SlideShare a Scribd company logo
PENYANDANG
DISABILITAS
Ditulis oleh Administrator
Kamis, 12 Juni 2014 07:16
Indeks Artikel
PENYANDANG DISABILITAS
Page 2
Semua Halaman
JPAGE_CURRENT_OF_TOTAL
Menurut WHO, disabilitas adalah suatu ketidakmampuan melaksanakan suatu
aktifitas/kegiatan tertentu sebagaimana layaknya orang normal, yang disebabkan oleh kondisi
kehilangan atau ketidakmampuan baik psikologis, fisiologis maupun kelainan struktur atau
fungsi anatomis. Disabilitas adalah ketidakmampuan melaksanakan suatu aktivitas/kegiatan
tertentu sebagaimana layaknya orang normal yang disebabkan oleh kondisi impairment
(kehilangan atau ketidakmampuan) yang berhubungan dengan usia dan masyarakat
(Glosarium Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial | 2009). Dahulu istilah disabilitas dikenal
dengan sebutan penyandang cacat. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun
2011 tentang Pengesahan Convention on the Rights of Persons with Disabilities (Konvensi
mengenai Hak-Hak Penyandang Disabilitas) tidak lagi menggunakan istilah penyandang
cacat, diganti dengan penyandang disabilitas. Penyandang disabilitas adalah orang yang
memiliki keterbatasan fisik, mental, intelektual, atau sensorik dalam jangka waktu lama,
dimana ketika ia berhadapan dengan berbagai hambatan, hal ini dapat menyulitkannya untuk
berpartisipasi penuh dan efektif dalam masyarakat berdasarkan kesamaan hak.
Berdasarkan hasil Susenas Modul Sosial Budaya dan Pendidikan (MSBP) 2012, persentase
perempuan penyandang disabilitas secara nasional sebesar 2,55 persen terhadap total
penduduk. Menurut daerah tempat tinggal, perempuan penyandang disabilitas di perkotaan
relatif lebih rendah dibandingkan di perdesaan, yaitu 2,28 persen berbanding 2,81 persen.
Jika dibandingkan dengan perempuan, persentase laki-laki penyandang disabilitas relatif
lebih rendah, baik di perkotaan maupun di perdesaan (Gambar 11.1).
Sumber : BPS RI - Susenas, 2012
Gambar 11.1. Persentase Penyandang Disabilitas menurut Jenis Kelamin dan Daerah Tempat
Tinggal, 2012
Menurut provinsi, persentase tertinggi perempuan penyandang disabilitas terdapat di
Gorontalo sebesar 4,75 persen sedangkan laki-laki di Bengkulu sebesar 4,20 persen.
Sementara itu, persentase terendah baik untuk perempuan maupun laki-laki penyandang
disabilitas terdapat di Papua, masing-masing sebesar 0,86 persen dan 1,21 persen (Tabel
Lampiran 11.1).
11.1. Jenis Disabilitas
Jenis disabilitas atau gangguan fungsi/keterbatasan antara lain kesulitan membaca, kesulitan
mendengar, berbicara tidak lancar, kesulitan memahami/hilang ingatan/gangguan jiwa,
lambat dalam belajar/memahami pelajaran, keterbatasan berjalan, keterbatasan bergerak,
kesulitan mengambil barang kecil menggunakan jari.
