SlideShare a Scribd company logo
KONSEP DASAR PEMROGRAMAN BERORIENTASI
                     OBJEK

A. KONSEP BERORIENTASI OBJEK

SEKILAS

Bagian ini menjelaskan yang dimaksud objek dalam bidang teknologi
objek (object technology/OT). Bagian ini juga menguji karakteristik-
karakteristik kunci untuk objek, bagaimana objek-objek berinteraksi,
dan bagaimana mereka dikelompokkan.

TOPIK BAHASAN

          1. Objek ada di mana-mana
          2. Konsep dan karakteristik kelas
          3. Kelas (class) dan karakteristiknya.

TUJUAN

Setelah akhir pelatihan sesi ini, peserta pelatihan akan dapat:
  1. Menerangkan bagaimana objek-objek berhubungan dalam dunia
      nyata.
  2. Mengenal bagaimana objek-objek dapat didefinisikan dalam
      model komputasi bisnis.
  3. Mendeskripsikan suatu kelas.
  4. Mendeskripsikan konsep berorientasi objek, seperti enkapsulasi,
      komposisi, asosiasi, dan pesan.
  5. Memahami bagaimana objek-objek diorganisasikan ke dalam
      kelas-kelas.
  6. Menjelaskan implikasi dari pewarisan/penurunan (inheritance).
  7. Mendeskripsikan karakteristik kohesi dan polimorfisme.

                   OBJEK ADA DI MANA-MANA

      Bagian ini mendiskusikan bagaimana objek-objek ada di mana-
mana dalam dunia nyata dan bagaimana mereka dikonsepsualisasi dalam
model komputasi bisnis.
Objek dalam Dunia Nyata

      Teknologi objek memerlukan paradigma yang membedakannya
dengan sudut pandang tradisional dari pemrograman terstruktur.
Dunia, selain dapat dipandang sebagai sekumpulan fungsi, dapat pula
dipandang sebagai sekumpulan kelas. Orang-orang, tempat, benda-
benda, dan sebagainya, semuanya merupakan kelas. Contohnya, suatu
bandara terdiri atas ratusan kelas yang nampak, termasuk:
   a. pesawat terbang
   b. penumpang
   c. bagasi

Abstraksi dapat pula merupakan kelas:

   a. pemesanan tiket
   b. penundaan
   c. cek keamanan

Meskipun tampaknya konsep ini sangat dasar, ia memberikan fondasi
yang penting bagi pemahaman kelas dalam konteks komputasi.

Objek dalam Model Komputasi Bisnis

Objek-objek dari dunia komputasi bisnis merupakan sesuatu yang
berguna secara nyata dalam lingkungan bisnis. Sebagai contoh, objek
dalam perangkat lunak komputasi bisnis pada suatu bandara bisa
berupa penumpang, penerbangan, landas-pacu, pemesanan, dan jadwal.


B. KONSEP DAN KARAKTERISTIK KELAS DAN OBJEK

      Pengembangan berorientasi objek sangat berbeda dari
pemrograman    tradisional.    Ia   mencakup penerjemahan     dari
penggambaran dunia nyata beserta objek-objek yang ada di dalamnya
ke dalam model-model konseptual dari masalah-masalah tersebut.
Model konseptual ini kemudian dapat diciptakan menggunakan
perangkat dan bahasa berorientasi-objek untuk menjalankan suatu
sistem komputasi sebagai aplikasinya.
Definisi Objek

        Suatu objek adalah unik. Ia mewakili suatu objek dunia-nyata,
seperti orang (contohnya seorang penumpang atau kedatangan
pesawat), mobil, rekening bank. Objek mirip dengan suatu rekaman
(record) dalam suatu sistem berkas (misalnya rekaman karyawan).
Suatu objek didefinisikan berdasarkan namanya, sebuah kata benda
seperti: karyawan, rekening bank, ataupun kartu kredit. Objek juga
memiliki atribut dan metode.
        Yang menjadi pertanyaan berikutnya, apa sebenarnya perbedaan
antara kelas dengan objek? Dalam konteks pemrograman berorientasi
objek, kelas adalah suatu struktur dalam program yang berisi satu atau
beberapa metode (dapat berupa fungsi dan/atau prosedur) dan atribut
(dapat berupa data ataupun variabel yang akan dipoerasikan dalam
metode). Dengan demikian atribut merupakan anggota kelas yang
bersifat statis, sedangkan metode merupakan anggota kelas yang
bersifat dinamis. Dalam pemroraman, metode dan atribut biasanya
dapat       dibedakan     dari     format      penulisannya,     yaitu
nama_metode(tipe_parameter daftar_parameter, (…)) untuk format
metode (parameter dan tipe parameter bisa lebih dari satu) dan tipe
parameter nama_atribut untuk format atribut. Jadi Berbicara (int
Suara) dan Jumlahkan (double Bil1,double Bil2) merupakan metode,
sedangkan int Suara, double Bil1 dan double Bil2 merupakan atribut.
        Sedangkan objek merupakan contoh-langsung atau contoh-nyata
dari kelas. Misal: dari kelas Guru dapat dibuat objek Umar_Bakrie.
Artinya, Umar_Bakrie merupakan contoh-langsung dari kelas Guru.
Secara definisi, dapat dijelaskan bahwa: “An object is an instance of
class”.

TIP: Suatu objek kadangkala direferensikan sebagai suatu contoh
langsung (instance) atau suatu kejadian (occurrence).

Atribut

      Suatu objek memiliki atribut-atribut. Atribut merupakan
deskripsi (data) yang berhubungan dengan objek. Sebagai contoh,
seorang karyawan dapat mencakup nama, alamat, tanggal lahir, nomor
jaminan sosial, dan tanggal awal kerja. Atribut mirip dengan elemen-
elemen data.

TIP: Hal yang paling penting mengenai objek adalah bahwa objek
memiliki data (atribut) dan fungsi (metode).

C. KONSEP DASAR PBO


    Pemrograman berorientasi objek sering sekali disebut sebagai
PBO/OOP (Object Oriented Programming). Bahasa pemrograman yang
lazim digunakan dalam PBO adalah C++ ( Keluaran Borland disebut
Borland C++, sedangkan dari Microsoft disebut Ms C++. Namun yang
terakhir kurang poluler ). Demikian pula, jka ada bahasa pemrograman
yang menggunakan C++ sebagai landasan utama bagi pengembangannya,
maka bahasa tersebut bisa dipakai untuk PBO, seperti Java, yang
menjadi perhatian utama dalam pelatihan ini (bahasa ini sangat populer
pada jaringan komputer, dalam hal ini adalah: Internet).


