Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari hubungan antara nilai kapasitansi kapasitor pelat sejajar dengan variasi isi ruang di antara pelat dan menentukan permitivitas relatif bahan dielektrik. Kapasitansi diukur dengan menggunakan capacity meter untuk berbagai luas pelat dan jarak pelat serta bahan pengisi. Hasilnya digunakan untuk menghitung permitivitas relatif udara, kaca, dan vinyl klorida.
I. TUJUAN
Mempelajari efek panas karena arus listrik dan menentukan kesetaraan kkal (kilo kalori) per jam yang sama dengan daya listrik, yang selanjutnya dapat dibuktikan atau dicari nilai-nilai konstanta.
II. TEORI
Pada fenomena tentang pertukaran kalor/panas dan kalorimeter, diperoleh kesimpulan bahwa 1 kkal adalah merupakan energi yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1 kg air sebesar 10C.
Satuan daya dinyatakan dalam watt, baik untuk daya mekanik maupun listrik. Sedangkan hubungan antara satuan daya dan energi adalah:
1 joule/detik = 1 watt
Praktikum mengukur kapasitansi kapasitor plat sejajar dengan variasi bahan dielektrik antara platnya. Bahan yang diuji antara lain udara, kaca, dan vinyl klorida dengan tebal yang sama. Hasil pengukuran dibandingkan dengan perhitungan teori menggunakan rumus kapasitansi dan hubungan seri kapasitor. Terjadi perbedaan antara hasil pengukuran dan perhitungan.
Ini adalah hasil percobaan yang telah kami lakukan mengenai topik yaitu Common Emitter.Semoga ini bisa bermanfaat bagi pembaca semua.Terima kasih sudah mampir...
I. TUJUAN
Mempelajari hubungan antara nilai kapasitansi dari kapasitor plat sejajar dengan variasi isi ruangan diantara kedua plat. Dengan menempatkan dielektrik tertentu yang disusun secara paralel diantara plat, maka dapat ditentukan nilai kapasitansi kapasitor plat sejajar hubungan paralel.
II. TEORI
Pada gambar diatas, dua buah kapasitor dihubungkan paralel antara titik a dan b, pada beda potensial yang konstan, Vab. Dalam hubungan ini, kedua kapasitor selalu mempunyai beda potensial yang sama, Vab. Tetap muatannya tidak sama, yaitu Q1 dan Q2.
Dengan mengacu kembali pada gambar di atas, didapat:
Dokumen tersebut membahas tentang kapasitansi dan dielektrik, termasuk definisi kapasitor, fungsi kapasitor, hubungan antara kapasitansi dan bahan dielektrik, serta contoh soal kapasitansi kapasitor sejajar dan paralel.
1. Ohm-meter adalah alat untuk mengukur hambatan listrik pada konduktor dengan menggunakan galvanometer untuk mengukur besarnya arus listrik.
2. Ohm-meter bekerja dengan menyediakan baterai untuk menahan arus listrik dan mengukur voltase melalui hambatan, dimana nilai hambatan ditentukan oleh persamaan hukum Ohm.
3. Terdapat dua jenis ohm-meter, analog dan digital, dimana digital lebih akur
I. TUJUAN
Mempelajari efek panas karena arus listrik dan menentukan kesetaraan kkal (kilo kalori) per jam yang sama dengan daya listrik, yang selanjutnya dapat dibuktikan atau dicari nilai-nilai konstanta.
II. TEORI
Pada fenomena tentang pertukaran kalor/panas dan kalorimeter, diperoleh kesimpulan bahwa 1 kkal adalah merupakan energi yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1 kg air sebesar 10C.
Satuan daya dinyatakan dalam watt, baik untuk daya mekanik maupun listrik. Sedangkan hubungan antara satuan daya dan energi adalah:
1 joule/detik = 1 watt
Praktikum mengukur kapasitansi kapasitor plat sejajar dengan variasi bahan dielektrik antara platnya. Bahan yang diuji antara lain udara, kaca, dan vinyl klorida dengan tebal yang sama. Hasil pengukuran dibandingkan dengan perhitungan teori menggunakan rumus kapasitansi dan hubungan seri kapasitor. Terjadi perbedaan antara hasil pengukuran dan perhitungan.
Ini adalah hasil percobaan yang telah kami lakukan mengenai topik yaitu Common Emitter.Semoga ini bisa bermanfaat bagi pembaca semua.Terima kasih sudah mampir...
