Pendidikan karakter melalui kepramukaan bertujuan untuk membentuk karakter peserta didik agar menjadi manusia berakhlak mulia. Kepramukaan menerapkan 10 pilar karakter yang meliputi takwa, cinta alam, patriotisme, kerjasama, kepedulian, kerja keras, hemat, disiplin, tanggung jawab dan kejujuran. Pendidikan karakter diimplementasikan melalui kegiatan sekolah seperti upacara bendera, shalat berjamaah, dan pen
Pembentukan karakter generasi muda melaluiMinna Tiani
Gerakan Pramuka memainkan peran penting dalam membentuk karakter generasi muda melalui berbagai aktivitas yang mendidik nilai-nilai kepribadian seperti tanggung jawab, hormat, adil, berani, jujur, patriotik, disiplin dan peduli. Pendidikan karakter ini sejalan dengan tujuan Gerakan Pramuka dan program pemerintah dalam membangun karakter bangsa.
Makalah Pendidikan Karakter Untuk Memajukan Negara IndonesiaDedy Wiranto
Pendidikan merupakan suatu sistem yang teratur dan mengemban misi yang cukup luas yaitu segala sesuatu yang bertalian dengan perkembangan fisik, kesehatan, keterampilan, pikiran, perasaan, kemauan, sosial sampai kepada masalah kepercayaan atau keimanan. Hal ini menunjukkan bahwa sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal mempunyai suatu muatan beban yang cukup berat dalam melaksanakan misi pendidikan tersebut. Lebih-lebih kalau dikaitkan dengan pesatnya perubahan zaman dewasa ini yang sangat berpengaruh terhadap anak-anak didik dalam berfikir, bersikap dan berperilaku, khususnya terhadap mereka yang masih dalam tahap perkembangan dalam transisi yang mencari identitas diri.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pendidikan karakter bagi generasi muda Indonesia. Pendidikan karakter diperlukan untuk membentuk karakter bangsa yang bertanggung jawab dan dapat meneruskan amanah bangsa. Pendidikan karakter harus diberikan sejak dini dan berkelanjutan di setiap jenjang pendidikan."
Modul ini membahas tentang landasan kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia yang didasarkan pada Pancasila sebagai ideologi negara dan UUD 1945 sebagai landasan konstitusional.
Pengintegrasian pendidikan karakter dalam pengembangan kurikulumsman 2 mataram
Makalah ini membahas pentingnya pengembangan kurikulum berbasis pendidikan karakter di setiap tingkat pendidikan untuk membentuk kepribadian peserta didik yang memiliki akhlak mulia sesuai nilai-nilai Pancasila. Pendidikan karakter perlu diintegrasikan dalam seluruh mata pelajaran untuk membentuk siswa menjadi manusia beriman, jujur, santun, bertanggung jawab, disiplin, peduli, dan kreatif. Pengukuran keberhasil
Pancasila sebagai Pembangun, Pembentukan Karakter Bangsa Indonesiabellamiaariella3
Dokumen ini membahas pentingnya pendidikan Pancasila dalam membentuk karakter bangsa Indonesia. Pancasila dijelaskan sebagai identitas bangsa yang dapat menanamkan nilai-nilai luhur untuk menjamin kelangsungan generasi mendatang. Sayangnya, krisis karakter yang terjadi saat ini telah melemahkan penerapan nilai-nilai etika dalam kehidupan bermasyarakat. Oleh karena itu, pendidikan Pancasila perlu d
Pembentukan karakter generasi muda melaluiMinna Tiani
Gerakan Pramuka memainkan peran penting dalam membentuk karakter generasi muda melalui berbagai aktivitas yang mendidik nilai-nilai kepribadian seperti tanggung jawab, hormat, adil, berani, jujur, patriotik, disiplin dan peduli. Pendidikan karakter ini sejalan dengan tujuan Gerakan Pramuka dan program pemerintah dalam membangun karakter bangsa.
Makalah Pendidikan Karakter Untuk Memajukan Negara IndonesiaDedy Wiranto
Pendidikan merupakan suatu sistem yang teratur dan mengemban misi yang cukup luas yaitu segala sesuatu yang bertalian dengan perkembangan fisik, kesehatan, keterampilan, pikiran, perasaan, kemauan, sosial sampai kepada masalah kepercayaan atau keimanan. Hal ini menunjukkan bahwa sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal mempunyai suatu muatan beban yang cukup berat dalam melaksanakan misi pendidikan tersebut. Lebih-lebih kalau dikaitkan dengan pesatnya perubahan zaman dewasa ini yang sangat berpengaruh terhadap anak-anak didik dalam berfikir, bersikap dan berperilaku, khususnya terhadap mereka yang masih dalam tahap perkembangan dalam transisi yang mencari identitas diri.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pendidikan karakter bagi generasi muda Indonesia. Pendidikan karakter diperlukan untuk membentuk karakter bangsa yang bertanggung jawab dan dapat meneruskan amanah bangsa. Pendidikan karakter harus diberikan sejak dini dan berkelanjutan di setiap jenjang pendidikan."
