama ini, permasalahan tenaga kerja di masa pandemi, dan upaya dalam meningkatkan kualitas tenaga kerja untuk meningkatkan kinerja pembangunan daerah.
Materi Paparan Ketenagakerjaan di Masa Pandemi - Diskusi Public (online) R...Rusman R. Manik
Tujuan Diskusi Public (online) ini adalah memperdalam dan menambah wawasan mahasiswa mengenai peluang dan tantangan bagi tenaga kerja di Indonesia selama new normal.
Diskusi dan tanya-jawab terkait: Kondisi SDM dan lapangan kerja Indonesia selama ini, permasalahan tenaga kerja di masa pandemi, dan upaya dalam meningkatkan kualitas tenaga kerja untuk meningkatkan kinerja pembangunan daerah.
Recruitment Strategi Yang Efektif Dan Efisien Untuk Mendapatkan Kandidat Yang...Setiono Winardi
Strategi rekrutmen adalah bagaimana suatu organisasi mendapatkan beberapa kandidat berbakat dari talent market melalui kegiatan identifikasi lowongan pekerjaan di dalam organisasi, batas waktu yang ditentukan dalam menyediakan kandidat berbakat sebagaimana dimaksud, mengidentifikasi tujuan perekrutan, proses rekrutmen, sampai dengan penempatan kandidat untuk siap bekerja di dalam lingkungan organisasi, dimana semua proses dilakukan menjadi tanggung jawab departemen/divisi sumber daya manusia, berdasarkan ketentuan yang disampaikan oleh departemen/divisi yang membutuhkan kandidat.
Disampaikan untuk pejabat/pegawai di lingkungan BPSDM Hukum dan HAM serta pembina kepegawaian Unit Utama di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM
Dr. Tri Widodo Wahyu Utomo, SH.,MA
Deputi Kajian Kebijakan & Inovasi Administrasi Negara LAN RI
Jakarta, 22 April 2021
Disampaikan dalam Drum-up Laboratorium Inovasi Kabupaten Sorong, 27 Mei 2024
Dr. Tri Widodo W. Utomo, S.H., MA.
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Kementerian Kesehatan menggulirkan transformasi sistem kesehatan.
Terdapat 6 pilar transformasi sistem kesehatan sebagai penopang kesehatan
Indonesia yaitu: 1) Transformasi pelayanan kesehatan primer; 2) Transformasi
pelayanan kesehatan rujukan; 3) Transformasi sistem ketahanan kesehatan;
4) Transformasi sistem pembiayaan kesehatan; 5) Transformasi SDM
kesehatan; dan 6) Transformasi teknologi kesehatan.
Transformasi pelayanan kesehatan primer dilaksanakan melalui edukasi
penduduk, pencegahan primer, pencegahan sekunder dan peningkatan
kapasitas serta kapabilitas pelayanan kesehatan primer. Pilar prioritas
pertama ini bertujuan menata kembali pelayanan kesehatan primer yang ada,
sehingga mampu melayani seluruh penduduk Indonesia dengan pelayanan
kesehatan yang lengkap dan berkualitas.
Penataan struktur layanan kesehatan primer tersebut membutuhkan
pendekatan baru yang berorientasi pada kebutuhan layanan di setiap
siklus kehidupan yang diberikan secara komprehensif dan terintegrasi
antar tingkatan fasilitas pelayanan kesehatan. Pendekatan baru ini disebut
sebagai Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer, melibatkan Puskesmas, unit
pelayanan kesehatan di desa/kelurahan yang disebut juga sebagai Puskesmas
Pembantu dan Posyandu. Selanjutnya juga akan melibatkan seluruh fasilitas
pelayanan kesehatan primer.
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Muh Saleh
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 merupakan survei yang mengintegrasikan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dan Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGI). SKI 2023 dikerjakan untuk menilai capaian hasil pembangunan kesehatan yang dilakukan pada kurun waktu lima tahun terakhir di Indonesia, dan juga untuk mengukur tren status gizi balita setiap tahun (2019-2024). Data yang dihasilkan dapat merepresentasikan status kesehatan tingkat Nasional sampai dengan tingkat Kabupaten/Kota.
