SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
TUGAS STATISTIKA DASAR

                   MAKALAH
    DATA DAN PENYAJIAN DATA




                   Disusun oleh:


    Donni Windra            (06101008006)

    Shahnaz                 (06101008010)

    Nur Fadlilah            (06101008027)

   Erli oktafia Silitonga   (06101008002)

   Puteri Aprilianti        (06101008036)

   Nur ‘Aini                (06101008008)



FAKULTAS PERGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

           UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2011
                                   KATA PENGANTAR

       Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Berkat limpahan
Karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Data dan Penyajian data .

       Makalah yang berjudul Data dan Penyajian data ini ini dirancang untuk memberikan kita
wawasan yang lebih luas lagi mengenai data, syarat data yang baik, pengambilan dan
pengumpulan data, serta cara-cara penyajiannya dalam bentuk diagram, table, dan grafik.
Sehingga kita mampu memberikan hasil data dengan menggunakan cara-cara penyajian yang
lebih mudah dan tepat dan membuat orang yang membacanya dapat memahami dengan muda
maksud dari data yang kita berikan.

       Mudah-mudahan makalah ini dapat membantu memberikan gambaran mengenai cara-
cara penyajian data yang baik dan tepat sesuai dengan jenis data yang kita miliki .

       Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari sempurna. Saran dan
kritik dari dosen dan semua pihak, sangat kami harapkan dan akan kami jadikan sebagai sarana
introspeksi dan peningkatan kualitas laporan ataupun tulisan yang akan dibuat kemudian. Ucapan
terima kasih kami sampaikan kepada dosen mata kuliah Statistika Dasar dan kepada rekan-rekan
semua yang telah memberi dukungan yang sangat berarti.




                                                                         Palembang, April 2011




                                                                                      Penyusun
DAFTAR ISI

Kata pengantar …………………………………………………………………………….. i

Daftar isi …………………………………………………………………………………... ii

Data dan penyajian data …………………………………………………………………... 1

Data …………………………………………………………………………………….…..1

    1. pengertian data ……………………………………………………………….… 1

    2. Syarat data yang baik …………………………………………………………... 1

    3. Pembagian data ………………………………………………………….……...2

    4. Pengumpulan data ………………………………………………………….……3

Penyajian data …………………………………………………………………………...…4

Penyajian data dalam bentuk Diagram ……………………………………………………..4

Penyajian data dalam bentuk table …………………………………………………………6

Penyajian data dalam bentuk grafik ………………………………………………….….…11

Daftar Pustaka …………………………………………………………………………..….14
DATA DAN PENYAJIAN DATA



DATA



  1. Pengertian Data
       Setiap kegiatan yang berkaitan dengan statistika selalu berhubungan dengan data.
       Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian data adalah keterangan yang benar
       dan nyata. Data adalah bentuk jamak dari datum. Datum adalah keterangan atau
       informasi yang diperoleh dari satu pengamatan sedangkan data adalah segala keterangan
       atau informasi yang dapat memberikan gambaran tentang suatu keadaan. Sehingga, dapat
       diperoleh bahwa tujuan dari pengumpulan data adalah:
          a) Untuk memperoleh gambaran suatu keadaan
          b) Untuk dasar pengambilan keputusan


  2. Syarat data yang baik
       Untuk memperoleh kesimpulan yang tepat dan benar maka data yang dikumpulkan dalam
       pengamatan harus nyata dan benar, demikian sebaliknya.
       Syarat data yang baik diantaranya adalah:
          a) Data harus obyektif (sesuai dengan keadaan sebenarnya)
          b) Data harus mewakili (representatif)
          c) Data harus up to date
          d) Data harus relevan dengan masalah yang akan dipecahkan


  3. Pengambilan Data
       Data yang telah dikumpulkan dari suatu observasi disebut data observasi (data).
       a) Menurut cara memperolehnya data data dibagi atas:
          1) Data Primer
              Data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti.
              Contoh: Pemerintah melalui Biro Pusat Statistik melakukan sensus penduduk
              tahun 1980 untuk memperoleh data penduduk negara Indonesia.
2) Data Sekunder
              Data yang dikutip dari sumber lain.
              Contoh: suatu perusahaan memperoleh data dari laporan yang ada dari Biro pusat
              Statistik.


      b) Menurut sifatnya
          1) Data kualitatif
              Data yang tidak dalam bentuk angka.
              Contoh : Mutu barang disupermarket “X” bagus atau jelek.
          2) Data kuantitatif
              Data dalam bentuk angka.
              Contoh : data hasil ulangan mata pelajaran matematika siswa kelas enam di SD
              Terban adalah 8,9,6,7,8,9,….. .
              Data kuantitatif dibedakan menjadi 2 yaitu:
              a) Data Diskrit
                  Data yang dikumpulkandarin hasil membilang.
                  Contoh : keluarga Pak Amir mempunyai 3 anak laki-laki.
              b) Data kontinu
                  Data yang dikumpulkan dari hasil pengukuran.
                  Contoh : berat badan siswa kelas enam 40.5 kg, 45 kg, 37 kg, 35 kg, 39 kg.

4. Pengumpulan Data

     Jika kita memperhatikan definisi statistika, maka fungsi pertamanya adalah
mengumpulkan data. Proses pengumpulan data ada dua, yaitu sendus dan sampling.

   a) Sensus
      Sensus adalah cara pengumpulan data, jika setiap anggota populasi diteliti satu persatu.

   b) Sampling
      Sampling adalah cara mengumpulkan data dengan jalan mencatat atau meniliti sebagian
      kecil saja dari seluruh elemen yang menjadi objek penelitian. Jadi disini tidak semua
      anggota polulasi yg diteliti, tetapi hanya sebagian anggota saja yang diteliti. Akan tetapi
      yang sebagian itu harus menggambarkan keadaan yang sebenarnya. Dengan demikian
      sebagian dari anggota populasi itu dikatakan bersifat representatif.
Dalam pengertian sensus dan sampling ada istilah populasi. Istilah populasi sering
digunakan dalam mempelajari statistika. Menurut definisi, sebuah populasi mencakup semua
anggota dari kelompok yang diteliti. Jadi kita hanya mengamati sebagian anggota dari anggota
populasi, dengan sebagian anggota tersebut bersifat representative. Sebagian anggota yang
diambil dari populasi disebut sampel.

       Untuk memilih sampel dari suatu populasi dapat dilakukan dalam dua cara, yaitu:

          1. Cara acak

             Cara acak adalah cara pemilihan sejumlah anggota dari populasi yang dilakukan
       sedemikian rupa sehingga anggota-anggota populasi itu mempunyai kemungkinan yang
       sama untuk terpilih menjadi anggota sampel.

       Cara pemilihan anggota sampel dapat dilakukan dengan dua car yaitu:

       a) Dengan undian
              setiap anggota populasi diberi nomor, kemudian diundi untuk mendapatkan
       anggota sampel yang diharapkan. Cara seperti ini dilakukan jika jumlah anggota
       populasinya sedikit.

       b) Dengan table bilangan acak
              Dalam hal ini, untuk memilih anggotanya menggunakan table bilangan acak, yaitu
       table yang berisi sekumpulan bilangan yang dikelompokkan kedalam lima kolom dan
       lima baris.

          2. Cara tidak acak

               Cara tidak acak adalah cara pemilihan sejumlah anggota dari populasi dengans
       etiap anggotanya tidak mempunyai kemungkinan yang sama untuk terpilih menjadi
       anggota sampel. Dalam hal ini, anggota-anggota tertentu saja dari populasi yang akan
       terpilih menjadi anggota sampel, dan pemilihan anggota-anggota tersebut bersifat
       subyektif.
PENYAJIAN DATA

  1. Tabel
     A . Tabel Biasa

                Tabel biasa sering digunakan untuk bermacam keperluan baik bidang ekonomi,
     sosial, budaya daan lain – lain untuk menginformasikan data dari hasil penelitian atau
     hasil penyelidikan. Tabel biasa ini biasanya masih dalam bentuk tabel yang sederhana,
     yang mudah untuk dipahami oleh pembaca atau publik. Contoh :


     B. Tabel Kontingensi
            Tabel Kontigensi khusus data yang terletak antara baris dan kolom berjenis
     variabel kategori.

