SlideShare a Scribd company logo
PEMAHAMAN TINDAK
PIDANA KORUPSI
DALAM PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN
DI
LINGKUNGAN PENDIDIKAN (SEKOLAH)
Pengertian Korupsi
Dari bahasa:
• Bahasa Latin
corruptio dari kata kerja corrumpere yang bermakna busuk, rusak,
menggoyahkan, memutar balik, menyogok
• Kamus Bahasa Indonesia
perbuatan yang buruk seperti penggelepan uang, menerima uang
sogok, dsb.
Penjelasan Pasal 1 UU No.3 Tahun 1971
Pengertian Tindak Pidana Korupsi pada umumnya memuat aktifitas
yang merupakan manifestasi dari perbuatan korupsi dalam arti luas
yang mempergunakan kekuasaan atau pengaruh yang melekat pada
seorang Pegawai Negeri atau kedudukan istimewa yang dipunyai
seseorang di dalam jabatan umum yang secara tidak patut atau
menguntungkan diri sendiri maupun orang lain
Sejarah Peraturan yang mengatur Tindak Pidana Korupsi
• KUHP
• Peraturan Penguasa Militer No. Prt / PM / 06 / 1957
• Peraturan Penguasa Perang Pusat No. Prt / Peperpu / 013 / 1958
• UU No.24 / Prp / 1960 tentang Pengusutan, Penuntutan dan
Pemeriksa
• UU No.3 Tahun 1971 tentang pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi
• UU No.31 Tahun 1999 tentang pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi
• UU No.20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas UU No.31 Tahun
1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
Tindak Pidana Korupsi sebagai
Extraordinary Crime
Merusak
perekonomian
nasional
Merusak
sendi-sendi
demokrasi
serta Hak
Asasi
Manusia
Merusak
moral
bangsa dan
ideologi
Negara
EKONOMI
• Minimnya pendapatan
• Pengeluaran lebih
besar dari pendapatan
BUDAYA
• Feodalisme
POLITIK
• Powers tendens to
corrupt
• Patron politic
EKONOMI
• Minimnya pendapatan
• Pengeluaran lebih
besar dari pendapatan
STYLE
• Instan
• Glamour
MORAL
• Rendahnya ahlak
• Amoral
Penyebab
Korupsi
Subyek Hukum Tindak Pidana Korupsi
Setiap Orang Pegawai Negeri
Pejabat Negara Korporasi
“ Setiap Orang “
Yang dimaksud “setiap orang” adalah siapa saja atau
siapapun juga, tidak terbatas pada sekelompok orang
atau golongan tertentu saja.
Seseorang yang melakukan perbuatan yang memenuhi
rumusan ketentuan hukum pidana maka orang tersebut
telah memenuhi syarat untuk didakwa melakukan
Tindak Pidana Korupsi
“ Pegawai Negeri “
Menurut Pasal 1 ke-2 UU No.31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi :
a) Pegawai Negeri sebagaimana dimaksud dalam UU
Kepegawaian, meliputi Pegawai Negeri Sipil (PNS),
TNI dan POLRI
b) Pegawai Negeri sebagaimana dimaksud dalam
KUHP
c) Orang yang menerima gaji atau upah dari korporasi
yang menerima bantuan dan keuangan Negara atau
Daerah
d) Orang yang menerima gaji atau upah dari korporasi
lain yang memepergunakan modal atau fasilitas dari
Negara atau masyarakat
“ Penyelenggara Negara “
Penyelenggara Negara sebagai subyek hukum Tindak Pidana Korupsi
ditentukan dalam Pasal 5, Pasal 11 dan Pasal 12 B UU No.20 Tahun
2001
Pengertian Penyelenggara Negara termuat dalam Pasal 2 UU No.28
Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas
KKN, yaitu meliputi:
1. Pejabat Negara pada Lembaga Tertinggi Negara
2. Pejabat Negara pada Lembaga Tinggi Negara
3. Menteri, Gubernur, Hakim
4. Pejabat Negara lain sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan yang berlaku (Duta Besar, Wakil Gubernur,
Bupati/Walikota)
5. Pejabat lain yang mempunyai fungsi strategis dalam kaitannya
dengan penyelenggaraan Negara (Direksi dan Komisaris BUMN,
Pimpinan BI, Jaksa, Penyidik, Panitera, Pimpinan dan
Bendaharawan Proyek, Pimpinan Perguruan Tinggi)
“ Korporasi “
• Pada prinsipnya hukum pidana (KUHP) tidak mengenal korporasi
sebagai subyek hukum, pandangan ini kemudian berkembang seiring
dengan perkembangan jaman serta perkembangan dari tindak pidana
sendiri sehingga kemudian diakui korporasi dapat menjadi subyek
