SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
PENENTUAN KADAR SENYAWA
TUNGGAL DAN MULTI
KOMPONEN: METODE,
KROMATOGRAFI, VOLUMETRIC
DAN GRAVIMETRI
Ersalina Nidianti S.Si., M.Si
Prodi D-IV Analis Kesehatan
FKES – UNUSA
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin
Senyawa Tunggal VS Multi Komponen
Senyawa Tunggal
• Senyawa tunggal adalah senyawa yang
terdiri dari 1 komponen
• Contoh senyawa tunggal: Paracetamol
murni
• Penentuan kadar bisa dilakukan dengan
menggunakan titrasi seperti titrasi asam
basa
Senyawa Multi Komponen
• Senyawa multi komponen adalah senyawa
yang terdiri minimal dari 2 komponen dan
lebih
• Senyawa yang terdiri dari 2 komponen
dikenal sebagai campuran
• Contoh senyawa multi komponen
paracetamol dalam obat bodrex
• Penentuan kadar biasanya dilakukan
dengan pemisahan melalui metode
ekstraksi/gravimetri dan analisis secara
spektrofotometer
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin CAMPURAN
Definisi
Campuran adalah materi yang terdiri atas dua macam zat atau
lebih dan masih memiliki sifat-sifat zat asalnya
Klasifikasi campuran
1. Homogen : campuran yang serbasama di seluruh bagiannya
dan membentuk satu fasa.
Contoh:
• campuran gula atau garam dapur dengan air
• campuran gas di udara
2. Heterogen : campuran yang tidak serbasama, membentuk dua
fasa atau lebih, dan terdapat batas yang jelas di antara fasa-
fasa
Contoh:
• campuran kapur dengan pasir
• campuran serbuk besi dengan karbon
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin
LARUTAN
• Definisi:
campuran homogen antara zat terlarut (solute) dan zat
pelarut (solvent)
• Klasifikasi berdasarkan wujudnya:
1. Larutan padat  biasa ditemukan pada obat-obatan
jenis suspensi
2. Larutan cair  Contoh: Obat dalam bentuk sirup
3. Larutan gas  Contoh: tabung gas oksigen di rumah
sakit
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin
Ditinjau Dari Cara atau metodanya, Kimia
Analitik Digolongkan Menjadi :
Analisis Klasik
Analisis Instrumental (Modern)
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin
Analisis Klasik
• Berdasarkan pada reaksi kimia dengan
stoikiometri yang telah diketahui dengan pasti.
• Contoh : Volumetri (Titrasi) dan Gravimetri
Volumetri,
• Besaran yang diukur : volume zat-zat yang
bereaksi
Gravimetri,
• Besaran yang diukur : Massa dari zat-zat
Ditinjau Dari Cara atau metodanya,
Kimia Analitik Digolongkan Menjadi :
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin
Analisis Instrumental (Analisis Modern)
• Berdasarkan sifat fisiko-kimia zat.
• Misalnya interaksi radiasi elektromagnetik dengan zat
menimbulkan fenomena absorpsi, emisi, hamburan
yang kemudian dimanfaatkan untuk teknik analisis
spektroskopi.
• Menggunakan instrument canggih
Ditinjau Dari Cara atau metodanya,
Kimia Analitik Digolongkan Menjadi :
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin
1. Sampling,
2. Pengubahan sampel ke dalam bentuk
yang sesuai dengan pengukuran,
3. Pengukuran,
4. Perhitungan dan interpretasi data.
Tahapan-Tahapan Analisis Kuantitatif
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin
Tahapan Proses Pengukuran
Sampling
Preparation sample
Preservation sample
Analysis
Homogenization,
size reduction
Extraction
Concentration
Clean up
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin Analisis kadar suatu sampel
Analisis kuantitatif dilakukan untuk menentukan kadar
suatu spesi dalam sampel senyawa menggunakan
stoikiometri setelah diuji secara kualitatif.
Kadar tersebut dapat berupa persen massa dan persen
volume.
Analisis kuantitatif dapat dibagi menjadi 5 metode, yakni
