SlideShare a Scribd company logo
PERTEMUAN 14 DAN 15
OPTIMASI PRODUKSI
dengan
ANALISIS SISTEM NODAL
OVERVIEW
TM UPN “Veteran” Yogyakarta
TUJUAN dan SYARAT
TUJUAN
 Mendapatkan laju produksi optimum sumur dengan
melakukan evaluasi secara lengkap dan terintegrasi
pada sistem produksi sumur
SYARAT
 Tersedia Inflow Performance (IPR)
 Tersedia Outflow Performance (VLP-CP-HFP-SP)
METODOLOGI
 Memahami komponen Inflow Performance
 Memahami komponen Outflow Performance, yang terdiri
dari kinerja :
# Vertical Lift Performance
# Choke Performance
# Horizontal Flow Performance
# Separator
 Memahami hubungan inflow dan outflow performance
 Memahami diskripsi hubungan Tekanan versus
Kedalaman pada berbagai metode produksi (lifting
methods)
Kehilangan Tekanan pada Sistem Sumur
P1 = Pr - Pwfs = Loss in reservoir
P2 = Pwfs - Pwf = Loss across completion
P3 = Pwf - Pwh = Loss in tubing
P4 = Pwh - Psep = Loss in flowline
Pr Pe
Pwfs
Pwf
P1 = (Pr - Pwfs)
P2 = (Pwfs - Pwf)
P3 = Pwf - Pwh
P4 = (Pwh - Psep)
Psep
Sales line
Gas
Liquid
Stock tank
PT = Pr - Psep = Total pressure loss
Pwh
ANALISIS NODAL
Pe
_
Pr
Pwfs
Pwf
Pdr
Pur
Pusv
Pwh
Pdsc Psep
DP1 = Pr - Pwfs = Loss in Porous Medium
DP2 = Pwfs - Pwf = Loss across Completion
DP3 = Pur - Pdr = Loss across Restriction
DP4 = Pusv - Pdsv = Loss across Safety Valve
DP5 = Pwh - Pdsc = Loss across Surface Choke
DP6 = Pdsc - Psep = Loss in Flowline
DP7 = Pwf - Pwh = Total Loss in Tubing
DP8 = Pwh - Psep = Total Loss in Flowline
Bottom
Hole
Restriction
Safety
Valve
Surface
Choke
Separator
ANALISIS NODAL
METODOLOGI
 Memahami komponen Inflow Performance
 Memahami komponen Outflow Performance, yang terdiri dari
kinerja :
# Vertical Lift Performance
# Choke Performance
# Horizontal Flow Performance
# Separator
 Memahami hubungan inflow dan outflow performance
 Memahami diskripsi hubungan Tekanan versus Kedalaman
pada berbagai metode produksi (lifting methods)
ANALISIS NODAL
MANFAAT ANALISIS SISTEM NODAL
 Optimasi laju produksi
 Menentukan laju produksi yang dapat diperoleh
secara sembur alam
 Meramalkan kapan sumur akan “mati”
 Memeriksa setiap komponen dalam sistem produksi
untuk mementukan adanya hambatan aliran
 Menentukan saat yang terbaik untuk mengubah
sumur sembur alam menjadi sembur buatan atau
metode produksi satu ke metode produksi lainnya
Inflow Performance Curve
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500
Production rate, STB/D
Flowing
bottomhole
pressure,
psi
Inflow (Reservoir) Curve
Tubing Curve
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500
Production rate, STB/D
Flowing
bottomhole
pressure,
psi
Tubing Curve
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500
Production rate, STB/D
Flowing
bottomhole
pressure,
psi
Inflow (Reservoir) Curve
Tubing Curve
System Graph
2111 STB/D
1957.1 psi
Pengaruh Skin pada IPR
Outflow
Flowrate
Pressure
at
Node
5 0 -1 -3
SKIN
Inflow
(IPR)
qo a 1/ ln re +S
rw
Note : Log effect
10
Pengaruh Penurunan
Tekanan Reservoir pada IPR
Outflow
Flowrate
Pressure
at
Node
Reservoir with no pressure support
Inflow
Decreasing reservoir pressure
Pengaruh Diameter Tubing (Pipe)
pada Outflow
Inflow
(IPR)
Outflow
Flowrate (stb/d)
Pressure
at
Node
2 3/8”
2 7/8”
4 1/2”
3 1/2”
EMPAT TITIK NODAL DI
SUMUR SEMBUR ALAM
1. Titik Nodal di Dasar Sumur
2. Titik Nodal di Kepala Sumur
3. Titik Nodal di Separator
4. Titik Nodal di Upsteam/Downsteam Jepitan
Node di Dasar Sumur Tanpa Choke
P1 = Pr - Pwfs = Loss in reservoir
P2 = Pwfs - Pwf = Loss across completion
P3 = Pwf - Pwh = Loss in tubing
P4 = Pwh - Psep = Loss in flowline
Pr Pe
Pwfs
Pwf
P1 = (Pr - Pwfs)
P2 = (Pwfs - Pwf)
P3 = Pwf - Pwh
P4 = (Pwh - Psep)
Psep
Sales line
Gas
Liquid
Stock tank
PT = Pr - Psep = Total pressure loss
Pwh
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500
Production rate, STB/D
Flowing
bottomhole
pressure,
psi
Inflow (Reservoir) Curve
Horz. Perf.
Vert.
Perf.
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500
Production rate, STB/D
Flowing
bottomhole
pressure,
psi
Tubing Curve
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500
Production rate, STB/D
Flowing
bottomhole
pressure,
psi
Inflow (Reservoir) Curve
Tubing Curve
2111
STB/D
1957
psi
