2. “Selama banteng-banteng Indonesia
masih mempunyai darah merah yang
dapat membikin secarik kain putih
menjadi merah dan putih, maka selama
itu tidak akan kita mau menyerah
kepada siapapun juga. Kita tunjukken
bahwa kita ini benar-benar orang-orang
yang ingin merdeka. Dan untuk kita
saudara-saudara, lebih baik hancur lebur
daripada tidak merdeka. Semboyan kita
tetap “Merdeka atau Mati”. Allahu
Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar!!
Merdeka!!”
(Bung Tomo, 10 November 1945)
9. Az Zubair bin Awwan
Ia adalah sosok pemuda teman diskusi
Rasulullah, anggota pasukan berkuda,
tentara yang pemberani, pemimpin dakwah
Islam di zamannya dalam usia 15 tahun.
10. Thalhah bin Ubaidillah
seorang pembesar utama barisan Islam di
Makkah, singa podium yang handal,
pelindung Nabi saat perang Uhud
berkecamuk dengan tujuh puluh luka
tusuk tombak, donator utama fii sabilillah,
mendapat julukan dari Rasulullah: Thalhah si
pemurah, Thalhah si Dermawan di usianya
yang masih sangat muda
11. Sa’ad bin Abi Waqqash
Seorang ksatria berkuda Muslimin paling
berani di saat usianya baru menginjak 17
tahun. Ia dikenal sebagai pemanah terbaik,
sahabat utama yang pertama kali
mengalirkan darahnya untuk Islam, lelaki
yang disebut Rasulullah sebagai penduduk
surga.
12. Zaid bin Tsabit
Mendaftar jihad fii sabilillah sejak usia 13
tahun, pemuda jenius mahir baca-tulis.
Hingga Rasulullah bersabda memberi
perintah: “Wahai Zaid, tulislah….”. Ia
mendapat tugas maha berat, menghimpun
wahyu, di usia 21 tahun
13. Usamah bin Zaid
Namanya terkenal harum sejak usia 12
tahun, mukmin tangguh dan muslim yang
kuat, Rasulullah menunjuknya sebagai
panglima perang di usianya yang ke-20 dan
memimpin armada perang menggempur
negara adikuasa Romawi di perbatasan
Syiria dengan kemenangan gemilang.
14. Muhammadal-Fatih
Muhammad al-Fatih adalah salah seorang raja atau
sultan Kerajaan Utsmani yang paling terkenal. Ia
merupakan sultan ketujuh dalam sejarah Bani
Utsmaniah. Al Fatih adalah gelar yang senantiasa
melekat pada namanya karena dialah yang
mengakhiri atau menaklukkan Kerajaan Romawi
Timur yang telah berkuasa selama 11 abad.
Muhammad Al-Fatih yang telah menyelesaikan
hafalan Alquran 30 juz, mempelajari hadis-hadis,
memahami ilmu fikih, belajar matematika, ilmu
falak, dan strategi perang. Sulthan Muhammad Al
Fatih tidak pernah meninggalkan solat wajib,
tahajud & rawatib sejak baligh hingga saat
kematiannya.
17. Suatu saat kami pernah makan siang bersama Rasulullah
shallallahu alaihi wasallam dan ketika itu ada Abu Ubaidah bin
Jarrah ra yang berkata , “Wahai Rasulullah shallallahu alaihi
wasallam adakah orang yang lebih baik dari kami? Kami
memeluk Islam dan berjihad bersama Engkau”. Beliau
shallallahu alaihi wasallam menjawab, “Ya ada, yaitu kaum
yang akan datang setelah kalian, yang beriman kepadaku
padahal mereka tidak pernah melihatku”.
Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam Musnad Ahmad juz 4 hal 106 hadis no 17017.
Hadis ini juga diriwayatkan oleh Ad Darimi dalam Sunan Ad Darimi juz 2 hal 398 hadis no 2744
dengan sanad yang shahih.
18. Didiklah anak-anakmu sesuai zamannya,
karena mereka kelak akan hidup pada zaman
yang berbeda dengan zamanmu”
Umar bin khattab
24. Pemuda yang memiliki aqidah yang benar. Akidah
Islam tegak berdasarkan peng-Esaan kepada Allah, mengakuiNya
sebagai Tuhan, penguasa, pencipta, pemberi rizki, pemilik
langit, bumi dan seisinya serta satu-satunya Zat yang akan
menghidupkan kembali yang akan memberikan balasan
kepada hamba-hamba-Nya, dan inti dari akidah
adalah Tauhid.
“Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan (Allah) sesungguhnya mempersekutukan
(Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar” (QS. 31 Lukman : 13).
“Mukmin yang sempurna imannya, adalah yang paling baik akhlaknya”
(HR. Turmudzi dari Abi Hurairah)
25. Menempa diri dengan memiliki ilmu dan tsaqafah
Islam. Kita semua terutama pemuda hendaklah senantiasa
menempa diri dan secara terus-menerus mencari ilmu dan
mengamalkannya. Tanpa ilmu pemuda akan tertinggal. Islam
mengajak manusia untuk menguasai ilmu. Seperti tergambar jelas
dalam ayat pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
SAW
“Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan
perantara kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya”
(QS. 96 Al-‘Alaq : 1-4).
26. Dari ciri pemuda yang diharapkan di dalam Islam
adalah memiliki keterampilan dalam berbagai hal untuk
dimanfaatkan dalam kebaikan dan kebenaran dalam upaya
mencapai kemajuan diri, keluarga, masyarakat, agama,
bangsa dan negara.
Dari Aisah(RA) berkata; Rasulullah saw bersabda:
"Sesungguhnya sebaik-baiknya yang dimakan seseorang hasil kerja sendiri"
(HR. Bukhari Dan Muslim)
27. Memiliki tanggung jawab, diantara bukti
kebenaran dan kemuliaan nilai-nilai Islam adalah adanya
tuntutan tanggung jawab dari setiap individu atas semua
perbuatannya. Diferensiasi yang hakiki antara manusia adalah
dengan mengukur rasa tanggung jawab serta kemauan untuk
menanggung akibat dari perbuatan yang dilakukan.
Pada prinsipnya tanggung jawab ini mencakup kepada tiga hal, yaitu; tanggung jawab pemuda sebagai
seorang individu, tanggung jawab sebagai anggota masyarakat, tanggung jawab sebagai bagian dari umat.
“Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya”
(QS. 74 Al Mudatsir : 38)
28. Wahai pemuda,
sebenarnya rona kebangkitan Islam ada padamu.
Maka hendaklah :
1. Pelajari agama Islammu
2. Tegakkan tauhid, berantaslah syirik dan tinggalkan maksiat apaun bentuknya.
3. Tautkan hatimu dengan masjid.
4. Bersiaplah untuk berdakwah di jalan Allah.
5. Selektiflah dalam mengambil teman dekat, namun tidak kurang pergaulan.
6. Pekalah terhadap zamanmu, inderalah zaman di mana engkau berada saat ini.
7. Milikilah fisik dan jiwa yang sehat.
8. Aturlah waktumu sebaik mungkin.