Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Asuhan keperawatan gigi merupakan bentuk pelayanan profesi perawat gigi yang mencakup pengkajian, diagnosis, perencanaan, implementasi, dan evaluasi untuk mencapai tujuan meningkatkan kesehatan gigi dan mulut pasien secara preventif dan promotif. Konsep asuhan keperawatan gigi didasarkan pada ilmu dental hygiene.
Dokumen tersebut merupakan standar pelayanan kesehatan gigi dan mulut oleh perawat gigi yang mencakup standar administrasi, tata laksana pelayanan, pengumpulan data kesehatan gigi, dan tindakan promotif. Standar tersebut bertujuan meningkatkan kualitas pelayanan dan profesionalisme perawat gigi sesuai ketentuan yang berlaku.
Dokumen tersebut membahas berbagai teknik perawatan endodontik konvensional dan bedah, mulai dari pulp capping, pulpotomi, pulpektomi, perawatan saluran akar, hingga apeksifikasi. Tujuannya adalah mengontrol infeksi pulpa dan jaringan sekitarnya serta memulihkan kondisi gigi. Teknik-teknik tersebut masing-masing memiliki indikasi, kontraindikasi, dan prosedur yang berbeda-beda.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi anak, masalah gigi yang sering terjadi pada anak seperti karies gigi, karang gigi, gigi tidak rata, dan karies rampan, serta langkah-langkah perawatan gigi anak mulai dari usia 6 bulan hingga 3 tahun beserta makanan yang baik dan perlu dihindari untuk kesehatan gigi anak.
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan gigi dan mulut, yang merupakan hal penting untuk kehidupan setiap orang. Kesehatan gigi anak merefleksikan perhatian orang tua, sedangkan kesehatan gigi masyarakat umumnya merefleksikan kemajuan suatu bangsa. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai masalah gigi seperti karies, radang gusi, serta cara menjaga kesehatan gigi agar tetap kuat dan sehat.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Penelitian mengidentifikasi jumlah karies gigi molar pertama permanen menurut klasifikasi Mount dan Hume pada siswa SMPN 19 Bandung tahun 2010-2011, dengan hasil terbanyak ditemukan pada lokasi pit dan fisur (site 1) dengan ukuran karies kecil (size 1).
Dokumen tersebut merupakan standar pelayanan kesehatan gigi dan mulut oleh perawat gigi yang mencakup standar administrasi, tata laksana pelayanan, pengumpulan data kesehatan gigi, dan tindakan promotif. Standar tersebut bertujuan meningkatkan kualitas pelayanan dan profesionalisme perawat gigi sesuai ketentuan yang berlaku.
Dokumen tersebut membahas berbagai teknik perawatan endodontik konvensional dan bedah, mulai dari pulp capping, pulpotomi, pulpektomi, perawatan saluran akar, hingga apeksifikasi. Tujuannya adalah mengontrol infeksi pulpa dan jaringan sekitarnya serta memulihkan kondisi gigi. Teknik-teknik tersebut masing-masing memiliki indikasi, kontraindikasi, dan prosedur yang berbeda-beda.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi anak, masalah gigi yang sering terjadi pada anak seperti karies gigi, karang gigi, gigi tidak rata, dan karies rampan, serta langkah-langkah perawatan gigi anak mulai dari usia 6 bulan hingga 3 tahun beserta makanan yang baik dan perlu dihindari untuk kesehatan gigi anak.
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan gigi dan mulut, yang merupakan hal penting untuk kehidupan setiap orang. Kesehatan gigi anak merefleksikan perhatian orang tua, sedangkan kesehatan gigi masyarakat umumnya merefleksikan kemajuan suatu bangsa. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai masalah gigi seperti karies, radang gusi, serta cara menjaga kesehatan gigi agar tetap kuat dan sehat.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Penelitian mengidentifikasi jumlah karies gigi molar pertama permanen menurut klasifikasi Mount dan Hume pada siswa SMPN 19 Bandung tahun 2010-2011, dengan hasil terbanyak ditemukan pada lokasi pit dan fisur (site 1) dengan ukuran karies kecil (size 1).
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis alat skaling manual dan elektrik untuk membersihkan karang gigi, meliputi periodontal probe, hoe scaler, chisel scaler, file scaler, sickle scaler, curet scaler, cavitron scaler, dan ultrasonik scaler. Alat-alat tersebut memiliki bentuk dan fungsi yang berbeda-beda untuk membersihkan karang gigi di berbagai area mulut.
