Dokumen tersebut membahas tentang rencana tindakan darurat yang mencakupi (1) tujuan rencana tersebut untuk memastikan evakuasi yang aman dan tertib selama darurat, (2) prosedur pencegahan, persiapan, tindakan, dan pemulihan, (3) tugas dan tanggung jawab pasukan respon darurat seperti pemadam kebakaran dan penyelamat, serta (4) lokasi berkumpul selama evakuasi.
PEMBUANGAN SAMPAH SARAP, SISA TOKSIK DAN PEPEJAL SERTA SISTEM KUMBAHANMuhammad Nasrullah
Dokumen tersebut membahas mengenai pembuangan sampah sarap, sisa toksik dan pepejal serta sistem kumbahan yang selamat. Ia menjelaskan berbagai jenis sampah dan cara pelupusannya, termasuk di daerah perkampungan dan perkotaan. Dokumen juga membahas mengenai jenis tandas dan sistem pembuangan limbahnya.
Dokumen ini membincangkan pengendalian bahan dan keselamatan di tapak pembinaan. Ia menjelaskan faktor-faktor yang menyumbang kepada kemalangan seperti kelemahan pihak pengurusan dan pekerja, serta keadaan tapak yang tidak selamat. Dokumen ini juga menerangkan langkah-langkah pencegahan kebakaran dan kaedah pengendalian bahan yang selamat bagi mengurangkan kemalangan di tapak pembinaan.
Dokumen tersebut membahas tentang rencana tindakan darurat yang mencakupi (1) tujuan rencana tersebut untuk memastikan evakuasi yang aman dan tertib selama darurat, (2) prosedur pencegahan, persiapan, tindakan, dan pemulihan, (3) tugas dan tanggung jawab pasukan respon darurat seperti pemadam kebakaran dan penyelamat, serta (4) lokasi berkumpul selama evakuasi.
PEMBUANGAN SAMPAH SARAP, SISA TOKSIK DAN PEPEJAL SERTA SISTEM KUMBAHANMuhammad Nasrullah
Dokumen tersebut membahas mengenai pembuangan sampah sarap, sisa toksik dan pepejal serta sistem kumbahan yang selamat. Ia menjelaskan berbagai jenis sampah dan cara pelupusannya, termasuk di daerah perkampungan dan perkotaan. Dokumen juga membahas mengenai jenis tandas dan sistem pembuangan limbahnya.
Dokumen ini membincangkan pengendalian bahan dan keselamatan di tapak pembinaan. Ia menjelaskan faktor-faktor yang menyumbang kepada kemalangan seperti kelemahan pihak pengurusan dan pekerja, serta keadaan tapak yang tidak selamat. Dokumen ini juga menerangkan langkah-langkah pencegahan kebakaran dan kaedah pengendalian bahan yang selamat bagi mengurangkan kemalangan di tapak pembinaan.
Senarai semak pemeriksaan krselamatan tempat kerja dan healthy settingLee Oi Wah
Senarai semak ini memeriksa keselamatan dan kesihatan di tempat kerja. Ia menilai faktor seperti struktur bangunan, perabot pejabat, keselamatan kebakaran, elektrik, penyimpanan barang, amalan tidak selamat, promosi keselamatan dan kesihatan pekerja, serta pengaturan yang menggalakkan kesihatan. Indeks ini bertujuan mengenal pasti masalah dan langkah pembaikan untuk memastikan tempat ker
Bagus, terima kasih atas penjelasan lanjut mengenai peranan ambulans dan kakitangan dalam menguruskan bencana. Ini akan membantu dalam mengoptimumkan pengendalian mangsa.
Prosedur Kerja Selamat - Mesin Fotokopi
PENAFIAN:
Prosedur Kerja Selamat ini disediakan sebagai panduan umum sahaja. Setiap organisasi perlu melakukan penilaian risiko masing-masing untuk menentukan prosedur yang lebih sesuai dengan peralatan masing-masing.
Dokumen ini membahas tentang konkrit, bahan yang terbuat dari campuran semen, pasir, dan batu. Ia menjelaskan bahwa kekuatan konkrit bergantung pada rasio campurannya, dan kualitasnya dipengaruhi oleh kualitas bahan dan proses pembuatannya. Dokumen ini juga menjelaskan karakteristik dan aplikasi utama konkrit serta uji kekuatan yang dilakukan.
Dokumen tersebut membahas tentang keperluan dan fungsi Jawatankuasa Keselamatan dan Kesihatan (JKK) di tempat kerja sesuai dengan Akta Keselamatan dan Kesihatan Pekerjaan 1994 dan Peraturan-Peraturan Keselamatan dan Kesihatan Pekerjaan 1996."
Dokumen tersebut merupakan doa untuk semua majlis rasmi. Doa tersebut memuji Allah sebagai pemilik segala pujian dan kesyukuran. Doa itu juga memohon rahmat dan keberkatan Allah ke atas majlis yang akan diadakan serta perlindungan dari sebarang gangguan atau kesilapan.
Senarai semak pemeriksaan krselamatan tempat kerja dan healthy settingLee Oi Wah
Senarai semak ini memeriksa keselamatan dan kesihatan di tempat kerja. Ia menilai faktor seperti struktur bangunan, perabot pejabat, keselamatan kebakaran, elektrik, penyimpanan barang, amalan tidak selamat, promosi keselamatan dan kesihatan pekerja, serta pengaturan yang menggalakkan kesihatan. Indeks ini bertujuan mengenal pasti masalah dan langkah pembaikan untuk memastikan tempat ker
Bagus, terima kasih atas penjelasan lanjut mengenai peranan ambulans dan kakitangan dalam menguruskan bencana. Ini akan membantu dalam mengoptimumkan pengendalian mangsa.
