SlideShare a Scribd company logo
SMP Hadi Wijaya Genteng SekolahStandarNasional(SSN)
9
FISIKA KELAS VIII
WawanEkoPramujo, ST
BAB II
PEMUAIAN
Pernahkah Kamu melihat celah antara sambungan dua rel kereta api
? Mengapa dibuat demikian ?Mengapa tidak dirapatkan saja ? Celah
itu memang diperlukan, agar rel tetap lurus. Celah tersebut pada
siang hari sempit tetapi pada malam hari menjadi lebar. Hal itu
disebabkan rel dari baja pada siang hari terkena panas matahari
mengalami pemuaian. Pada BAB ini Kamu akan mempelajari
pemuaian pada zat. Tidak sekedar zat padat saja melainkan pada zat
cair dan zatgas.
Pembelajaran ini bertujuan agar Anda dapat :
 Menyelidiki proses pemuaian zat padat, cair dan gas.
 Merencanakan percobaan sederhana untuk menunjukkan pemuaian zat
cair dan padat.
 Melakukan penyelidikan terhadap perbedaan muai volume berbagai
jenis zat cair
 Menunjukkan prinsip pemuaian dalam teknologi misalnya bimetal
untuk termostat, pengelingan, pemasangan bingkaibesi pada roda, dan
pemasangan kaca jendela.

SMP Hadi Wijaya Genteng SekolahStandarNasional(SSN)
10
Pengertian Pemuaian
Pada umumnya setiap benda baik itu berupa padat, cair atau gas jika dipanaskan akan mengalami penambahan
ukuran panjang, luas ataupun volumenya. Penambahan ukuran benda karena penambahan suhu sering disebut
sebagai pemuaian benda. Besarnya pemuaian benda sangat bergantung pada :
a. Ukuran benda semula
b. Kenaikan suhu
c. Jenis benda
A. PemuaianZat Padat, Cair dan Gas
1. Pemuaian Zat Padat
Muai Panjang
Pernahkah kalian mengamati kabel jaringan listrik pada pagi hari dan pada siang hari ? kabel jaringan
akan tampak kencang pada pagi hari dan tampak kendor pada siang hari. Kabel tampak kendor karena
panjang logam penyusun kabel bertambah panjang akibat terkena panas sinar matahari. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa kabel mengalami pemuaiankarena terkena panas sinar matahari.
Pemuaian panjang tiap zat padat berbeda-beda tergantung pada sifat termal zat padat tersebut. untuk
menyelidiki muai panjang suatu zat padat lakukanlah percobaan berikut ini !
Kegiatan 2.1
Tujuan :Menyelidiki muai panjang zat padat menggunakan Muschenbroek
1. Sediakan Muschenbroek lengkap dengan pembakar bunsennya.
2. Catatlah jenis logam yang akan diamati.
3. Nyalakan pembakar Bunsen dan aturlah supaya semua batang logam mendapat
panas yang merata.
4. Setelah satu menit, amatilah jarum penenjuk yang didorong oleh setiap jenis
logam.
5. Samakah panjang pemuaian setiap logam ?
6. Tulislah hasil pengamatanmu, logam manakah yang menunjukkan pemuaian
paling besar ?
Pada kegiatan 2.1 dapat kita amati bahwa panjang logam akan bertambah panjang
setelah logam dipanaskan. Pertambahan panjang logam itu kemudian dinyatakan
dengan ∆L. Besarnya panjang logam setelah dipanaskan sebesar
L = L0 + ∆L
Besarnya panjang zat padat untuk setiap kenaikan 10 C pada zat sepanjang 1m disebut
koefisien muai panjang (α).
Hubungan antara panjang benda, suhu, dan koefisien muai panjang dinyatakan
dengan persamaan
SMP Hadi Wijaya Genteng SekolahStandarNasional(SSN)
11
L = L0 (1+ α Δt)
Dengan,
L : Panjang akhir (m)
L0 : Panjang mula-mula (m)
α : Koefisien muai panjang (0 C/m)
Δt : kenaikan suhu (m)
Muai luas
Jika yang dipanaskanadalah suatu lempeng atau plat tipis maka plat tersebut akan
mengalami pemuaian pada panjang dan lebarnya. Dengan demikian lempeng akan
mengalami pemuaian luas atau pemuaian bidang
Pertambahan luas zat padat untuk setiap kenaikan 10 C pada zat seluas 1m2 disebut
koevisien muai luas (β). Besarnya β dapat dinyatakan dalam
 2
Hubungan antara luas benda, suhu, dan koefisien muai luas suatu zat adalah
A = A0 (1+ β Δt)
Dengan
A : luas akhir (m2 )
A0 : luas mula-mula (m2 )
β : koefisien muai luas zat ( 0 C/m2 )
Δt : kenaikan suhu ( 0 C)
Pemuaian luas dapat kita amati pada jendela kaca rumah, pada saat udara dingin kaca
menyusut karena koefisien muai kaca lebih besar dari pada koefisien muai kayu. Dan
jika suhu memanas maka kaca akan memuai lebih besar dari pada kayu kusen
sehingga kaca akan terlihat terpasang dengan sangat rapat pada kusen kayu.
P0
Pt
Lt Lt
SMP Hadi Wijaya Genteng SekolahStandarNasional(SSN)
12
Muai volume
Jika suatu balok mula-mula memiliki panjang P0 , lebar L0 , dan tinggi h0 dipanaskan
hingga suhunya bertambah ΔT, maka berdasarkan pada pemikiran muai panjang dan
luas diperoleh harga volume balok tersebut sebesar:
V = V0 (1+ γ Δt)
γ = 3α atau γ =
2
3

