Dokumen tersebut membahas tentang spektroskopi dan spektrometri secara umum. Secara ringkas, spektroskopi mempelajari interaksi antara materi dan energi radiasi, sedangkan spektrometri mempelajari metode pengukuran dan alat untuk mengukur interaksi tersebut. Spektrometer merupakan alat ukur yang digunakan dalam spektrometri.
Dokumen tersebut membahas tentang spektroskopi sebagai ilmu yang mempelajari interaksi antara materi dan radiasi elektromagnetik. Ada dua jenis spektroskopi yaitu spektroskopi atom dan molekul yang berbeda dalam dasar energinya."
Spektroskopi ultraviolet dan sinar tampak menggunakan spektrometer untuk mengukur energi secara relatif sebagai fungsi dari panjang gelombang. Metode ini dapat digunakan untuk analisis kualitatif dan kuantitatif dengan mengukur absorbansi molekul pada panjang gelombang tertentu berkisar antara 100-800 nm sesuai dengan transisi elektroniknya. Hukum Beer-Lambert digunakan untuk hubungan antara absorbansi, konsentrasi, dan panjang sel
Dokumen tersebut membahas tentang spektroskopi analisis instrumen yang menerangkan spektroskopi sebagai ilmu yang mempelajari interaksi antara materi dan radiasi elektromagnetik. Metode pengukuran berdasarkan spektroskopi dibedakan menjadi spektroskopi molekuler dan atom, serta berbagai jenis spektroskopi berdasarkan sumber energi radiasinya.
Dokumen tersebut membahas tentang spektrofotometri UV-Vis, termasuk kromofor dan auksokrom yang bertanggung jawab atas serapan elektronik, pergeseran panjang gelombang absorpsi akibat pengaruh struktur molekul dan pelarut, serta kalibrasi spektrofotometer UV-Vis untuk mengukur serapan cahaya dengan akurat.
Dokumen tersebut membahas tentang spektrofotometri UV-Vis. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan bahwa spektrofotometri UV-Vis digunakan untuk menganalisis sampel dengan mengukur serapan radiasi ultraviolet dan tampak oleh sampel tersebut. Dokumen tersebut juga menjelaskan prinsip dasar spektroskopi UV-Vis seperti jenis transisi elektron yang terjadi pada molekul organik dan anorganik yang mengakib
Modul kuliah-fakultas-farmasi-universitas-sanata-dharma-yogyakarta-spektrosko...Chizwuah N'Tweety
Modul ini merangkum materi spektroskopi untuk mata kuliah spektroskopi di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Modul ini membahas teknik spektrofotometri UV-Vis, spektrofluorometri, spektrofotometri inframerah, spektrometri resonansi magnet inti, dan spektrometri massa beserta aplikasinya dalam elusidasi struktur kimia.
Dokumen tersebut membahas tentang spektroskopi sebagai ilmu yang mempelajari interaksi antara materi dan radiasi elektromagnetik. Ada dua jenis spektroskopi yaitu spektroskopi atom dan molekul yang berbeda dalam dasar energinya."
Spektroskopi ultraviolet dan sinar tampak menggunakan spektrometer untuk mengukur energi secara relatif sebagai fungsi dari panjang gelombang. Metode ini dapat digunakan untuk analisis kualitatif dan kuantitatif dengan mengukur absorbansi molekul pada panjang gelombang tertentu berkisar antara 100-800 nm sesuai dengan transisi elektroniknya. Hukum Beer-Lambert digunakan untuk hubungan antara absorbansi, konsentrasi, dan panjang sel
Dokumen tersebut membahas tentang spektroskopi analisis instrumen yang menerangkan spektroskopi sebagai ilmu yang mempelajari interaksi antara materi dan radiasi elektromagnetik. Metode pengukuran berdasarkan spektroskopi dibedakan menjadi spektroskopi molekuler dan atom, serta berbagai jenis spektroskopi berdasarkan sumber energi radiasinya.
Dokumen tersebut membahas tentang spektrofotometri UV-Vis, termasuk kromofor dan auksokrom yang bertanggung jawab atas serapan elektronik, pergeseran panjang gelombang absorpsi akibat pengaruh struktur molekul dan pelarut, serta kalibrasi spektrofotometer UV-Vis untuk mengukur serapan cahaya dengan akurat.
