Pemanfataan Lahan Sebagai Upaya Pembangunan Masyarakat DesaHabibullah
Tiga kalimat:
1. Artikel ini menganalisis pola pemanfaatan lahan dan sumber daya alam oleh masyarakat di empat desa sekitar Taman Nasional Bukit Duabelas di Kabupaten Batanghari, Jambi.
2. Hasilnya menunjukkan bahwa kebanyakan masyarakat mengembangkan komoditas karet, meskipun ada kendala sosial-ekonomi seperti ketergantungan pada tengkulak dan lemahnya peran KUD
Pemanfataan Lahan Sebagai Upaya Pembangunan Masyarakat DesaHabibullah
Tiga kalimat:
1. Artikel ini menganalisis pola pemanfaatan lahan dan sumber daya alam oleh masyarakat di empat desa sekitar Taman Nasional Bukit Duabelas di Kabupaten Batanghari, Jambi.
2. Hasilnya menunjukkan bahwa kebanyakan masyarakat mengembangkan komoditas karet, meskipun ada kendala sosial-ekonomi seperti ketergantungan pada tengkulak dan lemahnya peran KUD
Makalah ini membahas tentang pengelolaan sumber daya alam yang lestari dan optimal untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. Dibahas pula prinsip-prinsip dan parameter kebijakan pengelolaan sumber daya alam, serta sistem kelembagaan yang terlibat dalam pemanfaatan sumber daya alam di Indonesia.
Ringkasan Pemulihan hutan dengan partisipasi masyarakatSafira Aulia Rusmi
1) Uji coba pemulihan hutan di KHDTK Carita melibatkan masyarakat setempat untuk menanam pohon-pohon kayu dan mengayaikan hutan;
2) Partisipasi masyarakat bertujuan mencegah konflik dan kekerasan serta memberikan peran penting dalam pengelolaan hutan;
3) Pendekatan ini berhasil melibatkan masyarakat sebagai mitra dalam upaya pemulihan dan pelestarian hutan.
Pengelolaan hutan bersama masyarakat merupakan orientasi pembangunan kehutanan dewasa ini. Konsep ini tidak lagi menempatkan masyarakat sekitar hutan sebagai buruh atau penonton praktek pengelolaan hutan, dan bersorak kegirangan ketika melihat logging trucks mengangkut ber-kubik-kubik kayu bulat dari hutan yang tidak jauh dari kebun-kebun mereka. Masyarakat sekitar hutan memang selama ini belum mendapatkan tempat yang adil dalam pengelolaan hutan sistem HPH. Mereka tetap dan semakin miskin karena hutan tidak lagi mampu mensuplai air untuk persawahan mereka. Mereka semakin sulit mendapatkan hewan buruan di hutan yang semakin termarginalkan. Pohon duren yang dulu subur dengan buah yang rimbun, kini semakin langka.
Kita harus mengakui bahwa sejak awal sejarah peradabannya manusia memiliki keterkaitan yang erat dengan sumberdaya hutan. Masyarakat lokal telah sejak lama memahami prinsip bahwa hutan alam klimaks lebih merupakan puncak keseimbangan ekologis daripada mampu menjanjikan produktivitas tinggi bagi kepentingan hidup manusia. Banyak bukti-bukti yang menunjukkan bahwa pemanfaatan hutan dan lahan hutan oleh masyarakat mampu menjawab persoalan lingkungan dan sosial ekonomi masyarakat. Dari waktu ke waktu praktik pemanfaatan hutan dan lahan hutan oleh masyarakat meskipun di bawah tekanan sosial politik yang tidak menguntungkan masih bertahan dan menunjukkan kemampuannya untuk mewujudkan kelestarian sumber daya alam. Misalnya saja, sistem Lembo di Kalimantan Timur, kebun Kemenyan di Tapanuli Utara, Kebun Karet di Jambi, Kebun Damar di Krui, Kebun Hutan Durian di Benawai Agung, Tembawang di Sanggau, Kebun Rotan di Bentian, Hutan Adat di Tenganan, Sistem Dukuh dan Asyura di Kalimantan Selatan dan masih banyak lagi yang lainnya yang kesemuanya itu menunjukkan bahwa rakyat yang hidup di sekitar hutan memiliki pengalaman panjang dan kemampuan yang memadai untuk mengelola hutan.
Dokumen tersebut membahas pendekatan komunitas dalam pembangunan pertanian dengan menggunakan Program Prima Tani sebagai contoh. Program ini dirancang dengan mengacu pada empat aspek yaitu: lokasi program di desa, perencanaan aksi yang dilakukan secara partisipatif, peningkatan kemandirian masyarakat, dan penggunaan sumber daya lokal. Pendekatan ini diharapkan dapat meningkatkan keberhasilan pembangun
Kita baru melakukan pembangunan pertanian. Ribut soal komoditas, ... padi, jagung, sapi. Belum perduli PETANI nya. Tentang Hak-Hak Petani, adakah yang perduli?
Teks tersebut membahas tentang konteks masyarakat nelayan dan budaya pesisir. Masyarakat nelayan hidup dan berkembang di wilayah pesisir yang bergantung pada sumber daya perikanan. Mereka memiliki karakteristik sosial tersendiri seperti sistem nilai dan simbol kebudayaan yang berbeda dengan kelompok masyarakat lain. Teks juga membahas mengenai kearifan lokal dan pendidikan informal yang dimiliki masyarakat n
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pertanian dan pengertian pertanian berkelanjutan. Sistem pertanian dijelaskan sebagai skema yang digunakan untuk melakukan pertanian agar dapat memenuhi kebutuhan manusia secara berkelanjutan. Pertanian berkelanjutan didefinisikan sebagai pengelolaan sumber daya alam untuk usaha pertanian dengan mempertimbangkan aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi guna mem
Tulisan ini membahas kerusakan hutan jati di Kabupaten Muna akibat eksploitasi berlebih. Otonomi daerah yang seharusnya mendorong partisipasi masyarakat malah mengabaikan nilai-nilai lokal dan memicu eksploitasi hutan jati untuk kepentingan ekonomi. Tulisan ini menganalisis dominasi pendekatan rasional-antroposentris dalam pengelolaan hutan dan menyarankan pendekatan yang melibatkan nilai-nilai moral dan kearif
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) PT Perkebunan Nusantara IX Kebun Merbuh berfungsi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Merbuh secara sosial dan ekonomi melalui pinjaman modal usaha kecil, pinjaman lahan, dan bantuan sarana umum. PKBL mendapat respons positif dari masyarakat karena telah meningkatkan pendapatan dan sarana lingkungan mereka.