volumetric, gravimetri, kalorimetri, spektroskopi, dan
elektroanalisis.
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin
Analisa Kuantitatif Penetapan Kadar
Metode Volumetri
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin
PENETAPAN KADAR NaOH
SECARA ASIDIMETRI
 Titrasi asam basa meliputi reaksi asam basa baik kuat maupun
lemah.
 Pada titrasi asam basa, proton ditransfer dari satu molekul ke
molekul lain. Dalam air, proton biasanya tersolvasi menjadi ion
hidronium.
 Reaksi asam basa bersifat reversibel. Selain itu, sebagian besar
titrasi asam basa dilakukan pada suhu kamar, kecuali titrasi yang
meliputi basa-basa yang mengandung karbon dioksida.
temperatur mempengruhi titrasi asam basa. pH dan perubahan
warna indikator bergantung secara tidak langsung pada
temperatur. Ini disebabkan karena perubahan kesetimbangan
asam basa dengan temperatur.
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin
CARA KERJA
1. Memasukkan 10,0 ml sampel NaOH ke dalam erlenmeyer.
2. Menambahkan 40 ml aquades.
3. Menambahkan 2 tetes indikator PP 1%.
4. Menitrasi dengan larutan HCl 0,01 N sampai terjadi TAT dari pink menjadi bening.
Rumus Penetapan Kadar
V
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin
PENETAPAN KADAR H2SO4
SECARA ASIDIMETRI
Titrasi penetralan sering disebut titrasi asam-basa/asidimetri-
alkalimetri.
CARA KERJA
1. Memasukan 10,0 ml H2SO4 ke dalam Erlenmeyer.
2. Menambahkan Aquades sebanyak 40 ml kedalam Erlenmeyer.
3. Menambahkan indikator PP 1% sebanyak 1 ml
4. Memasukan larutan NaOH kedalam buret.
5. Menutup bagian atas buret dengan tisu
6. Melakukan titrasi sampai TAT (dari bening menjadi pink atau merah muda)
Rumus Penetapan Kadar
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin
PENETAPAN KADAR VITAMIN C
SECARA IODIMETRI
 Vitamin C mempunyai rumus C6H8C6 senyawa ini bersifat reduktor. Sifat yang
paling utama vitamin C adalah kemampuan mereduksi yang kuat dan mudah
teroksidasi yang dikatalis oleh beberapa logam terutama
 Vitamin C merupakan nutrien dan vitamin yang larut dalam air dan penting
untuk kehidupan serta untuk menjaga kesehatan. Vitamin ini juga dikenal
dengan nama kimia dari bentuk utamanya yaitu asam askorbat.
 Iodimetri merupakan analisis titrimetri yang secara langsung digunakan untuk
zat reduktor atau natrium tiosulfat dengan menggunakan larutan iodin atau
dengan penambahan larutan baku berlebihan. Kelebihan iodine dititrasi
kembali dengan larutan tiosulfat.
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin
CARA KERJA
1. Mengukur dengan seksama 10,0 ml sampel vitamin C kemudian dimasukkan dalam
Erlenmeyer
2. Menambahkan 40 ml aquades kemudian homogenkan
3. Menambahkan 1 ml amylum kemudian homogenkan
4. Titrasi dengan larutan I2 standart hingga terjadi perubahan warna bening sampai
warna biru keruh
Rumus Penetapan Kadar
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin
Analisa Kuantitatif Penetapan Kadar
Metode Gravimetri
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin
 Metode analisa yang dilakukan dengan menggunakan pengukuran massa
atau perubahan massa.
 Syarat Analisa Gravimetri
1 • Kelarutan endapan sangat kecil
2 • Kemurnian endapan tinggi
3 • Endapan mudah dipisahkan
4 • Endapan diketahui
5 • rumus molekulnya
Penentuan Kadar Metode Gravimetri
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin Tahapan Metode Pengendapan
1
• Persiapan sampel dan pereaksi
2
• Pengendapan
3
• Penyaringan
4
• Pencucian
5
• Pengeringan atau pemijaran
6
• Penimbangan
7
• Perhitungan
Pereaksi
Pengendap
Senyawa
