SlideShare a Scribd company logo
26/R0/2014
BAB II
TEORI EKONOMI STANDARDISASI
Standar Meningkatkan Daya Saing
2
perlancar akses ke pasar
melalui :
 harmonisasi standar,
prosedur penilaian
kesesuaian dan regulasi
teknis
 mengurangi biaya transaksi
(melalui pengurangan
hambatan teknis, misal
standar dan pengujian,
informasi bahan, karakteristik
dan kinerja produk)
 menciptakan dan
memperlancar rantai pasokan
Tujuan Standardisasi
3
1 6
4
Makna Standardisasi
4
5
5
1
7
Dampak Ekonomi Standar
6
1
3 4
5
678
Manfaat Produk Berstandar dalam Konteks
Makroekonomi
7
Economic
scale
Division of
labor
Competencies
Barriers to
entry
Network
effect
Transaction
cost
Precision
Trust and
Risks
1
2
3
8
Manfaat Produk Berstandar dalam Konteks
Mikroekonomi
Interaksi Supply dan Demand terkait Sifat Barang
Bab 2 - Manfaat Ekonomi Standar

More Related Content

More from National Standardization Agency of Indonesia

Penjelasan SNI ISO/IEC 17025
Penjelasan SNI ISO/IEC 17025Penjelasan SNI ISO/IEC 17025
Penjelasan SNI ISO/IEC 17025
National Standardization Agency of Indonesia
 
Manajemen Risiko SNIISO31000
Manajemen Risiko SNIISO31000Manajemen Risiko SNIISO31000
Manajemen Risiko SNIISO31000
National Standardization Agency of Indonesia
 
Awareness SNI ISO 21001:2018 Sistem Manajemen untuk Organisasi Pendidikan
Awareness SNI ISO 21001:2018 Sistem Manajemen untuk Organisasi PendidikanAwareness SNI ISO 21001:2018 Sistem Manajemen untuk Organisasi Pendidikan
Awareness SNI ISO 21001:2018 Sistem Manajemen untuk Organisasi Pendidikan
National Standardization Agency of Indonesia
 
Penerapan Manajemen Sederhana dan 5 R untuk UMK - Studi Kasus Masker Kain
Penerapan Manajemen Sederhana dan 5 R untuk UMK - Studi Kasus Masker KainPenerapan Manajemen Sederhana dan 5 R untuk UMK - Studi Kasus Masker Kain
Penerapan Manajemen Sederhana dan 5 R untuk UMK - Studi Kasus Masker Kain
National Standardization Agency of Indonesia
 
Presentasi sniisopas 45005_2020_unsri_23_jul21
Presentasi sniisopas 45005_2020_unsri_23_jul21Presentasi sniisopas 45005_2020_unsri_23_jul21
Presentasi sniisopas 45005_2020_unsri_23_jul21
National Standardization Agency of Indonesia
 
Pemanfaatan Elearning Standardisasi_Penilaian_Kesesuaian_Metrologi
Pemanfaatan Elearning Standardisasi_Penilaian_Kesesuaian_MetrologiPemanfaatan Elearning Standardisasi_Penilaian_Kesesuaian_Metrologi
Pemanfaatan Elearning Standardisasi_Penilaian_Kesesuaian_Metrologi
National Standardization Agency of Indonesia
 
SNI dan UKM
SNI dan UKMSNI dan UKM
SNI dan Halal
SNI dan HalalSNI dan Halal
Skema_Sertifikasi_Produk_SNI_IEC_17067
Skema_Sertifikasi_Produk_SNI_IEC_17067Skema_Sertifikasi_Produk_SNI_IEC_17067
Skema_Sertifikasi_Produk_SNI_IEC_17067
National Standardization Agency of Indonesia
 
Developing Standards Education in Indonesia
Developing Standards Education in IndonesiaDeveloping Standards Education in Indonesia
Developing Standards Education in Indonesia
National Standardization Agency of Indonesia
 
Penerapan TBT WTO di Indonesia
Penerapan TBT WTO di IndonesiaPenerapan TBT WTO di Indonesia
Penerapan TBT WTO di Indonesia
National Standardization Agency of Indonesia
 
e-Learning Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian & Registrasi Diklat Online
e-Learning Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian & Registrasi Diklat Onlinee-Learning Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian & Registrasi Diklat Online
e-Learning Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian & Registrasi Diklat Online
National Standardization Agency of Indonesia
 
