Pedoman Microteaching dan Wawancara dalam penerimaan CPNS
1. GANGGUAN OTOT RANGKA AKIBAT KERJA
(GOTRAK)
Dosen Pengampu: Ir. Megasari Kurnia, ST., MT.
Departemen Teknik Industri
Matakuliah: Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi
Pertemuan ke-10
3. Capaian Pembelajaran
CPL 1:
P2-Menguasai prinsip dan teknik perancangan sistem terintegrasi dengan pendekatan sistem.
CPMK 3:
Mahasiswa dapat menjelaskan prinsip-prinsip biologi dalam kaitannya dengan ergonomi
SubCPMK 6:
Mampu mengklasifikan faktor-faktor yang menyebabkan ganguan otot
rangka akibat kerja (GOTRAK) beserta cara pencegahannya.
4. Pengantar
Musculoskeletal disorder (MSD) adalah cedera atau kelainan yang bisa mempengaruhi otot,
saraf, tendon, sendi, tulang rawan, dan cakram tulang belakang (CDC).
Gangguan otot rangka akibat kerja (Gotrak) adalah kondisi dimana:
• Lingkungan kerja dan performansi/kinerja kerja memberikan kontribusi yang signifikan terhadap
kondisi tersebut.
• Kondisi ini menjadi lebih buruk atau bertahan lebih lama karena kondisi kerja.
7. Karakteristik pekerjaan yang memiliki
kaitan erat dengan terjadinya
(memperburuk kondisi) GOTRAK:
● Cara kerja
● Desain tempat/stasiun kerja
● Lingkungan fisik kerja
● Psikososial/organisasi
Faktor Resiko
• Postur Statis
• Postur non-netral/tidak alamiah/janggal
• Kerja berulang (repetitive)
• Kerja dengan tenaga besar/berlebih
• Alat kerja/alas kerja keras
9. • UMKM yang memproduksi tralis dan
furnitur (kursi, dsb)
• 20 responden
• Sebagian besar aktivitas produksi dilakukan
saat berdiri atau jongkok, dengan kerja
didominasi oleh lengan.
Hasil Penelitian
65%
45%
35%
35%
Hasil
Punggung bawah Pergelangan tangan
Pergelangan kaki Bahu
Sumber: Andriani, P; Tejamaya, M; Widanarko, B; Putri, A. A. (2021).
Ergonomic assessment in metal-based small industries in Bogor
Regency, Indonesia, 2019. Gaceta Sanitaria, 360–363.
Gejala MSDs berdasarkan Kuesioner NORDIC:
10. Strategi Minimasi Risiko GOTRAK
Pada tahun 2021, Badan
Standardisasi Nasional
menetapkan
SNI 9011:2021
11. SNI 9011:2021
Ruang Lingkup
• Standar ini menetapkan metode identifikasi keluhan Gangguan
Otot Rangka Akibat Kerja (GOTRAK) pada pekerja dan
menentukan tempat kerja yang perlu dievaluasi. Standar ini juga
menentukan metode penilaian dan evaluasi tingkat risiko
ergonomi dengan mengukur kombinasi faktor risiko.
• Menentukan metode penilaian dan evaluasi tingkat risiko
ergonomi dengan mengukur kombinasi faktor risiko:
menggunakan instrumen daftar periksa potensi bahaya
ergonomi.
13. Penjelasan Pengisian Survey GOTRAK
untuk mengidentifikasi
departemen dan pekerjaan dalam
perusahaan dan mendeskripsikan
kewajibannya
14. Penjelasan Pengisian Survei GOTRAK
Informasi tentang
karakteristik pekerja
Indikasi apakah pekerja
merasa pekerjaan yang
dilakukan melelahkan secara
fisik atau mental.
Apakah pekerja pernah mengalami
nyeri yang berhubungan dengan
pekerjaannya. Jika jawabannya
TIDAK, maka pengisian survei selesai
15. Keluhan yang di alami
Jika pada pertanyaan no.10
jawabannya YA, maka dilanjutkan
mengisi peta tubuh yang mengalami
keluhan.
