Metode pengumpulan data merupakan cara yang teratur dan sistematis untuk mendapatkan informasi atau data yang dibutuhkan.
Penggunaan cara pengumpulan data yang tepat akan mampu membantu pengmbilan keputusan, menghemat biaya, tenaga, dan waktu
This is a generic information for educational staff at district level to use data for educational purposes. This content was presented before BERMUTU project workshop audience, held on September 26 in Jakarta, hosted by PDSP (Data and Statistics Center for Education, Indonesian Ministry of Education and Culture)
This is a generic information for educational staff at district level to use data for educational purposes. This content was presented before BERMUTU project workshop audience, held on September 26 in Jakarta, hosted by PDSP (Data and Statistics Center for Education, Indonesian Ministry of Education and Culture)
Erwin umasugi, hapzi ali, langkah & proses lit bis, ut ternate, 2017Erwin Umasugi
Diskusi-2 Minggu-2 MK Metode Penelitian Bisnis oleh tutor Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA dengan topik Langkah-langkah atau Proses dalam Penelitian Bisnis.
PENGEMBANGAN DASHBOARD STT IBNU SINA BATAM BERBASIS WEB MOBILEIgun
Penelitian ini bertujuan untuk mendukung pengembangan kampus digital STT Ibnu Sina Batam
dengan merancang dan mengembangkan Dashboard STT Ibnu Sina Batam. Objek pada
penelitian ini dilakukan di kampus STT Ibnu Sina Batam di bagian Biro Administrasi dan
Akademik dan Kemahasiswaan (BAAK). Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini
adalah metode Object Oriented Analysis and Design (OOAD) yang meliputi kebutuhan, analisa
dan desain, implementasi, pengujian, dan deployment. Dengan menggunakan permodelan UML.
Sistem informasi yang dirancang dapat memberikan informasi yang real time dan akurat.
Penelitian ini dimaksudkan mampu merancang aplikasi berbasis web mobile. Sehingga dapat
diakses oleh seluruh civitas akademika di kampus STT Ibnu Sina Batam dan mempermudah
dalam pengaksesan informasi STT Ibnu Sina Batam melalui internet.
AWI sebagai organisasi yang mewadahi jabatan fungsional widyaprada, baik yang bertugas pada unit utama, Satuan kerja dan UPT Balai Penjaminan mutu pendidikan mengalami tantangan yang cukup besar, Hal ini dapat dipengaruhi opleh berbagai faktor yakni
1. Adanya perkembangan kebijakan reformasi birokrasi di Kemdikbud (sekarang Kemdikbudristek)
tentang Penyederhanaan Struktur Organisasi untuk Penyederhanaan Birokrasi, merampingkan
struktur, meningkatkan fungsi
2. Adanya upaya melakukan perubahan mendasar di lingkungan Kemdikbud saat itu, khususnya
pada aspek kelembagaan (organisasi), proses bisnis, dan sumber daya manusia (SDM).
3. Menimbang untuk perkembangan karir dan peningkatan profesional pegawai negeri sipil yang
melaksanakan tugas di bidang penjaminan mutu pendidikan serta untuk meningkatkan kinerja
organisasi perlu ditetapkan jabatan fungsional widyaprada
4. Untuk mendukung keberadaan, peran, perlindungan hak dan kewajibannya, serta mendorong
terwujudnya Widyaprada yang berintegritas, profesionalitas dan akuntabilitas, maka dibentuklah
Asosiasi Widyaprada Indonesia (AWI)
Era Merdeka Belajar dalam kerangka tranformasi organisasi Kemdikbudristek dan menyikapi implementasi terbitnya Permenpan RB nomor 1 tahun 2023, menuntut lebih aktif kagi bagi pejabat fungsional tertentu memenuhi komptensinya. Hal ini akan memeberikan dorongan bagi Asosiasi Widyaprada Indonesia (AWI) membangun sinergi bersama dengan Jabatan Fungsional dan Stakeholders Pendidikan. Apapun kondisi saat ini dengan berbagai ragam tantangan dan peluang yang ada sudah sepatutnya bergerak untuk mendukung tercapaianya kinerja organisasi. (MW 2023)
More Related Content
Similar to MW PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA [Autosaved].pptx
Erwin umasugi, hapzi ali, langkah & proses lit bis, ut ternate, 2017Erwin Umasugi
Diskusi-2 Minggu-2 MK Metode Penelitian Bisnis oleh tutor Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA dengan topik Langkah-langkah atau Proses dalam Penelitian Bisnis.
