Dokumen tersebut membahas tentang pemahaman tawakkal yang benar dan salah. Pemahaman tawakkal yang salah adalah hanya terikat pada hukum sebab-musabab atau melepaskan diri dari hukum sebab-musabab, sementara pemahaman yang benar adalah tetap berikhtiar sambil bergantung pada Allah. Dokumen ini juga menyoroti contoh-contoh sikap mutawakkilin sejati dalam sejarah serta dalil-dalil Alquran dan
1. OBSESI #28 : Alkautsar IST AKPRIND 29 Januari 2014
Dwi Condro T & Amir Hamzah
2.
3. Wahai Pamanku, Demi Allah,
Seandainya mereka menaruh Matahari
di Tangan kananku dan Bulan di
tangan kiriku, Agar aku berhenti dari
Dakwah ini, Sampai Allah SWT
memenangkan Urusan ini atau Aku
Binasa Karenanya...
4.
5.
6.
7. Ada orang yang pasrah
pada nasib, lemah
kemauan dan terima saja
jadi PENGEMIS ?
Orang lainnya, punya
kemauan kuat, gigih dan
SUKSES dalam bisnis dan
SEMUA USAHA-nya?
8. Ada sekelompok
ummat yang lemah,
ditindas dan tidak
berdaya?
Sekelompok ummat
yang lain, berani
bertarung, berjuang
dan jadi PENAKLUK?
11. Generasi pertama ummat Islam benar-benar
bertawakkal kepada Allah SWT dan Yakin Janji
Allah Sehingga mereka sanggup
menyelesaikan berbagai kesulitan yang
dihadapi.
Contoh :Berita Nabi dari Parit Perang Khandak
Generasi muslimin dewasa ini Mereka sudah
tidak memahami makna tawakkal yang
sebenarnya. Tawakkal hanya menjadi
perkataan kosong saja ..
Contoh: Kita tidak mungkin bersatu karena...
12.
Kaum muslimin sekarang ini sudah kerasukan
faham materialisme, sempit pandangan, serta
pendek fikiran.
Sebabnya Pemahaman tawakkal yang salah
dari kaum muslimin .
Ada 2 jenis Kesalahan :
1. Tawakkal berarti HANYA terikat dengan hukum
sebab-musabab.
2. Tawakkal berarti melepaskan dari hukum sebabmusabab.
13.
Tawakkal yang dimaksudkan adalah Hadits
yang berbunyi:
“I‟qilha watawakkal…”
“Ikatlah untamu dan bertawakkallah” (Sunan
Tirmidzi: 2636).
Pandangan kehidupannya menjadi sempit,
akan merasa lemah, kemampuannya terbatas
dan tidak mampu melakukan apapun di luar
kemampuannya.
14.
Tawakkal yang difahami adalah identik dengan
“pasrah total” kepada kehendak Allah SWT.
Sebagaimana Hadits lengkap tentang orang arab
baduwi yang membawa seekor unta:
“Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah SAW
sambil meninggalkan unta tunggangannya,
seraya berkata: „aku lepas untaku dan aku
bertawakkal‟, maka Nabipun berkata: „ikatlah
untamu dan bertawakkalah”.
Sebagaimana orang-orang yang hidup di jaman
Umar bin Khattab, yang kerjanya hanya berdiam
di masjid, dan ditanya oleh Umar.
15.
Maka merekapun menjawab:
“Kami ini orang-orang yang bertawakkal
(mutawakkiluun)”.
Lantas Umarpun berkata:
“Janganlah kalian seorangpun berpangku
tangan tidak mencari rizki, kemudian berdo‟a
kepada Allah: „Ya Allah, berilah aku rezki‟.
Sebab kalian sudah mengetahui bahwa langit
itu tidak pernah menurunkan hujan emas
ataupun perak”.
16. 1. HANYA TERIKAT HUKUM SEBAB-MUSABAB
IKATLAH UNTAMU, DAN BERTAWAKKALAH
BERIKHTIAR DAHULU, BARU BERTAWAKKAL
MENGUASAI
MANUSIA
DIKUASAI
MANUSIA
KEYAKINAN PADA
KEKUATAN ALLAH
DI BAWAH
PENGETAHUAN AQAL
TIDAK
DIGUNAKAN
TERIKAT DENGAN HUKUM
SEBAB-MUSABAB
17. KONSEKUENSINYA
MANUSIA
TIDAK TERDORONG UNTUK MENCAPAI
CITA-CITA YANG TINGGI
PANDANGANNYA HANYA TERBATAS
PADA KEKUATAN MANUSIAWI BELAKA
DIA HANYA MENGANDALKAN PADA
KEKUATAN MANUSIAWINYA YANG TERBATAS
DIA AKAN LEMAH UNTUK MELAKUKAN
PEKERJAAN YANG BIASA
APALAGI UNTUK MELAKUKAN
PEKERJAAN YANG LUAR BIASA?
