SlideShare a Scribd company logo
PENELITIAN TINDAKAN KELAS 
(Classroom Action Research) 
A. Pengertian PTK 
Bila kita mau jujur, hampir semua orang akan sepakat bahwa kualitas 
kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah perlu ditingkatkan. 
Bagaimana caranya? Angelo dalam Sukayati (2008:6) berpendapat bahwa sebagian 
pendidik menyatakan dunia pendidikan dapat ditingkatkan kualitasnya dengan 
memanfaatkan hasil penelitian dalam bidang pendidikan dan psikologi. Tetapi 
kenyataan yang terjadi adalah hasil-hasil penelitian kurang dapat menjawab 
peningkatan kualitas pendidikan. Para peneliti (dalam penelitian non kelas) telah 
gagal menjawab persoalan-persoalan praktis yang dihadapi guru di kelas. 
Mereka lebih tertarik pada aspek publikasi ilmiah dari hasil penelitiannya, 
dibandingkan dengan kegiatan mengaplikasikan temuannya untuk peningkatan 
kualitas pendidikan. Para peneliti menyatakan bahwa apa yang dihasilkan dari 
kegiatan penelitian hanya menjawab persoalan-persoalan umum dalam dunia 
pendidikan, bukan untuk melakukan aplikasi-aplikasi tertentu dalam kelas-kelas 
khusus. Itulah sebabnya, persoalan-persoalan teknis yang mendasar dalam dunia 
pendidikan masih tetap belum terjawab. 
Pernyataan tersebut tentu menimbulkan pemikiran bagi kita. Bagaimana 
hasil-hasil penelitian pendidikan di Indonesia? Apakah pernyataan tersebut juga 
berlaku? 
Pada tahun 1986 dalam usaha untuk mempersempit jurang pemisah antara 
penelitian dan pengajaran, Praticia Cross dalam Sukayati (2008:7) mengajukan 
sebuah cara sistematis untuk pengajaran yang dilakukan dalam kegiatan penelitian 
kelas. Menurut Cross penelitian tindakan kelas merupakan sebuah cara untuk 
mengurangi jarak antara peneliti dan praktisi, karena mengangkat persoalan-persoalan 
praktis yang dihadapi guru di kelas. Hasil penelitian dapat secara 
langsung dimanfaatkan untuk kepentingan kualitas kegiatan belajar mengajar di 
dalam kelas. 
Dalam dunia pendidikan, PTK atau Classroom Action Research yang dapat 
dilakukan oleh guru dan tenaga kependidikan lainnya, semakin dirasakan 
Created by Warman Tateuteu 
NIM: 58732, RM:05 PGSD FIP UNP 1 
Resume Penelitian Tindakan Kelas
manfaatnya baik untuk perbaikan maupun peningkatan mutu pembelajaran di kelas. 
Pertanyaan yang kemudian muncul, pernahkah bapak/ibu guru memikirkan untuk 
mencoba PTK? Atau yang lebih ringan pernahkah bapak/ibu guru membaca laporan 
hasil PTK? Atau membantu teman guru melaksanakan PTK? Tentu kita tidak 
mengharap terjadi jawaban dari bapak/ibu yaitu belum sama sekali atau tahu saja 
baru sekarang. PTK memang masih dirasa asing oleh sebagian besar guru kita, 
terutama guru SD. 
Dalam istilah aslinya penelitian tindakan kelas disebut dengan Classroom 
Action Research. Belakangan ini, CAR telah berkembang pesat di negara-negara 
maju seperti Amerika, Inggris, Australia dan Canada. Para ahli penelitian di Negara-negara 
tersebut menaruh perhatian yang sangat besar terhadap penelitian tindakan 
kelas. Faktor penyebabnya menurut Muhammad Asrori (2007) adalah karena jenis 
penelitian ini mampu menawarkan peningkatan profesional guru dalam proses dan 
hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa. Seorang ahli penelitian Mc. Niff dalam 
M. Asrori (2007) mengatakan dengan tegas bahwa penelitian tindakan kelas 
merupakan bentuk penelitian yang dilakukan oleh guru sendiri yang hasilnya dapat 
dimanfaatkan sebagai alat untuk pengembangan dan perbaikan pembelajaran. 
Dengan penelitian tindakan kelas guru dapat meneliti sendiri terhadap 
praktik pembelajaran di kelas. Guru juga dapat melakukan penelitian terhadap siswa 
mengenai aspek interaksi nya dalam proses pembelajaran. Selain itu dengan 
melakukan penelitian tindakan kelas, guru juga dapat memperbaiki praktik 
pembelajaran yang dilakukan menjadi lebih berkualitas dan lebih efektif. 
Akhirnya dengan penelitian tindakan kelas guru juga dapat mengamati 
sendiri, merasakan sendiri dan menilai sendiri apakah kegiatan pembelajaran yang 
diterapkan selama ini memiliki efektivitas yang tinggi terhadap proses hasil belajar. 
Misalnya saja apakah pemberian pekerjaan rumah kepada siswa terlalu banyak? 
Apakah umpan balik secara verbal yang diberikan kepada siswa selama ini tidak 
efektif? Apakah metode mengajar yang digunakan selama ini cenderung 
membosankan siswa atau tidak? Apakah penggunaan media pembelajaran selama 
ini sudah cukup dan bagus atau tidak? Dan sebagainya. Jika berdasakan penelitian 
tindakan kelas yang dilakukan itu guru menyimpulkan kegiatan pembelajaran 
tertentu yang selama ini tidak efektif, maka guru dapat merumuskan tindakan 
Created by Warman Tateuteu 
NIM: 58732, RM:05 PGSD FIP UNP 2 
Resume Penelitian Tindakan Kelas
tertentu untuk memperbaiki proses kegiatan tersebut guna meningkatkan kualitas 
dan efektivitasnya. 
Dengan PTK (menurut Dra. Sukayati, M.pd), guru dapat memperbaiki 
praktik-praktik pembelajaran agar lebih efektif. PTK juga dapat menjembatani 
kesenjangan antara teori dan praktik. Alasannya, setelah PTK guru akan 
memperoleh umpan balik yang sistematik mengenai pembelajaran yang selama ini 
dilakukan apakah cocok dengan teori belajar mengajar dan dapat diterapkan dengan 
baik di kelasnya. Melalui PTK guru dapat mengadaptasi teori yang ada untuk 
kepentingan proses dan produk pembelajaran agar lebih efektif dan optimal. 
Untuk mengetahui apa sebenarnya yang dimaksud dengan Penelitian 
Tindakan Kelas (PTK) berikut ini disajikan beberapa pengertian PTK yang diambil 
dari berbagai sumber : 
1. Menurut Suharsimi. A. (2007) ada tiga kata yang membentuk pengertian PTK, 
yaitu penelitian, tindakan, dan kelas. Penelitian adalah kegiatan mencermati 
suatu objek dengan menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh 
data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal, serta 
menarik minat dan penting bagi peneliti. Tindakan adalah kegiatan yang sengaja 
dilakukan dengan tujuan tertentu. Sedangkan kelas adalah sekelompok siswa 
yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang guru. 
Dalam hal ini kelas bukan wujud ruangan tetapi diartikan sebagai sekelompok 
siswa yang sedang belajar. 
2. Kasihani (1999) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan PTK adalah 
penelitian praktis, bertujuan untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan dalam 
pembelajaran di kelas dengan cara melakukan tindakan-tindakan. Upaya 
tindakan untuk perbaikan dimaksudkan sebagai pencarian jawab atas 
permasalahan yang dialami guru dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari. Jadi 
masalah-masalah yang diungkap dan dicarikan jalan keluar dalam penelitian 
adalah masalah yang benar-benar ada dan dialami oleh guru. 
3. Menurut Suyanto (1997) secara singkat PTK dapat di definisikan sebagai suatu 
bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan 
tertentu, untuk memperbaiki dan atau meningkatkan praktik-praktik 
Created by Warman Tateuteu 
NIM: 58732, RM:05 PGSD FIP UNP 3 
Resume Penelitian Tindakan Kelas
pembelajaran di kelas secara lebih profesional. Oleh karena itu PTK terkait erat 
dengan persoalan praktek pembelajaran sehari-hari yang dialami guru. 
4. Suhardjono (2007:58) mengatakan abahwa Penelitian tindakan kelas adalah 
penelitian tindakan yang dilakukan dikelas dengan tujuan 
memperbaiki/meningkatkan mutu praktik pembelajaran. 
5. Rustam dan Mundilarto (2004:1) mendefenisikan bahwa penelitian tindakan 
kelas adalah sebuah penelitian yang dilakukan oleh guru dikelasnya sendiri 
dengan jalan merancang, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara 
kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai 
guru sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. 
6. Hopkins (1993) : PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif yang 
dilakukan oleh pelaku tindakan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari 
tindakan-tindakannya dalam melaksanakan tugas dan memperdalam pemahaman 
terhadap kondisi dalam praktik pembelajaran. 
7. Kemmis (1998): Action research as a form of self-reflective inquiry undertaken 
by participants in a social (including educational) situation in order to improve 
the rationality and justice of (a) their on social or educational practices, (b) 
their understanding of these practices, and (c) the situations in which practices 
are carried out. 
8. McNeiff (1992): action research is a term which refer to a practical way of 
looking at your own work to sheck that it is you would like it to be. Because 
action research is done by you, the practitioner, it is often referred to as 
practitioner based research; and because it involves you thinking about and 
reflecting on your work, it can also be called a form of self-reflective practice. 
9. Rochman Nata Wijaya (1977): PTK adalah pengkajian terhadap permasalahan 
praktis yang bersifat situasional dan kontekstual yang ditujukan untuk 
menentukan tindakan yang tepat dalam rangka pemecahan masalah yanh 
dihadapi atau memperbaiki sesuatu. 
10. Suyanto (1997) : PTK adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif 
dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapar memperbaiki dan/atau 
meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas secara professional. 
11. Tim PGSM (1999) : PTK sebagai suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh 
pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari 
Created by Warman Tateuteu 
NIM: 58732, RM:05 PGSD FIP UNP 4 
Resume Penelitian Tindakan Kelas
tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman 
terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan, serta memperbaiki kondisi di mana 
praktik pembelajaran tersebut dilakukan. 
12. Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian praktis yang dimaksudkan untuk 
memperbaiki pembelajaran di kelas. Penelitian ini merupakan salah satu upaya 
guru atau praktisi dalam bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan untuk 
memperbaiki dan atau meningkatkan mutu pembelajaran di kelas. Sumber : 
http://id.wikipedia.org/wiki/Penelitian_tindakan_kelas. 
13. Secara singkat PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh 
pelaku tindakan, untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tindakan 
mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman 
terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan, serta memperbaiki dimana praktik-praktik 
pembelajaran dilaksanakan. 
14. Penelitian tindakan kelas merupakan terjemahan dari Classroom Research, yaitu 
satu action research yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui 
refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, 
sehingga hasil belajar siswa menjadi menjadi meningkat. 
Dari berbagai macam penngertian dari Penelitian Tindakan Kelas (PTK) 
diatas dapat di defenisikan bahwa penelitian tindakan kelas adalah sebagai suatu 
bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan 
tertentu untuk memperbaiki dan meningkatkan praktik pembelajaran dikelas 
menjadi lebih berkualitas sehingga siswa dapat memperoleh hasil belajar yang lebih 
baik. 
Oleh karena itu penelitian tindakan kelas juga merupakan penelitian yang 
bersifat reparative. Artinya, penelitian yang dilakukan untuk memperbaiki proses 
pembelajaran agar siswa bisa mencapai hasil yang maksimal. 
Penting dipertegas dalam penelitian ini adalah makna kelas itu sendiri. 
Dalam bahasa sehari-hari kelas sering diartikan sebagai ruangan tempat siswa 
belajar dan guru mengajar. Pemaknaan kelas seperti ini sebenarnya salah karena 
terlalu membatasi proses pembelajaran dalam ruang tertentu saja. Dalam pandangan 
teori pembelajaran kelas adalah sebagai kelompok peserta didik yang sedang 
belajar, bukan hanya ruang kelas saja. Dengan pemaknaan seperti itu siswa belajar 
Created by Warman Tateuteu 
NIM: 58732, RM:05 PGSD FIP UNP 5 
Resume Penelitian Tindakan Kelas
tidak hanya terbatas pada ruang kelas saja, tetapi juga termasuk ketika mengadakan 
praktik di laboratorium, membaca buku di perpustakaan, melakukan praktikum di 
bengkel kerja, atau berkarya wisata ke tempat-tempat peninggalan sejarah. Oleh 
karena itu Suharsimi (2007:3), mengatakan bahwa penelitian tindakan kelas dapat 
dilakukan di laboratorium, di lapangan, di perpustakaan, bengkel kerja atau tempat 
kunjungan studi; yang penting di tempat itu ada sejumlah siswa yang sedang belajar 
hal yang sama dari guru atau fasilitator yang sama. 
B. Manfaat PTK 
PTK dapat memberikan manfaat sebagai inovasi pendidikan yang tumbuh 
dari bawah, karena Guru adalah ujung tombak pelaksana lapangan. Dengan PTK 
Guru menjadi lebih mandiri yang ditopang oleh rasa percaya diri, sehingga secara 
keilmuan menjadi lebih berani mengambil prakarsa yang patut diduganya dapat 
memberikan manfaat perbaikan. Rasa percaya diri tersebut tumbuh sebagai akibat 
Guru semakin banyak mengembangkan sendiri pengetahuannya berdasarkan 
pengalaman praktis. Dengan secara kontinu melakukan PTK, Guru sebagai pekerja 
profesional tidak akan cepat berpuas diri lalu diam di zone nyaman, melainkan 
selalu memiliki komitmen untuk meraih hari esok lebih baik dari hari sekarang. 
Dorongan ini muncul dari rasa kepedulian untuk memecahkan masalah-masalah 
praktis dalam kesehariannya. Manfaat lainnya, bahwa hasil PTK dapat 
dijadikan sumber masukan dalam rangka melakukan pengembangan kurikulum. 
Proses pengembangan kurikulum tidak bersifat netral, melainkan dipengaruhi oleh 
gagasan-gagasan yang saling terkait mengenai hakikat pendidikan, pengetahuan, dan 
pembelajaran yang dihayati oleh guru di lapangan. PTK dapat membantu guru untuk 
lebih memahami hakikat pendidikan secara empirik. 
Dengan melakukan penelitian tindakan kelas sesungguhnya banyak manfaat 
yang diperoleh. Beberapa manfaat tersebut yang coba penulis uraikan dibawah ini 
yang berasal dari berbagai sumber adalah: 
1. Menurut Mohammad Asrori (2007:15) menyatakan bahwa manfaat penelitian 
tindakan kelas dapat dikaji dari beberapa pembelajaran dikelas. Manfaat yang 
terkait dengan komponen pembelajaran antara lain : 
Created by Warman Tateuteu 
NIM: 58732, RM:05 PGSD FIP UNP 6 
Resume Penelitian Tindakan Kelas
a) Inovasi pembelajaran 
b) Pengembangan kurikulum di tingkat sekolah dan kelas 
c) Peningkatan profesinalisme guru 
2. Menurut Sukayati (2008: 13) manfaat PTK yang yang terkait dengan 
pembelajaran hampir sama dengan yang disampaikan oleh Mohammad Asrori 
antara lain mencakup hal-hal berikut: 
a) Inovasi , dalam hal ini guru perlu selalu mencoba, mengubah, 
mengembangkan, dan meningkatkan gaya mengajarnya agar mampu 
merencanakan dan melaksanakan model pembelajaran yang sesuai dengan 
tuntutan kelas dan jaman. 
b) Pengembangan kurikulum di tingkat kelas dan sekolah, PTK dapat 
dimanfaatkan secara efektif oleh guru untuk mengembangkan kurikulum. 
Hasil-hasil PTK akan sangat bermanfaat jika digunakan sebagai sumber 
masukan untuk mengembangkan kurikulum baik di tingkat kelas maupun 
sekolah. 
c) Peningkatan profesionalisme guru, keterlibatan guru dalam PTK akan dapat 
meningkatkan profesionalisme guru dalam proses pembelajaran. PTK 
merupakan salah satu cara yang dapat digunakan oleh guru untuk memahami 
apa yang terjadi di kelas dan cara pemecahannya yang dapat dilakukan. 
3. Sejalan dengan dua pendapat sebelumnya Aqib (2007) juga mengatakan hal 
yang sama mengenai manfaat yang dapat diperoleh jika guru mau dan mampu 
melaksanakan penelitian tindakan kelas, antara lain: 
a) inovasi pembelajaran, 
b) pengembangan kurikulum di tingkat sekolah dan di tingkat kelas, dan 
c) peningkatan proresionalisme guru. 
4. Menurut Rustam dan Mundilarto (2004) mengemukakan manfaat PTK bagi 
guru, yaitu: (1) Membantu guru memperbaiki mutu pembelajaran, (2) 
Meningkatkan profesionalitas guru, (3) Meningkatkan rasa percaya diri guru, (4) 
Created by Warman Tateuteu 
NIM: 58732, RM:05 PGSD FIP UNP 7 
Resume Penelitian Tindakan Kelas
Memungkinkan guru secara aktif mengembangkan pengetahuan dan 
keterampilannya. 
Selain manfaat yang diperoleh oleh guru ada juga manfaat PTK bagi siswa 
dan pembelajaran, dan manfaat bagi sekolah. Karena dalam PTK ada 3 (tiga) 
komponen yang menjadi sasaran utama PTK maka ketiiga komponen itulah yang 
akan menerima manfaat dari PTK tersebut. Berikut ini manfaat PTK Bagi siswa, 
bagi guru dan sekolah, yaitu: 
1. Manfaat bagi Siswa dan Pembelajaran 
Tujuan PTK adalah memperbaiki kualitas proses pembelajaran dengan 
sasaran akhir memperbaiki hasil belajar siswa, sehingga PTK mempunyai 
manfaat yang sangat besar dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas. 
Dengan adanya pelaksanaan PTK, kesalahan dan kesulitan dalam proses 
pembelajaran (baik strategi, teknik, konsep, dan lain-lain) akan dengan cepat 
dapat dianalisis dan didiagnosis, sehingga kesalahan dan kesulitan tersebut tidak 
akan berlarut-larut. Jika kesalahan yang terjadi dapat segera diperbaiki, maka 
pembelajaran akan mudah dilaksanakan, menarik, dan hasil belajar siswa 
diharapkan akan meningkat. 
Ini menunjukkan adanya hubungan timbal balik antara pembelajaran dan 
perbaikan hasil belajar siswa. Keduanya akan dapat terwujud, jika guru memiliki 
kemampuan dan kemauan untuk melakukan PTK. 
Selain PTK dapat meningkatkan hasil belajar siswa, PTK yang 
dilakukan oleh guru dapat menjadi model bagi siswa dalam meningkatkan 
prestasinya. Guru yang selalu melakukan PTK yang inovatif dan kreatif akan 
memiliki sikap kritis dan reflektif terhadap hasil belajar yang dicapai siswa. 
Sikap kristis inilah yang akan dijadikan model bagi siswa untuk terus merefleksi 
diri sebagaimana yang dilakukan oleh gurunya. 
2. Manfaat bagi Guru 
Beberapa manfaat PTK bagi guru antara lain: 
a) Guru memiliki kemampuan memperbaiki proses pembelajaran melalui suatu 
kajian yang mendalam terhadap apa yang terjadi dikelasnya. Keberhasilan 
dalam perbaikan ini akan menimbulkan rasa puas bagi guru, karena Ia telah 
Created by Warman Tateuteu 
NIM: 58732, RM:05 PGSD FIP UNP 8 
Resume Penelitian Tindakan Kelas
melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi siswanya melalui proses 
pembelajaran yang dikelolanya. 
b) Dengan melakukan PTK, guru dapat berkembang dan meningkatkan 
kinerjanya secara profesional, karena guru mampu menilai, merefleksi diri, 
dan mampu memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya. Dalam hal ini, 
guru tidak lagi hanya sebagai seorang praktisi yang sudah merasa puas 
terhadap apa yang dikerjakan selama ini, namun juga sebagai peneliti 
dibidangnya yang selalu ingin melakukan perbaikan-perbaikan pembelajaran 
yang inovatif dan kreatif. 
c) Melalui PTK, guru mendapat kesempatan untuk berperan aktif dalam 
mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sendiri. Guru tidak hanya 
menjadi penerima hasil perbaikan dari orang lain, namun guru itu sendiri 
berperan sebagai perancang dan pelaku perbaikan tersebut, sehingga 
diharapkan dapat menghasilkan teori-teori dan praktik-praktik 
pembelajaran. 
d) Dengan PTK, guru akan merasa lebih percaya diri. Guru yang selalu 
merefleksi diri, melakukan evaluasi diri, dan menganalisis kinerjanya sendiri 
di dalam kelas, tentu saja akan selalu menemukan kekuatan, kelemahan, dan 
tantangan pembelajaran dan pendidikan masa depan, dan mengembangkan 
alternatif pemecahan masalah / kelemahan yang ada pada dirinya dalam 
pembelajaran. Guru yang demikian adalah guru yang memiliki kepercayaan 
diri yang kuat. 
3. Manfaat bagi Sekolah 
Sekolah yang para gurunya memiliki kemampuan untuk melakukan 
perubahan atau perbaikan kinerjanya secara profesional, maka sekolah tersebut 
akan berkembang pesat. Ada hubungan yang erat antara berkembangnya suatu 
sekolah dengan berkembangnya kemampuan guru. Sekolah tidak akan 
berkembang, jika gurunya tidak memiliki kemampuan untuk mengembangkan 
diri. 
Kaitannya dengan PTK, jika sekolah yang para gurunya memiliki 
keterampilan dalam melaksanakan PTK tentu saja sekolah tersebut akan 
Created by Warman Tateuteu 
NIM: 58732, RM:05 PGSD FIP UNP 9 
Resume Penelitian Tindakan Kelas
memperoleh manfaat yang besar, karena peningkatan kualitas pembelajaran 
mencerminkan kualitas pendidikan di sekolah tersebut. 
Mencermati pembahasan manfaat penelitian tindakan kelas di atas, 
secara ringkas pada dasarnya penelitian tindakan kelas memiliki beberapa 
manfaat sebagai berikut : 
a) Membantu guru memperbaiki kualitas pembelajaran. 
b) Meningkatkan profesionalisme guru. 
c) Meningkatkan rasa percaya diri guru. 
d) Memungkinkan guru secara aktif mengembangkan pengetahuan dan 
keterampilan. 
C. Tujuan PTK 
Menurut Mohammad Asrori (2007:13) tujuan PTK ini dapat dicapai dengan 
cara melakukan berbagai tindakan untuk memecahkan berbagai permasalahan 
pembelajaran yang selama ini dihadapi, baik yang disadari maupun yang tidak 
disadari. Oleh karena itu fokus utama penelitian tindakan kelas adalah terletak 
kepada tindakan-tindakan alternatif yang dirancang oleh guru kemudian di cobakan, 
dan dievaluasi untuk mengetahui efektivitas tindakan-tindakan alternatif itu dalam 
memecahkan masalah pembelajaran yang dihadapi oleh guru. 
Jika perbaikan dan peningkatan layanan pembelajaran dapat terwujud 
dengan baik berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas, menurut Suyanto (1999) 
ada tujuan penyerta yang juga tercapai sekaligus dalam kegiatan penelitian itu. 
Tujuan penyerta yang dapat dicapai adalah terjadinya proses latihan dalam jabatan 
oleh guru selama proses penelitian tindakan kelas dilakukan. 
Dalam konteks pengalaman latihan guru ini Borg (1996) menegaskan bahwa 
tujuan utama penelitian tindakan adalah pengembangan keterampilan guru 
berdasarkan persoalan-persoalan pembelajaran yang dihadapi guru di kelasnya 
sendiri, dan bukannya bertujuan untuk pencapaian pengetahuan umum dalam bidang 
pendidikan. 
Dalam konteks tujuan penelitian tindakan kelas ini ada beberapa pendapat 
yang penulis kutip dari bebagai sumber yaitu sebagai berikut ini: 
Created by Warman Tateuteu 
NIM: 58732, RM:05 PGSD FIP UNP 10 
Resume Penelitian Tindakan Kelas
1. Suhadjono (2007:61) mengatakan bahwa tujuan penelitian tindakan kelas itu 
adalah : 
a) Meningkatkan mutu isi, masukan, proses, serta hasil pendidikan dan 
pembelajaran disekolah. 
b) Membantu guru dan tenaga kekependidikan lainnya mengatasai masalah 
pembelajaran dan pendidikan di dalam kelas. 
c) Meningkatkan sikap professional pendidik dan tenaga kependidikan. 
d) Menumbuh-kembangkan budaya akademik dilingkungan sekolah sehingga 
tercipta sikap proaktif di dalam melakukan perbaikan mutu pendidikan dan 
pembelajaran secara berkelanjuta (sustainable). 
2. Menurut I Wayan Santyasa (2007) tujuan PTK dapat digolongkan atas dua jenis, 
tujuan utama dan tujuan sertaan. Tujuan-tujuan tersebut adalah sebagai berikut. 
a) Tujuan utama pertama, melakukan perbaikan dan peningkatan layanan 
professional Guru dalam menangani proses pembelajaran. Tujuan tersebut 
dapat dicapai dengan melakukan refleksi untuk mendiagnosis kondisi, 
kemudian mencoba secara sistematis berbagai model pembelajaran alternatif 
yang diyakini secara teoretis dan praktis dapat memecahkan masalah 
pembelajaran. Dengan kata lain, guru melakukan perencanaan, 
melaksanakan tindakan, melakukan evaluasi, dan refleksi. 
b) Tujuan utama kedua, melakukan pengembangan keteranpilan Guru yang 
bertolak dari kebutuhan untuk menanggulangi berbagai persoalan aktual 
yang dihadapinya terkait dengan pembelajaran. Tujuan ini dilandasi oleh tiga 
hal penting, (1) kebutuhan pelaksanaan tumbuh dari Guru sendiri, bukan 
karena ditugaskan oleh kepala sekolah, (2) proses latihan terjadi secara 
hand-on dan mind-on, tidak dalam situasi artifisial, (3) produknyas adalah 
sebuah nilai, karena keilmiahan segi pelaksanaan akan didukung oleh 
lingkungan. 
c) Tujuan sertaan, menumbuh kembangkan budaya meneliti di kalangan Guru. 
Created by Warman Tateuteu 
