Analisis sistem nodal dengan titik nodal di kepala sumur tanpa jepitan melibatkan 3 langkah utama: (1) membuat kurva aliran horizontal dan tegak, (2) menentukan tekanan pada berbagai titik nodal, dan (3) memplot hasilnya untuk menentukan laju produksi optimum. Prosedur ini menghasilkan laju produksi sebesar 900 barrel per hari.
What is the different between the net pay and resrvoir thicknessStudent
Prepared by Yasir Albeatiy
Contact me with information below:
E-Mail: yasiralbeatiy2015@gmail.com
Phone No. + Whatsapp : +9647828319225
Facebook Page: www.facebook.com/petroleumengineeringz
Uji pemompaan bertujuan menentukan kuantitas air yang dapat dieksploitasi dari sumur. Terdapat dua metode uji pemompaan yaitu step test dan long-term constant rate test. Step test digunakan untuk mengetahui kondisi sumur sedangkan long-term constant rate test untuk mengetahui sifat hidrolik akuifer. Kedua uji melibatkan pengukuran penurunan muka air dan debit pompa.
The document provides information on prospect evaluation methodology for oil companies and governments. It discusses how prospect evaluation is used for resource assessment, contracting areas, work commitments, and investment decisions. The methodology includes volumetric and economic evaluations using seismic interpretation, mapping, cash flow analysis, and other factors. Equations and parameters involved in calculating the volumes of oil and gas in-place are also presented, such as pore volume, recovery factors, and formation properties. An example calculation of recoverable oil resources is included to demonstrate the process.
This document summarizes a course on drilling engineering. It discusses hydraulic principles like hydrostatic pressure calculations. It also covers drillstring design, including calculating the length of drill collars and the neutral point. Additional sections describe designing the drillstring to withstand tensile force, torque, burst pressure, and collapse pressure. Specific topics covered include minimum yield strength, tapered drill pipe sections, calculating torque capacity, and safety factors for uncertainties.
Dokumen tersebut membahas tentang fasilitas produksi lepas pantai yang mencakup beberapa hal seperti: jenis-jenis anjungan produksi lepas pantai seperti steel jacket platform, concrete gravity platform, dan floating production storage and offloading (FPSO); fasilitas transportasi produksi; fasilitas pemisahan minyak dan gas seperti separator, scrubber gas, dan free water knockout tank; serta peralatan-peralatan pada anjungan kompresor seperti kompresor, scrubber gas, dan generator engine.
Dokumen tersebut membahas tentang persiapan tim geotek untuk optimalisasi operasi pertambangan melalui analisis kebutuhan dan pemilihan sistem pemantauan. Dokumen tersebut menjelaskan pentingnya pemantauan kestabilan lereng tambang untuk mencegah insiden fatal serta kerusakan properti dan lingkungan. Berbagai metode pemantauan permukaan dan bawah permukaan dijelaskan beserta perbandingannya untuk memilih sistem pemantauan yang tepat.
What is the different between the net pay and resrvoir thicknessStudent
Prepared by Yasir Albeatiy
Contact me with information below:
E-Mail: yasiralbeatiy2015@gmail.com
Phone No. + Whatsapp : +9647828319225
Facebook Page: www.facebook.com/petroleumengineeringz
Uji pemompaan bertujuan menentukan kuantitas air yang dapat dieksploitasi dari sumur. Terdapat dua metode uji pemompaan yaitu step test dan long-term constant rate test. Step test digunakan untuk mengetahui kondisi sumur sedangkan long-term constant rate test untuk mengetahui sifat hidrolik akuifer. Kedua uji melibatkan pengukuran penurunan muka air dan debit pompa.
The document provides information on prospect evaluation methodology for oil companies and governments. It discusses how prospect evaluation is used for resource assessment, contracting areas, work commitments, and investment decisions. The methodology includes volumetric and economic evaluations using seismic interpretation, mapping, cash flow analysis, and other factors. Equations and parameters involved in calculating the volumes of oil and gas in-place are also presented, such as pore volume, recovery factors, and formation properties. An example calculation of recoverable oil resources is included to demonstrate the process.
This document summarizes a course on drilling engineering. It discusses hydraulic principles like hydrostatic pressure calculations. It also covers drillstring design, including calculating the length of drill collars and the neutral point. Additional sections describe designing the drillstring to withstand tensile force, torque, burst pressure, and collapse pressure. Specific topics covered include minimum yield strength, tapered drill pipe sections, calculating torque capacity, and safety factors for uncertainties.