Dokumen tersebut membahas tentang spektrofotometri UV-Vis. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan bahwa spektrofotometri UV-Vis digunakan untuk menganalisis sampel dengan mengukur serapan radiasi ultraviolet dan tampak oleh sampel tersebut. Dokumen tersebut juga menjelaskan prinsip dasar spektroskopi UV-Vis seperti jenis transisi elektron yang terjadi pada molekul organik dan anorganik yang mengakib
Modul kuliah-fakultas-farmasi-universitas-sanata-dharma-yogyakarta-spektrosko...Chizwuah N'Tweety
Modul ini merangkum materi spektroskopi untuk mata kuliah spektroskopi di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Modul ini membahas teknik spektrofotometri UV-Vis, spektrofluorometri, spektrofotometri inframerah, spektrometri resonansi magnet inti, dan spektrometri massa beserta aplikasinya dalam elusidasi struktur kimia.
Dokumen tersebut merangkum tentang spektroskopi UV-Vis, yang menjelaskan prinsip kerja, cara kerja, dan aplikasi spektrofotometer UV-Vis. Spektrofotometer UV-Vis bekerja dengan memanfaatkan interaksi sinar elektromagnetik UV dan sinar tampak dengan molekul sampel untuk menentukan komposisi dan konsentrasi sampel secara kuantitatif dan kualitatif.
Spektrofotometri adalah teknik analisis kuantitatif yang mengukur intensitas cahaya yang diserap oleh larutan sampel. Prinsipnya berdasarkan hukum Lambert-Beer dimana absorbansi larutan berbanding lurus dengan konsentrasi zat. Spektrofotometer mengukur absorbansi dengan mendeteksi perbedaan intensitas cahaya sebelum dan sesudah melewati sampel. Hasil pengukuran dikonversi ke konsentrasi melalui kurva kalibrasi
Kimia analisa instrumen adalah cabang ilmu kimia yang berhubungan dengan identifikasi atau penentuan komposisi dengan bantuan instrumen (alat) khas. Beberapa alat kimia analisa yang dijelaskan dalam dokumen tersebut adalah spektrofotometer UV-Vis yang digunakan untuk menganalisis sampel berwarna maupun tidak berwarna, serta prinsip kerjanya yang melibatkan penyerapan sinar UV dan sinar tampak oleh molekul.
Dokumen tersebut membahas tentang spektrofotometri serapan UV-VIS, mulai dari prinsip dasar, instrumen, hukum Beer, dan aplikasinya. Prinsip dasarnya adalah interaksi antara materi dengan sinar UV-VIS yang mengakibatkan perpindahan elektron. Hukum Beer menyatakan bahwa absorbansi berbanding lurus dengan konsentrasi dan tebal sampel. Spektrofotometri dapat digunakan untuk analisis kuantitatif berdasark
Spektrofotometri UV-Vis adalah teknik spektroskopi yang mengukur serapan sinar ultraviolet dan tampak oleh sampel. Alat utama yang digunakan adalah spektrofotometer yang terdiri atas sumber cahaya, monokromator, kuvet sampel, dan detektor untuk mengukur intensitas cahaya. Teknik ini berdasarkan hukum Lambert-Beer untuk menganalisis kuantitatif senyawa berdasarkan panjang gelombang maksimum serapan. A
Spektrofotometri merupakan metode analisis kimia yang menggunakan interaksi antara materi dengan cahaya. Terdapat beberapa jenis spektrofotometri berdasarkan sumber cahayanya, yaitu visible, UV, UV-Vis, dan IR. Setiap jenisnya memiliki kelebihan dan keterbatasan tertentu dalam aplikasinya untuk menganalisis sampel.
Dokumen tersebut membahas tentang spektrofotometri infra merah, termasuk teorinya, komponen alatnya, prinsip kerjanya, dan aplikasinya. Spektrofotometri infra merah digunakan untuk mengidentifikasi senyawa organik melalui spektrum kompleks yang mencerminkan vibrasi dan rotasi molekulnya.
Dokumen tersebut merangkum tentang spektroskopi UV-Vis, yang menjelaskan prinsip kerja, cara kerja, dan aplikasi spektrofotometer UV-Vis. Spektrofotometer UV-Vis bekerja dengan memanfaatkan interaksi sinar elektromagnetik UV dan sinar tampak dengan molekul sampel untuk menentukan komposisi dan konsentrasi sampel secara kuantitatif dan kualitatif.