Dokumen tersebut membahas tentang peran dental asisten dalam tindakan pencabutan gigi, meliputi persiapan alat dan bahan yang diperlukan, prosedur ekstraksi gigi, serta posisi operator saat melakukan pencabutan gigi.
Dokumen tersebut membahas alat dan bahan yang digunakan dalam prostodonsi (restorasi gigi dan mulut), meliputi sendok cetak, kuvet, alat pres kuningan, alat contra angle, oclusal base plate, alat vibrator, alat surveyor, alat artikulator, spatula, bowl, bahan cetak Exaflex injection GC dan Powder GC Dental Die Stone, serta alginat. Berbagai alat tersebut berfungsi untuk mempersiapkan, memproses, dan memperoleh hasil akhir
Dokumen ini membahas pentingnya memelihara kesehatan gigi dan mulut dengan menjelaskan penyakit yang dapat timbul akibat kelalaian, serta tindakan-tindakan sederhana yang dapat dilakukan seperti menyikat gigi dua kali sehari, menggunakan benang gigi, minum air putih, dan menghindari makanan manis serta merokok. Dokumen ini menekankan bahwa kesehatan gigi dan mulut bergantung pada k
Dokumen tersebut membahas tentang penampilan, gigi, dan kesehatan mulut. Faktor-faktor yang paling berpengaruh terhadap penampilan seseorang adalah pakaian dan asesoris. Dokumen juga menjelaskan tentang jenis gigi, penyebab karies gigi, dan cara menjaga kesehatan mulut dengan baik.
Dokumen tersebut membahas tentang periodontitis kronis, meliputi etiologi, klasifikasi, diagnosis, dan pengelolaannya pada pasien dengan diabetes melitus. Faktor risiko utama periodontitis kronis adalah plak, sedangkan diabetes melitus dapat memperburuk kondisi ini. Pengobatan melibatkan perawatan periodontal dan pengendalian kadar gula darah.
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip-prinsip dasar dalam melakukan preparasi gigi untuk mahkota dan gigi penyangga, meliputi pemeliharaan struktur gigi, bentuk retensi dan resistensi, daya tahan restorasi, integritas tepi restorasi, serta pemeliharaan jaringan periodonsium. Dibahas pula alat dan urutan yang digunakan dalam preparasi gigi.
Dokumen tersebut membahas manfaat menyikat gigi secara teratur dan dampak jika tidak menyikat gigi, serta waktu yang tepat untuk menyikat gigi. Menyikat gigi secara teratur dapat menjaga kesehatan gigi dan gusi, mencegah gangguan psikologis pada anak, dan meningkatkan kepercayaan diri.
Sejarah perawat gigi dimulai pada abad ke-19 di Amerika ketika seorang dokter gigi membutuhkan bantuan asisten dalam pekerjaannya. Perkembangan perawat gigi secara internasional dan nasional diikuti dengan dibentuknya organisasi profesi perawat gigi dan penetapan standar pendidikan serta pelayanan perawat gigi. Di Indonesia, sejarah perawat gigi bermula dari pendirian sekolah pendidikan perawat gigi pada tahun 1950
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis alat skaling manual dan elektrik untuk membersihkan karang gigi, meliputi periodontal probe, hoe scaler, chisel scaler, file scaler, sickle scaler, curet scaler, cavitron scaler, dan ultrasonik scaler. Alat-alat tersebut memiliki bentuk dan fungsi yang berbeda-beda untuk membersihkan karang gigi di berbagai area mulut.
Dokumen tersebut membahas tentang peran dental asisten dalam tindakan pencabutan gigi, meliputi persiapan alat dan bahan yang diperlukan, prosedur ekstraksi gigi, serta posisi operator saat melakukan pencabutan gigi.
Dokumen tersebut membahas alat dan bahan yang digunakan dalam prostodonsi (restorasi gigi dan mulut), meliputi sendok cetak, kuvet, alat pres kuningan, alat contra angle, oclusal base plate, alat vibrator, alat surveyor, alat artikulator, spatula, bowl, bahan cetak Exaflex injection GC dan Powder GC Dental Die Stone, serta alginat. Berbagai alat tersebut berfungsi untuk mempersiapkan, memproses, dan memperoleh hasil akhir
Dokumen ini membahas pentingnya memelihara kesehatan gigi dan mulut dengan menjelaskan penyakit yang dapat timbul akibat kelalaian, serta tindakan-tindakan sederhana yang dapat dilakukan seperti menyikat gigi dua kali sehari, menggunakan benang gigi, minum air putih, dan menghindari makanan manis serta merokok. Dokumen ini menekankan bahwa kesehatan gigi dan mulut bergantung pada k
Dokumen tersebut membahas tentang penampilan, gigi, dan kesehatan mulut. Faktor-faktor yang paling berpengaruh terhadap penampilan seseorang adalah pakaian dan asesoris. Dokumen juga menjelaskan tentang jenis gigi, penyebab karies gigi, dan cara menjaga kesehatan mulut dengan baik.
