SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Analisis jaringan irigasi lahan kering
Secara umum irigasi didefinisikan sebagai usaha pemberian air kepada
tanah agar dicapai kelembaban tanah yang baik bagi pertumbuhan tanaman,
pemberian air kepada tanah dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu:
pemberian air di permukaan tanah (surface irrigation), pemberian di bawah
permukaan tanah (sub-surface irrigation), pemberian air di atas tanaman secara
curah (sprinkler irrigation) dan pemberian air secara tetes (drip/trickle irrigation).
Pada metoda irigasi curah, air irigasi diberikan dengan cara
menyemprotkan air ke udara dan menjatuhkannya di sekitar tanaman seperti
hujan. Penyemprotan dilakukan dengan mengalirkan air bertekanan melalui
lubang kecil (orifice/nozzle). Tekanan biasanya didapatkan dengan pemompaan.
Untuk mendapatkan penyebaran air yang seragam diperlukan pemilihan
ukuran nozzle, tekanan operasional, spasing atau jarak antar sprinkler yang sesuai
dan laju infiltrasi tanah.
Persoalan yang muncul berkaitan dengan lahan kering, antara lain :
keterbatasan sumber air, topografi tanah yang tidak datar, jenis tanah berpasir,
lapisan olah tanah yang dangkal dan relatif kurang subur, infrastruktur ekonomi
yang terbatas, kondisi kelembagaan yang lemah disamping partisipasi pengusaha
swasta yang masih rendah dikarenakan belum memadainya penerapan teknologi.
Sehingga perlu mendapatkan perhatian khusus, dengan menciptakan berbagai
inovasi teknologi tepat guna, salah satunya yaitu Irigasi sprinkler type BIR V.1.
Irigasi curah/sprinkler type BIR V.1 merupakan salah satu pilihan dalam
menyelesaikan kendala lapangan pada lahan kering dengan efisiensi pemakaian
air > 85 %; dengan demikian menjadikan pengelolaan lahan kering sebagai
sumber daya alternatif yang strategis dalam rangka memenuhi kebutuhan produk
pertanian, memperbaiki kesejahteraan petani dan meningkatkan kemampuan
sektor pertanian dalam pembangunan lokal, regional maupun nasional.
Inovasi Produk Teknologi
Sprinkler type BIR versi 1 adalah nama produk dan type dari penemuan
teknologi irigasi sprinkler, yang didasari oleh Reformasi Pengelolaan Irigasi yang
lebih mengutamakan aspirasi dan partisipasi aktif petani(bottom up) kreatif,
memiliki kesadaran etis yang tinggi tentang pentingnya memanfaatkan
sumberdaya secara produktif, aman, berkelanjutan dan kesesuaian pada kondisi
lahan kering (berpasir), tidak secara penekanan/paksaan dari pusat ke daerah (top
down), oleh sebab itu Balai Irigasi telah berupaya melaksanakan inovasi teknologi
irigasi sesuai dengan kebutuhan dan kondisi lapangan atau daerah; Penemuan
Sistem Sprinkler type BIR versi 1 terdiri dari rekayasa dimensi Nozzle, diameter
0,7 inchi (17,78 mm), panjang 117,5 mm dan sudut 830 untuk mendapatkan
kualitas butiran air yang jatuh lebih seragam, kecil-lembut dan rekayasa variasi
lainnya, dengan tujuan antara lain untuk mendapatkan kecepatan atau sudut geser
putaran, sehingga efisiensi penyebaran air dan keseragaman yang lebih baik;
Sebagian besar komponen dibuat secara home industry, dengan lebih
mengutamakan rekayasa material, mudah didapat dan mudah dikerjakan, sehingga
dapat menekan atau mengurangi biaya investasi atau produksi sampai dengan
30% dibanding dengan sprinkler hasil pabrikasi (import) yang ada di pasaran.
Keunggulan Sprinkler Type BIR V.1
Uji karakteristik atau teknis sprinkler BIR, yang berupa tekanan, radius pancaran,
dan debit sprinkler dengan nozzle 0,7 “, dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Hasil uji teknis sprinkler type BIR Versi 1
Tekanan
(Bar)

Radius

(m) Debit

Visualisasi butiran air

3

31.2

7.56

Lebih banyak butiran besar

3.5

34.2

8.58

Lebih banyak butiran kecil

4.0

36.2

9.11

butiran halus, seragam

4.5

37.4

9.24

butiran halus, seragam

5.0

40.4

9.48

butiran halus dan sedikit kabut

5.5

42.6

10.00

butiran halus dan sedikit kabut

6.0

44.5

10.56

banyak kabut

6.5

46.2

11.16

banyak kabut

7.0

42.4

11.67

banyak kabut

(ltr/detik)

