Powerpoint yang dapat digunakan untuk media Sosialisasi mengenai Kesehatan Reproduksi Remaja,
Semoga Bermanfaat.
More info :
https://lutfiimansari.blogspot.com/
Powerpoint yang dapat digunakan untuk media Sosialisasi mengenai Kesehatan Reproduksi Remaja,
Semoga Bermanfaat.
More info :
https://lutfiimansari.blogspot.com/
Area limbik berkembang lebih dulu mulai awal masa
remaja, sementara area pre-frontal korteks akan
matang di usia 24-25 tahun. Maka, remaja
didominiasi oleh sikap emosional, impulsifitas dan
keinginan mencoba hal baru tanpa memikirkan
akibatnya termasuk pada perilaku yang berisiko .
Namun perlu diingat bahwa kemampuan mencoba
hal baru dan impulsivitas diperlukan remaja untuk
mengembangkan diri dan mencari identitas dirinya
melalui PKHS/Life skills
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxEmohAsJohn
PENGKAJIAN MUSKULOSKELETAL
Gangguan neurologi sangat beragam bentuknya, banyak dari pasien yang menderita gangguan memori dan tidak mampu menjalani aktivitas sehari-hari secara normal. Penyakit-penyakit neurologi kebanyakan memiliki efek melemahkan kehidupan pasien, sehingga memberikan pengobatan neurologis sangat penting bagi kehidupan pasien.
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoReniAnjarwati
AUDIT STUNTING BADUTA DESA BENGKAK YANG MENGALAMI MALNUTRISI
DARI HASIL RECALL 24 JAM DIPEROLEH HASIL :1. ENERGI 53,8 % (DEFISIT TINGKAT BERAT)2. KARBOHIDRAT 60,74% (DEFISIT TINGKAT BERAT)3. PROTEIN 113,5% (NORMAL)4.LEMAK 86,8% (DEFISIT TINGKAT RINGAN)
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subangjualobat34
Jual Obat Aborsi Cytotec | 083848007379 | Obat Aborsi Cytotec | Obat Telat Bulan | Obat Pelancar Haid | Obat Penggugur Kandungan | Cara Aborsi Aman | Cara Menggugurkan Kandungan | Apotek Cytotec | Klinik obataborsi7 | Jual Jamu Aborsi | Tempat Aborsi | Jual Obat Cytotec | Agen Cytotec | Alamat Penjual Cytotec | Tempat Penjual Cytotec | Harga Obat Aborsi | Harga Obat Cytotec | Obat Aborsi Wilayah.
Hp / WA :083848007379
APOTEK : Kami Jual Obat Aborsi Cytotec Hub :083848007379 | Jual Obat Aborsi Cytotec| Obat Penggugur Kandungan Cytotec |
Obat Pelancar Haid Tuntas. Dengan harga yang bisa Anda pilih sesuai usia kandungan Anda.
Tips menghindari penjual obat palsu:
(1) Hindari penawaran dengan harga yang murah / murahan hasil pasti (GAGAL).
(2) Layanan Setiap Waktu, bisa di TLP, dengan Respon yang baik & cepat.
(3) Mendapatkan No Resi Pengiriman supaya anda bisa cek melalui JNE/TIKI/POS terdekat untuk mengetahui / memastikan pesanan anda.
(4) Ada berbagai BUKTI nyata tanpa rekayasa & TERPERCAYA.
(5) Mintalah foto obat dengan mencantumkan alamat Anda di sekitarnya sebelum Anda mentransfer pembayaranya.
DAFTAR LENGKAP HARGA PAKET OBAT CYTOTEC AMAN DAN TERPERCAYA
Berikut daftar lengkap dari berbagai paket Obat Aborsi Cytotec — Obat Aborsi Tuntas — Obat Penggugur Kandungan ( Obat Telat Bulan — Dan Obat Aborsi Ampuh )
PAKET OBAT ABORSI HARGA STANDAR DAN HARGA TUNTAS
Paket Standar . 1 – 4 Minggu Rp. 800.000,
– Paket Tuntas 1 Bulan – Rp. 1.000.000,-
Paket Standar . 4 – 8 Minggu Rp. 1.200.000,
– Paket Tuntas – Rp. 1.500.000,-
Paket Standar . 8 – 12 Minggu Rp. 1.800.000,
– Paket Tuntas – Rp. 2.100.000,-
Paket Standar . 12 – 16 Minggu Rp. 2.400.000,
– Paket Tuntas – Rp. 2.800.000,
-16 – 24 Minggu Rp. 3.500.000,-
28 – 32 Minggu Rp. 4.500.000,-
Paket Obat Telat Bulan — Obat Aborsi Standar 90% Tingkat keberhasilan* Paket Obat Telat Bulan — Obat Aborsi Tuntas 99% Tingkat keberhasilan
INGAT … JANGAN TERGIUR HARGA MURAH … ANDA BISA MENYESAL, KARNA OBAT YANG ASLI MASIH BERKEMASAN TABLET UTUH, BENTUKNYA TABLET PUTIH SEGI ENAM BUKAN BULAT POLOS….!