Dokumen tersebut membahas tentang fasilitas produksi lepas pantai yang mencakup beberapa hal seperti: jenis-jenis anjungan produksi lepas pantai seperti steel jacket platform, concrete gravity platform, dan floating production storage and offloading (FPSO); fasilitas transportasi produksi; fasilitas pemisahan minyak dan gas seperti separator, scrubber gas, dan free water knockout tank; serta peralatan-peralatan pada anjungan kompresor seperti kompresor, scrubber gas, dan generator engine.
Dokumen tersebut membahas tentang persiapan tim geotek untuk optimalisasi operasi pertambangan melalui analisis kebutuhan dan pemilihan sistem pemantauan. Dokumen tersebut menjelaskan pentingnya pemantauan kestabilan lereng tambang untuk mencegah insiden fatal serta kerusakan properti dan lingkungan. Berbagai metode pemantauan permukaan dan bawah permukaan dijelaskan beserta perbandingannya untuk memilih sistem pemantauan yang tepat.
Dokumen tersebut membahas perhitungan stabilitas lereng menggunakan metode Fellenius dan program komputer SLOPE/W 2007, dengan data tanah dan kondisi lereng tertentu. Perhitungan dilakukan untuk kondisi awal dan setelah dilakukan terasering dengan berbagai tipe untuk meningkatkan faktor keamanan lereng."
Resources and Reserves are the foundation assets to all E&P companies. Valuation of E&P companies is based on these numbers in their book! It is the most important asset of any E&P company. In Fortune 500 (http://fortune.com/global500/ ) 2,3,4,5,6 11 & 12 are E&P.
This presentation gives an overview to what goes into this MOST IMPORTANT number. You may need to check some basic terms and backup to get a fuller understandign
Parte 02 reservorios_lucio_carrillo___descripcionDavid Castillo
El documento describe propiedades clave de las rocas reservorio como porosidad, permeabilidad y espesor neto productivo. Explica que la porosidad representa el volumen de espacios vacíos y se puede medir de múltiples formas. La permeabilidad mide la capacidad de la roca para transmitir fluidos y depende de factores como tamaño de grano y cementación. También señala que la porosidad y permeabilidad están correlacionadas y su cálculo es importante para la evaluación y simulación de yacimientos. Finalmente, resume
Gel Strength Exp. Drilling Engineering, Mud Lab, Exp.Jarjis Mohammed
Gel Strength by jarjis
Experiment Number 6: Gel Strength.
Koya University.
Faculty of Engineering.
Drilling Lab
Supervised By Muhammad Jamal
=============
This a report about Gel Strength. written by Jarjis Muhammad, Petroleum Engineering Dep. Koya University. For more Information please contact me: www.facebook.com/Jarjis.shaqlawaee
Laporan ini membahas tentang praktikum analisis semen pemboran yang meliputi pembuatan suspensi semen dan cetakan sampel, pengujian densitas, rheologi, thickening time, free water, filtration loss, compressive strength, shear bond strength, dan luas permukaan bubuk semen. Hasil pengujian digunakan untuk mengetahui kualitas semen yang akan digunakan dalam konstruksi sumur minyak dan gas.
AKUIFER
Akifer (Lapisan pembawa air):Batuan, sedimen, formasi, sekelompok formasi, atau sebagian dari suatu formasi yang jenuh air, yang permeabel, yang mampu memasok air kepada suatu mata-air / sumur dalam jumlah cukup ekonomik
Bagan ini menjelaskan sistem klasifikasi tanah berdasarkan tekstur dan pemakaian. Sistem klasifikasi tekstur tanah oleh USDA membagi ukuran butiran menjadi pasir, lanau, dan lempung. Sistem AASHTO dan Unified digunakan untuk klasifikasi berdasarkan pemakaian, di mana AASHTO lebih sederhana hanya berdasarkan tekstur sedangkan Unified mempertimbangkan jenis mineral lempung. Kedua sistem memiliki perbedaan pengg
The document discusses the spontaneous potential (SP) well log. It describes how the SP log can be used to identify permeable zones, define bed boundaries, and compute shale content. It provides examples of calculating shale volume from the SP response. The document also discusses determining formation water resistivity from the SP log using both the classical method and the Silva-Bassiouni method. Additional topics covered include factors affecting the SP response, passive log correlation, zonation, and limitations of the SP log.
A presentation of the acoustic waveform at a reservoir of a sonic or ultrasonic measurement, in which amplitude is present in the color or the shades of a gray scale. Variable –Density log is commonly used as an adjacent to cement bond log and offers better in sights in to its interpretations.
Acoustic waves are a type of longitudinal waves that propagate by means of adiabatic compression and decompression.
