SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
Download to read offline
Optimasi Penjadwalan Mata Kuliah Dengan
Algoritma Genetika
Andysah Putera Utama Siahaan
Universitas Pembangunan Pancabudi
Jl. Gatot Subroto Km. 4,5, Medan, Sumatra Utara, Indonesia
andiesiahaan@gmail.com
Abstrak — Penyusunan mata kuliah pada Fakultas Ilmu
Komputer Universitas Sumatra Utara pada umumnya
dilakukan dengan cara manual. Metode ini memiliki
keterbatasan sehingga sering menyebabkan terjadinya
tabrakan jadwal. Pada penjadwalan kuliah dan
praktikum sering terjadi tabrakan jadwal terhadap dosen
yang mengajar, tabrakan jadwal pada kelas dan
mahasiswa, tabrakan waktu kuliah kuliah dengan waktu
praktikum, alokasi penggunaan ruangan yang tidak
optimal. Metode algoritma genetika merupakam
algoritma pencarian heuristik yang didasarkan atas
mekanisme dari seleksi alam yang lebih dikenal dengan
proses evolusi biologis. Algoritma genetika digunakan
untuk mendapatkan jadwal yang optimal yang terdiri dari
proses inisialisasi populasi, evaluasi fitness, seleksi,
crossover dan mutasi. Data yang digunakan meliputi data
pengajar, data mata kuliah, data ruangan dan data waktu
yang diperoleh dari database Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Sumatera Utara. Data tersebut terlebih
dahulu melalui tahapan proses dari algoritma genetika
untuk mendapatkan hasil yang optimal Hasil dari
penelitian ini berupa jadwal mata kuliah yang sudah
dioptimasi sehingga tidak ada terjadi kesalahan dan
kesenjangan.
Keywords — Algoritma, Genetika, Penjadwalan
I. PENDAHULUAN
Proses belajar mengajar sudah menjadi rutinitas yang
selalu dilakukan oleh pihak universitas untuk melaksanakan
aktifitas sehari-sehari. Dalam proses belajar mengajar akan
melibatkan mata kuliah yang akan diberikan kepada
mahasiswa yang turut serta di dalamnya. Jumlah mata kuliah
yang dibeban kan pada tiap semester tidaklah sedikit,
disamping ada mata kuliah wajib dan juga ada mata kuliah
pilihan. Penyusunan mata kuliah ini menjadi masalah klasik
yang sampai saat ini selalu menjadi dilema terhadap fakultas
khususnya kepada kaprodi. Dalam pengaturan jadwal kuliah
pihak fakultas sering menemui kendala, sehingga hasil akhir
dari penyusunan tersebut selalu mengalami ketidaksesuaian
dengan harapan yang ingin dicapai.
Pada saat ini pihak fakultas hanya mengandalkan
kekuatan perhitungan manual dalam penyusunan jadwal mata
kuliah, sehingga masih ada terjadi kesalahan dan kejanggalan
pada hasil akhir laporan jadwal kuliah per semesternya.
Kesalahan yang diperoleh seperti jadwal yang saling tabrakan
untuk tiap dosen, ruang yang tidak optimal, dosen yang
berhalangan hadir kerena jadwal yang tidak sesuai, mahasiswa
yang masuk kelas yang berbeda pada waktu yang sama dan
lain sebagainya. Sementara kejanggalan yang diperoleh
seperti tidak seragamnya jumlah kelas yang dibebankan
fakultas terhadap tiap-tiap dosen, ada dosen yang
mendapatkan jumlah jam mengajar yang berlebih dan ada juga
yang mendapatkan jumlah jam mengajar yang sangat sedikit.
Jika hal ini terus berlanjut akan berdampak negatif bagi
fakultas dan dosen. Pada pihak fakultas, ini akan
mengakibatkan tidak terorganisirnya sistem perkuliahan dan
akan menghambat proses belajar mengajar sementara pada
pihak dosen, ini akan menciptakan kesenjangan sosial karena
pemberian jumlah jam mengajar tidak adil dan merata. Jika
hal ini berlangsung cukup lama akan mengakibatkan
penurunan kualitas proses belajar mengajar pada fakultas
tersebut dan hal ini secara otomatis berhubungan dengan
masalah finansial yang ingin dicapai oleh pihak fakultas. Pada
saat ini dimana semua sistem sudah beralih ke sistem
komputer, sudah saatnya permasalahan klasik ini diselesaikan
dengan menggunakan ilmu komputer, sehingga tidak ada lagi
atau akan mengurangi permasalahan penyusunan mata kuliah
pada fakultas. Metode genetika adalah salah satu cara untuk
mengatasi masalah penyusunan mata kuliah. Metode ini dapat
dilakukan untuk menghasilkan jadwal mata kuliah yang
optimal. Penerapan metode ini akan mengurangi beban kerja
dari fakultas untuk meyusun para mahasiswanya terlebih-lebih
jika mahasiswa yang dimiliki oleh fakultas berjumlah besar.
Dari segi finansial, metode ini berperan penting untuk
menghemat waktu dan biaya yang dikeluarkan fakultas untuk
menyusun laporan jadwal mata kuliah. Algoritma genetika
bekerja dengan metode heuristik yang didasarkan atas
mekanisme dari seleksi alam yang dikenal dengan proses
evolusi biologis. Algoritma ini mampu menghasilkan hasil
yang optimal dengan waktu cepat dan mempunyai ruang
solusi yang sangat besar.
Dari permasalahan yang dipaparkan di atas, penulis
mencoba membantu menyelesaikan permasalahan klasik
menggunakan algoritma. Diharapkan dengan diterapkan
metode ini akan diperoleh penjadwalan yang optimal yaitu
selarasnya hubungan antara fakultas, mata kuliah, dosen,
mahasiswa dan ruang belajar sehingga proses belajar
mengajar dapat berlangsung dengan sebagaimana mestinya.
II. TEORI
Penjadwalan adalah proses penyusunan menentukan
jadwal yang tepat terhadap tugas yang diberikan untuk
mencapai keadilan dan keselarasan. Penjadwalan mata kuliah
adalah proses penyusunan waktu dan ruangan kepada
sejumlah kuliah, tutorial, dan kegiatan akademik sejenis,
dengan memperhatikan sejumlah aturan yang berhubungan
dengan kapasitas dan lokasi dari ruangan yang tersedia, waktu
bebas yang diperlukan dan sejumlah aturan lain yang
berkaitan dengan toleransi untuk dosen, dan hubungan
antarmata kuliah khusus.
A. Algoritma Genetika
Pendekatan yang diambil oleh algoritma genetika adalah
dengan menggabungkan secara acak berbagai pilihan solusi
terbaik didalam suatu populasi untuk mendapatkan individu
baru (offspring) yaitu pada suatu kondisi yang me-
maksimalkan kecocokan yang disebut fitness. Algoritma
genetika adalah algoritma pencarian heuristik yang didasarkan
atas mekanisme evolusi biologis
Algoritma genetika sangat tepat digunakan untuk
menyelesaikan permasalahan optimasi yang kompleks.
Didalam algoritma genetika, solusi permasalahan
direpresentasikan ke dalam bentuk kromosom. Tiga aspek
penting untuk penggunaan algoritma genetika yaitu :
1. Fungsi fitness.
2. Implementasi representasi genetik berupa kromosom.
3. Implementasi operasi genetik berupa operator
crossover dan mutasi.
B. Struktur Umum Algoritma Genetika
Secara umum struktur dari suatu algoritma genetika dapat
didefenisikan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Mulai
Proses algoritma genetika dimulai dengan
membangun populasi random sebanyak n kromosom
(sesuai dengan masalahnya).
2. Populasi Awal
Populasi awal ini dibangkitkan secara random
sehingga didapatkan solusi awal. Populasi itu sendiri
terdiri atas sejumlah kromosom yang
merepresentasikan solusi yang diinginkan.
3. Evaluasi fitness
Pada setiap generasi kromosom-kromosom akan
dievaluasi berdasarkan tingkat keberhasilan nilai
solusinya terhadap masalah yang ingin diselesaikan
dengan menggunakan evaluasi fitness. Proses
evaluasi fitness adalah melakukan evaluasi setiap
fitness f(x) dari setiap kromosom x pada populasi.
4. Pembentukan Generasi Baru
Proses ini dilakukan secara berulang sehingga
didapatkan jumlah kromosom yang cukup untuk
membentuk generasi baru (offspring) dimana
generasi baru merupakan representasi dari solusi
baru.
5. Seleksi
Untuk memilih kromosom yang akan tetap
dipertahankan untuk generasi selanjutnya maka
dilakukan proses seleksi. Proses seleksi dilakukan
dengan memilih 2 kromosom parent dari populasi
berdasarkan fitnessnya (semakin besar fitnessnya,
maka semakin besar kemungkinannya untuk terpilih).
6. Crossover
Proses selanjutnya melakukan perkawinan silang
sesuai dengan besarnya kemungkinan perkawinan
silang, orang tua (parent) yang terpilih disilangkan
untuk membentuk anak (offspring). Jika tidak ada
crossover, maka anak merupakan salinan dari orang
tuanya. Jumlah kromosom dalam populasi yang