hukum
• Dalam Pasal 1 UU No.31 Tahun 1999, pegertian dari korporasi adalah
kumpulan orang dan atau kekayaan yang terorganisir bauik
merupakan badan hukum maupun bukan badan hukum
• Jika tindak pidana dilakukan atas nama korporasi maka tuntutan dan
penjatuhan hukuman dapat dilakukan terhadap korporasi, dalam hal
ini korporasi diwakili oleh pengurusnya
• Jika korporasi sebagai terdakwa maka surat panggilan untuk
menghadap dialamatkan kepada pengurus bertempat tinggal atau
berkantor
• Pidana pokok yang dapat dijatuhkan kepada korporasi hanya pidana
denda dengan ketentuan maksimum pidana ditambah 1/3, tetapi tidak
dapat dijatuhkan hukuman pengganti (subsidair) berupa kurungan
Jenis-jenis Tindak Pidana Korupsi
1. Terkait dengan merugikan keuangan Negara
a. Pasal 2 UU No.31 Tahun 1999
Setiap orang yang secara melawan hukum memperkaya diri
sendiri, orang lain atau korporasi, yang dapat merugikan
keuangan / perekonomian Negara
b. Pasal 3 UU No.31 Tahun 1999
Setiap orang dengan tujuan menguntungkan diri sendiri,
orang lain atau korporasi, menyalahgunakan wewenang,
kesempatan, sarana karena jabatan / kedudukan, yang
dapat merugikan keuangan / perekonomian Negara
2. Terkait dengan penyuapan
Penyuapan dibagi menjadi :
• Penyuapan aktif
Pelakunya bertindak sebagai pemberi hadiah / janji
Diatur dalam Pasal 5 ayat (1), Pasal 6 ayat (1) dan Pasal
13 UU No.20 Tahun 2001
• Penyuapan pasif
Pelakunya bertindak sebagai penerima hadiah / janji
Diatur dalam Pasal 5 ayat (2), Pasal 6 ayat (2), Pasal 11,
Pasal 12 huruf a, b, c dan d UU No.20 Tahun 2001
Diatur dalam Pasal 7 UU No.20 Tahun 2001:
• Ayat (1) huruf a
Pemborong berbuat curang
• Ayat (1) huruf b
Pengawas proyek membiarkan perbuatan curang
• Ayat (1) huruf c
Rekanan berbuat curang dalam menyerahkan barang
kepada TNI / POLRI
• Ayat (1) huruf d
Pengawas proyek membiarkan perbuatan curang dalam
penyerahan barang kepada TNI / POLRI
• Ayat (2)
Penerima penyerahan barang kepada TNI / POLRI
membiarkan perbuatan curang
3. Terkait dengan perbuatan curang
4. Terkait dengan penggelapan dalam jabatan
• Pasal 8 UU No.20 Tahun 2001
Mengatur Pegawai Negeri yang:
 Menggeleplan uang / surat berharga yang disimpan
karena jabatan
 Membiarkan uang / surat berharga diambil / digelapkan
 Membantu dalam perbuatan tersebut
• Pasal 9 UU No.20 Tahun 2001
Mengatur tentang Pegawai Negeri yang memalsu buku-buku
atau daftar yang khusus untuk pemeriksaan administrasi
• Pasal 10 UU No.20 Tahun 2001
Mengatur tentang Pegawai Negeri yang :
 Merusak bukti surat, barang, akta atau daftar
 Membiarkan orang lain merusak bukti surat, barang, akta
atau daftar
 Membantu dalam perbuatan tersebut
5. Terkait dengan pemerasan / pungutan liar
Diatur dalam Pasal 12 UU No.20 Tahun 2001:
• Huruf e
Pegawai Negeri atau Penyelenggara Negara memaksa
memberikan, membayar atau menerima pembayaran atau
mengerjakan sesuatu
• Huruf f
Pegawai Negeri atau Penyelenggara Negara pada saat
menjalankan tugas meminta, menerima atau memotong
pembayaran seolah-olah utang
• Huruf g
Pegawai Negeri atau Penyelenggara Negara pada waktu
bertugas meminta atau menerima barang seolah utang
6. Terkait dengan penyalahgunaan kekuasaan
7. Terkait dengan benturan kepentingan dalam pengadaan
Diatur dalam Pasal 12 huruf h UU No.20 Tahun 2001
Pegawai Negeri menggunakan tanah Negara yang diatasnya
ada hak pakai
Diatur dalam Pasal 12 huruf i UU No.20 Tahun 2001
Pegawai Negeri atau Penyelenggara Negara turut serta sebagai
pemborong sedangkan ia ditugasi mengurus atau mengawasi
pekerjaan itu
SEKTOR RAWAN
 Pengadaan barang dan jasa
 Bantuan pemerintah (bantuan sosial, hibah,
dll.)
M O D U S K O R U P S I
 Mark-up harga
 Proyek fiktif
 Duplikasi anggaran
 Pungutan liar
 Penggunaan dana tidak sesuai peruntukan
 Pemotongan anggaran