D. ALASAN DIGUNAKANNYA PBO

    PBO diciptakan karena masih dirasakan adanya keterbatasan pada
bahasa pemrograman tradisional yang dikenal dengan istilah procedural
language seperti C, Pascal dan yang sejenisnya.
    Padahal, pemrograman prosedural sendiri pada awalnya merupakan
perbaikan atas bahasa pemrograman sekuensial (sequential
programming language), seperti BASIC ataupun Fortran.
    Konsep procedural programming language yaitu bahwa semua
masalah dibagi ke dalam fungsi atau prosedur. Selain itu dalam
procedural programming, fungsi dan data terpisah dan tidak menjadi
satu kesatuan.
    Contoh kelemahan dari procedural programming adalah bila sebuah
perusahaan membuat program General Ledger (Buku kas besar)
menggunakan variabel yang bisa diakses oleh fungsi-fungsi lainnya,
maka harus dideklarasikan variabel tersebut sebagai variabel global
yang letaknya di luar semua fungsi sehingga bisa diakses oleh semua
fungsi. Jika suatu saat perusahaan tadi memperkerjakan programmer
baru yang belum mengetahui seluk-beluk program general ledger tadi,
maka sangat dimungkinkan terjadinya kerusakan data. Anda juga akan
menemukan kesulitan bila Anda ingin membuat tipe data baru dengan
bahasa pemrograman tradisional.
    Konsep PBO adalah bahwa semua pemecahan masalah dibagi ke
dalam kelas (class). Dalam PBO data dan fungsi-fungsi yang akan
mengoperasikan data digabungkan menjadi satu kesatuan yang bisa
disebut sebagai kelas.
    Fungsi kelas terletak pada fungsi anggota (member function) dalam
Java. Jika Anda ingin membaca data dalam objek maka Anda harus
memanggil fungsi anggota (member function) dalam objek. hanya
dengan cara ini Anda bisa mengakses data. Jadi Anda tidak bisa
mengakses data secara langsung seperti dalam konsep pemrograman
tradisional. Pengaksesan data seperti pada PBO ini dikenal sebagai
pengkapsulan data. Pengkapsulan data (data encapsulation) dan
penyembunyian data merupakan kunci pengertian pemrograman
berorientasi objek.
    Jika Anda ingin mengubah data dalam objek tentunya Anda harus
tahu fungsi-fungsi apa saja yang berinteraksi dengan objek itu, jadi
tidak ada fungsi-fungsi lain yang bisa mengakses data sehingga
penulisan dan penelusuran kesalahan program (debugging) akan dapat
dilakukan dengan mudah.
    Untuk mempermudah pengertian mengenai objek, dimisalkan objek
sebagai     departemen-departemen      dalam    perusahaan,   seperti
pemasaran, keuangan, produksi, personalia, pengadaan maupun
warehouse. Setiap departemen memiliki fungsi, tugas dan tanggung
jawab yang berbeda. Jika menginginkan data laporan keuangan maka
yang harus diminta adalah departemen keuangan, bukan yang lainnya.


E. PARADIGMA DALAM PERUSAHAAN

      Sebagai sebuah organisasi bisnis, sebuah perusahaan dapat
dipandang sebagai kesatuan dari beberapa kelas yang berbeda, atau
yang biasanya disebut sebagai departemen. Departemen-departemen
tersebut antara lain adalah: Departemen Keuangan, Departemen
Pemasaran, Departemen Personalia, Departemen Pengadaan, dan
sebagainya. Setiap departemen memiliki fungsi dan perannya sendiri-
sendiri. Dalam hal ini suatu departemen memiliki metode dalam
menjalankan operasi departemennya. Namun demikian, masing-masing
departemen mengolah data dan informasi yang berbeda-beda pula
(memang, dimungkinkan untuk memiliki data bersama antar-
departemen). Dengan demikian, dapat diartikan bahwa tiap-tiap
departemen memiliki atribut-nya masing-masing. Hal ini dapat
dijelaskan pada Gambar 2.1.


            Departemen Keuangan                 Departemen Pemasaran

             ♦   Data Keuangan                        ♦       Data Pemasaran
             ♦   Manajer Keuangan                     ♦       Manajer Pemasaran
             ♦   Staf Keuangan                        ♦       Staf Pemasaran



            Departemen Personalia               Departemen Pengadaan


            ♦    Data Personalia                          ♦    Data Pengadaan
            ♦    Manajer Personalia                       ♦    Manajer Pengadaan
            ♦    Staf Personalia                          ♦    Staf Pengadaan




                  dan lain-lain.                                  dan lain-lain.



    Gambar 2.1 Organisasi kelas-kelas departemen dalam suatu perusahaan.



Setiap kotak (elips) menggambarkan objek, dan objek-objek tersebut,
di-link menjadi bangunan utuh perusahaan.
Terdapat 3 (tiga) metodologi dasar PBO yaitu :
         1. Pemodulan/pengkapsulan (encapsulation)
         2. Penurunan/pewarisan (Inheritance)
         3. Polimorfisme (Polimorphism)

F. PEMODULAN (ENCAPSULATION)

    Pemodulan adalah metode untuk menggabungkan data dengan
fungsi. Dalam konsep ini data dan fungsi digabung menjadi satu
kesatuan yaitu kelas.
       Konsep ini erat kaitannya dengan konsep penyembunyian
informasi (information hiding). Untuk menjelaskan konsep ini diberikan
contoh sebagai berikut.
    Contoh 1: Mobil adalah sebuah kelas. Seorang pengendara mobil
tidak harus tahu bagaimana proses kerja mesin mobilnya, pembakaran
bahan bakar, proses pemindahan transmisi gigi, dan seterusnya. Yang
dia tahu adalah bahwa setir untuk mengendalikan jalannya mobil, pedal
gas untuk menambah kecepatan, pedal rem untuk mengurangi
kecepatan, dan seterusnya. Singkatnya dia hanya tahu bahwa mobilnya
berjalan dengan baik.
    Contoh 2: Kelas rice cooker (penanak nasi). Seorang ibu rumah
tangga tidak tahu mengapat rice cooker bisa bekerja seperti itu.
Barangkali seorang ibu rumah tangga tidak menyadari bahwa rice
cooker modern memiliki sebuah mikroposesor setara Z80.
    Dari dua contoh di atas jelaslah bagaimana proses dalam metode
suatu kelas selalu disembunyikan sedemikian rupa sehingga seseorang
hanya tahu kelas tersebut dapat berfungsi, bukannya apa yang
menyebabkan kelas itu bisa berbuat demikian.
    Hal di atas cukup penting dalam PBO membangun aplikasi kompleks
yang melibatkan beberapa pemrograman. Misalnya sebuah kelompok
pemrograman akan membuat aplikasi akuntansi (aplikasi ini biasanya
membutuhkan ilmu yang sangat kompleks). Pemrogram I menangani
masalah struktur data, Pemrogram II menangani masalah akuntansi dan
Pemrogram III menangani masalah tampilan layar, dan sebagainya.
    Sebelum dikenal PBO, setiap pemrogram harus membuat suatu
fungsi yang memiliki argumen masukan dan keluaran. Jadi bila
Pemrogram I ingin mengolah program dari Pemrogram II, dia harus
memberikan masukan dan menerima keluarannya. Cara ini sudah banyak
digunakan dan mempunyai kelemahan yang antara lain tidak adanya
kesatuan antara data dan fungsinya.

G. PENURUNAN (INHERITANCE)

    Dari konsep penurunan ini suatu kelas bisa diturunkan menjadi kelas
baru yang masih mewarisi sifat-sifat kelas orangtuanya. Hal ini dapat
dianalogikan dengan kelas manusia. Manusia merupakan turunan dari
orang tuanya dan sifat-sifat orang tua diwarisi olehnya. Bisa ditarik
kesimpulan bahwa semua kelas di dunia selalu memiliki hirarki yang
menggambarkan silsilah kelas tersebut.
    Contoh: Dari kelas kendaraan bermotor dapat diturunkan beberapa
kelas baru, misalnya: sepeda motor, sedan, pick-up, mini-bus, dan
kendaraan roda banyak (Gambar 2.2)



                                     Kendaraan
                                     Bermotor
                                                                       Kendaraan
                                                                      roda banyak
          Sepeda
          motor
                                                                  Minibus

                          Sedan              Pick_up




                   Gambar 2.2 Hirarki kelas kendaraan bermotor.