Spektrofotometri adalah teknik analisis kuantitatif yang mengukur intensitas cahaya yang diserap oleh larutan sampel. Prinsipnya berdasarkan hukum Lambert-Beer dimana absorbansi larutan berbanding lurus dengan konsentrasi zat. Spektrofotometer mengukur absorbansi dengan mendeteksi perbedaan intensitas cahaya sebelum dan sesudah melewati sampel. Hasil pengukuran dikonversi ke konsentrasi melalui kurva kalibrasi
Kimia analisa instrumen adalah cabang ilmu kimia yang berhubungan dengan identifikasi atau penentuan komposisi dengan bantuan instrumen (alat) khas. Beberapa alat kimia analisa yang dijelaskan dalam dokumen tersebut adalah spektrofotometer UV-Vis yang digunakan untuk menganalisis sampel berwarna maupun tidak berwarna, serta prinsip kerjanya yang melibatkan penyerapan sinar UV dan sinar tampak oleh molekul.
Dokumen tersebut membahas tentang spektrofotometri serapan UV-VIS, mulai dari prinsip dasar, instrumen, hukum Beer, dan aplikasinya. Prinsip dasarnya adalah interaksi antara materi dengan sinar UV-VIS yang mengakibatkan perpindahan elektron. Hukum Beer menyatakan bahwa absorbansi berbanding lurus dengan konsentrasi dan tebal sampel. Spektrofotometri dapat digunakan untuk analisis kuantitatif berdasark
Spektrofotometri UV-Vis adalah teknik spektroskopi yang mengukur serapan sinar ultraviolet dan tampak oleh sampel. Alat utama yang digunakan adalah spektrofotometer yang terdiri atas sumber cahaya, monokromator, kuvet sampel, dan detektor untuk mengukur intensitas cahaya. Teknik ini berdasarkan hukum Lambert-Beer untuk menganalisis kuantitatif senyawa berdasarkan panjang gelombang maksimum serapan. A
Spektrofotometri merupakan metode analisis kimia yang menggunakan interaksi antara materi dengan cahaya. Terdapat beberapa jenis spektrofotometri berdasarkan sumber cahayanya, yaitu visible, UV, UV-Vis, dan IR. Setiap jenisnya memiliki kelebihan dan keterbatasan tertentu dalam aplikasinya untuk menganalisis sampel.
Dokumen tersebut membahas tentang spektrofotometri infra merah, termasuk teorinya, komponen alatnya, prinsip kerjanya, dan aplikasinya. Spektrofotometri infra merah digunakan untuk mengidentifikasi senyawa organik melalui spektrum kompleks yang mencerminkan vibrasi dan rotasi molekulnya.
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip spektrofotometri UV-Vis yang menganalisis interaksi antara radiasi elektromagnetik dengan molekul dalam larutan sampel untuk menentukan konsentrasinya secara kuantitatif berdasarkan hukum Lambert-Beer."
Gelombang elektromagnetik merupakan getaran yang merambat dalam ruang kosong tanpa memerlukan medium. Gelombang ini terjadi akibat perubahan medan listrik dan magnet yang saling mempengaruhi secara bersamaan sesuai dengan hipotesis Maxwell. Spektrum gelombang elektromagnetik meliputi gelombang radio, mikro, inframerah, cahaya tampak, UV, sinar-X, dan sinar gamma yang berbeda panjang gelombangnya. Intensitas gelombang menyata
Dokumen tersebut membahas tentang sifat optik material, dimulai dari konsep dasar radiasi elektromagnetik, interaksi cahaya dengan benda padat seperti refraksi, refleksi dan absorpsi. Kemudian dibahas mengenai aplikasi fenomena optik pada non-logam seperti luminesensi, fotokonduktivitas, dan penggunaan fiber optik dalam sistem komunikasi.
Dokumen tersebut membahas tentang model atom, bagian-bagian atom, jenis-jenis radiasi dan efek biologis dari radiasi. Secara singkat, atom terdiri dari inti dan elektron, ada tiga jenis radiasi yaitu alfa, beta dan gamma, serta radiasi dapat menyebabkan kerusakan sel dan efek genetik.