More Related Content

Similar to PEMAHAMAN TINDAK PIDANA KORUPSI.pptx

Materi ANTIKORUPSI Pelatihan Dasar CPNS.pptx
Materi ANTIKORUPSI Pelatihan Dasar CPNS.pptxMateri ANTIKORUPSI Pelatihan Dasar CPNS.pptx
Materi ANTIKORUPSI Pelatihan Dasar CPNS.pptx
noviantiatman1
 
PHAM Risk Mitigation Exposure.pdf.123456
PHAM Risk Mitigation Exposure.pdf.123456PHAM Risk Mitigation Exposure.pdf.123456
PHAM Risk Mitigation Exposure.pdf.123456
PepenOzone
 
hfib1349588837.pptx
hfib1349588837.pptxhfib1349588837.pptx
hfib1349588837.pptx
PENGADILANNEGERIPAIN1
 
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi
Pengadilan Tindak Pidana KorupsiPengadilan Tindak Pidana Korupsi
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi
Afida Zahara
 
PAPARAN PERCEPATAN PEMBERANTASAN KORUPSI.ppt
PAPARAN PERCEPATAN PEMBERANTASAN KORUPSI.pptPAPARAN PERCEPATAN PEMBERANTASAN KORUPSI.ppt
PAPARAN PERCEPATAN PEMBERANTASAN KORUPSI.ppt
YogieExeliero1
 
Mengenal Gratifikasi
Mengenal GratifikasiMengenal Gratifikasi
Mengenal Gratifikasi
Galih Honggo Baskoro
 
Penghitungan Kerugian Keuangan Negara di Indonesia
Penghitungan Kerugian Keuangan Negara di IndonesiaPenghitungan Kerugian Keuangan Negara di Indonesia
Penghitungan Kerugian Keuangan Negara di Indonesia
FachrulAchast
 
Materi Nefa Claudia Meliala - Eksaminasi Putusan Pinangki Sirna Malasari.pptx
Materi Nefa Claudia Meliala - Eksaminasi Putusan Pinangki Sirna Malasari.pptxMateri Nefa Claudia Meliala - Eksaminasi Putusan Pinangki Sirna Malasari.pptx
Materi Nefa Claudia Meliala - Eksaminasi Putusan Pinangki Sirna Malasari.pptx
SpotterVarious
 