                                       Kinerja Ekonomi Makro Indonesia
        Indikator             1997         1998        1999         2000          2001
                             Suharto      Habibie     Habibie     Gus Dur       Gus Dur
                                                                                Projeksir
 1. LPE %                      7,82       -13,68       0,02         4,80          3,00
 2. Pengangguran,juta          2,7          8,5         >10         >12           >15
 3. Inflasi (%)                6,7         67,7        4,00         9,35          >11
 4. Nilai Tukar Rp/$          4,460        8,025       7,085       9,675         11,500
 5. Ekspor (minyak $)         53.44        48.85       48.67       61.32         68.00
 6. Impor(..)                 41.69        27.34       24.00       32.89         37.82
 7. Neraca berjalan (..)       4.89        4.10        5.79         5.00          4.40
 8. Cad devisa (..)           21.40        24.00       29.00       29.40         25.00
 9. Utang LN (..)             136.17      146.80      147.60       149.80        150.00
 10. Debt,. Service (..)      23.83        24.67       25.20       27.00         28.50


     C. Tabel Distribusi Frekuensi

     1) Pengertian Distribusi Frekuensi
Jika ada data kuantitatif dibuat menjadi beberapa kelompok maka akan diperoleh
daftar distribusi frekuensi. Distribusi frekuensi adalah penyusunan suatu data mulai dari
terkecil sampai dengan terbesar yang membagi banyaknya data ke dalam beberapa kelas.
Kegunaan data yang masuk dalam distribusi frekuensi adalah untuk memudahkan data
dalam penyajian, mudah dipahami, dan mudah dibaca sebagai bahan informasi, pada
gilirannya digunakan untuk perhitungan membuat gamabr statistika dalam berbagai bentu
penyajian data.
           Dalam distribusi frekeunsi, banyak obyek dikumpulkan dalam kelompok –
kelompok berbentuk a – b, yang disebut kelas interval. Kedalam kelas interval
dimasukkan semua data mulai dari a samapi dengan b. Urutan kelas interval disusun
mulai data terkecil terus kebawah sampai nilai data terbesar. Berturut – turul mulai dari
atas diberi nama kelas interval pertama, kelas interval kedua,... kelas interval terakhir. Ini
semua ada dalam kolom kiri, kolom kanan berisikan bilangan–bilangan yang menyatakan
berapa buah data terdapat dalam setiap kelas interval.
           Bilangan – bilangan sebelah kiri kelas interval disebut ujung bawah dan
bilangan - bilangan di sebelah kanannya disebut ujung atas. Selisih positif antara tiap dua
ujung bawah berurutan disebut panjang kelas interval. Selain itu, ada juga yang disebut
dengan batas kelas interval, batas bawah kelas sama dengan ujung bawah dikurangi 0,5
dan batas atas kelas sama dengan ujung atas ditambah dengan 0,5. Untuk data dicatat satu
desimal, maka batas bawah sama dengan ujung bawah dikurangi 0,05 dan batas atasnya
adalah ujung atas ditambah 0,05, dan begitu seterusnya. Untuk perhitungan nanti, dari
tiap kelas interval bisa diambil sebuah nilai sebagai wakil kelas. Yang lebih dikenal
adalah tanda kelas interval yang didapat dengan menggunakan aturan : tanda kelas = ½
(ujung bawah + ujung atas).
          Kemudian dikenal juga istilah rentang kelas yakni, data terbesar dikurangi data
terkecil. Untuk menentukan banyaknya kelas, dengan n banyaknya data, berukuran besar
n ≥ 200, kita dapat menggunakan aturan Sturges yaitu :

                      Banyak kelas = 1 + 3,3 log n
dan hasil akhirnya dijadikan bilangan bulat. Untuk menentukan panjang kelas interval (p)
dapat menggunakan aturan p = rentang : banyak kelas.
Distribusi frekuensi terdiri dari dua yaitu distribusi frekensi kategori dan
distribusi numerik. Distribusi frekuensi kategori ialah distribusi pengelompokkan datanya
disusun berbentuk kata –kata atau didasarkan pada kategori. Distribusi numerik adalah
distribusi frekuensi yang penyatuan kelas – kelasnya didasarkan pada angka – angka.
   a) Contoh Distribusi Frekuensi Kategorik
              DISTRIBUSI FREKUENSI PESERTA DIKLAT PERJENJANGAN
                              Jenis Diklat     Frekuensi

                                Adum                1.500

                               Adumla               1.200

                                Spama               750

                               Spamen               300

                                 Spati              150

                              Lemhannas              50

                                Jumlah              3850

   b) Contoh Distribusi Frekuensi Numerik
       Distribusi Frekuensi Nilai Statistika Kelas XI SMA
             Nilai Interval                  Frekuensi
                60 – 65                         4
                66 – 71                         5
                72 – 77                         10
                78 – 83                         12
                84 – 89                         6
                90 – 95                         3
                          Jumlah                40


2) Teknik Pembuatan Distribusi Frekuensi
   Langkah-langkah teknik pembuatan distribusi frekuensi dilakukan sebagai berikut.
   a) Urutkan data dari terkecil sampai terbesar.
b) Hitung jarak atau rentangan (R). Rumus : R = data tertinggi – data terendah
c) Hitung jumlah kelas (K) dengan sturges:
   Rumus:            Jumlah Kelas (K) = 1 + 3,3 log n
                     n = Jumlah data

d) Hitung panjang kelas interval (P). Rumus:

e) Tentukan batas data terendah atau ujung data pertama, dilanjutkan menghitung
   kelas interval, caranya menjumlahkan ujung bawah kelas sampai pada data
   terakhir.
f) Buat table sementara (tabulasi data) dengan cara dihitung satu demi satu yang
   sesuai dengan urutan interval kelas.
                                   Contoh Tabulasi Data
               Interval                   Rincian                    Frekuensi (f)




                                                    Jumlah


g) Membuat table distribusi frekuensi dengan cara memindahkan semua angka
   frekuensi (f).

   Contoh distribusi frekuensi:
   Diketahui nilai ujian statistika siswa kelas XI SMA yang diikuti 40 siswa
   diperoleh data:
   70, 70, 61, 64, 68, 67, 80, 80, 75, 76, 80, 78, 60, 63, 71, 88, 88, 94, 78, 79, 75, 77,
   77, 83, 82, 82, 79, 86, 93, 85, 88, 74, 73, 75, 82, 95, 73, 74, 81, 85.
   a) Urutkan data dari terkecil sampai terbesar
       60, 61, 63, 64, 67, 68, 70, 70, 71, 73, 73, 74, 74, 75, 75, 75, 76, 77, 77, 78, 78,
       79, 79, 89, 80, 80, 81, 82, 82, 82, 83, 85, 85, 86, 88, 88, 88, 93, 94, 95.
   b) Hitung jarak atau rentangan
       R = data tertinggi – data terendah
       R = 95 – 60 = 35
   c) Hitung jumlah kelas (K) dengan sturges:
       K = 1 + 3,3 log n
       K = 1 + 3,3 log 40
       K = 1 + 3,3 . 1,602
       K = 1 + 5, 2866
K = 6,2866
d) Hitung panjang kelas interval (P)



e) Tentukan batas kelas interval panjang kelas (P).
   (60 + 6) = 66 – 1 = 65
   (66 + 6) = 72 – 1 = 71
   (72 + 6) = 78 – 1 = 77
   (78 + 6) = 84 – 1 = 83
   (84 + 6) = 90 – 1 = 89
   (90 + 6) = 96 – 1 = 95
f) Buat tabel sementara dengan cara dihitung satu demi satu yang sesuai dengan
   urutan interval kelas:
               Distribusi frekuensi nilai statistika siswa kelas XI SMA
                  Nilai Interval               Rincian               Frekuensi
                      60 – 65                        ||||                4
                      66 – 71                        ||||                5
                      72 – 77                     |||| ||||             10
                      78 – 83                   |||| |||| ||            12
                      84 – 89                       |||| |               6
                      90 – 95                         |||                3
                                                            Jumlah      40
g) Membuat tabel distribusi frekuensi dengan cara memindahkan semua agka
   frekuensi.
               Distribusi Frekuensi Nilai Statistika Kelas XI SMA
                Nilai Interval                Frekuensi
                   60 – 65                        4
                   66 – 71                        5
                   72 – 77                       10
                   78 – 83                       12
                   84 – 89                        6
                   90 – 95                        3
                             Jumlah              40


   Beberapa bentuk distribusi frekuensi, yaitu:
   a) Distribusi Frekuensi Relatif
   b) Distribusi Frekuensi Kumulatif
      (1) Distribusi Frekuensi Kumulatif (Kurang Dari)
(2) Distribusi Frekuensi Kumulatif (Lebih Dari)
               c) Distribusi Frekuensi Kumulatif Relatif
                  (1) Distribusi Frekuensi Kumulatif Relatif (Kurang dari)
                  (2) Distribusi Frekuensi Kumulatif Relatif (Lebih Dari)



A. Distribusi Frekuensi Relatif

           Distribusi frekuensi relatif adalah distribusi yang nilai frekuensinya tidak
   dinyatakan dalam bentuk angka mutlak atau nilai mutlak, akan tetapi setiapkelasnya
   dinyatakan dalam bentuk angka persentase (100%) atau angka relatif. Teknik perhitungan
   distribusi frekuensi relatif yaitu dengan cara membagi angka distribusi frekuensi mutlak
   dnegan jumlah keseluruhan distribusi frekuensi (n) dikalikan 100%, atau dengan rumus:



   f relatif kelas-1 = 4/40 x 100% = 10%
   f relatif kelas-2 = 5/40 x 100% = 12,5%
   f relatif kelas-3 = 10/40 x 100% = 25%
   f relatif kelas-4 = 12/40 x 100% = 30%
   f relatif kelas-5 = 6/40 x 100% = 15%
   f relatif kelas-6 = 3/40 x 100% = 7,5%
           Dari hasil diatas, dimasukkan ke dalam tabel distribusi frekuensi relatif.
                   Distribusi Frekuensi Relatif Nilai Statistika Kelas XI SMA
              Nilai Interval                  Frekuensi              f ( relatif)
                  60 – 65                          4                      10%
                  66 – 71                          5                     12,5%
                  72 – 77                         10                      25%
                  78 – 83                         12                      30%
                  84 – 89                          6                      15%
                  90 – 95                          3                      7,5%
                            Jumlah                40                    100,00%
B. Distribusi Frekuensi Kumulatif
             Distribusi frekuensi kumulatif ( fkum) adalah distribusi frekuensi yang nilai
      frekuensinya (f) diperoleh dengan cara menjumlahkan frekuensi demi frekuensi.
      Distribusi frekuensi kumulatif dibagi menjadi dua, yaitu:
             1. Distribusi frekuensi kumulatif kurang dari (menggunakan tepi atas).
              2. Distribusi frekuensi kumulatif lebih dari (menggunakan tepi bawah).
              Nilai ujian statistika siswa kelas XI SMA yang diikuti 40 siswa diperoleh data:
              70, 70, 61, 64, 68, 67, 80, 80, 75, 76, 80, 78, 60, 63, 71, 88, 88, 94, 78, 79, 75, 77,
              77, 83, 82, 82, 79, 86, 93, 85, 88, 74, 73, 75, 82, 95, 73, 74, 81, 85.