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500
Production rate, STB/D
Flowing
bottomhole
pressure,
psi
Tubing Curve
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500
Production rate, STB/D
Flowing
bottomhole
pressure,
psi
Inflow (Reservoir) Curve
Node di Dasar Sumur Dengan Choke
P1 = Pr - Pwfs = Loss in reservoir
P2 = Pwfs - Pwf = Loss across completion
P3 = Pwf - Pwh = Loss in tubing
P4 = Pwh - Psep = Loss in flowline
Pr Pe
Pwfs
Pwf
P1 = (Pr - Pwfs)
P2 = (Pwfs - Pwf)
P3 = Pwf - Pwh
P4 = (Pwh - Psep)
Psep
Sales line
Gas
Liquid
Stock tank
PT = Pr - Psep = Total pressure loss
Pwh
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500
Production rate, STB/D
Flowing
bottomhole
pressure,
psi
Inflow (Reservoir) Curve
Horz. Perf.
Vert.
Perf.
Pd
Choke – Sonic Vel.
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500
Production rate, STB/D
Flowing
bottomhole
pressure,
psi
Tubing Curve
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500
Production rate, STB/D
Flowing
bottomhole
pressure,
psi
Tubing Curve
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500
Production rate, STB/D
Flowing
bottomhole
pressure,
psi
Inflow (Reservoir) Curve
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500
Production rate, STB/D
Flowing
bottomhole
pressure,
psi
Inflow (Reservoir) Curve
Tubing Curve
2111
STB/D
1957
psi
Contoh Soal Analisa Sistem Nodal dengan Titik Nodal di Dasar
Sumur Untuk Kondisi Open Hole
Diketahui :
Panjang pipa salur = 3000 ft
Diameter = 2 in
Kedalaman sumur = 5000 ft
Diameter Tubing = 2 3/8 in
Kadar Air = 0
Perbandingan gas cairan = 400 SCF/STB
Tekanan Statik = 2200 psi
Tekanan Separator = 100 psi
PI = 1 bpd/psi
Tentukan laju produksi yang diperoleh dengan menggunakan dasar
sumur sebagai titik nodal.
Pehitungan :
1. Pada kertas grafik kartesian, buat sistem koordinat tekanan
pada sumbu tegak dan laju produksi pada sumbu datar.
2. Berdasrkan PI = 1.0 dan Ps = 2200 psi, hitung Pwf pada
berbagai anggapan harag q,
Pwf = Ps - q/PI
Untuk q = 200 bbl/hari.
Pwf = 2200-200/1 =2000 psi
Q anggapan Pwf
200 2000
400 1800
600 1600
800 1400
1000 1200
1500 700
3. Buat kurva IPR dengan memplot q vs Pwf dari tabel di
Langkah 2
4. Gunakan langkah kerja, untuk menentukan tekanan kepala
sumur pada aliran mendatar.
Q anggapan Psep Pwh
200 100 115
400 100 140
600 100 180
800 100 230
1000 100 275
1500 100 420
Catatan: Gunakan grafik pressure traverse aliran mendatar
untuk diameter pipa = 2”, GLR = 400 SCF/STB
dan pada q anggapan.
5. Tentukan tekanan alir daras sumur, Gunakan grafik pressure
traverse aliran tegak untuk diameter tubing 2 3/8” GLR = 400 SCF
/STB, KA = 0 dan q anggapan.
Q anggapan Pwh Pwf
200 115 750
400 140 880
600 180 1030
800 230 1190
1000 275 1370
1500 420 1840
6. Plot q terhadap PWf dari langkah 5, pada kertas grafik di
Gambar 3-2. Kurva ini disebut Kurva Tubing Intake.
7. Perpotongan antara kurva IPR dengan kurva tubing intake,
menghasilkan laju produksi sebesar 900 bbl / hari
8. Laju produksi yang diperoleh 900 bbl / hari
Analisa nodal di dasar sumur open hole
0
500
1000
1500
2000
2500
0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600
Laju peoduksi, Bbl/d
Tekanan,
Psi
IPR
Tubing intake
Prosedur Analisa Sistem Nodal Untuk Titik Nodal
di Kepala Sumur
Analisa Sistem Nodal untuk titik nodal dikepala sumur
dibedakan menjdi dua prosedur tergantung pada ada atau
tidaknya jepitan dikepala sumur,
Contoh Analisa Sistem Nodal dengan Titik nodal di
Kepala Sumur Tanpa jepitan
Diketahui :
Panjang pipa salur = 3000 ft
Diameter = 2 in
Kedalaman sumur = 5000 ft
Diameter Tubing = 2 3/8 in
Kadar Air = 0
Perbandingan gas cairan = 400 SCF/STB
Tekanan Statik = 2200 psi
Tekanan Separator = 100 psi
Tentukan laju produksi dengan menggunkan kepala
sumur sebagai titik nodal tanpa mengunakan jepitan.
1. Pada kertas grafik kartesian buat sistem koordinat
dengan tekanan sebagai sumbu tegak dan laju
produksi sebagai sumbu datar.
2. Bedasarkan perhitungan di contoh soal 3.2.1.1 butir 4,
diperoleh hasil sebagai berikut:
Q (anggapan) Psep Pwh
200 100 115
400 100 140
600 100 180
800 100 230
1000 100 275
1500 100 420
3. Plot antara q terhadap Pwh pada gambar 3-5
4. Berdasrkan perhitungan dicontoh soal 3.2.1.1. butir 2 telah