Anorganik
Ex : NH4OH untuk
Fe3+ ;
H2SO4 untuk Ba2+ ;
HCl untuk Ag+ ;
NaOH untuk Cu2+
Senyawa organik
Dimetilglioksim
untuk Ni ;
8-hidroksikuinolin
untuk Mg ;
1-nitroso-2 naftol
untuk Co
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin
Tahapan Metode Penyaringan
Menggunakan Kertas Saring
Menggunakan cawan
penyaring/penyaring gelas
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin Perhitungan Kadar
Prosentase berat analit A terhadap sampel dinyatakan dengan persamaan
1.
Untuk menghitung analit dari berat endapan sering diperlukan suatu faktor
gravimetri. Faktor ini di definisikan sebagai jumlah gram (atau ekivalen dari
1 g) dari endapan. Perkalian berat endapan P dengan faktor gravimetri
memberikan jumlah gram analit di dalam
2.
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin
Analisa Kuantitatif Penetapan Kadar
Metode Spektrofotometer
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin
Metode penetapan kadar secara spektrofotometer
 Ampisilin adalah salah satu antibiotik golongan β-laktam turunan penisilin
yang digolongkan dalam aminopenisilin karena di dalam strukturnya terdapat
gugus amino.
 Ampisilin bersifat bakterisida terhadap beberapa bakteri gram positif dan
bakteri gram negatif.
 Metode analisis yang dapat digunakan untuk penetapan kadar ampisilin
adalah Spektrofotometer
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin
Metode ini didasarkan pada pengikatan merkurium oleh α-asetamido
benzilpenisilin yang merupakan hasil asetilasi ampisilin dengan asetat anhidrat dalam
larutan pada pH 9. Hasil reaksi antara merkurium dengan α-asetamido benzilpenisilin
adalah asam α-asetamido benzilpenisilinat yang mengikat merkurium. Kadar
ampisilin ditentukan dengan mengukur asam α-asetamido benzilpenisilinat yang
mengikat merkurium dengan spektrofotometri UV
Spektrofotometri UV
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin
Analisis kualitatif dengan metode spektrofotometri UV-Vis
hanya dipakai untuk data pendukung. Analisisnya dapat dilakukan
dengan :
a.pemeriksaan kemiripan spektrum UV-Vis
b.penentuan panjang gelombang serapan maksimum (λmaks)
Analisis Kualitatif
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin
A. analisis kuantitatif zat tunggal dengan metode spektrofotometri UV-
Vis dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu :
1)dengan membandingkan serapan atau persen transmitan zat yang
dianalisis dengan senyawa baku pada λmaks. Persyaratannya pembacaan
nilai serapan antara sampel dan senyawa baku tidak jauh berbeda.
A(S) x C(S) = A(R.S) x C(R.S)
A(S) = serapan larutan sampel
C(S)= konsentrasi larutan sampel
A(R.S) = serapan senyawa baku
C(R.S) = konsentrasi senyawa baku.
2)dengan menggunakan kurva baku larutan senyawa baku dengan pelarut
tertentu pada λmaks. Dibuat grafik dengan ordinat adalah serapan dan
sebagai absis adalah konsentrasi.
3) dengan menghitung nilai ε sampel dan dibandingkan dengan nilai ε zat
yang dianalisis .
Analisis Kuantitatif
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin
b. analisis kuantitatif campuran dua macam zat. Prinsip
pelaksanaannya adalah mencari serapan atau beda serapan tiap-
tiap komponen yang memberikan korelasi yang linier terhadap
konsentrasi, sehingga akan dihitung masing-masing kadar
campurannya secara serentak atau salah satu komponen dalam
campuran.
c. analisis kuantitatif campuran tiga macam zat atau lebih (multi
komponen). Prinsipnya adalah kalibrasi tiap-tiap komponen dengan
memakai larutan baku.
Analisis Kuantitatif
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