Modul ini membahas tentang landasan kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia yang didasarkan pada Pancasila sebagai ideologi negara dan UUD 1945 sebagai landasan konstitusional.
Pengintegrasian pendidikan karakter dalam pengembangan kurikulumsman 2 mataram
Makalah ini membahas pentingnya pengembangan kurikulum berbasis pendidikan karakter di setiap tingkat pendidikan untuk membentuk kepribadian peserta didik yang memiliki akhlak mulia sesuai nilai-nilai Pancasila. Pendidikan karakter perlu diintegrasikan dalam seluruh mata pelajaran untuk membentuk siswa menjadi manusia beriman, jujur, santun, bertanggung jawab, disiplin, peduli, dan kreatif. Pengukuran keberhasil
Pancasila sebagai Pembangun, Pembentukan Karakter Bangsa Indonesiabellamiaariella3
Dokumen ini membahas pentingnya pendidikan Pancasila dalam membentuk karakter bangsa Indonesia. Pancasila dijelaskan sebagai identitas bangsa yang dapat menanamkan nilai-nilai luhur untuk menjamin kelangsungan generasi mendatang. Sayangnya, krisis karakter yang terjadi saat ini telah melemahkan penerapan nilai-nilai etika dalam kehidupan bermasyarakat. Oleh karena itu, pendidikan Pancasila perlu d
Dokumen tersebut membahas tentang pendidikan dan pembentukan karakter. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa pendidikan bertujuan untuk membentuk karakter peserta didik, dan pembentukan karakter merupakan tujuan utama dari pendidikan. Pendidikan dan pembentukan karakter saling berhubungan dan mempengaruhi satu sama lain.
Makalah ini membahas tentang penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dan pendidikan karakter. Nilai-nilai Pancasila mencakup religiusitas, moralitas, persatuan, permusyawaratan, dan keadilan sosial. Nilai-nilai ini dapat diterapkan dengan memperhatikan hak asasi manusia, menjaga lingkungan, dan menghormati perbedaan agar tercipta kerukunan hidup. Pendidikan karakter
Peraturan Presiden ini mengatur tentang penguatan pendidikan karakter di Indonesia melalui penyelenggaraan program penguatan pendidikan karakter di berbagai jalur pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan melibatkan satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat.
Teks tersebut membahas pentingnya pendidikan karakter melalui kegiatan kepramukaan. Kepramukaan dijelaskan sebagai salah satu cara untuk menanamkan nilai-nilai moral kepada siswa melalui kode kehormatan pramuka yang mencakup delapan belas darma. Tujuan akhirnya adalah membentuk karakter siswa menjadi manusia yang beriman, berakhlak mulia, dan berguna bagi bangsa.
Dokumen tersebut membahas tentang pendidikan karakter, termasuk definisi karakter, tujuan dan pentingnya pendidikan karakter di Indonesia, serta peranan berbagai lembaga dalam pendidikan karakter seperti sekolah, keluarga, dan masyarakat. Dokumen ini juga membahas mengenai nilai-nilai moral yang perlu ditanamkan melalui pendidikan karakter.
Dokumen ini membahas tentang integrasi pendidikan karakter dan peran guru di sekolah. Pendidikan karakter bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai kepada siswa melalui pengetahuan, kesadaran, dan tindakan sesuai nilai-nilai agama, diri sendiri, lingkungan, dan kebangsaan. Guru memiliki peran penting dalam merealisasikan nilai-nilai tersebut melalui teladan dan pembelajaran di kelas. Penilaian pendidikan karak
Dokumen ini membahas strategi pendidikan karakter bangsa di sekolah, termasuk 18 pilar karakter utama, prinsip penerapannya melalui seluruh mata pelajaran dan kegiatan sekolah, serta evaluasi berkelanjutan untuk mengukur pencapaian siswa. Dokumen ini juga menyarankan perubahan kurikulum dan pengajaran di sekolah untuk lebih menekankan pendidikan karakter.