I. TUJUAN
Mempelajari hubungan antara nilai kapasitansi dari kapasitor plat sejajar dengan variasi isi ruangan diantara kedua plat. Dengan menempatkan dielektrik tertentu yang disusun secara paralel diantara plat, maka dapat ditentukan nilai kapasitansi kapasitor plat sejajar hubungan paralel.
II. TEORI
Pada gambar diatas, dua buah kapasitor dihubungkan paralel antara titik a dan b, pada beda potensial yang konstan, Vab. Dalam hubungan ini, kedua kapasitor selalu mempunyai beda potensial yang sama, Vab. Tetap muatannya tidak sama, yaitu Q1 dan Q2.
Dengan mengacu kembali pada gambar di atas, didapat:
Dokumen tersebut membahas tentang kapasitansi dan dielektrik, termasuk definisi kapasitor, fungsi kapasitor, hubungan antara kapasitansi dan bahan dielektrik, serta contoh soal kapasitansi kapasitor sejajar dan paralel.
1. Ohm-meter adalah alat untuk mengukur hambatan listrik pada konduktor dengan menggunakan galvanometer untuk mengukur besarnya arus listrik.
2. Ohm-meter bekerja dengan menyediakan baterai untuk menahan arus listrik dan mengukur voltase melalui hambatan, dimana nilai hambatan ditentukan oleh persamaan hukum Ohm.
3. Terdapat dua jenis ohm-meter, analog dan digital, dimana digital lebih akur
Laporan praktikum tentang penyearah gelombang penuh dengan filter kapasitor menunjukkan bahwa filter kapasitor dapat memperkecil tegangan ripple dan menghasilkan tegangan keluaran yang lebih rata. Semakin besar nilai kapasitor, tegangan keluaran akan semakin rata.
Osilator adalah rangkaian pembangkit sinyal yang dapat menghasilkan keluaran gelombang sinusoidal, segitiga, gergaji atau persegi tergantung desainnya. Osilator dibagi menjadi osilator sinusoidal dan relaksasi, serta digunakan dalam berbagai aplikasi seperti radio, televisi, dan perangkat digital. Osilator jembatan Wien merupakan osilator sinusoidal yang paling sederhana.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem koordinat kartesian, silinder dan bola beserta konsep-konsep dasar seperti vektor satuan, volume diferensial, elemen-elemen permukaan dan garis. Juga dibahas mengenai turunan berarah (gradien), divergensi, curl, hukum Coulomb, medan listrik, fluks listrik, hukum Gauss, energi dan potensial medan listrik serta medan magnet.
Teks tersebut merangkum tentang Jembatan Wheatstone dan Jembatan Kelvin yang digunakan untuk mengukur tahanan dengan tingkat ketelitian tinggi. Jembatan Wheatstone terdiri dari 4 buah tahanan dan galvanometer, sedangkan Jembatan Kelvin merupakan modifikasi Jembatan Wheatstone dengan menggunakan 7 buah tahanan untuk meningkatkan ketelitian pengukuran tahanan rendah. Teks tersebut juga menjelaskan cara kerja, persamaan kesetimbangan
Transistor adalah komponen elektronika yang memiliki 3 terminal dan dapat berfungsi sebagai penguat arus, tegangan, atau daya. Terdapat 3 jenis transistor yaitu bipolar, unipolar, dan unijunction. Transistor bipolar bekerja dengan 2 jenis pembawa muatan sedangkan unipolar hanya 1 jenis. Transistor dapat dikelompokkan menjadi jenis PNP atau NPN berdasarkan tipe materialnya.
Rangkuman dokumen:
Dokumen ini membahas tentang percobaan flip-flop dan counter menggunakan komponen logika TTL. Terdapat empat percobaan yang dilakukan, yaitu rangkaian flip-flop NAND dasar, JK flip-flop, counter 3 bit, dan counter modulo 6. Hasil percobaan sesuai dengan teori kecuali untuk counter yang gagal membuktikan fungsinya.
Dokumen ini menjelaskan percobaan untuk menentukan nilai reaktansi kapasitif dan induktif, serta nilai kapasitas kapasitor dan induktansi induktor pada rangkaian RL dan RC menggunakan arus bolak-balik. Percobaan ini menghasilkan nilai reaktansi kapasitif sebesar 34,3-52 ohm, reaktansi induktif sebesar 0,67-8 ohm, kapasitas kapasitor 0,09-0,14 farad, dan induktansi indu
1. Hukum Biot-Savart menjelaskan hubungan antara medan magnet dan arus listrik yang menghasilkannya. Hukum ini ditulis dalam bentuk integral dan vektor.
