MENJELASKAN TENTANG SKL SATUAN PENDIDIKAN (SKL SP) DAN SKL STANDAR KOMPETENSI KELOMPOK MATA PELAJARAN (SK-KMP)
BERDASARKAN PERMENDIKNAS NO 23 TAHUN 2006
INDIKATOR SEKOLAH BERDASARKAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN untuk SMPKahar Muzakkir
Diterbitkan oleh KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONALDAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA JAKARTA,TAHUN 2013
Answers to the questions pertaining to NITI Aayog that were discussed in Lok Sabha today were:
Starred Questions
1) Centrally Sponsored/Social Sector Schemes
Unstarred Questions
2) Cess for Swachh Bharat
3) R-eview of SCSP and TSP
4) Flagship Programme for Agriculture Sector
5) Special Status to AP
6) Expanding Role of NITI Aayog
7) Evaluation of World Bank Assisted Projects
8) Poverty in India.
MENJELASKAN TENTANG SKL SATUAN PENDIDIKAN (SKL SP) DAN SKL STANDAR KOMPETENSI KELOMPOK MATA PELAJARAN (SK-KMP)
BERDASARKAN PERMENDIKNAS NO 23 TAHUN 2006
INDIKATOR SEKOLAH BERDASARKAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN untuk SMPKahar Muzakkir
Diterbitkan oleh KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONALDAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA JAKARTA,TAHUN 2013
Answers to the questions pertaining to NITI Aayog that were discussed in Lok Sabha today were:
Starred Questions
1) Centrally Sponsored/Social Sector Schemes
Unstarred Questions
2) Cess for Swachh Bharat
3) R-eview of SCSP and TSP
4) Flagship Programme for Agriculture Sector
5) Special Status to AP
6) Expanding Role of NITI Aayog
7) Evaluation of World Bank Assisted Projects
8) Poverty in India.
Independent study : A Matlab AnyBody interface to compute torque requirements for Assisting and Resisting modes for a leg exoskeleton helping perform a leg curl.
Independent study : A Matlab AnyBody interface to compute torque requirements for Assisting and Resisting modes for a leg exoskeleton helping perform a leg curl.
Rencana tahapan pengembangan kurikulum, khususnya untuk menjawab "apa yang harus dipelajari?" dan menjabarkan kopetensi dasar, dan pokok-pokok uraian materi yang harus dipelajari siswa ke dalam rincingan kegiatan dan sterategi pembelajaran, kegiatan dan strategi penilaian.
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran atau tema tertentu yang mencakup setandar kompetensi,kompetensi dasar, materi pokok atau pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu,dan sumber/bahan/alat belar. Silabus merupakan penjabaran setandar kompetensi dan kompetensi dasar kedalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompotensi untuk penilaian. Wiji Hidayati, Pengembangan Kurikulum, (Yogyakarta):PT.Pustaka Insan Madani , 2012), hal 185.
Di dalam Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan di jelaskan : (1) Sekolah dan komite sekolah, atau madrasah dan komite madrasah, mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabus berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan setandar kompetensi lulusan, di bawah supervise dinas kabupaten/kota yang bertanggung jawab di bidang pendidikan untuk SD, SMP, SMA, dan SMK, serta Departemen yang menangani urusan pemerintahan di bidang agama untuk MI, MTs, MA, dan MAK (pasal 17 ayat 2), (2) Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar (pasal 20)
Berdasarkan ketentuan di atas, daerah atau sekolah/madrasah memiliki ruang gerak yang luas untuk melakukan modifikasi dan mengembangkan variasi-variasi penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan keadaan, potensi, dan kebutuhan daerah serta kondisi siswa . Silabus dan RPP merupakan kurikulum yang secara langsung akan di gunakan untuk memberikan perlakuan terhadap kelompok belajar peserta didik. Karena itu silabus dan RPP bersifat fleksibel, di sesuaikan dengan peserta didik,di butuhkan rekaman hasil pelaksanaan serta di butuhkan tindak lanjut untuk di lakukan perbaikan atau peningkatan secara twrus menerus.
Mengembangkan dan menyusun silabus merupakan tugas dan tanggung jawab professional setiap guru mata pelajaran. Oleh karena itu setiap guru di tuntut memiliki kemampuan untuk mengembangkan silabus setiap mata pelajaran yang diampunya sesuai dengan kondisi sekolah/madrasah mereka masing-masing.
Banyak contoh silabus, namun para guru harus mampu mengkritisi dan membuat sendiri sesuai dengan kondisi masing-masing sehingga dengan demikian para guru di tuntut seca terus menerus untuk dapat mengembangkan dan meningkatkan mutu perencanaan yang di tuangkan dalam silabus. Hal inilah yang melatar belakangi kami dalam membuat makalah dengan judul “Silabus dalam Kurikulum”.
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran atau tema tertentu yang mencakup setandar kompetensi,kompetensi dasar, materi pokok atau pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu,dan sumber/bahan/alat belar. Silabus merupakan penjabaran setandar kompetensi dan kompetensi dasar kedalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompotensi untuk penilaian.