Perempuan penyandang disabilitas paling banyak mengalami gangguan melihat sebesar 29,79
persen. Berdasarkan daerah tempat tinggal, perempuan penyandang disabilitas di perkotaan
dan perdesaan hampir sama untuk setiap jenis disabilitas. Sama halnya seperti perempuan,
persentase laki-laki penyandang disabilitas paling banyak adalah mengalami gangguan
melihat sebesar 29,45 persen. Persentase laki-laki penyandang disabilitas menurut daerah
tempat tinggal dan jenis disabilitasnya hampir sama baik di perkotaan maupun di perdesaan
kecuali yang mengalami gangguan berjalan/naik tangga, persentase di perdesaan sedikit lebih
tinggi dibandingkan di perkotaan yaitu sebesar 13,22 persen berbanding 10,22 persen (Tabel
11.1).
Tabel 11.1 Persentase Penyandang Disabilitas menurut Jenis Disabilitas, Jenis Kelamin, dan
Daerah Tempat Tinggal, 2012
Sumber: BPS RI - Susenas, 2012
Persentase perempuan penyandang disabilitas ganda (mengalami gangguan
fungsi/keterbatasan lebih dari satu jenis) sebesar 43,13 persen, dimana di perkotaan sebesar
44,28 persen dan di perdesaan sebesar 42,21 persen. Dibandingkan dengan perempuan,
persentase laki-laki penyandang disabilitas ganda lebih rendah baik di perkotaan maupun di
perdesaan (Gambar 11.2)
Sumber : BPS RI - Susenas, 2012
Gambar 11.2. Persentase Penyandang Disabilitas Ganda menurut Jenis Kelamin dan Daerah
Tempat Tinggal, 2012
11.2. Penyebab Utama Disabilitas
Berdasarkan definisi yang diterbitkan oleh Kementerian Sosial Tahun 2005, penyebab
disabilitas dibedakan menjadi 3 (tiga) yaitu disabilitas akibat kecelakaan (korban peperangan,
kerusuhan, kecelakaan kerja/industri, kecelakaan lalu lintas serta kecelakaan lainnya),
disabilitas sejak lahir atau ketika dalam kandungan, termasuk yang mengidap disabilitas
akibat penyakit keturunan, dan disabilitas yang disebabkan oleh penyakit (penyakit polio,
penyakit kelamin, penyakit TBC, penyakit kusta, diabetes dll).
Hasil Susenas 2012 menunjukkan bahwa secara umum penyebab disabilitas perempuan
adalah karena penyakit lainnya sebesar 64,98 persen, kemudian bawaan sejak lahir sebesar
14,56 persen, dan kecelakaan/bencana alam sebesar 13,64 persen. Menurut daerah tempat
tinggal, perempuan penyandang disabilitas di perdesaan yang disebabkan oleh bawaan sejak
lahir, kekurangan gizi, dan tekanan hidup/stres lebih tinggi dibandingkan di perkotaan.
Seperti halnya perempuan, laki-laki penyandang disabilitas paling banyak disebabkan oleh
penyakit lainnya sebesar 53,79 persen, sedangkan penyebab lainnya adalah
kecelakaan/bencana alam sebesar 19,45 persen, dan bawaan sejak lahir sebesar 19,09 persen.
Tabel 11.2. Persentase Penyandang Disabilitas menurut Penyebab Disabilitas, Jenis Kelamin,
dan Daerah Tempat Tinggal, 2012
Sumber: BPS RI - Susenas, 2012
Prev - Next >>
LAST_UPDATED2

