Teks tersebut membahas tentang struktur keruangan desa dan kota serta interaksinya. Secara singkat, dibahas mengenai pengertian, ciri, dan perkembangan desa dan kota, pola interaksinya, serta upaya pemerataan pembangunan antara desa dan kota.
Ppt kd 3.2 interaksi keruangan desa dan kotajopiwildani
Dokumen ini membahas struktur keruangan dan perkembangan desa serta kota, termasuk pola, bentuk, tipe, dan teori perkembangan desa dan kota. Juga dibahas interaksi dan fungsi desa dan kota."
Dokumen tersebut membahas struktur desa dan kota. Secara ringkas, desa ditentukan oleh faktor alam dan sosial, memiliki unsur daerah, penduduk, dan tata kehidupan, serta diklasifikasi berdasarkan potensi, perkembangan, dan kegiatan masyarakatnya. Kota memiliki ciri fisik seperti sarana ekonomi dan rekreasi, serta ciri masyarakat yang individualistik dan hubungan sosial berbasis pate
Ppt kd 3.2 interaksi keruangan desa dan kotajopiwildani
Dokumen ini membahas struktur keruangan dan perkembangan desa serta kota, termasuk pola, bentuk, tipe, dan teori perkembangan desa dan kota. Juga dibahas interaksi dan fungsi desa dan kota."
Dokumen tersebut membahas struktur desa dan kota. Secara ringkas, desa ditentukan oleh faktor alam dan sosial, memiliki unsur daerah, penduduk, dan tata kehidupan, serta diklasifikasi berdasarkan potensi, perkembangan, dan kegiatan masyarakatnya. Kota memiliki ciri fisik seperti sarana ekonomi dan rekreasi, serta ciri masyarakat yang individualistik dan hubungan sosial berbasis pate
Makalah ini membahas tentang definisi desa dan struktur ruang desa, klasifikasi desa dan kota, ciri fisik kota, pengertian interaksi, dan zona interaksi antara desa dan kota."
Tiga kalimat:
Dokumen ini membahas tentang potensi desa dan perkembangan desa ke arah desa-kota. Desa diklasifikasikan menjadi tiga tipe berdasarkan tingkat pembangunan dan kemampuan mengembangkan potensi: desa swadaya, desa swakarya, dan desa swasembada. Pembangunan desa bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan menahan laju urbanisasi ke kota.
Interaksi antara desa dan kota terjadi karena adanya perbedaan sumber daya antara kedua wilayah tersebut. Desa memiliki sumber daya alam dan tenaga kerja, sedangkan kota membutuhkan bahan baku dan tenaga kerja. Interaksi ini memberikan dampak positif seperti peningkatan pengetahuan masyarakat desa dan produktivitas, namun juga berdampak negatif seperti meningkatnya kriminalitas dan pengurangan tenaga kerja di desa.
Interaksi antara desa dan kota terjadi karena perbedaan sumber daya antara kedua wilayah. Desa memasok bahan mentah dan tenaga kerja ke kota, sementara kota memproses bahan mentah dan menyerap tenaga kerja dari desa. Dampak positif bagi desa adalah peningkatan pengetahuan dan produktivitas, sedangkan dampak negatifnya adalah penurunan tenaga kerja pertanian dan perubahan tata guna lahan. Bagi kota, dampak positif
Dokumen tersebut membahas tentang interaksi antara desa dan kota. Secara singkat, dokumen menjelaskan tentang struktur keruangan dan perkembangan desa serta kota, pola interaksi antara desa dan kota, dampak interaksi tersebut, serta upaya pemerataan pembangunan di desa dan kota.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian kawasan perkotaan dan perdesaan serta konsep-konsep pengembangan kedua kawasan tersebut. Dijelaskan bahwa kawasan perkotaan dan perdesaan saling terkait dan bergantung satu sama lain dalam pembangunan.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian kota dan desa menurut para ahli, perbedaan antara kota dan desa, serta hubungan antara kota dan desa meliputi proses urbanisasi, faktor-faktor urbanisasi, dan dampaknya terhadap morfologi kota.
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengertian kota dan unsur-unsur yang membentuk kota seperti pemukiman, fasilitas, dan aktivitas ekonomi penduduk.
2. Dokumen tersebut juga menjelaskan teori-teori tentang pembagian zona di kota berdasarkan aktivitas dan status sosial ekonomi penduduk.