Prosedur Kerja Selamat - Mesin Fotokopi
PENAFIAN:
Prosedur Kerja Selamat ini disediakan sebagai panduan umum sahaja. Setiap organisasi perlu melakukan penilaian risiko masing-masing untuk menentukan prosedur yang lebih sesuai dengan peralatan masing-masing.
Dokumen ini membahas tentang konkrit, bahan yang terbuat dari campuran semen, pasir, dan batu. Ia menjelaskan bahwa kekuatan konkrit bergantung pada rasio campurannya, dan kualitasnya dipengaruhi oleh kualitas bahan dan proses pembuatannya. Dokumen ini juga menjelaskan karakteristik dan aplikasi utama konkrit serta uji kekuatan yang dilakukan.
Dokumen tersebut membahas tentang keperluan dan fungsi Jawatankuasa Keselamatan dan Kesihatan (JKK) di tempat kerja sesuai dengan Akta Keselamatan dan Kesihatan Pekerjaan 1994 dan Peraturan-Peraturan Keselamatan dan Kesihatan Pekerjaan 1996."
Dokumen tersebut merupakan doa untuk semua majlis rasmi. Doa tersebut memuji Allah sebagai pemilik segala pujian dan kesyukuran. Doa itu juga memohon rahmat dan keberkatan Allah ke atas majlis yang akan diadakan serta perlindungan dari sebarang gangguan atau kesilapan.
mini gasification for handling MSW at upstreamDato Mat Isa
Dokumen tersebut membahas mengenai proposal untuk menggunakan teknologi gasifikasi untuk mengelola sampah padat perkotaan. Teknologi ini dianggap lebih baik dari pembakaran karena mampu menghilangkan dioksin dan lebih ramah lingkungan. Juga dapat menangani berbagai jenis sampah termasuk basah."
Presentation can help you to understand concept, principle engineering and important factors of landfilling such as component, requirement, microbial activity, landfill gas and leachate generation
This document lists 428 code descriptions for different types of scheduled wastes under 5 main categories: metals and metal-bearing wastes, wastes containing principally inorganic constituents, wastes containing principally organic constituents, wastes which may contain either inorganic or organic constituents, and other wastes. The codes describe various hazardous industrial wastes including metal sludges and dust, spent acids, oil sludges, spent solvents, pesticide wastes, and other chemical wastes.
Pendapat Para Pengguna Terhadap Perkhidmatan Pengangkutan Awam Malaysia.Biani Mawal
Perkhidmatan Pengangkutan Jalan Raya merupakan aspek yang amat penting bagi pengguna yang tidak mempunyai kenderaan sendiri untuk pergi ke tempat yang ditujui. Pelbgai pandangan diutarakan oleh para pengguna apabila menaiki pengangkutan awam terutamanya di waktu puncak..
Jum baca selanjutnya..
P/s : Mohon beri kerjasama untuk mengulas penulisan ini dengan tertib.
Terima Kasih
Kemaman msw waste to energy gasification power plantDato Mat Isa
Dokumen ini membahas mengenai cadangan loji gasifikasi sisa pepejal di Kemaman, Terengganu. Ia memperkenalkan teknologi gasifikasi sebagai alternatif yang lebih baik dari inserinasi dalam menangani sisa pepejal. Teknologi gasifikasi WCS dijelaskan mampu menghilangkan dioksin berbahaya dan memenuhi standar lingkungan, serta telah terbukti beroperasi di berbagai lokasi. Proyek ini diusulkan dapat
Water quality monitoring for the mullet riverJohn Hoopman
The document summarizes water quality test results from the Mullet River. It finds that dissolved oxygen and pH levels are generally healthy, but that phosphates (PO4) are very low, limiting plant and animal growth. Turbidity and nitrogen (NO3) levels are moderately good. Temperature and biochemical oxygen demand (BOD) indicate some pollution. Sources of pollution include a nearby dump and landfill, as well as trash in the river. Improving the river's condition would require draining it and removing debris.
Hot water from underground is piped into a geothermal plant where it is turned into steam to drive turbines and generate electricity. Geothermal is renewable since the heat source will always be available. While the upfront costs of $23,250-$40,000 to install a geothermal system are high, it becomes more cost effective than alternatives like gas fireplaces or natural gas heating over the long term. Some advantages are consistent heating and lower long-term costs, but disadvantages include the large initial investment and needing to commit to staying in one home for many years to realize the cost savings.
The influence of climate change on water quality, soil moisture and fires in ...Nicolas Racedo
Three research papers on the influence of climate change on water quality, soil moisture and fires in the CEI "San Ignacio" - Fundacion Cruzada Patagonica (an agro-technical high school).
Papers were presented at the GLE 2008, organized by the Globe program (www.globe.gov) in Cape Town, South Africa.
This document examines landfill leachate management practices in Ireland. It finds that while landfill practices have improved, co-treating leachate with municipal wastewater poses challenges. Studies of two WWTPs showed leachate loading regimes were generally appropriate but seasonal variation in leachate volumes risks overloading plants. Nitrogen loading from leachate needs consideration and on-site storage is recommended to minimize risks to WWTP performance.