More Related Content

What's hot

Ketidakadilan gender
Ketidakadilan genderKetidakadilan gender
Ketidakadilan gender
Luluk Wulandari Hariyanto
 
Ppt stunting niken
Ppt stunting nikenPpt stunting niken
Ppt stunting niken
Niken Kurniasih
 
Posyandu
PosyanduPosyandu
Posyandu
Joni Iswanto
 
Menentukan Prioritas, Akar Penyebab Masalah, dan Cara Pemecahan Masalah Keseh...
Menentukan Prioritas, Akar Penyebab Masalah, dan Cara Pemecahan Masalah Keseh...Menentukan Prioritas, Akar Penyebab Masalah, dan Cara Pemecahan Masalah Keseh...
Menentukan Prioritas, Akar Penyebab Masalah, dan Cara Pemecahan Masalah Keseh...
Mimi S Munadi
 
Konsep Dasar Pemberdayaan Lansia.ppt
Konsep Dasar Pemberdayaan Lansia.pptKonsep Dasar Pemberdayaan Lansia.ppt
Konsep Dasar Pemberdayaan Lansia.ppt
PKMRancah
 
Posyandu Remaja PUJ.pptx
Posyandu Remaja PUJ.pptxPosyandu Remaja PUJ.pptx
Posyandu Remaja PUJ.pptx
MiftahulHuda476813
 
KONSEP SEHAT SAKIT
KONSEP SEHAT SAKITKONSEP SEHAT SAKIT
KONSEP SEHAT SAKITKANDA IZUL
 
Modul Pelatihan Kader Posyandu
Modul Pelatihan Kader PosyanduModul Pelatihan Kader Posyandu
Modul Pelatihan Kader Posyandu
Muh Saleh
 
Antropolgi & sosiologi kesehatan sosial budaya
Antropolgi & sosiologi kesehatan sosial budayaAntropolgi & sosiologi kesehatan sosial budaya
Antropolgi & sosiologi kesehatan sosial budayaCahya
 
Organisasi Pelayanan Kesehatan
Organisasi Pelayanan KesehatanOrganisasi Pelayanan Kesehatan
Organisasi Pelayanan Kesehatan
Fiki Rizki
 
Komunikasi kesehatan
Komunikasi kesehatanKomunikasi kesehatan
Komunikasi kesehatan
rsd kol abundjani
 
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)
Salma Van Licht
 
Cetak Biru Strategi Transformasi Digital Kesehatan 2024.pdf
Cetak Biru Strategi Transformasi Digital Kesehatan 2024.pdfCetak Biru Strategi Transformasi Digital Kesehatan 2024.pdf
Cetak Biru Strategi Transformasi Digital Kesehatan 2024.pdf
Muh Saleh
 
Kasus aplikasi kesehatan promkes boyolali
Kasus aplikasi kesehatan promkes boyolaliKasus aplikasi kesehatan promkes boyolali
Kasus aplikasi kesehatan promkes boyolali
Sutopo Patriajati
 
Ptm 1 konsep komunikasi kesehatan
Ptm 1 konsep komunikasi kesehatanPtm 1 konsep komunikasi kesehatan
Ptm 1 konsep komunikasi kesehatan
RaniKhairannisa1
 
Konsep gender dds
Konsep gender ddsKonsep gender dds
Konsep gender dds
apotek agam farma
 
Makalah Promosi Kesehatan Bina suasana
Makalah Promosi Kesehatan Bina suasanaMakalah Promosi Kesehatan Bina suasana
Makalah Promosi Kesehatan Bina suasana
afidah1995
 
Modul pelaksanaan penyelidikan klb
Modul pelaksanaan penyelidikan klbModul pelaksanaan penyelidikan klb
Modul pelaksanaan penyelidikan klb
WiandhariEsaBBPKCilo
 
Soft skill bagi tenaga kesehatan
Soft skill bagi tenaga kesehatanSoft skill bagi tenaga kesehatan
Soft skill bagi tenaga kesehatan
Khaisar Hasanah
 

What's hot (20)

Ketidakadilan gender
Ketidakadilan genderKetidakadilan gender
Ketidakadilan gender
 
Ppt stunting niken
Ppt stunting nikenPpt stunting niken
Ppt stunting niken
 
Posyandu
PosyanduPosyandu
Posyandu
 
Menentukan Prioritas, Akar Penyebab Masalah, dan Cara Pemecahan Masalah Keseh...
Menentukan Prioritas, Akar Penyebab Masalah, dan Cara Pemecahan Masalah Keseh...Menentukan Prioritas, Akar Penyebab Masalah, dan Cara Pemecahan Masalah Keseh...
Menentukan Prioritas, Akar Penyebab Masalah, dan Cara Pemecahan Masalah Keseh...
 