The document provides an overview of bond log theory, interpretation, and applications including how acoustic bond logs work, what different measurements indicate, examples of good and poor cement bonds, considerations for scenarios like channeled cement or microannuli, and examples of bond log use for integrity evaluation in steam injection wells. Key topics covered include the purposes of cement, when bond logs are run, traditional acoustic bond tool components and measurements, factors that affect bond logs, and media coverage of oil industry environmental issues.
Dokumen tersebut membahas tentang sifat batuan dan fluida panasbumi. Secara singkat, dibahas tentang parameter-parameter yang menentukan sifat batuan seperti porositas, permeabilitas, densitas, dan konduktivitas panas. Kemudian, dibahas pula tentang sifat-sifat fluida seperti volume spesifik, densitas, entalpi, viskositas, dan geotermometer. Diakhir dokumen dijelaskan mengenai jenis-jenis air panasbum
Master class presentation on artificial lift screening and selection. Prepared for Praxis' Interactive Technology Workshop on Artificial Lift, Dubai, September 2013.
Teks tersebut membahas tentang reservoir minyak dan gas bumi. Ia menjelaskan bahwa reservoir terdiri dari batuan berpori yang mengandung dan menampung minyak dan gas, serta dilindungi oleh lapisan penutup impermeabel. Teks tersebut juga menjelaskan karakteristik penting reservoir seperti porositas, permeabilitas, tekanan, dan suhu reservoir beserta hubungannya dengan kedalaman, serta karakteristik fluida hidrokarbon seperti faktor
Makalah ini membahas tentang aplikasi remote sensing dalam kegiatan eksplorasi batubara. Citra satelit Landsat 7 ETM+ dan data DEM SRTM digunakan untuk mengidentifikasi lokasi potensi tambang batubara secara visual berdasarkan unsur-unsur interpretasi seperti pola, bentuk, dan tekstur permukaan tanah.
El documento describe los métodos de levantamiento artificial por gas para optimizar la producción de pozos en un yacimiento. Analiza los métodos de flujo intermitente y continuo, y los criterios para seleccionar el método óptimo como la tasa de producción, relación gas-líquido y diámetro de tubería. El objetivo es determinar el método de levantamiento que maximice la producción y minimice el consumo de gas de inyección para los pozos en el yacimiento B-6-X. 85.
The document discusses comparisons between different pulsed neutron logging tools, including:
1) An RST and TDT comparison showing contacts in a well producing from two zones, with the TDT picking the contact at 8,052 feet.
2) A TMD and TDT comparison in a well producing oil but the TDT was reading a water saturation of 50%, until a TMD run found the actual water was coming from the base of the tubing at 13,425 feet.
3) A comparison of memory and wireline PNC logs in a frac and pack completion where the memory PNC read a higher sigma of 23 counts in the gas zone versus 10 counts for the wireline PNC.
1. Laporan ini mendeskripsikan desain ulang hydraulic pumping unit (HPU) di sumur minyak ALJ-099 menggunakan metode API RP 11L untuk meningkatkan produksi.
2. Hasil perhitungan menunjukkan produksi maksimum sumur adalah 236 bbl/hari dan produksi optimal adalah 188.93 bbl/hari pada tekanan 461.7 psi.
3. Desain ulang HPU menetapkan kecepatan pompa 4 stroke per menit, panjang stroke 107 inci, beban polished rod mak
1. Laporan ini membahas percobaan pompa sentrifugal tunggal, seri, dan paralel, termasuk data hasil percobaan, perhitungan, dan analisis grafik hubungan antara kapasitas dan head serta kapasitas dan daya poros.
2. Pada pompa tunggal, head tertinggi terjadi pada kapasitas 0 m3/s, sedangkan pada pompa seri dan paralel head total lebih tinggi dibanding pompa tunggal.
3. Semua jenis pompa mengal
Dokumen tersebut membahas perhitungan stabilitas lereng menggunakan metode Fellenius dan program komputer SLOPE/W 2007, dengan data tanah dan kondisi lereng tertentu. Perhitungan dilakukan untuk kondisi awal dan setelah dilakukan terasering dengan berbagai tipe untuk meningkatkan faktor keamanan lereng."
Resources and Reserves are the foundation assets to all E&P companies. Valuation of E&P companies is based on these numbers in their book! It is the most important asset of any E&P company. In Fortune 500 (http://fortune.com/global500/ ) 2,3,4,5,6 11 & 12 are E&P.