                                Distribusi Frekuensi Nilai Statistika Kelas XI SMA
                        Nilai Interval           Frekuensi          Tepi Bawah         Tepi Atas
                           60 – 65                    4                 59,5             65,5
                           66 – 71                    5                 65,5             71,5
                           72 – 77                   10                 71,5             77,5
                           78 – 83                   12                 77,5             83,5
                           84 – 89                    6                 83,5             89,5
                           90 – 95                    3                 89,5             95,5
                                      Jumlah         40


              Dari tabel diatas dapat dibuat daftar frekuensi kumulatif kurang dari dan lebih
              dari seperti berikut.
Distribusi Frekuensi kumulatif (kurangdari)        Distribusi Frekuensi kumulatif (Lebih dari)
Nilai ujian statistika siswa kelas XI SMA            Nilai ujian statistika siswa kelas XI SMA
          Nilai          fkum
         ≤ 59,5           0
         ≤ 65,5           4
         ≤ 71,5           9
         ≤ 77,5           19
         ≤ 83,5           31
         ≤ 89,5           37
≤ 95,5           40                                  Nilai           fkum
                                                          ≥ 59,5              40
                                                          ≥ 65,5              36
                                                          ≥ 71,5              31
                                                          ≥ 77,5              21
                                                          ≥ 83,5              9
                                                          ≥ 89,5              3
                                                          ≥ 95,5              0

C. Distribusi Frekuensi Relatif Kumulatif
          Distribusi frekuensi kumulatif relatif adalah distribusi frekuensi yang mana nilai
   frekuensi kumulatif diubah menjadi nilai frekuensi relatif atau dalam bentuk persentase
   (%) atau dengan rumus:



   Table distributif frekuensi kumulatif relatif dibagi menjadi dua, yaitu:
   1. Distributif frekuensi kumulatif relatif (kurang dari)
      f kum(%) = 4/40 x 100% = 10%
      f kum(%) = 9/40 x 100% = 22,5%
      f kum(%) = 19/40 x 100% = 47,5%
      f kum(%) = 31/40 x 100% = 77,5%
      f kum(%) = 37/40 x 100% = 92,5%
      f kum(%) = 40/40 x 100% = 100%

                  Distribusi Frekuensi kumulatif relatif (kurangdari)
                           Nilai ujian statistika siswa kelas XI SMA
                                    Nilai          fkum
                                   ≤ 65,5          10%
                                   ≤ 71,5         22,5%
                                   ≤ 77,5         47,5%
                                   ≤ 83,5         77,5%
                                   ≤ 89,5         92,5%
                                   ≤ 95,5         100%
2. Distributif frekuensi kumulatif relatif (Lebih dari)
      f kum(%) = 40/40 x 100% = 100%
      f kum(%) = 36/40 x 100% = 90%
      f kum(%) = 31/40 x 100% = 77,5%
      f kum(%) = 21 /40 x 100% = 52,5%
      f kum(%) = 9/40 x 100% = 22,5%
      f kum(%) = 3/40 x 100% = 7,5%




                  Distribusi Frekuensi kumulatif relatif (Lebih dari)
                          Nilai ujian statistika siswa kelas XI SMA
                                   Nilai           fkum
                                  ≥ 59,5          100%
                                  ≥ 65,5          90%
                                  ≥ 71,5          77,5%
                                  ≥ 77,5          52,5%
                                  ≥ 83,5          22,5%
                                  ≥ 89,5          7,5%

2. GRAFIK
             Grafik adalah lukisan pasang surutya suatu keadaaan dengan garis atau gambar
   (tentang turun naiknya hasil satistik). Apabila data yang disusun rapi berbentuk distribusi
   frekuensi dapat digambarkan dengan cara membuat grafik yaitu : histogram, polygon
   frekuensi, dan ogive.
       a. Histogram

           Dari suatu data yang diperoleh dapat disusun dalam tabel distribusi frekuensi dan
   disajikan dalam bentuk diagram yang disebut histogram. Jika pada diagram batang,
   gambar batang-batangnya terpisah maka pada histogram gambar batang-batangnya
   berimpit. Histogram ialah grafik yang menggambarkan suatu distribusi frekuensi dengan
   beberapa segi empat. Langkah –langkah membuat histogram, yaitu:

1) Buatlah absis dan ordinat
   Absis ialah sumbu mendatar (X) menyatakan nilai.
   Ordinat ialah sumbu mendatar (Y) menyatakan frekuensi.
2) Berikan nama pada masing-masing sumbu dengan cara, sumbu absis diberi nama nilai
   dan ordinat diberi nama frekuensi.
3) Buatlah skala absis dan ordinat.
4) Buatlah batas kelas dengan cara:
   a) Ujung bawah interval kelas dikurangi 0,5
   b) Ujung atas interval kelas ditambah 0,5.
      60 – 0,5 = 59,5
      65 + 0,5 = 65,5
      71 + 0,5 = 71,5
      77 + 0,5 = 77,5
      83 + 0,5 = 83,5
      89 + 0,5 = 89,5
      95 + 0,5 = 95,5




5) Membuat tabel distribusi frekuensi unutk histogram sebagai berikut:

                                      Distribusi Frekuensi
                            Nilai ujian statistika siswa kelas XI SMA
       Nilai               Batas Kelas                            Frekuensi (f)
                           59,5                                                   4
               60 – 65     65,5                                                   5
               66 – 71     71,5                                               10
               72 – 77     77,5                                               12
               78 – 83     83,5                                                   6
               84 – 89     89,5                                                   3
               90 – 95     95,5
       Jumlah                                                                 40



6) Membuat grafik histogram, sebagai berikut.
GRAFIK HISTOGRAM
            14
            12
            10
FREKUENSI

             8
             6
             4
             2
             0

                                         BATAS KELAS




  b. Poligon Frekuensi
                    Poligon frekuensi ialah grafik garis yang menghubungkan nilai tengah tiap
            sisi atas yang berdekatan dengan nlai tengah jarak frekuensi mutlak masing-
            masing. Perbedaan antara histogram dan polygon frekuensi adalah : 1. Histogram
            menggunakan batas kelas sedangkan poligon mnggunakan titik tengah, dan 2.
            Grafik histogram berwujud segi empat sedangkan grafik poligon berwujud garis-
            garis atau kurva yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya.
                    Poligon frekuensi dapat dibuat dengan langkah-langkah, sebagai berikut:
            1. Buatlah titik tengah kelas dengan cara: Nilai yang terdapat ditengah interval
                 kelas atau nilai ujung bawah kelas ditambah nilai ujung atau kelas dikalikan
                 setengah, sebagai berikut:
                 (60 + 65) x ½ = 62,5
                 (66 + 71) x ½ = 68,5
                 (72 + 77) x ½ = 74,5
                 (78 + 83) x ½ = 80,5
                 (84 + 89) x ½ = 86,5
                 (90 + 95) x ½ = 92,5
            2. Buatlah tabel distribusi frekuensi untuk membuat histogram .
                                Distribusi Frekuensi Nilai Statistika Kelas XI SMA
                   Nilai Interval             Titik Tengah Kelas              Frekuensi
                      60 – 65                       62,5                             4
66 – 71                  68,5                         5
                72 – 77                  74,5                         10
                78 – 83                  80,5                         12
                84 – 89                  86,5                         6
                90 – 95                  92,5                         3
                                                      Jumlah          40




   3. Membuat grafik poligon frekuensi.

                          Poligon Frekuensi
           14
           12
           10
            8
            6
            4
            2
            0
                   62.5   68.5    74.5       80.5       86.5   92.5
                                 Titik tengah kelas




c. Ogive

           Ogive ialah distribusi frekuensi kumulatif yang menggambarkan
  diagramnya dalam sumbu tegak dan mendatar atau eksponensial. Ogive terbagi
dua yaitu: Ogive naik dan ogive turun. Daftar frekuensi kumulatif kurang dari dan
lebih dari dapat disajikan dalam bidang Cartesius. Tepi atas (67,5; 70,5; …; 82,5)
atau tepi bawah (64,5; 67,5; …; 79,5) diletakkan pada sumbu X sedangkan
frekuensi kumulatif kurang dari atau frekuensi kumulatif lebih dari diletakkan
pada sumbu Y. Apabila titik-titik yang diperlukan dihubungkan, maka terbentuk
kurva yang disebut ogive. Ada dua macam ogive, yaitu ogive naik dan ogive
turun. Ogive naik apabila grafik disusun berdasarkan distribusi frekuensi
kumulatif kurang dari. Sedangkan ogive turun apabila berdasarkan distribusi
frekuensi kumulatif lebih dari. Ogive naik dan ogive turun data di atas adalah
sebagai berikut.