dengan
V : volume akhir (m3 )
V0 : volume mula-mula (m3 )
γ : koefisien muai volume (0 C/m3 )
Δt : kenaikan suhu (0 C)
Untuk mengamati muai volume suatu zat padat maka lakukanlah kegiatan berikut
Kegiatan 2.2.
Mengamati muai volume zat padat
1. Siapkan sebuah bola logam dan bingkainya (lihat gambar), serta pembakar
Bunsennya.
2. Sebelum dibakar bola dapat dimasukkan ke dalam bingkainya. Panaskan bola
tersebut selama beberapa saat.
3. Masukkan bola logam tersebut pada bingkainya. Dapatkah bola masuk kedalam
bingkai ? Mengapa ?.
2. Pemuaian Zat Cair
Pada zat cair kita tidak mengenal muai panjang ataupun muai luas, tetapi hanya
dikenal muai ruang atau muai volume saja. Semakin tinggi suhu yang diberikan pada
zat cair itu maka semakin besar muai volumenya. Pemuaian zat cair untuk masing-
masing jenis zat cair berbeda-bedaakibatnya walaupun mula-mula volume zat cair
sama tetapi setelah dipanaskan volumenya menjadi berbeda-beda. Pemuaian volume
zat cair terkait dengan pemuaian tekanan karena peningkatan suhu. Titik pertemuan
antara wujud cair, padat dan gas disebut titik tripel.
SMP Hadi Wijaya Genteng SekolahStandarNasional(SSN)
13
Gambar 2.1 Grafik P – t air
Khusus untuk air pada kenaikan suhu dari 00 C sampai 40 C volumennya
tidak bertambah akan tetapi justru menyusut, pengecualian ini disebut dengan
anomali air sehingga pada suhu 40 C air mempunyai volume terendah. Hubungan
suhu dan volume air dapat digambarkan pada grafik di bawah ini
Volume (V)
0 4 Suhu (t)C
Gambar 2.2 Grafik V – t air
Pada suhu 4 C air menenpati posisi terkecil sehingga pada suhu itu air memiliki
massa jenis terbesar. Jadi air bila suhunya dinaikkan dari 0 C – 4 C akan
menyusut, dan bila suhunya dinaikkan dari 4 C ke atas akan memuai. Biasanya pada
setiap benda bila suhunya bertambah pasti mengalami pemuaian. Peristiwa yang
Plasma
Gas
Uap
Cair
Padat
ttripel tkritis
Ptripel
Pkritis
Suhu (t)
Titik
Kritis
Titik
Tripel
Tekanan (p)
SMP Hadi Wijaya Genteng SekolahStandarNasional(SSN)
14
terjadi pada air itu disebut anomali air. Hal senada juga terjadi pada bismuth pada
suhu-suhu yang berbeda.
Untuk menyelidiki pemuaian berbagai macam zat cair lakukanlah percobaan berikut
ini
Kegiatan 2.3.
Tujuan: Menyelidiki pemuaian berbagai macam zat cair
1. Siapkan empat buah labu erlen meiyer berpipa kecil, isi masing-masing labu
dengan air, eter, bensin, dan alkohol dengan volume yang sama.
2. Siapkan wadah yang agak besar dan isilah dengan air.
3. Masukkan labu tersebut pada wadah berisi air kemudian panaskan wadah
tersebut.
4. Setelah beberapa saat amatilah tinggi permukaan zat cair pada labu.
5. Apakah yang kalian amati ? samakah tinggi masing-masing zat cair tersebut?
3. Pemuaian Gas
Sama halnya dengan zat cair dalam gas kita tidak mengenal pemuaian panjanh
ataupun pemuaian luas. Gas akan mengalami pemuaian volume jika suhunya
dinaikkan dan akan mengalami penyusutan jika suhunya diturunkan. Dari hasil
percobaan didapatkan harga koefisien muai ruang yang sama untuk semua jenis gas
yaitu sebesar
273
1
 C-1
Sehingga volume akhir gas pada tekanan tetap adalah sebagai berikut.
V = V0 (1+ γ Δt)
V = V0 (1+
273
1
Δt)
Pemuaian tekanan akhir gas pada volume tetap adalah sebagai berikut.
p = p0 (1+
273
1
Δt)
Pemuaian gas dalam ruang tertutup dapat dibahas dengan menggunakan hukum
Boyle –Gay Lussac sebegai berikut.
Persamaan gas ideal pV = nRT
T
pV
= nR
SMP Hadi Wijaya Genteng SekolahStandarNasional(SSN)
15
T
pV
= konstan
Jadi
1
11
T
Vp
=
2
22
T
Vp
Dimana T adalah suhu mutlak Kelvin dan R adalah konstanta gas umum = 8314
joule/Kilomol. K atau 0,082 atm L/mol K
B. PemuaianZat Pada Kehidupan Sehari-hari
Gambar 2.3 Kaca jendela diberi ruang untuk pemuaian
1. Pemasangan kaca jendela
Dalam pemasangan kaca jendela perlu diperhatikan ruang muai bagi kaca sebab
koefisien muai kaca lebih besar daripada koefisien muai kayu tempat kaca
tersebut dipasang.
Gambar 2.4. Celah pada sambungan rel kereta api
2. Pemasangan sambungan rel kereta api
Penyambungan rel kereta api harus menyediakan celah antara satu batang rel
dengan batang rel lain. Jika suhu meningkat, maka batang rel akan memuai
hingga akan bertambah panjang. Dengan diberikannya ruang muai antar rel maka
tidak akan terjadi desakan antar rel yang akan mengakibatkan rel menjadi
bengkok.
SMP Hadi Wijaya Genteng SekolahStandarNasional(SSN)
16
Gambar 2.5 Bingkai besi pada roda pedati dipanaskan dulu sebelum
dipasang pada roda kayu
3. Pemasangan bingkai besi pada roda pedati
Pada keadaan normal bingkai roda pedati dibuat sedikit lebih kecil daripada
tempatnya sehingga tidak dimungkinkan untuk dipasang secara langsung pada
tempatnya. Untuk memasang bingkai tersebut terlebih dahulu besi harus
dipanaskan hingga memuai dan ukurannya pun akan menjadi lebih besar daripada
tempatnya sehingga memudahkan untuk dilakukan pemasangan bingkai tersebut.
ketika suhu mendingin, ukuran bingkai kembali mengecil dan terpasang kuat
pada tempatnya.
4. Pemasangan jaringan listrik dan telepon
Pada pemasangan kabel jaringan listrik atau telepon maka kabel harus dipasang
dengan kendur dari tiang satu ke tiang lainnya sehingga saat udara dingin
pannjang kabel akan sedikit berkurang dan mengencang. Jika kabel tidak
dipasang kendur maka saat terjadi peyusutan kabel akan terputus.
5. keping bimetal
Keping bimetal adalah dua buah keping logam yang memiliki koefisien muai
panjang berbeda yang dikeling menjadi satu. Keping bimetal sangat peka
terhadap perubahan suhu. Pada suhu normal panjang keping bimetal akan sama
dan kedua keping dam posisi lurus. Jika suhu naik kedia keping akan mengalami
pemuaian dengan pertambahan panjang yang berbeda. Akibatnya keping bimetal
akan membengkok ke arah logam yang mempunyai koefisien muai panjang yang
kecil. Keping bimetal dapat dimanfaatkan dalam berbagai keperluan misalnya
pada termometer bimetal, termostat bimetal pada setrika listrik, saklar alarm
bimetal, sekring listrik bimetal.
Gambar 2.6 Setrika listrik menggunakan bimetal yang dapat mematikan
arus jika panas melebihi batas.
SMP Hadi Wijaya Genteng SekolahStandarNasional(SSN)
17
Pemanfaatan pemuaian zat yang tidak sama koefisien muainya dapat berguna
bagi industri otomotif misalnya pada bimetal yang dipasang sebagai saklar
otomatis, pada lampu reting kendaraan dan lain-lain.
RINGKASAN
 Hubungan antara panjang benda, suhu, dan koefisien muai panjang
dinyatakan dengan persamaan
L = L0 (1+ α Δt)
 Hubungan antara luas benda, suhu, dan koefisien muai luas suatu
zat adalah
A = A0 (1+ β Δt)  2
 Hubungan antara volume benda, suhu, dan koefisien muai ruang
suatu zat adalah
V = V0 (1+ γ Δt)
γ = 3α atau γ =
2
3