Konsep Dasar Pemberdayaan Lansia.ppt
Konsep Dasar Pemberdayaan Lansia.pptKonsep Dasar Pemberdayaan Lansia.ppt
Konsep Dasar Pemberdayaan Lansia.ppt
 
Posyandu Remaja PUJ.pptx
Posyandu Remaja PUJ.pptxPosyandu Remaja PUJ.pptx
Posyandu Remaja PUJ.pptx
 
KONSEP SEHAT SAKIT
KONSEP SEHAT SAKITKONSEP SEHAT SAKIT
KONSEP SEHAT SAKIT
 
Modul Pelatihan Kader Posyandu
Modul Pelatihan Kader PosyanduModul Pelatihan Kader Posyandu
Modul Pelatihan Kader Posyandu
 
Antropolgi & sosiologi kesehatan sosial budaya
Antropolgi & sosiologi kesehatan sosial budayaAntropolgi & sosiologi kesehatan sosial budaya
Antropolgi & sosiologi kesehatan sosial budaya
 
Organisasi Pelayanan Kesehatan
Organisasi Pelayanan KesehatanOrganisasi Pelayanan Kesehatan
Organisasi Pelayanan Kesehatan
 
Komunikasi kesehatan
Komunikasi kesehatanKomunikasi kesehatan
Komunikasi kesehatan
 
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)
 
Cetak Biru Strategi Transformasi Digital Kesehatan 2024.pdf
Cetak Biru Strategi Transformasi Digital Kesehatan 2024.pdfCetak Biru Strategi Transformasi Digital Kesehatan 2024.pdf
Cetak Biru Strategi Transformasi Digital Kesehatan 2024.pdf
 
Kasus aplikasi kesehatan promkes boyolali
Kasus aplikasi kesehatan promkes boyolaliKasus aplikasi kesehatan promkes boyolali
Kasus aplikasi kesehatan promkes boyolali
 
Ptm 1 konsep komunikasi kesehatan
Ptm 1 konsep komunikasi kesehatanPtm 1 konsep komunikasi kesehatan
Ptm 1 konsep komunikasi kesehatan
 
Konsep gender dds
Konsep gender ddsKonsep gender dds
Konsep gender dds
 
Makalah Promosi Kesehatan Bina suasana
Makalah Promosi Kesehatan Bina suasanaMakalah Promosi Kesehatan Bina suasana
Makalah Promosi Kesehatan Bina suasana
 
Hukum kesehatan
Hukum kesehatanHukum kesehatan
Hukum kesehatan
 
Modul pelaksanaan penyelidikan klb
Modul pelaksanaan penyelidikan klbModul pelaksanaan penyelidikan klb
Modul pelaksanaan penyelidikan klb
 
Soft skill bagi tenaga kesehatan
Soft skill bagi tenaga kesehatanSoft skill bagi tenaga kesehatan
Soft skill bagi tenaga kesehatan
 

Viewers also liked

Membangun Kesadaran Mendidik Anak Merkebutuhan Khusus
Membangun Kesadaran Mendidik Anak Merkebutuhan KhususMembangun Kesadaran Mendidik Anak Merkebutuhan Khusus
Membangun Kesadaran Mendidik Anak Merkebutuhan Khusus
Wiwin Hendriani
 
Perkembangan & pengasuhan anak berkebutuhan khusus
Perkembangan & pengasuhan anak berkebutuhan khususPerkembangan & pengasuhan anak berkebutuhan khusus
Perkembangan & pengasuhan anak berkebutuhan khusus
Wiwin Hendriani
 
Pendidikan Inklusif: Materi Pengantar untuk Penerapan di PAUD
Pendidikan Inklusif: Materi Pengantar untuk Penerapan di PAUDPendidikan Inklusif: Materi Pengantar untuk Penerapan di PAUD
Pendidikan Inklusif: Materi Pengantar untuk Penerapan di PAUD
Wiwin Hendriani
 