Sumber : Laboratorium, Balai Irigasi
Dari hasil uji teknis tersebut, sprinkler type BIR mempunyai beberapa
keunggulan, antara lain :
1). Diameter nozzle 0,7” dapat menghasilkan ukuran butiran air yang cukup
seragam dan halus dengan cara pengaturan tekanan pada operasi sprinkler. Butiran
air yang besar dapat merugikan/merusak tanaman dan menyebabkan erosi percik
pada permukaan tanah;
2). Kinerja (efisiensi irigasi) sprinkler baik di operasikan pada Tekanan (3.5 –
4.5) bar. butiran air halus, seragam, sehingga sprinkler relatif aman digunakan
untuk semua jenis tanaman dan pada setiap periode (umur tanaman);
3). Mengutamakan produk/rekayasa dalam negeri, material yang relatif mudah
didapat dipasaran dan mudah dikerjakan, sehingga dapat mengurangi biaya
investasi awal;
4). Memanfaatkan dan mengoptimalkan Jaringan Irigasi Air Tanah (JIAT) yang
sudah dibangun pada lahan kering.

Mekanisme Kerja Sprinkler Type BIR V.1
Sprinkler bekerja dengan cara menyemprotkan air bertekanan lewat lubang
nozzle ke udara, semprotan air ini selama perjalanannya akan pecah menjadi
butiran air di udara dan jatuh ke tanah atau tanaman; Suplai air dipompakan
dengan tekanan ≥ 3,0 bar, kemudian di distribusikan melalui jaringan pipa dan
peninggi (riser) diameter pipa 3 inchi, tinggi ± 1,20 mtr di atas permukaan tanah
atau disuaikan dengan tinggi maksimum tanaman yang ditanam; Mekanisme
operasi dari sprinkler adalah berputar (rotating head system), dengan sumbu
vertikal akibat adanya gerakan memukul dari alat pemukul (drive vane) atau
adanya tekanan aliran atau semprotan air dan beban pada lengan ayun (drive
arm), kemudian lengan ayun kembali ke posisi semula karena adanya tegangan
pegas; Sprinkler berputar horizontal dan menghasilkan pola pembasahan
berbentuk lingkaran, atau sesuai dengan pola operasi di lapangan (0-360o).
Respon Pengguna Teknologi
Pada tahun 2009, Sprinkler type BIR V.1, telah mulai dipasarkan dan
dimanfaatkan, sementara hanya pada instansi pemerintah terkait dalam
pengelolaan irigasi Air Tanah Departemen Pekerjaan Umum dan beberapa Dinas
Pertanian Daerah. Penerapan produk ini telah dilakukan di lahan kering pasiran
Desa Akar-akar Kecamatan Bayan Lombok Utara Provinsi NTB, dan daerah
kering yang ada dalam pembinaan Subdit. Air Tanah dan Air Baku Direktorat
Irigasi, Ditjen SDA Dep. PU dan Departemen lainnya, antara lain : PAT Manado,
PAT NTT, PAT Bengawan Solo, Kalimantan Barat, dengan total sebanyak lebih
dari 20 buah sprinkler.
Selama uji coba penerapan di lahan kering pasiran desa Akar-Akar NTB,
dan pada beberapa rangkaian sosialisasi optimalisasi Jaringan Irigasi Air Tanah
(JIAT) dan Pedoman Teknis Perencanaan dan OP Irigasi Sprinkler (BIR
Sprinkler), cukup mendapat respon positif dan masukan dari para pengelola
irigasi air tanah antara lain :
1). Penggunaan Sprinkler type BIR V.1, selain tanaman jagung, di beberapa
daerah sudah mulai diterapkan untuk tanaman yang mempunyai nilai ekonomis
tinggi seperti tanaman nilam, cabe, tomat, jagung, tembakau, dll, bahkan di lahan
kering provinsi NTB, sprinkler ini biasa dan aman digunakan untuk menyiram
tanaman padi gogo (dalam rangka stok pangan), yang nota bene tanaman padi
rawan terhadap sebaran butiran air irigasi curah;
2). Banyak masukan juga dari para pengelola irigasi air tanah daerah, bahwa
inovasi teknologi ini tidak hanya terbatas pada satu type gun sprinkler, namun
perlu di hasilkan type-type lain yang mampu mengakomodir keperluan untuk
jaringan yang mempunyai debit–debit kecil di sumber air, sehingga bisa lebih
berdaya dan tepatguna sesuai kondisi lapangan pengguna tekologi
Kriteria desain
Dalam pemanfaatan teknologi irigasi sprinkler perlu dipertimbangkan
kriteria desain dalam rangka penyesuaian dengan kondisi lapangan, antara lain :
iklim, kondisi lahan, sumber air, jenis tanaman, dan sosial ekonomi, seperti dalam
tabel 2.
Tabel 2. Kriteria kesesuaian lahan dengan teknologi irigasi sprinkler BIR V.1
No Kriteria

Uraian

Keterangan

1

Zona agroklimat E, D dan C3

Lahan kering

Iklim

Arah angin tidak berubah-ubah
Kecepatan angin < 4,4 m/ detik
2

Lahan

Tekstur tanah kasar, solum dangkal

Tanah Pasiran

Jenis tanah : Regosol, Litosol, glumusol,
dan andosol
Laju infiltrasi tinggi atau > 4 mm/jam
Peka terhadap erosi
Luas dan bentuk petakan sebaiknya teratur
3

