1. Struktur shell merupakan struktur tipis dan lengkung yang kuat meski tipis, terinspirasi dari alam.
2. Struktur ini memungkinkan pembangunan bangunan besar dengan bentangan luas seperti auditorium.
3. Perancangan auditorium perlu mempertimbangkan struktur shell serta faktor lain seperti kapasitas, sirkulasi, dan kenyamanan pengunjung.
Setya Kurniawan - #1 Arsitektur & Struktur Bangunan 2017.05.20 IND TEXTSetya Kurniawan
Introduction of relationship between the choice of structure system according to its architectural concept. A preliminary study to help architects better understand structural theory and case studies
Setya Kurniawan - #1 Arsitektur & Struktur Bangunan 2017.05.20 IND TEXTSetya Kurniawan
Introduction of relationship between the choice of structure system according to its architectural concept. A preliminary study to help architects better understand structural theory and case studies
Rekayasa Gempa - UAS Analisa konstruksi tahan gempa rumah tradisional suku be...noussevarenna
Semoga bermanfaat :)
Tolong jangan mengupload file ini kembali yaa, jika ingin mengupload kembali, copy url dan sertakan akun ini sebagai sumber ^^ Terima kasih
Pengertian
High rise building atau bangunan tinggi merupakan istilah yang sering digunakan merujuk kepada bangunan yang memiliki struktur menjulang tinggi atau bangunan dengan jumlah tingkat yang banyak.
Sebuah bangunan dapat disebut bangunan tinggi atau high rise building jika bangunan tersebut memiliki ketinggian 23 meter hingga 150 meter di atas tanah. Bangunan tinggi akan ideal ditinggali jika ada lift atau elevator dan tentunya didukung oleh struktur bangunan yang kuat dan tahan lama.
High rise building memiliki bentuk fisik yang langsing dan tinggi. Perbedaan antara luasan tapak dan ketinggiannya cukup signifikan. Sesuai dengan tujuan high rise building untuk menambah ruang dengan keterbatasan lahan, bangunan ini memiliki luasan tapak yang kecil yaitu 750 m2 sampai dengan 1500m 2, dengan setiap lantainya memiliki ketinggian 3,75 m.
Karakteristik
• Tinggi Bangunan
Seperti yang disebutkan diatas sebuah bangunan disebut bangunan tinggi atau high rise building apabila memiliki ketinggian setidaknya 23 meter atau 6 lantai.bangunan semacam ini sudah banyak ditemukan di kota-kota besar di indonesia.
• Luas Per Lantai
Bangunan tinggi merupakan bangunan yang hemat lahan dan biasanya memiliki luas tapak yang kecil karena titik umumnya luas pantai berkisar antara 750 m2 hingga 1500 meter persegi.
• Tipe Struktur
Sebuah bangunan tinggi harus didukung dengan struktur yang kuat menahan beban bangunan maupun momen dari ketinggiannya. Ada tiga macam struktur yaitu open frame, flat slab dan bearing wall system. Dari ketiga tipe ini tipe yang paling banyak digunakan adalah open frame karena lebih efisien dalam penggunaan material.
• Tipikal
Umumnya denah lantai bangunan tinggi memiliki bentuk yang tipikal lurus ke atas.dengan membuat lantai yang tipikal ke atas maka akan memudahkan dalam perencanaan dan pelaksanaannya terutama dari segi struktur. Biasanya ukuran lantai akan mengecil keatas untuk menekan moment akibat ketinggian bangunan.
• Keterbatasan Lahan
Bangunan tinggi merupakan salah satu solusi menghadapi masalah keterbatasan lahan. Namun dengan keterbatasan lahan ini biasanya bangunan tinggi akan menggunakan area parkir bertingkat. Dengan keterbatasan lahan maka bangunan tinggi biasanya jarang yang memiliki landscape yang baik kecuali menggunakan vertical garden atau sky garden.
• Risiko Angin Dan Gempa
Biasanya bangunan tinggi memiliki bentuk yang langsing dan tinggi. Secara fisika maka bangunan ini akan sangat dipengaruhi oleh adanya gempa maupun tekanan angin dari sekeliling bangunan. Untuk itu biasanya bangunan tinggi memiliki sistem aerodinamika yang baik serta struktur yang dapat bertahan dalam goncangan.
• Resiko Roboh
Semakin tinggi sebuah bangunan maka semakin besar pula resikonya untuk roboh. Berdasarkan hal ini maka pembangunan sebuah high rise building memerlukan perencanaan yang matang dan antisipasi berbagai kemungkinan yang dapat terjadi saat pelaksanaan konstruksi.