Diskusi Pendidikan Standardisasi di Yogyakarta, 15 Desember 2014
Diskusi Pendidikan Standardisasi di Yogyakarta, 15 Desember 2014Diskusi Pendidikan Standardisasi di Yogyakarta, 15 Desember 2014
Diskusi Pendidikan Standardisasi di Yogyakarta, 15 Desember 2014
National Standardization Agency of Indonesia
 
10 presentasi-contoh-studi-kasus-penerapan- sni helm
10 presentasi-contoh-studi-kasus-penerapan- sni helm10 presentasi-contoh-studi-kasus-penerapan- sni helm
10 presentasi-contoh-studi-kasus-penerapan- sni helm
National Standardization Agency of Indonesia
 
9 presentasi-standar-dan-inovasi-serta- paten
9 presentasi-standar-dan-inovasi-serta- paten9 presentasi-standar-dan-inovasi-serta- paten
9 presentasi-standar-dan-inovasi-serta- paten
National Standardization Agency of Indonesia
 
Penilaian Kesesuaian dan Metrologi
Penilaian Kesesuaian dan MetrologiPenilaian Kesesuaian dan Metrologi
Penilaian Kesesuaian dan Metrologi
National Standardization Agency of Indonesia
 
Penerapan Standar
Penerapan StandarPenerapan Standar
Proses Pengembangan Standar
Proses Pengembangan StandarProses Pengembangan Standar
Prinsip Dasar Pengembangan Standar
Prinsip Dasar Pengembangan StandarPrinsip Dasar Pengembangan Standar
Prinsip Dasar Pengembangan Standar
National Standardization Agency of Indonesia
 
Infrastruktur Mutu
Infrastruktur MutuInfrastruktur Mutu

More from National Standardization Agency of Indonesia (20)

Penjelasan SNI ISO/IEC 17025
Penjelasan SNI ISO/IEC 17025Penjelasan SNI ISO/IEC 17025
Penjelasan SNI ISO/IEC 17025
 
Manajemen Risiko SNIISO31000
Manajemen Risiko SNIISO31000Manajemen Risiko SNIISO31000
Manajemen Risiko SNIISO31000
 
Awareness SNI ISO 21001:2018 Sistem Manajemen untuk Organisasi Pendidikan
Awareness SNI ISO 21001:2018 Sistem Manajemen untuk Organisasi PendidikanAwareness SNI ISO 21001:2018 Sistem Manajemen untuk Organisasi Pendidikan
Awareness SNI ISO 21001:2018 Sistem Manajemen untuk Organisasi Pendidikan
 
Penerapan Manajemen Sederhana dan 5 R untuk UMK - Studi Kasus Masker Kain
Penerapan Manajemen Sederhana dan 5 R untuk UMK - Studi Kasus Masker KainPenerapan Manajemen Sederhana dan 5 R untuk UMK - Studi Kasus Masker Kain
Penerapan Manajemen Sederhana dan 5 R untuk UMK - Studi Kasus Masker Kain
 
Presentasi sniisopas 45005_2020_unsri_23_jul21
Presentasi sniisopas 45005_2020_unsri_23_jul21Presentasi sniisopas 45005_2020_unsri_23_jul21
Presentasi sniisopas 45005_2020_unsri_23_jul21
 
Pemanfaatan Elearning Standardisasi_Penilaian_Kesesuaian_Metrologi
Pemanfaatan Elearning Standardisasi_Penilaian_Kesesuaian_MetrologiPemanfaatan Elearning Standardisasi_Penilaian_Kesesuaian_Metrologi
Pemanfaatan Elearning Standardisasi_Penilaian_Kesesuaian_Metrologi
 
SNI dan UKM
SNI dan UKMSNI dan UKM
SNI dan UKM
 
SNI dan Halal
SNI dan HalalSNI dan Halal
SNI dan Halal
 
Skema_Sertifikasi_Produk_SNI_IEC_17067
Skema_Sertifikasi_Produk_SNI_IEC_17067Skema_Sertifikasi_Produk_SNI_IEC_17067
Skema_Sertifikasi_Produk_SNI_IEC_17067
 
Developing Standards Education in Indonesia
Developing Standards Education in IndonesiaDeveloping Standards Education in Indonesia
Developing Standards Education in Indonesia
 
Penerapan TBT WTO di Indonesia
Penerapan TBT WTO di IndonesiaPenerapan TBT WTO di Indonesia
Penerapan TBT WTO di Indonesia
 
e-Learning Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian & Registrasi Diklat Online
e-Learning Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian & Registrasi Diklat Onlinee-Learning Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian & Registrasi Diklat Online
e-Learning Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian & Registrasi Diklat Online
 