Undang undang no. 20 tahhttp://www.slideshare.net/slideshow/embed_code/168768...
Undang undang no. 20 tahhttp://www.slideshare.net/slideshow/embed_code/168768...Undang undang no. 20 tahhttp://www.slideshare.net/slideshow/embed_code/168768...
Undang undang no. 20 tahhttp://www.slideshare.net/slideshow/embed_code/168768...mapjmakassar
 
Undang undang no. 20 tahun 2001 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi
Undang undang no. 20 tahun 2001 tentang pemberantasan tindak pidana korupsiUndang undang no. 20 tahun 2001 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi
Undang undang no. 20 tahun 2001 tentang pemberantasan tindak pidana korupsimapjmakassar
 
Tindak pidana korupsi 31 99
Tindak pidana korupsi 31 99Tindak pidana korupsi 31 99
Tindak pidana korupsi 31 99mapjmakassar
 
Tugas Pendidikan Anti Korupsi kelompok 7
Tugas Pendidikan Anti Korupsi kelompok 7Tugas Pendidikan Anti Korupsi kelompok 7
Tugas Pendidikan Anti Korupsi kelompok 7
MonicaRantePasang
 
BENTUK_KORUPSI.pptx
BENTUK_KORUPSI.pptxBENTUK_KORUPSI.pptx
BENTUK_KORUPSI.pptx
dian34065
 
PPT_Anti_Korupsi.PPTX
PPT_Anti_Korupsi.PPTXPPT_Anti_Korupsi.PPTX
PPT_Anti_Korupsi.PPTX
ceronronaldo1
 
Bab II Pengembalian Kerugian Keuangan Negara TP Korupsi tdk hapuskan pidana
Bab II Pengembalian Kerugian Keuangan Negara TP Korupsi tdk hapuskan pidanaBab II Pengembalian Kerugian Keuangan Negara TP Korupsi tdk hapuskan pidana
Bab II Pengembalian Kerugian Keuangan Negara TP Korupsi tdk hapuskan pidanaAndy Susanto
 
PENCEGAHAN GRATIFIKASI LLDIKTI XI.pptx
PENCEGAHAN GRATIFIKASI LLDIKTI XI.pptxPENCEGAHAN GRATIFIKASI LLDIKTI XI.pptx
PENCEGAHAN GRATIFIKASI LLDIKTI XI.pptx
Muhammad Rochman
 
Upaya Pemberantasan Korupsi
Upaya Pemberantasan KorupsiUpaya Pemberantasan Korupsi
Upaya Pemberantasan KorupsiDini Islamiana
 
Materi Hakordia 2023.pptx
Materi Hakordia 2023.pptxMateri Hakordia 2023.pptx
Materi Hakordia 2023.pptx
ranggarilyanda2
 

Similar to PEMAHAMAN TINDAK PIDANA KORUPSI.pptx (20)

Materi ANTIKORUPSI Pelatihan Dasar CPNS.pptx
Materi ANTIKORUPSI Pelatihan Dasar CPNS.pptxMateri ANTIKORUPSI Pelatihan Dasar CPNS.pptx
Materi ANTIKORUPSI Pelatihan Dasar CPNS.pptx
 
PHAM Risk Mitigation Exposure.pdf.123456
PHAM Risk Mitigation Exposure.pdf.123456PHAM Risk Mitigation Exposure.pdf.123456
PHAM Risk Mitigation Exposure.pdf.123456
 
hfib1349588837.pptx
hfib1349588837.pptxhfib1349588837.pptx
hfib1349588837.pptx
 
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi
Pengadilan Tindak Pidana KorupsiPengadilan Tindak Pidana Korupsi
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi
 
PAPARAN PERCEPATAN PEMBERANTASAN KORUPSI.ppt
PAPARAN PERCEPATAN PEMBERANTASAN KORUPSI.pptPAPARAN PERCEPATAN PEMBERANTASAN KORUPSI.ppt
PAPARAN PERCEPATAN PEMBERANTASAN KORUPSI.ppt
 
kpk
kpkkpk
kpk
 
Mengenal Gratifikasi
Mengenal GratifikasiMengenal Gratifikasi
Mengenal Gratifikasi
 