Sumber Air

Air tanah, mata air dan air permukaan Debit
air
(sungai, danau, embung, dan waduk)
memadai
dan
tekanan pompa air
Kualitas air tidak mengandung kotoran dan> 3,0 bar
bahan kimia (Fe)
4

Tanaman

Jenis tanaman yang dikembangkan bernilaiJagung, dll
ekonomi tinggi atau menguntungkan

5

Sosial ekonomiMotivasi dan partisipasi petani tinggi
Kemampuan teknis dan finansial pengelola
atau petani memadai
Kelembagaan usahatani yang siap

Sedangkan dalam tahapan desain kriteria untuk hidrolika jaringan pipa,
secara umum parameter yang perlu diperhatikan antara lain : tata letak sprinkler
dan jaringan pipa, diameter pipa dan kebutuhan tenaga atau tekanan pompa,
Spesifikasi desain, material dan komponen Sprinkler Type BIR Versi 1 dapat
dilihat berikut ini :

Diameter, dan panjang Nozzle

: 0,7 inchi (17,78 mm), 117,5 mm

Sudut dalam Nozzle

: 830

Material & Komponen

:

HD Lower bearing chamber

: Stainless Steel

Stopper

: Allumunium

Trip lever

: Allumunium, Stainless Steel

Shift lever

: Stainless

Arm Weight

: Iron

Drive Arm

: Allumunium/ Stainless Steel

Nozzle

: Allumunium

Drive Vane

: Plastic elastic carbon

Body (Tube & Elbow)

: Stainless Steel

Brake Ring

: Blue Nylon

Quick Coupling (male female)

: Brass

Pipa Riser

: 3 inchi

Kapasitas tekanan sprinkler

: 3.0 – 7.0 Bar
Tekanan operasional (direkomendasikan)

: 3.5 – 6.5 Bar

Tekanan optimal

: 3.5 – 4.5 Bar

Radius pancaran maksimum

: 46.2 m

Debit

: 8.50 – 11.20 liter/det

Keseragaman penyiraman

: > 85%

Arm Weight

: 1050 gr – 1250 gr

Rata-rata putaran per menit

: 1.7

Pergeseran sudut putar

: 3-4 derajat

Ukuran butiran air semprotan

: 0.5 mm – 4 mm

Berat Sprinkler

: ± 22,5 Kg

Rekomendasi Penerapan Sprinkler Type BIR V.1
Penerapan Sprinkler Type BIR V.1 dilapangan akan mendapatkan hasil yang
optimal, dengan rekomendasi, sebagai berikut :
1) Diperlukan pompa (centrifugal, turbine, submersible) dengan tekanan ≥ 3,0
bar
2) Ketersediaan debit pompa pada JIAT yang ada didaerah, untuk itu diperlukan
modifikasi atau penyesuaian dalam operasinya;
3)

Kelembagaan dan tenaga terampil dalam operasi dan pemeliharaan.

Biaya Investasi, dan Biaya O&P
Biaya Investasi
Biaya investasi sangat erat hubungannya antara biaya investasi sprinkler dengan
biaya investasi jaringannya sendiri. Pengeluaran biaya investasi pembangunan
jaringan irigasi sprinkler perlu dipertimbangkan antara komoditas tanaman yang
akan dihasilkan. Tentunya pemilihan komoditas tersebut adalah tanaman yang
mempunyai nilai ekonomis tinggi, sehingga dalam jangka waktu tidak terlalu
lama biaya investasi akan segera kembali. Sebagai gambaran penggunaan
Sprinkler type BIR V.1 yang menguntungkan dan telah dirasakan oleh petani
lahan kering di NTB, petani mampu dan berhasil mendapatkan keuntungan
(Benefit Cost Ratio 2,2) hasil usahatani bercocok tanam jagung menggunakan
irigasi sprinkler > Rp.10 juta/Ha/musim, dengan hasil panen 7.34 ton/Ha.
Sedangkan dalam perhitungan atau estimasi biaya investasi penggunaan Sprinkler
type BIR V.1 perlu dipertimbangkan berbagai hal sesuai dengan kondisi yang
telah direncanakan, antara lain :
1). Jumlah kebutuhan sprinkler dalam satu jaringan irigasi tergantung kepada
luasan lahan irigasi yang akan dilayani dan ketersediaan air pada sumbernya,
namun untuk kemudahan dalam operasi sebaiknya disiapkan (2-4) buah sprinkler
dalam satu lokasi jaringan irigasi.
2). Kebutuhan biaya investasi pembuatan jaringan irigasi sprinkler belum
termasuk pompa dan rumah pompa diperkirakan berkisar + 50 juta/ Ha, dengan
asumsi harga TA. 2008;
3). Jika dilihat dari keuntungan petani yang di dapatkan Rp. 10 juta/Ha/musim,
maka untuk biaya investasi jaringan irigasi seluas 10 Ha, dapat dikembalikan
paling tidak dalam kurun waktu 3 tahun (6 kali musim tanam) sudah bisa kembali;
4). Jika diasumsikan dengan luasan layanan irigasi 10 Ha, maka biaya investasi
sprinkler setiap lokasi berkisar (6-12) % dari biaya investasi pembuatan jaringan.
Biaya Operasi dan Pemeliharaan
Kebutuhan biaya operasi dan pemeliharaan irigasi sprinkler, secara umum lebih
hemat dan menguntungkan dibandingkan dengan irigasi konvensional yang biasa
dilakukan petani-petani lahan kering, seperti irigasi genangan atau oncoran di
lahan pasiran NTB.
Penghematan dan keuntungan tersebut, antara lain :
1). Biaya operasi pompa dengan irigasi sprinkler mampu menghemat lebih dari
2 kali lipat atau ± 70 %, jika dibandingkan dengan irigasi konvensional;
2). Waktu operasi menjadi lebih singkat karena dengan irigasi sprinkler ini air
langsung sampai pada tanaman;
3). Efisiensi penggunaan air meningkat, (± 85 %) karena dengan Irigasi
sprinkler ini tidak banyak air yang terbuang atau banyak kehilangan air disaluran
dan tidak sampai pada tanaman, jika dibanding dengan irigasi konvensional;.
4). Biaya pemeliharaan jaringan dan sprinkler relatif kecil, jika tidak terjadi
kerusakan pada jaringan atau komponen sprinkler, biasanya biaya pemeliharaan
cukup besar untuk perawatan pompa, seperti penggantian sparepart dan pencucian
sumur pompa (re-develop), masih dilakukan oleh pihak Dinas Pengelola Irigasi
Pemerintah Daerah terkait.

