SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
Download to read offline
NORMA & LEMBAGA SOSIAL
fitri dwi lestari
Kelembagaan Sosial
sekumpulan norma yang tersusun secara
sistematis yang terbentuk dalam rangka
memenuhi berbagai kebutuhan hidup
manusia yang bersifat khusus.
“Social institutions as more or less stable
structures of statuses devoted to meeting
the basic needs of people in a society” .
Kelembagan sosial sebagai sistem
gagasan terorganisasi yang ikut serta
dalam perilaku
Soerjono
Soekanto
Himpunan Norma Dari
Segala Tingkatan Yang
Berkisar Pada Suatu
Kebutuhan Pokok Dalam
Kehidupan Masyarakat
Robert Maclver
Dan C.H. Page
Lembaga Sosial Adalah
Prosedur Atau Tata Cara
Yang Telah Diciptakan
Untuk Mengatur Hubungan
Antarmanusia Yang
Tergabung Dalam Suatu
Kelompok Masyarakat.
FungsiLembagaSosial
1. Memberikan pedoman bagi anggota masyarakat, bagaimana
mereka harus bertingkah laku atau bersikap didalam menghadapi
masalah-masalah dalam masyarakat terutama yang menyangkut
kebutuhan-kebutuhan.
2. Menjaga keutuhan masyarakat.
3. Memberikan pegangan kepada masyarakat untuk mengadakan
sistem pengendalian sosial(social control). Artinya, sistem
pengawasan masyarakat terhadap tingkah laku anggota-
anggotanya.
4 Tingkatan Norma
Cara (Usage)
Kebiasaan (Folkways)
Tata-kelakuan (Mores)
Adat-istiadat (Custom)
Cara (Usage)
Menunjuk pada suatu bentuk prilaku.
Lebih cenderung kepada hubungan
antarindividu dalam masyarakat. Suatu
penyimpangan terhadapnya tak akan
mengakibatkan hukuman yang berat,
akan tetapi hanya sekedar celaan dari
individu yang dihubunginya.
Misalnya, orang mempunyai cara
masing-masing untuk minum pada
waktu bertemu. Ada yang minum tanpa
mengeluarkan bunyi ada pula yang
mengeluarkan bunyi sebagai tanda
kepuasannya menghilangkan kehausan.
Kebiasaan (Folkways)
Perbuatan yang diulang-ulang
dalam bentuk yang sama
merupakan bukti bahwa orang
banyak menyukai perbuatan
tersebut.
Mempunyai kekuatan mengikat
yang lebih besar daripada cara.
Con: kebiasaan memberi hormat
kepada orang lain yang lebih tua.
Bila perbuatan tadi tidak dilakukan,
maka dianggap sebagai salah satu
penyimpangan terhadap kebiasaan
umum dalam masyarakat.
1. Tata kelakuan memberikan
batas-batas pada perilakau
individu atau melarang
seseorang anggota masyarakat
untuk melakukan suatu
perbuatan yang tercela.
2. Tata kelakuan mengidentifikasi
individu dengan kelompoknya.
3. Tata kelakuan menjaga
solidaritas antar anggota
masyarakat. Misalnya, perihal
hubungan antara pria dengan
wanita, yang berlaku bagi semua
orang, dengan semua usia,
untuk segala golongan
masyarakat.
Tata-kelakuan
(Mores)
Kebiasaan yang dianggap
sebagai cara berprilaku dan
diterima norma-norma
pengatur.
Tata kelakuan merupakan alat
agar anggota masyarakat
menyesuaikan perbuatan-
perbuatannya dengan tata
kelakuan yang baik. Tata
kelakuan sangat penting karena
alasan-alasan berikut:
Adat-istiadat (Custom)
Tata kelakuan yang kekal serta kuat
integrasinya dengan pola-pola
perilaku masyarakat dapat
meningkat kekuatan mengikatnya
menjadi adat istiadat. Anggota
masyarakat yang melanggar adat
istiadat, akan mendapatkan sanksi
yang keras, yang kadang-kadang
secara tidak langsung diperlakukan.
masih ada segelintir orang yang masih
melanggar norma-norma dalam
masyarakat, itu dikarenakan beberapa
faktor, diantaranya adalah faktor
pendidikan, ekonomi dan lain-lain
Setiap tingkatan di atas memiliki kekuatan
memaksa yang semakin besar mempengaruhi
perilaku seseorang untuk menaati norma.
Begitu pula yang dipaparkan oleh Soemardjan
dan Soelaeman (1974) bahwa setiap tingkatan
tersebut menunjukkan pada kekuatan yang
lebih besar yang digunakan oleh masyarakat