diperoleh harga untuk berbagi laju produksi anggapan.
Dengan mengunakan grafik pressure traverse untuk aliran
tegak pada masing-masing q,dan diperoleh hasil sebagi
berikut ;
Q (anggapan) Psep Pwh
200 2000 610
400 1800 540
600 1600 450
800 1400 330
1000 1200 180
1500 700
Pwf
5. Plot antara q terhadap Pwh pada kertas grafik
6. Perpotongan antara kurva dilangkah 3 dan 5
memberikan laju produksi yang diperoleh.
7. Laju produksi yang diperoleh = 900 bbl / hari
Analisa Nodal dengan titik nodal di kepala sumur tanpa jepitan
0
100
200
300
400
500
600
700
0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600
Laju produksi, Bbl/D
Tekanan,
Psi
Aliran mendatar
Aliran tegak
Contoh Analisa Nodal Dengan Titik Nodal di
Kepala Sumur Dengan Jepitan.
Diketahui :
Panjang pipa salur = 3000 ft
Diameter = 2 in
Kedalaman sumur = 5000 ft
Diameter Tubing = 2 3/8 in
Kadar Air = 0
Perbandingan gas cairan = 400 SCF/STB
Tekanan Statik = 2200 psi
Tentukan laju produksi yang diperoleh dengan menggunakan
kepala sumur sebagai tittik nodal, apabila diguankan jepitan
dengan ukuran 32/64. Gunakan persamaan Gilbert untuk
memperkirakan kelakuan aliran fluida dalam jepitan.
1. Pada kertas grafik kartesian buat sistem koordinat dengan tekanan
sebagaia sumbu tegak dan laju produksi sebagai sumbu datar.
(Lihat Gambar).
2. Berdasarkan pehitungan dicontoh soal sebelumnya telah diperoleh
harga Pwf untuk berbagai anggapan. Dengan menggunakan grafik
pressure traverse untuk aliran tegak, tentukan Pwh pada masing-
masing q, dan diperoleh hasil sebagai berikut :
Q anggapan Pwf Pwh
200 2000 610
400 1800 540
600 1600 450
800 1400 330
1000 1200 180
1500 700 -
3. Plot antara q dan Pwh pada Gambar 3-6 ,kurva ini
adalah kurva tubing.
4. Buat hubungan antara laju produksi denagn tekanan
kepala sumur dengan menggunakan persamaan Gilbert
dan diperoleh hubungan seperti ditunjukan pada tabel :
Pwh = (435 R0,546 q / S1,89)
Dimana:
Pwh = Tekanan kepala sumur, psi
R = GLR, Mcf/stb
q = laju produksi, stb
S = Ukuran bean, 1/64 in
Q anggapan Pwh
200
400
600
800
1000
1500
75.34
150.68
226.02
301.70
376.70
565.04
5. Plot laju produksi terhadap tekanan kepala sumur yang diperoleh
dari langkah 4 pada kertas grafik dilangkah 2, seperti ditunjukan di
gambar 3-6. Kurva ini adalah kurva jepitan.
6. Tentukan permotongan antara kurva tubing yang diperoleh dari
langkah 3 dengan kurva jepitan yang diperoleh dari langkah 5.
7. Perpotongan kedua kurva tersebut menunjukan laju produksi
sebesar 840 STB/hari.
Kurva analisa nodal dengan titik nodal di kepala sumur dengan jepitan
0
100
200
300
400
500
600
0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600
Laju produksi, bbl/d
Tekanan,
Psi
K
Kurva Jepitan
Kurva tubing
Contoh Soal Analisis Sistim Nodal Dengan Titik
Nodal di Separator
Diketahui :
Panjang pipa salur = 3000 ft
Diameter = 2 in
Kedalaman sumur = 5000 ft
Diameter Tubing = 2 3/8 in
Kadar Air = 0
Perbandingan gas cairan = 400 SCF/STB
Tekanan Statik = 2200 psi
Tentukan laju produksi yang dapat diperoleh dengan
mengunakan separator sebagai titik nodal
1. Buat sistem koordinat pada kertas grafik kartesian dengan
tekanan sebagai sumbu tegak dan laju produksi sebagai sumbu
datar, seperti pada gambar 3-7
2. Dari perhitungan contoh soal 3.2.1.1. langkah 4, telah diperoleh
hubungan q terhadap P wh untuk perhitungan yang diawali dari
dasar sumur, yaitu sebagai berikut :
Q anggapan P wf (psi) P wh (psi)
200
400
600
800
1000
2000
1800
1600
1400
1200
610
540
450
330
180
3. Berdasarkan Pwh di langkah 2 tentukan tekanan di
separator untuk beberapa anggapan laju produksi,.
Hasil perhitungan adalah sebagai berikut :
Q (anggapan) P wh (psi) P separator (psi)
200
400
600
800
1000
610
540
150
330
180
595
525
410
255
-
4. Plot q terhadap P ins seperti gambar 3-7
5. Plot tekanan separator = 100 psi pada sumbu tekanan.
Kemudian buat garis datar ke kanan sampai memotong
kurva di langkah 4. perpotongan ini menunjukan laju
produksi yang di peroleh, yaitu : q = 900 bbl/hari
Kurva analisa nodal dengan titik nodal di separator
0
100
200
300
400
500
600
700
0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000
Laju produksi, bbl/d
Tekanan,
Psi
Kurva flowline