http://litbang.pu.go.id/sprinkler-type-bir-v-1-balai-irigasireform.balitbang.pu.go.id

More Related Content

Similar to IrSprinklerLahanKering

Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi
Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi AgroteknologiIrigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi
Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi AgroteknologiPurwandaru Widyasunu
 
PENGAIRAN PADA TANAMAN HORTIKULTURA.pptx
PENGAIRAN PADA TANAMAN HORTIKULTURA.pptxPENGAIRAN PADA TANAMAN HORTIKULTURA.pptx
PENGAIRAN PADA TANAMAN HORTIKULTURA.pptxhenny15
 
Pengurusan Air Dalam Pertanian
Pengurusan Air Dalam PertanianPengurusan Air Dalam Pertanian
Pengurusan Air Dalam PertanianJuradi Durjari
 
Biem``biem irigasi
Biem``biem  irigasiBiem``biem  irigasi
Biem``biem irigasiAbdul Aziz
 
Power point pa bab v
Power point pa bab vPower point pa bab v
Power point pa bab vkasimusman
 
Analisis kebutuhan air (fao)
Analisis kebutuhan air (fao)Analisis kebutuhan air (fao)
Analisis kebutuhan air (fao)Faisal Issa
 
Reka Bentuk Fertigasi
Reka Bentuk FertigasiReka Bentuk Fertigasi
Reka Bentuk Fertigasirodziah anuar
 
395135768-279891529-PEMELIHARAAN-IRIGASI-ppt.ppt
395135768-279891529-PEMELIHARAAN-IRIGASI-ppt.ppt395135768-279891529-PEMELIHARAAN-IRIGASI-ppt.ppt
395135768-279891529-PEMELIHARAAN-IRIGASI-ppt.pptErvanKamal2
 
Makalah_58 Pada dasarnya konservasi lahan diarahkan untuk memulihkan
Makalah_58 Pada dasarnya konservasi lahan diarahkan untuk memulihkanMakalah_58 Pada dasarnya konservasi lahan diarahkan untuk memulihkan
Makalah_58 Pada dasarnya konservasi lahan diarahkan untuk memulihkanBondan the Planter of Palm Oil
 
Analisis efisiensi Irigasi tetes dengan air irigasi tanaman jagung
Analisis efisiensi Irigasi tetes dengan air irigasi tanaman jagungAnalisis efisiensi Irigasi tetes dengan air irigasi tanaman jagung
Analisis efisiensi Irigasi tetes dengan air irigasi tanaman jagungTwiko Silandro Putra
 
Inspeksi_dan_Pemeliharaan_Drainase (1).pptx
Inspeksi_dan_Pemeliharaan_Drainase (1).pptxInspeksi_dan_Pemeliharaan_Drainase (1).pptx
Inspeksi_dan_Pemeliharaan_Drainase (1).pptxArieMahardikaPageno
 
Topik 9 Kuliah-drainase permukaan-dkk
Topik 9 Kuliah-drainase permukaan-dkkTopik 9 Kuliah-drainase permukaan-dkk
Topik 9 Kuliah-drainase permukaan-dkkDedi Kusnadi Kalsim
 
perencanaan intake
perencanaan intakeperencanaan intake
perencanaan intakeReza Nuari
 

Similar to IrSprinklerLahanKering (20)