Uu 20 2001
Uu 20 2001Uu 20 2001
Uu 20 2001
 
Penghitungan Kerugian Keuangan Negara di Indonesia
Penghitungan Kerugian Keuangan Negara di IndonesiaPenghitungan Kerugian Keuangan Negara di Indonesia
Penghitungan Kerugian Keuangan Negara di Indonesia
 
Materi Nefa Claudia Meliala - Eksaminasi Putusan Pinangki Sirna Malasari.pptx
Materi Nefa Claudia Meliala - Eksaminasi Putusan Pinangki Sirna Malasari.pptxMateri Nefa Claudia Meliala - Eksaminasi Putusan Pinangki Sirna Malasari.pptx
Materi Nefa Claudia Meliala - Eksaminasi Putusan Pinangki Sirna Malasari.pptx
 
Undang undang no. 20 tahhttp://www.slideshare.net/slideshow/embed_code/168768...
Undang undang no. 20 tahhttp://www.slideshare.net/slideshow/embed_code/168768...Undang undang no. 20 tahhttp://www.slideshare.net/slideshow/embed_code/168768...
Undang undang no. 20 tahhttp://www.slideshare.net/slideshow/embed_code/168768...
 
Undang undang no. 20 tahun 2001 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi
Undang undang no. 20 tahun 2001 tentang pemberantasan tindak pidana korupsiUndang undang no. 20 tahun 2001 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi
Undang undang no. 20 tahun 2001 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi
 
Tindak pidana korupsi 31 99
Tindak pidana korupsi 31 99Tindak pidana korupsi 31 99
Tindak pidana korupsi 31 99
 
Tugas Pendidikan Anti Korupsi kelompok 7
Tugas Pendidikan Anti Korupsi kelompok 7Tugas Pendidikan Anti Korupsi kelompok 7
Tugas Pendidikan Anti Korupsi kelompok 7
 
BENTUK_KORUPSI.pptx
BENTUK_KORUPSI.pptxBENTUK_KORUPSI.pptx
BENTUK_KORUPSI.pptx
 
PPT_Anti_Korupsi.PPTX
PPT_Anti_Korupsi.PPTXPPT_Anti_Korupsi.PPTX
PPT_Anti_Korupsi.PPTX
 
Bab II Pengembalian Kerugian Keuangan Negara TP Korupsi tdk hapuskan pidana
Bab II Pengembalian Kerugian Keuangan Negara TP Korupsi tdk hapuskan pidanaBab II Pengembalian Kerugian Keuangan Negara TP Korupsi tdk hapuskan pidana
Bab II Pengembalian Kerugian Keuangan Negara TP Korupsi tdk hapuskan pidana
 
PENCEGAHAN GRATIFIKASI LLDIKTI XI.pptx
PENCEGAHAN GRATIFIKASI LLDIKTI XI.pptxPENCEGAHAN GRATIFIKASI LLDIKTI XI.pptx
PENCEGAHAN GRATIFIKASI LLDIKTI XI.pptx
 
Upaya Pemberantasan Korupsi
Upaya Pemberantasan KorupsiUpaya Pemberantasan Korupsi
Upaya Pemberantasan Korupsi
 
Materi Hakordia 2023.pptx
Materi Hakordia 2023.pptxMateri Hakordia 2023.pptx
Materi Hakordia 2023.pptx
 

Recently uploaded

Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.comSalinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
CI kumparan
 
Peran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdf
Peran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdfPeran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdf
Peran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdf
intelkejarimimika07
 
HUKUM ACARA PENGUJIAN UNDANG-UNDANG - HUKUM ACARA MK
HUKUM ACARA PENGUJIAN UNDANG-UNDANG - HUKUM ACARA MKHUKUM ACARA PENGUJIAN UNDANG-UNDANG - HUKUM ACARA MK
HUKUM ACARA PENGUJIAN UNDANG-UNDANG - HUKUM ACARA MK
HarrySusanto18
 