mengalami perkawinan silang (crossover) ditentukan
oleh parameter yang disebut dengan probabilitas
perkawinan silang (crossover probability, Pc).
7. Mutasi
Proses mutasi dilakukan sesuai dengan besarnya
kemungkinan mutasi yang telah ditentukan, anak
dimutasi pada setiap lokus (posisi pada kromosom).
Jumlah gen dalam populasi yang mengalami mutasi
ditentukan oleh parameter yang disebut dengan
probabilitas mutasi (mutation probability, Pm).
Setelah beberapa generasi akan dihasilkan,
kromosom-kromosom yang nilai gennya konvergen
ke suatu nilai tertentu merupakan solusi optimum
yang dihasilkan oleh algoritma genetika terhadap
permasalahan yang ingin diselesaikan.
8. Memenuhi syarat regenerasi
Apabila generasi baru memenuhi syarat regenerasi,
maka proses akan selesai. Namun, apabila generasi
baru tidak memenuhi syarat regenerasi, maka proses
akan kembali ke evaluasi fitness.
C. Komponen Algoritma Genetika
Secara umum sebuah penerapan Algoritma genetika akan
melalui siklus sederhana yang terdiri dari 4 langkah, yaitu :
1. Membangun sebuah populasi yang terdiri dari
beberapa string.
2. Evaluasi masing-masing string (fitness value).
3. Proses seleksi agar didapat string yang terbaik.
4. Manipulasi genetika untuk menciptakan populasi
baru dari string.
III. METODE PENELITIAN
Agar suatu jadwal dapat dibuat dengan benar, ada
beberapa aturan penjadwalan harus diperhatikan. Faktor-
faktor yang berpengaruh dalam penyusunan jadwal antara
lain:
1. Dosen
Seorang dosen tidak dapat mengajar beberapa mata
kuliah pada jam yang sama. Selain itu, seorang dosen
terkadang hanya dapat mengajar pada jam-jam dan
hari-hari tertentu saja, sehingga perlu untuk
mengetahui jadwal khusus yang tidak dapat diganggu
mata kuliah yang lain.
2. Ruang
Mengingat jumlah ruang yang dimiliki terbatas,
maka perlu diperhatikan ruang yang tersedia agar
tidak menggangu jalannya perkuliahan. Jadwal harus
hanya menempati ruang yang ada.
3. Waktu
Waktu merupakan batasan waktu perkuliahan per
mata kuliah dan ada jam tertentu dimana kuliah
dibatasi pada jam tertentu seperti pada hari Jum’at
jadwal mulai pukul 08.00 sampai pukul 12.10 dan
dimulai kembali pada pukul 13.50.
4. Mata Kuliah
Mengingat setiap mata kuliah memiliki semester
mata kuliah itu diajarkan, maka perlu adanya aturan
yang membatasi penjadwalan mata kuliah, agar
mata-kuliah itu sesuai dengan aturan-aturan
penjadwalan.
A. Tahapan Algoritma Genetika
Proses genetika yang dilakukan pada tahapan penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1. Mengambil data yang dibutuhkan Algoritma
Genetika.
2. Memilih kromosom untuk dilakukan crossover dan
mutasi, setelah itu hasilnya dimasukkan ke dalam
populasi.
3. Membuat jadwal setiap data kromosom baru dengan
menggunakan proses seleksi sebelumnya.
4. Menyeleksi nilai fitness, dan jika fitness belum
didapat maka proses akan diulang kembali.
5. Mengambil kromosom dengan nilai fitness terbaik
sebagai solusi terbaik dan menjadikannya sebagai
jadwal yang telah tersusun.
Hal-hal yang dilakukan pada proses inisialisasi Algoritma
Genetika adalah:
1. Membuat daftar tabel data yang digunakan.
2. Melakukan setting paramater Algoritma Genetika
dari database.
3. Mendata matakuliah yang ditawarkan dari database
sebagai data kromosom.
4. Membentuk kromosom sebagai populasi awal untuk
penentuan fitness.
B. Tahapan Penjadwalan
Model Algoritma Genetika yang akan digunakan untuk
melakukan optimasi adalah sebagai berikut:
1. Seleksi.
Pada seleksi, dilakukan penilaian atas nilai fitness.
Akibatnya, fitness yang memiliki kualitas kromosom
terbaik memiliki kesempatan pada generasi
berikutnya. Seleksi yang digunakan adalah seleksi
roulette wheel. Dalam pelaksanaan seleksi ini perlu
dipertimbangkan jumlah populasi agar populasi tidak
terlalu banyak dan memakan waktu yang lama, dan
populasi juga tidak terlalu sedikit yang akan
mengakibatkan kemiripan kromosom.
2. Crossover.
Crossover yang digunakan adalah penyilangan satu
titik dengan permutasi. Pemilihan kromosom
ditentukan oleh probabilitas. Banyak gen yang
ditukar tergantuk pada penentuan parameter awal.
Dalam melakukan crossover, setiap dua kromosom
akan menghasilkan dua offspring yang baru sebagai
gen terbaik.
3. Mutasi.
Mutasi dilakukan setelah operasi crossover selesai.
Teknik mutasi ini dilakukan dengan menukar gen
secara random. Dalam proses ini perlu diperhatikan
tingkat mutasi dan tingkat probabilitas terjadi mutasi.
Jika mutasi terlalu besar kemungkinan hilangnya
kromoson terbaik. Tetapi, jika mutasi terlalu sedikit,
kromosom akan lama untuk menemukan solusi yang
optimal.
4. Penentuan Fitness.
Penentuan fitness pada dasarnya adalah pemberian
nilai tersendiri yang menentukan tercapai tidaknya
suatu proses algoritma genetika Apa yang dilakukan
proses ini adalah proses pembuatan jadwal sesuai
kromosom yang dipilih dengan memprosesnya
dengan menghitung seberapa dekat dengan nilai
fitness.
IV. IMPLEMENTASI
Setelah menyelesaikan metode penelitian, maka tahap
selanjutnya adalah tahap implementasi dan pengujian sistem.
Implementasi dan pengujian pada bagian ini dikerjakan sesuai
dengan perancangan data sebelumnya. Untuk mengetahui
apakah implementasi perangkat lunak tersebut berhasil atau
tidak, maka pengujian sistem sangatlah penting untuk
dilakukan.
A. Hasil Pengujian
Berikut ini contoh penentuan jadwal mata kuliah dengan
parameter masukan sebagai berikut:
Populasi = 20
Generasi = 30
Probabilitas = 0.8
Mutasi = 0.5
Elitisme = 0.0
Gambar 4.1 – Inisialiasi Pengujian Penjadwalan
Setelah program dijalankan, proses algoritma genetika
berlangsung dan akan selesai dengan waktu tertentu dan
berikut hasil dari pengujian program.
Gambar 4.2 – Pengujian Tidak Memperoleh Hasil
Pada gambar 4.2 algoritma genetika tidak membuahkan hasil,
mengingat bilangan yang digunakan pada algoritma genetika
adalah bilangan acak dan pada pengujian berikutnya akan
dicoba mengganti parameter masukan sebagai berikut:
Populasi = 35
Generasi = 25
Probabilitas = 0.7
Mutasi = 0.5
Elitisme = 0.0
Gambar 4.3 – Hasil Penjadwalan Yang Diperoleh
Seperti yang dilihat di atas, algoritma genetika
menemukan solusi pada generasi ke 13 individu ke 15.
Dengan mengganti parameter masukan, hasil algoritma
genetika akan bervariasi sehingga penjadwalan akan tercapai.
Dikarenakan algoritma genetika menggunakan bilangan
random, bukan berarti generasi dan populasi yang besar akan
lebih menghasilkan solusi, tetapi jika populasi dan generasi
bernilai besar, kemungkinan untuk regenerasi akan lebih
tercapai untuk mendapatkan kromosom yang lebih baik pada
generasi berikutnya.
V. KESIMPULAN
Algoritma Genetika adalah algoritma yang baik untuk
menentukan hasil optimal dari suatu masalah terutama untuk
penyelesaian kasus penjadwalan mata kuliah. Memang
algoritma ini bukan algoritma yang paling baik, akan tetapi
pada algoritma ini, untuk mencapai hasil yang diinginkan
mempunyai nilai optimum yang baik. Untuk mendapatkan
hasil yang optimal, algoritma genetika mempunyai beberapa
parameter yang harus divariasikan satu sama lainnya sehingga
hasil yang diperoleh akan tercapai. Dengan penerapan metode
ini pada penjadwalan, tidak akan terjadi lagi kesalahan dan
kesenjangan antara dosen, mahasiswa dan pihak fakultas.
REFERENSI
Bambrick, L., Lecture Timetabling Using Genetic Algorithms. Thesis.
Departement of Electrical and Computer Engineering: The University of
Queensland, 1997.
Gen, M. dan Cheng, R, Genetic Algorithms and Engineering Design.
Newyork: Jhon Wiley & Sons, Inc., 1997.
Goldberg, D. E., Genetic Algorithms in Search, Optimization and
Machine Learning. Canada: Addison-Wesley Publishing, 1989.
Lee, H.S.C., Timetabling Highly Constrained System Via Genetic
Algorithm. Department of Mathematics.2 College of Science,University
of the Philippines. Diliman. Quezon City, 2000.
Sivanandam, S. N. dan Deepa S. N., Introduction to Genetic Algorithms.
New York: Springer-Verlag Berlin Heidelberg, 2008.