12 irigasi tetes
12   irigasi tetes12   irigasi tetes
12 irigasi tetes
 
Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi
Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi AgroteknologiIrigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi
Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi
 
PENGAIRAN PADA TANAMAN HORTIKULTURA.pptx
PENGAIRAN PADA TANAMAN HORTIKULTURA.pptxPENGAIRAN PADA TANAMAN HORTIKULTURA.pptx
PENGAIRAN PADA TANAMAN HORTIKULTURA.pptx
 
Pengurusan Air Dalam Pertanian
Pengurusan Air Dalam PertanianPengurusan Air Dalam Pertanian
Pengurusan Air Dalam Pertanian
 
Sda
SdaSda
Sda
 
Biem``biem irigasi
Biem``biem  irigasiBiem``biem  irigasi
Biem``biem irigasi
 
Power point pa bab v
Power point pa bab vPower point pa bab v
Power point pa bab v
 
KONSERVASI AIR 2022.ppt
KONSERVASI  AIR 2022.pptKONSERVASI  AIR 2022.ppt
KONSERVASI AIR 2022.ppt
 
Analisis kebutuhan air (fao)
Analisis kebutuhan air (fao)Analisis kebutuhan air (fao)
Analisis kebutuhan air (fao)
 
Reka Bentuk Fertigasi
Reka Bentuk FertigasiReka Bentuk Fertigasi
Reka Bentuk Fertigasi
 
395135768-279891529-PEMELIHARAAN-IRIGASI-ppt.ppt
395135768-279891529-PEMELIHARAAN-IRIGASI-ppt.ppt395135768-279891529-PEMELIHARAAN-IRIGASI-ppt.ppt
395135768-279891529-PEMELIHARAAN-IRIGASI-ppt.ppt
 
Makalah_58 Pada dasarnya konservasi lahan diarahkan untuk memulihkan
Makalah_58 Pada dasarnya konservasi lahan diarahkan untuk memulihkanMakalah_58 Pada dasarnya konservasi lahan diarahkan untuk memulihkan
Makalah_58 Pada dasarnya konservasi lahan diarahkan untuk memulihkan
 
Analisis efisiensi Irigasi tetes dengan air irigasi tanaman jagung
Analisis efisiensi Irigasi tetes dengan air irigasi tanaman jagungAnalisis efisiensi Irigasi tetes dengan air irigasi tanaman jagung
Analisis efisiensi Irigasi tetes dengan air irigasi tanaman jagung
 
Inspeksi_dan_Pemeliharaan_Drainase (1).pptx
Inspeksi_dan_Pemeliharaan_Drainase (1).pptxInspeksi_dan_Pemeliharaan_Drainase (1).pptx
Inspeksi_dan_Pemeliharaan_Drainase (1).pptx
 
Topik 9 Kuliah-drainase permukaan-dkk
Topik 9 Kuliah-drainase permukaan-dkkTopik 9 Kuliah-drainase permukaan-dkk
Topik 9 Kuliah-drainase permukaan-dkk
 
perencanaan intake
perencanaan intakeperencanaan intake
perencanaan intake
 
Konservasi tanah dan air
Konservasi tanah dan airKonservasi tanah dan air
Konservasi tanah dan air
 
Konservasi tanah dan air
Konservasi tanah dan airKonservasi tanah dan air
Konservasi tanah dan air
 
Konservasi tanah dan air.
Konservasi tanah dan air.Konservasi tanah dan air.
Konservasi tanah dan air.
 
Konservasi tanah dan air
Konservasi tanah dan airKonservasi tanah dan air
Konservasi tanah dan air
 