untuk memaksa para anggotanya mentaati
norma-norma yang terkandung didalamnya.
Jenis-Jenis Norma
Agama Kesusilaan Kesopanan Hukum
Norma Agama
Adalah suatu norma yang
berdasarkan ajaran aqidah suatu
agama. Norma ini bersifat mutlak
yang mengharuskan ketaatan para
penganutnya. Apabila seseorang
tidak memiliki iman dan keyakinan
yang kuat, orang tersebut
cenderung melanggar norma-norma
agama.
Norma Kesusilaan
Norma ini didasarkan pada hati nurani atau ahlak manusia.
Norma Kesopanan
Adalah norma yang berawal dari
aturan tingkah laku yang berlaku
di masyarakat.
Norma Hukum
Adalah perintah dan larangan yang
mengatur tata tertib dalam suatu
masyarakat (negara). Sangsi norma
hukum bersifat mengikat dan
memaksa. Melanggar rambu-rambu
lalulintas adalah salah satu contoh
dari norma hukum.
Norma-norma tersebut diatas, setelah
mengalami suatu proses, pada akhirnya
akan menjadi bagian tertentu dari
kelembagaan social. Proses tersebut
dinamakan proses pelembagaan
(institutionalization), yaitu suatu proses
yang dilewatkan oleh suatu norma yang
baru untuk menjadi bagian dari salah satu
kelembagaan social.
Dalam pembentukannya sebagai lembaga
kemasyarakatan, norma-norma tersebut
mengalami beberapa proses, yaitu:
Institutionalization Internalized
Proses yang dilewati oleh
suatu norma
kemasyarakatan yang
baru untuk menjadi
bagian dari salah satu
lembaga
kemasyarakatan.
Sehingga norma-norma
kemasyarakatan itu, oleh
masyarakat dikenal,
diakui, dihargai, dan
kemudian ditaati dalam
kehidupan sehari-
harinya.
Institutionalization
Proses tidak berhenti
sampai
Institutionalization saja,
akan tetapi mungkin
norma-norma tersebut
mendarah daging dalam
jiwa anggota-anggota
masyarakat
Internalized
CiriUmumLembagaSosial
• Menurut Gillin and Gillin:
1. suatu lembaga sosial adalah organisasi pola-pola pemikirab
dan pola-pola perilaku yang terwujud melalui aktivitas-
aktivitas kemasyarakatan dan hasil-hasilnya
2. Memiliki suatu tingkat kekekalan tertentu
3. Mempunyai satu atau beberapa tujuan tertentu
4. Mempunyai alat-alat perlengkapan yang digunakan untuk
mencapai tujuan, seperti bangunan, mesin, dan sebagainya
5. Mempunyai lambang-lambang. Contoh: lambang-lambang
pada angkatan laut. Angkatan darat, angkatan udara
6. Mempunyai tradisi tertulis dan tidak tertulis
KlasifikasiTipe-tipeLembagaSosial
Sudut Perkembangan 1. Crescive institutions
2. Enacted institutions
Sudut Sistem Nilai-nilai yang
Diterima Masyarakat
1. Basic institutions
2. Subsidiary institutions
Sudut penerimaan
masyarakat
1. Sanctioned-institutions
2. Unsanctioned-institutions
Dari sudut penyebarannya 1. General institutions
2. Regulative institutions
Dari sudut fungsinya 1. Operative institutions
2. Restricted institutions
Crescive institutions: lembaga-
lembaga yang secara tak
sengaja tumbuh dari adat
istiadat
hak milik, perkawinan, dan
sebagainya
Enacted institutions: lembaga
yang secara sengaja dibentuk
untuk memenuhi tujuan
tertentu
lembaga pendidikan, lembaga
ekonomi, lembaga politik, dan
sebagainya
Basic institutions: lembaga
sosial yang sangat penting
untuk memelihara dan
mempertahankan tata tertib
dalam masyarakat
Agama, keluarga, negara
Subsidiary institutions:
lembaga sosial yang dianggap
kurang penting
Kegiatan rekreasi
Sanctioned-institutions:
lembaga-lembaga yang
diterima masyarakat
Sekolah, perusahaan dagang
Unsanctioned-institutions:
lembaga yang ditolak
masyarakat
Penjahat, perampok
General institutions: lembaga
yang dikenal oleh hampir
semua masyarakat di dunia
Agama
Restricted institutions:
lembaga yang hanya dikenal
masyarakat tertentu seperti
Islam, Katolik, Kristen
Protestan, Hindu, Budha
jenis-jenis lembaga sosial
Keluarga Pendidikan Politik
Ekonomi Agama