Kunci sukses kemitraan dalam mendekatkan legitimasi tata kelola hutan eAnto King
1. Kemitraan merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi tantangan pengelolaan hutan berkelanjutan dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan.
2. Kunci keberhasilan kemitraan meliputi perencanaan partisipatif, keterlibatan aktor dan masyarakat, serta motivasi aktor untuk bekerja sama.
3. Pengalaman program kemitraan di berbagai negara menunjukkan pentingnya pemetaan masalah secara terstru
Makalah ini membahas pengelolaan hutan berbasis ekosistem sebagai pendekatan baru untuk pengelolaan hutan Indonesia yang berkelanjutan. Secara sistematis direview konsep kelestarian hutan, evolusi pendekatan kelestarian, dan transisi tutupan hutan seiring pembangunan. Ditinjau pula pencapaian kelestarian hasil kayu Indonesia dan tantangan pengelolaan hutan tropis. Diskusi ini diharapkan memberi masukan untuk kebijakan pengelolaan hutan Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alam dan pertambangan di Indonesia. Terdapat penjelasan mengenai definisi kearifan lokal, contoh-contoh kearifan lokal dalam bidang pertanian dan pertambangan, serta pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan.
essay menjaga tabungan oksigen dengan nirkertasKaitoDExcel
Menjaga bumi untuk generasi masa depan yang lebih baik dengan memberlakukan nirkertas sebagai langkah awal menuju penerapan budaya konservasi di Indonesia baik masa kini maupun masa mendatang
Essay menjaga tabungan oksigen dengan nirkertasKaitoDExcel
Gerakan nirkertas dan konservasi merupakan upaya penting untuk mengurangi konsumsi kertas yang berlebihan dan mencegah deforestasi. Paperless dapat mengurangi biaya administrasi serta mendukung konservasi hutan sebagai paru-paru bumi. Semua pihak perlu berperan dalam menanamkan budaya paperless, misalnya dengan mengurangi pemakaian kertas, mendaur ulang, dan beralih ke teknologi digital.
Makalah ini membahas tentang konservasi kawasan, mencakup definisi konservasi dan bentuk-bentuknya, permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan konservasi, serta cara menanggulangi permasalahan tersebut.
SISTEM PEMANTAUAN DAN PENGAWASAN BERBASIS MASYARAKATSudirman Sultan
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas pentingnya keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan hutan melalui berbagai pendekatan seperti pengembangan masyarakat berbasis sumber daya, pendekatan partisipatif, dan model-model pengelolaan hutan bersama seperti TFA dan CMA.
2) Beberapa format keterlibatan masyarakat dijelaskan seperti sebagai penyedia informasi, pemantau, peneg
Perilaku Masyarakat dalam Pengelolaan Kesehatan Lingkungan Ridho Taqwa
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perilaku masyarakat dalam pengelolaan lingkungan di desa penyangga kawasan hutan lindung Gunung Raya. Parameter yang diamati mencakup penggunaan air bersih, sanitasi, dan pengelolaan limbah. Hasilnya digunakan untuk mengetahui partisipasi masyarakat dalam mempertahankan kualitas lingkungan di kawasan tersebut."
Makalah ini membahas tentang pengelolaan sumber daya alam yang lestari dan optimal untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. Dibahas pula prinsip-prinsip dan parameter kebijakan pengelolaan sumber daya alam, serta sistem kelembagaan yang terlibat dalam pemanfaatan sumber daya alam di Indonesia.
Ringkasan Pemulihan hutan dengan partisipasi masyarakatSafira Aulia Rusmi
1) Uji coba pemulihan hutan di KHDTK Carita melibatkan masyarakat setempat untuk menanam pohon-pohon kayu dan mengayaikan hutan;
2) Partisipasi masyarakat bertujuan mencegah konflik dan kekerasan serta memberikan peran penting dalam pengelolaan hutan;
3) Pendekatan ini berhasil melibatkan masyarakat sebagai mitra dalam upaya pemulihan dan pelestarian hutan.
Pengelolaan hutan bersama masyarakat merupakan orientasi pembangunan kehutanan dewasa ini. Konsep ini tidak lagi menempatkan masyarakat sekitar hutan sebagai buruh atau penonton praktek pengelolaan hutan, dan bersorak kegirangan ketika melihat logging trucks mengangkut ber-kubik-kubik kayu bulat dari hutan yang tidak jauh dari kebun-kebun mereka. Masyarakat sekitar hutan memang selama ini belum mendapatkan tempat yang adil dalam pengelolaan hutan sistem HPH. Mereka tetap dan semakin miskin karena hutan tidak lagi mampu mensuplai air untuk persawahan mereka. Mereka semakin sulit mendapatkan hewan buruan di hutan yang semakin termarginalkan. Pohon duren yang dulu subur dengan buah yang rimbun, kini semakin langka.