More Related Content

What's hot

Stabilitas Lereng Menggunakan Metode Fellenius Dan SLOPE/W 2007
Stabilitas Lereng Menggunakan Metode Fellenius Dan SLOPE/W 2007Stabilitas Lereng Menggunakan Metode Fellenius Dan SLOPE/W 2007
Stabilitas Lereng Menggunakan Metode Fellenius Dan SLOPE/W 2007
CITRA MARGA NUSAPHALA PERSADA, PT TBK
 
Petroleum resources reserves
Petroleum resources reservesPetroleum resources reserves
Petroleum resources reserves
Srikanth G
 
Parte 02 reservorios_lucio_carrillo___descripcion
Parte 02 reservorios_lucio_carrillo___descripcionParte 02 reservorios_lucio_carrillo___descripcion
Parte 02 reservorios_lucio_carrillo___descripcion
David Castillo
 
Gel Strength Exp. Drilling Engineering, Mud Lab, Exp.
Gel Strength Exp. Drilling Engineering, Mud Lab, Exp.Gel Strength Exp. Drilling Engineering, Mud Lab, Exp.
Gel Strength Exp. Drilling Engineering, Mud Lab, Exp.
Jarjis Mohammed
 
Laporan resmi semen pemboran
Laporan resmi semen pemboranLaporan resmi semen pemboran
Laporan resmi semen pemboran
Hendri Anur
 
MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM AkamigasMATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
YOHANIS SAHABAT
 
Shale problem
Shale problemShale problem
Shale problem
Hendri Anur
 
Mektan bab 3 klasifikasi tanah
Mektan bab 3 klasifikasi tanahMektan bab 3 klasifikasi tanah
Mektan bab 3 klasifikasi tanah
Shaleh Afif Hasibuan
 
Slide uji geser langsung tanah pasir
Slide uji geser langsung tanah pasirSlide uji geser langsung tanah pasir
Slide uji geser langsung tanah pasir
Della Andandaningrum
 
Well Logging: 03 SP log 02
Well Logging: 03 SP log 02Well Logging: 03 SP log 02
Well Logging: 03 SP log 02
khaled Zidan
 
Variable Density Log
Variable Density LogVariable Density Log
Variable Density Log
Shah Naseer
 
Bond log theory and interpretation
Bond log theory and interpretationBond log theory and interpretation
Bond log theory and interpretation
BRIKAT Abdelghani
 
Sifat Batuan dan Fluida Panas Bumi
Sifat Batuan dan Fluida Panas BumiSifat Batuan dan Fluida Panas Bumi
Sifat Batuan dan Fluida Panas Bumi
Estrela Bellia Muaja
 
pengukuran perhitungan volume minyak standard di tangki darat
pengukuran perhitungan volume minyak standard di tangki daratpengukuran perhitungan volume minyak standard di tangki darat
pengukuran perhitungan volume minyak standard di tangki darat
Helmi Wijaya
 
Artificial Lift Screening and Selection
Artificial Lift Screening and SelectionArtificial Lift Screening and Selection
Artificial Lift Screening and Selection
Andres Martingano
 
Buku Pintar MIGAS INDONESIA - Reservoir minyak dan gas bumi
Buku Pintar MIGAS INDONESIA - Reservoir minyak dan gas bumiBuku Pintar MIGAS INDONESIA - Reservoir minyak dan gas bumi
Buku Pintar MIGAS INDONESIA - Reservoir minyak dan gas bumi
Ariyandi Yuda Prahara
 
eksplorasi batubara
eksplorasi batubaraeksplorasi batubara
eksplorasi batubara
Fithriyani Fauziyyah
 
Produccion iii lag
Produccion iii lagProduccion iii lag
Produccion iii lag
mariela caisana ribera
 
Pulsed Neutron Logs.pdf
Pulsed Neutron Logs.pdfPulsed Neutron Logs.pdf
Pulsed Neutron Logs.pdf
SeyedAbolfazlHossein4
 

What's hot (20)

Stabilitas Lereng Menggunakan Metode Fellenius Dan SLOPE/W 2007
Stabilitas Lereng Menggunakan Metode Fellenius Dan SLOPE/W 2007Stabilitas Lereng Menggunakan Metode Fellenius Dan SLOPE/W 2007
Stabilitas Lereng Menggunakan Metode Fellenius Dan SLOPE/W 2007
 
Petroleum resources reserves
Petroleum resources reservesPetroleum resources reserves
Petroleum resources reserves
 
Parte 02 reservorios_lucio_carrillo___descripcion
Parte 02 reservorios_lucio_carrillo___descripcionParte 02 reservorios_lucio_carrillo___descripcion
Parte 02 reservorios_lucio_carrillo___descripcion
 
Gel Strength Exp. Drilling Engineering, Mud Lab, Exp.
Gel Strength Exp. Drilling Engineering, Mud Lab, Exp.Gel Strength Exp. Drilling Engineering, Mud Lab, Exp.
Gel Strength Exp. Drilling Engineering, Mud Lab, Exp.
 
Laporan resmi semen pemboran
Laporan resmi semen pemboranLaporan resmi semen pemboran
Laporan resmi semen pemboran
 
MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM AkamigasMATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
 
Shale problem
Shale problemShale problem
Shale problem
 
Mektan bab 3 klasifikasi tanah
Mektan bab 3 klasifikasi tanahMektan bab 3 klasifikasi tanah
Mektan bab 3 klasifikasi tanah
 
Slide uji geser langsung tanah pasir
Slide uji geser langsung tanah pasirSlide uji geser langsung tanah pasir
Slide uji geser langsung tanah pasir
 
Well Logging: 03 SP log 02
Well Logging: 03 SP log 02Well Logging: 03 SP log 02
Well Logging: 03 SP log 02
 
Variable Density Log
Variable Density LogVariable Density Log
Variable Density Log
 
Minyak dan gas bumi
Minyak dan gas bumiMinyak dan gas bumi
Minyak dan gas bumi
 
Bond log theory and interpretation
Bond log theory and interpretationBond log theory and interpretation
Bond log theory and interpretation
 
Sifat Batuan dan Fluida Panas Bumi
Sifat Batuan dan Fluida Panas BumiSifat Batuan dan Fluida Panas Bumi
Sifat Batuan dan Fluida Panas Bumi
 
pengukuran perhitungan volume minyak standard di tangki darat
pengukuran perhitungan volume minyak standard di tangki daratpengukuran perhitungan volume minyak standard di tangki darat
pengukuran perhitungan volume minyak standard di tangki darat
 
Artificial Lift Screening and Selection
Artificial Lift Screening and SelectionArtificial Lift Screening and Selection
Artificial Lift Screening and Selection
 
Buku Pintar MIGAS INDONESIA - Reservoir minyak dan gas bumi
Buku Pintar MIGAS INDONESIA - Reservoir minyak dan gas bumiBuku Pintar MIGAS INDONESIA - Reservoir minyak dan gas bumi
Buku Pintar MIGAS INDONESIA - Reservoir minyak dan gas bumi
 
eksplorasi batubara
eksplorasi batubaraeksplorasi batubara
eksplorasi batubara
 
Produccion iii lag
Produccion iii lagProduccion iii lag
Produccion iii lag
 
Pulsed Neutron Logs.pdf
Pulsed Neutron Logs.pdfPulsed Neutron Logs.pdf
Pulsed Neutron Logs.pdf
 

