SlideShare a Scribd company logo
Pengukuran Biaya Perolehan

Ellyn Octavianty

1
Penentuan Biaya Aset Tetap
 Aset tetap harus dicatat sebesar kos/biaya.
Yaitu: jumlah sumber ekonomi yang dikorbankan
untuk memiliki & menyiapkan aset tertentu
sehingga dapat digunakan.
 Kos diukur sebesar kas / setara kas yang
dibayar / nilai wajar / konsideran lain yang terjadi
saat pemerolehan untuk pengkonstruksian Aset.
Penentuan Biaya Aset Tetap
 Ada beberapa kondisi yang mempengaruhi
penentuan kos tetap. Yaitu, Potongan Tunai:
Pembelian Aset tetap dicatat sebesar jumlah kas
yang dibayar / jumlah ekuivalensi kas yang
diserahkan secara teoritis harga ekuivalen sama
dengan harga awal dikurangi potongan tunai
yang ditawarkan baik potongan tsb digunakan
atau maupun tidak digunakan.
Contoh
 PT Utama membeli peralatan dgn daftar harga
Rp. 88.000, syarat 2/10 n/30.
Aset dicatat sejumlah:
 Rp 88.000 x 2%
Rp 88.000 - Rp 1.760
Jurnal:
Db. Peralatan
Cr. Utang Dagang
(Diluar periode potongan)

= Rp 1.760
= Rp 86.240
Rp. 86.240
-

Rp. 86.240
Contoh
 Pembayaran dalam periode potongan
Db. Utang Dagang
Cr. Kas

Rp. 86.240
-

Rp. 86.240

 Dibayar diluar periode potongan
Jurnal:
Db. Utang Dagang
Db. Rugi Potongan
Cr. Kas

Rp. 86.240
Rp. 1.760
-

Rp. 88.000
Pembayaran yang Ditangguhkan
Contoh:
PT. ERFIN yg merupakan perusahaan sewa
menyewa truk membeli 2 buah truk dengan
menyerahkan wesel dgn nilai nominal Rp 40 jt.
Wesel akan jatuh tempo tgl 31 Des 2010.
Diketahui tingkat bunga efektif sebesar 12% /th
Jawab: Kos Aset tetap adalah sebesar nilai tunai
wesel pada tgl jatuh tempo.
PV Piutang Wesel
= Rp 40 jt PVF 3,12%
= Rp 40 jt x 0,71178
= Rp 28.471.200
Pembayaran yang Ditangguhkan
Jurnal :
Db. Kendaraan
Cr. Utang Wesel

Rp. 28.471.200
Rp. 28.471.200

Skedul berikut menunjukkan pengakuan bunga setiap akhir
tahun:
Tgl

Beban Bunga

Nilai Buku Wesel

01/01/08

-

Rp. 28.471.200

31/12/08

(Rp 28.471.200 x 12%) =
Rp 3.416.544

Rp 28.471.200 + Rp 3.416.544 =
Rp 31.887.744

31/12/09

(Rp 31.887.744 x 12%) =
Rp 3.826.290

Rp 31.887.744 + Rp 3.826.290 =
Rp 35.714.273

21/12/10

(Rp 35.714.273 x 12%) =
Rp 4.285.270

Rp 35.714.273 + Rp 4.285.270 =
Rp 40 jt
7
Pembayaran yang Ditangguhkan

 Amortisasi Bunga dilakukan dgn mendebit akun
Bunga & mengkredit akun Utang Wesel
 Jurnal untuk mengakui Bunga setiap tgl 31 Des:
31/12/08

(a) Db. Kendaraan
Cr. Utang Wesel

(b) Db. Utang Wesel
Cr. Kas

31/12/09

Rp. 3.416.440

Rp 3.826.298

31/12/10
Rp 4.285.727

Rp. 40 jt
-

Rp. 40 jt
Penghentian Aset Tetap

 Ada beberapa transaksi yang
menghentikan pemakaian Aset Tetap:
1. Transaksi penjualan Aset Tetap
2. Berakhirnya masa manfaat
3. Pertukaran dengan Aset lain
1. Transaksi penjualan Aset Tetap
 Jika penggunaan Aset Tetap tertentu dihentikan,
rekening yang bersangkutan dgn Aset tersebut
dihapus. Jika penghentian disebabkan transaksi
penjualan / selisih antara harga jual dengan nilai
buku Aset Tetap yang tersisa harus diakui
sebagai laba/rugi.
 Jika nilai buku Aset Tetap lebih kecil
dibandingkan dengan kas/aset lain yang
diterima, timbul keuntungan.
 Jika nilai buku Aset Tetap lebih besar
dibandingkan dengan kas/aset lain yang
diterima, timbul kerugian.
Contoh
 Pd tgl 1 Jan 2001, PT Melani memperoleh sebuah
gedung dengan kos Rp 600.000. Kos gedung
didepresiasi dgn metode garis lurus, taksiran
manfaat gedung 20 th. Dgn taksiran nilai residu Rp
60.000. Pd tgl 30 Juni 2009, gedung tsb dijual secara
tunai dengan harga Rp 440.500. Perusahaan
menggunakan th. Kalender sebagai dasar
penggunaan L/R. Berdasarkan data tsb ada
pencatatan yg harus dilakukan.
(1) Mencatat pemutakhiran depresiasi
(2) Mencatat transaksi penjualan
Contoh

Jawab:
Kos – NS
UE

= Rp 600.000 – Rp 60.000
20 th
= Rp 27.000 /th
(Th 2001 – th 2008)
= Rp 27.000 x 8 th = Rp 216.000
(Th 2009, 1 Jan – 30/6)
= Rp 27.000 x 6/12= Rp 13.500
Total Akumulasi Gdg
= Rp 229.500
Contoh