Freeport - CSR Problems
Freeport - CSR ProblemsFreeport - CSR Problems
Freeport - CSR Problems
Irwan Arfandi
 
Perlindungan anak berkebutuhan khusus
Perlindungan anak berkebutuhan khususPerlindungan anak berkebutuhan khusus
Perlindungan anak berkebutuhan khusus
Rita Pranawati
 
Corporate society responsibility freeport presentation
Corporate society responsibility freeport presentationCorporate society responsibility freeport presentation
Corporate society responsibility freeport presentation
MinHo Tse
 

Viewers also liked (6)

Membangun Kesadaran Mendidik Anak Merkebutuhan Khusus
Membangun Kesadaran Mendidik Anak Merkebutuhan KhususMembangun Kesadaran Mendidik Anak Merkebutuhan Khusus
Membangun Kesadaran Mendidik Anak Merkebutuhan Khusus
 
Perkembangan & pengasuhan anak berkebutuhan khusus
Perkembangan & pengasuhan anak berkebutuhan khususPerkembangan & pengasuhan anak berkebutuhan khusus
Perkembangan & pengasuhan anak berkebutuhan khusus
 
Pendidikan Inklusif: Materi Pengantar untuk Penerapan di PAUD
Pendidikan Inklusif: Materi Pengantar untuk Penerapan di PAUDPendidikan Inklusif: Materi Pengantar untuk Penerapan di PAUD
Pendidikan Inklusif: Materi Pengantar untuk Penerapan di PAUD
 
Freeport - CSR Problems
Freeport - CSR ProblemsFreeport - CSR Problems
Freeport - CSR Problems
 
Perlindungan anak berkebutuhan khusus
Perlindungan anak berkebutuhan khususPerlindungan anak berkebutuhan khusus
Perlindungan anak berkebutuhan khusus
 
Corporate society responsibility freeport presentation
Corporate society responsibility freeport presentationCorporate society responsibility freeport presentation
Corporate society responsibility freeport presentation
 

Similar to Penyandang disabilitas

Ina-1.pptx
Ina-1.pptxIna-1.pptx
Ina-1.pptx
Marthamalo
 
ANAK - ANAK LUAR BIASA
ANAK - ANAK LUAR BIASAANAK - ANAK LUAR BIASA
ANAK - ANAK LUAR BIASA
Budiansyah Sutanto
 
Sesi 3 pemilu inklusif
Sesi 3 pemilu inklusifSesi 3 pemilu inklusif
Sesi 3 pemilu inklusif
SukrinTaib
 
Artikel konseptual abk
Artikel konseptual abkArtikel konseptual abk
Artikel konseptual abk
Prisca Miftachul Ana
 
Definisi anak berkebutuhan khusus
Definisi anak berkebutuhan khususDefinisi anak berkebutuhan khusus
Definisi anak berkebutuhan khusus
Zeffy Akmal
 
Anak dan Wanita Kelompok Rentan (2).pptx
Anak dan Wanita Kelompok Rentan (2).pptxAnak dan Wanita Kelompok Rentan (2).pptx
Anak dan Wanita Kelompok Rentan (2).pptx
DikaYanuar1
 
08 TESIS PENGARUH UMUR, DEPRESI DAN DEMENSIA TERHADAP DISABILITAS FUNGSIONAL ...
08 TESIS PENGARUH UMUR, DEPRESI DAN DEMENSIA TERHADAP DISABILITAS FUNGSIONAL ...08 TESIS PENGARUH UMUR, DEPRESI DAN DEMENSIA TERHADAP DISABILITAS FUNGSIONAL ...
08 TESIS PENGARUH UMUR, DEPRESI DAN DEMENSIA TERHADAP DISABILITAS FUNGSIONAL ...
Bondan Palestin
 