Similar to NODAL SISTEM.pptx

Final Presentation
Final PresentationFinal Presentation
Final Presentation
Almas Zakiy Nur Tegar
 
Pompa kel 15 fix
Pompa kel 15 fixPompa kel 15 fix
Pompa kel 15 fix
Refqi Habib
 
Presentasi Tugas Akhir
Presentasi Tugas AkhirPresentasi Tugas Akhir
Presentasi Tugas Akhir
afdhol rizki
 
Modul praktikumprestasipompa2014
Modul praktikumprestasipompa2014Modul praktikumprestasipompa2014
Modul praktikumprestasipompa2014
aminsmk
 
Evaluasi Pelaksanaan WOWS
Evaluasi Pelaksanaan WOWSEvaluasi Pelaksanaan WOWS
Evaluasi Pelaksanaan WOWS
CheasarSeptian
 
Hidrolik dan Elektro-Hidrolik (Hydraulic and Electrical-Hidraulic)
Hidrolik dan Elektro-Hidrolik (Hydraulic and Electrical-Hidraulic)Hidrolik dan Elektro-Hidrolik (Hydraulic and Electrical-Hidraulic)
Hidrolik dan Elektro-Hidrolik (Hydraulic and Electrical-Hidraulic)
gunawanzharfan
 
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi TerlengkapBab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi TerlengkapAditya Panim
 
Pompa sentrifugal
Pompa sentrifugalPompa sentrifugal
Pompa sentrifugalIffa M.Nisa
 
Simulasi Reservoir Menggunakan Eclipse 100
Simulasi Reservoir Menggunakan Eclipse 100Simulasi Reservoir Menggunakan Eclipse 100
Simulasi Reservoir Menggunakan Eclipse 100
Marthen Tangke
 
Fluida dinamis
Fluida dinamisFluida dinamis
Fluida dinamis
SarwantoSarwanto1
 
Ppt ppi kim 39-20130826
Ppt ppi kim 39-20130826Ppt ppi kim 39-20130826
Ppt ppi kim 39-20130826
Gigin Ginanjar
 
Flow simulator group e
Flow simulator group eFlow simulator group e
Flow simulator group e
Indiana Agak
 
Materi kuliah ke- 3 Motor bakar.pptx
Materi kuliah ke- 3 Motor bakar.pptxMateri kuliah ke- 3 Motor bakar.pptx
Materi kuliah ke- 3 Motor bakar.pptx
ssuserfcf8da1
 
Bab 04-aliran-fluida-dalam-pipa
Bab 04-aliran-fluida-dalam-pipaBab 04-aliran-fluida-dalam-pipa
Bab 04-aliran-fluida-dalam-pipa
Ronny wisanggeni
 
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itb
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itbLaporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itb
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itb
Health Polytechnic of Bandung
 
Paket 3 0809
Paket 3 0809Paket 3 0809
Paket 3 0809
Eko Supriyadi
 
MF GN 2023-11 PENGUKUR ALIRAN VENTURI.pptx
MF GN 2023-11 PENGUKUR ALIRAN VENTURI.pptxMF GN 2023-11 PENGUKUR ALIRAN VENTURI.pptx
MF GN 2023-11 PENGUKUR ALIRAN VENTURI.pptx
GRMD
 
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam TanahMekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
Reski Aprilia
 

Similar to NODAL SISTEM.pptx (20)

Final Presentation
Final PresentationFinal Presentation
Final Presentation
 
Pompa kel 15 fix
Pompa kel 15 fixPompa kel 15 fix
Pompa kel 15 fix
 
Presentasi Tugas Akhir
Presentasi Tugas AkhirPresentasi Tugas Akhir
Presentasi Tugas Akhir
 
Modul praktikumprestasipompa2014
Modul praktikumprestasipompa2014Modul praktikumprestasipompa2014
Modul praktikumprestasipompa2014
 
Evaluasi Pelaksanaan WOWS
Evaluasi Pelaksanaan WOWSEvaluasi Pelaksanaan WOWS
Evaluasi Pelaksanaan WOWS
 
Hidrolik dan Elektro-Hidrolik (Hydraulic and Electrical-Hidraulic)
Hidrolik dan Elektro-Hidrolik (Hydraulic and Electrical-Hidraulic)Hidrolik dan Elektro-Hidrolik (Hydraulic and Electrical-Hidraulic)
Hidrolik dan Elektro-Hidrolik (Hydraulic and Electrical-Hidraulic)
 
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi TerlengkapBab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
 
Pompa sentrifugal
Pompa sentrifugalPompa sentrifugal
Pompa sentrifugal
 
Simulasi Reservoir Menggunakan Eclipse 100
Simulasi Reservoir Menggunakan Eclipse 100Simulasi Reservoir Menggunakan Eclipse 100
Simulasi Reservoir Menggunakan Eclipse 100
 
Fluida dinamis
Fluida dinamisFluida dinamis
Fluida dinamis
 
Final Project Anders Yohooo
Final Project Anders YohoooFinal Project Anders Yohooo
Final Project Anders Yohooo
 
Ppt ppi kim 39-20130826
Ppt ppi kim 39-20130826Ppt ppi kim 39-20130826
Ppt ppi kim 39-20130826
 
Flow simulator group e
Flow simulator group eFlow simulator group e
Flow simulator group e
 
Materi kuliah ke- 3 Motor bakar.pptx
Materi kuliah ke- 3 Motor bakar.pptxMateri kuliah ke- 3 Motor bakar.pptx
Materi kuliah ke- 3 Motor bakar.pptx
 