More Related Content

Similar to ANALISIS KUANTITATIF

adoc.pub_jurnal-teknik-kimia-no-2-vol-19-april-2013-page-1.pdf
adoc.pub_jurnal-teknik-kimia-no-2-vol-19-april-2013-page-1.pdfadoc.pub_jurnal-teknik-kimia-no-2-vol-19-april-2013-page-1.pdf
adoc.pub_jurnal-teknik-kimia-no-2-vol-19-april-2013-page-1.pdfisnaaarh
 
analisis protein dalam produk makanan
analisis protein dalam produk makanananalisis protein dalam produk makanan
analisis protein dalam produk makananlaelynurafita
 
Laporan Praktikum Konsep Analisis Kuantitatif dan Pengukuran pH
Laporan Praktikum Konsep Analisis Kuantitatif dan Pengukuran pHLaporan Praktikum Konsep Analisis Kuantitatif dan Pengukuran pH
Laporan Praktikum Konsep Analisis Kuantitatif dan Pengukuran pHErnalia Rosita
 
1. Materi 1 Pendahuluan.pdf
1. Materi 1 Pendahuluan.pdf1. Materi 1 Pendahuluan.pdf
1. Materi 1 Pendahuluan.pdfJumariyah
 
Laporan Analitik Instrumen Kadar Kafein
Laporan Analitik Instrumen Kadar KafeinLaporan Analitik Instrumen Kadar Kafein
Laporan Analitik Instrumen Kadar KafeinDila Adila
 
laporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetrilaporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetriwd_amaliah
 
laporan praktikum titrasi asam basa
laporan praktikum titrasi asam basalaporan praktikum titrasi asam basa
laporan praktikum titrasi asam basawd_amaliah
 
Pemisahan dan analisis smk
Pemisahan dan analisis smkPemisahan dan analisis smk
Pemisahan dan analisis smkDame Phaghite
 
14.Validasi-verifikasi.pdf
14.Validasi-verifikasi.pdf14.Validasi-verifikasi.pdf
14.Validasi-verifikasi.pdfLaboratUmum
 
Alat bahan,hasil pengamatan,pembahasan,kesimpulan
Alat bahan,hasil pengamatan,pembahasan,kesimpulanAlat bahan,hasil pengamatan,pembahasan,kesimpulan
Alat bahan,hasil pengamatan,pembahasan,kesimpulanerwinnaruto
 
Analisis etidronic acid
Analisis etidronic acidAnalisis etidronic acid
Analisis etidronic acidaufia w
 
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)PRAMITHA GALUH
 
zanjabila sediaan-steril.pptx
zanjabila sediaan-steril.pptxzanjabila sediaan-steril.pptx
zanjabila sediaan-steril.pptxekasaputri27
 
FLAVONOID PART II.pptx
FLAVONOID PART II.pptxFLAVONOID PART II.pptx
FLAVONOID PART II.pptxCitraCirebon
 

Similar to ANALISIS KUANTITATIF (20)

adoc.pub_jurnal-teknik-kimia-no-2-vol-19-april-2013-page-1.pdf
adoc.pub_jurnal-teknik-kimia-no-2-vol-19-april-2013-page-1.pdfadoc.pub_jurnal-teknik-kimia-no-2-vol-19-april-2013-page-1.pdf
adoc.pub_jurnal-teknik-kimia-no-2-vol-19-april-2013-page-1.pdf
 
analisis protein dalam produk makanan
analisis protein dalam produk makanananalisis protein dalam produk makanan
analisis protein dalam produk makanan
 
Ppt fix aomk
Ppt fix aomkPpt fix aomk
Ppt fix aomk
 
Asam basa
Asam basaAsam basa
Asam basa
 
Laporan Praktikum Konsep Analisis Kuantitatif dan Pengukuran pH
Laporan Praktikum Konsep Analisis Kuantitatif dan Pengukuran pHLaporan Praktikum Konsep Analisis Kuantitatif dan Pengukuran pH
Laporan Praktikum Konsep Analisis Kuantitatif dan Pengukuran pH
 