Jurnal:
Db. Beban Penyusutan
Cr. Akum. Penyusutan

Rp. 229.500
Rp. 229.500

Db. Kas
Db. Akum. Penyusutan
Cr. Laba Penjualan
Cr. Gedung

Rp. 440.500
Rp. 229.500
Rp. 70.000
Rp. 600.000

13
2. Berakhirnya masa manfaat Aset Tetap
 Apabila Aset Tetap dihentikan karena
berakhirnya masa manfaatnya, semua akun
yang berkaitan dgn Aset Tetap harus dihapus.
 Dalam transaksi ini, saat Aset Tetap dihentikan,
pemakaiannya masih memiliki nilai residu, harus
diakui sebagai rugi penghentian Aset Tetap.
Contoh
 PT Florida memiliki sebuah mesin yang
diperoleh pada 1 Jan 2010 dgn kos Rp 1 jt,
Umur Ekonomis 10 thn, dan taksiran nilai
residu sebesar Rp 100.000.
Kos tsb didepresiasi menggunakan metode
garis lurus. Jika pd tanggal 1 Juli 2009 mesin
tsb tidak dapat digunakan lagi.
Buatlah jurnalnya!
Contoh

Jawab:
Kos – NS
UE

= Rp 1.000.000 – Rp 100.000
10 th
= Rp 90.000 /th
(Th 2000 – th 2008)
= Rp 90.000 x 9 th = Rp 810.000
(Th 2009, 1 Jul 2009)
= Rp 90.000 x 6/12= Rp 45.000
Total Akumulasi Gdg
= Rp 855.000
Contoh

Jurnal:
Db. Beban Penyusutan
Rp. 45.000
Cr. Akum. Penyusutan
(Mencatat Depresiasi selama 6 bln)

Db. Akum. Penyusutan
Db. Rugi penghentian mesin
Cr. Mesin
(Mencatat Penghentian Mesin)

Rp. 45.000

Rp. 855.000
Rp. 145.000
Rp. 1.000.000

17
3. Pertukaran dengan Aset Lain
a. Pertukaran dengan surat berharga






Harga pertukaran Aset Tetap yg didapat melalui
pertukaran dgn surat berharga diukur dgn jumlah
uang yg dapat direaliasikan apabila surat berharga
dpt dijual.
Jika harga pasar surat-surat berharga tidak dapat
ditentukan harga pasar Aset Tetap yang diperoleh
menjadi dasar pencatatan kos aset yang
bersangkutan.
Jika harga pasar kedua aset tsb tidak ada, kos Aset
Tetap tsb harus ditaksir oleh pihak yang independen,
misal oleh penilai (Appraiser).
3. Pertukaran dengan Aset Lain
b. Pertukaran dengan Aset Non-Moneter
 Pada masa lalu akuntansi transaksi
pertukaran ditetapkan oleh jenis pertukaran
sejenis / tdk sejenis.
 Saat ini akt transaksi pertukaran ditentukan
oleh ada tidaknya substansi komersial dlm
transaksi pertukaran tsb.
 Perusahaan harus mengakui laba jika
transaksi pertukaran tsb memiliki substansi
komersial, sebaliknya tdk perlu mengakui
laba pertukaran
3. Pertukaran dengan Aset Lain
 Transaksi pertukaran aset non-moneter
dapat juga disertai dgn
penerimaan/pengeluaran uang.
 Pertukaran aset non-moneter memiliki
substansi komersial, jika transaksi tsb
menyebabkan perubahan pd aliran kas pada
masa depan suatu entitas (PSAK 16).
 Jika posisi ekonomi dua entitas yg
bertransaksi berubah, transaksi pertukaran
tsb memiliki substansi komersial.
3. Pertukaran dengan Aset Lain
 Ada 2 faktor yg harus dipertimbangkan dalam
menentukan perubahan aliran kas masa depan,
yaitu:
1. Penentuan resiko, waktu dan jumlah aliran kas
yang berubah.
2. Mengevaluasi apakah aliran kas berpengaruh
atau tidak oleh transaksi pertukaran tsb.
3. Pertukaran dengan Aset Lain




Misal: pertukaran antara aset mesin dan tanah, waktu
dan jumlah aliran kas yang ditimbulkan oleh mesin
berbeda signifikan dengan aliran kas masa depan yang
ditimbulkan oleh tanah. Dengan demikian transaksi
pertukaran ini memiliki substansi komersial.
Contoh lain: pertukaran antara truk (lama) dan truk
(baru), kedua aset ini adalah aset sejenis, truk baru
memiliki umur manfaat yg lebih lama dibandingkan truk
lama. Truk baru memiliki kemampuan menghasilkan
aliran kas masa depan yang lebih tinggi dibandingkan
truk lama. Dengan demikian transaksi ini memiliki
substansi komersial.
3. Pertukaran dengan Aset Lain
 Ada 2 hal yang harus ditentukan untuk
mengakui transaksi pertukaran Aset Tetap,
yaitu:
1. Menentukan kos aset yang diterima
2. Pengakuan atas laba/rugi pertukaran
 Laba/rugi pertukaran dihitung sebesar
perbedaan antara nilai wajar dengan nilai buku
aset yang diserahkan.
 Laba/rugi diakui tergantung ada tidaknya
substansi komersial suatu transaksi pertukaran.
3. Pertukaran dengan Aset Lain
Transaksi Pertukaran
 Ada substansi
komersial
 Tanpa substansi
komersial

Akuntansi
 Mengakui laba/rugi
pertukaran segera
 Menunda pengakuan
laba
 Mengakui rugi
segera
Pertukaran - Situasi Rugi
 Jika perusahaan melakukan transaksi
pertukaran dgn aset non-moneter dan terjadi
rugi tsb.
Perusahaan seharusnya tdk menilai aset lebih
dari harga setara kas (cash equivalent price).
 Jika rugi ditangguhkan pengakuannya akan
menimbulkan nilai aset yang terlalu tinggi.
 Oleh karena itu perusahaan harus mengakui
kerugian segera jika transaksi pertukaran
memiliki substansi komersial / tidak.
Pertukaran - Situasi Rugi
Contoh:
 Pd tanggal 1 Juli 2005 PT Sempati menukar sebuah
bus dgn sebuah truk milik PT Simpati. Nilai wajar bus
sebesar Rp 13.000.000. Nilai wajar Truk Rp. 8.600.000.
Kos bus sebesar Rp 45 jt, sampai tanggal pertukaran
telah didepresiasi sebesar Rp 31 jt. Kos Truk Rp 50 jt
dan sampai tgl pertukaran telah didepresiasi sebesar
Rp 8.000.000. Selain itu PT Simpati menyerahkan uang
sebesar Rp 4.400.000 kepada PT Sempati.
Jika truk memiliki kemungkinan menimbulkan aliran kas
masa depan, kondisi ini memiliki substansi komersial.
Pertukaran - Situasi Rugi
Jawab:
 Perhitungan untuk PT Simpati
Kos bus
Akum Penyusutan
Nilai buku
Nilai wajar
Rugi pertukaran Aktiva

