Dokumen tersebut membahas tentang definisi, fungsi, penggolongan, dan mekanisme kerja berbagai jenis antibiotika. Antibiotika digunakan untuk mengobati infeksi bakteri dan sebagai alat seleksi mutan, dengan cara menekan proses biokimia bakteri atau memutus rantai metabolisme bakteri. Ada berbagai jenis antibiotika yang dikelompokkan berdasarkan spektrum kerja, sifat, dan struktur kimianya.
Pengelompokan dan pengenalan golongan antibiotikChanra Sirait
Dokumen tersebut merangkum 10 golongan antibiotik beserta mekanisme kerja dan contoh antibiotikanya. Golongan tersebut adalah aminoglikosid, sefalosporin, kloramfenikol, makrolida, penisilin, beta-laktam, kuinolon, tetrasiklin, kombinasi antimikroba, dan antibiotik golongan lain seperti klindamisin, metronidazol dan vancomycin.
Dokumen tersebut membahas tentang antibiotika, termasuk definisi, penggolongan, mekanisme kerja, dan contoh antibiotika dari berbagai golongan seperti penisilin, sefalosporin, aminoglikosida, dan lainnya. Dokumen ini juga menjelaskan indikasi, efek samping, dan peringatan penggunaan antibiotika.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, fungsi, penggolongan, dan mekanisme kerja berbagai jenis antibiotika. Antibiotika digunakan untuk mengobati infeksi bakteri dan sebagai alat seleksi mutan, dengan cara menekan proses biokimia bakteri atau memutus rantai metabolisme bakteri. Ada berbagai jenis antibiotika yang dikelompokkan berdasarkan spektrum kerja, sifat, dan struktur kimianya.
Pengelompokan dan pengenalan golongan antibiotikChanra Sirait
Dokumen tersebut merangkum 10 golongan antibiotik beserta mekanisme kerja dan contoh antibiotikanya. Golongan tersebut adalah aminoglikosid, sefalosporin, kloramfenikol, makrolida, penisilin, beta-laktam, kuinolon, tetrasiklin, kombinasi antimikroba, dan antibiotik golongan lain seperti klindamisin, metronidazol dan vancomycin.
Dokumen tersebut membahas tentang antibiotika, termasuk definisi, penggolongan, mekanisme kerja, dan contoh antibiotika dari berbagai golongan seperti penisilin, sefalosporin, aminoglikosida, dan lainnya. Dokumen ini juga menjelaskan indikasi, efek samping, dan peringatan penggunaan antibiotika.
Antibiotik dapat berinteraksi dengan makanan yang dikonsumsi dan mengurangi penyerapan atau efektivitas antibiotik. Interaksi ini dapat dihindari dengan meminum antibiotik pada waktu perut kosong, menghindari makanan yang mengandung serat, kalsium, vitamin C, atau zat besi, serta menghindari minuman yang mengandung kafein.
Dokumen tersebut membahas tentang infeksi bakteri, jenis bakteri, dan antibiotik. Secara singkat, infeksi bakteri terjadi ketika bakteri mampu melewati barrier tubuh dan menembus jaringan. Ada dua jenis bakteri utama yaitu gram positif dan gram negatif, yang berbeda dalam komposisi dinding selnya. Antibiotik digunakan untuk mengobati infeksi bakteri, yang diklasifikasikan berdasarkan struktur kim
Dokumen tersebut membahas tentang antibiotik, termasuk pengertian, konsep penggunaan, penggolongan, dan uji aktivitas antibiotik. Secara ringkas, antibiotik adalah zat kimia yang dihasilkan oleh fungi dan bakteri untuk menghambat atau membunuh bakteri patogen, dan penggunaannya harus tepat dosis, durasi, dan spektrum untuk mendapatkan hasil optimal.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai berbagai jenis obat antijamur, antibakteri, antivirus, dan antiprotozoa. Jenis-jenis obat antibakteri yang dijelaskan meliputi penisilin, sefalosporin, dan aminoglikosida yang bekerja dengan berbagai mekanisme seperti menghambat sintesis dinding sel bakteri. Sedangkan obat antijamur yang diuraikan antara lain azol dan fluconazole yang menghambat pertumbuhan dan reprodu
Dokumen tersebut membahas mengenai pengobatan berbagai penyakit parasit, antara lain malaria, toksoplasmosis, koksidiosis, disentri ameba, dan penyakit parasit lainnya. Berbagai golongan obat dibahas seperti antimalaria, antivirus, antiprotozoa, dan antikoksidia beserta mekanisme kerja masing-masing.