               Ogive naik (Ogive Positif)
               Distribusi Frekuensi kumulatif (kurangdari)
               Nilai ujian statistika siswa kelas XI SMA
                          Nilai             fkum
                          ≤ 59,5             0
                          ≤ 65,5             4
                          ≤ 71,5             9
                          ≤ 77,5            19
                          ≤ 83,5            31
                          ≤ 89,5            37
                          ≤ 95,5            40
OGIVE POSITIF
45
40
35
30
25
20
15
10
 5
 0
     59.5   65.5      71.5   77.5    83.5   89.5   95.5




        Ogive Turun (Ogive Negatif)
        Distribusi Frekuensi kumulatif (Lebih dari)
        Nilai ujian statistika siswa kelas XI SMA

                   Nilai            fkum
                   ≥ 59,5           40
                   ≥ 65,5           36
                   ≥ 71,5           31
                   ≥ 77,5           21
                   ≥ 83,5            9
                   ≥ 89,5            3
                   ≥ 95,5            0
OGIVE NEGATIF
         45
         40
         35
         30
         25
         20
         15
         10
          5
          0
               59.5    65.5     71.5   77.5   83.5    89.5    95.5




       4. DIAGRAM
       Diagram ialah gambaran untuk memperlihatkan atau menerangkan sesuatu data
yang akan disajikan.
       a. Diagram Batang
              Diagram batang adalah diagram berdasarkan data berbentuk kategori.
          Diagram ini banyak digunakan untuk membandingkan data maupun
          menunjukkan hubungan suatu data dengan data keseluruhan. Diagram ini
          penyajian datanya dalam bentuk batang, sebuah batang melukiskan jumlah
          tertentu dari data.
              Cara menggambar diagram batang yaitu diperlukan sumbu tegak (vertikal)
          dan sumbu mendatar (horizontal) yang berpotongan tegak lurus. Sumbu tegak
          maupun sumbu mendatar dibagi eberapa bagian dengan skala nilai yang sama,
          walaupun demikian skala (ukuran) antara sumbu tegak dengan sumbu
          mendatar       tidak perlu dibuat sama, disesuaikan dengan penampilan
          diagramnya.
b. Diagram Garis
       Diagram garis adalah suatu diagram yang digunakan berdasarkan suatu
   waktu, biasanya waktu yang digunakan dalam bulan atau tahun. Kegunaan
   diagram garis adalah untuk dapat melihat gambaran tentang perubahan
   peristiwa dalam suatu periode (jangka waktu) tertentu.




c. Diagram Lingkaran
       Penyajian data dalam bentuk diagram lingkaran didasarkan pada sebuah
   lingkaran yang dibagi-bagi dalam beberapa bagian sesuai dengan macam data
   dan perbandingan frekuensi masing-masing data yang disajikan. Langkah-
   langkah membuat diagram lingkaran:
       1. Ubahlah setiap perubahan nilai data disesuaikan dengan nilai data
          tersebut ke dalam derajat.
2. Buatlah lingkaran (360˚) lalu bagilah lingkaran tersebut menjadi
         beberapa bidang.
      3. Setiap bidang menggambarkan kategori data.




d. Diagram Lambang
       Diagram gambar sering dipakai untuk memperoleh gambaran kasar
   sesuatu peristiwa. Pada diagram ini sebuah gambar mewakili jumlah tertentu
   dari data. Lambang yang digunakan harus sesuai dengan objek yang diteliti.
   Misalnya, data yang digunakan mengenai jumlah siswa, maka lambing yang
   digunakan adalah gambar orang. Kesulitan yang sering dihadapi ialah ketika
   menggunakan bagian gambar yang tidak sesuai dengan wakil gambar untuk
   jumlah tertentu.
DAFTAR PUSTAKA
http://rumus-soal.blogspot.com/2010/05/menyajikan-data-dalam-bentuk-tabel.html, diakses
tanggal 20 september 2011, 15:00.

http://blog.unsri.ac.id/amautari/lectures/statistika-dasar-penyajian-data/mrdetail/14862/.html,
diakses tanggal 20 september 2011, 16:00.

http://p4tkmatematika.org/downloads/sd/Statistika.pdf, diakses tanggal 21 september 2011,
15:30.

Herrhyanto, Nar dan Akid Hamid. 1993. Statistika Dasar. Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.

Riduwan. 2009. Dasar-dasar statistika. Bandung: Alfabeta.

More Related Content

What's hot

Statistika ekonomi dan bisnis 1
Statistika ekonomi dan bisnis 1Statistika ekonomi dan bisnis 1
Statistika ekonomi dan bisnis 1lussyani
 
Data dan Penyajian Data
Data dan Penyajian DataData dan Penyajian Data
Data dan Penyajian Datarezkiyurika
 
Makalah statistika (analisis teknik penelitian)
Makalah statistika (analisis teknik penelitian)Makalah statistika (analisis teknik penelitian)
Makalah statistika (analisis teknik penelitian)wilmamamsky
 
MAKALAH TENTANG PROYEK MATEMATIKA
MAKALAH TENTANG PROYEK MATEMATIKAMAKALAH TENTANG PROYEK MATEMATIKA
MAKALAH TENTANG PROYEK MATEMATIKAgina_shabrin
 
Kuliah 1 konsep dasar statistika niken
Kuliah 1 konsep dasar statistika nikenKuliah 1 konsep dasar statistika niken
Kuliah 1 konsep dasar statistika nikenNiken Feladita
 
Statiska pertemuan 1
Statiska pertemuan 1Statiska pertemuan 1
Statiska pertemuan 1muhamadfikih1
 
Makalah statistika dasar 2015 universitas sriwijaya
Makalah statistika dasar 2015 universitas sriwijayaMakalah statistika dasar 2015 universitas sriwijaya
Makalah statistika dasar 2015 universitas sriwijayaDhea Budiman
 
Makalah Dasar-dasar Statistika "Himpunan"
Makalah Dasar-dasar Statistika "Himpunan"Makalah Dasar-dasar Statistika "Himpunan"
Makalah Dasar-dasar Statistika "Himpunan"zn Yedhi
 
pengolahan data
pengolahan datapengolahan data
pengolahan dataPutra Yasa
 
1. pengertian statistik, statistika, statistik deskriptif dan statistik infer...
1. pengertian statistik, statistika, statistik deskriptif dan statistik infer...1. pengertian statistik, statistika, statistik deskriptif dan statistik infer...
1. pengertian statistik, statistika, statistik deskriptif dan statistik infer...Ria Defti Nurharinda
 
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 3 : Ukuran Penyimpangan
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 3 : Ukuran PenyimpanganESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 3 : Ukuran Penyimpangan
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 3 : Ukuran PenyimpanganAncilla Kustedjo
 
Makalah Statistika, Ekonomi dan Bisnis II
Makalah Statistika, Ekonomi dan Bisnis IIMakalah Statistika, Ekonomi dan Bisnis II
Makalah Statistika, Ekonomi dan Bisnis IIWidia Ratnasari Samosir
 

What's hot (20)

Statistika
StatistikaStatistika
Statistika
 
Statistika ekonomi dan bisnis 1
Statistika ekonomi dan bisnis 1Statistika ekonomi dan bisnis 1
Statistika ekonomi dan bisnis 1
 
Data dan Penyajian Data
Data dan Penyajian DataData dan Penyajian Data
Data dan Penyajian Data
 
Makalah Statistika Dasar
Makalah Statistika DasarMakalah Statistika Dasar
Makalah Statistika Dasar
 
Modul 1 statistika deskriptif
Modul 1 statistika deskriptifModul 1 statistika deskriptif
Modul 1 statistika deskriptif
 
Makalah statistika (analisis teknik penelitian)
Makalah statistika (analisis teknik penelitian)Makalah statistika (analisis teknik penelitian)
Makalah statistika (analisis teknik penelitian)
 
MAKALAH TENTANG PROYEK MATEMATIKA
MAKALAH TENTANG PROYEK MATEMATIKAMAKALAH TENTANG PROYEK MATEMATIKA
MAKALAH TENTANG PROYEK MATEMATIKA
 
PENGOLAHAN DATA
PENGOLAHAN DATAPENGOLAHAN DATA
PENGOLAHAN DATA
 
Statistik & Probabilitas
Statistik & ProbabilitasStatistik & Probabilitas
Statistik & Probabilitas
 
Biostatistik
BiostatistikBiostatistik
Biostatistik
 
Statistik Dasar
Statistik Dasar Statistik Dasar
Statistik Dasar
 
Kuliah 1 konsep dasar statistika niken
Kuliah 1 konsep dasar statistika nikenKuliah 1 konsep dasar statistika niken
Kuliah 1 konsep dasar statistika niken
 
Statiska pertemuan 1
Statiska pertemuan 1Statiska pertemuan 1
Statiska pertemuan 1
 
Makalah statistika dasar 2015 universitas sriwijaya
Makalah statistika dasar 2015 universitas sriwijayaMakalah statistika dasar 2015 universitas sriwijaya
Makalah statistika dasar 2015 universitas sriwijaya
 
Makalah Dasar-dasar Statistika "Himpunan"
Makalah Dasar-dasar Statistika "Himpunan"Makalah Dasar-dasar Statistika "Himpunan"
Makalah Dasar-dasar Statistika "Himpunan"
 
pengolahan data
pengolahan datapengolahan data
pengolahan data
 
1. pengertian statistik, statistika, statistik deskriptif dan statistik infer...
1. pengertian statistik, statistika, statistik deskriptif dan statistik infer...1. pengertian statistik, statistika, statistik deskriptif dan statistik infer...
1. pengertian statistik, statistika, statistik deskriptif dan statistik infer...
 