    Masing-masing kendaraan bermotor ini memiliki beberapa data yang
sama, seperti posisi gigi persnelling, kecepatan putaran mesin,
kecepatan linear kendaraan, dan sebagainya. Namun masing-masing
kelas turunan ini memiliki beberapa data dan metode yang berlainan.
    Contoh: Sedan memiliki data AC, sedangkan sepeda motor tidak.
Karena sedan memiliki data AC maka terdapat juga metode-metode
yang berhubungan dengan AC seperti menyalakan AC, mengubah suhu
AC, mematikan AC, dan sebagainya.
    Hirarki suatu kelas tidak harus bertingkat satu seperti contoh di
atas. Hirarki kelas dapat bertingkat-tingkat dan sangat kompleks.
Contoh: kelas sepeda motor mungkin masih dibagi lagi menjadi dua
kelas, yaitu sepeda motor 2 tak dan 4 tak. Sepeda motor 2 tak mungkin
masih dibagi lagi menurut pabrik pembuatnya, seperti Honda, Suzuki,
Yamaha, dan seterusnya. Masing-masing pabrik mungkin masih
mempunyai beberapa kelas turunan lagi, seperti Honda Astrea Star,
Honda Astrea Grand, dan seterusnya, seperti ditunjukkan pada Gambar
2.3.



                                     Kendaraan
                                     Bermotor

                    Sepeda
                    motor             Sedan
                                                      dst.


               Sepeda motor            Sepeda motor
                  2 tak                   4 tak


     Honda
                     Suzuki         Yamaha




      Honda               Honda                   dsb.
     Karisma             Supra X



             Gambar 2.3 Kelas dan kelas turunan kendaraan bermotor.


H. POLIMORFISME (POLYMORPHISM)

    Polimorfisme berarti kelas-kelas yang berbeda tetapi berasal dari
satu orang tua dapat mempunyai metode yang sama tetapi cara
pelaksanaannya berbeda-beda. Atau dengan kata lain, suatu fungsi akan
memiliki perilaku berbeda jika dilewatkan ke kelas yang berbeda-beda.
Contoh: kelas untuk input sound system. Sebuah tape recorder dan CD
player memiliki tombol PLAY yang berfungsi untuk memainkan musik
yang dikehendaki. Tape recorder mengimplementasikan tombol PLAY
dengan membaca isyarat-isyarat yang terekam di pita magnetis kaset,
sedangkan CD player menggunakan sinar laser untuk membaca bit-bit
digital yang terekam di permukaan CD.

More Related Content

What's hot

Modul PBO Bab-03 - Kelas & Objek
Modul PBO Bab-03 - Kelas & ObjekModul PBO Bab-03 - Kelas & Objek
Modul PBO Bab-03 - Kelas & Objek
Rakhmat Dedi Gunawan
 
Algoritma dan Struktur Data
Algoritma dan Struktur DataAlgoritma dan Struktur Data
Algoritma dan Struktur Data
As Faizin
 
Pertemuan 1 konsep dasar pemrograman berorientasi objek
Pertemuan 1 konsep dasar pemrograman berorientasi objekPertemuan 1 konsep dasar pemrograman berorientasi objek
Pertemuan 1 konsep dasar pemrograman berorientasi objek
I Putu Arya Dharmaadi
 
Tugas Praktikum Pemrograman Berorientasi Objek
Tugas Praktikum Pemrograman Berorientasi ObjekTugas Praktikum Pemrograman Berorientasi Objek
Tugas Praktikum Pemrograman Berorientasi Objek
Pungkas Soebarkah
 
Pemrograman Berorientasi Objek "Pengenalan Dasar Pemrograman JAVA"
Pemrograman Berorientasi Objek "Pengenalan Dasar Pemrograman JAVA"Pemrograman Berorientasi Objek "Pengenalan Dasar Pemrograman JAVA"
Pemrograman Berorientasi Objek "Pengenalan Dasar Pemrograman JAVA"
Asnita Meydelia C K
 
Bab 7. Normalisasi Data
Bab 7. Normalisasi DataBab 7. Normalisasi Data
Bab 7. Normalisasi DataZaenal Abidin
 
Algoritma dan struktur data i silabus
Algoritma dan struktur data i  silabusAlgoritma dan struktur data i  silabus
Algoritma dan struktur data i silabus
Adi BanniFanni
 
1. konsep pbo
1. konsep pbo1. konsep pbo
1. konsep pbo
jona_jona
 
Fathoni m bahan ajar_if2018_prak.struktur data
Fathoni m bahan ajar_if2018_prak.struktur dataFathoni m bahan ajar_if2018_prak.struktur data
Fathoni m bahan ajar_if2018_prak.struktur data
STMIK
 
Laporan Modul 1 Praktikum Pemrograman Berbasis Objek
Laporan Modul 1 Praktikum Pemrograman Berbasis ObjekLaporan Modul 1 Praktikum Pemrograman Berbasis Objek
Laporan Modul 1 Praktikum Pemrograman Berbasis Objek
Kuncara Laksana
 
Object Oriented Programming (OOP) With Java Programming
Object Oriented Programming (OOP) With Java ProgrammingObject Oriented Programming (OOP) With Java Programming
Object Oriented Programming (OOP) With Java Programming
eddie Ismantoe
 
[RPL2] Pertemuan 1 - Pendahuluan Rekayasa Perangkat Lunak 2
[RPL2] Pertemuan 1 - Pendahuluan Rekayasa Perangkat Lunak 2[RPL2] Pertemuan 1 - Pendahuluan Rekayasa Perangkat Lunak 2
[RPL2] Pertemuan 1 - Pendahuluan Rekayasa Perangkat Lunak 2
rizki adam kurniawan
 

What's hot (15)

Modul PBO Bab-03 - Kelas & Objek
Modul PBO Bab-03 - Kelas & ObjekModul PBO Bab-03 - Kelas & Objek
Modul PBO Bab-03 - Kelas & Objek
 
Modul algoritma dan struktur data i
Modul algoritma dan struktur data iModul algoritma dan struktur data i
Modul algoritma dan struktur data i
 
Algoritma dan Struktur Data
Algoritma dan Struktur DataAlgoritma dan Struktur Data
Algoritma dan Struktur Data
 
Pertemuan 1 konsep dasar pemrograman berorientasi objek
Pertemuan 1 konsep dasar pemrograman berorientasi objekPertemuan 1 konsep dasar pemrograman berorientasi objek
Pertemuan 1 konsep dasar pemrograman berorientasi objek
 
Tugas Praktikum Pemrograman Berorientasi Objek
Tugas Praktikum Pemrograman Berorientasi ObjekTugas Praktikum Pemrograman Berorientasi Objek
Tugas Praktikum Pemrograman Berorientasi Objek
 
Pemrograman Berorientasi Objek "Pengenalan Dasar Pemrograman JAVA"
Pemrograman Berorientasi Objek "Pengenalan Dasar Pemrograman JAVA"Pemrograman Berorientasi Objek "Pengenalan Dasar Pemrograman JAVA"
Pemrograman Berorientasi Objek "Pengenalan Dasar Pemrograman JAVA"
 
Bab 7. Normalisasi Data
Bab 7. Normalisasi DataBab 7. Normalisasi Data
Bab 7. Normalisasi Data
 
Perancangan erd
Perancangan erdPerancangan erd
Perancangan erd
 
Algoritma dan struktur data i silabus
Algoritma dan struktur data i  silabusAlgoritma dan struktur data i  silabus
Algoritma dan struktur data i silabus
 