3. Interaksi antar wilayah dijelaskan melalui model lingkaran konsentris dan rumus besaran interaksinya.
Makalah ini membahas tentang definisi desa dan struktur ruang desa, klasifikasi desa dan kota, ciri fisik kota, pengertian interaksi, dan zona interaksi antara desa dan kota."
Tiga kalimat:
Dokumen ini membahas tentang potensi desa dan perkembangan desa ke arah desa-kota. Desa diklasifikasikan menjadi tiga tipe berdasarkan tingkat pembangunan dan kemampuan mengembangkan potensi: desa swadaya, desa swakarya, dan desa swasembada. Pembangunan desa bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan menahan laju urbanisasi ke kota.
Interaksi antara desa dan kota terjadi karena adanya perbedaan sumber daya antara kedua wilayah tersebut. Desa memiliki sumber daya alam dan tenaga kerja, sedangkan kota membutuhkan bahan baku dan tenaga kerja. Interaksi ini memberikan dampak positif seperti peningkatan pengetahuan masyarakat desa dan produktivitas, namun juga berdampak negatif seperti meningkatnya kriminalitas dan pengurangan tenaga kerja di desa.
Interaksi antara desa dan kota terjadi karena perbedaan sumber daya antara kedua wilayah. Desa memasok bahan mentah dan tenaga kerja ke kota, sementara kota memproses bahan mentah dan menyerap tenaga kerja dari desa. Dampak positif bagi desa adalah peningkatan pengetahuan dan produktivitas, sedangkan dampak negatifnya adalah penurunan tenaga kerja pertanian dan perubahan tata guna lahan. Bagi kota, dampak positif
Dokumen tersebut membahas tentang interaksi antara desa dan kota. Secara singkat, dokumen menjelaskan tentang struktur keruangan dan perkembangan desa serta kota, pola interaksi antara desa dan kota, dampak interaksi tersebut, serta upaya pemerataan pembangunan di desa dan kota.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian kawasan perkotaan dan perdesaan serta konsep-konsep pengembangan kedua kawasan tersebut. Dijelaskan bahwa kawasan perkotaan dan perdesaan saling terkait dan bergantung satu sama lain dalam pembangunan.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian kota dan desa menurut para ahli, perbedaan antara kota dan desa, serta hubungan antara kota dan desa meliputi proses urbanisasi, faktor-faktor urbanisasi, dan dampaknya terhadap morfologi kota.
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengertian kota dan unsur-unsur yang membentuk kota seperti pemukiman, fasilitas, dan aktivitas ekonomi penduduk.
2. Dokumen tersebut juga menjelaskan teori-teori tentang pembagian zona di kota berdasarkan aktivitas dan status sosial ekonomi penduduk.
3. Interaksi antar wilayah dijelaskan melalui model lingkaran konsentris dan rumus besaran interaksinya.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1Arumdwikinasih
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang mengakomodasi dari semua perbedaan murid, terbuka untuk semua dan memberikan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap individu.kelas 1 ........
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
02. PPT Geografi XII Interaksi Keruangan Desa dan Kota.pptx
1. BAB 1 BAB 2
INTERAKSI
KERUANGAN
DESA DAN KOTA
Sumber: Pixabay.com/Pasja1000
2. A. STRUKTUR KERUANGAN DAN PERKEMBANGAN DESA
Istilah desa berasal dari bahasa
Sanskerta “dhesi” yang artinya
tanah lahir. Desa terbentuk dari
kumpulan unit permukiman kecil,
yaitu kampung atau dusun.
Sumber: wikipedia.commons.org
1. Pengertian Desa
Desa Pariangan yang terletak
di Provinsi Sumatera Barat
5. 2. Syarat dan Ciri Khas Desa
a. Syarat desa
Pembentukan desa ditetapkan
dengan peraturan daerah
dengan mempertimbangkan
inisiatif masyarakat desa, asal
usul, adat-istiadat, kondisi
sosial budaya, serta
kemampuan dan potensi desa.
6. Syarat-syarat pembangunan desa menurut UU RI No. 6 Tahun 2014
1. Batas usia desa induk paling sedikit lima tahun terhitung sejak
pembentukan.
2. Jumlah penduduk.
3. Wilayah kerja yang memiliki akses transportasi antarwilayah.
4.