NIM: 58732, RM:05 PGSD FIP UNP 11 
Resume Penelitian Tindakan Kelas
3. Menurut Kasihani, (1999) tujuan Penelitian tindakan kelas adalah : 
a) Meningkatkan dan memperbaiki praktek pembelajaran yang seharusnya 
dilakukan oleh guru, mengingat masyarakat kita berkembang begitu cepat. 
Hal ini akan berakibat terhadap meningkatnya tuntutan layanan pendidikan 
yang harus dilakukan oleh guru. PTK merupakan cara yang strategis bagi 
guru untuk meningkatkan atau memperbaiki layanan tersebut. 
b) Meningkatkan mutu pendidikan. Peningkatan atau perbaikan praktek 
pembelajaran di kelas hanya tujuan antara, sedangkan tujuan akhir adalah 
peningkatan mutu pendidikan. Misal, terjadi peningkatan motivasi siswa 
dalam belajar, meningkatnya sikap positif siswa terhadap mata pelajaran, 
bertambahnya keterampilan yang dikuasai, adalah merupakan beberapa 
contoh dari tujuan antara sebagai hasil jangka pendek dari peningkatan 
praktek pembelajaran di kelas. Sasaran akhirnya adalah meningkatnya mutu 
pendidikan. 
c) Menumbuhkembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah sehingga 
tercipta sikap proaktif untuk memperbaiki pembelajaran, berdasar pada 
persoalan-persoalan pembelajaran yang dihadapi guru di kelas. 
4. Menurut Ditjen PMPTK (2010:7) Tujuan utama PTK adalah untuk memecahkan 
permasalahan nyata yang terjadi di dalam kelas sekaligus mencari jawaban 
ilmiah mengapa hal tersebut dapat dipecahkan melalui tindakan yang akan 
dilakukan. PTK juga bertujuan untuk meningkatkan kegiatan nyata guru dalam 
pengembangan profesinya. Tujuan khusus PTK adalah untuk mengatasi berbagai 
persoalan nyata guna memperbaiki atau meningkatkan kualitas proses 
pembelajaran di kelas. Secara lebih rinci tujuan PTK antara lain: 
a) Meningkatkan mutu isi, masukan, proses, dan hasil pendidikan dan 
pembelajaran di sekolah. 
b) Membantu guru dan tenaga kependidikan lainnya dalam mengatasi masalah 
pembelajaran dan pendidikan di dalam dan luar kelas. 
c) Meningkatkan sikap profesional pendidik dan tenaga kependidikan. 
Created by Warman Tateuteu 
NIM: 58732, RM:05 PGSD FIP UNP 12 
Resume Penelitian Tindakan Kelas
d) Menumbuh-kembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah sehingga 
tercipta sikap proaktif di dalam melakukan perbaikan mutu 
pendidikan/pembelajaran secara berkelanjutan. 
Mengacu pada tujuan penelitian tindakan kelas di atas maka Output atau 
hasil yang diharapkan melalui PTK adalah peningkatan atau perbaikan kualitas 
proses dan hasil pembelajaran yang meliputi hal-hal sebagai berikut. 
1. Peningkatan atau perbaikan kinerja siswa di sekolah. 
2. Peningkatan atau perbaikan mutu proses pembelajaran di kelas. 
3. Peningkatan atau perbaikan kualitas penggunaan media, alat bantu belajar, dan 
sumber belajar lainya. 
4. Peningkatan atau perbaikan kualitas prosedur dan alat evaluasi yang digunakan 
untuk mengukur proses dan hasil belajar siswa. 
5. Peningkatan atau perbaikan masalah-masalah pendidikan anak di sekolah. 
6. Peningkatan dan perbaikan kualitas dalam penerapan kurikulum dan 
pengembangan kompetensi siswa (Mohammad Asrori, 2007:14). 
Beberapa alasan mengapa guru dipandang tepat untuk melakukan penelitian 
tindakan kelas adalah : 
1) Guru adalah orang yang paling dekat dan paling akrab dengan kelas. Paling 
karab karena gurulah yang setiap hari melaksanakan proses pembelajaran di 
kelas 
2) Guru memiliki otonomi untuk menilai kinerjanya sendiri. 
3) Interaksi guru dan siswa berlangsung secara unik. Dikatakan unik karena ketika 
siswa berinteraksi dengan guru tidak akan sama dengan ketika siswa berinteraksi 
dengan personal sekolah lainnya. 
4) Temuan-temuan penelitian yang bukan penelitian tindakan kelas tidak jarang 
sulit bisa langsung diterapkan untuk proses perbaikan pembelajaran. Kadang-kadang 
temuan penelitian itu terlalu teoritik atau terlalu rumit sehingga guru 
harus belajar terlebih dahulu atau dilatih terlebih dahulu untuk bisa menerapkan 
dalam proses pembelajaran di kelas. 
Created by Warman Tateuteu 
NIM: 58732, RM:05 PGSD FIP UNP 13 
Resume Penelitian Tindakan Kelas
5) Keterlibatan guru dalam berbagai kegiatan inovatif yang bersifat pengembangan 
mempersyaratkan guru untuk mampu melakukan penelitian tindakan kelas. 
D. Prinsip-Prinsip PTK 
Dalam bidang pendidikan, khususnya kegiatan pembelajaran, Action 
Research berkembang menjadi classroom Action Research (CAR) = Penelitian 
Tindakan Kelas (PTK). Sebagai suatu penelitian terapan, PTK sangat bermanfaat 
bagi guru untuk meningkatkan proses dan kualitas atau hasil pembelajaran di kelas. 
Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, guru dapat menemukan penyelesaikan 
bagi masalah yang terjadi di kelasnya sendiri, dan bukan di kelas guru yang lain. 
Tentu saja dengan menerapkan berbagai ragam teori dan teknik pembelajaran yang 
relevan secara kreatif. Selain itu, sebagai peneliti praktis, PTK dilaksanakan 
bersamaan guru melaksanakan tugas utama yaitu mengajar di dalam kelas, tidak 
perlu harus meninggalkan siswa. Dengan demikian, PTK merupakan suatu 
penelitian yang melekat pada guru, yaitu mengangkat masalah-masalah aktual yang 
dialami oleh guru di lapangan. Dengan melaksanakan PTK, diharapkan guru 
memiliki peran ganda, yaitu sebagai praktisi dan sekaligus peneliti. 
Beberapa prinsip-prinsip dasar PTK yang dapat melandasi penelitian 
tindakan kelas adalah sebagai berikut: 
1. Tindakan dan pengamatan dalam proses penelitian yang dilakukan tidak boleh 
mengganggu atau menghambat kegiatan utama, misalnya bagi guru tidak boleh 
sampai mengorbankan kegiatan atau proses belajar mengajar. Menurut Hopkins 
(1993: 57-61), pekerjaan utama guru adalah mengajar, dan apapun metode PTK 
yang kebetulan diterapkan, seyogyanya tidak berdampak mengganggu komitmen 
guru sebagai pengajar. Ada 3 hal yang dapat dikemukakan berkenaan dengan 
prinsip pertama ini. Pertama, dalam mencobakan sesuatu tindakan pembelajaran 
yang baru, selalu ada kemungkinan bahwa setidak-tidaknya pada awal-awalnya 
hasilnya kurang memuaskan dari yang dikehendaki. Bahkan mungkin kurang 
dari yang diperoleh dengan “cara lama” Karena bagaimanapun tindakan 
perbaika tersebut masih dalam taraf dicobakan. Guru harus menggunakan 
pertimbangan serta tanggung jawab profesionalnya dalam menimbang-nimbang : 
jalan keluar” yang akan mereka tempuh dalam rangka memberikan yang terbaik 
kepada siswa. Kedua, iterasi dari siklus tindakan juga dilakukan dengan 
Created by Warman Tateuteu 
NIM: 58732, RM:05 PGSD FIP UNP 14 
Resume Penelitian Tindakan Kelas
mempertimbangkan keterlaksanaan kurikulum secara keseluruhan, khususnya 
dari segi pembentukan pemahaman yang mendalam yang ditandai oleh 
kemampuan menerapkan pengetahuan yang dipelajari melalui analisis, sintesis 
dan evaluasi informasi, bukan terbatas dari segi tersampaikannya GBPP kepada 
siswa dalam rukun waktu yang telah ditentukan. Ketiga, penetapan siklus 
tindakan dalam PTK mengacu kepada penguasaan yang ditargetkan pada tahap 
perancangan, dan sama sekali tidak mengacu kepada kejenuhan informasi 
sebagaimana lazim dipedomani dalam proses iteratif pengumpulan data 
penelitian kualitatif. 
2. Masalah guru. Masalah penelitian yang diusahakan oleh guru seharusnya 
merupakan masalah yang cukup merisaukannya, dan berpijak dari tanggung 
jawab profesionalnya. Guru sendiri harus memiliki komitmen ini juga 
diperlukan sebagai motivator intrinsik bagi guru untuk “bertahan” dalam 
pelaksanaan kegiatan yang jelas-jelas menuntut lebih dari yang sebelumnya 
diperlukan dalam rangka pelaksanaan tugas-tugas mengajarnya secara rutin. 
Dengan kata lain, pendorong utama pelaksanaan PTK adalah komitmen 
profesional untuk memberikan layanan yang terbaik kepada siswa. Dilihat dari 
sudut pandang ini, desakan untuk sekedar menyampaikan pokok bahasan sesuai 
dengan GBPP dapat dan perlu ditolak karena alasan profesional yang dimaksud . 
3. Tidak terlalu menyita waktu. Metode pengumpulan data yang digunakan tidak 
menuntut waktu yang berlebihan bagi guru, sehingga berpeluang menggangu 
proses pembelajaran di kelas. Dengan kata lain, sejauh mungkin harus 
digunakan prosedur pengumpulan data yang dapat ditangani sendiri oleh guru, 
sementara guru tetap aktif berfungsi sebagai guru yang bertugas secara penuh. 
Sebagai gambaran, penggunaan tape recorder memang akan menghasilkan 
rekaman yang lengkap dibanding dengan perekaman manual, namun 
peningkatan waktu yang diperlukan untuk mencermati data melalui pemutaran 
ulang mungkin akan segera terasa berlebihan. Oleh karena itu, dikembangkan 
teknik-teknik perekaman yang cukup sederhana, namun dapat menghasilkan 
informasi yang cukup signifikan serta dapat dipercaya. 
4. Metode dan teknik yang digunakan tidak boleh terlalu menuntut dari segi 
kemampuan maupun waktunya. 
Created by Warman Tateuteu 
NIM: 58732, RM:05 PGSD FIP UNP 15 
Resume Penelitian Tindakan Kelas
5. Metodologi yang digunakan harus terencana cermat, sehingga tindakan dapat 
dirumuskan dalam suatu hipotesis tindakan yang dapat diuji di lapangan. Guru 
dapat mengembangkan strategi yang dapat diterapkan pada situasi kelasnya, 
serta memperoleh data yang dapat digunakan untuk “menjawab” hipotesis yang 
dikemukakan oleh karena itu, meskipun pada dasarnya “terpaksa” 
memperbolehkan “kelonggaran – kelonggaran” namun penerapan asas – asas 
dasar telaah taan kaidah tetap harus dipertahankan. 
6. Permasalahan atau topik yang dipilih harus benar – benar nyata, menarik, 
mampu ditangani, dan berada dalam jangkauan kewenangan peneliti untuk 
melakukan perubahan. Peneliti harus merasa terpanggil untuk meningkatkan 
diri. 
7. Peneliti harus tetap memperhatikan etika dan tata krama penelitian serta rambu – 
rambu pelaksanaan yang berlaku umum. Dalam penyelenggaraan PTK, guru 
harus selalu bersikap konsisten menaruh kepedulian tinggi terhadap prosedur 
etika yang berkaitan dengan pekerjaannya. Hal ini penting ditekankan karena 
selain melibatkan para siswa, PTK juga hadir dalam suatu konteks 
organisasional, sehingga penyelenggaraannya pun harus mengindahkan tata 
krama kehidupan berorganisasi. Artinya, prakarsa PTK harus diketahui oleh 
pimpinan lembaga, disosialisasikan kepada rekan – rekan dalam lembaga terkait, 
dilakukan sesuai dengan tata krama penyusunan karya tulis akademik, di 
samping tetap mengedepankan kemaslahatan subjek didik. 
Kegiatan penelitian tindakan pada dasarnya harus merupakan gerakan 
yang berkelanjutan ( on – going ), karena skope peningkatan dan pengembangan 
memang menjadi tantangan sepanjang waktu. Meskipun kelas, sekaligus mata 
pelajaran merupakan cakupan tanggung jawab bagi seorang guru, namun dalam 
pelaksanaan PTK sejauh mungkin harus digunakan classroom exceeding 
perspective dalam arti permasalahan tidak dilihat terbatas dalam konteks kelas 
dan / atau mata pelajaran tertentu, melainkan dalam perspektif misi sekolah 
secara keseluruhan. Perspektif yang lebih luas ini akan terlebih – lebih lagi 
terasa urgensinya, apabila dalam suatu PTK, terlibat lebih dari seorang peneliti. 
Dapat juga dilakukan kolaborasi di antara dua atau lebih guru dalam satu 
sekolah dan / atau guru dari sekolah lain, termasuk dosen LPTK. 
Created by Warman Tateuteu 
NIM: 58732, RM:05 PGSD FIP UNP 16 
Resume Penelitian Tindakan Kelas
E. Prosedur Pelaksanaan PTK 
Penelitian tindakan kelas merupakan proses pengkajian melalui sistem 
berdaur atau siklus dari berbagai kegiatan pembelajaran. Kemmis dan Mc Taggart, 
(1992) menyatakan prosedur PTK dilaksanakan dengan 4 kegiatan utama atau 
tahapan yaitu Plan (perencanaan). Action (tindakan), Observation (pengamatan), 
dan Reflection (refleksi). Alur pelaksanaan PTK dapat digambarkan seperti pada 
Gambar berikut: 
Secara ringkas tahapan kegiatan di atas dapa dijelaskan sebagai berikut: 
1) Planning (Perencanaan) 
Rencana merupakan kegiatan pokok pada tahap awal yang harus 
dilakukan guru sebelum melakukan PTK. Dengan perencanaan yang baik guru 
pelaksana PTK akan lebih mudah untuk mengatasi kesulitan dan mendorong 
guru untuk bertindak dengan lebih efektif. Sebagai bagian dari perencanaan, 
guru sebagai peneliti harus berkolaborasi (bekerja sama) dan berdiskusi dengan 
sejawat untuk membangun kriteria dan kesamaan bahasa dan persepsi dalam 
merancang tindakan perbaikan. Tahapan yang dilaksaksanakan pada tahap 
perencanaan meliputi Identifikasi masalah, analisis masalah, perumusan 
masalah, dan formulasi tindakan dalam bentuk hipotesis tindakan. 
Created by Warman Tateuteu 
NIM: 58732, RM:05 PGSD FIP UNP 17 
Resume Penelitian Tindakan Kelas
a. Identifikasi Masalah 
Pertanyaan yang mungkin timbul bagi guru pemula PTK adalah : 
bagaimana memulai Penelitian Tindakan Kelas ? Untuk dapat menjawab 
pertanyaan tersebut, pertama-tama yang harus dimiliki guru adalah perasaan 
ketidakpuasan terhadap praktek pembelajaran yang selama ini dilakukannya. 
Manakala guru merasa puas terhadap apa yang ia lakukan terhadap proses 
pembelajaran di kelasnya. Meskipun sebenarnya terdapat banyak hambatan 
yang dialami dalam pengelolaan proses pembelajaran, sulit kiranya bagi guru 
untuk memunculkan pertanyaan seperti di atas, yang kemudian dapat memicu 
dimulainya sebuah PTK. 
Oleh sebab itu, agar guru dapat menerapkan PTK dalam upayanya 
untuk memperbaiki dan/atau meningkatkan layanan pembelajaran secara 
lebih professional, ia dituntut keberaniannya untuk mengatakan secara jujur 
khususnya kepada dirinya sendiri mengenai sisi-sisi lemah masih terdapat 
dalam implementasi program pembelajaran yang dikelolanya. Dengan kata 
lain guru harus mampu merefleksi, merenung, serta berfikir balik, mengenai 
apa saja yang telah dilakukan dalam proses pembelajaran dalam rangka 
mengidentifikasi sisi-sisi lemah yang mungkin ada. Dalam proses 
perenungan itu terbuka peluang bagi guru untuk menemukan kelemahan-kelemahan 
praktek pembelajaran yang selama ini dilakukan secara tanpa 
disadari. Oleh karena itu, untuk memanfaatkan secara maksimal potensi PTK 
bagi perbaikan proses pembelajaran, guru perlu memulainya sedini mungkin 
begitu ia merasakan adanya persoalan-persoalan dalam proses pembelajaran. 
Dengan kata lain, permasalahan yang diangkat dalam PTK harus 
benar-benar merupakan masalah-masalah yang dihayati oleh guru dalam 
praktek pembelajaran yang dikelolanya, bukan permasalahanyang disarankan, 
apalagi ditentukan oleh pihak luar. Permasalahan tersebut dapat berangkat 
(bersumber) dari siswa, guru, bahan ajar, kurikulum, interaksi, pembelajaran 
dan hasil belajar siswa. Menurut Hopkins (1993) guru dapat menemukan 
permasalahan tersebut bertitik tolak dari gagasan-gagasan yang masih bersifat 
umum mengenai keadaan yang perlu diperbaiki, untuk mendorong pikiran 
Created by Warman Tateuteu 
NIM: 58732, RM:05 PGSD FIP UNP 18 
Resume Penelitian Tindakan Kelas
dalam mengembangkan fokus permasalahan, kita dapat bertanya pada diri 
sendiri. 
Berbekalkan kejujuran dan kesadaran untuk mengidentifikasi 
masalah, beberapa contoh pertanyaan yang diajukan guru pada diri sendiri 
(Wardani, dkk, 2007). 
a. Apa yang sedang terjadi di kelas saya ? 
b. Masalah apa yang ditimbulkan oleh kejadian itu ? 
c. Apa pengaruh masalah tersebut bagi kelas saya? 
d. Apa yang terjadi jika masalah tersebut saya biarkan? 
e. Apa yang dapat saya lakukan untuk mengatasi masalah tersebut? 
Pada tahap ini, yang paling penting adalah menghasilkan gagasan-gagasan 
awal mengenai permasalahan aktual yang dialami oleh guru di kelas. 
Dengan berangkat dari gagasan-gagasan awal tersebut, guru dapat berbuat 
sesuatu untuk memperbaiki keadaan dengan menggunakan PTK. 
b. Analisis Masalah 
Setelah memperoleh permasalahan-permasalahan melalui proses 
identifikasi tersebut, maka guru peneliti selanjutnya melakukan analisis 
terhadap masalah-masalah tersebut untuk menentukan urgensi 
penyelesaiannya. Dalam hubungan ini, akan ditemukan permasalahan yang 
sangat mendesak untuk diatasi seperti misalnya penguasaan materi pelajaran 
pada topik pewarisan sifat, sikap siswa dalam berdiskusi atau sikap siswa 
dalam melakukan percobaan. Permasalahan tersebut jika tidak segera 
diselesaikan akan menimbulkan dampak negatif yang besar (Tidak 
tercapainya Kriteria Ketuntasan Minimal, kurang kerjasama dalam diskusi 
dan eksperimen). Walaupun demikian, tidak semua permasalahan dalam 
pembelajaran yang dapat diatasi dengan PTK (seperti kesalahan-kesalahan 
faktual dan/atau konseptual yang terdapat dalam buku paket). 
Beberapa hal yang perlu menjadi pertimbangan bagi guru dalam 
menganalisis permasalahan adalah sebagai berikut: 
Created by Warman Tateuteu 
NIM: 58732, RM:05 PGSD FIP UNP 19 
Resume Penelitian Tindakan Kelas
(1) Pilih permasalahan yang dirasa penting oleh guru sendiri dan siswanya, 
atau topik yang melibatkan guru dalam serangkaian aktivitas yang 
memang diprogramkan oleh sekolah; 
(2) Jangan memilih masalah yang berada di luar kemampuan dan/atau 
kekuasaan guru untuk mengatasinya; 
(3) Pilih dan tetapkan permasalahan yang skalanya cukup kecil dan terbatas; 
(4) Usahakan untuk bekerja sama dalam pengembangan fokus penelitian; 
dan 
(5) Kaitkan PTK yang akan dilaksanakan dengan prioritas-prioritas yang 
ditetapkan dalam rencana pengembangan sekolah. 
c. Perumusan Masalah 
Setelah mengidentifikasi dan menganalisisnya, maka guru selanjutnya 
perlu merumuskan permasalahan secara lebih jelas, spesifik, dan operasional. 
Perumusan masalah yang jelas akan membuka peluang bagi guru untuk 
menetapkan tindakan perbaikan (alternatif solusi) yang perlu dilakukannya, 
jenis data yang perlu dikumpulkan termasuk prosedur pengumpulan data serta 
cara menginterpretasikannya. 
Disamping itu, penetapan tindakan perbaikan yang akan dicobakan itu 
juga memberikan arahan kepada guru untuk melakukan berbagai persiapan. 
Termasuk yang berbentuk latihan guna meningkatkan keterampilan untuk 
melakukan tindakan perbaikan yang dimaksud. Perumusan permasalahan 
yang lebih tajam itu dapat dilakukan diagnosis kemungkinan-kemungkinan 
penyebab yang lebih cermat, sehingga terbuka peluang untuk menjajaki 
alternatif-alternatif tindakan perbaikan yang diperlukan. Perumusan Masalah 
harus jelas, dinyatakan dengan kalimat tanya. (dijelaskan lebih lanjut pada 
bagian penyusunan proposal PTK). 
d. Formulasi Solusi dalam Bentuk Hipotesis Tindakan 
Alternatif perbaikan yang akan ditempuh dirumuskan dalam bentuk 
hipotesis tindakan yaitu dugaan mengenai perubahan perbaikan yang akan 
terjadi jika suatu tindakan dilakukan. Jadi hipotesis adalah alternatif yang 
diduga dapat memecahkan masalah yang ingin diatasi dengan 
Created by Warman Tateuteu 
NIM: 58732, RM:05 PGSD FIP UNP 20 
Resume Penelitian Tindakan Kelas
penyelenggaraan PTK. Bentuk rumusan hipotesis tindakan berbeda dengan 
rumusan hipotesis ”penelitian formal”. Jika hipotesis penelitian formal 
menyatakan adanya hubungan antara dua kelompok atau lebih, maka 
hipotesis tindakan adalah dugaan guru tentang cara terbaik untuk mengatasi 
masalah. 
Agar dapat menyusun hipotesis tindakan dengan tepat, guru sebagai 
peneliti perlu melakukan : 
1) Merefleksikan pengalaman sendiri sebagai guru.; 
2) Diskusi dengan rekan sejawat, pakar pendidikan, peneliti dsb; Kajian 
pendapat dan saran pakar pendidikan khususnya yang telah disampaikan 
dalam kegiatan ilmiah.; 
3) Kajian teoritik di bidang pelajaran pendidikan; Kajian hasil-hasil 
penelitian yang relevan dengan permasalahan; dan Hasil kajian tersebut, 
dapat dijadikan landasan untuk membangun hipotesis. 
Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan 
hipotesis tindakan, yaitu: 
1) Rumusan alternatif tindakan perbaikan berdasarkan hasil kajian. Dengan 
kata lain, alternatif tindakan perbaikan hendaknya mempunyai landasan 
yang mantap secara konseptual.; 
2) Setiap alternatif tindakan perbaikan yag dipertimbangkan, perlu dikaji 
ulang dan dievaluasi dari segi relevansinya dengan tujuan, kelayakan 
teknis serta keterlaksanaannya. Disamping itu juga perlu ditetapkan cara 
penilaiannya sehingga dapat memfasilitasi pengumpulan serta analisis data 
secara cepat namun tepat, selama program perbaikan ini 
diimplementasikan.; 
3) Pilih alternatif tindakan serta prosedur implementasi yang dinilai paling 
menjanjikan hasil optimal, namun tetap ada dalam jangkauan kemampuan 
guru untuk melaksanaannya dalam kondisi dan situasi sekolah yang 
aktual.; 
4) Pikirkan dengan seksama perubahan-perubahan (baca : perbaikan-perbaikan) 
yang secara implisit dijanjikan melalui hipotesis tindakan itu, 
Created by Warman Tateuteu 
NIM: 58732, RM:05 PGSD FIP UNP 21 
Resume Penelitian Tindakan Kelas
baik yang berupa proses dan hasil belajar siswa maupun teknik mengajar 
guru. 
Setelah diperoleh gambaran awal hipotesis tindakan, maka selanjutnya 
perlu dilakukan pengkajian terhadap kelayakan dari masing-masing hipotesis 
tindakan itu dari segi ”jarak” antara situasi nyata dengan situasi idel yang 
dijadikan rujukan. Oleh karena itu, kondisi dan situasi yang diprasyaratkan 
untuk penyelenggaraan suatu tindakan perbaikan dalam rangka PTK, harus 
ditetapkan sedemikian rupa sehingga masih dalam batas-batas kemampuan 
siswa. Dengan kata lain, sebagai aktor PTK guru hendaknya cukup realistis 
dalam menghadapi kenyataan keseharian dunia sekolah dimana ia berada dan 
melaksanakan tugasnya 
Untuk melakukan tindakan agar menghasilkan dampak/hasil 
sebagaimana yang diharapkan, diperlukan kelayakan hipotesis tindakan 
terlebih dahulu. Menurut Soedarsono (1997), ada beberapa hal yang perlu 
diperhatikan dalam mengkaji kelayakan hipotesis tindakan adalah sebagai 
berikut ; 
1) Implementasi suatu PTK akan berhasil, apabila didukung oleh kemampuan 
dan komitmen guru yang merupakan aktornya. Dipihak lain, untuk 
melaksanakan PTK kadang-kadang masih diperlukan peningkatan 
kemampuan guru melalui berbagai bentuk pelatihan sebagai komponen 
penunjang. Selain itu keberhasilan pelaksanaan PTK juga ditentukan oleh 
adanya komitmen guru yang tergugah untuk melakukan tindakan 
perbaikan. Dengan kata lain, PTK dilakukan bukan karena ditugaskan oleh 
atasan atau bukan karena didorong oleh imbalan finansial.; 
2) Kemampuan siswa juga perlu diperhitungkan baik dari segi fisik, 
psikologis, sosial dan budaya, maupun etik. Dengan kata lain seyogyanya 
tidak dilaksanakan apabila diduga akan berdampak merugikan siswa.; 
3) Fasilitas dan sarana pendukung yang tersedia di kelas atau di sekolah juga 
perlu diperhitungkan. Sebab pelaksanaan PTK dengan mudah dapat 
terganggu oleh kekurangan dukungan fasilitas penyelenggaraan. Oleh 
karena itu, demi keberhasilan PTK, maka guru dituntut untuk dapat 
mengusahakan/memilih fasilitas dan sarana yang diperlukan; 
Created by Warman Tateuteu 
NIM: 58732, RM:05 PGSD FIP UNP 22 
Resume Penelitian Tindakan Kelas
4) Selain kemampuan siswa sebagai perseorangan, keberhasilan PTK juga 
sangat tergantung pada iklim belajar di kelas atau di sekolah. Namun 
pertimbangan ini tidak dapat diartikan sebagai kecendrungan untuk 
mempertahankan status kuo. Dengan kata lain, perbaikan iklim di kelas 
dan di sekolah justru dapat dijadikan sebagai salah satu sasaran PTK.; dan 
5) Karena sekolah juga sebuah organisasi, maka selain iklim belajar 
sebagaimana dikemukan di atas, iklim kerja sekolah juga menentukan 
keberhasilan penyelenggaraan PTK. Dengan kata lain, dukungan dari 
kepala sekolah serta rekan-rekan sejawat guru, dapat memperbesar 
peluang keberhasilan PTK. 
e. Persiapan Pelaksanaan Tindakan 
Sebelum dilaksanakan penelitian, peneliti perlu melakukan berbagai 
persiapan sehingga komponen yang direncanakan dapat dikelola dengan baik. 
Langkah-langkah persiapan yang perlu ditempuh adalah sebagai berikut : 
1) Menentukan Jadwal dan Materi pembelajaran.; 
2) Membuat perangkat dan skenario pembelajaran (Silabus, RPP, LKS, dll) 
yang berisikan langkah-langkah yang dilakukan guru, disamping bentuk-bentuk 
kegiatan yang dilakukan siswa dalam rangka implementasi 