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri DrafDOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
CIkumparan
 
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).pptGratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
SardiPasaribu
 
PPT HUBUNGAN BISNIS BY NINA RAHAYU BELIA.pptx
PPT HUBUNGAN BISNIS BY NINA RAHAYU BELIA.pptxPPT HUBUNGAN BISNIS BY NINA RAHAYU BELIA.pptx
PPT HUBUNGAN BISNIS BY NINA RAHAYU BELIA.pptx
NinaRahayuBelia
 
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdfppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
thegoddescorp
 
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
intelkejarimimika07
 
CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASICONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
SharonPriscilla3
 
Hukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum Pidana
Hukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum PidanaHukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum Pidana
Hukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum Pidana
Pelita9
 
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
adbangplk
 
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdfRUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
CI kumparan
 
6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf
6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf
6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf
Adhi Setyowibowo
 
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdfppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
thegoddescorp
 
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRIPengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
JabalArfah
 
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
HansWijaya13
 
PerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdf
PerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdfPerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdf
PerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdf
asmazn0001
 

Recently uploaded (17)

Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.comSalinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
 
Peran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdf
Peran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdfPeran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdf
Peran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdf
 
HUKUM ACARA PENGUJIAN UNDANG-UNDANG - HUKUM ACARA MK
HUKUM ACARA PENGUJIAN UNDANG-UNDANG - HUKUM ACARA MKHUKUM ACARA PENGUJIAN UNDANG-UNDANG - HUKUM ACARA MK
HUKUM ACARA PENGUJIAN UNDANG-UNDANG - HUKUM ACARA MK
 
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri DrafDOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
 
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).pptGratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
 
PPT HUBUNGAN BISNIS BY NINA RAHAYU BELIA.pptx
PPT HUBUNGAN BISNIS BY NINA RAHAYU BELIA.pptxPPT HUBUNGAN BISNIS BY NINA RAHAYU BELIA.pptx
PPT HUBUNGAN BISNIS BY NINA RAHAYU BELIA.pptx
 
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdfppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
 
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
 
CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASICONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
 
Hukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum Pidana
Hukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum PidanaHukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum Pidana
Hukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum Pidana
 
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
 
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdfRUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
 
6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf
6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf
6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf
 
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdfppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
 
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRIPengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
 
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
 
PerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdf
PerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdfPerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdf
PerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdf
 