Diskusi Pendidikan Standardisasi di Yogyakarta, 15 Desember 2014
Diskusi Pendidikan Standardisasi di Yogyakarta, 15 Desember 2014Diskusi Pendidikan Standardisasi di Yogyakarta, 15 Desember 2014
Diskusi Pendidikan Standardisasi di Yogyakarta, 15 Desember 2014
 
10 presentasi-contoh-studi-kasus-penerapan- sni helm
10 presentasi-contoh-studi-kasus-penerapan- sni helm10 presentasi-contoh-studi-kasus-penerapan- sni helm
10 presentasi-contoh-studi-kasus-penerapan- sni helm
 
9 presentasi-standar-dan-inovasi-serta- paten
9 presentasi-standar-dan-inovasi-serta- paten9 presentasi-standar-dan-inovasi-serta- paten
9 presentasi-standar-dan-inovasi-serta- paten
 
Penilaian Kesesuaian dan Metrologi
Penilaian Kesesuaian dan MetrologiPenilaian Kesesuaian dan Metrologi
Penilaian Kesesuaian dan Metrologi
 
Penerapan Standar
Penerapan StandarPenerapan Standar
Penerapan Standar
 
Proses Pengembangan Standar
Proses Pengembangan StandarProses Pengembangan Standar
Proses Pengembangan Standar
 
Prinsip Dasar Pengembangan Standar
Prinsip Dasar Pengembangan StandarPrinsip Dasar Pengembangan Standar
Prinsip Dasar Pengembangan Standar
 
Infrastruktur Mutu
Infrastruktur MutuInfrastruktur Mutu
Infrastruktur Mutu
 

Recently uploaded

RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
YongYongYong1
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
AsyeraPerangin1
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Kanaidi ken
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
JALANJALANKENYANG
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
MildayantiMildayanti
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdfAKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
opkcibungbulang
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdfTugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
nurfaridah271
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
AqlanHaritsAlfarisi
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
NirmalaJane
 
Makalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdf
Makalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdfMakalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdf
Makalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdf
Andre664723
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
SABDA
 
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMPPerencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
TriSutrisno48
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 

Recently uploaded (20)

RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdfAKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdfTugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
 
Makalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdf
Makalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdfMakalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdf
Makalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdf
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
 
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMPPerencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 