More Related Content

Similar to NORMALEMBAGA

SOSIOLOGI X (5).pdf
SOSIOLOGI X (5).pdfSOSIOLOGI X (5).pdf
SOSIOLOGI X (5).pdfIisIsnawati8
 
Dina yuliana & makiyah xii ips 3
Dina yuliana & makiyah xii ips 3Dina yuliana & makiyah xii ips 3
Dina yuliana & makiyah xii ips 3Paarief Udin
 
MATERI SOSIOLOGI KELAS 12
MATERI SOSIOLOGI KELAS 12 MATERI SOSIOLOGI KELAS 12
MATERI SOSIOLOGI KELAS 12 Winda Sabrina
 
Materi Sosiologi kelas 12
Materi Sosiologi kelas 12Materi Sosiologi kelas 12
Materi Sosiologi kelas 12Winda Sabrina
 
Rangkuman lembaga sosial
Rangkuman lembaga sosialRangkuman lembaga sosial
Rangkuman lembaga sosialvanmook2
 
C. lembaga sosial khusus pas
C. lembaga sosial khusus pasC. lembaga sosial khusus pas
C. lembaga sosial khusus pasadhi pramudya
 
Dina yuliana & makiyah xii ips 3
Dina yuliana & makiyah xii ips 3Dina yuliana & makiyah xii ips 3
Dina yuliana & makiyah xii ips 3Paarief Udin
 
Lembaga Sosial.pptx
Lembaga Sosial.pptxLembaga Sosial.pptx
Lembaga Sosial.pptxmunawar42
 
Pranata Sosial lengkap, singkat dan padat - Kelas VIII
Pranata Sosial lengkap, singkat dan padat - Kelas VIIIPranata Sosial lengkap, singkat dan padat - Kelas VIII
Pranata Sosial lengkap, singkat dan padat - Kelas VIIIFathiah Alhabsyie
 
Pengantar psikologi
Pengantar psikologiPengantar psikologi
Pengantar psikologiUlfa Faida
 
Ips presentasi
Ips presentasiIps presentasi
Ips presentasiHardy Hard
 
Hubungan Hukum dengan Lembaga Sosial
Hubungan Hukum dengan Lembaga SosialHubungan Hukum dengan Lembaga Sosial
Hubungan Hukum dengan Lembaga SosialAdhi Panjie Gumilang
 

Similar to NORMALEMBAGA (20)