PEMAHAMAN TINDAK PIDANA KORUPSI.pptx

  • 1. PEMAHAMAN TINDAK PIDANA KORUPSI DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DI LINGKUNGAN PENDIDIKAN (SEKOLAH)
  • 2. Pengertian Korupsi Dari bahasa: • Bahasa Latin corruptio dari kata kerja corrumpere yang bermakna busuk, rusak, menggoyahkan, memutar balik, menyogok • Kamus Bahasa Indonesia perbuatan yang buruk seperti penggelepan uang, menerima uang sogok, dsb. Penjelasan Pasal 1 UU No.3 Tahun 1971 Pengertian Tindak Pidana Korupsi pada umumnya memuat aktifitas yang merupakan manifestasi dari perbuatan korupsi dalam arti luas yang mempergunakan kekuasaan atau pengaruh yang melekat pada seorang Pegawai Negeri atau kedudukan istimewa yang dipunyai seseorang di dalam jabatan umum yang secara tidak patut atau menguntungkan diri sendiri maupun orang lain
  • 3. Sejarah Peraturan yang mengatur Tindak Pidana Korupsi • KUHP • Peraturan Penguasa Militer No. Prt / PM / 06 / 1957 • Peraturan Penguasa Perang Pusat No. Prt / Peperpu / 013 / 1958 • UU No.24 / Prp / 1960 tentang Pengusutan, Penuntutan dan Pemeriksa • UU No.3 Tahun 1971 tentang pemberantasan Tindak Pidana Korupsi • UU No.31 Tahun 1999 tentang pemberantasan Tindak Pidana Korupsi • UU No.20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas UU No.31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
  • 4. Tindak Pidana Korupsi sebagai Extraordinary Crime Merusak perekonomian nasional Merusak sendi-sendi demokrasi serta Hak Asasi Manusia Merusak moral bangsa dan ideologi Negara
  • 5. EKONOMI • Minimnya pendapatan • Pengeluaran lebih besar dari pendapatan BUDAYA • Feodalisme POLITIK • Powers tendens to corrupt • Patron politic EKONOMI • Minimnya pendapatan • Pengeluaran lebih besar dari pendapatan STYLE • Instan • Glamour MORAL • Rendahnya ahlak • Amoral Penyebab Korupsi
  • 6. Subyek Hukum Tindak Pidana Korupsi Setiap Orang Pegawai Negeri Pejabat Negara Korporasi
  • 7. “ Setiap Orang “ Yang dimaksud “setiap orang” adalah siapa saja atau siapapun juga, tidak terbatas pada sekelompok orang atau golongan tertentu saja. Seseorang yang melakukan perbuatan yang memenuhi rumusan ketentuan hukum pidana maka orang tersebut telah memenuhi syarat untuk didakwa melakukan Tindak Pidana Korupsi
  • 8. “ Pegawai Negeri “ Menurut Pasal 1 ke-2 UU No.31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi : a) Pegawai Negeri sebagaimana dimaksud dalam UU Kepegawaian, meliputi Pegawai Negeri Sipil (PNS), TNI dan POLRI b) Pegawai Negeri sebagaimana dimaksud dalam KUHP c) Orang yang menerima gaji atau upah dari korporasi yang menerima bantuan dan keuangan Negara atau Daerah d) Orang yang menerima gaji atau upah dari korporasi lain yang memepergunakan modal atau fasilitas dari Negara atau masyarakat
  • 9. “ Penyelenggara Negara “ Penyelenggara Negara sebagai subyek hukum Tindak Pidana Korupsi ditentukan dalam Pasal 5, Pasal 11 dan Pasal 12 B UU No.20 Tahun 2001 Pengertian Penyelenggara Negara termuat dalam Pasal 2 UU No.28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas KKN, yaitu meliputi: 1. Pejabat Negara pada Lembaga Tertinggi Negara 2. Pejabat Negara pada Lembaga Tinggi Negara 3. Menteri, Gubernur, Hakim 4. Pejabat Negara lain sesuai dengan ketentuan perundang- undangan yang berlaku (Duta Besar, Wakil Gubernur, Bupati/Walikota) 5. Pejabat lain yang mempunyai fungsi strategis dalam kaitannya dengan penyelenggaraan Negara (Direksi dan Komisaris BUMN, Pimpinan BI, Jaksa, Penyidik, Panitera, Pimpinan dan Bendaharawan Proyek, Pimpinan Perguruan Tinggi)