PENGEMBANGAN DASHBOARD STT IBNU SINA BATAM BERBASIS WEB MOBILEIgun
Penelitian ini bertujuan untuk mendukung pengembangan kampus digital STT Ibnu Sina Batam
dengan merancang dan mengembangkan Dashboard STT Ibnu Sina Batam. Objek pada
penelitian ini dilakukan di kampus STT Ibnu Sina Batam di bagian Biro Administrasi dan
Akademik dan Kemahasiswaan (BAAK). Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini
adalah metode Object Oriented Analysis and Design (OOAD) yang meliputi kebutuhan, analisa
dan desain, implementasi, pengujian, dan deployment. Dengan menggunakan permodelan UML.
Sistem informasi yang dirancang dapat memberikan informasi yang real time dan akurat.
Penelitian ini dimaksudkan mampu merancang aplikasi berbasis web mobile. Sehingga dapat
diakses oleh seluruh civitas akademika di kampus STT Ibnu Sina Batam dan mempermudah
dalam pengaksesan informasi STT Ibnu Sina Batam melalui internet.
AWI sebagai organisasi yang mewadahi jabatan fungsional widyaprada, baik yang bertugas pada unit utama, Satuan kerja dan UPT Balai Penjaminan mutu pendidikan mengalami tantangan yang cukup besar, Hal ini dapat dipengaruhi opleh berbagai faktor yakni
1. Adanya perkembangan kebijakan reformasi birokrasi di Kemdikbud (sekarang Kemdikbudristek)
tentang Penyederhanaan Struktur Organisasi untuk Penyederhanaan Birokrasi, merampingkan
struktur, meningkatkan fungsi
2. Adanya upaya melakukan perubahan mendasar di lingkungan Kemdikbud saat itu, khususnya
pada aspek kelembagaan (organisasi), proses bisnis, dan sumber daya manusia (SDM).
3. Menimbang untuk perkembangan karir dan peningkatan profesional pegawai negeri sipil yang
melaksanakan tugas di bidang penjaminan mutu pendidikan serta untuk meningkatkan kinerja
organisasi perlu ditetapkan jabatan fungsional widyaprada
4. Untuk mendukung keberadaan, peran, perlindungan hak dan kewajibannya, serta mendorong
terwujudnya Widyaprada yang berintegritas, profesionalitas dan akuntabilitas, maka dibentuklah
Asosiasi Widyaprada Indonesia (AWI)
Era Merdeka Belajar dalam kerangka tranformasi organisasi Kemdikbudristek dan menyikapi implementasi terbitnya Permenpan RB nomor 1 tahun 2023, menuntut lebih aktif kagi bagi pejabat fungsional tertentu memenuhi komptensinya. Hal ini akan memeberikan dorongan bagi Asosiasi Widyaprada Indonesia (AWI) membangun sinergi bersama dengan Jabatan Fungsional dan Stakeholders Pendidikan. Apapun kondisi saat ini dengan berbagai ragam tantangan dan peluang yang ada sudah sepatutnya bergerak untuk mendukung tercapaianya kinerja organisasi. (MW 2023)
MW surabaya - PENGELOLAAN DAN KEPEMIMPINAN (1).pptxMuktiono Waspodo
Program ADEM, untuk mewujudkan pemerataan kualitas pendidikan khususnya bagi anak-anak Papua dan Papua Barat terbaik serta daerah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal) dan repatriasi anak Indonesia yang orangtuanya menjadi buruh migran/pekerja lainnya. Pengelolaan dan kepemimpinan Kepala sekolah sangat penting guna mendukung terwujudnya program afirmasi pendidikan menengah (ADEM) berkualitas. “Termasuk, para Siswa ADEM dapat menggenggam teguh falsafah Pancasila, pelajar yang merdeka sepanjang hayatnya, dan pelajar yang mampu menyongsong masa depan dengan percaya diri. Kemdikbudristek secara konsisten terus melakukan transformasi pendidikan melalui berbagai terobosan merdeka belajar,”
Muktiono_Waspodo_Pembelajaran_Daring di masa Pandemi.pdfMuktiono Waspodo
Pandemi Covid 19, merubah gaya hidup dan kondisi perilaku keseharian, termasuk belajar dan bekerja. Belajar Daring salah satu strategi pembelajaran pada kondisi Pandemi. Ketersedian Sumber Belajar dan sarana
pendukung (jaringan/kesiapan materi digital, dll) sangat dibutuhkan. Namun tetap saja yang utama kesiapan mental, utamanya siswa, guru, orang tua, dan kepala sekolah untuk memastikan siswa tetap belajar dalam kondisi yang nyaman”pada
berbagai situasi dan kondisi yang
ada.