Bab 2 - Manfaat Ekonomi Standar

Editor's Notes

  1. Produk barang dan/atau jasa yang telah memenuhi standar dapat dipastikan lebih berdaya saing, hal ini dikarenakan produk yang berstandar telah memenuhi persyaratan teknis atau sesuatu yang dibakukan, termasuk didalamnya tata cara dan metode yang disusun berdasarkan konsensus semua pihak/pemerintah/keputusan internasional yang terkait dengan memperhatikan syarat keselamatan, keamanan, kesehatan, lingkungan hidup, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, pengalaman serta perkembangan masa kini dan masa depan untuk memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya seperti tertulis dalam Undang-Undang No. 20 Tahun2014 tentang standardisasi dan Penilaian Kesuaian.
  2. Badan Standardisasi Nasional (2014) merumuskan tujuan atau aspek standardisasi suatu produk ke dalam 10 tujuan atau aspek. Kesepuluh tujuan atau aspek standardisasi dimaksud, yakni sebagai berikut: Kesesuaian pada tujuan (fitness for purpose). Standardisasi produk ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pemakai. Misalnya, pekerja proyek mengenakan helm pengaman dengan tujuan memperoleh keselamatan kerja. Mampu Tukar (interchangeability). Dengan standardisasi, produk akan memiliki kemampuan untuk ditukarkan dengan produk lainnnya. Misalnya, penetapan standar ukuran peleg kendaraan bermotor memungkinkan pengguna kendaraan mempertukarkan ban dari berbagai merek. Pengendalian Keanekaragaman (variety reduction). Dengan standardisasi, produk lebih spesifik dan tidak memiliki keragamannya. Contoh, standar ukuran kertas (seri A). Kompatibilitas (compatibility). Produk yang berstandardisasi berarti telah memiliki kompatibilitas (kecocokan) antara berbagai piranti atau sub-sistem. Meningkatkan pemberdayaan sumber daya (empowerment of resources). Dengan standardisasi, produk yang diproduksi telah melalui proses panjang dengan menggunakan sumber daya yang dibutuhkan. Komunikasi dan pemahaman yang lebih baik (better communication and understanding). Dengan standardisasi, komunikasi dan pemahaman antara produsen dan konsumen terjalin dengan baik dengan menetapkan spesifikasi subjek yang ada dan memberikan kepercayaan bahwa produk yang dipesan tersebut telah memenuhi persyaratan yang tercantum dalam standar. Di samping itu, standar pun menetapkan berbagai simbol untuk mengatasi atau mengurangi kesimpangsiuran akibat perbedaan bahasa. Menjaga keamanan, keselamatan dan kesehatan (maintaining security safety and health). Standardisasi menjadikan suatu produk memiliki jaminan keamanan, keselamatan, dan kesehatan bagi penggunanya. Misalnya, sabuk pengaman, helm, sarung tangan karet. Pelestarian Lingkungan (environment). Dengan standardisasi, produk berperan menjaga kelestarian lingkungan. Alih Teknologi (technology transfer). Dengan standardisasi, produk telah mengacu pada hasil perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan pengalaman di berbagai bidang. Mengurangi hambatan perdagangan (trade barriers reduction). Dengan standardisasi hambatan perdagangan non-tarif dapat dilalui sehingga menciptakan kompetisi sehat di satu pihak dan meningkatkan kemampuan produk untuk bersaing di pasar global secara lebih terbuka di lain pihak.
  3. Pemaknaan atau pemahaman produk barang dan/atau jasa berstandardisasi dapat diungkapkan, baik secara fisik atau berwujud (tangible) maupun non-fisik atau tidak berwujud (intangible). Terdapat lima pendekatan (approach) dalam memaknai produk barang dan/atau jasa yang berstandar, yakni: 1. Transcendent Approach. Produk barang dan/atau jasa yang berstandar dapat dimaknai dari innate excellence yang diciptakannya. Dengan kata lain, nilai standardisasi barang dan/ atau jasa hanya dapat dirasakan dan dipahami ketika menggunakannya (personal experience). 2. Product Based Approach. Barang dan/atau jasa yang berstandar terungkap dari keragaman atribut yang digunakan atau dipakai dalam barang dan/atau jasa tersebut. 3. User Based Approach. Produk barang dan/atau jasa dibuat sesuai dengan kebutuhan pengguna. 4. Manufacturing Based Approach. Standardisasi Produk barang dan/atau jasa disesuaikan dengan ketentuan dan spesifikasi pabrik atau perusahaan yang akan memproduksikannya. 5. Value Based Approach. Standardisasi yang direfleksikan dari biaya yang digunakan dan/atau harga produk barang dan atau jasa tersebut.
