Materi kuliah pengantar kajian sastra ii, 'pendekatan dalam pengkajian sastra' 1Raden Mas Fatah
Beberapa pendekatan pengkajian sastra selalu berkembang karena ragam sastra yang beragam dan berkembang secara dinamis serta kesulitan memahami gejala sastra yang memunculkan masalah-masalah baru. Ada berbagai pendekatan seperti mimetik, ekspresif, pragmatik, objektif, struktural, semiotik, sosiologi sastra, resepsi sastra, dan psikologi sastra.
Penggunaan pendekatan historis, sosiologis, psikologis, antropologis, dan mitopoik dalam memahami karya sastra. Setiap pendekatan memiliki latar belakang dan fokus yang berbeda untuk menganalisis hubungan antara karya sastra, pengarang, dan lingkungan sosial budaya.
Teori-teori sastra modern dan pascamodern meliputi formalisme, strukturalisme, poststrukturalisme, feminisme, postkolonialisme, dekonstruksi, dan postmodernisme."
Metode kritik sastra terdiri dari 5 metode utama yaitu metode struktural, perbandingan, sosiologi sastra, estetika resepsi, dan pengudaran teks. Setiap metode memiliki prinsip tersendiri dalam menganalisis karya sastra seperti struktur karya, hubungan antar teks, refleksi masyarakat, peran pembaca, serta unsur-unsur karya.
Materi kuliah pengantar kajian sastra ii, 'pendekatan dalam pengkajian sastra' 1Raden Mas Fatah
Beberapa pendekatan pengkajian sastra selalu berkembang karena ragam sastra yang beragam dan berkembang secara dinamis serta kesulitan memahami gejala sastra yang memunculkan masalah-masalah baru. Ada berbagai pendekatan seperti mimetik, ekspresif, pragmatik, objektif, struktural, semiotik, sosiologi sastra, resepsi sastra, dan psikologi sastra.
Penggunaan pendekatan historis, sosiologis, psikologis, antropologis, dan mitopoik dalam memahami karya sastra. Setiap pendekatan memiliki latar belakang dan fokus yang berbeda untuk menganalisis hubungan antara karya sastra, pengarang, dan lingkungan sosial budaya.
Teori-teori sastra modern dan pascamodern meliputi formalisme, strukturalisme, poststrukturalisme, feminisme, postkolonialisme, dekonstruksi, dan postmodernisme."
Metode kritik sastra terdiri dari 5 metode utama yaitu metode struktural, perbandingan, sosiologi sastra, estetika resepsi, dan pengudaran teks. Setiap metode memiliki prinsip tersendiri dalam menganalisis karya sastra seperti struktur karya, hubungan antar teks, refleksi masyarakat, peran pembaca, serta unsur-unsur karya.
Teori baru sejarah (New Historicism) mempelajari hubungan antara teks sastra dan konteks sosial, ekonomi, dan politik yang melingkupinya. Teori ini menyamakan nilai teks sastra dan non-sastra, serta fokus pada isu kekuasaan, patriarki, dan kolonialisme. Metode ini diterapkan dalam novel Petir dan Nayla untuk mengungkap isu pencarian jati diri dan perubahan sosial akibat modernisasi. Teori
Dokumen tersebut membahas tentang sosiologi sastra. Ringkasannya adalah:
Sosiologi sastra adalah pendekatan yang melihat karya sastra dalam hubungannya dengan masyarakat. Karya sastra dipandang sebagai cerminan kehidupan sosial dan budaya masyarakat. Sosiologi sastra berusaha memahami karya sastra dalam konteks sosial historisnya.
Sosiologi sastra mempelajari karya sastra dari sudut pandang sosiologis dengan mempertimbangkan faktor-faktor sosial seperti pengarang, konteks sosial, masyarakat yang dituju, dan genre sastra. Pendekatan sosiologi sastra berfokus pada hubungan antara teks sastra dengan proses sosial-ekonomi serta mengutamakan teks sebagai bahan analisis.
