Dokumen tersebut membahas tentang pengendalian diabetes melitus di Indonesia, yang mengalami peningkatan prevalensi akibat gaya hidup modern yang kurang sehat. Beberapa tantangan utama dalam pengendalian diabetes melitus di Indonesia adalah peningkatan biaya pengobatan, disabilitas yang menurunkan produktivitas, serta perlunya peningkatan skrining dini dan tatalaksana yang terintegrasi.
Dokumen tersebut membahas tentang hipertensi atau tekanan darah tinggi, yang didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik di atas 140 mmHg dan diastolik di atas 90 mmHg. Dokumen tersebut menjelaskan gejala, penyebab, patofisiologi, klasifikasi, dan penatalaksanaan hipertensi, termasuk pentingnya mengurangi asupan garam, olahraga teratur, dan menurunkan berat badan, serta mengkonsumsi obat
Dokumen tersebut merupakan materi presentasi tentang penyakit-penyakit kronis seperti hipertensi, diabetes, dan komplikasinya. Materi ini disampaikan kepada peserta program prolansis di Klinik Padjadjaran yang meliputi penjelasan tentang definisi, prevalensi, gejala, dan komplikasi dari setiap penyakit.
Dokumen tersebut membahas tentang diabetes melitus, termasuk penjelasan tentang peran insulin, jenis-jenis diabetes, faktor risiko, gejala, dampak jangka pendek dan panjang, serta langkah-langkah pengelolaan diabetes.
Dokumen ini membahas tentang diabetes melitus dan hipertensi. Diabetes melitus adalah penyakit metabolik yang ditandai dengan kadar gula darah tinggi akibat kelainan produksi atau respons insulin, sedangkan hipertensi adalah peningkatan tekanan darah. Dokumen ini menjelaskan gejala, faktor risiko, diagnosa, komplikasi, dan pengobatan untuk kedua penyakit tersebut, serta pencegahan yang dapat dilakukan untuk menghindari ko
Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM) merupakan pusat kegiatan pengendalian faktor risiko PTM secara terpadu dan berkelanjutan yang melibatkan partisipasi masyarakat. Posbindu bertujuan untuk mendeteksi dini dan menangani faktor risiko PTM secara komunitas berbasis.
Dokumen tersebut membahas tentang hipertensi atau tekanan darah tinggi, yang didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik di atas 140 mmHg dan diastolik di atas 90 mmHg. Dokumen tersebut menjelaskan gejala, penyebab, patofisiologi, klasifikasi, dan penatalaksanaan hipertensi, termasuk pentingnya mengurangi asupan garam, olahraga teratur, dan menurunkan berat badan, serta mengkonsumsi obat
Dokumen tersebut merupakan materi presentasi tentang penyakit-penyakit kronis seperti hipertensi, diabetes, dan komplikasinya. Materi ini disampaikan kepada peserta program prolansis di Klinik Padjadjaran yang meliputi penjelasan tentang definisi, prevalensi, gejala, dan komplikasi dari setiap penyakit.
Dokumen tersebut membahas tentang diabetes melitus, termasuk penjelasan tentang peran insulin, jenis-jenis diabetes, faktor risiko, gejala, dampak jangka pendek dan panjang, serta langkah-langkah pengelolaan diabetes.
Dokumen ini membahas tentang diabetes melitus dan hipertensi. Diabetes melitus adalah penyakit metabolik yang ditandai dengan kadar gula darah tinggi akibat kelainan produksi atau respons insulin, sedangkan hipertensi adalah peningkatan tekanan darah. Dokumen ini menjelaskan gejala, faktor risiko, diagnosa, komplikasi, dan pengobatan untuk kedua penyakit tersebut, serta pencegahan yang dapat dilakukan untuk menghindari ko
Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM) merupakan pusat kegiatan pengendalian faktor risiko PTM secara terpadu dan berkelanjutan yang melibatkan partisipasi masyarakat. Posbindu bertujuan untuk mendeteksi dini dan menangani faktor risiko PTM secara komunitas berbasis.