Pengintegrasian pendidikan karakter dalam pengembangan kurikulumsman 2 mataram
Makalah ini membahas pentingnya pendidikan karakter yang terintegrasi dalam kurikulum satuan pendidikan. Pendidikan saat ini masih menekankan pada penguasaan pengetahuan tanpa memperhatikan pembentukan karakter. Kurikulum perlu direvisi untuk menanamkan nilai-nilai karakter sesuai tujuan pendidikan nasional agar lulusannya memiliki kecerdasan, kepribadian dan akhlak mulia.
Makalah ini membahas tentang pendidikan karakter dalam Islam. Isinya meliputi pengertian pendidikan karakter, hubungannya dengan akhlak, pandangan Islam, contoh-contoh dalam Alquran dan hadits, serta peran pendidikan karakter untuk kemajuan bangsa. Islam sangat mengedepankan pendidikan karakter dan telah memberikan pedoman melalui teladan Nabi Muhammad SAW.
Makalah ini membahas pentingnya pendidikan karakter untuk membangun keberadaban bangsa Indonesia. Pendidikan karakter bertujuan membentuk siswa menjadi manusia yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif dan bertanggung jawab. Upaya meningkatkan mutu pendidikan karakter meliputi pengembangan grand design, optimalisasi peran pendidikan informal, dan pengembangan program pendidikan karakter di SMP.
Pendidikan karakter bangsa memiliki tujuan untuk membentuk karakter bangsa Indonesia yang berakhlak mulia, bermartabat, dan berbudaya. Membangun karakter bangsa dilakukan melalui pendidikan yang melibatkan seluruh unsur masyarakat untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan pada peserta didik. Pendidikan karakter penting untuk menghadapi tantangan masa depan dan memperkuat identitas bangsa.
Dokumen tersebut membahas tentang pendidikan dan pembentukan karakter. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa pendidikan bertujuan untuk membentuk karakter peserta didik, dan pembentukan karakter merupakan tujuan utama dari pendidikan. Pendidikan dan pembentukan karakter saling berhubungan dan mempengaruhi satu sama lain.
Makalah ini membahas tentang penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dan pendidikan karakter. Nilai-nilai Pancasila mencakup religiusitas, moralitas, persatuan, permusyawaratan, dan keadilan sosial. Nilai-nilai ini dapat diterapkan dengan memperhatikan hak asasi manusia, menjaga lingkungan, dan menghormati perbedaan agar tercipta kerukunan hidup. Pendidikan karakter
Peraturan Presiden ini mengatur tentang penguatan pendidikan karakter di Indonesia melalui penyelenggaraan program penguatan pendidikan karakter di berbagai jalur pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan melibatkan satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat.
Teks tersebut membahas pentingnya pendidikan karakter melalui kegiatan kepramukaan. Kepramukaan dijelaskan sebagai salah satu cara untuk menanamkan nilai-nilai moral kepada siswa melalui kode kehormatan pramuka yang mencakup delapan belas darma. Tujuan akhirnya adalah membentuk karakter siswa menjadi manusia yang beriman, berakhlak mulia, dan berguna bagi bangsa.
Dokumen tersebut membahas tentang pendidikan karakter, termasuk definisi karakter, tujuan dan pentingnya pendidikan karakter di Indonesia, serta peranan berbagai lembaga dalam pendidikan karakter seperti sekolah, keluarga, dan masyarakat. Dokumen ini juga membahas mengenai nilai-nilai moral yang perlu ditanamkan melalui pendidikan karakter.
Dokumen ini membahas tentang integrasi pendidikan karakter dan peran guru di sekolah. Pendidikan karakter bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai kepada siswa melalui pengetahuan, kesadaran, dan tindakan sesuai nilai-nilai agama, diri sendiri, lingkungan, dan kebangsaan. Guru memiliki peran penting dalam merealisasikan nilai-nilai tersebut melalui teladan dan pembelajaran di kelas. Penilaian pendidikan karak
Dokumen ini membahas strategi pendidikan karakter bangsa di sekolah, termasuk 18 pilar karakter utama, prinsip penerapannya melalui seluruh mata pelajaran dan kegiatan sekolah, serta evaluasi berkelanjutan untuk mengukur pencapaian siswa. Dokumen ini juga menyarankan perubahan kurikulum dan pengajaran di sekolah untuk lebih menekankan pendidikan karakter.
Pengintegrasian pendidikan karakter dalam pengembangan kurikulumsman 2 mataram
Makalah ini membahas pentingnya pendidikan karakter yang terintegrasi dalam kurikulum satuan pendidikan. Pendidikan saat ini masih menekankan pada penguasaan pengetahuan tanpa memperhatikan pembentukan karakter. Kurikulum perlu direvisi untuk menanamkan nilai-nilai karakter sesuai tujuan pendidikan nasional agar lulusannya memiliki kecerdasan, kepribadian dan akhlak mulia.