Rp 45.000.000
(Rp 31.000.000)
Rp 14.000.000
Rp 13.000.000
Rp 1.000.000

Kos truk diakui sebesar nilai wajar bus dikurangi kos
yang diterima Rp 8.600.000 (Rp 13.000.000 - Rp
4.400.000)
Pertukaran - Situasi Rugi
Jurnal:
Db. Truk
Db. Akum. Penyusutan
Db. Kas
Db. Rugi Pertukaran
Cr. Bus

Rp. 8.600.000
Rp. 31.000.000
Rp. 4.400.000
Rp. 1.000.000
Rp. 45.000.000
Pertukaran - Situasi Laba
 Ada substansi komersial dalam situasi
pertukaran aset non moneter dan memiliki
substansi komersial dan terjadi laba. Laba
segera diakui
 Kas Aset Tetap yang diterima dan diakui
sebesar nilai wajar aset tetap yang diserahkan
ditambah uang yang diterima & segera
mengakui laba yang terjadi
 Nilai wajar aset tetap diterima dapat dipakai
sebagai dasar mengakui aset baru jika terbukti
memiliki nilai wajar yang lebih jelas.
Pertukaran - Situasi Laba
Contoh:
 Pd tanggal 1 Juli 2009 PT Sempati menukar sebuah
bus dgn sebuah truk milik PT Simpati. Nilai wajar bus
sebesar Rp 16.000.000. Nilai wajar Truk Rp.
25.000.000. Kos Bus sebesar Rp 45 jt, sampai dengan
tanggal pertukaran telah didepresiasi sebesar Rp 31 jt.
Kos Truk sebesar Rp 50.000.000 dan sampai tgl
pertukaran telah didepresiasi sebesar Rp 20.000.000
Selain itu PT Sempati menyerahkan uang sebesar Rp
9.000.000 kepada PT Simpati.
Jika truk memiliki kemungkinan menimbulkan aliran kas
masa depan, kondisi ini memiliki substansi komersial.
Pertukaran – Situasi Laba
Jawab:
 Perhitungan untuk PT Simpati
Kos bus
Akum Penyusutan
Nilai buku
Nilai wajar
Laba pertukaran

Rp 45.000.000
(Rp 31.000.000)
Rp 14.000.000
Rp 16.000.000
Rp 2.000.000

Kos truk diakui sebesar nilai wajar bus ditambah uang
yang diserahkan Rp 25.000.000 (Rp 16.000.000 + Rp
9.000.000). Dalam hal ini laba pertukaran di akui
sebesar Rp 2 jt.
Pertukaran - Situasi Laba
Jurnal:
Db. Truk
Db. Akum. Penyusutan
Cr. Laba Pertukaran
Cr. Bus
Cr. Kas

Rp. 25.000.000
Rp. 31.000.000
Rp. 2.000.000
Rp. 45.000.000
Rp. 9.000.000
Pertukaran - Situasi Laba
Tanpa Substansi Komersial
 Apabila posisi ekonomi PT Sempati dan Simpati
tidak berubah secara signifikan krn transaksi
pertukaran tsb, maka laba sebesar Rp 2 jt yg
terjadi harus ditangguhkan pengakuannya oleh
PT Sempati.
 Dengan demikian, kos truk yang diterima PT
Sempati akan diakui sebesar:
Nilai wajar truk
= Rp. 25.000.000
Laba yg ditangguhkan
= (Rp. 2.000.000)
Kos Truk
= Rp 23.000.000
Pertukaran - Situasi Laba
Tanpa Substansi Komersial
Nilai buku Bus
Kas yang dibayar
Kos Truk

= Rp. 14.000.000
= Rp. 9.000.000
= Rp 23.000.000

Jurnal:
Db. Truk
Db. Akum. Penyusutan
Cr. Bus
Cr. Kas

Rp. 23.000.000
Rp. 31.000.000
Rp. 45.000.000
Rp. 9.000.000

More Related Content

What's hot

Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...Adi Jauhari
 
Akuntansi aset, persediaan, investasi dan kewajiban
Akuntansi aset, persediaan, investasi dan kewajibanAkuntansi aset, persediaan, investasi dan kewajiban
Akuntansi aset, persediaan, investasi dan kewajiban
Sujatmiko Wibowo
 
Psak 104 istshina
Psak 104 istshinaPsak 104 istshina
Psak 104 istshinacitra Joni
 
Akuntansi murabahah
Akuntansi murabahahAkuntansi murabahah
Akuntansi murabahahmadureh
 
Akuntansi Kewajiban PEMDA
Akuntansi Kewajiban PEMDAAkuntansi Kewajiban PEMDA
Akuntansi Kewajiban PEMDA
Mahyuni Bjm
 
Bahan kuliah pengantar akuntansi ii utang obligasi
Bahan kuliah pengantar akuntansi ii  utang obligasiBahan kuliah pengantar akuntansi ii  utang obligasi
Bahan kuliah pengantar akuntansi ii utang obligasi
Magdalena - Nommensen university
 
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
Rose Meea
 
Hubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khusus
Hubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khususHubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khusus
Hubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khusus
DIAN WAHYU KARTIKA CANIAGO
 
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7Manik Ryad
 
Latihan Soal Akuntansi Pemerintah II
Latihan Soal Akuntansi Pemerintah IILatihan Soal Akuntansi Pemerintah II
Latihan Soal Akuntansi Pemerintah IIMuhammad Amri
 
Bab 3-piutang-wesel
Bab 3-piutang-weselBab 3-piutang-wesel
Bab 3-piutang-wesel
universitas negeri padang
 
Ppt standart costing
Ppt standart costingPpt standart costing
Ppt standart costing
MuhammadIqbal169
 
Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampinganTugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampinganOwnskin
 
Akuntansi persediaan,kelompok 2
Akuntansi persediaan,kelompok 2Akuntansi persediaan,kelompok 2
Akuntansi persediaan,kelompok 2Aina Rachmasari
 
Akuntansi Syariah Penghimpun Dana Wadiah dan Mudharabah
Akuntansi Syariah Penghimpun Dana Wadiah dan MudharabahAkuntansi Syariah Penghimpun Dana Wadiah dan Mudharabah
Akuntansi Syariah Penghimpun Dana Wadiah dan Mudharabah
lutfiahanna
 
3 analisis transaksi (jurnal)
3   analisis transaksi (jurnal)3   analisis transaksi (jurnal)
3 analisis transaksi (jurnal)
Mainatul Ilmi
 
Psak 107 ijarah
Psak 107 ijarahPsak 107 ijarah
Psak 107 ijarahcitra Joni
 
Akuntansi Salam Dalam Bank Syari'ah
Akuntansi Salam Dalam Bank Syari'ahAkuntansi Salam Dalam Bank Syari'ah
Akuntansi Salam Dalam Bank Syari'ahmadureh
 

What's hot (20)

Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...
 