18. SEMUA DIUKUR DENGAN REALITA DAN
MENYERAH PADA FAKTA
Faktanya : Ummat Terpecah Belah ???
Tak mungkin lah menyatukan.. Mending
mikir yg lain
Faktanya: Kekuatan Musuh sangat
Besar..?? Mending kompromilah.. Atau
moderat saja lebih aman...dalam
dakwah
19. 2. MELEPASKAN HUKUM SEBAB-MUSABAB
SAYA LEPAS UNTAKU, DAN SAYA BERTAWAKKAL
BERTAWAKKAL DAHULU, DAN TIDAK MAU BERIKHTIAR
MENGUASAI
MANUSIA
DIKUASAI
MANUSIA
KEYAKINAN PADA
KEKUATAN ALLAH
PENGETAHUAN AQAL
SIKAP PASRAH
TIDAK DIGUNAKAN
20. KONSEKUENSINYA
MANUSIA
TIDAK MAU TERIKAT DENGAN
SUNNATULLAH
TIDAK MAU BERUSAHA DAN
BERIKHTIAR
HANYA MENGANDALKAN SIKAP PASRAH
PADA KEHENDAK ALLAH SWT
HIDUPNYA SEPERTI BULU YANG
DITERBANGKAN ANGIN
TAKUT BERCITA-CITA
21. SELURUH MASALAH
DISERAHKAN KEPADA ALLAH
SWT
Ummat Terpecah Belah ??? Biarlah Allah
Yang Akan mempersatukan
Terjadi Kedholiman pada Ummat Islam
??? Biarlah Allah Yang Akan Menghukum
Tidak Memiliki Pemimpin??? Nanti Kelak
Allah Akan memilih Sendiri Pemimpin..
23. SYARAT : PEMAHAMAN BENAR DAN KEYAKINAN TEGUH
TAWAKKAL SEBELUM, SELAMA DAN SESUDAH IKHTIAR
KEYAKINAN PADA
KEKUATAN ALLAH
MENGUASAI
MANUSIA
YAKIN BAHWA ALLAH ADALAH
SEBAGAI “BACKING”NYA
MEMUNCULKAN ENERGI YANG
SANGAT BESAR DAN DAHSYAT
PENYANGGA
DIKUASAI
MANUSIA
MENEMBUS DIMENSI
HUKUM SEBAB-MUSABAB
MEMUNCULKAN KONSEKUENSI
TERHADAP AQAL MANUSIA
24. KONSEKUENSI TERHADAP AQAL MANUSIA
JIKA MANUSIA
MENGINGINKAN ALLAH
SEBAGAI “BACKING”NYA
1. MISI HIDUPNYA HARUS SELARAS DENGAN
MISI KEHIDUPAN YANG TELAH
DITETAPKAN ALLAH SWT
2. DALAM MENJALANI MISI HIDUPNYA,
MANUSIA HARUS SENANTIASA TERIKAT
PADA SYARI‟AT ALLAH SWT
3. DALAM MELANGKAHKAN KAKINYA ,
MANUSIA HARUS SENANTIASA
MEMPERHITUNGKAN SUNNATULLAH
25. KONSEKUENSINYA
MANUSIA
BERANI MENEMBUS BATAS
DIMENSI MANUSIAWI
SENANTIASA BERSEMANGAT, PEMBERANI
DAN TIDAK MUDAH PUTUS ASA
HIDUPNYA SENANTIASA TERIKAT
DENGAN SYARI‟AT ALLAH SWT
HIDUPNYA SENANTIASA TERIKAT
DENGAN SUNNATULLAH
26. DALIL-DALILNYA:
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila
disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan
ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan Hanya
kepada Tuhanlah mereka bertawakkal”. (QS. Al-Anfal: 2)
“(Dia-lah) Allah tidak ada Tuhan selain Dia. dan hendaklah
orang-orang mukmin bertawakkal kepada Allah saja”. (QS.