This presentation gives an overview to what goes into this MOST IMPORTANT number. You may need to check some basic terms and backup to get a fuller understandign
Parte 02 reservorios_lucio_carrillo___descripcionDavid Castillo
El documento describe propiedades clave de las rocas reservorio como porosidad, permeabilidad y espesor neto productivo. Explica que la porosidad representa el volumen de espacios vacíos y se puede medir de múltiples formas. La permeabilidad mide la capacidad de la roca para transmitir fluidos y depende de factores como tamaño de grano y cementación. También señala que la porosidad y permeabilidad están correlacionadas y su cálculo es importante para la evaluación y simulación de yacimientos. Finalmente, resume
Gel Strength Exp. Drilling Engineering, Mud Lab, Exp.Jarjis Mohammed
Gel Strength by jarjis
Experiment Number 6: Gel Strength.
Koya University.
Faculty of Engineering.
Drilling Lab
Supervised By Muhammad Jamal
=============
This a report about Gel Strength. written by Jarjis Muhammad, Petroleum Engineering Dep. Koya University. For more Information please contact me: www.facebook.com/Jarjis.shaqlawaee
Laporan ini membahas tentang praktikum analisis semen pemboran yang meliputi pembuatan suspensi semen dan cetakan sampel, pengujian densitas, rheologi, thickening time, free water, filtration loss, compressive strength, shear bond strength, dan luas permukaan bubuk semen. Hasil pengujian digunakan untuk mengetahui kualitas semen yang akan digunakan dalam konstruksi sumur minyak dan gas.
AKUIFER
Akifer (Lapisan pembawa air):Batuan, sedimen, formasi, sekelompok formasi, atau sebagian dari suatu formasi yang jenuh air, yang permeabel, yang mampu memasok air kepada suatu mata-air / sumur dalam jumlah cukup ekonomik
Bagan ini menjelaskan sistem klasifikasi tanah berdasarkan tekstur dan pemakaian. Sistem klasifikasi tekstur tanah oleh USDA membagi ukuran butiran menjadi pasir, lanau, dan lempung. Sistem AASHTO dan Unified digunakan untuk klasifikasi berdasarkan pemakaian, di mana AASHTO lebih sederhana hanya berdasarkan tekstur sedangkan Unified mempertimbangkan jenis mineral lempung. Kedua sistem memiliki perbedaan pengg
The document discusses the spontaneous potential (SP) well log. It describes how the SP log can be used to identify permeable zones, define bed boundaries, and compute shale content. It provides examples of calculating shale volume from the SP response. The document also discusses determining formation water resistivity from the SP log using both the classical method and the Silva-Bassiouni method. Additional topics covered include factors affecting the SP response, passive log correlation, zonation, and limitations of the SP log.
A presentation of the acoustic waveform at a reservoir of a sonic or ultrasonic measurement, in which amplitude is present in the color or the shades of a gray scale. Variable –Density log is commonly used as an adjacent to cement bond log and offers better in sights in to its interpretations.
Acoustic waves are a type of longitudinal waves that propagate by means of adiabatic compression and decompression.
The document provides an overview of bond log theory, interpretation, and applications including how acoustic bond logs work, what different measurements indicate, examples of good and poor cement bonds, considerations for scenarios like channeled cement or microannuli, and examples of bond log use for integrity evaluation in steam injection wells. Key topics covered include the purposes of cement, when bond logs are run, traditional acoustic bond tool components and measurements, factors that affect bond logs, and media coverage of oil industry environmental issues.
Dokumen tersebut membahas tentang sifat batuan dan fluida panasbumi. Secara singkat, dibahas tentang parameter-parameter yang menentukan sifat batuan seperti porositas, permeabilitas, densitas, dan konduktivitas panas. Kemudian, dibahas pula tentang sifat-sifat fluida seperti volume spesifik, densitas, entalpi, viskositas, dan geotermometer. Diakhir dokumen dijelaskan mengenai jenis-jenis air panasbum
Master class presentation on artificial lift screening and selection. Prepared for Praxis' Interactive Technology Workshop on Artificial Lift, Dubai, September 2013.
Teks tersebut membahas tentang reservoir minyak dan gas bumi. Ia menjelaskan bahwa reservoir terdiri dari batuan berpori yang mengandung dan menampung minyak dan gas, serta dilindungi oleh lapisan penutup impermeabel. Teks tersebut juga menjelaskan karakteristik penting reservoir seperti porositas, permeabilitas, tekanan, dan suhu reservoir beserta hubungannya dengan kedalaman, serta karakteristik fluida hidrokarbon seperti faktor
Makalah ini membahas tentang aplikasi remote sensing dalam kegiatan eksplorasi batubara. Citra satelit Landsat 7 ETM+ dan data DEM SRTM digunakan untuk mengidentifikasi lokasi potensi tambang batubara secara visual berdasarkan unsur-unsur interpretasi seperti pola, bentuk, dan tekstur permukaan tanah.
