Ringkasan observasi proses belajar mengajar di kelas 5 SDN 060808 adalah sebagai berikut: proses belajar menggunakan metode learner-centered dan teori belajar berpenguat Skinner dengan memberikan reward dan hukuman, serta menerapkan tahapan belajar Gagne seperti persepsi, kodean, dan penguatan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Observasi sekolah dilakukan untuk melihat proses pembelajaran dan fasilitas sekolah. Metode pembelajaran yang digunakan adalah presentasi, diskusi, dan teknik behavioris seperti penguatan. Sekolah berusaha mengembangkan keterampilan siswa melalui fasilitas seperti lapangan olahraga.
Laporan ini merangkum hasil observasi pembelajaran IPS ekonomi di SMP Negeri 1 Pajangan, Bantul. Pembelajaran menerapkan teori belajar disiplin mental dan konstruktivisme, dengan siswa membaca materi, guru memberikan penjelasan, siswa mengerjakan latihan kelompok dan mempresentasikan hasilnya. Laporan ini menganalisis proses pembelajaran dan menyimpulkan bahwa dalam satu pertemuan diterapkan lebih dari sat
Laporan observasi kelompok 12 mengenai SMA Swasta Plus Al-Azhar Medan memberikan informasi tentang profil sekolah, fasilitas yang ada di sekolah dan kelas, aktivitas observasi di kelas X-XI Akselerasi A, analisis perilaku siswa selama pelajaran Kimia, dan kesimpulan bahwa proses pembelajaran berjalan dengan baik dan siswa aktif belajar.
Laporan ini memberikan ringkasan tentang observasi kelas IV B di SD Negeri No. 064984. Kelas ini memiliki 21 siswa dan proses pembelajaran matematika di kelas ini diamati. Guru memberikan penjelasan tentang perkalian dua suku di papan tulis sebelum menyuruh siswa maju satu persatu untuk mengerjakan soal. Metode mengajar ini dinilai kurang efektif karena menyebabkan kelas menjadi tidak kondusif.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut merangkum hasil observasi kelompok terhadap SMP Harapan 2 Medan, yang menyimpulkan bahwa pembelajaran di sekolah tersebut menerapkan metode belajar student center dimana siswa aktif bertanya dan berdiskusi.
2. Guru hanya memberikan sedikit penjelasan dan fokus pada memfasilitasi siswa.
3. Pembelajaran berjalan efektif dengan interaksi yang baik antara
Ringkasan observasi proses belajar mengajar di kelas 5 SDN 060808 adalah sebagai berikut: proses belajar menggunakan metode learner-centered dan teori belajar berpenguat Skinner dengan memberikan reward dan hukuman, serta menerapkan tahapan belajar Gagne seperti persepsi, kodean, dan penguatan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Observasi sekolah dilakukan untuk melihat proses pembelajaran dan fasilitas sekolah. Metode pembelajaran yang digunakan adalah presentasi, diskusi, dan teknik behavioris seperti penguatan. Sekolah berusaha mengembangkan keterampilan siswa melalui fasilitas seperti lapangan olahraga.
Laporan ini merangkum hasil observasi pembelajaran IPS ekonomi di SMP Negeri 1 Pajangan, Bantul. Pembelajaran menerapkan teori belajar disiplin mental dan konstruktivisme, dengan siswa membaca materi, guru memberikan penjelasan, siswa mengerjakan latihan kelompok dan mempresentasikan hasilnya. Laporan ini menganalisis proses pembelajaran dan menyimpulkan bahwa dalam satu pertemuan diterapkan lebih dari sat
Laporan observasi kelompok 12 mengenai SMA Swasta Plus Al-Azhar Medan memberikan informasi tentang profil sekolah, fasilitas yang ada di sekolah dan kelas, aktivitas observasi di kelas X-XI Akselerasi A, analisis perilaku siswa selama pelajaran Kimia, dan kesimpulan bahwa proses pembelajaran berjalan dengan baik dan siswa aktif belajar.