Sosial budaya yang dapat menciptakan kerukunan hidup
bermasyarakat sesuai dengan adat istidat desa.
5. Memiliki potensi meliputi SDA, SDM, dan sumber daya
ekonomi pendukung.
7. 6. Batas wilayah desa yang dinyatakan dalam bentuk peta desa
yang telah ditetapkan dalam peraturan bupati/walikota.
7. Sarana dan prasarana bagi pemerintahan desa dan pelayanan
publik.
8.
Tersedianya dana operasional, penghasilan tetap, dan
tunjangan lainnya bagi perangkat pemerintah desa sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
8. b. Ciri khas desa menurut Direktorat Jenderal Pembangunan Desa
1. Perbandingan lahan dengan manusia cukup besar.
2. Sektor pertanian (agraris) menjadi lapangan kerja yang dominan.
3. Adanya hubungan yang sangat akrab antarwarga.
4. Masih berpegang teguh pada tradisi yang berlaku.
10. 3. Kriteria Kawasan Pedesaan
Kriteria kawasan pedesaan menurut Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia No. 15 Tahun 2010
1. Fungsi kawasan produksi kabupaten.
2. Sistem jaringan prasarana pendukung kegiatan pertanian.
3. Aglomerasi penduduk yang bermata pencarian petani,
nelayan, penambang, atau perajin kecil.
4.
Tatanan nilai budaya lokal dan berfungsinya sebagai
penyanggan budaya dan lingkungan hidup bagi wilayahnya.
11. 5. Kegiatan utama pertanian dan pengelolaan sumber daya alam,
termasuk perikanan tangkap.
6.
Susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman pedesaan,
termasuk kawasan transmigrasi, pelayanan jasa pemerintahan,
pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi.
7. Kerapatan sistem permukiman dan penduduk yang rendah.
8. Bentang alam berciri pola ruang pertanian dan lingkungan
alami.
12. Kawasan pedesaan dapat diklasifikasikan berdasarkan luas wilayah,
kepadatan penduduk, dan jumlah penduduknya.
Luas Wilayah Jumlah Penduduk Kepadatan Penduduk
Desa Terkecil <2 km2 <800 jiwa <100 jiwa/km2
Desa Kecil 2 km2─4 km2 800─1.600 jiwa 100─500 jiwa/km2
Desa Sedang 4 km2─6 km2 1.600─2.400 jiwa 500─1.500 jiwa/km2
Desa Besar 6 km2─8 km2 2.400─3.200jiwa 1.500─3.000 jiwa/km2
Desa Terbesar >8 km2 >3.200 jiwa 3.000─4.400 jiwa/km2
13. 4. Fungsi Desa
Fungsi desa menurut Bintarto
1.
Sebagai penyedia bahan makanan pokok, seperti padi, jagung,
ketela, dan makanan lain.
2. Sebagai lumbung bahan mentah dan tenaga kerja yang
produktif.
3. Sebagai desa agraris, manufaktur, industri, nelayan, dan
sebagainya.
14. 5. Tipologi Desa
Tipologi desa merupakan fakta,
karakteristik, dan kondisi nyata
yang khas keadaan terkini di
desa serta keadaan yang
berubah dan berkembang
diharapkan terjadi di masa
depan (visi desa).
15. 6. Struktur Keruangan Desa
Struktur keruangan desa
merupakan penyusunan
keruangan desa yang
berkaitan dengan
penggunaan lahan di
desa tersebut.
16. Pengelompokan bentuk-bentuk desa menurut Daldjoeni
a. Bentuk desa
memanjang di pesisir
Desa dengan bentuk
memanjang terlihat
pada desa-desa nelayan
di wilayah pesisir.
Sumber: pixabay.com/MarcelBM
19. Sumber: wikipedia.commons.org
d. Bentuk desa yang
mengelilingi fasilitas
tertentu
Fasilitas yang dimaksud
adalah fasilitas yang
bermanfaat bagi
penduduknya untuk
memenuhi kebutuhan
sehari-hari, seperti waduk.
20. 7. Perkembangan Desa
Perkembangan
setiap desa
tidaklah sama
dan bergantung
pada potensi
yang dimiliki desa
tersebut dan
kendala yang
mereka hadapi.
Pengembangan
desa diartikan
sebagai usaha
pemerintah untuk
melakukan
pembangunan
berbasis
kemasyarakatan
untuk memperkuat
ketahanan
nasional.