Ketersediaan data dan informasi terkait capaian hasil pembangunan kesehatan penting bagi Kementerian Kesehatan, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota sebagai bahan penyusunan kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang lebih terarah dan tepat sasaran berbasis bukti termasuk pengembangan Rencana Pembangunan Kesehatan Jangka Menengah Nasional (RPJMN 2024-2029) oleh Kementerian PPN/Bappenas. Dalam upaya penyediaan data yang valid dan akurat tersebut, Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam penyusunan metode dan kerangka sampel SKI 2023, serta bersama dengan Lintas Program di Kementerian Kesehatan, World Health Organization (WHO) dan World Bank dalam pengembangan instrumen, pedoman hingga pelaporan survei.
Disampaikan pada PKN Tingkat II Angkatan IV-2024 BPSDM Provinsi Jawa Tengah dengan Tema “Transformasi Tata Kelola Pelayanan Publik untuk Mewujudkan Perekonomian Tangguh, Berdayasaing, dan Berkelanjutan”
Dr. Tri Widodo Wahyu Utomo, S.H., MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
2. Bonus demografi
Indonesia akan
mencapai puncaknya
pada tahun 2030,
ketika dependency
ratio mencapai titik
terendah (penduduk
usia produktif lebih
banyak dibandingkan
penduduk non-
produktif).
Sumber: BPS – Litbang KJ, 2014
LATAR BELAKANG
5. Revolusi Industri
Pengurangan penyerapan tenaga kerja di industri besar industri
padat tekonologi,
sementara Indonesia membutuhkan industri padat karya untuk
menyerap angkatan kerja yang bertambah setiap tahunnya.
LATAR BELAKANG
6. Gap Supply & Demand
Supply
1. Angkatan Kerja
bertambah
2. Pekerja yang
terkena PHK
3. Keahlian
mengoperasikan
peralatan digital
belum memadai
Demand
1. Padat teknologi
menyusutkan
permintaan di
industri besar
2. Penyerapan dari
UMKM meningkat
dari tahun ke tahun
(jika selamat dari
dampak pandemi)
LATAR BELAKANG
12. 1 Kemampuan Komunikasi 4.69
2 Kejujuran/Integritas 4.59
3 Kemampuan Bekerja Sama 4.54
4 Kemampuan Interpersonal 4.5
5 Beretika 4.46
6 Motivasi/Inisiatif 4.42
7 Kemampuan Beradaptasi 4.41
8 Daya Analitik 4.36
9 Kemampuan Komputer 4.21
10 Kemampuan Berorganisasi 4.05
11 Berorientasi pada Detail 4
12 Kepemimpinan 3.97
13 Kepercayaan Diri 3.95
14 Ramah 3.85
15 Sopan 3.82
16 Bijaksana 3.75
17 Indeks Prestasi (>=3.0) 3.68
18 Kreatif 3.59
19 Humoris 3.25
20 Kemampuan Berwirausaha 3.23
Diterbitkan oleh National
Association of Colleges and
Employers, USA, 2002
(disurvei dari 457 pimpinan)
Kualitas Lulusan
Perguruan Tinggi
yang Diharapkan
Dunia Kerja
Kesimpulan :
IP tinggi saja tidak cukup.
Soft Skills dibutuhkan untuk
lebih BERHASIL
13. Latar Belakang
UU nomor 13 tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan
pasal 32 ayat (2):
“Penempatan tenaga kerja diarahkan
untuk menempatkan tenaga kerja
pada jabatan yang tepat sesuai
dengan keahlian, keterampilan,
bakat, minat dan kemampuan
dengan memperhatikan harkat,
martabat, hak asasi dan perlindungan
hukum.”
14. UU No.13 tahun 2003 Pasal 23 ayat (2)
Keterampi
lan
Bak
at
Min
at
Kemampu
an
Keahlian
Beragam
Requirements
15. Di Indonesia, berdasarkan penelitian Indonesia
Career Center Network (ICCN) tahun 2017, sebanyak
87% mahasiswa Indonesia mengakui bahwa jurusan
yang mereka ambil tidak sesuai dengan minatnya.