  4. Untuk memenuhi nilai standar tersebut, paling tidak 8 atribut berikut ini dapat digunakan sebagai cara yang dapat ditempuh: 1. Performance : Standardisasi yang memfokuskan pada bentuk baik yang dapat terlihat maupun yang tidak terlihat secara kasat mata; 2. Feature : Standardisasi melalui pemberian atau penambahan kelengkapan pada produk barang dan/ atau jasa; 3. Reliability : Standardisasi yang menekankan pada fungsi keandalan dan kegunaan produk; 4. Conformance : Standardisasi melalui pemenuhan syarat-syarat yang diperlukan bagi produk barang dan/atau jasa; 5. Durability : Standardisasi yang menekankan pada aspek jangka waktu pemakaian; 6. Serviceability : Standardisasi yang menekankan pada kemampuan pelayanan; 7. Aesthetics : Standardisasi yang menekankan pada aspek estetika; 8. Perceived quality : Standardisasi yang menyesuaikan dengan persepsi konsumen. Dari uraian di atas, semakin jelas dan konkret bahwa standardisasi memiliki tujuan yang luas, standardisasi produk barang dan/atau jasa tidak saja menguntungkan produsen dan konsumen, tetapi juga menguntungkan perekonomian negara secara umum.
  5. Menurut Swann (2010) terdapat 8 (delapan) macam atau jenis dampak ekonomi yang ditimbulkan oleh penggunaan atau produksi barang dan/atau jasa yang berstandar. Kedelapan macam atau jenis dampak ekonomi dimaksud adalah sebagai berikut: Dampak terhadap harga barang dan/atau jasa. Perubahan harga tersebut terjadi sebagai akibat permintaan terhadap barang dan/atau jasa bertambah. Dampak produktivitas. Peningkatan jumlah produsen atau pelaku usaha yang ingin melakukan usaha pada barang dan/atau jasa berstandardisasi (entry), sebagai akibat tingginya permintaan konsumen terhadap barang dan/atau jasa tersebut. Meningkatkan persaingan. Hal ini terjadi terutama sebagai akibat bertambahnya pelaku usaha (entry) barang dan/atau jasa substitusi yang berstandardisasi dan juga dapat terjadi sebagai akibat dari bertambahnya produksi (produktivitas) barang dan/atau jasa yang berstandardisasi. Dampak inovasi. Artinya, produk barang dan/atau jasa yang memiliki standar mendorong terciptanya baik proses maupun inovasi produk, sebagai akibat dari tingginya permintaan terhadap produk barang dan/atau jasa berstandardisasi. Dampak perdagangan (trade). Dampak perdagangan ini terjadi sebagai akibat tingginya permintaan barang dan/atau jasa berstandar maupun akibat dampak daya saing yang ditimbulkan barang dan/atau jasa berstandar versus barang dan/atau jasa sejenis lainnya yang tidak berstandar. Kedua faktor tersebut mendorong tingginya ekspor barang dan/atau jasa yang berstandar di satu pihak dan mengurangi tekanan daya saing produk barang dan/ atau jasa berstandar domestik di dalam negara itu sendiri. Dampak outsourcing. Dampak ini terjadi sebagai akibat barang dan/atau jasa yang berstandar mendorong pertambahan kebutuhan faktor-faktor produksi lain untuk meningkatkan proses dan kualitas standardisasi. Dampak market failure. Dampak ini terjadi sebagai akibat barang dan/atau jasa berstandardisasi memiliki berbagai kelebihan sehingga memiliki nilai diferensiasi terhadap barang dan/atau jasa subtitusi. Nilai diferensiasi dari standardisasi ini selanjutnya menimbulkan determinasi dalam menentukan harga barang dan/atau jasa (price maker) dibandingkan barang dan jasa sejenis (yang tidak berstandar) di pasar. Berdasarkan hal tersebut, jelaslah bahwa barang dan/atau jasa berstandar tidak saja memiliki pengaruh pada perekonomian secara umum (makroekonomi), tetapi juga terhadap peningkatan permintaan dan penawaran pada sisi konsumen dan produsen secara individual (mikroekonomi).
  6. Dalam konteks makroekonomi, barang dan/atau jasa yang berstandar memiliki manfaat dalam meningkatkan pendapatan nasional (PDB/PNB) dan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Proses dan mekanisme barang dan/atau jasa berstandar dalam memberikan kemanfaatan dapat melalui salah satu dari 3 cara berikut: Peningkatan permintaan agregat (Aggregate Demand), pengaruh yang ditimbulkan dari penggunaan barang dan/atau jasa berstandar tersebut kepada variabel-variabel ekonomi (dalam hal ini variabel dalam permintaan agregat) dapat melalui 8 cara atau tegasnya disebut sebagai dampak intermediasi. Kedelapan dampak yang dimaksud adalah: Dampak skala ekonomi (scale economies), Pembagian tenaga kerja (division of labor), Kompetensi (competencies), Hambatan masuk (barriers to entry), Dampak jejaring (network effects), Biaya transaksi (transaction costs), Ketepatan (precision), serta Kepercayaan dan Risiko (trust and risks). Adapun variabel-variabel permintaan agregat (AD) yang dipengaruhi meliputi variabel konsumsi masyarakat (C), Investasi (I), pengeluaran pemerintah (G) ataupun net ekspor (X-M). Pengaruh standardisasi secara parsial terhadap variabel konsumsi masyakarat (C). Dengan adanya barang dan/atau jasa berstandar, konsumen akan memperoleh kepercayaan, jaminan kualitas dan rasa aman untuk melakukan