Makalah ini membahas tentang pendidikan karakter dalam Islam. Isinya meliputi pengertian pendidikan karakter, hubungannya dengan akhlak, pandangan Islam, contoh-contoh dalam Alquran dan hadits, serta peran pendidikan karakter untuk kemajuan bangsa. Islam sangat mengedepankan pendidikan karakter dan telah memberikan pedoman melalui teladan Nabi Muhammad SAW.
Makalah ini membahas pentingnya pendidikan karakter untuk membangun keberadaban bangsa Indonesia. Pendidikan karakter bertujuan membentuk siswa menjadi manusia yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif dan bertanggung jawab. Upaya meningkatkan mutu pendidikan karakter meliputi pengembangan grand design, optimalisasi peran pendidikan informal, dan pengembangan program pendidikan karakter di SMP.
Pendidikan karakter bangsa memiliki tujuan untuk membentuk karakter bangsa Indonesia yang berakhlak mulia, bermartabat, dan berbudaya. Membangun karakter bangsa dilakukan melalui pendidikan yang melibatkan seluruh unsur masyarakat untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan pada peserta didik. Pendidikan karakter penting untuk menghadapi tantangan masa depan dan memperkuat identitas bangsa.
Pencegahan dan penanggulangan ancaman disintegrasi bangs sebagai rasa persatu...Operator Warnet Vast Raha
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya membangun moral siswa melalui penanaman nasionalisme untuk mencegah ancaman disintegrasi bangsa. Ia menjelaskan bahwa nasionalisme dapat memupuk rasa persatuan dan cinta tanah air pada siswa, sehingga mereka tidak mudah terjerumus dalam hal-hal negatif dan malah dapat saling menghargai sebagai bangsa yang utuh. Dokumen juga menganalisis berbagai faktor yang dapat
Konsep Pendidikan Berbasis Kearifan LokalIndra Lasmana
Pendidikan karakter berbasis kearifan lokal dianggap penting untuk membentuk karakter anak bangsa. Kearifan lokal merupakan nilai-nilai kebaikan yang telah mengakar dalam suatu daerah dan dapat dijadikan pedoman untuk membangun karakter anak. Integrasi nilai-nilai kearifan lokal dalam pembelajaran di sekolah dasar diharapkan dapat membentuk karakter anak secara positif.
Makalah ini membahas tentang pendidikan karakter dan perannya dalam membangun keberadaban bangsa. Pendidikan karakter bertujuan untuk membentuk karakter peserta didik agar menjadi manusia yang bermoral dan bertanggung jawab. Pendidikan karakter perlu dilaksanakan sejak dini di sekolah maupun di rumah dengan contoh program pelatihan guru, bimbingan mental, serta kegiatan yang melibatkan keluarga. Pendidikan karakter diharapkan d
Makalah ini membahas pentingnya pendidikan karakter untuk membangun keberadaban bangsa. Pendidikan karakter bertujuan untuk membentuk sikap dan perilaku peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan warga negara yang baik. Pendidikan karakter perlu dilaksanakan secara menyeluruh di sekolah dan keluarga untuk membentuk karakter anak sej
Makalah ini membahas pentingnya pendidikan karakter untuk membangun keberadaban bangsa. Pendidikan karakter bertujuan untuk membentuk sikap dan perilaku peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan bertanggung jawab. Pendidikan karakter perlu dilaksanakan secara sistematis di sekolah melalui kurikulum, proses pembelajaran, dan lingkungan
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Pendidikan dipandang sebagai proses pembentukan manusia seutuhnya secara berkelanjutan melalui pengembangan potensi diri secara seimbang di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat untuk mencapai tujuan negara mencerdaskan kehidupan bangsa.
Dokumen tersebut membahas tentang pendidikan karakter di Indonesia. Secara garis besar, dokumen tersebut menjelaskan pengertian pendidikan karakter, perbedaan antara karakter dan kepribadian, contoh program pendidikan karakter di sekolah dan keluarga, serta peran pendidikan karakter dalam membangun keberadaban bangsa.