Dokumen tersebut membahas tentang antibiotik, yaitu zat kimia yang dihasilkan oleh fungi dan bakteri yang dapat membunuh atau menghambat pertumbuhan bakteri patogen. Antibiotik pertama kali ditemukan oleh Alexander Fleming pada tahun 1928. Dokumen juga menjelaskan mekanisme kerja, efek samping, penggolongan, dan kelompok-kelompok antibiotik beserta contohnya.
Antibiotika merupakan golongan obat yang banyak digunakan terutama di negara-negara yang masih memiliki permasalahan penyakit karena infeksius bakteri. Materi ini menjelaskan tentang pengertian antibiotika dan golongan-golongannya. Termasuk faktor-faktor apa saja yang perlu dipertimbangkan dalam memilih antibiotika.
Dokumen tersebut membahas tentang golongan antibiotika makrolida, yang merupakan senyawa kimia yang dihasilkan oleh fungi dan bakteri untuk membunuh atau menghambat pertumbuhan kuman. Makrolida pertama kali ditemukan adalah eritromisin, diikuti oleh klaritromisin dan azitromisin yang merupakan turunannya. Makrolida bekerja dengan menghambat sintesis protein bakteri pada ribosomnya.
Dokumen tersebut membahas tentang obat-obat antikanker, meliputi kelompok obat seperti senyawa pengalkilasi, antimetabolit, antikanker produk alam, dan hormon. Juga dibahas mengenai hubungan antara struktur kimia obat-obat tersebut dengan mekanisme farmakologis dan aktivitasnya sebagai agen kemoterapi. Selain itu, dokumen tersebut juga menjelaskan berbagai pilihan pengobatan kanker
Dokumen tersebut membahas tentang antibiotika dan kemoterapeutika. Ia menjelaskan definisi, jenis, mekanisme kerja, dan contoh dari berbagai antibiotika seperti penisilin, sefalosporin, makrolid, tetrasiklin, aminoglikosida, dan antituberkulosis. Dokumen tersebut juga membahas tentang resistensi bakteri, efek samping antibiotika, dan faktor-faktor penyebab kegagalan terapi antimikroba.
Tugas ini membahas obat golongan makrolida. Makrolida adalah antibiotik yang bekerja dengan menghambat sintesis protein bakteri dengan mengikat subunit 50S ribosom. Obat utama golongan ini adalah eritromisin, klaritromisin, dan azitromisin. Eritromisin dan klaritromisin memiliki mekanisme kerja yang sama yaitu menghambat sintesis protein bakteri, namun klaritromisin memiliki waktu paruh yang lebih panjang.
Antibiotik dapat berinteraksi dengan makanan yang dikonsumsi dan mengurangi penyerapan atau efektivitas antibiotik. Interaksi ini dapat dihindari dengan meminum antibiotik pada waktu perut kosong, menghindari makanan yang mengandung serat, kalsium, vitamin C, atau zat besi, serta menghindari minuman yang mengandung kafein.
Dokumen tersebut membahas tentang infeksi bakteri, jenis bakteri, dan antibiotik. Secara singkat, infeksi bakteri terjadi ketika bakteri mampu melewati barrier tubuh dan menembus jaringan. Ada dua jenis bakteri utama yaitu gram positif dan gram negatif, yang berbeda dalam komposisi dinding selnya. Antibiotik digunakan untuk mengobati infeksi bakteri, yang diklasifikasikan berdasarkan struktur kim
Dokumen tersebut membahas tentang antibiotik, termasuk pengertian, konsep penggunaan, penggolongan, dan uji aktivitas antibiotik. Secara ringkas, antibiotik adalah zat kimia yang dihasilkan oleh fungi dan bakteri untuk menghambat atau membunuh bakteri patogen, dan penggunaannya harus tepat dosis, durasi, dan spektrum untuk mendapatkan hasil optimal.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai berbagai jenis obat antijamur, antibakteri, antivirus, dan antiprotozoa. Jenis-jenis obat antibakteri yang dijelaskan meliputi penisilin, sefalosporin, dan aminoglikosida yang bekerja dengan berbagai mekanisme seperti menghambat sintesis dinding sel bakteri. Sedangkan obat antijamur yang diuraikan antara lain azol dan fluconazole yang menghambat pertumbuhan dan reprodu
Dokumen tersebut membahas mengenai pengobatan berbagai penyakit parasit, antara lain malaria, toksoplasmosis, koksidiosis, disentri ameba, dan penyakit parasit lainnya. Berbagai golongan obat dibahas seperti antimalaria, antivirus, antiprotozoa, dan antikoksidia beserta mekanisme kerja masing-masing.