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 3 : Ukuran Penyimpangan
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 3 : Ukuran PenyimpanganESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 3 : Ukuran Penyimpangan
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 3 : Ukuran Penyimpangan
 
Makalah Statistika, Ekonomi dan Bisnis II
Makalah Statistika, Ekonomi dan Bisnis IIMakalah Statistika, Ekonomi dan Bisnis II
Makalah Statistika, Ekonomi dan Bisnis II
 
Tugas statistika dasar
Tugas statistika dasarTugas statistika dasar
Tugas statistika dasar
 

Similar to STATISTIKA

Dasar Dasar Statistika
Dasar Dasar StatistikaDasar Dasar Statistika
Dasar Dasar Statistikaformatik
 
45567964-Makalah-STATISTIK.pdfkelomppl 1
45567964-Makalah-STATISTIK.pdfkelomppl 145567964-Makalah-STATISTIK.pdfkelomppl 1
45567964-Makalah-STATISTIK.pdfkelomppl 1hasrilamriawan
 
1._PENGANTAR_PROBABILITASbsbhshshsh_.pptx
1._PENGANTAR_PROBABILITASbsbhshshsh_.pptx1._PENGANTAR_PROBABILITASbsbhshshsh_.pptx
1._PENGANTAR_PROBABILITASbsbhshshsh_.pptxVBachtiar
 
makalah statistik, statistika, macam data
makalah statistik, statistika, macam datamakalah statistik, statistika, macam data
makalah statistik, statistika, macam dataAisyah Turidho
 
1 a pengertian-dasar-statistika
1 a pengertian-dasar-statistika1 a pengertian-dasar-statistika
1 a pengertian-dasar-statistikaSalma Van Licht
 
Pertemuan 2 (statistik, statistika, macam data)
Pertemuan 2 (statistik, statistika, macam data)Pertemuan 2 (statistik, statistika, macam data)
Pertemuan 2 (statistik, statistika, macam data)reno sutriono
 
Data dan Penyajian Data
Data dan Penyajian DataData dan Penyajian Data
Data dan Penyajian Datarezkiyurika
 
Bab 1 (pengertian statistik)
Bab 1 (pengertian statistik)Bab 1 (pengertian statistik)
Bab 1 (pengertian statistik)fatria anggita
 
Pengantar statistik revisi (pak Drajat Setiawan)
Pengantar statistik revisi (pak Drajat Setiawan)Pengantar statistik revisi (pak Drajat Setiawan)
Pengantar statistik revisi (pak Drajat Setiawan)Ratih Aryati
 
MODUL-1(090523)-compressed (2).pdf
MODUL-1(090523)-compressed (2).pdfMODUL-1(090523)-compressed (2).pdf
MODUL-1(090523)-compressed (2).pdfssuser411ce8
 
Ranum Putri Salsabila PAI 3 C. Statistika Pendidikan.pptx
Ranum Putri Salsabila PAI 3 C. Statistika Pendidikan.pptxRanum Putri Salsabila PAI 3 C. Statistika Pendidikan.pptx
Ranum Putri Salsabila PAI 3 C. Statistika Pendidikan.pptxmunaazkia
 

Similar to STATISTIKA (20)

PENGENALAN STATISTIK
PENGENALAN STATISTIKPENGENALAN STATISTIK
PENGENALAN STATISTIK
 
Dasar Dasar Statistika
Dasar Dasar StatistikaDasar Dasar Statistika
Dasar Dasar Statistika
 
45567964-Makalah-STATISTIK.pdfkelomppl 1
45567964-Makalah-STATISTIK.pdfkelomppl 145567964-Makalah-STATISTIK.pdfkelomppl 1
45567964-Makalah-STATISTIK.pdfkelomppl 1
 
Makalah statistik
Makalah statistikMakalah statistik
Makalah statistik
 
1._PENGANTAR_PROBABILITASbsbhshshsh_.pptx
1._PENGANTAR_PROBABILITASbsbhshshsh_.pptx1._PENGANTAR_PROBABILITASbsbhshshsh_.pptx
1._PENGANTAR_PROBABILITASbsbhshshsh_.pptx
 
Makalah tik topik 6
Makalah tik topik 6Makalah tik topik 6
Makalah tik topik 6
 
makalah statistik, statistika, macam data
makalah statistik, statistika, macam datamakalah statistik, statistika, macam data
makalah statistik, statistika, macam data
 
1 a pengertian-dasar-statistika
1 a pengertian-dasar-statistika1 a pengertian-dasar-statistika
1 a pengertian-dasar-statistika
 
Pertemuan 2 (statistik, statistika, macam data)
Pertemuan 2 (statistik, statistika, macam data)Pertemuan 2 (statistik, statistika, macam data)
Pertemuan 2 (statistik, statistika, macam data)
 
Bahasa indo
Bahasa indoBahasa indo
Bahasa indo
 
Data dan Penyajian Data
Data dan Penyajian DataData dan Penyajian Data
Data dan Penyajian Data
 
Materi statistika-smp
Materi statistika-smpMateri statistika-smp
Materi statistika-smp
 
pertemuan 1.pdf
pertemuan 1.pdfpertemuan 1.pdf
pertemuan 1.pdf
 
Bab 1 (pengertian statistik)
Bab 1 (pengertian statistik)Bab 1 (pengertian statistik)
Bab 1 (pengertian statistik)
 
Pengantar statistik revisi (pak Drajat Setiawan)
Pengantar statistik revisi (pak Drajat Setiawan)Pengantar statistik revisi (pak Drajat Setiawan)
Pengantar statistik revisi (pak Drajat Setiawan)
 
Statistik dasar
Statistik dasarStatistik dasar
Statistik dasar
 
Xii statistika
Xii statistikaXii statistika
Xii statistika
 
Xii statistika
Xii statistikaXii statistika
Xii statistika
 
MODUL-1(090523)-compressed (2).pdf
MODUL-1(090523)-compressed (2).pdfMODUL-1(090523)-compressed (2).pdf
MODUL-1(090523)-compressed (2).pdf
 
Ranum Putri Salsabila PAI 3 C. Statistika Pendidikan.pptx
Ranum Putri Salsabila PAI 3 C. Statistika Pendidikan.pptxRanum Putri Salsabila PAI 3 C. Statistika Pendidikan.pptx
Ranum Putri Salsabila PAI 3 C. Statistika Pendidikan.pptx
 