tindakan perbaikan yang telah direncanakan.; 
3) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan di kelas 
seperti gambar-gambar dan alat-alat peraga, dll.; 
4) Mempersiapkan cara merekam dan menganalisis mengenai proses dan 
hasil tindakan perbaikan, kalau perlu juga dalam bentuk pelatihan-pelatihan; 
5) Melakukan simulasi pelaksanaan, sehingga dapat menumbuhkan serta 
mempertebal kepercayaan diri dalam pelaksanaan yang sebenarnya, dan 
sebagai pelaku PTK, guru harus terbebas dari rasa gagal dan takut 
berbuat kesalahan. 
2) Action (Pelaksanaan Tindakan) 
Jika semua perencanaan tindakan telah disiapkan, maka langkah 
selanjutnya adalah melaksanakan skenario tindakan perbaikan yang telah 
direncanakan dalam situasi yang aktual. Kegiatan pelaksanakan tindakan 
Created by Warman Tateuteu 
NIM: 58732, RM:05 PGSD FIP UNP 23 
Resume Penelitian Tindakan Kelas
dilaksanakan sesuai jadwal yang ditetapkan dan pada saat yang bersamaan 
kegiatan pelaksanaan tindakan ini juga diikuti dengan kegiatan observasi. 
Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kelemahan dalam tindakan, 
persiapan dalam perencanaan untuk melaksanakan skenario tindakan perlu 
dilakukan secara maksimal, agar pelaksanaan tindakan tidak mengalami 
kesulitan. Kebersamaan antar tim peneliti atau hasil masukan yang disampaikan 
oleh para ahli atau pakar pendidikan perlu mendapat perhatian. 
3) Observation (Pengamatan) 
Pengamatan ini berfungsi untuk melihat dan mendokumentasikan 
pengaruh-pengaruh yang diakibatkan oleh tindakan dalam kelas. Hasil 
pengamatan ini merupakan dasar dilakukannya refleksi sehingga pengamatan 
yang dilakukan harus dapat menceritakan keadaan yang sesungguhnya. Dalam 
pengamatan, hal-hal yang perlu dicatat oleh peneliti adalah proses dari tindakan, 
efek-efek tindakan, lingkungan dan hambatan-hambatan yang muncul. 
Secara umum observasi adalah upaya merekam segala peristiwa dan 
kegiatan yang terjadi selama tindakan perbaikan berlangsung (dalam hal ini pada 
saat pembelajaran berlangsung). Observasi dapat dilakukan secara terbuka dan 
tertutup. Pada observasi terbuka, pengamat tidak menggunakan lembar 
observasi, melainkan hanya menyiapkan kertas kosong untuk merekam kegiatan 
pembelajaran yang diamati. Pada observasi tertutup, pengamat telah menyiapkan 
dan menggunakan lembar observasi untuk merekam aktivitas pembelajaran yang 
diamati. Bagi guru pelaksana PTK disarankan melaksanakan observasi tertutup 
dengan menggunakan lembar observasi. Pelaksanaan Observasi perlu 
memperhatikan prinsip: perencanaan bersama, fokus observasi, kriteria, 
keterampilan observasi, dan balikan. 
Mekanisme perekaman hasil observasi perlu dirancang agar tidak 
mencampur adukkan antara fakta dan interprestasi, namun juga tidak terseret 
oleh kaidah umum yang tanpa kecuali menafsirkan interprestasi dalam 
pelaksanaan observasi. Apabila yang terakhir ini dilakukan sehingga yang 
direkam hanyalah fakta tanpa interprestasi, maka akan dapat menimbulkan 
resiko, bahwa makna dari perangkat fakta karena proses erosi yang terjadi dalam 
Created by Warman Tateuteu 
NIM: 58732, RM:05 PGSD FIP UNP 24 
Resume Penelitian Tindakan Kelas
ingatan, lebih-lebih apabila pengamat hasil observasi yang telah secara utuh 
karena proses erosi yang terjadi dalam ingatan, lebih-lebih apabila pengamat 
adalah juga pelaksana tindakan. Observasi kelas akan memberikan manfaat 
apabila pelaksanaannya diikuti dengan diskusi balikan. Hasil diskusi 
diinterprestasikan secara bersama-sama oleh pelaksana tindakan dan pengamat. 
Diskusi mengacu kepada penerapan sasaran serta pengembangan strategi 
perbaikan untuk menentukan perencanaan berikutrnya. 
4) Reflection (Refleksi) 
Refleksi disini meliputi kegiatan: analisis, sistesis, penafsiran 
(penginterprestasian), menjelaskan dan menyimpulkan. Hasil dari refleksi adalah 
diadakannya revisi terhadap perencanaan yang telah dilaksanakan, yang akan 
dipergunakan untuk memperbaiki kinerja guru pada pertemuan selanjutnya. 
Refleksi dalam PTK adalah upaya untuk mengkaji apa yang telah terjadi 
dan/atau tidak terjadi, apa yang telah dihasilkan atau yang belum berhasil 
dituntaskan dengan tindakan perbaikan yang telah dilakukan. Hasil refleksi itu 
digunakan untuk menetapkan langkah lebih lanjut dalam upaya mencapai tujuan 
PTK . dengan kata lain, refleksi merupakan kajian terhadap keberhasilan atau 
kegagalan dalam pencapaian tujuan sementara, dan untuk menentukan tindak 
lanjut dalam rangka pencapaian berbagai tujuan sementara lainnya. 
Dengan demikian, penelitian tindakan tidak dapat dilaksanakan dalam 
sekali pertemuan karena hasil refleksi membutuhkan waktu untuk 
melakukannya. Sebagai planning untuk siklus selanjutnya.untuk memperjelas 
fase-fase dalam penelitian tindakan siklus spiralnya dan bagaimana 
pelaksanaannya, seperti pada Gambar diatas 
Selanjutnya dapat dilakukan analisis data dalam rangka refleksi setelah 
implementasi suatu paket tindakan perbaikan, mencakup proses dan dampak 
seperangkat tindakan perbaikan dalam suatu siklus PTK sebagai keseluruhan. 
Dalam hubungan ini, analisis data adalah proses menyeleksi, menyederhanakan, 
memfokuskan, mengorganisasikan, dam mengabstraksikan data secara sistematis 
danrasional untuk menampilkan bahan-bahan yang dapat digunakan untuk 
menyusun jawaban terhadap tujuan PTK. 
Created by Warman Tateuteu 
NIM: 58732, RM:05 PGSD FIP UNP 25 
Resume Penelitian Tindakan Kelas
Analisis data dilakukan melalui tiga tahap yaitu reduksi data, paparan 
data dan penyimpulan. Reduksi data adalah proses penyederhanaan yang 
dilakukan melalui seleksi, pemfokusan dan pengabstraksian data mentah 
menjadi informasi yang bermakna. Paparan data adalah proses penampilan data 
secara lebih sederhana dalam bentuk paparan naratif, representasi grafis dan 
sebagainya. Sedangkan menyimpulkan adalah proses pengambilan inti sari dari 
sajian data yang telah terorganisasikan tersebut dalam bentuk pernyataan kalimat 
dan /atau formula yang singkat dan padat tapi mengandung pengertian luas. 
Jika dari hasil analisis dan refleksi, hasil yang didapat menunjukkan 
keberhasilan dan menurut peneliti (sebaiknya setelah berdiskusi dengan sejawat) 
permasalahan sudah dapat diatasi, maka PTK diselesaikan pada siklus 1. Jika 
dari hasil analisis dan refleksi, indikator keberhasilan belum tercapai, maka 
dirancang kembali rencana perbaikan yang akan dilaksanakan pada siklus 2 
dengan tahapan kegiatan yang sama dengan siklus 1. Penelitian dapat 
dilanjutkan pada siklus berikutnya (siklus 3), jika hasil siklus 2 juga belum 
memuaskan, dilanjutkan lagi dengan siklus berikutnya. Mungkin anda bertanya-tanya 
berapa siklus PTK dilaksanakan? Pada dasarnya tidak ada ketentuan 
berapa siklus harus dilakukan. Banyaknya siklus tergantung pada ketercapaian 
indikator kinerja (keberhasilan) yang sudah direncanakan. Tetapi sebaiknya PTK 
dilaksanakan tidak kurang dari 2 siklus. 
F. Karakteristik PTK 
Setiap jenis penelitian tentu memiliki karakteristik yang berbeda dengan 
penelitian lain. Mencermati defenisi penelitian tindakan kelas yang telah dipaparkan 
pada tulisan sebelumnya yang berjudul “Pengertian Penelitian Tindakan 
Kelas”maka muncul suatu pertanyaan: kalau Penelitian Tindakan Kelas 
didefenisikan seperti itu maka apa saja karakteristik penelitian tindakan kelas itu? 
Setiap penelitian pada dasarnya memang dilakukan untuk menyelesaikan 
masalah. Jika dilihat dari masalah yang harus dipecahkan , Penelitian Tindakan 
Kelas memiliki karakteristik penting yaitu masalah diteliti untuk dipecahkan harus 
berangkat dari persoalan praktik pembelajaran yang dilakukan sehari-hari dikelas. 
Jadi, Penelitian Tindakan Kelas akan dapat dilaksanakan jika guru sejak awal 
memang menyadari adanya masalah yang terkait dengan proses dan hasil 
Created by Warman Tateuteu 
NIM: 58732, RM:05 PGSD FIP UNP 26 
Resume Penelitian Tindakan Kelas
pembelajaran yang dihadapi di kelas dan harus dipecahkan. Dengan kata lain 
Penelitian tindakan adalah penelitian kontekstual, artinya praktis yang sesuai dengan 
problem yang muncul dilapangan. Penelitian bukan menerapkan teori tetapi 
menyelesaikan permasalahan dengan menggunakan teori sebagai sandaran sekaligus 
teori dimodifikasi secara kontekstual. 
Persoalan lain yang muncul adalah tidak semua guru mampu melihat sendiri 
apa yanmg sudah dilakukan selama mengajar dikelas. Bisa jadi guru telah berbuat 
keliru selama bertahun-tahun dalam pembelajaran tetapi dia tidak mengetahui. 
Bahkan sang guru beranggapan bahwa yang dilakukannya adalah sesuatu yang 
benar. Untuk mengatasi hal ini maka guru dapat meminta bantuan untuk melihat apa 
yang dilakukan selama ini dalam proses belajar mengajar di kelas. Di sinilah 
pentingnya proses kerja sama antara guru dengan peneliti. 
Dalam konteks seperti ini guru dapat bekerja sama dengan peneliti dari 
perguruan tinggi untuk berdiskusi mencari dan merumuskan permasalahan 
pembelajaran yang selama ini dilakukan di kelas. Dengan kata lain guru dapat 
melakukan penelitian kolaboratif dengan peneliti dari perguruan tinggi. Dengan 
adanya kolaboratif ini diharapkan akan diketahui dan ditemukan solusi 
permasalahan selama ini yang terdapat dalam pembelajaran dikelas. 
Suyanto (1997) mengatakan jika guru bersedia melakukan penelitian 
tindakan kelas secara kolaboratif akan mampu menawarkan peluang yang luas 
terhadap terciptanya karya tulis bagi guru sambil mengajar dikelas sesuai dengan 
rancangan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakannya. 
Karakteristik berikutnya masih menurut Suyanto (1997), dapat dilihat dari 
bentuk nyata kegiatan penelitian tindakan kelas itu sendiri. Penelitian tindakan kelas 
memiliki karakteristik yang khas, yaitu adanya tindakan-tindakan tertentu untuk 
memperbaiki proses pembelajaran di kelas. Sebenarnya, tanda tindakan tertentu 
suatu penelitian dapat saja dilakukan di kelas, tetapi penelitian itu tidak termasuk ke 
dalam penelitian tindakan kelas. Tetapi penelitian semacam ini disebut dengan 
“Penelitian Kelas”. Contohnya guru melakukan penelitian tentang rendahnya 
tingkat motivasi belajar siswa. Jika penelitian ini dilakukan tanpa disertai dengan 
tindakan-tindakan tertentu untuk meningkatkan motivasi belajar siswa maka 
penelitian ini bukan merupakan penelitian tindakan kelas. Penelitian ini hanya 
Created by Warman Tateuteu 
NIM: 58732, RM:05 PGSD FIP UNP 27 
Resume Penelitian Tindakan Kelas
sekedar ingin tahu, tidak ingin memperbaiki rendahnya motivasi belajar siswa 
dengan tindakan-tindakan tertentu. 
Sebaliknya jika dalam penelitian itu guru mencoba mencari solusi dan 
melakukan tindakan-tindakan untuk meningkatnya motivasi belajar siswa, sehingga 
proses pembelajaran dapat berjalan dengan efektif dan hasil pembelajaran menjadi 
lebih baik, maka penelitian ini dapat di golongkan ke dalam penelitian tindakan 
kelas. 
Menurut Suharjono (2007:62) menyebutkan beberapa karakteristik 
penelitian tindakan kelas, yaitu : 
1) Adanya tindakan (action). Tindakan itu dilakukan pada situasi alami (bukan 
dalam laboratorium) dan ditujukan untuk memecahkan permasalahan praktis. 
Tindakan itu merupakan sesuatu yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. 
2) Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang tidak saja ber upaya untuk 
memecahkan masalah, tetapi sekaligus mencari dukungan ilmiahnya. Penelitian 
tindakan kelas merupakan bagian penting dari pengembangan professional 
dalam diri guru, karena penelitian tindakan kelas mampu membelajarkan guru 
untuk berpikir kritis dan sistematis, mampu membelajarakan guru atau 
membiasakan guru untuk menulis dan membuat catatan. 
3) Hal yang dipermasalahkan beukan berdasarkan kajian teoritik atau hasil dari 
penelitian terdahulu, tetapi berasal dari adanya permasalahan yang nyata dan 
actual dan terjadi dalam pembelajaran dikelas. Dengan kata lain penelitian 
tindakan kelas terfokus pada maslah praktis bukan problem teoritik atau bersifat 
bebas konteks. 
4) Penelitian tindakan kelas dimulai dari permasalahan yang sederhana, nyata, jelas 
dan tajam mengenai hal-hal yang terjadi di dalam kelas. 
5) Adanya kerjasa antara praktisi (guru, kepala sekolah, siswa dan lain-lain) dan 
peneliti dalam pemahaman, kesepakatan tentang permasalahan, pengambilan 
keputusan yang akhirnya melahirkan kesamaan tindakan (action). 
6) Disamping itu penelitian tindakan kelas hanya dilakukan apabila ada : 
a. keputusan profesionalisme guru, 
b. alasan pokok; ingin tahu, ingin membantu, ingin meningkatkan, dan 
c. bertujuan memperoleh pengatahuan dan/atau sebagai pemecahan masalah. 
Created by Warman Tateuteu 
NIM: 58732, RM:05 PGSD FIP UNP 28 
Resume Penelitian Tindakan Kelas
Menurut Cohen dan Manion, (1980) menyatakan bahwa penelitian tindakan 
kelas memiliki beberpa karakteristik sebagai berikut : 
a. Situasional, Praktis, dan Relevan 
Penelitian didasarkan pada situasi praktis yang secara langsung gayut 
atau relevan dengan situasi nyata dalam dunia kerja. Hal ini berkenaan dengan 
diagnosis suatu masalah dalam konteks itu. Subjeknya murid di kelas, staf 
sekolah, dan yang lain dan penelitinya terlibat dengan mereka. 
Kelas yang memiliki masalah berupaya memecahkan masalah yang 
timbul, sementara kelas yang telah stabil mungkin melakukan peningkatan 
situasi agar menuju situasi yang diidealkan tentu dengan penerapan berbagai 
perbaikan yang sesuai dengan kondisi kelas secara nyata. 
b. Memberikan Kerangka Teratur pada Pemecahan Masalah 
Penelitian tindakan kelas juga bersifat empiris dan mengandalkan 
observasi nyata serta data perilaku yang tidak termasuk kajian panitia yang 
subjektif atau pendapat orang berdasar pengalaman masa lalu. 
Meskipun penelitian praktis, bukan berarti meninggalkan ciri-ciri 
penyelidikan ilmiah. Pelaksanaan penelitian tetap mengikuti kaidah penelitian, 
yaitu sistematis, teratur, objektif dan imparsial. Pengumpulan data dilakukan 
secara partisipatif dengan menggunakan instrumen yang telah disusun secara 
terukur hingga menghindarkan berbagai tindakan subjektif. 
c. Fleksibel dan Adaptif 
Fleksibel dan adaptif memungkinkan adanya perubahan selama masa 
percobaan dan mengabaikan pengontrolan karena lebih menekankan sifat 
tanggap dan pengujicobaan serta pembaharuan di tempat kejadian. 
Memang dalam penelitian terdapat satu ide pokok (dalam satu satuan 
penelitian). Ide pokok ini tidak berubah, namun berbagai aspek atau langkah 
mungkin mengalami perubahan sesuai dengan karakteristik subjek di lapangan, 
situasi, dan pelaksana penelitian. Perubahan dilakukan guna memperoleh 
prosedur, langkah, atau pola yangpaling sesuai dengan setting meskipun tidak 
mengubah ide utama (Initial idea). 
Ini menunjukkan bahwa penelitian tindakan adalah penelitian critical 
teori artinya secara praktis teori dapat disesuaikan dengan situasi lapangan. 
d. Partisipatori 
Created by Warman Tateuteu 
NIM: 58732, RM:05 PGSD FIP UNP 29 
Resume Penelitian Tindakan Kelas
Partisipasi peneliti atau anggota lain secara langsung atau tidak langsung 
dalam pelaksanaan penelitian. Guru dan siswa secara faktual adalah partisipan 
utama meskipun guru dapat berkolaborasi dengan pihak lain, misal guru lain, 
kepala sekolah, atau kolaborator lain. Hal ini mengingat guru lain juga sedang 
mengajar, kepala sekolah memiliki tugas yang juga berat, maka partisipan yang 
saling bertanggung jawab di kelas adalah guru dan siswa. Kedua pihak inilah 
yang memiliki peran dominan, sementara pihak lain hanya membantu. 
e. Self Evaluatif 
Modifikasi dilakukan secara terus-menerus dievaluasi dalam situasi yang 
ada dengan tujuan akhirnya untuk meningkatkan praktek cara tertentu. Penelitian 
bertujuan memperbaiki praktik di lapangan. Untuk itu partisipanlah yang secara 
langsung menilai diri sendiri. Guru dan murid adalah tim (keculai penelitian 
dalam konteks proyek atau mahasiswa dan atau dosen yang meneliti di sekolah). 
Bila guru yang berisnisiatif meneliti, maka guru muridlah pihak yang menilai 
praktiknya sendiri. 
f. Upaya Sistematis Kesahihan Lemah 
Meskipun berusaha secara sistematis, penelitian tindakan secara ilmiah 
kurang ketat karena kesahihan dalam dan luarnya lemah. Tujuannya bersifat 
situasional dengan sampel yang terbatas dan tidak representatif. Penelitian tidak 
dapat memberikan kontrol pada ubahan-ubahan batas. Jadi temuan-temuannya 
walaupun berguna dalam dimensi praktis, tetapi tidak secara langsung memiliki 
andil dalam upaya pengembangan ilmu. 
Ini harus disadari oleh partisipan. Penelitian partisipan partisipatori ini 
memiliki subjektivitas tinggi, karena menyusun instrumen sendiri, mengamati 
sendiri, menilai sendiri, memutusakan sendiri. Maka hanya kredibilitas guru 
profesional saja yang dapat melaksanakan penelitian tanpa kehadiran 
kolaborator. 
g. Honesty dan Fairly 
Penelitian tindakaan yang dilakukan di kelas oleh guru sangat ditentukan 
oleh kejujuran terhadap dirinya. Dalam praktek nyata, guru sangatlah sulit 
meminta bantuan kepala sekolah, penilik, atau teman guru untuk menjadi 
pengamat kerena mereka memiliki pekerjaan yang tidak mungkin ditinggalkan. 
Created by Warman Tateuteu 
NIM: 58732, RM:05 PGSD FIP UNP 30 
Resume Penelitian Tindakan Kelas
Murid adalah pihak partisipan yang paling memungkinkan, karena guru dan 
muridlah yang paling berkepentingan dalam peningkatan praktek ini. 
Untuk itu fairly guru menerima kritikan oleh siswa dan diri sendiri adalah 
kunci baik menemukan masalah, memilih alternatif pemecahan, dan pelaksanaan 
penelitian. Demikian pula ketika mengumpulkan data, kejujuran keduanya 
adalah faktor kunci. Keterbukaan dan kejujuran harus tertanam pada diri guru 
selaku peneliti. 
Dari banyaknya uraian mengenai karakteristik penelitian tindakan kelas 
menurut Muhammad Asrori (2008:9) sesungguhnya dapat dikemukakan beberapa 
karakteristik inti dari penelitian tindakan kelas, yaitu : 
a) Masalah berasal dari guru 
b) Tujuan memperbaiki pembelajaran; 
c) Metode utama adalah refleksi diri dengan tetap mengikuti kaidah-kaidah 
penelitian; 
d) Fokus penelitian merupakan kegiatan pembelajaran; 
e) Guru bertindak sebagai pengajar dan peneliti. 
Jika adanya tindakan-tindaka tertentu dalam penelitian tindaka kelas inilah 
yang juga menjadi karakteristik penting penelitian tindakan kelas. Maka yang paling 
penting untuk dipertegas disini adalah:”Tindakan seperti apakah yang dapat 
dikategorikan sebagai tindakan dalam penelitian tindakan kelas?” 
Menurut Suharsimi (2007) berdasarkan pengalamanya menilai karya tulis 
ilmiah yang dibuat oleh guru, ternyata masih banyak yang keliru dalam menafsirkan 
penelitian tindakan kelas. Pada sampul depan tertulis “Penelitian Tindakan Kelas”, 
tetapi pada bagian dalam ternyata hanya menguraikan proses pembelajaran biasa. 
Dalam penjelasannya guru memang sudah melakukan sesuatu, tetapi sesungguhnya 
guru hanya melakukan proses pembelajaran seperti biasa. Misalnya guru 
memberikan Lembar Kerja kepada siswa, atau guru memberika tugas untuk 
dikerjakan siswa diluar kelas, atau guru menugaskan siswa menghafalkan rumus 
untuk digunakan siswa di kelas. Tindakan-tindakan ini nsesungguhnya BUKAN 
merupakan tindakan yang dikehendaki oleh penelitian tindakan kelas. 
Suharsimi (2007) menegaskan bahwa prinsip dasar tindakan dalam 
penelitian tindakan kelas adalah “tindakan” yang diberikan oleh guru kepada siswa 
Created by Warman Tateuteu 
NIM: 58732, RM:05 PGSD FIP UNP 31 
Resume Penelitian Tindakan Kelas
dengan maksud meningkatkan prestasi belajar siswa melalui peningkatan kegiatan 
siswa. 
Berikut ini disajikan beberapa contoh kegiatan guru yang tidak 
mencerminkan adanya “tindakan” sebagaimana yang dikehendaki oleh penelitian 
tindakan kelas : 
1. Guru merasa tidak puas dengan perilaku siswanya yang ketika mengerjakan 
ulangan banyak yang menyontek. Guru membuat aturan agar sebelum ulangan 
semua buku catatan dikumpulkan kemeja guru setelah itu baru guru 
membagikan soal ulangan. 
2. Beberapa siswa tidak mengerjakan PR sehingga ketika guru membahas PR 
tersebut beberapa siswa tidak dapat mengikuti dengan aktif. Oleh karena itu 
guru memberikan surat kepada orang tua anak tersebut agar mengingatkan 
anaknya (Mohammad Asrori, 2008 : 11) 
Ketiga contoh di atas tidak mencerminkan adanya tindakan karena guru 
tidak memberikan kegiatan kepada siswa sehingga mereka harus melakukan sesuatu. 
Pada contoh 1 guru hanya memberikan peringatan seperti biasanya. Peringatan 
sudah berulang-ulang diberikan, tetapi kejadian yang sama tetap saja muncul. Pada 
contoh kedua guru menyuruh siswa mengumpulkan catatan diatas meja guru. 
Memang dengan cara ini siswa tidak dapat mencontek karena catatannya ada diatas 
meja guru, tetapi ini bukan perintah kepada siswa untuk melakukan sesuatu untuk 
perbaikan dirinya. Pada contoh ketiga justru contoh yang tidak baik karena guru 
tidak mengatasi sendiri dengan tindakan, melainkan meminta bantuan orang tua 
siswa. 
Ada tiga unsur yang senantiasa harus diperhatikan dalam penelitian tindakan 
kelas, yairu: 
a) Pemberi tindakan, yaitu guru; 
b) Subjek tindakan, yaitu siswa; 
c) Tindakan yang berupa sesuatu kegiatan yang harus dilaksanakan oleh siswa 
sebagai subjek tindakan dan tindakan itu menjadi pengarah kepada siswa untuk 
melakukan perbaikan. 
Created by Warman Tateuteu 
NIM: 58732, RM:05 PGSD FIP UNP 32 
Resume Penelitian Tindakan Kelas
DAFTAR PUSTAKA 
Aqib, Zainal.2007. Penelitian Tindakan Kelas. YRama Widya. Bandung 
Borg, W.R. Gall,M.D.(1997). Education Research. New York : Longman. 
Ditjen PMPTK.(2010). Membimbing Guru Dalam Penelitian Tindakan Kelas Materi 
Pelatihan Penguatan Pengawas Sekolah. Jakarta : Kemendiknas. 
http://edukasi.kompasiana.com/2010/10/19/karakteristik-dan-tujuan-penelitian-tindakan- 
kelas-ptk-14/, diakses tanggal 15 Maret 2013 pukul 20.45 WIB. 
http://id.wikipedia.org/wiki/Penelitian_tindakan_kelas, diakses tanggal 15 Maret 2013 
pukul 20.45 WIB. 
http://karwono.wordpress.com/2008/02/27/artikel-penelitian-tindakan-kelas-classroom-action- 
research/, diakses tanggal 15 Maret 2013 pukul 20.45 WIB. 
http://karwono.wordpress.com/2008/02/27/artikel-penelitian-tindakan-kelas-classroom-action- 
research/, diakses tanggal 17 Maret 2013 pukul 18.00 WIB. 
http://nesaci.com/pengertian-dan-karakteristik-penelitian-tindakan-kelas/,diakses 
tanggal 18 Maret 2013 pukul 20.45 WIB. 
http://nesaci.com/pengertian-dan-karakteristik-penelitian-tindakan-kelas/,diakses 
tanggal 18 Maret 2013 pukul 19.40 WIB. 
http://www.abdulrahmansaleh.com/2011/03/manfaat-ptk-penelitian-tindakan-kelas. 
html/, diakses tanggal 20 Maret 2013 pukul 20.45 WIB. 
http://www.abdulrahmansaleh.com/2011/03/manfaat-ptk-penelitian-tindakan-kelas. 
html, diakses tanggal 21 Maret 2013 pukul 09.45 WIB. 
http://www.abdulrahmansaleh.com/2011/03/manfaat-ptk-penelitian-tindakan-kelas. 
html), diakses tanggal 21 Maret 2013 pukul 09.45 WIB. 
Kemmis,S.and Mc.Taggart, R.(1998).The Action Research Planner. Victoria : The 
Deakin University. 
Created by Warman Tateuteu 
NIM: 58732, RM:05 PGSD FIP UNP 33 
Resume Penelitian Tindakan Kelas
McNiff, J. (1992). Action research: Principles and practice. London: Routledge. 
Mohommad, Ashori. (2007). Penelitian Tindakan Kelas, Bandung : CV Wacana Prima. 
Ritawati M., Yetti A. (2008). Hand Out Mata Kuliah Metodologi Penelitian Tindakan 
Kelas. UNP. 
Suhardjono (2007). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara. 
Suharsimi, Arikunto, dkk. (2007).Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara. 
Sukayati.( 2008).Penelitian Tindakan Kelas, Yogyakarta : Pusat Pengembangan dan 
Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Matematika. 
Suyanto. 1997. Pedoman Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Pengenalan 
Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Dirjen Dikti. 
Created by Warman Tateuteu 
NIM: 58732, RM:05 PGSD FIP UNP 34 
Resume Penelitian Tindakan Kelas