Nur azmi lestari
Nur azmi lestariNur azmi lestari
Nur azmi lestari
 
Nur azmi lestari
Nur azmi lestariNur azmi lestari
Nur azmi lestari
 
SOSIOLOGI X (5).pdf
SOSIOLOGI X (5).pdfSOSIOLOGI X (5).pdf
SOSIOLOGI X (5).pdf
 
Dina yuliana & makiyah xii ips 3
Dina yuliana & makiyah xii ips 3Dina yuliana & makiyah xii ips 3
Dina yuliana & makiyah xii ips 3
 
MATERI SOSIOLOGI KELAS 12
MATERI SOSIOLOGI KELAS 12 MATERI SOSIOLOGI KELAS 12
MATERI SOSIOLOGI KELAS 12
 
Materi Sosiologi kelas 12
Materi Sosiologi kelas 12Materi Sosiologi kelas 12
Materi Sosiologi kelas 12
 
Lembaga sosial 2017
Lembaga sosial 2017Lembaga sosial 2017
Lembaga sosial 2017
 
Rangkuman lembaga sosial
Rangkuman lembaga sosialRangkuman lembaga sosial
Rangkuman lembaga sosial
 
C. lembaga sosial khusus pas
C. lembaga sosial khusus pasC. lembaga sosial khusus pas
C. lembaga sosial khusus pas
 
Dina yuliana & makiyah xii ips 3
Dina yuliana & makiyah xii ips 3Dina yuliana & makiyah xii ips 3
Dina yuliana & makiyah xii ips 3
 
Lembaga sosial 2016
Lembaga sosial 2016Lembaga sosial 2016
Lembaga sosial 2016
 
Lembaga Sosial.pptx
Lembaga Sosial.pptxLembaga Sosial.pptx
Lembaga Sosial.pptx
 
Pranata Sosial lengkap, singkat dan padat - Kelas VIII
Pranata Sosial lengkap, singkat dan padat - Kelas VIIIPranata Sosial lengkap, singkat dan padat - Kelas VIII
Pranata Sosial lengkap, singkat dan padat - Kelas VIII
 
Sistem dan struktur sosial ind
Sistem dan struktur sosial indSistem dan struktur sosial ind
Sistem dan struktur sosial ind
 
Pengantar psikologi
Pengantar psikologiPengantar psikologi
Pengantar psikologi
 
Masyarakat
MasyarakatMasyarakat
Masyarakat
 
Makalah institusi sosial
Makalah institusi sosialMakalah institusi sosial
Makalah institusi sosial
 
Ips presentasi
Ips presentasiIps presentasi
Ips presentasi
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Hubungan Hukum dengan Lembaga Sosial
Hubungan Hukum dengan Lembaga SosialHubungan Hukum dengan Lembaga Sosial
Hubungan Hukum dengan Lembaga Sosial
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 