STATISTIKA

  • 1. TUGAS STATISTIKA DASAR MAKALAH DATA DAN PENYAJIAN DATA Disusun oleh: Donni Windra (06101008006) Shahnaz (06101008010) Nur Fadlilah (06101008027) Erli oktafia Silitonga (06101008002) Puteri Aprilianti (06101008036) Nur ‘Aini (06101008008) FAKULTAS PERGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
  • 2. 2011 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Berkat limpahan Karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Data dan Penyajian data . Makalah yang berjudul Data dan Penyajian data ini ini dirancang untuk memberikan kita wawasan yang lebih luas lagi mengenai data, syarat data yang baik, pengambilan dan pengumpulan data, serta cara-cara penyajiannya dalam bentuk diagram, table, dan grafik. Sehingga kita mampu memberikan hasil data dengan menggunakan cara-cara penyajian yang lebih mudah dan tepat dan membuat orang yang membacanya dapat memahami dengan muda maksud dari data yang kita berikan. Mudah-mudahan makalah ini dapat membantu memberikan gambaran mengenai cara- cara penyajian data yang baik dan tepat sesuai dengan jenis data yang kita miliki . Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari sempurna. Saran dan kritik dari dosen dan semua pihak, sangat kami harapkan dan akan kami jadikan sebagai sarana introspeksi dan peningkatan kualitas laporan ataupun tulisan yang akan dibuat kemudian. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada dosen mata kuliah Statistika Dasar dan kepada rekan-rekan semua yang telah memberi dukungan yang sangat berarti. Palembang, April 2011 Penyusun
  • 3. DAFTAR ISI Kata pengantar …………………………………………………………………………….. i Daftar isi …………………………………………………………………………………... ii Data dan penyajian data …………………………………………………………………... 1 Data …………………………………………………………………………………….…..1 1. pengertian data ……………………………………………………………….… 1 2. Syarat data yang baik …………………………………………………………... 1 3. Pembagian data ………………………………………………………….……...2 4. Pengumpulan data ………………………………………………………….……3 Penyajian data …………………………………………………………………………...…4 Penyajian data dalam bentuk Diagram ……………………………………………………..4 Penyajian data dalam bentuk table …………………………………………………………6 Penyajian data dalam bentuk grafik ………………………………………………….….…11 Daftar Pustaka …………………………………………………………………………..….14
  • 4. DATA DAN PENYAJIAN DATA DATA 1. Pengertian Data Setiap kegiatan yang berkaitan dengan statistika selalu berhubungan dengan data. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian data adalah keterangan yang benar dan nyata. Data adalah bentuk jamak dari datum. Datum adalah keterangan atau informasi yang diperoleh dari satu pengamatan sedangkan data adalah segala keterangan atau informasi yang dapat memberikan gambaran tentang suatu keadaan. Sehingga, dapat diperoleh bahwa tujuan dari pengumpulan data adalah: a) Untuk memperoleh gambaran suatu keadaan b) Untuk dasar pengambilan keputusan 2. Syarat data yang baik Untuk memperoleh kesimpulan yang tepat dan benar maka data yang dikumpulkan dalam pengamatan harus nyata dan benar, demikian sebaliknya. Syarat data yang baik diantaranya adalah: a) Data harus obyektif (sesuai dengan keadaan sebenarnya) b) Data harus mewakili (representatif) c) Data harus up to date d) Data harus relevan dengan masalah yang akan dipecahkan 3. Pengambilan Data Data yang telah dikumpulkan dari suatu observasi disebut data observasi (data). a) Menurut cara memperolehnya data data dibagi atas: 1) Data Primer Data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti. Contoh: Pemerintah melalui Biro Pusat Statistik melakukan sensus penduduk tahun 1980 untuk memperoleh data penduduk negara Indonesia.
  • 5. 2) Data Sekunder Data yang dikutip dari sumber lain. Contoh: suatu perusahaan memperoleh data dari laporan yang ada dari Biro pusat Statistik. b) Menurut sifatnya 1) Data kualitatif Data yang tidak dalam bentuk angka. Contoh : Mutu barang disupermarket “X” bagus atau jelek. 2) Data kuantitatif Data dalam bentuk angka. Contoh : data hasil ulangan mata pelajaran matematika siswa kelas enam di SD Terban adalah 8,9,6,7,8,9,….. . Data kuantitatif dibedakan menjadi 2 yaitu: a) Data Diskrit Data yang dikumpulkandarin hasil membilang. Contoh : keluarga Pak Amir mempunyai 3 anak laki-laki. b) Data kontinu Data yang dikumpulkan dari hasil pengukuran. Contoh : berat badan siswa kelas enam 40.5 kg, 45 kg, 37 kg, 35 kg, 39 kg. 4. Pengumpulan Data Jika kita memperhatikan definisi statistika, maka fungsi pertamanya adalah mengumpulkan data. Proses pengumpulan data ada dua, yaitu sendus dan sampling. a) Sensus Sensus adalah cara pengumpulan data, jika setiap anggota populasi diteliti satu persatu. b) Sampling Sampling adalah cara mengumpulkan data dengan jalan mencatat atau meniliti sebagian kecil saja dari seluruh elemen yang menjadi objek penelitian. Jadi disini tidak semua anggota polulasi yg diteliti, tetapi hanya sebagian anggota saja yang diteliti. Akan tetapi yang sebagian itu harus menggambarkan keadaan yang sebenarnya. Dengan demikian sebagian dari anggota populasi itu dikatakan bersifat representatif.
  • 6. Dalam pengertian sensus dan sampling ada istilah populasi. Istilah populasi sering digunakan dalam mempelajari statistika. Menurut definisi, sebuah populasi mencakup semua anggota dari kelompok yang diteliti. Jadi kita hanya mengamati sebagian anggota dari anggota populasi, dengan sebagian anggota tersebut bersifat representative. Sebagian anggota yang diambil dari populasi disebut sampel. Untuk memilih sampel dari suatu populasi dapat dilakukan dalam dua cara, yaitu: 1. Cara acak Cara acak adalah cara pemilihan sejumlah anggota dari populasi yang dilakukan sedemikian rupa sehingga anggota-anggota populasi itu mempunyai kemungkinan yang sama untuk terpilih menjadi anggota sampel. Cara pemilihan anggota sampel dapat dilakukan dengan dua car yaitu: a) Dengan undian setiap anggota populasi diberi nomor, kemudian diundi untuk mendapatkan anggota sampel yang diharapkan. Cara seperti ini dilakukan jika jumlah anggota populasinya sedikit. b) Dengan table bilangan acak Dalam hal ini, untuk memilih anggotanya menggunakan table bilangan acak, yaitu table yang berisi sekumpulan bilangan yang dikelompokkan kedalam lima kolom dan lima baris. 2. Cara tidak acak Cara tidak acak adalah cara pemilihan sejumlah anggota dari populasi dengans etiap anggotanya tidak mempunyai kemungkinan yang sama untuk terpilih menjadi anggota sampel. Dalam hal ini, anggota-anggota tertentu saja dari populasi yang akan terpilih menjadi anggota sampel, dan pemilihan anggota-anggota tersebut bersifat subyektif.
  • 7. PENYAJIAN DATA 1. Tabel A . Tabel Biasa Tabel biasa sering digunakan untuk bermacam keperluan baik bidang ekonomi, sosial, budaya daan lain – lain untuk menginformasikan data dari hasil penelitian atau hasil penyelidikan. Tabel biasa ini biasanya masih dalam bentuk tabel yang sederhana, yang mudah untuk dipahami oleh pembaca atau publik. Contoh : B. Tabel Kontingensi Tabel Kontigensi khusus data yang terletak antara baris dan kolom berjenis variabel kategori. Kinerja Ekonomi Makro Indonesia Indikator 1997 1998 1999 2000 2001 Suharto Habibie Habibie Gus Dur Gus Dur Projeksir 1. LPE % 7,82 -13,68 0,02 4,80 3,00 2. Pengangguran,juta 2,7 8,5 >10 >12 >15 3. Inflasi (%) 6,7 67,7 4,00 9,35 >11 4. Nilai Tukar Rp/$ 4,460 8,025 7,085 9,675 11,500 5. Ekspor (minyak $) 53.44 48.85 48.67 61.32 68.00 6. Impor(..) 41.69 27.34 24.00 32.89 37.82 7. Neraca berjalan (..) 4.89 4.10 5.79 5.00 4.40 8. Cad devisa (..) 21.40 24.00 29.00 29.40 25.00 9. Utang LN (..) 136.17 146.80 147.60 149.80 150.00 10. Debt,. Service (..) 23.83 24.67 25.20 27.00 28.50 C. Tabel Distribusi Frekuensi 1) Pengertian Distribusi Frekuensi