Dokumen tersebut membahas tentang antibiotik, yaitu zat kimia yang dihasilkan oleh fungi dan bakteri yang dapat membunuh atau menghambat pertumbuhan bakteri patogen. Antibiotik pertama kali ditemukan oleh Alexander Fleming pada tahun 1928. Dokumen juga menjelaskan mekanisme kerja, efek samping, penggolongan, dan kelompok-kelompok antibiotik beserta contohnya.
Antibiotika merupakan golongan obat yang banyak digunakan terutama di negara-negara yang masih memiliki permasalahan penyakit karena infeksius bakteri. Materi ini menjelaskan tentang pengertian antibiotika dan golongan-golongannya. Termasuk faktor-faktor apa saja yang perlu dipertimbangkan dalam memilih antibiotika.
Dokumen tersebut membahas tentang golongan antibiotika makrolida, yang merupakan senyawa kimia yang dihasilkan oleh fungi dan bakteri untuk membunuh atau menghambat pertumbuhan kuman. Makrolida pertama kali ditemukan adalah eritromisin, diikuti oleh klaritromisin dan azitromisin yang merupakan turunannya. Makrolida bekerja dengan menghambat sintesis protein bakteri pada ribosomnya.
Dokumen tersebut membahas tentang obat-obat antikanker, meliputi kelompok obat seperti senyawa pengalkilasi, antimetabolit, antikanker produk alam, dan hormon. Juga dibahas mengenai hubungan antara struktur kimia obat-obat tersebut dengan mekanisme farmakologis dan aktivitasnya sebagai agen kemoterapi. Selain itu, dokumen tersebut juga menjelaskan berbagai pilihan pengobatan kanker
Dokumen tersebut membahas tentang antibiotika dan kemoterapeutika. Ia menjelaskan definisi, jenis, mekanisme kerja, dan contoh dari berbagai antibiotika seperti penisilin, sefalosporin, makrolid, tetrasiklin, aminoglikosida, dan antituberkulosis. Dokumen tersebut juga membahas tentang resistensi bakteri, efek samping antibiotika, dan faktor-faktor penyebab kegagalan terapi antimikroba.
Tugas ini membahas obat golongan makrolida. Makrolida adalah antibiotik yang bekerja dengan menghambat sintesis protein bakteri dengan mengikat subunit 50S ribosom. Obat utama golongan ini adalah eritromisin, klaritromisin, dan azitromisin. Eritromisin dan klaritromisin memiliki mekanisme kerja yang sama yaitu menghambat sintesis protein bakteri, namun klaritromisin memiliki waktu paruh yang lebih panjang.
Similar to Penggolongan_Antibiotika_pptx.pptx (20)
"Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ay...Muhammad Nur Hadi
Jurnal "Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ayat 26 dan 32 dan Surah Al-Hujurat Ayat 13), Ditulis oleh Muhammmad Nur Hadi, Mahasiswa Program Studi Ilmu Hadist di UIN SUSKA RIAU.
2. Definisi antibiotika
• Antibiotik adalah zat-zat yang dihasilkan dari
fungi atau bakteri yang memiliki khasiat
mematikan atau menghambat pertumbuhan
mikroba lain, sedangkan toksisitasnya bagi
manusia relatif kecil. Turunan zat tersebut,
yang dibuat secara semisintetis dan sintesis
dengan khasiat antimikroba lazimnya juga
disebut antibiotik (Tjay & Rahardja, 2002).
3. Penggolongan Antibiotik
Berdasarkan Spektrum atau Kisaran Kerja
• Berspektrum sempit (narrow spectrum), hanya
mampu menghambat segolongan jenis bakteri
saja, contohnya hanya mampu menghambat atau
membunuh bakteri Gram positif atau Gram
negatif saja.
• Berspektrum luas (broad spectrum), dapat
menghambat atau membunuh bakteri dari
golongan Gram positif maupun Gram negatif
(Pratiwi, 2008).
4. Penggolongan Antibiotik
Berdasarkan Mekanisme Kerjanya
• Antibiotik yang menghambat sintesis dinding sel:
Antibiotik yang termasuk kelompok ini ialah
penisilin, sefalosporin, basitrasin dan vankomisin.
• Antibiotik yang merusak membran plasma:
Antibiotik yang termasuk kelompok ini ialah
polimiksin, nistatin, dan amfoterisin B.
• Antibiotik yang menghambat sintesis protein:
Antibiotik yang termasuk kelompok ini ialah
golongan aminoglikosida, makrolida,
kloramfenikol, linkomisin dan tetrasiklin.