Dokumen tersebut membahas tentang periodontitis kronis, meliputi etiologi, klasifikasi, diagnosis, dan pengelolaannya pada pasien dengan diabetes melitus. Faktor risiko utama periodontitis kronis adalah plak, sedangkan diabetes melitus dapat memperburuk kondisi ini. Pengobatan melibatkan perawatan periodontal dan pengendalian kadar gula darah.
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip-prinsip dasar dalam melakukan preparasi gigi untuk mahkota dan gigi penyangga, meliputi pemeliharaan struktur gigi, bentuk retensi dan resistensi, daya tahan restorasi, integritas tepi restorasi, serta pemeliharaan jaringan periodonsium. Dibahas pula alat dan urutan yang digunakan dalam preparasi gigi.
Dokumen tersebut membahas manfaat menyikat gigi secara teratur dan dampak jika tidak menyikat gigi, serta waktu yang tepat untuk menyikat gigi. Menyikat gigi secara teratur dapat menjaga kesehatan gigi dan gusi, mencegah gangguan psikologis pada anak, dan meningkatkan kepercayaan diri.
Sejarah perawat gigi dimulai pada abad ke-19 di Amerika ketika seorang dokter gigi membutuhkan bantuan asisten dalam pekerjaannya. Perkembangan perawat gigi secara internasional dan nasional diikuti dengan dibentuknya organisasi profesi perawat gigi dan penetapan standar pendidikan serta pelayanan perawat gigi. Di Indonesia, sejarah perawat gigi bermula dari pendirian sekolah pendidikan perawat gigi pada tahun 1950
Rangkaian kegiatan meliputi pembuatan SOP pelayanan gigi bagi calon pengantin, program penyuluhan lintas poli, lembar penilaian kesehatan gigi, pamflet kesehatan gigi pengantin, pemeriksaan klinis gigi, dan penyuluhan kesehatan gigi pengantin untuk meningkatkan pelayanan kesehatan gigi di Puskesmas Wanaraya.
Disusun Oleh PTGM dan Puslat SDM Kesehatan tahun 2020
Mata pelatihan ini membahas tentang unsur dan sub unsur kegiatan Jabatan fungsional kesehatan Terapis Gigi dan Mulut, yang akan menguraikan tentang unsur utama, unsur penunjang dan pengembangan profesi. Mata pelatihan ini juga akan membahas tentang uraian kegiatan Jabatan fungsional kesehatan Terapis Gigi dan Mulut yang akan diuraikan berdasarkan definisi operasional, hasil kerja dan kualitas hasil kerja.
HEALTH BELIEF MODEL KESEHATAN GIGI.pptxAnggryMambait
Dokumen tersebut membahas upaya peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan gigi dan mulut melalui kampanye sikat gigi. Beberapa masalah yang dihadapi antara lain rendahnya kesadaran masyarakat, pola hidup kurang sehat, distribusi tenaga kesehatan yang tidak merata, sosialisasi yang kurang, dan tingginya angka gigi berlubang pada anak-anak. Upaya yang dilakukan meliputi pen
Dokumen tersebut membahas tentang UKS (Unit Kesehatan Sekolah) dan UKGS (Usaha Kesehatan Gigi Sekolah). UKS bertujuan meningkatkan kesehatan siswa, sedangkan UKGS fokus pada kesehatan gigi dengan melakukan pencegahan, pemeriksaan, dan perawatan gigi. Pelaksanaannya melibatkan tenaga sekolah, puskesmas, dan dilakukan secara bertahap sesuai fasilitas kesehatan yang tersedia
Usaha Kesehatan Gigi Sekolah di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Batuwarno Wonogiriarifdudat1
Dokumen tersebut membahas tentang pelaksanaan program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) di Wilayah UPTD Puskesmas Batuwarno Kabupaten Wonogiri. UKGS bertujuan untuk meningkatkan kesehatan gigi dan mulut siswa melalui kegiatan promosi, preventif, dan kuratif yang melibatkan peran guru, tenaga kesehatan, dan orang tua siswa. Kegiatan utama UKGS antara lain pendidikan kesehatan gigi, sikat
Dokumen tersebut membahas program kesehatan gigi dan mulut di sekolah yang meliputi pemeriksaan gigi siswa, mengajarkan menyikat gigi dengan benar menggunakan pasta gigi berflourida, serta melakukan penjaringan dan pemeriksaan kesehatan gigi siswa secara berkala untuk mencapai tujuan kesehatan gigi yang optimal bagi siswa.