Makalah ini membahas pentingnya pendidikan karakter untuk membangun keberadaban bangsa. Pendidikan karakter bertujuan untuk membentuk sikap dan perilaku peserta didik agar menjadi manusia yang berakhlak mulia dan bertanggung jawab. Pendidikan karakter perlu dilaksanakan sejak dini melalui program-program di sekolah dan dukungan dari lingkungan keluarga. Pendidikan karakter diharapkan dapat mendorong terbentuknya sumber day
Makalah ini membahas pentingnya pendidikan karakter untuk membangun keberadaban bangsa. Pendidikan karakter bertujuan untuk membentuk sikap dan perilaku peserta didik agar menjadi manusia yang berakhlak mulia dan bertanggung jawab. Pendidikan karakter perlu dilakukan sejak dini melalui lingkungan sekolah dan keluarga untuk membentuk karakter anak. Dunia pendidikan diharapkan dapat memfasilitasi pembentukan karakter peserta
Similar to Pendidikan karakter melalui kepramukaan (20)
Este documento parece ser una lista de nombres y direcciones. Contiene más de 200 entradas con los nombres de personas y parejas, seguidos de sus direcciones. Las direcciones incluyen nombres de calles, pueblos y ciudades en Indonesia.
Proposal ini meminta dana sebesar Rp1.750.000 untuk seragam, biaya pendaftaran, dan konsumsi tim sepak bola Garlo FC dalam mengikuti turnamen di Laiworu pada 3 Maret 2017 guna mengembangkan bakat pemuda dan memajukan sepak bola di masyarakat.
Surat pernyataan yang berisi 10 poin pernyataan dari Lilis Fitra Saswati Arsil tentang statusnya yang tidak pernah dihukum, diberhentikan tidak hormat, menjadi calon pegawai, menjadi pengurus partai, terikat kerja, bersedia tidak menikah dan ditempatkan di seluruh Indonesia, serta bersedia mengembalikan biaya seleksi dan pelatihan jika mengundurkan diri.
Surat pernyataan yang ditandatangani oleh Fajar Aswati yang menyatakan bahwa dirinya tidak pernah dihukum, diberhentikan tidak hormat, menjadi calon pegawai negeri, menjadi pengurus partai politik, sedang terikat kontrak kerja, bersedia tidak menikah selama 6 bulan, ditempatkan di seluruh Indonesia, mengembalikan biaya seleksi jika mengundurkan diri, dan mengganti biaya enam kali lipat jika mengundurkan
This document contains reports from midwives at the Paramata Raha Midwifery Academy in Muna Regency on their targets for antenatal care, infant care, postnatal care, and family planning in 2017. The reports provide the midwife's name, student ID number, and academic institution for each of their assigned targets.
Dokumen tersebut membahas tentang makromolekul yang terdiri dari berbagai jenis seperti karbohidrat, lipid, dan protein. Karbohidrat dibagi menjadi monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Lipid terdiri dari lemak, fosfolipid, dan steroid. Sedangkan protein tersusun atas kombinasi asam amino yang dihubungkan oleh ikatan peptida. Ketiga makromolekul ini memainkan peran penting dalam struktur dan metabolisme sel.
Pemimpin perlu memahami karakteristik karyawan sesuai teori X, Y, dan Z McGregor. Teori X mengasumsikan karyawan malas, teori Y mengasumsikan karyawan akan bekerja keras jika kondisinya tepat, teori Z menekankan partisipasi karyawan. Pemimpin harus mengembangkan kompetensi karyawan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Membangun budaya kepemimpinan penting agar kaderisasi terj
Tes akhir semester mata pelajaran Seni Budaya di SMK Kelautan dan Perikanan Raha meliputi berbagai aspek seni seperti seni rupa, musik, tari, dan drama. Soal-soalnya mencakup pengetahuan tentang sejarah seni, tokoh-tokoh seniman, unsur-unsur karya seni, dan fungsi seni dalam kehidupan. Ujian ini dimaksudkan untuk menilai pemahaman siswa terhadap berbagai aspek seni.
1. Karsinoma tulang adalah pertumbuhan sel ganas abnormal pada tulang dan jaringan terkaitnya.
2. Penyebabnya belum jelas tetapi kemungkinan termasuk genetik, radiasi, bahan kimia, dan trauma.
3. Gejalanya berupa nyeri tulang, bengkak, dan fraktur patologis yang dapat menyebar ke organ lain.
Undangan sosialisasi program tanaman jagung kuning kecamatan Lasalepa yang akan diselenggarakan pada tanggal 7 Maret 2017 pukul 09.00 di Balai Pertemuan Desa Labone. Kehadiran para tokoh masyarakat, tokoh agama, kelompok tani, dan aparat desa sangat diharapkan.
1. BAB I
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan di sekolahtidaklahcukupuntukmendidikkarakterpesertadidiknya.Pendidikan
formal kebanyakanhanyamendidikaspekkognitifdaripesertadidik.Pramukasebagaigerakan
yang menanamkannilai-nilailuhurseorangpramuka yang menjadikodekehormatandankode
moral gerakanpramuka, dapatdigunakansebagaialatbantuuntukmendidikkarakterbangsa.
