Dokumen tersebut membahas tentang situasi pengungsi muslim Rohingya di Myanmar pada hari raya Idul Adha. Lebih dari lima tahun, ratusan ribu muslim berada di kamp-kamp pengungsian setelah konflik etnis pada 2012. Mereka hidup dalam kondisi sulit tanpa fasilitas yang memadai. Bantuan untuk pengungsi juga terbatas karena ada penolakan dari kelompok Buddha setempat atas campur tangan organisasi internasional
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Nestapa idul adha di sittwe
1. Nestapa Idul Adha di Sittwe
15 September 2016
Sittwe, GQ - Berbeda dengan di Indonesia dan negara-negara mayoritas berpenduduk muslim
lainnya yang merayakan Idul Adha pada hari Senin (12/9), di Myanmar atau Negara Bagian Rakhine
khususnya, pelaksanaan salat Idul Adha berlangsung pada Selasa (13/9). Mayoritas muslim di
Sittwe salat Ied di masjid-masjid yang tersebar di area kamp pengungsian dan perkampungan
muslim di mana pintu masuk ke area tersebut dijaga ketat oleh militer setempat.
2. Sudah lebih dari lima tahun, ratusan ribu muslim dari berbagai etnis berada di kamp-kamp
penampungan sejak konflik agama dan etnis bergejolak di Sittwe pada tahun 2012. “Kami tak tahu
sampai kapan akan terus hidup seperti ini, kami tak bisa keluar dan bebas berkeliaran di lokasi lain
karena akan ditembak oleh aparat,” ujar seorang pengungsi, seraya menunjukkan bekas luka
dikakinya terkena sabetan senjata tajam.
Global Qurban – Aksi Cepat Tanggap (ACT) menyalurkan hewan kurban berupa sapi dan kambing
untuk pengungsi yang tersebar di pemukiman muslim Thei Kay Pyin Village dan IDB Camps.
Prosesi pemotongan dan pendistribusian hewan kurban dilaksanakan pada Selasa dan Rabu,
tampak wajah-wajah sumringah terpancar pada pengungsi yang kali ini bisa kembali menikmati
daging kurban. Anak-anak riang gembira sebagian berdandan rapi mengenakan busana terbaik.
Area pengungsian yang begitu luas sejauh mata memandang, dengan kanan kiri area persawahan
yang menghijau berdekatan dengan komplek militer, para pengungsi bermukim di bedeng-bedeng
yang terbuat dari anyaman bamb. Tanpa fasilitas sanitasi di dalamnya, sebagian pengungsi
menutup dinding dengan plastik dan terpal agar terhindar dari debu dan air. Dinding-dinding sudah
mulai lapuk seiring waktu berjalan. Belum lagi, dinding bambu rentan dengan kebakaran dan
pengungsi harus terus ekstra waspada terhadap aktivitas yang bersinggungan dengan api.
3. Ketika Tim Global Qurban berkunjung mengawal prosesi penyaluran hewan kurban, hujan dan
membuat tim harus berteduh di salah satu kamp yang didiami keluarga pengungsi. Saat angin
bertiup, air hujan tampiasan masuk ke dalam kamp tersebut.
Jangankan menikmati daging dengan aneka masakan pilihan setiap saat, untuk sekadar
pemenuhan makanan sehari-hari saja mereka kesulitan. Dengan adanya batasan-batasan aktifitas
oleh pemerintah setempat yang hanya boleh berada di area terbatas, praktis perekonomian
penduduk muslim lumpuh dan untuk bertahan hidup harus dengan memanfaatkan sumber alam
yang ada di dalamnya.
Harga hewan kurban di area ini jauh lebih mahal dibandingkan harga hewan di luar area pemukiman
karena hewan-hewan tersebut dipasok dari dalam area dengan teknik peternakan terbatas. Kondisi
hewan kurban pun tak seperti hewan-hewan kebanyakan. Meski secara usia sudah memenuhi
unsur dan syarat boleh untuk dikurbankan, namun berat hewan tersebut lebih ringan dan posturnya
lebih kecil.
Sumber untuk Pengungsi Bantuan Terbatas
4. Permasalahan yang timbul dan tak kunjung usai, yakni tak semua bantuan internasional bisa masuk
seperti yang terjadi pada Selasa (6/9) sekitar 1.000 umat Buddha di negara Myanmar memprotes
kedatangan Sekretaris Jenderal PBB Kofi Annan pada Selasa, (06/09/2016). Mereka menolak
campur tangan Annan dalam komisi yang ditunjuk pemerintah Myanmar untuk mencari solusi
terhadap konflik agama dan etnis di kawasan itu, demikian laporan Associated Press dalam
NDTV.com, Selasa (6/9).
Negara-negara Asia Tenggara telah membentuk komisi bulan lalu untuk mencari solusi atas
"masalah berlarut-larut" di Wilayah Bagian Rakhine. Kelompok-kelompok hak asasi manusia telah
mendokumentasikan pelanggaran luas mayoritas Rakhine beragama Buddha terhadap minoritas
Muslim Rohingya.
Komisi yang dibentuk bertujuan membahas hak asasi manusia, memastikan bantuan kemanusiaan,
hak dan rekonsiliasi, membangun infrastruktur dasar dan mempromosikan rencana pembangunan
jangka panjang di Myanmar.
Partai dominan di Myanmar, Partai Nasional Arakan dan Jaringan Perempuan Rakhine memimpin
protes sekitar 300 meter dari bandara di Sittwe, ibukota Rakhine, di mana Annan dan anggota lain
dari Komisi Penasehat Rakhine tiba Selasa pagi. Para pendemo menyerukan suara penolakan atas
kehadiran komisi dan menganggapnya sebagai campur tangan berlebihan dari negara luar atas
kedaulatan Myanmar.
"Kami datang karena kami tidak ingin orang asing berkuasa di negara ini," kata Mei Phyu, pendemo
dari Rakhine. "Saya tidak tahu persis tentang kelompok ini dan apa yang mereka lakukan, tapi
5. saya ke sini untuk memprotes karena saya tidak ingin mereka datang ke sini," tambahnya
sebagaimana dikutip The Associated Press.
Haruskah nestapa pengungsi Rohingya terus berlanjut? [] (Iqbal Setyarso)