konsumsi terhadap barang dan/atau jasa tersebut. Faktor-faktor ini kemudian mendorong minat konsumen (purchase intention) untuk melakukan pembelian, yang kemudian meningkatkan jumlah konsumsi yang dampaknya kemudian menghasilkan peningkatan pendapatan nasional (ceteris paribus). Pengaruh Investasi (I) secara parsial mempengaruhi peningkatan investasi dan pendapatan nasional dapat terjadi akibat 3 hal berikut, yaitu: (1) akibat adanya seorang pelaku usaha melakukan investasi besar-besaran pada barang dan/atau jasa berstandar yang kemudian mendorong investor lainnya melakukan hal serupa; (2) akibat beberapa pelaku usaha melakukan investasi pada barang dan/atau jasa berstandar; (3) jika semua pelaku usaha melakukan investasi barang dan/atau jasa berstandar. Dampaknya cepat atau lambat akan memicu dan memacu kenaikan investasi secara makro. Kenaikan investasi ini kemudian menghasilkan kenaikan pendapatan nasional. Hal yang sama juga dapat terjadi jika pengeluaran pemerintah (G) digunakan untuk pembelian barang dan/atau jasa berstandar dengan tujuan agar kualitas dari program dan/atau proyek yang dijalankan menjadi lebih efisien dan efektif yang kemudian menyebabkan pendapatan nasional meningkat. Produksi barang dan/atau jasa berstandar juga dapat memberikan pengaruh parsial terhadap peningkatan volume dan nilai perdagangan nasional (net ekspor atau X-M), baik dalam skala global maupun internasional. Karena menghasilkan “efek daya saing” (competitive effects) dibandingkan barang dan/atau jasa sejenis yang tidak berstandar, kemudian menyebabkan konsumsi terhadap barang dan/atau jasa berstandar di pasar global dan internasional meningkat, selanjutnya berdampak pada peningkatan devisa dari sumber ekspor, dampak peningkatan net ekspor tersebut berimplikasi pada besarnya angka pertumbuhan dan pendapatan nasional. 2. Peningkatan output atau produksi nasional (Aggregate Supply). Standardisasi barang dan/atau jasa juga dapat mempengaruhi aggregate penawaran (AS). Pengaruh tersebut terjadi sebagai akibat pengunaan faktor produksi yang menggunakan barang dan/atau jasa berstandar. Faktor produksi dimaksud tidak hanya terbatas pada tenaga kerja yang berstandar, tetapi juga mesin, bahan baku, dan faktor produksi berstandar lain yang digunakan dalam produksi. Secara matematis bentuk fungsi agregat penawaran (AS) yang dimaksud meliputi: Kapital (K), Tenaga Kerja (L), Bahan Baku (N). 3. Peningkatan produksi dan konsumsi yang berasal dari sektor-sektor dalam perekonomian (sectoral approach). Peningkatan pendapatan nasional dapat terjadi apabila sektor-sektor ekonomi (pertanian, misalnya) menggunakan barang dan/atau jasa berstandar dalam proses produksinya.
  7. Dalam konteks mikroekonomi, penggunaan barang dan/atau jasa berstandar dapat memberikan implikasi positif baik bagi konsumen maupun produsen, baik secara individu maupun secara bersama-sama sebagai satuan unit pasar. Pada sisi konsumen sebagai satuan unit individual (mikroeknomi), barang dan/atau jasa yang memiliki standar akan meningkatkan minat konsumen untuk mengonsumsinya. Hal ini disebabkan barang dan/atau jasa yang berstandar memiliki jaminan keamanan dan mutu sehingga selanjutnya dapat meningkatkan kepuasan konsumen yang kemudian meningkatkan minat beli terhadap produk tersebut. Pengaruh standardisasi barang dan/atau jasa juga dapat meningkatkan pasokan produksi atas barang dan jasa tersebut. Peningkatan pasokan (supply) produksi tersebut terjadi sebagai akibat dampak penggunaan faktor produksi yang berstandar yang memberikan pengaruh pada produktivitas barang dan jasa yang dihasilkan produsen. Produktivitas inilah yang menyebabkan meningkatnya jumlah pasokan barang dan/atau jasa. Dampak dari bertambahnya produksi tersebut menurunkan tingkat harga barang dan/atau jasa yang diterima oleh konsumen, yang kemudian meningkatkan kesejahteraan konsumen. Interaksi antara supply dan demand sangat tergantung dari sifat barang dan/atau jasa itu sendiri. Pada barang dan/atau jasa yang bersifat inelastis, bertambahnya pasokan,harga barang dan/atau jasa berstandar, faktor harga barang lain, pendapatan dan selera masyarakat, tidak mengakibatkan perubahan permintaan, contohnya adalah bahan kebutuhan pokok, obat-obatan. Pada barang dan/atau jasa yang bersifat elastis, banyaknya jumlah barang yang diminta sangat dipengaruhi oleh besar-kecilnya harga, jumlah pasokan, pendapatan dan selera masyarakat. Penurunan harga akan menyebabkan peningkatan jumlah permintaan. Peningkatan jumlah permintaan akan menyebabkan bertambahnya pasokan barang dan/atau jasa akan diikuti dengan kenaikan harga barang dan/atau jasa yang diterima konsumen.