Pengangkutan sampah merupakan bagian penting dalam sistem pengelolaan sampah untuk memindahkan sampah dari tempat pengumpulan ke tempat pemrosesan akhir. Terdapat beberapa pola pengangkutan sampah yang digunakan seperti sistem pengumpulan langsung, sistem transfer depo, dan sistem pengosongan kontainer dengan berbagai cara. Jenis kendaraan yang umum digunakan untuk pengangkutan sampah antara lain truk terbuka, dump truck, arm
Pengangkutan sampah merupakan proses memindahkan sampah dari sumbernya ke tempat pemrosesan akhir menggunakan kendaraan. Terdapat dua metode pengangkutan yaitu sistem wadah yang dibawa dan sistem wadah tetap, serta beberapa pola pengangkutan seperti sistem door to door, melalui titik transfer, atau mengosongkan wadah. Faktor penting dalam pengangkutan adalah memilih rute dan kendaraan yang efisien.
Opsi Teknologi Pengelolaan Persampahaninfosanitasi
Opsi Teknologi Pengelolaan Persampahan. Terdapat berbagai pilihan teknologi tepat guna dalam rangka menunjang kegiatan pengurangan sampah dan pengelolaan sampah.
Pola Penanganan Sampah Domestik menjelaskan mengenai peraturan perundangan yang mendasarinya, strategi dan kebijakan penanganan sampah, paradigma baru penanganan sampah, berbagai opsi teknologi dalam penanganan sampah domestik. Disajikan oleh Direktorat PPLP, Cipta Karya, Kementrian Pekerjaan Umum.
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan SampahJoy Irman
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan Sampah dalam rangka Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) - Sistem Setempat (SPAL-...Joy Irman
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL) terdiri atas Sistem Terpusat atau Off-site System dan Sistem Setempat atau On-Site System. Sistem setempat diantaranya adalah Cubluk Kembar, Tangki Septik dengan Bidang Resapan), Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, Biofilter, Upflow Aerobic Filter, Rotating Biological Contactactor atau RBC, Anaerobic Bafle Reactor, Sarana Pengangkut Tinja, dan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Pelatihan Pengantar Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (terdiri dari beberapa modul dan sub-modul, yaitu Modul (1) Kamus, Istilah dan Definisi, (2) Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T), (3) Sistem Pengelolaan Air Limbah Setempat (SPAL-S), (4) Kebijakan dan Strategi SPAL, (5) Perencanaan SPAL, (6) Pelaksanaan Konstruksi SPAL, (7) Operasi dan Pemeliharaan SPAL, (8) Kelembagaan, Administrasi dan Pembiayaan, (9) Peran Masyarakat dan Badan Usaha Swasta, (10) Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan Penyelenggaraan SPAL, (11) Wewenang dan Tanggung Jawab Penyelenggaraan SPAL, dan (12) Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan SPAL. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Opsi Teknologi Persampahan - Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA)Joy Irman
Opsi Teknologi Persampahan - Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill & Sanitary Landfill beserta Prasarana dan Sarana Pendukung, dan Operasional & Pemeliharaannya.
Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...Joy Irman
Dokumen tersebut membahas dua metode pengelolaan sampah di Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) yaitu Controlled Landfill dan Sanitary Landfill beserta sarana pendukungnya seperti drainase, pengolahan air lindi, ventilasi gas, dan pemeliharaan TPA."
1. Dokumen tersebut merangkum konsep perencanaan dan perancangan desain Terminal Tirtonadi Surakarta dengan pendekatan green terminal, mencakup konsep perencanaan, perancangan, zonifikasi kegiatan dan ruang, sistem pelayanan, serta pengolahan lokasi dan gubahan massa bangunan.
Materi Kuliah Rekayasa Lalu Lintas Universitas Tujuh Belas Agustus (UNTAG) oleh Zainul Akmal
menjelaskan tentang materi pendahuluan transportasi darat berupa Bus
Dokumen tersebut membahas penanganan sampah rumah tangga meliputi 5 tahapan yaitu pemilahan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan, dan pemrosesan akhir sampah. Ditekankan pentingnya pemilahan sampah sesuai jenisnya di tempat-tempat seperti TPS dan TPS 3R sebelum ditangani lebih lanjut.
Dokumen tersebut membahas tentang aspek teknis operasional dalam pengelolaan sampah, termasuk 6 elemen fungsi pengelolaan sampah, faktor-faktor pengelolaan, dan penanggung jawab pengelolaan. Dibahas pula pola operasional penanganan sampah berdasarkan konsep 3R serta cara mengukur dan menentukan timbulan sampah.
Dokumen tersebut membahas tentang alat-alat industri kimia yang digunakan dalam proses produksi, termasuk alat transportasi seperti conveyor dan pompa, alat pemisahan seperti filtrasi, dan alat pertukaran panas seperti penukar panas.
Dokumen tersebut membahas tentang inspeksi dan pemeliharaan drainase jalan, mencakup prinsip-prinsip perancangan drainase, jenis drainase, kriteria inspeksi dan pemeliharaan, serta ilustrasi metode pemeliharaan berbagai jenis saluran drainase secara terperinci.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Pendidikan inklusif merupakan sistem pendidikan yang
memberikan akses kepada semua peserta didik yang
memiliki kelainan, bakat istimewa,maupun potensi tertentu
untuk mengikuti pendidikan maupun pembelajaran dalam
satu lingkungan pendidikan yang sama dengan peserta didik
umumlainya
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024 Kabupaten Temanggung .pdf
laluan pengangkutan pembuangan sisa pepejal perbandaran
1. KESIHATAN AWAM
JABATAN KEJURUTERAAN AWAM
LALUAN
PENGUMPULAN SISA
PEPEJAL
PERBANDARANNAMA NOMBOR PENDAFTARAN
NURAFIQAH BINTI
SHAIFUDDIN
15DKA11F1059
NUR HAZIRAH BINTI ABDUL
HALIM
15DKA11F1067
NOR FATIN ATHIRAH BINTI
NOR AZMAN
15DKA11F1070
2. DEFINISI
• Pengangkutan sampah adalah sub-sistem yang
membawa sampah dari tempat pemindahan atau dari
sumber sampah secara terus ke tempat pemprosessan
akhir, atau TPA. Pengangkutan sampah merupakan
salah satu komponen penting dan memerlukan
penelitian yang cukup, dengan mengoptimalkan waktu
angkut yang diperlukan.