More Related Content

What's hot

Panduan Usulan Dan Laporan Ptk
Panduan Usulan Dan Laporan PtkPanduan Usulan Dan Laporan Ptk
Panduan Usulan Dan Laporan Ptk
ruro kenzim
 
SUMBER PTK ALL.docx
SUMBER PTK ALL.docxSUMBER PTK ALL.docx
SUMBER PTK ALL.docx
NoormanBudiawan
 
Teori penelitian tindakan-kelas sd
Teori penelitian tindakan-kelas sdTeori penelitian tindakan-kelas sd
Teori penelitian tindakan-kelas sd
eli priyatna laidan
 
Konsep teori dan contoh PTK
Konsep teori dan contoh PTKKonsep teori dan contoh PTK
Konsep teori dan contoh PTK
Aida Dwi Astuti
 
PTK penelitian tindakan kelas
PTK penelitian tindakan kelasPTK penelitian tindakan kelas
PTK penelitian tindakan kelas
Aliah PootReetabone
 
Konsep teori dan contoh PTK
Konsep teori dan contoh PTKKonsep teori dan contoh PTK
Konsep teori dan contoh PTK
Aida Dwi Astuti
 
Objek dalam Penelitian Tindakan Kelas - smst VI
Objek dalam Penelitian Tindakan Kelas - smst VIObjek dalam Penelitian Tindakan Kelas - smst VI
Objek dalam Penelitian Tindakan Kelas - smst VI
Qonita Aliyatunnuha
 
Konsep Penelitian Tindakan Kelas
Konsep Penelitian Tindakan KelasKonsep Penelitian Tindakan Kelas
Konsep Penelitian Tindakan Kelas
Uwes Chaeruman
 
Rangkuman ptk 1 3
Rangkuman ptk 1 3Rangkuman ptk 1 3
Rangkuman ptk 1 3
satpam1809
 
Resume buku ptk
Resume buku ptkResume buku ptk
Resume buku ptk
Reza Riezky
 
Resume UAS - Pembelajaran Inovatif smst V thn 2019
Resume UAS - Pembelajaran Inovatif smst V thn 2019Resume UAS - Pembelajaran Inovatif smst V thn 2019
Resume UAS - Pembelajaran Inovatif smst V thn 2019
Qonita Aliyatunnuha
 
Tugas resume buku ptk
Tugas resume buku ptkTugas resume buku ptk
Tugas resume buku ptkReza Riezky
 
Siklus penelitian tindakan kelas
Siklus penelitian tindakan kelasSiklus penelitian tindakan kelas
Siklus penelitian tindakan kelas
MAFIA '11
 
Panduan Praktis Membuat PTK
Panduan Praktis Membuat PTKPanduan Praktis Membuat PTK
Panduan Praktis Membuat PTK
oum
 
PPT KONSEP DASAR PTK (PENELITIAN TINDAKAN KELAS)
PPT KONSEP DASAR PTK (PENELITIAN TINDAKAN KELAS)PPT KONSEP DASAR PTK (PENELITIAN TINDAKAN KELAS)
PPT KONSEP DASAR PTK (PENELITIAN TINDAKAN KELAS)
Rudi Salam Sinulingga
 
Contoh ptk
Contoh ptkContoh ptk
Contoh ptk
aljauzy
 
Penelitian tindakan kelas
Penelitian tindakan kelasPenelitian tindakan kelas
Penelitian tindakan kelas
Mustakim S.Pd
 
Penelitian tindakan kelas ( ptk ) & contoh karya tulis ilmiah ( kti )
Penelitian tindakan kelas ( ptk ) &  contoh karya tulis ilmiah ( kti )Penelitian tindakan kelas ( ptk ) &  contoh karya tulis ilmiah ( kti )
Penelitian tindakan kelas ( ptk ) & contoh karya tulis ilmiah ( kti )
makciak
 
Penelitian tindakan kelas
Penelitian tindakan kelasPenelitian tindakan kelas
Penelitian tindakan kelas
smkfarmasi
 

What's hot (20)

Panduan Usulan Dan Laporan Ptk
Panduan Usulan Dan Laporan PtkPanduan Usulan Dan Laporan Ptk
Panduan Usulan Dan Laporan Ptk
 
SUMBER PTK ALL.docx
SUMBER PTK ALL.docxSUMBER PTK ALL.docx
SUMBER PTK ALL.docx
 
Teori penelitian tindakan-kelas sd
Teori penelitian tindakan-kelas sdTeori penelitian tindakan-kelas sd
Teori penelitian tindakan-kelas sd
 
Konsep teori dan contoh PTK
Konsep teori dan contoh PTKKonsep teori dan contoh PTK
Konsep teori dan contoh PTK
 
PTK penelitian tindakan kelas
PTK penelitian tindakan kelasPTK penelitian tindakan kelas
PTK penelitian tindakan kelas
 
Konsep teori dan contoh PTK
Konsep teori dan contoh PTKKonsep teori dan contoh PTK
Konsep teori dan contoh PTK
 
Objek dalam Penelitian Tindakan Kelas - smst VI
Objek dalam Penelitian Tindakan Kelas - smst VIObjek dalam Penelitian Tindakan Kelas - smst VI
Objek dalam Penelitian Tindakan Kelas - smst VI
 
Konsep Penelitian Tindakan Kelas
Konsep Penelitian Tindakan KelasKonsep Penelitian Tindakan Kelas
Konsep Penelitian Tindakan Kelas
 
Rangkuman ptk 1 3
Rangkuman ptk 1 3Rangkuman ptk 1 3
Rangkuman ptk 1 3
 
Resume buku ptk
Resume buku ptkResume buku ptk
Resume buku ptk
 
Resume UAS - Pembelajaran Inovatif smst V thn 2019
Resume UAS - Pembelajaran Inovatif smst V thn 2019Resume UAS - Pembelajaran Inovatif smst V thn 2019
Resume UAS - Pembelajaran Inovatif smst V thn 2019
 
Tugas resume buku ptk
Tugas resume buku ptkTugas resume buku ptk
Tugas resume buku ptk
 
Siklus penelitian tindakan kelas
Siklus penelitian tindakan kelasSiklus penelitian tindakan kelas
Siklus penelitian tindakan kelas
 
Panduan Praktis Membuat PTK
Panduan Praktis Membuat PTKPanduan Praktis Membuat PTK
Panduan Praktis Membuat PTK
 
PPT KONSEP DASAR PTK (PENELITIAN TINDAKAN KELAS)
PPT KONSEP DASAR PTK (PENELITIAN TINDAKAN KELAS)PPT KONSEP DASAR PTK (PENELITIAN TINDAKAN KELAS)
PPT KONSEP DASAR PTK (PENELITIAN TINDAKAN KELAS)
 
Contoh ptk
Contoh ptkContoh ptk
Contoh ptk
 
Penelitian tindakan kelas
Penelitian tindakan kelasPenelitian tindakan kelas
Penelitian tindakan kelas
 
Penelitian tindakan kelas ( ptk ) & contoh karya tulis ilmiah ( kti )
Penelitian tindakan kelas ( ptk ) &  contoh karya tulis ilmiah ( kti )Penelitian tindakan kelas ( ptk ) &  contoh karya tulis ilmiah ( kti )
Penelitian tindakan kelas ( ptk ) & contoh karya tulis ilmiah ( kti )
 
Penelitian tindakan kelas
Penelitian tindakan kelasPenelitian tindakan kelas
Penelitian tindakan kelas
 
Proposal ptk
Proposal ptkProposal ptk
Proposal ptk
 

Similar to Penelitian tindakan-kelas

makalah_penelitian_tindakan_kelas.docx
makalah_penelitian_tindakan_kelas.docxmakalah_penelitian_tindakan_kelas.docx
makalah_penelitian_tindakan_kelas.docx
ArieVianty
 
Penelitian tindakan-kelas-ptk-contoh-karya-tulis-ilmiah-kti
Penelitian tindakan-kelas-ptk-contoh-karya-tulis-ilmiah-ktiPenelitian tindakan-kelas-ptk-contoh-karya-tulis-ilmiah-kti
Penelitian tindakan-kelas-ptk-contoh-karya-tulis-ilmiah-kti
Ariska Armaya
 