Laporan ini memberikan ringkasan tentang observasi kelas IV B di SD Negeri No. 064984. Kelas ini memiliki 21 siswa dan proses pembelajaran matematika di kelas ini diamati. Guru memberikan penjelasan tentang perkalian dua suku di papan tulis sebelum menyuruh siswa maju satu persatu untuk mengerjakan soal. Metode mengajar ini dinilai kurang efektif karena menyebabkan kelas menjadi tidak kondusif.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut merangkum hasil observasi kelompok terhadap SMP Harapan 2 Medan, yang menyimpulkan bahwa pembelajaran di sekolah tersebut menerapkan metode belajar student center dimana siswa aktif bertanya dan berdiskusi.
2. Guru hanya memberikan sedikit penjelasan dan fokus pada memfasilitasi siswa.
3. Pembelajaran berjalan efektif dengan interaksi yang baik antara
Slide Observasi pada Sekolah SMA Kemala Bhayangkari I Medan eprida
Kelompok 14 melakukan observasi di SMA Kemala Bhayangkari I Medan. Sekolah ini memiliki berbagai fasilitas seperti ruang kelas, laboratorium, perpustakaan, dan lapangan olahraga. Observasi dilakukan di kelas X-3 pada pelajaran Fisika. Guru mengajar dengan contoh kehidupan sehari-hari sehingga murid mudah memahami. Ada interaksi antara guru dan murid namun beberapa murid kurang fokus.
Laporan ini merangkum hasil observasi pembelajaran di SDN 060922. Pembelajaran menggunakan metode otoritatif dimana guru memberikan tugas tanpa memberikan bimbingan lebih lanjut kepada siswa, sehingga suasana kelas tidak kondusif. Kelompok ini menganalisis bahwa pembelajaran behavioral akan berjalan dengan baik jika ada umpan balik yang memotivasi siswa dari guru.
Manajemen kelas di SDN 064988 berjalan dengan baik, dengan proses pembelajaran yang kondusif dan aktif serta evaluasi berkelanjutan oleh guru. Peserta didik fokus dan mengerti materi pelajaran.
Sekolah menengah kejuruan di Medan memiliki berbagai fasilitas pelajaran dan administrasi. Namun, proses belajar mengajar di kelas tata boga kurang efektif karena kurangnya motivasi siswa dan pendekatan guru yang terlalu teacher-centered. Lingkungan sekolah dan peran guru yang baik penting untuk mendukung hasil belajar siswa.
Guru tersebut memiliki keterampilan berbicara yang baik namun kurang mampu mengontrol kelas sehingga kelas menjadi tidak kondusif. Guru juga mengajak murid untuk berbagi tanggung jawab namun belum sepenuhnya menjadi manajer kelas yang efektif.
Dokumen ini merangkum visi, misi, dan aktiviti kokurikulum sebuah sekolah serta menjelaskan bagaimana meningkatkan keberkesanan pengajaran melalui ganjaran dan hukuman. Ia juga menyoroti kesan positif kaedah ini terhadap sikap dan prestasi pelajar dalam kelas ICT.
Instrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar BiasaRoHim MohaMad
Untuk mengetahui secara langsung kondisi, keadaan dan bentuk layanan yang diberikan kepada Anak Berkebutuhan Khusus, kita perlu turun langsung pada kondisi nyata di Sekolah Luar Biasa
Sekolah As-Syafi'yah Internasional Medan memiliki 9 kelas untuk setiap tingkat dengan masing-masing 3 kelas. Guru-guru di sekolah tersebut mampu menguasai materi pelajaran, mengelola kelas dengan baik, berkomunikasi dengan siswa, serta memberi motivasi. Kelas X-B memiliki 39 siswa dan guru mengajar dengan metode ceramah interaktif dimana siswa didorong untuk aktif bertanya.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut merangkum hasil observasi kelompok di SMP Harapan 2 Medan.
2. Pembelajaran di sekolah tersebut menggunakan metode belajar student center dimana murid aktif bertanya dan berdiskusi.