1. Materi 1 Pendahuluan.pdf
1. Materi 1 Pendahuluan.pdf1. Materi 1 Pendahuluan.pdf
1. Materi 1 Pendahuluan.pdf
 
Laporan Analitik Instrumen Kadar Kafein
Laporan Analitik Instrumen Kadar KafeinLaporan Analitik Instrumen Kadar Kafein
Laporan Analitik Instrumen Kadar Kafein
 
laporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetrilaporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetri
 
laporan praktikum titrasi asam basa
laporan praktikum titrasi asam basalaporan praktikum titrasi asam basa
laporan praktikum titrasi asam basa
 
Pp seminar asam urat
Pp seminar asam uratPp seminar asam urat
Pp seminar asam urat
 
Sudah selesai
Sudah selesai Sudah selesai
Sudah selesai
 
Kuliah kimia kuantitatif balai budidaya laut batam (romi novriadi)
Kuliah kimia kuantitatif balai budidaya laut batam (romi novriadi)Kuliah kimia kuantitatif balai budidaya laut batam (romi novriadi)
Kuliah kimia kuantitatif balai budidaya laut batam (romi novriadi)
 
Pemisahan dan analisis smk
Pemisahan dan analisis smkPemisahan dan analisis smk
Pemisahan dan analisis smk
 
14.Validasi-verifikasi.pdf
14.Validasi-verifikasi.pdf14.Validasi-verifikasi.pdf
14.Validasi-verifikasi.pdf
 
Alat bahan,hasil pengamatan,pembahasan,kesimpulan
Alat bahan,hasil pengamatan,pembahasan,kesimpulanAlat bahan,hasil pengamatan,pembahasan,kesimpulan
Alat bahan,hasil pengamatan,pembahasan,kesimpulan
 
Analisis karbohidrat
Analisis karbohidratAnalisis karbohidrat
Analisis karbohidrat
 
Analisis etidronic acid
Analisis etidronic acidAnalisis etidronic acid
Analisis etidronic acid
 
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
 
zanjabila sediaan-steril.pptx
zanjabila sediaan-steril.pptxzanjabila sediaan-steril.pptx
zanjabila sediaan-steril.pptx
 
FLAVONOID PART II.pptx
FLAVONOID PART II.pptxFLAVONOID PART II.pptx
FLAVONOID PART II.pptx
 

Recently uploaded

KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptKEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptmutupkmbulu
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxNadiraShafa1
 
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfDiagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfAlanRahmat
 
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUARmater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUARGregoryStevanusGulto
 
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxandibtv
 
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptxPPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptxnoviariansari
 
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docximplementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docxhurufd86
 
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptPENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptssuser940815
 
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxika291990
 
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfMeiRianitaElfridaSin
 
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfMATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfestidiyah35
 
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRBimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRJessieArini1
 

Recently uploaded (12)

KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptKEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
 
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfDiagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
 
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUARmater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
 
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
 
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptxPPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
 
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docximplementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
 
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptPENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
 
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
 
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
 
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfMATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
 
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRBimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
 

