SlideShare a Scribd company logo
SPEKTROFOTOMETRI
INFRA RED
Kelompok 5:
• Alda Novita
• Tsamratul Fadilla
• Viranda Novelia Debora
• Dedek Nanda
TEORI SPEKTROFOTOMETRI
INFRA RED
• Spektrofotometer inframerah biasanya digunakan untuk
penelitian dan digunakan dalam industri yang sederhana
dengan teknik yang sederhana dan untuk mengontrol kualitas.
Alat Spektrofotometer inframerah cukup kecil dan mudah
dibawa kemana-mana dan kapanpun dapat digunakan.
Dengan meningkatnya teknologi komputer memberikan hasil
yang lebih baik. Spektrofotometer inframerah mempunyai
ketepatan yang tinggi pada aplikasi kimia organik dan
anorganik. Spektrofotometer inframerah juga sukses
kegunaannya dalam semikonduktor mikroelektronik: untuk
contoh, Spektrofotometer inframerah dapat digunakan untuk
semikonduktor seperti silikon, gallium arsenida, gallium
nitrida, zinc selenida, silikon amorp, silikon nitrida, dan
sebagainya.
• Metode spektroskopi inframerah merupakan suatu metode yang
meliputi teknik serapan (absorption), teknik emisi (emission), teknik
fluoresensi (fluorescence). Komponen medan listrik yang banyak
berperan dalam spektroskopi umumnya hanya komponen medan
listrik seperti dalam fenomena transmisi, pemantulan, pembiasan,
dan penyerapan. Penemuan infra merah ditemukan pertama kali
oleh William Herschel pada tahun 1800. Penelitian selanjutnya
diteruskan oleh Young, Beer Lambert dan Julius melakukan berbagai
penelitian dengan menggunakan spektroskopi inframerah. Pada
tahun 1892 Julius menemukan dan membuktikan adanya hubungan
antara struktur molekul dengan inframerah dengan ditemukannya
gugus metil dalam suatu molekul akan memberikan serapan
karakteristik yang tidak dipengaruhi oleh susunan molekulnya.
Penyerapan gelombang elektromagnetik dapat menyebabkan
terjadinya eksitasi tingkat-tingkat energi dalam molekul. Dapat
berupa eksitasi elektronik, vibrasi, atau rotasi.
• Rumus yang digunakan untuk menghitung besarnya energi yang
diserap oleh ikatan pada gugus fungsi adalah:
E = h.ν = h.C /λ = h.C / v
Keterangan :
• E = basic damage +125
• h = tetapan Planck = 6,626 x 10−34 Joule.det
• v = frekuensi
• C = kecepatan cahaya = 2,998 x 108 m/det
• λ = panjang gelombang
• ν = bilangan gelombang
Berdasarkan pembagian daerah panjang gelombang, sinar
inframerah dibagi atas tiga daerah yaitu:
Jenis Panjang gelombang Interaksi Bilangan gelombang
Sinar gamma < 10 nm Emisi Inti
sinar-X 0,01 - 100 A Ionisasi Atomik
Ultra ungu (UV) jauh 10-200 nm Transisi Elektronik
Ultra ungu (UV) dekat 200-400 nm Transisi Elektronik
sinar tampak (spektrum
optik)
400-750 nm Transisi Elektronik 25.000 - 13.000 cm−1
Inframerah dekat 0,75 - 2,5 µm Interaksi Ikatan 13.000 - 4.000 cm−1
Inframerah pertengahan 2,5 - 50 µm Interaksi Ikatan 4.000 – 200 cm−1
Inframerah jauh 50 - 1.000 µm Interaksi Ikatan 200 – 10 cm−1
Gelombang mikro 0,1 – 100 cm serapan inti 10 - 0,01 cm−1
Gelombang radio 1 - 1.000 meter Serapan Inti
a. Daerah Infra Merah Dekat.
Merupakan suatu teknik spektroskopi yang menggunakan wilayah
panjang gelombang inframerah pada spektrum elektromagnetik (sekitar
0,75 - 2,5 µm). Dikatakan “Infra Merah Dekat” (IMD) karena wilayah ini
berada di dekat wilayah gelombang merah yang tampak.
b. Daerah Infra Merah Pertengahan.
Merupakan suatu teknik spektroskopi yang menggunakan wilayah
panjang gelombang inframerah pada spektrum elektromagnetik (sekitar
2,5 - 50 µm) atau pada bilangan gelombang 4.000-200 cm-1.
Merupakan daerah spektrum radiasi IR yang paling sering digunakan.
c. Daerah Infra Merah Jauh.
Merupakan suatu teknik spektroskopi yang menggunakan wilayah
panjang gelombang inframerah pada spektrum elektromagnetik (sekitar
50 - 1.000 µm). Berguna untuk molekul yang mengandung atom berat.
Aplikasi spektroskopi infra merah jauh digunakan dalam analisis bahan
anorganik atau organometalik.
Prinsip
• Jika senyawa organik dikenai sinar infra-merah yang
mempunyai frekwensi tertentu (bilangan gelombang 500 - 4000
Cm-1 ), sehingga beberapa frekwensi tersebut diserap oleh
senyawa tersebut.
• Berapa banyak frekwensi tertentu yang melewati senyawa
tersebut diukur sebagai 'persentasi transmitasi' (percentage
transmittance).
• Persentasi transmitasi dengan nilai 100 berarti semua
frekwensi dapat melewati senyawa tersebut tanpa diserap sama
sekali.
• Transmitasi sebesar 5% mempunyai arti bahwa hampir semua
frekwensi tersebut diserap oleh senyawa itu.
Syarat – Syarat Analisis
Penyiapan cuplikan untuk
spektrofotometer infra merah
Ada berbagai tehnik untuk persiapan sampel, bergantung pada bentuk
fisik sampel yang akan dianalisis.
A. Cuplikan berupa padatan
1. Nujol Mull
Sampel digerus dengan mortar dan pestle agar diperoleh bubuk yang
halus. , dicampur dengan Nujol agar terbentuk pasta, kemudian beberapa
ditempatkan antara dua plat sodium klorida(NaCl) (plat ini tidak
mengabsorbsi inframerah pada wilayah tersebut.
2. Pelet KBr
Sedikit sampel padat (kira-kira 1 – 2 mg), kemudian ditambahkan bubuk
KBr murni (kira-kira 200 mg) dan diaduk hingga rata. Campuran ini
kemudian ditempatkan dalam cetakan dan ditekan dengan menggunakan
alat tekanan mekanik. kemudian sampel (pelet KBr yang terbentuk)
diambil dan dianalisis.
B. Cuplikan berupa cairan
Setetes sampel ditempatkan antara dua plat KBr atau plat NaCl untuk
membuat film tipis.
C. Cuplikan berupa larutan
Disini diperlukan pelarut yang mempunyai daya yang melarut cukup
tinggi terhadap senyawa yang akan dianalisis, tetapi tak ikut
melakukan penyerapam di daerah infra merah yang di analisis. Selain
itu, tidak boleh terjadi reaksi antara pelarut dengan senyawa cuplikan.
Pelarut-pelarut yang biasa digunakan adalah:
Karbon disulfide (CS2), untuk daerah spectrum 1330-625/cm.
CCl4, untuk daerah spectrum 4000-1330/cm.
Pelarut-pelarut polar, misalnya kloroform, dioksan, dimetil formamida.
D. Gas
Untuk menghasilkan sebuah spektrum inframerah pada gas,
dibutuhkan sebuah sel silinder/tabunggas dengan jendela pada setiap
akhir pada sebuah material yang tidak aktif inframerah seperti KBr,
NaCl atau CaF2. Sel biasanya mempunyai inlet dan outlet dengan keran
untuk mengaktifkan sel agar memudahkan pengisian dengan gas yang
akan dianalisis.
Gambar alat Spektrofotometri
IR
Komponen-komponen Utama
Spektrofotometri IR
1. Sumber radiasi
Prinsip dari sumber radiasi IR adalah dipancarkannya sinar oleh
padatan lembam yang dipanaskan sampai pijar dengan aliran
listrik. Ada 3 macam sumber radiasi yaitu : -
Globar source : tabung silica carbida dengan ukuran diameter
5mm dan panjang 5cm
a. Nernst Glower : senyawa-senyawa oksida
b. Tungsten Filament Lamp : untuk analisis dengan nir-IR
c. Incandescent Wire : merupakan lilitan kawat nikrom.
Pada sistim optik FTIR digunakan radiasi LASER (Light
Amplification by Stimulated Emmission of Radiation) yang
berfungsi sebagai radiasi yang diinterferensikan dengan radiasi
infra merah agar sinyal radiasi infra merah yang diterima oleh
detektor secara utuh dan lebih baik.
2. Sampel kompartemen.
Cuplikan atau sampel yang dianalisis dapat berupa cairan,
padatan atau pun gas. Karena energi vibrasi tidak terlalu besar
sampel dapat diletakan langsung berhadapan dengan sumber
radiasi IR. Karena gelas kuarsa atau mortar yang terbuat dari
porselene dapat memberikan kontaminasi yang menyerap radiasi