More Related Content

What's hot

2010 1-00485-mtif cover
2010 1-00485-mtif cover2010 1-00485-mtif cover
2010 1-00485-mtif cover
Va Kim Hyun
 
0 ki & kd otomotif klas x september 2013
0 ki & kd otomotif klas x  september 20130 ki & kd otomotif klas x  september 2013
0 ki & kd otomotif klas x september 2013
Max Rottie
 
Kelas 10 smk_pekerjaan_dasar_teknik_otomotif_1
Kelas 10 smk_pekerjaan_dasar_teknik_otomotif_1Kelas 10 smk_pekerjaan_dasar_teknik_otomotif_1
Kelas 10 smk_pekerjaan_dasar_teknik_otomotif_1
Hendra Cipta
 
PELAKSANAAN PROGRAM PELATIHAN HQS SENIOR TECHNICIAN'S
PELAKSANAAN PROGRAM PELATIHAN HQS SENIOR TECHNICIAN'SPELAKSANAAN PROGRAM PELATIHAN HQS SENIOR TECHNICIAN'S
PELAKSANAAN PROGRAM PELATIHAN HQS SENIOR TECHNICIAN'S
Angga Adi
 
Squid free bsd-unmuh-skripsi
Squid free bsd-unmuh-skripsiSquid free bsd-unmuh-skripsi
Squid free bsd-unmuh-skripsi
Arfan Semangat
 
Teknik perawatan dan perbaikan otomotif - Ototronik SMK
Teknik perawatan dan perbaikan otomotif - Ototronik SMKTeknik perawatan dan perbaikan otomotif - Ototronik SMK
Teknik perawatan dan perbaikan otomotif - Ototronik SMK
Kukuh Adhi Rumekso
 
Teknologi dasar otomotif
Teknologi dasar otomotifTeknologi dasar otomotif
Teknologi dasar otomotif
IdHil FeVer
 
Teknologi dasar otomotif hariyanto
Teknologi dasar otomotif hariyantoTeknologi dasar otomotif hariyanto
Teknologi dasar otomotif hariyanto
Churotip 72
 
Pekerjaan teknik dasar otomotif
Pekerjaan teknik dasar otomotifPekerjaan teknik dasar otomotif
Pekerjaan teknik dasar otomotif
Churotip 72
 
Teknik dasar-listrik-otomotif
Teknik dasar-listrik-otomotifTeknik dasar-listrik-otomotif
Teknik dasar-listrik-otomotif
R Kyant
 

What's hot (19)

2010 1-00485-mtif cover
2010 1-00485-mtif cover2010 1-00485-mtif cover
2010 1-00485-mtif cover
 
Laporan akhir perancangan aplikasi satua bali berbasis android
Laporan akhir perancangan aplikasi satua bali berbasis androidLaporan akhir perancangan aplikasi satua bali berbasis android
Laporan akhir perancangan aplikasi satua bali berbasis android
 
Analisis sistem informasi akademik online
Analisis sistem informasi akademik onlineAnalisis sistem informasi akademik online
Analisis sistem informasi akademik online
 