3. Guru hanya memfasilitasi pembelajaran murid dan memberikan penjelasan tambahan jika diperlukan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut merangkum hasil observasi kelompok di SMP Harapan 2 Medan.
2. Pembelajaran di sekolah tersebut menggunakan metode belajar student center dimana murid aktif bertanya dan berdiskusi.
3. Guru hanya memfasilitasi pembelajaran murid dan memberikan penjelasan tambahan jika diperlukan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut merangkum hasil observasi kelompok di SMP Harapan 2 Medan.
2. Pembelajaran di sekolah tersebut menggunakan metode belajar student center dimana murid aktif bertanya dan berdiskusi.
3. Guru hanya memfasilitasi pembelajaran murid dan memberikan penjelasan tambahan jika diperlukan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut merangkum hasil observasi kelompok di SMP Harapan 2 Medan.
2. Pembelajaran di sekolah tersebut menggunakan metode belajar student center dimana murid aktif bertanya dan berdiskusi.
3. Guru hanya memfasilitasi pembelajaran murid dan memberikan penjelasan tambahan jika diperlukan.
Guru menggunakan metode mengajar yang efektif dengan menguasai materi pelajaran, mendorong siswa untuk berpikir secara kritis, dan menerapkan pendekatan konstruktivis dan teacher-centered dalam pembelajaran.
Slide Observasi pada Sekolah SMA Kemala Bhayangkari I Medan eprida
Kelompok 14 melakukan observasi di SMA Kemala Bhayangkari I Medan. Sekolah ini memiliki berbagai fasilitas seperti ruang kelas, laboratorium, perpustakaan, dan lapangan olahraga. Observasi dilakukan di kelas X-3 pada pelajaran Fisika. Guru mengajar dengan contoh kehidupan sehari-hari sehingga murid mudah memahami. Ada interaksi antara guru dan murid namun beberapa murid kurang fokus.
Laporan ini merangkum hasil observasi pembelajaran di SDN 060922. Pembelajaran menggunakan metode otoritatif dimana guru memberikan tugas tanpa memberikan bimbingan lebih lanjut kepada siswa, sehingga suasana kelas tidak kondusif. Kelompok ini menganalisis bahwa pembelajaran behavioral akan berjalan dengan baik jika ada umpan balik yang memotivasi siswa dari guru.
Manajemen kelas di SDN 064988 berjalan dengan baik, dengan proses pembelajaran yang kondusif dan aktif serta evaluasi berkelanjutan oleh guru. Peserta didik fokus dan mengerti materi pelajaran.
Sekolah menengah kejuruan di Medan memiliki berbagai fasilitas pelajaran dan administrasi. Namun, proses belajar mengajar di kelas tata boga kurang efektif karena kurangnya motivasi siswa dan pendekatan guru yang terlalu teacher-centered. Lingkungan sekolah dan peran guru yang baik penting untuk mendukung hasil belajar siswa.
Guru tersebut memiliki keterampilan berbicara yang baik namun kurang mampu mengontrol kelas sehingga kelas menjadi tidak kondusif. Guru juga mengajak murid untuk berbagi tanggung jawab namun belum sepenuhnya menjadi manajer kelas yang efektif.
Dokumen ini merangkum visi, misi, dan aktiviti kokurikulum sebuah sekolah serta menjelaskan bagaimana meningkatkan keberkesanan pengajaran melalui ganjaran dan hukuman. Ia juga menyoroti kesan positif kaedah ini terhadap sikap dan prestasi pelajar dalam kelas ICT.
Instrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar BiasaRoHim MohaMad
Untuk mengetahui secara langsung kondisi, keadaan dan bentuk layanan yang diberikan kepada Anak Berkebutuhan Khusus, kita perlu turun langsung pada kondisi nyata di Sekolah Luar Biasa
Sekolah As-Syafi'yah Internasional Medan memiliki 9 kelas untuk setiap tingkat dengan masing-masing 3 kelas. Guru-guru di sekolah tersebut mampu menguasai materi pelajaran, mengelola kelas dengan baik, berkomunikasi dengan siswa, serta memberi motivasi. Kelas X-B memiliki 39 siswa dan guru mengajar dengan metode ceramah interaktif dimana siswa didorong untuk aktif bertanya.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut merangkum hasil observasi kelompok di SMP Harapan 2 Medan.