Bab 04-aliran-fluida-dalam-pipa
Bab 04-aliran-fluida-dalam-pipaBab 04-aliran-fluida-dalam-pipa
Bab 04-aliran-fluida-dalam-pipa
 
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itb
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itbLaporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itb
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itb
 
Jurnal_Renaldi_Patrade_Ghama
Jurnal_Renaldi_Patrade_GhamaJurnal_Renaldi_Patrade_Ghama
Jurnal_Renaldi_Patrade_Ghama
 
Paket 3 0809
Paket 3 0809Paket 3 0809
Paket 3 0809
 
MF GN 2023-11 PENGUKUR ALIRAN VENTURI.pptx
MF GN 2023-11 PENGUKUR ALIRAN VENTURI.pptxMF GN 2023-11 PENGUKUR ALIRAN VENTURI.pptx
MF GN 2023-11 PENGUKUR ALIRAN VENTURI.pptx
 
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam TanahMekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
 

Recently uploaded

111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx
111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx
111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx
RobiahIqlima
 
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu indukSistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
ssuser0b6eb8
 
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdfPROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
afifsalim12
 
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptxBAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
ssuser5e48eb
 
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdfDAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
benediktusmaksy
 
Paparan Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
Paparan  Pengawasan Bangunan Gedung.pptxPaparan  Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
Paparan Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
RifkiAbrar2
 
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
narayafiryal8
 
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
ymikhael4
 

Recently uploaded (8)

111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx
111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx
111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx
 
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu indukSistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
 
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdfPROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
 
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptxBAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
 
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdfDAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
 
Paparan Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
Paparan  Pengawasan Bangunan Gedung.pptxPaparan  Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
Paparan Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
 