2. Hukum Ampere menyatakan hubungan antara medan magnet yang diintegralkan sepanjang lintasan tertutup dengan arus yang dilingkari lintasan tersebut.
3. Curl digunakan untuk menggambarkan rotasi suatu medan vektor dan menunjukkan ke-tidakseragaman medan tersebut
Praktikum elektronika digital membahas empat gerbang logika dasar yaitu NOR, AND, NAND, dan OR. Percobaan menunjukkan hasil keluaran masing-masing gerbang sesuai dengan tabel kebenaran yang terdapat pada teori. Praktikum ini bertujuan memahami kerja setiap gerbang logika dasar.
Dokumen tersebut membahas tentang polarisasi bahan dielektrik, medan listrik di dalam bahan dielektrik yang terpolarisasi, hukum Gauss dalam bahan dielektrik, sifat dielektrik linier, dan energi dalam sistem bahan dielektrik.
TransistorΒ adalah komponen elektronika semikonduktor yang memiliki 3 kaki elektroda, yaitu Basis (Dasar), Kolektor (Pengumpul) dan Emitor (Pemancar). Komponen ini berfungsi sebagai penguat, pemutus dan penyambung (switching), stabilitasi tegangan, modulasi sinyal dan masih banyak lagi fungsi lainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang besaran fisika dan pengukurannya. Terdapat penjelasan tentang besaran pokok dan turunan, satuan SI, faktor awalan, dimensi besaran, dan cara melakukan pengukuran secara tepat dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti posisi pembacaan dan ketelitian alat. Dokumen ini juga menjelaskan tentang penentuan angka penting dan aturan penulisan hasil peng
Laporan praktikum tentang penyearah gelombang penuh dengan filter kapasitor menunjukkan bahwa filter kapasitor dapat memperkecil tegangan ripple dan menghasilkan tegangan keluaran yang lebih rata. Semakin besar nilai kapasitor, tegangan keluaran akan semakin rata.
Osilator adalah rangkaian pembangkit sinyal yang dapat menghasilkan keluaran gelombang sinusoidal, segitiga, gergaji atau persegi tergantung desainnya. Osilator dibagi menjadi osilator sinusoidal dan relaksasi, serta digunakan dalam berbagai aplikasi seperti radio, televisi, dan perangkat digital. Osilator jembatan Wien merupakan osilator sinusoidal yang paling sederhana.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem koordinat kartesian, silinder dan bola beserta konsep-konsep dasar seperti vektor satuan, volume diferensial, elemen-elemen permukaan dan garis. Juga dibahas mengenai turunan berarah (gradien), divergensi, curl, hukum Coulomb, medan listrik, fluks listrik, hukum Gauss, energi dan potensial medan listrik serta medan magnet.
Teks tersebut merangkum tentang Jembatan Wheatstone dan Jembatan Kelvin yang digunakan untuk mengukur tahanan dengan tingkat ketelitian tinggi. Jembatan Wheatstone terdiri dari 4 buah tahanan dan galvanometer, sedangkan Jembatan Kelvin merupakan modifikasi Jembatan Wheatstone dengan menggunakan 7 buah tahanan untuk meningkatkan ketelitian pengukuran tahanan rendah. Teks tersebut juga menjelaskan cara kerja, persamaan kesetimbangan
Transistor adalah komponen elektronika yang memiliki 3 terminal dan dapat berfungsi sebagai penguat arus, tegangan, atau daya. Terdapat 3 jenis transistor yaitu bipolar, unipolar, dan unijunction. Transistor bipolar bekerja dengan 2 jenis pembawa muatan sedangkan unipolar hanya 1 jenis. Transistor dapat dikelompokkan menjadi jenis PNP atau NPN berdasarkan tipe materialnya.
Rangkuman dokumen:
Dokumen ini membahas tentang percobaan flip-flop dan counter menggunakan komponen logika TTL. Terdapat empat percobaan yang dilakukan, yaitu rangkaian flip-flop NAND dasar, JK flip-flop, counter 3 bit, dan counter modulo 6. Hasil percobaan sesuai dengan teori kecuali untuk counter yang gagal membuktikan fungsinya.