IR, maka pemakaian alat tersebut harus dihindari. Preparasi
cuplikan harus menggunakan mortar yang terbuat dari batu agate
dan pengempaan dilakukan dengan menggunakan logam monel.
3. Monokromator
Monokromator merupakan suatu alat yang berfungsi untuk
mendispersikan sinar dari sinar polikromatik menjadi sinar
monokromatik. Ada dua macam tipe monokromator yaitu
monokromator prisma dan monokromatorgratting (kisi difraksi)
Monokromator Prisma Monokromator IR terbuat dari garam NaCl, KBr,
CsBr, atau LiF. Oleh sebab itu spektrofotometer IR harus diletakkan di
suatu tempat dengan kelembaban yang rendah untuk mencegah
kerusakan pada peralatan optiknya. Monokromator celah berfungsi
untuk lebih memurnikan radiasi IR yang drai cuplikan sehingga masuk
ke dalam rentang bilangan gelombang yang di inginkan. Monokromator
prisma yang terbuat dari bahan garam anorganik berfungsi sebagai
pengurai dan pengarah radiasi IR menuju detektor. Monokromator
prisma terbuat dari hablur NaCl yang paling banyak digunakan sebab
memberikan resolusi radiasi IR terbaik dibandingkan dengan yang
lainnya.
4. Detektor
Detektor berfungsi mengubah sinyal radiasi IR menjadi sinyal listrik.
Selain itu detektor dapat mendeteksi adanya perubahan panas yang
terjadi karena adanya pergerakan molekul. Detektor spelktrofotometer
yang bersifat menggandakan elektron tidak dapat dipakai pada
spektrofotometer IR sebab radiasi IR sanngat lemah dan tidak dapat
melepaskan elektron dari katoda yang ada pada system detektor. Ada
tiga tipe detektor yang dapat digunakan pada spektrofotometer IR,
yaitu :
a. Thermal transducer
Terdiri dari dua logam bercabang dimana suhu tergantung pada
potensialnya. Intrumen yang menggunakan detektor ini harus disimpan
pada tempat yang ber-AC atau bersuhu konstan karena dapat
dipengaruhi oleh suhu sehingga dapat terjadi kesalahan dalam
mendeteksi suatu senyawa. Responnya lambat sehingga jarang
digunakan.
b. Pyroelectric transducer
Berupa kristal cairan dari triglisin sulfat (TGS) dimana temperatur
dipengaruhi oleh polaritas senyawa. Memiliki respon yang cepat dalam
menganalisis suatu senyawa
c. Photoconducting transducer
Terbuat dari bahan semikonduktor seperti timbal sulfida, eaksatelurida,
dan cadmium telurida, indium antimonida. Harus menggunakan
pendingin gas nitrogen sehingga responnya cepat.
Detektor yang digunakan dalam Spektrofotometer IR adalah TGS (Tetra
GlycerineSulphate) atau MCT (Mercury Cadmium Telluride). Detektor
MCT lebih banyak digunakan karena memiliki beberapa kelebihan
dibandingkan detektor TGS, yaitu memberikan respon yang lebih baik
pada frekuensi modulasi tinggi, lebih sensitif, lebih cepat, tidak
dipengaruhi oleh temperatur, sangat selektif terhadap energi vibrasi
yang diterima dari radiasi infra merah
5. Amplifier / penguat dan read out.
Penguat dalam sistem optik spektrofotometer IR sangat
diperlukan karena sinyal radiasi IR sangat kecil atau lemah.
Penguat berhubungan erat dengan derau instrumen serta celah
monokromator, jadi keduanya harus diselaraskan dengan tujuan
mendapatkan resolusi puncak spektrum yang baik dengan derau
maksimal. Sedangkan pencatat atau read out harus mampu
mengamati spektrum IR secara keseluruhan pada setiap frekuensi
dengan seimbang. Rentang bilangan gelombang 4000 cm-1
sampai 650 cm-1 dalam keadaan normal harus dapat teramati
dalam selang waktu 10 – 15 menit. Untuk maksud pengamatan
pendahuluan selang waktu tersebut dapat dipersingkat ataupun
diperlambat untuk mendapatkan hasil resolusi puncak spektrum
IR yang baik.
.6. Indikator
Recorder Signal yang dihasilkan dari detectorkemudian direkam
sebagai spectrum infra merah yang berbentuk puncak-puncak
absorpsi. Spektrum infra merah ini menunjukkan hubungan
antara absorpsi dan frekuensi/bilangan gelombang. Sebagai absis
dan frekuensi dan sebagai ordinat adalah transmitan/absorbans.
Dapat berupa :
a. Recorder
b. Komputer
Alur Pengujian
Aplikasi
Aplikasi spektrofotometri infra merah sangat luas baik untuk analisis
kualitatif maupun kuantitatif. Kegunaan yang paling penting adalah
untuk identifikasi senyawa organik karena spektrumnya sangat
kompleks terdiri dari banyak puncak-puncak. Dan juga spektrum infra
merah dari senyawa organik mempunyai sifat fisik yang karakteristik
artinya kemungkinan dua senyawa mempunyai spektrum sama adalah
kecil sekali. Ketika molekul terkena radiasi elektromagnetik didaerah IR
akan bervibrasi atau berputar dan setia molekul memiliki sejauh viasi
dan rotasi tertentu pula.
Spektroskopi Infra Merah biasa digunakan untuk :
a. Identfikasi gugus fungsional
b. Dengan mempertimbangkan adanya informasi lain seperti titik
lebur, titik didih, berat molekul dan refractive index maka dapat
menentukan stuktur dan dapat mengidentifikasi senyawa
c. Dengan menggunakan komputer, dapat mengidentifikasi senyawa
bahkan campuran senyawa.
• Analisis Air dalam Gliserol
• Diagnostik medis (pengukuran kadar oksigen darah)
• Ilmu pangan dan agrokimia (terutama yang terkait dengan
pengujian kualitas)
Kelebihan Spektrofotometri IR
• a. Spektroskopi inframerah berfokus pada radiasi elektromagnetik
pada rentang frekuensi 400-4000cm-1, di mana cm-1 yang dikenal
sebagai wavenumber (1/wavelength), yang merupakan ukuran unit
untuk frekuensi. Untuk menghasilkan spektrum inframerah, radiasi
yang mengandung semua frekuensi di wilayah IR dilewatkan melalui
sampel. Mereka frekuensi yang diserap muncul sebagai penurunan
sinyal yang terdeteksi.
• b. Spektroskopi inframerah sangat berguna untuk analisis kualitatif
(identifikasi) dari senyawa organik karena spektrum yang unik yang
dihasilkan oleh setiap organik zat dengan puncak struktural yang
sesuai dengan fitur yang berbeda. Selain itu, masing-masing
kelompok fungsional menyerap sinar inframerah pada frekuensi
yang unik. Sebagai contoh, sebuah gugus karbonil, C = O, selalu
menyerap sinar inframerah pada 1670-1780 cm-1, yang
menyebabkan ikatan karbonil untuk meregangkan
Kekurangan Spektrofotometri
IR
• Bertolak dari pernyataan bahwa tidak mungkin 2 senyawa
memberikan serapan fundamental radiasi IR yang sama serta
tidak mungkin juga 2 senyawa (kecuali isomer optic)
memberikan spectra IR yang sama, maka spektrofotometri IR
khusus digunakan untuk tujuan analisis kualitatif yang
difokuskan pada identifikasi gugus fungsi.
• Sasaran analisis kualitatif spektrofotometri IR secara umum
adalah zat-zat organik walaupun dapat yang untuk zat
anorganik, namun demikian dari yang telah diuraikan masih
banyak kelemahan analisis kualitatif dengan spektrofotometri
IR,sehingga sistem optic dan instrumennya perlu
dikembangkan, saat ini telah dikenal FT-IR (fourier – transform
IR) yang dapat menutup beberapa kelemahan
spektrofotometer IR yang konvensional.
• Harganya mahal
Pertanyaan dan jawaban
pertanyaan :
1.Perbedaan spektrofotometri Visible (Spektro Vis), Spektrofotometri
UV (ultraviolet), Spektrofotometri UV-Vis,
a.Spektrofotometri Visible (Spektro Vis)
Pada spektrofotometri ini yang digunakan sebagai sumber sinar/energi
adalah cahaya tampak (visible). Cahaya visible termasuk spektrum
elektromagnetik yang dapat ditangkap oleh mata manusia. Panjang
gelombang sinar tampak adalah 380 sampai 750 nm. Sehingga semua
sinar yang dapat dilihat oleh kita, entah itu putih, merah, biru, hijau,
apapun. selama ia dapat dilihat oleh mata, maka sinar tersebut