1. konsep dasar penelitian tindakan kelas
1. konsep dasar penelitian tindakan kelas1. konsep dasar penelitian tindakan kelas
1. konsep dasar penelitian tindakan kelas
STAISARTugasKuliah
 
PENELITIAN_TINDAKAN_KELAS.pdf
PENELITIAN_TINDAKAN_KELAS.pdfPENELITIAN_TINDAKAN_KELAS.pdf
PENELITIAN_TINDAKAN_KELAS.pdf
FaridaFadzilah
 
Modul plpg penelitian-tindakan-kelas
Modul plpg penelitian-tindakan-kelasModul plpg penelitian-tindakan-kelas
Modul plpg penelitian-tindakan-kelas
Eko Supriyadi
 
Modul plpg PTK KIMIA
Modul plpg PTK KIMIAModul plpg PTK KIMIA
Modul plpg PTK KIMIAEKO SUPRIYADI
 
Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian Tindakan KelasPenelitian Tindakan Kelas
Penelitian Tindakan Kelas
FURQON
 
Konsep penelitian tindakan kelas
Konsep penelitian tindakan  kelasKonsep penelitian tindakan  kelas
Konsep penelitian tindakan kelas
auliyadewii
 
Document (15).pdf
Document (15).pdfDocument (15).pdf
Document (15).pdf
vivi917057
 
Penelitian tindakan-kelas
Penelitian tindakan-kelasPenelitian tindakan-kelas
Penelitian tindakan-kelas
Mas Rudi
 
6. Peningkatan Profesionalisme Guru
6. Peningkatan Profesionalisme Guru6. Peningkatan Profesionalisme Guru
6. Peningkatan Profesionalisme Guru
Arthur Jupong
 
Materi na-26 oktober-ptk-di-pijay
Materi na-26 oktober-ptk-di-pijayMateri na-26 oktober-ptk-di-pijay
Materi na-26 oktober-ptk-di-pijay
nasrun gayo
 
Ptk presentasi
Ptk presentasiPtk presentasi
Ptk presentasi
ibyadul
 
Ptk hasil unduh
Ptk hasil unduhPtk hasil unduh
Ptk hasil unduh
nanitriani
 
Powerpoint presentasi ptk-cetak
Powerpoint presentasi ptk-cetakPowerpoint presentasi ptk-cetak
Powerpoint presentasi ptk-cetak
stmik nurdin hamzah jambi
 
Prosedur pts
Prosedur ptsProsedur pts
Prosedur pts
danu ariyanto
 
MAKALAH PTK KELOMPOK 6 Azis.docx
MAKALAH PTK KELOMPOK 6 Azis.docxMAKALAH PTK KELOMPOK 6 Azis.docx
MAKALAH PTK KELOMPOK 6 Azis.docx
DinaAuliyaRahma
 
Langkah ptk
Langkah ptkLangkah ptk
Langkah ptk
Suko Wibowo
 

Similar to Penelitian tindakan-kelas (20)

makalah_penelitian_tindakan_kelas.docx
makalah_penelitian_tindakan_kelas.docxmakalah_penelitian_tindakan_kelas.docx
makalah_penelitian_tindakan_kelas.docx
 
Penelitian tindakan-kelas-ptk-contoh-karya-tulis-ilmiah-kti
Penelitian tindakan-kelas-ptk-contoh-karya-tulis-ilmiah-ktiPenelitian tindakan-kelas-ptk-contoh-karya-tulis-ilmiah-kti
Penelitian tindakan-kelas-ptk-contoh-karya-tulis-ilmiah-kti
 
1. konsep dasar penelitian tindakan kelas
1. konsep dasar penelitian tindakan kelas1. konsep dasar penelitian tindakan kelas
1. konsep dasar penelitian tindakan kelas
 
PENELITIAN_TINDAKAN_KELAS.pdf
PENELITIAN_TINDAKAN_KELAS.pdfPENELITIAN_TINDAKAN_KELAS.pdf
PENELITIAN_TINDAKAN_KELAS.pdf
 
Modul plpg penelitian-tindakan-kelas
Modul plpg penelitian-tindakan-kelasModul plpg penelitian-tindakan-kelas
Modul plpg penelitian-tindakan-kelas
 
Modul plpg PTK KIMIA
Modul plpg PTK KIMIAModul plpg PTK KIMIA
Modul plpg PTK KIMIA
 
Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian Tindakan KelasPenelitian Tindakan Kelas
Penelitian Tindakan Kelas
 
Powerpoint presentasi ptk-cetak
Powerpoint presentasi ptk-cetakPowerpoint presentasi ptk-cetak
Powerpoint presentasi ptk-cetak
 
Konsep penelitian tindakan kelas
Konsep penelitian tindakan  kelasKonsep penelitian tindakan  kelas
Konsep penelitian tindakan kelas
 
Document (15).pdf
Document (15).pdfDocument (15).pdf
Document (15).pdf
 
Penelitian tindakan-kelas
Penelitian tindakan-kelasPenelitian tindakan-kelas
Penelitian tindakan-kelas
 
16. kimia (ptk)
16. kimia (ptk)16. kimia (ptk)
16. kimia (ptk)
 
6. Peningkatan Profesionalisme Guru
6. Peningkatan Profesionalisme Guru6. Peningkatan Profesionalisme Guru
6. Peningkatan Profesionalisme Guru
 
Materi na-26 oktober-ptk-di-pijay
Materi na-26 oktober-ptk-di-pijayMateri na-26 oktober-ptk-di-pijay
Materi na-26 oktober-ptk-di-pijay
 
Ptk presentasi
Ptk presentasiPtk presentasi
Ptk presentasi
 
Ptk hasil unduh
Ptk hasil unduhPtk hasil unduh
Ptk hasil unduh
 
Powerpoint presentasi ptk-cetak
Powerpoint presentasi ptk-cetakPowerpoint presentasi ptk-cetak
Powerpoint presentasi ptk-cetak
 
Prosedur pts
Prosedur ptsProsedur pts
Prosedur pts
 
MAKALAH PTK KELOMPOK 6 Azis.docx
MAKALAH PTK KELOMPOK 6 Azis.docxMAKALAH PTK KELOMPOK 6 Azis.docx
MAKALAH PTK KELOMPOK 6 Azis.docx
 
Langkah ptk
Langkah ptkLangkah ptk
Langkah ptk
 

More from Jeny Hardiah

Materi
 Materi  Materi
Materi
Jeny Hardiah
 
Rpp4 peredaran darah
Rpp4  peredaran darahRpp4  peredaran darah
Rpp4 peredaran darah
Jeny Hardiah
 
Lp4 peredaran darah
Lp4  peredaran darahLp4  peredaran darah
Lp4 peredaran darah
Jeny Hardiah
 
Rpp3 peredaran darah
Rpp3 peredaran darahRpp3 peredaran darah
Rpp3 peredaran darah
Jeny Hardiah
 
Lp3 peredaran darah
Lp3 peredaran darahLp3 peredaran darah
Lp3 peredaran darah
Jeny Hardiah
 
Rpp2 peredaran darah
Rpp2 peredaran darahRpp2 peredaran darah
Rpp2 peredaran darah
Jeny Hardiah
 
Lp2 peredaran darah
Lp2  peredaran darahLp2  peredaran darah
Lp2 peredaran darah
Jeny Hardiah
 
Lp1 english
Lp1 englishLp1 english
Lp1 english
Jeny Hardiah
 
Rpp1 peredaran darah
Rpp1 peredaran darahRpp1 peredaran darah
Rpp1 peredaran darah
Jeny Hardiah
 
Soal ulangan harian peredaran darah
Soal ulangan harian peredaran darahSoal ulangan harian peredaran darah
Soal ulangan harian peredaran darah
Jeny Hardiah
 
Lks 6 sistem peredaran darah
Lks 6 sistem peredaran darahLks 6 sistem peredaran darah
Lks 6 sistem peredaran darah
Jeny Hardiah
 
Lks 5 sistem peredaran darah
Lks 5 sistem peredaran darahLks 5 sistem peredaran darah
Lks 5 sistem peredaran darah
Jeny Hardiah
 
Lks 4 sistem peredaran darah
Lks 4 sistem peredaran darahLks 4 sistem peredaran darah
Lks 4 sistem peredaran darah
Jeny Hardiah
 
Lks 2 sistem peredaran darah
Lks 2 sistem peredaran darahLks 2 sistem peredaran darah
Lks 2 sistem peredaran darah
Jeny Hardiah
 
Lks 1 sistem peredaran darah
Lks 1 sistem peredaran darahLks 1 sistem peredaran darah
Lks 1 sistem peredaran darah
Jeny Hardiah
 
Lks 3 sistem peredaran darah
Lks 3 sistem peredaran darahLks 3 sistem peredaran darah
Lks 3 sistem peredaran darah
Jeny Hardiah
 
Program tahunan kelas x kurikulum 2013
Program tahunan kelas x kurikulum 2013Program tahunan kelas x kurikulum 2013
Program tahunan kelas x kurikulum 2013
Jeny Hardiah
 
Program semester genap kelas x kurikulum 2013
Program semester genap  kelas x kurikulum 2013Program semester genap  kelas x kurikulum 2013
Program semester genap kelas x kurikulum 2013
Jeny Hardiah
 
Program semester ganjil kelas x kurikulum 2013
Program semester ganjil  kelas x kurikulum 2013Program semester ganjil  kelas x kurikulum 2013
Program semester ganjil kelas x kurikulum 2013
Jeny Hardiah
 
Pemetaan ki kelas x kurikulum 2013
Pemetaan ki  kelas x kurikulum 2013Pemetaan ki  kelas x kurikulum 2013
Pemetaan ki kelas x kurikulum 2013
Jeny Hardiah
 

More from Jeny Hardiah (20)

Materi
 Materi  Materi
Materi
 
Rpp4 peredaran darah
Rpp4  peredaran darahRpp4  peredaran darah
Rpp4 peredaran darah
 
Lp4 peredaran darah
Lp4  peredaran darahLp4  peredaran darah
Lp4 peredaran darah
 
Rpp3 peredaran darah
Rpp3 peredaran darahRpp3 peredaran darah
Rpp3 peredaran darah
 
Lp3 peredaran darah
Lp3 peredaran darahLp3 peredaran darah
Lp3 peredaran darah
 
Rpp2 peredaran darah
Rpp2 peredaran darahRpp2 peredaran darah
Rpp2 peredaran darah
 
Lp2 peredaran darah
Lp2  peredaran darahLp2  peredaran darah
Lp2 peredaran darah
 
Lp1 english
Lp1 englishLp1 english
Lp1 english
 
Rpp1 peredaran darah
Rpp1 peredaran darahRpp1 peredaran darah
Rpp1 peredaran darah
 
Soal ulangan harian peredaran darah
Soal ulangan harian peredaran darahSoal ulangan harian peredaran darah
Soal ulangan harian peredaran darah
 
Lks 6 sistem peredaran darah
Lks 6 sistem peredaran darahLks 6 sistem peredaran darah
Lks 6 sistem peredaran darah
 
Lks 5 sistem peredaran darah
Lks 5 sistem peredaran darahLks 5 sistem peredaran darah
Lks 5 sistem peredaran darah
 
Lks 4 sistem peredaran darah
Lks 4 sistem peredaran darahLks 4 sistem peredaran darah
Lks 4 sistem peredaran darah
 
Lks 2 sistem peredaran darah
Lks 2 sistem peredaran darahLks 2 sistem peredaran darah
Lks 2 sistem peredaran darah
 
Lks 1 sistem peredaran darah
Lks 1 sistem peredaran darahLks 1 sistem peredaran darah
Lks 1 sistem peredaran darah
 
Lks 3 sistem peredaran darah
Lks 3 sistem peredaran darahLks 3 sistem peredaran darah
Lks 3 sistem peredaran darah
 
Program tahunan kelas x kurikulum 2013
Program tahunan kelas x kurikulum 2013Program tahunan kelas x kurikulum 2013
Program tahunan kelas x kurikulum 2013
 
Program semester genap kelas x kurikulum 2013
Program semester genap  kelas x kurikulum 2013Program semester genap  kelas x kurikulum 2013
Program semester genap kelas x kurikulum 2013
 
Program semester ganjil kelas x kurikulum 2013
Program semester ganjil  kelas x kurikulum 2013Program semester ganjil  kelas x kurikulum 2013
Program semester ganjil kelas x kurikulum 2013
 
Pemetaan ki kelas x kurikulum 2013
Pemetaan ki  kelas x kurikulum 2013Pemetaan ki  kelas x kurikulum 2013
Pemetaan ki kelas x kurikulum 2013
 

Recently uploaded

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdfAKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
opkcibungbulang
 
Fisiologi Fonasi dan Saluran Napas Atas.pptx
Fisiologi Fonasi dan Saluran Napas Atas.pptxFisiologi Fonasi dan Saluran Napas Atas.pptx
Fisiologi Fonasi dan Saluran Napas Atas.pptx
arielardinda2
 
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
HengkiRisman
 
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
niswati10
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
Arumdwikinasih
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdfBiografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
pristayulianabila
 
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdfDemonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
d2spdpnd9185
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
AqlanHaritsAlfarisi
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Mutia Rini Siregar
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
ssuser4dafea
 
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
tsuroyya38
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Sosdiklihparmassdm
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdfAKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
 
Fisiologi Fonasi dan Saluran Napas Atas.pptx
Fisiologi Fonasi dan Saluran Napas Atas.pptxFisiologi Fonasi dan Saluran Napas Atas.pptx
Fisiologi Fonasi dan Saluran Napas Atas.pptx
 
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
 
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdfBiografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
 
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdfDemonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
 