 Sehingga volume akhir pemuaian gas pada tekanan teta adalah
sebagai berikut.
V = V0 (1+ γ Δt)
V = V0 (1+
273
1
Δt)
 Pemuaian tekanan akhir gas pada volume tetap adalah sebagai
berikut.
p = p0 (1+
273
1
Δt)
 Pemuaian gas dalam ruang tertutup dapat dibahas dengan
menggunakan hukum Boyle –Gay Lussac sebegai berikut.
pV = nRT
T
pV
= nR
T
pV
= konstan
1
11
T
Vp
=
2
22
T
Vp
 Pemuaian Zat Pada Kehidupan Sehari-hari, misalnya
 Pemasangan kaca jendela
SMP Hadi Wijaya Genteng SekolahStandarNasional(SSN)
18
 Pemasangan sambungan rel kereta api
 Pemasangan bingkai besi pada roda pedati
 Pemasangan jaringan listrik dan telepon.
 keping bimetal
UJI KOMPETENSI BAB II
SOAL ESSAY
1. Sebatang besi panjangnya 100cm pada suhu 10 oC , setelah dipanasi sampai 110 oC panjangnya menjadi 100,05
cm. Suatu logam jenis lain yang koefisien muai panjangnya 3 kali koefisien muai panjang besi panjangnya
awalnya 120 cm pada suhu 0 oC. Tentukan panjang logam tersebut jika dipanasi sampai 40 oC.
2. Sebuah Jendela kaca pada malam hari luasnya menyusut 0, 80 cm2. Koefisien muai panjang kaca 8 x 10-6 .
Tentukan suhu pada malam itu jika luas kaca pada suhu 36 oC 1000cm2 ..
3. Sebuah gelas kaca bervolume 500 cm3 penuh berisi alkohol pada suhu 0 oC Jika dipanasi sampai 50 oC, berapa
volume alkohol yang tumpah.(koefisien muai volume alkohol 0,00120/oC.dan koefisien muai volume gelas
0,000027/ oC)
4. Jelaskan prinsip pemuaian terjadi pada termostat dan pemasangan bingkai besi pada roda.
5. Apa yang dilakukan tukang kayu pada ukuran kaca yang akan ditempel di jendela ?
6. Sampai suhu berapa suatu gas yang suhunya 0 C volumenya 100 cm3 harus dipanaskan agar volumenya
menjadi 2 kali volume semula sedangkan tekanannya tetap ?
SOAL PILIHAN GANDA
1. Yang dimaksud dengan koefisien muai panjang adalah.....
a. Angka yang menunjukkan berkurang panjangnya tiap 1 cm zat bila suhunya naik sebesar 1oC
b. Angka yang menunjukkan bertambah panjangnya tiap 1 cm suatu zat bila suhunya suhunya naik sebesar 1oC
c. Angka yang menunjukkan bertambah panjangnya tiap 1 cm suatu zat bila suhunya turun sebesar 1oC
d. Angka yang menunjukkan berkurang panjangnya tiap 1 cm zat bila suhunya tetap pada 1oC
2. Perhatikan tabel berikut!
Jenis
benda
Koefisien muai
panjang
kuningan 0,000019/oC
tembaga 0,000017/oC
baja 0,000011/oC
kaca 0,000009/oC
Jika panjang benda mula-mula sama dan benda-benda tersebut dipanaskan pada suhu yang sama secara bersamaan,
maka pertambahan panjang yang terbesar adalah......
SMP Hadi Wijaya Genteng SekolahStandarNasional(SSN)
19
a. Kuningan b.tembaga c.baja d. kaca
3. Kuningan panjang mula-mula 100 cm dengan koefisien muai panjang 0,000019/ oC dipanaskan dari suhu 10 oC
sampai 110 oC akan bertambah panjang.....
a. 0,0038 cm c. 0,19 cm
b. 0,0019 cm d. 0,38 cm
4. Sebatang logam panjangnya 50,00 cm pada suhu 10 oC dan 50,05 cm pada suhu 110 oC. Maka koefisien muai
panjang baja itu adalah.....
a. 0,0005/ oC c. 0,00005/ oC
b. 0,0005/ oC d. 0,000005/ oC
5. Sebatang besi panjangnya 1 m pada suhu 10 oC dan koefisien muai panjang logam itu 0,000012/ oC. Maka pada
suhu 167 oC panjang logam itu menjadi....
a. 0,00068 m c. 10,068 m
b. 1,0684 m d. 11,0684 m
6. Alat berikut ini merupakan alat yang digunakan untuk menunjukan pemuaian pada zat cair adalah.....
a. higrometer
b. Dilatometer dimasukkan ke air
c. Dilatometer berisi air dipanaskan
d. Musschenborck
7. Zat cair akan lebih cepat memuai dari pada zat padat. Hal ini terjadi pada peristiwa.....
a. Ketika termometer dimasukan kedalam air mendidih skalanya bertambah..
b. Panci yang berisi penuh air akan tumpah ketika air mendidih
c. Panci lebih cepat panas dari pada air
d. Air lebih cepat panas dari pada panci.
8. Yang dimaksud dengan Koefisien muai volume adalah angka yang menunjukkan .....
a. Bertambahnya volume setiap 1 cm3 suatu zat bila suhunya turun sebesar 1 K
b. Bertambahnya volume setiap 1 cm3 suatu zat bila suhunya naik sebesar 1 oC
c. Berkurangnya volume setiap 1 cm3 suatu zat bila suhunya naik sebesar 1 oC
d. Berkurangnya volume setiap 2 cm3 suatu zat bila suhunya turun sebesar 1 oC
9. Pernyataan yang benar hubungan antara , β dan  adalah .....
a.  = 3 = 2 β c.  = 3 =
2
3
β
b.  =