TERIMAKASIH ATAS KEPERCAYAAN ANDA MENJADI PELANGGAN
KAMI
Pengiriman obat aborsi ampuh dilakukan melalui Tiki, Jne, pos indonesia untuk luar negri pos EMS EXPRESS 1–2 HARI SAMPAI. UNTUK LUAR NEGERI PAKET EMS 3–4 HARI DIJAMIN 100% SAMPAI DITEMPAT TUJUAN ALAMAT RUMAH ANDA,
INGAT … JANGAN TERGIUR HARGA MURAH … ANDA BISA MENYESAL
BUKTI PENGIRIMAN YANG DI KEMAS
Wa :083848007379
FORMAT PEMESANAN Pengiriman Via Paket JNE / TIKI / POS EMS INTERNASIONAL Untuk Luar Kota dan Luar Negeri.
Anda Bisa SMS kan Format Pemesanan Seperti Di Bawah Ini :
Nama Lengkap : __
Alamat Lengkap : __
No. Hp Aktif : __
Pesanan Barang : __
Bank Transfer : __
? Contoh Format Pemesanan
Nama Lengkap : Amelia Lestary
Alamat Lengkap : Jl. Pahlawan No.105
No. Hp Aktif : 08123456xxx
Pesanan Barang : Paket Obat Aborsi No.4, Rp xxxxxx
Transfer Bank : Via Bank BRI / BNI / MANDIRI / BCA
Lalu Anda Kirimkan SMS Ke Nomer Kami
.
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garutjualobat34
Jual Obat Aborsi Cytotec | 083848007379 | Obat Aborsi Cytotec | Obat Telat Bulan | Obat Pelancar Haid | Obat Penggugur Kandungan | Cara Aborsi Aman | Cara Menggugurkan Kandungan | Apotek Cytotec | Klinik obataborsi7 | Jual Jamu Aborsi | Tempat Aborsi | Jual Obat Cytotec | Agen Cytotec | Alamat Penjual Cytotec | Tempat Penjual Cytotec | Harga Obat Aborsi | Harga Obat Cytotec | Obat Aborsi Wilayah.
Hp / WA :083848007379
APOTEK : Kami Jual Obat Aborsi Cytotec Hub :083848007379 | Jual Obat Aborsi Cytotec| Obat Penggugur Kandungan Cytotec |
Obat Pelancar Haid Tuntas. Dengan harga yang bisa Anda pilih sesuai usia kandungan Anda.
Tips menghindari penjual obat palsu:
(1) Hindari penawaran dengan harga yang murah / murahan hasil pasti (GAGAL).
(2) Layanan Setiap Waktu, bisa di TLP, dengan Respon yang baik & cepat.
(3) Mendapatkan No Resi Pengiriman supaya anda bisa cek melalui JNE/TIKI/POS terdekat untuk mengetahui / memastikan pesanan anda.
(4) Ada berbagai BUKTI nyata tanpa rekayasa & TERPERCAYA.
(5) Mintalah foto obat dengan mencantumkan alamat Anda di sekitarnya sebelum Anda mentransfer pembayaranya.
DAFTAR LENGKAP HARGA PAKET OBAT CYTOTEC AMAN DAN TERPERCAYA
Berikut daftar lengkap dari berbagai paket Obat Aborsi Cytotec — Obat Aborsi Tuntas — Obat Penggugur Kandungan ( Obat Telat Bulan — Dan Obat Aborsi Ampuh )
PAKET OBAT ABORSI HARGA STANDAR DAN HARGA TUNTAS
Paket Standar . 1 – 4 Minggu Rp. 800.000,
– Paket Tuntas 1 Bulan – Rp. 1.000.000,-
Paket Standar . 4 – 8 Minggu Rp. 1.200.000,
– Paket Tuntas – Rp. 1.500.000,-
Paket Standar . 8 – 12 Minggu Rp. 1.800.000,
– Paket Tuntas – Rp. 2.100.000,-
Paket Standar . 12 – 16 Minggu Rp. 2.400.000,
– Paket Tuntas – Rp. 2.800.000,
-16 – 24 Minggu Rp. 3.500.000,-
28 – 32 Minggu Rp. 4.500.000,-
Paket Obat Telat Bulan — Obat Aborsi Standar 90% Tingkat keberhasilan* Paket Obat Telat Bulan — Obat Aborsi Tuntas 99% Tingkat keberhasilan
INGAT … JANGAN TERGIUR HARGA MURAH … ANDA BISA MENYESAL, KARNA OBAT YANG ASLI MASIH BERKEMASAN TABLET UTUH, BENTUKNYA TABLET PUTIH SEGI ENAM BUKAN BULAT POLOS….!
TERIMAKASIH ATAS KEPERCAYAAN ANDA MENJADI PELANGGAN
KAMI
Pengiriman obat aborsi ampuh dilakukan melalui Tiki, Jne, pos indonesia untuk luar negri pos EMS EXPRESS 1–2 HARI SAMPAI. UNTUK LUAR NEGERI PAKET EMS 3–4 HARI DIJAMIN 100% SAMPAI DITEMPAT TUJUAN ALAMAT RUMAH ANDA,
INGAT … JANGAN TERGIUR HARGA MURAH … ANDA BISA MENYESAL
BUKTI PENGIRIMAN YANG DI KEMAS
Wa :083848007379
FORMAT PEMESANAN Pengiriman Via Paket JNE / TIKI / POS EMS INTERNASIONAL Untuk Luar Kota dan Luar Negeri.