2. Pembelajaran di sekolah tersebut menggunakan metode belajar student center dimana murid aktif bertanya dan berdiskusi.
3. Guru hanya memfasilitasi pembelajaran murid dan memberikan penjelasan tambahan jika diperlukan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut merangkum hasil observasi kelompok di SMP Harapan 2 Medan.
2. Pembelajaran di sekolah tersebut menggunakan metode belajar student center dimana murid aktif bertanya dan berdiskusi.
3. Guru hanya memfasilitasi pembelajaran murid dan memberikan penjelasan tambahan jika diperlukan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut merangkum hasil observasi kelompok di SMP Harapan 2 Medan.
2. Pembelajaran di sekolah tersebut menggunakan metode belajar student center dimana murid aktif bertanya dan berdiskusi.
3. Guru hanya memfasilitasi pembelajaran murid dan memberikan penjelasan tambahan jika diperlukan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut merangkum hasil observasi kelompok di SMP Harapan 2 Medan.
2. Pembelajaran di sekolah tersebut menggunakan metode belajar student center dimana murid aktif bertanya dan berdiskusi.
3. Guru hanya memfasilitasi pembelajaran murid dan memberikan penjelasan tambahan jika diperlukan.
Guru menggunakan metode mengajar yang efektif dengan menguasai materi pelajaran, mendorong siswa untuk berpikir secara kritis, dan menerapkan pendekatan konstruktivis dan teacher-centered dalam pembelajaran.
Guru mengajar dengan baik dengan bahasa yang mudah dipahami siswa dan gerakan tubuh yang mendukung. Siswa diajak berpikir kritis melalui metode konstruktivis dan sistem studi seperti bertanya, membaca, meninjau ulang. Perencanaan pembelajaran menekankan peran guru sebagai pusat.
Dokumen tersebut berisi:
1. Surat pernyataan kesediaan Supriyanto sebagai supervisor untuk mahasiswa bernama Danang Ayubi dalam melaksanakan PKP di SDN Senden II;
2. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) matematika tentang posisi garis bilangan untuk siswa kelas IV;
3. Rencana perbaikan pembelajaran (RPP) setelah dilakukan siklus I yang melibatkan penggunaan media kartu bilangan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut merangkum hasil observasi kelompok terhadap SMP Harapan 2 Medan, yang menyimpulkan bahwa pembelajaran di sekolah tersebut cenderung menggunakan metode belajar student center.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut merangkum hasil observasi kelompok terhadap SMP Harapan 2 Medan.
2. Pembelajaran di sekolah tersebut cenderung menggunakan metode belajar student center di mana siswa aktif bertanya dan berdiskusi.
3. Guru hanya memberikan sedikit penjelasan dan fokus pada memfasilitasi diskusi siswa.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut merangkum hasil observasi kelompok terhadap SMP Harapan 2 Medan.
2. Pembelajaran di sekolah tersebut cenderung menggunakan metode belajar student center di mana siswa aktif bertanya dan berdiskusi.
3. Guru hanya memberikan sedikit penjelasan dan fokus pada memfasilitasi diskusi siswa.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut merangkum hasil observasi kelompok terhadap SMP Harapan 2 Medan, termasuk profil sekolah, kelas, dan hasil observasi di kelas dan lingkungan sekolah.
2. Berdasarkan analisis, pembelajaran di sekolah tersebut cenderung menggunakan metode belajar student center dimana siswa aktif bertanya dan berdiskusi.
3. Guru hanya memfasilitasi serta memberikan penjelasan jika
Dokumen tersebut merupakan laporan hasil observasi proses pembelajaran di kelas 7 SMPN 10 Medan. Kelompok 1 melakukan observasi selama 40 menit dan mengamati proses pembelajaran mata pelajaran Matematika. Guru mengajar dengan baik dan interaktif serta murid aktif bertanya. Kelompok menyimpulkan bahwa proses pembelajarannya bersifat teacher-centered.
