Dokumen tersebut merangkum kisah Nuh dalam Alkitab dan menjelaskan bagaimana Tuhun membuat perjanjian dengan Nuh untuk menyelamatkannya dari air bah. Tuhun juga membuat perjanjian dengan semua makhluk hidup untuk tidak mengirimkan air bah lagi. Dokumen ini menekankan pentingnya menjadi bagian dari umat yang sisa yang setia kepada Tuhun."
"Missi adalah karya Allah Bapa me”missi”kan (mengutus) anak-Nya (Yesus Kristus) datang kedalam dunia (Yoh 3:16) dengan suatu tindakan untuk menyelamatkan manusia. Missi Allah Bapa ini disebut sebagai MISSIO DEI (Missio = mengirimkan, Dei = Allah) yang merupakan tonggak sejarah dimulainya Perjanjian Baru" Bambang Eko Putranto. PhD, dalam modul Kuliah Missio Dei
Sebuah khotbah Misi yang mendorong jemaat untuk memperbaiki tujuan dan arah hidup. Adakah jemaat sudah berjalan pada arah yang Tuhan kehendaki? Khotbah ini menolong jemaat untuk segera mengevaluasi prioritas dalam menjalani kehidupan sebagai orang Percaya. Ini adalah sebuah refleksi dari kisah Yunus yang mendapat tugas dari Tuhan untuk pergi menyeruhkan berita pertobatan kepada bangsa Niniwe. Namun Yunus tidak mau pergi, malah lari ke tempat lain.
"Missi adalah karya Allah Bapa me”missi”kan (mengutus) anak-Nya (Yesus Kristus) datang kedalam dunia (Yoh 3:16) dengan suatu tindakan untuk menyelamatkan manusia. Missi Allah Bapa ini disebut sebagai MISSIO DEI (Missio = mengirimkan, Dei = Allah) yang merupakan tonggak sejarah dimulainya Perjanjian Baru" Bambang Eko Putranto. PhD, dalam modul Kuliah Missio Dei
Sebuah khotbah Misi yang mendorong jemaat untuk memperbaiki tujuan dan arah hidup. Adakah jemaat sudah berjalan pada arah yang Tuhan kehendaki? Khotbah ini menolong jemaat untuk segera mengevaluasi prioritas dalam menjalani kehidupan sebagai orang Percaya. Ini adalah sebuah refleksi dari kisah Yunus yang mendapat tugas dari Tuhan untuk pergi menyeruhkan berita pertobatan kepada bangsa Niniwe. Namun Yunus tidak mau pergi, malah lari ke tempat lain.
“Maka Kuadakan perjanjian-Ku dengan kamu, bahwa sejak ini tidak ada yang hidup
yang akan dilenyapkan oleh air bah lagi, dan tidak akan ada lagi air bah untuk
memusnahkan bumi.”
(Kejadian 9:11)
Allah membuat beberapa perjanjian
dengan banyak orang, dengan bangsabangsa
dan dengan seluruh umat
manusia disepanjang sejarah Alkitab.
Perjanjian dalam Kejadian 9: 8-17 adalah
yang paling universal dari semuanya.
Perjanjian itu melibatkan Nuh, anakanaknya,
keturunannya dan “burungburung,
ternak dan semua binatang liar.”
Itu adalah perjanjian sepihak. Allah
menjanjikan sesuatu dan Dia tidak
mengharapkan sesuatu dari kita.
Selain itu, Dia menetapkan satu tanda –
pelangi – yang masih dapat dilihat di
mana saja di Bumi. Itu adalah peringatan
dari perjanjian-Nya.
Kelas Pendalaman Alkitab
Departemen Teaching & Training
GKS Liight To The Nations
Wisma RMK Lt. 5
Jl. Puri Kencana Blok M 4 / 1
Kembangan - Jakarta Barat
Presentasi Perjanjian Baru : Jeremiah (with Pdt Chris Hukubun M.Th)Chris Hukubun
menemukan benang merah Perjanjian TUHAN YHWH dengan manusia dia Alkitab.
mata Kuliah Colloquium Biblicum
Pasca Sarjana S3 Sekolah Tinggi Agama Kristen Lentera Bangsa Manado 2017-2018
1. Lesson 3 for April 17,
2021
Pelajaran ke-3 Triwulan II 2021
Diadaptasi dari www.fustero.es
www.gmahktanjungpinang.org
“Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata
TUHAN.” (Kejadian 6:8).