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
 
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
 

NODAL SISTEM.pptx

  • 2. OPTIMASI PRODUKSI dengan ANALISIS SISTEM NODAL OVERVIEW TM UPN “Veteran” Yogyakarta
  • 3. TUJUAN dan SYARAT TUJUAN  Mendapatkan laju produksi optimum sumur dengan melakukan evaluasi secara lengkap dan terintegrasi pada sistem produksi sumur SYARAT  Tersedia Inflow Performance (IPR)  Tersedia Outflow Performance (VLP-CP-HFP-SP)
  • 4. METODOLOGI  Memahami komponen Inflow Performance  Memahami komponen Outflow Performance, yang terdiri dari kinerja : # Vertical Lift Performance # Choke Performance # Horizontal Flow Performance # Separator  Memahami hubungan inflow dan outflow performance  Memahami diskripsi hubungan Tekanan versus Kedalaman pada berbagai metode produksi (lifting methods)
  • 5. Kehilangan Tekanan pada Sistem Sumur P1 = Pr - Pwfs = Loss in reservoir P2 = Pwfs - Pwf = Loss across completion P3 = Pwf - Pwh = Loss in tubing P4 = Pwh - Psep = Loss in flowline Pr Pe Pwfs Pwf P1 = (Pr - Pwfs) P2 = (Pwfs - Pwf) P3 = Pwf - Pwh P4 = (Pwh - Psep) Psep Sales line Gas Liquid Stock tank PT = Pr - Psep = Total pressure loss Pwh
  • 6. ANALISIS NODAL Pe _ Pr Pwfs Pwf Pdr Pur Pusv Pwh Pdsc Psep DP1 = Pr - Pwfs = Loss in Porous Medium DP2 = Pwfs - Pwf = Loss across Completion DP3 = Pur - Pdr = Loss across Restriction DP4 = Pusv - Pdsv = Loss across Safety Valve DP5 = Pwh - Pdsc = Loss across Surface Choke DP6 = Pdsc - Psep = Loss in Flowline DP7 = Pwf - Pwh = Total Loss in Tubing DP8 = Pwh - Psep = Total Loss in Flowline Bottom Hole Restriction Safety Valve Surface Choke Separator
  • 7. ANALISIS NODAL METODOLOGI  Memahami komponen Inflow Performance  Memahami komponen Outflow Performance, yang terdiri dari kinerja : # Vertical Lift Performance # Choke Performance # Horizontal Flow Performance # Separator  Memahami hubungan inflow dan outflow performance  Memahami diskripsi hubungan Tekanan versus Kedalaman pada berbagai metode produksi (lifting methods)
  • 8. ANALISIS NODAL MANFAAT ANALISIS SISTEM NODAL  Optimasi laju produksi  Menentukan laju produksi yang dapat diperoleh secara sembur alam  Meramalkan kapan sumur akan “mati”  Memeriksa setiap komponen dalam sistem produksi untuk mementukan adanya hambatan aliran  Menentukan saat yang terbaik untuk mengubah sumur sembur alam menjadi sembur buatan atau metode produksi satu ke metode produksi lainnya
  • 9. Inflow Performance Curve 0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500 Production rate, STB/D Flowing bottomhole pressure, psi Inflow (Reservoir) Curve
  • 10. Tubing Curve 0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500 Production rate, STB/D Flowing bottomhole pressure, psi Tubing Curve
  • 11. 0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500 Production rate, STB/D Flowing bottomhole pressure, psi Inflow (Reservoir) Curve Tubing Curve System Graph 2111 STB/D 1957.1 psi
  • 12. Pengaruh Skin pada IPR Outflow Flowrate Pressure at Node 5 0 -1 -3 SKIN Inflow (IPR) qo a 1/ ln re +S rw Note : Log effect 10
  • 13. Pengaruh Penurunan Tekanan Reservoir pada IPR Outflow Flowrate Pressure at Node Reservoir with no pressure support Inflow Decreasing reservoir pressure
  • 14. Pengaruh Diameter Tubing (Pipe) pada Outflow Inflow (IPR) Outflow Flowrate (stb/d) Pressure at Node 2 3/8” 2 7/8” 4 1/2” 3 1/2”
  • 15. EMPAT TITIK NODAL DI SUMUR SEMBUR ALAM 1. Titik Nodal di Dasar Sumur 2. Titik Nodal di Kepala Sumur 3. Titik Nodal di Separator 4. Titik Nodal di Upsteam/Downsteam Jepitan
  • 16. Node di Dasar Sumur Tanpa Choke P1 = Pr - Pwfs = Loss in reservoir P2 = Pwfs - Pwf = Loss across completion P3 = Pwf - Pwh = Loss in tubing P4 = Pwh - Psep = Loss in flowline Pr Pe Pwfs Pwf P1 = (Pr - Pwfs) P2 = (Pwfs - Pwf) P3 = Pwf - Pwh P4 = (Pwh - Psep) Psep Sales line Gas Liquid Stock tank PT = Pr - Psep = Total pressure loss Pwh 0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500 Production rate, STB/D Flowing bottomhole pressure, psi Inflow (Reservoir) Curve Horz. Perf. Vert. Perf. 0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500 Production rate, STB/D Flowing bottomhole pressure, psi Tubing Curve 0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500 Production rate, STB/D Flowing bottomhole pressure, psi Inflow (Reservoir) Curve Tubing Curve 2111 STB/D 1957 psi 0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500 Production rate, STB/D Flowing bottomhole pressure, psi Tubing Curve 0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500 Production rate, STB/D Flowing bottomhole pressure, psi Inflow (Reservoir) Curve
  • 17. Node di Dasar Sumur Dengan Choke P1 = Pr - Pwfs = Loss in reservoir P2 = Pwfs - Pwf = Loss across completion P3 = Pwf - Pwh = Loss in tubing P4 = Pwh - Psep = Loss in flowline Pr Pe Pwfs Pwf P1 = (Pr - Pwfs) P2 = (Pwfs - Pwf) P3 = Pwf - Pwh P4 = (Pwh - Psep) Psep Sales line Gas Liquid Stock tank PT = Pr - Psep = Total pressure loss Pwh 0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500 Production rate, STB/D Flowing bottomhole pressure, psi Inflow (Reservoir) Curve Horz. Perf. Vert. Perf. Pd Choke – Sonic Vel. 0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500 Production rate, STB/D Flowing bottomhole pressure, psi Tubing Curve 0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500 Production rate, STB/D Flowing bottomhole pressure, psi Tubing Curve 0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500 Production rate, STB/D Flowing bottomhole pressure, psi Inflow (Reservoir) Curve 0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500 Production rate, STB/D Flowing bottomhole pressure, psi Inflow (Reservoir) Curve Tubing Curve 2111 STB/D 1957 psi
  • 18. Contoh Soal Analisa Sistem Nodal dengan Titik Nodal di Dasar Sumur Untuk Kondisi Open Hole Diketahui : Panjang pipa salur = 3000 ft Diameter = 2 in Kedalaman sumur = 5000 ft Diameter Tubing = 2 3/8 in Kadar Air = 0 Perbandingan gas cairan = 400 SCF/STB Tekanan Statik = 2200 psi Tekanan Separator = 100 psi PI = 1 bpd/psi Tentukan laju produksi yang diperoleh dengan menggunakan dasar sumur sebagai titik nodal.
  • 19. Pehitungan : 1. Pada kertas grafik kartesian, buat sistem koordinat tekanan pada sumbu tegak dan laju produksi pada sumbu datar. 2. Berdasrkan PI = 1.0 dan Ps = 2200 psi, hitung Pwf pada berbagai anggapan harag q, Pwf = Ps - q/PI Untuk q = 200 bbl/hari. Pwf = 2200-200/1 =2000 psi