Similar to Observasi sekolah kel 13 (SDN 060808) (20)
Pendidikan inklusif merupakan sistem pendidikan yang
memberikan akses kepada semua peserta didik yang
memiliki kelainan, bakat istimewa,maupun potensi tertentu
untuk mengikuti pendidikan maupun pembelajaran dalam
satu lingkungan pendidikan yang sama dengan peserta didik
umumlainya
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
Observasi sekolah kel 13 (SDN 060808)
1. Hasil observasi SD 060808
Kelompok : 13
Ketua : Akhlak Kazhimi (121301103)
Anggota : Nova Hardiyanti Pane (131301009)
Syafira Hairy Sani (131301107)
Salshabilla Utari (131301129)
Grace Irna Natalia K (131301133)
2. Profil Sekolah
Nama sekolah : SD Negeri 060808
Alamat sekolah : Jl. Rahmadsyah Kec. Medan
Area kota Medan
Kepala sekolah : Dra. Efrida
Nilai uang : uang sekolah gratis karna
program pemerintah wajib
belajar 9 tahun.
3. VISI :
• Menjadikan sekolah
terpercaya di masyarakat
dan diminati masyarakat.
• Membentuk siswa
berakhlak
mulia, berprestasi yang
dilandasi nilai-nilai
budaya luhur sesuai
dengan ajaran Islam
MISI :
• Menanamkan
keyakinan/akidah
melalui pembelajaran
Islam.
• Menyiapkan generasi
unggul yang memiliki
potensi bidang IMTAQ
dan IPTEK.
• Membentuk sumber daya
manusia yang
aktif, kreatiif, inovatif, se
suai dengan
perkembangan zaman.
4. Denah Sekolah Keterangan
1 : perpustakaan
2 : kamar mandi murid
3 : ruang kelas SDN 060816
4 : ruang kepala sekolah SDN
060808
5 : ruang kepala sekolah SDN
060816
6 : ruang kelas SDN 060808
7 : kantor guru
8 : wastafel SDN 060808
9 : gerbang
10 : kantin
11: halaman
11
1
6
5
4
6
3
3
3
3
7 6 6
2
1010
8
9
89
5. Laporan Observasi
Lama observasi : 45 menit (13.45-14.30)
Kelas yang diobservasi : kelas 5 SD
Jumlah murid : 32
Hadir : 21
Ukuran kelas : 6x6,5 meter
Nama guru : Novi,S.pd
Mata pelajaran : matematika
7. Alat yang dipakai dalam proses belajar
mengajar
Guru: - buku
- spidol
Murid: - buku
- pulpen atau pinsil
8. Hasil Observasi
Di kelas :
• Sebelum kelas dimulai ada seorang bapak yang
mengkondusifkan kelas terlebih dahulu.
• Proses belajar dan mengajar yang terjadi di kelas
sangat baik, dimana antara guru dan murid
terjadi komunikasi timbal balik.
• Bahkan murid dapat dikategorikan sebagai
murid yang memiliki daya tangkap baik.
• Murid juga aktif dalam menjawab pertanyaan
dari guru serta mau maju kedepan kelas untuk
mengerjakan soal yang diberikan guru.
9. • Ibu guru menerangkan dengan kata-kata yang
mudah dimengerti oleh muridnya.
• Dan ibu guru juga me-feedback pelajaran yang
pernah dipelajari pada kelas sebelumnya.
• Konsentrasi murid dapat dikategorikan baik,
karena walaupun ada observer mereka tetap
fokus ketika guru menerangkan pelajaran.
• Sehingga pada proses belajar mengajar, suasana
kondusif
• Disela guru menerangkan, beliau juga
memberikann motivasi untuk muridnya.
10. • Kelas mulai tidak kondusif pada saat guru
memberikan tugas dan meninggalkan ruangan.