ANALISIS KUANTITATIF

  • 1. PENENTUAN KADAR SENYAWA TUNGGAL DAN MULTI KOMPONEN: METODE, KROMATOGRAFI, VOLUMETRIC DAN GRAVIMETRI Ersalina Nidianti S.Si., M.Si Prodi D-IV Analis Kesehatan FKES – UNUSA
  • 2. UNIVERSITAS NU SURABAYA Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin Senyawa Tunggal VS Multi Komponen Senyawa Tunggal • Senyawa tunggal adalah senyawa yang terdiri dari 1 komponen • Contoh senyawa tunggal: Paracetamol murni • Penentuan kadar bisa dilakukan dengan menggunakan titrasi seperti titrasi asam basa Senyawa Multi Komponen • Senyawa multi komponen adalah senyawa yang terdiri minimal dari 2 komponen dan lebih • Senyawa yang terdiri dari 2 komponen dikenal sebagai campuran • Contoh senyawa multi komponen paracetamol dalam obat bodrex • Penentuan kadar biasanya dilakukan dengan pemisahan melalui metode ekstraksi/gravimetri dan analisis secara spektrofotometer
  • 3. UNIVERSITAS NU SURABAYA Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin CAMPURAN Definisi Campuran adalah materi yang terdiri atas dua macam zat atau lebih dan masih memiliki sifat-sifat zat asalnya Klasifikasi campuran 1. Homogen : campuran yang serbasama di seluruh bagiannya dan membentuk satu fasa. Contoh: • campuran gula atau garam dapur dengan air • campuran gas di udara 2. Heterogen : campuran yang tidak serbasama, membentuk dua fasa atau lebih, dan terdapat batas yang jelas di antara fasa- fasa Contoh: • campuran kapur dengan pasir • campuran serbuk besi dengan karbon
  • 4. UNIVERSITAS NU SURABAYA Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin LARUTAN • Definisi: campuran homogen antara zat terlarut (solute) dan zat pelarut (solvent) • Klasifikasi berdasarkan wujudnya: 1. Larutan padat  biasa ditemukan pada obat-obatan jenis suspensi 2. Larutan cair  Contoh: Obat dalam bentuk sirup 3. Larutan gas  Contoh: tabung gas oksigen di rumah sakit
  • 5. UNIVERSITAS NU SURABAYA Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin Ditinjau Dari Cara atau metodanya, Kimia Analitik Digolongkan Menjadi : Analisis Klasik Analisis Instrumental (Modern)
  • 6. UNIVERSITAS NU SURABAYA Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin Analisis Klasik • Berdasarkan pada reaksi kimia dengan stoikiometri yang telah diketahui dengan pasti. • Contoh : Volumetri (Titrasi) dan Gravimetri Volumetri, • Besaran yang diukur : volume zat-zat yang bereaksi Gravimetri, • Besaran yang diukur : Massa dari zat-zat Ditinjau Dari Cara atau metodanya, Kimia Analitik Digolongkan Menjadi :
  • 7. UNIVERSITAS NU SURABAYA Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin Analisis Instrumental (Analisis Modern) • Berdasarkan sifat fisiko-kimia zat. • Misalnya interaksi radiasi elektromagnetik dengan zat menimbulkan fenomena absorpsi, emisi, hamburan yang kemudian dimanfaatkan untuk teknik analisis spektroskopi. • Menggunakan instrument canggih Ditinjau Dari Cara atau metodanya, Kimia Analitik Digolongkan Menjadi :
  • 8. UNIVERSITAS NU SURABAYA Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin 1. Sampling, 2. Pengubahan sampel ke dalam bentuk yang sesuai dengan pengukuran, 3. Pengukuran, 4. Perhitungan dan interpretasi data. Tahapan-Tahapan Analisis Kuantitatif
  • 9. UNIVERSITAS NU SURABAYA Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin Tahapan Proses Pengukuran Sampling Preparation sample Preservation sample Analysis Homogenization, size reduction Extraction Concentration Clean up
  • 10. UNIVERSITAS NU SURABAYA Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin Analisis kadar suatu sampel Analisis kuantitatif dilakukan untuk menentukan kadar suatu spesi dalam sampel senyawa menggunakan stoikiometri setelah diuji secara kualitatif. Kadar tersebut dapat berupa persen massa dan persen volume. Analisis kuantitatif dapat dibagi menjadi 5 metode, yakni volumetric, gravimetri, kalorimetri, spektroskopi, dan elektroanalisis.
  • 11. UNIVERSITAS NU SURABAYA Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin Analisa Kuantitatif Penetapan Kadar Metode Volumetri