NORMALEMBAGA

  • 1. NORMA & LEMBAGA SOSIAL fitri dwi lestari
  • 2. Kelembagaan Sosial sekumpulan norma yang tersusun secara sistematis yang terbentuk dalam rangka memenuhi berbagai kebutuhan hidup manusia yang bersifat khusus. “Social institutions as more or less stable structures of statuses devoted to meeting the basic needs of people in a society” . Kelembagan sosial sebagai sistem gagasan terorganisasi yang ikut serta dalam perilaku
  • 3. Soerjono Soekanto Himpunan Norma Dari Segala Tingkatan Yang Berkisar Pada Suatu Kebutuhan Pokok Dalam Kehidupan Masyarakat Robert Maclver Dan C.H. Page Lembaga Sosial Adalah Prosedur Atau Tata Cara Yang Telah Diciptakan Untuk Mengatur Hubungan Antarmanusia Yang Tergabung Dalam Suatu Kelompok Masyarakat.
  • 4. FungsiLembagaSosial 1. Memberikan pedoman bagi anggota masyarakat, bagaimana mereka harus bertingkah laku atau bersikap didalam menghadapi masalah-masalah dalam masyarakat terutama yang menyangkut kebutuhan-kebutuhan. 2. Menjaga keutuhan masyarakat. 3. Memberikan pegangan kepada masyarakat untuk mengadakan sistem pengendalian sosial(social control). Artinya, sistem pengawasan masyarakat terhadap tingkah laku anggota- anggotanya.
  • 5. 4 Tingkatan Norma Cara (Usage) Kebiasaan (Folkways) Tata-kelakuan (Mores) Adat-istiadat (Custom)
  • 6. Cara (Usage) Menunjuk pada suatu bentuk prilaku. Lebih cenderung kepada hubungan antarindividu dalam masyarakat. Suatu penyimpangan terhadapnya tak akan mengakibatkan hukuman yang berat, akan tetapi hanya sekedar celaan dari individu yang dihubunginya. Misalnya, orang mempunyai cara masing-masing untuk minum pada waktu bertemu. Ada yang minum tanpa mengeluarkan bunyi ada pula yang mengeluarkan bunyi sebagai tanda kepuasannya menghilangkan kehausan.
  • 7. Kebiasaan (Folkways) Perbuatan yang diulang-ulang dalam bentuk yang sama merupakan bukti bahwa orang banyak menyukai perbuatan tersebut. Mempunyai kekuatan mengikat yang lebih besar daripada cara. Con: kebiasaan memberi hormat kepada orang lain yang lebih tua. Bila perbuatan tadi tidak dilakukan, maka dianggap sebagai salah satu penyimpangan terhadap kebiasaan umum dalam masyarakat.
  • 8. 1. Tata kelakuan memberikan batas-batas pada perilakau individu atau melarang seseorang anggota masyarakat untuk melakukan suatu perbuatan yang tercela. 2. Tata kelakuan mengidentifikasi individu dengan kelompoknya. 3. Tata kelakuan menjaga solidaritas antar anggota masyarakat. Misalnya, perihal hubungan antara pria dengan wanita, yang berlaku bagi semua orang, dengan semua usia, untuk segala golongan masyarakat. Tata-kelakuan (Mores) Kebiasaan yang dianggap sebagai cara berprilaku dan diterima norma-norma pengatur. Tata kelakuan merupakan alat agar anggota masyarakat menyesuaikan perbuatan- perbuatannya dengan tata kelakuan yang baik. Tata kelakuan sangat penting karena alasan-alasan berikut:
  • 9. Adat-istiadat (Custom) Tata kelakuan yang kekal serta kuat integrasinya dengan pola-pola perilaku masyarakat dapat meningkat kekuatan mengikatnya menjadi adat istiadat. Anggota masyarakat yang melanggar adat istiadat, akan mendapatkan sanksi yang keras, yang kadang-kadang secara tidak langsung diperlakukan.
  • 10. masih ada segelintir orang yang masih melanggar norma-norma dalam masyarakat, itu dikarenakan beberapa faktor, diantaranya adalah faktor pendidikan, ekonomi dan lain-lain
  • 11. Setiap tingkatan di atas memiliki kekuatan memaksa yang semakin besar mempengaruhi perilaku seseorang untuk menaati norma. Begitu pula yang dipaparkan oleh Soemardjan dan Soelaeman (1974) bahwa setiap tingkatan tersebut menunjukkan pada kekuatan yang lebih besar yang digunakan oleh masyarakat untuk memaksa para anggotanya mentaati norma-norma yang terkandung didalamnya.
