2. Prinsip Dasar Pemberian Irigasi
akibat negatip yang
mungkin ditimbulkan
oleh air berlebihan
dapat dihindari.
air yang tersedia
dibagi
secara adil dan merata,
air yang tersedia dapat
dipergunakan atau dimanfaatkan
secara efektif dan efisien,
IRIGASI
air yang diberikan ke petak-petak tersier
secara tepat cara, waktu dan jumlah, sesuai
dengan kebutuhan pertumbuhan tanaman
3. IRIGASI/PENGAIRAN
Fungsi utama:
Memenuhi kebutuhan air tanaman
Fungsi spesifik:
1. mengambil air dari sumber (diverting)
2. Membawa/mengalirkan air dari sumber ke lahan pertanian
(conveying)
3. mendistribusikan air kepada tanaman (distributing)
4. mengatur dan mengukur aliran air (regulating and measuring)
4. MACAM IRIGASI
Menurut cara pengalirannya:
1. Saluran terbuka (open channel)
2. Jaringan pipa (pipe network)
Menurut cara distribusi di lahan:
1. Irigasi permukaan
2. Irigasi curah
3. Irigasi tetes
5. Irigasi Tetes
■ Definisi: suatu sistem untuk memasok air (dan pupuk) tersaring ke
dalam tanah melalui suatu pemancar (emiter / dripper)
■ Debit kecil dan konstan serta tekanan rendah.
■ Air akan menyebar di tanah baik ke samping maupun ke bawah
karena gaya kapiler dan gravitasi. Bentuk sebarannya tergantung
jenis tanah, kelembaban, permeabilitas tanah, dan jenis tanaman
6. Kesesuaian pemakaian
■ Tanaman
– Biasanya cocok untuk tanaman semak, pohon, dan menjalar
– Tanaman dengan nilai ekonomi tinggi
■ Topografi
– Bisa dipakai di semua jenis slope
■ Tanah
– Bisa dipakai di semua jenis tanah
■ Air
– Harus menggunakan air yang bersih untuk mencegak mampet di
emiter
– Air harus bebas sedimen, ganggang, endapan pupuk, dll.
7. METODE PEMBERIAN AIR
Irigasi tetes (drip irrigation).
Pada metoda ini, air irigasi diberikan dalam bentuk tetesan yang
hampir terus menerus di permukaan tanah sekitar daerah perakaran
dengan menggu
Irigasi tetes bawah permukaan (sub-surface drip irrigation).
Pada metoda ini air irigasi diberikan menggunakan emitter di
bawah permukaan tanah.
Bubbler irrigation.
Pada metoda ini air irigasi diberikan ke permukaan tanah seperti
aliran kecil menggunakan pipa kecil (small tube) dengan debit
sampai dengan 225 l/jam.
Irigasi percik (spray irrigation).
Pada metoda ini, air irigasi diberikan dengan menggunakan
penyemprot kecil (micro sprinkler) ke permukaan tanah.
9. PRINSIP IRIGASI CURAH
■ Irigasi curah adalah metode pemberian air dengan cara menyemprotkan air
seperti curah hujan akan tetapi tersebar secara merata diatas permukaan
lahan, diberikan hanya saat diperlukan dan dengan kecepatan kurang dari
laju infiltrasi tanah untuk menghindari terjadinya limpasan permukaan dari
irigasi
■ Disebut juga sebagai overhead irrigation karena pemberian air dilakukan dari
bagian atas tanaman menyerupai curah hujan
10. PRINSIP IRIGASI CURAH
■ Penyemprotan dibuat dengan mengalirkan air bertekanan melalui nozzle.
■ Tekanan biasanya didapatkan dengan pemompaan.
■ Untuk mendapatkan penyebaran air yang seragam diperlukan pemilihan
ukuran nozzle, tekanan operasional, spasing sprinkler dan laju infiltrasi
tanah yang sesuai
■ Cara yang paling sederhana yang sering digunakan untuk irigasi sayuran oleh
petani kecil adalah dengan menyiram menggunakan emrat (ebor)
11.
12. KESESUAIAN PEMAKAIAN IRIGASI
CURAH
■ Tanaman
– Cocok hampir semua tanaman (pohon, semak, hamparan), dapat disiramkan
di atas atau di bawah kanopi
– Tidak cocok untuk beberapa jenis sayuran yang mudah rusak karena tetesan
air
■ Kemiringan lahan
– Cocok untuk lahan datar maupun bergelombang
■ Tanah
– Paling cocok untuk tanah pasiran
■ Air irigasi
– Cocok untuk air yang bersih dan bebas sedimen
13. KELEBIHAN IRIGASI CURAH
1. Efisiensi pemakaian air cukup tinggi
2. Dapat digunakan untuk lahan dengan topografi bergelombang
dan kedalaman tanah (solum) yang dangkal, tanpa diperlukan
perataan lahan (land grading).
3. Cocok untuk tanah berpasir di mana laju infiltrasi biasanya cukup
tinggi.
4. Aliran permukaan dapat dihindari sehingga memperkecil kemungkinan
terjadinya erosi.
5. Pemupukan terlarut, herbisida dan fungisida dapat dilakukan
bersama-sama dengan air irigasi.
6. Biaya tenaga kerja untuk operasi biasanya lebih kecil daripada irigasi
permukaan
7. Dengan tidak diperlukannya saluran terbuka, maka tidak banyak
lahan yang tidak dapat ditanami
8. Tidak mengganggu operasi alat dan mesin pertanian.
14. JENIS IRIGASI CURAH :
berdasar penyusunan alat
■ Sistem berputar (rotating head system).
Terdiri dari satu atau dua buah nozzle
miring yang berputar dengan sumbu vertikal
akibat adanya gerakan memukul dari alat
pemukul (hammer blade). Sprinkler ini
umumnya disambung dengan suatu pipa
peninggi (riser) berdiameter 25 mm yang
disambungkan dengan pipa lateral. Alat
pemukul sprinkler bergerak karena adanya
gaya impulse dari aliran jet semprotan air,
kemudian berbalik kembali karena adanya
regangan pegas.
■ Sistem pipa berlubang (perforated pipe
system). Terdiri dari pipa berlubang-lubang,
biasanya dirancang untuk tekanan rendah
antara 0,5 -2,5 kg/cm2 , sehingga sumber
tekanan cukup diperoleh dari tangki air yang
ditempatkan pada ketinggian tertentu