1. konsep pbo
1. konsep pbo1. konsep pbo
1. konsep pbo
 
Fathoni m bahan ajar_if2018_prak.struktur data
Fathoni m bahan ajar_if2018_prak.struktur dataFathoni m bahan ajar_if2018_prak.struktur data
Fathoni m bahan ajar_if2018_prak.struktur data
 
Laporan Modul 1 Praktikum Pemrograman Berbasis Objek
Laporan Modul 1 Praktikum Pemrograman Berbasis ObjekLaporan Modul 1 Praktikum Pemrograman Berbasis Objek
Laporan Modul 1 Praktikum Pemrograman Berbasis Objek
 
Apsi 1
Apsi 1Apsi 1
Apsi 1
 
Object Oriented Programming (OOP) With Java Programming
Object Oriented Programming (OOP) With Java ProgrammingObject Oriented Programming (OOP) With Java Programming
Object Oriented Programming (OOP) With Java Programming
 
[RPL2] Pertemuan 1 - Pendahuluan Rekayasa Perangkat Lunak 2
[RPL2] Pertemuan 1 - Pendahuluan Rekayasa Perangkat Lunak 2[RPL2] Pertemuan 1 - Pendahuluan Rekayasa Perangkat Lunak 2
[RPL2] Pertemuan 1 - Pendahuluan Rekayasa Perangkat Lunak 2
 

Viewers also liked

Ciclo de vida de un si
Ciclo de vida de un siCiclo de vida de un si
Ciclo de vida de un si
Yulymao Bustamante Arana
 
SandArtistRider2015
SandArtistRider2015SandArtistRider2015
SandArtistRider2015Brett Bower
 
Paquetes administrativos
Paquetes administrativosPaquetes administrativos
Paquetes administrativos
mariperaza
 
Washburn розница_бас
Washburn  розница_басWashburn  розница_бас
Washburn розница_басDmytriy Khrunevych
 
DISRUPT FACTory: Dr. Celia Hadjichristodoulou, General Manager, GrantXpert Co...
DISRUPT FACTory: Dr. Celia Hadjichristodoulou, General Manager, GrantXpert Co...DISRUPT FACTory: Dr. Celia Hadjichristodoulou, General Manager, GrantXpert Co...
DISRUPT FACTory: Dr. Celia Hadjichristodoulou, General Manager, GrantXpert Co...
ID-GC
 
Current ODA Allocation Across Sectors in Bangladesh and Effective Financing f...
Current ODA Allocation Across Sectors in Bangladesh and Effective Financing f...Current ODA Allocation Across Sectors in Bangladesh and Effective Financing f...
Current ODA Allocation Across Sectors in Bangladesh and Effective Financing f...Abdullah Al Mamun
 
OIl AND GAS TRAINING CENTRE OF REPUBLIC INDONESIA
OIl AND GAS TRAINING CENTRE OF REPUBLIC INDONESIAOIl AND GAS TRAINING CENTRE OF REPUBLIC INDONESIA
OIl AND GAS TRAINING CENTRE OF REPUBLIC INDONESIAJauhari Adam
 
Linejnye uravneniya
Linejnye uravneniyaLinejnye uravneniya
Linejnye uravneniya
Ivanchik5
 
A fortune-500-financial-services-giant-switched-to-results
A fortune-500-financial-services-giant-switched-to-resultsA fortune-500-financial-services-giant-switched-to-results
A fortune-500-financial-services-giant-switched-to-results
malini87
 
DISRUPT FACTory: Lauren Valbert, Founder of Empowering Management - Startup M...
DISRUPT FACTory: Lauren Valbert, Founder of Empowering Management - Startup M...DISRUPT FACTory: Lauren Valbert, Founder of Empowering Management - Startup M...
DISRUPT FACTory: Lauren Valbert, Founder of Empowering Management - Startup M...
ID-GC
 
Alamo Virtual Field Trip
Alamo Virtual Field TripAlamo Virtual Field Trip
Alamo Virtual Field Trip
Kim Simon Herrera
 
CLC Members Seminar 10 July 2014 - Cool ideas for your next eLearning project
CLC Members Seminar 10 July 2014 - Cool ideas for your next eLearning projectCLC Members Seminar 10 July 2014 - Cool ideas for your next eLearning project
CLC Members Seminar 10 July 2014 - Cool ideas for your next eLearning project
Charity Learning Consortium
 

Viewers also liked (15)

Ciclo de vida de un si
Ciclo de vida de un siCiclo de vida de un si
Ciclo de vida de un si
 
SandArtistRider2015
SandArtistRider2015SandArtistRider2015
SandArtistRider2015
 
Paquetes administrativos
Paquetes administrativosPaquetes administrativos
Paquetes administrativos
 
Washburn розница_бас
Washburn  розница_басWashburn  розница_бас
Washburn розница_бас
 
DISRUPT FACTory: Dr. Celia Hadjichristodoulou, General Manager, GrantXpert Co...
DISRUPT FACTory: Dr. Celia Hadjichristodoulou, General Manager, GrantXpert Co...DISRUPT FACTory: Dr. Celia Hadjichristodoulou, General Manager, GrantXpert Co...
DISRUPT FACTory: Dr. Celia Hadjichristodoulou, General Manager, GrantXpert Co...
 
Current ODA Allocation Across Sectors in Bangladesh and Effective Financing f...
Current ODA Allocation Across Sectors in Bangladesh and Effective Financing f...Current ODA Allocation Across Sectors in Bangladesh and Effective Financing f...
Current ODA Allocation Across Sectors in Bangladesh and Effective Financing f...
 
OIl AND GAS TRAINING CENTRE OF REPUBLIC INDONESIA
OIl AND GAS TRAINING CENTRE OF REPUBLIC INDONESIAOIl AND GAS TRAINING CENTRE OF REPUBLIC INDONESIA
OIl AND GAS TRAINING CENTRE OF REPUBLIC INDONESIA
 
Linejnye uravneniya
Linejnye uravneniyaLinejnye uravneniya
Linejnye uravneniya
 
A fortune-500-financial-services-giant-switched-to-results
A fortune-500-financial-services-giant-switched-to-resultsA fortune-500-financial-services-giant-switched-to-results
A fortune-500-financial-services-giant-switched-to-results
 
Mi Espacio Digital
Mi Espacio DigitalMi Espacio Digital
Mi Espacio Digital
 
Prueba
PruebaPrueba
Prueba
 
DISRUPT FACTory: Lauren Valbert, Founder of Empowering Management - Startup M...
DISRUPT FACTory: Lauren Valbert, Founder of Empowering Management - Startup M...DISRUPT FACTory: Lauren Valbert, Founder of Empowering Management - Startup M...
DISRUPT FACTory: Lauren Valbert, Founder of Empowering Management - Startup M...
 