El documento describe los métodos de levantamiento artificial por gas para optimizar la producción de pozos en un yacimiento. Analiza los métodos de flujo intermitente y continuo, y los criterios para seleccionar el método óptimo como la tasa de producción, relación gas-líquido y diámetro de tubería. El objetivo es determinar el método de levantamiento que maximice la producción y minimice el consumo de gas de inyección para los pozos en el yacimiento B-6-X. 85.
The document discusses comparisons between different pulsed neutron logging tools, including:
1) An RST and TDT comparison showing contacts in a well producing from two zones, with the TDT picking the contact at 8,052 feet.
2) A TMD and TDT comparison in a well producing oil but the TDT was reading a water saturation of 50%, until a TMD run found the actual water was coming from the base of the tubing at 13,425 feet.
3) A comparison of memory and wireline PNC logs in a frac and pack completion where the memory PNC read a higher sigma of 23 counts in the gas zone versus 10 counts for the wireline PNC.
1. Laporan ini mendeskripsikan desain ulang hydraulic pumping unit (HPU) di sumur minyak ALJ-099 menggunakan metode API RP 11L untuk meningkatkan produksi.
2. Hasil perhitungan menunjukkan produksi maksimum sumur adalah 236 bbl/hari dan produksi optimal adalah 188.93 bbl/hari pada tekanan 461.7 psi.
3. Desain ulang HPU menetapkan kecepatan pompa 4 stroke per menit, panjang stroke 107 inci, beban polished rod mak
1. Laporan ini membahas percobaan pompa sentrifugal tunggal, seri, dan paralel, termasuk data hasil percobaan, perhitungan, dan analisis grafik hubungan antara kapasitas dan head serta kapasitas dan daya poros.
2. Pada pompa tunggal, head tertinggi terjadi pada kapasitas 0 m3/s, sedangkan pada pompa seri dan paralel head total lebih tinggi dibanding pompa tunggal.
3. Semua jenis pompa mengal
Presentasi ini membahas perencanaan injeksi air menggunakan metode dumpflood pada lapangan minyak AF untuk meningkatkan produksi minyak. Metode ini melibatkan empat sumur LTC sebagai sumur injeksi. Simulasi menunjukkan dumpflood dapat meningkatkan tekanan reservoir dan produksi minyak sebesar 0,2% dengan recovery factor 19,52%. Analisis ekonomi menunjukkan NPV sebesar US$124 dengan IRR 19% sehingga lapangan layak dikembangkan menggun
Hidrolik dan Elektro-Hidrolik (Hydraulic and Electrical-Hidraulic)gunawanzharfan
Teks tersebut memberikan penjelasan tentang sistem hidrolik, komponen-komponennya, dan beberapa contoh aplikasi. Secara singkat, teks tersebut menjelaskan:
1. Pengenalan sistem hidrolik dan komponen utamanya seperti pompa, katup kontrol, silinder, dan akumulator.
2. Standar penomoran komponen berdasarkan DIN-ISO5599-3.
3. Beberapa contoh aplikasi sistem hidrolik pada mesin-mesin
1. Puslit KIM-LIPI melakukan berbagai upaya untuk mewujudkan roadmap pengembangan kapabilitas metrologi tekanan, meliputi pembelian peralatan standar baru, pelatihan staf, serta partisipasi aktif dalam kegiatan internasional.
2. Upaya tersebut mencakup penyediaan standar primer tekanan hingga 500 MPa dan proposal untuk melakukan ILC tekanan rendah 10-110 kPa.
3. Hasil peer-review 2009 menyetuj
Laporan ini mendeskripsikan pelatihan kerja menggunakan simulator aliran untuk mempelajari perubahan tekanan aliran melalui berbagai komponen sistem pipa seperti valve, venturi, pipa U, double T, dan throttle. Pelatihan ini dilakukan dengan mengukur beda tekanan pada setiap komponen dengan aliran berbagai laju. Data hasil uji coba dikumpulkan.
Bab 4 membahas aliran fluida dalam pipa, termasuk persamaan kontinuitas dan Bernoulli, karakteristik aliran laminer dan turbulen, serta kerugian tekanan akibat gesekan dan sambungan. Dijelaskan pula kecepatan aliran yang dianjurkan untuk berbagai jenis fluida dan layanan.
Laporan praktikum mekanika fluida membahas pengukuran debit saluran terbuka menggunakan alat ukur sekat V-notch dan U-notch. Dilakukan pengukuran tinggi permukaan air, waktu aliran, dan perhitungan debit aktual, debit teori, serta koefisien debit untuk tiga variasi. Hasilnya ditampilkan dalam tabel data akhir.