termasuk ke dalam sinar tampak (visible).
Sumber sinar tampak yang umumnya dipakai pada spektro visible
adalah lampu Tungsten. Sample yang dapat dianalisa dengan metode
ini hanya sample yang memilii warna.
untuk sample yang tidak memiliki warna harus terlebih dulu dibuat
berwarna dengan menggunakan reagent spesifik yang akan
menghasilkan senyawa berwarna.
b. Spektrofotometri UV (ultraviolet)
Berbeda dengan spektrofotometri visible, pada spektrofotometri UV
berdasarkan interaksi sample dengan sinar UV. Sinar UV memiliki panjang
gelombang 190-380 nm.
Sebagai sumber sinar dapat digunakan lampu deuterium.
senyawa yang dapat menyerap sinar ini terkadang merupakan senyawa
yang tidak memiliki warna, Bening dan transparan.
sample keruh tetap harus dibuat jernih dengan filtrasi atau centrifugasi.
Prinsip dasar pada spektrofotometri adalah sample harus jernih dan larut
sempurna. Tidak ada partikel koloid apalagi suspensi.
C. Spektrofotometri UV-Vis
Spektrofotometri ini merupakan gabungan antara spektrofotometri UV
dan Visible. Menggunakan dua buah sumber cahaya berbeda, sumber
cahaya UV dan sumber cahaya visible. Meskipun untuk alat yang lebih
canggih sudah menggunakan hanya satu sumber sinar sebagai sumber UV
dan Vis, yaitu photodiode yang dilengkapi dengan monokromator.
digunakan baik untuk sample berwarna juga untuk sample tak berwarna.
d.pektrofotometri IR (Infra Red)
spektrofotometri ini berdasar pada penyerapan panjang gelombang
infra merah. Cahaya infra merah terbagi menjadi infra merah dekat,
pertengahan, dan jauh. Infra merah pada spektrofotometri adalah
infra merah jauh dan pertengahan yang mempunyai panjang
gelombang 2.5-1000 μm.
spektro IR meskipun bisa digunakan untuk analisa kuantitatif, namun
biasanya lebih kepada analisa kualitatif. Umumnya spektro IR
digunakan untuk mengidentifikasi gugus fungsi pada suatu senyawa,
terutama senyawa organik. Setiap serapan pada panjang gelombang
tertentu menggambarkan adanya suatu gugus fungsi spesifik.
Hasil analisa biasanya berupa signal kromatogram hubungan intensitas
IR terhadap panjang gelombang. Untuk identifikasi, signal sample akan
dibandingkan dengan signal standard. Perlu juga diketahui bahwa
sample untuk metode ini harus dalam bentuk murni. Karena bila tidak,
gangguan dari gugus fungsi kontaminan akan mengganggu signal kurva
yang diperoleh
• 2. Senyawa kimia apa yang dapat dianalisis oleh
spektrofotometri IR?
3. Bagaimana Preparasi sampel plastik?
Plastik digunting menjadi dua bagian 2 bagian pertama untuk
yang tidak diberi perlakuan pemanasan dan bagian kedua yang
diberi perlakuan pemanasa. Masing msing bagian dipotong
dengan ukuran 9cm .
analisis sampel plastik sampel plastik dimasukkan ke dalam gelas
kimiayang berisi etanol sebagai pelarut. setelah itu dikeringkan.
Plastik yang telah kering diletakkan di alat FTIR untuk pengujian
terhadap sampel.Pengujian dilakukan beberapa kali dengan
menggunakan komputerisasi yang menghasilkan grafik
dikomputer. kemudian pengujian dilakukan lagi sehingga
dihasilkan 2 hasil grafik. hasil grafik tersebut digabungkan
menjadi satu. grafik tersebut kemudian diprint.
4. Langkah-Langkah untuk menganalisa sampl padatan pada
Spektrofotometri FTIR?
Sampel padat
1. Metode DRS – 8000
Sampel padat yang akan dianalisa dicampur dengan serbuk KBr (5 – 10
%
sampel dalam serbuk KBr), kemudian tempatkan pada sampel pan dan
siap untuk dianalisis
2. Metode Pelet KBr
Campuran sampel padat dengan serbuk KBr (5 – 10 % sampel serbuk
KBr). Campuran yang sudah homogen kemudian dibuat pellet KBr(pil
KBr) dengan alat MINI HAND PRESS. Setelah terbentuk pil KBr siap
untuk dianalisis.
5. Apakah perlu mengukur panjang gelombang? Dan berapa ?
Jawaban: Perlu, Berdasarkan pembagian daerah panjang
gelombang, sinar inframerah dibagi atsa tiga daerah panjang
gelombangnya yaitu:
1. Inframerah dekat : 0,75-2,5 ꙡm
2. Inframerah pertengahan : 2,5-50 ꙡm
3. Inframerah jauh : 50-1.000 ꙡm
6. Faktor yang dapat mempengaruhi hasil FT IR ?
Jawaban :
a. Penggabungan ( coupling ) vibrasi
Iktan terisolasi C – H hanya mempunyaisatu frekuensi
rentangan,tetapi vibrasi dari ikatan-ikatan C – H dalam gugus CH2
b. Ikatan hidrogen
Ikatan hidrogen terutama dalam senyawa-senyawa 0 – H dan N – H
memberikan sejumlah pengaruh dalam spektra inframerah
c. Efek elektronik
Efek induksi dan mesomeri ( atau resonansi ) sering dijumpai bersama-
sama dengan pengaruh/efek medan
d. Sudut ikatan desakan sudut ikatan :
Dalam keton-keton menunjukkan bahwa frekuensi C = O yang paling
besar terjadi pada siklobutanon dan kita dapat menerangkan hal ini
dalam pengertian desakan sudut ikatan
7. Apakah prinsip dasar dari spektroskopi ? dan jelaskan syarat
ikatan dapat terukur oleh infrared ?
Jawaban : prinsip dasar dari spektoskopi IR adalah apabila suatu
energi mengenai suatu senyawa maka energi tersebut dengan
hanya akan menggentarkan ikatan-ikatan pada senyawa tersebut
dengan frekuensi tertentu sehingga getaran atau vibrasi tersebut
dapat terbaca oleh spektroskopi IR
Syarat dpat terbaca oleh IR :
a. Frekuensi IR sama dengan frekuensi vibrasi dari ikatan
molekul tersebut
b. Molekul harus merupakan suatu dwikutub
8. Perbedaan cara nujul mull dengan pelet KBR?
a. Nujol Mull
Sampel digerus dengan mortar dan pestle agar diperoleh bubuk
yang halus. , dicampur dengan Nujol agar terbentuk pasta,
kemudian beberapa ditempatkan antara dua plat sodium
klorida(NaCl) (plat ini tidak mengabsorbsi inframerah pada
wilayah tersebut.
b. Pelet KBr
Sedikit sampel padat (kira-kira 1 – 2 mg), kemudian
ditambahkan bubuk KBr murni (kira-kira 200 mg) dan diaduk
hingga rata. Campuran ini kemudian ditempatkan dalam cetakan
dan ditekan dengan menggunakan alat tekanan mekanik.
kemudian sampel (pelet KBr yang terbentuk) diambil dan
dianalisis.
9. karakteristik sinar infra merah?
Radiasi Inframerah termasuk jenis radiasi elektromagnetik sebagaimana cahaya tampak.
Inframerah terletak di frekuensi diatas gelombang mikro dan dibawah gelombang
merah. Gelombang cahaya inframerah lebih panjang dibanding gelombang cahaya
tampak. Frekuensi inframerah berkisar dari 3 gigahertz sampai 400 terahertz.
10. Dalam bentuk apa hasil pengukuran spektrofotometri infra merah ini? Satuan apa
yang dihasilkan?
Bila radiasi infra merah dilewatkan melalui suatu cuplikan, maka molekul-
molekulnya dapat menyerap (mengabsorpsi) energi dan terjadilah transisi diantara
tingkat
vibrasi (ground state) dan tingkat vibrasi tereksitasi (excited state). Contoh suatu ikatan
C – H yang bervibrasi 90 triliun kali dalam satu detik harus menyerap radiasi infra merah
pada frekuensi tersebut (9,0 x 1013 Hz, 3000 cm –1) untuk pindah ke tingkat vibrasi
tereksitasi pertama. Pengabsorpsian energi pada berbagai frekuensi dapat dideteksi oleh
spektrofotometer infrared, yang memplot jumlah radiasi infra merah yang diteruskan
melalui cuplikan sebagai fungsi frekuensi (atau panjang gelombang) radiasi.
11. Apa itu daerah sidik jari?
Daerah tersebut adalah cocok untuk perubahan energi vibrasi
dalam molekul. Dapat digunakan untuk mengidentifikasi gugus
fungsional dalam molekul. Spektrum inframerah yang dihasilkan
oleh suatu senyawa adalah khas dan oleh karena itu dapat
menyajikan sebuah fingerprint (sidik jari) untuk senyawa
tersebut. Daerah sidik jari ini dari 800-1500 cm-1