16. Keterangan :
Hijau (1-4) = tingkat risiko rendah
Kuning (6) = tingkat risiko sedang
Merah (8 -16) = tingkat risiko tinggi
Interpretasi Hasil Penilaian
18. 1. Mencari satu jenis pekerjaan yang memiliki resiko bahaya ergonomi, kemudian
lakukan evaluasi desain tempat kerja dan postur kerjanya dengan melakukan
observasi langsung.
2. Mengambil data kuesioner Gangguan Otot Rangka Akibat Kerja (GOTRAK) pada
pekerja tersebut.
Tugas Pertemuan Selanjutnya
Editor's Notes
Muskuloskeletal adalah struktur tubuh yang mendukung anggota badan, leher, dan punggung. Gangguan pada sistem ini disebut sebagai
Musculoskeletal disorder (MSD) adalah cedera atau kelainan yang bisa mempengaruhi otot, saraf, tendon, sendi, tulang rawan, dan cakram tulang belakang (CDC).
Gangguan otot ragngka akibat kerja (WMSD) adalah kondisi dimana: Lingkungan kerja dan kinerja kerja memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kondisi tersebut; dan/atau Kondisi ini menjadi lebih buruk atau bertahan lebih lama karena kondisi kerja
Bahaya dan resiko ergonomi merujuk pada potensi dampak negatif yang dapat timbul akibat ketidaksesuaian antara pekerja, tugas yang diberikan, peralatan, dan lingkungan kerja. Ergonomi merupakan studi tentang bagaimana desain tempat kerja agar sesuai dengan karakteristik fisik dan psikologis manusia/pekerjanya.
Carpal Tunnel Syndrome adalah gangguan nyeri pada tangan dan pergelangan tangan karena mengalami peradangan/membengkak. Disebabkan karena gerakan tangan yang sama berulang-ulang. Orang-orang yang berisiko, termasuk pekerja yang menggunakan komputer, tukang kayu, pemeriksa bahan makanan, pekerja perakitan, pengepakan daging, musisi, dan mekanik.
Lower Back Pain adalah Nyeri punggung bawah yang disebabkan oleh cedera otot (tegang) atau ligamen (keseleo). Penyebab : cara mengangkat beban yang salah, postur tubuh yang buruk.
Tendonitis adalah peradangan yang terjadi pada tendon, yaitu jaringan yang menghubungkan otot dan tulang. Umumnya terjadi pada tendon di bagian bahu, siku, lutut, pergelangan kaki, atau tumit. Tendonitis umumnya disebabkan oleh gerakan yang dilakukan secara berulang-ulang, seperti gerakan melompat yang sering dilakukan atlet basket atau mengayun tangan yang sering dilakukan atlet tenis. Namun, di kasus tertentu, juga dapat terjadi karena cedera akibat mengangkat beban berat.
Bahaya ergonomic pada manual handling yang bisa menyebabkan gangguan otot punggung
Pada penelitian ini juga, disebutkan adanya prevalensi gejala MSDs yang lebih tinggi pada pekerja yang merokok serta berumur lebih dari 30 tahun. Selain pada perokok, pekerja yang mengalami obesitas juga memiliki prevalensi yang lebih tinggi.
Standar ini dilatarbelakangi adanya permenaker no5 tahun 2018 pada pasal 5 ayat 2 (d): pengukuran dan pengendalian lingkungan kerja faktor ergonomic.
Standar ini dilatarbelakangi adanya permenaker no5 tahun 2018 pada pasal 5 ayat 2 (d): pengukuran dan pengendalian lingkungan kerja faktor ergonomic.
Keterangan
Tingkat Keparahan
Tidak ada masalah : tidak ada keluhan dan tidak mengganggu pekerjaan
Tidak nyaman : ada keluhan dan mulai/cenderung mengganggu pekerjaan
Sakit : nyeri yang mengganggu pekerjaan
Sakit parah : sangat nyeri sehingga tidak dapat melakukan pekerjaan
Tingkat Frekuensi
Tidak pernah : tidak pernah terjadi
Terkadang : bisa terjadi 1 - 3 kali dalam 1 tahun
Sering : bisa terjadi 1 - 3 kali dalam 1 bulan
Selalu : terjadi hampir setiap hari
Jika pekerja mengalami keluhan dengan tingkat risiko tinggi (nilai > 8),tanyakan kepada pekerja tersebut bagian mana dari pekerjaannya yang menyebabkan keluhan GOTRAK yang dialami.