• Kompleksitas Tinggi
Pembangunan sebuah high rise building
Penerapan Struktur Bentang Lebar Pada Bangunan Masjid di BengkuluRabiyatul Adawiyah
Abstrak.
Berdasarkan hadist terdapat kebutuhan dalam fungsi bangunan masjid untuk jamaahnya merapatkan shaf dan menghindari tiang ketika sholat. Ternyata dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, hal ini membawa kita kepada kemungkinan membangung masjid tanpa tiang. Tapi, adakah dalam hadist hal yang harus diperhatikan ketika membangun sebuah bangunan masjid? Makalah ini membahas kemungkinan dalam membangun masjid tanpa tiang dari sudut pandang islam dan arsitektur. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat pedoman perancangan masjid bentang lebar dengan memperhatikan ketentuan daya tampung. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan mengumpulkan dan mengolah data literatur. Hasil dari penelitian ini berupa pedoman peracangan sebuah masjid bentang lebar di Bengkulu.
Rekayasa Gempa - UAS Analisa konstruksi tahan gempa rumah tradisional suku be...noussevarenna
Semoga bermanfaat :)
Tolong jangan mengupload file ini kembali yaa, jika ingin mengupload kembali, copy url dan sertakan akun ini sebagai sumber ^^ Terima kasih
Pengertian
High rise building atau bangunan tinggi merupakan istilah yang sering digunakan merujuk kepada bangunan yang memiliki struktur menjulang tinggi atau bangunan dengan jumlah tingkat yang banyak.
Sebuah bangunan dapat disebut bangunan tinggi atau high rise building jika bangunan tersebut memiliki ketinggian 23 meter hingga 150 meter di atas tanah. Bangunan tinggi akan ideal ditinggali jika ada lift atau elevator dan tentunya didukung oleh struktur bangunan yang kuat dan tahan lama.
High rise building memiliki bentuk fisik yang langsing dan tinggi. Perbedaan antara luasan tapak dan ketinggiannya cukup signifikan. Sesuai dengan tujuan high rise building untuk menambah ruang dengan keterbatasan lahan, bangunan ini memiliki luasan tapak yang kecil yaitu 750 m2 sampai dengan 1500m 2, dengan setiap lantainya memiliki ketinggian 3,75 m.
Karakteristik
• Tinggi Bangunan
Seperti yang disebutkan diatas sebuah bangunan disebut bangunan tinggi atau high rise building apabila memiliki ketinggian setidaknya 23 meter atau 6 lantai.bangunan semacam ini sudah banyak ditemukan di kota-kota besar di indonesia.
• Luas Per Lantai
Bangunan tinggi merupakan bangunan yang hemat lahan dan biasanya memiliki luas tapak yang kecil karena titik umumnya luas pantai berkisar antara 750 m2 hingga 1500 meter persegi.
• Tipe Struktur
Sebuah bangunan tinggi harus didukung dengan struktur yang kuat menahan beban bangunan maupun momen dari ketinggiannya. Ada tiga macam struktur yaitu open frame, flat slab dan bearing wall system. Dari ketiga tipe ini tipe yang paling banyak digunakan adalah open frame karena lebih efisien dalam penggunaan material.
• Tipikal
Umumnya denah lantai bangunan tinggi memiliki bentuk yang tipikal lurus ke atas.dengan membuat lantai yang tipikal ke atas maka akan memudahkan dalam perencanaan dan pelaksanaannya terutama dari segi struktur. Biasanya ukuran lantai akan mengecil keatas untuk menekan moment akibat ketinggian bangunan.
• Keterbatasan Lahan
Bangunan tinggi merupakan salah satu solusi menghadapi masalah keterbatasan lahan. Namun dengan keterbatasan lahan ini biasanya bangunan tinggi akan menggunakan area parkir bertingkat. Dengan keterbatasan lahan maka bangunan tinggi biasanya jarang yang memiliki landscape yang baik kecuali menggunakan vertical garden atau sky garden.
• Risiko Angin Dan Gempa
Biasanya bangunan tinggi memiliki bentuk yang langsing dan tinggi. Secara fisika maka bangunan ini akan sangat dipengaruhi oleh adanya gempa maupun tekanan angin dari sekeliling bangunan. Untuk itu biasanya bangunan tinggi memiliki sistem aerodinamika yang baik serta struktur yang dapat bertahan dalam goncangan.
• Resiko Roboh
Semakin tinggi sebuah bangunan maka semakin besar pula resikonya untuk roboh. Berdasarkan hal ini maka pembangunan sebuah high rise building memerlukan perencanaan yang matang dan antisipasi berbagai kemungkinan yang dapat terjadi saat pelaksanaan konstruksi.