Akuntansi aset, persediaan, investasi dan kewajiban
Akuntansi aset, persediaan, investasi dan kewajibanAkuntansi aset, persediaan, investasi dan kewajiban
Akuntansi aset, persediaan, investasi dan kewajiban
 
Aktiva tetap 1
Aktiva tetap 1Aktiva tetap 1
Aktiva tetap 1
 
Psak 104 istshina
Psak 104 istshinaPsak 104 istshina
Psak 104 istshina
 
Akuntansi murabahah
Akuntansi murabahahAkuntansi murabahah
Akuntansi murabahah
 
Soal jawab akuntansi lanjutan 2
Soal jawab akuntansi lanjutan 2Soal jawab akuntansi lanjutan 2
Soal jawab akuntansi lanjutan 2
 
Akuntansi Kewajiban PEMDA
Akuntansi Kewajiban PEMDAAkuntansi Kewajiban PEMDA
Akuntansi Kewajiban PEMDA
 
Bahan kuliah pengantar akuntansi ii utang obligasi
Bahan kuliah pengantar akuntansi ii  utang obligasiBahan kuliah pengantar akuntansi ii  utang obligasi
Bahan kuliah pengantar akuntansi ii utang obligasi
 
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
 
Hubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khusus
Hubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khususHubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khusus
Hubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khusus
 
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
 
Latihan Soal Akuntansi Pemerintah II
Latihan Soal Akuntansi Pemerintah IILatihan Soal Akuntansi Pemerintah II
Latihan Soal Akuntansi Pemerintah II
 
Bab 3-piutang-wesel
Bab 3-piutang-weselBab 3-piutang-wesel
Bab 3-piutang-wesel
 
Ppt standart costing
Ppt standart costingPpt standart costing
Ppt standart costing
 
Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampinganTugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
 
Akuntansi persediaan,kelompok 2
Akuntansi persediaan,kelompok 2Akuntansi persediaan,kelompok 2
Akuntansi persediaan,kelompok 2
 
Akuntansi Syariah Penghimpun Dana Wadiah dan Mudharabah
Akuntansi Syariah Penghimpun Dana Wadiah dan MudharabahAkuntansi Syariah Penghimpun Dana Wadiah dan Mudharabah
Akuntansi Syariah Penghimpun Dana Wadiah dan Mudharabah
 
3 analisis transaksi (jurnal)
3   analisis transaksi (jurnal)3   analisis transaksi (jurnal)
3 analisis transaksi (jurnal)
 
Psak 107 ijarah
Psak 107 ijarahPsak 107 ijarah
Psak 107 ijarah
 
Akuntansi Salam Dalam Bank Syari'ah
Akuntansi Salam Dalam Bank Syari'ahAkuntansi Salam Dalam Bank Syari'ah
Akuntansi Salam Dalam Bank Syari'ah
 

Similar to Pengukuran biaya perolehan

Aktiva tetap berwujud
Aktiva tetap berwujudAktiva tetap berwujud
Aktiva tetap berwujud
Universitas Pendidikan Indonesia
 
Pertemuan_8_Aset_Tetap.pptx
Pertemuan_8_Aset_Tetap.pptxPertemuan_8_Aset_Tetap.pptx
Pertemuan_8_Aset_Tetap.pptx
DwiSupriani
 
Akuntansi Keuangan SMK Kelas XI AKL - Penerapan Aset Tetap (3)
Akuntansi Keuangan SMK Kelas XI AKL - Penerapan Aset Tetap (3)Akuntansi Keuangan SMK Kelas XI AKL - Penerapan Aset Tetap (3)
Akuntansi Keuangan SMK Kelas XI AKL - Penerapan Aset Tetap (3)
Indah ND
 
Akuntansi ASET Tetap
Akuntansi ASET TetapAkuntansi ASET Tetap
Akuntansi ASET Tetap
Sunarwan Se
 
Akuntansi Keuangan SMK Kelas XI AKL - Penerapan Aset Tetap (2)
Akuntansi Keuangan SMK Kelas XI AKL - Penerapan Aset Tetap (2)Akuntansi Keuangan SMK Kelas XI AKL - Penerapan Aset Tetap (2)
Akuntansi Keuangan SMK Kelas XI AKL - Penerapan Aset Tetap (2)
Indah ND
 
JURNAL PENYESUAIAN AKUNTANSI EKONOMI.pptx
JURNAL PENYESUAIAN AKUNTANSI EKONOMI.pptxJURNAL PENYESUAIAN AKUNTANSI EKONOMI.pptx
JURNAL PENYESUAIAN AKUNTANSI EKONOMI.pptx
zahrafatimah2603
 
akuntansi aset tetap & penyusutan
akuntansi aset tetap & penyusutanakuntansi aset tetap & penyusutan
akuntansi aset tetap & penyusutanMuhammad Amri
 
Penghentian aktiva tetap
Penghentian aktiva tetapPenghentian aktiva tetap
Penghentian aktiva tetapAnis Fithriyani
 
Akutansi ijaarah pada bank syariah
Akutansi ijaarah pada bank syariahAkutansi ijaarah pada bank syariah
Akutansi ijaarah pada bank syariah
Yusuf Darismah
 
Kewajiban jangka pendek
Kewajiban jangka pendekKewajiban jangka pendek
Kewajiban jangka pendek
ragaalif6
 
MATERI_AKTIVA_TETAP_Ni.ppt
MATERI_AKTIVA_TETAP_Ni.pptMATERI_AKTIVA_TETAP_Ni.ppt
MATERI_AKTIVA_TETAP_Ni.ppt
FikriAbdillah12
 