  • 10. “ Korporasi “ • Pada prinsipnya hukum pidana (KUHP) tidak mengenal korporasi sebagai subyek hukum, pandangan ini kemudian berkembang seiring dengan perkembangan jaman serta perkembangan dari tindak pidana sendiri sehingga kemudian diakui korporasi dapat menjadi subyek hukum • Dalam Pasal 1 UU No.31 Tahun 1999, pegertian dari korporasi adalah kumpulan orang dan atau kekayaan yang terorganisir bauik merupakan badan hukum maupun bukan badan hukum • Jika tindak pidana dilakukan atas nama korporasi maka tuntutan dan penjatuhan hukuman dapat dilakukan terhadap korporasi, dalam hal ini korporasi diwakili oleh pengurusnya • Jika korporasi sebagai terdakwa maka surat panggilan untuk menghadap dialamatkan kepada pengurus bertempat tinggal atau berkantor • Pidana pokok yang dapat dijatuhkan kepada korporasi hanya pidana denda dengan ketentuan maksimum pidana ditambah 1/3, tetapi tidak dapat dijatuhkan hukuman pengganti (subsidair) berupa kurungan
  • 11. Jenis-jenis Tindak Pidana Korupsi 1. Terkait dengan merugikan keuangan Negara a. Pasal 2 UU No.31 Tahun 1999 Setiap orang yang secara melawan hukum memperkaya diri sendiri, orang lain atau korporasi, yang dapat merugikan keuangan / perekonomian Negara b. Pasal 3 UU No.31 Tahun 1999 Setiap orang dengan tujuan menguntungkan diri sendiri, orang lain atau korporasi, menyalahgunakan wewenang, kesempatan, sarana karena jabatan / kedudukan, yang dapat merugikan keuangan / perekonomian Negara
  • 12. 2. Terkait dengan penyuapan Penyuapan dibagi menjadi : • Penyuapan aktif Pelakunya bertindak sebagai pemberi hadiah / janji Diatur dalam Pasal 5 ayat (1), Pasal 6 ayat (1) dan Pasal 13 UU No.20 Tahun 2001 • Penyuapan pasif Pelakunya bertindak sebagai penerima hadiah / janji Diatur dalam Pasal 5 ayat (2), Pasal 6 ayat (2), Pasal 11, Pasal 12 huruf a, b, c dan d UU No.20 Tahun 2001
  • 13. Diatur dalam Pasal 7 UU No.20 Tahun 2001: • Ayat (1) huruf a Pemborong berbuat curang • Ayat (1) huruf b Pengawas proyek membiarkan perbuatan curang • Ayat (1) huruf c Rekanan berbuat curang dalam menyerahkan barang kepada TNI / POLRI • Ayat (1) huruf d Pengawas proyek membiarkan perbuatan curang dalam penyerahan barang kepada TNI / POLRI • Ayat (2) Penerima penyerahan barang kepada TNI / POLRI membiarkan perbuatan curang 3. Terkait dengan perbuatan curang
  • 14. 4. Terkait dengan penggelapan dalam jabatan • Pasal 8 UU No.20 Tahun 2001 Mengatur Pegawai Negeri yang:  Menggeleplan uang / surat berharga yang disimpan karena jabatan  Membiarkan uang / surat berharga diambil / digelapkan  Membantu dalam perbuatan tersebut • Pasal 9 UU No.20 Tahun 2001 Mengatur tentang Pegawai Negeri yang memalsu buku-buku atau daftar yang khusus untuk pemeriksaan administrasi • Pasal 10 UU No.20 Tahun 2001 Mengatur tentang Pegawai Negeri yang :  Merusak bukti surat, barang, akta atau daftar  Membiarkan orang lain merusak bukti surat, barang, akta atau daftar  Membantu dalam perbuatan tersebut
  • 15. 5. Terkait dengan pemerasan / pungutan liar Diatur dalam Pasal 12 UU No.20 Tahun 2001: • Huruf e Pegawai Negeri atau Penyelenggara Negara memaksa memberikan, membayar atau menerima pembayaran atau mengerjakan sesuatu • Huruf f Pegawai Negeri atau Penyelenggara Negara pada saat menjalankan tugas meminta, menerima atau memotong pembayaran seolah-olah utang • Huruf g Pegawai Negeri atau Penyelenggara Negara pada waktu bertugas meminta atau menerima barang seolah utang
  • 16. 6. Terkait dengan penyalahgunaan kekuasaan 7. Terkait dengan benturan kepentingan dalam pengadaan Diatur dalam Pasal 12 huruf h UU No.20 Tahun 2001 Pegawai Negeri menggunakan tanah Negara yang diatasnya ada hak pakai Diatur dalam Pasal 12 huruf i UU No.20 Tahun 2001 Pegawai Negeri atau Penyelenggara Negara turut serta sebagai pemborong sedangkan ia ditugasi mengurus atau mengawasi pekerjaan itu
  • 17. SEKTOR RAWAN  Pengadaan barang dan jasa  Bantuan pemerintah (bantuan sosial, hibah, dll.) M O D U S K O R U P S I  Mark-up harga  Proyek fiktif  Duplikasi anggaran  Pungutan liar  Penggunaan dana tidak sesuai peruntukan  Pemotongan anggaran