Aplico lo aprendidoddd
Aplico lo aprendidodddAplico lo aprendidoddd
Aplico lo aprendidoddd
 
Alamo Virtual Field Trip
Alamo Virtual Field TripAlamo Virtual Field Trip
Alamo Virtual Field Trip
 
CLC Members Seminar 10 July 2014 - Cool ideas for your next eLearning project
CLC Members Seminar 10 July 2014 - Cool ideas for your next eLearning projectCLC Members Seminar 10 July 2014 - Cool ideas for your next eLearning project
CLC Members Seminar 10 July 2014 - Cool ideas for your next eLearning project
 

Similar to Pengenalan Pemrogaman Berorientasi Obyek

Laporan praktikum modul 5 (normalisasi)
Laporan praktikum modul 5 (normalisasi)Laporan praktikum modul 5 (normalisasi)
Laporan praktikum modul 5 (normalisasi)
Devi Apriansyah
 
Uts pemrograman berbasis obj
Uts pemrograman berbasis objUts pemrograman berbasis obj
Uts pemrograman berbasis obj
JulianGultom2
 
1 Mengenal Pemrograman Berorientsi Objek.pptx
1 Mengenal Pemrograman Berorientsi Objek.pptx1 Mengenal Pemrograman Berorientsi Objek.pptx
1 Mengenal Pemrograman Berorientsi Objek.pptx
AlbertusHariAfandi
 
Pemograman berorientasi obyek kelompok 6
Pemograman berorientasi obyek kelompok 6Pemograman berorientasi obyek kelompok 6
Pemograman berorientasi obyek kelompok 6ゴースト アノン
 
APBO Pertemuan Rev01.pptx
APBO Pertemuan Rev01.pptxAPBO Pertemuan Rev01.pptx
APBO Pertemuan Rev01.pptx
Samso20
 
Materi Basis Data - Anomali dan Normalisasi
Materi Basis Data - Anomali dan NormalisasiMateri Basis Data - Anomali dan Normalisasi
Materi Basis Data - Anomali dan NormalisasiDerina Ellya R
 
Abu yanto tugas resume aplinet
Abu yanto tugas resume aplinetAbu yanto tugas resume aplinet
Abu yanto tugas resume aplinetabuyanto
 
Materi-1-sd-2-Pengenalan-PBO.pptx
Materi-1-sd-2-Pengenalan-PBO.pptxMateri-1-sd-2-Pengenalan-PBO.pptx
Materi-1-sd-2-Pengenalan-PBO.pptx
HallendAfroni1
 
Pbo perbandingan antara pemrograman procedural dengan pemrograman beroriant...
Pbo   perbandingan antara pemrograman procedural dengan pemrograman beroriant...Pbo   perbandingan antara pemrograman procedural dengan pemrograman beroriant...
Pbo perbandingan antara pemrograman procedural dengan pemrograman beroriant...
Wahyu Zakwan
 
Materi 1 - Konsep PBO.pptx
Materi 1 - Konsep PBO.pptxMateri 1 - Konsep PBO.pptx
Materi 1 - Konsep PBO.pptx
plgbk
 
Pertemuan 6 erd
Pertemuan 6 erdPertemuan 6 erd
Pertemuan 6 erd
AhmadFauzi531
 
Pengenalan OOP
Pengenalan OOPPengenalan OOP
Pengenalan OOP
daffa12
 
Pengantar Pengembangan Sistem Berorientasi Objek.pptx
Pengantar Pengembangan Sistem Berorientasi Objek.pptxPengantar Pengembangan Sistem Berorientasi Objek.pptx
Pengantar Pengembangan Sistem Berorientasi Objek.pptx
DzulFadliRahman1
 
Materi delphi
Materi delphiMateri delphi
Materi delphi
Rhendy Thanaya
 
rekayaperangkatlunakmateri1pbokelasxisemester1.pptx
rekayaperangkatlunakmateri1pbokelasxisemester1.pptxrekayaperangkatlunakmateri1pbokelasxisemester1.pptx
rekayaperangkatlunakmateri1pbokelasxisemester1.pptx
LuthfiFadhlullah1
 
Pemodelan-dengan-Bizagi.pptx
Pemodelan-dengan-Bizagi.pptxPemodelan-dengan-Bizagi.pptx
Pemodelan-dengan-Bizagi.pptx
ssuser42779e
 
Design concept 33ti1_025_069
Design concept 33ti1_025_069Design concept 33ti1_025_069
Design concept 33ti1_025_069
Putri Elisabeth Sibuea
 
TUGAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI: KONSEP BASIS DATA RELASIONAL
TUGAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI: KONSEP BASIS DATA RELASIONALTUGAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI: KONSEP BASIS DATA RELASIONAL
TUGAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI: KONSEP BASIS DATA RELASIONAL
Gita Oktavianti
 
0-Pengantar Pemrograman lanjut.pptx
0-Pengantar Pemrograman lanjut.pptx0-Pengantar Pemrograman lanjut.pptx
0-Pengantar Pemrograman lanjut.pptx
Bom Bom
 
Tugas 3 ki-0316-alvin yosua-1411510454
Tugas 3 ki-0316-alvin yosua-1411510454Tugas 3 ki-0316-alvin yosua-1411510454
Tugas 3 ki-0316-alvin yosua-1411510454
alvinyosua
 

Similar to Pengenalan Pemrogaman Berorientasi Obyek (20)

Laporan praktikum modul 5 (normalisasi)
Laporan praktikum modul 5 (normalisasi)Laporan praktikum modul 5 (normalisasi)
Laporan praktikum modul 5 (normalisasi)
 
Uts pemrograman berbasis obj
Uts pemrograman berbasis objUts pemrograman berbasis obj
Uts pemrograman berbasis obj
 
1 Mengenal Pemrograman Berorientsi Objek.pptx
1 Mengenal Pemrograman Berorientsi Objek.pptx1 Mengenal Pemrograman Berorientsi Objek.pptx
1 Mengenal Pemrograman Berorientsi Objek.pptx
 
Pemograman berorientasi obyek kelompok 6
Pemograman berorientasi obyek kelompok 6Pemograman berorientasi obyek kelompok 6
Pemograman berorientasi obyek kelompok 6
 
APBO Pertemuan Rev01.pptx
APBO Pertemuan Rev01.pptxAPBO Pertemuan Rev01.pptx
APBO Pertemuan Rev01.pptx
 
Materi Basis Data - Anomali dan Normalisasi
Materi Basis Data - Anomali dan NormalisasiMateri Basis Data - Anomali dan Normalisasi
Materi Basis Data - Anomali dan Normalisasi
 
Abu yanto tugas resume aplinet
Abu yanto tugas resume aplinetAbu yanto tugas resume aplinet
Abu yanto tugas resume aplinet
 
Materi-1-sd-2-Pengenalan-PBO.pptx
Materi-1-sd-2-Pengenalan-PBO.pptxMateri-1-sd-2-Pengenalan-PBO.pptx
Materi-1-sd-2-Pengenalan-PBO.pptx
 
Pbo perbandingan antara pemrograman procedural dengan pemrograman beroriant...
Pbo   perbandingan antara pemrograman procedural dengan pemrograman beroriant...Pbo   perbandingan antara pemrograman procedural dengan pemrograman beroriant...
Pbo perbandingan antara pemrograman procedural dengan pemrograman beroriant...
 