100 MW Pendidikan dan Perubahan Dunia Kerja-edit.pdfMuktiono Waspodo
Pendidikan dan tantangan dunia kerja menjadi salah satu isu krtis yang perlu dibahas dengan ccermat guna menyiapkan ide/gagasan baru yang mengarah pada tranformasi pengelolaan pendidikan (mw bagian solusi)
Program ADEM, untuk mewujudkan pemerataan kualitas pendidikan khususnya bagi anak-anak Papua dan Papua Barat terbaik serta daerah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal), perbatasan dan repatriasi anak Indonesia yang orangtuanya menjadi buruh migran/pekerja lainnya.
Oleh karena itu perlu ide/gagasan baru untuk meningkan kualitas program ADEM. Salah satunya kehadiran aplikasi sistem dan peran pembina/petugas pendataan yang berintegritas akan mendukung terwujudkan program ADEM yang berkualitas
Membuat laporan suatu kegiatan memerlukan ketelitian, kecermatan, dan kelengkapan dokumen agar dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak-pihak yang terkait (MW 2020)
Pelatihan Teknis dan Fungsional sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kompetensi ASN sehinggga dapat lebih "kompeten dalam melaksanakan tugasnya.
MW PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA [Autosaved].pptx
1. disampaikan oleh:
Dr. R. Muktiono Waspodo, M.Pd
TEKNIK
PENGUMPULAN DAN
PENGOLAHAN DATA
(Petunjuk Praktis bagi
Widyaprada)
2. Tujuan Pembelajaran
2
Mengetahui konsep pengumpulan dan pengolahan
data;
1
2
3
4
5
Menjelaskan metode pengumpulan data;
Menjelaskan etika dalam pengumpulan data
Mempraktekan penyusunan instrumen;
Mempraktekan pengumpulan dan pengolahan data.
4. Rabu, 20 April 2022
14.00-16.00
Kamis, 21 April 2022
08.00-08.15
08.15-10.15
10.15-12.15
14.00-15.15
15.15.16.45
Jadwal kegiatan pelatihan
Waktu Aktivitas Keterangan
Main Room (MR)
MR
MR/Presentasi materi
MR
BOR/Pengamatan
MR/Presentasi Materi
MR/Presentasi kelompok
MR
Perkenalan dan appersepsi
Mulai dari Diri / Reflektif
Eksplorasi Konsep (2 PB)
Review Materi
Tugas Membaca/Peny. Soal
Eksplorasi Konsep (2 PB)
Refleksi terbimbing/
Elaborasi pemahaman/
Penguatan
materi/Rangkuman
5. 5
Mulai dari Diri
Menjawab pertanyaan reflektif
Eksplorasi Konsep
Presentasi materi dan tanya jawab
Penugasan
AGENDA SATU
6. Pertanyaan refleksi,.........
6
Kita seringkali melakukan
pengumpulan dan pengolahan data
Menurut Ibu/Bpk, apa masalah utama yang dihadapi pada
pengumpulan dan pengolahan Data ?
Tuliskan jawaban Anda di jamboard (tautan ada di kolom
percakapan/chat)
7. Terima kasih atas jawaban Saudara
Mari kita simak bersama, bagaimana tantangan
pengumpulan data?
7
8. Bagaimana cara
mengumpulkan data
yang tepat untuk
mendapatkan output
yang akurat.
Data Duplikat atau Data
Ganda dalam Proses
Cleansing Datan
Data Tidak Konsisten
dalam Proses Cleansing
Data
Data yang Bervariasi
dalam Proses Input Data
Missing Value
Tantangan Pengumpulan Data
10. ◍ Pengumpulan data dapat dilakukan dari sumber
manapun, baik sumber primer maupun
sekunder.
◍ Tantangan pada proses ini adalah bagaimana
cara mengumpulkan data yang tepat untuk
mendapatkan output yang akurat.