Kita harus mengakui bahwa sejak awal sejarah peradabannya manusia memiliki keterkaitan yang erat dengan sumberdaya hutan. Masyarakat lokal telah sejak lama memahami prinsip bahwa hutan alam klimaks lebih merupakan puncak keseimbangan ekologis daripada mampu menjanjikan produktivitas tinggi bagi kepentingan hidup manusia. Banyak bukti-bukti yang menunjukkan bahwa pemanfaatan hutan dan lahan hutan oleh masyarakat mampu menjawab persoalan lingkungan dan sosial ekonomi masyarakat. Dari waktu ke waktu praktik pemanfaatan hutan dan lahan hutan oleh masyarakat meskipun di bawah tekanan sosial politik yang tidak menguntungkan masih bertahan dan menunjukkan kemampuannya untuk mewujudkan kelestarian sumber daya alam. Misalnya saja, sistem Lembo di Kalimantan Timur, kebun Kemenyan di Tapanuli Utara, Kebun Karet di Jambi, Kebun Damar di Krui, Kebun Hutan Durian di Benawai Agung, Tembawang di Sanggau, Kebun Rotan di Bentian, Hutan Adat di Tenganan, Sistem Dukuh dan Asyura di Kalimantan Selatan dan masih banyak lagi yang lainnya yang kesemuanya itu menunjukkan bahwa rakyat yang hidup di sekitar hutan memiliki pengalaman panjang dan kemampuan yang memadai untuk mengelola hutan.
Dokumen tersebut membahas pendekatan komunitas dalam pembangunan pertanian dengan menggunakan Program Prima Tani sebagai contoh. Program ini dirancang dengan mengacu pada empat aspek yaitu: lokasi program di desa, perencanaan aksi yang dilakukan secara partisipatif, peningkatan kemandirian masyarakat, dan penggunaan sumber daya lokal. Pendekatan ini diharapkan dapat meningkatkan keberhasilan pembangun
Kita baru melakukan pembangunan pertanian. Ribut soal komoditas, ... padi, jagung, sapi. Belum perduli PETANI nya. Tentang Hak-Hak Petani, adakah yang perduli?
Teks tersebut membahas tentang konteks masyarakat nelayan dan budaya pesisir. Masyarakat nelayan hidup dan berkembang di wilayah pesisir yang bergantung pada sumber daya perikanan. Mereka memiliki karakteristik sosial tersendiri seperti sistem nilai dan simbol kebudayaan yang berbeda dengan kelompok masyarakat lain. Teks juga membahas mengenai kearifan lokal dan pendidikan informal yang dimiliki masyarakat n
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pertanian dan pengertian pertanian berkelanjutan. Sistem pertanian dijelaskan sebagai skema yang digunakan untuk melakukan pertanian agar dapat memenuhi kebutuhan manusia secara berkelanjutan. Pertanian berkelanjutan didefinisikan sebagai pengelolaan sumber daya alam untuk usaha pertanian dengan mempertimbangkan aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi guna mem
Tulisan ini membahas kerusakan hutan jati di Kabupaten Muna akibat eksploitasi berlebih. Otonomi daerah yang seharusnya mendorong partisipasi masyarakat malah mengabaikan nilai-nilai lokal dan memicu eksploitasi hutan jati untuk kepentingan ekonomi. Tulisan ini menganalisis dominasi pendekatan rasional-antroposentris dalam pengelolaan hutan dan menyarankan pendekatan yang melibatkan nilai-nilai moral dan kearif
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) PT Perkebunan Nusantara IX Kebun Merbuh berfungsi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Merbuh secara sosial dan ekonomi melalui pinjaman modal usaha kecil, pinjaman lahan, dan bantuan sarana umum. PKBL mendapat respons positif dari masyarakat karena telah meningkatkan pendapatan dan sarana lingkungan mereka.
Kunci sukses kemitraan dalam mendekatkan legitimasi tata kelola hutan eAnto King
1. Kemitraan merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi tantangan pengelolaan hutan berkelanjutan dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan.
2. Kunci keberhasilan kemitraan meliputi perencanaan partisipatif, keterlibatan aktor dan masyarakat, serta motivasi aktor untuk bekerja sama.
3. Pengalaman program kemitraan di berbagai negara menunjukkan pentingnya pemetaan masalah secara terstru
Makalah ini membahas pengelolaan hutan berbasis ekosistem sebagai pendekatan baru untuk pengelolaan hutan Indonesia yang berkelanjutan. Secara sistematis direview konsep kelestarian hutan, evolusi pendekatan kelestarian, dan transisi tutupan hutan seiring pembangunan. Ditinjau pula pencapaian kelestarian hasil kayu Indonesia dan tantangan pengelolaan hutan tropis. Diskusi ini diharapkan memberi masukan untuk kebijakan pengelolaan hutan Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alam dan pertambangan di Indonesia. Terdapat penjelasan mengenai definisi kearifan lokal, contoh-contoh kearifan lokal dalam bidang pertanian dan pertambangan, serta pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan.
essay menjaga tabungan oksigen dengan nirkertasKaitoDExcel
Menjaga bumi untuk generasi masa depan yang lebih baik dengan memberlakukan nirkertas sebagai langkah awal menuju penerapan budaya konservasi di Indonesia baik masa kini maupun masa mendatang
Essay menjaga tabungan oksigen dengan nirkertasKaitoDExcel
Gerakan nirkertas dan konservasi merupakan upaya penting untuk mengurangi konsumsi kertas yang berlebihan dan mencegah deforestasi. Paperless dapat mengurangi biaya administrasi serta mendukung konservasi hutan sebagai paru-paru bumi. Semua pihak perlu berperan dalam menanamkan budaya paperless, misalnya dengan mengurangi pemakaian kertas, mendaur ulang, dan beralih ke teknologi digital.
Makalah ini membahas tentang konservasi kawasan, mencakup definisi konservasi dan bentuk-bentuknya, permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan konservasi, serta cara menanggulangi permasalahan tersebut.
SISTEM PEMANTAUAN DAN PENGAWASAN BERBASIS MASYARAKATSudirman Sultan
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas pentingnya keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan hutan melalui berbagai pendekatan seperti pengembangan masyarakat berbasis sumber daya, pendekatan partisipatif, dan model-model pengelolaan hutan bersama seperti TFA dan CMA.
2) Beberapa format keterlibatan masyarakat dijelaskan seperti sebagai penyedia informasi, pemantau, peneg
Perilaku Masyarakat dalam Pengelolaan Kesehatan Lingkungan Ridho Taqwa
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perilaku masyarakat dalam pengelolaan lingkungan di desa penyangga kawasan hutan lindung Gunung Raya. Parameter yang diamati mencakup penggunaan air bersih, sanitasi, dan pengelolaan limbah. Hasilnya digunakan untuk mengetahui partisipasi masyarakat dalam mempertahankan kualitas lingkungan di kawasan tersebut."