Dokumen tersebut membahas tentang gelombang elektromagnetik, yang merupakan gelombang yang terdiri atas medan listrik dan magnet yang saling tegak lurus dan dapat merambat di ruang hampa tanpa memerlukan medium. Gelombang elektromagnetik memiliki berbagai panjang gelombang dan frekuensi yang membentuk spektrum gelombang elektromagnetik, mulai dari sinar gamma hingga gelombang radio. Teori gelombang elektromagnetik dikembangkan oleh James Clerk
Dokumen tersebut membahas berbagai teknik analisis kristal yang meliputi:
- Identifikasi material dan parameter kristal menggunakan sinar-X dan mikroskop elektron.
- Analisis morfologi partikel, komposisi unsur, dan sifat termal menggunakan SEM, TEM, EDS, DTA, TGA.
- Penentuan luas permukaan dan ukuran partikel menggunakan BET dan SAA.
1. Teori-teori klasik hanya berlaku pada spektrum tertentu dan tidak mampu menjelaskan fenomena fisika pada seluruh spektrum
2. Cahaya memiliki sifat gelombang dan partikel yang tidak dapat muncul secara bersamaan
3. Percobaan Compton dan Davisson-Germer membuktikan sifat gelombang dan partikel cahaya secara eksperimental
Dokumen tersebut membahas sifat optik dan termal bahan. Secara ringkas, dibahas tentang interaksi radiasi elektromagnetik dengan bahan meliputi refraksi, refleksi, absorpsi, dan transmisi. Juga dibahas tentang kapasitas panas, ekspansi termal, dan konduktivitas termal bahan.
Dokumen tersebut membahas tentang gelombang elektromagnetik, termasuk konsep dasar, sifat, dan persamaan Maxwell yang menunjukkan hubungan antara medan listrik dan magnet. Juga dibahas mengenai difraksi cahaya dan kriteria Rayleigh untuk memisahkan dua benda titik melalui alat optik.
1. 3/17/2011
Spektrometri ?
Spektroskopi ?
Spektrofotometri?
Spektrometer ?
.
Spektroskopi :
Mempelajari teori interaksi
materi dengan energi radiasi
Spektrometri : mempelajari metode pengukuran,
alat-alat untuk mengukur interaksi
materi-energi
Spektrometer : alat ukurnya
1
2. 3/17/2011
Interaksi Materi – energi (radiasi)
Radiasi/sinar Suatu bentuk gelombang
c
Energi, E h. h
d
a b
c
d
Interaksi :
absorpsi (a) transmisi (b)
refleksi ( c ) difraksi (d)
Absorpsi radiasi oleh materi:
• Transisi tk energi elektronik (UV/VIS)
• Transisi tk energi vibrasi (IR)
• Transisi tk energi rotasi (gel. Mikro)
• Induksi magnet dengan ekspos inti
atau elektron pada medan magnet
(NMR/ESR, Gel radio/mikro)
Emisi radiasi oleh materi :
setelah menyebabkan transisi dalam
ion/molekul/atom, sejumlah energi
dilepaskan kembali ke keadaan dasar.
Langsung ke tk
dasar
EMISI fluoresensi
Melalui
luminesensi
fosforesensi
2
3. 3/17/2011
Refraksi radiasi oleh materi:
re-emisi radiasi ke segala arah oleh
ion/partikel yang telah dikenai radiasi
( Nefelometri, turbidimetri)
Refleksi radiasi oleh materi:
Re-emisi radiasi ke arah tertentu
sesuai dengan sudut pantulnya
Perubahan sudut getar radiasi oleh materi:
Polarimetri, senyawa optis aktif.