More Related Content

What's hot

Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
UNESA
 
Asam amino, peptida, protein
Asam amino, peptida, proteinAsam amino, peptida, protein
Asam amino, peptida, protein
Nursa'id Fitria
 
Laporan praktikum iv
Laporan praktikum ivLaporan praktikum iv
Laporan praktikum iv
sarahmae26
 
laporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanlaporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapan
wd_amaliah
 
Uji Kelarutan Lemak
Uji Kelarutan LemakUji Kelarutan Lemak
Uji Kelarutan Lemak
Ernalia Rosita
 
Densitometer kelompok 3 DIII ank
Densitometer kelompok 3 DIII ankDensitometer kelompok 3 DIII ank
Densitometer kelompok 3 DIII ankfarid miftah
 
Uv vis
Uv visUv vis
Uv vis
Sirod Judin
 
Spektrofotometer UV
Spektrofotometer UVSpektrofotometer UV
Spektrofotometer UV
Yusrizal Azmi
 
Laporan Penggunaan Mikroskop
Laporan Penggunaan MikroskopLaporan Penggunaan Mikroskop
Laporan Penggunaan MikroskopRohma Vnitha
 
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat Laboratorium
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat LaboratoriumLaporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat Laboratorium
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat Laboratorium
Rukmana Suharta
 
Final acara 3 spektrofotometri
Final acara 3 spektrofotometriFinal acara 3 spektrofotometri
Final acara 3 spektrofotometri
Alfian Nopara Saifudin
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 2 kompleksometri
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 2 kompleksometriITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 2 kompleksometri
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 2 kompleksometriFransiska Puteri
 
Volumetri
VolumetriVolumetri
Volumetri
jundizg
 
Lipid
LipidLipid
Lipid
Mardiana
 
laporan anaisis spektroskopi percobaan 2
laporan anaisis spektroskopi percobaan 2  laporan anaisis spektroskopi percobaan 2
laporan anaisis spektroskopi percobaan 2
mila_indriani
 
ALAT REFRAKTOMETER
ALAT REFRAKTOMETERALAT REFRAKTOMETER
ALAT REFRAKTOMETER
Eno Lidya
 
Etil asetat
Etil asetatEtil asetat
Etil asetat
Takdir Anis
 
Laporan ekstraksi pelarut
Laporan ekstraksi pelarutLaporan ekstraksi pelarut
Laporan ekstraksi pelarut
Rizki Ramadhan
 

What's hot (20)

Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
 
Asam amino, peptida, protein
Asam amino, peptida, proteinAsam amino, peptida, protein
Asam amino, peptida, protein
 
Laporan praktikum iv
Laporan praktikum ivLaporan praktikum iv
Laporan praktikum iv
 
laporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanlaporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapan
 
Laporan Utama Pewarnaan Negatif
Laporan Utama Pewarnaan NegatifLaporan Utama Pewarnaan Negatif
Laporan Utama Pewarnaan Negatif
 
Uji Kelarutan Lemak
Uji Kelarutan LemakUji Kelarutan Lemak
Uji Kelarutan Lemak
 
Densitometer kelompok 3 DIII ank
Densitometer kelompok 3 DIII ankDensitometer kelompok 3 DIII ank
Densitometer kelompok 3 DIII ank
 
Uv vis
Uv visUv vis
Uv vis
 
Spektrofotometer UV
Spektrofotometer UVSpektrofotometer UV
Spektrofotometer UV
 
Laporan Penggunaan Mikroskop
Laporan Penggunaan MikroskopLaporan Penggunaan Mikroskop
Laporan Penggunaan Mikroskop
 
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat Laboratorium
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat LaboratoriumLaporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat Laboratorium
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat Laboratorium
 
Final acara 3 spektrofotometri
Final acara 3 spektrofotometriFinal acara 3 spektrofotometri
Final acara 3 spektrofotometri
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 2 kompleksometri
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 2 kompleksometriITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 2 kompleksometri
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 2 kompleksometri
 
Volumetri
VolumetriVolumetri
Volumetri
 
Lipid
LipidLipid
Lipid
 
laporan anaisis spektroskopi percobaan 2
laporan anaisis spektroskopi percobaan 2  laporan anaisis spektroskopi percobaan 2
laporan anaisis spektroskopi percobaan 2
 
ALAT REFRAKTOMETER
ALAT REFRAKTOMETERALAT REFRAKTOMETER
ALAT REFRAKTOMETER
 
makalah fotometer
makalah fotometermakalah fotometer
makalah fotometer
 
Etil asetat
Etil asetatEtil asetat
Etil asetat
 
Laporan ekstraksi pelarut
Laporan ekstraksi pelarutLaporan ekstraksi pelarut
Laporan ekstraksi pelarut
 

Similar to 437072886 spektrofotometri-infra-red

PPT KIMIA INSTRUMENTASI IR DIAN PUTRIAN PERMATA SARI.pptx
PPT KIMIA INSTRUMENTASI IR DIAN PUTRIAN PERMATA SARI.pptxPPT KIMIA INSTRUMENTASI IR DIAN PUTRIAN PERMATA SARI.pptx
PPT KIMIA INSTRUMENTASI IR DIAN PUTRIAN PERMATA SARI.pptx
DianPutrianPermataSa
 
Spektrofotometri
SpektrofotometriSpektrofotometri
Spektrofotometri
Nurwinda Syaputri
 
Fourier Transform Infrared Spectrophotometer
Fourier Transform Infrared SpectrophotometerFourier Transform Infrared Spectrophotometer
Fourier Transform Infrared Spectrophotometer
Yusrizal Azmi
 
laporan analisis spektroskopi percobaan 4
laporan analisis spektroskopi percobaan 4laporan analisis spektroskopi percobaan 4
laporan analisis spektroskopi percobaan 4
mila_indriani
 
Spektrofotometri infra merah
Spektrofotometri infra merahSpektrofotometri infra merah
Spektrofotometri infra merah
Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia
 
Spektrofotometri infra merah
Spektrofotometri infra merahSpektrofotometri infra merah
Spektrofotometri infra merah
Syarif Hamdani
 