• Tenaga kerja yang menggunakan peta dengan titik
pungut untuk mengumpul sisa pepejal sesuatu
kawasan, mengikut kekerapan memungut , serta
menyediakan ringkasan data (kuantiti) bagi membuat
penilaian kawasan laluan memungut sisa pepejal.
3. CARA/KAEDAH PENGANGKUTAN
• Memindahkan sisa dengan menggunakan kenderaan bermotor, kereta api,
atau kapal.
• Sistem hidraulik dan pneumatik digunakan dalam lori-lori pengangkutan.
• Kenderaan yang menghela sisa pada lebuhraya perlu mematuhi keperluan
berikut:-
– Sisa pada kos yang minimum.
– Sisa perlu ditutup.
– Kenderaan direkabentuk berdasarkan kepada trafik lebuhraya dan tidak
mengganggu kenderaan lain.
– Kapasiti kenderaan tidak melebihi had muatan.
– Kaedah untuk memunggah sisa mestilah mudah.
• Sisa pepejal hendaklah dimampat dan dijadikan dalam bentuk bundle
supaya:
– Dapat menjimatkan ruang kenderaan supaya lebih banyak sisa pepejal dapat
diangkut.
– Tidak menarik perhatian lalat, tikus, burung, dan haiwan- haiwan liar.
– Supaya sisa pepejal yang ringan tidak diterbangkan oleh angin.
– Tidak mudah menjadi bahan bakar.
4. LALUAN PENGANGKUTAN
• Laluan pengangkutan sampah dapat dilakukan
berdasarkan sistem pengumpulan sampah.
• Jika pengumpulan dan pengangkutan sampah
menggunakan sistem pemindahan (transfer depo) atau
sistem tidak langsung, proses pengangkutannya dapat
menggunakan sistem bekas diangkut (Hauled
Kontainer Sistem = HCS) ataupun sistem bekas pegun
(Stationary Kontainer Sistem = SCS).
• Sistem kontainer tetap dapat dilakukan secara
mekanikal atau manual. Sistem mekanikal
menggunakan truk kompaktor dan kontainer yang
kompatibel dengan jenis traknya, sedangkan sistem
manual menggunakan tenaga kerja.
5. SISTEM BEKAS DIANGKUT
(HAUL CONTAINER SYSTEM= HCS)
• Untuk pengumpulan sampah dengan sistem
kontainer angkat (Haul Container Sistem =
HCS), jadual pengangkutan yang digunakan
ada tiga cara.
6. CARA 1:
Proses pengangkutan:-
• Kenderaan dari pool menuju kontainer isi pertama
untuk mengangkut sampah ke TPA.
• Kontainer kosong dikembalikan ke tempat semula.
• Kenderaan menuju ke kontainer isi yang berikutnya
untuk diangkut ke TPA
• Kontainer kosong dikembalikan ke tempat semula.
• Demikian seterusnya sampai akhir.
7.
8. CARA 2:
Proses pengangkutan:
• Kenderaan dari pool menuju kontainer isi pertama
untuk mengangkut sampah ke TPA.
• Dari TPA kenderaan tersebut dengan kontainer kosong
menuju lokasi kedua untuk menurunkan kontainer
kosong dan membawa kontainer isi untuk diangkut ke
TPA.
• Demikian seterusnya sampai tempat terakhir.
• Terakhir, dengan kontainer kosong dari TPA menuju
lokasi kontainer pertama, kemudian kenderaan tanpa
kontainer menuju pool.
9.
10. CARA 3:
Proses pengangkutan:
• Kenderaan dari pool dengan membawa kontainer
kosong menuju lokasi kontainer isi untuk
menggantikan atau mengambil dan terus
membawanya ke TPA
• Kenderaan dengan membawa kontainer kosong
dari TPA menuju kontainer isi berikutnya.
• Demikian seterusnya sampai tempat akhir.
11.
12. SISTEM BEKAS PEGUN
(STATIONARY CONTAINER
SYSTEM = SCS)
• Sistem ini biasanya digunakan untuk kontainer
kecil serta alat angkut seperti trak kompaktor
secara mekanikal atau manual.
13. SCS - PENGANKUTAN
MEKANIKAL
Proses pengangkutan:
• Kenderaan dari pool menuju kontainer pertama,
sampah dituangkan kedalam trak kompaktor dan
meletakkan semula kontainer yang kosong.
• Kenderaan menuju kontainer berikutnya sampai
trak penuh untuk kemudian menuju TPA.
• Demikian seterusnya sampai akhir.
14.
15. SCS - PENGANKUTAN MANUAL
Proses pengankutan:
• Kenderaan dari pool menuju TPS pertama,
sampah dimuat ke dalam trak biasa.
• Kenderaan menuju TPS berikutnya sampai
trak penuh untuk kemudian menuju TPA.
• Demikian seterusnya sampai akhir.
16.
17. PROSES PEMILIHAN LALUAN PENGUMPULAN
SISA PEPEJAL PERBANDARAN
• Pemilihan laluan optimum boleh menjimatkan kos dan
meningkatkan keberkesanan operasi pemungutan
sampah bagi Pihak Berkuasa Tempatan (PBT).
• Terdapat beberapa program computer untuk memilih
laluan dan kekerapan pengutipan kos terendah.