Atau dengan kata lain salah jurusan
http://news.unair.ac.id/2017/12/21/antara-passion-pekerjaan-dan-
jurusan-sanggupkah-memilih-ketiganya/
16. Di Indonesia, banyak SDM yang bekerja tidak sesuai
dengan pendidikannya.
“Dari data sekitar 600.000 atau 700.000 insinyur aktif yang
dari Indonesia ternyata hanya 9.000 yang bekerja sesuai
profesinya,”
~Menteri PPN/Kepala Bappenas~
https://www.kemenkeu.go.id/publikasi/berita/ini-strategi-pemerintah-
siapkan-sdm-hadapi-revolusi-industri-40/
17. Kenapa PBJ?
• Konvensi ILO No. 88 telah diratifikasi RI
• Keputusan Presiden No. 36 tahun 2002 tentang
lembaga pelayanan penempatan tenaga kerja
• Negara wajib mempunyai lembaga pelayanan
penempatan tenaga kerja yang memiliki sistem
layanan terpadu berupa mekanisme antar kerja.
18. Fungsi Mekanisme Antar Kerja
(Pasal 36, UU No.13 tahun 2002 tentang Ketenagakerjaan)
Penyuluhan &
Bimbingan
Jabatan
Perantaraan
Kerja
Informasi
Pasar Kerja
19. Sumber Pemberi Dukungan PBJ
Pengalaman keluarga/teman
Pengalaman pihak lain tanpa dasar
keilmuan secara khusus
Tenaga profesional yang telah mengikuti
Bimtek & TOT sertifikat
Tenaga dengan keahlian khusus dan
diakui keahliannya
20. Karier adalah…
Keseluruhan pekerjaan dan aktivitas di waktu luang
yang dilakukan seseorang sepanjang rentang
kehidupannya (McDaniels dalam Seligman, 1994).
Urutan dari kegiatan dan perilaku yang terkait
dengan kerja dan sikap, nilai dan aspirasi sepanjang
masa hidup seseorang (Rachman & Savitri, 2009).
Serangkaian kejadian yang menyusun kehidupan: serangkaian pekerjaan
dan peran hidup lainnya yang berkombinasi untuk menampilkan komitmen
seseorang untuk bekerja di dalam keseluruhan pola perkembangan diri
seseorang (Super dalam Brown & Isaacson, 1997).
22. Karakteristik Tahapan Karier
(Teori Rentang Hidup - Super, dalam Brown, Brooks, et al, 1996)
Exploration (15 – 24 tahun)
• Pilihan karier & sektor pekerjaan
• Memantapkan konsep diri
Establishment (25 – 44 tahun)
• Menjaga keamanan karier
• Relasi interpersonal/networking
Maintenance (45 – 64 tahun)
• Semakin fokus untuk berkompetisi
puncak karier
• Mengembangkan “keterampilan”
baru Disengagement (> 65 tahun)
• Mengurangi kegiatan kerja &
mewujudkan tujuan hidup
• Mengembangkan peran di luar
profesi
Pertumbuhan (Growth; 0 - 14 tahun)
• Pertumbuhan fisik dan psikologis
• Pembentukan sikap dan mekanisme
tingkah laku yang akan membentuk
konsep diri.
23. Penyuluhan & Bimbingan Jabatan
Kelompok Sasaran Tahapan Karier - Super
- Growth (4 – 14 tahun)
Siswa SMP Kelas 9
Exploration (15 – 24 tahun)
Siswa SMA/SMK
Mahasiswa
Pencari Kerja
Establishment (25 – 44 tahun)
Pekerja atau Tenaga Kerja Khusus
Maintenance (45 – 64 tahun)
Disengagement (65 tahun ke atas)
Pekerja yang akan pensiun
24. PBJ di Tahap Eksplorasi
Konsep Diri
Manajemen
Diri
Perencanaan
Karier
25. PENYULUHAN JABATAN
Penyuluhan Jabatan:
- Penyampaian informasi
tentang jabatan/pekerjaan
dan dunia kerja
- Gambaran objektif
terhadap pilihan karier
secara tepat
Penyuluhan Jabatan:
- Ceramah
- Diskusi atau Tanya Jawab
- Simulasi
- Visualisasi
- Kunjungan Lapangan
- Job fair
- Lainnya
Definisi Metode
26. Materi Penyuluhan Jabatan
1. Arti penting penyuluhan jabatan dalam dunia kerja
2. Persiapan memasuki dunia kerja
3. Informasi pasar kerja
4. Informasi jabatan
5. Program pemerintah pusat/daerah yang berdampak pada kondisi
ketenagakerjaan
6. Prospek jabatan yang akan datang
7. Lembaga penempatan tenaga kerja swasta (LPTKS)
8. Bursa kerja khusus (BKK)
9. Lembaga pelatihan kerja
10. Kesempatan kerja di luar negeri
11. Kewirausahaan
30. Kriteria Penyuluh Jabatan
1. Kemampuan komunikasi yang baik.
2. Kemampuan interpersonal yang baik.
3. Tidak mudah larut dalam situasi emosional serta memiliki
pembawaan yang tenang.
4. Terbuka terhadap kritik dan saran.
5. Pengetahuan luas seputar ketenagakerjaan.
6. Life long learner.
7. Telah mengikuti pelatihan atau bimbingan teknis
mengenai penyuluhan jabatan.
33. Penggalian data untuk:
• Mengidentifikasi permasalahan dari target peserta penyuluhan
(wawancara, survei, cek dokumen, dan sebagainya)
• Menetapkan target dari kondisi ideal yang diharapkan
• Menemukan gap yang perlu diisi oleh penyuluhan jabatan
Tahapan dalam memberikan
Penyuluhan Jabatan
Needs Analysis
34. Persiapan Memasuki Dunia Kerja
1. Informasi
Pasar Kerja
2. Informasi
Jabatan
Pengenalan
Diri
(bakat, minat,
kepribadian)
Pengembangan Diri
35. • Menentukan target peserta penyuluhan jabatan (individual, kelompok
atau massal)
• Menetapkan topik penyuluhan berdasarkan hasil needs analysis
• Menetapkan metode dan media penyuluhan
• Menetapkan perencanaan waktu, anggaran dan kelengkapan
administrasi
• Melakukan persiapan teknis dan non teknis kegiatan
Tahapan dalam memberikan
Penyuluhan Jabatan
Persiapan Kegiatan
36. • Pembukaan
• Isi
• Penutup
Tahapan dalam memberikan
Penyuluhan Jabatan
Pelaksanaan Kegiatan
• Mengukur seberapa efektif kegiatan dapat mengisi gap yang dibutuhkan
oleh peserta penyuluhan (misalnya, pre-test dan post-test)
• Menyusun evaluasi dan masukan bagi kegiatan selanjutnya
Pelaporan Kegiatan
37. Desain Kegiatan Penyuluhan Jabatan
• Tema
• Judul
• Latar Belakang Kegiatan
• Kondisi umum peserta saat ini
• Kondisi yang diharapkan
• Sasaran peserta
• Kondisi lingkungan di sekitar peserta
• Tujuan Kegiatan
• Gambaran Umum Kegiatan/Outline Materi
• Metode Pelaksanaan
• Peralatan
• Tempat Pelaksanaan
• Durasi Pelaksanaan
• Agenda Kegiatan
• Prosedur Pelaksanaan
Berikan insight bahwa keseluruhan waktu yang kita miliki (termasuk waktu luang) perlu kita fokuskan untuk mendukung karir kita. Bisa diawali dengan menanyakan cita-cita mereka dan apa saja hobi dan kegiatan waktu luang yang mereka lakukan, sambil menanyakan alasannya. Kita berupaya mengarahkan apakah hobi dan kegiatan waktu luang tersebut sudah mendukung karir mereka atau belum.
Arahkan pentingnya mereka memiliki perencanaan karir yang tepat sedini mungkin. Berikan harapan bahwa masih ada waktu bagi mereka untuk menentukan arah karir mereka sekarang untuk masa depan mereka yang lebih baik.
Industri apa yang lagi naik daun setelah covid? Kesehatan? Makanan? Logistik?
Industri apa yang lagi naik daun setelah covid? Kesehatan? Makanan? Logistik?