2. DUNIA PURBA:
Kecenderungan hati yang selalu
membuahkan kejahatan
NUH: Seorang yang benar
PERJANJIAN-PERJANJIAN ALLAH:
Perjanjian dengan Nuh
Perjanjian dengan semua makhluk hidup
UMAT YANG SISA
Umat manusia semakin
merosot dan hancur setelah
dosa memasuki dunia kita.
Mayoritas manusia
memutuskan untuk
mengabdikan diri
sepenuhnya pada dosa, dan
hanya segelintir orang yang
memilih untuk taat dan
menyembah TUHAN.
TUHAN campur tangan dengan cara yang drastis ketika
kejahatan memuncak. Namun IA mencari cara untuk
memberi kita kesempatan kedua dalam kasih karunia-Nya.
3. KECENDERUNGAN HATI YANG
MEMBUAHKAN KEJAHATAN SEMATA-MATA
“Ketika dilihat TUHAN, bahwa
kejahatan manusia besar di bumi dan
bahwa segala kecenderungan hatinya
selalu membuahkan kejahatan
semata-mata,” (Kejadian 6:5)
Setelah dosa masuk ke
Bumi, manusia dengan
cepat berubah dari
“sangat baik” menjadi
“rusak.”
Generasi I
Kejadian 3:11-13
Generasi ke-2
Kejadian 4:8
Generasi ke-7
Kejadian 4:23
Generasi ke-8-10
Kejadian 6:2,11
Takut menghadapi
TUHAN, tidak percaya,
membenarkan diri
Pembunuhan,
terang-terangan
melawan TUHAN
Poligami, tidak
menghargai
nyawa manusia
Umat TUHAN bergaul
dengan orang berdosa,
kekerasan merajalela
4. NUH: SEORANG YANG BENAR
“Inilah riwayat Nuh: Nuh adalah seorang yang benar
dan tidak bercela di antara orang-orang
sezamannya; dan Nuh itu hidup bergaul dengan
Allah.” (Kejadian 6:9)
Dosa menyebabkan kehancuran dan kematian. Itulah
sebabnya TUHAN membenci dosa. IA ingin
memberantasnya, tetapi IA juga berusaha
menyelamatkan orang-orang berdosa. Itulah inti dari
Perjanjian.
Ketika TUHAN menilai situasi dunia, IA mengamati bahwa
kebanyakan manusia telah mencapai tingkat kejahatan
dan pemberontakan yang sangat tinggi sehingga mereka
tidak lagi mendengar suara ROH KUDUS.
Namun, tidak semuanya hilang. Masih ada sekelompok
kecil orang yang mendengarkan TUHAN dan melayani-
Nya. Nuh adalah salah satunya. Ia adalah seorang yang
benar dan tidak bercela di hadapan TUHAN.
Namunpun demikian, kebenaran
diri Nuh tetap tidak layak untuk
menyelamatkannya dari hukuman
TUHAN. IA menetapkan perjanjian-
Nya dengan Nuh oleh kasih
karunia-Nya (Kejadian 6:8).
5. “Adalah melalui kombinasi iman dan perbuatan Nuh
yang konsisten dunia dihukum. Ia tidak hanya
mengkhotbahkan kebenaran pada waktunya yang
sesuai untuk saat itu, tetapi dia sendiri
menghidupkan setiap khotbahnya. Seandainya ia
tidak pernah mengangkat suaranya untuk
mengamarkan, pekerjaannya, karakter sucinya di
antara yang rusak dan tidak saleh akan menjadi
khotbah yang menghukum bagi orang yang tidak
percaya dan tidak bermoral pada zaman itu. Ia
bertahan dengan kesabaran dan kelembutan seperti
Kristus di bawah penghinaan, celaan, dan ejekan yang
memprovokasi. Suaranya sering terdengar dalam doa
kepada TUHAN memohon kuasa dan pertolongan-Nya
agar dia dapat melakukan semua perintah-Nya.”