Dokumen tersebut berisi soal ujian praktek kejuruan tentang perakitan amplifier dengan transistor penguat akhir 2N3055 & MJ 2955. Terdiri dari perencanaan, perakitan, dan pengujian rangkaian amplifier. Pada pengujian akan diukur tegangan masukan, keluaran, dan penguatan berdasarkan variasi frekuensi input. Hasil akan ditampilkan dalam tabel dan grafik respon frekuensi.
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam TanahReski Aprilia
Dokumen tersebut membahas tentang aliran air di dalam tanah, termasuk pengertian dasar, hukum Darcy, dan penentuan koefisien rembesan melalui uji di laboratorium. Dibahas pula konsep gradien hidrolik, jaringan aliran, dan tekanan ke atas pada dasar bangunan air."
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfnarayafiryal8
Industri batu bara telah menjadi salah satu penyumbang utama pencemaran udara global. Proses ekstraksi batu bara, baik melalui penambangan terbuka maupun penambangan bawah tanah, menghasilkan debu dan gas beracun yang dilepaskan ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dan partikel-partikel halus (PM2.5) yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Selain itu, pembakaran batu bara di pembangkit listrik dan industri menyebabkan emisi karbon dioksida (CO2), yang merupakan penyebab utama perubahan iklim global dan pemanasan global.
Pencemaran udara yang disebabkan oleh industri batu bara juga memiliki dampak lokal yang signifikan. Di sekitar area penambangan, debu batu bara yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan ekosistem lokal. Paparan terus-menerus terhadap debu batu bara dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti asma dan bronkitis, serta berkontribusi pada penyakit paru-paru yang lebih serius. Selain itu, hujan asam yang disebabkan oleh emisi sulfur dioksida dapat merusak tanaman, air tanah, dan ekosistem sungai, mengancam keberlanjutan lingkungan di sekitar lokasi industri batu bara.
3. TUJUAN dan SYARAT
TUJUAN
Mendapatkan laju produksi optimum sumur dengan
melakukan evaluasi secara lengkap dan terintegrasi
pada sistem produksi sumur
SYARAT
Tersedia Inflow Performance (IPR)
Tersedia Outflow Performance (VLP-CP-HFP-SP)
4. METODOLOGI
Memahami komponen Inflow Performance
Memahami komponen Outflow Performance, yang terdiri
dari kinerja :
# Vertical Lift Performance
# Choke Performance
# Horizontal Flow Performance
# Separator
Memahami hubungan inflow dan outflow performance
Memahami diskripsi hubungan Tekanan versus
Kedalaman pada berbagai metode produksi (lifting
methods)
5. Kehilangan Tekanan pada Sistem Sumur
P1 = Pr - Pwfs = Loss in reservoir
P2 = Pwfs - Pwf = Loss across completion
P3 = Pwf - Pwh = Loss in tubing
P4 = Pwh - Psep = Loss in flowline
Pr Pe
Pwfs
Pwf
P1 = (Pr - Pwfs)
P2 = (Pwfs - Pwf)
P3 = Pwf - Pwh
P4 = (Pwh - Psep)
Psep
Sales line
Gas
Liquid
Stock tank
PT = Pr - Psep = Total pressure loss
Pwh
6. ANALISIS NODAL
Pe
_
Pr
Pwfs
Pwf
Pdr
Pur
Pusv
Pwh
Pdsc Psep
DP1 = Pr - Pwfs = Loss in Porous Medium
DP2 = Pwfs - Pwf = Loss across Completion
DP3 = Pur - Pdr = Loss across Restriction
DP4 = Pusv - Pdsv = Loss across Safety Valve
DP5 = Pwh - Pdsc = Loss across Surface Choke
DP6 = Pdsc - Psep = Loss in Flowline
DP7 = Pwf - Pwh = Total Loss in Tubing
DP8 = Pwh - Psep = Total Loss in Flowline
Bottom
Hole
Restriction
Safety
Valve
Surface
Choke
Separator
7. ANALISIS NODAL
METODOLOGI
Memahami komponen Inflow Performance
Memahami komponen Outflow Performance, yang terdiri dari
kinerja :
# Vertical Lift Performance
# Choke Performance
# Horizontal Flow Performance
# Separator
Memahami hubungan inflow dan outflow performance
Memahami diskripsi hubungan Tekanan versus Kedalaman
pada berbagai metode produksi (lifting methods)
8. ANALISIS NODAL