Dokumen ini menjelaskan percobaan untuk menentukan nilai reaktansi kapasitif dan induktif, serta nilai kapasitas kapasitor dan induktansi induktor pada rangkaian RL dan RC menggunakan arus bolak-balik. Percobaan ini menghasilkan nilai reaktansi kapasitif sebesar 34,3-52 ohm, reaktansi induktif sebesar 0,67-8 ohm, kapasitas kapasitor 0,09-0,14 farad, dan induktansi indu
1. Hukum Biot-Savart menjelaskan hubungan antara medan magnet dan arus listrik yang menghasilkannya. Hukum ini ditulis dalam bentuk integral dan vektor.
2. Hukum Ampere menyatakan hubungan antara medan magnet yang diintegralkan sepanjang lintasan tertutup dengan arus yang dilingkari lintasan tersebut.
3. Curl digunakan untuk menggambarkan rotasi suatu medan vektor dan menunjukkan ke-tidakseragaman medan tersebut
Praktikum elektronika digital membahas empat gerbang logika dasar yaitu NOR, AND, NAND, dan OR. Percobaan menunjukkan hasil keluaran masing-masing gerbang sesuai dengan tabel kebenaran yang terdapat pada teori. Praktikum ini bertujuan memahami kerja setiap gerbang logika dasar.
Dokumen tersebut membahas tentang polarisasi bahan dielektrik, medan listrik di dalam bahan dielektrik yang terpolarisasi, hukum Gauss dalam bahan dielektrik, sifat dielektrik linier, dan energi dalam sistem bahan dielektrik.
TransistorΒ adalah komponen elektronika semikonduktor yang memiliki 3 kaki elektroda, yaitu Basis (Dasar), Kolektor (Pengumpul) dan Emitor (Pemancar). Komponen ini berfungsi sebagai penguat, pemutus dan penyambung (switching), stabilitasi tegangan, modulasi sinyal dan masih banyak lagi fungsi lainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang besaran fisika dan pengukurannya. Terdapat penjelasan tentang besaran pokok dan turunan, satuan SI, faktor awalan, dimensi besaran, dan cara melakukan pengukuran secara tepat dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti posisi pembacaan dan ketelitian alat. Dokumen ini juga menjelaskan tentang penentuan angka penting dan aturan penulisan hasil peng
Dokumen tersebut membahas tentang kuantiti fisik dan pengukuran. Ia menjelaskan konsep kuantiti asas, terbitan, dan unit SI. Dokumen juga mendemonstrasikan teknik pengukuran menggunakan peralatan seperti mikrometer, vernier caliper, dan ruler serta menjelaskan konsep kesalahan nol dan paralaks.
Dokumen tersebut membahas tentang pengayakan dan analisis ayak. Pengayakan adalah metode pemisahan partikel berdasarkan ukurannya menggunakan ayakan. Hasil pengayakan akan memberikan tiga macam ukuran produk, yaitu undersize, on-size, dan oversize. Analisis ayak menggunakan ayakan standar untuk mengukur distribusi ukuran partikel. Hasil analisis dilaporkan dalam bentuk histogram atau kurva distribusi yang menunjukkan
Dokumen tersebut merupakan perhitungan jumlah titik lampu dan perlengkapan lainnya untuk beberapa ruangan di dekanat lantai 3. Terdapat perhitungan untuk Ruang Serba Guna, Hall, Ruang Operator, Kamar Mandi, Ruang Sidang dan Tangga yang mencakup luas ruangan, jenis lampu, intensitas penerangan, efisiensi dan jumlah titik lampu yang dibutuhkan. Selain itu juga meliputi perhitungan AC, kotak kontak dan per
Laporan praktikum mengenai pengukuran efisiensi pemanas air tenaga surya tipe plat dengan variasi sudut datang sinar matahari. Praktikum dilakukan untuk memahami faktor yang mempengaruhi efisiensi pemanas air surya dan pengaruh sudut datang sinar terhadap efisiensi. Hasilnya menunjukkan efisiensi dipengaruhi intensitas cahaya, sudut datang, dan laju aliran massa air. Semakin besar sudut datang, efisiensi se
BAB III PENGUKURAN DIAMETER MUR DAN GEOMETRI ULIRAmrih Prayogo
Β
Dokumen tersebut membahas tentang prosedur pengukuran diameter mur dan geometri ulir menggunakan alat ukur seperti vernier caliper, mikrometer, dan gauge tiga kawat. Langkah-langkah pengukuran mencakup pengukuran diameter dalam dan luar mur, jarak dan diameter pitch ulir, serta diameter mayor menggunakan berbagai alat ukur. Hasil pengukuran kemudian diolah untuk mendapatkan data ukuran dan perhitungan teoritis geometri ulir
Tes fisika kedua tahun 2013/2014 untuk siswa MA Mu'allimat NW Pancor terdiri dari 34 soal pilihan ganda yang meliputi konsep-konsep mekanika, termodinamika, gelombang, listrik dan magnet. Soal-soal tersebut mencakup pengukuran panjang dan volume, gerak parabola, hukum kekekalan energi, gelombang elektromagnetik, kapasitor dan transformator listrik.