• Kompleksitas Tinggi
Pembangunan sebuah high rise building
Penerapan Struktur Bentang Lebar Pada Bangunan Masjid di BengkuluRabiyatul Adawiyah
Abstrak.
Berdasarkan hadist terdapat kebutuhan dalam fungsi bangunan masjid untuk jamaahnya merapatkan shaf dan menghindari tiang ketika sholat. Ternyata dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, hal ini membawa kita kepada kemungkinan membangung masjid tanpa tiang. Tapi, adakah dalam hadist hal yang harus diperhatikan ketika membangun sebuah bangunan masjid? Makalah ini membahas kemungkinan dalam membangun masjid tanpa tiang dari sudut pandang islam dan arsitektur. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat pedoman perancangan masjid bentang lebar dengan memperhatikan ketentuan daya tampung. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan mengumpulkan dan mengolah data literatur. Hasil dari penelitian ini berupa pedoman peracangan sebuah masjid bentang lebar di Bengkulu.
2. PENGERTIAN STRUKTUR SHELL
Pada dasarnya shell diambil dari beberapa bentuk yang ada di alam seperti kulit telur,
tempurung buah kelapa, cangkang kepiting, cangkang keong, dan sebagainya (Curt Siegel).
Menurut Joedicke (1963) strukutur shell adalah plat yang melengkung ke satu arah atau lebih
yang tebalnya jauh lebih kecil daripada bentangnya. Sedangkan menurut Schodecik (1998),
shell atau cangkang adalah bentuk structural tiga dimensional yang kaku dan tipis yang
mempunyai permukaan lengkung. Sejalan dengan pengertian di atas, menurut Ishar
(1995), cangkang atau shell bersifat tipis dan lengkung. Jadi, struktur yang tipis datar atau
lengkung tebal tidak dapat dikatakan sebagai shell. Istilah cangkang oleh Salvadori dan Levy
(1986) disebut kulit kerang. Sebuah kulit kerang tipis merupakan suatu membrane
melengkung yang cukup tipis untuk mengerahkan tegangan-tegangan lentur yang
dapat diabaikan pada sebagian besar permukaannya, akan tetapi cukup tebal sehingga tidak
akan menekuk di bawah tegangan tekan kecil, seperti yang akan terjadi pada suatu
membrane ideal. Di bawah beban, suatu kulit kerang tipis adalah stabil di setiap beban
lembut yang tidak menegangkan pelat secara berlebihan, karena kulit kerang tidak perlu
merubah bentuk untuk menghindari timbulnya tegangan-tegangan tekan.
3. PERKEMBANGAN SHELL
Sejarah Shell (Struktur Cangkang) • Meskipun struktur cangkang baru dikenal sejak permulaan
abad ke 20, tetapi pada 2000 tahun yang lalu pada zaman Roma, penggunaan bentuk
cangkang (Shell) telah ada. Arched dan Dome Struktur dengan bentangan besar yang dibangun
sampai abad 18 belum dapat dilaksanakan sebagai struktur cangkang karena : • 1. Bahan yang
digunakan pada waktu itu tidak dapat memikul tegangan tarik yang tinggi. • 2. Cara
perhitungan yang cukup teliti untuk konstruksi ini belum ditentukan. • Dome Pantheon pada
zaman Roma (bentangan 1144’), hanya merupakan ekspansi yang kuat, sedang mutu bahan
serta pengetahuan tentang statika masih sangat kurang. • Pada arsitekturzaman Byzatium,
pemecahan gaya-gaya telah lebuh maju, pada daerah suringing zone dan dome dipakai rib -
rib. Denah persegi dari bangunan dome tersebut menunjukan adanya pengertian struktur
yang lebih murni. • Pada zaman Gothic dan Renaissance, pemecahan distribusi gaya sangat
jelas, tetapi pengertian struktur dalam bangunan masih didominasi oleh kebutuhan akan
darah yang formil, sehingga pengembangan pengertian struktur tidak sedemikian murni. •
Dengan ditemukannya bahan yang dapat memikul tegangan tekanan maupun tarik yang tinggi
(beton bertulang), maka tuntutan ruang yang lebih besar dari pandangan suatu hidup yang
sedang meluas bidang lingkupnya, pada masa itu dapatlah didekati. • Bangunan dengan
bentangan besar dapat dilaksanakan. Salah satu contoh Century Hall Bresley 1912/1913,
merupakan rib dome beton (bentangan 210’). Disini terlihat pengaruh sistem struktur rangka
dengan mengkonsentrir gaya pada balok tulang (rib). • Setelah dikembangkan teori dan
praktek struktur cangkang oleh Deschinger, Baursfeld, Painsterwalder, maka membrane
theory dapat dikembangkan sebagai dasar perhitungan untuk memungkinkan mengubah three
dimensional, dengan pengertian bahwa tegangan-tegangan yang sebenarnya terbagi
sepanjang tebal struktur cangkang tersebut, dan dianggap pusatnya ditengah - tengah. •
Pemakaian beton bertulang sebagai load bearing roof frame untuk melingkupi ruangan dengan
kemungkinan bentuk yang beraneka ragam dapat dilaksanakan. Dengan ditemukan beton
peretakan, maka bagian lengkungan dari bentuk-bentuk Shell (cangkang) yang mendapat
tarikan besar dapat diimbangi, sehingga gaya akan murni mengikuti teori membran dengan
lebih sempurna.