• Ada siswa yang berbicara dengan temannya dari
jendela
• Walaupun begitu, ketika ibu guru kembali ke
kelas, para murid telah selesai dengan tugasnya.
• Kemudian guru memberikan sedikit ceramah
soal PR yang mereka kerjakan tempo hari.
• Ternyata tidak semuanya mengumpulkan
PR, tapi guru tidak memberikan
punishment, hanya memberikan penguat negatif
11. • Fasilitas yang diberikan sekolah sudah cukup
memadai. Hanya saja kondisi kelas yang sedikit
kotor dengan buku yang bertumpuk , meja
pingpong yang terletak dibelakang kelas, juga
peta yang terletak diatas lemari membuat kelas
tidak enak dipandang.
12. Keadaan sekolah
• Dikarenakan ada 2 sekolah dalam satu ruang
lingkup, maka kesua sekolah saling membagi
fasilitas yang ada, seperi kamar mandi murid,
kamar mandi guru, perpustakaan, dan halaman.
• Ada sebuah ruangan yang dinamakan ruang
perpusakaan. Tapi, setelah kami melihat
ternyata itu sebagai ruang serba guna. Tempat
shalat, tempat makan, kamar mandi guru.
13. • Kemudian kami melihat ada seperti wastafel
yang tidak dipergunakan dengan baik.
• Juga ada tempat wudhu dan cuci tangan yang
diberikan oleh sponsor yang digunakan.
14. Analisis
sistem belajar yang digunakan pada kelas ini
adalah learner-centered,karena :
1. Pelajar dituntut aktif selama proses mengajar
mengajar
2. Guru memberikan tugas sekolah yang harus
diselesaikan dengan waktu yang ditentukan
15. Metode belajar
Dalam proses belajar mengajar di kelas ini, yang
dipakai adalah teori belajar berpenguat dari B.F
Skinner.
“yang sudah mengerjakan PR bagus, yang belum
tolong kerjakan PR yang ibu kasih, itu supaya
kalian belajar lagi dan lebih ingat dengan
pembelajaran kita”
17. Kondisi belajar Robert Gagne
Deskripsi Tahapan Aplikasi dalam
observasi
1. Persiapan 1, memperhatikan Murid memperhatikan
saat guru
menerangkan
pelajaran
2. harapan Guru berharap agar
murid dapat mengerti
pelajaran yang
diberikan
3. Pengambilan
kembali (informasi
yang relevan dan
keterampilan) untuk
dibawa ke ingatan
kerja
Adanya proses
feedback dari guru
tantang ppelajaran di
kelas sebelumnya
18. 2. Akuisisi dan
kinerja
4. Persepsi selektif
terhadap ciri stimulus
Murid hanya
memperhatikan instruksi
guru, tidak dari temannya
5. Pengkodean semantik Murid
mengingatpelajaran yang
diterangkan oleh guru
6. Pengambilan kembali
dan respons
Murid merespon dengan
memberikan tanggapan
saat guru bertanya
7. Penguatan Guru memberikan
reinforcement kepada
murid
19. 3. Transfer Belajar 8. Pengambilan
petunjuk
Guru menjelaskan dan
menunjukkan beberapa
contoh soal
9. Kemampuan
generalisasi
Pengetahuan mengenai
pecahan dapat mereka
gunkan dikehidupan
sehari-hari
20. Kesimpulan
• Proses belajar mengajar di kelas 5 SDN 060808
dikaitkan dengan proses belajar B.F Skinner
yaitu tentang reinforcment positive dan
reinforcment negatif
• Kondisi belajar yang sudah cukup baik dengan
pemberian reinforcment itu agar perilaku yang
tidak diharapkan dapat mengecil frekuensinya
bahkan menghilang. Dan perilaku yang
diharapkan dapan muncul dengan frekuensi
yang lebih banyak lagi.
21. Daftar pustaka
• Santtrock, John W. 2013. Psikologi Pendidikan.
Jakarta : Kencana
• http://en.wikipedia.org/wiki/Robert_M._Gagn
é