Akuntansi Ijarah Dalam Bank Syari'ah
Akuntansi Ijarah Dalam Bank Syari'ahAkuntansi Ijarah Dalam Bank Syari'ah
Akuntansi Ijarah Dalam Bank Syari'ahmadureh
 
ASET_TETAP.ppt
ASET_TETAP.pptASET_TETAP.ppt
ASET_TETAP.ppt
RimaRahayu4
 
Pertemuan 10.pptx
Pertemuan 10.pptxPertemuan 10.pptx
Pertemuan 10.pptx
SaveFile1
 
@kusmayadi_AKTIVA TETAP BERWUJUD Perolehan, Penggunaan Dan Pemberhentian
@kusmayadi_AKTIVA TETAP BERWUJUDPerolehan, Penggunaan Dan Pemberhentian@kusmayadi_AKTIVA TETAP BERWUJUDPerolehan, Penggunaan Dan Pemberhentian
@kusmayadi_AKTIVA TETAP BERWUJUD Perolehan, Penggunaan Dan Pemberhentian
Domi DomDom
 
materi-14-merger-akuisisi.pdf
materi-14-merger-akuisisi.pdfmateri-14-merger-akuisisi.pdf
materi-14-merger-akuisisi.pdf
MutiaraYanaChubita
 
16634 manajemen kas
16634 manajemen kas16634 manajemen kas
16634 manajemen kas
Rici Amelia Rahmadani
 
Akuntansi Penjualan Aset Tetap - By Riki Ardoni
Akuntansi Penjualan Aset Tetap - By Riki ArdoniAkuntansi Penjualan Aset Tetap - By Riki Ardoni
Akuntansi Penjualan Aset Tetap - By Riki Ardoni
Riki Ardoni
 
Derivatif dan-hedging
Derivatif dan-hedgingDerivatif dan-hedging
Derivatif dan-hedging
cahyonosyahbanu
 

Similar to Pengukuran biaya perolehan (20)

Aktiva tetap berwujud
Aktiva tetap berwujudAktiva tetap berwujud
Aktiva tetap berwujud
 
Aktiva tetap
Aktiva tetapAktiva tetap
Aktiva tetap
 
Pertemuan_8_Aset_Tetap.pptx
Pertemuan_8_Aset_Tetap.pptxPertemuan_8_Aset_Tetap.pptx
Pertemuan_8_Aset_Tetap.pptx
 
Akuntansi Keuangan SMK Kelas XI AKL - Penerapan Aset Tetap (3)
Akuntansi Keuangan SMK Kelas XI AKL - Penerapan Aset Tetap (3)Akuntansi Keuangan SMK Kelas XI AKL - Penerapan Aset Tetap (3)
Akuntansi Keuangan SMK Kelas XI AKL - Penerapan Aset Tetap (3)
 
Akuntansi ASET Tetap
Akuntansi ASET TetapAkuntansi ASET Tetap
Akuntansi ASET Tetap
 
Akuntansi Keuangan SMK Kelas XI AKL - Penerapan Aset Tetap (2)
Akuntansi Keuangan SMK Kelas XI AKL - Penerapan Aset Tetap (2)Akuntansi Keuangan SMK Kelas XI AKL - Penerapan Aset Tetap (2)
Akuntansi Keuangan SMK Kelas XI AKL - Penerapan Aset Tetap (2)
 
JURNAL PENYESUAIAN AKUNTANSI EKONOMI.pptx
JURNAL PENYESUAIAN AKUNTANSI EKONOMI.pptxJURNAL PENYESUAIAN AKUNTANSI EKONOMI.pptx
JURNAL PENYESUAIAN AKUNTANSI EKONOMI.pptx
 
akuntansi aset tetap & penyusutan
akuntansi aset tetap & penyusutanakuntansi aset tetap & penyusutan
akuntansi aset tetap & penyusutan
 
Penghentian aktiva tetap
Penghentian aktiva tetapPenghentian aktiva tetap
Penghentian aktiva tetap
 
Akutansi ijaarah pada bank syariah
Akutansi ijaarah pada bank syariahAkutansi ijaarah pada bank syariah
Akutansi ijaarah pada bank syariah
 
Kewajiban jangka pendek
Kewajiban jangka pendekKewajiban jangka pendek
Kewajiban jangka pendek
 
MATERI_AKTIVA_TETAP_Ni.ppt
MATERI_AKTIVA_TETAP_Ni.pptMATERI_AKTIVA_TETAP_Ni.ppt
MATERI_AKTIVA_TETAP_Ni.ppt
 
Akuntansi Ijarah Dalam Bank Syari'ah
Akuntansi Ijarah Dalam Bank Syari'ahAkuntansi Ijarah Dalam Bank Syari'ah
Akuntansi Ijarah Dalam Bank Syari'ah
 
ASET_TETAP.ppt
ASET_TETAP.pptASET_TETAP.ppt
ASET_TETAP.ppt
 
Pertemuan 10.pptx
Pertemuan 10.pptxPertemuan 10.pptx
Pertemuan 10.pptx
 
@kusmayadi_AKTIVA TETAP BERWUJUD Perolehan, Penggunaan Dan Pemberhentian
@kusmayadi_AKTIVA TETAP BERWUJUDPerolehan, Penggunaan Dan Pemberhentian@kusmayadi_AKTIVA TETAP BERWUJUDPerolehan, Penggunaan Dan Pemberhentian
@kusmayadi_AKTIVA TETAP BERWUJUD Perolehan, Penggunaan Dan Pemberhentian
 
materi-14-merger-akuisisi.pdf
materi-14-merger-akuisisi.pdfmateri-14-merger-akuisisi.pdf
materi-14-merger-akuisisi.pdf
 
16634 manajemen kas
16634 manajemen kas16634 manajemen kas
16634 manajemen kas
 
Akuntansi Penjualan Aset Tetap - By Riki Ardoni
Akuntansi Penjualan Aset Tetap - By Riki ArdoniAkuntansi Penjualan Aset Tetap - By Riki Ardoni
Akuntansi Penjualan Aset Tetap - By Riki Ardoni
 
Derivatif dan-hedging
Derivatif dan-hedgingDerivatif dan-hedging
Derivatif dan-hedging
 

More from Uchiha Emzhie

Sia 6 unpak
Sia 6 unpakSia 6 unpak
Sia 6 unpak
Uchiha Emzhie
 
Dfd
DfdDfd
Sistem informasi akuntansi
Sistem informasi akuntansiSistem informasi akuntansi
Sistem informasi akuntansi
Uchiha Emzhie
 