UV_1.ppt
UV_1.pptUV_1.ppt
UV_1.ppt
AlizaDewiFortua
 
Laboratorium instrumentasi kimia(1)
Laboratorium instrumentasi kimia(1)Laboratorium instrumentasi kimia(1)
Laboratorium instrumentasi kimia(1)
Yuni Nurfiana
 
SPEKTROSKOPI.pptx
SPEKTROSKOPI.pptxSPEKTROSKOPI.pptx
SPEKTROSKOPI.pptx
TiaNoors
 
UV Visible (Cahaya Tampak)
UV Visible (Cahaya Tampak)UV Visible (Cahaya Tampak)
UV Visible (Cahaya Tampak)
Universitas Negeri Medan
 
BIOUnnes_Specktrofotometer
BIOUnnes_SpecktrofotometerBIOUnnes_Specktrofotometer
BIOUnnes_Specktrofotometer
Nur Aini
 
Instrumentasi Spektroskopi IR.pptx
Instrumentasi Spektroskopi IR.pptxInstrumentasi Spektroskopi IR.pptx
Instrumentasi Spektroskopi IR.pptx
ilyastaufik
 
Ir dan ftir
Ir dan ftirIr dan ftir
Ir dan ftir
adhafanny
 
Kd meeting 7
Kd meeting 7Kd meeting 7
Kd meeting 7
Muhammad Luthfan
 
Inductively Coupled Plasma (SMAKBO)
Inductively Coupled Plasma (SMAKBO)Inductively Coupled Plasma (SMAKBO)
Inductively Coupled Plasma (SMAKBO)
Carolina Silaen
 
Spektrofotometer
SpektrofotometerSpektrofotometer
Spektrofotometer
Fajar Adiyatama
 
Gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikGelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikDenz Kyodensu
 
APLIKASI SPEKTROFOTOMETER UV-EDIT....ppt
APLIKASI SPEKTROFOTOMETER UV-EDIT....pptAPLIKASI SPEKTROFOTOMETER UV-EDIT....ppt
APLIKASI SPEKTROFOTOMETER UV-EDIT....ppt
DewiLidiawati1
 
5-KULIAH SPEKTROMETRI IR.ppt
5-KULIAH SPEKTROMETRI IR.ppt5-KULIAH SPEKTROMETRI IR.ppt
5-KULIAH SPEKTROMETRI IR.ppt
KetutPuja3
 

Similar to 437072886 spektrofotometri-infra-red (20)

PPT KIMIA INSTRUMENTASI IR DIAN PUTRIAN PERMATA SARI.pptx
PPT KIMIA INSTRUMENTASI IR DIAN PUTRIAN PERMATA SARI.pptxPPT KIMIA INSTRUMENTASI IR DIAN PUTRIAN PERMATA SARI.pptx
PPT KIMIA INSTRUMENTASI IR DIAN PUTRIAN PERMATA SARI.pptx
 
Spektrofotometri
SpektrofotometriSpektrofotometri
Spektrofotometri
 
Fourier Transform Infrared Spectrophotometer
Fourier Transform Infrared SpectrophotometerFourier Transform Infrared Spectrophotometer
Fourier Transform Infrared Spectrophotometer
 
laporan analisis spektroskopi percobaan 4
laporan analisis spektroskopi percobaan 4laporan analisis spektroskopi percobaan 4
laporan analisis spektroskopi percobaan 4
 
Spektrofotometri infra merah
Spektrofotometri infra merahSpektrofotometri infra merah
Spektrofotometri infra merah
 
Spektrofotometri infra merah
Spektrofotometri infra merahSpektrofotometri infra merah
Spektrofotometri infra merah
 
UV_1.ppt
UV_1.pptUV_1.ppt
UV_1.ppt
 
Laboratorium instrumentasi kimia(1)
Laboratorium instrumentasi kimia(1)Laboratorium instrumentasi kimia(1)
Laboratorium instrumentasi kimia(1)
 
SPEKTROSKOPI.pptx
SPEKTROSKOPI.pptxSPEKTROSKOPI.pptx
SPEKTROSKOPI.pptx
 
UV Visible (Cahaya Tampak)
UV Visible (Cahaya Tampak)UV Visible (Cahaya Tampak)
UV Visible (Cahaya Tampak)
 
BIOUnnes_Specktrofotometer
BIOUnnes_SpecktrofotometerBIOUnnes_Specktrofotometer
BIOUnnes_Specktrofotometer
 
Instrumentasi Spektroskopi IR.pptx
Instrumentasi Spektroskopi IR.pptxInstrumentasi Spektroskopi IR.pptx
Instrumentasi Spektroskopi IR.pptx
 
Ir dan ftir
Ir dan ftirIr dan ftir
Ir dan ftir
 
Daftar isi
Daftar isiDaftar isi
Daftar isi
 
Kd meeting 7
Kd meeting 7Kd meeting 7
Kd meeting 7
 
Inductively Coupled Plasma (SMAKBO)
Inductively Coupled Plasma (SMAKBO)Inductively Coupled Plasma (SMAKBO)
Inductively Coupled Plasma (SMAKBO)
 
Spektrofotometer
SpektrofotometerSpektrofotometer
Spektrofotometer
 
Gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikGelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik
 
APLIKASI SPEKTROFOTOMETER UV-EDIT....ppt
APLIKASI SPEKTROFOTOMETER UV-EDIT....pptAPLIKASI SPEKTROFOTOMETER UV-EDIT....ppt
APLIKASI SPEKTROFOTOMETER UV-EDIT....ppt
 
5-KULIAH SPEKTROMETRI IR.ppt
5-KULIAH SPEKTROMETRI IR.ppt5-KULIAH SPEKTROMETRI IR.ppt
5-KULIAH SPEKTROMETRI IR.ppt
 

Recently uploaded

PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdfPROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
afifsalim12
 
111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx
111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx
111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx
RobiahIqlima
 
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptxBAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
ssuser5e48eb
 
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdfDAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
benediktusmaksy
 
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu indukSistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
ssuser0b6eb8
 
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
narayafiryal8
 
Paparan Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
Paparan  Pengawasan Bangunan Gedung.pptxPaparan  Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
Paparan Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
RifkiAbrar2
 
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
ymikhael4
 

Recently uploaded (8)

PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdfPROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
 
111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx
111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx
111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx
 
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptxBAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
 
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdfDAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
 
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu indukSistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
 
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
 
Paparan Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
Paparan  Pengawasan Bangunan Gedung.pptxPaparan  Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
Paparan Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
 