  • 13. Norma Agama Adalah suatu norma yang berdasarkan ajaran aqidah suatu agama. Norma ini bersifat mutlak yang mengharuskan ketaatan para penganutnya. Apabila seseorang tidak memiliki iman dan keyakinan yang kuat, orang tersebut cenderung melanggar norma-norma agama.
  • 14. Norma Kesusilaan Norma ini didasarkan pada hati nurani atau ahlak manusia.
  • 15. Norma Kesopanan Adalah norma yang berawal dari aturan tingkah laku yang berlaku di masyarakat.
  • 16. Norma Hukum Adalah perintah dan larangan yang mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat (negara). Sangsi norma hukum bersifat mengikat dan memaksa. Melanggar rambu-rambu lalulintas adalah salah satu contoh dari norma hukum.
  • 17. Norma-norma tersebut diatas, setelah mengalami suatu proses, pada akhirnya akan menjadi bagian tertentu dari kelembagaan social. Proses tersebut dinamakan proses pelembagaan (institutionalization), yaitu suatu proses yang dilewatkan oleh suatu norma yang baru untuk menjadi bagian dari salah satu kelembagaan social.
  • 18. Dalam pembentukannya sebagai lembaga kemasyarakatan, norma-norma tersebut mengalami beberapa proses, yaitu: Institutionalization Internalized
  • 19. Proses yang dilewati oleh suatu norma kemasyarakatan yang baru untuk menjadi bagian dari salah satu lembaga kemasyarakatan. Sehingga norma-norma kemasyarakatan itu, oleh masyarakat dikenal, diakui, dihargai, dan kemudian ditaati dalam kehidupan sehari- harinya. Institutionalization
  • 20. Proses tidak berhenti sampai Institutionalization saja, akan tetapi mungkin norma-norma tersebut mendarah daging dalam jiwa anggota-anggota masyarakat Internalized
  • 21. CiriUmumLembagaSosial • Menurut Gillin and Gillin: 1. suatu lembaga sosial adalah organisasi pola-pola pemikirab dan pola-pola perilaku yang terwujud melalui aktivitas- aktivitas kemasyarakatan dan hasil-hasilnya 2. Memiliki suatu tingkat kekekalan tertentu 3. Mempunyai satu atau beberapa tujuan tertentu 4. Mempunyai alat-alat perlengkapan yang digunakan untuk mencapai tujuan, seperti bangunan, mesin, dan sebagainya 5. Mempunyai lambang-lambang. Contoh: lambang-lambang pada angkatan laut. Angkatan darat, angkatan udara 6. Mempunyai tradisi tertulis dan tidak tertulis
  • 22. KlasifikasiTipe-tipeLembagaSosial Sudut Perkembangan 1. Crescive institutions 2. Enacted institutions Sudut Sistem Nilai-nilai yang Diterima Masyarakat 1. Basic institutions 2. Subsidiary institutions Sudut penerimaan masyarakat 1. Sanctioned-institutions 2. Unsanctioned-institutions Dari sudut penyebarannya 1. General institutions 2. Regulative institutions Dari sudut fungsinya 1. Operative institutions 2. Restricted institutions
  • 23. Crescive institutions: lembaga- lembaga yang secara tak sengaja tumbuh dari adat istiadat hak milik, perkawinan, dan sebagainya Enacted institutions: lembaga yang secara sengaja dibentuk untuk memenuhi tujuan tertentu lembaga pendidikan, lembaga ekonomi, lembaga politik, dan sebagainya Basic institutions: lembaga sosial yang sangat penting untuk memelihara dan mempertahankan tata tertib dalam masyarakat Agama, keluarga, negara Subsidiary institutions: lembaga sosial yang dianggap kurang penting Kegiatan rekreasi
  • 24. Sanctioned-institutions: lembaga-lembaga yang diterima masyarakat Sekolah, perusahaan dagang Unsanctioned-institutions: lembaga yang ditolak masyarakat Penjahat, perampok General institutions: lembaga yang dikenal oleh hampir semua masyarakat di dunia Agama Restricted institutions: lembaga yang hanya dikenal masyarakat tertentu seperti Islam, Katolik, Kristen Protestan, Hindu, Budha
  • 25. jenis-jenis lembaga sosial Keluarga Pendidikan Politik Ekonomi Agama