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit tidak menular (PTM) di Puskesmas Durian Luncuk. PTM seperti hipertensi, diabetes, stroke dan penyakit jantung merupakan masalah kesehatan utama dan semakin meningkat. Faktor risikonya antara lain gizi buruk, kurang bergerak, merokok, dan konsumsi tinggi gula, garam, dan lemak. Puskesmas melakukan berbagai program seperti posbindu PTM, konseling
Dokumen tersebut membahas tentang diabetes melitus sebagai penyakit metabolik yang ditandai dengan kadar gula darah tinggi kronis akibat kelainan sekresi atau kerja insulin, serta pengobatannya melalui pola makan seimbang, olahraga teratur, dan perawatan diri.
Dokumen tersebut membahas tentang transisi epidemiologi penyakit di Indonesia dari tahun 1990 hingga 2015, di mana terjadi pergeseran dominasi penyakit dari penyakit menular menjadi penyakit tidak menular akibat perubahan gaya hidup masyarakat. Dokumen tersebut juga menjelaskan upaya yang dilakukan untuk mencegah penyakit tidak menular melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) dengan fokus
Dokumen tersebut membahas tentang anemia pada remaja putri. Anemia disebabkan oleh produksi sel darah merah yang tidak optimal akibat kekurangan zat besi, kerusakan atau destruksi sel darah merah yang berlebihan, atau kehilangan darah yang berlebihan. Remaja putri rentan terhadap anemia karena pertumbuhan cepat, kebutuhan zat besi yang meningkat, dan kehilangan darah rutin selama haid. Untuk mencegah anemia, remaja putri
Dokumen tersebut membahas tentang asam urat tinggi dan gejalanya. Asam urat adalah sisa pencernaan zat purin yang berasal dari makanan hewan dan tumbuhan. Kadar asam urat normal berbeda antara pria dan wanita. Asam urat dapat meningkat jika terlalu banyak mengkonsumsi makanan kaya purin sehingga ginjal kesulitan mengeluarkannya. Gejala penyakit asam urat tinggi antara lain nyeri dan bengkak
Dokumen tersebut membahas perubahan pola penyakit di Indonesia dalam 30 tahun terakhir dari penyakit menular menjadi penyakit tidak menular seperti hipertensi, stroke, dan kanker yang disebabkan gaya hidup tidak sehat, serta dampak pencemaran lingkungan terhadap kesehatan. Untuk mencegah penyakit tidak menular, dibentuk Gerakan Masyarakat Hidup Sehat yang bertujuan meningkatkan perilaku hidup sehat secara b
Dokumen tersebut merupakan pedoman diet untuk pasien hipertensi yang memberikan rekomendasi jenis dan porsi makanan, serta larangan terhadap makanan yang mengandung garam berlebihan. Diet disusun untuk menurunkan tekanan darah dan mencegah penimbunan cairan dalam tubuh dengan mengatur asupan karbohidrat, protein, lemak, sayuran dan buah-buahan serta mengontrol konsumsi garam.
Dokumen tersebut membahas tentang kecacingan pada anak, termasuk gejala, penyebab, dan cara mencegahnya. Kecacingan disebabkan oleh telur cacing yang masuk ke tubuh melalui mulut atau kulit dan berkembang biak di usus. Gejalanya antara lain pucat, lesu, kurus, dan keluar cacing dari mulut atau dubur. Cara mencegahnya dengan mencuci tangan, memasak makanan, serta menjaga kebersihan ling
Laporan ini menyajikan ringkasan kegiatan edukasi kesehatan dan aktifitas fisik bagi peserta program Prolanis hipertensi di Puskesmas Binakal. Kegiatan tersebut diikuti oleh 23 orang peserta dan mencakup penyuluhan tentang pengaturan diet dan olahraga untuk hipertensi, serta senam yang disesuaikan untuk penderita hipertensi.
Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) hipertensi adalah tekanan darah tinggi diatas 140/90 mmHg yang merupakan pembunuh diam-diam karena sebagian besar penyebabnya tidak diketahui, (2) faktor risikonya adalah keturunan, umur, gaya hidup buruk, dan kondisi medis tertentu, (3) gejalanya bervariasi mulai dari sakit kepala hingga komplikasi organ vital.