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
 

437072886 spektrofotometri-infra-red

  • 1. SPEKTROFOTOMETRI INFRA RED Kelompok 5: • Alda Novita • Tsamratul Fadilla • Viranda Novelia Debora • Dedek Nanda
  • 2. TEORI SPEKTROFOTOMETRI INFRA RED • Spektrofotometer inframerah biasanya digunakan untuk penelitian dan digunakan dalam industri yang sederhana dengan teknik yang sederhana dan untuk mengontrol kualitas. Alat Spektrofotometer inframerah cukup kecil dan mudah dibawa kemana-mana dan kapanpun dapat digunakan. Dengan meningkatnya teknologi komputer memberikan hasil yang lebih baik. Spektrofotometer inframerah mempunyai ketepatan yang tinggi pada aplikasi kimia organik dan anorganik. Spektrofotometer inframerah juga sukses kegunaannya dalam semikonduktor mikroelektronik: untuk contoh, Spektrofotometer inframerah dapat digunakan untuk semikonduktor seperti silikon, gallium arsenida, gallium nitrida, zinc selenida, silikon amorp, silikon nitrida, dan sebagainya.
  • 3. • Metode spektroskopi inframerah merupakan suatu metode yang meliputi teknik serapan (absorption), teknik emisi (emission), teknik fluoresensi (fluorescence). Komponen medan listrik yang banyak berperan dalam spektroskopi umumnya hanya komponen medan listrik seperti dalam fenomena transmisi, pemantulan, pembiasan, dan penyerapan. Penemuan infra merah ditemukan pertama kali oleh William Herschel pada tahun 1800. Penelitian selanjutnya diteruskan oleh Young, Beer Lambert dan Julius melakukan berbagai penelitian dengan menggunakan spektroskopi inframerah. Pada tahun 1892 Julius menemukan dan membuktikan adanya hubungan antara struktur molekul dengan inframerah dengan ditemukannya gugus metil dalam suatu molekul akan memberikan serapan karakteristik yang tidak dipengaruhi oleh susunan molekulnya. Penyerapan gelombang elektromagnetik dapat menyebabkan terjadinya eksitasi tingkat-tingkat energi dalam molekul. Dapat berupa eksitasi elektronik, vibrasi, atau rotasi.
  • 4. • Rumus yang digunakan untuk menghitung besarnya energi yang diserap oleh ikatan pada gugus fungsi adalah: E = h.ν = h.C /λ = h.C / v Keterangan : • E = basic damage +125 • h = tetapan Planck = 6,626 x 10−34 Joule.det • v = frekuensi • C = kecepatan cahaya = 2,998 x 108 m/det • λ = panjang gelombang • ν = bilangan gelombang
  • 5. Berdasarkan pembagian daerah panjang gelombang, sinar inframerah dibagi atas tiga daerah yaitu: Jenis Panjang gelombang Interaksi Bilangan gelombang Sinar gamma < 10 nm Emisi Inti sinar-X 0,01 - 100 A Ionisasi Atomik Ultra ungu (UV) jauh 10-200 nm Transisi Elektronik Ultra ungu (UV) dekat 200-400 nm Transisi Elektronik sinar tampak (spektrum optik) 400-750 nm Transisi Elektronik 25.000 - 13.000 cm−1 Inframerah dekat 0,75 - 2,5 µm Interaksi Ikatan 13.000 - 4.000 cm−1 Inframerah pertengahan 2,5 - 50 µm Interaksi Ikatan 4.000 – 200 cm−1 Inframerah jauh 50 - 1.000 µm Interaksi Ikatan 200 – 10 cm−1 Gelombang mikro 0,1 – 100 cm serapan inti 10 - 0,01 cm−1 Gelombang radio 1 - 1.000 meter Serapan Inti
  • 6. a. Daerah Infra Merah Dekat. Merupakan suatu teknik spektroskopi yang menggunakan wilayah panjang gelombang inframerah pada spektrum elektromagnetik (sekitar 0,75 - 2,5 µm). Dikatakan “Infra Merah Dekat” (IMD) karena wilayah ini berada di dekat wilayah gelombang merah yang tampak. b. Daerah Infra Merah Pertengahan. Merupakan suatu teknik spektroskopi yang menggunakan wilayah panjang gelombang inframerah pada spektrum elektromagnetik (sekitar 2,5 - 50 µm) atau pada bilangan gelombang 4.000-200 cm-1. Merupakan daerah spektrum radiasi IR yang paling sering digunakan. c. Daerah Infra Merah Jauh. Merupakan suatu teknik spektroskopi yang menggunakan wilayah panjang gelombang inframerah pada spektrum elektromagnetik (sekitar 50 - 1.000 µm). Berguna untuk molekul yang mengandung atom berat. Aplikasi spektroskopi infra merah jauh digunakan dalam analisis bahan anorganik atau organometalik.
  • 7. Prinsip • Jika senyawa organik dikenai sinar infra-merah yang mempunyai frekwensi tertentu (bilangan gelombang 500 - 4000 Cm-1 ), sehingga beberapa frekwensi tersebut diserap oleh senyawa tersebut. • Berapa banyak frekwensi tertentu yang melewati senyawa tersebut diukur sebagai 'persentasi transmitasi' (percentage transmittance). • Persentasi transmitasi dengan nilai 100 berarti semua frekwensi dapat melewati senyawa tersebut tanpa diserap sama sekali. • Transmitasi sebesar 5% mempunyai arti bahwa hampir semua frekwensi tersebut diserap oleh senyawa itu.
  • 8. Syarat – Syarat Analisis
  • 9. Penyiapan cuplikan untuk spektrofotometer infra merah Ada berbagai tehnik untuk persiapan sampel, bergantung pada bentuk fisik sampel yang akan dianalisis. A. Cuplikan berupa padatan 1. Nujol Mull Sampel digerus dengan mortar dan pestle agar diperoleh bubuk yang halus. , dicampur dengan Nujol agar terbentuk pasta, kemudian beberapa ditempatkan antara dua plat sodium klorida(NaCl) (plat ini tidak mengabsorbsi inframerah pada wilayah tersebut. 2. Pelet KBr Sedikit sampel padat (kira-kira 1 – 2 mg), kemudian ditambahkan bubuk KBr murni (kira-kira 200 mg) dan diaduk hingga rata. Campuran ini kemudian ditempatkan dalam cetakan dan ditekan dengan menggunakan alat tekanan mekanik. kemudian sampel (pelet KBr yang terbentuk) diambil dan dianalisis. B. Cuplikan berupa cairan Setetes sampel ditempatkan antara dua plat KBr atau plat NaCl untuk membuat film tipis.
  • 10. C. Cuplikan berupa larutan Disini diperlukan pelarut yang mempunyai daya yang melarut cukup tinggi terhadap senyawa yang akan dianalisis, tetapi tak ikut melakukan penyerapam di daerah infra merah yang di analisis. Selain itu, tidak boleh terjadi reaksi antara pelarut dengan senyawa cuplikan. Pelarut-pelarut yang biasa digunakan adalah: Karbon disulfide (CS2), untuk daerah spectrum 1330-625/cm. CCl4, untuk daerah spectrum 4000-1330/cm. Pelarut-pelarut polar, misalnya kloroform, dioksan, dimetil formamida. D. Gas Untuk menghasilkan sebuah spektrum inframerah pada gas, dibutuhkan sebuah sel silinder/tabunggas dengan jendela pada setiap akhir pada sebuah material yang tidak aktif inframerah seperti KBr, NaCl atau CaF2. Sel biasanya mempunyai inlet dan outlet dengan keran untuk mengaktifkan sel agar memudahkan pengisian dengan gas yang akan dianalisis.
  • 12. Komponen-komponen Utama Spektrofotometri IR 1. Sumber radiasi Prinsip dari sumber radiasi IR adalah dipancarkannya sinar oleh padatan lembam yang dipanaskan sampai pijar dengan aliran listrik. Ada 3 macam sumber radiasi yaitu : - Globar source : tabung silica carbida dengan ukuran diameter 5mm dan panjang 5cm a. Nernst Glower : senyawa-senyawa oksida b. Tungsten Filament Lamp : untuk analisis dengan nir-IR c. Incandescent Wire : merupakan lilitan kawat nikrom. Pada sistim optik FTIR digunakan radiasi LASER (Light Amplification by Stimulated Emmission of Radiation) yang berfungsi sebagai radiasi yang diinterferensikan dengan radiasi infra merah agar sinyal radiasi infra merah yang diterima oleh detektor secara utuh dan lebih baik.
  • 13. 2. Sampel kompartemen. Cuplikan atau sampel yang dianalisis dapat berupa cairan, padatan atau pun gas. Karena energi vibrasi tidak terlalu besar sampel dapat diletakan langsung berhadapan dengan sumber radiasi IR. Karena gelas kuarsa atau mortar yang terbuat dari porselene dapat memberikan kontaminasi yang menyerap radiasi IR, maka pemakaian alat tersebut harus dihindari. Preparasi cuplikan harus menggunakan mortar yang terbuat dari batu agate dan pengempaan dilakukan dengan menggunakan logam monel.