  • 12. UNIVERSITAS NU SURABAYA Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin PENETAPAN KADAR NaOH SECARA ASIDIMETRI  Titrasi asam basa meliputi reaksi asam basa baik kuat maupun lemah.  Pada titrasi asam basa, proton ditransfer dari satu molekul ke molekul lain. Dalam air, proton biasanya tersolvasi menjadi ion hidronium.  Reaksi asam basa bersifat reversibel. Selain itu, sebagian besar titrasi asam basa dilakukan pada suhu kamar, kecuali titrasi yang meliputi basa-basa yang mengandung karbon dioksida. temperatur mempengruhi titrasi asam basa. pH dan perubahan warna indikator bergantung secara tidak langsung pada temperatur. Ini disebabkan karena perubahan kesetimbangan asam basa dengan temperatur.
  • 13. UNIVERSITAS NU SURABAYA Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin CARA KERJA 1. Memasukkan 10,0 ml sampel NaOH ke dalam erlenmeyer. 2. Menambahkan 40 ml aquades. 3. Menambahkan 2 tetes indikator PP 1%. 4. Menitrasi dengan larutan HCl 0,01 N sampai terjadi TAT dari pink menjadi bening. Rumus Penetapan Kadar V
  • 14. UNIVERSITAS NU SURABAYA Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin PENETAPAN KADAR H2SO4 SECARA ASIDIMETRI Titrasi penetralan sering disebut titrasi asam-basa/asidimetri- alkalimetri. CARA KERJA 1. Memasukan 10,0 ml H2SO4 ke dalam Erlenmeyer. 2. Menambahkan Aquades sebanyak 40 ml kedalam Erlenmeyer. 3. Menambahkan indikator PP 1% sebanyak 1 ml 4. Memasukan larutan NaOH kedalam buret. 5. Menutup bagian atas buret dengan tisu 6. Melakukan titrasi sampai TAT (dari bening menjadi pink atau merah muda) Rumus Penetapan Kadar
  • 15. UNIVERSITAS NU SURABAYA Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin PENETAPAN KADAR VITAMIN C SECARA IODIMETRI  Vitamin C mempunyai rumus C6H8C6 senyawa ini bersifat reduktor. Sifat yang paling utama vitamin C adalah kemampuan mereduksi yang kuat dan mudah teroksidasi yang dikatalis oleh beberapa logam terutama  Vitamin C merupakan nutrien dan vitamin yang larut dalam air dan penting untuk kehidupan serta untuk menjaga kesehatan. Vitamin ini juga dikenal dengan nama kimia dari bentuk utamanya yaitu asam askorbat.  Iodimetri merupakan analisis titrimetri yang secara langsung digunakan untuk zat reduktor atau natrium tiosulfat dengan menggunakan larutan iodin atau dengan penambahan larutan baku berlebihan. Kelebihan iodine dititrasi kembali dengan larutan tiosulfat.
  • 16. UNIVERSITAS NU SURABAYA Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin CARA KERJA 1. Mengukur dengan seksama 10,0 ml sampel vitamin C kemudian dimasukkan dalam Erlenmeyer 2. Menambahkan 40 ml aquades kemudian homogenkan 3. Menambahkan 1 ml amylum kemudian homogenkan 4. Titrasi dengan larutan I2 standart hingga terjadi perubahan warna bening sampai warna biru keruh Rumus Penetapan Kadar
  • 17. UNIVERSITAS NU SURABAYA Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin Analisa Kuantitatif Penetapan Kadar Metode Gravimetri
  • 18. UNIVERSITAS NU SURABAYA Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin  Metode analisa yang dilakukan dengan menggunakan pengukuran massa atau perubahan massa.  Syarat Analisa Gravimetri 1 • Kelarutan endapan sangat kecil 2 • Kemurnian endapan tinggi 3 • Endapan mudah dipisahkan 4 • Endapan diketahui 5 • rumus molekulnya Penentuan Kadar Metode Gravimetri
  • 19. UNIVERSITAS NU SURABAYA Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin
  • 20. UNIVERSITAS NU SURABAYA Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin
  • 21. UNIVERSITAS NU SURABAYA Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin Tahapan Metode Pengendapan 1 • Persiapan sampel dan pereaksi 2 • Pengendapan 3 • Penyaringan 4 • Pencucian 5 • Pengeringan atau pemijaran 6 • Penimbangan 7 • Perhitungan Pereaksi Pengendap Senyawa Anorganik Ex : NH4OH untuk Fe3+ ; H2SO4 untuk Ba2+ ; HCl untuk Ag+ ; NaOH untuk Cu2+ Senyawa organik Dimetilglioksim untuk Ni ; 8-hidroksikuinolin untuk Mg ; 1-nitroso-2 naftol untuk Co