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
 

Penelitian tindakan-kelas

  • 1. PENELITIAN TINDAKAN KELAS (Classroom Action Research) A. Pengertian PTK Bila kita mau jujur, hampir semua orang akan sepakat bahwa kualitas kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah perlu ditingkatkan. Bagaimana caranya? Angelo dalam Sukayati (2008:6) berpendapat bahwa sebagian pendidik menyatakan dunia pendidikan dapat ditingkatkan kualitasnya dengan memanfaatkan hasil penelitian dalam bidang pendidikan dan psikologi. Tetapi kenyataan yang terjadi adalah hasil-hasil penelitian kurang dapat menjawab peningkatan kualitas pendidikan. Para peneliti (dalam penelitian non kelas) telah gagal menjawab persoalan-persoalan praktis yang dihadapi guru di kelas. Mereka lebih tertarik pada aspek publikasi ilmiah dari hasil penelitiannya, dibandingkan dengan kegiatan mengaplikasikan temuannya untuk peningkatan kualitas pendidikan. Para peneliti menyatakan bahwa apa yang dihasilkan dari kegiatan penelitian hanya menjawab persoalan-persoalan umum dalam dunia pendidikan, bukan untuk melakukan aplikasi-aplikasi tertentu dalam kelas-kelas khusus. Itulah sebabnya, persoalan-persoalan teknis yang mendasar dalam dunia pendidikan masih tetap belum terjawab. Pernyataan tersebut tentu menimbulkan pemikiran bagi kita. Bagaimana hasil-hasil penelitian pendidikan di Indonesia? Apakah pernyataan tersebut juga berlaku? Pada tahun 1986 dalam usaha untuk mempersempit jurang pemisah antara penelitian dan pengajaran, Praticia Cross dalam Sukayati (2008:7) mengajukan sebuah cara sistematis untuk pengajaran yang dilakukan dalam kegiatan penelitian kelas. Menurut Cross penelitian tindakan kelas merupakan sebuah cara untuk mengurangi jarak antara peneliti dan praktisi, karena mengangkat persoalan-persoalan praktis yang dihadapi guru di kelas. Hasil penelitian dapat secara langsung dimanfaatkan untuk kepentingan kualitas kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. Dalam dunia pendidikan, PTK atau Classroom Action Research yang dapat dilakukan oleh guru dan tenaga kependidikan lainnya, semakin dirasakan Created by Warman Tateuteu NIM: 58732, RM:05 PGSD FIP UNP 1 Resume Penelitian Tindakan Kelas
  • 2. manfaatnya baik untuk perbaikan maupun peningkatan mutu pembelajaran di kelas. Pertanyaan yang kemudian muncul, pernahkah bapak/ibu guru memikirkan untuk mencoba PTK? Atau yang lebih ringan pernahkah bapak/ibu guru membaca laporan hasil PTK? Atau membantu teman guru melaksanakan PTK? Tentu kita tidak mengharap terjadi jawaban dari bapak/ibu yaitu belum sama sekali atau tahu saja baru sekarang. PTK memang masih dirasa asing oleh sebagian besar guru kita, terutama guru SD. Dalam istilah aslinya penelitian tindakan kelas disebut dengan Classroom Action Research. Belakangan ini, CAR telah berkembang pesat di negara-negara maju seperti Amerika, Inggris, Australia dan Canada. Para ahli penelitian di Negara-negara tersebut menaruh perhatian yang sangat besar terhadap penelitian tindakan kelas. Faktor penyebabnya menurut Muhammad Asrori (2007) adalah karena jenis penelitian ini mampu menawarkan peningkatan profesional guru dalam proses dan hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa. Seorang ahli penelitian Mc. Niff dalam M. Asrori (2007) mengatakan dengan tegas bahwa penelitian tindakan kelas merupakan bentuk penelitian yang dilakukan oleh guru sendiri yang hasilnya dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk pengembangan dan perbaikan pembelajaran. Dengan penelitian tindakan kelas guru dapat meneliti sendiri terhadap praktik pembelajaran di kelas. Guru juga dapat melakukan penelitian terhadap siswa mengenai aspek interaksi nya dalam proses pembelajaran. Selain itu dengan melakukan penelitian tindakan kelas, guru juga dapat memperbaiki praktik pembelajaran yang dilakukan menjadi lebih berkualitas dan lebih efektif. Akhirnya dengan penelitian tindakan kelas guru juga dapat mengamati sendiri, merasakan sendiri dan menilai sendiri apakah kegiatan pembelajaran yang diterapkan selama ini memiliki efektivitas yang tinggi terhadap proses hasil belajar. Misalnya saja apakah pemberian pekerjaan rumah kepada siswa terlalu banyak? Apakah umpan balik secara verbal yang diberikan kepada siswa selama ini tidak efektif? Apakah metode mengajar yang digunakan selama ini cenderung membosankan siswa atau tidak? Apakah penggunaan media pembelajaran selama ini sudah cukup dan bagus atau tidak? Dan sebagainya. Jika berdasakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan itu guru menyimpulkan kegiatan pembelajaran tertentu yang selama ini tidak efektif, maka guru dapat merumuskan tindakan Created by Warman Tateuteu NIM: 58732, RM:05 PGSD FIP UNP 2 Resume Penelitian Tindakan Kelas
  • 3. tertentu untuk memperbaiki proses kegiatan tersebut guna meningkatkan kualitas dan efektivitasnya. Dengan PTK (menurut Dra. Sukayati, M.pd), guru dapat memperbaiki praktik-praktik pembelajaran agar lebih efektif. PTK juga dapat menjembatani kesenjangan antara teori dan praktik. Alasannya, setelah PTK guru akan memperoleh umpan balik yang sistematik mengenai pembelajaran yang selama ini dilakukan apakah cocok dengan teori belajar mengajar dan dapat diterapkan dengan baik di kelasnya. Melalui PTK guru dapat mengadaptasi teori yang ada untuk kepentingan proses dan produk pembelajaran agar lebih efektif dan optimal. Untuk mengetahui apa sebenarnya yang dimaksud dengan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) berikut ini disajikan beberapa pengertian PTK yang diambil dari berbagai sumber : 1. Menurut Suharsimi. A. (2007) ada tiga kata yang membentuk pengertian PTK, yaitu penelitian, tindakan, dan kelas. Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal, serta menarik minat dan penting bagi peneliti. Tindakan adalah kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Sedangkan kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang guru. Dalam hal ini kelas bukan wujud ruangan tetapi diartikan sebagai sekelompok siswa yang sedang belajar. 2. Kasihani (1999) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan PTK adalah penelitian praktis, bertujuan untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan dalam pembelajaran di kelas dengan cara melakukan tindakan-tindakan. Upaya tindakan untuk perbaikan dimaksudkan sebagai pencarian jawab atas permasalahan yang dialami guru dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari. Jadi masalah-masalah yang diungkap dan dicarikan jalan keluar dalam penelitian adalah masalah yang benar-benar ada dan dialami oleh guru. 3. Menurut Suyanto (1997) secara singkat PTK dapat di definisikan sebagai suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu, untuk memperbaiki dan atau meningkatkan praktik-praktik Created by Warman Tateuteu NIM: 58732, RM:05 PGSD FIP UNP 3 Resume Penelitian Tindakan Kelas
  • 4. pembelajaran di kelas secara lebih profesional. Oleh karena itu PTK terkait erat dengan persoalan praktek pembelajaran sehari-hari yang dialami guru. 4. Suhardjono (2007:58) mengatakan abahwa Penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan yang dilakukan dikelas dengan tujuan memperbaiki/meningkatkan mutu praktik pembelajaran. 5. Rustam dan Mundilarto (2004:1) mendefenisikan bahwa penelitian tindakan kelas adalah sebuah penelitian yang dilakukan oleh guru dikelasnya sendiri dengan jalan merancang, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. 6. Hopkins (1993) : PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif yang dilakukan oleh pelaku tindakan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tindakannya dalam melaksanakan tugas dan memperdalam pemahaman terhadap kondisi dalam praktik pembelajaran. 7. Kemmis (1998): Action research as a form of self-reflective inquiry undertaken by participants in a social (including educational) situation in order to improve the rationality and justice of (a) their on social or educational practices, (b) their understanding of these practices, and (c) the situations in which practices are carried out. 8. McNeiff (1992): action research is a term which refer to a practical way of looking at your own work to sheck that it is you would like it to be. Because action research is done by you, the practitioner, it is often referred to as practitioner based research; and because it involves you thinking about and reflecting on your work, it can also be called a form of self-reflective practice. 9. Rochman Nata Wijaya (1977): PTK adalah pengkajian terhadap permasalahan praktis yang bersifat situasional dan kontekstual yang ditujukan untuk menentukan tindakan yang tepat dalam rangka pemecahan masalah yanh dihadapi atau memperbaiki sesuatu. 10. Suyanto (1997) : PTK adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapar memperbaiki dan/atau meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas secara professional. 11. Tim PGSM (1999) : PTK sebagai suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari Created by Warman Tateuteu NIM: 58732, RM:05 PGSD FIP UNP 4 Resume Penelitian Tindakan Kelas
  • 5. tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan, serta memperbaiki kondisi di mana praktik pembelajaran tersebut dilakukan. 12. Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian praktis yang dimaksudkan untuk memperbaiki pembelajaran di kelas. Penelitian ini merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan atau meningkatkan mutu pembelajaran di kelas. Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Penelitian_tindakan_kelas. 13. Secara singkat PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan, untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan, serta memperbaiki dimana praktik-praktik pembelajaran dilaksanakan. 14. Penelitian tindakan kelas merupakan terjemahan dari Classroom Research, yaitu satu action research yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi menjadi meningkat. Dari berbagai macam penngertian dari Penelitian Tindakan Kelas (PTK) diatas dapat di defenisikan bahwa penelitian tindakan kelas adalah sebagai suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu untuk memperbaiki dan meningkatkan praktik pembelajaran dikelas menjadi lebih berkualitas sehingga siswa dapat memperoleh hasil belajar yang lebih baik. Oleh karena itu penelitian tindakan kelas juga merupakan penelitian yang bersifat reparative. Artinya, penelitian yang dilakukan untuk memperbaiki proses pembelajaran agar siswa bisa mencapai hasil yang maksimal. Penting dipertegas dalam penelitian ini adalah makna kelas itu sendiri. Dalam bahasa sehari-hari kelas sering diartikan sebagai ruangan tempat siswa belajar dan guru mengajar. Pemaknaan kelas seperti ini sebenarnya salah karena terlalu membatasi proses pembelajaran dalam ruang tertentu saja. Dalam pandangan teori pembelajaran kelas adalah sebagai kelompok peserta didik yang sedang belajar, bukan hanya ruang kelas saja. Dengan pemaknaan seperti itu siswa belajar Created by Warman Tateuteu NIM: 58732, RM:05 PGSD FIP UNP 5 Resume Penelitian Tindakan Kelas
  • 6. tidak hanya terbatas pada ruang kelas saja, tetapi juga termasuk ketika mengadakan praktik di laboratorium, membaca buku di perpustakaan, melakukan praktikum di bengkel kerja, atau berkarya wisata ke tempat-tempat peninggalan sejarah. Oleh karena itu Suharsimi (2007:3), mengatakan bahwa penelitian tindakan kelas dapat dilakukan di laboratorium, di lapangan, di perpustakaan, bengkel kerja atau tempat kunjungan studi; yang penting di tempat itu ada sejumlah siswa yang sedang belajar hal yang sama dari guru atau fasilitator yang sama. B. Manfaat PTK PTK dapat memberikan manfaat sebagai inovasi pendidikan yang tumbuh dari bawah, karena Guru adalah ujung tombak pelaksana lapangan. Dengan PTK Guru menjadi lebih mandiri yang ditopang oleh rasa percaya diri, sehingga secara keilmuan menjadi lebih berani mengambil prakarsa yang patut diduganya dapat memberikan manfaat perbaikan. Rasa percaya diri tersebut tumbuh sebagai akibat Guru semakin banyak mengembangkan sendiri pengetahuannya berdasarkan pengalaman praktis. Dengan secara kontinu melakukan PTK, Guru sebagai pekerja profesional tidak akan cepat berpuas diri lalu diam di zone nyaman, melainkan selalu memiliki komitmen untuk meraih hari esok lebih baik dari hari sekarang. Dorongan ini muncul dari rasa kepedulian untuk memecahkan masalah-masalah praktis dalam kesehariannya. Manfaat lainnya, bahwa hasil PTK dapat dijadikan sumber masukan dalam rangka melakukan pengembangan kurikulum. Proses pengembangan kurikulum tidak bersifat netral, melainkan dipengaruhi oleh gagasan-gagasan yang saling terkait mengenai hakikat pendidikan, pengetahuan, dan pembelajaran yang dihayati oleh guru di lapangan. PTK dapat membantu guru untuk lebih memahami hakikat pendidikan secara empirik. Dengan melakukan penelitian tindakan kelas sesungguhnya banyak manfaat yang diperoleh. Beberapa manfaat tersebut yang coba penulis uraikan dibawah ini yang berasal dari berbagai sumber adalah: 1. Menurut Mohammad Asrori (2007:15) menyatakan bahwa manfaat penelitian tindakan kelas dapat dikaji dari beberapa pembelajaran dikelas. Manfaat yang terkait dengan komponen pembelajaran antara lain : Created by Warman Tateuteu NIM: 58732, RM:05 PGSD FIP UNP 6 Resume Penelitian Tindakan Kelas
  • 7. a) Inovasi pembelajaran b) Pengembangan kurikulum di tingkat sekolah dan kelas c) Peningkatan profesinalisme guru 2. Menurut Sukayati (2008: 13) manfaat PTK yang yang terkait dengan pembelajaran hampir sama dengan yang disampaikan oleh Mohammad Asrori antara lain mencakup hal-hal berikut: a) Inovasi , dalam hal ini guru perlu selalu mencoba, mengubah, mengembangkan, dan meningkatkan gaya mengajarnya agar mampu merencanakan dan melaksanakan model pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan kelas dan jaman. b) Pengembangan kurikulum di tingkat kelas dan sekolah, PTK dapat dimanfaatkan secara efektif oleh guru untuk mengembangkan kurikulum. Hasil-hasil PTK akan sangat bermanfaat jika digunakan sebagai sumber masukan untuk mengembangkan kurikulum baik di tingkat kelas maupun sekolah. c) Peningkatan profesionalisme guru, keterlibatan guru dalam PTK akan dapat meningkatkan profesionalisme guru dalam proses pembelajaran. PTK merupakan salah satu cara yang dapat digunakan oleh guru untuk memahami apa yang terjadi di kelas dan cara pemecahannya yang dapat dilakukan. 3. Sejalan dengan dua pendapat sebelumnya Aqib (2007) juga mengatakan hal yang sama mengenai manfaat yang dapat diperoleh jika guru mau dan mampu melaksanakan penelitian tindakan kelas, antara lain: a) inovasi pembelajaran, b) pengembangan kurikulum di tingkat sekolah dan di tingkat kelas, dan c) peningkatan proresionalisme guru. 4. Menurut Rustam dan Mundilarto (2004) mengemukakan manfaat PTK bagi guru, yaitu: (1) Membantu guru memperbaiki mutu pembelajaran, (2) Meningkatkan profesionalitas guru, (3) Meningkatkan rasa percaya diri guru, (4) Created by Warman Tateuteu NIM: 58732, RM:05 PGSD FIP UNP 7 Resume Penelitian Tindakan Kelas
  • 8. Memungkinkan guru secara aktif mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya. Selain manfaat yang diperoleh oleh guru ada juga manfaat PTK bagi siswa dan pembelajaran, dan manfaat bagi sekolah. Karena dalam PTK ada 3 (tiga) komponen yang menjadi sasaran utama PTK maka ketiiga komponen itulah yang akan menerima manfaat dari PTK tersebut. Berikut ini manfaat PTK Bagi siswa, bagi guru dan sekolah, yaitu: 1. Manfaat bagi Siswa dan Pembelajaran Tujuan PTK adalah memperbaiki kualitas proses pembelajaran dengan sasaran akhir memperbaiki hasil belajar siswa, sehingga PTK mempunyai manfaat yang sangat besar dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas. Dengan adanya pelaksanaan PTK, kesalahan dan kesulitan dalam proses pembelajaran (baik strategi, teknik, konsep, dan lain-lain) akan dengan cepat dapat dianalisis dan didiagnosis, sehingga kesalahan dan kesulitan tersebut tidak akan berlarut-larut. Jika kesalahan yang terjadi dapat segera diperbaiki, maka pembelajaran akan mudah dilaksanakan, menarik, dan hasil belajar siswa diharapkan akan meningkat. Ini menunjukkan adanya hubungan timbal balik antara pembelajaran dan perbaikan hasil belajar siswa. Keduanya akan dapat terwujud, jika guru memiliki kemampuan dan kemauan untuk melakukan PTK. Selain PTK dapat meningkatkan hasil belajar siswa, PTK yang dilakukan oleh guru dapat menjadi model bagi siswa dalam meningkatkan prestasinya. Guru yang selalu melakukan PTK yang inovatif dan kreatif akan memiliki sikap kritis dan reflektif terhadap hasil belajar yang dicapai siswa. Sikap kristis inilah yang akan dijadikan model bagi siswa untuk terus merefleksi diri sebagaimana yang dilakukan oleh gurunya. 2. Manfaat bagi Guru Beberapa manfaat PTK bagi guru antara lain: a) Guru memiliki kemampuan memperbaiki proses pembelajaran melalui suatu kajian yang mendalam terhadap apa yang terjadi dikelasnya. Keberhasilan dalam perbaikan ini akan menimbulkan rasa puas bagi guru, karena Ia telah Created by Warman Tateuteu NIM: 58732, RM:05 PGSD FIP UNP 8 Resume Penelitian Tindakan Kelas
  • 9. melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi siswanya melalui proses pembelajaran yang dikelolanya. b) Dengan melakukan PTK, guru dapat berkembang dan meningkatkan kinerjanya secara profesional, karena guru mampu menilai, merefleksi diri, dan mampu memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya. Dalam hal ini, guru tidak lagi hanya sebagai seorang praktisi yang sudah merasa puas terhadap apa yang dikerjakan selama ini, namun juga sebagai peneliti dibidangnya yang selalu ingin melakukan perbaikan-perbaikan pembelajaran yang inovatif dan kreatif. c) Melalui PTK, guru mendapat kesempatan untuk berperan aktif dalam mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sendiri. Guru tidak hanya menjadi penerima hasil perbaikan dari orang lain, namun guru itu sendiri berperan sebagai perancang dan pelaku perbaikan tersebut, sehingga diharapkan dapat menghasilkan teori-teori dan praktik-praktik pembelajaran. d) Dengan PTK, guru akan merasa lebih percaya diri. Guru yang selalu merefleksi diri, melakukan evaluasi diri, dan menganalisis kinerjanya sendiri di dalam kelas, tentu saja akan selalu menemukan kekuatan, kelemahan, dan tantangan pembelajaran dan pendidikan masa depan, dan mengembangkan alternatif pemecahan masalah / kelemahan yang ada pada dirinya dalam pembelajaran. Guru yang demikian adalah guru yang memiliki kepercayaan diri yang kuat. 3. Manfaat bagi Sekolah Sekolah yang para gurunya memiliki kemampuan untuk melakukan perubahan atau perbaikan kinerjanya secara profesional, maka sekolah tersebut akan berkembang pesat. Ada hubungan yang erat antara berkembangnya suatu sekolah dengan berkembangnya kemampuan guru. Sekolah tidak akan berkembang, jika gurunya tidak memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri. Kaitannya dengan PTK, jika sekolah yang para gurunya memiliki keterampilan dalam melaksanakan PTK tentu saja sekolah tersebut akan Created by Warman Tateuteu NIM: 58732, RM:05 PGSD FIP UNP 9 Resume Penelitian Tindakan Kelas
  • 10. memperoleh manfaat yang besar, karena peningkatan kualitas pembelajaran mencerminkan kualitas pendidikan di sekolah tersebut. Mencermati pembahasan manfaat penelitian tindakan kelas di atas, secara ringkas pada dasarnya penelitian tindakan kelas memiliki beberapa manfaat sebagai berikut : a) Membantu guru memperbaiki kualitas pembelajaran. b) Meningkatkan profesionalisme guru. c) Meningkatkan rasa percaya diri guru. d) Memungkinkan guru secara aktif mengembangkan pengetahuan dan keterampilan. C. Tujuan PTK Menurut Mohammad Asrori (2007:13) tujuan PTK ini dapat dicapai dengan cara melakukan berbagai tindakan untuk memecahkan berbagai permasalahan pembelajaran yang selama ini dihadapi, baik yang disadari maupun yang tidak disadari. Oleh karena itu fokus utama penelitian tindakan kelas adalah terletak kepada tindakan-tindakan alternatif yang dirancang oleh guru kemudian di cobakan, dan dievaluasi untuk mengetahui efektivitas tindakan-tindakan alternatif itu dalam memecahkan masalah pembelajaran yang dihadapi oleh guru. Jika perbaikan dan peningkatan layanan pembelajaran dapat terwujud dengan baik berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas, menurut Suyanto (1999) ada tujuan penyerta yang juga tercapai sekaligus dalam kegiatan penelitian itu. Tujuan penyerta yang dapat dicapai adalah terjadinya proses latihan dalam jabatan oleh guru selama proses penelitian tindakan kelas dilakukan. Dalam konteks pengalaman latihan guru ini Borg (1996) menegaskan bahwa tujuan utama penelitian tindakan adalah pengembangan keterampilan guru berdasarkan persoalan-persoalan pembelajaran yang dihadapi guru di kelasnya sendiri, dan bukannya bertujuan untuk pencapaian pengetahuan umum dalam bidang pendidikan. Dalam konteks tujuan penelitian tindakan kelas ini ada beberapa pendapat yang penulis kutip dari bebagai sumber yaitu sebagai berikut ini: Created by Warman Tateuteu NIM: 58732, RM:05 PGSD FIP UNP 10 Resume Penelitian Tindakan Kelas
  • 11. 1. Suhadjono (2007:61) mengatakan bahwa tujuan penelitian tindakan kelas itu adalah : a) Meningkatkan mutu isi, masukan, proses, serta hasil pendidikan dan pembelajaran disekolah. b) Membantu guru dan tenaga kekependidikan lainnya mengatasai masalah pembelajaran dan pendidikan di dalam kelas. c) Meningkatkan sikap professional pendidik dan tenaga kependidikan. d) Menumbuh-kembangkan budaya akademik dilingkungan sekolah sehingga tercipta sikap proaktif di dalam melakukan perbaikan mutu pendidikan dan pembelajaran secara berkelanjuta (sustainable). 2. Menurut I Wayan Santyasa (2007) tujuan PTK dapat digolongkan atas dua jenis, tujuan utama dan tujuan sertaan. Tujuan-tujuan tersebut adalah sebagai berikut. a) Tujuan utama pertama, melakukan perbaikan dan peningkatan layanan professional Guru dalam menangani proses pembelajaran. Tujuan tersebut dapat dicapai dengan melakukan refleksi untuk mendiagnosis kondisi, kemudian mencoba secara sistematis berbagai model pembelajaran alternatif yang diyakini secara teoretis dan praktis dapat memecahkan masalah pembelajaran. Dengan kata lain, guru melakukan perencanaan, melaksanakan tindakan, melakukan evaluasi, dan refleksi. b) Tujuan utama kedua, melakukan pengembangan keteranpilan Guru yang bertolak dari kebutuhan untuk menanggulangi berbagai persoalan aktual yang dihadapinya terkait dengan pembelajaran. Tujuan ini dilandasi oleh tiga hal penting, (1) kebutuhan pelaksanaan tumbuh dari Guru sendiri, bukan karena ditugaskan oleh kepala sekolah, (2) proses latihan terjadi secara hand-on dan mind-on, tidak dalam situasi artifisial, (3) produknyas adalah sebuah nilai, karena keilmiahan segi pelaksanaan akan didukung oleh lingkungan. c) Tujuan sertaan, menumbuh kembangkan budaya meneliti di kalangan Guru. Created by Warman Tateuteu NIM: 58732, RM:05 PGSD FIP UNP 11 Resume Penelitian Tindakan Kelas