0 ki & kd otomotif klas x september 2013
0 ki & kd otomotif klas x  september 20130 ki & kd otomotif klas x  september 2013
0 ki & kd otomotif klas x september 2013
 
Qr scan
Qr scanQr scan
Qr scan
 
5109100118 undergraduate thesis
5109100118 undergraduate thesis5109100118 undergraduate thesis
5109100118 undergraduate thesis
 
Kelas 10 smk_pekerjaan_dasar_teknik_otomotif_1
Kelas 10 smk_pekerjaan_dasar_teknik_otomotif_1Kelas 10 smk_pekerjaan_dasar_teknik_otomotif_1
Kelas 10 smk_pekerjaan_dasar_teknik_otomotif_1
 
bab 1 - 3.docx
bab 1 - 3.docxbab 1 - 3.docx
bab 1 - 3.docx
 
PELAKSANAAN PROGRAM PELATIHAN HQS SENIOR TECHNICIAN'S
PELAKSANAAN PROGRAM PELATIHAN HQS SENIOR TECHNICIAN'SPELAKSANAAN PROGRAM PELATIHAN HQS SENIOR TECHNICIAN'S
PELAKSANAAN PROGRAM PELATIHAN HQS SENIOR TECHNICIAN'S
 
Squid free bsd-unmuh-skripsi
Squid free bsd-unmuh-skripsiSquid free bsd-unmuh-skripsi
Squid free bsd-unmuh-skripsi
 
Teknik perawatan dan perbaikan otomotif - Ototronik SMK
Teknik perawatan dan perbaikan otomotif - Ototronik SMKTeknik perawatan dan perbaikan otomotif - Ototronik SMK
Teknik perawatan dan perbaikan otomotif - Ototronik SMK
 
Teknologi dasar otomotif
Teknologi dasar otomotifTeknologi dasar otomotif
Teknologi dasar otomotif
 
Network
NetworkNetwork
Network
 
Teknologi dasar otomotif hariyanto
Teknologi dasar otomotif hariyantoTeknologi dasar otomotif hariyanto
Teknologi dasar otomotif hariyanto
 
Pekerjaan teknik dasar otomotif
Pekerjaan teknik dasar otomotifPekerjaan teknik dasar otomotif
Pekerjaan teknik dasar otomotif
 
Pemeliharaan mesin-sepeda-motor-xi-1
Pemeliharaan mesin-sepeda-motor-xi-1Pemeliharaan mesin-sepeda-motor-xi-1
Pemeliharaan mesin-sepeda-motor-xi-1
 
Teknik dasar-listrik-otomotif
Teknik dasar-listrik-otomotifTeknik dasar-listrik-otomotif
Teknik dasar-listrik-otomotif
 
PENGARUH TATA LETAK TERHADAP PERAMBATAN NYALA API BERBASIS METODE FDS (FIRE ...
PENGARUH TATA LETAK TERHADAP PERAMBATAN NYALA API  BERBASIS METODE FDS (FIRE ...PENGARUH TATA LETAK TERHADAP PERAMBATAN NYALA API  BERBASIS METODE FDS (FIRE ...
PENGARUH TATA LETAK TERHADAP PERAMBATAN NYALA API BERBASIS METODE FDS (FIRE ...
 
Peningkatan Penguasaan Belajar Keterampilan
Peningkatan Penguasaan Belajar KeterampilanPeningkatan Penguasaan Belajar Keterampilan
Peningkatan Penguasaan Belajar Keterampilan
 

Viewers also liked

Presentasi tgs baru
Presentasi tgs baruPresentasi tgs baru
Presentasi tgs baru
Ari Jayati
 
Konsep proses dan penjadwalan
Konsep proses dan penjadwalanKonsep proses dan penjadwalan
Konsep proses dan penjadwalan
Dickdick Maulana
 
CharterValue Storyboard 01.7 041902
CharterValue Storyboard 01.7 041902CharterValue Storyboard 01.7 041902
CharterValue Storyboard 01.7 041902
Terri Shearer
 

Viewers also liked (15)

Presentasi tgs baru
Presentasi tgs baruPresentasi tgs baru
Presentasi tgs baru
 
penjadwalan proses
penjadwalan prosespenjadwalan proses
penjadwalan proses
 
Konsep proses dan penjadwalan
Konsep proses dan penjadwalanKonsep proses dan penjadwalan
Konsep proses dan penjadwalan
 
Penjadwalan proses
Penjadwalan prosesPenjadwalan proses
Penjadwalan proses
 
Scheduling - Penjadwalan Sistem Operasi
Scheduling - Penjadwalan Sistem OperasiScheduling - Penjadwalan Sistem Operasi
Scheduling - Penjadwalan Sistem Operasi
 
Cum sa iti cresti vanzarile prin Drop Shipping - Radu Vilceanu, Founder & CEO...
Cum sa iti cresti vanzarile prin Drop Shipping - Radu Vilceanu, Founder & CEO...Cum sa iti cresti vanzarile prin Drop Shipping - Radu Vilceanu, Founder & CEO...
Cum sa iti cresti vanzarile prin Drop Shipping - Radu Vilceanu, Founder & CEO...
 
5 lp 1ºbim
5 lp 1ºbim5 lp 1ºbim
5 lp 1ºbim
 
CharterValue Storyboard 01.7 041902
CharterValue Storyboard 01.7 041902CharterValue Storyboard 01.7 041902
CharterValue Storyboard 01.7 041902
 
Bases del comportamiento social
Bases del comportamiento socialBases del comportamiento social
Bases del comportamiento social
 
Penjadwalan dan perhitungan kinerja cpu
Penjadwalan  dan perhitungan kinerja cpuPenjadwalan  dan perhitungan kinerja cpu
Penjadwalan dan perhitungan kinerja cpu
 
Web engineering notes unit 5
Web engineering notes unit 5Web engineering notes unit 5
Web engineering notes unit 5
 
Satuan acara pembelajaran tanda bahaya kehamilan vera
Satuan acara pembelajaran tanda bahaya kehamilan veraSatuan acara pembelajaran tanda bahaya kehamilan vera
Satuan acara pembelajaran tanda bahaya kehamilan vera
 
UX Case Study
UX Case StudyUX Case Study
UX Case Study
 
Motivation others
Motivation othersMotivation others
Motivation others
 
Treating obesity with vibroacoustic therapy and visualization written by av...
Treating obesity with vibroacoustic therapy and visualization   written by av...Treating obesity with vibroacoustic therapy and visualization   written by av...
Treating obesity with vibroacoustic therapy and visualization written by av...
 