3
=

2
d.  =
3

=
2

10. Koefisien muai panjang kuningan 0,000019/oC, maka koefisien muai volume kuningan tersebut adalah......
a. 0,000051/ oC
b. 0,000038/ oC
c. 0,0000095/ oC
d. 0,0000019/ oC
11. Penerapan pemuaian dalam kehidupan sehari-hari dapat berupa seperti berikut, kecuali.....
a. Pemasangan sambungan rel kereta api
b. Pemasangan kaca jendela
SMP Hadi Wijaya Genteng SekolahStandarNasional(SSN)
20
c. Pengelingan
d. Pengeringan pakaian
12. Berikut ini gambar bimetal terbuat dari logam A dan B
Pernyataan yang tidak tepat dari gambar itu yaitu......
a. Koefisien muai panjang logam A lebih kecil logam B
b. Koefisien muai panjang logam B lebih kecil dari logam A
c. Bimetal akan melengkung ke arah logam B bila didinginkan
d. Koefisien muai volume logam B lebih kecil dari logam A
13. Alat berikut ini digunakan untuk mengetahui pemuaian pada zat padat adalah .....
a. barometer c. dilatometer
b. termoskope d. Musschenbrock
14. Apabila suatu benda diberi kalor, maka benda itu akan.....
a. Menyusut volumenya
b. Pasti berubah wujud
c. Pasti bertambah suhunya
d. Bisa berubah wujud atau bertambah suhunya
15.Sebuah tangki berisi alkohol sebanyak 1000 cm3 pada suhu 0 oC
dengan koefisien muai volume sebesar 0,00120/oC. Jika dipanaskan sampai 80 oC pada tekanan tetap, maka
volume gas menjadi....cm3
a. 96 b. 904 c. 1096 d. 1120
B
A
Sebelum dipanaskan
B
A
Sesudah dipanaskan

More Related Content

What's hot

Suhu Dan Pemuaian
Suhu Dan PemuaianSuhu Dan Pemuaian
Suhu Dan Pemuaian
ShelviaAgustin_
 
ITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika Pemuaian panjang
ITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika Pemuaian panjangITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika Pemuaian panjang
ITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika Pemuaian panjangFransiska Puteri
 
BAHAN AJAR SUHU & KALOR (SMA)
BAHAN AJAR SUHU & KALOR (SMA)BAHAN AJAR SUHU & KALOR (SMA)
BAHAN AJAR SUHU & KALOR (SMA)
MAFIA '11
 
P1 Pemuaian Nadaa
P1 Pemuaian NadaaP1 Pemuaian Nadaa
P1 Pemuaian Nadaa
ruy pudjo
 
Presentasi temperatur & pemuaian termal
Presentasi temperatur & pemuaian termal Presentasi temperatur & pemuaian termal
Presentasi temperatur & pemuaian termal I Made Adiguna
 
Kalor, Pengaruh Kalor, Rumus-rumus Kalor dan Contoh Soal
Kalor, Pengaruh Kalor, Rumus-rumus Kalor dan Contoh SoalKalor, Pengaruh Kalor, Rumus-rumus Kalor dan Contoh Soal
Kalor, Pengaruh Kalor, Rumus-rumus Kalor dan Contoh Soal
werewolfxxx
 
Modul kelas x unit 7
Modul kelas x unit 7Modul kelas x unit 7
Modul kelas x unit 7Eko Supriyadi
 
fisika suhu dan kalor
fisika suhu dan kalorfisika suhu dan kalor
fisika suhu dan kalor
-
 
SUHU dan KALOR
SUHU dan KALORSUHU dan KALOR
SUHU dan KALOR
Firda Khaerini
 
Suhu dan-kalor ppt kelompok 5
Suhu dan-kalor ppt kelompok 5Suhu dan-kalor ppt kelompok 5
Suhu dan-kalor ppt kelompok 5
boim007
 
Pemuaian panjang semester 1 teknologi hasil pertanian uns
Pemuaian panjang semester 1 teknologi hasil pertanian unsPemuaian panjang semester 1 teknologi hasil pertanian uns
Pemuaian panjang semester 1 teknologi hasil pertanian uns
Rezafarida
 
Bab 5 suhu dan kalor
Bab 5 suhu dan kalorBab 5 suhu dan kalor
Bab 5 suhu dan kalorEko Supriyadi
 
Bahan ajar fisika kalor
Bahan ajar fisika kalorBahan ajar fisika kalor
Bahan ajar fisika kalor
eli priyatna laidan
 
A. latihan soal suhu dan kalor
A. latihan soal suhu dan kalorA. latihan soal suhu dan kalor
A. latihan soal suhu dan kalor
wahyuni7878
 
Ppt pemuaian-panjang
Ppt pemuaian-panjangPpt pemuaian-panjang
Ppt pemuaian-panjang
satriaandika
 
Kalor
KalorKalor
Suhu dan Kalor
Suhu dan KalorSuhu dan Kalor
Suhu dan Kalor
SMPN 3 TAMAN SIDOARJO
 

What's hot (17)

Suhu Dan Pemuaian
Suhu Dan PemuaianSuhu Dan Pemuaian
Suhu Dan Pemuaian
 
ITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika Pemuaian panjang
ITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika Pemuaian panjangITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika Pemuaian panjang
ITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika Pemuaian panjang
 
BAHAN AJAR SUHU & KALOR (SMA)
BAHAN AJAR SUHU & KALOR (SMA)BAHAN AJAR SUHU & KALOR (SMA)
BAHAN AJAR SUHU & KALOR (SMA)
 
P1 Pemuaian Nadaa
P1 Pemuaian NadaaP1 Pemuaian Nadaa
P1 Pemuaian Nadaa
 
Presentasi temperatur & pemuaian termal
Presentasi temperatur & pemuaian termal Presentasi temperatur & pemuaian termal
Presentasi temperatur & pemuaian termal
 
Kalor, Pengaruh Kalor, Rumus-rumus Kalor dan Contoh Soal
Kalor, Pengaruh Kalor, Rumus-rumus Kalor dan Contoh SoalKalor, Pengaruh Kalor, Rumus-rumus Kalor dan Contoh Soal
Kalor, Pengaruh Kalor, Rumus-rumus Kalor dan Contoh Soal
 
Modul kelas x unit 7
Modul kelas x unit 7Modul kelas x unit 7
Modul kelas x unit 7
 
fisika suhu dan kalor
fisika suhu dan kalorfisika suhu dan kalor
fisika suhu dan kalor
 
SUHU dan KALOR
SUHU dan KALORSUHU dan KALOR
SUHU dan KALOR
 
Suhu dan-kalor ppt kelompok 5
Suhu dan-kalor ppt kelompok 5Suhu dan-kalor ppt kelompok 5
Suhu dan-kalor ppt kelompok 5
 
Pemuaian panjang semester 1 teknologi hasil pertanian uns
Pemuaian panjang semester 1 teknologi hasil pertanian unsPemuaian panjang semester 1 teknologi hasil pertanian uns
Pemuaian panjang semester 1 teknologi hasil pertanian uns
 
Bab 5 suhu dan kalor
Bab 5 suhu dan kalorBab 5 suhu dan kalor
Bab 5 suhu dan kalor
 
Bahan ajar fisika kalor
Bahan ajar fisika kalorBahan ajar fisika kalor
Bahan ajar fisika kalor
 
A. latihan soal suhu dan kalor
A. latihan soal suhu dan kalorA. latihan soal suhu dan kalor
A. latihan soal suhu dan kalor
 