21. B. STRUKTUR KERUANGAN DAN PERKEMBANGAN KOTA
1. Pengertian Kota
Kawasan perkotaan adalah wilayah yang
mempunyai kegiatan utama bukan
pertanian, dengan susunan fungsi
kawasan sebagai tempat permukiman
perkotaan, pemusatan, dan sistribusi
pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan
sosial, dan kegiatan ekonomi.
23. 2. Kriteria dan Bentuk Kawasan Perkotaan
1.
Memiliki karakteristik kegiatan utama budi daya bukan
pertanian atau mata pencaharian penduduknya terutama di
bidang industri, perdagangan, dan jasa.
2.
Memiliki karakteristik sebagai pemusatan dan distribusi
pelayanan barang dan jasa didukung prasarana dan sarana
termasuk pergantian moda transportasi dengan pelayanan
skala kabupaten atau beberapa kecamatan.
24. 4. Bagian daerah kabupaten yang memiliki ciri perkotaan.
5. Bagian dari daua atau lebih daerah kabupaten yang
berbatasan langsung dan memiliki ciri perkotaan.
3. Kota sebagai daerah otonom.
25. 3. Unsur dan Karakteristik Kota
Sumber: flickr.com
Kota memiliki
ruang permukiman,
jalur transportasi,
kegiatan ekonomi,
infrastruktur jasa,
sentra-sentra
perdagangan, dan
bangunan-
bangunan publik.
Sumber: upload.wikimedia.org
Sumber: wikipedia.commons.org
Sumber: wikipedia.commons.org
26. Sumber: wikipedia.commons.org
Taman kota merupakan salah
satu bentuk ruang terbuka
hijau di wilayah perkotaan.
a. Aspek fisik kota
Berdasarkan aspek fisik, kota
merupakan kawasan terbangun yang
saling berdekatan dan meluas dari
pusat ke wilayah pinggiran, atau
wilayah goegrafis yang didominasi
oleh struktur binaan.
27. b. Aspek sosial kota
Kota merupakan konsentrasi penduduk yang
membentuk suatu komunitas dengan tujuan berikut.
1. Meningkatkan produktivitas melalui konsentrasi dan
spesialisasi tenaga kerja.
2. Meningkatkan diversitas intelektual, kebudayaan, dan
kegiatan rekreatif.
28. c. Aspek ekonomi kota
Berdasarkan aspek ekonomi, kota
berfungsi sebagai penghasil
barang dn jasa untuk kehidupan
penduduknya dan
keberlangsungan kota itu.
29. Ekonomi perkotaan dapat ditinjau dari tiga bagian berikut.
1.
Ekonomi publik terkait dengan kegiatan ekonomi
pemerintahan kota.
2.
Ekonomi swasta (privat) terkait dengan kegiatan ekonomi
perusahaan swasta dalam penyediaan barang dan jasa.
3. Ekonomi khusus terkait dengan kegiatan ekonomi yang
dilakukan oleh badan-badan usaha nonprofit.
30. 4. Fungsi Kota
Tiga fungsi kota menurut Dickinson
1. Kota memiliki fungsi budaya.
2. Kota memiliki fungsi administratif.
3. Kota memiliki fungsi ekonomi.
31. 5. Tipologi Kota
Enam tipologi kota menurut Aurousseau
1.
Kota administrasi adalah kota yang menjadi ibukota suatu
wilayah.
2.
Kota pertahanan adalah kota yang memiliki fungsi dominan
yang berkaitan dengan keamanan dan pertahanan negara.
3. Kota budaya adalah untuk tujuan budaya.
32. 4.
Kota produksi adalah kota-kota yang terkait dengan kegiatan
produksi, baik produksi massal (manufaktur) atau untuk
kerajinan khusus.
5.
Kota komunikasi adalah kota-kota yang bertindak sebagai
penghubung dalam rantai komunikasi.
6. Kota rekreasi adalah kota sebagai tujuan rekreasi.
33. 6. Pola Keruangan Kota
Pola ruang adalah
distribusi
peruntukkan ruang
dalam suatu wilayah
yang meliputi
peruntukan ruang
untuk fungsi lindung
dan fungsi budi daya.
Pola ruang kota harus
selaras dengan alam dan
memanfaatkan
sepenuhnya faktor alam.