5. • Antibiotik yang menghambat sintesis asam
nukleat (DNA/RNA): Antibiotik yang termasuk
kelompok ini ialah rifampisin dan golongan
kuinolon.
• Antibiotik yang menghambat sintesis metabolit
esensial: Antibiotik yang termasuk kelompok ini
ialah sulfonamida, kotrimoksazol dan asam p-
amino salisilat (PAS) (Pratiwi, 2008)
6. Penggolongan Antibiotik
Berdasarkan Daya Kerjanya
• Zat bakterisid, yaitu antibiotik yang memiliki
kemampuan untuk membunuh bakteri.
• Zat bakteriostatik, yaitu antibiotik yang meiliki
kemampuan untuk menghambat pertumbuhan
bakteri (Dzen, 2003).
7. Penggolongan Antibiotik
Berdasarkan Gugus Kimianya
• Senyawa Beta-laktam: Mekanisme aksi penisilin
dan antibiotika yang mempunyai struktur mirip
dengan β-laktam adalah menghambat
pertumbuhan bakteri melalui pengaruhnya
terhadap sintesis dinding sel. Dinding sel ini tidak
ditemukan pada sel-sel tubuh manusia dan
hewan, antara lain: golongan penisilin,
sefalosporin dan sefamisin serta beta-laktam
lainnya.
8. • Kloramfenikol, Tetrasiklin, Makrolida, Clindamisin
dan Streptogramin: Golongan agen ini berperan
dalam penghambatan sintesis protein bakteri
dengan cara mengikat dan mengganggu ribosom,
antara lain: kloramfenikol, tetrasiklin, makrolida,
klindamisin, streptogramin, oksazolidinon.
• Aminoglikosida: Golongan Aminoglikosida, antara
lain: streptomisin, neomisin, kanamisin, amikasin,
gentamisin, tobramisin, sisomicin, etilmicin, dan
lain-lain.
9. • Sulfonamida, Trimethoprim, dan Quinolones:
Sulfonamida, aktivitas antibiotika secara
kompetitif menghambat sintesis dihidropteroat.
Antibiotika golongan Sulfonamida, antara lain
Sulfasitin, sulfisoksazole, sulfamethizole,
sulfadiazine, sulfamethoksazole, sulfapiridin,
sulfadoxine dan golongan pirimidin adalah
trimethoprim.
10. Trimethoprim dan kombinasi trimetoprim-
sulfametoksazol menghambat bakteri melalui
jalur asam dihidrofolat reduktase dan
menghambat aktivitas reduktase asam
dihidrofolik protozoa, sehingga menghasilkan efek
sinergis. Fluoroquinolon adalah quinolones yang
mempunyai mekanisme menghambat sintesis
DNA bakteri pada topoisomerase II (DNA girase)
dan topoisomerase IV. Golongan obat ini adalah
asam nalidiksat, asam oksolinat, sinoksasin,
siprofloksasin, levofloksasin, slinafloksasin,
enoksasin, gatifloksasin, lomefloksasin,
moxifloksasin, norfloksasin, ofloksasin,
sparfloksasin dan trovafloksasin dan lain-lain.
12. Metode dilusi
Metode ini mengukur MIC (minimum inhibitory
concentrtation atau kadar hambat minimum, KHM) dan
MBC (minimum bactericidal concentration atau kadar
bunuh minimum, KBM). Cara yang dilakukan adalah
dengan membuat seri pengenceran antibiotik
menggunakan medium cair yang ditambahkan dengan
mikroba uji. Larutan uji antibiotik kadar terkecil yang
terlihat jernih ditetapkan sebagai KHM. Larutan yang
ditetapkan sebagai KHM tersebut selanjutnya dikultur
ulang pada media padat tanpa penambahan mikroba
uji ataupun antibiotik, dan diinkubasi selama 18-24
jam. Media cair yang tetap terlihat jernih setelah
inkubasi ditetapkan sebagai KBM (Pratiwi, 2008).
13. Metode difusi
Metode ini menggunakan piringan yang berisi
cairan antibiotik diletakkan pada media Agar yang
telah ditanami mikroorganisme yang akan
berdifusi pada media Agar tersebut. Area jernih
mengindikasikan adanya hambatan pertumbuhan
mikroorganisme oleh antibiotik pada permukaan
media Agar (Pratiwi, 2008).
14. Metode turbidimetri
Metode turbidimetri dilakukan berdasarkan
hambatan pertumbuhan mikroba dalam media
cair yang mengandung antibiotik. Hambatan
pertumbuhan mikroba ditentukan dengan
mengukur serapannya dengan menggunakan
spektrofotometer pada panjang gelombang 530
nm (Ditjen POM, 1995).