Penting untuk diingat:
Tk. Energi atom/molekul/partikel berbeda,
transisinyapun akan berbeda pula, dan khas
untuk setiap atom, molekul atau spesi
Dasar pengukuran
Daerah spektra dan teknik pengukurannya
Daerah Frekuensi Jenis Transisi Jenis teknik
panjang (Hz) radiasi spektrometri
gelombang
< 0,1 Å > 3 . 1019 sinar gama Inti Emisi sinar gama
()
0,1 – 100 Å 3.1019– 3. Sinar x Electron Serapan, emisi
1016 dalam fluoresensi dan
difraksi sinar x
5- 180 nm 6.1016 – UV vakum Electron Serapan UV
2.1015 ikatan vakum
180-780 2.1015- 1. UV/VIS Electron Serapan/emisi/
nm 1012 ikatan fluoresensi
UV/VIS
780 – 3000 4.1014- IR Vibrasi/rot Serapan IR
nm 1.1012 asi
molekul
0,75– 3,75 4.1011- Gelomban rotasi Serapan gel.
mm 8.1010 g mikro mikro
3 cm 1. 1010 Gelomban spin Resonansi spin
g mikro electron electron (ESR)
dalam
medan
magnet
0,6-10 m 5.108 - Gelomban Spin inti Resonansi
3.107 g radio dalam magnet inti (NMR)
medan
magnet
3
4. 3/17/2011
Hk. Dasar Spektroskopi serapan
Po Pt
Pa
Pr
b
Po = Pt + Pa + Pr
Materi bening, tembus cahaya, maka
Pr ~ 0, sehingga Po = Pt + Pa
Transmitansi, T T = Pt/Po
Dapat dinyatakan dalam %T
T = 0,2 , maka %T = 20
Hk dasar spektroskopi serapan:
(Bouger-Lambert-Beer) : P
T 10 abc
Po
P
log T log abc
Po
Po
log T log a.b.c
P
Absorbansi, A = -log T, maka
A=a b c Hk. Lambert-Beer
Jika C = mol/L, maka A = . b. c
adalah koef. Absorptivitas molar
Apa artinya :
A=0 atau A = 1 ?
%T = 0, atau %T = 50 atau %T = 100 ?
4
5. 3/17/2011
II. Spektrometri UV/VIS
(10-8- 10-9 det.) M* tereksitasi
UV/VIS
energi
Ground state
M
Absorpsi UV/Vis Eksitasi/transisi
e bonding
Mlk zat org.
Orbital , , n
Serapan khas untuk setiap senyawa
*
*
n
Jenis-jenis transisi:
1. Transisi - * : Jauh , energi >, maks kecil
< 150 nm, UV vakum, sukar
diamati
Contoh: CH4 C-C, C-H
maks = 125 nm
5
6. 3/17/2011
Transisi yang dapat diamati: > 180 nm
terjadi pada senyawa yg mgd gugus fungsional
(kromofor), energi eksitasi rendah
2. Transisi n - *: Seny.Jenuh, e tak berpasangan,
energi <, 150 – 250 nm
rendah
Contoh: metanol maks=184nm,
=15
3. Transisi n - *: E kecil, panjang, 200-700 nm
= 10-100
4. Transisi - *: Seny.org tak jenuh
= 1000-10.000
Pergeseran :
1. Pengaruh pelarut:
Dalam pelarut polar, transisi n - *terjadi
pada yang lebih pendek (pergeseran biru/
hipsokhromik)
Dalam pelarut polar, transisi - * terjadi
pada lebih panjang (pergeseran merah/
batokhromik)
2. Pengaruh konjugasi: menyebabkan tk. Energi
orbital * turun, energi <, maks >
(pergeseran batokhromik)
Apa yang dimaksud dengan ikatan
terkonjugasi ?
Berikan contoh senyawa terkonjugasi !!
Prediksi maks
Dasar : -C=C-C=C- maks= 217 nm
-C=C-C=O maks = 215 nm
> C=C-C=C-C=O
Tambah: 10 nm untuk alkil
12 nm untuk alkil
18 nm untuk dan
30 nm untuk ekstra C=C
5 nm untuk bentuk ekso
6
7. 3/17/2011
Prediksi maks untuk senyawa berikut:
1. H3C-CH=CH(C2H5)-C(CH3)=C(CH3)-CH=O
2.
O
3. Untuk poliena terkonjugasi, gunakan aturan
Ficher-Kuhn:
maks = 114 + 5m + n(48-1,7n)-16,5 Rendo-10 Rekso
Contoh : Hitung maks senyawa likopen
Absorpsi oleh seny. Aromatik:
transisi: - *, ada tiga puncak
184 nm -- = 60.000
204 nm -- = 7900
256 nm -- = 200
Adanya auksokhrom: pergeseran merah
Auksokhrom: gugus fungsi yang tidak menyerap
di daerah UV tapi dapat mengge -
ser puncak kromofor.