MANFAAT ANALISIS SISTEM NODAL
Optimasi laju produksi
Menentukan laju produksi yang dapat diperoleh
secara sembur alam
Meramalkan kapan sumur akan “mati”
Memeriksa setiap komponen dalam sistem produksi
untuk mementukan adanya hambatan aliran
Menentukan saat yang terbaik untuk mengubah
sumur sembur alam menjadi sembur buatan atau
metode produksi satu ke metode produksi lainnya
12. Pengaruh Skin pada IPR
Outflow
Flowrate
Pressure
at
Node
5 0 -1 -3
SKIN
Inflow
(IPR)
qo a 1/ ln re +S
rw
Note : Log effect
10
13. Pengaruh Penurunan
Tekanan Reservoir pada IPR
Outflow
Flowrate
Pressure
at
Node
Reservoir with no pressure support
Inflow
Decreasing reservoir pressure
14. Pengaruh Diameter Tubing (Pipe)
pada Outflow
Inflow
(IPR)
Outflow
Flowrate (stb/d)
Pressure
at
Node
2 3/8”
2 7/8”
4 1/2”
3 1/2”
15. EMPAT TITIK NODAL DI
SUMUR SEMBUR ALAM
1. Titik Nodal di Dasar Sumur
2. Titik Nodal di Kepala Sumur
3. Titik Nodal di Separator
4. Titik Nodal di Upsteam/Downsteam Jepitan
18. Contoh Soal Analisa Sistem Nodal dengan Titik Nodal di Dasar
Sumur Untuk Kondisi Open Hole
Diketahui :
Panjang pipa salur = 3000 ft
Diameter = 2 in
Kedalaman sumur = 5000 ft
Diameter Tubing = 2 3/8 in
Kadar Air = 0
Perbandingan gas cairan = 400 SCF/STB
Tekanan Statik = 2200 psi
Tekanan Separator = 100 psi
PI = 1 bpd/psi
Tentukan laju produksi yang diperoleh dengan menggunakan dasar
sumur sebagai titik nodal.
19. Pehitungan :
1. Pada kertas grafik kartesian, buat sistem koordinat tekanan
pada sumbu tegak dan laju produksi pada sumbu datar.
2. Berdasrkan PI = 1.0 dan Ps = 2200 psi, hitung Pwf pada
berbagai anggapan harag q,
Pwf = Ps - q/PI
Untuk q = 200 bbl/hari.
Pwf = 2200-200/1 =2000 psi
21. 3. Buat kurva IPR dengan memplot q vs Pwf dari tabel di
Langkah 2
4. Gunakan langkah kerja, untuk menentukan tekanan kepala
sumur pada aliran mendatar.
24. 6. Plot q terhadap PWf dari langkah 5, pada kertas grafik di
Gambar 3-2. Kurva ini disebut Kurva Tubing Intake.
7. Perpotongan antara kurva IPR dengan kurva tubing intake,
menghasilkan laju produksi sebesar 900 bbl / hari
8. Laju produksi yang diperoleh 900 bbl / hari
25. Analisa nodal di dasar sumur open hole
0
500
1000
1500
2000
2500
0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600
Laju peoduksi, Bbl/d
Tekanan,
Psi
IPR
Tubing intake
26. Prosedur Analisa Sistem Nodal Untuk Titik Nodal
di Kepala Sumur
Analisa Sistem Nodal untuk titik nodal dikepala sumur
dibedakan menjdi dua prosedur tergantung pada ada atau
tidaknya jepitan dikepala sumur,
27. Contoh Analisa Sistem Nodal dengan Titik nodal di
Kepala Sumur Tanpa jepitan
Diketahui :
Panjang pipa salur = 3000 ft
Diameter = 2 in
Kedalaman sumur = 5000 ft
Diameter Tubing = 2 3/8 in
Kadar Air = 0
Perbandingan gas cairan = 400 SCF/STB
Tekanan Statik = 2200 psi
Tekanan Separator = 100 psi
Tentukan laju produksi dengan menggunkan kepala
sumur sebagai titik nodal tanpa mengunakan jepitan.
28. 1. Pada kertas grafik kartesian buat sistem koordinat
dengan tekanan sebagai sumbu tegak dan laju
produksi sebagai sumbu datar.
2. Bedasarkan perhitungan di contoh soal 3.2.1.1 butir 4,
diperoleh hasil sebagai berikut:
Q (anggapan) Psep Pwh
200 100 115
400 100 140
600 100 180
800 100 230
1000 100 275
1500 100 420
29. 3. Plot antara q terhadap Pwh pada gambar 3-5
4. Berdasrkan perhitungan dicontoh soal 3.2.1.1. butir 2 telah
diperoleh harga untuk berbagi laju produksi anggapan.
Dengan mengunakan grafik pressure traverse untuk aliran
tegak pada masing-masing q,dan diperoleh hasil sebagi
berikut ;
Q (anggapan) Psep Pwh
200 2000 610
400 1800 540
600 1600 450
800 1400 330
1000 1200 180
1500 700
Pwf
30. 5. Plot antara q terhadap Pwh pada kertas grafik
6. Perpotongan antara kurva dilangkah 3 dan 5
memberikan laju produksi yang diperoleh.