IrSprinklerLahanKering

  • 1. Analisis jaringan irigasi lahan kering Secara umum irigasi didefinisikan sebagai usaha pemberian air kepada tanah agar dicapai kelembaban tanah yang baik bagi pertumbuhan tanaman, pemberian air kepada tanah dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu: pemberian air di permukaan tanah (surface irrigation), pemberian di bawah permukaan tanah (sub-surface irrigation), pemberian air di atas tanaman secara curah (sprinkler irrigation) dan pemberian air secara tetes (drip/trickle irrigation). Pada metoda irigasi curah, air irigasi diberikan dengan cara menyemprotkan air ke udara dan menjatuhkannya di sekitar tanaman seperti hujan. Penyemprotan dilakukan dengan mengalirkan air bertekanan melalui lubang kecil (orifice/nozzle). Tekanan biasanya didapatkan dengan pemompaan. Untuk mendapatkan penyebaran air yang seragam diperlukan pemilihan ukuran nozzle, tekanan operasional, spasing atau jarak antar sprinkler yang sesuai dan laju infiltrasi tanah. Persoalan yang muncul berkaitan dengan lahan kering, antara lain : keterbatasan sumber air, topografi tanah yang tidak datar, jenis tanah berpasir, lapisan olah tanah yang dangkal dan relatif kurang subur, infrastruktur ekonomi yang terbatas, kondisi kelembagaan yang lemah disamping partisipasi pengusaha swasta yang masih rendah dikarenakan belum memadainya penerapan teknologi. Sehingga perlu mendapatkan perhatian khusus, dengan menciptakan berbagai inovasi teknologi tepat guna, salah satunya yaitu Irigasi sprinkler type BIR V.1. Irigasi curah/sprinkler type BIR V.1 merupakan salah satu pilihan dalam menyelesaikan kendala lapangan pada lahan kering dengan efisiensi pemakaian air > 85 %; dengan demikian menjadikan pengelolaan lahan kering sebagai sumber daya alternatif yang strategis dalam rangka memenuhi kebutuhan produk pertanian, memperbaiki kesejahteraan petani dan meningkatkan kemampuan sektor pertanian dalam pembangunan lokal, regional maupun nasional. Inovasi Produk Teknologi Sprinkler type BIR versi 1 adalah nama produk dan type dari penemuan teknologi irigasi sprinkler, yang didasari oleh Reformasi Pengelolaan Irigasi yang lebih mengutamakan aspirasi dan partisipasi aktif petani(bottom up) kreatif, memiliki kesadaran etis yang tinggi tentang pentingnya memanfaatkan sumberdaya secara produktif, aman, berkelanjutan dan kesesuaian pada kondisi lahan kering (berpasir), tidak secara penekanan/paksaan dari pusat ke daerah (top down), oleh sebab itu Balai Irigasi telah berupaya melaksanakan inovasi teknologi irigasi sesuai dengan kebutuhan dan kondisi lapangan atau daerah; Penemuan Sistem Sprinkler type BIR versi 1 terdiri dari rekayasa dimensi Nozzle, diameter 0,7 inchi (17,78 mm), panjang 117,5 mm dan sudut 830 untuk mendapatkan
  • 2. kualitas butiran air yang jatuh lebih seragam, kecil-lembut dan rekayasa variasi lainnya, dengan tujuan antara lain untuk mendapatkan kecepatan atau sudut geser putaran, sehingga efisiensi penyebaran air dan keseragaman yang lebih baik; Sebagian besar komponen dibuat secara home industry, dengan lebih mengutamakan rekayasa material, mudah didapat dan mudah dikerjakan, sehingga dapat menekan atau mengurangi biaya investasi atau produksi sampai dengan 30% dibanding dengan sprinkler hasil pabrikasi (import) yang ada di pasaran. Keunggulan Sprinkler Type BIR V.1 Uji karakteristik atau teknis sprinkler BIR, yang berupa tekanan, radius pancaran, dan debit sprinkler dengan nozzle 0,7 “, dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Hasil uji teknis sprinkler type BIR Versi 1 Tekanan (Bar) Radius (m) Debit Visualisasi butiran air 3 31.2 7.56 Lebih banyak butiran besar 3.5 34.2 8.58 Lebih banyak butiran kecil 4.0 36.2 9.11 butiran halus, seragam 4.5 37.4 9.24 butiran halus, seragam 5.0 40.4 9.48 butiran halus dan sedikit kabut 5.5 42.6 10.00 butiran halus dan sedikit kabut 6.0 44.5 10.56 banyak kabut 6.5 46.2 11.16 banyak kabut 7.0 42.4 11.67 banyak kabut (ltr/detik) Sumber : Laboratorium, Balai Irigasi Dari hasil uji teknis tersebut, sprinkler type BIR mempunyai beberapa keunggulan, antara lain : 1). Diameter nozzle 0,7” dapat menghasilkan ukuran butiran air yang cukup seragam dan halus dengan cara pengaturan tekanan pada operasi sprinkler. Butiran air yang besar dapat merugikan/merusak tanaman dan menyebabkan erosi percik pada permukaan tanah;