  • 14. 3. Monokromator Monokromator merupakan suatu alat yang berfungsi untuk mendispersikan sinar dari sinar polikromatik menjadi sinar monokromatik. Ada dua macam tipe monokromator yaitu monokromator prisma dan monokromatorgratting (kisi difraksi) Monokromator Prisma Monokromator IR terbuat dari garam NaCl, KBr, CsBr, atau LiF. Oleh sebab itu spektrofotometer IR harus diletakkan di suatu tempat dengan kelembaban yang rendah untuk mencegah kerusakan pada peralatan optiknya. Monokromator celah berfungsi untuk lebih memurnikan radiasi IR yang drai cuplikan sehingga masuk ke dalam rentang bilangan gelombang yang di inginkan. Monokromator prisma yang terbuat dari bahan garam anorganik berfungsi sebagai pengurai dan pengarah radiasi IR menuju detektor. Monokromator prisma terbuat dari hablur NaCl yang paling banyak digunakan sebab memberikan resolusi radiasi IR terbaik dibandingkan dengan yang lainnya.
  • 15. 4. Detektor Detektor berfungsi mengubah sinyal radiasi IR menjadi sinyal listrik. Selain itu detektor dapat mendeteksi adanya perubahan panas yang terjadi karena adanya pergerakan molekul. Detektor spelktrofotometer yang bersifat menggandakan elektron tidak dapat dipakai pada spektrofotometer IR sebab radiasi IR sanngat lemah dan tidak dapat melepaskan elektron dari katoda yang ada pada system detektor. Ada tiga tipe detektor yang dapat digunakan pada spektrofotometer IR, yaitu : a. Thermal transducer Terdiri dari dua logam bercabang dimana suhu tergantung pada potensialnya. Intrumen yang menggunakan detektor ini harus disimpan pada tempat yang ber-AC atau bersuhu konstan karena dapat dipengaruhi oleh suhu sehingga dapat terjadi kesalahan dalam mendeteksi suatu senyawa. Responnya lambat sehingga jarang digunakan.
  • 16. b. Pyroelectric transducer Berupa kristal cairan dari triglisin sulfat (TGS) dimana temperatur dipengaruhi oleh polaritas senyawa. Memiliki respon yang cepat dalam menganalisis suatu senyawa c. Photoconducting transducer Terbuat dari bahan semikonduktor seperti timbal sulfida, eaksatelurida, dan cadmium telurida, indium antimonida. Harus menggunakan pendingin gas nitrogen sehingga responnya cepat. Detektor yang digunakan dalam Spektrofotometer IR adalah TGS (Tetra GlycerineSulphate) atau MCT (Mercury Cadmium Telluride). Detektor MCT lebih banyak digunakan karena memiliki beberapa kelebihan dibandingkan detektor TGS, yaitu memberikan respon yang lebih baik pada frekuensi modulasi tinggi, lebih sensitif, lebih cepat, tidak dipengaruhi oleh temperatur, sangat selektif terhadap energi vibrasi yang diterima dari radiasi infra merah
  • 17. 5. Amplifier / penguat dan read out. Penguat dalam sistem optik spektrofotometer IR sangat diperlukan karena sinyal radiasi IR sangat kecil atau lemah. Penguat berhubungan erat dengan derau instrumen serta celah monokromator, jadi keduanya harus diselaraskan dengan tujuan mendapatkan resolusi puncak spektrum yang baik dengan derau maksimal. Sedangkan pencatat atau read out harus mampu mengamati spektrum IR secara keseluruhan pada setiap frekuensi dengan seimbang. Rentang bilangan gelombang 4000 cm-1 sampai 650 cm-1 dalam keadaan normal harus dapat teramati dalam selang waktu 10 – 15 menit. Untuk maksud pengamatan pendahuluan selang waktu tersebut dapat dipersingkat ataupun diperlambat untuk mendapatkan hasil resolusi puncak spektrum IR yang baik.
  • 18. .6. Indikator Recorder Signal yang dihasilkan dari detectorkemudian direkam sebagai spectrum infra merah yang berbentuk puncak-puncak absorpsi. Spektrum infra merah ini menunjukkan hubungan antara absorpsi dan frekuensi/bilangan gelombang. Sebagai absis dan frekuensi dan sebagai ordinat adalah transmitan/absorbans. Dapat berupa : a. Recorder b. Komputer
  • 20.
  • 21.
  • 22.
  • 23.
  • 24.
  • 25.
  • 26.
  • 27.
  • 28.
  • 29.
  • 30. Aplikasi Aplikasi spektrofotometri infra merah sangat luas baik untuk analisis kualitatif maupun kuantitatif. Kegunaan yang paling penting adalah untuk identifikasi senyawa organik karena spektrumnya sangat kompleks terdiri dari banyak puncak-puncak. Dan juga spektrum infra merah dari senyawa organik mempunyai sifat fisik yang karakteristik artinya kemungkinan dua senyawa mempunyai spektrum sama adalah kecil sekali. Ketika molekul terkena radiasi elektromagnetik didaerah IR akan bervibrasi atau berputar dan setia molekul memiliki sejauh viasi dan rotasi tertentu pula. Spektroskopi Infra Merah biasa digunakan untuk : a. Identfikasi gugus fungsional b. Dengan mempertimbangkan adanya informasi lain seperti titik lebur, titik didih, berat molekul dan refractive index maka dapat menentukan stuktur dan dapat mengidentifikasi senyawa c. Dengan menggunakan komputer, dapat mengidentifikasi senyawa bahkan campuran senyawa.
  • 31. • Analisis Air dalam Gliserol • Diagnostik medis (pengukuran kadar oksigen darah) • Ilmu pangan dan agrokimia (terutama yang terkait dengan pengujian kualitas)
  • 32. Kelebihan Spektrofotometri IR • a. Spektroskopi inframerah berfokus pada radiasi elektromagnetik pada rentang frekuensi 400-4000cm-1, di mana cm-1 yang dikenal sebagai wavenumber (1/wavelength), yang merupakan ukuran unit untuk frekuensi. Untuk menghasilkan spektrum inframerah, radiasi yang mengandung semua frekuensi di wilayah IR dilewatkan melalui sampel. Mereka frekuensi yang diserap muncul sebagai penurunan sinyal yang terdeteksi. • b. Spektroskopi inframerah sangat berguna untuk analisis kualitatif (identifikasi) dari senyawa organik karena spektrum yang unik yang dihasilkan oleh setiap organik zat dengan puncak struktural yang sesuai dengan fitur yang berbeda. Selain itu, masing-masing kelompok fungsional menyerap sinar inframerah pada frekuensi yang unik. Sebagai contoh, sebuah gugus karbonil, C = O, selalu menyerap sinar inframerah pada 1670-1780 cm-1, yang menyebabkan ikatan karbonil untuk meregangkan
  • 33. Kekurangan Spektrofotometri IR • Bertolak dari pernyataan bahwa tidak mungkin 2 senyawa memberikan serapan fundamental radiasi IR yang sama serta tidak mungkin juga 2 senyawa (kecuali isomer optic) memberikan spectra IR yang sama, maka spektrofotometri IR khusus digunakan untuk tujuan analisis kualitatif yang difokuskan pada identifikasi gugus fungsi. • Sasaran analisis kualitatif spektrofotometri IR secara umum adalah zat-zat organik walaupun dapat yang untuk zat anorganik, namun demikian dari yang telah diuraikan masih banyak kelemahan analisis kualitatif dengan spektrofotometri IR,sehingga sistem optic dan instrumennya perlu dikembangkan, saat ini telah dikenal FT-IR (fourier – transform IR) yang dapat menutup beberapa kelemahan spektrofotometer IR yang konvensional. • Harganya mahal
  • 34. Pertanyaan dan jawaban pertanyaan : 1.Perbedaan spektrofotometri Visible (Spektro Vis), Spektrofotometri UV (ultraviolet), Spektrofotometri UV-Vis, a.Spektrofotometri Visible (Spektro Vis) Pada spektrofotometri ini yang digunakan sebagai sumber sinar/energi adalah cahaya tampak (visible). Cahaya visible termasuk spektrum elektromagnetik yang dapat ditangkap oleh mata manusia. Panjang gelombang sinar tampak adalah 380 sampai 750 nm. Sehingga semua sinar yang dapat dilihat oleh kita, entah itu putih, merah, biru, hijau, apapun. selama ia dapat dilihat oleh mata, maka sinar tersebut termasuk ke dalam sinar tampak (visible). Sumber sinar tampak yang umumnya dipakai pada spektro visible adalah lampu Tungsten. Sample yang dapat dianalisa dengan metode ini hanya sample yang memilii warna. untuk sample yang tidak memiliki warna harus terlebih dulu dibuat berwarna dengan menggunakan reagent spesifik yang akan menghasilkan senyawa berwarna.