Anda Bisa SMS kan Format Pemesanan Seperti Di Bawah Ini :
Nama Lengkap : __
Alamat Lengkap : __
No. Hp Aktif : __
Pesanan Barang : __
Bank Transfer : __
? Contoh Format Pemesanan
Nama Lengkap : Amelia Lestary
Alamat Lengkap : Jl. Pahlawan No.105
No. Hp Aktif : 08123456xxx
Pesanan Barang : Paket Obat Aborsi No.4, Rp xxxxxx
Transfer Bank : Via Bank BRI / BNI / MANDIRI / BCA
Lalu Anda Kirimkan SMS Ke Nomer Kami
.
4. PROYEKSI PENDUDUK LANSIA
TAHUN 2010-2035
• UHH meningkat dari 69,8 th
(2010) 70,9 th (2016)
diperkirakan meningkat menjadi
72,4 th (2035)
• Dampaknya terjadi peningkatan
jumlah penduduk Lansia pada
tahun 2035 15,77% (48 juta)
meningkat dua kali lipat
dibanding pada tahun 2010
sebesar 7,56% (18 juta)
4
9,3
UHH Indonesia tahun 2010 -2015 dan proyeksi tahun 2035
5. Peningkatan populasi lansia yang disertai proses
penuaan alamiah
mengharuskan upaya yang tepat dan intensif untuk
mewujudkan lansia yang SMART (sehat, mandiri,
aktif,dan produktif)
Untuk mewujudkan kondisi lansia tersebut, harus
dimulai dari keluarga dan dilakukan dengan
pendekatan siklus hidup
Dampak dari Pendekatan siklus hidup, -- >
- meningkatkan status kesehatan individu pada
kelompok usia bersangkutan
- akhirnya meningkatkan derajat kesehatan lansia
secara paripurna.
Peningkatan status
kesehatan keluarga
menyeluruh
Mempersiapkan kualitas
status kesehatan lansia
masa depan
6. 6
Bayi
Balita
Anak SD
Anak SMP/A & remaja
Persalinan, nifas &
neonatal
•Penjaringan kes. peserta
didik
•BIAS, UKS
•PMT-AS
• Penjaringan kes. Peserta
didik
• Kespro remaja
• Konseling: Gizi
HIV/AIDS,NAPZA dll
• Pemberian Tablet
tambah darah
• Konseling
Kespro
• Pelayanan KB
• KIE Kespro
Catin
• PKRT
Mendorong persalinan di
Fasyankes
•APN (MAK III) dan KF
•IMD, Vit K 1 inj, Imm Hep B
•Rumah Tunggu
•Kemitraan Bidan Dukun
•KB pasca persalinan
•PONED-PONEK
•P4K
•Buku KIA
•ANC terpadu
•Kelas Ibu Hamil
•Fe & asam folat
•PMT ibu hamil
•TT ibu hamil
•ASI eksklusif
•Imunisasi
dasar lengkap
• MP-ASI
•Penimbangan
•Vit A
•MTBS, MTBM
• Pemantauan
pertumbuhan
&
perkembanga
n
• PMT
PROGRAM KESEHATAN KELUARGA
DENGAN PENDEKATAN SIKLUS KEHIDUPAN
PUS & WUS
HULU HILIR
Pemeriksaan
Kehamilan
Lansia berkualitas
• Pelayanan Kes.preventif dan
promotif di Posyandu Lansia /
Posbindu
• Pelayanan Kes. Santun Lansia di
Puskesmas dan RS
• Peningkatan kualitas Hidup Mandiri
(Home care/long term care)
• Perlambatan proses Degeneratif
(fisik, kognitif)
• Meningkatkan Peran dalam kes
.Keluarga dan masarakat 6
7. Ibu hamil dgn
anemia 37,1%
(Riskesdas
2013)
ibu hamil KEK
24,2%
(Riskesdas
2013)
ibu hamil dgn
hipertensi
5,8% (usia 15-
19 tahun) dan
44% (usia 45-
49 tahun) --
Riskesdas
2007
diabetes pada
ibu hamil usia
40-44 tahun :
1,6% --
Riskesdas
2007
K4 sebesar
70,0%
(Riskesdas
2013)
PN sebesar
86,9%
(Riskesdas
2013)
MASALAH KESEHATAN IBU HAMIL
permasalahan
pada ibu
hamil
mempengaruhi
kehamilan
kualitas bayi
yang
dilahirkan
Rancah:
8. Bayi BBLR
10,2%.
Cakupan ASI
eksklusif :
30,2 %
Balita gizi
buruk 5,7%,
gizi kurang
13,9%, gizi
kurus 12,1%
Balita
stunting
37,2%
Balita gizi
lebih 11,9%
(Pusdatin
2015)
imunisasi
dasar
lengkap
pada bayi
baru 86.54%
cakupan
desa/kelura
han UCI
sebesar
82.30%.