Pada saat ini anak-anak muda sebagai tunas-tunas harapan negara yang nantinya akan
menggantikan untuk memimpin negara ini moralnya sudah sangat memprihatinkan. Bukan
cuma pada kenakalan ramaja saja. Sekarang, pergaulan bebas remaja berdampak buruk
bagi moral generasi sekarang. Oleh karenanya, melalui pendidikan karakter ini
diharapkan genarasi muda dapat membentengi dirinya dalam menggarungi derasnya
informasi sekarang ini dan perubahan budaya bangsa serta lunturnya nilai-nilai luhur
bangsa.
Pendidikan yang sekarang seharusnya perlu di upgraid lagi menjadi pendidikan yang
bukan saja mencerdaskan aspek kognitif belaka tetapi juga pada ranah afektif. Jika
kepramukaan dapat diintegrasikan pada setiap mata pelajaran akan dapat memberikan
sumbangan yang besar pada perbaikan aspek afektif pada pendidikan bangsa ini
disamping pendidikan agama.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1
Bagaimanakah yang dimaksud dengan Pendidikan Karakter melalui Kepramukaan
itu?
1.2.2
BagaimanakahMenanamkandanMenumbuhkan Pendidikan Karakter melalui
Kepramukaan?
1.2.3
Bagaimanakah Implementasi Pendidikan Karakter melalui Kepramukaan?
1.3 Tujuan
2. 1.3.1
Untukmengetahui apa yang dimaksud dengan Pendidikan Karakter melalui
Kepramukaan itu
1.3.2
Untuk
mengetahui
Peranan
Pramuka
dalam MenanamkandanMenumbuhkan Pendidikan
Karakter melalui Kepramukaan
1.3.3
Untuk mengetahui seperti apakah Implementasi Pendidikan Karakter melalui
Kepramukaan
BAB II
3. 2. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pendidikan Karakter Melalui Kepramukaan
Menurut bahasa, karakter adalah tabiat atau kebiasaan. Sedangkan menurut ahli
psikologi, karakter adalah sebuah sistem keyakinan dan kebiasaan yang mengarahkan
tindakan seorang individu. Karena itu, jika pengetahuan mengenai karakter seseorang itu
dapat diketahui, maka dapat diketahui pula bagaimana individu tersebut akan bersikap
untuk kondisi-kondisi tertentu. Dilihat dari sudut pengertian, ternyata karakter dan
akhlak tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Keduanya didefinisikan sebagai suatu
tindakan yang terjadi tanpa ada pemikiran lagi karena sudah tertanam dalam pikiran, dan
dengan kata lain, keduanya dapat disebut dengan kebiasaan.
2.1.1
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 1991
Pendidikan diartikan sebagai proses pembelajaran bagi individu untuk mencapai
pengetahuan dan pemahaman yang lebih tinggi mengenai obyek-obyek tertentu dan
spesifik. Pengetahuan tersebut diperoleh secara formal yang berakibat individu
mempunyai pola pikir dan perilaku sesuai dengan pendidikan yang telah diperolehnya.
2.1.2
Menurut Wikipedia
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Jadi secara umum dari beberapa pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan
meliputi pengajaran keahlian khusus, dan juga sesuatu yang tidak dapat dilihat.
Dari masing-masing penjelasan antara karakter dan pendidikan setelah kita
menghubungkannya maka pendidikan karakter itu sendiri merupakan usaha sadar dan
terencana untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi dari masing-masing individu
4. untuk membentuk suatu pemikiran yang tertanam dalam dirinya sebagai suatu kebiasaan.
Tentunya tujuan dari pendidikan karakter itu sendiri lebih kearah yang positif
dikarenakan karakter dari setiap individu tersebut menentukan bagaimana karakter dari
suatu bangsa. Jadi sangatlah penting setiap individu mendapatkan pendidikan karakter.
Pendidikan karakter tertuang dalam Undang-Undang No.20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional pasal 3 menyebutkan Pendidikan Nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat
dalam
rangka
mencerdaskan
kehidupan
bangsa,bertujuan
untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung. Sehingga pendidikan
karakter sudah menjadi kewajiban yang harus diberikan pada peserta didik dalam segala
satuan pendidikan.