Sosiologi sastra mempelajari hubungan antara sastra dan masyarakat, dimulai dari konsep Plato dan Aristoteles tentang 'mimesis' yang menunjukkan hubungan antara sastra dan realitas sosial. Hippolyte Taine meletakkan dasar sosiologi sastra modern dengan menjelaskan karya sastra dari faktor ras, situasi sosial, dan lingkungan. Sosiologi sastra Indonesia mempelajari hubungan antara masyarakat Indonesia yang berub
Paradigma kerakyatan Sinrilik I Manakkuk di Tanah LakbakkangNursabilah Sehun
Karya sastra Makassar "Sinrilik I Manakkuk" merupakan cerita percintaan antara putra mahkota Bone dengan sepupunya di Tanah Lakbakkang yang mulai muncul pada abad ke-17. Tulisan ini menganalisis karya tersebut dengan pendekatan sosiologi sastra untuk mengungkapkan paradigma kerakyatan yang terdapat di dalamnya, seperti pandangan masyarakat Makassar tentang budaya, feodalisme, hukum, dan pemerintahan; s
Dokumen tersebut membahas tentang program studi Pendidikan Bahasa Indonesia dan Daerah Bidang Ilmu Pendidikan Bahasa dan Sastra Bali di IKIP PGRI Bali. Dokumen ini menjelaskan tentang awal mula kesusastraan, definisi sastra, ruang lingkup ilmu sastra, klasifikasi pendekatan teori sastra, serta hubungan antara teori sastra, kritik sastra dan sejarah sastra.
6. teori kritik sastra indonesia modern pada periode kritik sastra akademikCoral Reef
Teks tersebut membahas teori-teori kritik sastra Indonesia pada periode 1956-1988. Pada periode 1956-1975, muncul berbagai pendekatan kritik sastra dari sastrawan dan akademisi. Periode 1976-1988 ditandai dengan berkembangnya teori-teori barat seperti strukturalisme, sosiologi sastra, intertekstualitas, dan feminisme dalam kritik sastra Indonesia.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas berbagai pendekatan dalam kritik sastra, yaitu pendekatan mimetik, ekspresif, pragmatik, objektif, struktural, semiotik, sosiologi sastra, resepsi sastra, psikologi sastra, moral, dan feminisme. Dokumen ini juga menjelaskan hakikat kritik sastra yang melibatkan penilaian melalui apresiasi, bukan sekadar pujian atau hujatan, tetapi melalui elus
1. Kajian sosiologi sastra mempelajari hubungan antara pengarang, karya sastra, dan pembaca dengan konteks sosial masyarakat.
2. Terdapat tiga pendekatan dalam kajian sosiologi sastra yaitu sosiologi pengarang, sosiologi karya sastra, dan sosiologi pembaca untuk memahami hubungan antara karya sastra dengan masyarakat.
3. Tujuan analisis sosiologi s
Lembar kerja mahasiswa ini membahas tentang hakikat kritik sastra dan variabel-variabelnya. Kritik sastra melibatkan penilaian terhadap karya sastra yang melalui proses identifikasi, klasifikasi, analisis, dan evaluasi oleh seorang kritikus untuk dibaca oleh publik. Variabel utama kritik sastra adalah kritikus, karya sastra, wilayah studi sastra seperti teori sastra, sejarah sastra, dan s
Dokumen tersebut membahas tentang antropologi dan paradigma positivisme. Ia menjelaskan bahwa positivisme berpandangan bahwa ilmu sosial harus menganalisis kausalitas untuk menjelaskan hubungan antar fenomena sosial, sementara non-positivisme lebih menekankan pemahaman makna. Dokumen ini juga membahas perspektif antropologi seperti analisis masyarakat dan kebudayaan, serta waktu (diakronik, sink
Secara harafiah, kritik sastra adalah upaya menentukan nilai hakiki karya sastra dalam bentuk memberi pujian, mengatakan kesalahan, memberi pertimbangan lewat pemahaman dan penafsiran yang sistemik. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia , disebutkan kritik adalah kecaman atau tanggapan
Teori baru sejarah (New Historicism) mempelajari hubungan antara teks sastra dan konteks sosial, ekonomi, dan politik yang melingkupinya. Teori ini menyamakan nilai teks sastra dan non-sastra, serta fokus pada isu kekuasaan, patriarki, dan kolonialisme. Metode ini diterapkan dalam novel Petir dan Nayla untuk mengungkap isu pencarian jati diri dan perubahan sosial akibat modernisasi. Teori
Dokumen tersebut membahas tentang sosiologi sastra. Ringkasannya adalah:
Sosiologi sastra adalah pendekatan yang melihat karya sastra dalam hubungannya dengan masyarakat. Karya sastra dipandang sebagai cerminan kehidupan sosial dan budaya masyarakat. Sosiologi sastra berusaha memahami karya sastra dalam konteks sosial historisnya.