Makalah sosisologi pedesaan (lingkungan hidup pedesaan) (1)Haniatur Rohmah
Makalah ini membahas tentang lingkungan hidup pedesaan dan permasalahan-permasalahan yang dihadapi. Lingkungan hidup pedesaan ditandai dengan ikatan sosial yang kuat dan mata pencaharian yang bergantung pada pertanian. Permasalahan utama meliputi rendahnya pendidikan, kurangnya sarana kesehatan dan sosial budaya, serta kesadaran keamanan yang masih minimal.
Analisis mengenai pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat yang membahas dua pendekatan utama yaitu struktural dan non-struktural. Pendekatan struktural meliputi pengembangan aksesibilitas, partisipasi masyarakat, informasi, dan kelembagaan. Pendekatan non-struktural meliputi peningkatan pengetahuan lingkungan, keterampilan, kapasitas, dan motivasi masyarakat. Kedua pendekatan diperlukan untuk me
Pak Dadang dari Direktorat Kemitraan Lingkungan KLHK menyampaikan definisi, peran dan fungsi kader lingkungan. Sebagai kader lingkungan pemula, peserta diberikan contoh-contoh aktivitas kader lingkungan yang telah berjalan untuk menumbuhkan semangat dari para peserta.
Dokumen tersebut membahas tentang peran Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) dalam mendukung program Perhutanan Sosial untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan kelestarian hutan. KPH memiliki peran penting meliputi pembinaan, pendampingan teknis, monitoring, dan mengontrol pelaksanaan berbagai skema Perhutanan Sosial sesuai dengan perencanaan KPH. Namun demikian, terdapat kendala seperti keterbatasan dana
Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan pengelolaan sumber daya alam di Indonesia. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain permasalahan yang terjadi dalam pengelolaan sumber daya seperti deforestasi, kerusakan lingkungan, dan lemahnya penegakan hukum. Dokumen ini juga membahas prinsip-prinsip pengelolaan sumber daya berkelanjutan, orientasi kebijakan, serta aktor dan sistem jejaring yang terlib
Dokumen tersebut merangkum kebijakan pengelolaan lingkungan hidup di Provinsi DIY. Kebijakan ini bertujuan merealisasikan pembangunan berkelanjutan dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan dan memperhatikan generasi masa kini maupun masa depan. Dokumen ini juga menjelaskan visi dan misi pengelolaan lingkungan hidup di Provinsi DIY yang didasarkan pada nilai-nilai budaya lokal.
Este documento parece ser una lista de nombres y direcciones. Contiene más de 200 entradas con los nombres de personas y parejas, seguidos de sus direcciones. Las direcciones incluyen nombres de calles, pueblos y ciudades en Indonesia.
Proposal ini meminta dana sebesar Rp1.750.000 untuk seragam, biaya pendaftaran, dan konsumsi tim sepak bola Garlo FC dalam mengikuti turnamen di Laiworu pada 3 Maret 2017 guna mengembangkan bakat pemuda dan memajukan sepak bola di masyarakat.
Surat pernyataan yang berisi 10 poin pernyataan dari Lilis Fitra Saswati Arsil tentang statusnya yang tidak pernah dihukum, diberhentikan tidak hormat, menjadi calon pegawai, menjadi pengurus partai, terikat kerja, bersedia tidak menikah dan ditempatkan di seluruh Indonesia, serta bersedia mengembalikan biaya seleksi dan pelatihan jika mengundurkan diri.
Surat pernyataan yang ditandatangani oleh Fajar Aswati yang menyatakan bahwa dirinya tidak pernah dihukum, diberhentikan tidak hormat, menjadi calon pegawai negeri, menjadi pengurus partai politik, sedang terikat kontrak kerja, bersedia tidak menikah selama 6 bulan, ditempatkan di seluruh Indonesia, mengembalikan biaya seleksi jika mengundurkan diri, dan mengganti biaya enam kali lipat jika mengundurkan
This document contains reports from midwives at the Paramata Raha Midwifery Academy in Muna Regency on their targets for antenatal care, infant care, postnatal care, and family planning in 2017. The reports provide the midwife's name, student ID number, and academic institution for each of their assigned targets.
Dokumen tersebut membahas tentang makromolekul yang terdiri dari berbagai jenis seperti karbohidrat, lipid, dan protein. Karbohidrat dibagi menjadi monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Lipid terdiri dari lemak, fosfolipid, dan steroid. Sedangkan protein tersusun atas kombinasi asam amino yang dihubungkan oleh ikatan peptida. Ketiga makromolekul ini memainkan peran penting dalam struktur dan metabolisme sel.
Pemimpin perlu memahami karakteristik karyawan sesuai teori X, Y, dan Z McGregor. Teori X mengasumsikan karyawan malas, teori Y mengasumsikan karyawan akan bekerja keras jika kondisinya tepat, teori Z menekankan partisipasi karyawan. Pemimpin harus mengembangkan kompetensi karyawan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Membangun budaya kepemimpinan penting agar kaderisasi terj
Tes akhir semester mata pelajaran Seni Budaya di SMK Kelautan dan Perikanan Raha meliputi berbagai aspek seni seperti seni rupa, musik, tari, dan drama. Soal-soalnya mencakup pengetahuan tentang sejarah seni, tokoh-tokoh seniman, unsur-unsur karya seni, dan fungsi seni dalam kehidupan. Ujian ini dimaksudkan untuk menilai pemahaman siswa terhadap berbagai aspek seni.