At-Taghabun: 13)
27. HADITS NABI SAW:
“Ada 70 ribu orang dari ummatku yang masuk surga tanpa
hisab, mereka adalah orang-orang yang tidak pernah mencuricuri, yang tidak melepas burung sebelum bepergiannya
(mempercayai sial atau tidaknya perjalanannya), yang tidak
membakar dirinya dengan besi panas (dengan kepercayaan
bahwa hal itu tidak akan menghilangkan penyakitnya) dan
orang-orang yang bertawakkal kepada Rabb-nya” (HR. Bukhari
dari Ibnu Abbas)
“Seandainya saja engkau bertawakkal kepada Allah dengan
sebenar-benarnya tawakkal, pasti Allah akan memberimu rizki
seperti halnya burung diberi rizki. Pagi hari mereka pergi
dengan perut kosong, namun sore hari kembali dengan perut
penuh”.
(HR. Ahmad dan Tirmidzi dari Ibnu Umar)
28. MAKNA DALIL:
DALIL TERSEBUT TIDAK MEMBERI KESEMPATAN SEDIKITPUN BAGI
SEORANG MUSLIM UNTUK RAGU-RAGU DALAM BERTAWAKKAL
WALAUPUN HANYA SEKEJAP, DALAM SETIAP
URUSAN DAN DALAM SEGALA PEKERJAAN
WAJIB SELALU BERTAWAKKAL KEPADA ALLAH
SECARA MUTLAK TANPA EMBEL-EMBEL APAPUN
UNTUK HADITS: “I‟QILHA WATAWAKKAL”
ADALAH KHUSUS BAGI MEREKA YANG MEMAHAMI TAWAKKAL
ADALAH MELEPASKAN HUKUM SEBAB-MUSABAB
29. CONTOH:
membawa
“Dia-lah yang mengutus rasul-Nya dengan petunjuk dan agama
yang benar agar dia memenangkannya di atas segala agama-agama meskipun
orang musyrik membenci”. (QS. Alt-Taubah: 33)
“Perangilah mereka sehingga tidak ada lagi fitnah (kekufuran) sehingga
agama itu hanya untuk Allah semata” (QS. Al-Baqarah: 193)
ALLAH MENGHENDAKI AGAR AGAMA ISLAM DAPAT
DIMENANGKAN ATAS SEMUA AGAMA DI DUNIA INI
HARUS MENJADI MISI HIDUP
UMMAT ISLAM
TAWAKKAL
30. TAWAKKAL
YAKIN SEPENUHNYA BAHWA ALLAH
AKAN MENJADI “BACKING”NYA
WALAUPUN FAKTANYA SANGAT
BERAT DAN HAMPIR TIDAK MUNGKIN
TETAP OPTIMIS, BERSEMANGAT DAN
PANTANG MENYERAH
BUAH
TAWAKKAL
TERIKAT DENGAN HUKUM SYARA‟
31. TERIKAT DENGAN
HUKUM SYARA‟
BAGAIMANA TUNTUNAN DARI RASUL SAW
UNTUK MEWUJUDKAN CITA-CITA TERSEBUT
MENGIKUTI TAHAPAN-TAHAPAN DAKWAH
SEBAIMANA TELAH DICONTOHKAN RASUL SAW
SALAH SATU TAHAPAN AWALNYA ADALAH MARHALAH
TATSQIF WA TAKWIN (PEMBINAAN DAN PENGKADERAN)
BAGAIMANA MENGHASILKAN KADER YANG
BENAR-BENAR HANDAL?
HARUS TERIKAT DENGAN SUNNATULLAH
32. TERIKAT DENGAN
SUNNATULLAH
BAGAIMANA METODE PEMBENTUKAN SEORANG
PENGEMBAN DAKWAH YANG HANDAL
BAGAIMANA METODE PEMBANGKITAN, PENYADARAN
DAN PEMBENTUKAN PEMAHAMAN YANG BAIK
BAGAIMANA METODE PEMBENTUKAN SKILL
(KETRAMPILAN) BERDAKWAH YANG BAIK
MUNGKIN
BERHASIL
MUNGKIN
GAGAL
BERSYUKUR
TIDAK MUDAH
PUTUS ASA
TETAP
BERTAWAKKAL
33. PENUTUP
ALLAH SWT BERFIRMAN:
“(yaitu) orang-orang (yang mentaati Allah dan rasul) yang kepada
mereka ada orang-orang yang mengatakan: "Sesungguhnya
manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu,
Karena itu takutlah kepada mereka", Maka perkataan itu
menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: "Cukuplah
Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik
Pelindung".
(QS. Ali Imran: 173)