  • 35. b. Spektrofotometri UV (ultraviolet) Berbeda dengan spektrofotometri visible, pada spektrofotometri UV berdasarkan interaksi sample dengan sinar UV. Sinar UV memiliki panjang gelombang 190-380 nm. Sebagai sumber sinar dapat digunakan lampu deuterium. senyawa yang dapat menyerap sinar ini terkadang merupakan senyawa yang tidak memiliki warna, Bening dan transparan. sample keruh tetap harus dibuat jernih dengan filtrasi atau centrifugasi. Prinsip dasar pada spektrofotometri adalah sample harus jernih dan larut sempurna. Tidak ada partikel koloid apalagi suspensi. C. Spektrofotometri UV-Vis Spektrofotometri ini merupakan gabungan antara spektrofotometri UV dan Visible. Menggunakan dua buah sumber cahaya berbeda, sumber cahaya UV dan sumber cahaya visible. Meskipun untuk alat yang lebih canggih sudah menggunakan hanya satu sumber sinar sebagai sumber UV dan Vis, yaitu photodiode yang dilengkapi dengan monokromator. digunakan baik untuk sample berwarna juga untuk sample tak berwarna.
  • 36. d.pektrofotometri IR (Infra Red) spektrofotometri ini berdasar pada penyerapan panjang gelombang infra merah. Cahaya infra merah terbagi menjadi infra merah dekat, pertengahan, dan jauh. Infra merah pada spektrofotometri adalah infra merah jauh dan pertengahan yang mempunyai panjang gelombang 2.5-1000 μm. spektro IR meskipun bisa digunakan untuk analisa kuantitatif, namun biasanya lebih kepada analisa kualitatif. Umumnya spektro IR digunakan untuk mengidentifikasi gugus fungsi pada suatu senyawa, terutama senyawa organik. Setiap serapan pada panjang gelombang tertentu menggambarkan adanya suatu gugus fungsi spesifik. Hasil analisa biasanya berupa signal kromatogram hubungan intensitas IR terhadap panjang gelombang. Untuk identifikasi, signal sample akan dibandingkan dengan signal standard. Perlu juga diketahui bahwa sample untuk metode ini harus dalam bentuk murni. Karena bila tidak, gangguan dari gugus fungsi kontaminan akan mengganggu signal kurva yang diperoleh
  • 37. • 2. Senyawa kimia apa yang dapat dianalisis oleh spektrofotometri IR?
  • 38. 3. Bagaimana Preparasi sampel plastik? Plastik digunting menjadi dua bagian 2 bagian pertama untuk yang tidak diberi perlakuan pemanasan dan bagian kedua yang diberi perlakuan pemanasa. Masing msing bagian dipotong dengan ukuran 9cm . analisis sampel plastik sampel plastik dimasukkan ke dalam gelas kimiayang berisi etanol sebagai pelarut. setelah itu dikeringkan. Plastik yang telah kering diletakkan di alat FTIR untuk pengujian terhadap sampel.Pengujian dilakukan beberapa kali dengan menggunakan komputerisasi yang menghasilkan grafik dikomputer. kemudian pengujian dilakukan lagi sehingga dihasilkan 2 hasil grafik. hasil grafik tersebut digabungkan menjadi satu. grafik tersebut kemudian diprint.
  • 39. 4. Langkah-Langkah untuk menganalisa sampl padatan pada Spektrofotometri FTIR? Sampel padat 1. Metode DRS – 8000 Sampel padat yang akan dianalisa dicampur dengan serbuk KBr (5 – 10 % sampel dalam serbuk KBr), kemudian tempatkan pada sampel pan dan siap untuk dianalisis 2. Metode Pelet KBr Campuran sampel padat dengan serbuk KBr (5 – 10 % sampel serbuk KBr). Campuran yang sudah homogen kemudian dibuat pellet KBr(pil KBr) dengan alat MINI HAND PRESS. Setelah terbentuk pil KBr siap untuk dianalisis.
  • 40. 5. Apakah perlu mengukur panjang gelombang? Dan berapa ? Jawaban: Perlu, Berdasarkan pembagian daerah panjang gelombang, sinar inframerah dibagi atsa tiga daerah panjang gelombangnya yaitu: 1. Inframerah dekat : 0,75-2,5 ꙡm 2. Inframerah pertengahan : 2,5-50 ꙡm 3. Inframerah jauh : 50-1.000 ꙡm
  • 41. 6. Faktor yang dapat mempengaruhi hasil FT IR ? Jawaban : a. Penggabungan ( coupling ) vibrasi Iktan terisolasi C – H hanya mempunyaisatu frekuensi rentangan,tetapi vibrasi dari ikatan-ikatan C – H dalam gugus CH2 b. Ikatan hidrogen Ikatan hidrogen terutama dalam senyawa-senyawa 0 – H dan N – H memberikan sejumlah pengaruh dalam spektra inframerah c. Efek elektronik Efek induksi dan mesomeri ( atau resonansi ) sering dijumpai bersama- sama dengan pengaruh/efek medan d. Sudut ikatan desakan sudut ikatan : Dalam keton-keton menunjukkan bahwa frekuensi C = O yang paling besar terjadi pada siklobutanon dan kita dapat menerangkan hal ini dalam pengertian desakan sudut ikatan
  • 42. 7. Apakah prinsip dasar dari spektroskopi ? dan jelaskan syarat ikatan dapat terukur oleh infrared ? Jawaban : prinsip dasar dari spektoskopi IR adalah apabila suatu energi mengenai suatu senyawa maka energi tersebut dengan hanya akan menggentarkan ikatan-ikatan pada senyawa tersebut dengan frekuensi tertentu sehingga getaran atau vibrasi tersebut dapat terbaca oleh spektroskopi IR Syarat dpat terbaca oleh IR : a. Frekuensi IR sama dengan frekuensi vibrasi dari ikatan molekul tersebut b. Molekul harus merupakan suatu dwikutub
  • 43. 8. Perbedaan cara nujul mull dengan pelet KBR? a. Nujol Mull Sampel digerus dengan mortar dan pestle agar diperoleh bubuk yang halus. , dicampur dengan Nujol agar terbentuk pasta, kemudian beberapa ditempatkan antara dua plat sodium klorida(NaCl) (plat ini tidak mengabsorbsi inframerah pada wilayah tersebut. b. Pelet KBr Sedikit sampel padat (kira-kira 1 – 2 mg), kemudian ditambahkan bubuk KBr murni (kira-kira 200 mg) dan diaduk hingga rata. Campuran ini kemudian ditempatkan dalam cetakan dan ditekan dengan menggunakan alat tekanan mekanik. kemudian sampel (pelet KBr yang terbentuk) diambil dan dianalisis.
  • 44. 9. karakteristik sinar infra merah? Radiasi Inframerah termasuk jenis radiasi elektromagnetik sebagaimana cahaya tampak. Inframerah terletak di frekuensi diatas gelombang mikro dan dibawah gelombang merah. Gelombang cahaya inframerah lebih panjang dibanding gelombang cahaya tampak. Frekuensi inframerah berkisar dari 3 gigahertz sampai 400 terahertz. 10. Dalam bentuk apa hasil pengukuran spektrofotometri infra merah ini? Satuan apa yang dihasilkan? Bila radiasi infra merah dilewatkan melalui suatu cuplikan, maka molekul- molekulnya dapat menyerap (mengabsorpsi) energi dan terjadilah transisi diantara tingkat vibrasi (ground state) dan tingkat vibrasi tereksitasi (excited state). Contoh suatu ikatan C – H yang bervibrasi 90 triliun kali dalam satu detik harus menyerap radiasi infra merah pada frekuensi tersebut (9,0 x 1013 Hz, 3000 cm –1) untuk pindah ke tingkat vibrasi tereksitasi pertama. Pengabsorpsian energi pada berbagai frekuensi dapat dideteksi oleh spektrofotometer infrared, yang memplot jumlah radiasi infra merah yang diteruskan melalui cuplikan sebagai fungsi frekuensi (atau panjang gelombang) radiasi.
  • 45. 11. Apa itu daerah sidik jari? Daerah tersebut adalah cocok untuk perubahan energi vibrasi dalam molekul. Dapat digunakan untuk mengidentifikasi gugus fungsional dalam molekul. Spektrum inframerah yang dihasilkan oleh suatu senyawa adalah khas dan oleh karena itu dapat menyajikan sebuah fingerprint (sidik jari) untuk senyawa tersebut. Daerah sidik jari ini dari 800-1500 cm-1