Solusi ; memilih teknik
pengumpulan data yang tepat
dan sesuai kebutuhannya serta
karakteristiknya.
Tantangan dalam Proses Pengumpulan Data
11. ◍ Data yang dikumpulkan dari sumber yang
berbeda seringkali menyebabkan data
duplikat. Maksudnya, dalam satu dataset ada
dua data atau lebih yang sama persis.
◍ Hal ini akan menyebabkan output hasil
pengolahan data kurang akurat. Selain
mempengaruhi output, data duplikat juga
memakan banyak ruang penyimpanan
Oleh karena itu, kita perlu
memeriksa dataset untuk
menemukan data duplikat dan
perlu menghapus salah satunya..
Data Duplikat atau Data Ganda dalam Proses
Cleansing Data
12. ◍ Saat mengumpulkan data dalam jumlah besar,
sering ada beberapa masalah yang muncul,
salah satunya adalah data tidak lengkap dan
tidak konsisten.
◍ Ada beberapa jenis ketidakkonsistenan data,
yaitu sumber data yang berbeda memiliki
skema yang berbeda dalam satu model yang
sama, data dari sumber berbeda yang
direpresentasikan dalam struktur, bahasa, dan
pengukuran yang berbeda, serta objek yang
sama tetapi memiliki informasi yang berbeda.
Oleh karena itu, kita perlu
memeriksa kelengkapan data dan
mengidentifikasi bugs untuk
memeriksa konsistensi database.
Data Tidak Konsisten dalam Proses Cleansing
Data
13. ◍ Dalam proses pengumpulan data dari berbagai
sumber, umumnya berisi data yang sangat
bervariasi.
◍ Jika data yang digunakan berasal dari database
relasional, kemungkinan tidak akan terjadi
masalah, namun jika data yang digunakan
adalah data yang tidak terstruktur seperti
gambar, video, bahkan audio, akan sedikit
kesulitan karena memiliki format yang
berbeda-beda.
◍ Oleh karena itu perlu
teknik khusus untuk
mengelola keragaman
data, seperti
pengindeksan,
pembuatan profil data,
meta data, dan konversi
ke format yang universal.
Data yang Bervariasi dalam Proses Input Data
14. Missing Value adalah hilangnya beberapa data yang telah diperoleh.
Dalam dunia data science, missing value erat kaitannya dalam proses
perselisihan data (data wrangling) sebelum nantinya akan dilakukan analisis
dan prediksi data.
Data wrangling merupakan kegiatan penyeragaman data atau pembersihan
data (cleaning data) dari data kotor (mentah) menjadi data yang nantinya
siap digunakan untuk analisis.
Data kotor (mentah) yang dimaksud adalah data yang terindikasi masih
terdapat ketidakseragaman format, muncul missing values pada data, dan
masih juga ditemukan adanya tambahan sufiks, prefiks dan lain-lain.
Missing Value
15. Metode pengumpulan data merupakan sebuah cara yang teratur
dan sistematis untuk mendapatkan informasi atau data yang
dibutuhkan.
Penggunaan cara pengumpulan data yang tepat akan mampu
menghemat biaya, tenaga, dan waktu penelitian.
Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang
dapat digunakan oleh Widyaprada untuk mengumpulkan data.
Pengumpulan data merupakan salah satu aktivitas sangat
penting dalam kegiatan penjaminan mutu pendidikan
16. Area Strategik Profil Pendidikan dan Perencanaan Berbasis
Data
Profil Pendidikan merupakan laporan yang
disusun dari berbagai sumber data yang
andal dan diproses secara terpadu di
Kemdikbudristek
Perencanaan berbasis data dilakukan
berdasarkan Profil Pendidikan untuk
perbaikan berkesinambungan
18. 01
Presentasi
kelompok/
tanggapan
Kelas dibagi 5 kelompok
(di Break of Room)
Tugas (waktu 40 menit),
di Break of Room)
masing masing peserta memca modul
dengan cermat (tugas individu)
masing masing kelompok
mendiskusikan untuk menjawab nomor
2 (tugas kelompok)
Tanggapan dan Umpan balik
Fasilitator waktu 20 menit *)
01
02
03
04
Petunjuk Singkat Tugas
Tugas
(individu &
kelompok)
Pleno Hasil Diskusi Kelompok, presentasi
dari 5 kelompok @10 menit *),
Catatan
fasilitator/panitia memantau proses
diskusi kelompok
*) waktu tentatif
19. TUGAS
1. Tugas Individu
Semua peserta membaca modul selama 40 menit, serta berikan
rangkuman dan jawab pertanyaan/soal ?