Similar to Optimasi Penjadwalan Mata Kuliah Dengan Algoritma Genetika Pada Fakultas Ilmu Komputer Universitas Pembangunan Panca Budi

System penjadwalan guru_dengan_menggunakan_vb_bab_i (1)
System penjadwalan guru_dengan_menggunakan_vb_bab_i (1)System penjadwalan guru_dengan_menggunakan_vb_bab_i (1)
System penjadwalan guru_dengan_menggunakan_vb_bab_i (1)
sudartomic
 
Studi kasus sibo
Studi kasus siboStudi kasus sibo
Studi kasus sibo
Ainul Yaqin
 
Ulasan jurnal kpr5063
Ulasan jurnal kpr5063Ulasan jurnal kpr5063
Ulasan jurnal kpr5063
iedadyna
 
Teaching lab report writing through inquiry a green chemistry stoichiometry ...
Teaching lab report writing through inquiry  a green chemistry stoichiometry ...Teaching lab report writing through inquiry  a green chemistry stoichiometry ...
Teaching lab report writing through inquiry a green chemistry stoichiometry ...
Linda Rosita
 
Jbptunikosmppp gdl-deririyadi-31623-14-presenta-
Jbptunikosmppp gdl-deririyadi-31623-14-presenta-Jbptunikosmppp gdl-deririyadi-31623-14-presenta-
Jbptunikosmppp gdl-deririyadi-31623-14-presenta-
Fuad Ahyari
 

Similar to Optimasi Penjadwalan Mata Kuliah Dengan Algoritma Genetika Pada Fakultas Ilmu Komputer Universitas Pembangunan Panca Budi (20)

Jurnal Bahasa Indonesia
Jurnal Bahasa IndonesiaJurnal Bahasa Indonesia
Jurnal Bahasa Indonesia
 
System penjadwalan guru_dengan_menggunakan_vb_bab_i (1)
System penjadwalan guru_dengan_menggunakan_vb_bab_i (1)System penjadwalan guru_dengan_menggunakan_vb_bab_i (1)
System penjadwalan guru_dengan_menggunakan_vb_bab_i (1)
 
Tugas Besar RPL.docx
Tugas Besar RPL.docxTugas Besar RPL.docx
Tugas Besar RPL.docx
 
Studi kasus sibo
Studi kasus siboStudi kasus sibo
Studi kasus sibo
 
661 article text-817-1-10-20180207
661 article text-817-1-10-20180207661 article text-817-1-10-20180207
661 article text-817-1-10-20180207
 
data mining fuzzy c-means
data mining fuzzy c-meansdata mining fuzzy c-means
data mining fuzzy c-means
 
contoh Jurnal Matematika
contoh Jurnal Matematikacontoh Jurnal Matematika
contoh Jurnal Matematika
 
Ulasan jurnal kpr5063
Ulasan jurnal kpr5063Ulasan jurnal kpr5063
Ulasan jurnal kpr5063
 
45-89-1-SM.pdf
45-89-1-SM.pdf45-89-1-SM.pdf
45-89-1-SM.pdf
 
Teaching lab report writing through inquiry a green chemistry stoichiometry ...
Teaching lab report writing through inquiry  a green chemistry stoichiometry ...Teaching lab report writing through inquiry  a green chemistry stoichiometry ...
Teaching lab report writing through inquiry a green chemistry stoichiometry ...
 
Kontrak Perkuliahan Matematika Ekonomi.pptx
Kontrak Perkuliahan Matematika Ekonomi.pptxKontrak Perkuliahan Matematika Ekonomi.pptx
Kontrak Perkuliahan Matematika Ekonomi.pptx
 
1112500846 Saiful Rahman-( Kelompok )
1112500846 Saiful Rahman-( Kelompok )1112500846 Saiful Rahman-( Kelompok )
1112500846 Saiful Rahman-( Kelompok )
 
Penjelasan tentang sistem infromasi akademik
Penjelasan tentang sistem infromasi akademikPenjelasan tentang sistem infromasi akademik
Penjelasan tentang sistem infromasi akademik
 
Jbptunikosmppp gdl-deririyadi-31623-14-presenta-
Jbptunikosmppp gdl-deririyadi-31623-14-presenta-Jbptunikosmppp gdl-deririyadi-31623-14-presenta-
Jbptunikosmppp gdl-deririyadi-31623-14-presenta-
 
Penilaian pembelajaran ktsp
Penilaian pembelajaran ktspPenilaian pembelajaran ktsp
Penilaian pembelajaran ktsp
 
Model pencapaian konsep
Model pencapaian konsepModel pencapaian konsep
Model pencapaian konsep
 
Proposal ta bakat dan minat
Proposal ta bakat dan minatProposal ta bakat dan minat
Proposal ta bakat dan minat
 
01.-Desain-Eksperimen-Pengantar.pdf
01.-Desain-Eksperimen-Pengantar.pdf01.-Desain-Eksperimen-Pengantar.pdf
01.-Desain-Eksperimen-Pengantar.pdf
 
Desain ptk
Desain ptkDesain ptk
Desain ptk
 
Bab i1
Bab i1Bab i1
Bab i1
 

More from Universitas Pembangunan Panca Budi

Violations of Cybercrime and the Strength of Jurisdiction in Indonesia
Violations of Cybercrime and the Strength of Jurisdiction in IndonesiaViolations of Cybercrime and the Strength of Jurisdiction in Indonesia
Violations of Cybercrime and the Strength of Jurisdiction in Indonesia
Universitas Pembangunan Panca Budi
 
Marketing Strategy through Markov Optimization to Predict Sales on Specific P...
Marketing Strategy through Markov Optimization to Predict Sales on Specific P...Marketing Strategy through Markov Optimization to Predict Sales on Specific P...
Marketing Strategy through Markov Optimization to Predict Sales on Specific P...
Universitas Pembangunan Panca Budi
 

More from Universitas Pembangunan Panca Budi (20)

Application of Data Encryption Standard and Lempel-Ziv-Welch Algorithm for Fi...
Application of Data Encryption Standard and Lempel-Ziv-Welch Algorithm for Fi...Application of Data Encryption Standard and Lempel-Ziv-Welch Algorithm for Fi...
Application of Data Encryption Standard and Lempel-Ziv-Welch Algorithm for Fi...
 
An Implementation of a Filter Design Passive LC in Reduce a Current Harmonisa
An Implementation of a Filter Design Passive LC in Reduce a Current Harmonisa An Implementation of a Filter Design Passive LC in Reduce a Current Harmonisa
An Implementation of a Filter Design Passive LC in Reduce a Current Harmonisa
 
Simultaneous Response of Dividend Policy and Value of Indonesia Manufacturing...
Simultaneous Response of Dividend Policy and Value of Indonesia Manufacturing...Simultaneous Response of Dividend Policy and Value of Indonesia Manufacturing...
Simultaneous Response of Dividend Policy and Value of Indonesia Manufacturing...
 