MASALAH KESEHATAN BALITA DAN ANAK USIA PRA
SEKOLAH
Masalah
kesehatan pada
balita dan usia
prasekolah
masalah gizi,
penyakit infeksi,
dan gangguan
tumbuh kembang
9. Kebiasaan sikat gigi
kurang dari 2 kali
sehari 10,8%.
konsumsi sayur dan
buah kurang dari 5
porsi per hari 78,4%.
Konsumsi fast food
sekali atau lebih per
hari 53%
Jarang sarapan sebesar
45,9%
Prevalensi kurus
11,2% (usia 5-12
tahun), 11,1% (usia 13-
15 tahun) dan 9,4%
usia 16-18 tahun
Prevalensi pendek
30,7% usia 5-12 tahun,
35,1% usia 13-15 tahun
31,4% usia 16-18
tahun.
Persentase gemuk
18,8% (usia 5-12
tahun), 19,8% (usia 13-
15 tahun) dan 7,3%
usia 16-18 tahun.
MASALAH KESEHATAN ANAK USIA SEKOLAH DAN
REMAJA
Berdasarkan Riskesdas tahun 2013, Survei Kesehatan Berbasis Sekolah di Indonesia tahun 2015
anak usia 13-18
tahun yang
pernah merokok
21,1%,
anak yang
pernah
mengonsumsi
minuman
beralkohol 10,8%
dan
mengonsumsi
narkoba 5%
Pelajar SMP dan
SMA yang
pernah
mengonsumsi
minuman
beralkohol 17,3%
laki-laki dan
5,3% perempuan
Pengguna NAPZA
usia remaja
14.000 orang
tahun 2015 (data
BNN)
10. PUS
menggunakan
kontrasepsi
59,7%
Status gizi usia
>18 tahun :
gizi kurang
11,1%,
gizi lebih 11,5%,
dan obesitas
14,8%.
Obesitas
sentral usia ≥
15 tahun
26,6%.
Hipertensi
berdasarkan
hasil
pengukuran
25,8% (usia ≥
18 tahun)
Diabetes
Melitus 2,1%
(usia ≥ 15
tahun)
MASALAH KESEHATAN
USIA DEWASA DAN PRA LANSIA
Estimasi
prevalensi HIV
secara nasional
diperkirakan
0.41% (2013)
10 tahun terakhir,
penularan HIV
bergeser dari
penggunaan alat
suntik tidak steril di
kalangan pengguna
NAPZA suntik
(penasun) menjadi
melalui hubungan
seksual
11. hipertensi
(57,6%)
artritis (51,9%) Stroke (46,1%)
masalah gigi
dan mulut
(19,1%)
penyakit paru
obstruktif
menahun
(8,6%)
diabetes
mellitus (4,8%).
MASALAH KESEHATAN LANJUT USIA
Berdasarkan Riskesdas tahun 2013, Analisa lanjut Riskesdas 2007
22,65% lansia
under weight
15,58% lansia
over weight.
12. INDEKS KELUARGA SEHAT (IKS)
IKS NASIONAL : 0,162
Sumber: Aplikasi Keluarga Sehat 2 Agustus 2018
14. • Apabila kondisi
pada setiap
kelompok umur
tidak diperbaiki,
maka di masa
depan lansia yang
mengalami
masalah
kesehatan dan
penurunan
kapasitas
fungsional akan
besar jumlahnya
Saat ini
• Mengakibatkan
ketergantungan
lansia terhadap
bantuan dalam
melakukan aktifitas
sehari-hari,
sehingga menjadi
beban sosial dan
ekonomi yang berat
bagi keluarga,
masyarakat dan
negara.
Dampak
• Mencanangkan
PIS-PK yang
menjadikan
kegiatan
pemberdayaan
keluarga
sebagai
prioritas.