Ppt pemuaian-panjang
Ppt pemuaian-panjangPpt pemuaian-panjang
Ppt pemuaian-panjang
 
Kalor
KalorKalor
Kalor
 
Suhu dan Kalor
Suhu dan KalorSuhu dan Kalor
Suhu dan Kalor
 

Similar to Pemuaian

07 bab 6
07 bab 607 bab 6
07 bab 6
widiameitrisari
 
07 bab 6
07 bab 607 bab 6
07 bab 6
Rahmat Iqbal
 
Ipa7 bab4-b
Ipa7 bab4-bIpa7 bab4-b
Ipa7 bab4-b
SMPK Stella Maris
 
Suhu dan kalor new
Suhu dan kalor newSuhu dan kalor new
Suhu dan kalor new
SalmiartiRuslan
 
Bab 6 pemuaian
Bab 6 pemuaianBab 6 pemuaian
Bab 6 pemuaian
Mustahal SSi
 
PPT SUHU & PEMUAIAN LENA (3).pptx
PPT SUHU & PEMUAIAN LENA (3).pptxPPT SUHU & PEMUAIAN LENA (3).pptx
PPT SUHU & PEMUAIAN LENA (3).pptx
NurLena10
 
HANDOUT.pdf
HANDOUT.pdfHANDOUT.pdf
HANDOUT.pdf
Naita Novia Sari
 
Suhu kalor
Suhu kalorSuhu kalor
Suhu kalor
Erwin Maulana
 
Suhu dan Kalor
Suhu dan KalorSuhu dan Kalor
Suhu dan Kalor
KaniaRismayanti
 
fdokumen.com_pemuaian-56cc6bdfb3aab.pptx
fdokumen.com_pemuaian-56cc6bdfb3aab.pptxfdokumen.com_pemuaian-56cc6bdfb3aab.pptx
fdokumen.com_pemuaian-56cc6bdfb3aab.pptx
maya835048
 
Suhu dan kalor
Suhu dan kalorSuhu dan kalor
Suhu dan kalor
Al Frilantika
 
Bab 5 suhu dan kalor
Bab 5 suhu dan kalorBab 5 suhu dan kalor
Bab 5 suhu dan kalor
EKO SUPRIYADI
 
Pemuaian
PemuaianPemuaian
Rangkuman materi-un-ipa-smp-fisika-biologi-dan-kimia-revised 2(1)
Rangkuman materi-un-ipa-smp-fisika-biologi-dan-kimia-revised 2(1)Rangkuman materi-un-ipa-smp-fisika-biologi-dan-kimia-revised 2(1)
Rangkuman materi-un-ipa-smp-fisika-biologi-dan-kimia-revised 2(1)
Muhtar Muhtar
 
Suhu dan-kalor
Suhu dan-kalorSuhu dan-kalor
Suhu dan-kalor
auliarika
 
Suhu dan-kalor
Suhu dan-kalorSuhu dan-kalor
Suhu dan-kalor
auliarika
 

Similar to Pemuaian (20)

07 bab 6
07 bab 607 bab 6
07 bab 6
 
07 bab 6
07 bab 607 bab 6
07 bab 6
 
07 bab 6
07 bab 607 bab 6
07 bab 6
 
07 bab 6
07 bab 607 bab 6
07 bab 6
 
Ipa7 bab4-b
Ipa7 bab4-bIpa7 bab4-b
Ipa7 bab4-b
 
Suhu dan kalor new
Suhu dan kalor newSuhu dan kalor new
Suhu dan kalor new
 
Bab 6 pemuaian
Bab 6 pemuaianBab 6 pemuaian
Bab 6 pemuaian
 
PPT SUHU & PEMUAIAN LENA (3).pptx
PPT SUHU & PEMUAIAN LENA (3).pptxPPT SUHU & PEMUAIAN LENA (3).pptx
PPT SUHU & PEMUAIAN LENA (3).pptx
 
HANDOUT.pdf
HANDOUT.pdfHANDOUT.pdf
HANDOUT.pdf
 
Suhu kalor
Suhu kalorSuhu kalor
Suhu kalor
 
Suhu dan Kalor
Suhu dan KalorSuhu dan Kalor
Suhu dan Kalor
 
fdokumen.com_pemuaian-56cc6bdfb3aab.pptx
fdokumen.com_pemuaian-56cc6bdfb3aab.pptxfdokumen.com_pemuaian-56cc6bdfb3aab.pptx
fdokumen.com_pemuaian-56cc6bdfb3aab.pptx
 
Suhu dan kalor
Suhu dan kalorSuhu dan kalor
Suhu dan kalor
 
Bab 5 suhu dan kalor
Bab 5 suhu dan kalorBab 5 suhu dan kalor
Bab 5 suhu dan kalor
 
Pemuaian
PemuaianPemuaian
Pemuaian
 
09 bab 8
09 bab 809 bab 8
09 bab 8
 
Rangkuman materi-un-ipa-smp-fisika-biologi-dan-kimia-revised 2(1)
Rangkuman materi-un-ipa-smp-fisika-biologi-dan-kimia-revised 2(1)Rangkuman materi-un-ipa-smp-fisika-biologi-dan-kimia-revised 2(1)
Rangkuman materi-un-ipa-smp-fisika-biologi-dan-kimia-revised 2(1)
 
Suhu dan Kalor
Suhu dan KalorSuhu dan Kalor
Suhu dan Kalor
 
Suhu dan-kalor
Suhu dan-kalorSuhu dan-kalor
Suhu dan-kalor
 
Suhu dan-kalor
Suhu dan-kalorSuhu dan-kalor
Suhu dan-kalor
 

Recently uploaded

GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
fildiausmayusuf1
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
AsyeraPerangin1
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
NanieIbrahim
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
esmaducoklat
 
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawanpelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
EvaMirzaSyafitri
 
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptxPOWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
cikgumeran1
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
JALANJALANKENYANG
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
budimoko2
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
YongYongYong1
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
DewiInekePuteri
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Sosdiklihparmassdm
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
sitispd78
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 

Recently uploaded (20)

GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
 
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawanpelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
 
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptxPOWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 