Absorpsi anion anorganik: transisi n - *
Contoh: nitrat, nitrit, karbonat.
7
8. 3/17/2011
INSTRUMENTASI
Spektrofotometer
UV/VIS
•Instrumentasi untuk pengukuran serapan
UV/VIS
1. Tabung Nesler • Untuk serapan vis/ larutan
berwarna
•Membandingkan warna
larutan x dengan warna
larutan standar yg diketahui
konsentrasinya.
•Pengamatan visual
x S-1 S-2 S-3
2. Silinder Hehner
•Kolorimeter visual, visible
•Cara tinggi larutan berubah
•Membandingkan warna larutan
standar dengan sampel
•Intensitas serapan sampel dan
standar sama, sama, b
berbeda, maka C sampel dapat
dicari
8
10. 3/17/2011
3. Kolorimeter Dubosq
•Kolorimeter visual
vis/larutan berwarna
•Tinggi larutan berubah
•Membandingkan warna
larutan sampel dengan
standar
•Dilengkapi dengan
teropong
•A standar=A sampel
standar= sampel
C sampel=
(b.C)standar/b sampel
4. Fotometer filter
Bagan alat
Sumber filter sel detektor read out
Sinar sinar /galvanometer
Kolorimeter
Dubosq
10
11. 3/17/2011
a. Sumber sinar: Lampu wolfram/tungsten
Syarat sumber sinar:
* Intensitas sinar cukup besar dan stabil
* Pancaran sinar kontinyu (1 daerah )
b. Filter : Untuk mengisolasi daerah spektrum yang
diinginkan
nm <400 400- 450- 500- 570- 590- 620-
450 500 570 590 620 750
Warn UV ungu biru Biru- Kunin jingg mera
a hijau g a h
Warn Hijau- kunin jingga biru Biru Hijau-
a kuning g hijau biru
komp
c. Sel/Kuvet:
* Bahan: kaca, plastik,
kuarsa
11
12. 3/17/2011
d. Detektor: Fotosel
Lapisan Ag tipis (elektroda pengumpul
Semi Fe
konduktor
(Se) +-
Ke galvanometer
Kelebihan dan kelemahan:
* Kuat, murah
* tidak memerlukan sumber listrik dari luar
* Hanya untuk sinar tampak
* peka pada 550 nm
* Tidak dapat diamplifikasi --- tahanan
rendah
* kurang peka untuk cahaya berintensitas
rendah
* cepat mengalami kelelahan
arus ‡ intensitas sinar
Spektrofotometer
(Spectronic-20)
12
13. 3/17/2011
5. Bagan alat spektrofotometer
Bagan alat
Sumber mono sel detektor rekorder
sinar kromator
a. Sumber sinar:
• Lampu wolfram/tungsten--- tampak
• Lampu Deutrium/H --- UV
- +
H2 Tabung kuarsa
Tekanan rendah
Sinar UV yg dihasilkan: 180-200 nm
13
14. 3/17/2011
b. Monokromator :
alat untuk memilih dengan cara
menguraikan sinar polikromatis menjadi
monokromatis
1
2
1
2
Celah lensa prisma/ lensa celah
masuk kolimator kisi difraksi fokus keluar
Mengapa sinar harus monokromatis ???
• mempertinggi kepekaan, karena
absorbans terukur maksimum
• penyerapan sinar memenuhi hk L-B
lebih baik
c. Sel/Kuvet:
syarat :
tidak menyerap sinar yang digunakan
Diameter (b) = 1 cm
Volume : 5 mL/ 10 mL
UV: kuarsa
VIS: plastik, gelas/kaca biasa
Pengukuran sampel harus menggunakan blanko
Sel sampel harus “matched” dengan sel blanko
Bagaimana caranya matching kuvet ??