1. Karsinoma tulang adalah pertumbuhan sel ganas abnormal pada tulang dan jaringan terkaitnya.
2. Penyebabnya belum jelas tetapi kemungkinan termasuk genetik, radiasi, bahan kimia, dan trauma.
3. Gejalanya berupa nyeri tulang, bengkak, dan fraktur patologis yang dapat menyebar ke organ lain.
Undangan sosialisasi program tanaman jagung kuning kecamatan Lasalepa yang akan diselenggarakan pada tanggal 7 Maret 2017 pukul 09.00 di Balai Pertemuan Desa Labone. Kehadiran para tokoh masyarakat, tokoh agama, kelompok tani, dan aparat desa sangat diharapkan.
Partisipasi masyarakat terhadap pelestarian hutan produksi pana pana di desa kabupaten muna
1. 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hutan merupakan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia,karena hutan
memberikan sumber kehiupan.Hutan yang memiliki fungsi ekologis,ekonomi dan social
harus terus mendapat perubahan kebijakan dalam rangka menciptakan kesejahteraan
masyarakat secara utuh dan hutan terus lestari.
Hutan hanya dipandang sebagai sesuatu sumber ekonomi bagi penghasil devisa
Negara dan kurang memandang hutan sebagai fungsi social.Negara memperoleh devisa
yang sangat besar dari pembangunan kehutanan,namun ironisnya pendapat yang besar
tidak dibarengi dengan pemerataan pembangunan khususnya belum menyentuh masyarakat
sekitar hutan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang dapat dikemukakan pada latar belakang maka dapat
dirumuskan sebagai berikut :
1. Sejauh mana tingkat partisipasi masyarakat terhadap pelestarian kawasan hutan
produksi pana-pana di desa Kabupaten muna.
2. Sejauh mana hubungan antara factor social ekonomi masyarakat dengan tingkat
partisipasi masyarakat terhadap pelestarian kawasan hutan produksi pana-pana
didesa Kabupaten muna.
1.3 Tujuan
Tujuan yang ingin di capai dalam penelitian ini yaitu :
1. Untuk mengetahui tingkat partisipasi masyarakat terhadap pelestarian kawasan
hutan produksi pana-pana didesa Kabupaten muna.
2. Untuk mengetahui hubungan antara factor social ekonomi masyarakat dengan
tingkat partisipasi masyarakat terhadap pelestarian kawasan hutan produksi pana-
pana didesa Kabupaten muna.
2. 2
1.4 Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Sebagai sumber informasi bagi masyarakat khususnya yang berada didesa tentang
partisipasi masyarakat terhadap pelesatarian hutan dan sebagai acuan pemerintah
dalam mengeluarkan kebijakan diwilaya hutan.
2. Sebagai bahan masukan dan pembandingan bagi penelitian selanjutnya yang ingin
melakukan penelitian yang relevan dengan penelitian ini terutama yang
berhubungan dengan hutan produksi didesa Kabupaten muna.
1.5 Ruang Lingkup
Masyarakat memiliki karakteristik yang berbeda beda baik dari segi social ekonomi
maupaun psikologisnya.Keadaan demikian itu akan mempengaruhi tingkat partisipasi dalam
system social ekonomi tersebut.
Variabel yang diteliti pada penelitian ini adalah factor social ekonomi yang meliputi
umur,tingkat pendidikan,jumlah anggota keluarga,mata pencaharian,frekuensi mengikuti
penyuluhan,persepsi masyarakat tentang fungsi hutan lindung,dan tingkat partisipasi
masyarakat terhadap pelestarian hutan,meliputi yaitu :
Ketelibatan menjaga mata air,keterlibatan mencegah penebangan liar,keterlibatan
masyarakat dalam penanaman.
3. 3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Konsep Partisipasi
Partisipasi dapat diartikan sebagai suatu tindakan ataupuan perilaku dihasilkan oleh
seseorang yang menempati suatu posisi dalam suatu system social.Defenisi lain dari
partisipasi adalah kerja sama antara rakyat dan pemerintah dalam
merencankan,melaksanakan,melestarikan dan mengemban hasil pembangunan.Karena
partisipasi merupakan suatu kerja,maka dalam defenisi ini tidak diasumsikan bahwa
subsistem disubordinaskan oleh suprasistem adalah suatu yang pasif dalam suatu system
pembangunan.Subsistem dalam konteks partisipasi ini diasumsikan mempunyai aspirasi,nilai
budaya yang perlu diakomodasikan dalam proses perencanaan dan pelaksanaan suatu
program pembangunan.
Dibumi ini pada umumnya subur dan mengandung kekayaan alam yang luar
biasa.Kekayaan alam tersebut berupa hutan,tanah,air yang sangat bermanfaat bagi
kehidupan manusia.Hutan dalam kehidupan petani memegang peran penting bagi
masyarakat karena hutan merupakan suatu kesatuan ekosistem yang berupa hamparan
lahan berisi sumberdaya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam
lingkungannya,yang satu dengan yang lainnya tidak dapat dipisahkan.
Hutan merupakan sumberdaya yang banyak dikelola oleh manusia untuk berbagai
pemenuhan hidupnya.Hutan diharapkan akan dapat memenuhi kebetuhan hidup manusia
baik dimasa kini maupun dimasa yang akan dating.hutan adalah suatu asosiasi tumbuhan
dimana pohon-pohon atau bertumbuhan berkayu lainnya secara predominan menempati
wilaya yang luas dan keberdayaan cukup rapat sedemikian hingga mampu menciptakan
iklim yang berbeda beda dengan diluarnya.
2.2 Konsep Pelestarian Hutan
Pelestarian hutan yang dilakukan manusia memberi konsribusi yang tidak sedikit
bagi kerusakannya.Penanggapan serius atas masyarakat sekitar hutan yang hidupnya sangat
tergantung pada apa yang disediakan oleh hutan haruslah dilakukan perlu dicarikan pola
4. 4
hubungan yang harmonis antara masyarakat sekitar hutan dengan lingkungan hutan
sebagai tempat hidupnya.Kata lain dari manfaat ekonomi secara terus menerus adalah
terciptanya kelestarian,sedangkan kelestarian akan tercapai bila terjadi keseimbangan antara
pemanfaatan secara ekonomi dengan panjangan kondisi lingkungan yang menunjukan
hutan bertumbuh sebagai penukar pemanfaat ekonomi yang dipetik.