Pemuaian

  • 1. SMP Hadi Wijaya Genteng SekolahStandarNasional(SSN) 9 FISIKA KELAS VIII WawanEkoPramujo, ST BAB II PEMUAIAN Pernahkah Kamu melihat celah antara sambungan dua rel kereta api ? Mengapa dibuat demikian ?Mengapa tidak dirapatkan saja ? Celah itu memang diperlukan, agar rel tetap lurus. Celah tersebut pada siang hari sempit tetapi pada malam hari menjadi lebar. Hal itu disebabkan rel dari baja pada siang hari terkena panas matahari mengalami pemuaian. Pada BAB ini Kamu akan mempelajari pemuaian pada zat. Tidak sekedar zat padat saja melainkan pada zat cair dan zatgas. Pembelajaran ini bertujuan agar Anda dapat :  Menyelidiki proses pemuaian zat padat, cair dan gas.  Merencanakan percobaan sederhana untuk menunjukkan pemuaian zat cair dan padat.  Melakukan penyelidikan terhadap perbedaan muai volume berbagai jenis zat cair  Menunjukkan prinsip pemuaian dalam teknologi misalnya bimetal untuk termostat, pengelingan, pemasangan bingkaibesi pada roda, dan pemasangan kaca jendela. 
  • 2. SMP Hadi Wijaya Genteng SekolahStandarNasional(SSN) 10 Pengertian Pemuaian Pada umumnya setiap benda baik itu berupa padat, cair atau gas jika dipanaskan akan mengalami penambahan ukuran panjang, luas ataupun volumenya. Penambahan ukuran benda karena penambahan suhu sering disebut sebagai pemuaian benda. Besarnya pemuaian benda sangat bergantung pada : a. Ukuran benda semula b. Kenaikan suhu c. Jenis benda A. PemuaianZat Padat, Cair dan Gas 1. Pemuaian Zat Padat Muai Panjang Pernahkah kalian mengamati kabel jaringan listrik pada pagi hari dan pada siang hari ? kabel jaringan akan tampak kencang pada pagi hari dan tampak kendor pada siang hari. Kabel tampak kendor karena panjang logam penyusun kabel bertambah panjang akibat terkena panas sinar matahari. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kabel mengalami pemuaiankarena terkena panas sinar matahari. Pemuaian panjang tiap zat padat berbeda-beda tergantung pada sifat termal zat padat tersebut. untuk menyelidiki muai panjang suatu zat padat lakukanlah percobaan berikut ini ! Kegiatan 2.1 Tujuan :Menyelidiki muai panjang zat padat menggunakan Muschenbroek 1. Sediakan Muschenbroek lengkap dengan pembakar bunsennya. 2. Catatlah jenis logam yang akan diamati. 3. Nyalakan pembakar Bunsen dan aturlah supaya semua batang logam mendapat panas yang merata. 4. Setelah satu menit, amatilah jarum penenjuk yang didorong oleh setiap jenis logam. 5. Samakah panjang pemuaian setiap logam ? 6. Tulislah hasil pengamatanmu, logam manakah yang menunjukkan pemuaian paling besar ? Pada kegiatan 2.1 dapat kita amati bahwa panjang logam akan bertambah panjang setelah logam dipanaskan. Pertambahan panjang logam itu kemudian dinyatakan dengan ∆L. Besarnya panjang logam setelah dipanaskan sebesar L = L0 + ∆L Besarnya panjang zat padat untuk setiap kenaikan 10 C pada zat sepanjang 1m disebut koefisien muai panjang (α). Hubungan antara panjang benda, suhu, dan koefisien muai panjang dinyatakan dengan persamaan
  • 3. SMP Hadi Wijaya Genteng SekolahStandarNasional(SSN) 11 L = L0 (1+ α Δt) Dengan, L : Panjang akhir (m) L0 : Panjang mula-mula (m) α : Koefisien muai panjang (0 C/m) Δt : kenaikan suhu (m) Muai luas Jika yang dipanaskanadalah suatu lempeng atau plat tipis maka plat tersebut akan mengalami pemuaian pada panjang dan lebarnya. Dengan demikian lempeng akan mengalami pemuaian luas atau pemuaian bidang Pertambahan luas zat padat untuk setiap kenaikan 10 C pada zat seluas 1m2 disebut koevisien muai luas (β). Besarnya β dapat dinyatakan dalam  2 Hubungan antara luas benda, suhu, dan koefisien muai luas suatu zat adalah A = A0 (1+ β Δt) Dengan A : luas akhir (m2 ) A0 : luas mula-mula (m2 ) β : koefisien muai luas zat ( 0 C/m2 ) Δt : kenaikan suhu ( 0 C) Pemuaian luas dapat kita amati pada jendela kaca rumah, pada saat udara dingin kaca menyusut karena koefisien muai kaca lebih besar dari pada koefisien muai kayu. Dan jika suhu memanas maka kaca akan memuai lebih besar dari pada kayu kusen sehingga kaca akan terlihat terpasang dengan sangat rapat pada kusen kayu. P0 Pt Lt Lt
  • 4. SMP Hadi Wijaya Genteng SekolahStandarNasional(SSN) 12 Muai volume Jika suatu balok mula-mula memiliki panjang P0 , lebar L0 , dan tinggi h0 dipanaskan hingga suhunya bertambah ΔT, maka berdasarkan pada pemikiran muai panjang dan luas diperoleh harga volume balok tersebut sebesar: V = V0 (1+ γ Δt) γ = 3α atau γ = 2 3  dengan V : volume akhir (m3 ) V0 : volume mula-mula (m3 ) γ : koefisien muai volume (0 C/m3 ) Δt : kenaikan suhu (0 C) Untuk mengamati muai volume suatu zat padat maka lakukanlah kegiatan berikut Kegiatan 2.2. Mengamati muai volume zat padat 1. Siapkan sebuah bola logam dan bingkainya (lihat gambar), serta pembakar Bunsennya. 2. Sebelum dibakar bola dapat dimasukkan ke dalam bingkainya. Panaskan bola tersebut selama beberapa saat. 3. Masukkan bola logam tersebut pada bingkainya. Dapatkah bola masuk kedalam bingkai ? Mengapa ?. 2. Pemuaian Zat Cair Pada zat cair kita tidak mengenal muai panjang ataupun muai luas, tetapi hanya dikenal muai ruang atau muai volume saja. Semakin tinggi suhu yang diberikan pada zat cair itu maka semakin besar muai volumenya. Pemuaian zat cair untuk masing- masing jenis zat cair berbeda-bedaakibatnya walaupun mula-mula volume zat cair sama tetapi setelah dipanaskan volumenya menjadi berbeda-beda. Pemuaian volume zat cair terkait dengan pemuaian tekanan karena peningkatan suhu. Titik pertemuan antara wujud cair, padat dan gas disebut titik tripel.