2. Tugas kelompok,
Diskusikan, dan siapkan bahan panyajiannya
a. Apa penyebab masih ditemukannya data yang tidak bermanfaat
bagi kebutuhan penjaminan mutu pendidikan
b. Mangapa perlu pengolahan data bagi Widyaparada dalam
mendukung penjaminan mutu pendidikan ?
20. 1. Membaca modul pengumpulan dan pengolahan data, dengan cermat,
2. Buat rangkuman hasil bacaan Saudara, secara singkat dan jelas
3. Menjawab pertanyaan soal 1 dengan cermat
4. Penyelesaian tugas 1 (rangkuman & jawaban) disimpan pada folder
khusus,
Tugas 1 (individu), 90 menit
Soal 1.
Berikan penjelasan Saudara bahwa
pengumpulan dan pengolahan data aktivitas
penting dalam mendukung pelaksanaan
tugas penjaminan mutu pendidikan ?
22. ◍ Metode menunjuk suatu cara
sehingga dapat diperlihatkan
penggunaannya melalui
angket, wawancara,
pengamatan, dan/atau
dokumentasi.
◍ Instrumen pengumpul data
merupakan alat yang
digunakan untuk
mengumpulkan data.
23. Data primer adalah data
yang diperoleh secara
langsung dari sumber
utamanya. Contoh data
primer adalah data yang
diperoleh dari responden
melalui kuesioner,
kelompok diskusi
terpumpung, dan panel,
atau juga data hasil
wawancara dengan
narasumber.
Data sekunder adalah data
yang diperoleh dari sumber
yang sudah ada. Biasanya
datanya ini berupa
diagram, grafik, atau tabel
sebuah informasi penting
seperti sensus penduduk,
nilai PISA, Akreditasi
Sekolah, dll.
Data sekunder bisa
dikumpulkan melalui
berbagai sumber seperti
buku, situs, laporan
kegiatan atau dokumen
pemerintah, dll
Perbedaan
24. Variasi Pengumpulan Data, dibedakan dalam tiga
dimensi
1. menyembunyikan tujuan dari responden karena
dikhawatirkan terjadi bias.
2. memusatkan perhatian pada formalisasi proses
pengumpulan data (berdasarkan daftar
pertanyaan,baik tertulis maupun verbal, yang
telah disiapkan sebelumnya).
3. memusatkan perhatian bagaimana cara
memperoleh data dari unit-unit analisis dalam
penelitian, baik secara manual maupun elektronik
(computerized)
Teknik Pengumpulan Data : Wawancara,
Angket, Pengamatan
.
Data Primer (01)
25. Teknologi Penyimpanan Informasi
: perkembangan teknologi
informasi memungkinkan
penyimpanan data sekunder yang
lebih efektif dan efisien.
Pertimbangan pemanfaatan data
sekunder; efisiensi biaya dan
hemat waktu, kredibilitas sumber
data
Penyimpanan data
sekunder; media cetak saja,
melainkan dengan berbagai
macam media lain seperti :
microfilm, magnetic tape,
magnetic disk , hard disk, foppy
disk, optical laser disk, compact
disk, Compact Disk Read Only
Memory /CDROM, USB Flash
Drive.
Data Sekunder (02)
26. Pencarian Data Sekunder :
Secara Manual : melalui penelusuran
data sekunder secara fisik melalui
penggunaan indeks, bibliografi, dan
referensi putakawaan.
Kontak Langsung : menggunakan
terminal komputer si pengumpul data
secara langsung mencari data yang
relevan dari sumber atau distributor data
sekunder.
Kriteria Evaluasi Data Sekunder
:
a) Ketepatan waktu, diperlukan
sebagai dasar pengambilan
keputusan atau tidak.
b) Relevansi, data sekunder yang
dikumpulkan harus relevan
dengan permasalahan yang
dihadapi.
c) Akurasi, ketelitian dalam proses
pengumpulan data sekunder
perlu dievaluasi sebelum
dipergunakan sebagai dasar
pengambilan keputusan
lanjutan
27. ◍ wawancara,
◍ observasi,
◍ angket, dan
◍ dokumentasi
Keempatnya memiliki
keunggulan dan
kelemahannya
Kualitas data dapat
dipengaruhi oleh kualitas
instrumen dan kualitas
pengumpulan data.