Insecure Whatsapp Chat History, Data Storage and Proposed Security
Insecure Whatsapp Chat History, Data Storage and Proposed SecurityInsecure Whatsapp Chat History, Data Storage and Proposed Security
Insecure Whatsapp Chat History, Data Storage and Proposed Security
 
Online Shoppers Acceptance: An Exploratory Study
Online Shoppers Acceptance: An Exploratory StudyOnline Shoppers Acceptance: An Exploratory Study
Online Shoppers Acceptance: An Exploratory Study
 
Prim and Genetic Algorithms Performance in Determining Optimum Route on Graph
Prim and Genetic Algorithms Performance in Determining Optimum Route on GraphPrim and Genetic Algorithms Performance in Determining Optimum Route on Graph
Prim and Genetic Algorithms Performance in Determining Optimum Route on Graph
 
Multi-Attribute Decision Making with VIKOR Method for Any Purpose Decision
Multi-Attribute Decision Making with VIKOR Method for Any Purpose DecisionMulti-Attribute Decision Making with VIKOR Method for Any Purpose Decision
Multi-Attribute Decision Making with VIKOR Method for Any Purpose Decision
 
Mobile Application Detection of Road Damage using Canny Algorithm
Mobile Application Detection of Road Damage using Canny AlgorithmMobile Application Detection of Road Damage using Canny Algorithm
Mobile Application Detection of Road Damage using Canny Algorithm
 
Super-Encryption Cryptography with IDEA and WAKE Algorithm
Super-Encryption Cryptography with IDEA and WAKE AlgorithmSuper-Encryption Cryptography with IDEA and WAKE Algorithm
Super-Encryption Cryptography with IDEA and WAKE Algorithm
 
Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution as Decision Su...
Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution as Decision Su...Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution as Decision Su...
Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution as Decision Su...
 
Prototype Application Multimedia Learning for Teaching Basic English
Prototype Application Multimedia Learning for Teaching Basic EnglishPrototype Application Multimedia Learning for Teaching Basic English
Prototype Application Multimedia Learning for Teaching Basic English
 
TOPSIS Method Application for Decision Support System in Internal Control for...
TOPSIS Method Application for Decision Support System in Internal Control for...TOPSIS Method Application for Decision Support System in Internal Control for...
TOPSIS Method Application for Decision Support System in Internal Control for...
 
Combination of Levenshtein Distance and Rabin-Karp to Improve the Accuracy of...
Combination of Levenshtein Distance and Rabin-Karp to Improve the Accuracy of...Combination of Levenshtein Distance and Rabin-Karp to Improve the Accuracy of...
Combination of Levenshtein Distance and Rabin-Karp to Improve the Accuracy of...
 
Violations of Cybercrime and the Strength of Jurisdiction in Indonesia
Violations of Cybercrime and the Strength of Jurisdiction in IndonesiaViolations of Cybercrime and the Strength of Jurisdiction in Indonesia
Violations of Cybercrime and the Strength of Jurisdiction in Indonesia
 
Marketing Strategy through Markov Optimization to Predict Sales on Specific P...
Marketing Strategy through Markov Optimization to Predict Sales on Specific P...Marketing Strategy through Markov Optimization to Predict Sales on Specific P...
Marketing Strategy through Markov Optimization to Predict Sales on Specific P...
 
Prim's Algorithm for Optimizing Fiber Optic Trajectory Planning
Prim's Algorithm for Optimizing Fiber Optic Trajectory PlanningPrim's Algorithm for Optimizing Fiber Optic Trajectory Planning
Prim's Algorithm for Optimizing Fiber Optic Trajectory Planning
 
Image Similarity Test Using Eigenface Calculation
Image Similarity Test Using Eigenface CalculationImage Similarity Test Using Eigenface Calculation
Image Similarity Test Using Eigenface Calculation
 
Data Compression Using Elias Delta Code
Data Compression Using Elias Delta CodeData Compression Using Elias Delta Code
Data Compression Using Elias Delta Code
 
A Review of IP and MAC Address Filtering in Wireless Network Security
A Review of IP and MAC Address Filtering in Wireless Network SecurityA Review of IP and MAC Address Filtering in Wireless Network Security
A Review of IP and MAC Address Filtering in Wireless Network Security
 
Expert System of Catfish Disease Determinant Using Certainty Factor Method
Expert System of Catfish Disease Determinant Using Certainty Factor MethodExpert System of Catfish Disease Determinant Using Certainty Factor Method
Expert System of Catfish Disease Determinant Using Certainty Factor Method
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 

Recently uploaded (20)

TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 

Optimasi Penjadwalan Mata Kuliah Dengan Algoritma Genetika Pada Fakultas Ilmu Komputer Universitas Pembangunan Panca Budi