  • 5. SMP Hadi Wijaya Genteng SekolahStandarNasional(SSN) 13 Gambar 2.1 Grafik P – t air Khusus untuk air pada kenaikan suhu dari 00 C sampai 40 C volumennya tidak bertambah akan tetapi justru menyusut, pengecualian ini disebut dengan anomali air sehingga pada suhu 40 C air mempunyai volume terendah. Hubungan suhu dan volume air dapat digambarkan pada grafik di bawah ini Volume (V) 0 4 Suhu (t)C Gambar 2.2 Grafik V – t air Pada suhu 4 C air menenpati posisi terkecil sehingga pada suhu itu air memiliki massa jenis terbesar. Jadi air bila suhunya dinaikkan dari 0 C – 4 C akan menyusut, dan bila suhunya dinaikkan dari 4 C ke atas akan memuai. Biasanya pada setiap benda bila suhunya bertambah pasti mengalami pemuaian. Peristiwa yang Plasma Gas Uap Cair Padat ttripel tkritis Ptripel Pkritis Suhu (t) Titik Kritis Titik Tripel Tekanan (p)
  • 6. SMP Hadi Wijaya Genteng SekolahStandarNasional(SSN) 14 terjadi pada air itu disebut anomali air. Hal senada juga terjadi pada bismuth pada suhu-suhu yang berbeda. Untuk menyelidiki pemuaian berbagai macam zat cair lakukanlah percobaan berikut ini Kegiatan 2.3. Tujuan: Menyelidiki pemuaian berbagai macam zat cair 1. Siapkan empat buah labu erlen meiyer berpipa kecil, isi masing-masing labu dengan air, eter, bensin, dan alkohol dengan volume yang sama. 2. Siapkan wadah yang agak besar dan isilah dengan air. 3. Masukkan labu tersebut pada wadah berisi air kemudian panaskan wadah tersebut. 4. Setelah beberapa saat amatilah tinggi permukaan zat cair pada labu. 5. Apakah yang kalian amati ? samakah tinggi masing-masing zat cair tersebut? 3. Pemuaian Gas Sama halnya dengan zat cair dalam gas kita tidak mengenal pemuaian panjanh ataupun pemuaian luas. Gas akan mengalami pemuaian volume jika suhunya dinaikkan dan akan mengalami penyusutan jika suhunya diturunkan. Dari hasil percobaan didapatkan harga koefisien muai ruang yang sama untuk semua jenis gas yaitu sebesar 273 1  C-1 Sehingga volume akhir gas pada tekanan tetap adalah sebagai berikut. V = V0 (1+ γ Δt) V = V0 (1+ 273 1 Δt) Pemuaian tekanan akhir gas pada volume tetap adalah sebagai berikut. p = p0 (1+ 273 1 Δt) Pemuaian gas dalam ruang tertutup dapat dibahas dengan menggunakan hukum Boyle –Gay Lussac sebegai berikut. Persamaan gas ideal pV = nRT T pV = nR
  • 7. SMP Hadi Wijaya Genteng SekolahStandarNasional(SSN) 15 T pV = konstan Jadi 1 11 T Vp = 2 22 T Vp Dimana T adalah suhu mutlak Kelvin dan R adalah konstanta gas umum = 8314 joule/Kilomol. K atau 0,082 atm L/mol K B. PemuaianZat Pada Kehidupan Sehari-hari Gambar 2.3 Kaca jendela diberi ruang untuk pemuaian 1. Pemasangan kaca jendela Dalam pemasangan kaca jendela perlu diperhatikan ruang muai bagi kaca sebab koefisien muai kaca lebih besar daripada koefisien muai kayu tempat kaca tersebut dipasang. Gambar 2.4. Celah pada sambungan rel kereta api 2. Pemasangan sambungan rel kereta api Penyambungan rel kereta api harus menyediakan celah antara satu batang rel dengan batang rel lain. Jika suhu meningkat, maka batang rel akan memuai hingga akan bertambah panjang. Dengan diberikannya ruang muai antar rel maka tidak akan terjadi desakan antar rel yang akan mengakibatkan rel menjadi bengkok.
  • 8. SMP Hadi Wijaya Genteng SekolahStandarNasional(SSN) 16 Gambar 2.5 Bingkai besi pada roda pedati dipanaskan dulu sebelum dipasang pada roda kayu 3. Pemasangan bingkai besi pada roda pedati Pada keadaan normal bingkai roda pedati dibuat sedikit lebih kecil daripada tempatnya sehingga tidak dimungkinkan untuk dipasang secara langsung pada tempatnya. Untuk memasang bingkai tersebut terlebih dahulu besi harus dipanaskan hingga memuai dan ukurannya pun akan menjadi lebih besar daripada tempatnya sehingga memudahkan untuk dilakukan pemasangan bingkai tersebut. ketika suhu mendingin, ukuran bingkai kembali mengecil dan terpasang kuat pada tempatnya. 4. Pemasangan jaringan listrik dan telepon Pada pemasangan kabel jaringan listrik atau telepon maka kabel harus dipasang dengan kendur dari tiang satu ke tiang lainnya sehingga saat udara dingin pannjang kabel akan sedikit berkurang dan mengencang. Jika kabel tidak dipasang kendur maka saat terjadi peyusutan kabel akan terputus. 5. keping bimetal Keping bimetal adalah dua buah keping logam yang memiliki koefisien muai panjang berbeda yang dikeling menjadi satu. Keping bimetal sangat peka terhadap perubahan suhu. Pada suhu normal panjang keping bimetal akan sama dan kedua keping dam posisi lurus. Jika suhu naik kedia keping akan mengalami pemuaian dengan pertambahan panjang yang berbeda. Akibatnya keping bimetal akan membengkok ke arah logam yang mempunyai koefisien muai panjang yang kecil. Keping bimetal dapat dimanfaatkan dalam berbagai keperluan misalnya pada termometer bimetal, termostat bimetal pada setrika listrik, saklar alarm bimetal, sekring listrik bimetal. Gambar 2.6 Setrika listrik menggunakan bimetal yang dapat mematikan arus jika panas melebihi batas.
  • 9. SMP Hadi Wijaya Genteng SekolahStandarNasional(SSN) 17 Pemanfaatan pemuaian zat yang tidak sama koefisien muainya dapat berguna bagi industri otomotif misalnya pada bimetal yang dipasang sebagai saklar otomatis, pada lampu reting kendaraan dan lain-lain. RINGKASAN  Hubungan antara panjang benda, suhu, dan koefisien muai panjang dinyatakan dengan persamaan L = L0 (1+ α Δt)  Hubungan antara luas benda, suhu, dan koefisien muai luas suatu zat adalah A = A0 (1+ β Δt)  2  Hubungan antara volume benda, suhu, dan koefisien muai ruang suatu zat adalah V = V0 (1+ γ Δt) γ = 3α atau γ = 2 3   Sehingga volume akhir pemuaian gas pada tekanan teta adalah sebagai berikut. V = V0 (1+ γ Δt) V = V0 (1+ 273 1 Δt)  Pemuaian tekanan akhir gas pada volume tetap adalah sebagai berikut. p = p0 (1+ 273 1 Δt)  Pemuaian gas dalam ruang tertutup dapat dibahas dengan menggunakan hukum Boyle –Gay Lussac sebegai berikut. pV = nRT T pV = nR T pV = konstan 1 11 T Vp = 2 22 T Vp  Pemuaian Zat Pada Kehidupan Sehari-hari, misalnya  Pemasangan kaca jendela