Dalam tujuan pendidikan nasional, pendidikan karakter merupakan gambaran tentang
kualitas manusia Indonesia yang harus dikembangkan oleh satuan pendidikan, serta
menjadi dasar dalam mengembangkan pendidikan karakter bangsa. Pendidikan karakter
lebih mudah diberikan pada usia dini, hal ini akan mudah diterima dan tersimpan dalam
memori anak, akan membawa pengaruh pada perkembangan watak dan pribadi anak
hingga dewasa. Menurut Daniel Golemen dalam bukunya Kecerdasan Ganda menyebutkan
bahwa kecerdasan emosional dan sosial dalam kehidupan dibutuhkan 80%, sedangkan
kecerdasan intektual hanya sebesar 20%. Untuk itu pendidikan karakter akan mudah
diberikan melalui jalur pendidikan, salah satunya adalah pendidika nonformal. Jadi
kecerdasan emosional dan sosial lebih membawa dampak pada perjalanan hidup bahkan
karier anak dikemudian hari. Berbagai media bisa digunakan untuk pendidikan karakter,
salah satunya melalui Kepramukaan.
Melihat permasalahan tersebut, faktor inovasi dan kreativitas ternyata menempati
posisi yang sangat penting bagi keunggulan suatu negara. Bila ditarik secara lebih
mendasar maka faktor inovasi dan kreativiats ini berhubungan erat dengan karakter
5. suatu bangsa sebab hanya bangsa yang berkarakter mampu memiliki kreativitas dan
menciptakan inovasi-inovasi penting bagi peradaban.
Karakter bangsa merupakan pilar penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Ia ibarat kemudi dalam wahana berbangsa dan bernegara. Bagi bangsa Indonesia, jelas
bahwa kemudinya adalah Pancasila yang merupakan falsafah bangsa. Namun, fenomena
keseharian kita menunjukkan bahwa perilaku masyarakat belum sejalan dengan karakter
bangsa yang dijiwai oleh falsafah Pancasila. Kondisi ini menyebabkan munculnya keinginan
pemerintah dan berbagai kalangan masyarakat untuk merevitalisasi peran Pancasila
dalam membangun karakter bangsa.
2.2 MenanamkandanMenumbuhkan Pendidikan Karakter Melalui Kepramukaan
Dalam
menanamkan
dan
menumbuhkan
karakter
bangsa,
dikepramukaan
mempergunakan 10 pilar yang menjadi kode kehormatan. Kode kehormatan mempunyai
makna suatu norma (aturan) yang menjadi ukuran kesadaran mengenai akhlak yang
tersimpan dalam hati yang menyadari harga dirinya, serta menjadi standart tingkah laku
pramuka di masyarakat. 10 pilar tersebut bernama dasa dharma, yaitu:
2.2.1
Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Sebagai pribadi yang lemah, kita harus menyembah Tuhan Yang Maha Esa. Dia adalah
pencipta yang ada di bumi dan di langit dan segala makhluk yang terlihat maupun tidak
terlihat. Sebagai pribadi lemah dan ciptaan-Nya, kita wajib menjalankan perintah-Nya.
2.2.2
Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
Selain sebagai makhluk pribadi, kita juga sebagai makhluk sosial. Artinya, makhluk
yang tidak bisa berdiri sendiri. Kita perlu teman, bergaul, berrtetangga. Kita tidak bisa
hidup tanpa orang lain, kita memerlukan bantuan orang lain.
2.2.3
Patriot yang sopan dan kesatria.
Sebagai Pramuka, kita harus berperilaku yang sopan. Tindak-tanduk dalam bersikap
dan bertutur kata mesti diperhatikan. Kesopanan melambangkan pribadi seseorang di
tengah-tengah pergaulan dalam masyarakat.
2.2.4
Patuh dan suka bermusyawarah.
6. Dalam situasi dan kegiatan apa pun, anggota Pramuka wajib taat dan patuh terhadap
aturan yang berlaku, dan dalam kegiatan Pramuka selayaknya bermusyawarah dalam
mengambil keputusan terbaik dan memuaskan.
2.2.5
Rela menolong dan tabah.
Pramuka senantiasa rela dalam menolong tanpa membedakan agama, warna kulit, suku.
Dan harus didasari oleh hati yang ikhlas, tulus, tanpa ada sikap ingin dipuji. Dalam setiap
perjuangan itu seorang anggota Pramuka harus tabah menghadapi gangguan, tantangan,
halangan, dan hambatan.
2.2.6
Rajin,terampil dan gembira.
Anggota Pramuka itu harus rajin melakukan sesuatu yang positif. Kegiatan ketika ia
berada dalam pembinaan Pramuka harus diimplementasikan dalam kegiatan sehari-hari.
Jangan rajin karena waktu penggodokan dalam kegiatan, tetapi harus dibuktikan ketika
ia di rumah, di sekolah. Dalam melaksanakan kegiatan itu pun harus dilaksanakan dengan
senang dan gembira.
2.2.7
Hemat,cermat dan bersahaja.
Kita hendaknya tidak menghambur-hamburkan uang untuk jajan, tidak berhura-hura
untuk
kepentingan
sesaat.