Materi 1 - Konsep PBO.pptx
Materi 1 - Konsep PBO.pptxMateri 1 - Konsep PBO.pptx
Materi 1 - Konsep PBO.pptx
 
Pertemuan 6 erd
Pertemuan 6 erdPertemuan 6 erd
Pertemuan 6 erd
 
Pengenalan OOP
Pengenalan OOPPengenalan OOP
Pengenalan OOP
 
Pengantar Pengembangan Sistem Berorientasi Objek.pptx
Pengantar Pengembangan Sistem Berorientasi Objek.pptxPengantar Pengembangan Sistem Berorientasi Objek.pptx
Pengantar Pengembangan Sistem Berorientasi Objek.pptx
 
Materi delphi
Materi delphiMateri delphi
Materi delphi
 
rekayaperangkatlunakmateri1pbokelasxisemester1.pptx
rekayaperangkatlunakmateri1pbokelasxisemester1.pptxrekayaperangkatlunakmateri1pbokelasxisemester1.pptx
rekayaperangkatlunakmateri1pbokelasxisemester1.pptx
 
Pemodelan-dengan-Bizagi.pptx
Pemodelan-dengan-Bizagi.pptxPemodelan-dengan-Bizagi.pptx
Pemodelan-dengan-Bizagi.pptx
 
Design concept 33ti1_025_069
Design concept 33ti1_025_069Design concept 33ti1_025_069
Design concept 33ti1_025_069
 
TUGAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI: KONSEP BASIS DATA RELASIONAL
TUGAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI: KONSEP BASIS DATA RELASIONALTUGAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI: KONSEP BASIS DATA RELASIONAL
TUGAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI: KONSEP BASIS DATA RELASIONAL
 
0-Pengantar Pemrograman lanjut.pptx
0-Pengantar Pemrograman lanjut.pptx0-Pengantar Pemrograman lanjut.pptx
0-Pengantar Pemrograman lanjut.pptx
 
Tugas 3 ki-0316-alvin yosua-1411510454
Tugas 3 ki-0316-alvin yosua-1411510454Tugas 3 ki-0316-alvin yosua-1411510454
Tugas 3 ki-0316-alvin yosua-1411510454
 

More from Michael Finery

Sistem Informasi Geografis 6
Sistem Informasi Geografis 6Sistem Informasi Geografis 6
Sistem Informasi Geografis 6
Michael Finery
 
Sistem Informasi Geografis 4
Sistem Informasi Geografis 4Sistem Informasi Geografis 4
Sistem Informasi Geografis 4
Michael Finery
 
Sistem Informasi Geografis 3
Sistem Informasi Geografis 3Sistem Informasi Geografis 3
Sistem Informasi Geografis 3
Michael Finery
 
Sistem Informasi Geografis 2
Sistem Informasi Geografis 2Sistem Informasi Geografis 2
Sistem Informasi Geografis 2
Michael Finery
 
Sistem Informasi Geografis 5
Sistem Informasi Geografis 5Sistem Informasi Geografis 5
Sistem Informasi Geografis 5
Michael Finery
 
Sistem Informasi Geografis 1
Sistem Informasi Geografis 1Sistem Informasi Geografis 1
Sistem Informasi Geografis 1
Michael Finery
 
Sistem Informasi Geografis 0
Sistem Informasi Geografis 0Sistem Informasi Geografis 0
Sistem Informasi Geografis 0
Michael Finery
 
Penggunaan {} di c++
Penggunaan {} di c++Penggunaan {} di c++
Penggunaan {} di c++
Michael Finery
 

More from Michael Finery (15)

Modul pbo-2011-2012
Modul pbo-2011-2012Modul pbo-2011-2012
Modul pbo-2011-2012
 
Sistem Informasi Geografis 6
Sistem Informasi Geografis 6Sistem Informasi Geografis 6
Sistem Informasi Geografis 6
 
Sistem Informasi Geografis 4
Sistem Informasi Geografis 4Sistem Informasi Geografis 4
Sistem Informasi Geografis 4
 
Sistem Informasi Geografis 3
Sistem Informasi Geografis 3Sistem Informasi Geografis 3
Sistem Informasi Geografis 3
 
Sistem Informasi Geografis 2
Sistem Informasi Geografis 2Sistem Informasi Geografis 2
Sistem Informasi Geografis 2
 
Sistem Informasi Geografis 5
Sistem Informasi Geografis 5Sistem Informasi Geografis 5
Sistem Informasi Geografis 5
 
Sistem Informasi Geografis 1
Sistem Informasi Geografis 1Sistem Informasi Geografis 1
Sistem Informasi Geografis 1
 
Sistem Informasi Geografis 0
Sistem Informasi Geografis 0Sistem Informasi Geografis 0
Sistem Informasi Geografis 0
 
San pietro e_a4
San pietro e_a4San pietro e_a4
San pietro e_a4
 
Pet corgi e-a4
Pet corgi e-a4Pet corgi e-a4
Pet corgi e-a4
 
Love birds e-a4
Love birds e-a4Love birds e-a4
Love birds e-a4
 
Awalan
AwalanAwalan
Awalan
 
Sundial e a4
Sundial e a4Sundial e a4
Sundial e a4
 
Pengambilan Keputusan
Pengambilan KeputusanPengambilan Keputusan
Pengambilan Keputusan
 
Penggunaan {} di c++
Penggunaan {} di c++Penggunaan {} di c++
Penggunaan {} di c++
 

Recently uploaded

PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
arianferdana
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
OcitaDianAntari
 
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMK
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMKModul ajar logaritma matematika kelas X SMK
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMK
WinaldiSatria
 
7 - Kombinatorial dan Peluang Diskrit.pptx
7 - Kombinatorial dan Peluang Diskrit.pptx7 - Kombinatorial dan Peluang Diskrit.pptx
7 - Kombinatorial dan Peluang Diskrit.pptx
AskariB1
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptxRefleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
SholahuddinAslam
 
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptxAKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AdeRinaMuliawati1
 
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
zakkimushoffi41
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
akram124738
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi dan prakarsa perubahan
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi  dan prakarsa perubahanAKSI NYATA MODUL 1.3 visi  dan prakarsa perubahan
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi dan prakarsa perubahan
PutuRatihSiswinarti1
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 

Recently uploaded (20)

PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
 
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMK
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMKModul ajar logaritma matematika kelas X SMK
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMK
 
7 - Kombinatorial dan Peluang Diskrit.pptx
7 - Kombinatorial dan Peluang Diskrit.pptx7 - Kombinatorial dan Peluang Diskrit.pptx
7 - Kombinatorial dan Peluang Diskrit.pptx
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptxRefleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
 
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptxAKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
 
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi dan prakarsa perubahan
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi  dan prakarsa perubahanAKSI NYATA MODUL 1.3 visi  dan prakarsa perubahan
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi dan prakarsa perubahan
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 