Dokumen tersebut membahas tentang diare, yaitu penyakit perubahan tinja menjadi cair yang biasanya terjadi 3 kali sehari. Diare merupakan penyebab kematian terbesar pada balita di negara berkembang dan membunuh lebih dari 2,6 juta orang setiap tahunnya. Dokumen ini juga menjelaskan tentang penyebab, gejala, komplikasi dehidrasi, pengobatan, dan pencegahan diare.
Dokumen tersebut membahas mengenai monitoring dan evaluasi pelaksanaan deteksi dini penyakit tidak menular di Provinsi Sumatera Utara. Dokumen menyajikan data mengenai tren peningkatan jumlah penduduk lanjut usia dan pergeseran pola penyakit di Indonesia dari penyakit menular menjadi tidak menular. Dokumen juga menjelaskan berbagai program dan kebijakan pemerintah dalam pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular di Sum
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit tidak menular (PTM) di Puskesmas Durian Luncuk. PTM seperti hipertensi, diabetes, stroke dan penyakit jantung merupakan masalah kesehatan utama dan semakin meningkat. Faktor risikonya antara lain gizi buruk, kurang bergerak, merokok, dan konsumsi tinggi gula, garam, dan lemak. Puskesmas melakukan berbagai program seperti posbindu PTM, konseling
Dokumen tersebut membahas tentang diabetes melitus sebagai penyakit metabolik yang ditandai dengan kadar gula darah tinggi kronis akibat kelainan sekresi atau kerja insulin, serta pengobatannya melalui pola makan seimbang, olahraga teratur, dan perawatan diri.
Dokumen tersebut membahas tentang transisi epidemiologi penyakit di Indonesia dari tahun 1990 hingga 2015, di mana terjadi pergeseran dominasi penyakit dari penyakit menular menjadi penyakit tidak menular akibat perubahan gaya hidup masyarakat. Dokumen tersebut juga menjelaskan upaya yang dilakukan untuk mencegah penyakit tidak menular melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) dengan fokus
Dokumen tersebut membahas tentang anemia pada remaja putri. Anemia disebabkan oleh produksi sel darah merah yang tidak optimal akibat kekurangan zat besi, kerusakan atau destruksi sel darah merah yang berlebihan, atau kehilangan darah yang berlebihan. Remaja putri rentan terhadap anemia karena pertumbuhan cepat, kebutuhan zat besi yang meningkat, dan kehilangan darah rutin selama haid. Untuk mencegah anemia, remaja putri
Dokumen tersebut membahas tentang asam urat tinggi dan gejalanya. Asam urat adalah sisa pencernaan zat purin yang berasal dari makanan hewan dan tumbuhan. Kadar asam urat normal berbeda antara pria dan wanita. Asam urat dapat meningkat jika terlalu banyak mengkonsumsi makanan kaya purin sehingga ginjal kesulitan mengeluarkannya. Gejala penyakit asam urat tinggi antara lain nyeri dan bengkak
Dokumen tersebut membahas perubahan pola penyakit di Indonesia dalam 30 tahun terakhir dari penyakit menular menjadi penyakit tidak menular seperti hipertensi, stroke, dan kanker yang disebabkan gaya hidup tidak sehat, serta dampak pencemaran lingkungan terhadap kesehatan. Untuk mencegah penyakit tidak menular, dibentuk Gerakan Masyarakat Hidup Sehat yang bertujuan meningkatkan perilaku hidup sehat secara b
Dokumen tersebut merupakan pedoman diet untuk pasien hipertensi yang memberikan rekomendasi jenis dan porsi makanan, serta larangan terhadap makanan yang mengandung garam berlebihan. Diet disusun untuk menurunkan tekanan darah dan mencegah penimbunan cairan dalam tubuh dengan mengatur asupan karbohidrat, protein, lemak, sayuran dan buah-buahan serta mengontrol konsumsi garam.