Sia 7 unpak
Sia 7 unpakSia 7 unpak
Sia 7 unpak
Uchiha Emzhie
 
Sia 2 unpak
Sia 2 unpakSia 2 unpak
Sia 2 unpak
Uchiha Emzhie
 
Aset tak lancar yg dimiliki u dijual
Aset tak lancar yg dimiliki u dijualAset tak lancar yg dimiliki u dijual
Aset tak lancar yg dimiliki u dijual
Uchiha Emzhie
 
Aset tak berujud
Aset tak berujudAset tak berujud
Aset tak berujud
Uchiha Emzhie
 
Bahan ajar risiko investasi
Bahan ajar risiko investasiBahan ajar risiko investasi
Bahan ajar risiko investasi
Uchiha Emzhie
 

More from Uchiha Emzhie (8)

Sia 6 unpak
Sia 6 unpakSia 6 unpak
Sia 6 unpak
 
Dfd
DfdDfd
Dfd
 
Sistem informasi akuntansi
Sistem informasi akuntansiSistem informasi akuntansi
Sistem informasi akuntansi
 
Sia 7 unpak
Sia 7 unpakSia 7 unpak
Sia 7 unpak
 
Sia 2 unpak
Sia 2 unpakSia 2 unpak
Sia 2 unpak
 
Aset tak lancar yg dimiliki u dijual
Aset tak lancar yg dimiliki u dijualAset tak lancar yg dimiliki u dijual
Aset tak lancar yg dimiliki u dijual
 
Aset tak berujud
Aset tak berujudAset tak berujud
Aset tak berujud
 
Bahan ajar risiko investasi
Bahan ajar risiko investasiBahan ajar risiko investasi
Bahan ajar risiko investasi
 

Recently uploaded

METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
mariapasaribu13
 
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
MarkusPiyusmanZebua
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
bidakara2016
 
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUPDJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
adjhe17ks1
 
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
EnforceA Real Solution
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
fadilahsaleh427
 
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdfMATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
IGNATIUSOKIDEWABRATA
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
hoiriyono
 
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
AhmadVikriKhoirulAna
 
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuanganMakalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
MohammadAthianManan
 
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptxPPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
tikasianturi1410
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Anisa Rizki Rahmawati
 
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
AchmadHasanHafidzi
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
LidyaManuelia1
 
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
JefryColter
 

Recently uploaded (17)

METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
 
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
 
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
 
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
 
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUPDJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
 
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
 
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdfMATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
 
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
 
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuanganMakalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
 
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptxPPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
 