7. Laju produksi yang diperoleh = 900 bbl / hari
31. Analisa Nodal dengan titik nodal di kepala sumur tanpa jepitan
0
100
200
300
400
500
600
700
0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600
Laju produksi, Bbl/D
Tekanan,
Psi
Aliran mendatar
Aliran tegak
32. Contoh Analisa Nodal Dengan Titik Nodal di
Kepala Sumur Dengan Jepitan.
Diketahui :
Panjang pipa salur = 3000 ft
Diameter = 2 in
Kedalaman sumur = 5000 ft
Diameter Tubing = 2 3/8 in
Kadar Air = 0
Perbandingan gas cairan = 400 SCF/STB
Tekanan Statik = 2200 psi
Tentukan laju produksi yang diperoleh dengan menggunakan
kepala sumur sebagai tittik nodal, apabila diguankan jepitan
dengan ukuran 32/64. Gunakan persamaan Gilbert untuk
memperkirakan kelakuan aliran fluida dalam jepitan.
33. 1. Pada kertas grafik kartesian buat sistem koordinat dengan tekanan
sebagaia sumbu tegak dan laju produksi sebagai sumbu datar.
(Lihat Gambar).
2. Berdasarkan pehitungan dicontoh soal sebelumnya telah diperoleh
harga Pwf untuk berbagai anggapan. Dengan menggunakan grafik
pressure traverse untuk aliran tegak, tentukan Pwh pada masing-
masing q, dan diperoleh hasil sebagai berikut :
35. 3. Plot antara q dan Pwh pada Gambar 3-6 ,kurva ini
adalah kurva tubing.
4. Buat hubungan antara laju produksi denagn tekanan
kepala sumur dengan menggunakan persamaan Gilbert
dan diperoleh hubungan seperti ditunjukan pada tabel :
Pwh = (435 R0,546 q / S1,89)
Dimana:
Pwh = Tekanan kepala sumur, psi
R = GLR, Mcf/stb
q = laju produksi, stb
S = Ukuran bean, 1/64 in
37. 5. Plot laju produksi terhadap tekanan kepala sumur yang diperoleh
dari langkah 4 pada kertas grafik dilangkah 2, seperti ditunjukan di
gambar 3-6. Kurva ini adalah kurva jepitan.
6. Tentukan permotongan antara kurva tubing yang diperoleh dari
langkah 3 dengan kurva jepitan yang diperoleh dari langkah 5.
7. Perpotongan kedua kurva tersebut menunjukan laju produksi
sebesar 840 STB/hari.
38. Kurva analisa nodal dengan titik nodal di kepala sumur dengan jepitan
0
100
200
300
400
500
600
0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600
Laju produksi, bbl/d
Tekanan,
Psi
K
Kurva Jepitan
Kurva tubing
39. Contoh Soal Analisis Sistim Nodal Dengan Titik
Nodal di Separator
Diketahui :
Panjang pipa salur = 3000 ft
Diameter = 2 in
Kedalaman sumur = 5000 ft
Diameter Tubing = 2 3/8 in
Kadar Air = 0
Perbandingan gas cairan = 400 SCF/STB
Tekanan Statik = 2200 psi
Tentukan laju produksi yang dapat diperoleh dengan
mengunakan separator sebagai titik nodal
40. 1. Buat sistem koordinat pada kertas grafik kartesian dengan
tekanan sebagai sumbu tegak dan laju produksi sebagai sumbu
datar, seperti pada gambar 3-7
2. Dari perhitungan contoh soal 3.2.1.1. langkah 4, telah diperoleh
hubungan q terhadap P wh untuk perhitungan yang diawali dari
dasar sumur, yaitu sebagai berikut :
42. 3. Berdasarkan Pwh di langkah 2 tentukan tekanan di
separator untuk beberapa anggapan laju produksi,.
Hasil perhitungan adalah sebagai berikut :
Q (anggapan) P wh (psi) P separator (psi)
200
400
600
800
1000
610
540
150
330
180
595
525
410
255
-
43. 4. Plot q terhadap P ins seperti gambar 3-7
5. Plot tekanan separator = 100 psi pada sumbu tekanan.
Kemudian buat garis datar ke kanan sampai memotong
kurva di langkah 4. perpotongan ini menunjukan laju
produksi yang di peroleh, yaitu : q = 900 bbl/hari
44. Kurva analisa nodal dengan titik nodal di separator
0
100
200
300
400
500
600
700
0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000
Laju produksi, bbl/d
Tekanan,
Psi
Kurva flowline