Dokumen tersebut membahas tentang kecacingan pada anak, termasuk gejala, penyebab, dan cara mencegahnya. Kecacingan disebabkan oleh telur cacing yang masuk ke tubuh melalui mulut atau kulit dan berkembang biak di usus. Gejalanya antara lain pucat, lesu, kurus, dan keluar cacing dari mulut atau dubur. Cara mencegahnya dengan mencuci tangan, memasak makanan, serta menjaga kebersihan ling
Laporan ini menyajikan ringkasan kegiatan edukasi kesehatan dan aktifitas fisik bagi peserta program Prolanis hipertensi di Puskesmas Binakal. Kegiatan tersebut diikuti oleh 23 orang peserta dan mencakup penyuluhan tentang pengaturan diet dan olahraga untuk hipertensi, serta senam yang disesuaikan untuk penderita hipertensi.
Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) hipertensi adalah tekanan darah tinggi diatas 140/90 mmHg yang merupakan pembunuh diam-diam karena sebagian besar penyebabnya tidak diketahui, (2) faktor risikonya adalah keturunan, umur, gaya hidup buruk, dan kondisi medis tertentu, (3) gejalanya bervariasi mulai dari sakit kepala hingga komplikasi organ vital.
Dokumen tersebut membahas tentang diare, yaitu penyakit perubahan tinja menjadi cair yang biasanya terjadi 3 kali sehari. Diare merupakan penyebab kematian terbesar pada balita di negara berkembang dan membunuh lebih dari 2,6 juta orang setiap tahunnya. Dokumen ini juga menjelaskan tentang penyebab, gejala, komplikasi dehidrasi, pengobatan, dan pencegahan diare.
Dokumen tersebut membahas mengenai monitoring dan evaluasi pelaksanaan deteksi dini penyakit tidak menular di Provinsi Sumatera Utara. Dokumen menyajikan data mengenai tren peningkatan jumlah penduduk lanjut usia dan pergeseran pola penyakit di Indonesia dari penyakit menular menjadi tidak menular. Dokumen juga menjelaskan berbagai program dan kebijakan pemerintah dalam pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular di Sum
Dokumen tersebut merangkum biografi dan pengalaman kerja Emma Khumairah Hentihu beserta tugas dan tanggung jawabnya di bidang pencegahan dan pengendalian penyakit. Dokumen tersebut juga menyajikan data dan informasi mengenai beban penyakit tidak menular di Indonesia serta upaya yang dilakukan untuk mengendalikan faktor risiko penyakit tersebut.
Rangkuman rencana intervensi faktor resiko dan masalah kesehatan tingkat kecamatan Patikraja tahun 2022 meliputi (1) pencegahan dan penanggulangan penyakit tidak menular, menular, dan lingkungan serta masalah gizi dan merokok, (2) sasaran intervensi meliputi seluruh kelompok umur, (3) sumber dana berasal dari pemerintah dan swadaya masyarakat, (4) pelaksana intervensi melibatkan unsur pemer
Cegah faktor risiko PTM sejak dini, kendalikan PTM melalui kepatuhan pasien untuk minum obat teratur sehingga penyakit terkontrol, akan berdampak pada penurunan kematian PTM sebagai co-morbid COVID-19 dan memiliki daya ungkit bagi SPM
Keputusan Menteri Kesehatan mengesahkan Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Stunting untuk membantu pencegahan, deteksi dini, dan penanganan stunting pada anak."
fc3587f6-a98e-4efc-97b7-1cf20415f2e5_PKP 2023 PTM DAN KESWA.pptxAchmadMubaroq1
Dokumen tersebut membahas tentang penilaian kinerja puskesmas dalam program pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular seperti hipertensi, diabetes melitus, obesitas, dan stroke serta indikator-indikator yang digunakan seperti deteksi dini, skrining, dan layanan kesehatan masyarakat. Dokumen tersebut juga menjelaskan target-target yang harus dicapai puskesmas berdasarkan peraturan dan rencana strategis kementerian kesehat
Dokumen tersebut membahas mengenai kebijakan dan strategi pencegahan serta pengendalian penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) dan asma di Indonesia. Dokumen tersebut menyoroti peningkatan prevalensi berbagai penyakit tidak menular seperti hipertensi, diabetes, dan obesitas. Dokumen tersebut juga menyoroti bahwa merokok, kurangnya aktivitas fisik, dan diet buruk merupakan faktor risiko utama peny
Analisis situasi Kota Serang membahas tentang profil kesehatan dan sosial ekonomi masyarakat Kota Serang. Prevalensi stunting masih diatas standar WHO dan Kota Serang masuk kategori kuning untuk kasus stunting. Dilakukan analisis terhadap ketersediaan sumber daya, anggaran, dan kebijakan untuk percepatan penurunan stunting.