Teknik Pengumpulan Data
28. Wawancara berstruktur.
Dalam interview ini,
pertanyaan dan alternatif
jawaban yang diberikan
interviewer telah
ditetapkan terlebih dahulu.
Wawancara tidak berstruktur.
Pada umum interview ini lebih
bersifat informal. Pertanyaan-
pertanyaan tentang
pandangan hidup, sikap,
keyakinan subjek atau tentang
keterangan lainnya dapat
diajukan secara bebas kepada
subjek
Macam-macam teknik
wawancara
29. Keuntungan teknik wawancara:
• untuk mengecek kebenaran data/informasi yang
digunakan dengan teknik angket atau lainnya
• dapat mengumpulkan data yang lebih luas dan
akurat, bahkan dapat memunculkan sesuatu yang
tidak terpikirkan sebelumnya.
• memungkinkan pewawancara dapat menjelaskan
pertanyaan yang kurang dipahami oleh subjek
penelitian/pengkajian/sasaran monev sebagai
sumber data.
• dapat dilakukan kepada setiap individu yang tidak
mengenal batasan usia, dan kemampuan, berbeda
dengan angket yang hanya bisa digunakan pada
responden yang hanya bisa membaca dan menulis
saja
Kelemahan teknik wawancara:
• Kadang-kadang pelaksanaan wawancara
memerlukan waktu dan tempat.
• Wawancara menuntut keterampilan
khusus dari pewawancara dalam
mengungkap data dan keterangan yang
akurat.
• Sulit menghilangkan pengaruh-pengaruh
subjektif pewawancara yang dapat
mempengaruhi hasil wawancara
Keunggulan dan Kelemahan
Wawancara
30. ◍ Observasi adalah teknik
pengumpulan data dengan
cara mengamati secara
langsung maupun tidak
tentang hal-hal yang diamati
dan mencatatnya pada alat
observasi. Observasi sebagai
teknik pengumpulan data
mempunyai ciri yang spesifik
bila dibandingkan dengan
teknik lain, yaitu wawancara
dan kuesioner.
Observasi
31. Keunggulan Observasi
1) dapat dicatat hal-hal
perilaku, pertumbuhan,
respons terhadap suatu
perlakuan tertentu.
2) dapat memperoleh data
obyek yang diteliti tanpa
melakukan komunikasi
verbal.
Kelemahan Observasi
1) kadangkala memerlukan
waktu menunggu yang lama.
2) pengamatan terhadap suatu
fenomena yang lama tidak
dapat dilakukan secara
langsung.
3) ada kegiatan yang tidak
mungkin diperoleh datanya
melalui pengamatan karena
dianggap tabu, sangat rahasia
dan sebagainya.
Keunggulan dan Kelemahan Observasi
33. Observasi Berperanserta
(participant).
◍ Terlibat dengan kegiatan
sehari-hari dengan orang
sedang diamati atau
duigunakan sebagai sumber
datanya
◍ data yang diperoleh akan
lengkap, tajam, dan sampai
mengetahui pada tingkat
makna dari setiap perilaku
yang nampak.
Observasi Tidak Berperanserta
(Non participant).
◍ aktivitasnya tidak terlibat
langsung dengan aktivitas orang-
orang yang sedang diamati,
◍ tidak terlibat dan hanya sebagai
pengamat independen.
Macam-macam Observasi
Dari segi pelaksanaan pengumpulan data:
34. Observasi terstruktur
◍ observasi yang telah dirancang
secara sistematis, tentang apa
yang akan diamati, kapan dan
dimana tempatnya.
◍ menggunakan instrumen yang
telah teruji validitas dan
reliabilitasnya.
Observasi tidak terstruktur
◍ observasi yang tidak dipersiapkan
secara sistematis tentang apa yang
akan diamati .