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
 
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
 

Pengukuran biaya perolehan

  • 2. Penentuan Biaya Aset Tetap  Aset tetap harus dicatat sebesar kos/biaya. Yaitu: jumlah sumber ekonomi yang dikorbankan untuk memiliki & menyiapkan aset tertentu sehingga dapat digunakan.  Kos diukur sebesar kas / setara kas yang dibayar / nilai wajar / konsideran lain yang terjadi saat pemerolehan untuk pengkonstruksian Aset.
  • 3. Penentuan Biaya Aset Tetap  Ada beberapa kondisi yang mempengaruhi penentuan kos tetap. Yaitu, Potongan Tunai: Pembelian Aset tetap dicatat sebesar jumlah kas yang dibayar / jumlah ekuivalensi kas yang diserahkan secara teoritis harga ekuivalen sama dengan harga awal dikurangi potongan tunai yang ditawarkan baik potongan tsb digunakan atau maupun tidak digunakan.
  • 4. Contoh  PT Utama membeli peralatan dgn daftar harga Rp. 88.000, syarat 2/10 n/30. Aset dicatat sejumlah:  Rp 88.000 x 2% Rp 88.000 - Rp 1.760 Jurnal: Db. Peralatan Cr. Utang Dagang (Diluar periode potongan) = Rp 1.760 = Rp 86.240 Rp. 86.240 - Rp. 86.240
  • 5. Contoh  Pembayaran dalam periode potongan Db. Utang Dagang Cr. Kas Rp. 86.240 - Rp. 86.240  Dibayar diluar periode potongan Jurnal: Db. Utang Dagang Db. Rugi Potongan Cr. Kas Rp. 86.240 Rp. 1.760 - Rp. 88.000
  • 6. Pembayaran yang Ditangguhkan Contoh: PT. ERFIN yg merupakan perusahaan sewa menyewa truk membeli 2 buah truk dengan menyerahkan wesel dgn nilai nominal Rp 40 jt. Wesel akan jatuh tempo tgl 31 Des 2010. Diketahui tingkat bunga efektif sebesar 12% /th Jawab: Kos Aset tetap adalah sebesar nilai tunai wesel pada tgl jatuh tempo. PV Piutang Wesel = Rp 40 jt PVF 3,12% = Rp 40 jt x 0,71178 = Rp 28.471.200
  • 7. Pembayaran yang Ditangguhkan Jurnal : Db. Kendaraan Cr. Utang Wesel Rp. 28.471.200 Rp. 28.471.200 Skedul berikut menunjukkan pengakuan bunga setiap akhir tahun: Tgl Beban Bunga Nilai Buku Wesel 01/01/08 - Rp. 28.471.200 31/12/08 (Rp 28.471.200 x 12%) = Rp 3.416.544 Rp 28.471.200 + Rp 3.416.544 = Rp 31.887.744 31/12/09 (Rp 31.887.744 x 12%) = Rp 3.826.290 Rp 31.887.744 + Rp 3.826.290 = Rp 35.714.273 21/12/10 (Rp 35.714.273 x 12%) = Rp 4.285.270 Rp 35.714.273 + Rp 4.285.270 = Rp 40 jt 7
  • 8. Pembayaran yang Ditangguhkan  Amortisasi Bunga dilakukan dgn mendebit akun Bunga & mengkredit akun Utang Wesel  Jurnal untuk mengakui Bunga setiap tgl 31 Des: 31/12/08 (a) Db. Kendaraan Cr. Utang Wesel (b) Db. Utang Wesel Cr. Kas 31/12/09 Rp. 3.416.440 Rp 3.826.298 31/12/10 Rp 4.285.727 Rp. 40 jt - Rp. 40 jt
  • 9. Penghentian Aset Tetap  Ada beberapa transaksi yang menghentikan pemakaian Aset Tetap: 1. Transaksi penjualan Aset Tetap 2. Berakhirnya masa manfaat 3. Pertukaran dengan Aset lain
  • 10. 1. Transaksi penjualan Aset Tetap  Jika penggunaan Aset Tetap tertentu dihentikan, rekening yang bersangkutan dgn Aset tersebut dihapus. Jika penghentian disebabkan transaksi penjualan / selisih antara harga jual dengan nilai buku Aset Tetap yang tersisa harus diakui sebagai laba/rugi.  Jika nilai buku Aset Tetap lebih kecil dibandingkan dengan kas/aset lain yang diterima, timbul keuntungan.  Jika nilai buku Aset Tetap lebih besar dibandingkan dengan kas/aset lain yang diterima, timbul kerugian.
  • 11. Contoh  Pd tgl 1 Jan 2001, PT Melani memperoleh sebuah gedung dengan kos Rp 600.000. Kos gedung didepresiasi dgn metode garis lurus, taksiran manfaat gedung 20 th. Dgn taksiran nilai residu Rp 60.000. Pd tgl 30 Juni 2009, gedung tsb dijual secara tunai dengan harga Rp 440.500. Perusahaan menggunakan th. Kalender sebagai dasar penggunaan L/R. Berdasarkan data tsb ada pencatatan yg harus dilakukan. (1) Mencatat pemutakhiran depresiasi (2) Mencatat transaksi penjualan
  • 12. Contoh Jawab: Kos – NS UE = Rp 600.000 – Rp 60.000 20 th = Rp 27.000 /th (Th 2001 – th 2008) = Rp 27.000 x 8 th = Rp 216.000 (Th 2009, 1 Jan – 30/6) = Rp 27.000 x 6/12= Rp 13.500 Total Akumulasi Gdg = Rp 229.500
  • 13. Contoh Jurnal: Db. Beban Penyusutan Cr. Akum. Penyusutan Rp. 229.500 Rp. 229.500 Db. Kas Db. Akum. Penyusutan Cr. Laba Penjualan Cr. Gedung Rp. 440.500 Rp. 229.500 Rp. 70.000 Rp. 600.000 13
  • 14. 2. Berakhirnya masa manfaat Aset Tetap  Apabila Aset Tetap dihentikan karena berakhirnya masa manfaatnya, semua akun yang berkaitan dgn Aset Tetap harus dihapus.  Dalam transaksi ini, saat Aset Tetap dihentikan, pemakaiannya masih memiliki nilai residu, harus diakui sebagai rugi penghentian Aset Tetap.
  • 15. Contoh  PT Florida memiliki sebuah mesin yang diperoleh pada 1 Jan 2010 dgn kos Rp 1 jt, Umur Ekonomis 10 thn, dan taksiran nilai residu sebesar Rp 100.000. Kos tsb didepresiasi menggunakan metode garis lurus. Jika pd tanggal 1 Juli 2009 mesin tsb tidak dapat digunakan lagi. Buatlah jurnalnya!
  • 16. Contoh Jawab: Kos – NS UE = Rp 1.000.000 – Rp 100.000 10 th = Rp 90.000 /th (Th 2000 – th 2008) = Rp 90.000 x 9 th = Rp 810.000 (Th 2009, 1 Jul 2009) = Rp 90.000 x 6/12= Rp 45.000 Total Akumulasi Gdg = Rp 855.000
  • 17. Contoh Jurnal: Db. Beban Penyusutan Rp. 45.000 Cr. Akum. Penyusutan (Mencatat Depresiasi selama 6 bln) Db. Akum. Penyusutan Db. Rugi penghentian mesin Cr. Mesin (Mencatat Penghentian Mesin) Rp. 45.000 Rp. 855.000 Rp. 145.000 Rp. 1.000.000 17
  • 18. 3. Pertukaran dengan Aset Lain a. Pertukaran dengan surat berharga    Harga pertukaran Aset Tetap yg didapat melalui pertukaran dgn surat berharga diukur dgn jumlah uang yg dapat direaliasikan apabila surat berharga dpt dijual. Jika harga pasar surat-surat berharga tidak dapat ditentukan harga pasar Aset Tetap yang diperoleh menjadi dasar pencatatan kos aset yang bersangkutan. Jika harga pasar kedua aset tsb tidak ada, kos Aset Tetap tsb harus ditaksir oleh pihak yang independen, misal oleh penilai (Appraiser).