1. Kanker menjadi penyebab kematian nomor dua di Indonesia setelah penyakit jantung.
2. Upaya pemerintah, swasta, dan masyarakat untuk deteksi dini dan pencegahan kanker belum berhasil meningkatkan partisipasi masyarakat.
3. Diperlukan program yang terintegrasi dan peran serta masyarakat untuk menurunkan angka kejadian dan kematian akibat kanker.
upaya pengendalian ptm di masyarakat yan sangat penting untuk mencegak penyakit tidak menular seperti HT, DM, Kanker, jantung. penyakit-penyakit itu sangat mematiakn apalagi tidak terdeteksi sejak dini. maka dengan adanya Posbindu PTM di masyarakat utuk mencegak PTM lebih awal. dengan cara screening ptm dapat mengetahui lebih dini. dalam PTM ada semboyan Cerdik cek kesehatan berkala, enyahkan asap roko, rajin olehraga, diet seimbang, istrihat cukup, kelola stres.
Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah Kabupaten Sikka. Peran Pemerintah Daerah dalam mengurangi angka kemiskinan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya.
Dokumen tersebut membahas kebijakan pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular dengan pendekatan kampus sehat yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan. Ringkasannya adalah: (1) kampus sehat bertujuan menciptakan lingkungan yang mendukung pola hidup sehat, (2) meliputi aspek perilaku, layanan kesehatan, lingkungan, dan pendidikan, (3) melibatkan kerja sama berbagai pihak untuk
Buku Panduan Menyongsong Adaptasi Kebiasaan Baru akibat terjadinya Pandemi COVID-19. Bagaimana beradaptasi dengan kondisi Pandemi agar tetap aman dan sehat. Memutus mata rantai penularan COVID-19 tetapi tetap produktif dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari
Pedoman Kampus Sehat
(Publish 2021)
Panduan dalam mengembangkan program Kampus Sehat.
Program Kampus Sehat merupakan program yang diluncurkan Kementerian Kesehatan dalam mengintegrasikan program strategis kesehatan yang sesuai untuk diaplikasikan di lingkungan Perguruan Tinggi dengan tujuan membudayanya pola hidup sehat dalam aktivitas pengelolaan mandat akademis dan kehidupan sehari-hari kampus
Prevalensi dan Pola Pengobatan PTM serta Potensi Pengembangan Produk Biologi....Dian Kurnia Rabbani
Dokumen tersebut membahas tentang prevalensi dan pola pengobatan penyakit tidak menular di Indonesia serta potensi pengembangan produk biologi. Penyakit jantung, stroke, kanker, diabetes, dan hipertensi mengalami peningkatan prevalensi dari tahun 2013 hingga 2018. Faktor risiko seperti merokok, kurang aktif fisik, dan pola makan tidak sehat juga meningkat. Produk biologi seperti vaksin, insulin, dan obat terapi
Dokumen tersebut membahas kebijakan pencegahan dan pengendalian obesitas. Prevalensi obesitas di Indonesia terus meningkat dan merupakan faktor risiko penyakit tidak menular lainnya. Dokumen ini menyajikan data terkini tentang obesitas di Indonesia dan dunia, serta menjelaskan strategi yang dapat dilakukan mulai dari tingkat individu, keluarga, hingga komunitas untuk mencegah dan mengendalikan obesitas.