  • 3. 2). Kinerja (efisiensi irigasi) sprinkler baik di operasikan pada Tekanan (3.5 – 4.5) bar. butiran air halus, seragam, sehingga sprinkler relatif aman digunakan untuk semua jenis tanaman dan pada setiap periode (umur tanaman); 3). Mengutamakan produk/rekayasa dalam negeri, material yang relatif mudah didapat dipasaran dan mudah dikerjakan, sehingga dapat mengurangi biaya investasi awal; 4). Memanfaatkan dan mengoptimalkan Jaringan Irigasi Air Tanah (JIAT) yang sudah dibangun pada lahan kering. Mekanisme Kerja Sprinkler Type BIR V.1 Sprinkler bekerja dengan cara menyemprotkan air bertekanan lewat lubang nozzle ke udara, semprotan air ini selama perjalanannya akan pecah menjadi butiran air di udara dan jatuh ke tanah atau tanaman; Suplai air dipompakan dengan tekanan ≥ 3,0 bar, kemudian di distribusikan melalui jaringan pipa dan peninggi (riser) diameter pipa 3 inchi, tinggi ± 1,20 mtr di atas permukaan tanah atau disuaikan dengan tinggi maksimum tanaman yang ditanam; Mekanisme operasi dari sprinkler adalah berputar (rotating head system), dengan sumbu vertikal akibat adanya gerakan memukul dari alat pemukul (drive vane) atau adanya tekanan aliran atau semprotan air dan beban pada lengan ayun (drive arm), kemudian lengan ayun kembali ke posisi semula karena adanya tegangan pegas; Sprinkler berputar horizontal dan menghasilkan pola pembasahan berbentuk lingkaran, atau sesuai dengan pola operasi di lapangan (0-360o). Respon Pengguna Teknologi Pada tahun 2009, Sprinkler type BIR V.1, telah mulai dipasarkan dan dimanfaatkan, sementara hanya pada instansi pemerintah terkait dalam pengelolaan irigasi Air Tanah Departemen Pekerjaan Umum dan beberapa Dinas Pertanian Daerah. Penerapan produk ini telah dilakukan di lahan kering pasiran Desa Akar-akar Kecamatan Bayan Lombok Utara Provinsi NTB, dan daerah kering yang ada dalam pembinaan Subdit. Air Tanah dan Air Baku Direktorat Irigasi, Ditjen SDA Dep. PU dan Departemen lainnya, antara lain : PAT Manado, PAT NTT, PAT Bengawan Solo, Kalimantan Barat, dengan total sebanyak lebih dari 20 buah sprinkler. Selama uji coba penerapan di lahan kering pasiran desa Akar-Akar NTB, dan pada beberapa rangkaian sosialisasi optimalisasi Jaringan Irigasi Air Tanah (JIAT) dan Pedoman Teknis Perencanaan dan OP Irigasi Sprinkler (BIR Sprinkler), cukup mendapat respon positif dan masukan dari para pengelola irigasi air tanah antara lain :
  • 4. 1). Penggunaan Sprinkler type BIR V.1, selain tanaman jagung, di beberapa daerah sudah mulai diterapkan untuk tanaman yang mempunyai nilai ekonomis tinggi seperti tanaman nilam, cabe, tomat, jagung, tembakau, dll, bahkan di lahan kering provinsi NTB, sprinkler ini biasa dan aman digunakan untuk menyiram tanaman padi gogo (dalam rangka stok pangan), yang nota bene tanaman padi rawan terhadap sebaran butiran air irigasi curah; 2). Banyak masukan juga dari para pengelola irigasi air tanah daerah, bahwa inovasi teknologi ini tidak hanya terbatas pada satu type gun sprinkler, namun perlu di hasilkan type-type lain yang mampu mengakomodir keperluan untuk jaringan yang mempunyai debit–debit kecil di sumber air, sehingga bisa lebih berdaya dan tepatguna sesuai kondisi lapangan pengguna tekologi Kriteria desain Dalam pemanfaatan teknologi irigasi sprinkler perlu dipertimbangkan kriteria desain dalam rangka penyesuaian dengan kondisi lapangan, antara lain : iklim, kondisi lahan, sumber air, jenis tanaman, dan sosial ekonomi, seperti dalam tabel 2. Tabel 2. Kriteria kesesuaian lahan dengan teknologi irigasi sprinkler BIR V.1 No Kriteria Uraian Keterangan 1 Zona agroklimat E, D dan C3 Lahan kering Iklim Arah angin tidak berubah-ubah Kecepatan angin < 4,4 m/ detik 2 Lahan Tekstur tanah kasar, solum dangkal Tanah Pasiran Jenis tanah : Regosol, Litosol, glumusol, dan andosol Laju infiltrasi tinggi atau > 4 mm/jam Peka terhadap erosi Luas dan bentuk petakan sebaiknya teratur 3 Sumber Air Air tanah, mata air dan air permukaan Debit air (sungai, danau, embung, dan waduk) memadai dan tekanan pompa air Kualitas air tidak mengandung kotoran dan> 3,0 bar bahan kimia (Fe)