• Pengoptimum laluan diperkenalkan oleh ahli
matematik Prussia, Leonard Euler pada 1736.
• Objektif adalah untuk menghasilkan laluan Euler dan
mengelakkan perjalanan mati (perjalanan pada jalan
yang sama sebanyak dua kali).
• Biasanya laluan boleh dihasilkan berdasarkan common
sense atau kaedah heuristik.
18. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan laluan
pengumpulan sisa pepejal perbandaran .
• menyediakan peta lokasi dan data untuk kawasan yang akan diberi
perkhidmatan memungut sampah seperti titik pemungutan sisa,
bilangan bekas-bekas simpanan (tong sampah), kekerapan
pengumpulan, jenis sistem yang terlibat (HCS,SCS).
• Menyediakan ringkasan data seperti anggaran kuantiti sisa yang
dipungut dari lokasi kutipan setiap hari.
• Membuat susun atur laluan pemungutan bermula dari stesen
penghantar (dispatch station). Laluan hendaklah disusun atur
supaya lokasi pemungutan yang terakhir mestilah berdekatan
dengan tapak pelupusan.
• Penilaian terhadap laluan dan perkembangan laluan yang seimbang
secara cuba-jaya. Jika laluan didapati tidak seimbang mengikut jarak
yang dilalui (>15%), ianya hendaklah direka bentuk semula supaya
setiap laluan merangkumi lebih kurang jarak yang sama.
19. PERATURAN HEURISTIK BAGI
LALUAN TRAK
• Laluan tidak harus bertindih, tetapi mesti padat dan tidak terputus.
• Titik permulaan mestilah sedekat mungkin dengan depoh.
• Jalan yang dilalui tidak sibuk.
• Jalan sehala yang tidak boleh lintangi dalam satu garisan mestilah
digelung pada penghujung jalan.
• Jalan mati mesti dikutip apabila berada di bahagian kanan jalan.
• Bagi kawasan berbukit, pemungutan dimulakan dari kawasan atas
dan berakhir di kawasan bawah.
• Pusingan mengikut arah jam mengelilingi blok patut digunakan bila
perlu.
• Laluan panjang dan lurus patut dilalui sebelum menggelung
mengikut arah jam.
• Untuk corak blok tertentu, laluan piawai seperti ditunjukkan dalam
rajah adalah dicadangkan.
• Pusingan U harus dijauhkan dengan cara tidak menjadikan satu
jalan dua hala sebagai satu- satunya laluan masuk dan keluar.
20.
21. STESEN PEMINDAHAN DAN
PENGANGKUTAN SISA PEPEJAL
• Pemindahan dan pengangkutan merujuk
kepada min (mean), kemudahan dan
kelengkapan yang digunakan untuk memberi
kesan kepada pemindahan bahan buangan
dari satu lokasi ke lokasi yang lain.
Pemindahan dan peangkutan adalah peringkat
sisa pepejal dipindahkan ke sesuatu kawasan
(stesen pemprosesan, tapak pelupusan,
kawasan longgokkan sementara).
22. STESEN PEMINDAHAN SISA
PEPEJAL
• Kenderaan pungutan kecil, diambil alih oleh kenderaan
yang lebih besar yang digunakan untuk mengangkut bahan
buangan ke atas jarak yang diperluaskan ke kawasan
pelupusan.
• Stesen pindah disediakan apabila jarak dari tempat
penjanaan ke tapak-tapak pelupusan atau pusat
pemprosesan tersangat jauh sehingga penagkutan terus
tidak ekonomik.
• Stesen pemindahan bertujuan untuk membuang dan
memindahkan sisa pepejal yang dipungut dari kenderaan
yang berkapasiti kecil kepada kenderaan yang berkapasiti
yang lebih besar ke tapak pelupusan sampah.
23. FAKTOR YANG MEMERLUKAN ADANYA PROSES
PEMINDAHAN ADALAH SEPERTI BERIKUT :
• Wujudnya tempat pembuangan sampah haram dengan
amaun yang besar.
• Penggunaan trak pemungut yang rendah kapasitinya.
• Lokasi tapak pelupusan adalah jauh dengan kawasan
pemungutan.
• Kawasan yang kurang kepadatan penduduknya.
• Penggunaan sistem pemungutan hidraulik atau
pneumatik.
• Tapak pelupusan atau pemprosesan tidak dapat
dihubungi melalui jalan raya.
24. SEBELUM SESEBUAH STESEN PINDAH DIREKA BENTUK,
PERKARA-PERKARA BERIKUT PERLULAH DIAMBILKIRA :
• Jenis operasi pemindahan yang akan digunakan sama ada
pelepasan atau pemunggahan terus (Direct Discharge),
pemunggahan simpanan (Storage Discharge) dan gabungan
langsung dan simpanan (Combined).
• Kuantiti dan jenis sisa pepejal yang perlu dikendalikan
(kapasiti tempat menyimpan dan penentuan proses yang
diperlukan).
• Jenis-jenis peralatan dan peralatan tambahan yang
digunakan.
• Keperluan persekitaran (tertutup, stesen mudah
dibersihkan dan disenggara).
25. Jenis-jenis stesen pemindahan adalah bergantung kepada penggunaan kenderaan.
Stesen pemindahan boleh diklasifikasikan kepada tiga jenis iaitu pelepasan atau
pemunggahan terus (Direct Discharge), pemunggahan simpanan (Storage
Discharge) dan gabungan langsung dan simpanan (Combined).
• Pelepasan terus
Sisa dalam kenderaan pungutan dikosongkan terus ke dalam kenderaan yang
digunakan untuk mengangkut mereka ke tempat di kawasan pelupusan akhir. Ia
sesuai digunakan dalam masyarakat kecil.