Laporan ini memberikan ringkasan singkat percobaan pengukuran resistivitas tanah menggunakan metode geolistrik di kampus ITS. Metode ini mengukur nilai resistivitas tanah pada berbagai kedalaman untuk menentukan jenis material penyusunnya. Hasilnya menunjukkan tanah di lokasi tersebut terdiri atas tanah lempung basah dan berlempung hingga kedalaman 9 meter.
Un fisika smk_2010_(latihan_soal_dan_kunci_jawaban_kelas_xi)-soalujian.netEko Supriyadi
Β
Dokumen tersebut berisi soal-soal ujian nasional fisika kelas XI yang mencakup berbagai konsep termal dan termodinamika seperti kalor, suhu, tekanan, dan gaya. Beberapa soal melibatkan perhitungan matematis sederhana untuk menentukan suhu, tekanan, daya, dan lainnya berdasarkan informasi yang diberikan.
Modul ini membahas konsep dan prinsip pengukuran dalam fisika. Terdapat tujuh besaran pokok dan besaran turunan yang diturunkan dari besaran pokok. Dibahas pula sistem satuan seperti sistem internasional (SI) dan konversi antar satuan untuk panjang, massa, waktu, luas dan volume. Alat ukur dasar untuk mengukur panjang dan massa dijelaskan seperti mistar, jangka sorong, mikrometer dan neraca.
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfnarayafiryal8
Β
Industri batu bara telah menjadi salah satu penyumbang utama pencemaran udara global. Proses ekstraksi batu bara, baik melalui penambangan terbuka maupun penambangan bawah tanah, menghasilkan debu dan gas beracun yang dilepaskan ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dan partikel-partikel halus (PM2.5) yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Selain itu, pembakaran batu bara di pembangkit listrik dan industri menyebabkan emisi karbon dioksida (CO2), yang merupakan penyebab utama perubahan iklim global dan pemanasan global.
Pencemaran udara yang disebabkan oleh industri batu bara juga memiliki dampak lokal yang signifikan. Di sekitar area penambangan, debu batu bara yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan ekosistem lokal. Paparan terus-menerus terhadap debu batu bara dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti asma dan bronkitis, serta berkontribusi pada penyakit paru-paru yang lebih serius. Selain itu, hujan asam yang disebabkan oleh emisi sulfur dioksida dapat merusak tanaman, air tanah, dan ekosistem sungai, mengancam keberlanjutan lingkungan di sekitar lokasi industri batu bara.
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
Β
pengukuran kapasitor pelat sejajar dan permitivitas relatif
1. PRAKTIKUM ELEKTROMAGNETIK
PERCOBAAN KE II
PENGUKURAN KAPASITOR PELAT SEJAJAR DAN PERMITIVITAS RELATIF
PEPE
Dosen : Mochammad Machmud Rifadil,ST.MT.
Asisten Dosen : Hariyono Amd
Nama : Mohammad Agung Dirmawan
Kelas : 1 D4 Elektro Industri A
NRP : 1310161024
Departemen Teknik Elektro
Program Studi Teknik Elektro Industri
2016
2. I. TUJUAN
Mempelajari hubungan antara nilai kapasitansi dari kapasitor pelat sejajar dengan
variasi isi ruangan diantara kedua pelat. Dengan mengosongkan ruangan diantara kedua pelat
(ruang diantara kedua pelat berisi udara) sebagai acuan, dapat ditentuan nilai permittivitas
relative dari bahan dielektrik pengisi ruangan diantara ke dua pelat.