  • 1. Optimasi Penjadwalan Mata Kuliah Dengan Algoritma Genetika Andysah Putera Utama Siahaan Universitas Pembangunan Pancabudi Jl. Gatot Subroto Km. 4,5, Medan, Sumatra Utara, Indonesia andiesiahaan@gmail.com Abstrak — Penyusunan mata kuliah pada Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sumatra Utara pada umumnya dilakukan dengan cara manual. Metode ini memiliki keterbatasan sehingga sering menyebabkan terjadinya tabrakan jadwal. Pada penjadwalan kuliah dan praktikum sering terjadi tabrakan jadwal terhadap dosen yang mengajar, tabrakan jadwal pada kelas dan mahasiswa, tabrakan waktu kuliah kuliah dengan waktu praktikum, alokasi penggunaan ruangan yang tidak optimal. Metode algoritma genetika merupakam algoritma pencarian heuristik yang didasarkan atas mekanisme dari seleksi alam yang lebih dikenal dengan proses evolusi biologis. Algoritma genetika digunakan untuk mendapatkan jadwal yang optimal yang terdiri dari proses inisialisasi populasi, evaluasi fitness, seleksi, crossover dan mutasi. Data yang digunakan meliputi data pengajar, data mata kuliah, data ruangan dan data waktu yang diperoleh dari database Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sumatera Utara. Data tersebut terlebih dahulu melalui tahapan proses dari algoritma genetika untuk mendapatkan hasil yang optimal Hasil dari penelitian ini berupa jadwal mata kuliah yang sudah dioptimasi sehingga tidak ada terjadi kesalahan dan kesenjangan. Keywords — Algoritma, Genetika, Penjadwalan I. PENDAHULUAN Proses belajar mengajar sudah menjadi rutinitas yang selalu dilakukan oleh pihak universitas untuk melaksanakan aktifitas sehari-sehari. Dalam proses belajar mengajar akan melibatkan mata kuliah yang akan diberikan kepada mahasiswa yang turut serta di dalamnya. Jumlah mata kuliah yang dibeban kan pada tiap semester tidaklah sedikit, disamping ada mata kuliah wajib dan juga ada mata kuliah pilihan. Penyusunan mata kuliah ini menjadi masalah klasik yang sampai saat ini selalu menjadi dilema terhadap fakultas khususnya kepada kaprodi. Dalam pengaturan jadwal kuliah pihak fakultas sering menemui kendala, sehingga hasil akhir dari penyusunan tersebut selalu mengalami ketidaksesuaian dengan harapan yang ingin dicapai. Pada saat ini pihak fakultas hanya mengandalkan kekuatan perhitungan manual dalam penyusunan jadwal mata kuliah, sehingga masih ada terjadi kesalahan dan kejanggalan pada hasil akhir laporan jadwal kuliah per semesternya. Kesalahan yang diperoleh seperti jadwal yang saling tabrakan untuk tiap dosen, ruang yang tidak optimal, dosen yang berhalangan hadir kerena jadwal yang tidak sesuai, mahasiswa yang masuk kelas yang berbeda pada waktu yang sama dan lain sebagainya. Sementara kejanggalan yang diperoleh seperti tidak seragamnya jumlah kelas yang dibebankan fakultas terhadap tiap-tiap dosen, ada dosen yang mendapatkan jumlah jam mengajar yang berlebih dan ada juga yang mendapatkan jumlah jam mengajar yang sangat sedikit. Jika hal ini terus berlanjut akan berdampak negatif bagi fakultas dan dosen. Pada pihak fakultas, ini akan mengakibatkan tidak terorganisirnya sistem perkuliahan dan akan menghambat proses belajar mengajar sementara pada pihak dosen, ini akan menciptakan kesenjangan sosial karena pemberian jumlah jam mengajar tidak adil dan merata. Jika hal ini berlangsung cukup lama akan mengakibatkan penurunan kualitas proses belajar mengajar pada fakultas tersebut dan hal ini secara otomatis berhubungan dengan masalah finansial yang ingin dicapai oleh pihak fakultas. Pada saat ini dimana semua sistem sudah beralih ke sistem komputer, sudah saatnya permasalahan klasik ini diselesaikan dengan menggunakan ilmu komputer, sehingga tidak ada lagi atau akan mengurangi permasalahan penyusunan mata kuliah pada fakultas. Metode genetika adalah salah satu cara untuk mengatasi masalah penyusunan mata kuliah. Metode ini dapat dilakukan untuk menghasilkan jadwal mata kuliah yang optimal. Penerapan metode ini akan mengurangi beban kerja dari fakultas untuk meyusun para mahasiswanya terlebih-lebih jika mahasiswa yang dimiliki oleh fakultas berjumlah besar. Dari segi finansial, metode ini berperan penting untuk menghemat waktu dan biaya yang dikeluarkan fakultas untuk menyusun laporan jadwal mata kuliah. Algoritma genetika bekerja dengan metode heuristik yang didasarkan atas mekanisme dari seleksi alam yang dikenal dengan proses evolusi biologis. Algoritma ini mampu menghasilkan hasil yang optimal dengan waktu cepat dan mempunyai ruang solusi yang sangat besar. Dari permasalahan yang dipaparkan di atas, penulis mencoba membantu menyelesaikan permasalahan klasik menggunakan algoritma. Diharapkan dengan diterapkan metode ini akan diperoleh penjadwalan yang optimal yaitu selarasnya hubungan antara fakultas, mata kuliah, dosen, mahasiswa dan ruang belajar sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan sebagaimana mestinya.
  • 2. II. TEORI Penjadwalan adalah proses penyusunan menentukan jadwal yang tepat terhadap tugas yang diberikan untuk mencapai keadilan dan keselarasan. Penjadwalan mata kuliah adalah proses penyusunan waktu dan ruangan kepada sejumlah kuliah, tutorial, dan kegiatan akademik sejenis, dengan memperhatikan sejumlah aturan yang berhubungan dengan kapasitas dan lokasi dari ruangan yang tersedia, waktu bebas yang diperlukan dan sejumlah aturan lain yang berkaitan dengan toleransi untuk dosen, dan hubungan antarmata kuliah khusus. A. Algoritma Genetika Pendekatan yang diambil oleh algoritma genetika adalah dengan menggabungkan secara acak berbagai pilihan solusi terbaik didalam suatu populasi untuk mendapatkan individu baru (offspring) yaitu pada suatu kondisi yang me- maksimalkan kecocokan yang disebut fitness. Algoritma genetika adalah algoritma pencarian heuristik yang didasarkan atas mekanisme evolusi biologis Algoritma genetika sangat tepat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan optimasi yang kompleks. Didalam algoritma genetika, solusi permasalahan direpresentasikan ke dalam bentuk kromosom. Tiga aspek penting untuk penggunaan algoritma genetika yaitu : 1. Fungsi fitness. 2. Implementasi representasi genetik berupa kromosom. 3. Implementasi operasi genetik berupa operator crossover dan mutasi. B. Struktur Umum Algoritma Genetika Secara umum struktur dari suatu algoritma genetika dapat didefenisikan dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Mulai Proses algoritma genetika dimulai dengan membangun populasi random sebanyak n kromosom (sesuai dengan masalahnya). 2. Populasi Awal Populasi awal ini dibangkitkan secara random sehingga didapatkan solusi awal. Populasi itu sendiri terdiri atas sejumlah kromosom yang merepresentasikan solusi yang diinginkan. 3. Evaluasi fitness Pada setiap generasi kromosom-kromosom akan dievaluasi berdasarkan tingkat keberhasilan nilai solusinya terhadap masalah yang ingin diselesaikan dengan menggunakan evaluasi fitness. Proses evaluasi fitness adalah melakukan evaluasi setiap fitness f(x) dari setiap kromosom x pada populasi. 4. Pembentukan Generasi Baru Proses ini dilakukan secara berulang sehingga didapatkan jumlah kromosom yang cukup untuk membentuk generasi baru (offspring) dimana generasi baru merupakan representasi dari solusi baru. 5. Seleksi Untuk memilih kromosom yang akan tetap dipertahankan untuk generasi selanjutnya maka dilakukan proses seleksi. Proses seleksi dilakukan dengan memilih 2 kromosom parent dari populasi berdasarkan fitnessnya (semakin besar fitnessnya, maka semakin besar kemungkinannya untuk terpilih). 6. Crossover Proses selanjutnya melakukan perkawinan silang sesuai dengan besarnya kemungkinan perkawinan silang, orang tua (parent) yang terpilih disilangkan untuk membentuk anak (offspring). Jika tidak ada crossover, maka anak merupakan salinan dari orang tuanya. Jumlah kromosom dalam populasi yang mengalami perkawinan silang (crossover) ditentukan oleh parameter yang disebut dengan probabilitas perkawinan silang (crossover probability, Pc). 