•
• Penyimpanan
Sisa dikosongkan ke dalam kawasan penyimpanan yang telah dimuatkan ke dalam
kenderaan pengangkutan dengan peralatan tambahan. Kemudian, ia akan
dipindahkan ke tapak pelupusan akhir. Ia berguna untuk masyarakat yang besar.
•
• Gabungan penyimpanan dan pelepasan terus
Pada beberapa stesen pemindahan, kedua-dua kaedah yang digunakan untuk
berkhidmat kepada pelbagai pengguna. Di samping itu, ia menempatkan operasi
penyelamatan material. Keperluan kesihatan, keselamatan dan alam sekitar amat
diperlukan dalam pengangkutan sisa pepejal.
26. FAKTOR-FAKTOR YANG PERLU DIPERTIMBANGKAN
SEMASA MEMILIH LOKASI STESEN PINDAH ADALAH
SEPERTI BERIKUT :
• Mestilah terletak tidak berjauhan dari sumber sisa pepejal
yang dipungut.
• Tempatnya perlulah mudah sampai dan tidak terhalang.
• Tidak terletak terlalu berdekatan dengan kawasan
perumahan supaya tidak mengganggu keselesaan orang
awam.
• Laluan panjang dan lurus patut dilalui sebelum menggelung
mengikut arah jam.
• Pusingan ‘U’ harus dijauhkan dengan cara tidak menjadikan
satu jalan dua hala.
27. • Gambar rajah dibawah menunjukkan tiga contoh laluan
heuistik. Dua contoh pertama menunjukkan satu laluan
dimana sebelah jalan dikutip berasingan. Contoh ketiga
menunjukkan sati sistem di mana kedua-dua belah jalan
dikutip serentak.
28. CIRI-CIRI SISA PEPEJAL
• Sisa pepejal yang dibawa mestilah berbungkus.
• Trak mempunyai alat pemadat bertujuan untuk memadatkan sisa pepejal
supaya isipadu sisa pepejal dapat dikurangkan dan akan menambahkan
ruang pemungutan.
• 80 % daripada kos pengurusan sisa pepejal dibelanjakan untuk aktiviti
pemungutan.
• Masa yang diambil untuk aktiviti pemungutan melibatkan masa yang
banyak, oleh yang demikian kebarangkalian atau kekerapan untuk berlaku
kemalangan adalah tinggi.
• Bagi mengurangkan kos peangkutan, beberapa kaedah telah disyorkan
iaitu :
– Penggunaan pengisar sampah sarap.
• Mengurangkan isipadu sisa.
• Kekerapan pemungutan boleh dikurangkan kepada separuh jika semua rumah
menggunakan pengisar.
– Penggunaan paip pneumatik
• Sisa yang telah dikisar dipam melalui talian paip bawah tanah.
• Melibatkan kos yang tinggi .
• Sesuai untuk komuniti yang kecil.
29. PEMPROSESAN SISA PEPEJAL DI STESEN
PEMINDAHAN :
• Dirawat atau proses sebelum dilupuskan.
• Kurangkan jumlah dan berat.
• Pengurangan jumlah boleh memelihara tanah.
• Mengurangkan kos pengangkutan keseluruhan.
• Perubahan bentuk dan meningkatkan ciri-ciri
pengendalian.
• Pulihkan sumber dan tenaga (penggunaan
semula dan kitar semula).
Cara: mencarik, pulverizing, Baling dan kompos.
30. PEMILIHAN LALUAN LORI SAMPAH
• laluan yang membolehkannya memungut
sampah dengan cepat dan mengikut jadual.
• Laluan ditetapkan supaya tidak melalui
kawasan tumpuan pelancong atau tempat
sajian makanan.
• Laluan bagi satu-satu jalan hanya sekali sehari.
• Laluan lori tidak bertindih.
31. KAEDAH-KAEDAH PELUPUSAN
1. Timbusan (landfill) :
• Cara timbusan : sisa diletakkan di dalam
peparit/lubang, disebarkan, dipadatkan dengan
jentera dan ditimbus dengan tanah setiap hari.
• Airkotoran sisa pepejal (lechate) akan tertapis
(lapisan tanah) dan meresap ke dalam bumi.
Tidak semua kotoran tertapis ini telah
mencemarkan airbumi.
• Masalah : Kekurangan tapak, masa pereputan yg
lama, pencemaran air, pencemaran udara.
32. 2. Pembakaran terkawal (dicadangkan) :
• Mengurangkan jumlah (95%) dan berat.
• Mahal, memerlukan banyak kawalan pencemaran
equiptment, juruteknik mahir dan penyeliaan,
penyenggaraan dan operasi.
• Proses kimia, hasil pengoksidaan dalam pembebasan
karbon dioksida, wap air dan haba ke atmosfera.
• Suhu biasa 815 C atau 1400 C (untuk beberapa sisa).
• Mesti sampai pengoksidaan lengkap (udara yang cukup
dan set jam untuk suhu).
• Sesuai jika tapak pelupusan tidak ada atau terlalu jauh.
• Haba daripada pembakaran boleh digunakan untuk
menghasilkan elektrik .
33. 3. Kompos :
• Operasi yang terlibat :
• Sorting and separating (organik and non-organik),
• Shredding and pulverizing (reduce size),
• Digestion or composting (control of moisture and aeration)
• Mengupgrad produk ( drying, screening, granulating or
pellettizing, packing).
• Jual sebagai baja (agriculture, land reclamation,
landscaping).
• Operasi boleh menggabungkan rawatan sisa kumbahan
(sludge).
