2. A. Status Bimbingan dan Konseling di SD
• Kegiatan bimbingan dan konseling di SD merupakan
salah satu komponen dalam standar prestasi kerja
guru.
• Kegiatan bimbingan dan konseling wajib
dilaksanakan oleh guru kelas terhadap semua
siswa di kelas yang menjadi tanggung jawabnya.
3. B. Pola Pokok Kegiatan BK di
SD
• Pada dasarnya adalah BK pola 17 dengan
penyesuaian terhadap tingkat
perkembangan siswa dan kondisi SD.
• Rincian empat bidang bimbingan dan
konseling di sekolah dasar disesuaikan
dengan tugas-tugas perkembangan anak-
anak tingkat sekolah dasar dan tujun
sekolah dasar.
4. Lanjutan …• Pelaksanaan jenis-jenis layanan dan
kegiatan pendukung bimbingan dan
konseling di sekolah dasar disesuaikan
(tentang materi atau cara-caranya)
dengan tingkat perkembangan dan
kemampuan siswa sekolah dasar.
– Kelas I dan kelas II:
• Layanan orientasi dan informasi
• Layanan penempatan/penyaluran
• Layanan pembelajaran
– Kelas III dan kelas IV:
• Layanan orientasi dan informasi
• Layanan penempatan/penyaluran
• Layanan pembelajaran
– Kelas V dan kelas VI:
• Layanan orientasi dan
informasi
• Layanan
penempatan/penyaluran
• Layanan pembelajaran
• Layanan konseling
perorangan
• Layanan bimbingan
kelompok
• Layanan konseling
kelompok
5. C. Bimbingan dan Konseling pola 17
Dilaksanakan dengan pola yang jelas:
• Pengertian, tujuan, fungsi, prinsip dan asas-
asasnya.
• Bidang bimbingan: bimbingan pribadi, sosial,
belajar dan karier.
• Jenis layanan: layanan orientasi, informasi,
penempatan/penyaluran, pembelajaran,
konseling perorangan, bimbingan kelompok, dan
konseling kelompok.
• Kegiatan pendukung: instrumentasi, himpunan
data, konferensi kasus, kunjungan rumah, dan
alih tangan kasus. Unsur-unsur di tersebut
membentuk apa yang kemudian disebut “BK pola
17”.
6. D. Kegiatan Layanan Bimbingan Konseling
• Layanan bimbingan hendaknya disesuaikan dengan tujuan dan
sasaran layanan bimbingan, serta karakteristik tujuan dan
perkembangan peserta didik. Layanan bimbingan di sekolah untuk
satuan pendidikan di SD/MI adalah sebagai berikut:
– Untuk kelas I-III
• Bimbingan pribadi-sosial
• Bimbingan belajar
• Bimbingan karier
• Bimbingan penggunaan waktu luang
– Untuk kelas tinggi IV-VI
• Bimbingan Pribadi-Sosial
• Bimbingan belajar
• Bmbingan karier
• Bimbingan waktu luang
7. E. Cara dan Teknik Pelaksanaan Bimbingan Konseling
Cara yang ditempuh antara lain:
• Cara klasikal, yaitu untuk melayani siswa yang sama
kebutuhannya tanpa perlu pemisahan.
• Cara kelompok, yaitu untuk melayani siswa yang sama
kebutuhannya, namun sesuai untuk sebagian siswa, misalnya
karena perbedaan jenis kelamin, agama, usia, dan sebagainya.
• Dengan cara alih tangan, yaitu meminta bantuan pihak lain yang
dipandang lebih berwewenang, misalnya dokter, psikolog, guru
mata pelajaran, ulama, pendeta, dan sebagainya.
Beberapa teknik yang dapat digunakan antara lain:
Konseling
Wawancara
Diskusi kelompok
Simulasi
Bermain peran permainan
Konsultasi
Kunjungan rumah
Kegiatan individual atau kelompok
Demonstrasi
Ceramah
Karya tulis
Nara sumber
Pustaka dan sebagainya
8. F. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Bimbingan Konseling
Waktu
• Terjadwal seperti jam pelajaran. Cara ini digunakan untuk
memberikan bimbingan yang dibutuhkan oleh semua siswa
secara klasikal atau kelompok. Misalnya ditetapkan
seminggu sekali atau dua minggu sekali.
• Terjadwal sendiri secara individual. Biasanya digunakan
untuk membimbing siswa tertentu yang membutuhkan
perhatian khusus. Cara ini dikoordinasikan dengan baik
bersama guru mata pelajaran apabila akan mengambil waktu
belajar.
• Mengambil waktu diluar jam belajar tetapi pada hari-hari
sekolah. Ini harus sesuai dengan kesepakatan antara guru
pembimbing dengan siswa, misalnya waktu belajar.
Tempat
• Kegiatan layanan bimbingan memerlukan pengaturan secara
baik dan tepat. Dapat dilakukan di ruang yang disiapkan
secara khusus untuk keperluan itu atau dilaksanakan di kelas,
perpustakaan, laboratorium atau tempat lain yang memenuhi
9. G. Penilaian Bimbingan
Konseling• Ada dua cara kegiatan penilaian program bimbingan, yaitu:
– Penilaian proses
– Penilaian hasil
• Agar layanan bimbingan dapat terlaksana secara efektif,
maka kegiatannya memerlukan pengaturan tertentu baik
terjadwal maupun tidak terjadwal. Dalam keseluruhan
kegiatan layanan penilaian diperlukan untuk memperoleh
informasi timbal balik terhadap keefektifan layanan
bimbingan yang telah dilaksanakan.