• Sejalan dengan
RAN Kesehatan
Lansia tahun
2016-2019
strategi 6
Rencana ke depan
• Adanya
potensi dan
peran yang
dimiliki lansia
Dasar
pertimbangan
LATAR BELAKANG
15. Karakter lansia yang mempunyai
pengetahuan, pengalaman,
kemampuan dan kearifan
memiliki peran yang penting di dalam
keluarga dan masyarakat
mereka akan lebih didengar dan
dihormati sehingga
mampu mempengaruhi dalam
pengambilan keputusan, sikap, dan
perilaku keluarga dan masyarakat
Pengembangan Pemberdayaan Lansia
--- > juga dapat meningkatkan fungsi
kognitif lansia
LATAR BELAKANG
17. KONSEP DASAR PEMBERDAYAAN
Tumbuh dan berkembangnya
partisipasi dipengaruhi oleh 3 faktor
Sumber: Wilson
Kegiatan pemberdayaan pada setiap individu dan
organisasimerupakan suatu siklus kegiatan
18. 6. Aktif dalam kegiatan sosial masyarakat
5. Mampu mempengaruhi keluarga
4. Senang bersilaturahmi
3. Sosok yang Berpengalaman, Bijaksana/Arif dan
Religius
2. Sebagai “Teladan / Role Model ” yang baik
1. Usia ≥ 60 tahun masih memiliki potensi
7. Didengar dan dihormati keluarga
19. Proporsi Lansia Menurut Jenis Kegiatan Tahun 2017
19
POTENSI LANJUT USIA
Penduduk Lansia aktif bekerja makin meningkat dari 46,5% tahun 2015, menjadi 47,92 % tahun 2017
Laki-laki (62,29%) lebih banyak bekerja dibanding perempuan (33,79%),
sementara Perempuan lebih banyak menjadi ibu rumah tangga (50,06%:
‘Potensi Lansia dapat berpartisipasi dan berdaya guna’
Menurut Tipe Daerah dan Jenis Kelamin
Sumber: BPS, Sakernas 2017
20. PENGERTIAN
PEMBERDAYAAN LANSIA
Proses pemberian informasi,
kemampuan dan motivasi bagi lansia
agar lansia dapat berperan dalam
kegiatan pembangunan yang
berlangsung di masyarakat, termasuk
di dalam bidang kesehatan
20
21. PRINSIP PEMBERDAYAAN LANJUT USIA
1. Kesukarelaan -- > adanya keinginan dan motivasi dari diri sendiri;
2. Otonom : kemampuan untuk mandiri atau melepaskan diri dari
ketergantungan
3. Keswadayaan : kemampuan untuk melaksanakan kegiatan dengan
penuh tanggung jawab, tanpa menunggu dukungan dari pihak luar
4. Partisipatif : keterlibatan semua stakeholder terkait, sejak
pengambilan keputusan, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan,
evaluasi, dan pemanfaatan hasil-hasil kegiatannya;
5. Egaliter :menempatkan semua pemangku kepentingan dalam
kedudukan yang setara/sejajar
6. Demokrasi
7. Keterbukaan, yang dilandasi kejujuran, saling percaya, dan saling
peduli
8. Kebersamaan
9. Akuntabilitas : terbuka dan dapat dipertanggungjawabkan;
10.Desentralisasi : memberi kewenangan kepada setiap daerah
(kecamatan, desa/kelurahan) untuk mengoptimalkan sumberdaya yang
dimiliki.
22. ALTERNATIF KEGIATAN PEMBERDAYAAN
LANJUT USIA DI BERBAGAI BIDANG
Kegiatan pemberdayaan lansia dalam bidang usaha ekonomi produktif
sektor Koperasi dan Usaha Kecil dan Menegah (UKM), sektor pertanian,
sektor perdagangan, sektor perindustrian dan sebagainya.
Kegiatan pemberdayaan lansia dalam peningkatan kesejahteraan sosial
lansia, sektor sosial, misalnya aktif pada kegiatan Program Keluarga
Harapan (PKH) dan sebagainya
Kegiatan pemberdayaan lansia dalam peningkatan ketahanan keluarga,
sektor Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembinaan Keluarga
(KKBPK), melalui kegiatan Bina Keluarga Lansia (BKL).
Kegiatan pemberdayaan lansia dalam bidang pendidikan, sektor
pendidikan. Misalnya ikut dalam pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD), dan sebagainya.
Kegiatan pemberdayaan lansia dalam bidang pariwisata, sektor
pariwisata, misalnya aktif dalam kelompok kesenian atau budaya, menjadi
pemandu wisata dan sebagainya.
Kegiatan pemberdayaan lansia dalam bidang kerohanian, sektor agama,
misalnya membina kegiatan peribadatan, ikut aktif pada kegiatan di
kelompok pemulasaran jenazah, dan sebagainya.
24. Hasil penelitian (jurnal Evolution and Human Behaviour) : pemberdayaan
lansia dalam keluarga mempunyai manfaat positif bagi pemeliharaan fungsi
kognitif (Arpino & Bordone, 2014), bahkan berpengaruh pada perlambatan
mortalitas pada Lansia (Hilbrand et al., 2017).
TUJUAN UMUM
25. TUJUAN KHUSUS
Lansia memahami tentang kesehatan keluarga dengan
pendekatan siklus hidup
Lansia mampu memberikan edukasi dan motivasi ttg
kesehatan kepada keluarganya sesuai dengan kelompok
usia
Lansia mampu mengenali masalah dan memberi
saran/solusi apabila ada masalah kesehatan keluarga.
Lansia mampu memberikan edukasi dan motivasi tentang
kesehatan kepada masyarakat
Lansia dapat berperan aktif dalam meningkatkan kesehatan
keluarga dan masyarakat
26. SASARAN PEMBERDAYAAN LANSIA
PRIMER
Sasaran Pemberdayaan
Pra lanjut usia (usia 45-59
tahun).
Lanjut usia (usia ≥ 60 tahun)
tingkat kemandirian A
(mandiri) dan B
(ketergantungan ringan dan
sedang) pemeriksaan
dengan menggunakan
Instrumen Activities of Daily
Living (ADL) dengan Barthel
Indeks Modifikasi.