KLMPK 1 ASKEB DGN KONDISI RENTAN DAN KEBUTUHAN KHUSUS PD PERMASALAHAN FISIK.pptx
KLMPK 1 ASKEB DGN KONDISI RENTAN DAN KEBUTUHAN KHUSUS PD PERMASALAHAN FISIK.pptxKLMPK 1 ASKEB DGN KONDISI RENTAN DAN KEBUTUHAN KHUSUS PD PERMASALAHAN FISIK.pptx
KLMPK 1 ASKEB DGN KONDISI RENTAN DAN KEBUTUHAN KHUSUS PD PERMASALAHAN FISIK.pptx
SittichadijahAziz
 
Lay_BK_diPendas_2021_05.pdf
Lay_BK_diPendas_2021_05.pdfLay_BK_diPendas_2021_05.pdf
Lay_BK_diPendas_2021_05.pdf
Minggochan
 
Gerontologi
GerontologiGerontologi
Gerontologi
Lestari Moerdijat
 
523013580 Pp Abk Fisik Kelompok untuk presentasi
523013580 Pp Abk Fisik Kelompok untuk presentasi523013580 Pp Abk Fisik Kelompok untuk presentasi
523013580 Pp Abk Fisik Kelompok untuk presentasi
binahongmemo
 
Makalah Perbedaan individu dalam belajar 2
Makalah Perbedaan individu dalam  belajar 2Makalah Perbedaan individu dalam  belajar 2
Makalah Perbedaan individu dalam belajar 2
Muhammad Hamdani
 
Karakteristik pend atd-atl
Karakteristik pend atd-atlKarakteristik pend atd-atl
Karakteristik pend atd-atl
ayuulanTari1
 
Final project for BIPA class
Final project for BIPA classFinal project for BIPA class
Final project for BIPA class
Djihad .B
 

Similar to Penyandang disabilitas (14)

Ina-1.pptx
Ina-1.pptxIna-1.pptx
Ina-1.pptx
 
ANAK - ANAK LUAR BIASA
ANAK - ANAK LUAR BIASAANAK - ANAK LUAR BIASA
ANAK - ANAK LUAR BIASA
 
Sesi 3 pemilu inklusif
Sesi 3 pemilu inklusifSesi 3 pemilu inklusif
Sesi 3 pemilu inklusif
 
Artikel konseptual abk
Artikel konseptual abkArtikel konseptual abk
Artikel konseptual abk
 
Definisi anak berkebutuhan khusus
Definisi anak berkebutuhan khususDefinisi anak berkebutuhan khusus
Definisi anak berkebutuhan khusus
 
Anak dan Wanita Kelompok Rentan (2).pptx
Anak dan Wanita Kelompok Rentan (2).pptxAnak dan Wanita Kelompok Rentan (2).pptx
Anak dan Wanita Kelompok Rentan (2).pptx
 
08 TESIS PENGARUH UMUR, DEPRESI DAN DEMENSIA TERHADAP DISABILITAS FUNGSIONAL ...
08 TESIS PENGARUH UMUR, DEPRESI DAN DEMENSIA TERHADAP DISABILITAS FUNGSIONAL ...08 TESIS PENGARUH UMUR, DEPRESI DAN DEMENSIA TERHADAP DISABILITAS FUNGSIONAL ...
08 TESIS PENGARUH UMUR, DEPRESI DAN DEMENSIA TERHADAP DISABILITAS FUNGSIONAL ...
 
KLMPK 1 ASKEB DGN KONDISI RENTAN DAN KEBUTUHAN KHUSUS PD PERMASALAHAN FISIK.pptx
KLMPK 1 ASKEB DGN KONDISI RENTAN DAN KEBUTUHAN KHUSUS PD PERMASALAHAN FISIK.pptxKLMPK 1 ASKEB DGN KONDISI RENTAN DAN KEBUTUHAN KHUSUS PD PERMASALAHAN FISIK.pptx
KLMPK 1 ASKEB DGN KONDISI RENTAN DAN KEBUTUHAN KHUSUS PD PERMASALAHAN FISIK.pptx
 