Pramuka
harus
cermat
dalam
pengeluaran
uang,
memprioritaskan apa yang harus dibeli atau didahulukan, dan mana yang tidak perlu
janganlah dibeli. Meskipun ia kaya, seorang Pramuka jangan sombong di depan orang lain,
jangan angkuh, tapi bersahaja dalam bergaul.
2.2.8
Disiplin, berani dan setia.
Anggota Pramukaharus hidup dengan disiplin, baik dalam waktu belajar di sekolah,
bermain, dan sebagainya. Kalau Pramuka seperti itu maka hidup tak akan percuma, tetapi
akan berguna dalam mencapai cita-cita. Anggota Pramuka harus berani karena benar,
tetapi takut karena salah. Pramuka harus setia terhadap janji setianya karena itulah
nilai-nilai luhur pribadi manusia.
7. 2.2.9
Bertanggung jawab dan dapat dipercaya
Setiap anggota Pramuka harus bertanggung jawab terhadap apa yang telah ia perbuat.
2.2.10
Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.
Inilah pribadi manusia yang sejati, bersih pikiran, tidak ada iri dan dengki.
Gerakan Pramuka sebagai organisasi yang bergerak dalam bidang pendidikan non
formal diharapkan mampu menjadi suatu kekuatan perubahan sosial nasional. Peran besar
gerakan pramuka dalam pembentukan kepribadian generasi muda dalam bidang karakter
bangsa hendaknya dapat diwujudkan dalam praktik kehidupan sehari - hari. Ditinjau dari
segi sosial budaya dari pembangunan bangsa maka pendidikan kepramukaan yang
sebenarnya paling cocok untuk mempersiapkan kaum muda untuk menanggulangi
merosotnya karakter bangsa, karena kegiatan kepramukaan bersumber dari Dasa
Dharma Pramuka. Dengan demikian, dapat menunjukkan bahwa Gerakan Pramuka
sebagai
salah satu kegiatan ekstra kurikuler di sekolah sangat relevan dengan
pendidikan karakter bangsa terbukti dengan kesamaan nilai-nilai pendidikan karakter
dengan nilai-nilai Dasa Dharma.
2.3 Implementasi Pendidikan Karakter Melalui Kepramukaan
Pelaksanaan pendidikan dan karakter bangsa dilakukan melalui pengintegrasian ke dalam
kegiatan sehari-hari sekolah yaitu melalui hal-hal berikut; Upacara pada hari Senin,
beribadah/sholat bersama, berdoa waktu mulai dan selesai pelajaran, mengucap salam
bila bertemu guru, tenaga kependidikan, atau teman. Kegiatan yang harus ditinggalkan;
Membuang sampah tidak pada tempatnya, berteriak-teriak sehingga mengganggu pihak
lain, berkelahi, memalak, berlaku tidak sopan, mencuri, berpakaian tidak senon dan lain
sebagainya.
Sikap peserta didik yang baik perlu dipuji; Memperoleh nilai tinggi, menolong orang
lain, memperoleh prestasi dalam olah raga atau kesenian, berani menentang atau
mengoreksi perilaku teman yang tidak terpuji, berpakaian rapi, datang tepat pada
8. waktunya, bekerja keras, bertutur kata sopan, penuh kasih sayang, perhatian terhadap
peserta didik, jujur, menjaga kebersihan dan lain sebagainya.
BAB III
III. PENUTUP
3.1 Simpulan dan Saran
9. 3.1.1
Simpulan
Pendidikan
karakter
saat
ini
memang
harus
segera
dilakukan,
mengingat
perkembangan masyarakat yang berjalan. Karakter budaya Indonesia yang
sudah
dikagumi bangsa lain jangan sampai pupus oleh gesekan mental generasi muda yang lebih
menyenangi budaya asing. Namun dengan budaya asing yang masuk ke Indonesia justru
menjadi motivasi untuk lebih mencintai budaya bangsa sendiri. Untuk itu pendidikan
karakter sudah tidak bisa di tunda lagi.
3.1.2
Saran
Makalah ini merupakan resume dari berbagai sumber, untuk lebih mendalami isi
makalah
dapat
dibaca
dalam
website
rujukan
yang
tercantum
dalam
daftar
pustaka. Selanjutnya, penulis menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya
pada pembaca apabila terdapat kesalahan dalam penulisan ataupun kekeliruan dalam
penyusunan makalah ini. Untuk itu, saran dan kritikan dari pembaca sangat diharapkan
demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini bisa menambah wawasan
dan pengetahuan kita terutama mengenai pendidikan karakter dalam kepramukaan