II. TEORI
Kapasitor pelat sejajar mempunyai dua buah pelat konduktor dengan luas A (m2), yang
dipisahkan sejauh d(m). Apabila ruangan diantara kedua pelat tersebut adalah bahan
dielektrik dengan permittivitas relative, ππ. Maka nilai kapasitansi dari apasitor tersebut
adalah:
πΆ = 8,86 π₯ 10β6
(ππ
π΄
π
) (ππΉ) (2.1)
Apabila luas permukaan pelat konduktor yang berhadapan (A) bertambah besar, maka
nilai kapasitansinya juga akan bertambah besar, karena nilai kapasitansi berbanding lurus
dengan luas permukaan pelat konduktor.
Kapasitansi C (ππΉ)
Luaspelat, A (m2)
Sebaliknya, jika jarak antar pelat konduktor bertambah besar, maka nilai
kapasitansinya akan mengecil karena nilai kapasitansi berbanding terbalik dengan luas
permukaan pelat konduktor.
Jarakantarpelat, d (m)
Kapasitansi C(ππΉ)
3. Udara mempunyai nilai permittivitas relative ππ = 1,0006, sedangkan nilai
permittivitas relative ππ dari beberapa bahan dielektrik diperlihatkan pada tabel.
Bahan Dielektrik Permittivitas Relative
(ππ)
Udara 1,0006
Oksigen 1,0005
Keramik 5 - 7
Gelas/Kaca 3,5 - 9
Polyethylene 2,2 - 2,4
Polystyrene 2,5 - 2,7
Vinyl Chlorida 2,3 - 3,1
III. PERALATAN YANG DIPAKAI
1. Capacity meter (SHIMADZU, PPC3, 361-48344 CM-3) 1
2. Kapasitor pelat sejajar (SHIMADZU, PPC3, 361-48346) 1
3. Pelat kaca (2mm) 1
4. Pelat vinyl chloride (2mm dan 1mm) 1
5. Kabel penghubung 2
IV. GAMBAR RANGKAIAN PERCOBAAN
Bahan Dielektrik Permittivitas Relative
(ππ)
Mika 6 - 8
KaretAlam 2,7 - 4
Ebonit 2,7 - 2,9
Kertas 2 - 2,5
Parafin 1,9 - 2,4
Air 80
Amonia 21 - 23
4. V. LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN
1. Siapkan alat
2. Hitung nilai %error J dengan rumus
%πππππ = |
π± πππππ β π± ππππ
π± πππππ
| Γ πππ%
VI. DATA HASIL PERCOBAAN
A. TABEL 1 DATA HASIL PENGUKURAN KAPASITANSI SEBAGAI LUAS
PLAT YANG BERHADAPAN
BAHAN
DIELEKTRIK
RUANGANTAR
PLAT
LUAS
PERMUAKAAN
PLAT YANG
BERHADAPAN
(m2
)
HASIL
PERHITUNGAN
KAPSITANSI,C
(ΞΌF)
HASIL
PENGUKURAN
KAPASITANSI,C
(ΞΌF)
RANGE
UDARA
0,09 0,0003987 0,0014 0,01
0,075 0,0003325 0,00052 0,001
0,06 0,0002658 0,00046 0,001
0,045 0,000199335 0,00042 0,001
0,03 0,0001329 0,00036 0,001
0,015 0,0006645 0,00022 0,001
0,003 0,0001329 0,00006 0,001
KACA
0,09 0,00045 0,0016 0,01
0,075 0,00076 0,0012 0,01
0,06 0,00046 0,0008 0,01
0,045 0,00028 0,0006 0,01
0,03 0,00014 0,0004 0,01
0,015 0,00006 0,0002 0,01
0,003 0,0000022 0,00001 0,001
VINYL
CHLORIDA
0,09 0,000273 0,00096 0,01
0,075 0,00053 0,00084 0,001
0,06 0,00039 0,00068 0,001
0,045 0,000237 0,0005 0,001
0,03 0,000132 0,00036 0,001
0,015 0,00006 0,0002 0,001
0,003 0,00001772 0,00008 0,001
B. TABEL 2 DATA HASIL PENGUKURAN KAPASITANSI SEBAGAI FUNGSI
JARAK ANTAR PLAT
JARAK
ANTAR
PLAT d
HASIL
PERHITUNGAN
KAPASITANSI,
HASIL
PENGUKURAN
KAPASITANSI,
RANGE
7. G. PERHITUNGAN UNTUK MENCARI PRESENTASE ERROR
RUMUS: %πππππ =
|
π―ππππ πππππππππππ πππππππππππ πͺ( ππ)βπ―ππππ ππππππππππ ππππππππππππͺ( ππ)
π―ππππ πππππππππππ πππππππππππ πͺ( ππ)
|Γ πππ%
ο d=1mmο¨%πππππ = |
π,πππππππβπ,ππππ
π,πππππππ
| Γ πππ% = ππ, πππππ%
ο d=2mmο¨%πππππ = |
π,πππππππβπ,πππππ
π,πππππππ
| Γ πππ% = πππ, ππππ%
ο d=3mmο¨%πππππ = |
π,πππππππβπ,πππππ
π,πππππππ
| Γ πππ% = ππ, ππππ%
ο d=4mmο¨%πππππ = |
π,ππππππππβπ,ππππ
π,ππππππππ
| Γ πππ% = ππ, πππππ%
VII. ANALISIS DATA
Pada percobaan ini berjudul pengukuran kapasitor pelat sejajar dan permitivitas relatif.