Panduan praktik klinik bagi dokter gigi dari pb pdgidentalid
Keputusan Menteri Kesehatan menetapkan Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Gigi untuk menjamin mutu pelayanan kesehatan gigi sesuai standar profesi dan memfasilitasi pembiayaan tindakan, sekaligus menjadi acuan penyusunan standar prosedur operasional di fasilitas pelayanan kesehatan. Panduan ini mengatur penatalaksanaan 60 penyakit dasar yang termasuk kompetensi dokter gigi.
Dokumen tersebut membahas tentang tugas makalah UKGS (Usaha Kesehatan Gigi Sekolah) yang mencakup latar belakang, tujuan, dan kegiatan UKGS seperti penyuluhan kebersihan mulut, sikat gigi massal, dan pelayanan kesehatan gigi untuk siswa.
Teks tersebut merangkum tentang usaha kesehatan gigi sekolah (UKGS) yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan gigi murid-murid sekolah dasar melalui kegiatan promosi, preventif, dan kuratif seperti penyuluhan, sikat gigi bersama, dan pengobatan. UKGS dilaksanakan oleh tim kesehatan gigi dan dukungan dari guru dan orang tua murid.
Dokumen tersebut membahas tentang Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan gigi dan mulut siswa sekolah dasar di Indonesia. UKGS melakukan pelayanan kesehatan gigi melalui pendekatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. UKGS dilaksanakan di sekolah melalui pendidikan kesehatan gigi, sikat gigi bersama, pemberian fluorida, dan pengobatan gigi.
Proposal tesis ini membahas perbedaan indeks plak gigi antara penggunaan pasta gigi yang mengandung baking soda dengan pasta gigi yang mengandung fluor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pasta gigi mana yang paling efektif menurunkan indeks plak gigi dan perbedaan sebelum dan sesudah penggunaan kedua jenis pasta gigi tersebut. Penelitian ini akan menggunakan desain kuasi eksperimental dengan pretest-posttest control group.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
1. OLEH : ZAENI DAHLAN
ASUHAN KEPERAWATAN GIGI
SEBAGAI BENTUK PELAYANAN
PROFESI PERAWAT GIGI
2. PENDAHULUAN
Perawat Gigi termasuk rumpun tenaga
kesehatan keperawatan (tetapi bukan
perawat) KepMenkes Nomor
1035/Menkes/SK/1998 tentang Perawat Gigi.
Bekerja di klinik dan juga di kesehatan
masyarakat (dikenal dengan istilah pelayanan
asuhan gigi klinik dan asuhan kesehatan gigi
masyarakat)
Bisa berperan sebagai asisten dokter gigi,
juga bekerja mandiri dalam pelayanan
kesehatan gigi promotif dan preventif di
saryankes
3. Ciri-Ciri Profesi
Expertise : mempunyai keahlian
yang didukung oleh keilmuan dan
pendidikan dan pelatihan yang
memadai
Etik : mempunyai kode etik yang
menjamin akuntabilitas profesi
Mempunyai organisasi profesi
4. Keilmuan perawat gigi
• Masih didominasi oleh ilmu kedokteran
gigi (dentistry)
• Belum ada body of knowledge yang
diakui sebagai ilmu perawat gigi di
Indonesia
• Dapat dikembangkan dengan merujuk
kepada konsep dental hygiene (USA,
CANADA, AUSTRALIA)
• Body of knowledge mendasari
pelaksanaan praktek klinik dan praktek
5. KONSEP DENTAL HYGIENE
• Dikembangkan pertama kali oleh Dr.
Albert C.Fones pada tahun 1913
Dr.Albert C. Fones dikukuhkan sebagai
the Father of Dental Hygienists
• Teori dental hygiene menekankan
pentingnya pelayanan promotif dan
preventif
• Dental hygiene dinamakan bukan dental
nurse karena nursing lebih berorientasi
kepada penyakit
6. KONSEP PELAYANAN ASUHAN
KEPERAWATAN GIGI MENURUT
DENTAL HYGIENE
Definisi I:
Darby dan Walsh (2003), Dental Hygiene dapat
difahami sebagai ilmu pengetahuan dalam bidang
kesehatan mulut preventif, termasuk di dalamnya
adalah manajemen perilaku untuk pencegahan
penyakit gigi dan mulut serta peningkatan status
kesehatan gigi dan mulut.