34. 7. Struktur Ruang Kota
Struktur kota dapat ditinjau dari
dua aspek, yaitu struktur ekonomi
kota yang berkaitan dengan pusat
kegiatan ekonomi penduduk kota
dan struktur intern kota yang
berhubungan dengan struktur
bangunan dan demografis.
35. C. POLA DAN FAKTOR-FAKTOR INTERAKSI DESA DAN KOTA
1. Pengertian Interaksi Desa dan Kota
Interaksi desa dan kota
antara lain terlihat
pada arus urbanisasi
dan arus permintaan
dan penawaran barang
kebutuhan sehari-hari.
Interaksi desa dan kota
merupakan
keterkaitan lintas
ruang yang tercermin
dalam arus orang,
barang, jas, keuangan,
dan informasi antara
desa dan kota.
36. 2. Pola Interaksi
Interaksi desa dan kota terjadi
ketika desa dan kota saling
berindak dan bereaksi,
beradaptasi, dan
menyesuaikan dalam suatu
hubungan yang sistematis.
37. Untuk menganalisis dan meramalkan pola interaksi,
teori-teori berikut kerap digunakan.
1. Teori gravitasi
2. Teori titik henti
3. Teori potensi penduduk
3. Teori grafik
38. 3. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Interaksi Desa dan Kota
1. Wilayah yang saling melengkapi (regional complementary)
2. Wilayah untuk saling intervensi (intervening opportunity)
3. Kemudahan transfer atau pemindahan dalam ruang
Interaksi antarwilayah menurut Edward Ullman
39. 4. Zona Interaksi
Interaksi desa dan kota
menimbulkan pengaruh tertentu
pada setiap zona yang bergantung
pada jarak zona terhadap pusat
kota. Makin jauh dari pusat kota,
makin lemah inteaksinya.
40. Wilayah-wilayah zona interaksi menurut Bintarto
1. City identik dengan kota.
2. Suburban (subdaerah perkotaan)
3. Suburban fringe
4. Urban fringe (daerah perkotaan paling luar)
5. Rural urban fringe (wilayah batas desa-kota)
6. Rural (daerah pedesaan)
41. 5. Dampak Interaksi Desa dan Kota
Interaksi desa dan kota tidak dapat
terlepas dari arus perpindahan
SDM dan SDA. Dengan kondisi
geografis yang berbeda-beda, kota
menjadi pusat layanan untuk
produk pedesaan, layanan publik,
teknologi informasi, dan komersial.
42. Kota menawarkan
saluran distribusi
untuk produk
pedesaan, layanan
publik, teknologi
informasi, dan
komersial, serta
peluang kerja.
Sumber: wikipedia.commons.org
kota
44. D. USAHA PEMERATAAN PEMBANGUNAN DI DESA DAN KOTA
1. Pengertian Pembangunan Nasional
Pembangunan
nasional adalah
upaya yang
dilaksanakan oleh
semua komponen
bangsa dalam
rangka mencapai
tujuan bernegara.
Pembangunan nasional
diselenggarakan
berdasarkan demokrasi
dengan prinsip-prinsip
kebersamaan,
berkeadilan,
berkelanjutan,
berwawasan lingkungan,
serta kemadirian.
45. 2. Perencanaan Pembangunan Nasional
Perencanaan
pembangunan
nasional antara lain
menghasilkan
rencana rencana
pembangunan
jangka panjang dan
menengah.
Rencana pembangunan
jangka panjang untuk
periode 20 tahun,
sedangkan rencana
pembangunan jangka
menengah untuk
periode 5 tahun.
46. 3. Masalah Pembangunan dalam Bidang Wilayah dan Tata Ruang
1. Tata ruang dalam kondisi krisis.
2.
Masyarakat yang berada di wilayah-wilayah tertinggal masih
mempunyai keterbatasan akses terhadap pelayanan sosial,
ekonomi, dan politik, serta terisolasi dari wilayah di sekitarnya.
3. Banyak wilayah yang memiliki produk unggulan dan lokasi strategis
di luar Pulau Jawa belum dikembangkan secara optimal.
47. 5.
Terjadi pertumbuhan perkotaan yang tidak seimbang yang
diikuti adanya kesenjangan pembangunan antarwilayah.
6.
Kondisi sosial ekonomi masyarakat yang tinggal di pedesaan
umumnya masih jauh tertinggal dibandingan dengan penduduk di
perkotaan.