  • 10. SMP Hadi Wijaya Genteng SekolahStandarNasional(SSN) 18  Pemasangan sambungan rel kereta api  Pemasangan bingkai besi pada roda pedati  Pemasangan jaringan listrik dan telepon.  keping bimetal UJI KOMPETENSI BAB II SOAL ESSAY 1. Sebatang besi panjangnya 100cm pada suhu 10 oC , setelah dipanasi sampai 110 oC panjangnya menjadi 100,05 cm. Suatu logam jenis lain yang koefisien muai panjangnya 3 kali koefisien muai panjang besi panjangnya awalnya 120 cm pada suhu 0 oC. Tentukan panjang logam tersebut jika dipanasi sampai 40 oC. 2. Sebuah Jendela kaca pada malam hari luasnya menyusut 0, 80 cm2. Koefisien muai panjang kaca 8 x 10-6 . Tentukan suhu pada malam itu jika luas kaca pada suhu 36 oC 1000cm2 .. 3. Sebuah gelas kaca bervolume 500 cm3 penuh berisi alkohol pada suhu 0 oC Jika dipanasi sampai 50 oC, berapa volume alkohol yang tumpah.(koefisien muai volume alkohol 0,00120/oC.dan koefisien muai volume gelas 0,000027/ oC) 4. Jelaskan prinsip pemuaian terjadi pada termostat dan pemasangan bingkai besi pada roda. 5. Apa yang dilakukan tukang kayu pada ukuran kaca yang akan ditempel di jendela ? 6. Sampai suhu berapa suatu gas yang suhunya 0 C volumenya 100 cm3 harus dipanaskan agar volumenya menjadi 2 kali volume semula sedangkan tekanannya tetap ? SOAL PILIHAN GANDA 1. Yang dimaksud dengan koefisien muai panjang adalah..... a. Angka yang menunjukkan berkurang panjangnya tiap 1 cm zat bila suhunya naik sebesar 1oC b. Angka yang menunjukkan bertambah panjangnya tiap 1 cm suatu zat bila suhunya suhunya naik sebesar 1oC c. Angka yang menunjukkan bertambah panjangnya tiap 1 cm suatu zat bila suhunya turun sebesar 1oC d. Angka yang menunjukkan berkurang panjangnya tiap 1 cm zat bila suhunya tetap pada 1oC 2. Perhatikan tabel berikut! Jenis benda Koefisien muai panjang kuningan 0,000019/oC tembaga 0,000017/oC baja 0,000011/oC kaca 0,000009/oC Jika panjang benda mula-mula sama dan benda-benda tersebut dipanaskan pada suhu yang sama secara bersamaan, maka pertambahan panjang yang terbesar adalah......
  • 11. SMP Hadi Wijaya Genteng SekolahStandarNasional(SSN) 19 a. Kuningan b.tembaga c.baja d. kaca 3. Kuningan panjang mula-mula 100 cm dengan koefisien muai panjang 0,000019/ oC dipanaskan dari suhu 10 oC sampai 110 oC akan bertambah panjang..... a. 0,0038 cm c. 0,19 cm b. 0,0019 cm d. 0,38 cm 4. Sebatang logam panjangnya 50,00 cm pada suhu 10 oC dan 50,05 cm pada suhu 110 oC. Maka koefisien muai panjang baja itu adalah..... a. 0,0005/ oC c. 0,00005/ oC b. 0,0005/ oC d. 0,000005/ oC 5. Sebatang besi panjangnya 1 m pada suhu 10 oC dan koefisien muai panjang logam itu 0,000012/ oC. Maka pada suhu 167 oC panjang logam itu menjadi.... a. 0,00068 m c. 10,068 m b. 1,0684 m d. 11,0684 m 6. Alat berikut ini merupakan alat yang digunakan untuk menunjukan pemuaian pada zat cair adalah..... a. higrometer b. Dilatometer dimasukkan ke air c. Dilatometer berisi air dipanaskan d. Musschenborck 7. Zat cair akan lebih cepat memuai dari pada zat padat. Hal ini terjadi pada peristiwa..... a. Ketika termometer dimasukan kedalam air mendidih skalanya bertambah.. b. Panci yang berisi penuh air akan tumpah ketika air mendidih c. Panci lebih cepat panas dari pada air d. Air lebih cepat panas dari pada panci. 8. Yang dimaksud dengan Koefisien muai volume adalah angka yang menunjukkan ..... a. Bertambahnya volume setiap 1 cm3 suatu zat bila suhunya turun sebesar 1 K b. Bertambahnya volume setiap 1 cm3 suatu zat bila suhunya naik sebesar 1 oC c. Berkurangnya volume setiap 1 cm3 suatu zat bila suhunya naik sebesar 1 oC d. Berkurangnya volume setiap 2 cm3 suatu zat bila suhunya turun sebesar 1 oC 9. Pernyataan yang benar hubungan antara , β dan  adalah ..... a.  = 3 = 2 β c.  = 3 = 2 3 β b.  =  3 =  2 d.  = 3  = 2  10. Koefisien muai panjang kuningan 0,000019/oC, maka koefisien muai volume kuningan tersebut adalah...... a. 0,000051/ oC b. 0,000038/ oC c. 0,0000095/ oC d. 0,0000019/ oC 11. Penerapan pemuaian dalam kehidupan sehari-hari dapat berupa seperti berikut, kecuali..... a. Pemasangan sambungan rel kereta api b. Pemasangan kaca jendela
  • 12. SMP Hadi Wijaya Genteng SekolahStandarNasional(SSN) 20 c. Pengelingan d. Pengeringan pakaian 12. Berikut ini gambar bimetal terbuat dari logam A dan B Pernyataan yang tidak tepat dari gambar itu yaitu...... a. Koefisien muai panjang logam A lebih kecil logam B b. Koefisien muai panjang logam B lebih kecil dari logam A c. Bimetal akan melengkung ke arah logam B bila didinginkan d. Koefisien muai volume logam B lebih kecil dari logam A 13. Alat berikut ini digunakan untuk mengetahui pemuaian pada zat padat adalah ..... a. barometer c. dilatometer b. termoskope d. Musschenbrock 14. Apabila suatu benda diberi kalor, maka benda itu akan..... a. Menyusut volumenya b. Pasti berubah wujud c. Pasti bertambah suhunya d. Bisa berubah wujud atau bertambah suhunya 15.Sebuah tangki berisi alkohol sebanyak 1000 cm3 pada suhu 0 oC dengan koefisien muai volume sebesar 0,00120/oC. Jika dipanaskan sampai 80 oC pada tekanan tetap, maka volume gas menjadi....cm3 a. 96 b. 904 c. 1096 d. 1120 B A Sebelum dipanaskan B A Sesudah dipanaskan