Sasaran Penerima Manfaat
Keluarga dengan lanjut usia
sebagai kepala keluarga atau
anggota keluarga
Kelompok lanjut usia
Masyarakat
SEKUNDER
Petugas kesehatan,
Pemerintah daerah,
Tokoh masyarakat,
Organisasi masyarakat
dan lembaga swadaya
masyarakat,
Swasta dan sebagainya.
TERSIER
Pembuat kebijakan
publik baik di tingkat
pusat maupun
daerah.
27.
28. 28
PEMBERDAYAAN LANSIA DALAM
MENINGKATKAN STATUS KESEHATAN
KELUARGA DAN MASYARAKAT
A. Peran Lansia Pada Setiap Kelompok Usia
1.Dalam meningkatkan kesehatan Ibu Hamil dan Nifas
2.Dalam meningkatkan kesehatan Balita
3.Dalam meningkatkan kesehatan Anak usia sekolah dan Remaja
4.Dalam meningkatkan kesehatan Dewasa dan Pra Lansia
5.Dalam meningkatkan kesehatan Lansia
B. Peran Lansia Dalam Meningkatkan Status Kesehatan
Masyarakat
29. Kesehatan
Ibu Hamil dan Nifas
1. Memberi nasihat gizi,
aktivitas fisik dan hal yang
harus dihindari ibu hamil.
2.
Mengingatkan
untuk periksa
ke nakes
3. Menganjurkan ibu hamil mengikuti kelas ibu
hamil
4. Mengingatkan ibu
hamil untuk membawa
dan memanfaatkan buku
KIA
5. Mengingatkan ibu
hamil untuk minum TTD
6. Menasehati bumil
utk stimulasi u
optimalisasi
perkembangan otak
janin
7. Mendukung
perencanaan
persalinan dan
menasihati untuk
melahirkan di
fasilitas kesehatan
8. Mendorong untuk segera ke
fasilitas kesehatan bila ada
tanda bahaya kehamilan,
persalinan dan nifas
9. Memberi
nasihat dan
mendukung IMD
11. Menyarankan
keluarga untuk
menjadi peserta
BPJS
10. Menyarankan ibu hamil untuk
merencanakan penggunaan
kontrasepsi paska persalinan
PERAN LANSIA
31. Kesehatan Balita
1. Memberi nasihat
tentang pemberian
ASI
2. Menganjurkan
pemberian MP ASI
setelah usia 6
bulan
3. Mengingatkan
dan memastikan
bayi/Balita
mendapat
imunisasi dasar
lengkap dan
lanjutan
4. Mengingatkan dan
memastikan bayi/Balita
mendapat Vit A 5. Mengingatkan ibu utk
membawa dan
memanfaatkan buku KIA
6. Mengingatkan orang tua
untuk membawa bayi/Balita ke
Posyandu atau ke fasilitas
kesehatan seperti Puskesmas
untuk mendapatkan
pemantauan pertumbuhan dan
perkembangan
10. Mengenali tanda-tanda bahaya dan
membantu mencari pertolongan bila bayi/
Balita sakit
8. Menganjurkan orangtua untuk mengikuti
kelas ibu Balita
9. Mengingatkan orang tua untuk mengantar
Balita ke PAUD Holistik Integratif.
7. Memantau dan melakukan
stimulasi tumbang Bayi/Balita
serta menyarankan konsultasi
bila tumbuh kembang
berbeda dgn anak lain
seusianya
11. Menjaga agar
bayi/ Balita
terlindungi dari
kekerasan dan
kecelakaan
PERAN LANSIA
33. Kesehatan Anak
Usia Sekolah dan Remaja
1. Mengajarkan
PHBS
2. Memberi nasihat
atau memfasilitasi agar
anak usia sekolah dan
remaja mendapatkan
gizi seimbang
3. Mengingatkan
remaja putri untuk
mengkonsumsi TTD
4. Menganjurkan anak
usia sekolah dan remaja
untuk melakukan
aktivitas fisik dan
olahraga.
5. Mengingatkan anak
usia sekolah untuk
mendapatkan imunisasi
anak sekolah (BIAS)
6. Memberi edukasi tentang
kesehatan reproduksi pada
anak usia sekolah dan remaja
7. Memantau perilaku
berisiko pada anak usia
sekolah dan remaja
serta memberi nasehat
bila ditemukan
8. Menasihati anak usia
sekolah dan remaja
untuk mencegah
terjadinya kecelakaan
9. Melindungi anak usia sekolah
dan remaja dari tindak kekerasan
PERAN LANSIA
34. Kesehatan Dewasa
dan Pra Lansia
1. Menganjurkan mengkonsumsi
makanan dengan gizi seimbang
2. Menganjurkan dan
memberi teladan untuk
aktivitas fisik dan olah raga
sesuai kemampuan
3.
Menganjurkan
dan memberi
teladan utk
tidak merokok
dan tidak
menggunakan
NAPZA
4. Menganjurkan
perlunya pemeriksaan
kesehatan berkala.
5. Menganjurkan merencanakan kehamilan utk
menghindari ‘4 Terlalu’ dan kehamilan tidak
diinginkan
6. Memberikan contoh kehidupan rumah tangga
yang sehat dan bebas dari kekerasan rumah tangga
dan mencari bantuan bila ada kekerasan dalam
rumah tangga.