4. Klasifikasi shell dibagi menjadi 2 :
1. Sesuai bentuk umum terjadinya
- bidang putaran (rotational surface)
- pergesaran bentuk dasar (translational surface)
- pergeseran bentuk dasar pada 2 bentuk dasar bersilangan (ruled
surface)
2. Sesuai lengkungan permukaan
- lengkung tunggal (single curved)
- lengkung ganda (double curved)
5. 1. Cangkang terbentuk dengan cara
memutar garis lurus
- Kerucut
- Kubah setengah bola
- Kubah ellips
- Kubah Parabola
- Torus
6. 2. Cangkang terbentuk dengan cara
menggeser garis-garis lengkung
- Tabung lingkaran
- Tabung Parabola
- Tabung Ellips
7. Penggolongan Shell berdasarkan Proses Pembentukannya :
Permukaan Garis (ruled surface)
- Bidang yang terbentuk dengan menggerakkan garis lurus awal
pada satu/dua garis pengarah
8. 2.Permukaan Geseran (Translational surface)
-Yaitu bidang yang diperoleh jika suatu garis lengkung
digeser sejajar terhadap garis lengkung cembung lainnya
dan pergeserannya terjadi secara pararel.
9. KELEBIHAN :
- Bentang lebar maxsimal 100meter
- Hemat kolom
- Estetika indah
KEKURANGAN :
- Mahal
- Pengerjaan lama
- Butuh ahli khusus
- Bahan harus homogen
- Beban stabil
10. 1. ROYAN MARKET HALL – PARIS
Lokasi
Royan, Charante – Maritime,
Poitou – charente, Perancis
Tahun
Pembuatan
1955 – 1956
Jenis
Bangunan
Market Hall
Fungsi
Bangunan
sarana umum
Jenis
Konstruksi
Concrete Shell
Arsitek
Louis Simon, Andre Morisseau
dan Rene Sarger
Luas
Bangunan
diameter 52.40 meter
11. Kesimpulan
Kesimpulan penulis, struktur merupakan suatu yang sangat dibutuhkan bangunan
dan oleh setiap bangunan untuk menahan beban dan menompang kekuatan
bangunan itu sendiri agar tahan dan agar lebih kuat. Struktur juga merupakan
saranan penyaluran beban dan berat bangunan ke dalam tanah. Dan hubungannya
dengan bangunan juga menyangkut penenangan pokok yang lebih luas tentang
ruang dan ukuran. Ukuran, ruang, skala dan proporsi adalah istilah yang biasa
digunakan dan ditemukan dalam prancangan struktur. Struktur adalah objek fisik
yang nyata dalam sebuah bangunan. Struktur Shell (Struktur Cangkang) merupakan
struktur yang hanya dapat digunakan oleh bangunan yang memiliki struktur ruang
yang besar seperti halnya bangunan Auditorium. Dan Shell (Struktur Cangkang)
dapat dikatakan struktur bentang lebar yang yang dimana kekuatan utamanya
terletak pada pondasi atap akan bebasnya arah - arah gaya yang bekerja, Shell
(Struktur Cangkang) juga memiliki bentuk beraneka ragam yang dapat juga berasal
dari bentuk - bentuk alam. Dari alam dapat mengenal beberapa bentuk tumbuhan
- tumbuhan dan hewan - hewan, meski tipis tetapi relatif kuat. Perancangan
auditorium yang pertama harus tahu struktur yang akan digunakan. Selain itu
terdapat hal - hal penting yang harus diperhatikan seperti kapasitas pengguna,
sirkulasi, utilitas, peletakan ruang dan kenyamanan tempat duduk pengunjung,
akustik lingkungan, serta fungsi auditorium itu sendiri yang ada di dalam
bangunan.