  • 20. Q anggapan Pwf 200 2000 400 1800 600 1600 800 1400 1000 1200 1500 700
  • 21. 3. Buat kurva IPR dengan memplot q vs Pwf dari tabel di Langkah 2 4. Gunakan langkah kerja, untuk menentukan tekanan kepala sumur pada aliran mendatar.
  • 22. Q anggapan Psep Pwh 200 100 115 400 100 140 600 100 180 800 100 230 1000 100 275 1500 100 420 Catatan: Gunakan grafik pressure traverse aliran mendatar untuk diameter pipa = 2”, GLR = 400 SCF/STB dan pada q anggapan.
  • 23. 5. Tentukan tekanan alir daras sumur, Gunakan grafik pressure traverse aliran tegak untuk diameter tubing 2 3/8” GLR = 400 SCF /STB, KA = 0 dan q anggapan. Q anggapan Pwh Pwf 200 115 750 400 140 880 600 180 1030 800 230 1190 1000 275 1370 1500 420 1840
  • 24. 6. Plot q terhadap PWf dari langkah 5, pada kertas grafik di Gambar 3-2. Kurva ini disebut Kurva Tubing Intake. 7. Perpotongan antara kurva IPR dengan kurva tubing intake, menghasilkan laju produksi sebesar 900 bbl / hari 8. Laju produksi yang diperoleh 900 bbl / hari
  • 25. Analisa nodal di dasar sumur open hole 0 500 1000 1500 2000 2500 0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 Laju peoduksi, Bbl/d Tekanan, Psi IPR Tubing intake
  • 26. Prosedur Analisa Sistem Nodal Untuk Titik Nodal di Kepala Sumur Analisa Sistem Nodal untuk titik nodal dikepala sumur dibedakan menjdi dua prosedur tergantung pada ada atau tidaknya jepitan dikepala sumur,
  • 27. Contoh Analisa Sistem Nodal dengan Titik nodal di Kepala Sumur Tanpa jepitan Diketahui : Panjang pipa salur = 3000 ft Diameter = 2 in Kedalaman sumur = 5000 ft Diameter Tubing = 2 3/8 in Kadar Air = 0 Perbandingan gas cairan = 400 SCF/STB Tekanan Statik = 2200 psi Tekanan Separator = 100 psi Tentukan laju produksi dengan menggunkan kepala sumur sebagai titik nodal tanpa mengunakan jepitan.
  • 28. 1. Pada kertas grafik kartesian buat sistem koordinat dengan tekanan sebagai sumbu tegak dan laju produksi sebagai sumbu datar. 2. Bedasarkan perhitungan di contoh soal 3.2.1.1 butir 4, diperoleh hasil sebagai berikut: Q (anggapan) Psep Pwh 200 100 115 400 100 140 600 100 180 800 100 230 1000 100 275 1500 100 420
  • 29. 3. Plot antara q terhadap Pwh pada gambar 3-5 4. Berdasrkan perhitungan dicontoh soal 3.2.1.1. butir 2 telah diperoleh harga untuk berbagi laju produksi anggapan. Dengan mengunakan grafik pressure traverse untuk aliran tegak pada masing-masing q,dan diperoleh hasil sebagi berikut ; Q (anggapan) Psep Pwh 200 2000 610 400 1800 540 600 1600 450 800 1400 330 1000 1200 180 1500 700 Pwf
  • 30. 5. Plot antara q terhadap Pwh pada kertas grafik 6. Perpotongan antara kurva dilangkah 3 dan 5 memberikan laju produksi yang diperoleh. 7. Laju produksi yang diperoleh = 900 bbl / hari
  • 31. Analisa Nodal dengan titik nodal di kepala sumur tanpa jepitan 0 100 200 300 400 500 600 700 0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 Laju produksi, Bbl/D Tekanan, Psi Aliran mendatar Aliran tegak
  • 32. Contoh Analisa Nodal Dengan Titik Nodal di Kepala Sumur Dengan Jepitan. Diketahui : Panjang pipa salur = 3000 ft Diameter = 2 in Kedalaman sumur = 5000 ft Diameter Tubing = 2 3/8 in Kadar Air = 0 Perbandingan gas cairan = 400 SCF/STB Tekanan Statik = 2200 psi Tentukan laju produksi yang diperoleh dengan menggunakan kepala sumur sebagai tittik nodal, apabila diguankan jepitan dengan ukuran 32/64. Gunakan persamaan Gilbert untuk memperkirakan kelakuan aliran fluida dalam jepitan.
  • 33. 1. Pada kertas grafik kartesian buat sistem koordinat dengan tekanan sebagaia sumbu tegak dan laju produksi sebagai sumbu datar. (Lihat Gambar). 2. Berdasarkan pehitungan dicontoh soal sebelumnya telah diperoleh harga Pwf untuk berbagai anggapan. Dengan menggunakan grafik pressure traverse untuk aliran tegak, tentukan Pwh pada masing- masing q, dan diperoleh hasil sebagai berikut :
  • 34. Q anggapan Pwf Pwh 200 2000 610 400 1800 540 600 1600 450 800 1400 330 1000 1200 180 1500 700 -
  • 35. 3. Plot antara q dan Pwh pada Gambar 3-6 ,kurva ini adalah kurva tubing. 4. Buat hubungan antara laju produksi denagn tekanan kepala sumur dengan menggunakan persamaan Gilbert dan diperoleh hubungan seperti ditunjukan pada tabel : Pwh = (435 R0,546 q / S1,89) Dimana: Pwh = Tekanan kepala sumur, psi R = GLR, Mcf/stb q = laju produksi, stb S = Ukuran bean, 1/64 in
  • 37. 5. Plot laju produksi terhadap tekanan kepala sumur yang diperoleh dari langkah 4 pada kertas grafik dilangkah 2, seperti ditunjukan di gambar 3-6. Kurva ini adalah kurva jepitan. 6. Tentukan permotongan antara kurva tubing yang diperoleh dari langkah 3 dengan kurva jepitan yang diperoleh dari langkah 5. 7. Perpotongan kedua kurva tersebut menunjukan laju produksi sebesar 840 STB/hari.
  • 38. Kurva analisa nodal dengan titik nodal di kepala sumur dengan jepitan 0 100 200 300 400 500 600 0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 Laju produksi, bbl/d Tekanan, Psi K Kurva Jepitan Kurva tubing
  • 39. Contoh Soal Analisis Sistim Nodal Dengan Titik Nodal di Separator Diketahui : Panjang pipa salur = 3000 ft Diameter = 2 in Kedalaman sumur = 5000 ft Diameter Tubing = 2 3/8 in Kadar Air = 0 Perbandingan gas cairan = 400 SCF/STB Tekanan Statik = 2200 psi Tentukan laju produksi yang dapat diperoleh dengan mengunakan separator sebagai titik nodal
  • 40. 1. Buat sistem koordinat pada kertas grafik kartesian dengan tekanan sebagai sumbu tegak dan laju produksi sebagai sumbu datar, seperti pada gambar 3-7 2. Dari perhitungan contoh soal 3.2.1.1. langkah 4, telah diperoleh hubungan q terhadap P wh untuk perhitungan yang diawali dari dasar sumur, yaitu sebagai berikut :
  • 41. Q anggapan P wf (psi) P wh (psi) 200 400 600 800 1000 2000 1800 1600 1400 1200 610 540 450 330 180
  • 42. 3. Berdasarkan Pwh di langkah 2 tentukan tekanan di separator untuk beberapa anggapan laju produksi,. Hasil perhitungan adalah sebagai berikut : Q (anggapan) P wh (psi) P separator (psi) 200 400 600 800 1000 610 540 150 330 180 595 525 410 255 -
  • 43. 4. Plot q terhadap P ins seperti gambar 3-7 5. Plot tekanan separator = 100 psi pada sumbu tekanan. Kemudian buat garis datar ke kanan sampai memotong kurva di langkah 4. perpotongan ini menunjukan laju produksi yang di peroleh, yaitu : q = 900 bbl/hari
  • 44. Kurva analisa nodal dengan titik nodal di separator 0 100 200 300 400 500 600 700 0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000 Laju produksi, bbl/d Tekanan, Psi Kurva flowline