  • 22. UNIVERSITAS NU SURABAYA Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin Tahapan Metode Penyaringan Menggunakan Kertas Saring Menggunakan cawan penyaring/penyaring gelas
  • 23. UNIVERSITAS NU SURABAYA Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin Perhitungan Kadar Prosentase berat analit A terhadap sampel dinyatakan dengan persamaan 1. Untuk menghitung analit dari berat endapan sering diperlukan suatu faktor gravimetri. Faktor ini di definisikan sebagai jumlah gram (atau ekivalen dari 1 g) dari endapan. Perkalian berat endapan P dengan faktor gravimetri memberikan jumlah gram analit di dalam 2.
  • 24. UNIVERSITAS NU SURABAYA Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin Analisa Kuantitatif Penetapan Kadar Metode Spektrofotometer
  • 25. UNIVERSITAS NU SURABAYA Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin Metode penetapan kadar secara spektrofotometer  Ampisilin adalah salah satu antibiotik golongan β-laktam turunan penisilin yang digolongkan dalam aminopenisilin karena di dalam strukturnya terdapat gugus amino.  Ampisilin bersifat bakterisida terhadap beberapa bakteri gram positif dan bakteri gram negatif.  Metode analisis yang dapat digunakan untuk penetapan kadar ampisilin adalah Spektrofotometer
  • 26. UNIVERSITAS NU SURABAYA Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin Metode ini didasarkan pada pengikatan merkurium oleh α-asetamido benzilpenisilin yang merupakan hasil asetilasi ampisilin dengan asetat anhidrat dalam larutan pada pH 9. Hasil reaksi antara merkurium dengan α-asetamido benzilpenisilin adalah asam α-asetamido benzilpenisilinat yang mengikat merkurium. Kadar ampisilin ditentukan dengan mengukur asam α-asetamido benzilpenisilinat yang mengikat merkurium dengan spektrofotometri UV Spektrofotometri UV
  • 27. UNIVERSITAS NU SURABAYA Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin Analisis kualitatif dengan metode spektrofotometri UV-Vis hanya dipakai untuk data pendukung. Analisisnya dapat dilakukan dengan : a.pemeriksaan kemiripan spektrum UV-Vis b.penentuan panjang gelombang serapan maksimum (λmaks) Analisis Kualitatif
  • 28. UNIVERSITAS NU SURABAYA Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin A. analisis kuantitatif zat tunggal dengan metode spektrofotometri UV- Vis dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu : 1)dengan membandingkan serapan atau persen transmitan zat yang dianalisis dengan senyawa baku pada λmaks. Persyaratannya pembacaan nilai serapan antara sampel dan senyawa baku tidak jauh berbeda. A(S) x C(S) = A(R.S) x C(R.S) A(S) = serapan larutan sampel C(S)= konsentrasi larutan sampel A(R.S) = serapan senyawa baku C(R.S) = konsentrasi senyawa baku. 2)dengan menggunakan kurva baku larutan senyawa baku dengan pelarut tertentu pada λmaks. Dibuat grafik dengan ordinat adalah serapan dan sebagai absis adalah konsentrasi. 3) dengan menghitung nilai ε sampel dan dibandingkan dengan nilai ε zat yang dianalisis . Analisis Kuantitatif
  • 29. UNIVERSITAS NU SURABAYA Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin b. analisis kuantitatif campuran dua macam zat. Prinsip pelaksanaannya adalah mencari serapan atau beda serapan tiap- tiap komponen yang memberikan korelasi yang linier terhadap konsentrasi, sehingga akan dihitung masing-masing kadar campurannya secara serentak atau salah satu komponen dalam campuran. c. analisis kuantitatif campuran tiga macam zat atau lebih (multi komponen). Prinsipnya adalah kalibrasi tiap-tiap komponen dengan memakai larutan baku. Analisis Kuantitatif
  • 30. UNIVERSITAS NU SURABAYA Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

Editor's Notes

  1. Stoikiometri =  ilmu yang mempelajari dan menghitung hubungan kuantitatif dari reaktan dan produk dalam reaksi kimia (persamaan kimia).
  2. Absorbansi, satu substansi diambil ke dalam struktur fisik dari bahan lainnya.  Adsorpsi, suatu zat atau energi yang tertarik pada permukaan. Emisi = Pancaran