• Masalah : perlu kemudahan teknologi dan pengoperasian
yang cekap. Pencemaran air boleh berlaku. Perlu kawalan
tikus dan lalat. Perlu jentera. Bau busuk.
34. 4. Pirolisis :
• Proses menggunakan suhu tinggi dengan
oksigen rendah atau tanpa oksigen.
• Output boleh digunakan sebagai bahan bakar.
• Kurang pencemaran udara.
• Contoh di Malaysia pembakaran sekam padi .
Kos Alat RM 300,000 hingga RM 500,000
• Boleh digunakan untuk tayar lama dan
menghasilkan minyak dan gas methane (di
jual).
35.
36. PENGANKUTAN BAGI KUTIPAN
SISA PEPEJAL
Kenderaan bermotor, keretapi dan kapal adalah merupakan kaedah biasa
memindahkan sisa pepejal ke tempat pelupusan. Sistem hidraulik dan pneumatik
juga digunakan dalam lori-lori penagkutan ini. Secara amnya, kenderaan yang
digunakan untuk menghela sisa dan menggunakan lebuhraya perlu mematuhi
keperluan-keperluan berikut :
• Sisa yang perlu dihela hendaklah pada kos yang minimum.
• Sisa perlu ditutup semasa dalam proses menghela.
• Kenderaan mestilah direkabentuk berdasarkan traffik lebuhraya dan tidak
mengganggu kenderaan lain.
• Kapasiti kenderaan mesti tidak melebihi had muatan.
• Kaedah untuk memunggah sisa pepejal mestilah mudah dan boleh diharap.
Sisa pepejal hendaklah dimampat dan dijadikan dalam bentuk bendela kerana :
• Menjimatkan ruang untuk menghelanya supaya lebih banyak sisa pepejal dapat
diangkut.
• Tidak menarik perhatian lalat, tikus, burung dan haiwan-haiwan liar.
• Supaya sisa pepejal ringan tidak diterbangkan angin.
• Tidak mudah memerangkap kebakaran.
37. JENIS-JENIS LORI
Berikut adalah jenis -jenis lori yang biasa
digunakan untuk kutipan sisa di Malaysia:
• Lori Kompaktor
• Lori Terbuka (Open Lorry)
• Lori RORO(Roll On Roll Off Lorry)
• Long Haulage Vehicle
• Motorsikal beroda tiga (Tricycle)
38. • 1. Lori Kompaktor
Lori Kompaktor digunakan untuk mengutip sisa
pepejal di kawasan perumahan, komersial, institusi dan
industri kecil dan sederhana. Ia terdiri daripada
pelbagai saiz mengikut kapasiti yang mampu dibawa
oleh lori tersebut sebagai contoh kompaktor 4 tan, 7
tan dan 12 tan. Lori ini mempunyai sistem
pemampatan yang membolehkan lebih banyak sisa
dapat dimuatkan ke dalam lori tersebut. Selain itu ia
juga mempunyai tangki leachate bagi mengelakkan
tumpahan ketika aktiviti pengutipan dan
pengangkutan.
39.
40. • 2. Lori Terbuka (Open Lorry)
Lori terbuka sesuai digunakan mengangkat
bahan kitar semula, sisa kebun dan sisa pukal
(bulky waste). Ia terdiri daripada pelbagai saiz
mengikut kemampuan sisa yang dapat dimuatkan
ke dalam lori tersebut sebagai contoh lori 3 tan, 5
tan dan 10 tan. Lori ini mempunyai pintu pada
bahagian belakang yang memudahkan proses
mengutip dan membuang sisa. Ia perlu ditutup
dengan kanvas selepas pengutipan agar tiada sisa
yang tercicir.
41.
42. • 3. Lori RORO(Roll-On Roll -Off)
Lori RORO digunakan untuk mengangkat
tong yang biasanya digunakan di pangsapuri,
kondominium, pasar, industri dan kawasan
pembinaan. Ia menggunakan sistem hidraulik
bagi mengangkat tong RORO dan membuang
sisa. Ia perlu ditutup dengan kanvas selepas
pengutipan agar tiada sisa yang tercicir.
43.
44. • 4. Motor beroda tiga (Tricycle)
Motor beroda tiga sesuai digunakan untuk
mengutip sisa di kawasan yang mempunyai
laluan yang sempit di mana kenderaan
pengangkutan lain tidak boleh melaluinya,
sebagai contoh di kawasan kampung.
Kenderaan ini akan mengutip sisa dari premis
ke premis dan membawanya ke pusat
pengumpulan yang kebiasaannya terletak di
tepi jalan utama.
45.
46. • 5. Long Haulage Vehicle
Long Haulage Vehicle digunakan untuk mengangkat
sisa yang telah dimampatkan daripada stesen
pemindahan ke tapak pelupusan seperti yang
digunakan oleh Stesen Pemindahan Taman Beringin
yang bermuatan bersih 20 tan dapat memuatkan sisa
daripada 5 buah lori kompaktor 4 tan. Ia dapat
menjimatkan kos pengangkutan sisa bagi kawasan yang
terletak jauh daripada tapak pelupusan. Selain
daripada itu masa yang dijimatkan oleh kompaktor
untuk menghantar sisa secara terus ke tapak pelupusan
boleh dimanfaatkan untuk membuat kutipan di
kawasan lain.
47.
48. ASPEK-ASPEK BERKAITAN
BAHAN BUANGAN PEPEJAL
Penjanaan sisa
Penjanaan sisa adalah peringkat di mana
sisa pepejal dihasilkan. Antara sumber
penghasilannya termasuklah daripada sector
perumahan, perdagangan dan perniagaan,
institusi, tapak pembinaan, industri, loji
pengolahan air dan air sisa serta sektor
pertanian.