Lay_BK_diPendas_2021_05.pdf
Lay_BK_diPendas_2021_05.pdfLay_BK_diPendas_2021_05.pdf
Lay_BK_diPendas_2021_05.pdf
 
Gerontologi
GerontologiGerontologi
Gerontologi
 
523013580 Pp Abk Fisik Kelompok untuk presentasi
523013580 Pp Abk Fisik Kelompok untuk presentasi523013580 Pp Abk Fisik Kelompok untuk presentasi
523013580 Pp Abk Fisik Kelompok untuk presentasi
 
Makalah Perbedaan individu dalam belajar 2
Makalah Perbedaan individu dalam  belajar 2Makalah Perbedaan individu dalam  belajar 2
Makalah Perbedaan individu dalam belajar 2
 
Karakteristik pend atd-atl
Karakteristik pend atd-atlKarakteristik pend atd-atl
Karakteristik pend atd-atl
 
Final project for BIPA class
Final project for BIPA classFinal project for BIPA class
Final project for BIPA class
 

Penyandang disabilitas

  • 1. PENYANDANG DISABILITAS Ditulis oleh Administrator Kamis, 12 Juni 2014 07:16 Indeks Artikel PENYANDANG DISABILITAS Page 2 Semua Halaman JPAGE_CURRENT_OF_TOTAL Menurut WHO, disabilitas adalah suatu ketidakmampuan melaksanakan suatu aktifitas/kegiatan tertentu sebagaimana layaknya orang normal, yang disebabkan oleh kondisi kehilangan atau ketidakmampuan baik psikologis, fisiologis maupun kelainan struktur atau fungsi anatomis. Disabilitas adalah ketidakmampuan melaksanakan suatu aktivitas/kegiatan tertentu sebagaimana layaknya orang normal yang disebabkan oleh kondisi impairment (kehilangan atau ketidakmampuan) yang berhubungan dengan usia dan masyarakat (Glosarium Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial | 2009). Dahulu istilah disabilitas dikenal dengan sebutan penyandang cacat. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2011 tentang Pengesahan Convention on the Rights of Persons with Disabilities (Konvensi mengenai Hak-Hak Penyandang Disabilitas) tidak lagi menggunakan istilah penyandang cacat, diganti dengan penyandang disabilitas. Penyandang disabilitas adalah orang yang memiliki keterbatasan fisik, mental, intelektual, atau sensorik dalam jangka waktu lama, dimana ketika ia berhadapan dengan berbagai hambatan, hal ini dapat menyulitkannya untuk berpartisipasi penuh dan efektif dalam masyarakat berdasarkan kesamaan hak. Berdasarkan hasil Susenas Modul Sosial Budaya dan Pendidikan (MSBP) 2012, persentase perempuan penyandang disabilitas secara nasional sebesar 2,55 persen terhadap total penduduk. Menurut daerah tempat tinggal, perempuan penyandang disabilitas di perkotaan relatif lebih rendah dibandingkan di perdesaan, yaitu 2,28 persen berbanding 2,81 persen. Jika dibandingkan dengan perempuan, persentase laki-laki penyandang disabilitas relatif lebih rendah, baik di perkotaan maupun di perdesaan (Gambar 11.1). Sumber : BPS RI - Susenas, 2012 Gambar 11.1. Persentase Penyandang Disabilitas menurut Jenis Kelamin dan Daerah Tempat Tinggal, 2012 Menurut provinsi, persentase tertinggi perempuan penyandang disabilitas terdapat di Gorontalo sebesar 4,75 persen sedangkan laki-laki di Bengkulu sebesar 4,20 persen. Sementara itu, persentase terendah baik untuk perempuan maupun laki-laki penyandang disabilitas terdapat di Papua, masing-masing sebesar 0,86 persen dan 1,21 persen (Tabel Lampiran 11.1). 11.1. Jenis Disabilitas Jenis disabilitas atau gangguan fungsi/keterbatasan antara lain kesulitan membaca, kesulitan mendengar, berbicara tidak lancar, kesulitan memahami/hilang ingatan/gangguan jiwa, lambat dalam belajar/memahami pelajaran, keterbatasan berjalan, keterbatasan bergerak,