Sosiologi sastra mempelajari karya sastra dari sudut pandang sosiologis dengan mempertimbangkan faktor-faktor sosial seperti pengarang, konteks sosial, masyarakat yang dituju, dan genre sastra. Pendekatan sosiologi sastra berfokus pada hubungan antara teks sastra dengan proses sosial-ekonomi serta mengutamakan teks sebagai bahan analisis.
Sosiologi sastra mempelajari hubungan antara sastra dan masyarakat, dimulai dari konsep Plato dan Aristoteles tentang 'mimesis' yang menunjukkan hubungan antara sastra dan realitas sosial. Hippolyte Taine meletakkan dasar sosiologi sastra modern dengan menjelaskan karya sastra dari faktor ras, situasi sosial, dan lingkungan. Sosiologi sastra Indonesia mempelajari hubungan antara masyarakat Indonesia yang berub
Paradigma kerakyatan Sinrilik I Manakkuk di Tanah LakbakkangNursabilah Sehun
Karya sastra Makassar "Sinrilik I Manakkuk" merupakan cerita percintaan antara putra mahkota Bone dengan sepupunya di Tanah Lakbakkang yang mulai muncul pada abad ke-17. Tulisan ini menganalisis karya tersebut dengan pendekatan sosiologi sastra untuk mengungkapkan paradigma kerakyatan yang terdapat di dalamnya, seperti pandangan masyarakat Makassar tentang budaya, feodalisme, hukum, dan pemerintahan; s
Dokumen tersebut membahas tentang program studi Pendidikan Bahasa Indonesia dan Daerah Bidang Ilmu Pendidikan Bahasa dan Sastra Bali di IKIP PGRI Bali. Dokumen ini menjelaskan tentang awal mula kesusastraan, definisi sastra, ruang lingkup ilmu sastra, klasifikasi pendekatan teori sastra, serta hubungan antara teori sastra, kritik sastra dan sejarah sastra.
6. teori kritik sastra indonesia modern pada periode kritik sastra akademikCoral Reef
Teks tersebut membahas teori-teori kritik sastra Indonesia pada periode 1956-1988. Pada periode 1956-1975, muncul berbagai pendekatan kritik sastra dari sastrawan dan akademisi. Periode 1976-1988 ditandai dengan berkembangnya teori-teori barat seperti strukturalisme, sosiologi sastra, intertekstualitas, dan feminisme dalam kritik sastra Indonesia.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas berbagai pendekatan dalam kritik sastra, yaitu pendekatan mimetik, ekspresif, pragmatik, objektif, struktural, semiotik, sosiologi sastra, resepsi sastra, psikologi sastra, moral, dan feminisme. Dokumen ini juga menjelaskan hakikat kritik sastra yang melibatkan penilaian melalui apresiasi, bukan sekadar pujian atau hujatan, tetapi melalui elus
1. Kajian sosiologi sastra mempelajari hubungan antara pengarang, karya sastra, dan pembaca dengan konteks sosial masyarakat.
2. Terdapat tiga pendekatan dalam kajian sosiologi sastra yaitu sosiologi pengarang, sosiologi karya sastra, dan sosiologi pembaca untuk memahami hubungan antara karya sastra dengan masyarakat.