d. Detektor :
Prinsip:
menyerap energi sinar dan mengubahnya menjadi
besaran terukur
Contoh: menghitamkan pelat foto, arus listrik,
termal, dll
Detektor:
harus menghasilkan sinyal yang
mempunyai hubungan kuantitatif dengan
intensitas sinar
14
15. 3/17/2011
Noise Detektor: isyarat latar belakang yang
timbul dalam detektor bila tidak
ada intensitas sinar dari sampel
yang sampai pada detektor
Sumber Noise:
* Perubahan dalam detektor
* Isyarat listrik dari peralatan
Syarat detektor:
* dapat menangkap/merespon energi sinar
* peka dengan noise rendah
* waktu respon pendek
* stabil
* dapat memperkuat isyarat listrik dengan
mudah
* Isyarat listrik yang dihasilkan berbanding
lurus dengan intensitas sinar
G = k’P + k’’
P = intensitas, k’= kepekaan detektor, k’’=arus
gelap,
G = respons listrik (ggl)
P = k’ G k’’ ditekan ~ 0
Po= k’ Go
Log Po/P= log k’Go/k’.G’= log Go/G = A
(absorbans)
Jenis Detektor Untuk Spektr. UV/VIS:
1. Foto sel : Vis
2. VPT (Vacuum Photo Tube= tabung foton
hampa)
3. PMT (Photo multiplier Tube= tabung
penggandaan foton), dapat mengukur
isyarat dengan intensitas <<
Pelarut dalam Spektrofotometri:
•Dapat melarutkan cuplikan
•Tidak menyerap sinar yang digunakan
Pelarut Cut off Pelarut Cut off
Aseton 330 nm Etanol 205 nm
Benzen 285 nm Etilester 205 nm
CCl4 265 nm Isooktan 215 nm
Cs2 375 nm Isopropanol 215 nm
CHCl3 245 nm Metanol 215 nm
C6H12 215 nm Piridin 305 nm
CH2Cl2 235 nm air 200 nm
15
16. 3/17/2011
Analisis kuantitatif
Dasar : Hk L-B A = . B. C
1). Cara pembandingan:
Membandingkan A sampel dengan A std
yang diketahui konsentrasinya
As = . b.Cs
Cx= As.Cs/Ax
Ax = .b. Cx
2). Cara adisi standar:
standar - ukur As
cuplikan + Standar - ukur : A = As + Ax
Perhatikan pengaruh pengenceran !!!!
3). Cara kurva kalibrasi:
Membuat kurva kalibrasi (C vs A)
C
x
Ax x
Cx
A x
x
x
Soal: Serapan10 mL larutan Co2+ 0,0005 M
adalah 0,35. 10 mL larutan tersebut
yg dicampur dengan 10 mL larutan
cuplikan menghasilkan serapan 0,52.
Hitung konsentrasi Co2+ dalam cuplikan
4). Cara standar adisi:
VxCx
Vs.Cs1 VsCs2 VsCs3 VsCs3 VsCs4 VsCs5
A= b VxCx/Vt + b VsCs/Vt
Plot A vs Cs ----- A = + Cs
= b VxCx/Vt = b Vs/Vt
= kemiringan
kurva
A
C
16
17. 3/17/2011
Analisis multi komponen
Syarat: komponen2 tidak saling berinteraksi
Prinsip: A total ( ttt)= Ac1 + Ac2 + Ac3 + … dst
Contoh : campuran Ni2+ dengan Co2+
A ( Ni)= Ni( -Ni)b. CNi + Co(-Ni)b. CCo
A ( C0)= Ni(-Co)b. Cni + Co(-Co)B. Cco
Harus dicari 4 dari 4 kurva kalibrasi:
Ni( -Ni) ; Ni(-Co) ; Co(-Ni) ; Co(-Co)
(persamaan dengan dua bilangan anu)
Ttk isosbestik
A Ni+Co
Co
Ni
Titrasi Fotometri:
Menentukan titik ekivalen untuk reaksi
penetralan, pengkompleksan, redoks
TE: terjadi perubahan yang signifikan dari serapan
Beberapa kemungkinan:
1. Zat yang dititrasi
2. Zat penitrasi menyerap atau tidak?
3. produk
Beberapa jeni kurva titrasi:
a b c
A
d e f
A
Volume titran Volume titran Volume titran
Reaksi: X(yg dititrasi) + T (titran) - Produk (P)
Ramalkan : x, T, dan P pada masing-masing kurva
17
18. 3/17/2011
Titrasi Campuran:
dua logam dalam campuran dapat langsung
ditentukan konsentrasinya.
A TE-N
TE- M
mL titran (EDTA)
Logan M dan N dititrasi dengan EDTA
Penjelasan ?????