  • 12. 3. Menurut Kasihani, (1999) tujuan Penelitian tindakan kelas adalah : a) Meningkatkan dan memperbaiki praktek pembelajaran yang seharusnya dilakukan oleh guru, mengingat masyarakat kita berkembang begitu cepat. Hal ini akan berakibat terhadap meningkatnya tuntutan layanan pendidikan yang harus dilakukan oleh guru. PTK merupakan cara yang strategis bagi guru untuk meningkatkan atau memperbaiki layanan tersebut. b) Meningkatkan mutu pendidikan. Peningkatan atau perbaikan praktek pembelajaran di kelas hanya tujuan antara, sedangkan tujuan akhir adalah peningkatan mutu pendidikan. Misal, terjadi peningkatan motivasi siswa dalam belajar, meningkatnya sikap positif siswa terhadap mata pelajaran, bertambahnya keterampilan yang dikuasai, adalah merupakan beberapa contoh dari tujuan antara sebagai hasil jangka pendek dari peningkatan praktek pembelajaran di kelas. Sasaran akhirnya adalah meningkatnya mutu pendidikan. c) Menumbuhkembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah sehingga tercipta sikap proaktif untuk memperbaiki pembelajaran, berdasar pada persoalan-persoalan pembelajaran yang dihadapi guru di kelas. 4. Menurut Ditjen PMPTK (2010:7) Tujuan utama PTK adalah untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di dalam kelas sekaligus mencari jawaban ilmiah mengapa hal tersebut dapat dipecahkan melalui tindakan yang akan dilakukan. PTK juga bertujuan untuk meningkatkan kegiatan nyata guru dalam pengembangan profesinya. Tujuan khusus PTK adalah untuk mengatasi berbagai persoalan nyata guna memperbaiki atau meningkatkan kualitas proses pembelajaran di kelas. Secara lebih rinci tujuan PTK antara lain: a) Meningkatkan mutu isi, masukan, proses, dan hasil pendidikan dan pembelajaran di sekolah. b) Membantu guru dan tenaga kependidikan lainnya dalam mengatasi masalah pembelajaran dan pendidikan di dalam dan luar kelas. c) Meningkatkan sikap profesional pendidik dan tenaga kependidikan. Created by Warman Tateuteu NIM: 58732, RM:05 PGSD FIP UNP 12 Resume Penelitian Tindakan Kelas
  • 13. d) Menumbuh-kembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah sehingga tercipta sikap proaktif di dalam melakukan perbaikan mutu pendidikan/pembelajaran secara berkelanjutan. Mengacu pada tujuan penelitian tindakan kelas di atas maka Output atau hasil yang diharapkan melalui PTK adalah peningkatan atau perbaikan kualitas proses dan hasil pembelajaran yang meliputi hal-hal sebagai berikut. 1. Peningkatan atau perbaikan kinerja siswa di sekolah. 2. Peningkatan atau perbaikan mutu proses pembelajaran di kelas. 3. Peningkatan atau perbaikan kualitas penggunaan media, alat bantu belajar, dan sumber belajar lainya. 4. Peningkatan atau perbaikan kualitas prosedur dan alat evaluasi yang digunakan untuk mengukur proses dan hasil belajar siswa. 5. Peningkatan atau perbaikan masalah-masalah pendidikan anak di sekolah. 6. Peningkatan dan perbaikan kualitas dalam penerapan kurikulum dan pengembangan kompetensi siswa (Mohammad Asrori, 2007:14). Beberapa alasan mengapa guru dipandang tepat untuk melakukan penelitian tindakan kelas adalah : 1) Guru adalah orang yang paling dekat dan paling akrab dengan kelas. Paling karab karena gurulah yang setiap hari melaksanakan proses pembelajaran di kelas 2) Guru memiliki otonomi untuk menilai kinerjanya sendiri. 3) Interaksi guru dan siswa berlangsung secara unik. Dikatakan unik karena ketika siswa berinteraksi dengan guru tidak akan sama dengan ketika siswa berinteraksi dengan personal sekolah lainnya. 4) Temuan-temuan penelitian yang bukan penelitian tindakan kelas tidak jarang sulit bisa langsung diterapkan untuk proses perbaikan pembelajaran. Kadang-kadang temuan penelitian itu terlalu teoritik atau terlalu rumit sehingga guru harus belajar terlebih dahulu atau dilatih terlebih dahulu untuk bisa menerapkan dalam proses pembelajaran di kelas. Created by Warman Tateuteu NIM: 58732, RM:05 PGSD FIP UNP 13 Resume Penelitian Tindakan Kelas
  • 14. 5) Keterlibatan guru dalam berbagai kegiatan inovatif yang bersifat pengembangan mempersyaratkan guru untuk mampu melakukan penelitian tindakan kelas. D. Prinsip-Prinsip PTK Dalam bidang pendidikan, khususnya kegiatan pembelajaran, Action Research berkembang menjadi classroom Action Research (CAR) = Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Sebagai suatu penelitian terapan, PTK sangat bermanfaat bagi guru untuk meningkatkan proses dan kualitas atau hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, guru dapat menemukan penyelesaikan bagi masalah yang terjadi di kelasnya sendiri, dan bukan di kelas guru yang lain. Tentu saja dengan menerapkan berbagai ragam teori dan teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif. Selain itu, sebagai peneliti praktis, PTK dilaksanakan bersamaan guru melaksanakan tugas utama yaitu mengajar di dalam kelas, tidak perlu harus meninggalkan siswa. Dengan demikian, PTK merupakan suatu penelitian yang melekat pada guru, yaitu mengangkat masalah-masalah aktual yang dialami oleh guru di lapangan. Dengan melaksanakan PTK, diharapkan guru memiliki peran ganda, yaitu sebagai praktisi dan sekaligus peneliti. Beberapa prinsip-prinsip dasar PTK yang dapat melandasi penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut: 1. Tindakan dan pengamatan dalam proses penelitian yang dilakukan tidak boleh mengganggu atau menghambat kegiatan utama, misalnya bagi guru tidak boleh sampai mengorbankan kegiatan atau proses belajar mengajar. Menurut Hopkins (1993: 57-61), pekerjaan utama guru adalah mengajar, dan apapun metode PTK yang kebetulan diterapkan, seyogyanya tidak berdampak mengganggu komitmen guru sebagai pengajar. Ada 3 hal yang dapat dikemukakan berkenaan dengan prinsip pertama ini. Pertama, dalam mencobakan sesuatu tindakan pembelajaran yang baru, selalu ada kemungkinan bahwa setidak-tidaknya pada awal-awalnya hasilnya kurang memuaskan dari yang dikehendaki. Bahkan mungkin kurang dari yang diperoleh dengan “cara lama” Karena bagaimanapun tindakan perbaika tersebut masih dalam taraf dicobakan. Guru harus menggunakan pertimbangan serta tanggung jawab profesionalnya dalam menimbang-nimbang : jalan keluar” yang akan mereka tempuh dalam rangka memberikan yang terbaik kepada siswa. Kedua, iterasi dari siklus tindakan juga dilakukan dengan Created by Warman Tateuteu NIM: 58732, RM:05 PGSD FIP UNP 14 Resume Penelitian Tindakan Kelas
  • 15. mempertimbangkan keterlaksanaan kurikulum secara keseluruhan, khususnya dari segi pembentukan pemahaman yang mendalam yang ditandai oleh kemampuan menerapkan pengetahuan yang dipelajari melalui analisis, sintesis dan evaluasi informasi, bukan terbatas dari segi tersampaikannya GBPP kepada siswa dalam rukun waktu yang telah ditentukan. Ketiga, penetapan siklus tindakan dalam PTK mengacu kepada penguasaan yang ditargetkan pada tahap perancangan, dan sama sekali tidak mengacu kepada kejenuhan informasi sebagaimana lazim dipedomani dalam proses iteratif pengumpulan data penelitian kualitatif. 2. Masalah guru. Masalah penelitian yang diusahakan oleh guru seharusnya merupakan masalah yang cukup merisaukannya, dan berpijak dari tanggung jawab profesionalnya. Guru sendiri harus memiliki komitmen ini juga diperlukan sebagai motivator intrinsik bagi guru untuk “bertahan” dalam pelaksanaan kegiatan yang jelas-jelas menuntut lebih dari yang sebelumnya diperlukan dalam rangka pelaksanaan tugas-tugas mengajarnya secara rutin. Dengan kata lain, pendorong utama pelaksanaan PTK adalah komitmen profesional untuk memberikan layanan yang terbaik kepada siswa. Dilihat dari sudut pandang ini, desakan untuk sekedar menyampaikan pokok bahasan sesuai dengan GBPP dapat dan perlu ditolak karena alasan profesional yang dimaksud . 3. Tidak terlalu menyita waktu. Metode pengumpulan data yang digunakan tidak menuntut waktu yang berlebihan bagi guru, sehingga berpeluang menggangu proses pembelajaran di kelas. Dengan kata lain, sejauh mungkin harus digunakan prosedur pengumpulan data yang dapat ditangani sendiri oleh guru, sementara guru tetap aktif berfungsi sebagai guru yang bertugas secara penuh. Sebagai gambaran, penggunaan tape recorder memang akan menghasilkan rekaman yang lengkap dibanding dengan perekaman manual, namun peningkatan waktu yang diperlukan untuk mencermati data melalui pemutaran ulang mungkin akan segera terasa berlebihan. Oleh karena itu, dikembangkan teknik-teknik perekaman yang cukup sederhana, namun dapat menghasilkan informasi yang cukup signifikan serta dapat dipercaya. 4. Metode dan teknik yang digunakan tidak boleh terlalu menuntut dari segi kemampuan maupun waktunya. Created by Warman Tateuteu NIM: 58732, RM:05 PGSD FIP UNP 15 Resume Penelitian Tindakan Kelas
  • 16. 5. Metodologi yang digunakan harus terencana cermat, sehingga tindakan dapat dirumuskan dalam suatu hipotesis tindakan yang dapat diuji di lapangan. Guru dapat mengembangkan strategi yang dapat diterapkan pada situasi kelasnya, serta memperoleh data yang dapat digunakan untuk “menjawab” hipotesis yang dikemukakan oleh karena itu, meskipun pada dasarnya “terpaksa” memperbolehkan “kelonggaran – kelonggaran” namun penerapan asas – asas dasar telaah taan kaidah tetap harus dipertahankan. 6. Permasalahan atau topik yang dipilih harus benar – benar nyata, menarik, mampu ditangani, dan berada dalam jangkauan kewenangan peneliti untuk melakukan perubahan. Peneliti harus merasa terpanggil untuk meningkatkan diri. 7. Peneliti harus tetap memperhatikan etika dan tata krama penelitian serta rambu – rambu pelaksanaan yang berlaku umum. Dalam penyelenggaraan PTK, guru harus selalu bersikap konsisten menaruh kepedulian tinggi terhadap prosedur etika yang berkaitan dengan pekerjaannya. Hal ini penting ditekankan karena selain melibatkan para siswa, PTK juga hadir dalam suatu konteks organisasional, sehingga penyelenggaraannya pun harus mengindahkan tata krama kehidupan berorganisasi. Artinya, prakarsa PTK harus diketahui oleh pimpinan lembaga, disosialisasikan kepada rekan – rekan dalam lembaga terkait, dilakukan sesuai dengan tata krama penyusunan karya tulis akademik, di samping tetap mengedepankan kemaslahatan subjek didik. Kegiatan penelitian tindakan pada dasarnya harus merupakan gerakan yang berkelanjutan ( on – going ), karena skope peningkatan dan pengembangan memang menjadi tantangan sepanjang waktu. Meskipun kelas, sekaligus mata pelajaran merupakan cakupan tanggung jawab bagi seorang guru, namun dalam pelaksanaan PTK sejauh mungkin harus digunakan classroom exceeding perspective dalam arti permasalahan tidak dilihat terbatas dalam konteks kelas dan / atau mata pelajaran tertentu, melainkan dalam perspektif misi sekolah secara keseluruhan. Perspektif yang lebih luas ini akan terlebih – lebih lagi terasa urgensinya, apabila dalam suatu PTK, terlibat lebih dari seorang peneliti. Dapat juga dilakukan kolaborasi di antara dua atau lebih guru dalam satu sekolah dan / atau guru dari sekolah lain, termasuk dosen LPTK. Created by Warman Tateuteu NIM: 58732, RM:05 PGSD FIP UNP 16 Resume Penelitian Tindakan Kelas
  • 17. E. Prosedur Pelaksanaan PTK Penelitian tindakan kelas merupakan proses pengkajian melalui sistem berdaur atau siklus dari berbagai kegiatan pembelajaran. Kemmis dan Mc Taggart, (1992) menyatakan prosedur PTK dilaksanakan dengan 4 kegiatan utama atau tahapan yaitu Plan (perencanaan). Action (tindakan), Observation (pengamatan), dan Reflection (refleksi). Alur pelaksanaan PTK dapat digambarkan seperti pada Gambar berikut: Secara ringkas tahapan kegiatan di atas dapa dijelaskan sebagai berikut: 1) Planning (Perencanaan) Rencana merupakan kegiatan pokok pada tahap awal yang harus dilakukan guru sebelum melakukan PTK. Dengan perencanaan yang baik guru pelaksana PTK akan lebih mudah untuk mengatasi kesulitan dan mendorong guru untuk bertindak dengan lebih efektif. Sebagai bagian dari perencanaan, guru sebagai peneliti harus berkolaborasi (bekerja sama) dan berdiskusi dengan sejawat untuk membangun kriteria dan kesamaan bahasa dan persepsi dalam merancang tindakan perbaikan. Tahapan yang dilaksaksanakan pada tahap perencanaan meliputi Identifikasi masalah, analisis masalah, perumusan masalah, dan formulasi tindakan dalam bentuk hipotesis tindakan. Created by Warman Tateuteu NIM: 58732, RM:05 PGSD FIP UNP 17 Resume Penelitian Tindakan Kelas
  • 18. a. Identifikasi Masalah Pertanyaan yang mungkin timbul bagi guru pemula PTK adalah : bagaimana memulai Penelitian Tindakan Kelas ? Untuk dapat menjawab pertanyaan tersebut, pertama-tama yang harus dimiliki guru adalah perasaan ketidakpuasan terhadap praktek pembelajaran yang selama ini dilakukannya. Manakala guru merasa puas terhadap apa yang ia lakukan terhadap proses pembelajaran di kelasnya. Meskipun sebenarnya terdapat banyak hambatan yang dialami dalam pengelolaan proses pembelajaran, sulit kiranya bagi guru untuk memunculkan pertanyaan seperti di atas, yang kemudian dapat memicu dimulainya sebuah PTK. Oleh sebab itu, agar guru dapat menerapkan PTK dalam upayanya untuk memperbaiki dan/atau meningkatkan layanan pembelajaran secara lebih professional, ia dituntut keberaniannya untuk mengatakan secara jujur khususnya kepada dirinya sendiri mengenai sisi-sisi lemah masih terdapat dalam implementasi program pembelajaran yang dikelolanya. Dengan kata lain guru harus mampu merefleksi, merenung, serta berfikir balik, mengenai apa saja yang telah dilakukan dalam proses pembelajaran dalam rangka mengidentifikasi sisi-sisi lemah yang mungkin ada. Dalam proses perenungan itu terbuka peluang bagi guru untuk menemukan kelemahan-kelemahan praktek pembelajaran yang selama ini dilakukan secara tanpa disadari. Oleh karena itu, untuk memanfaatkan secara maksimal potensi PTK bagi perbaikan proses pembelajaran, guru perlu memulainya sedini mungkin begitu ia merasakan adanya persoalan-persoalan dalam proses pembelajaran. Dengan kata lain, permasalahan yang diangkat dalam PTK harus benar-benar merupakan masalah-masalah yang dihayati oleh guru dalam praktek pembelajaran yang dikelolanya, bukan permasalahanyang disarankan, apalagi ditentukan oleh pihak luar. Permasalahan tersebut dapat berangkat (bersumber) dari siswa, guru, bahan ajar, kurikulum, interaksi, pembelajaran dan hasil belajar siswa. Menurut Hopkins (1993) guru dapat menemukan permasalahan tersebut bertitik tolak dari gagasan-gagasan yang masih bersifat umum mengenai keadaan yang perlu diperbaiki, untuk mendorong pikiran Created by Warman Tateuteu NIM: 58732, RM:05 PGSD FIP UNP 18 Resume Penelitian Tindakan Kelas
  • 19. dalam mengembangkan fokus permasalahan, kita dapat bertanya pada diri sendiri. Berbekalkan kejujuran dan kesadaran untuk mengidentifikasi masalah, beberapa contoh pertanyaan yang diajukan guru pada diri sendiri (Wardani, dkk, 2007). a. Apa yang sedang terjadi di kelas saya ? b. Masalah apa yang ditimbulkan oleh kejadian itu ? c. Apa pengaruh masalah tersebut bagi kelas saya? d. Apa yang terjadi jika masalah tersebut saya biarkan? e. Apa yang dapat saya lakukan untuk mengatasi masalah tersebut? Pada tahap ini, yang paling penting adalah menghasilkan gagasan-gagasan awal mengenai permasalahan aktual yang dialami oleh guru di kelas. Dengan berangkat dari gagasan-gagasan awal tersebut, guru dapat berbuat sesuatu untuk memperbaiki keadaan dengan menggunakan PTK. b. Analisis Masalah Setelah memperoleh permasalahan-permasalahan melalui proses identifikasi tersebut, maka guru peneliti selanjutnya melakukan analisis terhadap masalah-masalah tersebut untuk menentukan urgensi penyelesaiannya. Dalam hubungan ini, akan ditemukan permasalahan yang sangat mendesak untuk diatasi seperti misalnya penguasaan materi pelajaran pada topik pewarisan sifat, sikap siswa dalam berdiskusi atau sikap siswa dalam melakukan percobaan. Permasalahan tersebut jika tidak segera diselesaikan akan menimbulkan dampak negatif yang besar (Tidak tercapainya Kriteria Ketuntasan Minimal, kurang kerjasama dalam diskusi dan eksperimen). Walaupun demikian, tidak semua permasalahan dalam pembelajaran yang dapat diatasi dengan PTK (seperti kesalahan-kesalahan faktual dan/atau konseptual yang terdapat dalam buku paket). Beberapa hal yang perlu menjadi pertimbangan bagi guru dalam menganalisis permasalahan adalah sebagai berikut: Created by Warman Tateuteu NIM: 58732, RM:05 PGSD FIP UNP 19 Resume Penelitian Tindakan Kelas
  • 20. (1) Pilih permasalahan yang dirasa penting oleh guru sendiri dan siswanya, atau topik yang melibatkan guru dalam serangkaian aktivitas yang memang diprogramkan oleh sekolah; (2) Jangan memilih masalah yang berada di luar kemampuan dan/atau kekuasaan guru untuk mengatasinya; (3) Pilih dan tetapkan permasalahan yang skalanya cukup kecil dan terbatas; (4) Usahakan untuk bekerja sama dalam pengembangan fokus penelitian; dan (5) Kaitkan PTK yang akan dilaksanakan dengan prioritas-prioritas yang ditetapkan dalam rencana pengembangan sekolah. c. Perumusan Masalah Setelah mengidentifikasi dan menganalisisnya, maka guru selanjutnya perlu merumuskan permasalahan secara lebih jelas, spesifik, dan operasional. Perumusan masalah yang jelas akan membuka peluang bagi guru untuk menetapkan tindakan perbaikan (alternatif solusi) yang perlu dilakukannya, jenis data yang perlu dikumpulkan termasuk prosedur pengumpulan data serta cara menginterpretasikannya. Disamping itu, penetapan tindakan perbaikan yang akan dicobakan itu juga memberikan arahan kepada guru untuk melakukan berbagai persiapan. Termasuk yang berbentuk latihan guna meningkatkan keterampilan untuk melakukan tindakan perbaikan yang dimaksud. Perumusan permasalahan yang lebih tajam itu dapat dilakukan diagnosis kemungkinan-kemungkinan penyebab yang lebih cermat, sehingga terbuka peluang untuk menjajaki alternatif-alternatif tindakan perbaikan yang diperlukan. Perumusan Masalah harus jelas, dinyatakan dengan kalimat tanya. (dijelaskan lebih lanjut pada bagian penyusunan proposal PTK). d. Formulasi Solusi dalam Bentuk Hipotesis Tindakan Alternatif perbaikan yang akan ditempuh dirumuskan dalam bentuk hipotesis tindakan yaitu dugaan mengenai perubahan perbaikan yang akan terjadi jika suatu tindakan dilakukan. Jadi hipotesis adalah alternatif yang diduga dapat memecahkan masalah yang ingin diatasi dengan Created by Warman Tateuteu NIM: 58732, RM:05 PGSD FIP UNP 20 Resume Penelitian Tindakan Kelas
  • 21. penyelenggaraan PTK. Bentuk rumusan hipotesis tindakan berbeda dengan rumusan hipotesis ”penelitian formal”. Jika hipotesis penelitian formal menyatakan adanya hubungan antara dua kelompok atau lebih, maka hipotesis tindakan adalah dugaan guru tentang cara terbaik untuk mengatasi masalah. Agar dapat menyusun hipotesis tindakan dengan tepat, guru sebagai peneliti perlu melakukan : 1) Merefleksikan pengalaman sendiri sebagai guru.; 2) Diskusi dengan rekan sejawat, pakar pendidikan, peneliti dsb; Kajian pendapat dan saran pakar pendidikan khususnya yang telah disampaikan dalam kegiatan ilmiah.; 3) Kajian teoritik di bidang pelajaran pendidikan; Kajian hasil-hasil penelitian yang relevan dengan permasalahan; dan Hasil kajian tersebut, dapat dijadikan landasan untuk membangun hipotesis. Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan hipotesis tindakan, yaitu: 1) Rumusan alternatif tindakan perbaikan berdasarkan hasil kajian. Dengan kata lain, alternatif tindakan perbaikan hendaknya mempunyai landasan yang mantap secara konseptual.; 2) Setiap alternatif tindakan perbaikan yag dipertimbangkan, perlu dikaji ulang dan dievaluasi dari segi relevansinya dengan tujuan, kelayakan teknis serta keterlaksanaannya. Disamping itu juga perlu ditetapkan cara penilaiannya sehingga dapat memfasilitasi pengumpulan serta analisis data secara cepat namun tepat, selama program perbaikan ini diimplementasikan.; 3) Pilih alternatif tindakan serta prosedur implementasi yang dinilai paling menjanjikan hasil optimal, namun tetap ada dalam jangkauan kemampuan guru untuk melaksanaannya dalam kondisi dan situasi sekolah yang aktual.; 4) Pikirkan dengan seksama perubahan-perubahan (baca : perbaikan-perbaikan) yang secara implisit dijanjikan melalui hipotesis tindakan itu, Created by Warman Tateuteu NIM: 58732, RM:05 PGSD FIP UNP 21 Resume Penelitian Tindakan Kelas
  • 22. baik yang berupa proses dan hasil belajar siswa maupun teknik mengajar guru. Setelah diperoleh gambaran awal hipotesis tindakan, maka selanjutnya perlu dilakukan pengkajian terhadap kelayakan dari masing-masing hipotesis tindakan itu dari segi ”jarak” antara situasi nyata dengan situasi idel yang dijadikan rujukan. Oleh karena itu, kondisi dan situasi yang diprasyaratkan untuk penyelenggaraan suatu tindakan perbaikan dalam rangka PTK, harus ditetapkan sedemikian rupa sehingga masih dalam batas-batas kemampuan siswa. Dengan kata lain, sebagai aktor PTK guru hendaknya cukup realistis dalam menghadapi kenyataan keseharian dunia sekolah dimana ia berada dan melaksanakan tugasnya Untuk melakukan tindakan agar menghasilkan dampak/hasil sebagaimana yang diharapkan, diperlukan kelayakan hipotesis tindakan terlebih dahulu. Menurut Soedarsono (1997), ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengkaji kelayakan hipotesis tindakan adalah sebagai berikut ; 1) Implementasi suatu PTK akan berhasil, apabila didukung oleh kemampuan dan komitmen guru yang merupakan aktornya. Dipihak lain, untuk melaksanakan PTK kadang-kadang masih diperlukan peningkatan kemampuan guru melalui berbagai bentuk pelatihan sebagai komponen penunjang. Selain itu keberhasilan pelaksanaan PTK juga ditentukan oleh adanya komitmen guru yang tergugah untuk melakukan tindakan perbaikan. Dengan kata lain, PTK dilakukan bukan karena ditugaskan oleh atasan atau bukan karena didorong oleh imbalan finansial.; 2) Kemampuan siswa juga perlu diperhitungkan baik dari segi fisik, psikologis, sosial dan budaya, maupun etik. Dengan kata lain seyogyanya tidak dilaksanakan apabila diduga akan berdampak merugikan siswa.; 3) Fasilitas dan sarana pendukung yang tersedia di kelas atau di sekolah juga perlu diperhitungkan. Sebab pelaksanaan PTK dengan mudah dapat terganggu oleh kekurangan dukungan fasilitas penyelenggaraan. Oleh karena itu, demi keberhasilan PTK, maka guru dituntut untuk dapat mengusahakan/memilih fasilitas dan sarana yang diperlukan; Created by Warman Tateuteu NIM: 58732, RM:05 PGSD FIP UNP 22 Resume Penelitian Tindakan Kelas
  • 23. 4) Selain kemampuan siswa sebagai perseorangan, keberhasilan PTK juga sangat tergantung pada iklim belajar di kelas atau di sekolah. Namun pertimbangan ini tidak dapat diartikan sebagai kecendrungan untuk mempertahankan status kuo. Dengan kata lain, perbaikan iklim di kelas dan di sekolah justru dapat dijadikan sebagai salah satu sasaran PTK.; dan 5) Karena sekolah juga sebuah organisasi, maka selain iklim belajar sebagaimana dikemukan di atas, iklim kerja sekolah juga menentukan keberhasilan penyelenggaraan PTK. Dengan kata lain, dukungan dari kepala sekolah serta rekan-rekan sejawat guru, dapat memperbesar peluang keberhasilan PTK. e. Persiapan Pelaksanaan Tindakan Sebelum dilaksanakan penelitian, peneliti perlu melakukan berbagai persiapan sehingga komponen yang direncanakan dapat dikelola dengan baik. Langkah-langkah persiapan yang perlu ditempuh adalah sebagai berikut : 1) Menentukan Jadwal dan Materi pembelajaran.; 2) Membuat perangkat dan skenario pembelajaran (Silabus, RPP, LKS, dll) yang berisikan langkah-langkah yang dilakukan guru, disamping bentuk-bentuk kegiatan yang dilakukan siswa dalam rangka implementasi tindakan perbaikan yang telah direncanakan.; 3) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan di kelas seperti gambar-gambar dan alat-alat peraga, dll.; 4) Mempersiapkan cara merekam dan menganalisis mengenai proses dan hasil tindakan perbaikan, kalau perlu juga dalam bentuk pelatihan-pelatihan; 5) Melakukan simulasi pelaksanaan, sehingga dapat menumbuhkan serta mempertebal kepercayaan diri dalam pelaksanaan yang sebenarnya, dan sebagai pelaku PTK, guru harus terbebas dari rasa gagal dan takut berbuat kesalahan. 2) Action (Pelaksanaan Tindakan) Jika semua perencanaan tindakan telah disiapkan, maka langkah selanjutnya adalah melaksanakan skenario tindakan perbaikan yang telah direncanakan dalam situasi yang aktual. Kegiatan pelaksanakan tindakan Created by Warman Tateuteu NIM: 58732, RM:05 PGSD FIP UNP 23 Resume Penelitian Tindakan Kelas