3. GAMBARAN SITUASI
PENYAKIT TIDAK MENULAR DI INDONESIA
PENYAKIT 2018 2019 2020
JANTUNG 8.579.975.147.961 11.839.721.426.174 9.816.450.836.332
STROKE 2.092.921.667.874 2.998.804.679.286 2.597.037.525.345
KANKER 2. 726.386.788.670 4. 125.509.910.285 3.589.163.933.365
LEUKEMIA 263.777.409.980 436.431.920.850 400.866.934.288
DM 7.093.665.567.265 8.141.012.749.664 6.540.549.211.784
COPD 2.376.635.238.030 2.786.114.297.408 2.050.226.607.785
GAGAL GINJAL 1.954.030.007.716 2.702.005.182.981 2.239.848.171.045
0.5
7
2 1.5
25.8
1.5
10.9
3.8 2
34.1
Penyakit
Jantung**
Stroke* Ginjal Kronis* Diabetes** Hipertensi**
2013 2018
Tren Penyakit Tidak Menular
Meningkat Tahun 2013 hingga 2018
14.8
26.6 28.8 26.1
93.5
21.8
31 29.3
33.5
95.5
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Obesitas pada
dewasa
Obesitas sentral Merokok Aktivitas fisik
kurang
Kurang makan
sayur dan buah
2013 2018
Gula
Lemak
Garam
Konsumsi
Tren Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular
Meningkat Tahun 2013 hingga 2018
4. Beban Masalah DM di
Indonesia
Peningkatan biaya pengobatan
Biaya kesehatan langsung untuk diabetes (per orang, US$)
143 156 171 187
2013 2014 2015 2016
Disabilitas menciptakan generasi pengangguran
Cataract/eye
damage
Neuropathy/
footdamage
Hearing
impairment
• 53.3% penderita diabetes tidak mendapatkan pekerjaan tetap
• 9.5% kehilangan pekerjaan karena komplikasi
• 2.4% tidak bisa bekerja karena komplikasi
• Kerugian GDP akibat PTM mencapai US$ 47.7tn –
4.5% nya disebabkan oleh Diabetes
Kehilangan produktivitas karena komplikasi
Stroke Alzheimer disease
Source: International Diabetes Federation, The Jakarta Post and Harvard School of Public Health
Disabilitas menciptakan generasi pengangguran
Cataract/ eye damage Neuropathy/ foot damage Hearing
impairment
6. STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN
PERATURAN PEMERINTAH NO.2 TAHUN 2018
PERMENDAGRI NO.100 TAHUN 2018
PERMENKES NO. 4 TAHUN 2019
1. Pelayanan kesehatan ibu hamil
2. Pelayanan kesehatan ibu bersalin
3. Pelayanan kesehatan bayi baru lahir
4. Pelayanan kesehatan balita
5. Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar
6. Pelayanan kesehatan pada usia produktif
7. Pelayanan kesehatan pada usia lanjut
8. Pelayanan kesehatan penderita Hipertensi
9. Pelayanan kesehatan penderita Diabetes Melitus
10. Pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa berat
11. Pelayanan kesehatan orang dengan TB
12. Pelayanan kesehatan orang dengan risiko terinfeksi HIV
6
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
7. 7
Sasaran Program
(Outcome)/Sasaran
Kegiatan/Indikator
Lokasi
Target
2022 2023 2024
Juni Des Juni Des Juni Des
B 06 B12 B 06 B12 B 06 B12
Persentase penduduk
sesuai kelompok usia
yang dilakukan skrining
PTM prioritas
34 provinsi 20 45 30 70 35 90
INDIKATOR KINERJA PROGRAM
(
)
Berdasarkan Permenkes No 13 tahun 2022 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kesehatan No 21
tahun 2020 tentang RENSTRA KEMENKES Tahun 2020-2024
RENCANA STRATEGIS KEMENKES
Persentase penduduk sesuai kelompok sasaran yang mendapatkan skrining
PTM Prioritas yaitu Hipertensi, DM, Obesitas, Stroke, Jantung, PPOK, Kanker
Payudara, Kanker Leher Rahim, Gangguan Indera (Katarak dan Kelainan
Refraksi,Tuli Kongenital, dan Otitis Media Supurative Kronis (OMSK))
8. 8
Sasaran Program