Dengan demikian silabus yang pengembangannya di serahkan kepada guru yang berbeda antara satu guru dengan guru yang lain,baik dalam satu daerah ataupun dalam daerah yanga berbeda, Namun demikian dengan memperhatikan hakekat silabus di atas,suatu silabus minimal memuat lima komponen utama, yakni :standar kompotensi,kompotensi dasar,indikator,materi standar,standar proses(kegiatan belajar mengajar),dan standar penilaian.Pengembangan terhadap komponen-komponen tersebut merupakan kewenangan mutlak guru, termasuk pengembangan format silabus,dan penambahan komponen –komponen lain dalam situs di luar komponen minimal . Semakin rinci silabus, semakin memudahkan guru dalam menjabarkannya ke dalam rencana pelaksanaanya pembelajaran.
Silabus bermanfaat sebagai pedoman sumber pokok dalam pengembangan pelajaran lebih lanjut, mulai dari pembuatan rencana pembelajaran,pengelola kegiatan pembelajaran,dan pegembangan sistem penilaian.
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu atau kelompok mata pelajaran
tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan
sumber/ bahan/ alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan
kompetensi dasar ke dalam materi pokok/ pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan
indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian.
Landasan pengembangan silabus adalah Peraturan pemerintah Republik Indonesia
Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 17 ayat (2) dan
pasal 20, yang berbunyi sebagai berikut:
Pasal 17 ayat (2)
“ sekolah dan komite sekolah, atau madrasah dan komite madrasah,
mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya berdasarkan
kerangka dasar kurikulum dan standar kompetemsi , dibawah supervisi dinas
kabupaten/kota yang bertanggungjawab dibidang pendidikan untuk SD, SMP, SMA,
dan SMK, dan departemen yang menangani urusan pemerintahan dibidang agama
untuk MI, MTs, MA, dan MAK ” .
B. LANDASAN PENGEMBANAGN
SILABUS
A. PENGERTIAN SILABUS
3. Ilmiah : Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus
harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.
Relevan : Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi
dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial,
emosional, dan spritual peserta didik.
Sistematis : Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional
dalam mencapai kompetensi.
Konsisten : Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi
dasar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem
penilaian.
Memadai : Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar,
dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.
Fleksibel : Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman
peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di madrasah dan
tuntutan masyarakat.
Menyeluruh : Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi
(kognitif, afektif, psikomotor).
4. Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara
mandiri atau berkelompok dalam sebuah sekolah atau beberapa
sekolah , kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) atau
Pusat Kegiatan Guru (PKG), dan Didas Pendidikan .
1. Disusun secara mandiri oleh guru
2. pihak sekolah dapat mengusahakan untuk membentuk kelompok guru mata
pelajaran untuk mengembangkan silabus yang akan digunakan oleh
madrasah/sekolah
3. Sekolah yang belum mampu mengembangkan silabus secara mandiri,
sebaiknya bergabung dengan sekolah sekolah lain melalui forum
MGMP/PKG untuk bersama-sama mengembangkan silabus yang akan
digunakan oleh sekolah dalam lingkup MGMP/PKG setempat .
4. Dinas Pendidikan dan atau Mapenda Kantor Departemen Agama setempat
dapat memfasilitasi penyusunan silabus dengan membentuk sebuah tim
yang terdiri dari para guru berpengalaman di bidangnya masing-masing .
5. E. KOMPONEN DALAM SILABUS
1) Identitas silabus
2) Standar Kompetensi
3) Kompetensi dasar
4) Materi pokok/pembelajaran
5) Kegiatan pembelajaran
6) Indikator
7) Penilaian
8) Alokasi waktu
9) Sumber belajar
6. G. PROSES MENGEMBANGKAN SILABUS
1. PERENCANAAN
a) Mengumpulkan informasi dan referensi, yang dapat dilakukan dengan
memanfaatkan perangkat teknologi dan informasi seperti komputer
dan internet
b) Mengidentifikasi dan mengkaji sumber belajar yang diperlukan dalam
pengembangan silabus
2. PELAKSANAAN
a) Merumuskan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran, serta
menentukan kompetensi dasar, materi standar, hasil belajar dan
indikator hasil belajar
b) Menentukan strategi, metode dan teknik pembelajaran
c) Menentukan alat evaluasi berbasis kelas, dan alat ujian berbasis
sekolah sesuai dengan visi dan misi sekolah
d) Menganalisis kesesuaian silabus dengan pengorganisasian pengalaman
belajar, dan waktu yang tersedia.
7. 3. Penilaian
Penilaian silabus harus dilakukan secara berkala dan
berkesinambungan .
4. Revisi
a) Setiap silabus yang dikembangkan perlu diuji kelayakannya
melalui analisis kualitas silabus, penilaian ahli, dan uji lapangan.
b) Revisi dilakukan berdasarkan hasil uji kelayakan.
c) Revisi dilakukan secara terus-menerus dan berkesinambungan.
d) Revisi dilakukan setiap saat sebagai upaya aktualisasi materi dan
peningkatan kualitas yang berkelanjutan.
e) Revisi dilakukan sejak awal penyusunan hingga pelaksanaan di
kelas berlangsung