49. Pengendalian dan penyimpanan
• Pengendalian dan penyimpanan merupakan aktiviti yang dijalankan
di tempat penjanaan, sementara menunggu masa ianya dipungut.
• Faktor yang perlu dipertimbangkan semasa penyimpanan sisa
pepejal adalah kesan penyimpanan terhadap komponen sisa
pepejal, jenis serta kedudukan tempat penyimpanan.
• Jangkamasa penyimpanan member kesan kepada keadaan sisa,
dimana jika dibiarkan terlalu lama akan berlaku penguraian biologi
yang menyebabkan masalah bau serta boleh memudaratkan
kesihatan.
• Cecair yang terhasil juga menyukarkan kerja-kerja pemungutan, dan
pencemaran komponen-komponen sisa akan menurunkan nilai
sesetengah komponen yang boleh dikitar semula.
• Jenis tempat simpanan bergantung kepada ciri dan jenis sisa, sistem
pengangkutan, ruang serta nilai estetik.
50. • Manakala kedudukan tempat simpanan bergantung
kepada laluan dan ruang bagi khidmat pemungutan,
serta jenis tempat tinggal, seperti kawasan perumahan
teres, pangsapuri, kawasan industri dan sebagainya.
• Aktiviti pengendalian sisa pepejal antara lain
termasuklah proses pemisahan sisa dan
pengkomposan.
• Pemisahan sisa bertujuan memudahkan proses kitar
semula, di mana sisa seperti bahan organik, kertas,
kaca, tin dan sebagainya diasingkan mengikut
komponen masing-masing.
• Manakala pengkomposan adalah proses menukarkan
sisa organik kepada baja atau penggembur tanah.
51. Pemungutan
• Pemungutan melibatkan aktiviti pengumpulan dan pengangkutan
sisa ke tapak pelupusan, tapak pemindahan atau pusat
pemprosesan.
• Di Malaysia, terdapat tiga jenis sistem pemungutan yang digunakan,
yang pertama ialah tiada simpanan di tapak, iaitu sisa pepejal
diserahkan terus kepada pemungut.
• Kedua adalah secara bekas simpanan individu, iaitu sisa pepejal dari
tempat penjanaan diletakkan di dalam bekas individu dan
ditempatkan di lokasi yang telah ditetapkan.
• Dan yang ketiga adalah menggunakan bekas simpanan umum, iaitu
sisa dari setiap penjana dicampur di dalam satu bekas umum.
• Salah satu daripada cirri pengurusan sisa pepejal yang baik adalah
pemilihan laluan pemungutan yang ekonomi dan berkesan.
• Aspek yang perlu dipertimbangkan bagi merekabentuk laluan
pemungutan termasuklah lokasi dan kekerapan pemungutan,
bilangan pekerja dan kenderaan pemungut, teknik pemilihan
kawasan laluan serta penyesuaian masa dengan keadaan trafik.
52. Pemindahan dan pengangkutan
• Operasi pemindahan dan pengangkutan terpaksa
dilakukan apabila jarak dari tapak penjanaan ke tapak
pelupusan terlalu jauh dan pengangkutan secara terus
adalah tidak ekonomi.
• Dalam kes ini, tapak pemindahan merupakan
kenderaan pemungutan yang lebih besar dan mampu
membawa lebih banyak muatan, di mana ianya
menerima sisa dari kenderan-kenderaan yang lebih
kecil untuk dibawa ke tapak pemprosesan atau
pelupusan.
• Faktor yang menyebabkan keperluan tapak
pemindahan termasuklah kedudukan tapak pelupusan
yang terlalu jauh disamping penggunaan kenderaan
pengangkutan kecil yang tidak ekonomi.
53. Pemprosesan dan guna semula
• Bertujuan mengurangkan isipadu sisa pepejal
yang akan dilupuskan.
• Bahan yang boleh diguna semula seperti
kertas, plastik, gelas, botol dan kaca
diasingkan untuk kegunaan semula atau
dikitar untuk dihasilkan bahan baru atau
sebagai sumber penghasilan tenaga.
54. Pelupusan
• Merupakan aktiviti pelupusan sisa pepejal yang tidak boleh diproses lagi.
• Terdapat dua kaedah yang digunakan, iaitu penunuan dan pelupusan di
tapak pelupusan sanitari.
• Kaedah penunuan melibatkan proses pembakaran sisa pada suhu tinggi
dan menukarkannya kepada air, gas dan abu.
• Kaedah ini mengurangkan isipadu sisa yang perlu dilupuskan di tapak
pelupusan. Antara keburukan kaedah ini adalah ianya memerlukan
pengawalan pencemaran udara yang ketat akibat pembebasan asap dan
gas beracun ke udara, disamping memerlukan kos capital, kos operasi yang
tinggi serta memerlukan tenaga mahir.
• Selain itu, peralatan yang digunakan perlu direkabentuk secara teliti,
sesuai dengan kuantiti sisa yang dijanakan supaya ianya ekonomi.
• Manakala pelupusan sisa di tapak pelupusan sanitari merupakan kaedah
penanaman sampah di dalam tanah dengan menggunakan kaedah
kejuruteraan dimana ianya meminimakan kesan negative terhadap
manusia dan alam sekitar.
• Ianya merupakan kaedah yang popular di Malaysia dengan kos
pengurusan yang rendah, tetapi memerlukan perancangan dan
pengurusan yang baik. Terdapat tiga kaedah tapak pelupusan iaitu kaedah
parit, kaedah kawasan dan kaedah kombinasi.