7. Menjaga komunikasi yang baik antar
anggota keluarga, menyarankan rekreasi
untuk mengurangi stres
8. Menganjurkan untuk
tetap mempertahankan
kapasitas inteligensia
pada dewasa dan pra
Lansia sehingga tetap
produktif.
PERAN LANSIA
35. Kesehatan
Lansia
1. Melakukan dan
memberikan
keteladanan dalam
mengkonsumsi
makanan dengan
gizi seimbang.
2.Mempertahank
an dan
meningkatkan
kapasitas
inteligensia
sehingga tetap
aktif dan
produktif
3. Melakukan dan
memberikan
keteladanan dalam
aktivitas fisik dan
olah raga
4. Mengikuti
kegiatan di
posyandu
lansia/posbindu
5. Melakukan kegiatan
yang bermanfaat bagi
dirinya, orang lain dan
lingkungannya
6. Beribadah dengan baik.
9. Selalu
bersilaturahmi
7. Melakukan perilaku hidup sehat (CERDIK)
8. Mengenali masalah kesehatan dan mencari solusi
10. Mengikuti
program JKN
PERAN LANSIA
Hingga saat ini, capaian Indeks Keluarga Sehat (IKS) nasional adalah 0,159 yang berarti ada 15,9% dari keluarga yang telah dikunjungi merupakan keluarga sehat, di mana IKS tertinggi adalah Provinsi DKI Jakarta sebesar 0,339. Pada Provinsi yang jumlah kunjungan keluarga di Aplikasi KS kurang dari 1% IKS belum dapat ditampilkan karena hasilnya belum stabil.
Dengan nilai Indeks yang rendah tersebut, diperlukan kerja cerdas dan kerja keras jajaran kesehatan di daerah, disertai dukungan semua pihak terutama jajaran Pemerintah Daerah dan lintas sektor, antara lain melalui GERMAS. Wujudnya di tingkat operasional antara lain adalah penguatan UKBM (upaya kesehatan bersumber daya masyarakat) seperti Posyandu, Posbindu Penyakit Tidak Menular (PTM), PAUD, UKS/M, Poskestrenkat, UKK, dan lainnya baik dari jumlah maupun kualitas.
Dari hasil IKS yang didapat, setiap daerah harus merencanakan intervensi lanjut berupa inovasi-inovasi program sekaligus menentukan target peningkatan IKS untuk setiap tahun. Bila perlu, IKS dapat dijadikan salah satu indikator dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah.
Pemberdayaan Lansia dikembangkan berdasarkan pertimbangan atas adanya potensi yang dimiliki Lansia yang masih sehat maupun mengalami gangguan kesehatan ringan. Penelitian membuktikan bahwa Lansia yang masih bersilaturahmi dan mempunyai kegiatan sosial di masyarakat serta masih bekerja, memiliki kualitas hidup yang lebih baik (CAS UI, 2015).
Karakter Lansia yang mempunyai pengalaman, kebijaksanaan, kemampuan, didengar dan dihormati masyarakat akan mampu mempengaruhi keluarganya dalam berperilaku sehat dan mengatasi masalah kesehatan keluarga. Namun belum semua lansia mempunyai pemahaman dan kemampuan untuk mendukung perilaku sehat dalam keluarga.
Berdasarkan data Sakernas tahun 2015, sebanyak 46,5% Lansia masih aktif bekerja. Data ini menunjukkan bahwa Lansia tersebut masih potensial dan diharapkan dapat tetap berpartisipasi dan berdaya guna.
Pengertian : proses pemberian informasi, kemampuan dan motivasi bagi Lansia agar Lansia berperilaku sehat, berperan dalam mengembangkan perilaku sehat dan mampu memberi solusi apabila ada permasalahan kesehatan dalam keluarga dan masyarakat.
Lansia yang telah ‘berdaya’ akan dapat menjadi tauladan, dapat memberi edukasi, motivasi dan membantu mencari solusi apabila ada permasalahan dalam keluarga atau masyarakat sekitarnya.
Tujuan : Mengoptimalkan peran Lanjut Usia dalam peningkatan status kesehatan keluarga.
Dengan peran tersebut Lansia juga mendapat kesempatan mengaktualisasi diri, merasa berguna dan dengan berbagai aktivitas yang dilakukan akan dapat mencegah terjadinya demensia dan penyakit degeneratif lainnya. Di sisi lain, kondisi kesehatan keluarga, baik dari bayi, anak, remaja, dewasa hingga Lansia masih relatif rendah (Litbangkes, 2014).
Hasil penelitian dalam jurnal Evolution and Human Behaviour menyebutkan bahwa pemberdayaan lansia dalam keluarga mempunyai manfaat positif bagi pemeliharaan fungsi kognitif (Arpino & Bordone, 2014), bahkan berpengaruh pada perlambatan mortalitas pada Lansia (Hilbrand et al., 2017).
Dalam meningkatkan kesehatan ibu hamil dan nifas :
Memberi nasihat gizi, aktivitas fisik dan hal yang harus dihindari ibu hamil.