(Outcome)/Sasaran
Kegiatan/Indikator
Lokasi
Target
2022 2023 2024
Juni Des Juni Des Juni Des
B 06 B 12 B 06 B 12 B 06 B 12
Persentase penyandang
diabetes melitus yang
gula darahnya terkendali
di Puskesmas/ FKTP
34 provinsi 25 36 25 58 40 90
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN
PERSENTASE PENYANDANG DIABETES MELITUS YANG GULA DARAHNYA TERKENDALI
DI PUSKESMAS/ FKTP
Berdasarkan Permenkes No 13 tahun 2022 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kesehatan No 21
tahun 2020 tentang RENSTRA KEMENKES Tahun 2020-2024
RENCANA STRATEGIS KEMENKES
9. Target
SDG’S (2030)
Penurunan 1/3
kematian dini
karena PTM
Fakus pada 4 PTM utama
penyebab 60% kematian :
Kardiovaskuler, Diabetes Melitus,
Kanker, PPOK dan Pengendalian 4
factor risiko bersama yang dapat
mencegah PTM sapai 80% : Diet
tidak sehat, kurang aktivitas fisik,
merokok, mengkonsumsi alkohol
10. Fokus Utama Pengendalian DM
Penemuan dini Faktor
Risiko PTM (DM) melalui
Posyandu/Posbindu
PTM di Komunitas
ataupun di FKTP
Penguatan intervensi
modifikasi perilaku
berisiko PTM
Penguatan tatalaksana
DM sesuai standar di
FKTP
Peningkatan Pemantauan
Keberhasilan Pengobatan
DM
Akselari pemenuam dini
kasus Prediabetes dan
Pengelolaanya
Melalui Posyandu/Posbindu
PTM
.
.
.
.
.
DIABETES
MELITUS
11. 1
1
Monitoring :
• Obesitas
• Hipertensi
• Hiperglikemi
• Faktor lain
Kegiatan Bersama
• KIE
• Aktifitas Fisik
• Sarasehan
Konseling :
• Diet,
• Stop merokok
• Stress
• Self Care
POSBINDU
➢Tatanan Rumah
Tangga
➢Tatanan Khusus
SEKOLAH
TEMPAT KERJA
JEMAAH HAJI /KBIH
PO BUS /TERMINAL
TEMPAT UMUM /
MALL
Rumah Sehat
Desa
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
MELALUI UKBM POSYANDU/POSBINDU PTM
12. 12
CARTA WHO/ISH
Peningkatan Tatalaksana Faktor
Risiko Utama (Konseling berhenti
merokok, konsumsi alkohol,
Hipertensi, Dislipidemia, Obesitas,
dan lainya) di Fasilitas pelayanan
dasar (Puskesmas, dokter keluarga,
praktek swasta)
Tatalaksana Terintegrasi Hipertensi dan Diabetes
melalui pendekatan Faktor Risiko
Prediksi berisiko penyakit jantung dan stroke
dengan Charta WHO PEN
PEN WHO
PELAYANAN TERPADU (PANDU PTM)
Dari 10 penyebab kematian utama untuk segala umur berdasarkan sample registrasi sistem (SRS), delapan diantaranya adalah penyakit tidak menular yaitu stroke di nomor pertama, penyakit jantung koroner di nomor kedua, dan diabetes melitus dengan komplikasi di urutan ketiga. Sementara urutan selanjutnya adalah hipertensi dengan komplikasi (urutan 5), penyakit paru obstruksi kronis (urutan 6) dan kecelakaan lalu lintas (urutan 8)
Dari 10 penyebab kematian utama untuk segala umur berdasarkan sample registrasi sistem (SRS), delapan diantaranya adalah penyakit tidak menular yaitu stroke di nomor pertama, penyakit jantung koroner di nomor kedua, dan diabetes melitus dengan komplikasi di urutan ketiga. Sementara urutan selanjutnya adalah hipertensi dengan komplikasi (urutan 5), penyakit paru obstruksi kronis (urutan 6) dan kecelakaan lalu lintas (urutan 8)
Pengendalian PTM di FKTP semakin ditingkatkan, untuk menyiapkan pelayanan lanjutan dari rujukan kegiatan Posbindu PTM. Dilaksanakan melalui pendekatan faktor risiko sehingga pengunjung yang datang dengan keluhan apapun harus digali faktor risiko PTM nya.
Carta prediksi risiko untuk menderita stroke dan penyakit jantung pada pasien Hipertensi dan DM