Peralatan yang digunakan dalam percobaan antara lain capacity meter yang digunakan untuk
mengukur kapasitansi, kapasitor pelat sejajar, pelat kaca (2 mm), pelat vinyl chlorida (2 mm)
serta kabel penghubung. Pelat kaca dan vinyl chloride digunakan sebgai media pembatas atau
penghalang. Kabel penghubuung dugunakan untuk menghubungkan plat denan capacity
meter. Pertama, hubungkan capacity meter ke jala-jala. Pada percobaan yang pertama,
kelompok kami akan melakukan pengkuran kapasitansi sebagai luas pelat yang berhadapan.
Pertama, susunlah kapasitor pelat sejajar dengan jarak antar pelat d=2mm serta kosongkan
ruang diantara 2 pelat tersebut (ruang diantara kedua plat berisi udara). Secara berangsur,
tariklah pelat konduktor yang dapat digerakkan setiap 5 cm (7x pengukuran). Kemudian ukur
nilai kapasitansi serta catat pada tabel. Berikut adalah hasil pengukuran kapasitansi dengan
bahan dielektrik ruang antar pelat yaitu udara :
1. Luas 0,09 m2 = 0,0014 ΞΌF
2. Luas 0,075 m2 = 0,00052 ΞΌF
3. Luas 0,06 m2 = 0,00046 ΞΌF
4. Luas 0,045 m2 = 0,00042 ΞΌF
5. Luas 0,03 m2 = 0,00036 ΞΌF
6. Luas 0,015 m2 = 0,00022 ΞΌF
7. Luas 0,003 m2 = 0,00006 ΞΌF
Setelah itu hitung juga nilai kapasitansi melalui perhitungan. Seperti contoh di bawah ini :
Ζr pengukuran udara = 1
8. Luas 0,09 m2ο¨πͺ = 8,86 Γ 10β6
(Ζπ Γ
π΄
π
) = 8,86 Γ 10β6
(1 Γ
0,09
2Γ10β3 ) = 0,0003987 ππΉ
Sehingga diperoleh presentase error sebesar : %πππππ = |
0,0003987 β0,00084
0,0003987
| Γ 100% =
110,6847%
Setelah itu isi ruang diantara kedua pelat dengan kaca dengan tebal 2 mm dengan mengulangi
langkah-langkah diatas. Ζr pengkuran kaca diperoleh dari :
Ζπ ππππππππππ ππππ =
πΆ ππππ
πΆ π’ππππ
Berikut dalah hasil pengkuran kapasitansi dengan bahan dielektrik ruang antar plat yaitu
kaca:
1. Luas 0,09 m2 = 0,0016 ΞΌF
2. Luas 0,075 m2 = 0,0012 ΞΌF
3. Luas 0,06 m2 = 0,0008 ΞΌF
4. Luas 0,045 m2 = 0,0006 ΞΌF
5. Luas 0,03 m2 = 0,0004 ΞΌF
6. Luas 0,015 m2 = 0,0002 ΞΌF
7. Luas 0,003 m2 = 0,00001 ΞΌF
Setelah itu hitung juga nilai kapasitansi melalui perhitungan dengan rumus di bawah ini :
Luas 0,09 m2ο¨πͺ = 8,86 Γ 10β6
(Ζπ Γ
π΄
π
)
Setelah itu ganti pelat kaca 2 mm dengan pelat vinyl chlorida dengan mengulangi langkah-
langkah diatas. Ζr pengukuran vinyl chlorida diperoleh dari :
Ζπ ππππππππππ πππππ =
πΆ π£πππ¦π
πΆ π’ππππ
Berikut adalah hasil pengukuran kapasitansi dengan bahan dielektrik ruang antar plat yaitu
vinyl chlorida :
1. Luas 0,09 m2 = 0,00096 ΞΌF
2. Luas 0,075 m2 = 0,00084 ΞΌF
3. Luas 0,06 m2 = 0,00068 ΞΌF
4. Luas 0,045 m2 = 0,0005 ΞΌF
9. 5. Luas 0,03 m2 = 0,00036 ΞΌF