Pengenalan Pemrogaman Berorientasi Obyek

  • 1. KONSEP DASAR PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK A. KONSEP BERORIENTASI OBJEK SEKILAS Bagian ini menjelaskan yang dimaksud objek dalam bidang teknologi objek (object technology/OT). Bagian ini juga menguji karakteristik- karakteristik kunci untuk objek, bagaimana objek-objek berinteraksi, dan bagaimana mereka dikelompokkan. TOPIK BAHASAN 1. Objek ada di mana-mana 2. Konsep dan karakteristik kelas 3. Kelas (class) dan karakteristiknya. TUJUAN Setelah akhir pelatihan sesi ini, peserta pelatihan akan dapat: 1. Menerangkan bagaimana objek-objek berhubungan dalam dunia nyata. 2. Mengenal bagaimana objek-objek dapat didefinisikan dalam model komputasi bisnis. 3. Mendeskripsikan suatu kelas. 4. Mendeskripsikan konsep berorientasi objek, seperti enkapsulasi, komposisi, asosiasi, dan pesan. 5. Memahami bagaimana objek-objek diorganisasikan ke dalam kelas-kelas. 6. Menjelaskan implikasi dari pewarisan/penurunan (inheritance). 7. Mendeskripsikan karakteristik kohesi dan polimorfisme. OBJEK ADA DI MANA-MANA Bagian ini mendiskusikan bagaimana objek-objek ada di mana- mana dalam dunia nyata dan bagaimana mereka dikonsepsualisasi dalam model komputasi bisnis.
  • 2. Objek dalam Dunia Nyata Teknologi objek memerlukan paradigma yang membedakannya dengan sudut pandang tradisional dari pemrograman terstruktur. Dunia, selain dapat dipandang sebagai sekumpulan fungsi, dapat pula dipandang sebagai sekumpulan kelas. Orang-orang, tempat, benda- benda, dan sebagainya, semuanya merupakan kelas. Contohnya, suatu bandara terdiri atas ratusan kelas yang nampak, termasuk: a. pesawat terbang b. penumpang c. bagasi Abstraksi dapat pula merupakan kelas: a. pemesanan tiket b. penundaan c. cek keamanan Meskipun tampaknya konsep ini sangat dasar, ia memberikan fondasi yang penting bagi pemahaman kelas dalam konteks komputasi. Objek dalam Model Komputasi Bisnis Objek-objek dari dunia komputasi bisnis merupakan sesuatu yang berguna secara nyata dalam lingkungan bisnis. Sebagai contoh, objek dalam perangkat lunak komputasi bisnis pada suatu bandara bisa berupa penumpang, penerbangan, landas-pacu, pemesanan, dan jadwal. B. KONSEP DAN KARAKTERISTIK KELAS DAN OBJEK Pengembangan berorientasi objek sangat berbeda dari pemrograman tradisional. Ia mencakup penerjemahan dari penggambaran dunia nyata beserta objek-objek yang ada di dalamnya ke dalam model-model konseptual dari masalah-masalah tersebut. Model konseptual ini kemudian dapat diciptakan menggunakan perangkat dan bahasa berorientasi-objek untuk menjalankan suatu sistem komputasi sebagai aplikasinya.
  • 3. Definisi Objek Suatu objek adalah unik. Ia mewakili suatu objek dunia-nyata, seperti orang (contohnya seorang penumpang atau kedatangan pesawat), mobil, rekening bank. Objek mirip dengan suatu rekaman (record) dalam suatu sistem berkas (misalnya rekaman karyawan). Suatu objek didefinisikan berdasarkan namanya, sebuah kata benda seperti: karyawan, rekening bank, ataupun kartu kredit. Objek juga memiliki atribut dan metode. Yang menjadi pertanyaan berikutnya, apa sebenarnya perbedaan antara kelas dengan objek? Dalam konteks pemrograman berorientasi objek, kelas adalah suatu struktur dalam program yang berisi satu atau beberapa metode (dapat berupa fungsi dan/atau prosedur) dan atribut (dapat berupa data ataupun variabel yang akan dipoerasikan dalam metode). Dengan demikian atribut merupakan anggota kelas yang bersifat statis, sedangkan metode merupakan anggota kelas yang bersifat dinamis. Dalam pemroraman, metode dan atribut biasanya dapat dibedakan dari format penulisannya, yaitu nama_metode(tipe_parameter daftar_parameter, (…)) untuk format metode (parameter dan tipe parameter bisa lebih dari satu) dan tipe parameter nama_atribut untuk format atribut. Jadi Berbicara (int Suara) dan Jumlahkan (double Bil1,double Bil2) merupakan metode, sedangkan int Suara, double Bil1 dan double Bil2 merupakan atribut. Sedangkan objek merupakan contoh-langsung atau contoh-nyata dari kelas. Misal: dari kelas Guru dapat dibuat objek Umar_Bakrie. Artinya, Umar_Bakrie merupakan contoh-langsung dari kelas Guru. Secara definisi, dapat dijelaskan bahwa: “An object is an instance of class”. TIP: Suatu objek kadangkala direferensikan sebagai suatu contoh langsung (instance) atau suatu kejadian (occurrence). Atribut Suatu objek memiliki atribut-atribut. Atribut merupakan deskripsi (data) yang berhubungan dengan objek. Sebagai contoh, seorang karyawan dapat mencakup nama, alamat, tanggal lahir, nomor
  • 4. jaminan sosial, dan tanggal awal kerja. Atribut mirip dengan elemen- elemen data. TIP: Hal yang paling penting mengenai objek adalah bahwa objek memiliki data (atribut) dan fungsi (metode). C. KONSEP DASAR PBO Pemrograman berorientasi objek sering sekali disebut sebagai PBO/OOP (Object Oriented Programming). Bahasa pemrograman yang lazim digunakan dalam PBO adalah C++ ( Keluaran Borland disebut Borland C++, sedangkan dari Microsoft disebut Ms C++. Namun yang terakhir kurang poluler ). Demikian pula, jka ada bahasa pemrograman yang menggunakan C++ sebagai landasan utama bagi pengembangannya, maka bahasa tersebut bisa dipakai untuk PBO, seperti Java, yang menjadi perhatian utama dalam pelatihan ini (bahasa ini sangat populer pada jaringan komputer, dalam hal ini adalah: Internet). D. ALASAN DIGUNAKANNYA PBO PBO diciptakan karena masih dirasakan adanya keterbatasan pada bahasa pemrograman tradisional yang dikenal dengan istilah procedural language seperti C, Pascal dan yang sejenisnya. Padahal, pemrograman prosedural sendiri pada awalnya merupakan perbaikan atas bahasa pemrograman sekuensial (sequential programming language), seperti BASIC ataupun Fortran. Konsep procedural programming language yaitu bahwa semua masalah dibagi ke dalam fungsi atau prosedur. Selain itu dalam procedural programming, fungsi dan data terpisah dan tidak menjadi satu kesatuan. Contoh kelemahan dari procedural programming adalah bila sebuah perusahaan membuat program General Ledger (Buku kas besar) menggunakan variabel yang bisa diakses oleh fungsi-fungsi lainnya, maka harus dideklarasikan variabel tersebut sebagai variabel global yang letaknya di luar semua fungsi sehingga bisa diakses oleh semua fungsi. Jika suatu saat perusahaan tadi memperkerjakan programmer baru yang belum mengetahui seluk-beluk program general ledger tadi,