4.
Wilayah perbatasan, termasuk pulau-pulau kecil terluar,
memiliki potensi SDA yang cukup besar.
48. 4. Tantangan Pembangunan dalam Bidang Wilayah dan Tata Ruang
2.
Pengurangan kesenjangan pembangunan antarwilayah tidak
hanya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,
tetapi untuk menjaga stabilitas dan ketahanan nasional.
3.
1.
Pengaturan tata ruang sesuai peruntukan untuk mengatasi
krisis tata ruang yangtelah terjadi.
Menyiapkan diri menghadapi pasar global untuk
mendapatkan keuntungan secara maksimal sekaligus
mengurangi kerugian dari persaingan global melalui SDA
yang efisien dan efektif.
49. 5. Mewujudkan Pemerataan Pembangunan dan Berkeadilan
Sebagai Salah Satu Misi Pembangunan Nasional
Tahun 2005─2025
Visi pembangunan nasional tahun
2005─2025 adalah Indonesia yang
mandiri, maju, adil, dan makmur.
Misi pembangunan nasional adalah
mewujudkan pemerataan
pembangunan dan berkeadilan.
50. 6. Memperkuat Daerah-Daerah dan Desa
1. Meletakkan dasar-dasar kebiajakan desentralisasi asimetris.
2. Pengembangan kawasan perbatasan.
3. Pengembangan daerah tertinggal.
4. Pembangunan desa dan kawasan pedesaan.
51. 5.
Penguatan tata kelola pemerintah daerah dan peningkatan
kualitas pemerintahan daerah.
6. Penataan daerah otonom baru untuk kesejahteraan rakyat.
7.
Pemerataan pembangunan antarwilayah terutama kawasan
timur Indonesia.
52. E. DAMPAK PERKEMBANGAN KOTA TERHADAP
MASYARAKAT DESA DAN KOTA
1. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Perkembangan Kota
Sumber: wikipedia.commons.org
Kota adalah wilayah dengan
kepadatan penduduk tinggi yang
memiliki sistem pemerintahan dan
ekonomi agar dapat memenuhi
kebutuhan penduduknya.
53. 1. Pertumbuhan penduduk.
2. Pertumbuhan ekonomi.
3. Industrialisasi.
4. Perluasan wilayah.
5. Peningkatan taraf hidup.
6. Harapan tentang masa depan dan berbagai tuntuan pembangunan.
54. 2. Dampak Perkembangan Kota terhadap
Masyarakat Desa dan Kota
Dampak positif perkembangan kota bagi masyarakat kota
1.
Perkembangan kota dapat memperluas kesempatan kerja
dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.
2.
Perkembangan perkotaan dapat memperluas layanan dasar
yang lebih baik, seperti ketersediaan transportasi umum yang
memadai dan ketersediaan air bersih.
55. Dampak negatif perkembangan kota masyarakat kota
1. Arus urbanisasi yang masif.
2. Kepadatan penduduk.
3. Pembangunan yang tidak terarah.
4. Ekosistem terganggu.
5. Munculnya sektor ekonomi informal.
56. Dampak positif perkembangan kota bagi masyarakat desa
1. Orang yang melakukan urbanisasi mempunyai harapan
untuk mendapatkan standar hidup yang lebih baik.
2.
Urbanisasi dapat menjadi strategi alternatif untuk bertahan
hidup bagi penduduk desa.
57. Dampak negatif perkembangan kota bagi masyarakat desa
1.
Perkembangan kota yang menarik perpindahan penduduk
desa ke kota akan membuka kemungkinan akan
berkurangnya tenaga kerja produktf di desa.
2.
Perkembangan kota dapat mengubah fungsi lahan yang
berdampak bagi biosfer global.
3.
Semakin sempitnya lahan pertanian karena perkembangan
kota membuat penduduk desa mengalami kesulitan untuk
menghasilkan produk pertanian.
58. 3. Pembangunan Berkelanjutan
Konsep pembangunan
berkelanjutan dimulai
sejak konferensi PBB
tentang lingkungan
hidup pertama kali di
Stockholm, Swedia,
pada tahun 1972.
Gagasan pembangunan
berkelanjutan
menyepakati persepsi
bahwa pembangunan
nasional harus terkait
dengan kebijakan
lingkungan hidup.