Kondisi social ekonomi masyarakat sekitar hutan tentu tidak brbeda dengan factor-
faktor yang mempengaruhi kondisi social ekonomi masyarakat lainnya.Kondisi social
ekonomi masyarakat adalah umur,tingkat pendidikan,kesehatan,tingkat
oendapatan,pengalaman,volume kegiatan dan jenis usaha.
Pemanfaat hutan yang dilakukan manusia memberi konsribusi yang tidak sedikit
bagi kerusakannya.Penanganan serius atas masyarakat sekitar hutan yang hidupnya sangat
tergantung pada apa yang disediakan oleh hutan haruslah dilakukan.perlu dicarikan pola
hubungan yang harmonis antara masyarakat sekitar hutan dengan lingkungan hutan
sebagai tempat hidupnya.Pola hubungan saling ketergantungan antara manusia dan hutan
dalam suatu interaksi system kehidupan adalah keniscayaan.Hutan di daerah ini mendapat
beban demikian lama dan berat sebagai penggerak perekonomian.
Hutan akan tetap lestari sepanjang manusia memahami bedasar pemikiran dan
pengalamannya yang membuktikan bahwa hutan mampu memberikan manfaat secara
ekonomi bagi siapa saja yang berkaitan dengannya,secara terus menerus.Kata lain dari
manfaat ekonomi secara terus menerus adalah tercapainya kelestarian,sedangkan kelestarian
akan tercapai bila terjadi keseimbangan antara pemanfaat secara ekonomi dengan
penjagaan kondisi lingkungan yang memungkinkan hutan bertumbuh sebagai penukar
manfaat ekonomi yang dipetik.
2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat partisipasi
a.Umur
Umur merupakan factor penting yang mempengaruhi sikap petani untuk
produktivitas usaha tani.Bahwa umur yang merupakan factor dalam diri manusia,sangat
berkaitan dengan keinginan dalam berhubungan dengan orang lain.Umur yang muda lebih
5. 5
efektif mencari pengalaman-pengalaman yang berharga dari semua petani,dan lebih giat
dalam berusaha untuk meningkatkan produktivitas usaha taninya.
b.Tingkat Pendidikan
Pendidikan adalah proses penggunaan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok
orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan
perhatian.Pendidkan formal adalah segenap bentuk pendidkan atau pelatihan yang
diberikan secara terorganisasi dan berjenjang baik yang bersifat umum maupun yang
bersifat khusus.
Pendidikan merupakan salah satu factor yang menentukan seseorang dalam
memperoleh atau mendapatkan pengetahuan,pendidikan juga menggambarkan tingkat
kemampuan dan derajat ilmu pengetahuan ilmu yang dimiliki seseorang.Pendidikan pada
umumnya mempengaruhi cara berfikir masyarakat,pendidikan yang lebih tinggi
menyebabkan masyarakat yang lebih dinamis.Pengetahuan dan pendidikan juga
berpengaruh terhadap sikap dan kesediaan mental sesorang.
c.Pengalaman Melestarikan Hutan
Pengalaman melestarikan hutan merupakan salah satu factor yang juga mempengaruhi
aktipitas petani dalam melestarikan hutan, dimana cita cita peteni berdasarkan pengalaman yg
baik mengenai cara bercocok tanam yang baik dan menguntungkan akan mampengaruhi
terlaksananya pembangunan pertanian itu sendiri. Masyarakat yang lebih berpengalaman
cenderung berhati hati dalam mengabil tindakan , sehingga teknologi yang di anjurkan tidak
akan di terima secara spontan, sebaliknya masyarakat yang berpengalaman sedikit umumnya
lebih tanggap terhadap suatu inofasi baru yang di tawarkan.
d.Jumlah anggota keluarga
Anggota keluarga merufakan sumber daya manusia yang di miliki oleh masyarakat,
utamanya yang termaksud golongan produktif, anggota keluarga yang di luar tanggungan
produktif secara ekonomis di miliki sebagai beban produktifitas karna merufakan konsumen
langsung. Dalam kegiatannya sebagai kepala keluarga, masyarakat secara aktif berupaya
memenuhi segala kebutuhan konsumsi anggota keluarganya.
6. 6
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Popilasi Dan Sampel
Menurut Arikunto Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian sedangkan sampel
adalah sebagian atau wakil dari anggota populasi yang menjadi obyek penelitian.Populasi
dalam penelitian ini adalah masyarakat yang bermukim di sekitar hutan yang
melaksanakan kegiatan pelestarian hutan di desa Kabupaten muna.
3.2 prosedur Penelitian
Data dalam penelitian ini ada dua yakni data primer dan sekunder,Data primer
merupakan data yang diperoleh langsung dari sasaran / individu sedangkan data sekunder
merupakan data yang diperoleh dari badan-badan daerah,instasi terkait,pemerintah setempat
yang berupa catatan,buku-buku laporan table-tabel atau diagram tentang wilaya penelitian.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1.Observasi yaitu data dikumpulkan melalui pengalaman langsung terhadap objek
penelitian dilapangan.
2.wawancara yaitu data yang diperoleh dari hasil wawancara langsung dengan objek
penelitian untuk mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan dengan menggunakan
kuesioner yang telah disiapkan.
3.Pencatatan yaitu mengumpulkan data-data dengan mencatat data yang sudah tersedia
dikantor-kantor atau instasi terkait yang ada hubungannya dengan penelitian ini.
3.4 Analisis Data
Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini ditabulasi kemudian dianalisis secara
kualitatif.Untuk menggolongkan tinggi,sedang dengan rendahnya tingkat partisipasi
masyarakat terhadap pelestarian hutan.
7. 7
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Tingkat Partisipasi Masyarakat Terhadap Pelestarian Hutan
Tingkat partisipasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sejauh mana
ketelibatan masyarakat dalam melibatkan diri untuk ikut melestarikan hutan mulai,dari
keterlibatan menjaga tata air,keterlibatan mencegah pembangunan liar dan keterlibatan
masyarakat dalam penanaman.