7. Mutasi Proses mutasi dilakukan sesuai dengan besarnya kemungkinan mutasi yang telah ditentukan, anak dimutasi pada setiap lokus (posisi pada kromosom). Jumlah gen dalam populasi yang mengalami mutasi ditentukan oleh parameter yang disebut dengan probabilitas mutasi (mutation probability, Pm). Setelah beberapa generasi akan dihasilkan, kromosom-kromosom yang nilai gennya konvergen ke suatu nilai tertentu merupakan solusi optimum yang dihasilkan oleh algoritma genetika terhadap permasalahan yang ingin diselesaikan. 8. Memenuhi syarat regenerasi Apabila generasi baru memenuhi syarat regenerasi, maka proses akan selesai. Namun, apabila generasi baru tidak memenuhi syarat regenerasi, maka proses akan kembali ke evaluasi fitness. C. Komponen Algoritma Genetika Secara umum sebuah penerapan Algoritma genetika akan melalui siklus sederhana yang terdiri dari 4 langkah, yaitu : 1. Membangun sebuah populasi yang terdiri dari beberapa string. 2. Evaluasi masing-masing string (fitness value). 3. Proses seleksi agar didapat string yang terbaik. 4. Manipulasi genetika untuk menciptakan populasi baru dari string.
  • 3. III. METODE PENELITIAN Agar suatu jadwal dapat dibuat dengan benar, ada beberapa aturan penjadwalan harus diperhatikan. Faktor- faktor yang berpengaruh dalam penyusunan jadwal antara lain: 1. Dosen Seorang dosen tidak dapat mengajar beberapa mata kuliah pada jam yang sama. Selain itu, seorang dosen terkadang hanya dapat mengajar pada jam-jam dan hari-hari tertentu saja, sehingga perlu untuk mengetahui jadwal khusus yang tidak dapat diganggu mata kuliah yang lain. 2. Ruang Mengingat jumlah ruang yang dimiliki terbatas, maka perlu diperhatikan ruang yang tersedia agar tidak menggangu jalannya perkuliahan. Jadwal harus hanya menempati ruang yang ada. 3. Waktu Waktu merupakan batasan waktu perkuliahan per mata kuliah dan ada jam tertentu dimana kuliah dibatasi pada jam tertentu seperti pada hari Jum’at jadwal mulai pukul 08.00 sampai pukul 12.10 dan dimulai kembali pada pukul 13.50. 4. Mata Kuliah Mengingat setiap mata kuliah memiliki semester mata kuliah itu diajarkan, maka perlu adanya aturan yang membatasi penjadwalan mata kuliah, agar mata-kuliah itu sesuai dengan aturan-aturan penjadwalan. A. Tahapan Algoritma Genetika Proses genetika yang dilakukan pada tahapan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengambil data yang dibutuhkan Algoritma Genetika. 2. Memilih kromosom untuk dilakukan crossover dan mutasi, setelah itu hasilnya dimasukkan ke dalam populasi. 3. Membuat jadwal setiap data kromosom baru dengan menggunakan proses seleksi sebelumnya. 4. Menyeleksi nilai fitness, dan jika fitness belum didapat maka proses akan diulang kembali. 5. Mengambil kromosom dengan nilai fitness terbaik sebagai solusi terbaik dan menjadikannya sebagai jadwal yang telah tersusun. Hal-hal yang dilakukan pada proses inisialisasi Algoritma Genetika adalah: 1. Membuat daftar tabel data yang digunakan. 2. Melakukan setting paramater Algoritma Genetika dari database. 3. Mendata matakuliah yang ditawarkan dari database sebagai data kromosom. 4. Membentuk kromosom sebagai populasi awal untuk penentuan fitness. B. Tahapan Penjadwalan Model Algoritma Genetika yang akan digunakan untuk melakukan optimasi adalah sebagai berikut: 1. Seleksi. Pada seleksi, dilakukan penilaian atas nilai fitness. Akibatnya, fitness yang memiliki kualitas kromosom terbaik memiliki kesempatan pada generasi berikutnya. Seleksi yang digunakan adalah seleksi roulette wheel. Dalam pelaksanaan seleksi ini perlu dipertimbangkan jumlah populasi agar populasi tidak terlalu banyak dan memakan waktu yang lama, dan populasi juga tidak terlalu sedikit yang akan mengakibatkan kemiripan kromosom. 2. Crossover. Crossover yang digunakan adalah penyilangan satu titik dengan permutasi. Pemilihan kromosom ditentukan oleh probabilitas. Banyak gen yang ditukar tergantuk pada penentuan parameter awal. Dalam melakukan crossover, setiap dua kromosom akan menghasilkan dua offspring yang baru sebagai gen terbaik. 3. Mutasi. Mutasi dilakukan setelah operasi crossover selesai. Teknik mutasi ini dilakukan dengan menukar gen secara random. Dalam proses ini perlu diperhatikan tingkat mutasi dan tingkat probabilitas terjadi mutasi. Jika mutasi terlalu besar kemungkinan hilangnya kromoson terbaik. Tetapi, jika mutasi terlalu sedikit, kromosom akan lama untuk menemukan solusi yang optimal. 4. Penentuan Fitness. Penentuan fitness pada dasarnya adalah pemberian nilai tersendiri yang menentukan tercapai tidaknya suatu proses algoritma genetika Apa yang dilakukan proses ini adalah proses pembuatan jadwal sesuai kromosom yang dipilih dengan memprosesnya dengan menghitung seberapa dekat dengan nilai fitness.
  • 4. IV. IMPLEMENTASI Setelah menyelesaikan metode penelitian, maka tahap selanjutnya adalah tahap implementasi dan pengujian sistem. Implementasi dan pengujian pada bagian ini dikerjakan sesuai dengan perancangan data sebelumnya. Untuk mengetahui apakah implementasi perangkat lunak tersebut berhasil atau tidak, maka pengujian sistem sangatlah penting untuk dilakukan. A. Hasil Pengujian Berikut ini contoh penentuan jadwal mata kuliah dengan parameter masukan sebagai berikut: Populasi = 20 Generasi = 30 Probabilitas = 0.8 Mutasi = 0.5 Elitisme = 0.0 Gambar 4.1 – Inisialiasi Pengujian Penjadwalan Setelah program dijalankan, proses algoritma genetika berlangsung dan akan selesai dengan waktu tertentu dan berikut hasil dari pengujian program. Gambar 4.2 – Pengujian Tidak Memperoleh Hasil Pada gambar 4.2 algoritma genetika tidak membuahkan hasil, mengingat bilangan yang digunakan pada algoritma genetika adalah bilangan acak dan pada pengujian berikutnya akan dicoba mengganti parameter masukan sebagai berikut: Populasi = 35 Generasi = 25 Probabilitas = 0.7 Mutasi = 0.5 Elitisme = 0.0 Gambar 4.3 – Hasil Penjadwalan Yang Diperoleh Seperti yang dilihat di atas, algoritma genetika menemukan solusi pada generasi ke 13 individu ke 15. Dengan mengganti parameter masukan, hasil algoritma genetika akan bervariasi sehingga penjadwalan akan tercapai. Dikarenakan algoritma genetika menggunakan bilangan random, bukan berarti generasi dan populasi yang besar akan lebih menghasilkan solusi, tetapi jika populasi dan generasi bernilai besar, kemungkinan untuk regenerasi akan lebih tercapai untuk mendapatkan kromosom yang lebih baik pada generasi berikutnya.
  • 5. V. KESIMPULAN Algoritma Genetika adalah algoritma yang baik untuk menentukan hasil optimal dari suatu masalah terutama untuk penyelesaian kasus penjadwalan mata kuliah. Memang algoritma ini bukan algoritma yang paling baik, akan tetapi pada algoritma ini, untuk mencapai hasil yang diinginkan mempunyai nilai optimum yang baik. Untuk mendapatkan hasil yang optimal, algoritma genetika mempunyai beberapa parameter yang harus divariasikan satu sama lainnya sehingga hasil yang diperoleh akan tercapai. Dengan penerapan metode ini pada penjadwalan, tidak akan terjadi lagi kesalahan dan kesenjangan antara dosen, mahasiswa dan pihak fakultas. REFERENSI Bambrick, L., Lecture Timetabling Using Genetic Algorithms. Thesis. Departement of Electrical and Computer Engineering: The University of Queensland, 1997. Gen, M. dan Cheng, R, Genetic Algorithms and Engineering Design. Newyork: Jhon Wiley & Sons, Inc., 1997. Goldberg, D. E., Genetic Algorithms in Search, Optimization and Machine Learning. Canada: Addison-Wesley Publishing, 1989. Lee, H.S.C., Timetabling Highly Constrained System Via Genetic Algorithm. Department of Mathematics.2 College of Science,University of the Philippines. Diliman. Quezon City, 2000. Sivanandam, S. N. dan Deepa S. N., Introduction to Genetic Algorithms. New York: Springer-Verlag Berlin Heidelberg, 2008.