7. Definisi II :
Wilkins (2005) menyebutkan bahwa dental
hygiene adalah pelayanan kesehatan gigi
yang diberikan oleh dental hygienist
profesional yang mencakup pelayanan
preventif, pendidikan dan pelayanan
terapeutik yang bertujuan untuk
meningkatkan status kesehatan klien melalui
upaya pencegahan penyakit gigi dan dan
upaya pemeliharaan dan peningkatan
kesehatan (promotif).
8. Filosofi :
Pelayanan klinis dental hygiene didasarkan
pada filosofi dan karakteristik profesional
yang menggabungkan aspek-aspek
pengembangan ilmu pengetahuan (konsep
dental hygene) berdasarkan riset yang
mendalam, adanya otonomi dan batasan
profesi yang jelas serta orientasi pelayanan
kepada klien dan masyarakat secara
maksimal
9. Tujuan :
• Menurut Darby and Walsh (2003)
Untuk membantu individu-individu dalam
rangka memenuhi kebutuhannya melalui
intervensi-intervensi yang ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang
berhubungan dengan perilaku pemeliharaan
kesehatan gigi dan mulut, sehingga pada
gilirannya dapat mendorong peningkatan
status kesehatan gigi dan mulut sepanjang
kehidupan individu-individu tersebut
10. Tujuan :
• Wilkins (2005)
- Menyediakan kerangka kerja untuk memenuhi
kebutuhan klien (pasien) dalam perawatan
kesehatan giginya
- Mengidentifikasi penyebab atau faktor yang
mempengaruhi kondisi penyakit/kelainan dalam
gigi dan mulut yang dapat dikurangi, dihilangkan
atau dicegah oleh seorang dental hygienist
11. PROSES ASUHAN KEPERAWATAN
GIGI (DENTAL HYGIENE PROCESS
OF CARE)
I. PENGKAJIAN
II. DIAGNOSIS
III. PERENCANAAN
IV. IMPLEMENTASI
V. EVALUASI
12. I. PENGKAJIAN
Fase awal dalam proses perawatan gigi dan
mulut oleh perawat gigi
Pengumpulan data (kesehatan umum dan
kesehatan gigi) secara sistematis
Dasar utama bagi perawatan selanjutnya
Ditulis dalam dental record (kartu status pasien)
14. DENTAL HYGIENE DIAGNOSIS
(DIAGNOSIS KEPERAWATAN GIGI)
Pengertian:
Proses identifikasi perilaku kesehatan klien
(pasien) serta masalah-masalah aktual dan
potensi-potensi masalah kesehatan gigi di mana
perawat gigi dapat melakukan perawatannya.
15. FORMULASI DIAGNOSA MENURUT
WILKINS (2005)
Fokus pada kebutuhan pasien
Menguraikan masalah-masalah aktual dan juga
potensi-potensi masalah (faktor risiko) yang dapat
dicegah, diminimalisir, atau dihilangkan dengan
perawatan mandiri ataupun rujukan (kerjasama
dengan dokter gigi)
Merupakan identifikasi kondisi pasien atau
potensi-potensi timbulnya risiko masalah/penyakit
pada pasien
16. FORMULASI…
Menguraikan Secara Detail
(Khusus) Faktor-faktor Yang Dapat
Menyebabkan Terjadinya
Masalah/Penyakit Tersebut,
Termasuk Di Dalamnya: Faktor
Lingkungan, Fisiologis,psikologis,
Sociokultural, Kepercayaan Yang
Berkaitan Dengan Kondisi
Kesehatan Giginya
17. Contoh diagnosa (Wilkins, 2005)
MASALAH Penyebab (Faktor2 risiko
dan etiology
Bau Mulut (Halitosis) Sehubungan
dengan
Penumpukan plak dalam
rongga mulut
Abrasi di daerah servikal Sehubungan
dengan
Cara menyikat gigi yang tidak
tepat
Karies Sehubungan
dengan
Penumpukan plak yang tidak
dibersihkan, kurangnya
pemeliharaan kesehatan gigi
Pendarahan pada gusi Sehubungan
dengan
Penumpukan plak diseputar
margin gingiva
19. INTERVENSI KEPERAWATAN
GIGI
Prinsip : Evidence Based / Berbasis
Bukti
Ditujukan Untuk Memenuhi Kebutuhan
Klien/Pasien Sesuai Dengan Diagnosa
Yang Ditetapkan
Dilaksanakan Dengan Tiga (Salah Satu
Atau Tiga-tiganya) Kategori Intervensi :
Tindakan Klinis
Konseling
Intruksi?Intervensi Perawatan Di