  • 24. dilaksanakan sesuai jadwal yang ditetapkan dan pada saat yang bersamaan kegiatan pelaksanaan tindakan ini juga diikuti dengan kegiatan observasi. Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kelemahan dalam tindakan, persiapan dalam perencanaan untuk melaksanakan skenario tindakan perlu dilakukan secara maksimal, agar pelaksanaan tindakan tidak mengalami kesulitan. Kebersamaan antar tim peneliti atau hasil masukan yang disampaikan oleh para ahli atau pakar pendidikan perlu mendapat perhatian. 3) Observation (Pengamatan) Pengamatan ini berfungsi untuk melihat dan mendokumentasikan pengaruh-pengaruh yang diakibatkan oleh tindakan dalam kelas. Hasil pengamatan ini merupakan dasar dilakukannya refleksi sehingga pengamatan yang dilakukan harus dapat menceritakan keadaan yang sesungguhnya. Dalam pengamatan, hal-hal yang perlu dicatat oleh peneliti adalah proses dari tindakan, efek-efek tindakan, lingkungan dan hambatan-hambatan yang muncul. Secara umum observasi adalah upaya merekam segala peristiwa dan kegiatan yang terjadi selama tindakan perbaikan berlangsung (dalam hal ini pada saat pembelajaran berlangsung). Observasi dapat dilakukan secara terbuka dan tertutup. Pada observasi terbuka, pengamat tidak menggunakan lembar observasi, melainkan hanya menyiapkan kertas kosong untuk merekam kegiatan pembelajaran yang diamati. Pada observasi tertutup, pengamat telah menyiapkan dan menggunakan lembar observasi untuk merekam aktivitas pembelajaran yang diamati. Bagi guru pelaksana PTK disarankan melaksanakan observasi tertutup dengan menggunakan lembar observasi. Pelaksanaan Observasi perlu memperhatikan prinsip: perencanaan bersama, fokus observasi, kriteria, keterampilan observasi, dan balikan. Mekanisme perekaman hasil observasi perlu dirancang agar tidak mencampur adukkan antara fakta dan interprestasi, namun juga tidak terseret oleh kaidah umum yang tanpa kecuali menafsirkan interprestasi dalam pelaksanaan observasi. Apabila yang terakhir ini dilakukan sehingga yang direkam hanyalah fakta tanpa interprestasi, maka akan dapat menimbulkan resiko, bahwa makna dari perangkat fakta karena proses erosi yang terjadi dalam Created by Warman Tateuteu NIM: 58732, RM:05 PGSD FIP UNP 24 Resume Penelitian Tindakan Kelas
  • 25. ingatan, lebih-lebih apabila pengamat hasil observasi yang telah secara utuh karena proses erosi yang terjadi dalam ingatan, lebih-lebih apabila pengamat adalah juga pelaksana tindakan. Observasi kelas akan memberikan manfaat apabila pelaksanaannya diikuti dengan diskusi balikan. Hasil diskusi diinterprestasikan secara bersama-sama oleh pelaksana tindakan dan pengamat. Diskusi mengacu kepada penerapan sasaran serta pengembangan strategi perbaikan untuk menentukan perencanaan berikutrnya. 4) Reflection (Refleksi) Refleksi disini meliputi kegiatan: analisis, sistesis, penafsiran (penginterprestasian), menjelaskan dan menyimpulkan. Hasil dari refleksi adalah diadakannya revisi terhadap perencanaan yang telah dilaksanakan, yang akan dipergunakan untuk memperbaiki kinerja guru pada pertemuan selanjutnya. Refleksi dalam PTK adalah upaya untuk mengkaji apa yang telah terjadi dan/atau tidak terjadi, apa yang telah dihasilkan atau yang belum berhasil dituntaskan dengan tindakan perbaikan yang telah dilakukan. Hasil refleksi itu digunakan untuk menetapkan langkah lebih lanjut dalam upaya mencapai tujuan PTK . dengan kata lain, refleksi merupakan kajian terhadap keberhasilan atau kegagalan dalam pencapaian tujuan sementara, dan untuk menentukan tindak lanjut dalam rangka pencapaian berbagai tujuan sementara lainnya. Dengan demikian, penelitian tindakan tidak dapat dilaksanakan dalam sekali pertemuan karena hasil refleksi membutuhkan waktu untuk melakukannya. Sebagai planning untuk siklus selanjutnya.untuk memperjelas fase-fase dalam penelitian tindakan siklus spiralnya dan bagaimana pelaksanaannya, seperti pada Gambar diatas Selanjutnya dapat dilakukan analisis data dalam rangka refleksi setelah implementasi suatu paket tindakan perbaikan, mencakup proses dan dampak seperangkat tindakan perbaikan dalam suatu siklus PTK sebagai keseluruhan. Dalam hubungan ini, analisis data adalah proses menyeleksi, menyederhanakan, memfokuskan, mengorganisasikan, dam mengabstraksikan data secara sistematis danrasional untuk menampilkan bahan-bahan yang dapat digunakan untuk menyusun jawaban terhadap tujuan PTK. Created by Warman Tateuteu NIM: 58732, RM:05 PGSD FIP UNP 25 Resume Penelitian Tindakan Kelas
  • 26. Analisis data dilakukan melalui tiga tahap yaitu reduksi data, paparan data dan penyimpulan. Reduksi data adalah proses penyederhanaan yang dilakukan melalui seleksi, pemfokusan dan pengabstraksian data mentah menjadi informasi yang bermakna. Paparan data adalah proses penampilan data secara lebih sederhana dalam bentuk paparan naratif, representasi grafis dan sebagainya. Sedangkan menyimpulkan adalah proses pengambilan inti sari dari sajian data yang telah terorganisasikan tersebut dalam bentuk pernyataan kalimat dan /atau formula yang singkat dan padat tapi mengandung pengertian luas. Jika dari hasil analisis dan refleksi, hasil yang didapat menunjukkan keberhasilan dan menurut peneliti (sebaiknya setelah berdiskusi dengan sejawat) permasalahan sudah dapat diatasi, maka PTK diselesaikan pada siklus 1. Jika dari hasil analisis dan refleksi, indikator keberhasilan belum tercapai, maka dirancang kembali rencana perbaikan yang akan dilaksanakan pada siklus 2 dengan tahapan kegiatan yang sama dengan siklus 1. Penelitian dapat dilanjutkan pada siklus berikutnya (siklus 3), jika hasil siklus 2 juga belum memuaskan, dilanjutkan lagi dengan siklus berikutnya. Mungkin anda bertanya-tanya berapa siklus PTK dilaksanakan? Pada dasarnya tidak ada ketentuan berapa siklus harus dilakukan. Banyaknya siklus tergantung pada ketercapaian indikator kinerja (keberhasilan) yang sudah direncanakan. Tetapi sebaiknya PTK dilaksanakan tidak kurang dari 2 siklus. F. Karakteristik PTK Setiap jenis penelitian tentu memiliki karakteristik yang berbeda dengan penelitian lain. Mencermati defenisi penelitian tindakan kelas yang telah dipaparkan pada tulisan sebelumnya yang berjudul “Pengertian Penelitian Tindakan Kelas”maka muncul suatu pertanyaan: kalau Penelitian Tindakan Kelas didefenisikan seperti itu maka apa saja karakteristik penelitian tindakan kelas itu? Setiap penelitian pada dasarnya memang dilakukan untuk menyelesaikan masalah. Jika dilihat dari masalah yang harus dipecahkan , Penelitian Tindakan Kelas memiliki karakteristik penting yaitu masalah diteliti untuk dipecahkan harus berangkat dari persoalan praktik pembelajaran yang dilakukan sehari-hari dikelas. Jadi, Penelitian Tindakan Kelas akan dapat dilaksanakan jika guru sejak awal memang menyadari adanya masalah yang terkait dengan proses dan hasil Created by Warman Tateuteu NIM: 58732, RM:05 PGSD FIP UNP 26 Resume Penelitian Tindakan Kelas
  • 27. pembelajaran yang dihadapi di kelas dan harus dipecahkan. Dengan kata lain Penelitian tindakan adalah penelitian kontekstual, artinya praktis yang sesuai dengan problem yang muncul dilapangan. Penelitian bukan menerapkan teori tetapi menyelesaikan permasalahan dengan menggunakan teori sebagai sandaran sekaligus teori dimodifikasi secara kontekstual. Persoalan lain yang muncul adalah tidak semua guru mampu melihat sendiri apa yanmg sudah dilakukan selama mengajar dikelas. Bisa jadi guru telah berbuat keliru selama bertahun-tahun dalam pembelajaran tetapi dia tidak mengetahui. Bahkan sang guru beranggapan bahwa yang dilakukannya adalah sesuatu yang benar. Untuk mengatasi hal ini maka guru dapat meminta bantuan untuk melihat apa yang dilakukan selama ini dalam proses belajar mengajar di kelas. Di sinilah pentingnya proses kerja sama antara guru dengan peneliti. Dalam konteks seperti ini guru dapat bekerja sama dengan peneliti dari perguruan tinggi untuk berdiskusi mencari dan merumuskan permasalahan pembelajaran yang selama ini dilakukan di kelas. Dengan kata lain guru dapat melakukan penelitian kolaboratif dengan peneliti dari perguruan tinggi. Dengan adanya kolaboratif ini diharapkan akan diketahui dan ditemukan solusi permasalahan selama ini yang terdapat dalam pembelajaran dikelas. Suyanto (1997) mengatakan jika guru bersedia melakukan penelitian tindakan kelas secara kolaboratif akan mampu menawarkan peluang yang luas terhadap terciptanya karya tulis bagi guru sambil mengajar dikelas sesuai dengan rancangan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakannya. Karakteristik berikutnya masih menurut Suyanto (1997), dapat dilihat dari bentuk nyata kegiatan penelitian tindakan kelas itu sendiri. Penelitian tindakan kelas memiliki karakteristik yang khas, yaitu adanya tindakan-tindakan tertentu untuk memperbaiki proses pembelajaran di kelas. Sebenarnya, tanda tindakan tertentu suatu penelitian dapat saja dilakukan di kelas, tetapi penelitian itu tidak termasuk ke dalam penelitian tindakan kelas. Tetapi penelitian semacam ini disebut dengan “Penelitian Kelas”. Contohnya guru melakukan penelitian tentang rendahnya tingkat motivasi belajar siswa. Jika penelitian ini dilakukan tanpa disertai dengan tindakan-tindakan tertentu untuk meningkatkan motivasi belajar siswa maka penelitian ini bukan merupakan penelitian tindakan kelas. Penelitian ini hanya Created by Warman Tateuteu NIM: 58732, RM:05 PGSD FIP UNP 27 Resume Penelitian Tindakan Kelas
  • 28. sekedar ingin tahu, tidak ingin memperbaiki rendahnya motivasi belajar siswa dengan tindakan-tindakan tertentu. Sebaliknya jika dalam penelitian itu guru mencoba mencari solusi dan melakukan tindakan-tindakan untuk meningkatnya motivasi belajar siswa, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan efektif dan hasil pembelajaran menjadi lebih baik, maka penelitian ini dapat di golongkan ke dalam penelitian tindakan kelas. Menurut Suharjono (2007:62) menyebutkan beberapa karakteristik penelitian tindakan kelas, yaitu : 1) Adanya tindakan (action). Tindakan itu dilakukan pada situasi alami (bukan dalam laboratorium) dan ditujukan untuk memecahkan permasalahan praktis. Tindakan itu merupakan sesuatu yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. 2) Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang tidak saja ber upaya untuk memecahkan masalah, tetapi sekaligus mencari dukungan ilmiahnya. Penelitian tindakan kelas merupakan bagian penting dari pengembangan professional dalam diri guru, karena penelitian tindakan kelas mampu membelajarkan guru untuk berpikir kritis dan sistematis, mampu membelajarakan guru atau membiasakan guru untuk menulis dan membuat catatan. 3) Hal yang dipermasalahkan beukan berdasarkan kajian teoritik atau hasil dari penelitian terdahulu, tetapi berasal dari adanya permasalahan yang nyata dan actual dan terjadi dalam pembelajaran dikelas. Dengan kata lain penelitian tindakan kelas terfokus pada maslah praktis bukan problem teoritik atau bersifat bebas konteks. 4) Penelitian tindakan kelas dimulai dari permasalahan yang sederhana, nyata, jelas dan tajam mengenai hal-hal yang terjadi di dalam kelas. 5) Adanya kerjasa antara praktisi (guru, kepala sekolah, siswa dan lain-lain) dan peneliti dalam pemahaman, kesepakatan tentang permasalahan, pengambilan keputusan yang akhirnya melahirkan kesamaan tindakan (action). 6) Disamping itu penelitian tindakan kelas hanya dilakukan apabila ada : a. keputusan profesionalisme guru, b. alasan pokok; ingin tahu, ingin membantu, ingin meningkatkan, dan c. bertujuan memperoleh pengatahuan dan/atau sebagai pemecahan masalah. Created by Warman Tateuteu NIM: 58732, RM:05 PGSD FIP UNP 28 Resume Penelitian Tindakan Kelas
  • 29. Menurut Cohen dan Manion, (1980) menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas memiliki beberpa karakteristik sebagai berikut : a. Situasional, Praktis, dan Relevan Penelitian didasarkan pada situasi praktis yang secara langsung gayut atau relevan dengan situasi nyata dalam dunia kerja. Hal ini berkenaan dengan diagnosis suatu masalah dalam konteks itu. Subjeknya murid di kelas, staf sekolah, dan yang lain dan penelitinya terlibat dengan mereka. Kelas yang memiliki masalah berupaya memecahkan masalah yang timbul, sementara kelas yang telah stabil mungkin melakukan peningkatan situasi agar menuju situasi yang diidealkan tentu dengan penerapan berbagai perbaikan yang sesuai dengan kondisi kelas secara nyata. b. Memberikan Kerangka Teratur pada Pemecahan Masalah Penelitian tindakan kelas juga bersifat empiris dan mengandalkan observasi nyata serta data perilaku yang tidak termasuk kajian panitia yang subjektif atau pendapat orang berdasar pengalaman masa lalu. Meskipun penelitian praktis, bukan berarti meninggalkan ciri-ciri penyelidikan ilmiah. Pelaksanaan penelitian tetap mengikuti kaidah penelitian, yaitu sistematis, teratur, objektif dan imparsial. Pengumpulan data dilakukan secara partisipatif dengan menggunakan instrumen yang telah disusun secara terukur hingga menghindarkan berbagai tindakan subjektif. c. Fleksibel dan Adaptif Fleksibel dan adaptif memungkinkan adanya perubahan selama masa percobaan dan mengabaikan pengontrolan karena lebih menekankan sifat tanggap dan pengujicobaan serta pembaharuan di tempat kejadian. Memang dalam penelitian terdapat satu ide pokok (dalam satu satuan penelitian). Ide pokok ini tidak berubah, namun berbagai aspek atau langkah mungkin mengalami perubahan sesuai dengan karakteristik subjek di lapangan, situasi, dan pelaksana penelitian. Perubahan dilakukan guna memperoleh prosedur, langkah, atau pola yangpaling sesuai dengan setting meskipun tidak mengubah ide utama (Initial idea). Ini menunjukkan bahwa penelitian tindakan adalah penelitian critical teori artinya secara praktis teori dapat disesuaikan dengan situasi lapangan. d. Partisipatori Created by Warman Tateuteu NIM: 58732, RM:05 PGSD FIP UNP 29 Resume Penelitian Tindakan Kelas
  • 30. Partisipasi peneliti atau anggota lain secara langsung atau tidak langsung dalam pelaksanaan penelitian. Guru dan siswa secara faktual adalah partisipan utama meskipun guru dapat berkolaborasi dengan pihak lain, misal guru lain, kepala sekolah, atau kolaborator lain. Hal ini mengingat guru lain juga sedang mengajar, kepala sekolah memiliki tugas yang juga berat, maka partisipan yang saling bertanggung jawab di kelas adalah guru dan siswa. Kedua pihak inilah yang memiliki peran dominan, sementara pihak lain hanya membantu. e. Self Evaluatif Modifikasi dilakukan secara terus-menerus dievaluasi dalam situasi yang ada dengan tujuan akhirnya untuk meningkatkan praktek cara tertentu. Penelitian bertujuan memperbaiki praktik di lapangan. Untuk itu partisipanlah yang secara langsung menilai diri sendiri. Guru dan murid adalah tim (keculai penelitian dalam konteks proyek atau mahasiswa dan atau dosen yang meneliti di sekolah). Bila guru yang berisnisiatif meneliti, maka guru muridlah pihak yang menilai praktiknya sendiri. f. Upaya Sistematis Kesahihan Lemah Meskipun berusaha secara sistematis, penelitian tindakan secara ilmiah kurang ketat karena kesahihan dalam dan luarnya lemah. Tujuannya bersifat situasional dengan sampel yang terbatas dan tidak representatif. Penelitian tidak dapat memberikan kontrol pada ubahan-ubahan batas. Jadi temuan-temuannya walaupun berguna dalam dimensi praktis, tetapi tidak secara langsung memiliki andil dalam upaya pengembangan ilmu. Ini harus disadari oleh partisipan. Penelitian partisipan partisipatori ini memiliki subjektivitas tinggi, karena menyusun instrumen sendiri, mengamati sendiri, menilai sendiri, memutusakan sendiri. Maka hanya kredibilitas guru profesional saja yang dapat melaksanakan penelitian tanpa kehadiran kolaborator. g. Honesty dan Fairly Penelitian tindakaan yang dilakukan di kelas oleh guru sangat ditentukan oleh kejujuran terhadap dirinya. Dalam praktek nyata, guru sangatlah sulit meminta bantuan kepala sekolah, penilik, atau teman guru untuk menjadi pengamat kerena mereka memiliki pekerjaan yang tidak mungkin ditinggalkan. Created by Warman Tateuteu NIM: 58732, RM:05 PGSD FIP UNP 30 Resume Penelitian Tindakan Kelas
  • 31. Murid adalah pihak partisipan yang paling memungkinkan, karena guru dan muridlah yang paling berkepentingan dalam peningkatan praktek ini. Untuk itu fairly guru menerima kritikan oleh siswa dan diri sendiri adalah kunci baik menemukan masalah, memilih alternatif pemecahan, dan pelaksanaan penelitian. Demikian pula ketika mengumpulkan data, kejujuran keduanya adalah faktor kunci. Keterbukaan dan kejujuran harus tertanam pada diri guru selaku peneliti. Dari banyaknya uraian mengenai karakteristik penelitian tindakan kelas menurut Muhammad Asrori (2008:9) sesungguhnya dapat dikemukakan beberapa karakteristik inti dari penelitian tindakan kelas, yaitu : a) Masalah berasal dari guru b) Tujuan memperbaiki pembelajaran; c) Metode utama adalah refleksi diri dengan tetap mengikuti kaidah-kaidah penelitian; d) Fokus penelitian merupakan kegiatan pembelajaran; e) Guru bertindak sebagai pengajar dan peneliti. Jika adanya tindakan-tindaka tertentu dalam penelitian tindaka kelas inilah yang juga menjadi karakteristik penting penelitian tindakan kelas. Maka yang paling penting untuk dipertegas disini adalah:”Tindakan seperti apakah yang dapat dikategorikan sebagai tindakan dalam penelitian tindakan kelas?” Menurut Suharsimi (2007) berdasarkan pengalamanya menilai karya tulis ilmiah yang dibuat oleh guru, ternyata masih banyak yang keliru dalam menafsirkan penelitian tindakan kelas. Pada sampul depan tertulis “Penelitian Tindakan Kelas”, tetapi pada bagian dalam ternyata hanya menguraikan proses pembelajaran biasa. Dalam penjelasannya guru memang sudah melakukan sesuatu, tetapi sesungguhnya guru hanya melakukan proses pembelajaran seperti biasa. Misalnya guru memberikan Lembar Kerja kepada siswa, atau guru memberika tugas untuk dikerjakan siswa diluar kelas, atau guru menugaskan siswa menghafalkan rumus untuk digunakan siswa di kelas. Tindakan-tindakan ini nsesungguhnya BUKAN merupakan tindakan yang dikehendaki oleh penelitian tindakan kelas. Suharsimi (2007) menegaskan bahwa prinsip dasar tindakan dalam penelitian tindakan kelas adalah “tindakan” yang diberikan oleh guru kepada siswa Created by Warman Tateuteu NIM: 58732, RM:05 PGSD FIP UNP 31 Resume Penelitian Tindakan Kelas
  • 32. dengan maksud meningkatkan prestasi belajar siswa melalui peningkatan kegiatan siswa. Berikut ini disajikan beberapa contoh kegiatan guru yang tidak mencerminkan adanya “tindakan” sebagaimana yang dikehendaki oleh penelitian tindakan kelas : 1. Guru merasa tidak puas dengan perilaku siswanya yang ketika mengerjakan ulangan banyak yang menyontek. Guru membuat aturan agar sebelum ulangan semua buku catatan dikumpulkan kemeja guru setelah itu baru guru membagikan soal ulangan. 2. Beberapa siswa tidak mengerjakan PR sehingga ketika guru membahas PR tersebut beberapa siswa tidak dapat mengikuti dengan aktif. Oleh karena itu guru memberikan surat kepada orang tua anak tersebut agar mengingatkan anaknya (Mohammad Asrori, 2008 : 11) Ketiga contoh di atas tidak mencerminkan adanya tindakan karena guru tidak memberikan kegiatan kepada siswa sehingga mereka harus melakukan sesuatu. Pada contoh 1 guru hanya memberikan peringatan seperti biasanya. Peringatan sudah berulang-ulang diberikan, tetapi kejadian yang sama tetap saja muncul. Pada contoh kedua guru menyuruh siswa mengumpulkan catatan diatas meja guru. Memang dengan cara ini siswa tidak dapat mencontek karena catatannya ada diatas meja guru, tetapi ini bukan perintah kepada siswa untuk melakukan sesuatu untuk perbaikan dirinya. Pada contoh ketiga justru contoh yang tidak baik karena guru tidak mengatasi sendiri dengan tindakan, melainkan meminta bantuan orang tua siswa. Ada tiga unsur yang senantiasa harus diperhatikan dalam penelitian tindakan kelas, yairu: a) Pemberi tindakan, yaitu guru; b) Subjek tindakan, yaitu siswa; c) Tindakan yang berupa sesuatu kegiatan yang harus dilaksanakan oleh siswa sebagai subjek tindakan dan tindakan itu menjadi pengarah kepada siswa untuk melakukan perbaikan. Created by Warman Tateuteu NIM: 58732, RM:05 PGSD FIP UNP 32 Resume Penelitian Tindakan Kelas
  • 33. DAFTAR PUSTAKA Aqib, Zainal.2007. Penelitian Tindakan Kelas. YRama Widya. Bandung Borg, W.R. Gall,M.D.(1997). Education Research. New York : Longman. Ditjen PMPTK.(2010). Membimbing Guru Dalam Penelitian Tindakan Kelas Materi Pelatihan Penguatan Pengawas Sekolah. Jakarta : Kemendiknas. http://edukasi.kompasiana.com/2010/10/19/karakteristik-dan-tujuan-penelitian-tindakan- kelas-ptk-14/, diakses tanggal 15 Maret 2013 pukul 20.45 WIB. http://id.wikipedia.org/wiki/Penelitian_tindakan_kelas, diakses tanggal 15 Maret 2013 pukul 20.45 WIB. http://karwono.wordpress.com/2008/02/27/artikel-penelitian-tindakan-kelas-classroom-action- research/, diakses tanggal 15 Maret 2013 pukul 20.45 WIB. http://karwono.wordpress.com/2008/02/27/artikel-penelitian-tindakan-kelas-classroom-action- research/, diakses tanggal 17 Maret 2013 pukul 18.00 WIB. http://nesaci.com/pengertian-dan-karakteristik-penelitian-tindakan-kelas/,diakses tanggal 18 Maret 2013 pukul 20.45 WIB. http://nesaci.com/pengertian-dan-karakteristik-penelitian-tindakan-kelas/,diakses tanggal 18 Maret 2013 pukul 19.40 WIB. http://www.abdulrahmansaleh.com/2011/03/manfaat-ptk-penelitian-tindakan-kelas. html/, diakses tanggal 20 Maret 2013 pukul 20.45 WIB. http://www.abdulrahmansaleh.com/2011/03/manfaat-ptk-penelitian-tindakan-kelas. html, diakses tanggal 21 Maret 2013 pukul 09.45 WIB. http://www.abdulrahmansaleh.com/2011/03/manfaat-ptk-penelitian-tindakan-kelas. html), diakses tanggal 21 Maret 2013 pukul 09.45 WIB. Kemmis,S.and Mc.Taggart, R.(1998).The Action Research Planner. Victoria : The Deakin University. Created by Warman Tateuteu NIM: 58732, RM:05 PGSD FIP UNP 33 Resume Penelitian Tindakan Kelas
  • 34. McNiff, J. (1992). Action research: Principles and practice. London: Routledge. Mohommad, Ashori. (2007). Penelitian Tindakan Kelas, Bandung : CV Wacana Prima. Ritawati M., Yetti A. (2008). Hand Out Mata Kuliah Metodologi Penelitian Tindakan Kelas. UNP. Suhardjono (2007). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara. Suharsimi, Arikunto, dkk. (2007).Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara. Sukayati.( 2008).Penelitian Tindakan Kelas, Yogyakarta : Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Matematika. Suyanto. 1997. Pedoman Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Pengenalan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Dirjen Dikti. Created by Warman Tateuteu NIM: 58732, RM:05 PGSD FIP UNP 34 Resume Penelitian Tindakan Kelas