6. Luas 0,015 m2 = 0,0002 ΞΌF
7. Luas 0,003 m2 = 0,00008 ΞΌF
Setelah itu hitung juga nilai kapasitansi melalui perhitungan dengan rumus di bawah ini :
Luas 0,09 m2ο¨πͺ = 8,86 Γ 10β6
(Ζπ Γ
π΄
π
)
Dari data yang diperoleh diatas, terlihat bahwa semakin kecil luas permukaan plat yang
berhadapan, maka semakin kecil pula nilai kapasiatansinya. Dari data diatas, juga terlihat
bahwa nilai dari kapasitansi dengan bahan dielektrik ruang antar plat yaitu kaca memiliki
nilai kapasitansi terbesar dibandingkan dengan vinyl chlorida dan udara. Hal ini dikarenakan
nilai permitivitas relatif dari kaca adalah yang paling besar daripada nilai permitivitas relatif
dari udara dan vinyl chlorida.
Pada percobaan kedua, kelompok kami akan melakukan percobaan tentang
kapasitansi sebagai fungsi jarak antar pelat. Pertama, susun kapasitor pelat sejajar dengan
jarak antar plat d=1 mm dan kosongkan ruang diantara kedua plat (ruang diantara kedua plat
berisi udara), kemudian ukur nilai kapasitansi serta catat pada tabel. Setelah itu ukur juga
nilai kapasitansi dengan mengubah jarak antar plat menjadi 2 mm, 3 mm, serta 4 mm.
Sehingga dapat diperoleh data hasil pengukuran kapasitansi sebagai fungsi jarak antar plat :
1. d=1 mm ο¨ 0,0007974 ΞΌF
2. d=2 mm ο¨ 0,0003984 ΞΌF
3. d=3 mm ο¨ 0,0002658 ΞΌF
4. d=4 mm ο¨ 0,00019935 ΞΌF
Dari data yang diperoleh di atas, terlihat bahwa semakin besar jarak anatar 2 plat, maka
semakin kecil nilai kapasitansinya dengan bahan dielektrik yang sama.
Pada percobaan ketiga, kelompok kami akan melakukan percobaan tentang
permitivitas relatif (Ζr) bahan dielektrik. Pertama, susun kapasitor pelat sejajar dengan jarak
antar plat d=2 mm dan kosongkan ruang diantara kedua plat (ruang diantara kedua plat berisi
udara), kemudian ukur nilai kapasitansi serta catat pada tabel. Dengan jarak antar plat (d=2
mm). Isilah ruang diantara kedua plat dengan kaca d=2mm kemudian ukur nilai kapasitansi
serta catat pada tabel. Setelah itu ulangi langkah diatas dengan mengganti pelat kaca dengan
vinyl chlorida d=2 mm kemudian ukur nilai kapsitansi serta catat pada tabel.
10. VIII. KESIMPULAN
1. Nilai kapasitansi kapasitor plat sejajar bergantung pada luas plat yang
berhadapan, jarak antar plat, dan bahan dielektrik ruang antar plat.
2. Nilai kapasitansi kapasitor pelat sejajar berbanding lurus dengan luas plat yang
berhadapan serta berbanding terbalik dengan jarak antar plat.
3. Nilai kapasitansi terbesar yaitu dengan menggunakan bahan dielektrik kaca
karena kaca memiliki nilai permitivitas relatif tertinggi dibandingkan dengan
udara dan vinyl chlorida.