3. Tujuan analisis sosiologi s
Lembar kerja mahasiswa ini membahas tentang hakikat kritik sastra dan variabel-variabelnya. Kritik sastra melibatkan penilaian terhadap karya sastra yang melalui proses identifikasi, klasifikasi, analisis, dan evaluasi oleh seorang kritikus untuk dibaca oleh publik. Variabel utama kritik sastra adalah kritikus, karya sastra, wilayah studi sastra seperti teori sastra, sejarah sastra, dan s
Dokumen tersebut membahas tentang antropologi dan paradigma positivisme. Ia menjelaskan bahwa positivisme berpandangan bahwa ilmu sosial harus menganalisis kausalitas untuk menjelaskan hubungan antar fenomena sosial, sementara non-positivisme lebih menekankan pemahaman makna. Dokumen ini juga membahas perspektif antropologi seperti analisis masyarakat dan kebudayaan, serta waktu (diakronik, sink
Secara harafiah, kritik sastra adalah upaya menentukan nilai hakiki karya sastra dalam bentuk memberi pujian, mengatakan kesalahan, memberi pertimbangan lewat pemahaman dan penafsiran yang sistemik. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia , disebutkan kritik adalah kecaman atau tanggapan
Similar to belajar pendekatan sastra pengantar 5.ppt (20)
Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdfDenysErlanders
Buku non teks yang bermutu dapat memperkaya pengalaman
belajar siswa. Buku-buku ini menawarkan konten yang inspiratif,
inovatif, dan mendorong pengembangan karakter siswa.
Pemanfaatan buku non teks bermutu membutuhkan peran aktif
guru untuk memilih dan
mengintegrasikannya ke dalam pembelajaran
2. Pendekatan didefinisikan sebagai cara-
cara menghampiri objek.
Tujuan pendekatan adalah pengakuan
terhadap hakikat ilmiah objek ilmu
pengetahuan itu sendiri. oleh karena itu,
pendekatan lebih dekat dengan bidang
studi tertentu.
3. Mengapa Pendekatan Pengkajian Sastra selalu
Berkembang?
2
1. Ragam sastra sangat banyak dan
berkembang secara dinamis. Kondisi-
kondisi perkembangan tersebut memerlukan
cara pemahaman yang berbeda-beda.
2. Kesulitan dalam memahami gejala sastra
memicu para ilmuwan untuk menemukan
berbagai cara sebagai pendekatan yang
baru. Dengan kata lain, gejala sastra
memunculkan hadirnya sejumlah masalah
yang baru yang menarik dan perlu
dipecahkan).
4. MACAM-MACAM PENDEKATAN
DALAM PENGKAJIAN SASTRA
3
1. Pendekatan mimetik
2. Pendekatan ekspresif
3. Pendekatan pragmatik
4. Pendekatan objektif
5. Pendekatan struktural
6. Pendekatan sosiologi sastra
7. Pendekatan resepsi sastra
6. 1. PENDEKATAN MIMETIK
5
• Pendekatan yang berupaya memahami
hubungan karya sastra dengan
realitas/kenyataan (berasal dari kata mimesis
(bahasa Yunani) yang berarti tiruan)
Realitas: sosial, budaya, politik
Karya Sastra
7. Pendekatan Mimetik (lanjutan)
6
• Kelemahan : sering dilakukan
pembandingan langsung antara realitas
faktual (riil) sehingga hakikat karya sastra
yang fiktif imajiner sering dilupakan
• Perkembangan selanjutnya :
PENDEKATAN SOSIOLOGI SASTRA
8. 2. PENDEKATAN EKSPRESIF
7
• Pendekatan yang memfokuskan
perhatiannya pada sastrawan sebagai
pencipta atau pengarang karya sastra
Pengarang Karya Sastra ide,
gagasan, emosi, pengalaman lahir
batin
9. 2. PENDEKATAN EKSPRESIF
(lanjutan)
8
• Kelemahan : cenderung menyamakan