  • 8. Jika ada data kuantitatif dibuat menjadi beberapa kelompok maka akan diperoleh daftar distribusi frekuensi. Distribusi frekuensi adalah penyusunan suatu data mulai dari terkecil sampai dengan terbesar yang membagi banyaknya data ke dalam beberapa kelas. Kegunaan data yang masuk dalam distribusi frekuensi adalah untuk memudahkan data dalam penyajian, mudah dipahami, dan mudah dibaca sebagai bahan informasi, pada gilirannya digunakan untuk perhitungan membuat gamabr statistika dalam berbagai bentu penyajian data. Dalam distribusi frekeunsi, banyak obyek dikumpulkan dalam kelompok – kelompok berbentuk a – b, yang disebut kelas interval. Kedalam kelas interval dimasukkan semua data mulai dari a samapi dengan b. Urutan kelas interval disusun mulai data terkecil terus kebawah sampai nilai data terbesar. Berturut – turul mulai dari atas diberi nama kelas interval pertama, kelas interval kedua,... kelas interval terakhir. Ini semua ada dalam kolom kiri, kolom kanan berisikan bilangan–bilangan yang menyatakan berapa buah data terdapat dalam setiap kelas interval. Bilangan – bilangan sebelah kiri kelas interval disebut ujung bawah dan bilangan - bilangan di sebelah kanannya disebut ujung atas. Selisih positif antara tiap dua ujung bawah berurutan disebut panjang kelas interval. Selain itu, ada juga yang disebut dengan batas kelas interval, batas bawah kelas sama dengan ujung bawah dikurangi 0,5 dan batas atas kelas sama dengan ujung atas ditambah dengan 0,5. Untuk data dicatat satu desimal, maka batas bawah sama dengan ujung bawah dikurangi 0,05 dan batas atasnya adalah ujung atas ditambah 0,05, dan begitu seterusnya. Untuk perhitungan nanti, dari tiap kelas interval bisa diambil sebuah nilai sebagai wakil kelas. Yang lebih dikenal adalah tanda kelas interval yang didapat dengan menggunakan aturan : tanda kelas = ½ (ujung bawah + ujung atas). Kemudian dikenal juga istilah rentang kelas yakni, data terbesar dikurangi data terkecil. Untuk menentukan banyaknya kelas, dengan n banyaknya data, berukuran besar n ≥ 200, kita dapat menggunakan aturan Sturges yaitu : Banyak kelas = 1 + 3,3 log n dan hasil akhirnya dijadikan bilangan bulat. Untuk menentukan panjang kelas interval (p) dapat menggunakan aturan p = rentang : banyak kelas.
  • 9. Distribusi frekuensi terdiri dari dua yaitu distribusi frekensi kategori dan distribusi numerik. Distribusi frekuensi kategori ialah distribusi pengelompokkan datanya disusun berbentuk kata –kata atau didasarkan pada kategori. Distribusi numerik adalah distribusi frekuensi yang penyatuan kelas – kelasnya didasarkan pada angka – angka. a) Contoh Distribusi Frekuensi Kategorik DISTRIBUSI FREKUENSI PESERTA DIKLAT PERJENJANGAN Jenis Diklat Frekuensi Adum 1.500 Adumla 1.200 Spama 750 Spamen 300 Spati 150 Lemhannas 50 Jumlah 3850 b) Contoh Distribusi Frekuensi Numerik Distribusi Frekuensi Nilai Statistika Kelas XI SMA Nilai Interval Frekuensi 60 – 65 4 66 – 71 5 72 – 77 10 78 – 83 12 84 – 89 6 90 – 95 3 Jumlah 40 2) Teknik Pembuatan Distribusi Frekuensi Langkah-langkah teknik pembuatan distribusi frekuensi dilakukan sebagai berikut. a) Urutkan data dari terkecil sampai terbesar.
  • 10. b) Hitung jarak atau rentangan (R). Rumus : R = data tertinggi – data terendah c) Hitung jumlah kelas (K) dengan sturges: Rumus: Jumlah Kelas (K) = 1 + 3,3 log n n = Jumlah data d) Hitung panjang kelas interval (P). Rumus: e) Tentukan batas data terendah atau ujung data pertama, dilanjutkan menghitung kelas interval, caranya menjumlahkan ujung bawah kelas sampai pada data terakhir. f) Buat table sementara (tabulasi data) dengan cara dihitung satu demi satu yang sesuai dengan urutan interval kelas. Contoh Tabulasi Data Interval Rincian Frekuensi (f) Jumlah g) Membuat table distribusi frekuensi dengan cara memindahkan semua angka frekuensi (f). Contoh distribusi frekuensi: Diketahui nilai ujian statistika siswa kelas XI SMA yang diikuti 40 siswa diperoleh data: 70, 70, 61, 64, 68, 67, 80, 80, 75, 76, 80, 78, 60, 63, 71, 88, 88, 94, 78, 79, 75, 77, 77, 83, 82, 82, 79, 86, 93, 85, 88, 74, 73, 75, 82, 95, 73, 74, 81, 85. a) Urutkan data dari terkecil sampai terbesar 60, 61, 63, 64, 67, 68, 70, 70, 71, 73, 73, 74, 74, 75, 75, 75, 76, 77, 77, 78, 78, 79, 79, 89, 80, 80, 81, 82, 82, 82, 83, 85, 85, 86, 88, 88, 88, 93, 94, 95. b) Hitung jarak atau rentangan R = data tertinggi – data terendah R = 95 – 60 = 35 c) Hitung jumlah kelas (K) dengan sturges: K = 1 + 3,3 log n K = 1 + 3,3 log 40 K = 1 + 3,3 . 1,602 K = 1 + 5, 2866
  • 11. K = 6,2866 d) Hitung panjang kelas interval (P) e) Tentukan batas kelas interval panjang kelas (P). (60 + 6) = 66 – 1 = 65 (66 + 6) = 72 – 1 = 71 (72 + 6) = 78 – 1 = 77 (78 + 6) = 84 – 1 = 83 (84 + 6) = 90 – 1 = 89 (90 + 6) = 96 – 1 = 95 f) Buat tabel sementara dengan cara dihitung satu demi satu yang sesuai dengan urutan interval kelas: Distribusi frekuensi nilai statistika siswa kelas XI SMA Nilai Interval Rincian Frekuensi 60 – 65 |||| 4 66 – 71 |||| 5 72 – 77 |||| |||| 10 78 – 83 |||| |||| || 12 84 – 89 |||| | 6 90 – 95 ||| 3 Jumlah 40 g) Membuat tabel distribusi frekuensi dengan cara memindahkan semua agka frekuensi. Distribusi Frekuensi Nilai Statistika Kelas XI SMA Nilai Interval Frekuensi 60 – 65 4 66 – 71 5 72 – 77 10 78 – 83 12 84 – 89 6 90 – 95 3 Jumlah 40 Beberapa bentuk distribusi frekuensi, yaitu: a) Distribusi Frekuensi Relatif b) Distribusi Frekuensi Kumulatif (1) Distribusi Frekuensi Kumulatif (Kurang Dari)
  • 12. (2) Distribusi Frekuensi Kumulatif (Lebih Dari) c) Distribusi Frekuensi Kumulatif Relatif (1) Distribusi Frekuensi Kumulatif Relatif (Kurang dari) (2) Distribusi Frekuensi Kumulatif Relatif (Lebih Dari) A. Distribusi Frekuensi Relatif Distribusi frekuensi relatif adalah distribusi yang nilai frekuensinya tidak dinyatakan dalam bentuk angka mutlak atau nilai mutlak, akan tetapi setiapkelasnya dinyatakan dalam bentuk angka persentase (100%) atau angka relatif. Teknik perhitungan distribusi frekuensi relatif yaitu dengan cara membagi angka distribusi frekuensi mutlak dnegan jumlah keseluruhan distribusi frekuensi (n) dikalikan 100%, atau dengan rumus: f relatif kelas-1 = 4/40 x 100% = 10% f relatif kelas-2 = 5/40 x 100% = 12,5% f relatif kelas-3 = 10/40 x 100% = 25% f relatif kelas-4 = 12/40 x 100% = 30% f relatif kelas-5 = 6/40 x 100% = 15% f relatif kelas-6 = 3/40 x 100% = 7,5% Dari hasil diatas, dimasukkan ke dalam tabel distribusi frekuensi relatif. Distribusi Frekuensi Relatif Nilai Statistika Kelas XI SMA Nilai Interval Frekuensi f ( relatif) 60 – 65 4 10% 66 – 71 5 12,5% 72 – 77 10 25% 78 – 83 12 30% 84 – 89 6 15% 90 – 95 3 7,5% Jumlah 40 100,00%
  • 13. B. Distribusi Frekuensi Kumulatif Distribusi frekuensi kumulatif ( fkum) adalah distribusi frekuensi yang nilai frekuensinya (f) diperoleh dengan cara menjumlahkan frekuensi demi frekuensi. Distribusi frekuensi kumulatif dibagi menjadi dua, yaitu: 1. Distribusi frekuensi kumulatif kurang dari (menggunakan tepi atas). 2. Distribusi frekuensi kumulatif lebih dari (menggunakan tepi bawah). Nilai ujian statistika siswa kelas XI SMA yang diikuti 40 siswa diperoleh data: 70, 70, 61, 64, 68, 67, 80, 80, 75, 76, 80, 78, 60, 63, 71, 88, 88, 94, 78, 79, 75, 77, 77, 83, 82, 82, 79, 86, 93, 85, 88, 74, 73, 75, 82, 95, 73, 74, 81, 85. Distribusi Frekuensi Nilai Statistika Kelas XI SMA Nilai Interval Frekuensi Tepi Bawah Tepi Atas 60 – 65 4 59,5 65,5 66 – 71 5 65,5 71,5 72 – 77 10 71,5 77,5 78 – 83 12 77,5 83,5 84 – 89 6 83,5 89,5 90 – 95 3 89,5 95,5 Jumlah 40 Dari tabel diatas dapat dibuat daftar frekuensi kumulatif kurang dari dan lebih dari seperti berikut. Distribusi Frekuensi kumulatif (kurangdari) Distribusi Frekuensi kumulatif (Lebih dari) Nilai ujian statistika siswa kelas XI SMA Nilai ujian statistika siswa kelas XI SMA Nilai fkum ≤ 59,5 0 ≤ 65,5 4 ≤ 71,5 9 ≤ 77,5 19 ≤ 83,5 31 ≤ 89,5 37