  • 19. 3. Pertukaran dengan Aset Lain b. Pertukaran dengan Aset Non-Moneter  Pada masa lalu akuntansi transaksi pertukaran ditetapkan oleh jenis pertukaran sejenis / tdk sejenis.  Saat ini akt transaksi pertukaran ditentukan oleh ada tidaknya substansi komersial dlm transaksi pertukaran tsb.  Perusahaan harus mengakui laba jika transaksi pertukaran tsb memiliki substansi komersial, sebaliknya tdk perlu mengakui laba pertukaran
  • 20. 3. Pertukaran dengan Aset Lain  Transaksi pertukaran aset non-moneter dapat juga disertai dgn penerimaan/pengeluaran uang.  Pertukaran aset non-moneter memiliki substansi komersial, jika transaksi tsb menyebabkan perubahan pd aliran kas pada masa depan suatu entitas (PSAK 16).  Jika posisi ekonomi dua entitas yg bertransaksi berubah, transaksi pertukaran tsb memiliki substansi komersial.
  • 21. 3. Pertukaran dengan Aset Lain  Ada 2 faktor yg harus dipertimbangkan dalam menentukan perubahan aliran kas masa depan, yaitu: 1. Penentuan resiko, waktu dan jumlah aliran kas yang berubah. 2. Mengevaluasi apakah aliran kas berpengaruh atau tidak oleh transaksi pertukaran tsb.
  • 22. 3. Pertukaran dengan Aset Lain   Misal: pertukaran antara aset mesin dan tanah, waktu dan jumlah aliran kas yang ditimbulkan oleh mesin berbeda signifikan dengan aliran kas masa depan yang ditimbulkan oleh tanah. Dengan demikian transaksi pertukaran ini memiliki substansi komersial. Contoh lain: pertukaran antara truk (lama) dan truk (baru), kedua aset ini adalah aset sejenis, truk baru memiliki umur manfaat yg lebih lama dibandingkan truk lama. Truk baru memiliki kemampuan menghasilkan aliran kas masa depan yang lebih tinggi dibandingkan truk lama. Dengan demikian transaksi ini memiliki substansi komersial.
  • 23. 3. Pertukaran dengan Aset Lain  Ada 2 hal yang harus ditentukan untuk mengakui transaksi pertukaran Aset Tetap, yaitu: 1. Menentukan kos aset yang diterima 2. Pengakuan atas laba/rugi pertukaran  Laba/rugi pertukaran dihitung sebesar perbedaan antara nilai wajar dengan nilai buku aset yang diserahkan.  Laba/rugi diakui tergantung ada tidaknya substansi komersial suatu transaksi pertukaran.
  • 24. 3. Pertukaran dengan Aset Lain Transaksi Pertukaran  Ada substansi komersial  Tanpa substansi komersial Akuntansi  Mengakui laba/rugi pertukaran segera  Menunda pengakuan laba  Mengakui rugi segera
  • 25. Pertukaran - Situasi Rugi  Jika perusahaan melakukan transaksi pertukaran dgn aset non-moneter dan terjadi rugi tsb. Perusahaan seharusnya tdk menilai aset lebih dari harga setara kas (cash equivalent price).  Jika rugi ditangguhkan pengakuannya akan menimbulkan nilai aset yang terlalu tinggi.  Oleh karena itu perusahaan harus mengakui kerugian segera jika transaksi pertukaran memiliki substansi komersial / tidak.
  • 26. Pertukaran - Situasi Rugi Contoh:  Pd tanggal 1 Juli 2005 PT Sempati menukar sebuah bus dgn sebuah truk milik PT Simpati. Nilai wajar bus sebesar Rp 13.000.000. Nilai wajar Truk Rp. 8.600.000. Kos bus sebesar Rp 45 jt, sampai tanggal pertukaran telah didepresiasi sebesar Rp 31 jt. Kos Truk Rp 50 jt dan sampai tgl pertukaran telah didepresiasi sebesar Rp 8.000.000. Selain itu PT Simpati menyerahkan uang sebesar Rp 4.400.000 kepada PT Sempati. Jika truk memiliki kemungkinan menimbulkan aliran kas masa depan, kondisi ini memiliki substansi komersial.
  • 27. Pertukaran - Situasi Rugi Jawab:  Perhitungan untuk PT Simpati Kos bus Akum Penyusutan Nilai buku Nilai wajar Rugi pertukaran Aktiva Rp 45.000.000 (Rp 31.000.000) Rp 14.000.000 Rp 13.000.000 Rp 1.000.000 Kos truk diakui sebesar nilai wajar bus dikurangi kos yang diterima Rp 8.600.000 (Rp 13.000.000 - Rp 4.400.000)
  • 28. Pertukaran - Situasi Rugi Jurnal: Db. Truk Db. Akum. Penyusutan Db. Kas Db. Rugi Pertukaran Cr. Bus Rp. 8.600.000 Rp. 31.000.000 Rp. 4.400.000 Rp. 1.000.000 Rp. 45.000.000
  • 29. Pertukaran - Situasi Laba  Ada substansi komersial dalam situasi pertukaran aset non moneter dan memiliki substansi komersial dan terjadi laba. Laba segera diakui  Kas Aset Tetap yang diterima dan diakui sebesar nilai wajar aset tetap yang diserahkan ditambah uang yang diterima & segera mengakui laba yang terjadi  Nilai wajar aset tetap diterima dapat dipakai sebagai dasar mengakui aset baru jika terbukti memiliki nilai wajar yang lebih jelas.
  • 30. Pertukaran - Situasi Laba Contoh:  Pd tanggal 1 Juli 2009 PT Sempati menukar sebuah bus dgn sebuah truk milik PT Simpati. Nilai wajar bus sebesar Rp 16.000.000. Nilai wajar Truk Rp. 25.000.000. Kos Bus sebesar Rp 45 jt, sampai dengan tanggal pertukaran telah didepresiasi sebesar Rp 31 jt. Kos Truk sebesar Rp 50.000.000 dan sampai tgl pertukaran telah didepresiasi sebesar Rp 20.000.000 Selain itu PT Sempati menyerahkan uang sebesar Rp 9.000.000 kepada PT Simpati. Jika truk memiliki kemungkinan menimbulkan aliran kas masa depan, kondisi ini memiliki substansi komersial.
  • 31. Pertukaran – Situasi Laba Jawab:  Perhitungan untuk PT Simpati Kos bus Akum Penyusutan Nilai buku Nilai wajar Laba pertukaran Rp 45.000.000 (Rp 31.000.000) Rp 14.000.000 Rp 16.000.000 Rp 2.000.000 Kos truk diakui sebesar nilai wajar bus ditambah uang yang diserahkan Rp 25.000.000 (Rp 16.000.000 + Rp 9.000.000). Dalam hal ini laba pertukaran di akui sebesar Rp 2 jt.
  • 32. Pertukaran - Situasi Laba Jurnal: Db. Truk Db. Akum. Penyusutan Cr. Laba Pertukaran Cr. Bus Cr. Kas Rp. 25.000.000 Rp. 31.000.000 Rp. 2.000.000 Rp. 45.000.000 Rp. 9.000.000
  • 33. Pertukaran - Situasi Laba Tanpa Substansi Komersial  Apabila posisi ekonomi PT Sempati dan Simpati tidak berubah secara signifikan krn transaksi pertukaran tsb, maka laba sebesar Rp 2 jt yg terjadi harus ditangguhkan pengakuannya oleh PT Sempati.  Dengan demikian, kos truk yang diterima PT Sempati akan diakui sebesar: Nilai wajar truk = Rp. 25.000.000 Laba yg ditangguhkan = (Rp. 2.000.000) Kos Truk = Rp 23.000.000
  • 34. Pertukaran - Situasi Laba Tanpa Substansi Komersial Nilai buku Bus Kas yang dibayar Kos Truk = Rp. 14.000.000 = Rp. 9.000.000 = Rp 23.000.000 Jurnal: Db. Truk Db. Akum. Penyusutan Cr. Bus Cr. Kas Rp. 23.000.000 Rp. 31.000.000 Rp. 45.000.000 Rp. 9.000.000