Cara mengetahui tingkat partisipasi masyarakat terhadap pelestarian hutan yaitu
dengan cara penghitung jawaban rata-rata total responden dan kemudian ditotalkan
keseluruhan nilai yang diperoleh dari jawaban 30 orang responden memulai
kuesioner.Selanjutnya dengan mengunakan rumus,dapat diklasifikasikan tingkat partisipasi
masyarakat terhadap pelestarian hutan lindung untuk mengetahui
tinggi,sedang,rendah.Tingkat partisipasi masyarakat yaitu apabila nilai responden sama atau
hampir sama dengan nilai rata-rata,sedangkan apabila nilai responden sama atau hampir
sama dengan nilai rata-rata,sedangkan dikatakan rendah apabila nilai skor yang diperoleh
berada dibawah nilai rata-rata.
Partisipasi responden dalam menjaga tata air yaitu keterlibatan dalam menjaga
ketersediaan air bersih umtuk kebutuhan sekitar.Berdasarkan hasil tingkat partisipasi
masyarakat dalam menjaga tata air terhadap pelestarian hutan produksi pana-pana.Dan
partisipasi responden dalam mencegah penebangan liar yaitu keterlibatan responden dalam
memberantas penebangan liar yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Ketika terjadi penebangan kayu secara liar,masyarakat sekitar kawasan hutan
produksi pana-pana,menghubungi petugas dinas pertanian dan kehutanan,dan kemudian
bersama-sama melakukan patrol didaerah yang diduga menjadi kosentrasi para pencuri
kayu,Dari hasil wawancara yang dilakukan,bahwa para penebang liar bukanlah masyarakat
yang berdomisili disekitar kawasan hutan produksi pana-pana,melainkan masyarakat yang
berbeda diluar kawasan hutan.
8. 8
Kerusakan hutan yang timbul dari illegal loggin antara lain,budaya dan
lingkunga,tanah longsor,erosi musnahnya sumber genetic berupa flora dan fauna dan dapat
mengakibatkan perubahan iklim mikro serta menurunnya kualitas hutan.Untuk itu perlu
adanya kerja sama dari keseluruh stakeholdres baik pemerintah maupun masyarakat yang
berada disekitar hutan.Partisipasi responden dalam penanaman yaitu keterlibatan responden
dalam melakukan penanaman dikawasan hutan.Berdasarkan hasil tingkat partisipasi
masyarakat dalam penanaman terhadap pelestarian hutan.
Kegiatan ini menggambarkan bahwa masyarakat paham tentang pentingnya
melestarikan hutan.Kegiatan ini biasanya berupa program,baik dari pemerintah maupun
lembaga swadaya yang tenaga kerja lapangannya berasal dari masyarakat sekitar kawasan
produksi pana-pana,masyarakat melakukan penanaman pada tanaman-tanaman kehutanan
seperti jati,mahoni,sengon,jati putih,kayu kuku,dan biti pada kawasan hutan lindung.
Bahwa penanaman pohon atau penghijauan dikawasan hutan maupun diluar
kawasan hutan bertujuan untuk mempertahankan dan memulihkan kembali kondisi hutan,
sehingga fungsi hutan sebagai penyimpanan persediaan air,sebagai paru-paru
bumi,penyubur tanah,penguat tanah dari ancaman erosi,mencegah terjadinya banjir,dan
penyeimbang ekosistem alam dapat dipertahankan dan ditingkatkan.
Tingkat kegiatan masyarakat dalam pelestarian hutan berada dalam kategori tinggi
mulai dari keterlibatan masyarakat dalam menjaga tata air,mencegah penebangan liar,dan
keterlibatan masyarakat dalam penanaman.Hal ini menggambarkan bahwa tingginya
partisipasi masyarakat dalam pelestarian hutan disebabkan karena masyarakat telah
memahami pentingnya menjaga dan memelihara sumber daya alam yang berada dihutan
lindung,selain itu tidak terlepas dari kerja sama yang baik dengan pemerintah,LSM,dalam
memberikan informasi dan pemahaman tentang pelestarian hutan.
9. 9
4.2 Hubungan Antara Kondisi Sosial Ekonomi Dengan Tingkat Partisipasi
Masyarakat Terhadap Pelestarian Hutan Di Desa Kabupaten Muna.
Hubungan kondisi social ekonomi meliputi umur,tingkat pendidikan,jumlah anggota
keluarga,mata pencaharian,frekuensi dan mengikuti penyuluhan tentang fungi hutan,dengan
tingkat partisipasi masyarakat terhadap pelestarian kawasan hutan,dianalisis dengan
menggunakan statistic non parametik yaitu uji chi square,dengan hasil peneliti
Menujukan bahwa kondisi social ekonomi responden yang meliputi umur,tingkat
pendidikan,mata pencaharian dan frekuensi mengikuti penyuluhan tentang fungsi
hutan,berhubungan dengan tingkat partisipasi masyarakat terhadap pelestarian
hutan,sedangkan jumlah anggota keluarga tidak berhubungan nyata dengan tingkat
partisipasi masyarakat terhadap pelestarin hutan.
Berdasarkan hasil analisis chi square variable umur dengan tingkat partisipasi
masyarakat terhadap pelestarian hutan diperoleh nilai x2 hitung (23,304) lebih besar dari
x2 hitung(5,991) pada taraf kepercayaan 95% yang berarti umur memiliki hubungan yang
nyata terhadap pelestarian hutan produksi pana-pana.Hal ini dikarenakan bahwa
perbedaan umur responden menimbulkan perbedaan pula pada tingkat partisipasi dalam
pelestarian hutan,dimana masyarakat yang berumur produktif cenderung lebih cepat
berpartisipasi dalam pelestarian hutan,karena memiliki kemampuan fisik yang lebih baik
disbanding dengan masyarakat yang kurang produktif lebih lambat dalam berpartisipasi
terhadap pelestarian hutan.