Mengingatkan untuk memeriksakan kehamilan dan nifas ke tenaga kesehatan.
Menganjurkan ibu hamil untuk mengikuti kelas ibu hamil.
Mengingatkan ibu hamil untuk membawa dan memanfaatkan buku KIA.
Mengingatkan ibu hamil untuk minum TTD
Memberi nasihat kepada ibu hamil agar melakukan stimulasi untuk optimalisasi perkembangan otak janin.
Mendukung perencanaan persalinan dan menasihati untuk melahirkan di fasilitas kesehatan.
Mendorong untuk segera ke fasilitas kesehatan bila ada tanda bahaya kehamilan, persalinan dan nifas.
Memberi nasihat dan mendukung IMD
Menyarankan ibu hamil untuk merencanakan penggunaan kontrasepsi paska persalinan.
Menyarankan keluarga untuk menjadi peserta BPJS
Dalam meningkatkan kesehatan Balita :
Memberi nasihat tentang pemberian ASI eksklusif 6 bulan, dan diteruskan sampai usia 2 tahun.
Menganjurkan pemberian makanan pendamping ASI setelah usia 6 bulan.
Mengingatkan dan memastikan bayi/Balita mendapat imunisasi dasar lengkap dan lanjutan.
Mengingatkan dan memastikan bayi/Balita mendapat vit A.
Mengingatkan ibu untuk membawa dan memanfaatkan buku KIA.
Mengingatkan orang tua untuk membawa bayi/Balita ke Posyandu atau ke fasilitas kesehatan seperti Puskesmas untuk mendapatkan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan.
Mengenali tanda-tanda bahaya dan membantu mencari pertolongan bila bayi/ Balita sakit.
Menganjurkan orangtua untuk mengikuti kelas ibu Balita
Mengingatkan orang tua untuk mengantar Balita ke PAUD Holistik Integratif.
Memantau dan melakukan stimulasi tumbuh kembang Bayi/Balita serta menyarankan untuk konsultasi bila tumbuh kembang berbeda dengan anak lain seusianya.
Menjaga agar bayi/ Balita terlindungi dari kekerasan dan kecelakaan.
Dalam meningkatkan kesehatan Anak usia sekolah dan Remaja :
Mengajarkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
Memberi nasihat atau memfasilitasi agar anak usia sekolah dan remaja mendapatkan gizi seimbang.
Mengingatkan remaja putri untuk mengkonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD).
Menganjurkan anak usia sekolah dan remaja untuk melakukan aktivitas fisik dan olahraga.
Mengingatkan anak usia sekolah untuk mendapatkan imunisasi anak sekolah (Bulan Imunisasi Anak Sekolah).
Memberi edukasi tentang kesehatan reproduksi pada anak usia sekolah dan remaja.
Memantau perilaku berisiko pada anak usia sekolah dan remaja serta memberi nasehat bila ditemukan.
Melindungi anak usia sekolah dan remaja dari tindak kekerasan.
Menasihati anak usia sekolah dan remaja untuk mencegah terjadinya kecelakaan.
Dalam meningkatkan kesehatan Dewasa dan Pra Lansia :
Menganjurkan mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang.
Menganjurkan dan memberi teladan untuk aktivitas fisik dan olah raga sesuai kemampuan.
Menganjurkan dan memberi teladan untuk tidak merokok dan tidak menggunakan NAPZA.
Menganjurkan perlunya pemeriksaan kesehatan berkala.
Menganjurkan merencanakan kehamilan untuk menghindari ‘4 Terlalu’ dan kehamilan tidak diinginkan
Memberikan contoh kehidupan rumah tangga yang sehat dan bebas dari kekerasan rumah tangga dan mencari bantuan bila ada kekerasan dalam rumah tangga.
Menjaga komunikasi yang baik antar anggota keluarga, menyarankan rekreasi untuk mengurangi stres.
Menganjurkan untuk tetap mempertahankan kapasitas inteligensia pada dewasa dan pra Lansia sehingga tetap produktif.
Dalam meningkatkan kesehatan Lansia :
Melakukan dan memberikan keteladanan dalam mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang.
Mempertahankan dan meningkatkan kapasitas inteligensia sehingga tetap aktif dan produktif
Melakukan dan memberikan keteladanan dalam aktivitas fisik dan olah raga.
Melakukan perilaku hidup sehat (CERDIK).
Mengikuti kegiatan di kelompok lansia (posyandu lansia/posbindu)
Melakukan kegiatan yang bermanfaat bagi dirinya, orang lain dan lingkungannya.
Selalu bersilaturahmi.
Beribadah dengan baik.
Mengenali masalah kesehatan dan mencari solusi.
Mengikuti program BPJS.
Dalam meningkatkan kesehatan Masyarakat:
Lansia sesuai kemampuannya dapat berperan dalam kegiatan masyarakat antara lain kegiatan Posyandu, Posyandu Lansia/Posbindu, PAUD, memberi keteladan dalam kesehatan lingkungan, aktif dalam gerakan sayang ibu, mendorong terciptanya lingkungan ramah usia (age friendly), mencegah kekerasan dan sebagainya.