  • 2. kesulitan mengambil barang kecil menggunakan jari. Perempuan penyandang disabilitas paling banyak mengalami gangguan melihat sebesar 29,79 persen. Berdasarkan daerah tempat tinggal, perempuan penyandang disabilitas di perkotaan dan perdesaan hampir sama untuk setiap jenis disabilitas. Sama halnya seperti perempuan, persentase laki-laki penyandang disabilitas paling banyak adalah mengalami gangguan melihat sebesar 29,45 persen. Persentase laki-laki penyandang disabilitas menurut daerah tempat tinggal dan jenis disabilitasnya hampir sama baik di perkotaan maupun di perdesaan kecuali yang mengalami gangguan berjalan/naik tangga, persentase di perdesaan sedikit lebih tinggi dibandingkan di perkotaan yaitu sebesar 13,22 persen berbanding 10,22 persen (Tabel 11.1). Tabel 11.1 Persentase Penyandang Disabilitas menurut Jenis Disabilitas, Jenis Kelamin, dan Daerah Tempat Tinggal, 2012 Sumber: BPS RI - Susenas, 2012 Persentase perempuan penyandang disabilitas ganda (mengalami gangguan fungsi/keterbatasan lebih dari satu jenis) sebesar 43,13 persen, dimana di perkotaan sebesar 44,28 persen dan di perdesaan sebesar 42,21 persen. Dibandingkan dengan perempuan, persentase laki-laki penyandang disabilitas ganda lebih rendah baik di perkotaan maupun di perdesaan (Gambar 11.2) Sumber : BPS RI - Susenas, 2012 Gambar 11.2. Persentase Penyandang Disabilitas Ganda menurut Jenis Kelamin dan Daerah Tempat Tinggal, 2012 11.2. Penyebab Utama Disabilitas Berdasarkan definisi yang diterbitkan oleh Kementerian Sosial Tahun 2005, penyebab disabilitas dibedakan menjadi 3 (tiga) yaitu disabilitas akibat kecelakaan (korban peperangan, kerusuhan, kecelakaan kerja/industri, kecelakaan lalu lintas serta kecelakaan lainnya), disabilitas sejak lahir atau ketika dalam kandungan, termasuk yang mengidap disabilitas akibat penyakit keturunan, dan disabilitas yang disebabkan oleh penyakit (penyakit polio, penyakit kelamin, penyakit TBC, penyakit kusta, diabetes dll). Hasil Susenas 2012 menunjukkan bahwa secara umum penyebab disabilitas perempuan adalah karena penyakit lainnya sebesar 64,98 persen, kemudian bawaan sejak lahir sebesar 14,56 persen, dan kecelakaan/bencana alam sebesar 13,64 persen. Menurut daerah tempat tinggal, perempuan penyandang disabilitas di perdesaan yang disebabkan oleh bawaan sejak lahir, kekurangan gizi, dan tekanan hidup/stres lebih tinggi dibandingkan di perkotaan. Seperti halnya perempuan, laki-laki penyandang disabilitas paling banyak disebabkan oleh penyakit lainnya sebesar 53,79 persen, sedangkan penyebab lainnya adalah kecelakaan/bencana alam sebesar 19,45 persen, dan bawaan sejak lahir sebesar 19,09 persen. Tabel 11.2. Persentase Penyandang Disabilitas menurut Penyebab Disabilitas, Jenis Kelamin, dan Daerah Tempat Tinggal, 2012
  • 3. Sumber: BPS RI - Susenas, 2012 Prev - Next >> LAST_UPDATED2