◍ tidak menggunakan instrumen
yang telah baku, tetapi hanya
berupa rambu-rambu pengamatan,
dan dapat terjadi pengamatannya
berdasarkan perkembangan yang
terjadi di lapangan
Macam-macam Observasi
Dari segi instrument yang digunakan
36. a. Apapun sifat metode
pengumpulan data, harga diri
dan kehormatan subjek tidak
boleh dilanggar.
b. Tidak ada paksaan kepada
orang untuk merespon survei
dan responden yang tidak mau
berpartisipasi tetap harus
dihormati.
c. Subjek harus diberitahukan
sepenuhnya mengenai alasan
aktivitas pengumpulan data,
sesudah maupun setelah
mereka berpartisipasi.
a. Memperlakukan informasi yang
diberikan responden dengan
memegang prinsip kerahasiaan dan
menjaga pribadi responden merupakan
salah satu tanggung jawab petugas
pengumpul data
b. Informasi pribadi atau yang terlihat
mencampuri sebaiknya tidak
ditanyakan, dan jika hal tersebut
mutlak diperlukan untuk penelitian,
maka penyampaiannya harus
diungkapkan dengan kepekaan yang
tinggi kepada responden, dan
memberikan alasan spesifik mengapa
informasi tersebut dibutuhkan untuk
kepentingan penelitian.
a. Subjek tidak dihadapkan
pada situasi yang
mengancam mereka, baik
secara fisik maupun
mental.
b. Tidak ada penyampaian
yang salah atau distorsi
dalam melaporkan data
yang dikumpulkan.
Etika Pengumpulan Data
37. ◍ Pemilikan pengetahuan yang cukup
mengenai objek yang akan
diobservasi.
◍ Pemahaman tujuan yang
dilaksanakannya.
◍ Penentuan cara dan alat yang
dipergunakan dalam mencatat data.
◍ Penentuan kategori pendapatan gejala
yang diamati, apakah dengan
mempergunakan skala tertentu atau
sekedar mencatat frekuensi munculnya
gejala tanpa klasifikasi tingkatannya.
◍ Pengamatan dan pencatatan harus
dilakukan secara cermat dan kritis,
maksudnya diusahakan agar tidak ada
satupun gejala yang lepas dari
pengamatan.
◍ Pencatatan setiap gejala harus dilakukan
secara terpisah agar tidak saling
mempengaruhi.
Hal-hal yang perlu diperhatikan
saat Widyaprada melakukan observasi
38. a. Data primer adalah data yang didapatkan secara
langsung dari subjek atau objek
penelitian/kajian/kegiatan lainnya, misalkan berupa
rekaman hasil wawancara
b.Data sekunder adalah data yang tidak didapatkan
secara langsung, data di sini bisa berupa dokumen
atau arsip-arsip yang dimiliki oleh lembaga atau
seseorang yang menjadi subjek
penelitian/kajian/kegiatan lainnya.
1. Menurut cara memperolehnya
Data primer dan data sekunder.
39. Data internal
data yang menggambarkan kegiatan atau keadaan yang
terjadi di dalam suatu lembaga atau instansi tempat
penelitian/pengkajian.
Data eksternal
adalah data yang menggambarkan kegiatan atau keadaan
yang terjadi di luar suatu lembaga atau instansi tempat
penelitian/pengkajian.
2. Menurut menurut sumbernya
Data internal dan data eksternal
40. a. Data kualitatif; data yang didapatkan dalam suatu
kegiatan yang bukan berbentuk angka.
b. Data kuantitatif; data yang didapatkan dalam suatu
kegiatan yang berbentuk angka-angka.
3. Menurut sifatnya
Data kualitatif dan data kuantitatif.
41. a. Data Runtut Waktu (Time Series Data) :
data yang secara kronologis disusun menurut waktu pada
suatu variabel tertentu.
b. Data Silang Tempat (Cross Section Data) :
data yang dikumpulkan pada suatu titik waktu tertentu.
c. Data Pooling :
kombinasi antara data runtut waktu dan silang tempat.
4. Menurut waktu pengumpulan datanya
42. Angket/kuesioner
Angket/kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau
pernyataan kepada orang lain yang dijadikan responden untuk
dijawab. Meskipun terlihat mudah, teknik pengumpulan data melalui
angket cukup sulit dilakukan jika respondennya cukup besar dan
tersebar di berbagai wilayah.
Macam-macam angket (kuesioner):
a. Kuesioner berstruktur.
b. Kuesioner tak berstruktur.
c. Kuesioner kombinasi berstruktur dan tak berstruktur.
d. Kuesioner semi terbuka.
43. ◍ dapat digunakan untuk
mengumpulkan data dari sejumlah
responden atau sumber data yang
jumlahnya cukup besar.