  • 5. maka sangat dimungkinkan terjadinya kerusakan data. Anda juga akan menemukan kesulitan bila Anda ingin membuat tipe data baru dengan bahasa pemrograman tradisional. Konsep PBO adalah bahwa semua pemecahan masalah dibagi ke dalam kelas (class). Dalam PBO data dan fungsi-fungsi yang akan mengoperasikan data digabungkan menjadi satu kesatuan yang bisa disebut sebagai kelas. Fungsi kelas terletak pada fungsi anggota (member function) dalam Java. Jika Anda ingin membaca data dalam objek maka Anda harus memanggil fungsi anggota (member function) dalam objek. hanya dengan cara ini Anda bisa mengakses data. Jadi Anda tidak bisa mengakses data secara langsung seperti dalam konsep pemrograman tradisional. Pengaksesan data seperti pada PBO ini dikenal sebagai pengkapsulan data. Pengkapsulan data (data encapsulation) dan penyembunyian data merupakan kunci pengertian pemrograman berorientasi objek. Jika Anda ingin mengubah data dalam objek tentunya Anda harus tahu fungsi-fungsi apa saja yang berinteraksi dengan objek itu, jadi tidak ada fungsi-fungsi lain yang bisa mengakses data sehingga penulisan dan penelusuran kesalahan program (debugging) akan dapat dilakukan dengan mudah. Untuk mempermudah pengertian mengenai objek, dimisalkan objek sebagai departemen-departemen dalam perusahaan, seperti pemasaran, keuangan, produksi, personalia, pengadaan maupun warehouse. Setiap departemen memiliki fungsi, tugas dan tanggung jawab yang berbeda. Jika menginginkan data laporan keuangan maka yang harus diminta adalah departemen keuangan, bukan yang lainnya. E. PARADIGMA DALAM PERUSAHAAN Sebagai sebuah organisasi bisnis, sebuah perusahaan dapat dipandang sebagai kesatuan dari beberapa kelas yang berbeda, atau yang biasanya disebut sebagai departemen. Departemen-departemen tersebut antara lain adalah: Departemen Keuangan, Departemen Pemasaran, Departemen Personalia, Departemen Pengadaan, dan sebagainya. Setiap departemen memiliki fungsi dan perannya sendiri- sendiri. Dalam hal ini suatu departemen memiliki metode dalam menjalankan operasi departemennya. Namun demikian, masing-masing
  • 6. departemen mengolah data dan informasi yang berbeda-beda pula (memang, dimungkinkan untuk memiliki data bersama antar- departemen). Dengan demikian, dapat diartikan bahwa tiap-tiap departemen memiliki atribut-nya masing-masing. Hal ini dapat dijelaskan pada Gambar 2.1. Departemen Keuangan Departemen Pemasaran ♦ Data Keuangan ♦ Data Pemasaran ♦ Manajer Keuangan ♦ Manajer Pemasaran ♦ Staf Keuangan ♦ Staf Pemasaran Departemen Personalia Departemen Pengadaan ♦ Data Personalia ♦ Data Pengadaan ♦ Manajer Personalia ♦ Manajer Pengadaan ♦ Staf Personalia ♦ Staf Pengadaan dan lain-lain. dan lain-lain. Gambar 2.1 Organisasi kelas-kelas departemen dalam suatu perusahaan. Setiap kotak (elips) menggambarkan objek, dan objek-objek tersebut, di-link menjadi bangunan utuh perusahaan.
  • 7. Terdapat 3 (tiga) metodologi dasar PBO yaitu : 1. Pemodulan/pengkapsulan (encapsulation) 2. Penurunan/pewarisan (Inheritance) 3. Polimorfisme (Polimorphism) F. PEMODULAN (ENCAPSULATION) Pemodulan adalah metode untuk menggabungkan data dengan fungsi. Dalam konsep ini data dan fungsi digabung menjadi satu kesatuan yaitu kelas. Konsep ini erat kaitannya dengan konsep penyembunyian informasi (information hiding). Untuk menjelaskan konsep ini diberikan contoh sebagai berikut. Contoh 1: Mobil adalah sebuah kelas. Seorang pengendara mobil tidak harus tahu bagaimana proses kerja mesin mobilnya, pembakaran bahan bakar, proses pemindahan transmisi gigi, dan seterusnya. Yang dia tahu adalah bahwa setir untuk mengendalikan jalannya mobil, pedal gas untuk menambah kecepatan, pedal rem untuk mengurangi kecepatan, dan seterusnya. Singkatnya dia hanya tahu bahwa mobilnya berjalan dengan baik. Contoh 2: Kelas rice cooker (penanak nasi). Seorang ibu rumah tangga tidak tahu mengapat rice cooker bisa bekerja seperti itu. Barangkali seorang ibu rumah tangga tidak menyadari bahwa rice cooker modern memiliki sebuah mikroposesor setara Z80. Dari dua contoh di atas jelaslah bagaimana proses dalam metode suatu kelas selalu disembunyikan sedemikian rupa sehingga seseorang hanya tahu kelas tersebut dapat berfungsi, bukannya apa yang menyebabkan kelas itu bisa berbuat demikian. Hal di atas cukup penting dalam PBO membangun aplikasi kompleks yang melibatkan beberapa pemrograman. Misalnya sebuah kelompok pemrograman akan membuat aplikasi akuntansi (aplikasi ini biasanya membutuhkan ilmu yang sangat kompleks). Pemrogram I menangani masalah struktur data, Pemrogram II menangani masalah akuntansi dan Pemrogram III menangani masalah tampilan layar, dan sebagainya. Sebelum dikenal PBO, setiap pemrogram harus membuat suatu fungsi yang memiliki argumen masukan dan keluaran. Jadi bila Pemrogram I ingin mengolah program dari Pemrogram II, dia harus memberikan masukan dan menerima keluarannya. Cara ini sudah banyak
  • 8. digunakan dan mempunyai kelemahan yang antara lain tidak adanya kesatuan antara data dan fungsinya. G. PENURUNAN (INHERITANCE) Dari konsep penurunan ini suatu kelas bisa diturunkan menjadi kelas baru yang masih mewarisi sifat-sifat kelas orangtuanya. Hal ini dapat dianalogikan dengan kelas manusia. Manusia merupakan turunan dari orang tuanya dan sifat-sifat orang tua diwarisi olehnya. Bisa ditarik kesimpulan bahwa semua kelas di dunia selalu memiliki hirarki yang menggambarkan silsilah kelas tersebut. Contoh: Dari kelas kendaraan bermotor dapat diturunkan beberapa kelas baru, misalnya: sepeda motor, sedan, pick-up, mini-bus, dan kendaraan roda banyak (Gambar 2.2) Kendaraan Bermotor Kendaraan roda banyak Sepeda motor Minibus Sedan Pick_up Gambar 2.2 Hirarki kelas kendaraan bermotor. Masing-masing kendaraan bermotor ini memiliki beberapa data yang sama, seperti posisi gigi persnelling, kecepatan putaran mesin, kecepatan linear kendaraan, dan sebagainya. Namun masing-masing kelas turunan ini memiliki beberapa data dan metode yang berlainan. Contoh: Sedan memiliki data AC, sedangkan sepeda motor tidak. Karena sedan memiliki data AC maka terdapat juga metode-metode yang berhubungan dengan AC seperti menyalakan AC, mengubah suhu AC, mematikan AC, dan sebagainya. Hirarki suatu kelas tidak harus bertingkat satu seperti contoh di atas. Hirarki kelas dapat bertingkat-tingkat dan sangat kompleks.
  • 9. Contoh: kelas sepeda motor mungkin masih dibagi lagi menjadi dua kelas, yaitu sepeda motor 2 tak dan 4 tak. Sepeda motor 2 tak mungkin masih dibagi lagi menurut pabrik pembuatnya, seperti Honda, Suzuki, Yamaha, dan seterusnya. Masing-masing pabrik mungkin masih mempunyai beberapa kelas turunan lagi, seperti Honda Astrea Star, Honda Astrea Grand, dan seterusnya, seperti ditunjukkan pada Gambar 2.3. Kendaraan Bermotor Sepeda motor Sedan dst. Sepeda motor Sepeda motor 2 tak 4 tak Honda Suzuki Yamaha Honda Honda dsb. Karisma Supra X Gambar 2.3 Kelas dan kelas turunan kendaraan bermotor. H. POLIMORFISME (POLYMORPHISM) Polimorfisme berarti kelas-kelas yang berbeda tetapi berasal dari satu orang tua dapat mempunyai metode yang sama tetapi cara pelaksanaannya berbeda-beda. Atau dengan kata lain, suatu fungsi akan memiliki perilaku berbeda jika dilewatkan ke kelas yang berbeda-beda. Contoh: kelas untuk input sound system. Sebuah tape recorder dan CD player memiliki tombol PLAY yang berfungsi untuk memainkan musik yang dikehendaki. Tape recorder mengimplementasikan tombol PLAY dengan membaca isyarat-isyarat yang terekam di pita magnetis kaset,
  • 10. sedangkan CD player menggunakan sinar laser untuk membaca bit-bit digital yang terekam di permukaan CD.