Disebabkan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka tingkat
partisipasi hutan akan semakin tinggi,disisi lain responden yang memiliki tingkat
pendidikan yang tingi akan cenderung lebih mudah dalam penerima
informasi dan memiliki pola pikir yang lebih rasional sehingga memungkinkan responden
memiliki tingkat partisipasi yang lebih baik dibandingkan dengan responden yang
memiliki tingkat pendidikan yang lebih rendah.
10. 10
Berdasarkan hasil uji anggota keluarga berhubungan yang tidak nyata dengan
tingkat partisipasi masyarakat terhadap pelestarian hutan lindung.Hal ini desebabkan oleh
jumlah anggota keluarga yang besar belum tentu membuat masyarakat bisa tergolong aktif
berpartisipasi terhadap pelestarian hutan,dan sebaliknya masyarakat yang memiliki jumlah
anggota keluarga yang kecil juga belum tentu tidak berpartisipasi dalam kegiatan
pelestarian hutan.Karena terkadang masyarakat yang memiliki tanggungan keluarga
tergolong kecil tetap berpartisipasi dalam kegiatan pelestarian hutan.
Pada tarap kepercayaan 95%,yang berarti frekuensi mengikuti penyuluhan
berhubungan nyata dengan tingkat partisipasi terhadap pelestarian hutan.Hal ini disebabkan
oleh responden yang sering mengikuti kegiatan penyuluhan,pengetahuan dan informs
tentang pelestarian hutan semakin tinggi dan membuat masyarakat selalu ingin
menerapkan dilapangan,seain itu dikarenakan pula oleh rasa ingin tahu yang cukup
tinggi,tentang pengelolahan dan pelestarian hutan.
11. 11
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan uraoan dari hasil dan pembahasan pada penelitian maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
1. Tingkat partisipasi masyarakat terhadap pelestarian hutan produksi pana-pana yang
meliputi menjaga tata air,mencega penebangan liar,serta penanaman berada pada
kategori tingkat partisipasi tinggi.
2. Kondisi social ekonomi responden yang memiliki hubungan nyata dengan tingkat
partisipasi masyarakat adalah umur,tingkat pendidikan,mata pencaharian,dan
frekuensi mengikuti penyuluhan.sedangkan jumlah anggota keluarga memiliki
hubungan yang tidak nyata dengan tingkat partisipasi masyarakat terhadap
pelestarian kawasan hutan produksi pana-pana.
5.2 SARAN
Dari hasil penelitian yang dilakukan saran yang penulis dapat sampaikan adalah :
1. Partisipasi terhadap pelestarian hutan perlu ditingkatkan dengan melibatkan
seluruh stekholder baik pemerintah,swsta dan masyarakat agar hutan tidak
mengalami keseluruhan yang terus menerus.
2. Perlu dilakuakan penyuluhan secara intensif kepada masyarakat,khususnya yang
berada disekitar hutan,agar selelu menjaga dan melestarikan kawasan hutan.
3. Smoga penelitian ini bisa menjadi panduan bagi peneliti lain yang ingin
mengetahui tentang tingkat partisipasi masyarakat terhadap pelestarian hutan.
12. 12
DAFTAR PURTAKA
Anantanyu, S.1997.Analis kebutuhan Pasar dan Respon Masyarakat Sekitar Hutan
Terhadap Perhutanan Sosial.IPB.Bogor.
Anonim.2001.Kamus Besar Bahasa Indonesia.Balai Pustaka.Jakarta.
Arif, Arifin.1994. Hutan : Hakikat Dan Pengaruhnya Terhadap Lingkungan.Jakarta.
Yayasan Obor Indonesia.
Arikunto, S.1999.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.Rineka Cipta.Jakarta.
Badan Pusat Statistik. 2000 .Sulawesi Tenggara Dalam Angka.BPS SULTRA.Kendari.
Departemen Kehutanan Repoblik Indonesia. 1999 .Undang-Undang Repoblik Indonesia
Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan.Departemen Kehutanan.Jakarta.
Hamundu, M. 1997.Penyuluhan Dan Komunikasi Pertanian.Warna Indonesia.Jakarta.
13. 13
PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PELESTARIAN HUTAN
PRODUKSI PANA-PANA DI DESA KABUPATEN MUNA
OLEH :
NURNELA
( PSW.B.2014.IB.0016)
YAYASAN PENDIDIKAN SOWITE AKADEMIK KEBIDANAN PARAMATA
RAHA KABUPATEN MUNA
2014 / 2015
14. 14
KATA PENGANTAR
Assalamu Alaikum wr.wb
Segala puji bagi allah SWT yang tiada penghitung maupun yang mampu
mencangkup bilangan nikmat karunia-Nya.Tiada pikiran sejauh manapun yang mampu
mencapai-Nya.Ungkapan Puji tersebut sebagai pengiring terselesainya tugas penelitian.
Penulis Menyadari sepenuhnya bahwa dalam menuntut ilmu diperlukan bantuan
berbagai pihak.Oleh karena itu perkenankanlah mengh,,sehingga penulis sangat
mehanturkan terima kasih yang tulus kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan penelitian ini.
Dalam penulisan ini,penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan dan
ketidak sempurnaan,Sehingga penulis sangat mengharapkan saran beserta kritikan dari
pembaca yang sifatnya membangun.
Akhir kata penulis berharap semoga penelitian ini dapat bermanfaat dari kita
semua terutama bagi diri pribadi penulis,Amin
Raha, Desember 2014
Penulis
i
15. 15
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
- Latar Belakang
- Rumusan Masalah
- Tujuan
- Manfaat
- Ruang Lingkup
BAB II : KAJIAN PUSTAKA
- Konsep Partisipasi
- Konsep Pelestarian Hutan
- Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat partisipasi
BAB III : METODE PENELITIAN
- Populasi Dan Sampel
- Langkah-Langkah Prosedur Penelitian
- Teknik dan Alat Pengumpulan Data
- Metode Analisis Data
BAB IV : PEMBAHASAN
BAB V : PENUTUP
- Kesimpulan
- Saran
DAFTAR PUSTAKA
ii