◍ Data yang terkumpul melalui angket
akan mudah dianalisis, sebab setiap
responden akan mendapatkan
pertanyaan yang sama.
◍ Responden akan memiliki kebebasan
untuk menjawab setiap pertanyaan
sesuai dengan keyakinannya.
◍ Responden tidak akan terburu-buru
menjawab setiap pertanyaan, karena
pengisiannya tidak terlalu terikat oleh
waktu
◍ belum menjamin responden akan
memberikan jawaban yang tepat sesuai
dengan keyakinannya.
◍ Angket hanya dapat menggali masalah
yang terbatas.
◍ Kadang-kadang ada responden yang
tidak bersedia untuk mengisi angket
karena alasan kesibukan dan, atau alasan
pribadi lainnya.
◍ Kurang luwes karena tidak ada
pewawancara.
◍ Tingkat pengembalian kuesioner rendah.
◍ tidak dapat mengamati reaksi responden
ketika menjawab pertanyaan.
◍ Suasana dan kondisi lingkungan
responden ketika mengisi kuesioner tidak
terkontrol.
Keunggulan dan kelemahan
Angket
45. Instrumen berfungsi untuk mengungkapkan fakta
menjadi data, sehingga jika kualitas instrumen yang
digunakan baik maka data yang diperoleh juga akan
baik, dan sebaliknya jika instrumen yang dipergunakan
tidak baik maka data yang diperoleh juga tidak baik
yang berdampak pada kesalahan penarikan
kesimpulan dari penelitian yang dilakukan.
Konsep dan Teknik
Penyusunan Instrumen
46. ◍ Tes seleksi/ujian
saringan/ujian masuk
◍ Tes awal (Pre test)
◍ Tes akhir (Post test)
◍ Tes formatif
◍ Tes sumatif
◍ Tes penempatan
◍ Tes diagnosis
Klasifikasi test
Berdasarkan fungsinya sebagai alat pengukur
47. ◍ Tes kepribadian ;
◍ Tes bakat
◍ Tes inteligensi
◍ Tes sikap
◍ Tes minat
◍ Tes prestasi;
Berdasarkan aspek psikis yang ingin diungkapkan
Klasifikasi test
48. Berdasarkan banyaknya
orang yang mengikuti tes
◍ Tes Individu adalah tes
yang dilakukan oleh
individu atau
perseorangan
◍ Tes Kelompok adalah tes
yang dilakukan oleh
kelompok
Berdasarkan waktu yang
disediakan bagi testee
◍ Power tes merupakan
tes yang dilaksanakan
tanpa menggunakan
batasan waktu.
◍ Speed tes merupakan
tes yang dilaksanakan
berdasarkan waktu yang
telah ditentukan.
Klasifikasi test
49. Berdasarkan bentuk respon
◍ Verbal test
◍ Nonverbal test
◍ Tes tertulis
◍ Tes Lisan
Berdasarkan penyusunan
◍ tes buatan guru
◍ Tes standar,
Klasifikasi test
50. ◍ Angket atau Kuesioner
◍ Wawancara
◍ Observasi
◍ Skala bertingkat
◍ Dokumen
◍ Forum Group
Discussion
◍ Eksperimen
◍ Identifikasi variabel yang
diteliti/dikaji;
◍ menjabarkan variabel ke dalam
beberapa dimensi;
◍ mencari indikator dari setiap
dimensi variabel;
◍ mendeskripsikan kisi-kisi
instrumen yang akan digunakan;
◍ merumuskan item-item
pertanyaan;
◍ menyiapkan petunjuk pengisian
instrumen.
Non tes Tahapan Penyusunan Instrumen
51. ◍ Memahami masalah,
tujuan dan variabelnya.
◍ Memahami sumber data
atau responden
◍ Menentukan validitas dan
reliabilitas instrumen.
◍ Memilih Instrumen
Perlu diperhatikan dalam menentukan instrumen,
53. ◍ Pengolahan data
merupakan sebuah proses
manipulasi data untuk
menjadi sebuah informasi.
◍ Fungsi pengolahan data
antara lain pelaksana
proses aritmatika dan
logis untuk data,
penyimpanan dan
pemroses program data,
pengambil program
input data, dapat
digunakan sewaktu-
waktu, meminimalisir
tenaga manusia serta
mendapatkan hasil yang
lebih akurat.
Pengolahan Data.