E.G.W. (This Day With God, August 14)
6. PERJANJIAN
DENGAN NUH
“Tetapi dengan engkau Aku akan mengadakan perjanjian-Ku, dan
engkau akan masuk ke dalam bahtera itu: engkau bersama-sama
dengan anak-anakmu dan isterimu dan isteri anak-anakmu.”
(Kejadian 6:18)
TUHAN menolong Nuh seperti seseorang melemparkan
pelampung untuk seorang pelaut yang karam. IA
membuat perjanjian dengan Nuh: Jika kamu
mematuhiku, membangun bahtera, dan memasukinya,
maka aku akan menyelamatkan engkau dan keluargamu.
TUHAN rindu melihat orang-orang yang karam karena dosa untuk diselamatkan.
Oleh karena itu IA menawarkan kita Perjanjian-Nya, agar kita dapat masuk ke
dalam bahtera keselamatan, bahtera berupa salib.
Perjanjian ini adalah murni kasih karunia. Adalah inisiatif dari
TUHAN untuk menyelamatkan Nuh (perjanjian-Ku) dan Nuh
tidak melakukan apa pun untuk pantas memperoleh kasih
karunia tersebut. TUHAN juga tidak mendapatkan keuntungan
apa-apa dari perjanjian tersebut. Namun, Nuh akan kehilangan
segalanya jika dia melanggarnya.
7. PERJANJIAN
DENGAN SEMUA
MAKHLUK HIDUP
“Busur-Ku Kutaruh di awan, supaya itu
menjadi tanda perjanjian antara Aku dan
bumi.” (Kejadian 9:13)
Manusia harus menerima beberapa persyaratan untuk menjadi bagian dari Perjanjian
kekal. Kita harus menerima perjanjian TUHAN dengan relah hati.
Namun, perjanjian TUHAN dengan “segala makhluk yang hidup” dalam Kejadian 9:12
berbeda. Perjanjian ini melampaui kemanusiaan, ia mencakup semua makhluk hidup.
Tidak ada syarat untuk menjadi bagian dari perjanjian ini. TUHAN hanya berjanji untuk
tidak mengirimkan Air Bah lagi.
TUHAN mengumumkan janji ini dalam skala besar. Dia
menggunakan hujan (fenomena baru bagi Nuh dan orang
banyak, karena pada saat itu belum pernah turun hujan)
dan pembiasan cahaya untuk menggambar lengkungan
warna-warni yang indah.
Ini adalah perjanjian yang unik dan tidak dapat dipatahkan.
Tandanya akan tetap muncul selama Bumi masih ada .
8. UMAT YANG SISA “Demikianlah dihapuskan Allah segala yang ada, segala yang di
muka bumi, [...] hanya Nuh yang tinggal hidup dan semua yang
bersama-sama dengan dia dalam bahtera itu.” (Kejadian 7:23)
Kata kerja “yang tinggal atau
tetap” erat terkait dengan
konsep “sisa” (sesuatu yang
tersisa) [lihat Ezra 9:8, Yesaya
4:3, Yeremia 42:2, Yehezkiel
14:22; Zakharia 9:7; Roma 11:5].
TUHAN akan kembali menghakimi dunia. Perjanjian-Nya masih
tersedia bagi semua yang mau menerimanya. Masih ada
“kawanan kecil” yang sisa yang setia. Mereka tidak lebih baik
dari yang lain, namun mereka mengasihi TUHAN dan menerima
kasih karunia-Nya. Apakah saudara bagian dari umat sisa ini?
TUHAN menghakimi dunia purba dan menghukum mereka
untuk dibinasakan karena kejahatan mereka. Tapi IA
membuat perjanjian dengan umat yang sisa, dengan
mereka yang mau menerima-Nya dan menjadi “pemberita
kebenaran” Nya (2 Petrus 2:5).
9. “Sekali lagi, sebelum kehancuran besar dunia
oleh api, diberikan masa ujian dan
pencobaan. Manusia diberi kesempatan untuk
menunjukkan apakah mereka akan setia atau
tidak kepada TUHAN […]
Sebagai saksi TUHAN, kita memiliki pekabaran
untuk disampaikan ke seluruh dunia. TUHAN
memiliki banyak anak-anak yang belum
pernah mendengar kebenaran untuk saat ini.
Para hamba-Nya harus memberi mereka
amaran terakhir.” E.G.W. (The Upward Look, March 15)