Penentuan rumus kompleks:
Tiga cara:
* Variasi kontinyu
* Angka banding mol
* Angka banding lereng
a). Cara Variasi kontinyu
* Kation M + ligan L ==== kompleks ML
* Buat konsentrasi M dan L tepat sama
* Buat campuran M dan L pada variasi volume,
tetapi volume total tetap sama
* Ukur serapannya, buat kurva hubungan A
terhadap fraksi volume salah satu (M atau L)
Ekstrapolasi:
Vm/(Vm+VL)= 0,34
VL /(Vm+VL)= 0,66
A
Perbandingan M:L =
0,34 : 0,66 = 1 : 2
Rumus kompleks: ML2
0 0,2 0,4 0,6 0,8 1,0 Vm/(Vm+VL)
1,0 0,8 0,6 0,4 0,2 0,0 VL/(Vm+VL)
b). Cara angka banding mol:
* pada pencampuran [M] konstan ,[L] berubah
* Diukur pada di mana salah satu menyerap
kuat
18
19. 3/17/2011
* Buat kurva A terhadap perbandingan mol ligan (L)
dan mol kation
A
0 1 2 3 4 5 Mol L/Mol M
c). Cara angka banding lereng:
* Khusus untuk kompleks lemah
(Kstab kecil)
* mengukur serapan larutan kompleks dengan
kelebihan yang besar dari L atau M
* kurva A terhadap [L] total dan A terhadap
[M] total
Reaksi: mM + nL == MmLn
Pada [M] >>>> maka
MmLn ~CL/n
A
An = b MmLn ~ b CL/n
Lereng: Sn = An/CL= b/n
[M] atau [L]
Dengan cara yang sama untuk [L] >>
Am = b MmLn = b CM/n
Lereng Sm = Am/Cm = b/m
Angka banding rasio Sm/Sn= ( b/m)/( b/n)
= n/m
19
20. 3/17/2011
Langkah-langkah utama dalam
Analisis kuantitatif dengan
spektro. UV/VIS:
1. Pembentukan molekul yang
dapat menyerap sinar tampak
(VIS).
2. Pemilihan panjang gelombang
(kurva serapan)
3. Pembuatan kurva kalibrasi
4. Pengukuran absorbans
cuplikan/analit
5. Penentuan konsentrasi analit
Kembali ke pertanyaan:
Apakah kurva kalibrasi selalu linier
menuju nol ?
Ya, selama mengikuti hukum
Lambert-Beer.
Syarat berlakunya hukum L-B:
Syarat konsentrasi : rendah (ppm)
Syarat kimia: Zat pengabsorpsi
tidak terdisosiasi, tidak bereaksi
dengan pelarut, stabil
Syarat cahaya:
harus monokromatis
20
21. 3/17/2011
A
Pita A
A B
Pita B
C
• Bila bekerja pada pita serapan A (maks), maka
tidak berubah banyak, kurva lurus, mengikuti
hk L-B
• , Bila bekerja pada pita serapan B (bukan
maks), maka simpangan besar, berubah pada
setiap perubahan
• Bila bekerja pada maks, keberulangan
pengukuran serapan sangat baik
4. Syarat kejernihan: tidak ada cahaya
yang disebarkan/dibiaskan
Kesalahan pada analisis
kuantitatif
(kesalahan fotometri)
HK L-B: - log T = B. C
1
C log T
.b
,b konstan sehingga kesalahan C terukur
disebabkan oleh kesalahan dT dari T terukur
Diferensiasi, dibagi C
dC 1 (log e)dT log e
dT
C .b.C T T log T
21
22. 3/17/2011
E = 2,718 ; log e= 0,434
dC 0,434 C 0,434
dT T
C T log T C T log T
C
Kesalahan relatif konsentrasi karena
C
kesalahan pengukuran T
Latihan :
1. Hitunglah kesalahan relatif pengukuran
konsentrasi pada nilai pembacaan %T =
20 dan 80
2. Tentukan pada %T berapa kesalahan
relatif konsentrasi terjadi paling kecil
Berdasarkan perhitungan: daerah %T
operasional dengan kesalahan relatif
minimal adalah antara (20 – 65 ) %T
%
kesalahan
Dalam
konsentras
i, C
20 65 %T
22