secara langsung realitas yang ada dalam
karya sastra dengan realitas yang dialami
sastrawan atau pengarang
• Perkembangan selanjutnya :
PENDEKATAN SOSIOLOGI
PENGARANG
10. 3. PENDEKATAN PRAGMATIK
9
• Pendekatan yang memandang karya
sastra sebagai sarana untuk
menyampaikan tujuan tertentu kepada
pembaca
• Karya sastra pembaca
• Kelemahan: cenderung menilai karya
sastra menurut keberhasilannya dalam
mencapai tujuan tertentu kepada
pembaca
• Perkembangan selanjutnya: RESEPSI
11. 4. PENDEKATAN OBJEKTIF
10
• Pendekatan yang memandang/memfokuskan
perhatiannya pada karya sastra itu sendiri
• Karya sastra dianggap sebagai struktur yang
otonom dan bebas dari hubungan dengan
realitas, pengarang, dan pembaca
• Rene Wellek dan Austin Warren
menyebutnya pendekatan intrinsik
• Kelemahan: menolak unsur-unsur ekstrinsik
dalam karya sastra
• Perkembangan selanjutnya: STRUKTURAL
12. 5. PENDEKATAN STRUKTURAL
11
• Pendekatan yang memandang dan memahami
karya sastra dari segi struktur itu sendiri.
• Pendekatan ini memahami karya sastra secara
close reading (membaca karya sastra secara
tertutup tanpa melihat pengarangnya, realitas,
dan pembaca).
• Pendekatan struktural bertujuan membongkar
dan memaparkan secermat, seteliti, semendetil,
dan semendalam mungkin keterkaitan dan
keterjalinan semua unsur dan aspek karya
sastra yang bersama-sama menghasilkan
makna menyeluruh (Teeuw, 1984)
13. 7. PENDEKATAN SOSIOLOGI
SASTRA
17
• Merupakan perkawinan ilmu sosiologi dan
sastra
• Sosiologi adalah telaah yang objektif dan
ilmiah tentang manusia dan masyarakat,
telaah tentang lembaga sosial dan proses
sosial. Sosiologi mencoba mencari tahu
bagaimana masyarakat dimungkinkan,
bagaimana ia berlangsung, dan
bagaimana ia teta p a da.
14. SOSIOLOGI SASTRA
19
• Sosiologi sastra = sosio sastra =
pendekatan sosiologis = pendekatan
sosiokultural
• Adalah teori dan pendekatan terhadap
karya sastra yang menghubungkan karya
sastra dengan aspek masyarakat, atau
pendekatan ekstrinsik yang lebih
menjadikan hal-hal yang bersifat sosial
kemasyarakatan sebagai penjelas
fenomena sosial
15. KLASIFIKASI SOSIOLOGI SASTRA
MENURUT RENE WELLEK DAN AUSTIN WARREN
21
• Sosiologi pengarang --- memasalahkan status sosial,
ideologi sosial, dan lain-lain yang menyangkut
pengarang sebagai penghasil sastra, atau menjadikan
latar sosial kemasyarakatan pengarang sebagai salah
satu faktor yang dipergunakan untuk menilai karya
sastra
•
•
Sosiologi karya sastra --- memasalahkan apa yang
tersirat dan apa yang menjadi tujuan karya sastra
Sosiologi pembaca dan pengaruh sosial karya sastra
--- memasalahkan seberapa jauh karya sastra itu
memiliki pengaruh terhadap masyarakat, khususnya
pembacanya, dan seberapa jauh pembaca,
masyarakat itu, terpengaruh oleh karya sastra yang
dibacanya.
16. 8. PENDEKATAN RESEPSI
SASTRA
• Memahami dan menilai karya sastra
berdasarkan tanggapan para pembaca
terhadap karya sastra tertentu
• Bentuk tanggapan pembaca terhadap karya
sastra:
– Tanggapan aktif: berupa komentar, kritik, ulasan, atau
resensi terhadap karya sastra
– Tanggapan pasif: bagaimana pembaca dapat
memahami suatu karya sastra dan menemukan
hakikat estética di dalamnya --- tidak dapat diketahui
orang lain