  • 14. ≤ 95,5 40 Nilai fkum ≥ 59,5 40 ≥ 65,5 36 ≥ 71,5 31 ≥ 77,5 21 ≥ 83,5 9 ≥ 89,5 3 ≥ 95,5 0 C. Distribusi Frekuensi Relatif Kumulatif Distribusi frekuensi kumulatif relatif adalah distribusi frekuensi yang mana nilai frekuensi kumulatif diubah menjadi nilai frekuensi relatif atau dalam bentuk persentase (%) atau dengan rumus: Table distributif frekuensi kumulatif relatif dibagi menjadi dua, yaitu: 1. Distributif frekuensi kumulatif relatif (kurang dari) f kum(%) = 4/40 x 100% = 10% f kum(%) = 9/40 x 100% = 22,5% f kum(%) = 19/40 x 100% = 47,5% f kum(%) = 31/40 x 100% = 77,5% f kum(%) = 37/40 x 100% = 92,5% f kum(%) = 40/40 x 100% = 100% Distribusi Frekuensi kumulatif relatif (kurangdari) Nilai ujian statistika siswa kelas XI SMA Nilai fkum ≤ 65,5 10% ≤ 71,5 22,5% ≤ 77,5 47,5% ≤ 83,5 77,5% ≤ 89,5 92,5% ≤ 95,5 100%
  • 15. 2. Distributif frekuensi kumulatif relatif (Lebih dari) f kum(%) = 40/40 x 100% = 100% f kum(%) = 36/40 x 100% = 90% f kum(%) = 31/40 x 100% = 77,5% f kum(%) = 21 /40 x 100% = 52,5% f kum(%) = 9/40 x 100% = 22,5% f kum(%) = 3/40 x 100% = 7,5% Distribusi Frekuensi kumulatif relatif (Lebih dari) Nilai ujian statistika siswa kelas XI SMA Nilai fkum ≥ 59,5 100% ≥ 65,5 90% ≥ 71,5 77,5% ≥ 77,5 52,5% ≥ 83,5 22,5% ≥ 89,5 7,5% 2. GRAFIK Grafik adalah lukisan pasang surutya suatu keadaaan dengan garis atau gambar (tentang turun naiknya hasil satistik). Apabila data yang disusun rapi berbentuk distribusi frekuensi dapat digambarkan dengan cara membuat grafik yaitu : histogram, polygon frekuensi, dan ogive. a. Histogram Dari suatu data yang diperoleh dapat disusun dalam tabel distribusi frekuensi dan disajikan dalam bentuk diagram yang disebut histogram. Jika pada diagram batang, gambar batang-batangnya terpisah maka pada histogram gambar batang-batangnya berimpit. Histogram ialah grafik yang menggambarkan suatu distribusi frekuensi dengan beberapa segi empat. Langkah –langkah membuat histogram, yaitu: 1) Buatlah absis dan ordinat Absis ialah sumbu mendatar (X) menyatakan nilai. Ordinat ialah sumbu mendatar (Y) menyatakan frekuensi. 2) Berikan nama pada masing-masing sumbu dengan cara, sumbu absis diberi nama nilai dan ordinat diberi nama frekuensi.
  • 16. 3) Buatlah skala absis dan ordinat. 4) Buatlah batas kelas dengan cara: a) Ujung bawah interval kelas dikurangi 0,5 b) Ujung atas interval kelas ditambah 0,5. 60 – 0,5 = 59,5 65 + 0,5 = 65,5 71 + 0,5 = 71,5 77 + 0,5 = 77,5 83 + 0,5 = 83,5 89 + 0,5 = 89,5 95 + 0,5 = 95,5 5) Membuat tabel distribusi frekuensi unutk histogram sebagai berikut: Distribusi Frekuensi Nilai ujian statistika siswa kelas XI SMA Nilai Batas Kelas Frekuensi (f) 59,5 4 60 – 65 65,5 5 66 – 71 71,5 10 72 – 77 77,5 12 78 – 83 83,5 6 84 – 89 89,5 3 90 – 95 95,5 Jumlah 40 6) Membuat grafik histogram, sebagai berikut.
  • 17. GRAFIK HISTOGRAM 14 12 10 FREKUENSI 8 6 4 2 0 BATAS KELAS b. Poligon Frekuensi Poligon frekuensi ialah grafik garis yang menghubungkan nilai tengah tiap sisi atas yang berdekatan dengan nlai tengah jarak frekuensi mutlak masing- masing. Perbedaan antara histogram dan polygon frekuensi adalah : 1. Histogram menggunakan batas kelas sedangkan poligon mnggunakan titik tengah, dan 2. Grafik histogram berwujud segi empat sedangkan grafik poligon berwujud garis- garis atau kurva yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Poligon frekuensi dapat dibuat dengan langkah-langkah, sebagai berikut: 1. Buatlah titik tengah kelas dengan cara: Nilai yang terdapat ditengah interval kelas atau nilai ujung bawah kelas ditambah nilai ujung atau kelas dikalikan setengah, sebagai berikut: (60 + 65) x ½ = 62,5 (66 + 71) x ½ = 68,5 (72 + 77) x ½ = 74,5 (78 + 83) x ½ = 80,5 (84 + 89) x ½ = 86,5 (90 + 95) x ½ = 92,5 2. Buatlah tabel distribusi frekuensi untuk membuat histogram . Distribusi Frekuensi Nilai Statistika Kelas XI SMA Nilai Interval Titik Tengah Kelas Frekuensi 60 – 65 62,5 4
  • 18. 66 – 71 68,5 5 72 – 77 74,5 10 78 – 83 80,5 12 84 – 89 86,5 6 90 – 95 92,5 3 Jumlah 40 3. Membuat grafik poligon frekuensi. Poligon Frekuensi 14 12 10 8 6 4 2 0 62.5 68.5 74.5 80.5 86.5 92.5 Titik tengah kelas c. Ogive Ogive ialah distribusi frekuensi kumulatif yang menggambarkan diagramnya dalam sumbu tegak dan mendatar atau eksponensial. Ogive terbagi
  • 19. dua yaitu: Ogive naik dan ogive turun. Daftar frekuensi kumulatif kurang dari dan lebih dari dapat disajikan dalam bidang Cartesius. Tepi atas (67,5; 70,5; …; 82,5) atau tepi bawah (64,5; 67,5; …; 79,5) diletakkan pada sumbu X sedangkan frekuensi kumulatif kurang dari atau frekuensi kumulatif lebih dari diletakkan pada sumbu Y. Apabila titik-titik yang diperlukan dihubungkan, maka terbentuk kurva yang disebut ogive. Ada dua macam ogive, yaitu ogive naik dan ogive turun. Ogive naik apabila grafik disusun berdasarkan distribusi frekuensi kumulatif kurang dari. Sedangkan ogive turun apabila berdasarkan distribusi frekuensi kumulatif lebih dari. Ogive naik dan ogive turun data di atas adalah sebagai berikut. Ogive naik (Ogive Positif) Distribusi Frekuensi kumulatif (kurangdari) Nilai ujian statistika siswa kelas XI SMA Nilai fkum ≤ 59,5 0 ≤ 65,5 4 ≤ 71,5 9 ≤ 77,5 19 ≤ 83,5 31 ≤ 89,5 37 ≤ 95,5 40
  • 20. OGIVE POSITIF 45 40 35 30 25 20 15 10 5 0 59.5 65.5 71.5 77.5 83.5 89.5 95.5 Ogive Turun (Ogive Negatif) Distribusi Frekuensi kumulatif (Lebih dari) Nilai ujian statistika siswa kelas XI SMA Nilai fkum ≥ 59,5 40 ≥ 65,5 36 ≥ 71,5 31 ≥ 77,5 21 ≥ 83,5 9 ≥ 89,5 3 ≥ 95,5 0
  • 21. OGIVE NEGATIF 45 40 35 30 25 20 15 10 5 0 59.5 65.5 71.5 77.5 83.5 89.5 95.5 4. DIAGRAM Diagram ialah gambaran untuk memperlihatkan atau menerangkan sesuatu data yang akan disajikan. a. Diagram Batang Diagram batang adalah diagram berdasarkan data berbentuk kategori. Diagram ini banyak digunakan untuk membandingkan data maupun menunjukkan hubungan suatu data dengan data keseluruhan. Diagram ini penyajian datanya dalam bentuk batang, sebuah batang melukiskan jumlah tertentu dari data. Cara menggambar diagram batang yaitu diperlukan sumbu tegak (vertikal) dan sumbu mendatar (horizontal) yang berpotongan tegak lurus. Sumbu tegak maupun sumbu mendatar dibagi eberapa bagian dengan skala nilai yang sama, walaupun demikian skala (ukuran) antara sumbu tegak dengan sumbu mendatar tidak perlu dibuat sama, disesuaikan dengan penampilan diagramnya.
  • 22. b. Diagram Garis Diagram garis adalah suatu diagram yang digunakan berdasarkan suatu waktu, biasanya waktu yang digunakan dalam bulan atau tahun. Kegunaan diagram garis adalah untuk dapat melihat gambaran tentang perubahan peristiwa dalam suatu periode (jangka waktu) tertentu. c. Diagram Lingkaran Penyajian data dalam bentuk diagram lingkaran didasarkan pada sebuah lingkaran yang dibagi-bagi dalam beberapa bagian sesuai dengan macam data dan perbandingan frekuensi masing-masing data yang disajikan. Langkah- langkah membuat diagram lingkaran: 1. Ubahlah setiap perubahan nilai data disesuaikan dengan nilai data tersebut ke dalam derajat.
  • 23. 2. Buatlah lingkaran (360˚) lalu bagilah lingkaran tersebut menjadi beberapa bidang. 3. Setiap bidang menggambarkan kategori data. d. Diagram Lambang Diagram gambar sering dipakai untuk memperoleh gambaran kasar sesuatu peristiwa. Pada diagram ini sebuah gambar mewakili jumlah tertentu dari data. Lambang yang digunakan harus sesuai dengan objek yang diteliti. Misalnya, data yang digunakan mengenai jumlah siswa, maka lambing yang digunakan adalah gambar orang. Kesulitan yang sering dihadapi ialah ketika menggunakan bagian gambar yang tidak sesuai dengan wakil gambar untuk jumlah tertentu.
  • 24. DAFTAR PUSTAKA http://rumus-soal.blogspot.com/2010/05/menyajikan-data-dalam-bentuk-tabel.html, diakses tanggal 20 september 2011, 15:00. http://blog.unsri.ac.id/amautari/lectures/statistika-dasar-penyajian-data/mrdetail/14862/.html, diakses tanggal 20 september 2011, 16:00. http://p4tkmatematika.org/downloads/sd/Statistika.pdf, diakses tanggal 21 september 2011, 15:30. Herrhyanto, Nar dan Akid Hamid. 1993. Statistika Dasar. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Riduwan. 2009. Dasar-dasar statistika. Bandung: Alfabeta.