  • 5. 4 Tanaman Jenis tanaman yang dikembangkan bernilaiJagung, dll ekonomi tinggi atau menguntungkan 5 Sosial ekonomiMotivasi dan partisipasi petani tinggi Kemampuan teknis dan finansial pengelola atau petani memadai Kelembagaan usahatani yang siap Sedangkan dalam tahapan desain kriteria untuk hidrolika jaringan pipa, secara umum parameter yang perlu diperhatikan antara lain : tata letak sprinkler dan jaringan pipa, diameter pipa dan kebutuhan tenaga atau tekanan pompa, Spesifikasi desain, material dan komponen Sprinkler Type BIR Versi 1 dapat dilihat berikut ini : Diameter, dan panjang Nozzle : 0,7 inchi (17,78 mm), 117,5 mm Sudut dalam Nozzle : 830 Material & Komponen : HD Lower bearing chamber : Stainless Steel Stopper : Allumunium Trip lever : Allumunium, Stainless Steel Shift lever : Stainless Arm Weight : Iron Drive Arm : Allumunium/ Stainless Steel Nozzle : Allumunium Drive Vane : Plastic elastic carbon Body (Tube & Elbow) : Stainless Steel Brake Ring : Blue Nylon Quick Coupling (male female) : Brass Pipa Riser : 3 inchi Kapasitas tekanan sprinkler : 3.0 – 7.0 Bar
  • 6. Tekanan operasional (direkomendasikan) : 3.5 – 6.5 Bar Tekanan optimal : 3.5 – 4.5 Bar Radius pancaran maksimum : 46.2 m Debit : 8.50 – 11.20 liter/det Keseragaman penyiraman : > 85% Arm Weight : 1050 gr – 1250 gr Rata-rata putaran per menit : 1.7 Pergeseran sudut putar : 3-4 derajat Ukuran butiran air semprotan : 0.5 mm – 4 mm Berat Sprinkler : ± 22,5 Kg Rekomendasi Penerapan Sprinkler Type BIR V.1 Penerapan Sprinkler Type BIR V.1 dilapangan akan mendapatkan hasil yang optimal, dengan rekomendasi, sebagai berikut : 1) Diperlukan pompa (centrifugal, turbine, submersible) dengan tekanan ≥ 3,0 bar 2) Ketersediaan debit pompa pada JIAT yang ada didaerah, untuk itu diperlukan modifikasi atau penyesuaian dalam operasinya; 3) Kelembagaan dan tenaga terampil dalam operasi dan pemeliharaan. Biaya Investasi, dan Biaya O&P Biaya Investasi Biaya investasi sangat erat hubungannya antara biaya investasi sprinkler dengan biaya investasi jaringannya sendiri. Pengeluaran biaya investasi pembangunan jaringan irigasi sprinkler perlu dipertimbangkan antara komoditas tanaman yang akan dihasilkan. Tentunya pemilihan komoditas tersebut adalah tanaman yang mempunyai nilai ekonomis tinggi, sehingga dalam jangka waktu tidak terlalu lama biaya investasi akan segera kembali. Sebagai gambaran penggunaan Sprinkler type BIR V.1 yang menguntungkan dan telah dirasakan oleh petani lahan kering di NTB, petani mampu dan berhasil mendapatkan keuntungan
  • 7. (Benefit Cost Ratio 2,2) hasil usahatani bercocok tanam jagung menggunakan irigasi sprinkler > Rp.10 juta/Ha/musim, dengan hasil panen 7.34 ton/Ha. Sedangkan dalam perhitungan atau estimasi biaya investasi penggunaan Sprinkler type BIR V.1 perlu dipertimbangkan berbagai hal sesuai dengan kondisi yang telah direncanakan, antara lain : 1). Jumlah kebutuhan sprinkler dalam satu jaringan irigasi tergantung kepada luasan lahan irigasi yang akan dilayani dan ketersediaan air pada sumbernya, namun untuk kemudahan dalam operasi sebaiknya disiapkan (2-4) buah sprinkler dalam satu lokasi jaringan irigasi. 2). Kebutuhan biaya investasi pembuatan jaringan irigasi sprinkler belum termasuk pompa dan rumah pompa diperkirakan berkisar + 50 juta/ Ha, dengan asumsi harga TA. 2008; 3). Jika dilihat dari keuntungan petani yang di dapatkan Rp. 10 juta/Ha/musim, maka untuk biaya investasi jaringan irigasi seluas 10 Ha, dapat dikembalikan paling tidak dalam kurun waktu 3 tahun (6 kali musim tanam) sudah bisa kembali; 4). Jika diasumsikan dengan luasan layanan irigasi 10 Ha, maka biaya investasi sprinkler setiap lokasi berkisar (6-12) % dari biaya investasi pembuatan jaringan. Biaya Operasi dan Pemeliharaan Kebutuhan biaya operasi dan pemeliharaan irigasi sprinkler, secara umum lebih hemat dan menguntungkan dibandingkan dengan irigasi konvensional yang biasa dilakukan petani-petani lahan kering, seperti irigasi genangan atau oncoran di lahan pasiran NTB. Penghematan dan keuntungan tersebut, antara lain : 1). Biaya operasi pompa dengan irigasi sprinkler mampu menghemat lebih dari 2 kali lipat atau ± 70 %, jika dibandingkan dengan irigasi konvensional; 2). Waktu operasi menjadi lebih singkat karena dengan irigasi sprinkler ini air langsung sampai pada tanaman; 3). Efisiensi penggunaan air meningkat, (± 85 %) karena dengan Irigasi sprinkler ini tidak banyak air yang terbuang atau banyak kehilangan air disaluran dan tidak sampai pada tanaman, jika dibanding dengan irigasi konvensional;. 4). Biaya pemeliharaan jaringan dan sprinkler relatif kecil, jika tidak terjadi kerusakan pada jaringan atau komponen sprinkler, biasanya biaya pemeliharaan cukup besar untuk perawatan pompa, seperti penggantian sparepart dan pencucian
  • 8. sumur pompa (re-develop), masih dilakukan oleh pihak Dinas Pengelola Irigasi Pemerintah Daerah terkait. http://litbang.pu.go.id/sprinkler-type-bir-v-1-balai-irigasireform.balitbang.pu.go.id